Perlu Kerja Keras Lagi Sudah Bekerja Maksimal Presiden ... filepersoalan. Sehingga yang presentasi...

1
SENIN, 18 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA | 23 itik & HAM USUT T SEJUMLAH menteri dibuat terhenyak saat Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) mengumumkan hasil evaluasinya terhadap sejumlah kementerian pada Juli lalu. Publik pun mulai menyoroti kinerja menteri yang diberi nilai merah oleh UKP4 itu. Seperti berjalan seirama, wacana perombakan kabinet (reshufe) berkumandang di sana-sini. Tapi tidak banyak yang tahu bagaimana UKP4 yang menjadi evaluator kinerja para menteri itu bekerja. Para menteri yang mendapat rapor merah pun banyak yang membenci unit yang dipimpin Kuntoro Mangkusubroto itu karena terkesan dihakimi. Salah seorang Staf Wakil Presiden menuturkan, Kuntoro tidak pernah berbasa-basi saat mengevaluasi sebuah kementerian. Dia tidak peduli bakal dimusuhi menteri yang diawasinya. Mantan Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Kepulauan Nias itu bahkan tak segan menagih janji para birokrat akan progres yang dicapai kementeriannya. “Kalau lagi rapat, dia paling galak. Sambil mengetuk-ngetukkan jari ke meja, dia bisa berbicara ‘Kapan? Berapa lama?’ Dia orang paling direct. Bicaranya tanpa basa-basi. ‘Saya mohon maaf ini Pak Dirjen, you sudah punya peraturan ini sekian lama, jadi kapan selesainya?” tutur Staf Wapres itu menirukan Kuntoro saat rapat di Kantor Wapres. Bagi yang belum kenal Kuntoro, sambungnya, tentu akan dibuat kaget dan tegang saat ditanyai seperti itu. Tapi bagi yang sudah terbiasa bekerja dengannya, siapa pun akan mafhum bahwa seperti itulah gaya kerja Kuntoro. Karena itu, jangan mudah mengumbar janji di hadapannya. “Tugas UKP4 adalah controlling. Kalau di manajemen, dia berfungsi jadi bisnis proses. UKP4 bukanlah membuat kebijakan yang menjadi tugas menteri,” jelas Staf Wapres tersebut. Apalagi sebelum rapat sering kali tim UKP4 sudah mendiagnosis masalah yang dirapatkan dengan cara turun langsung ke lapangan. Contohnya adalah rapat soal keselamatan transportasi Kereta Api. “Kalau sekarang, sebelum rapat, tim UKP4 itu turun dulu mendiagnosis persoalan. Sehingga yang presentasi awal itu sekarang rata-rata UKP4. Saat itu UKP4 juga memberikan rekomendasi. Baru setelahnya ditanyakan langsung kepada pihak birokrat,” katanya. Hal itu dilakukan UKP4 karena tidak mau hanya menerima laporan dari pihak operator dan pengambil kebijakan. Staf itu juga mengatakan bahwa dalam rapat, biasanya terjadi perdebatan yang seru dan diskusi yang hidup. Sebab tidak selalu rekomendasi UKP4 tepat untuk diterapkan kepada para pengambil kebijakan. “Rapat itu berdebat, diskusinya hidup. Meskipun tidak sampai banting-banting meja, tapi ya debat. Urat leher keluar semua,” katanya sambil tersenyum. Meski demikian, sambungnya, Kuntoro selalu berhasil menormalkan kembali keadaan setelah perdebatan yang bisa memakan waktu berjam-jam itu. Begitu rapat usai, ia kembali ke gaya aslinya yang humoris dan suka meledek orang. Jika menteri memberikan tenggat yang tidak realistis, dan kemudian target itu tidak tercapai, UKP4 akan memberikan rapor merah. “Menurut saya, bisa jadi yang membuat pemerintahan ini jalan adalah karena UKP4,” tutupnya. (Dwi Tupani/P-2) Jangan Berani Umbar Janji ke Kuntoro Presiden belum Menegur Sudah Bekerja Maksimal Perlu Kerja Keras Lagi MASYARAKAT harus meli- hat secara proporsional tentang peristiwa kecelakaan KA yang dikaitkan dengan kinerja negatif Kementerian Per- hubungan. Coba lihat dari aspek tataran kewenangan. Karena kalau saya, kalau ada regulasi yang salah kalau kita buat hingga tidak mendukung PT KAI, PT Pelni, dan lainnya, saya ber- tanggung jawab. Tetapi kalau pada tataran operasional harus fair juga kan penilaiannya. Tidak, tidak ada teguran (dari Presiden). Kami prinsipnya bekerja terus. (Tup/P-3) KESEJAHTERAAN kan resul- tan dari multisektor. Resultan dari kegiatan ekonomi. Tidak ada keluhan dari sektornya sen- diri. Kemiskinan masih ada karena sebelumnya pertumbuhan ekonomi lambat, dan ada ham- batan job creation. Itu domainnya bukan ke kami. Upaya memberantas kemis- kinan memang masih sulit dica- pai pemerintah. Kami hanya di muaranya. Ya, kami kerja keras teruslah. Saya telah bekerja semaksimal mungkin untuk memenuhi target yang telah ditetapkan dalam kontrak kinerja dengan Presiden Yudhoyono. Saya siap menghadapi proses evaluasi tahunan eva- luasi. Soal reshufe kan kewenangan Presiden. (Tup/P-3) MENKO itu tugasya mengoor- dinasi. Saya melihat menteri- menteri di bidang perekonomian itu cukup bagus semuanya. Se- suai dengan apa yang menjadi ketentuan Inpres 1/2010 ten- tang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Na- sional semua sudah bagus. Kita mengalami kemajuan, kemiskinan berkurang, pen- gangguran berkurang, GNP meningkat. Tapi bukan berarti selesai semua, begitu banyak pekerjaan kita. Ada kemajuan, ada juga yang harus kita kerjakan, kemiskinan kita masih 13,3% walaupun jauh menurun dari tahun 2004. Ada kemajuan, tapi kalau ditanya sudah puas? Tidak. Banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan. Kita ingin bekerja lebih keras lagi, menurunkan kemiskinan, mengurangi disparitas, meningkatkan kesejahteraan, infrastruktur yang belum terbangun terus kita kejar, kita menge- tahui dan kita kejar. (Rin/P-3) Freddy Numberi Menteri Perhubungan Agung Laksono Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Hatta Rajasa Menteri Koordinator bidang Perekonomian Kuntoro Mangkusubroto Ketua UKP4 MI/SUSANTO MI/ROMMY MI/ROMMY MI/ROMMY

