Permasalahan dan tantangan_2013_md_gs

9
PENCAPAIAN SASARAN MDGs 1.Dengan sisa waktu 2 tahun sampai pada akhir tahun 2015 maka diperlukan upaya percepatan untuk mencapai suluruh tujuan, target dan indikator MDGs. 2.Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk mempercepat pencapaian sasaran MDGs antara lain meliputi : •Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) MDGs tahun 2011-2015, •Mengintegrasikan tujuan, sasaran dan indikator MDGs dalam sistem perencanaan dan penganggaran pembangunan melalui APBD. •Meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam Perencanaan, penganggaran dan penguatan data dan penyusunan laporan MDGs. 3. Ditingkat Provinsi, perlu menyusun laporan pencapaian MDGs tahunan yang dimulai tahun 2013 untuk disampaikan ke Bappenas dan Mendagri maksimal selesai pada Juni 2014. untuk melihat perkembangan pencapaian sasaran MDGs tingkat Provinsi.

Transcript of Permasalahan dan tantangan_2013_md_gs

Page 1: Permasalahan dan tantangan_2013_md_gs

PENCAPAIAN SASARAN MDGs1.Dengan sisa waktu 2 tahun sampai pada akhir tahun 2015

maka diperlukan upaya percepatan untuk mencapai suluruh tujuan, target dan indikator MDGs.

2.Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk mempercepat pencapaian sasaran MDGs antara lain meliputi :• Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) MDGs tahun 2011-

2015,• Mengintegrasikan tujuan, sasaran dan indikator MDGs

dalam sistem perencanaan dan penganggaran pembangunan melalui APBD.• Meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam

Perencanaan, penganggaran dan penguatan data dan penyusunan laporan MDGs.

3. Ditingkat Provinsi, perlu menyusun laporan pencapaian MDGs tahunan yang dimulai tahun 2013 untuk disampaikan ke Bappenas dan Mendagri maksimal selesai pada Juni 2014. untuk melihat perkembangan pencapaian sasaran MDGs tingkat Provinsi.

Page 2: Permasalahan dan tantangan_2013_md_gs

BEBERAPA ISU PENTING DALAM PERCEPATAN PENCAPAIAN SASARAN MDGs

1.Masih adanya kesenjangan yang cukup lebar dalam pencapaian MDGs antar Kab/Kota serta antar tingkat sosial ekonomi.

2.Masih terbatasnya sumberdaya terutama yang berasal dari Pemerintah.

3.Masih belum termobilisasinya sumberdaya yang berasal dari dunia usaha, masyarakat, termasuk kerjasama dengan mitra pembangunan.

4.Mengawal integrasi pencapaian sasaran MDGs dalam sistem perencanaan dan penganggaran di tingkat Nasional dan daerah.

5.Menjamin adanya sinergi antara kebijakan pusat dan daerah.6.Memperkuat ketersediaan data dan informasi capaian target

MDGs terutama di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Page 3: Permasalahan dan tantangan_2013_md_gs

PERMASALAHAN MDGS SULAWESI SELATANTujuan 1.

Menanggulangi Kemiskinan dan KelaparanPermasalahan :1. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia kelompok masyarakat

miskin, sebagian besar kelompok usia produktif berpendidikan rendah (SD/ sederajat).

2. Rendahnya akses terhadap pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, perumahan, air bersih dan sanitasi).

3. Rendahnya pemilikan aset usaha dan akses terhadap permodalan sehingga belum dapat melakukan kegiatan usaha ekonomi produktif baik pada skala mikro maupun kecil.

4. Masih banyaknya tenaga kerja yang bekerja di sektor informal, yang kurang mendapatkan perlindungan kerja/sosial serta jaminan kepastian keberlanjutan usaha.

5. Masih rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan dibanding laki-laki.6. Masih terdapat Balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang, terutama kelompok

masyarakat miskin di perdesaan.7. Masih terdapat penduduk miskin dengan tingkat konsumsi kalori di bawah 2.100

Kkal/perkapita/perhari, karena belum mantapnya ketahanan pangan keluarga.

