Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

download Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

of 52

description

nn

Transcript of Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    1/52

    1

    ermasalahantumbuh kembang dan pendidikananak cerdas istimewa

    DR.Julia Maria van Tiel1

    Orang tua anak cerdas istimewa (gifted child)Yayasan Adhi Purusa Jakarta

    [email protected]://gifted-disinkroni.blogspot.com/

    1Pembina kelompok diskusi orang tua anak cerdas istimewa dalam komunitas mailinglist

    [email protected] telah berdiri sejak tahun 2001. Menetap di Belanda.

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    2/52

    2

    The success of the inclusive schooldepends considerable on early identification, assessment and stimulation of very young child with special educational needs.Early childhood care and education programmes for children aged up to six years ought to be developed and/or reoriented to

    promote physical, intellectual and social development and school readinessProgrammes of dit level should recognize the principle of inclusion and be developed in a comprehensive way by combining pre-

    school activities and early childhood health care.

    Salamanca Framework for ActionArticle 53

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    3/52

    3

    DAFTAR ISI1. Orang tua dalam dilemma ..................................................................... ..3

    Anak cerdas istimewa adalah anak berrisiko ... . 4Orang tua dan guru terombang-ambing .. 5

    2. Tumbuh kembang yang krusial .. ......... 7Kesulitan pengidentifikasian .. .14Disinkronitas inteligensia .15

    3. Berbagai kesulitan orang tua .. .16Masalah deteksi & diagnosa 16Tidak terdeteksi karena underachiever ..17Personalitasnya berisiko bermasalah tetapi tidak dikenal .. .18

    4. Hidden disabilities & Gifted Plus .19Learning disabilities .. 20Gifted plus suatu komorbiditas ... 22

    5. Beberapa kesalahan cara pandang terhadap anak gifted 226. Faktor yang berpotensi menjadi masalah . 237. Perlu kesepakatan perubahan & pembaharuan teori giftedness . 29

    - Berkecerdasan Istimewa (giftedness) sebagai konsepmultifaktor dan dinamis . 30

    - Tumbuh kembang anak cerdas istimewa .....30a. Kecerdasan istimewa sebagai perembangan yang

    disinkroni ... 30b. Kecerdasan istimewa sebagai perkembangan yang

    asinkroni ... 31c. Kecerdasan istimewa sebagai perkembangan yang

    skalanya besar .31d. Kecerdasan istimewa sebagai perkembangan yangtemponya cepat . 32

    - Sinyal sejak bayi .. 32- Karakteristik perilaku & personalitas anak cerdas

    istimewa (gifted) .. 36- Kecerdasan Istimewa dalam konsep pendidikan ................ 38

    a. The Three Rings dari Renzulli . .38b. The Triadich dari Renzulli-Mnks ... 39c. The Munich Model dari Kurt Heller . 40

    8. Manfaat pembaruan teori terhadap pendidikan .. 42

    Dalam kelas reguler/inklusi dan kurikulum berdiferensiasi .. 42Perlu psychoeducational assessment center & diagnostic .. 44Mengutamakan keharmonisan tumbuh kembang .. 45

    9. Penutup & Solusi .. 46Pengembangan sekolah inklusi .... 46Kerjasama antar departemen . 47Hindari diagnosa spekulatif . 48Hindari psedo-ilmiah ... 49Meningkatkan peranan guru dan orang tua 50

    10. Daftar bacaan

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    4/52

    4

    1. ORANG TUA DALAM DILEMA

    Anak cerdas istimewa adalah anak berrisiko

    Orang tua adalah salah satu figur terpenting dalam pengasuhan dan pendidikananak-anaknya. Tugas yang berat ini, dirasakan kini semakin berat karena tuntutanpengasuhan dan pendidikan memerlukan dasar-dasar kuat yang dapat lebihdipertanggungjawabkan (evidence based practice in the childhood field) demitercapainya tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengantarkan buah hatinya agarkelak menjadi manusia yang bertanggung jawab dan mampu berfungsi secara baikdi tengah masyarakat.

    Manakala buah hatinya mempunyai tumbuh kembang yang berbeda dengan teman-

    teman sebayanya maka tugas itu menjadi semakin berat lagi. Karena mereka harusmampu menjadi observer yang piawai terhadap kemajuan maupun ketertinggalanperkembangan anak-anaknya, mencatat perubahan apa saja yang terjadi, sekaligusmenjadi pengasuh dan pendidik di rumah yang tangguh, dan harus pula memenuhituntutan mampu bekerjasama secara baik dengan guru sekolah. Mereka juga harusmampu melihat hal-hal yang mungkin akan terjadi, serta tindakan apa saja yangharus diberikan dalam rangka melakukan stimulasi, intervensi dan tindakanpencegahan untuk menghindari dampak negatip sebagai akibat ketidak selarasanperkembangan. Singkat kata, ia harus mengahadapi anak dalam kelompok anakberrisiko. Anak dan orang tua membutuhkan perhatian khusus yang terus menerus,dan membutuhkan bimbingan bukan hanya dari satu orang tenaga professional,

    tetapi dari banyak profesi dan guru secara multidisiplin dan terpadu. Melakukanpendekatan ke dua arah sekaligus, yaitu kepada kesulitan yang terjadi akibatdisinkronitas perkembangannya, dan juga ke arah faktor kuat yang dimiliki anak.Dalam hal anak cerdas istimewa, faktor kuatnya adalah kecerdasan istimewa danbakat istimewa yang dimilikinya, faktor ini juga memerlukan dukungan yangseksama agar ia dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana dirinya,meningkatkan rasa percaya diri dan pembentukan konsep diri yang positip.

    Indonesia, adalah sebuah negara besar yang tengah mengalami transisi, darimasyarakat tribal atau masyarakat rumpun dengan keunikan sistem sosial, sistemnilai dan kekerabatannya, ke arah masyarakat moderen yang membutuhkandukungan keprofesionalan dan ilmu pengetahuan yang baik (evidence basedpractice). Dalam kondisi transisi inilah para orang tua dapat menjadi korban tarikmenarik, antara bentuk pengasuhan tradisional dalam keluarga masyarakat rumpundan bentuk pengasuhan moderen. Ataupun antara bentuk pengasuhan moderenyang didukung oleh ilmu pengetahuan moderen (evidence based practice) denganbentuk pengasuhan alternative moderen (pseudoscience) yang lebih banyak dilatarbelakangi oleh bentuk komersial bahkan fraudulence(penipuan) yang kini marak dimasyarakat dunia

    2. Apalagi hingga kini dalam sistem kesehatan nasional belum ada

    2Bentuk pengasuhan yang dilatarbelakangi olehfraudulencedan pseudoscience ini antara lain penggunaan smart

    drugs, megadosis vitamin, berbagai preparat yang dianggap merangsang otak,food supplementyang ditawarkansebagai obat, mengajari bayi membaca dan matematika dengan menggunaknflash card, menstimulasi batitadengan CD Rom, muscle touch therapy, dan sebagainya.

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    5/52

    5

    sistem pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak secara berkala serta detil olehtenaga kesehatan (dokter anak tumbuh kembang), sehingga para orang tua jugatidak mempunyai konsultan tetap dalam upaya pemantauan anak-anaknya. Bahkanorang tua tidak mempunyai catatan tumbuh kembang anak-anaknya.

    Situasi tarik-menarik ini dapat dirasakan dalam berbagai diskusi baik diskusi tatapmuka saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, media cetak, maupun diskusimaya melalui mailinglist. Sehingga tak ayal sering terjadi debat panas yangmeruntuhkan hati, maupun kebingungan pengetahuan. Konflik antar orang tua dapatterlihat untuk memperebutkan legitimasi interes masing-masing. Antara yang berlatarbelakang tradisional, komersial ataupun yang ideal.

    Kembali kepada bahwa Indonesia adalah suatu bangsa yang tengah mengalamitransisi, dan transisi ini dapat memunculkan korban manakala masyarakat tidakmendapatkan bimbingan yang baik oleh berbagai tenaga profesi secara terpadu.Terlebih bila dalam kelompok professional terdapat perpecahan pendapat, maka

    situasi ini akan lebih memberikan rasa hancur di hati para orang tua dan kehilangankepercayaan terhadap kelompok professional dan praktisi.

    Perpecahan pendapat pihak profesi yang berlanjut pada kebingunan para orang tua,maka dampak akhirnya adalah tidak terpenuhinya kebutuhan tumbuh kembang anakdan pendidikan yang sesuai dengan kondisi anak. Contoh situasi ini dapat kitarasakan dalam rangka pengasuhan dan pendidikan anak-anak cerdas istimewa(gifted children) terutama yang mengalami disinkronitas perkembangan. Area cerdasistimewa saat ini di Indonesia menjadi area yang sangat kontroversial. Bukan hanyadari teori giftedness yang menjadi dasar tatalaksana deteksi & diagnosa tetapijuga masih belum dikenalnya secara luas tumbuh kembang dan personalitas anakcerdas istimewa di kalangan profesi sendiri, serta belum ada pedoman yangmemadai bagaimana bentuk pendidikan yang dirasa dapat memenuhi tuntutanpenanganan faktor kuat dan faktor lemah anak, maka area ini menjadi debat yangpaling panas dimasa kini. Pada ujungnya sebagian masyarakat terpaksa memilihbentuk sekolah rumah, yang pengaturannya juga belum jelas, apalagi bagi anak-anak berkebutuhan khusus.

    Orang tua dan guru terombang-ambing

    Orang tua, anak, dan guru terombang ambing dalam bentuk pengasuhan, stimulasi,intervensi, terapi, dan pendidikan yang tidak ada standarnya. Diagnosa pun bisaberganti-ganti dari satu profesi ke profesi lainnya, serta tidak adanya kesepakatandalam berbagai tatalaksana deteksi & diagnosa yang berpengaruh pada pemilihanbentuk-bentuk intervensi dan pendidikannya.

    Debat panas itu dapat kita ambilkan contoh cuplikan dalam sebuah artikel dalammedia cetak yang membicarakan anak-anak cerdas istimewa atau gifted children(Gatra 12-18 April 2007):

    Ia (seorang dokter penyakit jiwa) menenggarai, istilah gifted muncul lantaran adaorang tua yang tidak rela anaknya dikategorikan sebagai autis atau ADHD.

    Sehingga dicarilah istilah lain. Seharusnya orang tua menyadari bahwa anaknya

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    6/52

    6

    punya kekurangan. Pengakuan itu penting karena merupakan kesadaran awalterapi apa yang akan dilakukan pada anaknya.

    Seorang dokter jiwa lainnya dalam media online detikSurabaya (25/9/2007)menyatakan:

    Jika dibandingkan zaman dulu, masyarakat tidak tahu penyakit autis, sehingga,bila anak menderita gejala autis, mereka hanya membiarkan saja. Bahkan tidakada keinginan membawa ke dokter.Selain perkembangan ilmu kedokteran, meningkatnya penyakit autis munculdikarenakan karena faktor genetik, lingkungan bahkan makanan."Terutama, makanan yang mengandung bahan pewarna dan pengawet,"jelasnya.Namun, kata dia, para orangtua tidak perlu khawatir, sebab dengan menjalaniterapi secara intensif, anak-anak autis bisa disembuhkan. Bahkan, bisa sekolahlayaknya anak normal lainnya."Diterapi sedini mungkin dan intensif, kemungkinan sembuhnya sangat besar.

    Selain itu imbangi dengan kesabaran orangtua, jika sabar dan telaten,kemungkinan sembuh bukan hal yang mustahil," imbuhnya.http://www.detiksurabaya.com/index.php/detailberita.main/y/2007/m/09/d/25/tts/083356/idkanal/466/idnews/833859/

    Dua cuplikan di media itu menunjukkan situasi yang memprihatinkan bagi orang tuamanakala sebuah diagnosa (gifted) yang diberikan oleh pihak profesi laindiremehkan bahkan dianggap sebagai upaya menolak (denial) dari orang tua bagidiagnosa anaknya (ADHD ataupun autisme) kemudian memilih istilah lain, yaitugifted. Tentu saja pandangan yang spekulatifini bagi para pembaca bisa diartikansecara keliru bahwa istilah gifted bisa sama saja dengan diagnosa lainnya sepertiautisme atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), atau diartikan bahwakelompok anak gifted itu sebenarnya tidak ada, orang tua mengada-ada, yang adaadalah anak bermasalah. Atau dapat diartikan pula bahwa anak giftedbukanlah anakyang bermasalah sehingga tidak memerlukan perhatian ekstra, jadi yang mempunyaimasalah bukanlah anak gifted. Misalnya Einstein yang masa kecilnya mengalamikesulitan sering dipublikasi sebagai penyandang autisme kelompok Asperger.Anggapan yang keliru ini tentu saja dapat merugikan anak karena menerima bentukpengasuhan dan pendidikan yang tidak memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya.

