Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

28
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan nasional jangka panjang, menengah, dan tahunan, maka dipandang perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005- 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 5. Undang-

Transcript of Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

Page 1: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 66 TAHUN 2015

TENTANG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan

tugas perencanaan pembangunan nasional jangka panjang,

menengah, dan tahunan, maka dipandang perlu menetapkan

Peraturan Presiden tentang Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-

2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4700);

5. Undang- …

Page 2: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 2 -

5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang

Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4664);

10. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

Tahun 2015 – 2019 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

11. Peraturan …

Page 3: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 3 -

11. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

12. Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2015 tentang

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 112);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG BADAN PERENCANAAN

PEMBANGUNAN NASIONAL.

BAB I

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI

Pasal 1

(1) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, yang

selanjutnya disebut BAPPENAS, adalah Lembaga

Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Presiden.

(2) BAPPENAS dipimpin oleh Kepala.

Pasal 2

BAPPENAS mempunyai tugas melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan nasional

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 2, BAPPENAS menyelenggarakan fungsi:

a. pengkajian, …

Page 4: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 4 -

a. pengkajian, pengoordinasian, dan perumusan kebijakan

di bidang perencanaan pembangunan nasional, strategi

pembangunan nasional, arah kebijakan sektoral, lintas

sektor, dan lintas wilayah, kerangka ekonomi makro

nasional dan regional, analisis investasi proyek

infrastruktur, kerangka regulasi, kelembagaan, dan

pendanaan, serta pemantauan, evaluasi dan

pengendalian pelaksanaan pembangunan nasional;

b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan

perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional;

c. penyusunan rencana pembangunan nasional sebagai

acuan penetapan program dan kegiatan Kementerian/

Lembaga/Daerah;

d. penyusunan, pengoordinasian, dan pengendalian rencana

pembangunan nasional dalam rancangan anggaran

pendapatan belanja negara yang dilaksanakan bersama

Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional;

e. penyusunan RAPBN bersama-sama dengan Kementerian

Keuangan;

f. pengoordinasian pelancaran dan percepatan pelaksanaan

rencana pembangunan nasional;

g. pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan rencana

pembangunan nasional;

h. pengoordinasian, fasilitasi, dan pelaksanaan pencarian

sumber-sumber pembiayaan dalam dan luar negeri, serta

pengalokasian dana untuk pembangunan bersama-sama

instansi terkait;

i. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada

seluruh unsur organisasi di lingkungan BAPPENAS;

j. pembinaan …

Page 5: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 5 -

j. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di

lingkungan BAPPENAS;

k. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi

tanggung jawab BAPPENAS; dan

l. pelaksanaan pengawasan atas pelaksanaan tugas di

lingkungan BAPPENAS.

BAB II

ORGANISASI

Bagian Kesatu

Susunan Organisasi

Pasal 4

BAPPENAS terdiri atas:

a. Kepala;

b. Sekretariat Utama;

c. Deputi Bidang Ekonomi;

d. Deputi Bidang Pengembangan Regional;

e. Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam;

f. Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan;

g. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan

Kebudayaan;

h. Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan

Keamanan;

i. Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan;

j. Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian

Pembangunan; dan

k. Inspektorat Utama.

Bagian …

Page 6: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 6 -

Bagian Kedua

Kepala

Pasal 5

Kepala mempunyai tugas memimpin BAPPENAS dalam

melaksanakan tugas dan fungsi BAPPENAS.

Pasal 6

Kepala dijabat oleh Menteri Perencanaan Pembangunan

Nasional.

Bagian Ketiga

Sekretariat Utama

Pasal 7

(1) Sekretariat Utama berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala.

(2) Sekretariat Utama dipimpin oleh Sekretaris Utama.

Pasal 8

Sekretariat Utama mempunyai tugas menyelenggarakan

koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian

dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di

lingkungan BAPPENAS.

