perpustakaan

42
1. HAKEKAT PERPUSTAKAAN (menurut UU No. 43 tahun 2007) - Bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. - Berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keperdayaan bangsa. 2. FUNGSI PERPUSTAKAAN Perpustakaan sebagai lembaga pemberi layanan informasi masyarakat berfungsi sebagai berikut : a. Perpustakaan sebagai sarana pendidikan masyarakat.

Transcript of perpustakaan

Page 1: perpustakaan

1. HAKEKAT PERPUSTAKAAN

(menurut UU No. 43 tahun 2007)

- Bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka

meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas

wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa.

- Berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian,

pelestarian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan

kecerdasan dan keperdayaan bangsa.

2. FUNGSI PERPUSTAKAAN

Perpustakaan sebagai lembaga pemberi layanan informasi

masyarakat berfungsi sebagai berikut :

a. Perpustakaan sebagai sarana pendidikan masyarakat.

Perpustakaan sebagai penyimpanan koleksi bahan pustaka

yang berisi berbagai macam pengetahuan yang dilengkapi

dengan ruang bacanya.

b. Perpustakaan sebagai pusat layanan informasi.

Koleksi bahan pustaka yang meliputi buku laporan

pembangunan, majalah dan surat kabar serta bahan informasi

yang terekam yang terdapat pada perpustakaan.

Page 2: perpustakaan

c. Perpustakaan sebagai reset/penelitian.

Dengan menyediakan berbagai macam bahan informasi

dalam perpustakaan baik berupa buku, laporan dan hasil

penelitian.

d. Perpustakaan sebagai pusat rekreasi/hiburan.

Disamping koleksi perpustakaan yang bersifat ilmu

pengetahuan juga menyediakan bahan buku yang bersifat

hiburan.

e. Perpustakaan sebagai sarana pelestarian budaya bangsa.

Perpustakaan sebagai sarana penyediaan dan penyebarluasan

informasi tertulis.

3. Kegiatan yang paling utama dilakukan oleh perpustakaan adalah

proses pengolahan bahan pustaka. Proses pengolahan buku

meliputi prosedur sebagai berikut :

a. Pembelian buku

b. Menerima dan menghitung dengan teliti buku yang diterima

c. Bubuhkan cap segi empat dan cap milik perpustakaan/

instansi pada halaman depan, tengah dan terakhir.

Page 3: perpustakaan

Contoh cap segi empat

Asal

Tgl. Pendaftaran

No. Inventaris

No. Klasifikasi

d. Klasifikasi

- Tujuan perpustakaan adalah mengusahakan agar pemakai

perpustakaan dapat secara mudah dan langsung memperoleh

bahan pustaka yang diperlukan. Oleh karena itu perlu suatu

sistem penyusunan koleksi perpustakaan yang salah satunya

adalah klasifikasi.

- Arti dan tujuan klasifikasi

Berdasarkan definisi klasifikasi adalah penyusunan bahan

pustaka atau bahan-bahan lainnya menurut persamaan dan

ketidaksamaannya (Soejono Trino, 1985). Dalam klasifikasi

bahan pustaka dipergunakan golongan berdasarkan ciri

tertentu yaitu :

a. Karena bentuk fisik yang berbeda maka penempatan

bahan pustaka itu dipisahkan dari koleksi majalah, surat

kabar, film dan lain-lain.

Page 4: perpustakaan

b. Dengan demikian tujuan klasifikasi adalah untuk

memudahkan perpustakaan dan pemakai untuk

menemukan kembali bahan pustaka.

- Manfaat klasifikasi

a. Pustakawan dan pemakai dapat mensurvai jumlah koleksi

yang dimiliki oleh perpustakaan.

b. Untuk memilih kemungkinan adanya perkembangan

koleksi.

c. Mengetahui kekurangan dan kelemahan koleksi

perpustakaan.

d. Membantu dalam melengkapi fakta dalam memberi

informasi.

- Beberapa Sistem Klasifikasi

Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka sistem

klasifikasi ikut berkembang pula. Ada beberapa macam

klasifikasi yang dipergunakan di dunia internasional :

a. DDC (Dewey Decimal Classification) yang merupakan

sistem klasifikasi yang banyak dipergunakan secara

internasional dan mulai diterbitkan tahun 1876. Sistem

ini diciptakan oleh Malvin Dewey (1851 sampai 1931)

seorang ahli perpustakaan dari Amerika Serikat.