Transcript of Perlu Kerja Keras Lagi Sudah Bekerja Maksimal Presiden ... filepersoalan. Sehingga yang presentasi...

SENIN, 18 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA | 23itik & HAM

USUTT

SEJUMLAH menteri dibuat terhenyak saat Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) mengumumkan hasil evaluasinya terhadap sejumlah kementerian pada Juli lalu. Publik pun mulai menyoroti kinerja menteri yang diberi nilai merah oleh UKP4 itu. Seperti berjalan seirama, wacana perombakan kabinet (reshuffl e) berkumandang di sana-sini.

Tapi tidak banyak yang tahu bagaimana UKP4 yang menjadi evaluator kinerja para menteri itu bekerja. Para menteri yang mendapat rapor merah pun banyak yang membenci unit yang dipimpin Kuntoro Mangkusubroto itu karena terkesan dihakimi.

Salah seorang Staf Wakil Presiden menuturkan, Kuntoro tidak pernah berbasa-basi saat mengevaluasi sebuah kementerian. Dia tidak peduli bakal dimusuhi menteri yang

diawasinya.Mantan Kepala Badan Rehabilitasi

dan Rekonstruksi (BRR) Aceh dan Kepulauan Nias itu bahkan tak segan menagih janji para birokrat akan progres yang dicapai kementeriannya.

“Kalau lagi rapat, dia paling galak. Sambil mengetuk-ngetukkan jari ke meja, dia bisa berbicara ‘Kapan? Berapa lama?’ Dia orang paling direct. Bicaranya tanpa basa-basi. ‘Saya mohon maaf ini Pak Dirjen, you sudah punya peraturan ini sekian lama, jadi kapan selesainya?” tutur Staf Wapres itu menirukan Kuntoro saat rapat di Kantor Wapres.

Bagi yang belum kenal Kuntoro, sambungnya, tentu akan dibuat kaget dan tegang saat ditanyai seperti itu. Tapi bagi yang sudah terbiasa bekerja dengannya, siapa pun akan mafhum bahwa seperti itulah gaya kerja Kuntoro. Karena itu, jangan mudah mengumbar janji di hadapannya.

“Tugas UKP4 adalah controlling.

Kalau di manajemen, dia berfungsi jadi bisnis proses. UKP4 bukanlah membuat kebijakan yang menjadi tugas menteri,” jelas Staf Wapres tersebut.