Pasal 9

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8, Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi kegiatan BAPPENAS;

b. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan

anggaran BAPPENAS;

c. pembinaan …

Page 7: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 7 -

c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang

meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan,

kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat,

arsip, dan dokumentasi BAPPENAS;

d. pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;

e. koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-

undangan serta pelaksanaan advokasi hukum;

f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan

negara; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian Keempat

Deputi Bidang Ekonomi

Pasal 10

(1) Deputi Bidang Ekonomi berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala.

(2) Deputi Bidang Ekonomi dipimpin oleh Deputi.

Pasal 11

Deputi Bidang Ekonomi mempunyai tugas

menyelenggarakan koordinasi dan perumusan kerangka

ekonomi makro, analisis investasi proyek infrastruktur, serta

koordinasi, perumusan dan pelaksanaan kebijakan, serta

pemantauan, evaluasi, dan pengendalian perencanaan

pembangunan nasional di bidang ekonomi.

Pasal 12

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 11, Deputi Bidang Ekonomi menyelenggarakan fungsi:

a. pengkajian, …

Page 8: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 8 -

a. pengkajian, pengoordinasian, dan perumusan kebijakan

di bidang perencanaan kerangka ekonomi makro serta

perencanaan pembangunan nasional, strategi

pembangunan nasional, arah kebijakan, serta

pengembangan kerangka regulasi, kelembagaan, dan

pendanaan di bidang ekonomi;

b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan

perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional

di bidang ekonomi;

c. analisis investasi proyek infrastruktur;

d. penyusunan rencana pembangunan nasional di

bidangnya sebagai acuan penetapan program dan

kegiatan Kementerian/Lembaga/Daerah;

e. penyusunan, pengoordinasian, dan pengendalian rencana

pembangunan nasional di bidang ekonomi dalam

rancangan anggaran pendapatan belanja negara yang

dilaksanakan bersama Kementerian Keuangan dan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional;

f. pengoordinasian pelancaran dan percepatan pelaksanaan

program dan kegiatan pembangunan di bidang ekonomi;

g. pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program dan

kegiatan pembangunan di bidang ekonomi;

h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi perencanaan pembangunan nasional di

bidang ekonomi; dan

i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian …

Page 9: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 9 -

Bagian Kelima

Deputi Bidang Pengembangan Regional

Pasal 13

(1) Deputi Bidang Pengembangan Regional berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala.

(2) Deputi Bidang Pengembangan Regional dipimpin oleh

Deputi.

Pasal 14

Deputi Bidang Pengembangan Regional mempunyai tugas

menyelenggarakan koordinasi dan perumusan kerangka

ekonomi makro regional, serta koordinasi, perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi, dan

pengendalian perencanaan pembangunan nasional di bidang

regional dan infrastruktur pengembangan wilayah.

Pasal 15

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 14, Deputi Bidang Pengembangan Regional

menyelenggarakan fungsi:

a. pengkajian, pengoordinasian, dan perumusan kebijakan

di bidang perencanaan kerangka ekonomi makro regional

serta perencanaan pembangunan nasional, strategi

pembangunan nasional, arah kebijakan, serta

pengembangan kerangka regulasi, kelembagaan, dan

pendanaan di bidang regional dan infrastruktur

pengembangan wilayah;

b. koordinasi …

Page 10: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 10 -

b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan

perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional

di bidang regional dan infrastruktur pengembangan

wilayah;

c. penyusunan rencana pembangunan nasional di

bidangnya sebagai acuan penetapan program dan

kegiatan Kementerian/Lembaga/Daerah;

d. penyusunan, pengoordinasian, dan pengendalian rencana

pembangunan nasional di bidang regional dan

infrastruktur pengembangan wilayah dalam rancangan

anggaran pendapatan belanja negara yang dilaksanakan

bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional;

e. pengoordinasian pelancaran dan percepatan pelaksanaan

program dan kegiatan pembangunan di bidang regional

dan infrastruktur pengembangan wilayah;

f. pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program dan

kegiatan pembangunan di bidang regional dan

infrastruktur pengembangan wilayah;

g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi perencanaan pembangunan nasional di

bidang regional dan infrastruktur pengembangan

wilayah; dan

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian …

Page 11: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 11 -

Bagian Keenam

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam

Pasal 16

(1) Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

(2) Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam

dipimpin oleh Deputi.