    Atau publikasi lain di media massa di atas, seorang praktisi profesi yangberhubungan secara langsung kepada masyarakat menjelaskan, bahwa autismedapat disembuhkan bahkan bisa bersekolah secara normal. Padahal dalam duniailmiah mainstream telah diketahui bahwa autisme adalah gangguan perkembanganyang parah dan long live disabilities yang sampai saat ini belum ada obatnya.Bahkan akibat berbagai keterbatasannya ia banyak mengalami gangguan fungsi baiksecara sosial maupun fungsi inteligensia dalam menempuh pembelajaran di sekolah,sekalipun bentuk autisme yang disandangnya merupakan hirarki yang paling tinggidalam jajaran autisme, yaitu autismeAsperger Syndrome, dan high funtion autismedalam kelompok autisme infantile. Karena itulah maka anak-anak ini dimasukkan ke

    dalam kelompok anak yang membutuhkan perhatian khusus (special needs children)karena menyandang gangguan perkembangan yang parah. Publikasi seperti di atas

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    7/52

    7

    lah yang sering menyebabkan kerancuan pemahaman masyarakat terhadap anak-anak gifted yang mengalami keterlambatan bicara dan akhirnya diikuti olehketerlambatan kematangan perkembangan (maturity delayed) di beberapa aspektumbuh kembangnya3. Dengan publikasi seperti di atas, maka dengan sendirinyaanak-anak gifted akan dikelompokkan sebagai penyandang autisme juga, yaitu

    autisme yang dapat sembuh. Bagi anak gifted, kondisi keterlambatanperkembangan bicara dan bahasanyanya ini dapat disusulnya saat usia menjelangsekolah dasar, dan berbagai kesulitan perkembangannya akan menormal saatmenjelang pubertas (Aldenkamp, 2004, Silverman, 2002, Nyiokiktjien, 2004),sementara itu pada anak-anak autisme akan mengalami kesulitan dalamperkembangannya. Maturity delayed-nya sebagai akibat dari disinkronitasperkembangan anak-anak gifted, dimana masa balitanya mempunyai beberapasymptom perilakunya yang mirip dengan autisme pada akhirnya dapat mencapaitingkat perkembangan yang normal. 4

    Dengan situasi kekacauan informasi seperti di atas, para orang tua yang tak ingin

    menyerah begitu saja terhadap kondisi anak-anaknya berusaha mencari berbagaisumber bacaan baik dari buku-buku maupun dari sumber internet. Bergabungdengan komunitas orang tua anak-anak berkebutuhan khusus, atau mengikutiberbagai seminar. Sayangnya banyak sumber bacaan yang merupakannonrecomended source beredar di pasaran Indonesia, bebas tanpa adanya kontrolatau counterbalance dari pihak-pihak yang seharusnya menyantuninya.Nonrecomended source dalam area kedokteran alternatif moderen maupun areapendidikan yang pseudo-ilmiah dan datangnya dari luar negeri ini kadang jugamenjadi buku anjuran dari pihak profesional yang seharusnya justru mampumemberikan informasi yang berdasarkan fakta-fakta ilmiah (avidence based) kepadamasyarakat.

    2. TUMBUH KEMBANG YANG KRUSIAL

    Hoogeveen dkk (2004) dan Mnks & Pflger (2005), dari Centrum voorBegaafdheid Onderzoek (CBO) Katholieke Universiteit van Nijmegen - Belanda,mengidentifikasi bahwa anak-anak giftedmempunyai tumbuh kembang yang krusial

    dan mengalami kesulitan dalam pendidikannya terutama saat di usia taman kanak-kanak dan sekolah dasar di kelas-kelas bawah, karenanya di usia ini sangat sulitdiidentifikasi dengan alat ukur yang baku. Banyak dari anak-anak ini jika hanyadiidentifikasi dengan menggunakan alat ukur tes IQ akan menunjukkan profil yangmempunyai deskrepansi (perbedaan) dengan scatter plot di berbagai subtes-nya.

    3Linda Silverman (2004) menyebutnya sebagai the late bloomer children.

    4Dalam bahasan neurology, Dr Charles Nyiokiktjien menyebutnya sebagaiPure Dysphatic Development(Tan,

    2004) yang merupakan anak-anak yang terlambat bicara, gangguan hanya pada perkembangan bahasa ekspresif,jadwal bicara sebenarnya normal pada awalnya namun kemudian mengalami perlambatan bicara di usia antara1,5 2 tahun, dan kembali normal di usia sebelum usia sekolah dasar. Penyebab gangguan pada anak-anak ini

    adalah faktor genetik, dan tidak terdapat adanya kerusakan otak. Anak-anak ini juga mempunyai perkembanganemosi yang baik.

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    8/52

    8

    Pada akhirnya jika profil seperti ini ditarik kesimpulannya maka akan terjadikesalahan interpretasi. Ia dapat disimpulkan sebagai anak-anak non-gifted lalumendapatkan penanganan yang tidak sesuai, atau bahkan terinterpretasi sebagaianak-anak yang mempunyai inteligensia rendah dan menerima penanganan yanglebih tidak sesuai lagi. Masalah perilaku yang sebenarnya akibat dari karakteristik

    personalitas anak gifteddengan kapasitas yang besar (perfeksionis, didaktif, selalueksploratif karena sangat kreatif, dan motivasi dengan dorongan internal yang sangattinggi, kepekaan sensoris yang tinggi) akhirnya dapat diartikan sebagai perilakubermasalah. Mereka mendapatkan berbagai treatment untuk menormalkanperilakunya itu, baik dengan obat-obatan psikotropika karena dianggap bergangguanjiwa dan perilaku bermasalah, sensory integration therapy (karena dianggapmengalami sensory integration disorder

    5), motoric patterning untuk memperbaiki

    susunan syaraf pusat yang juga merupakan terapi no evidence, megadosis vitaminyang sebetulnya tidak perlu, berbagai food supplementatau preparat lainnya yangno proven, serta berbagai terapi alternatif mulai dari terapi alternatif moderen hinggayang tradisional, holistik maupun tidak.

    Tumbuh kembang yang krusial pada anak-anak giftedmuda adalah sebagai akibatdari adanya lompatan perkembangan pada bidang kognitif sebagai hasil dariperkembangan yang skalanya besar pada beberapa domain yang mendukungperkembangan kognitif tersebut

    6 (lihat juga teori giftedness overexcitibility dari

    Dabrowski dalam halaman berikut). Lompatan perkembangan di beberapa domainperkembangan inilah yang kemudian menyebabkan adanya perkembangan yangtidak harmonis, tidak sinkron, yang pada akhirnya menyebabkan ketidak teraturantahapan perkembangan jika dibandingkan dengan patokan tumbuh kembangnormal

    7.

    Reuver (2003) dalam studinya membedakan 3 (tiga kelompok) profil tes inteligensia(IQ), yaitu:

    Kelompok profil V/P yaitu kelompok anak-anak giftedyang mengalamiperkembangan berbagai area inteligensia yang harmonis.

    Kelompok profil v/P dimana terjadi ketidak harmonisan perkembangan(mengalami ketertinggalan perkembangan bahasa dan bicara) yangditunjukkan dengan rendahnya skor verbal IQ bila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

    Kelompok V/p dimana perkembangan bahasa dan bicara jauhmendahului anak-anak seusianya yang ditunjukkan dengan tingginya verbal

    IQ bila dibandingkan dengan teman sebayanya.

    5 SID (Sensory Integration Disorder) bentuk diagnosa ini no evidence atau belum ada dasar ilmiahnya(Heilbroner 2005), begitu pula therapinya telah dilakukan berbagai reviewsdan sudah ada pernyataan (positionpaper) dari berbagai keahlian bahwa sensory integration therapy tidak menunjukkan perbaikan yang siknifikanterhadap gangguan perkembangan (Rogers & Ozonoff, 2005).

    6Menurut Gesell, perkembangan kognitif tidak bisa terlepas dari faktor yang mendukungya, yaitu perkembanganmotorik, perkembangan sosial, serta perkembangan bahasa dan bicara. Maka Gesell membaginya menjadi:

    Motorik kasar: mulai keseimbangan kepala hingga berjalan

    Motorik halus: mulai dari melihat hingga menggapai

    Adaptasi : penyesuaian motorik

    Bahasa dan bicara: komunikasi Kepribadian dan perilaku sosial

    7Lihat Lampiran tumbuh kembang dan gejala gifted(cerdas istimewa) sejak bayi.

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    9/52

    9

    Ketidak teraturan atau disinkronitas perkembangan dapat menyangkut aspek:

    - motorik (motorik kasarnya sangat baik namun ketertinggalan dalammotorik halus)

    - bahasa dan bicara (kemampuan reseptif sangat baik namun tertinggaldalam kemampuan ekspresif, sehingga ia mengalami keterlambatan bicaradan pada saat itu ia lebih berbahasa pasif)- kemampuan dasar- sosial emosional- perkembangan kemampuan visual spatial dan dimensi yang tinggi tidakdiikuti dengan perkembangan kemampuan auditory sequential yangmengakibatan gangguan pada processing informasi melalui auditory- inteligensia (lower order thinking & high order thinking)8- perkembangan sensoris yang skalanya besar menyebabkan berbagaigangguan sebagai akibat dari fungsi sensoris yang tidak normal

    Berbagai permasalahan tumbuh kembang yang kemudian dapat disalah mengertitersebut, bentuk yang paling kontroversial saat ini adalah beberapa type anak cerdasistimewa yang mempunyai perkembangan bahasa dan bicara baik yang terlambat (v/P) maupun yang justru lebih maju dibanding teman sebaya (V/p), ditambah denganperkembangan motorik yang melebihi kapasitas normal. Perkembangan seperti inisering salah terdiagnosa menjadi anak ADHD (Attention Deficit HyperactivityDisorder) bagi yang mempunyai perkembangan bahasa dan bicara sangat baik(V/p); sementara itu yang mengalami keterlambatan perkembangan bahasa danbicara (v/P) sering mendapatkan diagnosa PDDNOS (Pervasive DevelopmentDisorder Not Otherwise Specified), atau Asperger Syndrome (yang sebetulnyakriteria Asperger Syndrome jika mengikuti DSM IV atau penelitian Hans Aspergersendiri, tidak mengalami keterlambatan bicara ), bahkan sering juga terdiagnosasebagai autisme savant (kelompok autisme yang mengalami gangguan inteligensiasangat luas tetapi mempunyai suatu kemampuan khusus). Sekalipun pada anak-anak gifted muda ini mempunyai perkembangan emosi dan berbahasamimik/nonverbal yang baik, namum ketertinggalan perkembangan bahasa danbicaranya dapat menyebabkan juga ketertinggalan perkembangan sosial.Ketertinggalan perkembangan sosial inilah yang sering menjebaknya masuk kedalam diagnosa autisme.

    Di bawah ini sebuah contoh kisah yang menarik dari tumbuh kembang anak giftedyang masa kecilnya penuh penderitaan. Kisah ini tampil dalam sebuah bukubahasan Neuropsychology and cognition, berjudul Student with Both Gifts andLearning Disabilities, identification, assessment, and outcomeskeluaran tahun 2004.Buku ini berisi banyak artikel dari berbagai psikolog terkenal, dan dieditori oleh TinaM.Newman & Robert J.Sternberg. Ada yang menarik dari introduction yang ditulisoleh seorang psikolog terkenal yang menspesialisasikan diri pada anak giftedyang

    8Lihat juga taxonomi Bloom.Anak-anak cerdas istimewa umumnya mempunyai kemampuan high order thinking

    yang sangat baik, dimana ia lebih pada kemampuan melakukan analisa, sintesa dan pemecahan masalah. Ia jugasangat kuat dalam memori jangka panjang. Sedang pada-anak highly gifted(cerdas sangat istimewa) justru

    kemampuan lower order thinking-nya sering lemah. Ia mengalami kesulitan dalam hal memori jangka pendek.Karena anak-anak ini mengalami kesulitan dalam pelajaran-pelajaran yang lebih menggunakan kemampuanhapalan.

