permasalahan inflasi daerah
-
Upload
wahyu-aulia-siregar -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of permasalahan inflasi daerah
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
1/23
1
Rapat Koordinasi Pusat Daerah TPID
Pokjanas TPID11 Oktober 2013Medan
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
2/23
2
1. Permasalahan Inflasi Daerah
• Kondisi Inflasi Nasional• Hasil Sementara Sensus Pertanian 2013
• Perbedaan harga antar daerah
• Permasalahan Inflasi Pangan
Outline
• Tindak lanjut TPID
• Tindak lanjut Pokjanas TPID
3. Penutup
2. Penguatan Kerja Sama Daerah
• Pola Perdagangan Antar Daerah
• Peta Surplus Defisit
• Hambatan Perdagangan
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
3/23
3
Grafik Perkembangan Disagregasi Inflasi
Inflasi kembali meningkat dipicu oleh gejolak harga pangan dan
kenaikan BBM
8.40
4.72
15.47
13.94
-10
-4
2
8
14
20
123456789 1 0 1 1 1 2 123456789
1 0 1 1 1 2 123456789
1 0 1 1 1 2 123456789
1 0 1 1 1 2 123456789
1 0 1 1 1 2 123456789
1 0 1 1 1 2 123456789
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
%,yoy CPICore
Administered Prices
Volatile Food
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
4/23
4
Perkembangan Inflasi Daerah
Secara tahunan (yoy) beberapa daerah mencatat kenaikan inflasi hingga di kisaran 10% seperti
di Sumatera Barat, Papua Barat, Maluku, Malut, Kaltim, Banten.
Keterangan : rata-rata inflasi yoy 66 kota September 2013 adalah 7,97%
inflasi nasional September 2013 yoy 8,40%Inf ≤ 6,80%
8,00% < inf ≤ 8,50%
Inf > 8,50%
6,80% < inf ≤ 8,00%
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
5/23
5
• Sensus Pertanian 2013 mengindikasikan
penurunan secara signifikan jumlah
rumah tangga usaha pertanian (RTP),
terutama di Jawa.
• Penurunan jumlah RTP di Jawa yang
merupakan daerah sentra produksi
pertanian secara rata-rata mencapai
25% selama kurun waktu 10 tahun
terakhir.
• Sebaliknya beberapa daerah, mencatatpeningkatan jumlah RTP meskipun
terbatas terutama di Kawasan Timur
Indonesia (seperti Papua Barat, Sulawesi
Barat, NTT).
• Faktor yang diindikasikan menyebabkan
penurunan tersebut: (1) pembukaan
lahan baru, terutama lahan perkebunan;
(2) insentif sektor pertanian yang
menurun.
• Untuk wilayah Sumatera, peningkatan
produksi paling tinggi terjadi di
Sumatera Bagian Selatan
Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTP) Berdasarkan Wilayah – Sensus Pertanian 2013
Produksi Padi Sumatera Produktivitas Padi
Terdapat Risiko Semakin Menurunnya Produksi Pertanian(Hasil Sementara Sensus Pertanian 2013)
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
6/23
6
Jumlah Sapi-Kerbau (ribu)
Kategori Pemilik Sapi-Kerbau (ribu) • Ada indikasi penurunan populasi sapi kerbau
• Penurunan jumlah sapi dan kerbau pada tahun 2013
dibandingkan 2011, terjadi hampir di seluruh wilayah, kecuali
Sulampua dan Jakarta.• Untuk wilayah Sumatera, penurunan paling tajam terdi di
wilayah Sumatera Bagian Selatan, khususnya Lampung
(23,55%).
• Provinsi di Sumatera yang mengalami peningkatan jumlah
populasi Sapi dan Kerbau adalah Riau, Bengkulu dan Babel
(≤5%)
• Untuk wilayah Sumatera, produsen ternak hampir seluruhnya
dikelola oleh Rumah Tangga Petani (RTP).
Terdapat Risiko Semakin Menurunnya Produksi Pertanian(Hasil Sementara Sensus Pertanian 2013)
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
7/23
7
Perbedaan Inflasi Beras Antar Daerah
Perbandingan Inflasi Beras September 2013
Inf ≤ 3,70%
5,20% < inf ≤ 7,90%
Inf > 7,90%
3,70% < inf ≤ 5,20%
*) Inflasi Beras Nasional: 5,17% (yoy)
Inflasi beras di Sumatera relatif rendah...
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
8/23
8
Perbedaan Harga Antar Daerah
Sumber: Kemendag, diolah
Keterangan : rata-rata harga beras September Nasional Rp.8.400,00
harga yang dicatat merupakan harga di ibukota provinsi
Perbandingan Harga Beras Rata-rata September 2013
Inflasi beras di Sumatera relatif rendah, namun demikian level harga beras tergolong
relatif tinggi...
