Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan...

117
Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan Souvenirdi Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas, Klender Jakarta Timur Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos) Oleh: Mustofa Hamdi 1111054000015 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 H  

Transcript of Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan...

Page 1: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

Permberdayaan Anak Jalanan “Melalui Keterampilan

Pembuatan Souvenir” di Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas,

Klender Jakarta Timur

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Ilmu Sosial (S.Sos)

Oleh:

Mustofa Hamdi

1111054000015

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M / 1439 H

 

Page 2: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

 

Page 3: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

 

Page 4: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

 

Page 5: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

i

ABSTRAK

Mustofa Hamdi

Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan

Souvenir di Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas, Klender Jakarta

Timur.

Panti Asuhan Mizan Amanaha dalah Lembaga Sosial Kemanusian bertujuan

untuk memberdayakan anak-anak jalanan, kaum dhuafa dan anak-anak

yatim, berusaha untuk menjadikan anak-anak lebih mandiri dan dapat

mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan Panti Asuhaan Mizan

Amanah berusaha untuk menggantikan peran dari orang tua.

Salah satu Panti Asuhan juga berkompetisi untuk menjadi yang lebih unggul

dan mereka harus berjuang keras untuk mempertahankan usaha yang

mereka jalani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan

pemberdayaan melalui program keterampilan pembuatan souvenir Melalui

proses observasi, wawancara dan studi dokumen.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu pengamatan dan

wawancara guna melihat sejauh mana Pelaksanaan dan hasil yang dilakukan

oleh Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas Klender Jakarta Timur

mampu membedayakan anak-anak jalanan melalui keterampilan pembuatan

souvenir.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program keterampilan

yang dilakukan oleh Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas Klender

Jakarta Timur saat ini dengan menerapkan 3 Tahapan yang dilakukan dari

tahap penyadaran, tranformasi pengetahuan hingga peningkatan

intelektualitas telah berhasil memberdayakan anak-anak jalanan dengan

mengubah pola pikir mereka melalui motivasi, sehingga anak-anak jalanan

mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan siap untuk

menjadi pribadi yang mandiri.

Kemiskinan dan kemerosotan moral merupakan indikasi keputusasaan dan

ketidakberdayaan anak jalanan beserta keluarganya akibat tidak

terpenuhinya kebutuhan pokok. Keadaan ini harus di atasi dengan baik,

sebab setiap masalah yang menyentuh kehidupan anak dalam jumlah besar

akan berdampak tidak menguntungkan bagi kehidupan bangsa.

 

Page 6: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahhirabbil „alamin. Segala puji syukur saya panjatkan

kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya,

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.

Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi merupakan salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh

gelar Sarjana Sosial Islam di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kebahagiaan yang tidak ternilai bagi

penulis secara pribadi adalah dapat mempersembahkan hasil yang terbaik

kepada kedua orang tua, seluruh keluarga dan pihak-pihak yang telah ikut

andil dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

Sebagai bentuk penghargaan yang tidak tertuliskan penulis,

sampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A , selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatulah Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan, M.A. , selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Wati Nilamsari, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi.

4. Muhammad Hudri S.Ag., M.Pd, Sekertaris Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

 

Page 7: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

iii

5. Muhtadi M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktunya memberikan bimbingan dan pengarahan serta membantu

literatur dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

khususnya dosen Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, yang

senantiasa memberikan ilmu, membimbing dan memberikan

pengarahan selama perkuliahan.

7. Yayah dan Umi tercinta terimakasih atas segala perhatian, kasih

sayang, semangat, motivasi, do‟a, dukungan moril dan materil

terhadap penulisan dalam studi.

8. Kakak Safety Rizqiyah, S.Pd dan Ustadz Badruzzaman S.H,

S.Pd,Iyang selalu memberikan semangat dan do‟a kepada penulis.

9. Adik-adikku Alwi Haqiqi dan Azka Mawalia yang selalu

memberikan semangatnya dan do‟a kepada abangnya.

10. Shaskia Nurul Inayah S.Pd yang selalu menemani, mendukung,

memberikan semangat dan motivasi selama penulisan skripsi ini.

11. Bapak Yana dan seluruh karyawan yang telah banyak membantu

dalam memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan dalam

penyusunan skripsi.

12. Sahabat-sahabat tercinta Ahmad Fauzi.M, Mais, Siffa, Yati,yang

selalu memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis.

13. Para Santri Al-Wathoniyah 1 yang selalu memberikan do‟a kepada

penulis.

 

Page 8: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

iv

14. Teman-teman seperjuangan dan sahabat setia Wildan, Burhan,

Imam, Raffi, Fahmi, dan Azmi yang saling memberikan semangat

untuk menyelesaikan penelitian ini.

15. Teman-teman Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam baik Teman

Angkatan maupun Adik Kelas serta Kakak kelas.

Semua Pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu

dengan iringan do‟a kepada Allah SWT, semoga Allah SWT akan

selalu melimpahkan balasan yang tiada tara kepada semua pihak

yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan harapan semoga penyusunan skripsi yang

sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, Juni 2018

Mustofa Hamdi

NIM:1111054000015

 

Page 9: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah...................................................................... 1

B. Fokus Masalah Dan Perumusan Masalah ......................................... 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 12

D. Metode Penelitian ............................................................................. 14

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 21

F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 24

BAB II

LANDASAN TEORI ................................................................................. 26

A. Pemberdayaan ................................................................................... 26

1. Pengertian Pemberdayaan ............................................................. 26

2. Tahapan Pemberdayaan ................................................................. 27

3. Indikator Pemberdayaan ................................................................ 29

B. Anak Jalanan ..................................................................................... 30

1. Definisi Anak Jalanan ................................................................... 30

2. Penanganan Anak Jalanan ............................................................. 32

3. Pemberdayaan Anak Jalanan ......................................................... 33

C. Keterampilan ..................................................................................... 34

1. Pengertian keterampilan ................................................................ 34

2. Jenis – jenis keterampilan ............................................................. 35

D. Panti Asuhan ..................................................................................... 37

1. Pengertian Panti Asuhan ............................................................... 37

 

Page 10: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

vi

2. Fungsi Panti Asuhan ...................................................................... 38

3. Tujuan Panti Asuhan ..................................................................... 40

BAB III

TEMUAN PENELITIAN YAYASAN MIZAN AMANAH CABANG

JAKARTA TIMUR ................................................................................... 42

A. Profil Yayasan Mizan Amanah ........................................................ 42

B. Program Pemberdayaan Yayasan Mizan Amanah ............................ 46

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN ............................... 56

A. Temuan Hasil Penelitian ................................................................... 56

B.Analisis Pelaksanaan Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan

Pembuat Souvenir ........................................................................................ 61

C. Analisis Pelaksanaan Program Keterampilan ................................... 66

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program

Keterampilan Pembuat Souvenir ............................................................. 71

BAB V

PENUTUP ................................................................................................... 77

A. KESIMPULAN ................................................................................. 77

B. SARAN ............................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 80

 

Page 11: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Pemilihan informan ....................................................................... 20

Tabel 2: Daftar Anak Asuh Yayasan Mizan Amanah

Cabang Perumnas, Klender Jakarta Timur ..................................... 45  

Page 12: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Struktur Yayasan Mizan Amanah Cabang Perumnas, Klender

Jakarta Timur ............................................................................................... 44

Gambar 2: Struktur manajemen Yayasan Mizan Amanah Pusat ................ 45

Gambar 3: Proses Pembuatan Sovenir ........................................................ 59

Gambar 4: Proses Akhir Pembuatan Sovenir .............................................. 68

Gambar 5: Hasil karya Anak-anak Panti Asuhan ....................................... 70

 

Page 13: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak merupakan anugerah paling berharga yang dititipkan oleh

Sang Pencipta (Allah). Salah satu bentuk pelaksanaan kewajiban itu ialah

memenuhi hak-hak anak.1Anak sebagai generasi penerus bangsa,

selayaknya mendapatkan hak-hak dan kebutuhan-kebutuhan secara

memadai. Sebaliknya, mereka bukanlah objek (sasaran) tindakan

kesewenang-wenangan dan perlakuan yang tidak manusiawi dari siapapun

atau pihak manapun. Anak yang dinilai rentan terhadap tindakan kekerasan

dan penganiayaan, seharusnya dirawat, diasuh, dididik dengan sebaik-

baiknya agar mereka tumbuh dan berkembang secara sehat dan wajar.Hal

ini tentu saja perlu dilakukan agar kelak di kemudian hari tidak terjadi

generasi yang hilang.

Anak berhak mendapatkan pemeliharaan dan bantuan khusus

keluarga sebagai inti dari masyarakat dan sebagai lingkungan alami bagi

pertumbuhan dan kesejahteraannya. Perkembangan manusia, keluarga

merupakan institusi pertama dan utama dimana anggota keluarganya

tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan dukungan dari hak

tumbuh kembang anak berlangsung.2

Anak-anak hendaknya diberi perlindungan dan bantuanyang

diperlukan, sehingga mampu mengemban tanggung jawab dalam

1 Bunda Novi, Bacaan Wajib Orang Tua ( Yogyakarta : Diva Press, 2017 ) h. 5

2Suryo Adiwibowo, Ekologi Manusia ( Bogor : Fakultas Ekologi Manusia – IPB

2007) h. 112

 

Page 14: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

2

masyarakat. Anak hendaknya diperlakukan dengan baik dalam

lingkungan keluarga yang bahagia, penuh kasih sayang dan pengertian.

Memberikan perlindungan melalui advokasi, mencegah anak jalanan

agar tidak menjadi korban tindakan eksploitatif dan ancaman kekerasan,

melakukan upaya pemberdayaan yang digabungkan dengan usaha perbaikan

peraturan atau hukum yang relevan, penyedian pelayanan sesuai dengan

kebutuhan anak jalanaan, serta penciptaan kesembatan bagi anak-anak agar

lebih leluasa memperoleh apa yang menjadi haknya adalah upaya rill yang

seyogianya menjadi agenda bersama antara pemerintah, LSM dan

masyarakat umum.3

Pada hakikatnya pemberdayaan merupakan penciptaan suasana atau

iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling).

Logika ini didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada masyarakat yang sama

sekali tanpa memiliki daya. Setiap masyarakat pasti memiliki daya, akan

tetapi kadang-kadang mereka tidak menyadari, atau daya tersebut belum

dapat diketahui secara eksplisit. Oleh karena itu daya harus digali, dan

kemudian dikembangkan. pemberdayaan adalah upaya untuk membangun

daya, dengan cara mendorong, memotivasi dan membangkitkan kedasaran

akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya.4

Fenomena yang perlu mendapat perhatian saat ini adalah maraknya

anak-anak terlantar.Meningkatnya angka penduduk miskin telah mendorong

meningkatnya angka anak putus sekolah dan meningkatnya anak-anak

3. Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak ( Jakarta : LIPI Pres, Anggota Ikapi) h.

216 4 Dra. Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan dan model-model pemberdayaan (

Yogyakarta : Gava Media,2017 ) h. 79

 

Page 15: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

3

terlantar.Pada umumnya anak-anak terlantar mengalami masalah ganda

seperti kesulitan ekonomi, menderita gizi buruk, kurang perhatian dan kasih

sayang orang tua, tidak bisa mendapat layanan pendidikan secara maksimal,

dan lain sebagainya.

Ada banyak penjelasan ayat-ayat Al-Qur‟an tentang perhatian

terhadap anak-anak yatim, antara lain firman Allah SWT dalam surat Al-

Nisa ayat 2:

.

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta

mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan

kamu Makan harta mereka bersama hartamu.Sesungguhnya tindakan-

tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.” (QS : An-

Nisa’ : 2).

Dalam ayat ini sangat jelas bagaimana pedulinya Allah terhadap

anak-anak yatim karena dalam firmannya Allah menekankan bahwa

janganlah kamu memakan hak- hak anak yatim, hak-hak anak yatim itu di

antaranya harta,dimana harta itu bisa menjadikan anak tersebut

mendapatkan pendidikan baik itu formal atau non formal karena setiap

individu berhak memiliki pendidikan yang sama baik itu formal maupun

non formal.

Kondisi ini didasari karena kondisi sosial ekonomi yang belum

kondusif. Pada sisi lain ternyata masih terdapat pemahaman yang rendah

mengenai arti penting anakoleh masyarakat, serta komitmen dan tanggung

jawab orang tua atau keluarga yang cukup rendah, sehingga menyebabkan

 

Page 16: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

4

ketelantaran pada anak. Anak terlantar merupakan salah satu masalah

kesejahteraan sosial yang membutuhkan perhatian secara khusus.Selain

karena jumlah yang cukup besar, masalah anak terlantar memiliki lingkup

dan cakupan yang tidakbisa berdiri sendiri namun saling terkait dan saling

memengaruhi bila kebutuhan dan hak mereka tidak terpenuhi.

Untuk mencapai kemandirian masyarakat diperlukan sebuah proses

belajar secara bertahap akan memperoleh kemampuan, masyarakat harus

menjalani proses belajar. Dengan proses belajar tersebut akan diperoleh

kemampuan atau daya dari waktu ke waktu,dengan demikian akan

terakumulasi kemampuan yang memadai, untuk mengantarkan kemandirian

mereka. 5

Berdasarkan GBHN tahun 1998, tanggung jawab pendidikan oleh

kedua orang tua terhadap anak antara lain sebagai berikut.6

1. Memelihara dan membesarkan. Tanggung jawab ini

merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan karena anak

memerlukan makan, minum, dan perawatan agar ia dapat

hidup secara berkelanjutan.

2. Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara

jasmaniah maupun rohaniah dan berbagai gangguan penyakit

atau bahaya lingkungan yang dapat membahayakan diri.

3. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang bergunabagi kehidupannya, sehingga

5 Dra. Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan dan model-model pemberdayaan (

Yogyakarta : Gava Media,2017 ) h. 80-81 6 Fuad Hasan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 1996), h.63

dan Drs.M.Yatimi Abdullah, M.A. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta:

Amzah, 2008) h.104.

 

Page 17: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

5

setelah dewasa ia mampu berdiri sendiri dan membantu

orang lain (hablumminannas) serta melaksanakan

kekhalifahannya.

4. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan

memberikan pendidikan agama sesuai dengan ketentuan

Allah sebagai tujuan akhir hidup muslim. Tanggung jawab

dikategorikan juga sebagai tanggung jawab kepada Allah.

Perlindungan anak dilihat dari segi pembinaan generasi muda

terhadap berbagai macam eksploita si negatif terhadap anak merupakan

bagian integral dari pembangunan nasional dan juga menjadi sarana guna

tercapainya tujuan pembangunan nasional, yaitu masyarakat adil dan

makmur serta aman dan sentosa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945 dengan wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam

ketertiban pergaulan internasional yang damai, adil dan merdeka.

Berbagai hak anak yang harus terus dipenuhi, antara lain pelayanan

pendidikan daan pengajaran bermutu dalam rangka pengembangan pribadi

serta semua potensi kecerdasannya semua minat dan bakatnya. Hak lainnya,

yakni kesehatan pelayanan bermutu dan jaminan sosial sesuai kebutuhan

fisik, mental, spiritual, serta sosial anak. Hak dalam kebebasan

berpartisipasi untuk menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima,

mencari, dan memberikan informasi sesuai tingkat kecerdasan dan usiannya

demi pengembangan dirinya sesuai nilai- nilai kesusilaan serta kepatutan

harus terus diupayakan. Kebutuhan beristirahat dan memanfaatkan waktu

 

Page 18: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

6

luang, bergaul dengan anak sebaya, bermain, berkreasi sesuai minat, bakat,

dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri harus diluapakan.7

Berdasarkan pembahasan mengenai perlindungan anak yang telah

ditetapkan dalam Undang-Undang No 35 tahun 2014, maka dapat

disimpulkan bahwa anak membutuhkan dorongan masyarakat, baik dari

lingkungan sekitar, orangtua maupun negara dan pemerintah. Dengan

demikian, diperlukan pemberdayaan masyarakat untuk membantu negara

dan pemerintah untuk melindungi hak anak yang tercantum dalam undang-

undang.

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu gerakan yang dirancang

guna meningkatkan taraf hidup keseluruhan masyarakat melalui partisipasi

aktif dan inisiatif dari masyarakat.8 Pemberdayaan masyarakat harus selalu

berupaya untuk memaksimalkan partisipasi, dengan tujuan membuat setiap

orang dalam masyarakat terlibat secara aktif dalam proses-proses dan

kegiatan masyarakat, serta untuk menciptakan kembali masa depan

masyarakat dan individu. Dengan demikian, partisipasi merupakan suatu

bagian penting dari pemberdayaan dan penumbuhan kesadaran. Semakin

banyak orang yang menjadi peserta aktif dan semakin lengkap

7 Bunda Novi, Bacaan Wajib Orang Tua ( Yogyakarta : Diva Press, 2017 ) h.

5-6 8 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas. (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2001), h. 137

 

Page 19: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

7

partisipasinya, semakin ideal kepemilikan dan proses masyarakat serta

proses-proses inklusif yang akan diwujudkan.9

Mengacu pada pengertian di atas, dalam penelitian ini

pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya membangkitkan kesadaran

akan potensi yang dimiliki serta berupaya untuk mengembangkannya

sehingga masyarakat dapat mencapai kemandirian. Kemudian dapat

disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk

meningkatkan daya atau kekuatan pada masyarakat dengan cara memberi

dorongan, peluang, kesempatan, dan perlindungan dengan tidak mengatur

dan mengendalikan kegiatan masyarakat yang diberdayakan untuk

mengembangkan potensinya sehingga masyarakat tersebut dapat

meningkatkan kemampuan dan mengaktualisasikan diri atau berpartisipasi

melalui berbagai aktivitas.

Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat menurut

Ambar Teguh adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi

mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak, dan

mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Untuk mencapai

kemandirian masyarakat diperlukan sebuah proses. Melalui proses belajar

maka secara bertahap masyarakat akan memperoleh kemampuan atau daya

dari waktu ke waktu.10

9 Jim lfe & Frank Tesoriero, Community Developmant: Sebagai Alternatif

Pengembangan Masyarakat Di Era Globalisasi, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2006), Cet:

ke-3, h.285 10

Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan Dan Model-Model Pemberdayaan (

Yogyakarta : Gava Media,2017 ) h. 80

 

Page 20: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

8

Berdasarkan penjelasan mengenai pemberdayaan masyarakat yang

bertujuan untuk mencapai kemandirian masyarakat, maka dari itu Negara

dan pemerintah mendirikan wadah untuk menampung anak-anak terlantar,

anak jalanan, atau anak-anak yang jauh dari orangtua maupun yang tidak

memiliki keluarga yang disebut sebagai rumah singgah atau panti asuhan,

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dituliskan bahwa pengertian

panti asuhan adalah rumah tempat memelihara dan merawat anak yatim atau

yatim piatu dan sebagainya.

