Pernyataan Sikap GMKI Terkait Penolakan BBM

3
PENGURUS PUSAT GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA National Executive Committee Indonesian Student Christian Movement Jl. Salemba Raya 10 Flat 21, Jakarta Pusat 10430, Telp / Fax: 021 - 3150457 Website: www.ppgmki.org Email: [email protected] Tema: Persaudaraan yang Menghidupkan (1 Raja-raja 17: 7-24) Sub Tema: ” Memperkokoh persekutuan yang partisipatif untuk membangun keadilan sosial PERNYATAAN SIKAP GMKI “Tolak Kenaikan Harga BBM, Optimalisasi Pendapatan Negara dari Sektor Lain Latar Belakang Meski mendapat penolakan dari publik, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo tetap mengambil kebijakan untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM). Presiden mengumumkan kenaikan harga premium yang semula Rp. 6.500,00 kini menjadi Rp. 8.500,00 dan harga solar yang semula Rp. 5.500,00 menjadi Rp. 7.500,00, setelah lawatan luar negeri, 17 November 2014 di Istana Negara. Pemerintah berdalih harus mengurangi subdisi BBM agar menciptakan tambahan ruang fiskal bagi pembangunan infrastruktur, kesehatan dan lain-lain yang disebut sebagai sektor produktif. Tinjauan Kritis Dari rezim ke rezim pemerintahan, argumentasi yang dipakai untuk membenarkan kenaikan harga BBM nyaris selalu sama. Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya dianggap sebagai antitesis pemerintahan SBY, sekarang tak lebih baik ketika menyikapi persoalan yang sama. Menciptakan ruang fiskal, pola penghematan BBM dan persoalan lainnya, seharusnya disikapi secara kreatif, dengan pendekatan yang berbeda, selaras dengan ekspektasi publik terhadap Presiden Joko Widodo. Apapun alasan pemerintah saat ini, kenaikan harga BBM berarti menambah beban hidup masyarakat, terutama bagi kalangan ekonomi lemah yang terkena dampak langsung. Negara yang seharusnya mengelola energi untuk menyejahterakan warga, justru menetapkan kebijakan yang tidak pro rakyat. Apalagi kebijakan ini diambil ketika pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo baru saja dilantik, dan belum mempunyai rencana strategis untuk menyiasati dampak kenaikan harga BBM, terkhusus bagi masyarakat ekonomi lemah. Penetapan kenaikan harga BBM dilakukan saat harga minyak dunia berkisar USD 80 per barrel, jauh di bawah asumsi APBN 2014 sebesar USD 105 per barrel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa beban subsidi BBM terhadap APBN tidaklah sebesar asumsi awal. Konsekuensi logis seyogianya adalah harga BBM harus diturunkan. Dalam sejarah Indonesia, ini untuk pertama kalinya BBM dinaikkan ketika harga minyak dunia sedang turun. Di sisi yang lain, Presiden tidak pernah mengonsultasikan rencana kenaikan BBM kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai representasi dari masyarakat. Penggunaan subsidi BBM yang tidak tepat sasaran sebagaimana yang disampaikan oleh pemerintah harus diakui menjadi salah satu kelemahan pemerintah itu sendiri. Negara belum mempunyai aturan yang jelas dan ketat sehingga subsidi BBM masih dapat dinikmati oleh

description

organisasi, gmki

Transcript of Pernyataan Sikap GMKI Terkait Penolakan BBM

Page 1: Pernyataan Sikap GMKI Terkait Penolakan BBM

PENGURUS PUSAT GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA

National Executive Committee Indonesian Student Christian Movement Jl. Salemba Raya 10 Flat 21, Jakarta Pusat 10430, Telp / Fax: 021 - 3150457

Website: www.ppgmki.org Email: [email protected]

Tema: Persaudaraan yang Menghidupkan (1 Raja-raja 17: 7-24) Sub Tema: ” Memperkokoh persekutuan yang partisipatif untuk membangun

keadilan sosial ”

PERNYATAAN SIKAP GMKI

“Tolak Kenaikan Harga BBM, Optimalisasi Pendapatan Negara dari Sektor Lain”

Latar Belakang

Meski mendapat penolakan dari publik, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan

Presiden Joko Widodo tetap mengambil kebijakan untuk mengurangi subsidi bahan bakar

minyak (BBM). Presiden mengumumkan kenaikan harga premium yang semula Rp. 6.500,00

kini menjadi Rp. 8.500,00 dan harga solar yang semula Rp. 5.500,00 menjadi Rp. 7.500,00,

setelah lawatan luar negeri, 17 November 2014 di Istana Negara. Pemerintah berdalih harus

mengurangi subdisi BBM agar menciptakan tambahan ruang fiskal bagi pembangunan

infrastruktur, kesehatan dan lain-lain yang disebut sebagai sektor produktif.

Tinjauan Kritis

Dari rezim ke rezim pemerintahan, argumentasi yang dipakai untuk membenarkan kenaikan

harga BBM nyaris selalu sama. Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya

dianggap sebagai antitesis pemerintahan SBY, sekarang tak lebih baik ketika menyikapi

persoalan yang sama. Menciptakan ruang fiskal, pola penghematan BBM dan persoalan

lainnya, seharusnya disikapi secara kreatif, dengan pendekatan yang berbeda, selaras dengan

ekspektasi publik terhadap Presiden Joko Widodo.

Apapun alasan pemerintah saat ini, kenaikan harga BBM berarti menambah beban hidup

masyarakat, terutama bagi kalangan ekonomi lemah yang terkena dampak langsung. Negara

yang seharusnya mengelola energi untuk menyejahterakan warga, justru menetapkan

kebijakan yang tidak pro rakyat. Apalagi kebijakan ini diambil ketika pemerintah dibawah

kepemimpinan Presiden Joko Widodo baru saja dilantik, dan belum mempunyai rencana

strategis untuk menyiasati dampak kenaikan harga BBM, terkhusus bagi masyarakat ekonomi

lemah.