Page 4: Permasalahan dan tantangan_2013_md_gs

Tujuan 2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua

1. Capaian Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A masih belum optimal, Beberapa faktor yang menyebabkan beberapa kabupaten/kota belum mencapai rata-rata Sulawesi Selatan adalah kondisi layanan pendidikan dasar antar kabupaten/kota belum berimbang; Masih rendahnya kondisi sarana prasarana (Sanpras)pendidikan dasar sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Kabupaten/Kota; Disparitas kualifikasi pendidikan pendidik pada pendidikan dasar antar Ka bupaten/Kota; dispa ritas kategori (hasi l a kreditasi) satua n pendidikan dasar antar Kabupaten/Kota.

2. Proporsi anak kelas 1 yang mampu menamatkan pendidikan di SD/MI/Paket A masih belum optimal. Masih ada siswa SD/MI/Paket A yang drop out walaupun persentasenya hanya 3 % pada tahun 2009. Beberapa faktor yang menyebabkan drop out antara lain faktor ekonomi dan faktor kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anaknya hingga tamat SD/MI/Paket A.

3. Upaya pelestarian angka melek huruf Sulawesi Selatan belum optimal. Pada tahun 2010 angka melek huruf telah mencapai 88,98%. Hal tersebut berarti bahwa tidak lagi terdapat penduduk yang buta aksara. Capaian tersebut harus dipertahankan atau dilestarikan agar, mereka yang telah melek huruf tidak kembali buta huruf karena kurang atau tidak ada upaya pelestarian. Pelestarian penduduk yang sudah melek huruf pada saat ini masih kurang. Kegiatan-kegiatan yang mendukung pelestarian seperti program Koran Ibu, Kelompok Belajar Masyarakat (KBM), Kelompok Belajar Usaha (KBU), frekuensinya masih sangat rendah.

Permasalahan :

Page 5: Permasalahan dan tantangan_2013_md_gs

Tujuan 3.Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

1. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki cenderung timpang kepada laki-laki untuk semua jenjang pendidikan. Semakin tinggi jenjang pendidikan cenderung semakin didominasi oleh laki-laki.

2. Rasio angka melek huruf perempuan cenderung lebih tinggi laki-laki dibandingkan perempuan. Data menunjukkan bahwa perempuan melek huruf lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Upaya pelestarian juga cenderung timpang kepada laki-laki karena peserta KBM dan KBU lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan perempuan.

3. Belum optimalnya proporsi perempuan yang duduk di DPRD di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Permasalahan :

Page 6: Permasalahan dan tantangan_2013_md_gs

Tujuan 4.Menurunkan Angka Kematian Anak

1. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki cenderung timpang kepada laki-laki untuk semua jenjang pendidikan. Semakin tinggi jenjang pendidikan cenderung semakin didominasi oleh laki-laki.

2. Rasio angka melek huruf perempuan cenderung lebih tinggi laki-laki dibandingkan perempuan. Data menunjukkan bahwa perempuan melek huruf lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Upaya pelestarian juga cenderung timpang kepada laki-laki karena peserta KBM dan KBU lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan perempuan.

3. Belum optimalnya proporsi perempuan yang duduk di DPRD di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

4. Buku pedoman, Juklak dan Juknis belum terdistribusi secara merata di seluruh puskesmas.

Permasalahan :

Page 7: Permasalahan dan tantangan_2013_md_gs

Tujuan 5.Meningkatkan Kesehatan Ibu

1. Penanganan komplikasi Obstetri dan Neonatal belum terlaksana secara optimal baik dalam hal penanganan maupun pencatatan dan pelaporan, hal ini disebabkan pencatatan penanganan komplikasi masing-masing unit pelayanan kesehatan belum lengkap dan tidak dipantau pada saat merujuk dan pada saat selesai ditangani di tempat merujuk.