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    10/52

    10

    mengalami kesulitan belajar (learning disabilities), Susan Baum. Ia memaparkankasus Mark, anak yang mengalami dua keistimewaan sekaligus, yaitu mempunyaigiftedness tetapi juga mempunyai kesulitan, bukan hanya kesulitan belajar, tetapijuga kesulitan perkembangan. Masa kanak-kanak Mark hanyalah mendapatkanberbagai diagnosa dan terapi yang oleh Susan Baum disebutnya sebagai yang

    harmful ( merugikan ).

    Kisah Mark itu sebagai berikut.

    Adalah kasus Mark, seorang anak yang sangat cerdas, 11 tahun, yangselalu berpikir sangat dalam, dan mampu mengekspresikan ide-idenyamelalui sebuah puisi. Total skor IQnya 137; Verbal IQ-nya 128, danPerformance IQ-nya 140. Mark mempunyai kemampuan spasial yangluar biasa. Ia sangat mahir dalam bidang struktur bangunan, dan mampu

    membuat puzzle di usianya yang kedua. Sekalipun begitu ia tidak bisamenghapal hitungan perkalian, dan selalu berhitung denganmenggunakan jari-jarinya. Kemampuan pengorganisasiannya sangatburuk, dan mempunyai kesulitan dalam hal tulis menulis dengan tangan.Karena itu ia selalu menolak menuliskan ide-idenya dalam bentuk tulisan.Puisi di bawah ini adalah salah satu contoh kemampuan abstraksinyadan keluarbiasaannya dengan berbagai kata-kata.

    TIMETime runs at its own speed,Never stopping, never waiting,It goes like the wind on a stormy day,Like old friends when they pass away,Time is a killer,But still it gives life,It comes and its goes,Be it the day or the night,It does not appeal to the average person,But they do not think as I do,For me time goes by like I first learned to walk just yesterday,An eternity of life slipping through my grasp,

    Like I could have done more with my life,Like it wasted away,Like the time I had,Was just another day,So I want you to think, before your day is over,To remember it only comes once,So, What will you do with your time?-Anonymous 5

    thGrader,2003.

    Kini Mark duduk di grup lima di sekolah regular. Ia relatif bisaberprestasi, setelah bertahun-tahun mengalami kesalahan berbagai

    diagnosa, pengobatan yang merugikan, dan lingkungan pendidikanserta intervensi yang tidak menunjang. Sayangnya, sebetulnya ia bisa

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    11/52

    11

    sukses, terlihat dari laporan orang tuanya yang mengatakan bahwa iakehilangan rasa cintanya untuk belajar.Begitu menyedihkan memang, sebab Mark menjadi kehilangan begitubanyak motivasinya untuk belajar. Sebab saat ia berusia lima tahun, saatmenjelang tidur ia sering membawa buku pekerjaannya membuat cerita-

    cerita yang penuh masalah, atau berbuat hal-hal lain sejenisnya.Sekarang buatnya segala sesuatu tidak ada bedanya lagi, tidak perduli.Ia menjadi semakin lelah dengan adanya intervensi dari orang-orangdewasa, menjadi terdesak, dan diperlakukan secara berbeda. Ia jugatidak ingin mendengar adanya istilah gifted ataupun twice exceptional.Ia ingin menyendiri dan menginginkan sebagaimana adanya sepertihalnya anak-anak lain. Ia sudah jenuh dengan yang menginginkan agaria bisa cocok di dalamnya, juga kepada orang-orang disekitarnya yangsebagian hari-harinya menjauhinya, dan menuding apa saja yangdiperbuatnya sebagai suatu kesalahan.

    Tahun-tahun pertama.Gangguan atau kesulitan Mark tak pernah menjadi perhatian fihaksekolah. Hanya perilakunya saja yang menjadi perhatian dalampenegakan diagnosa. Saat duduk di pra sekolah, ia seringkali frustrasidengan berbagai peraturan dan kurikulum yang tersedia. Bila bermaindengan teman-temannya ia menginginkan agar ia menjadi anak yangdiperhitungkan yang merupakan khas perilaku kebanyakan anakcerdas di pra sekolah. Ia mudah menangis jika apa yang diinginkan tidakdidapatkan. Para guru menduga bahwa ia menyandang ADHD (AttentionDeficit Hyperactivity Disorder). Orang tuanya memeriksakannya saat iabaru saja menginjak usia empat tahun. Pada waktu itu ia sangat tidakkooperatif, misalnya ia hanya ingin memberi jawaban yang berbedadalam cara yang kreatif untuk berbagai pertanyaan yang diajukan. Parapsikolog melaporkan bahwa hasilnya tidak bisa ditarik kesimpulannya,dan juga belum bisa dipercaya sebagai suatu asesmen inteligensianyayang akurat. Masih belum jelas, apakah gayanya itu adalah sebuahpola dari bentuk perilaku oposisional terhadap pengambilan tes, ataukahsebagai gejala dari kreativitas. Rekomendasi berupa, perilaku Mark baikdi rumah maupun di sekolah harus dimonitor apakah perilaku ini muncul

    sebagai akibat toleransi yang rendah terhadap kefrustrasian, kreativitas,ataukah karena kebosanan.

    Benturan dari sekolah.Saat Mark berada di taman kanak-kanak, mulailah segalanya memburuk.Ia menolak untuk mengerjakan tugas2 yang diberikan, dan ia tantrum dikelas. Guru melaporkan bahwa ia adalah anak yang cerdas, dan sangatsenang mengikuti diskusi kelompok, tetapi ia tidak mau mengerjakantugasnya: paket matematika dan lembar tugas yang tersedia lainnya. Iamengganggu, membuat gaduh mengesalkan anak-anak lain, dan sangatmudah frustrasi. Orang tua Mark membawanya ke pekerja sosial, yang

    memberikan opini bahwa mungkin perilakunya sebagiannya akibat darikebosanan. Guru melihat ini dengan perasaan tak percaya: Bagaimana

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    12/52

    12

    ia bisa bosan, sedangkan dia tak mengerjakan apa-apa? pekerja sosialini memberikan pengertian dengan menunjuk pada personalitas Mark,berikan ia kesempatan untuk memilih yang kemungkinan dapatmeningkatkan kondisi belajar dan keinginannya untuk menepatinya.Namun guru telah salah mengerti terhadap saran tadi, dan saat Mark

    menolak mengerjakan tugas, guru mengatakan:Kamu bolehmengerjakan paket matematika itu, atau kamu boleh duduk di kamarkepala sekolah. Modifikasi strategi untuk melakukan pengontrolanterhadap perilaku Mark yang tidak pada tempatnya itu, tidak mengalamikeberhasilan. Kemampuan akademis yang tinggi itu telah terelakkanakibat perilakunya yang merusak itu. kami tidak perlu membicarakanbagaimana Mark harus mengerjakan tugas-tugas secara akademik, yangkami perlukan adalah membicarakan bagaimana perilakunya adalahkomentar yang sangat khas dalam pertemuan dengan orang tua.

    Saat situasi semakin parah, orang tua Mark melakukan konsultasi

    kepada psikiater. Sekalipun skor tes dengan menggunakan WPPSI(Wechsler Preschool & Primary Scale of Intelligence) hasilnya sangattinggi atau superior yaitu 148, namun situasinya juga diikuti dengankeadaan tertekan akibat anxiety-nya selama ia menjalankan tes tersebut.Psikolog berpendapat bahwa ia mempunyai masalah emosi yangmengganggu kinerjanya. Ia menjelaskan dengan perumpamaan: Iamempunyai taman Ferari di jalan rayanya, tetapi ia tetap harusmengunakan sepeda roda tiga. Namun ia juga mempunyai perhatianterhadap beberapa kesulitan yang menurutnya kemungkinan adahubungannya dengan epilepsinya, dan menempatkan Mark untukpengobatan.

    Sepanjang adanya berbagai masalah di sekolah dan meningkatnyaperilaku merusaknya menyebabkan psikiater menegakkan diagnosa, daridiagnosa epilepsi yang sudah diberikan padanya, ia juga masihmenambahkan: ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), ODD(Oppotitional Deviant Disorder), OCD (Obsessive Complsive Disorder),tic dan bi-polar disorder, serta psikotik ( dari Tegretol untuk pengobatanepilepsi, ia juga menambahkan mikro-dosis koktail dari: Neurontin,Seroquel, Risperdal, Eskalith, dan Thorazine). Tetapi perilaku Marksemakin memburuk dan ia pun mendapatkan Dexedrine dan Clonodine.

    Orang tua Mark merasakan bahwa pengobatan ini justru merugikanMark, dan mereka mempertanyakan diagnosa tersebut. Merekamemperkirakan bahwa kefrustrasiannya, ketidak-nurutannya, danpeledakannya disebabkan karena serangan axiety-nya, bukan karenaseizures atau episode psikotiknya, mereka kemudian menanyakankepada dokter untuk menghentikan semua pengobatan tersebut. Hampirsemua pengobatan itu dihentikan, kemudian semuanya berlangsungnampak lebih stabil.

    Fihak sekolah mengidentifikasi bahwa Mark mempunyai gangguankesehatan lainnya (Other Health Impairment = OHI) dan mengirimkannya

    ke sekolah lain yang dikhususkan untuk anak-anak yang berfungsirendah (lower functioning) serta mempunyai problem emosional yang

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    13/52

    13

    berat. Kelasnya dengan jumlah murid yang kecil, memang menolong,namun sekalipun demikian tidak adanya teman yang mempunyai tingkatintelektual yang sama serta model peran yang positip, isyu sosial danperilakunya tetap menjadi masalah. Salah seorang guru memperhatikanbahwa jika akademiknya diakselerasi, maka ia tak mengalami kesulitan

    dan tetap bekerja menyelesaikan tugasnya. Namun dari observasi itumenunjukkan bahwa fihak sekolah tidak mendorong agar Markmempunyai kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya yangmempunyai kesamaan tingkat intelektual, ataupun teman sebaya yangnormal.Kenyataannya, karena Mark selalu membaca jauh kedepan sementarateman-temannya masih berjuang untuk melakukan decoding dancomprehension, guru menetapkan halaman bacaan apa yang saat itutengah didiskusikan. Guru menginterpretasi apa yang dilakukan olehMark adalah sebagai perilaku membangkangnya dan ketidakmauannyauntuk mengikuti peraturan. Hal ini menunjukkan adanya ketidak

    mengertian guru akan kebutuhan anak gifted, dan meletakkanperanannya dalam kehidupan Mark yang maksudnya agar menjadikan ialebih menurut.

    Di samping itu, Individual Educational Plan (IEP) dari Markmemperlihatkan ketidak pekaan terhadap potensi akademik dankinerjanya yang tingkatannya tinggi. Sebaliknya, banyak tujuanpendidikan, persiapan materi dan tugas yang lebih menekankan padapenguasaan yang berada di bawah tingkatan kemampuannya, sekalipunhasil tes menunjukkan bahwa ia mempunyai fungsi kemampuan dengantingkatan yang tinggi. Begitu pula dengan dokumentasi tertulis, ada ditangan guru, yang semuanya menunjukkan bahwa ia sudah lebih darisiap untuk belajar di dalam kelas tersebut.

    Perubahan agar lebih baik.Akhirnya, saat Mark berada di grup empat, keluarga Mark mendapatkanseorang psikolog yang telah mengenal murid-murid yang disampinggifted tetapi juga sekaligus mempunyai kesulitan belajar. Ia mendapatkansuatu deskrepansi atau perbedaan yang besar antara kemampuannyayang tinggi di beberapa bidang namun juga adanya permasalahansebagai kelemahannya di sisi lain, misalnya saja dalam hal kemampuan

    melihat pola-pola orthographic, kesulitan menulis, danketakmampuannya dalam menghapal matematika dan alogaritma,terutama jika tidak disertai dengan pengertian konsep. Ia melihat jugalingkungan yang ketat justru sangat merugikan Mark. Diantara daftarlengkap rekomendasinya adalah bahwa Mark membutuhkan perhatianterhadap keberbakatan dan talentanya, serta perlu mendapatkanstrategi khusus agar ia mampu mengatasi kesulitannya.

    Di atas itu semua, Mark membutuhkan kurikulum yang kaya denganberbagai kemungkinan agar ia mampu mengeksplorasi sertamemanfaatkan kemampuan intelektualnya untuk memahami segalanya.

