PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,...

23
i PERNYATAAN ORISINALITAS Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Denpasar, 8 November 2016 Mahasiswa, FITRIA EVIANA KHOIRONI 1106105029

Transcript of PERNYATAAN ORISINALITAS KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,...

i

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di

dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh

orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Denpasar, 8 November 2016

Mahasiswa,

FITRIA EVIANA KHOIRONI

1106105029

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Kurs Dollar,

Inflasi, dan Produksi Terhadap Ekspor Ikan Hias di Provinsi Bali” dapat

diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, S.E., M.S., selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

3. Ibu Dr. Ida Ayu Nyoman Saskara, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana,

sekaligus sebagai dosen pembimbing atas waktu yang telah diberikan,

bimbingan, masukan, kesabaran serta motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Dan Ibu Dr. Made Heny Urmila Dewi, S.E., M.Si

selaku sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana.

4. Ibu Surya Dewi Rustariyuni, S.E., M.Si. selaku dosen pembahas atas waktu

yang telah diberikan, bimbingan dan masukan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dr.A.A.I.N. Marhaeni S.E. M.S. selaku penguji atas waktu yang telah

diberikan, bimbingan dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

iii

6. Dosen-dosen Jurusan Ekonomi Pembangunan dan jurusan lain yang berada

di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas segala ilmu, pengalaman,

masukan, dan motivasi dalam penyelesaian skripsi dan pendidikan di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Pegawai Badan Pusat Statistik dan pegawai Dinas Perdagangan dan

Perindustrian atas bantuannya dalam memberikan data yang diperlukan

untuk penulisan skripsi ini.

8. Orang tua tercinta Bapak Muntoho, Ibu Siti Kholifah, dan kakak saya Siti

Rodiyah dan Siti Fandy Fatimah atas dukungan, materi, masukan, kasih

sayang dan do’anya yang tulus dan tiada hentinya selama menempuh studi di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

9. Teman-teman dan sahabat Mohammad Muslih, S.H, M.Si., Sotiya Arum

Selasih, Ni Kadek Oky Febrianti, yang paling saya sayangi atas bantuan,

dukungan, motivasi, kritik dan saran yang kalian berikan kepada saya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan

dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap

bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 8 November 2016

Penulis

iv

Judul : Analisis Pengaruh Kurs Dollar, Inflasi, dan Produksi Terhadap

Ekspor Ikan Hias di Provinsi Bali

Nama : Fitria Eviana Khoironi

NIM : 1106105029

Abstrak

Provinsi Bali mempunyai perolehan kekayaan alam laut yang melimpah,

salah satu sektor yang sedang dikembangkan pemerintah adalah produksi ikan

hias dengan berbagai ragam spesies yang tersebar di seluruh wilayah pulau Bali.

Melalui perdagangan internasional Provinsi Bali dapat mengembangkan komoditi

ekspor ikan hias hidup, baik ikan hias tawar dan ikan hias air laut. Tren hobi

memelihara ikan hias semakin populer di berbagai negara sehingga ekspor ikan

hias mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa

komoditi ikan hias sebagai primadona ekspor andalan Provinsi Bali.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kurs dollar Amerika

(X1), inflasi (X2), dan produksi (X3), secara simultan dan parsial terhadap ekspor

ikan hias di Provinsi Bali (Y) pada kurun waktu 1991-2015. Data yang

dipergunakan adalah data sekunder, dan metode pengumpulan data dilakukan

dengan observasi sesuai dengan variabel-variabel dalam model. Serta penggunaan

program E-views 6 untuk melakukan pengolahan Analisis Regresi Linier

Berganda, dilengkapi dengan uji asumsi klasik dan standardized coefficients beta.

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa variabel kurs dollar,

inflasi, dan produksi berpengaruh secara serempak terhadap ekspor Ikan hias di

Provinsi Bali tahun 1991-2015. Secara parsial dapat disimpulkan bahwa : (1) kurs

dollar berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor ikan hias, (2) inflasi

tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor ikan hias, (3) produksi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap ekspor ikan hias. Variabel inflasi adalah variabel

yang dominan pada ekspor ikan hias di Provinsi Bali periode 1991-2015.