Pasal 17

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam

mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi, perumusan

dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi, dan

pengendalian perencanaan pembangunan nasional di bidang

kemaritiman dan sumber daya alam.

Pasal 18

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 17, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya

Alam menyelenggarakan fungsi:

a. pengkajian, pengoordinasian, dan perumusan kebijakan

di bidang perencanaan pembangunan nasional, strategi

pembangunan nasional, arah kebijakan, serta

pengembangan kerangka regulasi, kelembagaan, dan

pendanaan di bidang kemaritiman dan sumber daya

alam;

b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan

perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional

di bidang kemaritiman dan sumber daya alam;

c. penyusunan …

Page 12: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 12 -

c. penyusunan rencana pembangunan nasional di

bidangnya sebagai acuan penetapan program dan

kegiatan Kementerian/Lembaga/Daerah;

d. penyusunan, pengoordinasian, dan pengendalian rencana

pembangunan nasional di bidang kemaritiman dan

sumber daya alam dalam rancangan anggaran

pendapatan belanja negara yang dilaksanakan bersama

Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional;

e. pengoordinasian pelancaran dan percepatan pelaksanaan

program dan kegiatan pembangunan di bidang

kemaritiman dan sumber daya alam;

f. pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program dan

kegiatan pembangunan di bidang kemaritiman dan

sumber daya alam;

g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi perencanaan pembangunan nasional di

bidang kemaritiman dan sumber daya alam; dan

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian Ketujuh

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Pasal 19

(1) Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

(2) Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan

dipimpin oleh Deputi.

Pasal …

Page 13: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 13 -

Pasal 20

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan

mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi, perumusan

dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi, dan

pengendalian perencanaan pembangunan nasional di bidang

kependudukan dan ketenagakerjaan.

Pasal 21

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 20, Deputi Bidang Kependudukan dan

Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi:

a. pengkajian, pengoordinasian, dan perumusan kebijakan

di bidang perencanaan pembangunan nasional, strategi

pembangunan nasional, arah kebijakan, serta

pengembangan kerangka regulasi, kelembagaan, dan

pendanaan di bidang kependudukan dan

ketenagakerjaan;

b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan

perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional

di bidang kependudukan dan ketenagakerjaan;

c. penyusunan rencana pembangunan nasional di

bidangnya sebagai acuan penetapan program dan

kegiatan Kementerian/Lembaga/Daerah;

d. penyusunan, pengoordinasian, dan pengendalian rencana

pembangunan nasional di bidang kependudukan dan

ketenagakerjaan dalam rancangan anggaran pendapatan

belanja negara yang dilaksanakan bersama Kementerian

Keuangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan

Nasional;

e. pengoordinasian …

Page 14: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 14 -

e. pengoordinasian pelancaran dan percepatan pelaksanaan

program dan kegiatan pembangunan di bidang

kependudukan dan ketenagakerjaan;

f. pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program dan

kegiatan pembangunan di bidang kependudukan dan

ketenagakerjaan;

g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi perencanaan pembangunan nasional di

bidang kependudukan dan ketenagakerjaan; dan

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian Kedelapan

Deputi Bidang Pembangunan Manusia,

Masyarakat, dan Kebudayaan

Pasal 22

(1) Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan

Kebudayaan berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala.

(2) Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan

Kebudayaan dipimpin oleh Deputi.

Pasal 23

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan

Kebudayaan mempunyai tugas menyelenggarakan

koordinasi, perumusan dan pelaksanaan kebijakan, serta

pemantauan, evaluasi, dan pengendalian perencanaan

pembangunan nasional di bidang pembangunan manusia,

masyarakat, dan kebudayaan.