    Belajar dengan cara menghapal sudah menekan kemampuan Mark yangtinggi untuk melakukan pemecahan masalah dan melakukan sintesa

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    14/52

    14

    berbagai informasi. Psikolog memberikan gambaran, bahwaperlawanannya terhadap semua ini adalah dikarenakan ia dipaksa untukmengerjakan sesuatu yang tanpa makna baginya.Kurikulum yang cocok baginya adalah yang dirancang secara intensifyang mampu memberikan kemungkinan baginya untuk mengembangkan

    minatnya. Hal ini sangatlah penting, agar bisa mengembalikankepercayaannya terhadap lingkungan sekolahnya agar ia juga maumentaati peraturan sekolah tanpa harus menunjukkan untukmengalahkannya.

    Pada dasarnya, terhadap murid seperti kasus Mark ini, sudah terlalusering terjadi bahwa pendidikan justru menjadi sebuah peperanganantara kontrol dan pengalahan. Seperti halnya kasus Mark ini, tak satupun yang mengenal atau memilih untuk memfokuskan pada giftedess-nya, atau memahami apa kebutuhan anak-anak gifted ini. Seringkaliterjadi justru bahwa tim pendidik menggunakan strategi hanya untuk

    anak-anak yang mengalami kesulitan belajar yang tidak juga mengalamipenderitaan dari giftedness dan talentanya yang luarbiasa. Medikasiprofessional dan strategi seperti ini memang sangat khas sekali danseringkali intervensinya memang mengalami kesuksesan. Sebenarnyaadalah, perilaku merusaknya Mark, merupakan kompensasi kesulitanakademiknya guna menutupi kenyataan akan kesulitan belajarnya. Jikasaja tim pendidik memperluas perspektifnya dengan caramempertimbangkan berbagai informasi yang ada, maka perjalanan Markbisa dihindarkan dari berbagai kerawanan, kelokan-kelokan, sertaberbagai resiko di sepanjang perjalanannya.

    Kesulitan pengidentifikasian

    Banyak anak-anak dari mailinglist kami ([email protected])sekalipun mempunyai berbagai sinyal tumbuh kembang, sinyal personalitas, dansinyal keberbakatan, sebagai anak gifted. Namun tes IQ nya menunjukkan profil

    yang tidak harmonis kemudian sering mendapatkan laporan berdasarkan hasil testersebut dikatakan bahwa ia bukan anak gifted. Mereka dilaporkan sebagai anakpenyandang inteligensia normal, bahkan inteligensia kurang dan diberi materi danmetoda pendidikan seperti anak berinteligensia normal bahkan atau dimasukkan kedalam kelas lambat.

    Kesulitan pengidentifikasian dengan menggunakan tes IQ ini disebabkan karena(Silverman, 2002, Renzulli 1992, Mnks, 2000):1) tes IQ mengukur kemampuan verbal dan performance sementara itu sebagiananak-anak ini mengalami perkembangan bicara dan berbahasa yang terlambat,sehingga akan menghasilkan profil IQ yang tidak harmonis;

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    15/52

    15

    2) seorang anak giftedmempunyai kreativitas yang tinggi, sementara itu kemampuankreativitas seringkali justru merubah kemapanan, akibatnya seorang anak giftedseringkali tidak dapat diberi tes psikometrik yang baku;3) ketertinggalan pada motorik halus, menyebabkan gagalnya tes kemampuan padasubtes yang menggunakan kemampuan motorik halus, yang bisa jadi menyebabkan

    merosotnya hasil tes;4) perfeksionisme yang merupakan salah satu karakteristik yang kuat pada anak-anak gifted justru dapat menghadirkan keragu-raguan memilih jawaban dan rasatakut salah memberi jawaban, pada akhirnya menunjukkan rasa percaya diri yangrendah dalam menjalankan tes;5) anak-anak giftedmuda adalah anak-anak yang mempunyai kreativitas tinggi danselalu eksploratif yang akan membawanya pada perilaku yang divergen selalumelihat-lihat ke berbagai sudut sehingga memberi kesan bagai anak tidak mampuberkonsentrasi pada akhirnya sulit mengerjakan berbagai tes IQ;6) tes baterey IQ dikonstruksi dari kelompok anak-anak normal, yang seringkali justrutidak cocok untuk anak-anak gifted.

    Disinkronitas inteligensia

    Disinkronitas perkembangan adalah fenomena yang umum terjadi pada anak gifted(Silverman, 2004), namun disinkronitas itu akan menjadi masalah jika terjadi jurangyang besar antar beberapa faktor perkembangan. Pada highly gifteddisinkronitas itumenjadi semakin besar. Bukan saja antar berbagai domain tumbuh kembangnya,

    tetapi juga antar berbagai area inteligensianya. Keadaan ini juga yang kemudianakan memberikan variasi keberbakatan, dan cognitive style yang dimiliki anak.Seperti misalnya Reuver (2003) mengidentifikasi ada variasi anak giftedberdasarkanverbal IQ dan performance IQ. Pada anak dengan V/p dijelaskan ia mempunyaikemampuan verbal komunikasi yang lebih dibanding anak seusianya. Anak-anakini kelak akan lebih andal dalam pekerjaan yang banyak menggunakan kemampuanberkomunikasi, atau menyusun pemikiran dalam bentuk karya tulisan. Sedang padaanak dengan karakteristik v/P akan lebih trampil membuat disain yangmemanfaatkan kemampuan pandang ruang, matematika, dan ilmu-ilmu murni.Cognitive style atau cara berpikir kedua tipe (V/p & v/P) juga akan berbeda

    (Silverman, 2004). Pada V/p akan lebih kepada cara berpikir sekuensial yangkemudian disebut dengan auditory sequential gifted learner. Pada kelompok anakyang umumnya mengalami keterlambatan bicara, ia akan lebih kuat dengankemampuan perceptual dan dimensi, ia akan berkembang menjadi anak dengan tipev/P, cara berpikir atau cogtive stylenya juga akan berkembang ke arah gestaltatausimultan yang kemudian biasa disebut visual spatial gifted learner.

    Visual spatial learner justru seringkali terdapat pada anak-anak highly gifted.Namun cara berpikirnya yang gestalt atau simultan itulah ia seringkali akanmengalami prestasi rendah di sekolah. Berbagai mata pelajaran jatuh terutama matapelajaran yang banyak menggunaka bahasa, teks, dan berpikir sekuensial. Mata

    pelajaran yang paling disukai adalah pelajaran geografi atau peta yang didukungoleh keunggulan kemampuan visualnya. Sementara itu juga kemampuan berpikirnya

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    16/52

    16

    yang lebih dominan pada kemampuan berpikir analisis dan logik matematika tinggi,ia akan mengalami kesulitan pada pelajaran matematika rendah atau mentalaritmatika. Misalnya matematika yang harus dihapal di luar kepala sepertipenambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Ia juga sering tidak hapalmana kiri dan mana kanan, atau kata-kata yang tidak mempunyai pengertian

    konsep. Ia kesulitan menghapal, karena short term memory nya memang lemah(lebih unggul dalam long term memory). Kelompok anak unggulan ini seringkalijustru tidak terdeteksi sebagai anak unggulan, karena umumnya angka raportnya dikelas-kelas rendah sekolah dasar banyak angka merahnya. Ia mengalami kesulitanmengikuti pelajaran di sekolah dasar, karena di sekolah dasar umumnyapelajarannya masih lebih banyak menggunakan kemampuan hapalan. Banyakdiantara anggota mailinglist kami yang anaknya mendapatkan angka sangat baikdalam matematika namun mendapatkan angka merah pada pelajaran bahasa danPPKn, justru tidak dapat naik kelas. Perlakuan seperti ini justru membuat si anakmengalami demotivasi dan tidak ingin pergi ke sekolah. Atau ia dikeluarkan darisekolah karena dianggap kemampuan akademisnya kurang atau malas.

    Anak-anak visual spatial gifted learner ini umumnya telah membaca tanpa diajarisejak usia yang sangat dini dan sangat mencintai belajar karena rasa ingin tahunyayang sangat besar. Ia membaca dengan cara membaca logo-logo, secara gestaltatau simultan (Silverman, 2004; Groot & Paagman, 2003). Namun saat ia masuksekolah dasar dan harus membaca secara sekuensial seperti mengeja, dan dikte, iaakan mengalami kesulitan. Masa kritis ini jika tak segera ditolong akan lebihmenyeretnya pada ketertinggalan pengembangan kemampuan akademis yangberakibat pada underachiever dengan segala akibatnya (Levine,2002) . Apabilakesulitan fase ini sudah bisa diatasinya, umumnya untuk beberapa waktu anak-anakini masih akan kesulitan dalam kemampuan pemahaman bacaan atau kemampuansematik (de Groot & Paagman, 2003).

    3. BERBAGAI KESULITAN ORANG TUA

    Berbagai kesulitan orang tua dalam pengasuhan dan pendidikan bagi anak-anakcerdas istimewa, bila kita telusuri baik-baik, awalnya adalah dari ketidak mengertianakan anak-anaknya. Terlihat dari berbagai diskusi pertanyaan-pertanyaan sepertiberikut selalu muncul secara berulang:

    - anakku mengapa begini,

    - mengapa anakku sangat pandai tetapi mendapatkan diagnosa autismeatau ADHD,- mengapa anakku pandai tetapi mendapatkan angka jelek,- mengapa IQ nya tinggi tetapi tidak bisa menjadi juara (lalu yangdipersalahkan tes IQnya, padahal kemungkinan ia mempunyai permasalahanyang spesifik yang harus mendapatkan pengamatan mendalam),- jadi anakku masuk ke dalam kelompok mana, anak bermasalah atauanak gifted- mengapa anakku sekarang jadi pemberang- mengapa anakku prestasinya tiba-tiba anjlok

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    17/52

    17

    Masalah deteksi & diagnosa

    Nampak bahwa kesulitan yang pertama adalah yang berkaitan dengan sistemdeteksi dan diagnosa. Hingga kini sistem deteksi dan diagnosa anak cerdasistimewa di Indonesia belum pernah bisa menjangkau kelompok anak-anakcerdas istimewa yang mempunyai berbagai masalah baik di rumah maupun disekolah. Masalah dalam pengasuhan, masalah dalam sosialisasi dengan temanbermain, masalah emosional, karaketristik khusus yang mempunyai potensibermasalah, masalah kesulitan belajar (learning disabilities) dan karena mempunyaikomorbiditas dengan gangguan neurologis, yang kesemuanya dapat menyebabkanprestasi rendah.

    Seringkali terjadi pada gifted muda yang mengalami keterlambatan bicara, daridokter anak yang memeriksanya mendapatkan penjelasan bahwa anaknya hanyamengalami keterlambatan bicara yaitu tertinggalnya kemampuan bahasa ekspresif,sedang reseptifnya baik. Kepada orang tua dianjurkan untuk menstimulasi, dan diberiinformasi bahwa gangguan bicara dan bahasanya mempunyai prognosa atauprakiraanke depan yang baik. Namun saat anak ini masuk ke taman bermain atautaman kanak-kanak, guru tidak mampu mengajarnya. Anak menolak mengerjakantugas menggambar, tidak mau membuat mainan dari lilin malam, tidak maumenempel-nempel dengan lem, jijik dengan barang lengket, dan tidak bisa turutdalam acara guru membacakan buku cerita. Ia hanya bermain sendiri, ia hanyaberlari keliling ruangan, dan tidak dapat mengikuti berbagai kegiatan bersama

    misalnya bermain musik bersama dan sandiwara.