Saran dari peneliti bahwa nelayan ikan hias tidak hanya bergantung dari

hasil tangkapan dari laut, nelayan diharapkan mulai menggunakan alih teknologi

untuk budidaya ikan hias. Selain untuk mempertahankan jumlah ikan hias di

lautan dalam jangka panjang, usaha budidaya akan meningkatkan jumlah produksi

ikan hias nelayan tanpa melaut yang bergantung pada musim dan cuaca.

Kata kunci: Ekspor ikan hias, kurs dollar, inflasi, dan produksi.

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii

PEPERNYATAAN ORISINILITAS .................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ......................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian .......................................... 11

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 12

1.4 Kegunaan Penelitian ....................................................... 12

1.5 Sistematika Penulisan ..................................................... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori dan Konsep ............................................ 15

2.1.1 Teori Perdagangan Internasional .......................... 15

2.1.2 Ekspor ................................................................. 18

2.1.3 Kurs (Valuta Asing)............................................. 19

2.1.4 Inflasi .................................................................. 21

2.1.5 Produksi .............................................................. 24

2.1.6 Hubungan Kurs (Valuta Asing) dengan Ekspor .... 26

2.1.7 Hubungan Inflasi dengan Ekspor ......................... 27

2.1.8 Hubungan Produksi dengan Ekspor ..................... 28

2.2 Hipotesis Penelitian ........................................................ 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ............................................................ 31

3.2 Lokasi Penelitian ............................................................ 32

3.3 Objek Penelitian ............................................................. 32

3.4 Identifikasi Variabel........................................................ 32

3.5 Definisi Operasional Variabel ......................................... 33

3.6 Jenis dan Sumber Data .................................................... 34

3.6.1 Jenis Data ........................................................... 34

3.6.2 Sumber Data ....................................................... 34

3.7 Metode Pengumpulan Data ............................................ 35

3.8 Teknik Analisis Data....................................................... 35

3.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda ........................ 35

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ............................................... 36

3.8.2.1 Uji Normalitas ...................................... 36

vi

3.8.2.2 Uji Multikolinieritas .............................. 37

3.8.2.3 Uji Autokorelasi .................................... 37

3.8.2.4 Uji Heteroskedastisitas ........................... 38

3.8.3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Simultan

(Uji F) .............................................................. 39

3.8.4 Uji Signifikansi Koefisien Beta Secara Parsial

(Uji t) .............................................................. 41

3.8.5 Standardized Coefficients Beta ............................ 46

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian .......... 47

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ....................................... 48

4.3 Pembahasan dan Hasil Analisis Data ............................... 55

4.3.1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............... 55

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ............................................... 56

4.3.2.1 Uji Normalitas ........................................ 56

4.3.2.2 Uji Multikolinieritas ................................. 56

4.3.2.3 Uji Autokorelasi ....................................... 57

4.3.2.4 Uji Heteroskedastisitas ............................. 58

4.3.3 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Simultan

(Uji F) ................................................................ 58

4.3.4 Uji Signifikansi Koefisien Beta Secara Parsial

(Uji t) ................................................................. 60

4.3.5 Standardized Coefficients Beta ............................ 64

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ........................................... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ........................................................................ 70

5.2 Saran ............................................................................ 71

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 77

vii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1.1 Volume dan Nilai Ekspor Sektor Pertanian Provinsi Bali Tahun 2014 5

4.1 Hasil Analisis Regresi Pengaruh Variabel Kurs Dollar, Inflasi, dan

Produksi Terhadap Ekspor Ikan Hias di Provinsi Bali ..................... 55

4.2 Hasil Uji Multikolinieritas .............................................................. 57

4.3 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................... 57

4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas........................................................... 58

4.5 Nilai Standardized Coefficients Beta ............................................... 65

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2.1 Demand Inflation dan Cost Inflation ............................................... 22

3.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 31

3.2 Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan H0 dengan Uji F ....... 40

3.3 Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan H0 untuk variabel X1 42

3.4 Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan H0 untuk variabel X2 43

