PERMAINAN TRADISIONAL BETAWI

9
PERMAINAN TRADISIONAL BETAWI 1. Gundu Lobang Kelereng adalah mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca atau tanah liat. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam, umumnya ½ inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Orang Betawi menyebut kelereng dengan nama gundu. Para pemain membuat lubang kecil, untuk memasukan gundu/klereng ke dalamnya, jaraknya 1 meter dari garis pidi. Yang pertama jalan ialah yang kelereng / gundu masuk lubang atau yang lebih dekat dengan lubang. Cara Bermainnya : Pertama-tama semua harus melentingkan gacoan masing-masing dari garis pidian, sehingga masing-masing bisa berhenti sedekat mungkin ke lobang atau bahkan kalau bisa masuk. Siapa yang bisa menempatkan gacoannya paling dekat dengan lobang dialah peserta yang mendapat giliran pertama. Pertama memasukan gundu/klereng ke lubang, kalau masuk maka dia boleh menembak gundu musuh-musuhnya. Kalau yang jalan pertama tidak dapat memasukan kelereng ke dalam lubang, maka di lanjutkan dengan pemain ke dua, yaitu yang terdekat ke dua dari lubang. Pemenangnya adalah mereka yang mendapatkan gundu lebih banyak, yaitu mematikan lawan-lawannya dengan cara mengenai sasaran gundu/klerengnya ke gundu.klereng lawan. Prinsip permainan "gundu lobang" adalah pertandingan untuk

description

Kebudayaan Jakarta

Transcript of PERMAINAN TRADISIONAL BETAWI

PERMAINAN TRADISIONAL BETAWI

1. Gundu LobangKelereng adalah mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat dari kaca atau tanah liat. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam, umumnya inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung.Orang Betawi menyebut kelereng dengan nama gundu. Para pemain membuat lubang kecil, untuk memasukan gundu/klereng ke dalamnya, jaraknya 1 meter dari garis pidi. Yang pertama jalan ialah yang kelereng / gundu masuk lubang atau yang lebih dekat dengan lubang. Cara Bermainnya : Pertama-tama semua harus melentingkan gacoan masing-masing dari garis pidian, sehingga masing-masing bisa berhenti sedekat mungkin ke lobang atau bahkan kalau bisa masuk. Siapa yang bisa menempatkan gacoannya paling dekat dengan lobang dialah peserta yang mendapat giliran pertama.

Pertama memasukan gundu/klereng ke lubang, kalau masuk maka dia boleh menembak gundu musuh-musuhnya. Kalau yang jalan pertama tidak dapat memasukan kelereng ke dalam lubang, maka di lanjutkan dengan pemain ke dua, yaitu yang terdekat ke dua dari lubang. Pemenangnya adalah mereka yang mendapatkan gundu lebih banyak, yaitu mematikan lawan-lawannya dengan cara mengenai sasaran gundu/klerengnya ke gundu.klereng lawan.Prinsip permainan "gundu lobang" adalah pertandingan untuk mendapatkan angka satu demi satu hingga mencapai jumlah akhir tertentu (game point). Dari sekian jumlah peserta, yang dinyatakan kalah hanya seorang saja, yang paling akhir dan belum mengumpulkan angka.

2. Permainan Galasin (Galah Asin / GobakSodor)Galasin berasal dari frase Galah Asin .. Galah karena para pemain dari tim yg jaga berusaha meraih sejauh mungkin dengan tangannya supaya bisa menyentuh pemain dari tim lawan. Permainan dimulai dengan pembagian tim melaluigambreng. Setelah terbagi dua kelompok, maka dua tim akan suit untuk menentukan siapa yang akan jaga.

Yang dibutuhkan: 10 orang (5 sebagai penjaga, 5 sebagai penyerang) , lapangan yang cukup lapang (biasanya kita pakai lapangan bulutangkis)

Cara Bermain : Tim penjaga terdiri dari 5 orang. 4 orang menjaga garis horisontal, dan 1 orang menjaga garis vertikal . Masing-masing orang dalam tim penjaga bertugas untuk menghalau penyerang yang akan melewati garis yang menjadi tanggung jawabnya. Ia juga bertugas untuk sebisa mungkin menyentuh lawan.Tim penyerang juga terdiri dari 5 orang.Tim penyerang bertugas untuk melewati tim penjaga Penyerang yang telah melewati penjaga terakhir, harus kembali lagi ke titik awal dengan melewati masing-masing penjaga. Jika seluruh pemain telah kembali ke titik awal tanpa tersentuh oleh penjaga, maka tim tersebut dinyatakan menang. Jika tim penjaga berhasil menyentuh tim penyerang, maka tim penjaga akan berganti peran menjadi tim penyerang demikian juga sebaliknya.3. Tok Kadal Permainan ini dimainkan secara berkelompok (2-4 orang) dan dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini menggunakan alat terbuat dari kayu bulat sebanyak dua buah. Yang pertama panjangnya sekitar 40 cm berdiameter 2 cm dan berfungsi sebagai pemukul. Yang kedua panjangnya sekitar 15 cm berdiameter 2 cm dan berfungsi sebagai alat yang dipukul/anak. Kemudian di tanah dibuat lubang yang berukuran kira-kira panjangnya 15 cm, lebar 3 cm, dan kedalaman sekitar 2 cm atau menggunakan dua batu (bata) yang diletakkan berjajar dengan jarak 5 cm. Cara Bermain : Sebelum memulai permainan dilakukan suit terlebih dahulu. Pemain yang lebih dahulu main meletakkan anak ke dalam lubang dengan posisi agak menonjol keluar. Kemudian pemain memukul anak dengan pemukul sehingga melambung ke atas, secara cepat pula anak tersebut dipukul 17 sejauh-jauhnya. Setelah anak jatuh ke tanah maka dihitunglah berapa langkah jaraknya dari tempat jatuhnya anak sampai ke lubang tadi dengan memakai pemukul.