    Perilaku dan kemampuan akademiknya justru dinilai kurang oleh pihak sekolah,sehingga guru mencurigai bahwa anak ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.Anak-anak gifted muda ini tidak terdeteksi sebagai anak-anak gifted, tetapi justruterduga dan tertuduh serta diperlakukan sebagai anak bermasalah bahkan anakberinteligensia rendah. Terlebih lagi deteksi dan diagnosa gifted yang masihmengacu pada IQ, menyebabkan anak-anak ini tidak terdeteksi sebagai anak giftedmuda. Karena tes IQ baru bisa bermakna setidaknya jika anak tersebut telah berusiadi atas 6 tahun. Banyak yang menduga anak ini autisme (dengan dugaan gejalagangguan perkembangan bahasanya), atau ADHD (karena anak-anak ini selalu

    berlari kian kemari, tak jarang pula mengalami temper tantrum). Diagnosa ADHDsendiri baru bisa ditegakkan di usia di bawah 7 tahun dan anak ini mampumelakukan konsentrasi dengan baik pada kegiatan-kegiatan yang ia minati yangartinya juga tidak bisa memenuhi kriteria ADHD (Patternotte & Buitelaar, 2005). Jadidiagnosa ini juga tidak bisa dikenakan pada dirinya. Sedang untuk diagnosa autismeia sesungguhnya mampu berbahasa simbolik dan mempunyai perkembangan emosisosial yang baik yang tentu saja tidak memenuhi kriteria diagnosa autisme(Nyiokiktjien, 2005 ). Orang tua umumnya menjadi bingung, dan biasanya masuk kediagnosa Sensory Integration Disorder yang sebetulnya dubious. Disebutkansebagai dubious karena gangguan perkembangan sensoris bisa mengenai bentukgangguan perkembangan apa saja, jadi boleh dikata bahwa sensory integration

    dysfunction bukanlah entity dari sebuah diagnosa (Heilbroner, 2005). Sensoryintegration therapy sejak lama sudah dinayatakan tidak efektif, karena dalam

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    18/52

    18

    berbagai penelitian telah menunjukkan hasil yang tidak efektif (Hoehn & Baumeister,1994)

    Tidak terdeteksi karena underachiever

    Pada anak-anak highly gifted sering ditemui, di taman kanak-kanak dan sekolahdasar anak tidak menunjukkan prestasi, berada di bawah nilai rata-rata kelas(absolute underachiever), atau prestasinya biasa-biasa saja (relative underachiever).Karena begitu banyak masalah yang ditampilkan, bukan saja giftednessnya tertutupi,tetapi ia lebih menampilkan berbagai masalah. Baik secara sosial, akademik, emosi,dan kemampuan adaptasi ataupun life skills. Umumnya yang mengalami relativeunderachiever justru tidak terdeteksi, namun yang mengalami absoluteunderachieverkadang secara tak sengaja terdeteksi karena kadang ia menunjukkankelebihan saat guru dan orang tua mempertanyakan kemampuan akademiknya,sebetulnya anak ini bodoh atau pandai.Masalah underachiever ini dilaporkan oleh Mnks &Ypenburg (1995) mengenaisekitar setengah dari populasi anak-anak gifted. Tidak teridentifikasinya anak-anakini sebagai anak-anak gifted justru akan lebih mempersulit perkembanganselanjutnya, karena tidak terpenuhinya kebutuhannya sebagai anak-anak giftedyangmembutuhkan stimulasi yang berbeda, sarana tumbuh kembang yang berbeda,strategi pengasuhan yang berbeda, serta metoda pendidikan yang berbeda. Tidakterpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini akan lebih memungkinkan justru iamengalami perkembangan perilaku yang bermasalah. Karena itu anak-anak giftedmuda (balita) kini di berbagai negara maju sudah dikelompokkan sebagai anakberrisiko dan memerlukan perhatian khusus.

    Personalitasnya berisiko bermasalah tetapi tidak dikenal

    Laporan dari banyak psikolog ahli gifted childrenmenunjukkan bahwa, karakteristikpersonalitas anak-anak gifted memang tidak banyak dikenal (Webb dkk, 2005)sehingga personalitas yang memang berbeda dari anak-anak normal itu dapatdianggap sebagai personalitas yang tidak normal dan bisa dianggap bermasalah.Misalnya karakteristik keras kepala, kemauannya keras sulit dibelokkan, sering ikutcampur dengan urusan orang lain, tidak mau diperintah, hanya mau mengerjakansesuatu atas dorongan dan motivasi internalnya, jika ingin sesuatu harus sekarangjuga, dlsb. Karakteristik seperti itu dalam kenyataannya sangat menyulitkan orangtua dalam pengasuhannya terutama pada anak balita, karena orang tua harus

    menghadapi perilaku temper tantrum (mengamuk) yang setiap hari berlangsung.Tidak dikenalnya karakteristik personalitasnya yang lebih merupakan pola alamiahtumbuh kembangnya, banyak dari anak-anak ini dihukum oleh orang tua dan guruagar ia mau mengikuti peraturan yang dibuat, berperilaku normal, dan menurut.Namun justru tindakan seperti ini akan lebih mendorongnya ke arah kesalahandeteksi dan diagnosa. Terlebih anak-anak giftedadalah anak yang sangat sensitive,sehingga perlakuan terhadapnya yang dianggapnya tidak adil dapat membawanyapada kemarahan dan agresivitas, kefrustrasian dan depresi, dan bisa berlanjut padamasalah-masalah psikologis dan psikosomatis (sakit kepala, sakit perut, merasalemah, dlsb)

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    19/52

    19

    Risiko bermasalah sebagai akibat adanya karakteristik personalitas anak-anak gifteddapat dilihat seperti di bawah ini:

    MASALAH YANG MUNGKIN DAPAT TERJADI AKIBAT FAKTOR KUAT ANAKGIFTED

    FAKTOR KUAT KEMUNGKINAN MASALAH

    Mudah menerima/mengingat informasi Tidak sabaran; tidak menyukai latihandasar

    Rasa ingin tahu tinggi; mencari yangbermakna

    Bertanya yang tidak-tidak/memalukan;minatnya berlebihan

    Motivasi dari dalam Kemauan tinggi; tidak suka campurtangan dari orang lain

    Senang menyelesaikan masalah; dapatmembuat konsep, abstraksi & sintesa

    Tidak suka hal-hal rutin;mempertanyakan cara pengajaran

    Mencari hubungan sebab akibat Tidak menyukai hal yang tidak jelas dantidak logis, misalnya tradisi dan perasaan

    Menekankan kejujuran, keadilan, dankebenaran

    Khawatir sekali akan masalahkemanusiaan

    Senang mengorganisir berbagai hal Membuat peraturan rumit; tampil bossy

    Kosakatanya banyak; informasinya luas& mendalam

    Memanipulasi menggunakan bahasa ;bosan dengan teman sekolah &sebayanya

    Harapan tinggi akan diri sendiri danorang lain

    Tidak toleransi, perfeksionis, bisamenjadi depresi

    Kreatif/banyak akal ; senangmenggunakan caranya sendiri

    Dianggap mengganggu dan diluar jalur

    Konsentrasinya intensif; mencurahkanperhatian yang besar dan sulitdibelokkan padahal yang diminati

    Lupa kewajiban dan orang lain saatsedang konsentrasi; tidak sukadisela/diganggu; keras kepala

    Sensitif, empati; ingin diterima oleh oranglain

    Sensitif terhadap kritik atau penolakandari sebayanya

    Energy, semangat tinggi serta sangatalert

    Frustrasi karena tidak ada kegiatan ;tampak seperti hiperaktif

    Independen, memilih bekerja sendiri ;bertumpu pada diri sendiri

    Menolak masukan dari orang tua dansebayanya, tidak bisa kompromi

    Bermacam-macam minat & kemampuan;berubah-ubah

    Tampil tidak terorganisasi & berantakan;frustrasi karena kekurangan waktu

    Rasa humor tinggi Sebagiannya dapat salah menangkaphumornya; mencari perhatian di kelasdengan melawak

    Sumber: Webb (1982): Guiding the gifted children.

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    20/52

    20

    4. HIDDEN DISABILITIES & GIFTED PLUS

    Anak-anak giftedbukanlah anak dengan populasi seragam, ia mempunyai banyak

    variasi, baik variasi pola tumbuh kembangnya, variasi personalitasnya, maupunvariasi keberbakatannya. Semakin tinggi perkembangan inteligensianya, maka akanterjadi deskrepansi (perbedaan) di berbagai domain perkembangan. Deskrepansi inibukan saja akan menyangkut perkembangan dalam individu, tetapi juga akanmenyangkut perkembangan antar individu. Kondisi inilah yang sering membawaberbagai kesulitan pada anak-anak gifted dan sering salah terinterpretasi (Silverman,2004).

    Ilustrasi di bawah ini, adalah sebuah contoh tentang anak gifted yang telah salahterintrepretasi (Monks & Ypenburg, 1995 )

    Jos seorang anak Belanda, masa TK nya harus dijalaninya di SLB bersamaanak-anak lain yang kurang kecerdasannya, ia menerima diagnosa MBD (MinorBrain Damage), karena ia tak mampu menerima pendidikan sebagaimanalayaknya anak normal. Di Tk kelakuan dan kecerdasannya tak kunjungmeningkat. Karenanya ia dianjurkan harus masuk SD luar biasa khusus untukanak bermasalah, bahkan harus diasramakan pula. Dengan kata lain,pendidikan ini semacam penyantunan bagi anak yang sangat bermasalah.Tetapi ibunya menampik anjuran ini, ia bergegas mencoba ke SD biasa, karenaia melihat anaknya di rumah sebagai anak yang tak bermasalah malahan anakyang cerdas. Beruntung Jos boleh mencobanya. Tetapi disinipun nasib malang

    masih menimpanya, ia dikirim ke sekolah bagi anak yang lemahkecerdasannya. Lagi lagi SLB. Tetapi di sekolah ini gurunya tak mampumenanganinya, selain ia tak bisa diajak untuk menerima pelajaran, ia jugasungguh banyak begerak macam anak hiperaktif, dan tak mampuberkonsentrasi. Gurunya meminta untuk dilakukan pemeriksaan psikologibaginya, agar mereka mengerti bagaimana harus menangani Jos. Tetapisetelah dilakukan beberapa pemeriksaan ternyata Jos adalah anak luar biasayang mempunyai kemampuan inteligensia sangat tinggi melebihi kemampuaninteligensia usia kronologisnya. Dengan begitu Jos memerlukan pendekatanlain. Ia dikirim kembali ke SD biasa, namun memerlukan rehabilitasi sosial danemosional yang sudah kepalang terkoyak karena hanya bergaul dengan anak-

    anak yang mempunyai masalah perkembangan, bahkan menerima terapimedikamentosa karena harus menanggung diagnosa MBD dan hiperaktif. Saatitu tahun 1988, saat Jos sudah berusia 10 tahun. Ia harus bergaul dengan anakyang memiliki problem perkembangan dan kurang kecerdasan selama 6 tahun,dan kehilangan masa kanaknya yang menjadi haknya sebagaimana adanyadirinya.

    Sebagian besar anak gifted akan mengalami perkembangan motorik kasar yangmelebihi kapasitas normal, namun mengalami ketertinggalan perkembangan motorikhalus. Saat ia masuk ke sekolah dasar, umumnya ia mengalami kesulitan menulisdengan baik. Banyak dari anak-anak ini diberi hukuman menulis berlembar-lembar

    yang justru tidak menyelesaikan masalahnya bahkan akan memperberat masalah

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    21/52

    21

    yang dideritanya9. Anak-anak gifted adalah anak-anak yang sangat perfeksionis,sehingga perkembangan kognitif yang luar biasa tidak bisa ia salurkan melaluibentuk tulisan. Hal ini selain dapat menyebabkan kefrustrasian dan juga dapatmenyebabkan kemerosotan rasa percaya diri, konsep diri yang kurang sehat sertaanjlognya motivasi untuk berprestasi.

    Deskrepansi antara perkembangan kognitif dan ketertinggalan motorik halus,ditambah karakteristik perfeksionisnya bisa menimbulkan masalah yang cukup seriusbaginya, terutama kefrustrasian dan munculnya konsep diri negatip, ia merasasebagai anak yang bodoh tidak bisa menulis. Namun seringkali pendeteksian tidakdiarahkan pada apa akar permasalahan yang sebenarnya, dan penanggulanganhanya ditujukan pada masalah perilakunya yang dianggap sebagai perilakumembangkang.

    Learning disabilities

    Contoh masalah seperti diatas adalah masalah yang kasat mata (hidden disabilities)namun masih bisa ditanggulangi andaikan kita bisa mendapatkan akarpermasalahnya. Namun hidden disabilities yang merupakan gangguan neurologisberupa learning disabilities (gangguan belajar berupa disleksia, disgrafia, dandiskalkulia) akan sangat sulit dieliminasi karena gangguannya merupakan gangguanseumur hidup. Yang dapat dilakukan adalah menyiasati gangguan tersebut berupakompensasi dan toleransi terhadap gangguan tersebut. Disamping itu menyiasatiagar si anak mampu menyandang gangguan tersebut dan tetap mampumengaktualisasikan kemampuan istimewanya.