3.5 Daerah Pengujian Penerimaan dan Penolakan H0 untuk variabel X3 45

4.1 Pertumbuhan Nilai Ekspor Ikan Hias Provinsi Bali Tahun 1991-2015 50

4.2 Pertumbuhan Kurs Dollar Amerika Serikat di Provinsi Bali Tahun

1991-2015 ................................................................................. 51

4.3 Pertumbuhan Inflasi di Provinsi Bali Tahun 1991-2015 .................. 53

4.4 Pertumbuhan Produksi Ikan Hias di Provinsi Bali Tahun 1991-2015 54

4.5 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 56

4.6 Daerah Hasil Pengujian Penerimaan dan Penolakan H0 dengan uji F 59

4.7 Daerah Hasil Pengujian Penerimaan dan Penolakan H0 untuk

variabel X1 ...................................................................................... 61

4.8 Daerah Hasil Pengujian Penerimaan dan Penolakan H0 untuk

variabel X2 ...................................................................................... 62

4.9 Daerah Hasil Pengujian Penerimaan dan Penolakan H0 untuk

variabel X3 ...................................................................................... 64

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1 Perkembangan Nilai Ekspor Ikan Hias, Kurs Dollar, Inflasi, dan

Produksi di Provinsi Bali Tahun 1991-2015 .................................... 77

2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .................................................. 78

3 Uji Multikolinearitas ....................................................................... 79

4 Uji Autokorelasi ............................................................................. 81

5 Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 82

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhan penduduk secara keseluruhan

dengan sumberdaya yang dimiliki dalam negeri, maka diperlukan adanya

perdagangan internasional dalam melakukan pertukaran (ekspor atau impor) barang

dan jasa. Pada sudut pandang ilmu ekonomi, hubungan kerjasama antarnegara

tersebut sebagai proses sumber daya ekonomi antarnegara dalam rangka

meningkatkan derajat (utilitas) hidup bersama (Raharja dan Mandala, 2008:73).

Adam Smith dalam Nopirin (2009:3) menyatakan bahwa perdagangan timbul akibat

adanya permintaan dan penawaran masyarakat, dari kegiatan tersebut timbul

perdagangan internasional dimana pemenuhan akan kebutuhan barang dapat diimpor

dari negara lain. Keadaan akan berbeda apabila negara mempunyai kelebihan dalam

produksi, maka negara tersebut akan mengekspor barang kepada negara yang

membutuhkan. Kegiatan perdagangan antar negara menimbulkan keuntungan (gains

of trade) bagi sesama negara yang membutuhkan.

David Ricardo dalam Sukirno (2011:360) menyatakan bahwa diperlukan

perdagangan internasional untuk mengembangkan perekonomian negara, serta

mendorong suatu negara untuk melakukan spesialisasi untuk memperoleh keuntungan

dalam perdagangan antarnegara. Usaha meningkatkan pendapatan negara Indonesia

dapat menjalin kerja sama antarnegara dengan menggabungkan diri dalam

keanggotaan internasional, seperti AFTA, WTO, PBB, dan keanggotaan internasional

2

lainnya. Kerjasama ini dijalin untuk mempermudah negara dalam penyelesaian

masalah pada bidang politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Pada bidang ekonomi,

khususnya kebijakan ekspor pemerintah mengeluarkan peraturan dan tindakan secara

langsung dan tidak langsung untuk mempengaruhi struktur, komposisi, dan arah

transaksi serta kelancarannya demi peningkatan devisa (Hady, 2009:3).

Perekonomian internasional dalam era globalisasi didefinisikan sebagai proses

semakin tipisnya batas ekonomi antarnegara dan hambatan-hambatan dalam bidang

perdagangan internasional yang semakin berkurang. Kemudahan tersebut berindikasi

dari peningkatan volume dan nilai perdagangan internasional. Bentuk umum dari

perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, guna meningkatkan nilai

perekonomian pada negara berkembang bertumpu pada kegiatan ekspor karena

memiliki dampak besar dalam pertumbuhan ekonomi (Khan, 2011). Kegiatan ekspor

adalah proses pemindahan komoditas dalam negeri ke negara lain secara legal setelah

adanya kontrak jual beli yang telah disepakati. Suatu negara yang melakukan ekspor

akan memiliki keunggulan komparatif, kompetitif, dan kemandirian dalam mengelola

sumber daya alam, kemajuan spesialisasi pada industrialisasi serta tenaga kerja

(Perdana, 2010).