Page 5: perpustakaan

b. UDC (Universal Decimal Classification) dikembangkan

oleh dua orang Belgia yakni Paul Otlet dan Hendrila

Fantaimo pada tahun 1905. Sistem ini digunakan pada

perpustakaan khusus.

c. LCC (Library of Congres Classification) yang digunakan

pada perpustakaan kongres di Amerika Serikat

dikembangkan pada tahun 1901.

d. CC (Calon Clasification) diciptakan oleh seorang India

bernama Shiyali Ramanrita Rangarhan diterbitkan tahun

1923.

- Cara Mengklasifikasi

Seorang pengklasir untuk dapat menyelesaikan tugasnya

dengan baik, ia harus membaca buku secara teknis. Dengan

kemampuan teknis ini, ia akan dapat membaca secara ekonomis

yakni dengan cepat dapat menentukan subyek sebuah buku

dengan tepat bahkan akan menangkap keterangan-keterangan

lainnya dengan tepat. Untuk mengelompokkan atau mengklasir

buku, petugas harus tahu subyek/isinya. Maka ada beberapa

langkah yang harus dilakukan oleh seorang pengklasir :

a. Memakai tajuk subyek

b. Judul buku

Page 6: perpustakaan

c. Kata pengantar

d. Daftar isi

e. Pendahuluan

- Analisis Bahan Pustaka dan Prinsip-prinsip Umum Mengklasir

Bahan Pustaka

1. Jenis Konsep

a. Disiplin ilmu : yaitu istilah yang digunakan untuk satu

bidang atau cabang ilmu. Misalnya Ilmu pendidikan,

Psikologi.

b. Fenomena : yaitu benda atau wujud yang menjadi obyek

kajian dari satu bidang ilmu. Misalnya : “Peternakan

sapi”.

c. Bentuk : adalah cara bagaimana sebuah subyek disajikan,

seperti penyajian bentuk kamus, bibliografi dsb.

Misalnya : Kamus Pendidikan Pendidikan

Adalah disiplin ilmu, dan kamus adalah bentuk

penyajiannya jadi urutan subyeknya adalah : Pendidikan ;

Kamus.

Page 7: perpustakaan

2. Analisa Bahan Pustaka

Untuk mengetahui subyek sebuah bahan pustaka, dapat

dilakukan dengan cara menganalisa bahan pustaka tersebut melalui:

a. Judul bahan pustaka

b. Kata Pengantar

c. Daftar Isi

d. Pendahuluan

e. Daftar Bacaan atau Bibliografi

f. Keahlian Penulis / Pengarang

g. Isi / Teks Bahan Pustaka

h. Keterangan dari luar

3. Prinsip-prinsip umum mengklasir bahan pustaka

a. Klasirlah sebuah bahan pustaka menurut subyeknya dan

kemudian menurut bentuknya.

b. Klasirlah sebuah bahan pustaka sesuai dengan maksud dan

tujuan pengarangnya.

c. Klasirlah sebuah bahan pustaka pada subyek yang paling

khusus, bukan pada golongan yang lebih umum.

d. Klasirlah sebuah bahan pustaka pada kelas yang paling

bermanfaat bagi pemakaian perpustakaan yang bersangkutan.

e. Bila sebuah bahan pustaka membahas lebih dari satu subyek :

Page 8: perpustakaan

- Yang membahas dua subyek atau lebih, dan yang satu

berhubungan dengan yang lain, hendaknya diklasir pada

subyek yang lebih diutamakan. Yang membahas dua subyek

atau lebih yang tidak begitu berhubungan maka hendaknya

diklasir pada subyek yang lebih luas pembahasannya.

- Bila tidak jelas apa yang lebih luas sebuah bahan pustaka

yang memuat tiga subyek atau lebih yang semuanya

merupakan bagian dari subyek yang lebih luas, hendaknya

diklasir pada subyek yang mencakup semuanya.