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
9/23
9
Permasalahan Inflasi Pangan
Sumber: Hasil Survei BI (2012), diolah
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
10/23
10
-
15,000
30,000
45,000
60,000
75,000
143214321432143214321432143221431432143214321432143214321432
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9
2010 2011 2012 2013
Harga Cabe Merah Grosir
Harga Cabe Merah Eceran
Rp/Kg
6,000
7,000
8,000
9,000
10,000
143214321432143214321432143221431432143214321432143214321432
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9
2010 2011 2012 2013
Rp/KgHarga Beras Grosir
Harga Beras Eceran
-
8,000
16,000
24,000
32,000
40,000
48,000
56,000
64,000
143214321432143214321432143221431432143214321432143214321432
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9
2010 2011 2012 2013
Harga Bawang Merah Grosir
Harga Bawang Merah Eceran
Rp/Kg
Permasalahan Inflasi Pangan: Asymmentric Information
Perbandingan Harga Cabe Merah Grosir-Eceran
Perbandingan Harga Bawang Merah Grosir-Eceran
Perbandingan Harga Beras Grosir-Eceran
Perbedaan harga antara produsen dan konsumen…
•Keterbatasan informasi menyebabkan pasar
tidak efisien.•Pedagang memiliki informasi yang lebih
lengkap sehingga dominan dalam
penetapan harga.
•Khusus untuk beras, perbedaan harga
cenderung semakin melebar
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
11/23
11
Inflasi Pangan
Permasalahan Distribusi Permasalahan KebijakanPermasalahan Produksi
•Komoditas pangan sangat
rentan oleh perubahan
musim/cuaca spt bawangmerah, cabai dll
•Pertumbuhan kebutuhan
lahan untuk perumahan
maupun industri meningkat
dengan pesat, sehingga
mengurangi areal pertanian.•Persoalan ketersediaan
saprodi dan permasalahan
klasik terkait kondisi
infrastruktur pendukung
produksi pertanian, yang
masih kurang memadai.
• Kondisi infrastruktur pendukung
distribusi (jalan dan pelabuhan),
khususnya di luar Jawa masihbelum sepenuhnya memadai.
• Panjangnya rantai distribusi dan
struktur pasar yang cenderung
oligopolistik, sehingga
pembentukan harga menjadi tidak
efisien.
• Belum tersedianya informasimengenai pasokan dan harga
yang CRAT (current, reliable,
accurate, timely ) dan terintegrasi,
menyebabkan pedagang lebih
dominan dalam penetapan harga
( price maker).
• Dalam penentuan pintu masuk
impor, pemerintah pusat perlu
memperhatikan peta surplus-defisit komoditi yang diimpor.
• Meningkatkan kembali peran
Bulog sebagai stabilisator
pangan, khususnya pada
komoditi strategis
penyumbang inflasi
• Perluasan akses pembiayaankepada sektor pertanian.
Kredit program yang ada saat
ini belum menjangkau
kebutuhan sektor pertanian
yang memang membutuhkan
dukungan pembiayaan.
Permasalahan Inflasi Pangan: Kompilasi TPID Sept 2013
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
12/23
12
1. Permasalahan Inflasi Daerah
• Kondisi Inflasi Nasional• Hasil Sementara Sensus Pertanian 2013
• Perbedaan harga antar daerah
• Permasalahan Inflasi Pangan
Outline
• Tindak lanjut TPID
• Tindak lanjut Pokjanas TPID
3. Penutup
2. Penguatan Kerja Sama Daerah
• Pola Perdagangan Antar Daerah
• Peta Surplus Defisit
• Hambatan Perdagangan
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
13/23
13
Pola Perdagangan Beras
Pemetaan trade flows beras hasil pencitraan satelit (Geographical Information System/GIS) yang bersumberdari data Hasil Survei Lapangan BI (2012), dengan hasil sbb:
Perdagangan Beras DN terpusat di Jawa, sehingga Jawa juga berperan sebagai HUB (jalur distribusiutama) beras ke seluruh daerah, selain sebagai sentra produksi.
Jakarta (PIB Cipinang) sbg barometer penetapan harga beras nasional (referenced market ) .
Implikasinya: faktor distribusi sangat penting dalam penetapan harga. Daerah dg hambatan distribusi krninfrastruktur, akan menghadapi harga yg jauh lebih tinggi.
Stok beras yang cukup besar pada akhirnya justru terkonsentrasi pada pedagang besar di Jateng, Jatimdan Sulsel.
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
14/23
14
Bawang merah lokal terutama dipasok dari Jawa Tengah (Brebes),
untuk Jawa, Sumatra dan Kalimantan, sedangkan NTB untuk wilayah
Sulawesi dan KTI lainnya. Pasokan bawang merah impor a.l. berasal
dari Cina, Bangladesh, dll.