Sedangkan, Menurut Depsos RI (2004: 4), Panti Sosial Asuhan

Anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai

tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial pada

anak terlantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak

terlantar, memberikan pelayanan pengganti orang tua/wali anak dalam

memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial kepada anak asuh sehingga

memperoleh kesempatan yang luas,tepat dan memadai bagi pengembangan

kepribadianya sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari generasi

penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta aktif dalam

bidang pembangunan nasional. 11

Di samping dari pengertian secara mendasar seperti yang telah

dijabarkan di atas, ada beberapa ahli dan lembaga yang juga menjabarkan

mengenai pengertian panti asuhan, seperti Poerwadarminto,yang

menyatakan panti asuhan merupakan salah satu tempat untuk membina dan

merehabilitasi kembali kondisi anak yatim, baik fisik, mental maupun

11

http://e-journal.uajy.ac.id/7730/3/TA213644.pdf dikutip pada 1 Januari 2018

pada pukul 16.35

 

Page 21: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

9

kehidupan sosialnya. Sedangkan menurut Direktorat Bina Pelayanan Sosial

Anak, panti asuhan anak adalah suatu lembaga pelayanan profesional yang

bertanggung jawab memberian pengasuhan dan pelayanan pengganti fungsi

orang tua kepada anak.12

Pendidikan nonformal juga dapatmemegang peranan penting.

Pendidikan nonformal sebagai pendidikan yang di selenggarakan di luar

sekolah baik yang di lembagakan maupun tidak dilembagakan merupakan

alternatif untuk memecahkan masalah tersebut.

Melalui pendidikan nonformal maka akan tercipta tenaga kerja yang

terampildan ada lapangan kerja baru karena dengan adanya pendidikan

nonformal, lembaga-lembaga sosial misalnya Panti Asuhan memberikan

bekal kepadamereka berupa keterampilan. Sebagai salah satu usaha untuk

meningkatkan kualitas manusia dapat ditempuh melalui salah satu pelatihan

keterampilan, melalui pemberian ketrampilan pada anak terlantar maka para

anak asuh diharapkan mampu mandiri untuk bekal mereka di masa depan

atau dengan adanya pemberian keterampilan melalui pendidikan nonformal

mereka dapat belajar untuk berwirausaha.

Anak-anak tersebut dapat menggunakan keterampilan yang telah

mereka pelajari dan dengan keterampilan yang mereka miliki, para anak

asuhdapat mampu menangani suatu pekerjaan sesuai jenis ketrampilan

danbakatnya, dengan demikian pelatihan keterampilan merupakan alternatif

menuju lapangan pekerjaan dan dapat mengurangi banyaknya anak terlantar

di kota Jakarta, dan pelatihan keterampilan ini telah diberikan oleh Panti

12

http://e-journal.uajy.ac.id/7730/3/TA213644.pdf dikutip pada 1 Januari 2018

pada pukul 16.35

 

Page 22: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

10

Asuhan Mizan Amanah Perumnas, Klender Jakarta Timur kepada anak-

anak terlantar yang berada di kota Jakarta.

Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas, Klender Jakarta Timur

merupakan lembaga pelayanan kesejahteraan bagi anak-anak terlantar,

dibawah Dinas Kesejahteraan Sosial. Panti Asuhan ini terletak di Jl.

Perumnas Raya Blok X kav No 3, Kelurahan Malaka, Kecamatan

Jatinegara, Jakarta Timur. Organisasi sosial kemasyarakatan ini sangat

peduli dan menaruh perhatian yang sangat besar terhadap nasib anak-anak

terlantar, anak-anak kurang mampu yang berkelakuan baik di wilayah

Perumnas, Klender, Jakarta Timur. Pendidikan di Panti Asuhan Mizan

Amanah Perumnas, Klender Jakarta Timurdilakukan secara pendidikan

formal dan nonformal.

Pendidikan nonformal adalahpendidikan diluar jalur pendidikan

formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, fleksibel,

berlangsung sepanjang hayat, dan tingkat kompetensi peserta didiknya dapat

disetarakan dengan kompetensi pada pendidik formal.13

Memberdayakan

anak terlantar salah satu cara membekali anakterlantar agar mereka mampu,

berdaya, mandiri, dalam kapasitasnya untukmemenuhi kebutuhannya

sehingga mereka akan berkurang beraktifitas di jalanan dan bahkan anak

terlantar tidak menganggur lagi, untuk itu pengembangan pelayanan ini,

dapat dilakukan dengan memberikan bekal melalui pemberian keterampilan

agar berguna di waktu yang akan datang.

13

. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI ,Ilmu dan Aplikasi Pendidikan(

PT. IMTIMA,2007 ) h. 11

 

Page 23: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

11

Selain itu, masalah pemberdayaan anak terlantar dalam Panti

Asuhan Mizan Amanah Perumnas, Klender Jakarta Timur juga diperlukan

penanganan dan kebijakan yang serius dari pegawai, hal ini dapat dilihat

melalui peran aktif pegawai PantiAsuhan Mizan Amanah Perumnas,

Klender Jakarta Timur yang mampu mendorong anak untuk meningkatkan

dan mengembangkan prestasi sesuai dengan kemampuan. Selain dari

pegawai, mengentaskan anak terlantar melalui pemberdayaan ini perlu

didukung oleh semua pihak baik pemerintah, masyarakat, orang tua dan

anak terlantar sendiri agar berjalan dengan baik.

Kenyataan diatas, menarik untuk diadakan penelitian berkenaan

dengan pemberdayaan anak terlantar melalui pelatihan keterampilan pada

anak asuh Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas, Klender Jakarta Timur.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti

permasalahan di atas dengan judul “Pemberdayaan Anak Jalanan melalui

Keterampilan Pembuatan Souvenir di Panti Asuhan Mizan Amanah

Perumnas, Klender Jakarta Timur”.

B. Fokus Masalah Dan Perumusan Masalah

1. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka masalah

yang akan penulis teliti pada tulisan ini, penulis batasi hanya pada masalah

yang terkait dengan program pemberdayaan anak jalanan dan dalam hal ini

penulis memfokuskan pada satu program pemberdayaan yaitu pelatihan dan

pengembangan keterampil ananak yang dilakukan Panti Asuhan Mizan

Amanah Perumnas, Klender Jakarta Timur. Untuk mempermudah dan

 

Page 24: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

12

memperjelas permasalahan yang akan dibahas, maka penulis membatasi

penelitian ini pada “Pemberdayaan Anak Jalanan melalui Keterampilan

Pembuatan Souvenir di Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas, Klender

Jakarta Timur”.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka perumusan

masalahnya adalah :

a. Bagaimana pelaksanaan program Pemberdayaaan Anak

Jalanan melalui Keterampilan Pembuatan Souvenir di Panti

Asuhan Mizan Amanah Perumnas, Klender Jakarta Timur?

b. Faktor-faktor pendukung dan penghambat panti dalam

pelaksanaan pemberdayaan anak jalanan melalui program

keterampilan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk menjawab dan mengungkap

permasalahan yang penulis teliti, yaitu:

a. Untuk mengetahui pemberdayaan yang dilakukan pembimbing melalui

pelatihan keterampilan di Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas,

Klender Jakarta Timur.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan

penghambat Panti dalam pelaksanaan pemberdayaan anak jalanan

melalui program keterampilan di Panti Asuhan Mizan Amanah

Perumnas, Klender Jakarta Timur.

 

Page 25: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

13

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

peneliti berupa fakta-fakta temuan dalam penelitiannya untuk

meningkatkan daya, kritis dan analisis peneliti sehingga dapat

dijadikan sebagai bahan acuan dalam praktek pemberdayaan

masyarakat.

a. Secara Teoritik

Untuk memperkaya khazanah keilmuan dalam bidang

Pengembangan Masyarakat Islam terutama mengenai Pemberdayaan

yang dilakukan pembimbing melalui pelatihan kerajinan tangan

yang disesuaikan dengan perkembangan anak.

b. Kegunaan Praktis

1) Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan

masukan tentang pentingnya keterampilan dasar yang

digunakan guru pembimbing dalam memberdayakan

kemampuan keterampilan anak jalanan di Panti Asuhan

Mizan Amanah Perumnas, Klender Jakarta Timur.

2) Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan

kontribusi bagi pengembangan ilmu sosial

kemasyarakatan yang bersifat praktis dan jelas.

3) Penelitian ini diharapkan menjadi bahan rekomendasi

bagi pekerja sosial atau lembaga sosial yang memiliki

kepedulian terhadap pemberdayaan anak jalanan dalam

 

Page 26: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

14

melaksanakan program-program penanganan anak

jalanan agar lebih efektif dan aspiratif.

4) Penelitian ini diharapkan dapat membantu Panti Asuhan

Anak dalam melaksanakan program-programnya.

D. Metode Penelitian

Metode adalah instrumen yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data. Metode menyangkut masalah cara kerja: yaitu cara

untuk memahami fokus kajian yang menjadi sasaran dari ilmu yang

bersangkutan. Metode adalah suatu cara kerja atau mekanisme tindakan

menurut kaidah tertentu dalam konteks ilmu pengetahuan tertentu.

Metodologi menerjemahkan suatu paradigma dalam bahasa penelitian, dan

menunjukkan bagaimana keberadaan dunia nyata dapat dijelaskan,

ditangani, dipelajari.14

Untuk analisa lebih lanjut tentang peranan Panti Asuhan dalam

upaya pemberdayaan anak jalanan, penelitian ini menggunakan jenis

penelitian lapangan yang bersifat kualitatif, lokasi Panti Asuhan Mizan

Amanah Perumnas, Klender Jakarta Timur Jalan Perumnas Raya Blok X,

Kav No 3 Kelurahan Malaka, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ialah berusaha

untuk mempelajari masyarakat secara ilmiah yang fokus pada kehidupan

kelompok masyarakat dan hasil interaksi sosial dari kelompok itu.

Pemahaman ini akan digunakan sebagai alat analisa untuk melihat

fenomena peran lembaga dalam suatu masyarakat. Demikian pula dalam

14

Moh. Soehadha, Metode Penilitian Sosial Kualitatif Untuk Studi Agama,

(Yoyakarta:SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga) , h. 23

 

Page 27: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

15

penelitian yang akan dipakai, penulis menggunakan beberapa metode yang

dijadikan sebagai alat untuk sasaran yang hendak dikaji.

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong menyatakan

bahwa metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang diamati.15

Jadi, dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif

karena lebih tepat dengan yang diamati oleh penulis, dimana penulis

tidak hanya meneliti bentuk partisiapasi, tetapi penulis juga meneliti

perilaku terhadap lingkungan sekitarnya.

2. Macam dan Sumber Data

Adapun macam data pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian,

yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data primer diperoleh melalui proses penelitian langsung dari

partisipan atau sasaran penelitian, yaitu data yang berasal dari

anak-anak jalanan yang tinggal di Panti Asuhan Mizan

Amanah Perumnas, Klender Jakarta Timur.

b. Data sekunder, yaitu data yang diambil secara tidak langsung

dari sumbernya. Datasekunder biasanya diambil dari

dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang lain,

15

Moh.Kasiram, Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif, (Yogyakarta: UIN

Maliki Press, 2008). h.175.

 

Page 28: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

16

koran,majalah). Atau seseorang mendapat informasi dari

orang lain16

.

Teknik penulisan skripsi ini, mengacu kepada pedoman penulisan

karya ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) yang disusun olehn tim UIN

Jakarta Press. Cetakan ke 29, Tahun 2013-2014, karena didalam buku

pedoman akademik Program Strata satu UIN Syarif Hidayatullah jakarta

sangat jelas dan detail dalam membantu penelitian dan membuat

laporan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang objektif, penulis melakukan beberapa

teknik penggalian data, berupa:

a) Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti,

serta pencatatan secara sistematis. Menurut Indriati

Yulistiani17

, observasi adalah pengamatan dengan

menggunakan seluruh panca indera (melihat, mendengar, dan

merasakan) serta pencatatan secara sistematis gejala-gejala

apa yang terjadi di lapangan penelitian.

b) Wawancara

Wawancara adalah salah satu upaya untuk memperoleh data

yang berkaitan dengan permasalahan penelitian sehingga

16

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian. (Jakarta : STIA-LAN, 1999),

h. 87 17

Indriati Yulistiani, Ragam Penelitian Kualitatif, Penelitian Lapangan, ( Fakultas

IlmuSosial dan Ilmu Politik: UI, 2001), h.16.

 

Page 29: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

17

dapat menemukan data atau keterangan mengenai program

yang terdapat di Panti Asuhan tersebut tersebut.dalam

penelitian ini, penulis mewawancarai ketua PantiAsuhan

Mizan Amanah Perumnas, Klender, dan anak jalanan yang

tinggal di panti tersebut.

c) Studi Dokumen

Studi Dokumenadalah pengumpulan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen dan pustaka sebagai bahan

analisis dalam penelitian ini.Penulis mengambil dokumentasi

pada saat sedang melakukan kegiatan di panti tersebut.

4. Teknik Analisa Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen adalah upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan

data, memilah-milihnya menjadi data yang dapat dikelola,

mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apayang dipelajari dan memutuskan apa yang

diceritakan kepada orang lain.18

Berdasarkan hal tersebut maka metode analisa yang digunakan

adalah metode deskripsi ditujukan untuk mendeskripsikan suatu

keadaan atau fenomena-fenemena apa adanya. Dalam studi ini para

peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-

18

Lexy J. Moleong.Metode Penelitian Kualitatif Edisi Rrevisi. (Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 2009). h 248

 

Page 30: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

18

perlakuan tertentu terhadap obejek penelitian, semua kegiatan atau

peristiwa berjalan seperti apa adanya.19

Dengan cara mengumpulkan data kemudian menyusun, menyajikan,

baru kemudian menganalisis untuk mengungkapkan arti data tersebut,

Pada saat menganalisa data hasil observasi, penelitimenginterpretasikan

catatan lapangan yang didapatkan kemudianmenyimpulkannya.

5. Teknik Pengujian dan Keabsahan Data

Untuk menjaga keabsahan dan validitas data dalam rangkaian

peneliatian, tentunya diperlukan teknik pemeriksaan data guna menjaga

keabsahan data dan validitas data.Burhan Bungin dalam bukunya

penelitian kualitatif mengatakan bahwa dalam melakukan penelitian

kualitatif seringkali menghadapi persoalan dalam pengujian keabsahan

hasil penelitian. Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan

keberadaanya karena beberapa hal: (1) Subjektifitas peneliti merupakan

hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, (2) alat penelitian yang

akan diandalkan adalah wawancara dan observasi (adapun bentuknya)

mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan

apalagi tanpa kontrol, (3) sumber data kualitatif yang kurang credible

akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.20

Oleh sebab itu,

hendaknya seperti yang dijelaskan oleh Lexy J. Moleong dalam

bukunya Metodelogi Kualitatif, dalam menentukan keabsahan data

adalah dengan melakukan Triangulasi.

19. Sudaryono ,Metode Penelitian Pendidikan Prenadamedia Group , 2016,

Jakarta h. 12 20

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial Lainnya. (Jakarta: Kencana, 2009). Cet ke-3. h 253.

 

Page 31: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

19

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data.Teknik triangulasi

yang paling banyak digunakan ialah melalui sumber

lainnya.Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh

melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.21

6. Teknik Pemilihan informan

Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive (bertujuan) sampling yang memberikan keleluasaan

kepada peneliti dalam menyeleksi informan yang sesuai dengan tujuan

penelitian.Karena purposive sampling adalah teknik pengambilan

sampel berupa sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling

tahu tentang apa yang kita harapkan sehingga akan memudahkan

peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti.22

Sesuai dengan karateristik penelitian kualitatif teknik pemilihan

subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah “sample bertujuan

(purposive sample), penarikan sampel secara purposive menekankan

pada pertimbangan karateristik tertentu dari subjek

peneliaiannya”.23

Karena purposive sampling adalah teknik pengambilan

21

Lexy j. Moleong. Metodelogi Penelitian Kualitatif edisi revisi.Cet Ke-32. h 330-

331. 22

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), cet: 5,

hal.1. 23

Lexy. J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2007), edisi revisi Cet. Ke-26, h. 241

 

Page 32: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

20

sampel berupa sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap paling

tahu tentang apa yang kita harapkan sehingga akan memudahkan

peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti.24

Pertimbangan ini misalnya, orang tersebut yang dianggap paling

mengetahui tentang apa yang kita harapkan sehingga akan memudahkan

peneliti untuk menggali objek atau situasi sosial yang akan diteliti.

Apabila dalam proses pengumpulan data sudah tidak lagi ditemukan

variasi informan maka peneliti tidak perlu lagi mencari informan baru,

dan proses pengumpulan informan sudah selesai.

Dalam mencari data peneliti mewawancarai ketua Panti Asuhan

Mizan Amanah Perumnas, Klender serta beberapa karyawan seperti

table di bawah ini.

Tabel I

Pemilihan Informan

No Nama informan Jabatan Informasi

1. Yana Kepala Panti Diharapkan dapat memberikan

informasi mengenai program-

program yang terdapat di Panti

serta strategi dan faktor apa saja

yang mendukung dan

menghambat dalam memajukan

panti.

2. Ahmad Fauzi Pengajar

Keterampilan

Souvenir

Diharapkan dapat memberikan

informasi mengenai cara bekerja,

proses pembuatan sehingga dapat

bertahan hingga sekarang.

3. Bapak Imam Pengajar Diharapkan dapat memberikan

informasi mengenai

sikap/perilaku anak-anak dalam

belajar.

4. Ibu Lia Karyawan Diharapkan dapat memberikan

24

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), cet: 5,

h.1.

 

Page 33: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

21

informasi mengenai ruang

lingkup panti.

7. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas,

Klender, Jakarta Timur.Alasan peneliti memilih lokasi tersebut adalah

karena tempat tersebut mudah diakses oleh peneliti.Penelitian ini

berlangsung selama 4 bulan yaitu januari hingga April 2017.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian dan penulisan judul ini, penulis

terlebihdahulu mengadakan tinjauan pustaka terhadap skripsi

sebelumnya yang menjadi ide awal penulis dalam penulisan karya

ilmiah penulis yaitu:

1) Penulis : Ari Kurniawan Studi, (Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta,2010)

Judul : Peran Yayasan Kumala Dalam Pemberdayaan Anak

Jalanan Melalui Pendidikan Ketrampilan Di Kelurahan Rawa

Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara”

Isi Pokok : Penelitian ini membahas tentang pemberdayaan

anak jalanan melalui pendidikan, Yayasan Kumala berperan sebagai

mediator, fasilitator, pendidik sekaligus perwakilan bagi anak

jalanan yang mengupayakan anak jalanan yang dapat mengurus

mereka sendiri secara mandiri.

 

Page 34: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

22

Persamaan dan Pemberdayaan : Persamaan skripsi penulis dengan

skripsi Ari Kurniawan adalah mengenai mengenai upaya

pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf

hidup masyarakat, serta membuat masyarakat menjadi lebih mandiri

Perbedaannya adalah pada penelitian yang peneliti teliti bukan

sekedar ketrampilan yang sudah di miliki oleh pihak panti saja,

namun memberikan keteremapilan yang berbeda dan menjadikan

mereka semua lebih siap menghadapi kehidupan luar.

2) Penulis :Iis Sudiyanti, 1111054000006 (Studi Pengembangan

Masyarakat Islam, Lulus tahun 2015)

Judul Skripsi :Pemberdayaan Masyarakat (Gelandangan dan

Pengemis) Dalam Bidang Keterampilan Pengolahan Kedelai Di

Panti Sosial BinaKarya Panghudi Luhur Bekasi.

Isi Pokok :Skripsi ini membahas mengenai pemberdayaan

masyarakat (Gelandangan dan Pengemis) dalam bidang

keterampilan pengolahan bahan baku kedelai di Panti Sosial Bina

Karya Panghudi Luhur Bekasi agar mereka dapat hidup mandiri.

Persamaan dan Pemberdayaan: Persamaan skripsi penulis dengan

skripsi Iis Sudiyanti adalah memberikan ketrampilan agar dapat

meningkatkan perekonomian hidupnya serta mampu menjadi

seseorang yang dapat bersaing dengan orang-orang yang banyak.

Perbedaannya penulisan skripsi peneliti meruj uk kepada kegiatan

pemberdayaan masyarakat penulisan skripsi peneliti merujuk kepada

 

Page 35: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

23

kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui program kegiatan

ketrampilan pembuatan Souvenir oleh Anak Jalanan di Panti Asuhan

Mizan Amanah Perumnas, Klender. Sedangkan Skripsi Iis Sudiyanti

lebih menekankan pada sektor ekonomi sehingga dapat

menanggulangi kemisikinan.

3) Penulis :Azhar Firdaus, 107054002177

(Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Lulus Tahun2011)

Judul Skripsi :Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Masyarakat

Sekitar Situ Gintung Akibat Musibah Situ Gintung

Isi Pokok: Skripsi ini membahas tentang dampak bagi masyarakat

sekitar Situ Gintung akibat tragedi dari musibah Situ Gintung.

Persamaan dan Perbedaan: Persamaan skripsi penulis dengan skripsi

Azhar Firdaus adalah mengenai upaya pemberdayaan ekonomi

untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat, serta

membuat masyarakat menjadi lebih mandiri. Dan perbedaannya

penulisan skripsi peneliti merujuk kepada kegiatan pemberdayaan

masyarakat melalui program kegiatan ketrampilan pembuatan

Souvenir oleh Anak Jalanan di Panti Asuhan Mizan Amanah

Perumnas, Klender. Sedangkan perbedaannya terletak pada tujuan

dan bagaimana dampak bagi masyarakat sekitar Situ Gintung, dan

dari dampak ini menghasikan perubahan sosial ekonomi.

 

Page 36: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

24

F. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing mempunyai sub-

sub bab dengan penyusunan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Diawali dengan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian yang digunakan,

tinjauan pustaka serta sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis terdiri dari:

Pengertian Pelaksanaan, Pemberdayaan yang meliputi: Pengertian

Pemberdayaan, Program dan Proses Pemberdayaan, Tahapan-Tahapan

Pemberdayaan, Masalah Anak Jalanan Meliputi: Pengertian Anak Jalanan,

Kategori Anak Jalanan, Ciri-Ciri Anak Jalanan, Penyebab Mereka Menjadi

Anak Jalanan, Penanganan Masalah Anak Jalanan, Pengertian

Keterampilan.

BAB III Gambaran umum tentang Panti Sosial Asuhan Anak yang

meliputi:

Tinjauan umum lokasi penelitian, Latar Belakang berdirinya panti, Maksud

dan Tujuan didirikan Panti Sosial Asuhan Anak,Visi dan Misi Panti, Sarana

dan Prasarana Panti serta Struktur Kepengurusan dan Program kegiatan

panti.

BAB IV Analisa pelaksanaan program pemberdayaan anak jalanan

melalui keterampilan terdiri dari:Bidang Pelatihan Keterampilan meliputi,

Metode Pelaksanaan Program Keterampilan, Pelaksanaan Program

Keterampilan, Hasil dari Pelaksanaan Program Keterampilan, Faktor

 

Page 37: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

25

Pendukung dan Penghambat Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui

Keterampilan.

BAB V Penutup meliputi saran dan kesimpulan.

 

Page 38: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

26

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

Para ilmuwan sosial dalam memberikan pengertian

pemberdayaan mempunyai rumusan yang berbeda-beda dalam

berbagai konteks dan bidang kajian, hal tersebut dikarenakan belum

ada definisi yang tegas mengenai konsep pemberdayaan. Pertama

pengertian tentang pemberdayaan. Menurut Sulistiyani secara

etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar “daya” yang berarti

kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari pengertian tersebut, maka

pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya

atau proses pemberian daya (kekuatan atau kemampuan) kepada

pihak yang belum berdaya.25

Menurut Ambar Teguh Sulistyani, pemberdayaan dapat

dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya atau proses

pemberian daya, kekuatan atau kemampuan, dan proses pemberian

daya, kekuatan atau kemampuan dari pihak yang mempunyai daya

kepada pihak yang tidak atau kurang berdaya.26

Pemberdayaan

merujuk pada kemampuan orang, khusunya kelompok rentan dan

lemah sehingga mereka memiliki kekuatan dan kemampuan dalam

memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki

25

Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan,

(Yogyakarta: Gava Media, 2004), h. 77. 26

Ambar Teguh Sulistyani, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. h. 83

 

Page 39: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

27

kebebasan, dalam arti bukan bebas mengemukakan pendapat,

melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan dan bebas

dari kemiskinan ilmu, menjangkau sumber-sumber produktif yang

memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan

memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan, dan

berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan

yang mempengaruhi mereka.27

2. Tahapan Pemberdayaan

Tahapan pemeberdayaan masyarakat yang sering digunakan

oleh pengembang masyarakat menurut Ambar Teguh

Sulistyani,sebagai berikut :

a. Tahap Penyadaran

Merupakan sebuah tahapan pembentukan perilaku menuju

perilaku sadar dan peduli sehingga merasa membutuhkan

peningkatan kapasitas diri.

b. Tahap Transformasi

Merupakan tahapan untuk menambah kemampuan berupa

wawasan pengetahuan, kecakapan, keterampilan agar terbuka

wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga dapat

mengambil peran di pembangunan.

27

Edi Suharto, Membangun Masyrakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis

Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. (Bandung: PT.Refika Aditama,

2005), Cet. Ke-1, h.58

 

Page 40: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

28

c. Tahap Peningkatan Intelektualitas

Tahap peningkatan intelektualitas berupa kecakapan-

keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan

inovatif untuk menghantarkan pada kemandirian.Pada tahap

pertama yaitu dilakukan pembentukan perilaku yang merupakan

tahap persiapan dalam proses pemberdayaan masyarakat. Pada

tahap ini pihak pemberdaya atau aktor pelaku pemberdayaan

berusaha menciptakan prakondisi, agar dapat

memfasilitasiberlangsungnya proses pemberdayaan yang efektif.

Apa yang dintervensi dalam masyarakat sesungguhnya lebih

pada kemampuan afektifnya untuk mencapai kesadaran konatif

yang diharapkan. Sentuhan penyadaran akan lebih membuka

keinginan dan kesadaran masyarakat akan kondisinya saat itu,

sentuhan untuk meningkatkan kesadaran ini, selanjutnya akan

merangsang semangat kebangkitan mereka untuk meningkatkan

kemampuan diri dan lingkungannya, dengan adanya semangat

tersebut di harapkan akan dapat menghantarkan masyarakat

semakin terbuka dan merasa membutuhkan pengetahuan dan

keterampilan untuk memperbaiki kondisi hidupnya.

Pada tahap kedua ini yaitu proses traformasi pengetahuan

dan kecakapan keterampilan secara efektif, jika tahap pertama

telah terkondisi masyarakat akan menjalani proses belajar tentang

pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang memiliki relevansi

dengan apa yang menjadi tuntutan kebutuhan tersebut. Keadaan

 

Page 41: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

29

ini akan menstimulasi terjadinya keterbukaan wawasan dan

menguasai kecakapan-kecakapan juga keterampilan dasar yang

mereka butuhkan, pada tahap ini masyarakat hanya dapat

memberikan peran partisipasi pada tingkat objek pembangunan

saja belum sampai pada subjek penelitian.

Tahap ketiga yaitu tahap pengayaan atau peningkatan

intelektualitas dan kecakapan juga keterampilan yang

diperlukan, supaya mereka dapat membentuk kemampuan.

Kemandirian tersebut akan ditandai oleh kemampuan

masyarakat dalam membentuk inisiatif, melahirkan kreasi-kreasi

dan melahirkan inovasi dalam lingkungannya, apabila sudah

mencapai tahap ini maka masyarakat telah mencapai tingkat

kemandirian dalam pembangunan. Dalam konsep pembangunan

msyarakat dalam kondisi seperti ini seringkali disebut sebagai

subjek pembangunan atau pemeran utama.28

3. Indikator Pemberdayaan

Menurut Klefer pemberdayaan mencakup tiga dimensi yang meliputi

kompetensi kerakyatan, kemampuan sosiopolitik dan kompetensi

partisipatif. Parson mengajukan 3 dimensi pemberdayaan yang merujuk

pada :

28

Ambar Teguh Sulistiyani, Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan, h,83.

 

Page 42: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

30

1) sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan

individual yang kemudian berkembang menjadi sebuah

perubahan sosial yang lebih besar.

2) Sebuah keadaan sikologis yang di tandai oleh rasa percaya diri,

berguna dan mampu mengendalikan diri serta orang lain.

3) Pembebasan yang dihasilkan dri sebuah gerakan sosial, yang di

mulai dari pendidikan dan politisasi orang-orang lemah dan

kemudian melibatkan upaya-upaya kolektif dari orang-orang

lemah tersebut untuk memperoleh kekuasan dan mengubah

struktur-struktur yang masih menekan.29

Dari ketiga indikator di atas tentang pemberdayaan mempunyai

langkah yang strategis untuk yang pertama melalui peubahan sosial

yang dialaminya, kedua menimbulkan rasa percaya diri serta dapat

mengendalikan diri serta orang lain, ketiga menghasilkan gerakan sosial

yang dapat mempengaruhi semua masyarakat dan merubah keadaan

menjadi yang lebih baik.

B. Anak Jalanan

1. Definisi Anak Jalanan

Anak Jalanan, mereka adalah anak-anak yang tersisih,

marginal, dan teralienasi dari perlakuan kasih sayang karena

kebanyakan dalam usia yang relatif dini sudah harus berhadapan

29

Edi Suharto, membangun masyrakat memberdayakan rakyat kajian strategis

pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial, ( bandung: PT. Revika adi tama,

2005), cet ke-1 h. 63

 

Page 43: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

31

dengan lingkungan kota yang keras, dan bahkan sangat tidak

bersahabat.30

Menurut Soedjiar, anak jalanan adalah anak usia 7 sampai

dengan 17 tahun yang bekerja di jalan raya dan tempat umum

lainnya yang dapat mengganggu ketentraman orang lain dan

membahayakan bagi dirinya sendiri .31

Menurut Pandji Putranto, anak jalanan adalah mereka yang

berusia 6-16 tahun yang tidak bersekolah dan tinggal tidak

dengan orang tua mereka, dan bekerja seharian untuk

memperoleh penghasilan di jalanan, persimpangan, dan tempat-

tempat umum dan tinggal di Jakarta .32

Menurut Rooestin Ilyas anak jalanan adalah anak-anak yang

mana mereka bukan bermain di jalanan tetapi mereka hidup dari

situ .33

Jadi dapat disimpulkan bahwa anak jalanan adalah anak-anak

yang kurang dapat merasakan kasih sayang sehingga lebih

menghabiskan waktunya diluar rumah. Selain itu kategori anak

jalanan dapat dilihat dari persefektif usia.

30

Baging Suyanto, Masalah Sosial Anak. (Jakarta: Kencana, 2013). h.324 31

A. Soedijar Z.A, Profil Anak Jalanan di DKI, (Jakarta: Media Informatika,

2013).h.199 32

DIA/YKAI dan Childhope, Penelitian Anak Jalanan: Kasus di Wilayah Senen

Jakarta Pusat, (Jakarta:1990) 33

Rooestin Ilyas, Anak-anakku di Jalanan”. (Jakarta: Pensil, 2004). h.324

 

Page 44: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

32

2. Penanganan Anak Jalanan

Dalam menangani anak jalan, ada banyak macamnya, yakni

disesuaikan dengan kondisi anak jalanan tersebut, menurut Sudrajat,

ada 3 model penanganan anak jalan yaitu :34

a. Community Based, adalah model penanganan yang berpusat

pada masyarakat dengan menitik beratkan pada fungsi-fungsi

keluarga dan potensi seluruh masyarakat. Mencakup

partisipasi masyarakat dalam semua fase perencanaan,

pelaksanaan, monitoring terhadap kemampuan membangun

dan penguatan masyarakat. Pendekatan ini bersifat preventif,

yakni mencegah anak-anak turun ke jalan. Tujuan akhir

adalah anak tidak menjadi anak jalanan mereka tetap berada

di lingkungan keluarga. Kegiatannya biasanya meliputi :

peningkatan pendapatan keluarga, pemyuluhan, dan

bimbingan pengasuhan anak, kesempatan anak umtuk

memperoleh pendidikan dan kegiatan waktu luang dan

sebagainya.

b. Street Based, adalah kegiatan di jalan, tempat di mana anak-

anak jalanan beroperasi, penanganan yang berbasiskan

jalanan adalah program dan kegiatan yang dirancang untuk

menjangkau dan melayani anak di lingkungan mereka sendiri

yaitu jalanan. Pekerja sosial datang mengunjungi,

34

DEPSOS Direktorat kesejahteraan Anak, Keluarga dan Lanjut Usia,

Pemgorganisasian dan Pengembangan Masyarakat, h. 9-10 dalam Siti Nurazizah, Skripsi:

Peran Pekerja Sosial Di Rumah Singgah Anak Jalanan Yayasan Rumah Kita,

(Jakarta:FDK, 2007) h.26

 

Page 45: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

33

menciptakan perkawanan, mendampingi dan menjadi sahabat

untuk keluh kesah mereka. Anak-anak yang sudah tidak

teratur berhubungan dengan keluarga, mereka memperoleh

kakak atau orang tua pengganti dengan adanya pekerja

sosial.

c. Center Based, adalah kegiatan di panti, untuk anak-anak

yang sudah putus dengan keluarga. Panti menjadi lembaga

pengganti keluarga untuk anak dan memenuhi kebutuhan

anak seperti kesehatan, pendidikan, keterampilan, waktu

luang, makan tempat tinggal, pekerjaan, dan sebagainya.

3. Pemberdayaan Anak Jalanan

Anak jalanan adalah anak yang terkategori sebagai anak-anak

yang merasa termarginalkan dari kasih sayang orang tua serta anak-

anak yang menghabiskan waktunya lebih banyak di jalanan sehingga

hidupnya menjadi tidak terurus karena merasakan kehidupan yang

bebas tanpa aturan, akan tetapi itu menjadikan anak-anak hidup

menjadi tidak terarah.

Khusus untuk anak jalanan, menurut ishaq pendidikan sekolah

yang sesuai adalah dengan melakukan proses pembelajaran yang

dilaksanakan dalam wadah “rumah singgah” dan PKBM ( Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat), yaitu: anak jalanan dilayani rumah

 

Page 46: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

34

singgah, sedangkan anak rentan ke jalan dan orang dewasa dilayani

dalam wadah PKBM.35

pengertian pemberdayaan dan anak jalanan yang sudah

dijelaskan sebelumnya, maka dapat simpulkan bahwa pemberdayaan

anak jalanan berarti upaya untuk mengembangkan potensi yang

dimiliki dalam dirinya agar menjadi lebih berkembang serta dapat

menghadapi kehidupan yang lebih modern. Dengan begitu

pemberdayaan anak jalanan adalah memberikan kuasa kepada anak

jalanan agar dapat mengoptimalkan daya yang dimiliki dalam

dirinya sehingga dapat menjalanan kehidupan yang lebih baik.

C. Keterampilan

1. Pengertian keterampilan

Keterampilan dasar adalah keterampilan tahap permulaan

yang harus dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu

pekerjaan.36

Keterampilan memiliki kata dasar “terampil” yang

berarti cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu cekatan.

Sedangkan keterampilan mempunyai arti kecakapan untuk

menyelesaikan tugas. Maka keterampilan adalah bagaimana

kemampuan untuk menyelesaikan tugas. 37

35

M. Ishaq Pengembangan Modal Literasi Jalanan Untuk Peningkatan

Kemampuan Hidup Bermasyarakat Anak-anak Jalanan, makalah, bandung : Yayasan

Bahtera-UNICEF. 36

Pedoman Penyelenggaraan Program Kecakapan. (Life Skill) Pendidikan Luar

Sekolah, Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemerintahan Departemen

Pendidikan Nasional, 2003. h.5 37

Departement Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta:

Balai Pustaka), cet. Ke-4.h.1180

 

Page 47: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

35

Menurut W. Gulo keterampilan tidak mungkin berkembang

apabila tidak didukung oleh sikap, kemampuan dan pengetahuan.