- Yang membahas dua subyek atau lebih tetapi uraiannya

sama banyak hendaknya diklasir pada yang terlebih

dahulu dibahas.

f. Lebih dari dua aspek

Karya yang berisi antar disiplin, yakni subyek yang ditinjau

dari dua sudut pandang/dua aspek atau lebih, hendaknya

diklasir pada aspek yang paling diutamakan.

- Beberapa Skema Klasifikasi Perpustakaan

a. Dewey Decimal Classification (DDC) mulai diterbitkan

tahun 1876.

b. Universal Decimal Classification (UDC)

Page 9: perpustakaan

Skema UDC ini dikembangkan oleh orang Belgia yaitu Paul

Otlet Henri La Fotaine pada tahun 1905.

c. Library of Congres Classification (LCC) : Skema LCC ini

mulai digunakan pada perpustakaan Kongres Amerika

Serikat, dan mulai dikembangkan pada tahun 1899.

d. Colon Classification (CC), edisi pertamanya terbit tahun

1933.

Adapun untuk selanjutnya pembahasan dalam makalah ini

hanya membicarakan klasifikasi persepuluhan Dewey edisi

bahasa Indonesia / DDC edisi ringkas terjemahan bahasa

Indonesia.

- Dewey Decimal Classification (DDC) / Klasifikasi Persepuluhan

Dewey

a. Latar Belakang dan Perkembangannya

Skema DDC diciptakan oleh Melvil Dewey atau nama

lengkapnya Melville Louis Kossuth Dewey tahun (1851-

1931). Dewey merupakan warga Amerika Serikat yang

mulai tahun 1874 sudah menjadi pustakawan di Amhers

Collage Massachusetts. DDC edisi pertama diterbitkan tahun

1876 dengan judul “A Classification And Subyeet Indeks For

Page 10: perpustakaan

Library” dengan jumlah 42 halaman yaitu 12 halaman bagan dan

18 halaman indeks. Sejak edisi pertama sampai sekarang DDC

terus menerus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

Banyak subyek-subyek baru yang ditambahkan, ada kalanya

notasi mengalami perluasan atau perubahan lokasi karena

perkembangan subyek tersebut. DDC secara berkala ditinjau

kembali dan diterbitkan edisi barunya. Lembaga yang

mengawasi dan mendukung penerbitan DDC ini adalah “The

Lake Placed Education Foundation” dan “The Library Of

Congres” di Amerika Serikat. DDC terbit dalam dua versi, yaitu

edisi lengkap dan edisi ringkas. Edisi ringkas untuk digunakan

pada perpustakaan yang memiliki koleksi dibawah 20.000 judul,

biasanya di perpustakaan - perpustakaan sekolah dan

perpustakaan umum yang koleksinya tersebut masih terbatas.

DDC edisi lengkap yang terbaru adalah edisi 21, dan sampai

sekarang digunakan oleh sekitar 135 negara yang sudah

diterjemahkan ke dalam 30 bahasa lebih, termasuk ke dalam

bahasa Indonesia. Selanjutnya yang akan dibahas pada makalah

ini adalah DDC edisi ringkas terjemahan bahasa Indonesia.

Adapun DDC tersebut adalah terdiri dari tiga komponen, yaitu

bagan, tabel-tabel dan indeks relatif.

Page 11: perpustakaan

b. Notasi

Sebelum melanjutkan uraian pada bagan, tabel-tabel dan indeks

relatif, maka terlebih dahulu kami bahas mengenai notasi,

karena DDC itu sendiri terdiri dari simbol angka atau notasi-

notasi dalam penunjukkan subyeknya.

Yang dimaksud dengan “Notasi” adalah sistem bilangan nomor

yang digunakan untuk menunjukkan kelas-kelas dalam

klasifikasi. Jadi notasi berupa simbol singkat dari tiap-tiap

subyek yang berada pada bagan.

Adapun fungsi notasi pada umumnya adalah :

a. Menunjukkan tempat bahan pustaka di rak.

b. Menyatakan urutan-urutan bagan klasifikasi.

c. Dalam sistem indeks relatif, subyek yang disusun

berdasarkan abjad terdapat juga notasinya, dan notasi

tersebut menunjukkan tempat subyeknya dalam bagan

klasifikasi.

c. Bagan

DDC atau disebut juga KPD (Klasifikasi Persepuluhan Dewey)

termasuk pada klasifikasi alam/fundamental. Bagan DDC

menganut sistem hirarki dan sistem desimal untuk membagi

semua bidang ilmu pengetahuan.