Indonesia adalah negara kepulauan yang 2/3 diantaranya didominasi perairan

dibandingkan dengan wilayah darat. Luas perairan laut Indonesia yang masuk dalam

Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebesar 95.181 kilometer. Indonesia dengan iklim

tropis menjadikan wilayah perairan yang mempunyai suhu hangat kaya akan plankton

dan banyak ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan karang. Fungsi tumbuhan karang

3

ini menjadi tempat tinggal ikan, sedangkan plankton merupakan sumber makanan

yang berlimpah bagi ikan, terutama ikan-ikan yang berukuran kecil. Letak geografis

yang strategis dan sebagai negara maritim, Indonesia memiliki keanekaragaman biota

laut yang sangat berpotensi dan tidak dimiliki oleh negara lain (BPS, 2014).

Potensi wilayah perairan Indonesia memiliki keunikan dan keragaman ikan

hias yang berlimpah hingga mendapat julukan home for hundred of exotic ornamental

fish species. Spesies ikan hias Indonesia yang ditemukan hingga kini sejumlah 240

jenis ikan hias laut hidup (marine ornamental fish) dan 226 jenis ikan hias tawar

hidup (fresh water ornamental fish). Beberapa dari temuan jenis ikan hias termasuk

dalam golongan langka yang merupakan spesies asli Indonesia, diantaranya adalah

Arwana (Sclephages formosus), Botia (Botia macracantha) dan Balashark serta

Rainbow Irian. Keragaman dan kelangkaan jenis ikan hias tertentu yang dimiliki

Indonesia menjadikan incaran ekspor bagi konsumen pasar internasional. Wilayah

perairan Indonesia yang luas, memiliki peluang terbesar untuk ekspor ikan hias ke

negara-negara besar secara berkelanjutan (Direktorat Jendral Pengembangan Ekspor

Nasional, 2013).

Ekspor ikan hias Indonesia sejak tahun 2011 menempati urutan ke-5 dunia

setelah Republik Ceko, Thailand, Jepang, dan Singapura dengan total ekspor

mencapai 5,24 juta Dollar Amerika. Tujuan utama ekspor tersebut adalah negara

Amerika Serikat, Jepang, Hongkong, Australia, dan Inggris. Ikan hias adalah jenis

ikan yang mempunyai daya tarik dalam hal warna, bentuk dan tingkah laku yang

4

unik. Selain mempunyai nilai artistik, ikan hias banyak dicari karena keeksotikan dan

kelangkaannya (Direktorat Jendral Pengembangan Ekspor Nasional, 2013).

Wood (2001) meneliti bahwa Indonesia memulai ekspor komoditi ikan hias

sejak awal tahun 1970. Perdagangan ekspor hasil biota ikan hias laut dan terumbu

karang untuk ornamental akuarium laut diperoleh dari sekitar pulau Jawa dan Bali,

hingga kini komoditi ekspor ikan hias dari Provinsi Bali turut berperan sebagai

penghasil devisa yang tidak sedikit bagi Indonesia. Provinsi Bali sebagai daerah yang

berpontensial akan ikan hias merupakan pemasok utama ekspor ikan hias hidup pada

negara-negara Amerika dan Eropa (Dinas Kelautan dan Perikanan, 2014).

Provinsi Bali dengan luas 5.636,66 kilometer dan wilayahnya dikelilingi oleh

garis pantai sepanjang 593 kilometer, menjadikan potensi biota ikan air laut dan ikan

air darat mendapat perhatian tinggi terhadap pasar ekspor. Berdasarkan hasil statistik

menunjukkan bahwa Provinsi Bali masih unggul dalam ekspor barang, dengan total

keseluruhan sebesar US$ 494.915.000 pada tahun 2013, dibanding dengan hasil

impor yang mencapai US$ 318.982.000. Pada sepuluh kelompok ekspor Provinsi

Bali, posisi pertama ditempati oleh kelompok komoditas ikan dan udang sebesar

US$ 106.404.823 (BPS, 2014).