Manusia merupakan pribadi yang unik di mana aspek rohaniah,

mental intelektual, dan fisik merupakan satu kesatuan yang

utuh.38

Keterampilan sangat erat kaitannya dengan sumber daya

manusia. The Liang Gie mengemukakan pengertian keterampilan

adalah kegiatan menguasai sesuatu keterampilan dengan

tambahan bahwa mempelajari keterampilan harus disertai

dengan kegiatan praktik, berlatih, dan mengulang-ngulang suatu

pekerjaan. Seseorang yang memahami semua asas, metode

pengetahuan dan teori serta mampu melaksankan secara praktis

adalah orang yang memiliki keterampilan.39

Menurut penulis, keterampilan adalah kemampuan dan

pemahaman yang dimiliki pada setiap individu dalam

menyelesaikan tugasnya degan metode yang dimilikinya

sehingga dapat mampu mempraktikannya dalam aktivitas sehari-

hari.

2. Jenis – jenis keterampilan

Menurut Supriatna, keterampilan hidup dapat dipilah menjadi

lima, yaitu:

38

W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Grafindo, 2002), h. 29 39

Syarif Makmur, Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Efektivitas

Organisasi: Kajian Penyelenggaran Pemerintah Desa (Jakarta: PT. Gajah Grafindo, 2008),

h. 70

 

Page 48: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

36

a. Keterampilan hidup mengenal diri (self awarenes) atau

kemampuan hidup personal (personal skill) yang mencakup:

1) Penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan, anggota

masyarakat, dan warga Negara.

2) Menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang

dimiliki.

b. Keterampilan berfikir rasional (thinking skill) yang mencakup:

1) Kecakapan menggali dan menemukan informasi,

(information searching).

2) Kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan

(information searching and decision skills).

3) Kecakapan memecahkan masalah secara kreatif (creative

problem solving skill).

c. Keterampilan sosial (social skill) yang mencakup:

1) Kecakapan komunikasi dengan empati (communication

skill).

2) Kecakapan kerjasama (collaboration skill).

d. Keterampilan akademik (academik skill) atau kemampuan

berfikir ilmiah.

e. keterampilan vokasi (vocational skill) yang merupakan

keterampilan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu

yang terdapat di masyarakat. Dalam konteks penelitian ini,

 

Page 49: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

37

keterampilan yang dimaksud berorientasi pada keterampilan

vokasi (vocational skill).40

4. Panti Asuhan

1. Pengertian Panti Asuhan

Panti secara etismologi berarti rumah, tempat (kediaman),

sedangkan asuhan berarti bimbingan atau didikan, jadi panti

asuhan ialah tempat atau rumah untuk membimbing, sedangkan

panti asuhan secara terminology adalah rumah tempat mengasuh,

membimbing, merawat anak yatim, piatu, yatim piatu dan

sebagainya.41

Secara konseptual dapat dikaitkan bahwa panti asuhan adalah

suatu lembaga yang memberikan pelayanan sosial kepada anak-

anak terlantar (yatim dan dhu‟afa), memberikan pelatanan

pengganti perwakilan anak-anak dalam memenuhi kebutuhan

fisik, mental dan sosial pada anak asuh, sehingga anak asuh

mendapat kesempatan yang luas dan memadai bagi

perkembangan kepribadian sesuai dengan yang diharapkan

sebagai dari penerus cita-cita bangsa dan sebagai insane yang

aktif dalam pembangunan sosialnya.42

40

https://jurnal.ut.ac.id/index.php/JP/article/download/218/172/ dikutip pada 15

Maret 2018 pada Pukul 22:53 41

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), cet. Ke-7 ed ke-2, h.727 42

Depsos RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan Pengetasan Anak

Terlantar Melalui Panti Asuhan Anak, (Jakarta: Binkesos, 2004), h 4

 

Page 50: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

38

Dari pengertian panti asuhan yang sudah di jelaskan, terlihat

bahwa panti asuhan merupakan salah satu bentuk panti sosial

sebagai tempat yang memberikan pelayanan sosial dalam usaha

kesejahteraan sosial bagi anak-anak terlantar dan yatim piatu

agar memperoleh kehidupan yang lebih baik serta dapat

berkembang menjadi individu yang sama dengan yang lain

sehingga siap menjadi para penerus bangsa.

Panti asuhan menjadi salah satu tempat yang sangat efektif

untuk menjawab permasalahan yang terjadi di negeri ini, karena

panti sosial memberikan pelayanan sosial yang membuat anak-

anak bisa lebih berkembang dan dapat bersaing dengan anak-

anak yang lainnya, tidak hanya itu saja panti asuhan juga

bergerak dalam pembinaan sehingga melahirkan sumber daya

anak yang berkualitas.

2. Fungsi Panti Asuhan

Adapun fungsi panti asuhan itu dibagi menjadi dua bagian

yaitu :43

1) Fungsi Panti Asuhan Sebagai Pengganti Fungsi

Keluarga

Dalam UU No.4/19/1979 disebutkan bahwa

anak yangterlantar karena suatu sebab orang tuannya

melalaikan kewajibannya sehingga kebutuhan anak

43

Hasbullah, Praktik Pengasuhan Anak di Panti Sosial Anak, Kajian pada

Beberapa Panti Sosial Asuhan Anak di Kalimantan Selatan, Tesis Sarjan (jakarta:

perpustakaan Nasional, 1997), h 19-20.

 

Page 51: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

39

tidak terpenuhi dengan wajar baik secara rohani,

jasmani maupun sosial. Dalam kondisi itulah

diperlukan institusi yang dapat mengganti orang tua

atau keluarganya sehingga anak diharapkan dapat

berkembang secara wajar, institusi ini disebut dengan

panti asuhan.

Anak sebagai bagian dari keluarga yang

diharapkanagar seluruh kebutuhan fisik, mental

maupun sosial termasuk pendidikan terpenuhi dengan

baik akan tetapi dengan keterbatasan orang tua

misalnya faktor ketidakmampuan ekonomi,

kecocokan, perceraian rumah tangga dan sebagainya

sehingga perkembangan anak menjadi terhambat.

2) Fungsi Panti Asuhan Sebagai Kesejahteraan Sosial

Anak

Melaksanakan pelayanan kesejahteraan sosial

anak atas dasar pendekatan pekerjaan sosial, atas

dasar ini maka fungsi panti asuhan adalah :

a) Mengembangkan yang menitik beratkan

pada keefektifan pelaksanaan peran panti

asuhan, tanggung jawab kepada anak asuh

dan orang lain. Fungsi menitik beratkan

 

Page 52: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

40

pada pengembangan fungsi potensi dan

kemampuan anak itu sendiri.

b) Perlindungan yang ditunjukan untuk

mengembalikan dan menanamkan fungsi

sosial anak dengan membentuk kelompok-

kelompok antara anak asuh dan lingkungan

sekitarnya.

c) Pelayanan sosial di panti asuhan untuk

anak-ank asuh mereka.

3. Tujuan Panti Asuhan

Tujuan panti asuhan menurut Departemen Sosial Republik

Indonesia yaitu:

a) Panti asuhan memeberikan pelayanan yang berdasarkan

pada profesi sosial kepada anak terlantar dengan cara

membantu dan membimbing mereka kearah

perkembangan pribadi yang wajar sserta mempunyai

keterampilan kerja, sehingga mereka menjadi anggota

masyarakat yang dapat hidup layak dan penuh tanggung

jawab baik terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat.

b) Tujuan penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial

anak di panti asuhan adalah terbentuknya manusia-

 

Page 53: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

41

manusia yang berkepribadian matang dan berdedikasi

mempunyai kerja yang menopang hidupnya.44

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan panti

asuhan adalah memberikan pelayanan sosial, bimbingan

keterampilan kepada anak asuh agar menjadi manusia yang

berkualitas dan menjadi manusia yang produktif karena diberikan

bimbingan keterampilan, itu semua menjadi kemampuan pada saat

bersaing dengan kehidupan sesungguhnya.

44

Soehartono, Panti Asuhan dalam Era Reformasi. (Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 2006), h 34

 

Page 54: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

42

BAB III

TEMUAN PENELITIAN YAYASAN MIZAN AMANAH CABANG

JAKARTA TIMUR

A. Profil Yayasan Mizan Amanah

Yayasan Mizan Amanah adalah lembaga sosial kemanusiaan

nasional yang didirikan pada tanggal 19 Juli 1995.Yayasan Mizan

Amanah hadir dengan tekad untuk menjadi pengelola amanah umat

terdepan di tingkat nasional. Yayasan Mizan Amanah berdaya upaya

menghadirkan program yang efektif dan berkesinambungan dalam

memperdayakan masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik.

Dalam kiprah dan partisipasinya selama 23 tahun lebih di

dalam membantu masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik

serta membangun generasi, Yayasan Mizan Amanah terus

berevolusi didalam organisasinya.Berbagai perbaikan dan

pembenahan dilakukan di semua lini. Dan Alhamdulillah, berbagai

penghargaan pun telah berhasil kami raih, yang semuanya tidak

membuat kami lantas lupa dan berpangkutangan. Justru ini adalah

pemicu semangat dan motivasi kami untuk selalu melakukan hal

yang terbaik bagi seluruh stakeholder kami.

Di tahun 2013, kami mulai berbenah untuk memajukan

sistem dan manajemen.Ditandai dengan peluncuran logo baru untuk

me-refresh semangat dan cita - cita kami ke depannya. Hingga

 

Page 55: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

43

pertengahan 2014, kini kami sudah memiliki kantor pusat

representatif, dua kantor cabang ( Jakarta dan Bandung), satu kantor

kas cimahi, 34 Asrama Yatim dan Dhuafa, dan satu sekolah (

Sekolah Peradaban Al-Kamil).

Tercatat sampai pertengahan 2014, sudah 30.000 lebih anak

yatim dan dhuafa telah kami bina. Berkat Ridha Alloh SWT serta

bantuan dan doa dari segenap masyarakat yang peduli, insya Alloh

kami akan terus melayani umat dan selalu menjadi fasilitator terbaik

antara para agniya dan para dhuafa.

1. Visi Misi Yayasan Mizan Amanah

a) Visi Yayasan Mizan Amanah

Menjadi Lembaga amanah umat terdepan di tingkat nasional

dan membentuk generasi yang bermanfaat. Penjelasan

Singkat tentang visi Yayasan Mizan Amanah:

1) Mizan Amanah adalah lembaga sosial kemanusiaan yang

bergerak dalam penyantunan dan pemberdayaan anak

yatim dan kaum dhu‟afa.

2) Lebih amanah artinya pelayanan yang dilakukan

bersumber dari nilai - nilai kepercayaan tanpa ada yang

disembunyikan.

 

Page 56: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

44

3) Terbaik tingkat nasional adalah menjadikan

kaderbinaan yang mandiri dan berdaya saing tinggi

dan diakui secara nasional.

b) Misi Yayasan Mizan Amanah

1) Memperluas jaringan dan memberikan

pelayanan prima bagi pemangku kepentingan.

2) Mengelola amanah umat secara profesional dan

sesuai syariat sehingga lebih berdaya guna.

3) Mendidik dan mengembangkan potensi anak yatim

dan kaum dhuafa untuk menjadi muslim yang hakiki.

2. Struktur Yayasan Mizan Amanah

a) Struktur Yayasan Mizan Amanah Cabang Perumnas

Klender Jakarta Timur

Gambar 1

Struktur Yayasan Mizan Amanah Cabang Perumnas

Klender Jakarta Timur

Sumber: Wawancara dengan ketua Yayasan

 

Page 57: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

45

b) Struktur Manajemen Yayasan Mizan Amanah Pusat

Gambar 2

Struktur Manajemen Yayasan Mizan Amanah Pusat

Sumber : Web Yayasan Mizan Amanah

c) Daftar Anak Asuh Yayasan Mizan Amanah Cabang Duren Sawit

Jakarta Timur

Tabel 2

Daftar Anak Asuh Yayasan Mizan Amanah Cabang Duren

Sawit Jakarta Timur

No Nama Umur Jenis Kelamin

1. Inna Khaira Umma 12 Tahun Perempuan

2. Rila Muayidatil Aziz 10 Tahun Perempuan

3. Syaimah 11 Tahun Perempuan

 

Page 58: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

46

4. Chelsia Ana Korni Kofa 12 Tahun Perempuan

5. Sarah Sahla Syahidah 11 tahun Perempuan

6. Muhammad Farid

Nugraha

13 Tahun Laki-laki

7. Ikhsan Salman Al-Farisi 10 Tahun Laki-laki

8. Dani Setiawan 11 Tahun Laki-laki

9. Fikri Fahkrudin 8 Tahun Laki-laki

10. Arif 11 Tahun Laki-laki

11. Al- Farijal Fadhil 9 Tahun Laki-laki

12. M. Rizki Saepul Huda 10 Tahun Laki-laki

13. Riski 9 Tahun Laki-laki

14. Haidar 8 Tahun Laki-laki

Sumber: Wawancara dengan Ketua Yayasan

B. Program Pemberdayaan Yayasan Mizan Amanah

1. Asrama Yatim Dan Dhuafa

Program asrama yatim dan dhuafa merupakan program yang

dikhususkan untuk anak asuh binaan mukim dan non mukim

Yayasan Mizan Amanah. Anak Asuh Mukim adalah anak asuh

yang tinggal di asrama selama 24 jam diasuh langsung oleh

Bapak dan Ibu pengurus di asrama yatim atau rumah yatim yang

dikelola oleh Manajemen Mizan Amanah.

Anak Asuh Non Mukim adalah binaan yang berada di

lingkungan asrama yatim yang telah disurvei dan memerlukan

bantuan dana pendidikan, anak binaan ini tidak tinggal di asrama

yatim. Hanya diberikan bantuan pendidikan setiap bulannya.

Dikarenakan kapasitas asrama yatim kami terbatas dan tidak

setiap orang tua mengizinkan anaknya tinggal di asrama yatim.

Maka ini merupakan solusi bagi kondisi tersebut.

 

Page 59: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

47

2. Rumah Belajar Yatim.

Rumah Belajar Yatim Pelosok Negeri merupakan program

pemberian sarana dan prasarana pendidikan untuk para relawan

yang tinggal di pedesaan terkhusus daerah pelosok. Dimana para

relawan tersebut memiliki tempat dan kegiatan belajar, namun

dengan keadaan yang serba kekurangan. Rumah belajar

merupakan salah satu wadah yang dapat menyalurkan kebutuhan

pendidikan bagi anak-anak yang tidak mampu atau terlantar.

Dengan adanya rumah belajar membantu anak-anak terlantar

untuk mewujudkan haknya mendapatkan dunia pendidikan yang

layak. Untuk itu Mizan amanah Membuat Program Rumah

Belajar dengan tujuan:

a) Menciptakan Generasi unggul dengan latar belakang

anak-anak yatim miskin yang ada di daerah.

b) Membuat wadah pendidikan anak-anak yatim miskin yang

ada di daerah

c) Sebagai bukti Eksistensi Mizan Amanah lembaga yang

peduli terhadap anak yatim yang menyeluruh dari pelosok

desa sampai perkotaan.

d) Karena Mizan Amanah selama ini hanya mengelola/punya

Asrama yatim hanya di kota padahal sebenarnya

permasalahan kemiskinan itu kebanyakan adalah di

pelosok daerah.

 

Page 60: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

48

e) Karena di daerah itu akses pendidikan itu sangat rendah.

3. Santunan Peduli Dai

Santunan Peduli dai adalah program yang dirancang sebagai

bentuk kepedulian terhadap kehidupan para dai dan guru yang

berdakwah di pelosok Nusantara. Pemberian bantuan berupa

kebutuhan biaya kehidupan dan operasional dakwah. Tentunya dai

merupakan tugas penting yang harus di tunjang dengan bantuan dana

dalam memudahkan berdakwah. Kami pun bekerja sama dengan

lembaga - lembaga dakwah Islam.

Dai adalah salah satu asnaf penerima zakat. Yaitu Fisabilillah

artinya orang - orang yang berjuang di jalan Allah. Tentu para da'i di

pelosok Indonesia merupakan para pejuang di Jalan Allah.

Mereka berusaha menyebarkan dan memahamkan islam di

pelosok Indonesia. Akan tetapi profesi sebagai juru dakwah atau

guru ngaji di pelosok Indonesia bukan hal yang menjamin kehidupan

ekonomi baik. Berbeda sekali dengan para da'i atau guru ngaji yang

hidup di perkotaan. Da'i juga perlu dimuliakan dan dibantu

kehidupannya, demi kelancaran kegiatan dakwah Islam dan

pembentukan generasi islam. Maka sebagai umat islam, ini adalah

kewajiban kita saling membantu.

Program yang dikeluarkan ini semata - mata untuk Generasi

Indonesia dengan cara tidak langsung, karena program santunan ini

diberikan secara tidak langsung Untuk Generasi tetapi santunan ini

 

Page 61: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

49

diberikan kepada guru – guru ngaji yang ada di seluruh Nusantara.

Karena mengajarkan mengaji kepada masyarakat terkhususnya anak

anak adalah kewajiban kita semua sebagai umat muslim, yang mana

keberadaan guru ngaji ini sangat jarang sekali ada yang

memperhatikan kesejahteraannya, untuk itu Yayasan Mizan Amanah

terkhususnya departemen pendayagunaan memberikan bantuan

kepada guru ngaji yang mana dengan adanya program ini dapat

menumbuhkan rasa semangat bagi guru ngaji dalam mengajarkan

nilai nilai agama kepada masyarakat, terkhususnya anak anak. Untuk

Itu Mizan Amanah Membentuk Program Santunan Peduli dai ini

Dengan Tujuan :

a) Program ini sebagai dukungan kepedulian terhadap pejuang

penyeru kepada Islam dari lembaga Sosial Mizan Amanah.

b) Menyalurkan amanah Zakat khususnya untuk asnaf

Fisabilillah.

c) Merealisasikan visi dan misi dalam hal penyelamatan

generasi.

4. Siaga Tanggap Bencana

Pada program ini kami fokus pada perbaikan trauma healing

korban bencana, khususnya anak - anak yang berada pada lokasi

bencana. Program ini merupakan bentuk dari kepedulian Mizan

Amanah untuk Masyarakat dengan cara memberikan bantuan darurat

bagi korban bencana alam yang terpaksa mengungsi karena

 

Page 62: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

50

kerusakan yang terjadi di suatu daerah tersebut akibat bencana alam

yang menimpanya.