Apalagi sebelum rapat sering kali tim UKP4 sudah mendiagnosis masalah yang dirapatkan dengan cara turun langsung ke lapangan. Contohnya adalah rapat soal keselamatan transportasi Kereta Api.

“Kalau sekarang, sebelum rapat, tim UKP4 itu turun dulu mendiagnosis persoalan. Sehingga yang presentasi awal itu sekarang rata-rata UKP4. Saat itu UKP4 juga memberikan rekomendasi. Baru setelahnya ditanyakan langsung kepada pihak birokrat,” katanya.

Hal itu dilakukan UKP4 karena tidak mau hanya menerima laporan dari pihak operator dan pengambil kebijakan.

Staf itu juga mengatakan bahwa dalam rapat, biasanya terjadi

perdebatan yang seru dan diskusi yang hidup. Sebab tidak selalu rekomendasi UKP4 tepat untuk diterapkan kepada para pengambil kebijakan.

“Rapat itu berdebat, diskusinya hidup. Meskipun tidak sampai banting-banting meja, tapi ya debat. Urat leher keluar semua,” katanya sambil tersenyum.

Meski demikian, sambungnya, Kuntoro selalu berhasil menormalkan kembali keadaan setelah perdebatan yang bisa memakan waktu berjam-jam itu. Begitu rapat usai, ia kembali ke gaya aslinya yang humoris dan suka meledek orang.

Jika menteri memberikan tenggat yang tidak realistis, dan kemudian target itu tidak tercapai, UKP4 akan memberikan rapor merah.

“Menurut saya, bisa jadi yang membuat pemerintahan ini jalan adalah karena UKP4,” tutupnya. (Dwi Tupani/P-2)

Jangan Berani Umbar Janji ke Kuntoro

Presiden belum MenegurSudah Bekerja MaksimalPerlu Kerja Keras LagiMASYARAKAT harus meli-

hat secara proporsional tentang peristiwa kecelakaan KA yang dikaitkan dengan kinerja negatif Kementerian Per-hubung an.

Coba lihat dari aspek tataran kewenangan. Karena kalau saya, kalau ada regulasi yang salah kalau kita buat hingga tidak mendukung PT KAI, PT Pelni, dan lainnya, saya ber-tanggung jawab. Tetapi kalau pada tataran operasional harus fair juga kan penilaiannya.

Tidak, tidak ada teguran (dari Presiden). Kami prinsipnya bekerja terus. (Tup/P-3)

KESEJAHTERAAN kan resul-tan dari multisektor. Resultan dari kegiatan ekonomi. Tidak ada keluhan dari sektornya sen-diri.

Kemiskinan masih ada karena sebelumnya pertumbuhan ekonomi lambat, dan ada ham-batan job creation. Itu domainnya bukan ke kami.

Upaya memberantas kemis-kinan memang masih sulit dica-pai pemerintah. Kami hanya di muaranya.

Ya, kami kerja keras teruslah. Saya telah bekerja semaksimal mungkin untuk memenuhi target yang telah ditetapkan dalam kontrak kinerja dengan Presiden Yudhoyono. Saya siap menghadapi proses evaluasi tahunan eva-luasi. Soal reshuffl e kan kewenangan Presiden. (Tup/P-3)

MENKO itu tugasya mengoor-dinasi. Saya melihat menteri-menteri di bidang perekonomian itu cukup bagus semuanya. Se-suai dengan apa yang menjadi ketentuan Inpres 1/2010 ten-tang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Na-sional semua sudah bagus.

Kita mengalami kemajuan, kemiskinan berkurang, pen-gangguran berkurang, GNP meningkat. Tapi bukan berarti selesai semua, begitu banyak pekerjaan kita. Ada kemajuan, ada juga yang harus kita kerjakan, kemiskinan kita masih 13,3% walaupun jauh menurun dari tahun 2004. Ada kemajuan, tapi kalau ditanya sudah puas? Tidak. Banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan. Kita ingin bekerja lebih keras lagi, menurunkan kemiskinan, mengurangi disparitas, meningkatkan kesejahteraan, infrastruktur yang belum terbangun terus kita kejar, kita menge-tahui dan kita kejar. (Rin/P-3)

Freddy NumberiMenteri Perhubungan

Agung LaksonoMenteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat

Hatta RajasaMenteri Koordinator bidang Perekonomian

Kuntoro MangkusubrotoKetua UKP4

MI/SUSANTOMI/ROMMY MI/ROMMY

MI/ROMMY