Pasal …

Page 15: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 15 -

Pasal 24

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 23, Deputi Bidang Pembangunan Manusia,

Masyarakat, dan Kebudayaan menyelenggarakan fungsi:

a. pengkajian, pengoordinasian, dan perumusan kebijakan

di bidang perencanaan pembangunan nasional, strategi

pembangunan nasional, arah kebijakan, serta

pengembangan kerangka regulasi, kelembagaan, dan

pendanaan di bidang pembangunan manusia,

masyarakat, dan kebudayaan;

b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan

perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional

di bidang pembangunan manusia, masyarakat, dan

kebudayaan;

c. penyusunan rencana pembangunan nasional di

bidangnya sebagai acuan penetapan program dan

kegiatan Kementerian/Lembaga/Daerah;

d. penyusunan, pengoordinasian, dan pengendalian rencana

pembangunan nasional di bidang pembangunan

manusia, masyarakat, dan kebudayaan dalam rancangan

anggaran pendapatan belanja negara yang dilaksanakan

bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional;

e. pengoordinasian pelancaran dan percepatan pelaksanaan

program dan kegiatan pembangunan di bidang

pembangunan manusia, masyarakat, dan kebudayaan;

f. pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program dan

kegiatan pembangunan di bidang pembangunan

manusia, masyarakat, dan kebudayaan;

g. pelaksanaan …

Page 16: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 16 -

g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi perencanaan pembangunan nasional di

bidang pembangunan manusia, masyarakat, dan

kebudayaan; dan

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian Kesembilan

Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

Pasal 25

(1) Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan

Keamanan berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala.

(2) Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan

Keamanan dipimpin oleh Deputi.

Pasal 26

Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi, perumusan

dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, evaluasi, dan

pengendalian perencanaan pembangunan nasional di bidang

politik, hukum, pertahanan dan keamanan.

Pasal 27

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 26, Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan

Keamanan menyelenggarakan fungsi:

a. pengkajian, …

Page 17: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 17 -

a. pengkajian, pengoordinasian, dan perumusan kebijakan

di bidang perencanaan pembangunan nasional, strategi

pembangunan nasional, arah kebijakan, serta

pengembangan kerangka regulasi, kelembagaan, dan

pendanaan di bidang politik, hukum, pertahanan, dan

keamanan serta pengoordinasian kerangka regulasi dan

kerangka kelembagaan nasional;

b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan

perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional

di bidang politik, hukum, pertahanan, dan keamanan;

c. penyusunan rencana pembangunan nasional di bidang

politik, hukum, pertahanan, dan keamanan sebagai

acuan penetapan program dan kegiatan Kementerian/

Lembaga/Daerah;

d. penyusunan, pengoordinasian, dan pengendalian rencana

pembangunan nasional di bidang politik, hukum,

pertahanan, dan keamanan dalam rancangan anggaran

pendapatan belanja negara yang dilaksanakan bersama

Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan

Pembangunan Nasional;

e. pengoordinasian pelancaran dan percepatan pelaksanaan

program dan kegiatan pembangunan di bidang politik,

hukum, pertahanan, dan keamanan;

f. pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan program dan

kegiatan pembangunan di bidang politik, hukum,

pertahanan, dan keamanan;

g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi perencanaan pembangunan nasional di

bidang politik, hukum, pertahanan, dan keamanan; dan

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian …

Page 18: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 18 -

Bagian Kesepuluh

Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan

Pasal 28

(1) Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala.

(2) Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan dipimpin

Deputi.

Pasal 29

Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan mempunyai tugas

menyelenggarakan koordinasi, perumusan dan pelaksanaan

kebijakan di bidang perencanaan pendanaan pembangunan

nasional serta pengembangan kerja sama pembangunan

internasional.

Pasal 30

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 29, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan

menyelenggarakan fungsi:

a. pengkajian, pengoordinasian dan perumusan kebijakan

di bidang perencanaan dan pengembangan pendanaan

pembangunan nasional;

b. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di

bidang perencanaan pendanaan pembangunan nasional;

c. pelaksanaan pencarian sumber-sumber pembiayaan

dalam dan luar negeri serta pengembangan kerjasama

pembangunan internasional;

d. penyusunan …

Page 19: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 19 -

d. penyusunan rencana pendanaan pembangunan pusat

dan daerah;

e. penyusunan rancangan anggaran pendapatan belanja

negara bersama dengan Kementerian Keuangan dan

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional;

f. pemantauan, evaluasi, dan penilaian pelaksanaan

perencanaan pembangunan nasional di bidang

pendanaan pembangunan nasional;

g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi perencanaan pembangunan nasional di

bidang pendanaan pembangunan nasional; dan

h. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian Kesebelas

Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan

Pengendalian Pembangunan

Pasal 31

(1) Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian

Pembangunan berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala.