Data Tabel 1.1 volume produksi dan ekspor Provinsi Bali, sektor pertanian

didominasi oleh ekspor ikan. Ikan hias dengan perolehan dengan nilai ekspor sebesar

US$ 3.253.819,63 (Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2016). Berikut Tabel 1.1

data volume dan nilai ekspor dari Provinsi Bali adalah sebagai berikut :

5

Tabel 1.1 Volume dan Nilai Ekspor Sektor Pertanian Provinsi Bali Tahun

2014

No Jenis Barang Satuan

(Unit) Volume

Nilai Ekspor

(USD)

1 Burung Hidup Ekor - -

2 Ikan Tuna Kg 26.166.751,00 78.490.763,71

3 Lobster Kg 125.634,90 2.555.035,98

4 Ikan Hias Hidup Kg 6.112.281,16 3.253.819,63

5 Ikan Nener Kg - -

6 Sirip Ikan Hiu Kg 31.899,00 100.181,85

7 Ikan Kepiting Kg 36.957,00 100.416,51

8 Ikan Kerapu Kg 1.158.879,00 10.007.026,94

9 Ikan Kakap Kg 491.298,00 4.068.706,31

10 Ikan Lainnya Kg 8.475.880,00 14.491.437,09

11 Rumput Laut Kg

12 Buah-Buahan Kg 200,00 682,85

Jumlah Hasil Pertanian 42.599.780,06 113.068.070,87

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, 2016

Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, jumlah

keseluruhan volume ekspor ikan hias hidup (baik perikanan laut dan perikanan darat)

pada tahun 2014 mengalami peningkatan mencapai 6.112.281,16 kg atau meningkat

239,56 persen dibandingkan tahun 2013 yang nilai volume ekspor hanya mencapai

1.800.035 kg (Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 2015). Peningkatan kapasitas

jumlah volume ekspor tersebut tidak terlepas dari peningkatan permintaan, sehingga

penting diperhatikannya kapasitas ketersediaan yang besar. Sebagian besar

permintaan berasal dari negara-negara berkembang dan maju dengan populasi jumlah

penduduk yang cenderung meningkat (Andrews, 2006). Upaya penangkaran ikan hias

hidup di Bali perlu ditingkatkan seiring dengan meningkatnya permintaan dari

konsumen luar negeri.

6

Ekspor ikan hias di Bali dikelola oleh pengusaha ikan hias yang memperoleh

ikan hias dari kegiatan nelayan tangkap dilautan lepas atau hasil dari budidaya di

sekitar Bali. Permintaan ikan hias tidak terlepas dari ketersediaan sumber daya dalam

jumlah besar. Jumlah sumberdaya akan berdampak pada kontinuitas ekspor ikan hias

dalam jangka panjang, maka perlu pengelolaan usaha ikan hias yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas dan jumlah produksi. Peningkatan kapasitas produksi dan

kualitas produk akan meningkatkan pendapatan yang diperoleh. Pertanyaannya

adalah apakah para pengusaha ekspor ikan hias di Provinsi Bali mampu untuk

mengalokasikan sumber dayanya secara maksimal dalam memenuhi permintaan pasar

ekspor ikan hias. Agustien (2010) menyatakan usaha agribisnis ikan hias hidup

dipengaruhi oleh faktor-faktor eksogen seperti harga jual produk, harga faktor

produksi dan tingkat suku bunga. Hasil dari penelitan usaha ikan hias dapat

mengetahui tingkat keuntungan dan pengembangan lebih lanjut serta sensitivitasnya

terhadap salah satu faktor produksinya.

Negara dengan perekonomian berbasis ekspor unggul akan mengalami

transaksi cash inflow berupa valuta asing atas hasil pembayaran produk ekspor yang

dijual di luar negeri. Transaksi pembayaran akan menambah penerimaan cadangan

devisa pada negara asal pengekspor, sehingga dapat memperkuat fundamental

ekonomi negara. Selain itu negara yang berbasis ekspor akan menunjukkan

kemandirian serta spesialisasi negara (Wardana, 2011). Kurs valuta asing mempunyai

hubungan yang searah dengan ekspor. Apabila nilai kurs dollar Amerika mengalami

peningkatan, maka nilai ekspor akan mengalami peningkatan (Sukirno, 2011:397).