5. Ambulance Gratis

Program layanan kepedulian terhadap dhuafa yang hadir saat

mereka membutuhkan sarana pengantaran atau penjemputan dalam

kondisi sakit, kecelakaan, dan meninggal dunia. Program

Ambulance gratis memberikan fasilitas cuma - cuma khusus untuk

para dhuafa. Ambulance merupakan sarana paling penting saat ini

dalam penunjangan kesehatan. Tentunya tidak setiap RT atau RW

yang memiliki ambulance gratis. Biaya sewa ambulance pun masih

tergolong sangat mahal. Untuk itu kami dengan ini berkomitmen

memberikan layanan ambulance gratis untuk kaum dhuafa.

6. Qurban untuk Yatim Dhuafa

Program Qurban adalah program pendistribusian hewan qurban

untuk anak yatim dan dhuafa yang berada di asrama yatim dan di

daerah - daerah pelosok binaan yayasan mizan amanah. Program ini

dijalankan sejak tahun 2007.

7. Pesantren Al Kamil

Program pendidikan dengan konsep Islamic boarding,

memberikan pendidikan untuk anak yatim dan dhuafa yang unggul

dalam pengetahuan umum, pemahaman agama dan tahfidzul qur‟an

 

Page 63: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

51

yang sewajarnya mereka dapatkan mulai tingkat SMP hingga tingkat

SMA. Tujuan Program ini yaitu:

a) Memberikan pendidikan yang tepat dan sesuai dengan

kebutuhan anak yatim dan dhuafa.

b) Memberikan pendidikan yang unggul sehingga dapat

menumbuhkan kepercayaan diri dengan kompetensi yang

memadai.

Program ini merupakan Program lanjutan untuk anak yatim

dan dhuafa prioritas anak dari asrama Mizan Amanah yang

melanjutkan ke jenjang SMP – SMA, yang sudah ada sejak tahun

2012.

8. Sehat Dan Bergizi.

Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah

diakibatkan karena sulitnya akses terhadap kualitas pelayanan

kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai

faktor, seperti tidak adanya kemampuan secara ekonomi, karena

biaya kesehatan yang memang mahal dan tidak terjangkau bagi

masyarakat miskin. Untuk itu Yayasan Mizan Amanah berupaya

untuk membantu masyarakat dhu‟afa dalam hal biaya kesehatan

masyarakat. mizan amanah membentuk program sehati ini dengan

tujuan :

a) Memberikan solusi jaminan kesehatan bagi kaum dhuafa dan

yang membutuhkan

 

Page 64: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

52

b) Penyaluran dari program SEHATI.

c) Membantu masyarakat yang tidak mendapatkan BPJS

gratis dari Pemerintah.

d) sebagai bentuk upaya peduli kesehatan nasional.

9. Bantuan Pendidikan Sekolah

Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan

dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah

atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai

lembaga formal,merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan

pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam

hal. Dalam pendidikan formal belajar berarti menunjukkan adanya

perubahan yang bersifat positif sehingga pada akhirnya akan didapat

keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses

belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajar.

Maka dari itu suatu keharusan Mizan Amanah membina dan

mendidik serta menjaga keberlangsungan proses pendidikan bagi

setiap anak anak yang mampu berharap mewujudkan anak asuh yang

berilmu tinggi, mandiri, berakhlak mulia serta mampu memberikan

manfaat kepada masyarakat pada waktunya tiba. Program Ini

dibentuk oleh Mizan Amanah dengan tujuan :

a) Melanjutkan proses belajar anak asuh ke jenjang yang

lebih tinggi

 

Page 65: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

53

b) Meningkatkan sumber daya insane berkualitas

memiliki akhlak mulia dan bermanfaat bagi ummat

c) Menghantarkan anak asuh untuk berprestasi dan

memiliki daya juang

d) Membuka cakrawala dan pengalaman proses belajar

mengajar untuk dapat dikembangkan di Mizan Amanah

e) Menginvestasikan dana amanah umat untuk

meningkatkan sumberdaya insani berkualitas tingkat dunia

supaya lebih multi guna di masa depan.

10. Baksos Lansia

Pertambahan penduduk lanjut usia secara bermakna, akan

disertai oleh berbagai masalah dan akan mempengaruhi berbagai

aspek kehidupan lanjut usia baik terhadap individu maupun bagi

keluarga dan masyarakat antara lain meliputi fisik biologis, mental

maupun sosial ekonomi. Mengingat lanjut usia merupakan salah satu

kelompok rawan dalam keluarga, pembinaan lanjut usia sangat

memerlukan perhatian khusus sesuai dengan keberadaannya. Dalam

kehidupan keluarga di indonesia, lanjut usia merupakan figur yang

dihormati dan harus dibahagiakan sesuai dengan budaya yang ada.

Didalam kehidupan bangsa, lanjut usia merupakan saumber daya

bernilai karena pengetahuan, pengalaman hidup serta keaarifan yang

dimiliki, yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

mutu kehidupan keluarga dan masyarakat yang mengarah pada

tatanan masyarakat individualistik terutama di kota besar,

 

Page 66: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

54

menyebabkan lanjut usia kurang mendapat perhatian dan sering dari

kehidupan masyarakat atau bahkan menjadi terlantar. Untuk itu

Mizan Amanah membuat Program Baksos Lansia dengan tujuan :

a) Memberikan solusi jaminan kesehatan dan

kebutuhan pokok bagi kaum dhuafa dan yang membutuhkan.

b) Penyaluran dari program BAKSOS peduli lansia.

c) Sebagai bentuk upaya peduli kepedulian lansia.

11. Ibunda Yatim

Salah satu perhatian khusus Creavill dan Mizan Amanah yaitu

program untuk anak yatim dan dhuafa, bagaimanamembuat program

yang mampu memberdayakan penerima manfaat. Sehingga tidak

hanya program bagi-bagi saja,tetapi harus ada manfaat lainnya yaitu

pengajaran, pembinaan, dan kemandirian. Karena yatim dan dhuafa

bukansebuah alasan untuk tidak mandiri atau menginspirasi.

Oleh karena itu, dibuatlah program pemberdayaan yatim dan

dhuafa, dimana kita menyantuni yatim dan dhuafa dengan

pemberian modal usaha dan pembinaan, Program pemberian modal

usaha untuk ibu (janda) dhuafa yang memiliki anakini diberi nama

”Bunda Yatim”. Hal ini merupakan upaya pemberdayaan yang

memiliki daya lanjut yang:

a) Terwujud kemandirian

b) Terbentuk mental kaya dan hilangnya mental miskin

c) Memberikan keteladanan dari yatim dan dhuafa mandiri

 

Page 67: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

55

12. Santunan Musafir

program samusta merupakan pintu pelayanan bagi mustahik

yang termasuk mustahik zakat namun tidak bersifat rutin. Setiap

pengajuan mustahik zakat akan dipertimbangkan kelayakannya

untuk dapat dibantu, namun akan diupayakan proses survey. Jadi

setiap pengajuan dari mustahik zakat umum yang belum masuk

kriteria program yang sudah ada akan dimasukan pada mustahik

zakat umum. Meskipun secara fungsi masih bersifat santunan,

namun tidak menutup kemungkinan dana samusta ini berupa

bantuan modal yang relatif kecil, bantuan kebutuhan pendidikan

yang mendesak, dan musafir. Untuk Itu tujuan Mizan Amanah

mengadakan program SAMUSTA adalah:

a) Dapat memberikan pelayanan bagi setiap mustahik meskipun

bantuan belum sesuai harapan mustahik.

b) Dapat merespon permasalahan mustahik secara cepat.

c) Berfungsi sebagai petugas amil yang berusaha sesuai dengan

ketentuan syariat

 

Page 68: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

56

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Temuan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil temuan peneliti dapat diperoleh dari suatu

informasi mengenai efektivitas kegiatan pemberdayaan Masyrakat

Melalui Program Keterampilan di Panti Asuhan Mizan Amanah,

Perumnas Klender. Pada bab ini, hasil temuan penulis melalui teori

Ambar Teguh yang menggunakan tahapan-tahapan pemberdayaan

diantaranya, tahap penyadaran, tahap transfomasi pengetahuan,

tahap peningkatan inteletualitas. program pemberdayaan Panti

Sosial Asuhan Mizan Amanah Perumnas Klender, sebagai lembaga

yang menjalankan fungsi keluarga bagi anak-anak jalanan serta

berupaya meningkatkan pelayanan sosial yang berupa pembinaan

mental, pendidikan, dan pelatihan keterampilan bagi anak-anak

jalanan yang kurang mampu agar anak tumbuh kembang secara

wajar dan siap mandiri untuk memperoleh masa depan yang cerah

dan berguna bagi dirinya, masyarakat dan bangsa,

Program pemberdayaan pelatihan keterampilan yang

membuat anak-anak dapat mengembangkan kemampuan yang

mereka miliki, bakat dan minat mereka dapat tersalurkan serta dapat

menciptakan jiwa yang kreatif dan mandiri untuk anak asuh. Karena

keterampilan merupakan berbagai kemampuan untuk beradaptasi

dan berperilaku positif yang memungkinkan seseorang mampu

 

Page 69: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

57

menghadapi berbagai tuntunan dan tantangan dalam kehidupan

sehari-hari secara efektif.45

1. Pelaksanaan Pelatihan Pembuatan Souvenir

Pelatihan keterampilan pembuatan souvenir merupakan

salah satu keterampilan yang dijadikan pelatihan

keterampilan oleh Yayasan Panti Asuhan Mizan Amanah,

Pelatihan keterampilan pembuatan Souvenir ini

merupakanpelatihan yang paling banyak diminati oleh anak-

anak yang tinggal Yayasan Mizan Amanah ini, Pelatihan ini

berdiri sejak tahun 2016 seperti yang hasil wawancara

penulis dan Bapak Fauzi selaku pengajar :

“Alhamdulillah sudah lumayan lama, tepatnya berapa tahun saya

ngga ingat mas, haha. tapi untuk mengajar ditempat ini sudah

berjalan sudah mau 2 tahun”.46

Oleh sebab itu pelatihan souvenir ini menjadi salah satu

pilihan keterampilan, karena pada zaman sekarang ini setiap

individu dibutuhkan harus memiliki kemampuan ketrampilan

sehingga siap bersaing dengan yang lainnya. Pelatihan

keterampilan ini membuka peluang anak-anak bisa menjadi

seorang wirausaha nantinya dan ini dapat dibuat kapan

mengikuti perubahan zaman. Dan disaat nanti sudah masuk

usia kerja mereka bisa mendapatkan penghasilan, karena

45

. Pedoman Penyelenggara Program Kecakapan (Life Skill) Pendidikan Luar

Sekolah, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemerintah Departemen

Pendidikan Nasional, 2003, h. 5

46. Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi Jakarta, Sabtu 27 Januari 2018 Pukul

16:30 WIB

 

Page 70: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

58

memiliki keterampilan pembuatan souvenir agar

mempermudah mereka mendapatkan pengahasil dari

kemampuan mereka.

2. Peserta

Pelatihan keterampilan pembuatan souvenir memiliki

jumlah peserta terbanyak dibandingkan dengan pelatihan-

pelatihan lain yang ada di Yayasan Mizan Amanah

PERUMNAS Kelender . Jumlah seluruh peserta yang

mengikuti pelatihan keterampilan Pembuatan Souvenir mulai

dari Usia 6 hingga usia 12 tahun jumlah semua yang

mengikuti yaitu 14 anak, dapat dikatakan semua anak-anak

yang tinggal di panti mengikuti pelatihan ini, sepertiwasil

wawancara penulis dan Bapak Fauzi selaku pengajar :

“Hampir semua anak-anak ikut semua mas, dari usia 6 tahun

sampai usia 12 tahun mas, pada tertarik dan mau bisa semua, yaa

walaupun ada yang ikut-ikutan tapi itu ga jadi masalah mas yang

penting mereka merasakan semua rasanya buat souvenir seperti

apa dan hasilnya punya kebanggaan untuk mereka juga”.47

3. Waktu pelatihan

Pelatihan Pembuatan souvenir di Yayasan Mizan Amanah

Perumnas Klender dilakukan selama dalam waktu seminggu

2 kali yaitu setiap hari rabu dan sabtu jam 15:30 sampai jam

17:30 dalam waktu 2 jam anak-anak di damping dengan

pengajar di bidangnya, jika anak-anak ingin memperdalam

kemampuannya di bidang keterampilan dapat dilakukan

47

Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari 2018 Pukul

16:30 WIB

 

Page 71: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

59

diluar jadwal yang sudah ditetapkan yang dinamakan dengan

kelas bebas.48

(Gambar 3.Proses pembuat Souvenir)

4. Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan pelatihan keterampilan

Tujuan pelatihan keterampilan adalah Agar anak-

anak lebih memiliki kemampuan yang bisa berguna

dikemudian hari sertadapat mengisi waktu kosongnya

denga hal-hal yang positif, seperti yang dikatakan

oleh Bapak Fauzi. :

“Tujuan saya,awalnya ingin meningkatkan kreativitas

anak-anak mas, dan juga waktu koosong mereka bisa

dimanfaatkan lebih baik, sehingga mereka memiliki

hasilnya. Memang sekrng butuh kesabaran untuk

mencapai itu semua, namun efeknya nanti mereka bakalan

tau dengan/ sendirinya manfaat belajar keterampilan ini

mas.”49

48

Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari 2018 Pukul

16:30 WIB 49

Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari 2018 Pukul

16:30 WIB

 

Page 72: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

60

b. Manfaat pelatihan keterampilan

Manfaat pelatihan keterampilan diantaranya. :

1) Meningkatakan kreativitas yang dalam diri.

2) Melatih kesabaran.

3) Mengisi waktu luang dengan hal positif.

4) Dapat mengembangkan potensi diri.

5) Membangun rasa percaya diri.

6) Dengan memiliki keterampilan pribadi siap

untuk hidup mandiri.

5. Metode Pelatihan

Pada pelatihan keterampilan pembuatan souvenir

metode pembelajarannya yang dilakukan lebih ke praktek

dari pada teori. Hal ini dilakukan agar siswa tidak bosan dan

dengan metode praktik siswa lebih mudah memahami

pelajaran yang diberikan oleh pengajar dan siswa lebih aktif

dalam proses pembelajaran. Sebab mengajari anak jalanan

tidak sama dengan mengajari anak-anak rumahan. Seperti

yang dikatakan oleh Bapak Fauzi :

“Metode pengajar yaa saya gunaka metode interaktif jadi siapa aja

boleh yang nanya dan yang sudah bisa, bisa bantu saya juga. Dan

ini termasuk yang efektif menurut saya”.50

50

. Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari 2018 Pukul

16:30 WIB

 

Page 73: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

61

B. Analisis Pelaksanaan Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui

Keterampilan Pembuat Souvenir

Pemberdayaan anak jalanan melalui pelatihan keterampilan

yang dilakukan oleh Panti Asuhan Mizan Amanah, mempunyai

bentuk keterampilan dari hasil wawancara yang penulis wawancarai

menurut penuturan Bapak Yana selaku Ketua Yayasan Panti Asuhan

Mizan Amanah Perumnas Klender mengatakan bahwa :

“Program yang ada di panti biasanya mengikuti program-program yang

ada di pusat karena semuanya sudah terstruktur disana, namun untuk di

cabang itu sendiri biasanya ada program masing-masing dan

Alhamdulillah ditempat kami program yang sudah berjalan ada kerjinan

yang belajar kerajinan ini atusias anak-anaknya luar biasa sehingga

sesuatu yang istimewah di samping itu juga ada program hafalan qur‟an

dan itu program yang sudah berjalan selama ini mas”.51

Dari penjelasan wawancacara di atas program ketrampilan

yang sudah di jalankan memberi kebebasan pada anak untuk

mengikuti program keterampilan tersebut hal ini dilakukan agar

terhindar dari rasa jenuh dalam melaksanakan pelatihan tidak hanya

itu saja program ini dibuat agar potensi yang ada dalam diri anak-

anak semakin berkembang dan sehingga mampu bersaing di masa

depan nanti.

Secara konseptual pemberdayaan merujuk pada kemampuan

orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka

memiliki kekuatan atau kemampuan dalam memenuhi kebutuhan

51

. Wawancara Pribadi dengan Bapak.Yana Jakarta, Jum‟at 23 Maret 2018 Pukul

10.37 WIB

 

Page 74: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

62

dasar sehingga memiliki kebebasan (kebebasan berpendapat, bebas

dari kelaparan, bebas dari kebodohan, dan bebas dari kesakitan),

dapat menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan

mereka dapat meningkatkan pendapatanya dan memperoleh barang-

barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan, berpartisipasi dalam

proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi

kehidupan mereka.52

Pemberdayaan secara konseptual memiliki kesamaan dengan

Program keterampilan di Panti yang berada di Panti Asuhan Mizan

Amanah dalam hal ini yang memiliki tujuan yang sama untuk

menjadikan pribadi yang lebih baik sehingga ada perubahan dalam

kehidupannya baik dalam bidang perekonomian maupun bidang

pendidikannya.

Pemberdayaan yang dilakukan oleh peneliti kepada Panti

Asuhan Mizan Amanah memfokuskan pada pada proses serta hasil

yang di dapatkan dari pemberdayaan yang sudah dilakukan, sesuai

dengan teori yang proses pemberdayaan yang dikemukaan oleh

Ambar Teguh Sulistyani yang membagi menjadi 3 :

a. Tahap Penyadaran

Tahapan penyadaran termasuk tahapan yang paling

awal karena membentuk rasa kepedulian sehingga

menimbulkan kesadaran dalam diri untuk menjadi pribadi

yang lebih baik, dan menjadikan peningkatan kapasitas diri,

52

. Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat : Kajian

Streategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial, (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2005), h. 58

 

Page 75: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

63

proses ini menjadi awal untuk seseorang yang ingin berubah

karena aktor pelaku pemberdayaan harus bisa

mengkondisikan dirinya karena ini sapat dikatakan sebagai

tahap pesiapan untuk jadi lebih baik.

Pada tahapan ini anak-anak selalu diberikan motivasi-

motivasi untuk adanya perubahan yang terjadi dalam diri

anak-anak sehingga akan muncul penyadaran dalam dirinya

yang membuat mereka lebih baik, seperti hasil wawancara

penulis yang didapatkan dari Bapak Yana selaku Ketua

Yayasan Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas Klender :

“Prosesnya paling kita lakukan penyadarannya lewat motivasi-

motivasi dan lewat tontonan yang sekirannya buat mereka

bangkit dan berkembang kehidupnya dan pendidikannya.