(2) Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian

Pembangunan dipimpin oleh Deputi.

Pasal 32

Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian

Pembangunan mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan kebijakan pemantauan, evaluasi, dan

pengendalian pembangunan nasional serta melakukan

koordinasi …

Page 20: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 20 -

koordinasi pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan

pengendalian atas kebijakan, program, dan kegiatan

pembangunan.

Pasal 33

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 32, Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan

Pengendalian Pembangunan menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang pemantauan, evaluasi,

dan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan

nasional;

b. pengoordinasian pemantauan, evaluasi, pengendalian

dan penilaian atas capaian pelaksanaan rencana

pembangunan nasional serta kinerja pengadaan

barang/jasa pemerintah;

c. pengelolaan sistem pelaporan pemantauan, evaluasi, dan

pengendalian program pembangunan nasional;

d. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

dan fungsi perencanaan pembangunan nasional di

bidang pemantauan, evaluasi, dan pengendalian

pelaksanaan rencana pembangunan nasional; dan

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian Keduabelas

Inspektorat Utama

Pasal 34

(1) Inspektorat Utama berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala.

(2) Inspektorat Utama dipimpin oleh Inspektur Utama.

Pasal …

Page 21: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 21 -

Pasal 35

Inspektorat Utama mempunyai tugas menyelenggarakan

pengawasan intern di lingkungan BAPPENAS.

Pasal 36

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 35, Inspektorat Utama menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di

lingkungan BAPPENAS;

b. pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan

BAPPENAS terhadap kinerja dan keuangan melalui audit,

reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan

lainnya;

c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas

penugasan Kepala;

d. penyusunan laporan hasil pengawasan atas pelaksanaan

tugas di lingkungan BAPPENAS;

e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Utama; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala.

Bagian Ketigabelas

Pusat

Pasal 37

(1) Di lingkungan BAPPENAS dapat dibentuk Pusat sebagai

unsur pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

BAPPENAS.

(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala melalui

Sekretaris Utama.

(3) Pusat dipimpin oleh Kepala Pusat.

Pasal …

Page 22: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 22 -

Pasal 38

Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 paling banyak

3 (tiga) Pusat.

Bagian Keempatbelas

Besaran Organisasi

Pasal 39

(1) Sekretariat Utama terdiri atas paling banyak 5 (lima)

Biro.

(2) Biro terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bagian.

(3) Bagian terdiri atas paling banyak 3 (tiga) Subbagian.

(4) Khusus Bagian yang menangani urusan tata usaha

pimpinan terdiri atas sejumlah Subbagian sesuai

kebutuhan.

Pasal 40

(1) Deputi terdiri atas paling banyak 5 (lima) Direktorat.

(2) Direktorat terdiri atas paling banyak 4 (empat)

Subdirektorat dan kelompok jabatan fungsional.

Pasal 41

(1) Inspektorat Utama terdiri atas paling banyak 2 (dua)

Inspektorat dan 1 (satu) Bagian Tata Usaha.

(2) Inspektorat terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional

Auditor.

(3) Bagian Tata Usaha terdiri atas paling banyak 2 (dua)

Subbagian.

Pasal 42

(1) Pusat terdiri atas paling banyak 4 (empat) Bidang dan 1

(satu) Subbagian Tata Usaha.

(2) Bidang …

Page 23: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 23 -

(2) Bidang terdiri atas paling banyak 2 (dua) Subbidang.