    Sampai seberapa jauh dan berat seorang anak penyandang learning disabilities, danapakah benar ia penyandang learning disabilities, hingga kini di Indonesia masih sulitdideteksi dan ditegakkan diagnosanya. Ketidaksiapan ini disebabkan karena alatukur untuk menentukannya masih belum ada, karena riset-riset ke arah ini diIndonesia memang masih sangat langka. Sementara itu pengukuran learningdisabilitiesini banyak ditentukan oleh bahasa setempat dan bagaimana kemampuanperkembangan bahasa si anak yaitu fonemic & phonetic awarness, aspeksemantik/pemahaman bahasa, pragmatik/penggunaan bahasa, dansintaksis/gramatika, pembentukan bahasa dan tehnik membaca (Groot & Paagman,2000) . Pengertian learning disabilities dalam DSM IV adalah bila seorang anaksecara siknifikan menunjukkan kemampuan spesifik yang lebih rendah dari

    kapasitas kemampuan yang dimilikinya (ditunjukkan dengan skor IQ)10.

    Sampai saat ini penyebab dan mekanisme yang terjadi di otak hingga seoranganak mengalami learning disabilitiesmasih belum dipahami, karena itu masih belumada obatnya. Namun kini di Indonesia banyak beredar obat-obatan untuk mengatasilearning disabilitiesyang tentu saja no evidence.

    9Memperkuat motorik halus dapat dilakukan dengan terapi gerak untuk meningkatkan kordinasi jari-jari,

    kordinasi tangan kiri dan kanan, serta meningkatkan kelenturan pergelangan tangan. Kegiatan ini dapatmenggunakan alat-lata main seperti KNEX, Lego yang kecil, tarik tambang, drebel dan lempar bola,

    menggunting, meronce, menusuk, serta olah raga tangan & jari.10

    DiagnosaLearning disabilitieshanya dikenakan pada anak dengan IQ normal ke atas, setidaknya bila sudah diatas usia 9 tahun.

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    22/52

    22

    Karena belum ada alat ukur baku untuk Indonesia tetapi yang ditemui di lapanganjustru banyak anak mendapatkan diagnosa learning disabilities. Artinyadiagnosa yang diberikan telah ditegakkan secara spekulatif. Apalagi learningdisabilitiesbaru bisa ditegakkan di atas usia 9 tahun setelah menjalankan berbagaiterapi remedial namun tidak menunjukkan hasil

    11, namun seringkali hanya satu kali

    kunjungan diagnosa tersebut sudah ditegakkan. Banyak anak yang sebetulnyasangat cerdas hanya karena mempunyai prestasi tidak memuaskan, masih sangatmuda, sudah mendapatkan diagnosa ini, tanpa melihat lagi berbagai kemungkinanlain yang sangat spesifik pada anak gifted. Kebanyakan dari mereka setelah dengansusah payah menjalankan pendidikannya akhirnya berhasil juga menduduki prestasiyang baik tanpa ada lagi gejala gangguan belajar. Artinya bahwa anak-anak yangmengalami maturity delayedini telah salah diinterpretasi.

    Gifted plus

    Istilah gifted plus kini banyak digunakan untuk anak-anak gifted yang mempunyaikesulitan ganda (dual exceptional), yaitu yang mempunyai komorbiditas dengangangguan lainnya. Komorbiditas adalah suatu gangguan (diagnosa) yang menyertaisuatu keadaan (diagnosa) lain. Pada anak-anak gifted, gangguan lain yangmenyertainya terbanyak adalah gangguan hiperaktivitas dan gangguan konsentrasi(ADD/ADHD) dengan berbagai gangguan ikutan dari diagnosa ADD/ADHD ini sepertitic, ODD (Opposan Deviant Disorder), OCD (Obsessive Compulsive Disorder), Bi-polar, dan sebagainya.

    Komorbiditas pada anak-anak gifted ini sangat sulit diidentifikasi, karena dengankecerdasannya yang sangat baik itu, ia mampu mengkamuflase (masking) ataumenutupi gangguan yang disandangnya (McCoach, 2004). Akibat komorbiditasnyaini, menjadikan prestasinya tidak menetap, di samping itu si anak yang sangatrentan terhadap berbagai situasi yang mampu menyulut masalah yang disandangnyaakan semakin parah. Kesulitan pengidentifikasian dan membedakan antara anakgifted yang memang mempunyai komorbiditas, dengan anak gifted yanggiftednessnya tak terlayani sehingga memunculkan masalah seperti penyandangADD/ADHD (karena reaksinya keluar/ekstrovert dan agresive) atau autisme (karenareaksinya ke dalam/introvert-menarik diri), bisa dirasakan oleh para orang tua danguru, karena pada umumnya gejala keduanya hampir sama. Umumnya kemudian

    anak-anak ini lebih sering dikelompokkan sebagai penyandang ADD/ADHD atauautisme dan mendapatkan treatmentsebagai ADD/ADHD atau autisme, yang tentusaja kurang tepat.

    Pengalaman mendeteksi dan menangani anak-anak seperti ini di Indonesia dirasamasih luar biasa langka, bahkan dapat dikatakan tidak bisa mendapatkan ahlikependidikan (orthopedagog) yang mempunyai spesialisasi dalam bidang ini.Terhadap anak-anak ini juga belum ada sekolah yang mampu menanganinya.

    11Berbagai gangguan seperti gangguan perkembangan dan gangguan perilaku sering dipublikasi di media massaIndonesia sebagai penyebab gangguan belajar (learning disabilities). Tetapi dari banyak penelitian menunjukkan

    bahwa, sekalipun anak tersebut mempunyai resiko mengalami gangguan belajar, namun ia belum tentu kelaknyaakan mempunyai gangguan belajar. Anak-anak ini mendapatkan diagnosafalse positive(Torgesen, 1998,Reuver, 2004, Silverman, 2004, Webb dkk, 2005, McCoach dkk, 2004)

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    23/52

    23

    5. BEBERAPA KESALAHAN CARA PANDANG TERHADAPANAK GIFTED

    Kesalahan utama dalam memandang anak cerdas istiemewa (gifted) yangmenyebabkan bukan saja ia tidak terdeteksi sebagai anak giftednamun juga bahkanterdeteksi sebagai anak bermasalah, adalah karena konsep giftednessyang masihdigunakan oleh banyak pihak, baik pihak profesi dan praktisi seperti dokter, psikolog,pedagog, guru, dan juga orang tua serta masyarakat umum, masih menggunakankonsep yang lama. Konsep lama iniberupa giftednesshanya dipahami sebagaifaktor tunggal, yaitu faktor perkembangan inteligensia atau kognitif. Sehinggayang diamati adalah kecerdasannya saja yang dapat ditunjukkan dengan tingginyatingkat inteligensia melalui tes baku IQ. Sementara itu konsep tersebut sudah lamaditinggalkan, konsep giftednessmasa kini sudah semakin kompleks yang bukan sajamengacu pada faktor perkembangan inteligensia, tetapi juga kreativitas, motivasi dan

    komitmen terhadap tugas, faktor tumbuh kembang, faktor personalitas, serta faktordukungan lingkungan (Mnks & Pflger; 2005, Hoogeveen, 2004, Heller, 2005)

    Kesalahan keduaadalah selalu menganggap seorang anak cerdas istimewa (gifted)adalah anak berkecerdasan luar biasa dan tidak akan mengalami kesulitan,hambatan, dan masalah. Apa yang menjadi perhatian hanyalah nilai lebih yangdimilikinya. Ia juga dipandang sebagai anak cerdas luar biasa yang mampumenyabet angka sepuluh di semua bidang mata pelajaran. Padahal pada anak highlygiftedjustru terjadi disinkronitas inteligensia yang tajam.

    Kesalahan ketigaadalah bahwa para psikolog dan ahli kependidikan anak cerdasistimewa (gifted) lebih banyak disibuki dengan bagaimana cara mengembangkankeberbakatan terutama dalam bidang akademik, tanpa menyentuh masalah-masalahyang dimiliki oleh anak berbakat.

    Kesalahan keempat, dan kesalahan ini sangat umum terjadi, yaitu bila seoranganak cerdas istimewa sekalipun sudah dapat diketahui bahwa ia memiliki tingkatinteligensia yang tinggi, namun mengalami prestasi rendah (underachiever) makabaik guru dan orang tua akan meragukan kecerdasan istimewanya. Umumnya gurudan orang tua akan meragukan hasil skor IQ yang diperoleh anak.

    Kesalahan kelima, banyak orang berpendapat bahwa sekalipun anaknya adalahseorang anak cerdas istimewa (gifted) maka si anak dapat bersekolah dimanapuntanpa program khusus bagi anak tersebut.

    Kesalahan keenam, adalah kesalahan secara umum yang lebih kepada budayamalu jika mengakui bahwa anaknya adalah cerdas istimewa (gifted), sehingga untukitu tidak perlu mencari bantuan bagaimana strategi pengasuhan dan pendidikan yangsesuai bagi anaknya. Dengan mengatakan bahwa: Saya tidak berharap bahwa anaksaya gifted, tetapi saya berharap anak saya dapat bersekolah dengan baik, adalahpernyataan yang mengesampingkan kenyataan, dan justru dapat membawanyapada trackyang salah dalam pengasuhan dan pendidikan.

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    24/52

    24

    Setengah lusinkesalahandi atas yang sangat sering ditemui di lapangan, bukansaja menyulitkan bagi orang tua dalam pengasuhannya, tetapi juga dalampendeteksian, diagnosa, dan mencari sekolah yang tepat bagi anak-anaknya.Disamping itu orang tua yang masih belum dapat memahami bagaimana tumbuhkembang anak-anak gifted tersebut, masih perlu dilakukan pendekatan yang bijak,

    agar mampu juga melihat masalah anak-anaknya ke dua arah penanganan.

    6. FAKTOR YANG BERPOTENSI MENJADI MASALAH

    Jadi faktor apa saja yang bisa berpotensi menjadi masalah pada anak-anak giftedtersebut, sehingga fihak orang tua bahkan guru seringkali justru tertarik menduga-duga jangan-jangan anak tersebut penyandang ADHD atau justru penyandangautisme. Hal ini banyak dibicarakan antara lain oleh Webb dkk (2005), MaureenNeihart dkk (2002), Susan Baum (2004) dalam bukunya: Twice Exceptional and

    Special Populations of Gifted Students; Eleonoor van Gerven (2001) dengan judulbuku: Zicht op hoogbegaafdheid; Frouke Welling (2005) dengan judul buku:Kinderen en slim zijn, dan dalam buku de Groot & Paagman (2004) dengan judul :Denkbeelden over Beelddenken .

    Berbagai faktor yang dapat berpotensi menjadi masalah adalah:

    Beratnya gejala. Bagaimanapun perilaku anak-anak gifted merupakan perilakukhusus, yang berada diluar ukuran normal. Dalam berbagai hal ia mempunyaikapasitas yang luar biasa. Sedangkan beratnya gejala sebetulnya merupakan ukuran

    yang sangat subjektif diantara kita. Bagaimana kita menilai beratnya gejala,tergantung dari norma-norma perilaku yang dikembangkan oleh budaya baik dirumah, sekolah maupun lingkungan. Seberapa besar toleransi kita terhadap perilakuanak, sehingga suatu bentuk perilaku sampai bisa kita sebut diluar batas normal bagiseorang anak yang mempunyai potensi bawaan luar biasa ini. Terlebih lagi jikabentuk pengasuhan yang kita berikan justru akan memberikan keterikatan seoranganak gifted yang mempunyai kadar dorongan internal yang sangat besar untukmelakukan eksplorasi, dengan sendirinya ia akan mengalami benturan-benturanperaturan yang akhirnya hanya menimbulkan bentrok antar orang tua dan anak atauguru dengan murid. Benturan ini dapat mengakibatkan perilaku membangkang yangakhirnya bentuknya justru memperlihatkan ia bagai penyandang ADHD.Dari berbagai cerita dari para orang tua, menurutnya anak-anaknya yang mempunyaikecerdasan di atas rata-rata dan sangat kreatif itu, mempunyai karakter yang keraskepala bukan main. Terlebih jika masih balita. Ia akan berbuat sesuai dengankeinginannya saja. Begitu juga sikapnya di sekolah. Walaupun ia mendapatkanhukuman, dengan cara keras, sampai lembut, dibujuk sekalipun, jika keinginannyatak terpenuhi ia akan terus menuntut. Bentuk perilaku seperti ini seringkali bisaterjebak ke dalam perilaku membangkang.