Penetapan kenaikan harga BBM dilakukan saat harga minyak dunia berkisar USD 80 per

barrel, jauh di bawah asumsi APBN 2014 sebesar USD 105 per barrel. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa beban subsidi BBM terhadap APBN tidaklah sebesar asumsi awal.

Konsekuensi logis seyogianya adalah harga BBM harus diturunkan. Dalam sejarah Indonesia,

ini untuk pertama kalinya BBM dinaikkan ketika harga minyak dunia sedang turun. Di sisi

yang lain, Presiden tidak pernah mengonsultasikan rencana kenaikan BBM kepada Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai representasi dari masyarakat.

Penggunaan subsidi BBM yang tidak tepat sasaran sebagaimana yang disampaikan oleh

pemerintah harus diakui menjadi salah satu kelemahan pemerintah itu sendiri. Negara belum

mempunyai aturan yang jelas dan ketat sehingga subsidi BBM masih dapat dinikmati oleh

Page 2: Pernyataan Sikap GMKI Terkait Penolakan BBM

PENGURUS PUSAT GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA

National Executive Committee Indonesian Student Christian Movement Jl. Salemba Raya 10 Flat 21, Jakarta Pusat 10430, Telp / Fax: 021 - 3150457

Website: www.ppgmki.org Email: [email protected]

Tema: Persaudaraan yang Menghidupkan (1 Raja-raja 17: 7-24) Sub Tema: ” Memperkokoh persekutuan yang partisipatif untuk membangun

keadilan sosial ”

kalangan ekonomi menengah ke atas. Sungguh tidak adil bila kemudian ini dijadikan dalih

untuk menarik subsidi BBM.

Dalam dokumen APBN tahun 2014 tercatat anggaran pendapatan negara sebesar Rp. 1667,1

triliun dan anggaran belanja sebesar Rp. 1842,5 triliun. Jika melihat pada dokumen tersebut,

anggaran belanja negara justru banyak terkuras oleh belanja kementrian negara/lembaga yang

nilainya mencapai Rp. 637,8 triliun atau berkisar 34,6 persen. Sementara dari total belanja

negara, subsidi dialokasikan 18,1 persen atau Rp. 333,7 triliun.

Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, pemerintah lemah dalam

memperjuangkan kedaulatan energi. Dari 1,3 juta barrel kebutuhan minyak Indonesia, hanya

150 ribu barrel yang dimiliki oleh PT. Pertamina. Ini merupakan keadaan yang sangat

memprihatinkan karena terlihat jelas bahwa sebanyak 85 persen industri minyak justru

dikuasai oleh asing (Shell, Chevron, Exxon, British Petroleum dan lainnya). Dengan kata

lain, Indonesia sangat rentan di bawah kendali negara asing.

Landasan Teologi

GMKI berpihak pada kepentingan masyarakat yang terpinggirkan karena menderita yang

diakibatkan system dan kesewenang-wenangan penguasa, sebagaimana yang diteladankan

dan diajarkan Sang Kepala Gerakan ketika memulai pelayanannya di Galilea.

GMKI menganggap keberpihakan terhadap kaum lemah adalah manifestasi cinta kasih,

karena Yesus Kristus sendiri telah mempersonifikasikan dirinya sebagai kaum yang lemah.

Landasan Filosofis

GMKI terlahir menjadi salah satu bagian dari kekuatan masyarakat sipil dan menjadi

kekuatan alternatif kontrol sosial terhadap penyelenggara negara. Menjadi tanggung jawab

GMKI selain mempersiapkan pemimpin dan penggerak yang ahli juga sadar akan panggilan

lingkungannya yang dinamis dan membutuhkan kehadiran mahasiswa.

Sikap

Dari gambaran tersebut, maka Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia

menyerukan aksi nasional pada 20 – 23 November 2014 kepada seluruh civitas GMKI di

seluruh Indonesia dengan sikap sebagai berikut :

1. Menolak kenaikan harga BBM dan meminta pemerintah mencabut kebijakan

mengurangi subisidi BBM.

2. Menuntut optimalisasi pendapatan negara dari sektor pajak dan mengurangi beban

anggaran dari belanja kementrian negara/lembaga.

3. Menuntut pemerintah membuat aturan yang jelas untuk memperketat penggunaan

BBM bersubdisi sehingga tetap sasaran.

4. Wujudkan kedaulatan energi dengan menasionalisasikan perusahaan minyak asing di

Indonesia

Page 3: Pernyataan Sikap GMKI Terkait Penolakan BBM

PENGURUS PUSAT GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA

National Executive Committee Indonesian Student Christian Movement Jl. Salemba Raya 10 Flat 21, Jakarta Pusat 10430, Telp / Fax: 021 - 3150457

Website: www.ppgmki.org Email: [email protected]

Tema: Persaudaraan yang Menghidupkan (1 Raja-raja 17: 7-24) Sub Tema: ” Memperkokoh persekutuan yang partisipatif untuk membangun

keadilan sosial ”

Demikian pernyataan sikap ini dibuat, atas perhatiannya diucapkan terimakasih. Ut Omnes

Unum Sint. MERDEKA..!!!

Jakarta, 18 November 2014

Teriring Salam dan Doa,

Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia

Masa Bakti 2014-2016

Ayub Manuel Pongrekun, S.Kom., M.Si

Ketua Umum

Adolfin Deslina Datang, S.PAK

Sekretaris Umum