7

Penelitan Manik (2015) menyatakan bahwa faktor lain yang mempengaruhi

ekspor selain produksi adalah nilai tukar mata uang. Nilai tukar mata uang dapat

mendorong peningkatan harga dan volume ekspor produk ke luar negeri. Nilai kurs

dollar Amerika mempunyai indikasi penting dalam mempengaruhi stabilitas suatu

perekonomian. Kurs dollar Amerika digunakan sebagai mata uang standar

internasional dikarenakan stabilitas nilai mata uangnya yang tinggi serta dapat dengan

mudah diperdagangkan dan dapat diterima oleh sebagian besar negara sebagai alat

pembayaran perdagangan internasional.

Nilai tukar mata uang suatu negara lain dijadikan sebagai pertimbangan untuk

mengukur nilai pembelian barang yang harus dikeluarkan dari luar negeri (Luca,

1995:1). Nilai tukar yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar Rupiah

terhadap dollar Amerika Serikat. Fluktuasi nilai tukar merupakan salah satu variabel

makroekonomi yang mempengaruhi kenaikan atau penurunan aktivitas ekspor, arus

modal atau investasi dan perdaganan internasional (Shane et al. 2008). Pengaruh dari

naiknya kurs dollar di Indonesia adalah akibat dari banyaknya aktivitas mengimpor

bahan baku kedalam negeri yang mengakibatkan tingginya nilai kurs yang berdampak

pada melonjaknya biaya produksi dalam negeri sehingga menyebabkan harga barang-

barang dalam negeri mengalami kenaikan. Melemahnya rupiah (depresiasi)

menyebabkan Indonesia dilanda krisis ekonomi dan menurunnya kepercayaan

terhadap mata uang rupiah. Apabila nilai tukar Rupiah terapresiasi maka volume

ekspor ikan hias di Provinsi Bali ke pasar Internasional akan mengalami penurunan

dan tidak dapat memenuhi permintaan ekspor ikan hias dunia.

8

Perkembangan ekspor Indonesia mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.

Pada tahun 1998 Indonesia mengalami krisis moneter, tetapi seiring dengan waktu

beberapa tahun kedepannya Indonesia dapat mempertahankan kembali stabilitias nilai

mata uang Rupiah. Kejadian krisis moneter terulang pada tahun 2008 di Amerika

Serikat, sebagai negara adidaya dan pengguna US Dollar yang terbesar, krisis tersebut

berdampak hingga Asia. Mata uang dollar mengalami penurunan nilai mengakibatkan

penurunan produksi ekspor Indonesia ke berbagai negara (Raz, 2012).

Perkembangan ekonomi suatu negara tidak hanya mengacu pada indikator

ekspor-impor, investasi, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). faktor lain

yang berpengaruh dalam perkembangan ekonomi adalah inflasi. Inflasi dalam suatu

daerah yang cenderung naik akan mengurangi jumlah investasi yang produktif, serta

berpengaruh pada penurunan ekspor dan menaikkan impor (Sukirno, 2011:349). Dian

(2014) meneliti bahwa inflasi adalah alat untuk menentukan kondisi perekonomian

negara. Tidak semua inflasi itu buruk, tetapi yang diharapkan adalah inflasi yang

stabil yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi untuk memberikan dampak

positif pada perkembangan kesejahteraan masyarakat. Sisi positif lainnya adalah

inflasi juga mempengaruhi faktor alokasi produksi dan produk nasional serta

distribusi pendapatan. Sisi negatif dari inflasi adalah kecenderungan kenaikan harga

yang mengakibatkan penurunan kuota produksi dan konsumsi sehingga akan

berdampak pada kuota volume ekspor suatu negara (Akbar, 2012).