Habis kadang saya suka gmna gtu mas? Liat kehidupan anak-

anak mas sebelum ada dipanti mereka yaa faktor ekonomi

keluarga juga adaa, jadi sayaa berikan motivasi buat mereka

biar pada mau bangkit ga kayaa keluarganya yang gagal,

paling saya suka bilang kaya gitu ke anak-anak mas”.53

Tidak hanya Ketua Yayasan Panti saja yang memberikan

peranan penyadaran terhadap anak –anak, namun dari

wawancara penulis mendapatkan dari Bapak Fauzi selaku

Pengajar KeterampilanYayasan Panti Asuhan Mizan

Amanah Perumnas Klender :

“Yaa saya selalu memberikan mereka semangat untuk selalu

berusaha dan tetap semangat walaupun keadaan mereka

berbeda dengan orang-orang yang lain tapi itu bukan kendala

buat diri kalian berhasil nantinya, itu yang selalu saya selipkan

dalam setiap pembelajaran”.54

53 . Wawancara Pribadi dengan Bapak.Yana Jakarta, Jum‟at 23 Maret

2018 Pukul 10.37 WIB

54. Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari

2018 Pukul 16:30 WIB

 

Page 76: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

64

Dengan proses penyadaran yang diberikan kepada anak-

anak melalui motivasi-motivasi yang buat mereka semangat

menjalani ini semua, tidak hanya itu saja pengurus panti

juga memberikan lewat tontonan yang membuat anak-anak

tertarik untuk memperhatikan dan menambah semangat

mereka untuk berubah jadi lebih baik, dan cara yang

dilakukan akan merangsang semangat dalam diri untuk selalu

berkembang untuk meningkatkatkan potensi yang ada dalam

diri anak-anak.

b. Tahap Transformasi Pengetahuan

Tahap ini adalah tahapan untuk menambah kemampuan

yang ada dalam diri jadi lebih berkembang sehingga dapat

berkembang baik dalam segi pengetahuan maupun

keterampilan sehingga mampu mengambil peranan dalam

proses pembangunan, karena jika tahapan penyadaran sudah

dilakukan tahapan transformasi pengetahuan ini menjadi

bagian yang juga sangat penting dalam mengembangkan

potensi yang ada dalam diri.

Dari transformasi pengetahuan ini penulis pun

mewawancarai Bapak Fauzi selaku Pengajar Keterampilan :

“ya Alhamdulillah mas, waktu kosong mereka

kadang suka buat souvenir sambil iseng-iseng walaupun ga

semua anak tapi suatu perkembang yang terdapat dalam diri

mereka mas, karena untuk seusia mereka bisa seperti itu udah

luar biasa mas. Dan saya berharap mereka bisa lebih tekun lagi

 

Page 77: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

65

mau bagaimana pun mereka kan harus hidup mandiri jadi

punya skill walaupun sedikit”.55

Tujuan dari tahapan transformasi pengetahuan ini adalah

seorang pengajar memberikan keterampilan pengetahuannya

dengan apa yang dia miliki baik itu secara langsung maupun

tidak langsung, karena dalam diri anak-anak selalu memiliki

jiwa keterampilan hanya saja mereka masih menutup potensi

yang ada dalam dirinya dan ini menjadikan tugas seorang

pengajar untuk mengembangakannya potensi yang dimiliki

anak-anak.

c. Tahap Intelektualitas

Berupa untuk membentuk kecakapan-keterampilan

sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif

untuk menghantarkan pada kemandirian, Pada tahapan kali

ini yang dilakukan adalah pembentukan perilaku yang

merupakan tahap persiapan dalam proses pemberdayaan

masyarakat.

Pada tahap ini pihak pemberdaya atau aktor pelaku

pemberdayaan berusaha menciptakan inovasi-inovasi yang

baru yang belum dilakukan sebelumnya atau membuat

kreasi-kreasi yang baru untuk lebih meningkatkan

intelektualitasnya baiknya terhadap lingkungan maupun

dirinya sendri.

55 . Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari

2018 Pukul 16:30 WIB

 

Page 78: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

66

Pada tahapan ini juga peningkatan intelektualitas

ketrampilan harus berkembang karena ini merupakan

peranan utama dalam konsep pembangunan yang mana

setiap individu sudah mencapai tingkat kemandirian dalam

pembangunan.

Seperti hasil wawancara penulis dengan Bapak Fauzi

selaku pengajar keterampilan:

“Insallah, akan ada pelatihan lebih lanjut mas, yang tingkat

pembuatnya lebih rumit supaya kreativitas mereka

berkembang. dan nantinya meraka bisa membuat souvenir

yang lebih baik lagi.dan siap untuk hidup mandiri mas”.56

Adapun pelatihan lebih lanjut ini dilakukan untuk

membuka wawasan mereka dan kreatifitas mereka agar

semakin berkembang, serta dapat mengatur diri mereka ke

arah yang lebih baik melalu pelatihan kereampilan lebih

lanjut ini, waktu mereka jadi lebih berharga serta tidak

terbuang dengan hal-hal negatif, ini semua membuktikan

kalau teori proses pemberdayaan ini kalau mengikuti

tahapannya secara baik, bisa menjadikan potensi yang ada

dalam diri dapat berkambang serta siap untuk bersaing untuk

hidup lebih mandiri.

C. Analisis Pelaksanaan Program Keterampilan

Setelah mengetahui metode yang disampaikan pengajar dalam

pelatihan keterampilan, kemudian dilakuakan pelaksanaan

56

. Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari 2018 Pukul

16:30 WIB

 

Page 79: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

67

keterampilan melalui tahapan-tahapan. proses Keterampilan

membuat souvenir pelaksanaan keterampilan tersebut dilakukan oleh

anak asuh rata-rata pada tingkat pendidikan SD, pelatihan

keterampilan membuat souvenir ini, kebanyakan disenangi oleh

anak-anak perempuan, tetapi tidak menutup kemungkinan banyak

disenangi oleh anak-anak laki-laki dibawah bimbingan instruktur

keterampilan membuat souvenir.

Dari hasil observasi penulis, pelaksanaan keterampilan

membuat souvenir dengan diberikan praktek secara langsung di aula,

anak asuh yang mengikuti keterampilan ini sangat menekuni

dibidangkerajinan tangan , karena pada dasarnya keterampilan ini

dapat memberikan pengetahuan dan wawasan di luar pendidikan

sekolah anak asuh.

Pelaksanaan keterampilan tersebut berlangsung secara bertahap

dan dibimbing oleh instruktur keterampilan membuat souvenir,

berawal dari pengenalan dasar tenik keterampilan, menggunakan

alat dan cara bekerjanya dalam proses tersebut diberi waktu anak

mencoba sendiri sampai mereka bisa dengan sendirinya, kemudian

mereka diberikan pelatihan secara berulang-ulang sampai mereka

bisa mengunakan dan memanfaatkan keterampilan membuat

souvenir ini, sebagai landasan pengetahuan di bidang keterampilan.

Untuk pengenalan dasar keterampialn membuat souvenir , anak-

anak yang mengikuti pelatihan keterampilan membuat souvenir, bila

sebagian diantara mereka sudah lancar dalam pelatihan keterampilan

 

Page 80: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

68

ini, maka dapat mengajarkan adik-adik kelas mereka yang belum

lancar dalam pelatihan ini, sehingga proses ini dapat berjalan secara

terus menerus dan dapat membantu terlaksananya program

keterampilan ini secara maksimal.

Seperti yang diungkapkan oleh Pengajar Keterampilan

membuat souvenir Bapak Fauzi mengatakan bahwa :

“Respon anak-anak ya pada semangat mas karena mereka sangat

antusias mengikuti keterampilan ini.walaupun kadang suka pada

becanda, yaa saya si maklumin aja yang penting mereka masih mau

belajar dan mengisi waktu kosongnya buat belajar”57

Pelatihan keterampilan membuat souvenir dilaksanakan setiap

hari Rabu dan Sabtu serta mulai pukul 15.30 sampai dengan pukul

17.30. Dalam penuturan Bapak Instruktur Keterampilan membuat

souvenir (Bapak Fauzi) mengatakan bahwa :

“Pelatihan setiap hari rabu dan sabtu jam 15:30 sampai jam 17:30

mas, tapi diluar waktu itu bisa ko anak-anak untuk belajar yaa dengan

istilah kelas bebas mas”58

(Gambar 4.Proses akhir pembuatan Souvenir)

57

. Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari 2018 Pukul

16:30 WIB

58

. Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari 2018 Pukul

16:30 WIB

 

Page 81: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

69

Berdasarkan Pelaksanaan Program Keterampian membuat

souvenir, penulis dapat menyimpulkan hasil dari pelaksanaan

program tersebut dengan mengumpulkan data dari hasil observasi

wawancara yang telah dikatakan oleh Bapak Fauzi sebagai

Infrastruktur keterampilan membuat souvenir :

“ya Alhamdulillah mas, waktu kosong mereka kadang suka buat

souvenir sambil iseng-iseng walaupun ga semua anak tapi suatu

perkembang yang terdapat dalam diri mereka mas, karena untuk

seusia mereka bisa seperti itu udah luar biasa mas. Dan saya berharap

mereka bisa lebih tekun lagi mau bagaimana pun mereka kan harus

hidup mandiri jadi punya skill walaupun sedikit.”59

Dari apa yang penulis dapat memang kegiatan ini banyak sekali

manfaatnya di samping waktu mereka tidak terbuang sia-sia mereka

juga mampu mengebangkan potensi dalam diri mereka, tidak hanyak

anak-anak saja namun Panti Asuhan juga mendaptkan dampak yang

positif dengan adanya kegiatan pembuatan souvenir, seperti yang

penulis dengar dari hasi wawawancara dengan Bapak Yana :

“Hasilnya, mereka lebih bersemangat menjalani kehidupan mereka

mas, dan kalau untuk lembaga ini menjadi nilai tambah untuk

lemabaga kalau ada donator yang datang kita bisa menceritakan

perkembangnya kepada mereka mas.”60

Dengan keterampilan yang diperoleh anak-anak panti

menjadikan mereka sebagai anak yang kreatif dan mau berusaha

untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Anak-anak menjadi lebih

bersemangat menjalani kehidupan mereka saat ini dan anak-anak

59. Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari 2018 Pukul

16:30WIB

60

. Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari 2018 Pukul

16:30 WIB

 

Page 82: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

70

mampu bersaing dengan anak-anak lain di luar sana yang mungkin

memiliki kehidupan yang lebih baik daripada mereka.

Anak panti di didik menjadi lebih mandiri dan memiliki skill

seperti keterampilan membuat souvenir. Dengan kemampuan

tersebut mereka bisa meluangkan waktu disela belajar mereka untuk

mengerjakan hal-hal yang bermanfaat dan menghasilkan.

Hasil souvenir yang mereka buat nantinya akan di pajang dan di

tunjukkan pada donator agar mampu menarik perhatian para donator

dengan melihat anak-anak memiliki jiwa keterampilan yang baik

dan mereka mampu menyisihkan hasil para donator untuk

merekadanuntukpanti.

(Gambar 5. Hasil karya anak-anak panti)

Sehingga apa yang sudah mereka lakukakan menambah motivas

mereka untuk selalu mengembangkan potensi yang ada dalam diri

setiap individu sehingga anak-anak siap untuk hidup mandiri.

 

Page 83: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

71

Sehingga mereka siap bersaing dengan anak-anak yang lainnya yang

memiliki kehidupan yang layak.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program

Keterampilan Pembuat Souvenir

a. Faktor Pendukung

1) Bangunan

Untuk bangunan yang dimiliki oleh Panti Asuhan

Mizan Amanah Perumnas, Klender untuk saat ini mulai

dari gedung panti, ruang serba guna, ruang asrama putra

dan putri, ruang belajar, serta bangunan pendukung

lainnya.

Seperti yang didapatkan penulis dari hasil

wawancara oleh Bapak Yana (Ketua Yayasan) :

“Alhamdulillah kalau pendukung mulai dari gedung

asramah dan kamar anak-anak, ruang serba guna

semuanya adaa mas”.61

Sehingga anak-anak yang berada di asrama

memiliki kenyamanan untuk menjadikan mereka lebih

baik dari kehidupan sebelumnya, itu semua dilakukan

agar kesalahan dimasa kelamnya tidak terulang kembali,

oleh karena itu semaksimal mungkin pihak panti asuhan

memberikan yang terbaik untuk anak-anak yang tinggal

di asramah.

61. Wawancara Pribadi dengan Bapak.Yana Jakarta, Jum‟at 23 Maret

2018 Pukul 10.37 WIB

 

Page 84: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

72

2) Sarana dan Prasarana Keterampilan

Menurut hasil wawancara penulis dengan Bapak

Yana (Ketua Yayasan) terkait dengan sarana dan

prasarana keterampilan :

“untuk sarana dan prasana juga disini juga mencukupi

kebutuhan anak-anak semua tercukupi sehingga kami

mampu menjalankan segala program mas, yaa ini

semuaa juga ga lepas dari kehendak allah mas, serta

dari lingkung sekitar pun juga banyak yang dukung

keberadaan kami, dan kepedulian para donator juga

kepada kami juga sangat baik yaa mas. Jadi yaa itu

yang buat kami bertahan”.62

Menurut hasil wawancara penulis dengan

Bapak Fauzi (Pengajar Keterampilan) :

“Faktor- faktor yang menjadi pendukung dari pihak

pengurus responnya sangat luar biasa terkait pengjaran

ini dan segala kebutuhannya terkait keperluannya

semuanya disediakan sama pengurus panti”.63

Dengan fasilitas yang disediakan Panti, dapat

mendukung terlaksananya program pemberdayaan

keterampilan untuk anak jalanan, sehingga membuat

anak merasa nyaman dalam memperoleh ilmu

pengetahuan dan pelatihan-pelatihan keterampilan di

panti.

3) Para Pengajar

Para pengajar dalam pelatihan keterampilan

pembuatan souvenir adalah seseorang ahli di

62 . Wawancara Pribadi dengan Bapak.Yana Jakarta, Jum‟at 23 Maret 2018 Pukul

10.37 WIB

63

. Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari 2018 Pukul

16:30 WIB

 

Page 85: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

73

bidangnya, dan ini merupakan faktor pendukung

dalam pelaksanaan program keterampilan, baik untuk

mengawasi dan melihat perkembangan anak-anak

panti yang mengikuti pelatihan, sehingga

memudahkan anak untuk menekuni keterampilan

pembuatan souvenir dan membuat anak-anak menjadi

semangat mengikuti pelatihan tersebut.

Dan dari hasil wawancara salah satu anak

panti yang mengikuti pelatihan keterampilan

wawancarai mengatakan bahwa :

“Kalau yang ngajarin bikin souvenir di sini baik

banget kak, ngajarinnya ngga buru-buru, satu-satu

dideketin dan perhatiin, jadinya semua nya pada

bisa kak”.64

Dengan proses pelatihan yang baik, akan

membuahkan hasil yang sempurna dengan tehnik

pengajaran yang dilakukan oleh para pengajar, dapat

membuat anak-anak mengetahui dan

mengembangkan potensi yang mereka miliki,

sehingga ada timbal balik dalam menjalankan suatu

kegiatan untuk memperoleh hasil yang maksimal,

proses ini yang merupakan pendukung bagi

terlaksananya program keterampilan.

64

. Wawancara Pribadi dengan Syaimah, Jakarta Sabtu 17 Februari 2018 Pukul

17:00 WIB

 

Page 86: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

74

b. Faktor Penghambat

Ada beberapa faktor penghambat yang

mempengaruhi pelaksanaan program pemberdayaan

anak jalanan melalui keterampilan yang dijalankan

Panti Sosial Mizan Amanah Perumnas Klender:

Menurut hasil wawancara penulis dengan Bapak

Yana (Ketua Yayasan).

“Kalau penghambat,kendalanya ada yang susah

untuk nangkep pelajaran atau hafalan-hafalan karena

kan anak-anak dari berbeda-beda daerah,dan dari

faktor masa lalunya juga dan juga dari sisi

keluarganya juga yang dulu kurang perhatian

terhadap anak, dan itu menjadi kendala untuk kami

para pengurus panti. Tapi itu jadi motivasi untuk

kami agar lebih semangat lagi mas”.65

Dari ungkapan Bapak Yana di atas, maka

dapat dipahami bahwa salah satu kendala yang

dihadapi Panti Sosial Asuhan Anak ini, dalam

perkembangan program keterampilan adalah

kebiasaan masa lalunya yang asik dengan kehidupan

yang bebas serta kurangnya perhatian orang tuanya

terhadap anaknya sendiri dan ini membuat mereka

jadi tidak terbiasa dengan pelajara-pelajaran yang ada

di panti, mereka belum sadar akan pentingnya suatu

kegiatan yang membawa hasil yang baik bagi dirinya

sehingga kurang berkembangnya keinginan anak

untuk menggalih potensi mereka.

65.Wawancara Pribadi dengan Bapak.Yana Jakarta, Jum‟at 23 Maret 2018

Pukul 10.37 WIB

 

Page 87: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

75

Menurut hasil wawancara penulis dengan Bapak

Fauzi (Pengajar Keterampilan) :

“kalau penghambat yaa namanya masih usia-usia

mereka mas yang rata-ratanya anak SD butuh

kesabaran yang sangat-sangat luar biasa namun itu

bukan jadi alasan untuk menghabat program yang

sudah berjalan kami tetap optimis kalo program ini

dapat berkembang dengan baik dan buat anak-anak

bisa dapet bekel dari sini lewat ketrampilan ini

mas”.66

Selain masalah kurangnya kesadaran, dari

hasil wawancara dengan pengajar keterampilan

penulis juga menemukan dalam pelaksanaan

program keterampilan, yaitu minimnya usia mereka

yang masih sangat kecil sehingga dibutuhkan

pengawasan berlanjut, namun ini semua tidak hanya

dilakukan oleh pengajar saja, namun dilakukan oleh

semua pengurus yang terdapat di panti asuhan.

Dari data-data yang sudah dimiliki oleh

penulis, maka penulis menganalisis faktor pendukung

dan penghambat, yang banyak ditemukan faktor

penghambat, sehingga pelaksanaan program

pemberdayaan yang dilakukan Panti Asuhan Mizan

Amanah Perumnas Klender melalui program

keterampilan belum optimal dan masih kurangnya

pengawasan terhadap anak-anak panti dalam proses

pembelajaran.