Pola Perdagangan Bawang Merah
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
15/23
15
Pasokan cabe lokal umumnya berasal dari Jateng & Jatim. Untuk
pasokan di Sumut dan Riau terutama berasal dari Sumbar. Pasokan
Kalimantan umumnya berasal dari Jawa Timur dan DKI (bawang
impor. Untuk KTI, umumnya pasokan berasal dari Sulsel.
Pola Perdagangan Cabai Merah
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
16/23
16
4.65%
9.09%
27.08%
27.50%
13.75%
10.91%
33.82%
5.00%
8.01%
3.68%
3.37%
13.99%
1.54%
8.70%
4.26%
12.07%
2.30%
10.28%
6.25%
1.18%
7.69%
14.81%
2.44%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
40.00%
Hambatan Infrastruktur
Pedagang Beras di wilayah Sumatera, seperti Lampung (33.82%), Jambi (27.50%), dan Riau
(27.08%) menganggap bahwa hambatan infrastruktur (kerusakan jalan, dll) merupakanhambatan utama dalam memperoleh barang dagangan.
Persentase responden pedagang beras yang memilih Hambatan Infrastruktur (Kerusakan
Jalan, dll) sebagai hambatan utama dalam memperoleh barang dagangan.
Sumber: Hasil Survei BI (2012), diolah
Hambatan Utama Perdagangan
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
17/23
17
Peta Surplus Defisit Kompilasi TPID Oktober 2013
Ket : Untuk Jambi termasuk kategori surplus (hijau muda), data baru bisa diolah
• Bagaimana Riau dan Bangka Belitung mengatasi defisit beras ?
• Mungkinkah perdagangan beras antar provinsi di Sumatera
ditingkatkan ?
• Bagaimana caranya ?
d dik i h fi i di i k d i
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
18/23
18
Sumber : Sistem Ketahanan Pangan Nasional : Kontribusi Ketersediaan dan Konsumsi EnergiSerta Optimalisasi Distribusi Beras, Lantarsih, Retno, dkk, UGM, 2011.
Ada Indikasi Daerah Defisit Beras di Sumatera Dipasok dari
Provinsi Terdekat
• Apakah pola perdagangan di atas masih terjadi saat ini ? Dan
bagaimana kecenderungannya ke depan ?
• Apa yang perlu dilakukan untuk semakin mendorong kerja sama
perdagangan di wilayah Sumatera ?
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
19/23
19
Peta Surplus Defisit
• Apakah kondisi defisit bawang merah di wilayah Sumatera sudah
membaik atau semakin memburuk ?
• Apa kendala yang dihadapi daerah defisit ?
• Apa yang bisa dilakukan untuk meminimalkan defisit tersebut ?
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
20/23
20
Peta Surplus Defisit
• Mengapa dengan kondisi yang hampir seluruh wilayah surplus,
harga daging sapi bergejolak dan bertahan di level yang tinggi ?
• Apa yang bisa dilakukan untuk meminimalkan gejolak harga
tersebut ?
21
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
21/23
21
Peta Surplus Defisit
22
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
22/23
22
Peta Surplus Defisit
23
-
8/19/2019 permasalahan inflasi daerah
23/23
23
Rencana Penguatan Kerja sama Daerah
Usulan Rencana Penguatan Kerja Sama Antar Daerah
• Kick off penguatan kerjasama antar daerah
(Rakornas TPID)
• Pokjanas TPID melakukan kompilasi data
surplus dan kebutuhan daerah (5 komoditi
utama
• Pokjanas TPID melakukan pembahasan dan
identifikasi awal kemungkinan kerja sama
antar daerah melalui Rakor Pusat Daerah di 3
wilayah (KTI, Sumatera, Jawa)
• Pokjanas TPID mengupdate database surplus
defisit TPID.
• Pokjanas memfasilitasi pembahasan kerjasamaantar wilayah
• Pokjanas mereview program penguatan kerja
sama antar daerah.
• Pokjanas TPID mengembangkan kerja sama
untuk komoditas lainnya
2 0 1 5
2 0 1 4
2 0 1
3
• TPID melakukan pemetaan surplus dan
kebutuhan daerah di wilayahnya.
• TPID mengidentifikasi produsen/pedagang
yang berpotensi untuk bermitra dengan
produsen/pedagang daerah lain.
• TPID mengupdate data surplus defisit di
wilayahnya secara periodik.
• TPID mulai melakukan pembahasan dengan
TPID lain guna menigkatkan kerja samadaerah
• TPID memfasilitasi kerjasama antar
produsen/pedagang di daerahnya dengan
daerah lain
•Terjadinya penurunan defisit
Peran Pokjanas TPID Peran TPID