Negara yang perekonomiannya mempunyai basis ekspor unggul akan

mengalami transaksi cash inflow berupa valuta asing atas hasil pembayaran produk

9

ekspor yang dijual di luar negeri. Hasil pembayaran tersebut akan menambah

penerimaan cadangan devisa pada negara asal pengekspor, hingga dapat memperkuat

fundamental ekonomi negara. Selain itu negara yang berbasis ekspor akan

menunjukkan kemandirian serta spesialisasi negara (Wardana, 2012). Sugiarsa (2013)

menunjukkan hasil bahwa jumlah produksi dan nilai ekspor mempunyai hubungan

yang searah dan signifikan. Hasil dari semakin besar kapasitas jumlah produksi yang

dilakukan, maka volume ekspor juga akan meningkat. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa antara jumlah produksi dengan ekspor memiliki hubungan

positif. Daerah Bali memiliki nilai local content pada produk hasil kelautan dengan

ciri khas tersendiri. Pasokan biota laut yang melimpah dengan kualitas baik,

mempunyai nilai daya saing dipasar ekspor. Nilai yang mempunyai daya saing dapat

dimiliki oleh sebuah produk apabila produk merupakan hasil terbaik dan menjadi

satu-satunya di kelasnya (Riana, 2014).

Ekspor ikan hias dari Provinsi Bali pada saat ini berasal dari hasil

penangkaran perikanan darat dan perikanan laut hasil dari budidaya nelayan setempat.

Menurut penelitian Sihombing et al (2013) menyimpulkan bahwa usaha budidaya

nelayan memberikan sumber penghasilan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai

nelayan ikan hias. Pemenuhan akan permintaan tidak selalu terpenuhi

keseluruhannya, dikarenakan budidaya perikanan dari ikan hias harus berdasarkan

musim dan lingkungan yang berbeda, misalnya budidaya ikan hias dari air tawar

harus berdasarkan musim dan lingkungan yang ditentukan. Adapun hasil dari

tangkapan ikan hias di lautan lepas belum bisa dibudidayakan secara maksimal

10

dengan pembibitan inseminasi buatan (Lufiadi dan Ferdian, 2013). Sebagian besar

dari hasil produksi ikan hias laut di Provinsi Bali masih didominasi oleh hasil dari

tangkapan nelayan. Hasil tangkapan ikan hias laut masih belum terpantau berproduksi

secara maksimal untuk memenuhi permintaan pasar, sehingga para pengusaha ikan

hias terpaksa mendatangkan bibit dari luar daerah pulau Bali.

Jayalal (2012) menyarankan dalam memperluas perdagangan ekspor ikan

hias, pengembangan teknologi, dan kebijakan baru, harus dikembangkan untuk

mempertahankan keberlanjutan ekspor ikan hias. Hasil kebijakan dan pengembangan

teknologi dapat mengurangi dampak penangkapan ikan hias oleh nelayan tradisional

di laut lepas dapat terminimalisir, karena sebagian nelayan masih menggunakan racun

sianida, pemutih klorin dan ekstrak tumbuhan. Racun yang digunakan berdampak

besar terhadap kerusakan karang, ikan kecil-kecil, termasuk jenis ikan predator besar

lainnya karena akan mengganggu eksosistem dilautan. Dampak jangka panjang akan

mempengaruhi jumlah ikan yang hidup dilautan, sehingga nelayan harus melaut lebih

jauh dari wilayah pesisir pantai (Bruckner, 2001).

Eksistensi tren ekspor ikan hias ke beberapa negara besar, tidak luput dari

ketatnya negara importir dalam memberi kebijakan dan proteksi barang ekspor yang

akan masuk. Amerika Serikat misalnya, setengah juta pengiriman dan lebih dari satu

miliar hewan hidup yang diimpor sejak tahun 2000. Jenis ikan yang utama diimpor

adalah yang berkaitan dengan sumber pendapatan untuk industri hewan peliharaan

dan budidaya (Smith et al, 2008). Pada tahun 2010 terdapat 146 kasus penolakan

ekspor ikan yang disebabkan 64 persen didominasi oleh bakteri phatogen dan toksin

11

yang dihasilkan histamin, 26 persen filthy, 6 persen residu kimia, dan 4 persen

misbranding (Rinto, 2011). Menanggapi kebijakan dari ketentuan negara tujuan

eskpor dalam kriteria produk, pemerintahan Provinsi Bali sudah membuat keputusan

untuk meningkatkan hasil produksi dan kualitasnya. Desa Les, Kecamatan Tejakula,

Kabupaten Buleleng Bali Utara, adalah desa yang menerapkan penangkapan ikan hias

yang ramah lingkungan. Dampak dari penerapan tersebut mampu menstabilkan

keberlimpahan dan keanekaragaman ikan hias. Namun demikian masih belum

menunjukkan peningkatan harga ikan hias dari pengepul (Humayra dan Arif, 2011).