66.Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi, Jakarta Sabtu 27 Januari

2018 Pukul 16:30 WIB

 

Page 88: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

76

Untuk mengatasi hal itu, Panti Asuhan Mizan

Amanah dihadapkan pada suatu masalah yang sulit

untuk diputuskan dikarenakan faktor utama

penghambat yaitu Faktor usia yang masih anak-anak,

dan pada akhirnya panti harus melakukan

pengawasan yang sangat aktif, tetapi keadaan seperti

ini tanpa didukung kemampuan yang memadai

dikhawatirkan dapat mengundang masalah yang lebih

rumit lagi, itulah kenyataan yang dihadapi di

lapangan masalah datang silih berganti yangharus

diselesaikan, karena melakukan sesuatu yang lebih

baik sangat dibutuhkan pengorbanan.

 

Page 89: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

77

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pada penelitian yang sudah dilakukan maka

strategi pemberdayaan yang dilakukan di Panti Asuhan Mizan

Amanah Perumnas Klender Jakarta Timur ini sebagai suatu lembaga

yang dapat menggantikan peran orang tua, karena di dalam panti

tersebut diberikan pelayanan sosial seperti, pendidikan, pembinaan

mental, pelatihan keterampilan yang semua itu dilakukan agar anak-

anak yang tergabung didalam panti nantinya dapat memperoleh

kehidupan yang lebih layak serta dapat menjadi pribadi yang lebih

baik dari sebelumnya.

Dalam pemberdayaan anak jalanan yang dilakukan di Panti

Asuhan Mizan Amanah Perumnas Klender memiliki beberapa

program yang salah satunya adalah program pemberdayaan berupa

keterampilan pembuatan souvenir yang dilakukan terhadap anak-

anak Panti Asuhan mulai dari metode Pemberdayaan yang

didalamnya terdapat cara penyadaran, transformasi pengetahuan,

intelektualis pengetahuan metode itu dilakukan agar timbulnya

kesadaran terhadap anak-anak supaya bisa menjadi pribadi yang

mandiri.

Selanjutnya di Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas

Klender juga menjelaskan bagaimana proses pembuatan souvenir

itu lakukan sampai hasil dari pelaksaan program itu di jalankan dan

 

Page 90: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

78

itu semua dilakukan agar anak-anak yang berada di Panti

Asuhan memiliki Skill serta siap untuk bersaing dengan anak-anak

yang lainnya.

Program keterampilan ini sangat berguna untuk anak-anak

Panti Asuhan karena mereka dapat meningkatkan kreativitas mereka

dan dapat mengembangkan potensi diri yang terdapat dalam setiap

individu. Dengan didukung sarana dan prasana yang dilakukan pihak

Panti Asuhan mulai dari bangunan, kebutuhan pada saat pelaksanaan

program ketrampilan dan para pengajar yang ahli dalam bidang

ketrampilan pembuatan souvenir menjadikan progam pemberdayaan

anak jalanan dapat berjalan dengan baik.

Adapun faktor pengambat dalam program tersebut adalah

kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak Panti Asuhan

serta kurangnya kesadaran anak-anak untuk berlatih dan

mengembangkan keterampilan yang terdapat dalam diri mereka,

sehingga itu semua menjadi terhambat proses pemberdayaan dalam

diri mereka.

Hasil yang dicapai Panti Asuhan Mizan Amanah Perumnas

Klender Jakarta Timur dalam pemberdayaan anak jalanan adalah

ketika anak-anak Panti Asuhan dapat mengembangkan dirinya

menjadi lebih baik lagi dibidang ketrampilan, itu semua menjadi

bukti berhasilnya suatu program yang dilakukan oleh pihak Panti

Asuhan tersebut.

 

Page 91: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

79

B. SARAN

1. Perbedaan bahasa daerah, menjadi penghambat dalam jalannya

proses pembelajarannya di Panti Asuhan Mizan Amanah Perumns

Klender, sehingga ini harus diselesaikan agar proses pembelajaran

bisa lebih efektif.

2. Dalam pelaksanaan program ketrampilandengan jumlah 14 anak yang

mengikutinya, idealnya dibutuhkan 2 orang pengajar supaya anak-

anak dapat mengikut program ketrampilan dengan baik.

 

Page 92: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

80

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Abdullah, M.YatimiAbdullah. Studi Akhlak dalam Perspektif Al –

Qur’an.Jakarta: Amzah, 2008.

Adi, Isbandi Rukminto.Intervensi Komunitas dan Pengembangan

Masyarakat Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyaralat. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2012.

Adi, Isbandi Rukminto. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat

dan IntervensiKomunitas. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2001.

Adiwibowo, Suryo. EkologiManusiaBogor :FakultasEkologi

Manusia – IPB, 2017.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2009.

Depsos RI. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyantunan dan

Pengetasan Anak Terlantar Melalui Panti Asuhan Anak. Jakarta: Binkesos,

2004.

Efendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teory dan Praktek.Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 1999.

Hardiansyah, Haris. Metodelogi Penelitian Kualitatif: untuk Ilmu-Ilmu

Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Hasan, Fuad.Dasar-dasar Kependidikan.Jakarta :Rineka Cipta, 1996.

Ilyas, Rooestin. Anak-anakku di Jalanan. Jakarta : Pensil, 2004.

Irawan, Prasetya.Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta :STIALAN,

1999.

J. Panglaykim. Pikiran dan Gagasan J. Panglaykim Prinsip-Prinsip

Kemajuan Ekonomi Jakarta: PT. Kompas Gramedia, 2011.

Jauch, Lawrrence R. dan William F. Glueck. Manajemen Strategi dan

Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Erlangga, 1988.

Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.

Kasiram, Moh. Metodologi Penelitian Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta:

UINMaliki Press, 2008.

 

Page 93: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

81

Lfe, Jim, Frank Tesoriero. Community Developmant: SebagaiAlternatif

PengembanganMasyarakat Di Era Globalisasi. Yogyakarta:

Pustaka Belajar. Cet: ke-3, 2006.

Machendrawaty, Nanih dan Agus Ahmad Safei. Pengembangan

Masyarakat Islam: Dari Ideologi, Strategi, sampai Tradisi.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2015.

Moleong, Lexy J.Metode Penelitian Kualitatif Edisi Rrevisi. Bandung:

PT.Remaja RosdaKarya, 2009.

Novi, Bunda. Bacaan Wajib Orang Tua. Yogyakarta : Diva Press, 2017.

Rancangan Undang-undang Republik Indonesia. 2014 Tentang

Perlindungan Anak.

Soehartono. Panti Asuhan dalam Era Reformasi.Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 2006.

Sudaryono.Metode Penelitian Pendidikan Prenada media Group Jakarta,

2016.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabetacet: 5, 2009

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian

strategis pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial.

(Bandung: PT Refika Aditama), Cet ke-1 2005.

Soehadha, Moh. Metode Penilitian Sosial Kualitatif Untuk Studi

Agama. Yogyakarta:SUKAPress UIN Sunan Kalijaga

Sulistiyani, Ambar Teguh. Kemitraan dan model-modelpemberdayaan

Yogyakarta :GavaMedia, 2017.

Suyanto, Bagong. Masalah Sosial Anak.Jakarta : LIPI Pres, Anggota Ikapi.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI ,Ilmu dan Aplikasi Pendidikan

Penerbit : PT. IMTIMA, 2007.

Yulistiani, Indriati. Ragam Penelitian Kualitatif, Penelitian Lapangan.

Fakultas IlmuSosial dan Ilmu Politik: UI, 2001

 

Page 94: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

82

Sumber WEB :

http://e-journal.uajy.ac.id/7730/3/TA213644.pdf

https://dinsos.jakarta.go.id/page.php?cmd=data&action=pmks

Web Yayasan Mizan Amanah

Sumber wawancara:

Wawancara Pribadi dengan Bapak.Yana Jakarta, Jum‟at 23 Maret 2018

Pukul 10.37 WIB

Wawancara Pribadi dengan Bapak.Fauzi Jakarta, Sabtu 27 Januari 2018

Pukul 16:30 WIB

Wawancara Pribadi dengan Syaimah anak asuh Mizan Amanah Jakarta

Sabtu 17 Februari 2018 Pukul 17:00 WIB

Wawancara dengan anak Panti Asuhan Mizan Amanah

 

Page 95: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA KEPALA PANTI YAYASAN MIZAN AMANAH

Pertanyaan–pertanyaan :

1. Sudah berapa lama Panti Asuhan Mizan Amanah berdiri ?

2. Apa Visi dan Misi Panti Asuhan Mizan Amanah?

3. Berapa banyak anak didik yang berada di Panti Asuhan Mizan Amanah ?

4. Usia berapa saja yang terdapat di Panti Asuhan Mizan Amanah ?

5. Bagaimana cara bapak mengajak anak-anak untuk bergabung di panti?

6. Program apa saja yang ada di panti?

7. Motivasi apa saja yang bapak berikan untuk memberikan kesadaran kepada anak-anak

panti?

8. Proses seperti apa dalam melakukan penyadaran kepada anak-anak dipanti?

9. Hasil apa saja yang sudah didapatkan dari program yang sudah berjalan?

10. Perubahan apa yang terjadi setelah mereka bergabung di asramah ini?

 

Page 96: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

HASIL WAWANCARA

Nama Informan : Bapak Yana

Jabatan : Kepala Panti Asuhan Mizan Amanah Prumnas Klender

Tempat : Aula Yayasan Panti Asuhan Mizan Amanah

Hari Tanggal : Jum’at 23 Maret 2018

Waktu Wawancara : 09.00 -10.37 WIB

1. Sudah berapa lama panti berdiri ?

Kalau berdirinya si tahun 2011 namun untuk tanggal sayang kurang tau mas, seinget

saya tahun 2011 mas.

2. Program apa saja yang ada di panti?

Program yang ada di panti biasanya mengikuti program-program yang ada di pusat

karena semuanya sudah terstruktur disana, namun untuk di cabang itu sendiri biasanya

ada program masing-masing dan Alhamdulillah ditempat kami program yang sudah

berjalan ada kerjinan yang belajar kerajinan ini atusias anak-anaknya luar biasa

sehingga sesuatu yang istimewah di samping itu juga ada program hafalan qur’an dan

itu program yang sudah berjalan selama ini mas.

3. Berapa banyak anak didik yang berada panti Mizan ?

Anak-anak didik yang ada di panti ada 14 mas untuk tahun ini mas kadang tiap tahun

berubah-rubah mas jumlahnya.

4. Apa visi misi untuk Yayasan ini tersebut?

Visi menjadi lembaga amanah umat terdepan di tingkat nasional dan membentuk

generasi yang bermanfaat itu visi kami mas, serta dapat pula menggantikan peran

keluarga Mas. kalo misinya Mendidik dan mengembangkan potensi anak yatim

dan kaum dhuafa untuk menjadi muslim yang hakiki sehingga kehidupan mereka bisa

lebih baik mas.

5. Hasil apa saja yang sudah didapatkan dari program sudah berjalan?

Alhamdulillah untuk hasil sudah ada hasilnya seperti souvenir dan hafalan quran

sudah bisa kita tampilkan di depan para donator dan itu menjadi nilai tambah untuk

anak-anak dan untuk panti juga mas.

6. Usia berapa saja yang terdapat dipanti ?

Kalau usia rata-rata paling usia-usia anak-anak SD ke bawah karena kalau sudah

masuk usia SMP itu dipindahkan ke pusat mas. Jadi fokusnya usia segitu mas.

 

Page 97: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

7. Bagaimana cara bapak mengajak anak-anak untuk bergabung dipanti?

Kalau sistem ngajak biasanya pada saat peresmian panti kita umumkan kalau

keberadaan panti ini untuk warga-warga sekitar yang memang tidak mampu bisa

dititipkan di tempat kami, karena itu moment yang pas untuk mengajak anak-anak

yang ingin bergabung karena pada saat itu ada tokoh masyarakat, kepolisian dan itu

moment yang pas. Dan ga hanya itu anak-anak juga biasanya kalau waktu idul fitri

biasanya anak-anak pulang dan itu juga jadi moment untuk anak-anak mengajak

kawannya untuk gabung di asrama, dan terkadang ada saja yang gabung dari hasil-

hasil anak-anak mengajak kawannya.

8. Proses seperti apa dalam melakukan penyadaran kepada anak-anak dipanti?

Prosesnya paling kita lakukan penyadarannya lewat motivasi-motivasi dan lewat

tontonan yang sekirannya buat mereka bangkit dan berkembang kehidupnya dan

pendidikannya. Habis kadang saya suka gmna gtu mas? Liat kehidupan anak-anak

mas sebelum ada dipanti mereka yaa faktor ekonomi keluarga juga adaa, jadi sayaa

berikan motivasi buat mereka biar pada mau bangkit ga kayaa keluarganya yang

gagal, paling saya suka bilang kaya gitu ke anak-anak mas.

9. Perubahan apa yang terjadi setelah mereka bergabung di asramah ini?

Perubahan anak-anak yang paling terlihat dari sikap mereka mulai dari perubahan

perilakunya yang paling terlihat si mas, ga hanya itu mas dari pendidikan juga

pengetahuan juga lebih bertambah mas.

10. Pelatihan apa saja yang diberikan kepada anak-anak di panti?

Untuk pelatihan yaa paling hafalan quran dan pembuatan souvenir saja mas, paling itu

yang kita fokuskan mas.

11. Apa saja Faktor penghambat dalam membina anak-anak asuh di panti?

Kalau penghambat,kendalanya ada yang susah untuk nangkep pelajaran atau hafalan-

hafalan karena kan anak-anak dari berbeda-beda daerah,dan dari faktor masa lalunya

juga dan juga dari sisi keluarganya juga yang dulu kurang perhatian terhadap anak,

dan itu menjadi kendala untuk kami para pengurus panti. Tapi itu jadi motivasi untuk

kami agar lebih semangat lagi mas.

 

Page 98: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

12. Faktor pendukung apa yang terdapat di panti?

Alhamdulillah kalau pendukung mulai dari gedung asramah dan kamar anak-anak,

ruang serba guna semuanya adaa mas, dan untuk sarana dan prasana juga disini juga

mencukupi kebutuhan anak-anak semua tercukupi sehingga kami mampu

menjalankan segala program mas, yaa ini semuaa juga ga lepas dari kehendak allah

mas, serta dari lingkung sekitar pun juga banyak yang dukung keberadaan kami, dan

kepedulian para donator juga kepada kami juga sangat baik yaa mas. Jadi yaa itu yang

buat kami bertahan.

Informan

(Bapak Yana)

 

Page 99: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA KEPADA PENGAJAR DI PANTI YAYASAN MIZAN

AMANAH

Pertanyaan–pertanyaan :

1. Sejak kapan bapak melakukan pengajaran di tempat ini?

2. Bagaimana respon anak-anak pada saat diberikan pelatihan keterampilan ?

3. Keterampilan apa saja yang diberikan kepada anak-anak dipanti?

4. Apa saja motivasi bapak pada saat memberikan ketarampilan kepada anak didik?

5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan anak didik untuk belajar membuat souvenir ?

6. Bagaimana perkembangan anak didik setelah mengikuti program keterampilan

membuat souvenir ?

7. Apakah ada pelatihan lebih lanjut pada keterampilan ini?

8. Metode apa yang dilakukannnya pada pelatihan lebih lanjut?

9. Berapa lama pelatihan yang dilakukan lebih lanjut?

10. Siapa saja yang mengikuti latihan tersebut?

11. Apakah ada evaluasi dari pelatihan keterampilan tersebut ?

12. Apa saja perubahan yang akan terjadi dari pelatihan lebih lanjut ?

13. Apakah sering diadakan evaluasi hasil belajar anak didik oleh para pengajar?

14. Hasil apa saja yang diperoleh dari adanya kegiatan pelatihan keterampilan membuat

souvenir bagi individu atau lembaga ?

15. Faktor – fator apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

program tersebut ?

 

Page 100: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

HASIL WAWANCARA

Nama Informan : Ahmad Fauzi

Jabatan : Pengajar Ketrampilan Souvenir

Tempat : Depan Panti Mizan Amanah

Hari Tanggal : Sabtu 27 Januari 2018

Jam Wawancara : 15.10-16.30 WIB

1. Sejak kapan bapak melakukan pengajaran di tempat ini?

Alhamdulillah sudah lumayan lama, tepatnya berapa tahun saya ngga ingat mas, haha.

tapi untuk mengajar ditempat ini sudah berjalan sudah mau 2 tahun.

2. Bagaimana respon anak-anak pada saat diberikan pelatihan keterampilan ?

Respon anak-anak ya pada semangat mas karena mereka sangat antusias mengikuti

keterampilan ini.walaupun kadang suka pada becanda, yaa saya si maklumin aja yang

penting mereka masih mau belajar dan mengisi waktu kosongnya buat belajar.

3. Keterampilan apa saja yang diberikan kepada anak-anak dipanti?

Disini ada keterampilan buat souvenir dan juga ada yang lainnya juga, namun saya

hanya fokus di kerajinan pembuat souvenir saja mas.kalau yg lainnya masing

penanggung jawabnya mas.

4. Apa saja motivasi bapak pada saat memberikan ketarampilan kepada anak didik?

Yaa saya selalu memberikan mereka semangat untuk selalu berusaha dan tetap

semnagt walaupun keadaan mereka berbeda dengan orang-orang yang lain tapi itu

bukan kendala buat diri kalian berhasil nantinya, itu yang selalu saya selipkan dalam

setiap pembelajaran.

5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan anak didik untuk belajar membuat souvenir ?

Kalau mereka tekun untuk pemula atau baru belajar itu bisa sampai 2 jam mas, namun

untuk yang sudah terbiasa hanya menghabiskan waktu 15-20 menit namun butuh

ketelitian yang sangat bagus, apalagi ini kan sifatnya kerjaninan ga semuanya bisa

selesai pada waktunya, namun sekarang si lumayan dah ga banyak nanya seperti

awal-awal pengajara,hahah.

6. Berpa lama waktu pembelajaran yang diberikan kepada anak-anak panti?

Pelatihan setiap hari rabu dan sabtu jam 15:30 sampai jam 17:30 mas, tapi diluar

waktu itu bisa ko anak-anak untuk belajar yaa dengan istilah kelas bebas mas.

 

Page 101: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

7. Bagaimana perkembangan anak didik setelah mengikuti program keterampilan

membuat souvenir ?

ya Alhamdulillah mas, waktu kosong mereka kadang suka buat souvenir sambil iseng-

iseng walaupun ga semua anak tapi suatu perkembang yang terdapat dalam diri

mereka mas, karena untuk seusia mereka bisa seperti itu udah luar biasa mas. Dan

saya berharap mereka bisa lebih tekun lagi mau bagaimana pun mereka kan harus

hidup mandiri jadi punya skill walaupun sedikit.