Bagian Kelimabelas

Jabatan Fungsional

Pasal 43

Di lingkungan BAPPENAS dapat ditetapkan jabatan

fungsional tertentu sesuai dengan kebutuhan yang

pelaksanaannya dilakukan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

BAB III

TATA KERJA

Pasal 44

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, BAPPENAS harus

menyusun peta bisnis proses yang menggambarkan tata

hubungan kerja yang efektif dan efisien antar unit organisasi

di lingkungan BAPPENAS.

Pasal 45

BAPPENAS harus menyusun analisis jabatan, peta jabatan,

analisis beban kerja, dan uraian tugas terhadap seluruh

jabatan di lingkungan BAPPENAS.

Pasal 46

Setiap unsur di lingkungan BAPPENAS dalam melaksanakan

tugasnya harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,

dan sinkronisasi baik dalam lingkungan BAPPENAS maupun

dalam hubungan antar instansi pemerintah baik pusat

maupun daerah.

Pasal …

Page 24: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 24 -

Pasal 47

Setiap pimpinan unit organisasi harus menerapkan sistem

pengendalian intern pemerintah di lingkungan masing-

masing untuk mewujudkan terlaksananya mekanisme

akuntabilitas publik melalui penyusunan perencanaan,

pelaksanaan, dan pelaporan kinerja yang terintegrasi.

Pasal 48

Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab

memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-masing

dan memberikan pengarahan serta petunjuk bagi

pelaksanaan tugas bawahan.

Pasal 49

Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengawasi

pelaksanaan tugas bawahan masing-masing dan apabila

terjadi penyimpangan wajib mengambil langkah-langkah

yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 50

Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti dan

mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan

masing-masing dan menyampaikan laporan kinerja secara

berkala tepat pada waktunya.

Pasal 51

Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan unit organisasi

harus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap unit

organisasi di bawahnya.

BAB …

Page 25: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 25 -

BAB IV

ESELON, PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN

Pasal 52

(1) Sekretaris Utama, Deputi dan Inspektur Utama adalah

jabatan struktural eselon I.a atau Jabatan Pimpinan

Tinggi Madya.

(2) Kepala Biro, Direktur, Kepala Pusat dan Inspektur adalah

jabatan struktural eselon II.a atau Jabatan Pimpinan

Tinggi Pratama.

(3) Kepala Bagian, Kepala Subdirektorat, dan Kepala Bidang

adalah jabatan struktural eselon III.a atau Jabatan

Administrator.

(4) Kepala Subbagian dan Kepala Subbidang adalah jabatan

struktural eselon IV.a atau Jabatan Pengawas.

Pasal 53

(1) Sekretaris Utama, Deputi dan Inspektur Utama diangkat

dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Kepala.

(2) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama ke bawah diangkat dan

diberhentikan oleh Kepala.

BAB V

PENDANAAN

Pasal 54

Segala pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas

BAPPENAS, dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara.

BAB …

Page 26: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 26 -

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 55

Semua unit organisasi dan sumber daya yang ada di

lingkungan BAPPENAS juga melaksanakan tugas dan fungsi

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 56

Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, susunan

organisasi dan tata kerja BAPPENAS ditetapkan oleh Kepala

setelah mendapat persetujuan tertulis dari menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang aparatur

negara.

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 57

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, semua

ketentuan pelaksanaan dari Peraturan Presiden Nomor 82

Tahun 2007 tentang Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional, masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan

dan/atau belum diubah atau diganti dengan peraturan baru

berdasarkan Peraturan Presiden ini.

Pasal …

Page 27: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 27 -

Pasal 58

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku, seluruh

jabatan yang ada beserta pejabat yang memangku jabatan di

lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,

tetap melaksanakan tugas dan fungsinya sampai dengan

dibentuknya jabatan baru dan diangkat pejabat baru

berdasarkan Peraturan Presiden ini.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 59

Dengan berlakunya Peraturan Presiden ini, maka Peraturan

Presiden Nomor 82 Tahun 2007 tentang Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

Pasal 60

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar …

Page 28: Perpres no 66 tahun 2015 ttg Bappenas

- 28 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Presiden ini dengan

penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 21 Mei 2015

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 25 Mei 2015

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 113

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIAT KABINET RI

Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan,

ttd.

Fadlansyah Lubis