Page 12: perpustakaan

DDC membagi ilmu pengetahuan ke dalam 10 kelas utama, dan

diberi lambang angka (notasi) 0000 sd. 900. Dari masing-masing

kelas utama tersebut dibagi lagi ke dalam 10 Devisi, dan setiap

devisi dibagi lagi ke dalam sepuluh seksi, dari masing-masing

seksi dibagi lagi ke dalam 10 sub seksi, dan seterusnya.

Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh pembagiannya sebagai

berikut :

000 Karya Umum

100 Filsafat

200 Agama

300 Ilmu – ilmu sosial

400 Bahasa

600 Ilmu teknologi terapan

700 Kesenian, hiburan, olah raga

800 Kesusastraan

900 Geografi dan sejarah umum

Dari tiap-tiap kelas utama tersebut dibagi kedalam 10 Devisi

atau disebut rinkasan kedua. Contoh misalnya diambil dari kelas

300 yaitu Ilmu-ilmu sosial :

300 Ilmu-ilmu sosial

310 Statistik

320 Ilmu Politik

Page 13: perpustakaan

306 Klasifikasi

Kon Pengarang

K Judul Buku

306 Klasifikasi

K Judul sebagai perkataan pengarang

330 Ilmu Ekonomi

340 Ilmu Hukum

350 Administrasi Negara

360 Masalah-masalah sosial

370 Pendidikan

380 Perdagangan, komunikasi

390 Adat istiadat dan folklor

d. Memasukkan dalam buku inventaris

Tgl.

Pendaf-

taran

No.

Urut

No.

InventarisPengarang Judul

Tempat

Terbit,

Th.Terbit

Call

NumberAsal

Jenis BahasaCet

JilidHlm Ex.

Tajuk

SubyekDae Ind As

e. Pemasangan Nomor Pengenal (Call Number)

Contoh Call NumberYang ada Pengarang

Contoh Call NumberTanpa Pengarang / Pengarang Lebih Dari Tiga Orang

3,5 cm

5 cm

Page 14: perpustakaan

f. Membuat Kartu Buku

g. Lembar Tanggal Kembali

h. Membuat Kantong Buku

3,5 cm

5 cm

PERPUSTAKAAN DAERAH KAB. BADUNG

JUDUL : _______________________________

_______________________________

PENGARANG : _______________________________

NO. INVENT : _______________________________

NOMOR ANGGOTA

TANGGALPARAF

PINJAM KEMBALI

1 2 3 4

PERPUSTAKAAN DAERAH KAB. BADUNG

Kembalikanlah buku ini sebelum atau padatanggal tertera di bawah ini

Page 15: perpustakaan

i. Pengertian Katalog dan Katalogisasi

a) Katalog

Secara luas yang disebut katalog adalah daftar barang atau

benda yang disusun untuk tujuan tertentu, oleh karena itu sesuai

dengan tujuannya katalog-katalog akan dapat dibagi bermacam-

macam katalog yaitu : katalog perdagangan, katalog

perpustakaan dan lain sebagainya.

Di dalam kaitannya dengan perpustakaan maka katalog

mempunyai arti yakni daftar berbagai pustaka (buku dan non

buku) yang merupakan koleksi sebuah atau kelompok

perpustakaan yang disusun berdasarkan rencana tertentu, (Dien

Saldinah, 1987). Katalog ini berisikan sejumlah kesatuan

keterangan bibliografi yang masing-masing menggambarkan ciri

khusus atau identitas dari setiap karya milik perpustakaan

bersangkutan. Pada umumnya setiap kesatuan keterangan

bibliografi terdiri dari : call number, nama pengarang, judul,

edisi, cetakan (jika ada), kota terbit, penerbit, tahun terbit,

keterangan pengarang lainnya, jumlah halaman, ukuran fisik

Page 16: perpustakaan

buku, subyek pokok bahasan dan lain-lain yang membedakan

satu karya dengan yang lainnya, yang disajikan sedemikian rupa

dalam bentuk entri katalog. Sedangkan penyusunan entri dapat

disusun berdasarkan yaitu nama pengarang, judul buku, subyek

dan shelflist yang sesuai dengan keperluan, maka diatas dapat

pula dikatakan bahwa katalog tidak lain adalah daftar : entri

yang mewakili koleksi perpustakaan.