Berdasarkan pemaparan yang telah diuraikan tersebut penting untuk diteliti

bagaimana tingkat intensitas perdagangan Indonesia dalam hal ekspor ikan hias di

Provinsi Bali pada tahun 1991-2015. Berikutnya adalah bagaimana pengaruh kurs

Dollar Amerika Serikat, Inflasi dan Produksi terhadap ekspor ikan hias periode tahun

1991-2015.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah adalah :

1) Apakah kurs dollar, inflasi, dan produksi secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap ekspor ikan hias di Provinsi Bali pada tahun 1991-2015?

2) Bagaimana pengaruh kurs dollar, inflasi, dan produksi secara parsial terhadap

ekspor ikan hias di Provinsi Bali pada tahun 1991-2015?

12

3) Variabel manakah diantara kurs dollar, inflasi, dan produksi yang dominan

berpengaruh pada ekspor ikan hias di Provinsi Bali tahun 1991-2015?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui bahwa tujuan dari

penelitian ini yaitu:

1) Untuk menganalisis pengaruh kurs dollar, inflasi, dan produksi secara simultan

terhadap ekspor ikan hias di Provinsi Bali pada tahun 1991-2015.

2) Untuk menganalisis pengaruh kurs dollar, inflasi, dan produksi secara parsial

terhadap ekspor ikan hias di Provinsi Bali pada tahun 1991-2015.

3) Untuk menganalisis variabel yang berpengaruh dominan terhadap ekspor ikan

hias di Provinsi Bali pada tahun 1991-2015.

1.4 Kegunaan Penelitian

Pada rumusan masalah yang terurai diatas, penulis berharap manfaat

penelitian sebagai berikut :

1) Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan manfaat secara

teoritis, hasil penelitian dapat berguna sebagai pembuktian jurnal, pembuktian

teori-teori ekonomi pembangunan mengenai ekspor, sebagai tambahan dan

pelengkap maupun perbandingan dalam bahan pustaka terhadap penelitian

selanjutnya terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercantum

dalam penelitian ini.

13

2) Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan bagi nelayan

dan pemerhati masalah ekspor khususnya mengenai ekspor ikan hias, serta faktor-

faktor yang mempengaruhi ekspor ikan hias, dan diharapkan dapat memberikan

kontribusi pada pemerintah daerah khususnya kepada Dinas Kelautan dan

Perikanan dalam membuat kebijakan yang sesuai untuk mendorong produktivitas

ekspor ikan hias di Provinsi Bali.

1.5 Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab yang satu

dengan bab yang lainnya dan disusun secara sistematis serta terperinci untuk

memberikan gambaran dan mempermudah pembahasan. Sistematika dari masing-

masing bab dapat diperinci sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah dari

penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang mendukung

dan berhubungan dengan masalah yang akan dibahas yang digunakan

sebagai pedoman dalam pemecahan masalah dalam laporan penelitian ini,

hasil penelitian sebelumnya yang terkait yang digunakan sebagai acuan

14

dalam penelitian ini serta disajikan hipotesis atau dugaan sementara atas

pokok permasalahan yang diangkat sesuai dengan landasan teori yang

ada.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi desain penelitian, lokasi penelitian, objek

penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan

sumber data, sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab ini akan menyajikan gambaran umum wilayah, perkembangan, dan

data serta menguraikan pembahasan yang berkaitan dengan pengujian

secara simultan dan parsial pada variabel kurs Dollar, inflasi, dan

produksi ikan hias.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan mengemukakan simpulan berdasarkan hasil uraian

pembahasan pada bab sebelumnya, keterbatasan dalam penelitian yang

telah dilakukan dan saran atas penelitian yang dilakukan agar nantinya

diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya.