Permenkes Akreditasi Puskesmas_edit 27 Juni

download Permenkes Akreditasi Puskesmas_edit 27 Juni

of 11

description

-

Transcript of Permenkes Akreditasi Puskesmas_edit 27 Juni

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR .TENTANGAKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA LAINNYADENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAMENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang:a. bahwa pelayanan kesehatan dasar yang merata, bermutu dan berkeadilan sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya;

b.bahwa penjaminan mutu pelayanan kesehatan dasar secara berkesinambungan dibutuhkan akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama;

c.bahwa sehubungan dengan huruf b perlu ditetapkan Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat pertama lainnya;

Mengingat:1. UU 24 Tahun 2011 tentang BPJS2. UU 40 Tahun 2004 tentang SJSN3. UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan4. Peraturan Presiden No 111 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan

5. Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 1991 tentang Penyusunan, Penerapan, dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia;

6. Keputusan Presiden RI Nomor 13 Tahun 1997 tentang Badan Standarisasi Nasional;

7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional

8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 09 Tahun 2014 tentang Klinik

9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kab/Kota

10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 445 tahun 2013 tentang Asosiasi Fasitas Pelayanan Kesehatan Tingkat pertama11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 69 Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan

12. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan

Menetapkan:KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA LAINNYA

MEMUTUSKAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya, selanjutnya disebut Akreditasi, adalah pengakuan terhadap Puskesmas, Klinik pratama, praktik dokter dan praktik dokter gigi yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri, setelah dinilai bahwa Fasilitas kesehatan tingkat pertama itu memenuhi Standar Pelayanan Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah ditetapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan.

2. Standar Akreditasi adalah standar yang dipakai oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi untuk menilai Puskesmas dan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam memenuhi persyaratan akreditasi yang telah ditetapkan. 3. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

5. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal di lingkungan Kementerian Kesehatan yang bertanggung jawab di bidang upaya kesehatan.

6. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan

Pasal 2

Akreditasi bertujuan untuk:

a. Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas dan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama;

b. Meningkatkan keselamatan pasien di Puskesmas dan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama;

c. Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan, masyarakat dan lingkungannya, serta Puskesmas dan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama sebagai institusi; dand. Mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan.

Pasal 3

(1) Akreditasi dilakukan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut:

a. Puskesmas;

b. Klinik pratama;

c. Praktik dokter; dan

d. Praktik dokter gigi

(2) Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.(3) Klinik pratama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar baik umum maupun khusus.

(4) Praktik dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan.

(5) Praktik dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan.

BAB IIPENYELENGGARAAN AKREDITASI

Bagian Kesatu

UmumPasal 4(1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas dan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama, maka perlu dilakukan Akreditasi setiap 3 (tiga) tahun.

(2) Puskesmas dan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang akan bekerjasama dengan BPJS wajib terakreditasi.

Pasal 5Penyelenggaraan Akreditasi meliputi pendampingan pra akreditasi, penilaian pra akreditasi, survei akreditasi, dan pendampingan pasca akreditasi.Pasal 6(1) Pendampingan pra Akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pendamping Akreditasi yang ditugaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mempersiapkan pelaksanaan survei akreditasi.(2) Penilaian pra akreditasi adalah penilaian yang dilakukan oleh Tim Pendamping Akreditasi setelah kegiatan pendampingan selesai dilakukan untuk mengetahui kesiapan puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk diusulkan dilakukan survei akreditasi.(3) Survei akreditasi merupakan penilaian untuk mengukur tingkat kesesuaian dan cara penerapan Standar Mutu Pelayanan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.(4) Survei sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh surveior Akreditasi dari lembaga independen pelaksana Akreditasi dengan menggunakan standard dan instrument akreditasi.

(5) Surveior Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan dalam bidang Akreditasi untuk melaksanakan survei Akreditasi.

(6) Penetapan akreditasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga independen pelaksana akreditasi dalam memberikan hasil akhir penilaian akreditasi sesuai dengan rekomendasi hasil penilaian surveyor(7) Pendampingan pasca akreditasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh tim pendamping Kabupaten/Kota, setelah Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dinyatakan lulus/ terakreditasi, dalam rangka memelihara serta meningkatkan pencapaian Standar Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dari waktu ke waktu sampai dilakukan penilaian Akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama berikutnya.Pasal 7Ketentuan mengenai persyaratan, kriteria, tugas, tata kerja Tim pendamping Akreditasi dan surveior sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 tercantum pada lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan menteri ini;

Pasal 8Penetapan status Akreditasi dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga Independen Pelaksana Akreditasi;Pasal 9(1) Puskesmas dan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang telah mendapatkan status Akreditasi dapat mencantumkan kata terakreditasi di bawah atau di belakang nama Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dengan huruf lebih kecil dan mencantumkan nama lembaga independen penyelenggara akreditasi yang mengakreditasi, masa berlaku status Akreditasinya serta mencantumkan lingkup/tingkatan Akreditasinya.

(2) Penulisan nama fasilitas pelayanan kesehatan yang terakreditasi harus dibuat sesuai contoh sebagaimana tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 10(1) Akreditasi hanya dapat dilakukan oleh lembaga independen pelaksana Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri.

(2) Lembaga independen pelaksana Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat mandiri dalam proses pelaksanaan, pengambilan keputusan dan penetapan status Akreditasi.

Pasal 11(1) Lembaga independen pelaksana Akreditasi dalam melaksanakan tugasnya harus berpedoman pada standar Akreditasi dan ketentuan peraturan perundang-undangan.(2) Lembaga independen pelaksana Akreditasi wajib menyusun tata laksana penyelenggaraan Akreditasi.

Pasal 12(1) Lembaga independen pelaksana Akreditasi wajib melaporkan Puskesmas dan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang telah terakreditasi oleh lembaga tersebut kepada Menteri.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setiap tahun dan disampaikan kepada Menteri melalui Direktur Jenderal.

BAB IIIKEWAJIBAN PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAHPasal 13(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib mendukung, memotivasi, mendorong dan memperlancar proses pelaksanaan Akreditasi untuk semua Puskesmas dan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan pembiayaan kepada Puskesmas untuk proses Akreditasi.(3) Bantuan pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau sumber lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB IVPEMBINAAN DAN PENGAWASANPasal 14(1) Menteri melalui Direktur Jenderal melakukan pembinaan dan pengawasan dalam penyelenggaraan Akreditasi.

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mengikutsertakan Pemerintah Daerah dan Unit lain terkait Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai ketentuan perundang-undangan(3) Pemerintah Daerah Provinsi melalui Dinas Kesehatan Provinsi melakukan pelatihan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan akreditasi di Kabupaten/Kota.

(4) Dalam pelaksanaan pelatihan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Dinas Kesehatan Provinsi dapat membentuk tim pendamping akreditasi.

Pasal 15Dalam rangka pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Direktur Jenderal atas nama Menteri dapat mengambil tindakan administratif kepada Puskesmas dan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama berupa teguran lisan, teguran tertulis dan/atau pencabutan status akreditasi sesuai dengan kewenangannya.

Pasal 16Setiap orang termasuk badan hukum yang dengan sengaja mencantumkan status Akreditasi palsu, dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VKETENTUAN PERALIHANPasal 17(1)Selama lembaga akreditasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 belum terbentuk, pelaksanaan akreditasi Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dilaksanakan oleh komisi akreditasi Puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang diangkat dan ditetapkan oleh Menteri.(2)Komisi akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas untuk menyusun kriteria lembaga independen pelaksana akreditasi, dan memberikan rekomendasi kepada Menteri untuk menetapkan lembaga independen pelaksana akreditasi.

(3) Bagi Puskesmas dan Fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang telah mendapatkan status akreditasi sebelum peraturan ini berlaku, harus mengusulkan untuk mendapatkan status Akreditasi yang baru selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum masa berlaku status Akreditasi sebelumnya berakhir.

(4) Lembaga independen pelaksana akreditasi harus sudah terbentuk dalam jangka waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) tahun sejak peraturan menteri ini diundangkan.BAB VIIIKETENTUAN PENUTUPPasal 18Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal ..MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

NAFSIAH MBOIDiundangkan di Jakarta

Pada Tanggal ..

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

lAMPIRAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR ..TENTANG AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMAI. CONTOH PENULISAN NAMA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA YANG TERAKREDITASI PUSKESMAS/KLINIK PRATAMATerakreditasi Tingkat: (..: tahun .)

II. PEDOMAN AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMAMENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA,

Nafsiah Mboi