    Hiperaktif dan impulsivitas. Hiperaktif dan impulsivitas seringkali muncul

    bersamaan. Kedua faktor ini merupakan komponen besar kedua dalam sistemklasifikasi untuk kriteria ADHD versi DSM IV. Perilaku yang nampak dari bentukperilaku hiperaktif dan impulsivitas ini adalah:

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    25/52

    25

    - seringkali gelisah- seringkali berbelit-belit- selalu on the go- banyak bicara- sering kacau

    - menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan selesai- sering tidak bisa menunggu giliran- sering melakukan interupsi pembicaraan orang lain

    Overexcitibilities perkembangan. Tentang perkembangan yang mempunyaikekhususan yaitu overexcitebilities (emosional, psikomotor, intelektual, sensual, danimajinasi) diperkenalkan pertama kali oleh Dabrowski. Pola tumbuh kembang inilahyang menurut Webb dkk (2004) serta psikolog lainnya, seringkali membawa anakgifted dianggap sebagai anak bermasalah. Tetapi sebagai orang tua dan guru harustetap memahami dan waspada terhadap pola tumbuh kembang yang khusus ini.Sampai seberapa jauh pola tumbuh kembang ini dapat dinyatakan sebagai pola yang

    disorder. Seperti pesan Mnks (2000) bahwa jika kita mempunyai seorang bayi yangbanyak gerak, mempunyai tingkat iritabilitas yang tinggi, maka mau tidak mau kitaharus siap siaga agar kita mampu beradaptasi dengan kecepatan gerak danberbagai tingkat perkembangan yang kapasitasnya besar. Sebab bayi-bayi seperti inikelaknya akan mempunyai tuntutan yang besar, yang jika kita tak mampuberadaptasi dengan tuntutannya, maka ia akan menjadi anak yang bermasalah dihadapan kita.

    Disinkronitas perkembangan. Salah satu karakteristik anak gifted adalahmempunyai disinkronitas perkembangan, mulai dari yang mempunyai jurang tidakterlalu lebar sampai yang mempunyai jurang terlalu lebar hingga menimbulkanberbagai masalah lainnya. Disinkronitas ini bisa terhadap berbagai aspekperkembangan dalam diri seorang anak, namun juga dapat terhadap anak lain.Disinkronitas perkembangan juga akan sangat menonjol saat anak-anak ini masihmuda, semakin besar dan semakin bertambah usianya, disinkronitas itu akansemakin menipis dan berbagai gangguan yang disebabkan karena ada disinkronitasjuga akan semakin menipis.

    Perkembangan kemampuan visual spatial yang sangat kuat. Salah satu ciriperkembangan luar biasa pada anak-anak giftedadalah perkembangan kemampuandimensi yang luar biasa. Kemampuan ini banyak dijelaskan oleh Linda Silverman

    dalam berbagai buku-bukunya, dan juga oleh Roel de Groot (2004). Perkembangankemampuan visual spatial yang sangat kuat ini adalah akibat kemampuanpencanderaan dengan matanya yang luar biasa sehingga menyebabkan tidakdigunakannya pencanderaan dengan telinga. Banyak orang tua yang melaporkananaknya dipanggil cuek, seperti tuli, namun sensor telinganya sendiri sangat baik.Dan ia mempunyai reseptif yang sangat baik. Ia hanya berbahasa pasif, danmengalami keterlambatan perkembangan bicara. Seringkali anak-anak inisebenarnya merupakan diffrential diagnose (diagnosa pembanding) dari autisme,justru sering mendapatkan diagnosa autisme ringan (Nyiokiktjien, 2005).

    Tingkat aktivitas yang tinggi. Di banyak buku yang membahas tentang anak-anak

    gifted, menjelaskan bahwa kebanyakan anak giftedmempunyai jam tidur yang sedikitsaja. Laporan para orang tua mengatakan bahwa kebanyakan anak-anak ini tidak

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    26/52

    26

    pernah tidur siang, di malam hari tidur sangat larut dan bangun sangat pagi. BahkanWebb dkk (2005) mengatakan banyak diantara anak gifteditu tidur hanya 4 5 jamdi malam hari. Ia tidak pernah berhenti bergerak, ataupun melakukan berbagaiaktivitas. Para orang tua sering mengeluhkan tingkat aktivitas yang tinggi ini, karenamenuntut orang tua juga harus beradaptasi terhadap gerak dan kemauannya, yang

    luar biasa, dan menyikat tenaga. Melelahkan.

    Mudah bosan. Banyak orang tua yang bercerita bahwa peralatan main yangdiberikan padanya dalam waktu singkat sudah dianggap menjadi barang tua. Barudibelikan yang satu ia sudah minta yang lain. Sehingga ia cepat sekali berpindah-pindah alat main. Ia nampak bagai anak yang tidak dapat berkonsentrasi denganbaik.

    Tidak tahan rutinitas. Motivasi kerja justru akan merosot, saat anak-anak gifted inidiberi kegiatan yang sama setiap hari. Ia memerlukan permainan dan kegiatan

    belajar yang setiap hari dapat dikembangkan cepat dan menantang. Baginyakesalahan apa yang sudah diperbuatnya seringkali tak menjadi hitungan harus adapengulangan, kecuali ia memang berkeinginan sendiri. Banyak kegiatan yangseharusnya bertahap-tahap yang harus dilakukan secara perlahan-lahan akansegera ditinggalkannya. Pendidikan model konvensional yang menggunakan cara-cara pengulangan dengan maksud agar lebih menguasai pelajaran baginya justruakan menjemukan dan memunculkan perilaku yang bisa dianggap bermasalah.

    Dorongan internal. Dorongan internal adalah suatu dorongan yang datangnya daridalam sebagai motivasi untuk mencapai sesuatu. Faktor dorongan internal inimerupakan salah satu faktor yang sangat menonjol pada seorang anak gifted.Dalam melakukan berbagai kegiatan ia akan senantiasa didasari oleh doronganinternal ini. Andaikan kegiatan yang dihadapinya tidak menarik bagi dirinya,dorongan internal akan merosot dan motivasi juga merosot, ketahanan kerja punmerosot. Ia tak mempunyai komitmen lagi dengan tugas yang dikerjakan. Andaikansituasi dan tawaran pendidikan tidak menarik baginya, maka prestasinya dapat turunnaik, ataupun mengalami masalah prestasi rendah (underachiever). Situasi inilahyang sering menarik orang tua dan guru, menduga-duga bahwa ia mempunyaimasalah gangguan konsentrasi.

    Rasa ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu yang besar pada anak gifted

    merupakan potensi bawaan yang justru pada saat balitanya seringkali menyusahkanpengasuhnya. Sebab rasa ingin tahu ini selalu dimulainya dengan wujud melakukaneksplorasi melalui inderanya yaitu melalui matanya, sentuhan, telinga, bahkankadang juga melalui lidahnya. Rasa ingin tahu yang besar ini juga menyebabkananak-anak ini sering seperti anak yang tidak mau mendengarkan nasihat. Rasa ingintahu yang besar terhadap cara kerja peralatan mainnya, seringkali ia mencobamembuka dan melihat bagian dalam perlatan itu untuk kemudian tidak bisamengembalikannya lagi. Akhirnya ia sering mendapat julukan: tukang merusakbarang.

    Perkembangan bahasa. Berbicara terus menerus tak henti-hentinya, digambarkan

    oleh para orang tua seperti membuat yang mendengarkannya ingin melepaskantelinganya dari kepalanya, atau membuat sakit kepala, dan tuli. Perkembangan

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    27/52

    27

    bicara pada anak-anak gifted ini seringkali juga diikuti dengan perkembanganbahasa dan bicara yang luar biasa. Mereka menggunakan bahasa dengan kalimatyang baik, dan sangat pandai menggunakan kata-kata yang mempunyai arti ganda.Namun kemampuan pengertian anak-anak sebayanya masih membangunpengertian dengan kata-kata secara harafiah. Hal ini dapat menjadikan perselisihan

    antar teman. Kadang juga terjadi percekcokan dengan guru, karena ia seringmenjawab apa yang guru katakan dan tak mau mendengarkan, sehingga seringkalijuga mendapat julukan anak yang tak mau mendengarkan nasihat.

    Keterikatan yang intensif dengan apa yang dihadapi.Anak-anak ini dapatsangat intensif menghadapi berbagai hal yang tengah ia lakukan bagai tak pernahlelah serta nampak selalu tersedia enerji yang tak pernah habis-habisnya. Banyakorang tua yang melaporkan bahwa anak-anak ini jika malam hari dapat langsungjatuh tertidur, atau bahkan tak bisa tidur dan bangun sepanjang malam. Di sekolahtaman kanak-kanak, saat harus duduk di dalam kelas, kepalanya selalu berputarkemana-mana, tangan dan kakinya goyang-goyang terus, dan tak bisa duduk diam.

    Atau ia tidak duduk di atas kursinya tetapi kepalanya berada di bawah kursi tengahmenikmati perjalanan pencahariannya, karena melihat dari bawah kolong kursi danmeja rasanya dunia dilihatnya berbeda. Anak-anak ini juga sangat penolong,sebagai contoh misalnya saat ibu guru tidak bisa membuka satu botol kecil, maka iadengan sigap dan dengan caranya yang kreatif dapat membuka botol itu. Saatkeluar main, ibu guru pergi ke kantor, si murid menutup semua botol kecil denganisolasitape dengan harapan ia dapat membantu ibu guru membukakan botol.

    Berfikir sangat dalam. Masalah yang sering terjadi pada anak-anak ini adalahsedari sangat muda sudah memikirkan tentang kehidupan dan kematian, gunanyahidup, dan apa yang terjadi setelah kematian. Hal ini baik bagi orang tua dan jugaguru akan menghadirkan rasa kekawatiran, sebab memikirkan kematian dankegunaan hidup adalah suatu hal yang biasa dibicarakan oleh seseorang yangtengah depresi. Sehingga pertanyaan-pertanyaannya menghadirkan pertanyaanpara orang tua, apakah ia mengalami depresi? Tetapi sebetulnya tidak, hal inihanyalah sekedar pertanyaan. Menjawab pertanyaan anak kecil tentang kehidupandan kematian, adalah suatu hal yang sangat sulit, karenanya ia membutuhkanbantuan untuk menjawabnya. Namun hal lain yang bisa kita tarik kesimpulan daripertanyaan ini adalah bahwa anak-anak ini mempunyai kemampuan fikir abstrakyang tinggi, yang radikal bizare, bila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.

    Kadar empati yang tinggi. Anak-anak ini adalah anak-anak yang mempunyai rasaempati yang tinggi. Rasa empati adalah suatu kemampuan merasakan penderitaanorang lain. Ia mampu turut hidup dalam kondisi yang dihadapi orang lain dan karenakemampuan pengertiannya yang begitu besar mengakibatkan ia sering melakukangeneralisasi. Sampai pada suatu saat dapat terjadi perkembangan yang ekstrimyang dalam pandangan kita dapat menimbulkan rasa takut. Misalnya saja ia turutmenonton warta berita tentang korban peperangan yang membuat ia menangistersedu-sedu, yang pada akhirnya menyebabkan tidak dapat tidur dan memikirkanbagaimana jika peperangan itu terjadi di tempatnya. Sesungguhnya turut merasakandan turut hidup dalam situasi seperti itu, dengan kadar yang ekstrim, bukanlah halyang normal terjadi pada anak-anak normal umumnya. Anak-anak ini masih sibuk

    dengan dirinya sendiri, dan akibat peperangan pada anak-anak semuda itu dapatmenyebabkan rasa takut yang luar biasa.

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    28/52

    28

    Haus akan ilmu pengetahuan. Anak-anak dengan loncatan perkembangan kognitifadalah anak-anak yang selalu haus akan ilmu pengetahuan. Ia dapat juga melihatsebagaimana mata orang dewasa dan bukan perhatian anak-anak seperti misalnyatentang ruang angkasa, prehistori, sejarah kuno, budaya, tehnik, dan elektronika.

    Sejak masih kecil sekali ia sudah merengek rengek dan bertanya tanya terus tanpahenti dengan pertanyaannya yang mengapa tentang segala hal yang ia temui. Bilakita mengajaknya ke mesium, kita sudah sangat lelah, ia masih sibuk dengan segalamacam di kepalanya.