8. Apakah ada pelatihan lebih lanjut pada keterampilan ini?

Insallah, akan ada pelatihan lebih lanjut mas, yang tingkat pembuatnya lebih rumit

supaya kreativitas mereka berkembang. dan nantinya meraka bisa membuat souvenir

yang lebih baik lagi.dan siap untuk hidup mandiri mas.

9. Metode apa yang dilakukannnya pada pelatihan lebih lanjut?

Metode pengajar yaa saya gunaka metode interaktif jadi siapa pun yang bertanya dan

yang sudah bisa, bisa bantu saya juga. Dan ini termasuk yang efektif menurut saya.

10. Berapa lama pelatihan yang dilakukan lebih lanjut?

Kalau ngomongin lama, ngga tau saya berapa lama yang penting mereka bisa aja dulu

mas, mau sampe kapan yang penting mereka mau belajar mas. Itu kuncinya saya,

kalau pake waktu kadang bingung saya namanya ngajarin anak-anak mas, tau sediri

dah mas, haha.

11. Siapa saja yang mengikuti latihan tersebut?

Hampir semua anak-anak ikut semua mas, dari usia 6 tahun sampai usia 12 tahun mas,

pada tertarik dan mau bisa semua, yaa walaupun ada yang ikut-ikutan tapi itu ga jadi

masalah mas yang penting mereka merasakan semua rasanya buat souvenir seperti

apa dan hasilnya punya kebanggaan untuk mereka juga.

12. Apa tujuan bapak melakukan pelatihan kerajinan pembuat souvenir ini?

Tujuan saya,awalnya ingin meningkatkan kreativitas anak-anak mas, dan juga waktu

koosong mereka bisa dimanfaatkan lebih baik, sehingga mereka memiliki hasilnya.

Memang sekrng butuh kesabaran untuk mencapai itu semua, namun efeknya nanti

mereka bakalan tau dengan sendirinya manfaat belajar keterampilan ini mas.

13. Apakah ada evaluasi dari pelatihan keterampilan tersebut ?

Evaluasi kadang ada ko tapi ngga tentu waktunya, tapi pasti ada ko evaluasi itu.

14. Apa saja perubahan yang akan terjadi dari pelatihan lebih lanjut ?

Yaa saya berharap mereka lebih punya semangat untuk menjalani ini dan kedepannya

ini bisa menjadi bekal mereka untuk berwirausaha, apalagi sekarang nyari kerja susah

 

Page 102: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

mas, apa lagi 10 tahun kedepan dan wirausaha menjadi solusi untuk mereka. Yang

penting punya modal kreativitas mas, itu ajaa dulu mas.

15. Apakah sering diadakan evaluasi hasil belajar anak didik oleh para pengajar?

Evaluasi biasanya saya lakukan setelah selesai pengajaran mas, supaya kedepannya

mereka lebih baik.

16. Hasil apa saja yang diperoleh dari adanya kegiatan pelatihan keterampilan membuat

souvenir bagi individu atau lembaga ?

Hasilnya, mereka lebih bersemangat menjalani kehidupan mereka mas, dan kalu

untuk lembaga ini menjadi nilai tambah untuk lemabaga kalau ada donator yang

datang kita bisa menceritakan perkembangnya kepada mereka mas.

17. Faktor – fator apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan

program tersebut ?

Faktor- faktor yang menjadi pendukung dari pihak pengurus responnya sangat luar

biasa terkait pengjaran ini dan segala kebutuhannya terkait keperluannya semuanya

disediakan sama pengurus panti dan para donator juga berkunjung menjadi

penyemangat karena liat hasil anak-anak mas, kalau penghambat yaa namanya masih

usia-usia mereka mas yang rata-ratanya anak SD butuh kesabaran yang sangat-sangat

luar biasa namun itu bukan jadi alasan untuk menghabat program yang sudah berjalan

kami tetap optimis kalo program ini dapat berkembang dengan baik dan buat anak-

anak bisa dapet bekel dari sini lewat ketrampilan ini mas.

Informan

(Ahmad Fauzi)

 

Page 103: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA ANAK ASUH PANTI YAYASAN MIZAN AMANAH

Pertanyaan–pertanyaan :

1. Sudah berlama adik tinggal dipanti Mizan?

2. Apa saja yang diajarkan dipanti Mizan?

3. Selama belajar keterampilan disini adik sudah bisa membat souvenir?

4. Berlama waktu yang dibutuhkan untuk belajar membuat souvenir?

5. Apa saja manfaat yang adik dapatkan dipelajaran keterampilan?

6. Apakah disini sering diadakan diskusi bersama?

7. Bagaimana metode pengajaran keterampilan yang dilakukan oleh pengajar?

8. Seandainya souvenir sudah jadi, souvenirnya dijual atau diapakah?

9. Bagaimana proses pembuatan souvenir dari awal hingga akhir?

10. Apa saja hambatan yang didapatkan pada saat melakukan pembuatan keterampilan?

11. Dukungan apa yang diberikan pada saat melakukan pembuatan keterampilan?

 

Page 104: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

HASIL WAWANCARA

Nama Informan : Syaimah

Usia Informan : 12 tahun

Tempat Tanggal Lahir : Sukabumi, 25 Juni 2006

Tempat Wawancara : Panti Mizan Amanah

Hari Tanggal : Sabtu 17 Februari 2018

Waktu Wawancara : 16.10-17.00 WIB

1. Sudah berlama adik tinggal dipanti Mizan?

Aku tinggal di panti sudah 4 tahun kak

2. Apa saja yang diajarkan dipanti Mizan?

Yang diajarin hafalan quran bikin gantungan kak trus belajar kelompok gtu ka,

bareng-bareng

3. Selama belajar keterampilan disini adik sudah bisa membuat souvenir?

Sebelumnya aku ngga bisa kak, tapi aku ingin bisa dan terus diajari supaya nantinya

aku punya keterampilan.

4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk belajar membuat souvenir?

Kalau aku sendiri butuh waktu agak lama karena membuat souvenir harus sabar kak..

5. Apa saja manfaat yang adik dapatkan dipelajaran keterampilan?

Kalau aku sih jadi bisa membuat kerajinan kak, dan waktu aku sepulang sekolah jadi

bermanfaat kak..

6. Apakah di sini sering diadakan diskusi bersama?

Diskusi itu apa kak? Ngobrol-ngobrol? Kalau ngobrol-ngobrol, ngasih pelajaran dan

yang lain sering kak, makanya aku suka tinggal di sini kak, orangnya baik-baik kak.

7. Bagaimana metode pengajaran keterampilan yang dilakukan oleh pengajar?

Kalau yang ngajarin bikin souvenir di sini baik banget kak, ngajarinnya ngga buru-

buru, satu-satu dideketin dan perhatiin, jadinya semua nya pada bisa kak.

8. Seandainya souvenir sudah jadi, souvenirnya dijual atau diapakah?

Wah, kalau aku sih kak pengen bikin yang banyak terus aku kasih deh ke temen-

temen aku sebagai kenangan-kenangan dari aku, terus aku bakal ajarinke mereka juga

cara buatnya kak supaya nanti aku sama temen-temen aku bisa punya perusahaan

sendiri.

 

Page 105: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

9. Bagaimana proses pembuatan souvenir dari awal hingga akhir?

Sebenernya sulit kak, yang tadi aku bilang ke kakak, harus sabar dan pelan-pelan.

Ngga bisa cepet langsung jadi, jadi kalau bikinnya kebanyakan aku masih suka bosen

buatnya kak hehe, pegel.

10. Apa saja hambatan yang didapatkan pada saat melakukan pembuatan keterampilan?

Aku sih cuma ngerasa pegel kak kalau kelamaan.

11. Dukungan apa yang diberikan pada saat melakukan pembuatan keterampilan?

Yaa dari diri aku sendiri kak, kan katanya kalau mau bisa harus berusaha, jadinya aku

harus berusaha kak supaya bisa.

Informan

( Syaimah )

 

Page 106: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

HASIL WAWANCARA

Nama Informan : Rila Muayidatil Aziz

Usia Informan : 10 tahun

Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 30 November 2008

Tempat wawancara : Panti Mizan Amanah

Hari Tanggal : Sabtu, 24 Februari 2018

Waktu Wawancara : 16.00-16.45

1. Sudah berlama adik tinggal dipanti Mizan?

Aku di panti udh 4 tahun ada kaa kalo ga salah kak, seinget aku si gtu kak, hehe.

2. Apa saja yang diajarkan dipanti Mizan?

Bikin gantungan anggur ka, bagus deh ka, ada juga hafaln kaa tapi aku lebih sukaa

bikin gantungan kaa, klo hafalan gmnaa gtu kaa. Hehe.

3. Selama belajar keterampilan di sini adik sudah bisa membuat souvenir?

Aku mah ngga bisa buat kak, tapi kalau lihat tuh bagus pengen punya dan pengen

bisa kak.

4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk belajar membuat souvenir?

Bikin souvenir mah lama kak karena aku yang emang ngga bisa jadi harus butuh

waktu yang lama banget.

5. Apa saja manfaat yang adik dapatkan dipelajaran keterampilan?

Aku sih ngerasainnya jadi bisa lama-lama kak, ya walaupun harus latihan terus-

menerus tapi ngga apa-apa deh yang penting aku bisa.

6. Apakah di sini sering diadakan diskusi bersama?

Diskusi gimana kak? Ya di isini selalu kumpul sama-sama kak, terus kadang diajarin

yang lain, pokoknya enak deh kak.

7. Bagaimana metode pengajaran keterampilan yang dilakukan oleh pengajar?

Apa tuh kak metode? Pengajar di sini mah baik-baik kak, ma ajarin aku dan temen-

temen aku, ngajarinnya juga asik kak, kalau ngga bisa ya ngga dihukum kak hehe

8. Seandainya souvenir sudah jadi, souvenirnya dijual atau diapakah?

Ya aku sih sebenernya pengen bisa dulu kak, soalnya ibunya temen aku jualan bros,

aku pengen deh kak bisa bikin souvenir terus aku jualin, supaya aku bisa punya uang

jajan sendiri dan ngga ngerepotin hehe.

 

Page 107: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

9. Bagaimana proses pembuatan souvenir dari awal hingga akhir?

Susah kak harus pelan-pelan, kalau ngga pelan-pelan bakalan jelek hasilnya kak..

10. Apa saja hambatan yang didapatkan pada saat melakukan pembuatan keterampilan?

Aku sih ngerasa susah aja kak, kan aku emang ngga bisa jadi harus dilihatin dulu

caranya berkali-berkali dan latihan terus-menerus kak..

11. Dukungan apa yang diberikan pada saat melakukan pembuatan keterampilan?

Yang dukung paling temen-temen aku sama allah kak, biar aku selalu semangat kak..

Informan

(Rila Muayidatil Aziz)

 

Page 108: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

HASIL WAWANCARA

Nama Informan : Dani Setiawan

Usia Informan : 11 tahun

Tempat Tanggal Lahir : Garut, 7 April 2007

Tempat Wawancara : Panti Mizan Amanah

Hari Tanggal : Sabtu, 03 Maret 2018

Waktu Wawancara : 15.50-16.30

1. Sudah berlama adik tinggal dipanti Mizan?

Aku tinggal di panti sudah 3 tahun kak

2. Apa saja yang diajarkan dipanti Mizan?

Ngapalin qur’an, bikin gantungan sama belajar bareng kak

3. Selama belajar keterampilan disini adik sudah bisa membuat souvenir?

Saya mah kak udah pernah bikin gituan.

4. Berlama waktu yang dibutuhkan untuk belajar membuat souvenir?

Kalau mau hasilnya bagus mah lama kak, kalau yang udah bisa mah 15 juga kelar

hehe.

5. Apa saja manfaat yang adik dapatkan dipelajaran keterampilan?

Enak jadi punya kerjaan saya kak, dari pada tidur-tiduran, main-main mending bikin

souvenir kan juga belajar kak..

6. Apakah di sini sering diadakan diskusi bersama?

Maksudnya apa kak? Kalau kumpul bareng mah sering banget, kita-kita ditanyain,

curhat-curhat, nanya PR atau kadang ya iseng-iseng bikin apa aja kak.

7. Bagaimana metode pengajaran keterampilan yang dilakukan oleh pengajar?

Waduh itu apa kak? Kalau yang ngajarin di sini mah baik semua kak, sabar juga kalau

lagi ngajarin kita. Sambil ngobrol tapi tetep merhatiin kita yang lagi belajar bikin

souvenir kak.

8. Seandainya souvenir sudah jadi, souvenirnya dijual atau diapakah?

Saya mah mau jualin aja haha biar punya uang kak, kan enak kalau punya uang, bisa

ditabung atau bisa disedekahin kak.

9. Bagaimana proses pembuatan souvenir dari awal hingga akhir?

Cara bikinnya gampang soalnya saya pernah bikin dulu

 

Page 109: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

10. Apa saja hambatan yang didapatkan pada saat melakukan pembuatan keterampilan?

Palingan ya kak susah nya itu kalau lagi males, kalau lagi males ngapa-ngapain juga

bakal lama kak ngerjainnya.

11. Dukungan apa yang diberikan pada saat melakukan pembuatan keterampilan?

Saya semangatin diri saya sendiri aja kak haha, kan yang lagi ngerjain diri saya kak,

ya sama pengajar nya sih yang selalu bilang “semangat ya kalian”

Informan

( Dani Setiawan )

 

Page 110: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

HASIL WAWANCARA

Nama Informan : Ikhsan Salman Al-Farisi

Usia Informan : 10 tahun

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 7 Februari 2008

Tempat Wawancara : Panti Mizan Amanah

Hari Tanggal : Sabtu, 31 Maret 2018

Waktu Wawancara : 15.30-16.20

1. Sudah berlama adik tinggal dipanti Mizan?

Saya udah 3 tahun kak tinggal di panti kak.

2. Apa saja yang diajarkan dipanti Mizan?

Buat gantungan ka, ngaji sambil di hafal trus sama belajar kelompok kak

3. Selama belajar keterampilan disini adik sudah bisa membat souvenir?

Haha saya mah ngga bisa kak, tapi mau bisa kak.

4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk belajar membuat souvenir?

Kalau saya bikin souvenir waktu itu bisa 3 jam kak, kan saya emang belum pernah

bikin sebelumnya.

5. Apa saja manfaat yang adik dapatkan dipelajaran keterampilan?

Saya jadi tau cara bikinnya kak, saya kira mah gampang kak, ngga tau nya susah kak.

6. Apakah di sini sering diadakan diskusi bersama?

Apa tuh kak diskusi? Ngobrol bareng gitu kak? Di sini mah sering banget kak.

7. Bagaimana metode pengajaran keterampilan yang dilakukan oleh pengajar?

Asik banget kak, suka becanda supaya ngga cepet bosen kitanya.

8. Seandainya souvenir sudah jadi, souvenirnya dijual atau diapakah?

Pengen saya kasih ke guru saya kak, biar guru saya inget terus sama saya kak.

9. Bagaimana proses pembuatan souvenir dari awal hingga akhir?

Lumayan susah kak, harus pelan-pelan

10. Apa saja hambatan yang didapatkan pada saat melakukan pembuatan keterampilan?

Kalau lagi ngantuk kak saya males banget bikin souvenir.

 

Page 111: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

11. Dukungan apa yang diberikan pada saat melakukan pembuatan keterampilan?

Pengajar di sini mah selalu ngasih semangat ke saya kak..

Informan

( Ikhsan Salman Al-Farisi )

 

Page 112: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

HASIL WAWANCARA

Nama Informan : Inna Khaira Umma

Usia Informan : 13 tahun

Tempat Tanggal Lahir : Ternate, 7 Januari 2005

Tempat Wawancara : Panti Mizan Amanah

Hari Tanggal : Selasa, 27 Maret 2018

Watu Wawancara : 15.00-16.00

1. Sudah berlama adik tinggal dipanti Mizan?

Aku udah 5 tahun kak tinggal disini dan aku yang paling lama kak.

2. Apa saja yang diajarkan dipanti Mizan?

Yang aku dapat di sini aku di ajarin membuat gantungan kak souvenir gtu kak, sama

belajar kelompok di pimpin sama pengasuh disini kak, seru deh pokoknya kak.

3. Selama belajar keterampilan di sini adik sudah bisa membuat souvenir?

Kebetulan aku suka pelajaran SBK kak jadi untuk buat keterampilan aku suka banget

dan alhamdulillah bisa kak.

4. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk belajar membuat souvenir?

Biasanya sih satu jam kak.

5. Apa saja manfaat yang adik dapatkan dipelajaran keterampilan?

Aku sih ngerasa enak kak,

6. Apakah disini sering diadakan diskusi bersama?

Diskusi soal apa kak? Biasanya sih di sini suka ngobrol bareng atau suka diajarin hal

yang baru kak.

7. Bagaimana metode pengajaran keterampilan yang dilakukan oleh pengajar?

Guru nya di sini enak kak, sabar banget dan selalu ngasih motivasi ke kita kak.

8. Seandainya souvenir sudah jadi, souvenirnya dijual atau diapakah?

Aku sih mau buat yang banyak terus aku jual kak supaya aku punya uang kak terus

aku tabung deh.

9. Bagaimana proses pembuatan souvenir dari awal hingga akhir?

Agak susah sih kak, kalau ngga teliti dan pelan-pelan mah bbakal nyerah gitu aja kak

hehe

 

Page 113: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

10. Apa saja hambatan yang didapatkan pada saat melakukan pembuatan keterampilan?

Biasanya aku ngerasa bosen kalau lagi ngalamin ngga sabaran atau aku lagi banyak

PR jadinya kadang suka ngga fokus gitu kak.

11. Dukungan apa yang diberikan pada saat melakukan pembuatan keterampilan?

Biasanya dari guru nya kak yang selalu ngasih dukungan buat kita kak.

Informan

(Inna Khaira Umma)

 

Page 114: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

LAMPIRAN

Proses Pembuatan Souvenir oleh anak-anak Panti Asuhan Mizan Amanah

 

Page 115: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

Proses Akhir Pembuatan Souvenir

 

Page 116: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

Hasil Karya anak-anak Panti Asuhan dalam Pembuatan Souvenir

 

Page 117: Permberdayaan Anak Jalanan Melalui Keterampilan Pembuatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41162/1/MUSTOFA... · tumbuh dan berkembang.Bagaimana sosialisasi dan

Foto Bersama Anak-Anak Panti Asuhan dan sebagian Pengurus Panti Asuhan