b) Katalogisasi

Menurut kamus Webster edisi 3, katalogisasi dikatakan

dalam arti luas dan sempit yaitu :

a. Katalog dalam arti luas : ilmu atau profesi (pekerjaan)

mengklasifikasikan bahan pustaka serta buku lainnya dan

membuat entri-entri yang sesuai dengan katalog

perpustakaan.

b. Katalog dalam arti sempit : suatu proses mempersiapkan

sebuah katalog kalau dilihat dari segi operasionalnya

katalogisasi mencakup kegiatan yang dapat

dikelompokkan menjadi yaitu : Kegiatan Pendukung yang

menghasilkan menunjang penyelenggaraan katalog yang

sebagai kegiatan pokok yang menghasilkan entri.

Page 17: perpustakaan

Kegiatan Pendukung yang meliputi sebagai berikut :

a. Penyusunan entri

b. Penyelenggaraan / penyelesaian fisik buku yaitu

melengkapi dengan atribut yang diperlukan seperti cap

segi empat, cap milik, klasifikasi dan lain sebagainya.

c. Revisi entri

d. Menerbitkan buku perolehan baru

e. Membagikan bahan pustaka kepada bagian sirkulasi,

referensi dan sebagainya.

f. Penjajaran buku dalam rak.

Sedangkan dalam kegiatan pokok meliputi sebagai berikut :

a. Klasifikasi yaitu kegiatan mengelompokkan bahan pustaka

berdasarkan subyek (sifat yang sama) yang memungkinkan

penyusunan bahan pustaka secara teratur.

b. Katalogisasi deskriptif yaitu kegiatan mencatat identitas

setiap bahan pustaka yang bersangkutan.

c. Menentukan tajuk subyek yaitu menentukan kata, istilah

atau frase yang dijadikan dasar penempatan urutan entri

dalam katalog.

Page 18: perpustakaan

d. Menentukan tajuk subyek yaitu menentukan kata, istilah

atau frase yang menggambarkan pokok permasalahan yang

dibahas dalam suatu karya.

c) Tujuan dan Fungsi Katalog

Pada umumnya setiap pemakai perpustakaan yang mencari

sebuah bahan pustaka akan mencari dibawah satu dari tiga aspek

yang ada yaitu : nama pengarang, judul bahan pustaka dan

subyek, oleh karena itu katalog perpustakaan merupakan kunci

yang dapat mencerminkan setidak-tidaknya tiga aspek dari

bahan pustaka, karena tujuan utama dari katalog perpustakaan

adalah memudahkan seseorang untuk menentukan sebuah karya

yang telah diketahui nama pengarang, judul dan subyek serta

memperlihatkan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan yang

bersangkutan. Dasar pertimbangan adalah entri-entri mudah

dibuat duplikasinya sebanyak yang dikehendaki setelah

diberikan tajuk sesuai dengan keperluan masing-masing yang

dapat disusun menjadi katalog pengarang, judul dan subyek,

dengan demikian kehadiran katalog dalam perpustakaan dapat

memberikan jalan menentukan bahan pustaka dalam menelusuri

langsung pada rak/almari.

Page 19: perpustakaan

Pembuatan dan penyelenggaraan katalog harus

berpedoman pada ketentuan yang dapat memberikan kemudahan

pada jasa pemakai perpustakaan. Secara rinci C.A. Sutten

menyatakan tujuan katalog ada tiga yaitu :

1. Memperlihatkan apa yang dimiliki oleh perpustakaan

2. Memudahkan seseorang menentukan sebuah karya yang

telah diketahui baik pengarang, judul dan subyek.

3. Membantu pemilihan sebuah karya.

Setelah mengikuti arti dan tujuan katalog kiranya dapat

dipahami mengapa perpustakaan mempunyai katalog :

a. Mencatat karya-karya yang terdapat dalam perpustakaan

b. Menyusun nama pengarang sehingga karya dari seseorang

pengarang terkumpul bersamaan di bawah nama yang sama.

c. Mencatat karya-karya dibawah satu subyek sehingga karya

yang bertopik sama akan terkumpul disatu tempat

d. Mencatat judul dari satu karya

e. Memberi petunjuk silang yang dapat membimbing dari

satu entri ke entri lain.

f. Memberi call number (nama pengenal) untuk menunjukkan

dimana bahan pustaka itu disimpan di perpustakaan.

Page 20: perpustakaan

d) Bentuk Fisik Katalog

Bentuk fisik/format sebagai berikut :

1. Bentuk buku seperti halnya buku terdiri dari sejumlah

halaman yang masing-masing halaman dapat memuat

sebuah entri.

2. Shead, berupa lembaran kertas.

3. Bentuk kartu dengan ukuran standart 7,5 cm x 12,5 cm.

setiap kartu memuat satu entri sehingga bentuk kartu ini

paling banyak digunakan oleh perpustakaan.

e) Sistem Penyusunan Katalog

Setelah kartu-kartu katalog dibuat, maka tahap berikutnya

adalah penyusunan-penyusunan kartu-kartu tersebut menjadi

katalog yang dapat digunakan sebagai alat untuk mencari dan

menemukan koleksi pustaka di perpustakaan.

1. Katalog tiga dimensi (tridementional catalog) yaitu pada

katalog tiga dimensi ada tiga jajaran kartu katalog yaitu

katalog pengarang, judul dan subyek yang masing-masing

disusun menurut abjad secara terpisah.

2. Katalog terbagi (Divided catalog) yaitu pada katalog

terbagi ada dua jajaran katu katalog yaitu kartu katalog

pengarang dan judul dicampur kemudian disusun dalam

Page 21: perpustakaan

suatu urutan abjad, sedangkan kartu subyek disusun dalam

urutan abjad yang lain.

3. Katalog kamus (Dictionary catalog) yaitu pada katalog

kamus hanya ada satu jajaran katalog, sedangkan ketiga

macam kartu pengarang, judul dan subyek dicampur dan

disusun dalam satu urut abjad.

4. Katalog sheflist yaitu katalog sistimatis tidak disusun

menurut abjad melainkan dengan nomor klasifikasinya.

Katalog jenis ini hanya terdapat pada sistem klasifikasi

DDC yang menggunakan kode angka desimal.

f) Proses Katalogisasi

Pada dasarnya pedoman yang berisikan syarat-syarat

menentukan deskriftif-bibliografi urutan penulisan dan tanda-tanda

yang digunakan dalam entri katalog adalah sudah tentu ialah

Internasional Standar Bibliografi (ISB) itu dipublikasikan

buku/monografi sosial maupun non buku yang sudah diterima

secara Internasional.

Tujuan dari urutan ISBD ialah membantu kelancaran

komunikasi informasi bibliografi secara Internasional.

a. Jenis-jenis kartu katalog

Page 22: perpustakaan

Pada perpustakaan yang kecil maupun yang besar setidak-

tidaknya harus dibuatkan empat macam kartu katalog atau lebih.

Adapun jenis katalog :

a. Katalog penagrang

b. Katalog Judul

c. Katalog Subyek

d. Katalog Shelflist

b. Deskripsi Bibliografi

Ringkasan yang berikut ini menunjukkan urutan daripada unsur-

unsur deskriftif bibliografi dengan unsur-unsur tanda baca antara

lain :

1) Bidang judul dan keterangan pengarang

Judul biasa

= Judul paralel

: Judul lain atau sub judul

/ Keterangan pengarang

; Keterangan pengarang kedua atau berikutnya

2) Bidang edisi, cetakan

·__ Keterangan edisi, cetakan

·__ Tempat terbit

: Penerbit

; Tahun terbit

Page 23: perpustakaan

3) Bidang kolasi

. . . Paginasi dan atau jumlah jilid

: Keterangan ilustrasi

; Ukuran buku

4) Bidang seri

·__ Keterangan seri

: Keterangan sub seri

; Penomoran dalam seri

1) Bidang ISBN

Internasional Standar Book Number

Kombinasi Unsur Tanda Baca

Bidang 1. Judul biasa / keterangan pengarang, keterangan

pengarang berikutnya.

Judul biasa = Judul Paralel / keterangan pengarang

Judul biasa : Sub judul / keterangan pengarang

Bidang 2 ·___ Keterangan edisi, cetakan ·___ tempat terbit :

penerbit, tahun terbit

Bidang 3 . . . Paginasi (jilid) : Keterangan ilustrasi ; ukuran buku

Bidang 4 ·___ [Judul seri : Keterangan sub seri ; nomor seri]

Bidang 5 ISBN (Internasional Standar book number)

Page 24: perpustakaan

c. Fungsi tanda baca dan penulisan

1) Tanda baca yang telah ditentukan dan didahului dan diikuti

oleh spasi

2) Tanda baa [ ] dipakai untuk menyatakan bahwa informasi

diambil dari luar sumber

3) Tiga titik (. . .) menyatakan penghilangan sebagian

4) . . . [et.al] singkatan dari at all yang artinya dan kawan-kawan

5) Kota penerbit tidak diketahui memakai tanda [s.l]

6) Nama penerbit tidak diketahui memakai tanda [s.n]

7) Tahun terbit tidak diketahui memakai tanda [19 - ?]

8) Edisi disingkat Ed, cetakan disingkat Cet

9) Sentimeter disingkat Cm

10) Halaman disingkat Hlm

11) Ilustrasi disingkat Ilus

12) Nama penerbit yang memakai PT, CV, NV dan sebagainya

tidak usah ditulis kecuali nama tersebut merupakan kesatuan

arti dengan namanya, misalnya PLN (Perusahaan Listrik

Negara)

13) Gelar Akademis, seperti Drs. Ir. dsb tidak dicantumkan.

Page 25: perpustakaan

d. Pola Penulisan Kerangka Entri Katalog

Setiap entri katalog pada dasarnya terdiri dari tiga bagian :

1) Tajuk yang berfungsi mempermudah pencarian entri yang

diinginkan karena setiap entri disusun dibawah tajuk

2) Deskriptif bibliografi

3) Call number atau nomor pengenal yang berfungsi

menunjukkan letak bahan pustaka pada rak/almari. Yang

dimaksud dengan call number :

a) Nomor klasifikasi

b) Nama pengarang

c) Judul buku

KARTU ENTRI KATALOG

12,5 cm

Call PengarangNumber Judul biasa = judul parallel : sub sub judul /

pengarang I, II, III ; Keterangan pengarang lain ; Ilustrasi oleh – ed, Cet – Tempat Terbit : Penerbit, Th. Terbit.ii, hlm. : Ilus. ; cm. -- / seri : ket. Sub. Seri ; no. seri /Bibliografi : hlm.IndeksJudul asli :ISBN

1. Subyek I. Judul

Page 26: perpustakaan

Dalam kartu katalog shelflist penulisan nomor inventaris di balik

kartu.

Katalog Inging / tanpa pengarang / lebih dari tiga pengarang

e. Sumber Informasi Utama

Setiap bidang deskripsi mempunyai sumber utama jika

informasi yang diperlukan tidak diperolehnya dari sumber utama

tetapi dari sumber lain, maka informasi tersebut ditulis dalam

kurung siku [ ].

Call PengarangNumber Judul biasa = judul parallel : sub sub judul /

pengarang I, II, III ; Keterangan pengarang lain ; Ilustrasi oleh – ed, Cet – Tempat Terbit : Penerbit, Th. Terbit.ii, hlm. : Ilus. ; cm. -- / seri : ket. Sub. Seri ; no. seri /Bibliografi : hlm.IndeksJudul asli :ISBN

1. Subyek I. Judul

Call PengarangNumber Judul biasa = judul parallel : sub judul /

keterangan pengarang lain ; Ilustrasi oleh-- ed, Cet -- Tempat Terbit : Penerbit, Th. Terbit.ii, hlm. : Ilus. ; cm. – [seri : ket. Sub. Seri ; no. seri]

Bibliografi : hlm.IndeksJudul asli :ISBN

1. Subyek

Page 27: perpustakaan

PROSES PENGOLAHANBAHAN PUSTAKA

Page 28: perpustakaan

Oleh :

I Wayan Joniyasa, S.Sos.

KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAHKABUPATEN BADUNG