    Berfikir logis. Anak-anak ini adalah anak-anak yang mempunyai logika berfikir yangsangat baik. Ia mampu melihat sesuatu secara global sekalipun pada hal-hal yangkompleks, ia juga mampu melihatnya satu persatu bagian-bagian yang kompleks itudan bagaimana hubungannya. Dalam meletakkan hubungan satu dengan lainnya,bagi orang-orang sekelilingnya sering tak jelas bagaimana tahapan yang diikutinya,hal ini karena ia mempunyai cara berfikir asosiasi yang sangat kuat.

    Kemampuan berkreasi. Seorang anak gifted adalah anak yang mempunyaikemampuan kreasi yang melebihi anak-anak lain. Ia adalah pemikir yang mampumemecahkan permasalahan secara istimewa. Misalnya saja saat ia bermain iamampu membuat kreasi sampai yang sangat kompleks. Dalam bermain kita seringmelihat mereka selalu melakukan evaluasi dan melakukan pembaharuan menjadibagian-bagian yang sangat kompleks secara keseluruhannya. Umumnya merekamemanfaatkan apa saja yang ada di sekitarnya untuk eksperimen guna mencaripenemuan-penemuan baru, sekalipun apa yang difikirkan itu bukan selalu hal yangbenar-benar terjadi, artinya hanya merupakan fantasinya saja. Pada situasi yangekstrim, sering terjadi situasi yang dibangunnya bagai komik saja layaknya dan tidakanda inginkan. Contoh, misalnya jika anak-anak ini sedang berfantasi menjadipenggali harta karun, maka seluruh kebun akan digalinya. Selayaknya kita harusbergembira dengan hal ini, sebab hal ini adalah merupakan aktualisasi dari faktorkreativitas dan fantasi. Bila kita tanyakan pada mereka mengapa mereka harusmembongkar semua bagian kebun, ia akan menjawab dengan logikanya dan bahkanmenyajikan ide-ide baru.

    Fantasi. Anak-anak ini juga kaya akan fantasi serta mempunyai kreativitas yangbesar. Disamping itu ia juga mempunyai leadership yang besar, sehingga dalambermain ia sering kali dijuluki ingin jadi bos. Ia bermain kaya dengan fantasi yang

    seringpula tidak dimengerti oleh teman-teman sebayanya.

    Konsentrasi dan kuat dalam kemauan mengerjakan tugas. Anak-anak ini seringterlihat mempunyai konsentrasi dan kuat dalam kemauan untuk mengerjakan apayang tengah ia sibuki (hiperfokus), terutama pada aktivitas-aktivitas yangdiminatinya. Sebaliknya bila aktivitas itu tak diminatinya, maka ia akan sangat sulitdiajak berkonsentrasi. Umumnya anak-anak ini saat duduk di taman kanak-kanaktidak mau mengerjakan tugas menusuk-nusuk, menggunting, dan menempel.Sebagian ia juga menunjukkan tidak mau jika diberi tugas menggambar.Kelihatannya anak-anak ini sulit sekali diajak berkonsentrasi. Tetapi jika iamengerjakan kegiatan yang ia sukai, maka anak yang tak bisa konsentrasi ini segera

    saja berubah menjadi anak yang penuh kensentrasi dan tidak mau lagi berhenti.

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    29/52

    29

    Kemampuan penyesuaian diri. Adalah hal yang sangat penting untukmemperhatikan anak-anak ini dalam penyesuaian diri. Karena sering disangkabahwa perkembangan sosial emosionalnya mengalami ketetinggalan biladibandingkan dengan teman-teman sebayanya, padahal sesungguhnya seringkali iamengalami loncatan perkembangan sosial emosional juga. Sebagai contoh,

    bagaimana kemampuan penyesuaian diri dengan teman-teman sebayanya. Kitasering memberi penilaian bahwa perilakunya menyimpang, bermasalah, ataumengalami gangguan perilaku, atau bahkan tertinggal dalam perkembangannya.Sebagai contoh misalnya seorang anak berusia dua tahun duduk dekat temannya,lalu ia bertanya :Boleh pinjam mobil yang merah? Temannya memberi mobil yangkuning, dan dijawab olehnya: Bukan, yang merah! Lalu temannya mengambil yanglain, berwarna biru. Situasi ini membawa konfrontasi fisik dalam menyelesaikanmasalah karena anak-anak ini belum bisa berkomunikasi dengan menggunakanbahasa. Dan daripada temannya itu mendapatkan pukulan lagi segera iamemberikan mobilan merah yang dimintanya yang memang tersisa hanya satu itu.Sementara itu kita sebagai orang dewasa selalu mengajarkan bahwa memukul

    teman adalah hal yang tidak diperbolehkan, pada akhirnya anak yang mengalamiloncatan perkembangan ini dengan serta merta disimpulkaan serta mendapatjulukan: lemah sosial emosional. Namun sesungguhnya yang terjadi adalahkeadaan yang sebaliknya, karena secara normal anak-anak seusia itu memangbelum mempunyai persesuaian perilaku. Begitu juga yang terjadi pada anak-anakyang di rumah bisa menggambar manusia dengan sangat bagus dan sangat detil,namun karena ia melihat teman-temannya menggambar koppoters(boneka jabrik),maka dengan ego kanak-kanaknya yang besar ia mengatakan: saya juga bisamenggambar boneka jabrik. Ia kelihatan seperti anak yang sombong.

    Angka dan huruf. Lebih dari setengah anak-anak ini kelihatannya sudah sangattertarik dan bersembunyi di dalam dunia angka dan huruf. Anak-anak ini dikepalanya sejak dini sudah disibuki dengan penambahan dan perkalian, serta sedikt-sedikit membaca yang oleh orang tuanya memang tidak pernah diajari. Bahkankemampuan ini seringkali sudah muncul saat mereka masih sangat muda dan masihjauh dari periode anak sekolah belajar. Namun justru orang tua seringkali tidakmenyadari perkembangan ini. Karena para orang tua umumnya menginginkan anak-anaknya biarkan bermain terlebih dahulu. Para orang tua baru menyadari karenaterkejut saat melihat ternyata anaknya sudah dapat membaca. Tidak memberikankemungkinan perkembangan ini, dapat menyebabkan ia bersikeras padakeinginannya bermain dengan angka dan huruf, yang akhirnya akan membawa

    bentrok antar orang tua dan anak.

    Daya ingat yang sangat kuat. Potensi anak gifted ini sejak masih sangat mudasudah mempunyai daya ingat yang sangat kuat. Banyak diantara anak-anak yangtelah berbulan-bulan masih ingat akan janji yang diberikan guru, sementara gurunyasudah lupa. Akibatnya akan sangat besar jika guru tidak mengakui akan janjinyaatau tidak memenuhinya, maka keadaan ini akan menyebabkan anak ini mundur lagidalam situasi belajar beberapa bulan yang lalu.

    Humor. Memang menyenangkan mendengarkan humor anak-anak ini karenamempunyai kaitan dengan kemampuan penggunaan bahasa yang didukung dengan

    kemampuan kreatif dan asosiatif dimana ia bergumul dalam kehidupan. Situasi yangbagi anak-anak ini relatif normal, namun bagi anak lain belum mengerti apa lucunya.

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    30/52

    30

    Ia juga sering menggunakan humornya untuk menolak perintah, sehingga seringkalijustru menjengkelkan dan nampak seperti anak yang meledek, atau melawak yangmenjengkelkan.

    7. PERLU KESEPAKATAN PERUBAHAN & PEMBAHARUANTEORI GIFTEDNESS

    Adanya landasan teori pendukung akan menyangkut bukan hanya terhadapbagaimana pendidikan yang dapat diberikan kepada keragaman bentuk anak cerdasistimewa, tetapi juga akan menyangkut bagaimana pendeteksian danpendiagnosisan, assessment, menangani berbagai permasalahan yang dimiliki dan

    dihadapi oleh individu cerdas istimewa ( gifted) tersebut (faktor eksternal dan faktorinternal ), serta pengasuhannya di rumah yang dapat diharapkan berlangsung secarasimultan dengan pendidikannya di sekolah. Artinya disini diperlukan berbagai teoripendukung yang dapat memberikan pemahaman yang baik bagaimana tumbuhkembangnya, personalitasnya dan keunggulan seorang individu cerdas istimewa.Teori pendukung itu dapat digunakan dalam upaya memberikannya berbagailayanan yang dibutuhkannya secara menyeluruh (baik ke arahkesulitan/kelemahannya maupun keunggulannya). Karena itu dibutuhkan berbagaiteori pendukung yang mampu menunjukkan berkecerdasan istimewa (giftedness)sebagai konsep multifaktor dan dinamis dan yang mampu memberikan arahankepada pendeteksian terhadap berbagai sinyal-sinyal seorang individu cerdas

    istimewa, dan pendiagnosisannya.

    Kecerdasan Istimewa (giftedness) sebagai konsep multifaktor dandinamis

    Bila dahulu konsep giftedness hanyalah merupakan konsep dari perkembangankognitif saja (sebagai single factor), namun konsep itu kini sudah jauh berubah.Selain konsep berkecerdasan istimewa (giftedness) yang merupakan konsepmultifaktor(inteligensia, motivasi, kreatifitas, dan lingkungan), Mooij (1992); Mnks& Ypenburg (1995) menambahkan lagi karakteristik giftedness dengan konsep

    bahwa giftedness sebagai konsep dinamis.Giftedness sebagai konsep dinamis inimenyangkut pada perkembangan anak-anak cerdas istimewa yang dari hari ke haridan tahun ke tahun mengalami perkembangan khusus yang dinamis, yang berbedadengan anak-anak kelompok lain atau dengan kelompok sebayanya.

    Sinyal-sinyal individu cerdas istimewa dapat dideteksi melalui (Hogeveen, 2004):

    - sinyal tumbuh kembang

    - sinyal personalitas

    - sinyal berkecerdasan istimewa atau sinyal intelektualitas

  • 5/25/2018 Permasalahan Tumbuh Kembang Dan Pendidikan Cerdas Istimewa

    31/52

    31

    Tumbuh kembang anak cerdas istimewa

    a. Kecerdasan istimewa sebagai perkembangan yang disinkroni.Penggunaan kata-kata disinkroni (dyssynchronie) pertama kali digunakan oleh Jean-Charles Terrasier dari Perancis dalam bukunya " Les enfants surdous ou la

    prcocit embarrassante" (the exceptionally gifted children or the embarrassingprecocity) tahun 1970. Jean-Charles Terrasier mengambil pengertian disinkronitasperkembangan pada anak-anak gifted ini dari teori yang dikeluarkan oleh seorangpsikiater Polandia terkenal bernama Kazimierz Dabrowski yaitu The Theory ofPositive Disintegration tahun 1960. Dalam teorinya itu Dabrowski menjelaskantentang perkembangan yang overexcitibility berbagai aspek tumbuh kembangindividu gifted, yang meliputi aspek: psikomotor, sensual, intelektual, imajinasi,dan emosi(de Hoop & Janson, 1999; Webb dkk, 2005).Disinkronitas perkembangan dapat menyangkut perkembangan antar individu cerdasistimewa dengan sebayanya (eksternal disinkronitas), tetapi juga dapatmenyangkut perkembangan antar berbagai aspek tumbuh kembang si anak itu

    sendiri (internal disinkronitas).

    b. Kecerdasan istimewa sebagai perkembangan yang asinkroni (Silverman,1995, 1997). Linda Kreger Silverman lebih banyak menggunakan istilahAsynchronous development (perkembangan asinkroni) daripada perkembanganyang disinkroni sebagaimana yang digunakan oleh Jean Charles Terrasier yangdipandang oleh Silverman bahwa pengertian disinkroni akan lebih ke arahpendekatan klinik. Perkembangan yang asinkroni yaitu berupa perkembangan yangtidak harmonis (uneven development) dalam hal kompleksitasnya, intensitasnya,tingkatan awarenessnya, serta sosialisasinya.Internal asinkroni adalah perkembangan individu cerdas istimewa yang mempunyai

    tingkat perkembangan yang berbeda antar berbagai aspek tumbuh kembangnyayang meliputi perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan perkembangankemampuan lainnya. Internal asinkroni ini akan berakibat pula pada tingkatanperkembangan dirinya bila diba