Ukuran panjang alat pukul, nilainya satu. Penilaian selanjutnya dihitung dari jumlah pukulan. Pukulan sekali nilainya satu, dua kali 10, seterusnya kelipatan 10. Kelompok yang mendapat nilai lebih banyak adalah pemenangnya.

Pemain yang memukul berusaha jangan sampai anak tertangkap oleh pemain lain yang jaga di lapangan. Bila tertangkap dinyatakan mati dan digantikan pemain berikutnya.

Pemain yang menangkap mendapat nilai (sesuai perjanjian) misalnya : 25 langkah

4. Engklek / dampu kapalEngklek adalah permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak yang berumur 6 - 12 tahun. Permainan ini dapat dimainkan dengan beberapa anak. Biasanya mencapai 5 anak dengan menunggu giliran masing masing. Tempat bermain biasanya di halaman rumah yang membutuhkan lahan yang luas. Engklek biasa dimainkan pada waktu pagi sampai sore hari.Permainan engklek sangat baik untuk pertumbuhan anak. Anak menjadi sehat karena dalam bermain harus selalu aktif bergerak. Juga dapat mengasah kejelian saat melempar batu dan belajar menjaga keseimbangan saat melompat. Sosialisasi dengan kawan saat bermain juga dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan keceriaan.

Cara Bermain : Langkah pertama, pemain membuat gambar kotak-kotak menyerupai robot, kira-kira setiap sisinya 30cm. Pemain biasanya menggambarnya di halaman dengan bata, kapur atau goresan langsung ke tanah. Pemain bisa mengkreasikan sendiri gambar apa yang ingin mereka mainkan.Langkah ke dua, Pemain membawa batu pipih atau pecahan genteng yang digunakan untuk melempar ke kotak permainan. Batu ini diberi nama gacuan.Langkah ke tiga, Dimulai dengan memilih pemain mana yang akan bermain dahulu. Pemain bisa menentukan nya dengan hom pim pa atau batu kertas gunting.

Langkah ke empat ,Pemain yang terpilih bermain dahulu, melempar gacu nya ke kotak awal. Bila gacu terlempar tepat di atas garis atau keluar jalur dari kotak pertama,maka pemain dinyatakan gagal. Dan digantikan dengan pemain ke dua. Namun jika pemain pertama berhasil melemparnya dengan tepat di dalam kotak, pemain harus mengambil ancang-ancang melompat dengan satu kaki. Dan kaki yang satu nya ditekuk ke belakang. Lompatan dilakukan dengan bertahap dari kotak awal ke kotak puncak secara urut dengan ketentuan tidak ada kotak yang terlewat untuk diinjak kecuali kotak yang didalam nya ada gacu pemain itu sendiri. Bila saat melompat kaki pemain menginjak garis atau gacu lawan, maka dinyatakan gagal. Setelah mencapai puncak,pemain kemudian berbalik melompat lagi bertahap ke bawah dengan tujuan mengambil gacunya sambil jongkok hingga lompatan terakhir selesai dilakukan. Setelah itu, pemain melemparkan kembali gacunya ke kotak selanjutnya dan memulai untuk melompat lagi. Begitu seterusnya. Pemain yang dinyatakan menang adalah pemain tercepat satu-satu nya yang gacunya telah dilempar ke semua kotak dari kotak awal ke kotak puncak dan kembali ke awal lagi.Permainan ini biasanya dilanjutkan dengan melemparkan gacu ke arah atas menuju ke area kotak sambil membalik kan badan. Jika beruntung, gacu tersebut akan jatuh tepat di dalam kotak. Dan kotak tersebut akan menjadi milik si pemain. Kotak yang dimiliki itu biasanya disebut dengan rumah. Jika batu yang terlempar jatuh di atas garis atau terlempar jauh dari arena, maka pemain tersebut dinyatakan gagal. Selanjutnya, permainan ini akan memperebutkan berapa banyak rumah yang dimiliki masing-masing pemain. Pemain yang mempunyai banyak rumah lah yang menjadi pemenang.

5. Bentengan Bentengan adalah permainan yang dimainkan oleh dua kelompok, masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batang pohong, atau pilar yang dianggap sebagai benteng.

Cara Bermainnya :Sebelum memulai permainan, pemain harus melakukan Hompimpah, yang kalah dari Hompimpah harus jaga. Tiap pemain menepati bentengan, sedangkan yang jaga berdiri di tengah.

Tiap pemain yang berada di bentengan berusaha bertukar bentengan dengan pemain lain (tukar tempat). Ketika bertukar tempat, maka resikonya benteng yang ditinggal bisa direbut oleh penjaga. Bila penjaga berhasil merebut, maka dia bisa menempati bentengan dan pemain yang tadi akan menjadi penjaga. Yang menjadi penjaga harus waspada dan harus jeli mengawasi 16 pemain yang akan bertukar benteng, karena harus merebutnya.

Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dari waktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing-masing. Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh benteng berhak menjadi 'penawan' dan bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untuk menjadikannya tawanan.

Dalam permainan ini, biasanya masing - masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang', 'mata-mata, 'pengganggu' , dan penjaga 'benteng'. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan kemampuan strategi yang handal.