2. Masih ada kasus kesakitan dan kematian baik maternal maupun perinatal yang tidak segera diaudit..

3. Sosialisasi kegiatan pembinaan kesehatan ibu dan KB belum merata terutama untuk lintas sektor terkait.

4. Tingkat pengetahuan keluarga dan inisiatif keluarga mencari pertolongan kesehatan masih rendah.5. Terbatasnya jangkauan pelayanan terutama pada daerah-daerah terpencil karena masalah

transportasi.6. Tenaga pengelola KB di lapangan semakin berkurang, beberapa diantaranya telah alih tugas/

dialihfungsikan ke Instansi lain (1418 sebelum otoda) setelah otoda 952 (tahun 2009)7. Petugas yang kompeten dalam melayani KB Kesehatan dasar ter masuk KB, dan rujukan masih

terbatas akibat sebagian sudah purna bhakti , terutama untuk Pelayanan Insersi IUD, Implant dan Kontap Pria/Wanita di fasiltas pelayanan KB.

8. Proses Konseling masih belum optimal, karena keterampilan Petugas dalam konseling dan ketersediaan DMT/ABPK (Alat Bantu Pengambilan Keputusan ) di sarana pelayanan kesehatan dan KB belum merata.

Permasalahan :

Page 8: Permasalahan dan tantangan_2013_md_gs

Tujuan 6.Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya

1. Pemahaman terhadap penyakit HIV- AIDS, penanggulangan dan pencegahannya baik di kalangan masyarakat umum bahkan di kalangan masyarakat kesehatan sendiri masih perlu mendapat dukungan KIE yang lebih intensif.

2. Masih tingginya prevalensi HIV pada kelompok risti dan pasangannya.3. Tidak semua RSUD di Kab/Kota mampu menjadi layanan rujukan ODHA dalam

mengakses ARV, sehingga ODHA yang berdomisili di luar kota masih kesulitan mengakses ARV dari Makassar

4. Masalah budaya malu kalau ketahuan mengidap HIV sehingga tidak mau datang memeriksakan diri di layanan VCT

5. Mobilisasi penduduk dari dan ke daerah endemis6. Lokasi endemis malaria sebagian berada jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan

Permasalahan :

Page 9: Permasalahan dan tantangan_2013_md_gs

Tujuan 7.Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup

1. Masih terjadinya gangguan terhadap kawasan hutan negara untuk pembangunan diluar sektor kehutanan dan penyelesaiannya yang belum tuntas.

2. Masih rendahnya kualitas RTH perkotaan Kab/Kota dan tingginya tingkat kerusakan ekosistem pesisir pantai (ekosistem mangrove) yang dapat berfungsi sebagai sabuk hijau.

3. Kemiskinan dan kerentanan sosial penduduk sekitar hutan relatif tinggi yang dapat mempengaruhi tingkat pemanfaatan hutan.

4. Emisi CO2(e) dihitung dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yakni: sektor kehutanan, pertanian, perkebunan, perikanan, energi, peternakan dan sampah, sehingga diperlukan data yang komplek untuk melakukan penghitungan, sedangkan ketersediaan data kurang memadai untuk bahan penghitungan emisi CO2(e) setiap tahunnya.

5. Permasalahan terkait Bahan Perusak Ozon (BPO) yaitu peredaran refrigerant ilegal umumnya dari jenis tidak ramah lingkungan yang sulit terdeteksi untuk keperluan pendataan.

6. Permasalahan terkait jumlah tangkapan ikan yang melebihi batasan biologis yang aman:- Kapal yang beroperasi di perairan teritorial Provinsi Sulawesi Selatan didominasi kapal berkapasitas kecil

dalam jumlah yang sangat banyak.- Masih banyak ditemuinya aktivitas penangkapan menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan,

sehingga mempengaruhi daya pulih perairan laut untuk pertumbuhan ikan.7. Terbatasnya debit mata air yang dapat digunakan sebagai sumber air minum. 8. Lemahnya kinerja institusi dan managemen PDAM dalam pelayanan air bersih bagi masyarakat.9. Rendahnya pemahaman masyarakat mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan kebiasaan masyarakat yang sulit diubah.10. Rendahnya pengetahuan, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur Permukiman terutama pada masyarakat pedesaan dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Permasalahan :