PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM …repository.unika.ac.id/9544/1/11.20.0068 Dwiyento Aryo...DI...
Transcript of PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM …repository.unika.ac.id/9544/1/11.20.0068 Dwiyento Aryo...DI...
i
PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM PROSES PERADILAN
DI MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL
SKRIPSI
Diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Strata I
Dalam Ilmu Hukum
Disusun oleh :
Nama : Dwiyento Aryo Pangestu
NIM : 11.20.0068
FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2016
v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
To live is to choose. But to choose well, you must know who you are
and what you stand for, where you want to go and why you want to get
there.
-Kofi Annan-
Di dunia ini tidak ada orang bodoh,
yang ada orang yang tidak bisa menentukan prioritas.
-Pepatah Cina Kuno-
As long as we’re together, dreams will be alive and As long as there’s
hope we will move on.
-Author-
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini kepada :
Ayahanda Subaidi dan Ibunda Lie Lie Inayah
Kakak serta adik penulis Sari Eka Wahyuni dan Panji Reonardi
Yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul ”Perlindungan Saksi dan
Korban Dalam Proses Peradilan di Mahkamah Pidana Internasional”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat diselesaikannya program Sarjana
Strata Satu (S1) Ilmu Hukum, Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
Penyusunan skripsi ini terselesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Subaidi dan Ibunda Lie Lie Inayah serta
kakak dan adik tercinta Sari Eka Wahyuni, SKM dan Panji Reonardi serta
seluruh keluarga yang telah memberikan doa, motivasi dan dukungan
segalanya kepada penulis selama ini;
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Y. Budi Widianarko, M.Sc., selaku Rektor Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang;
3. Bapak B. Danang Setianto, S.H., LLM., MIL., selaku Dekan Fakultas Hukum
dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang serta dosen
yang telah menginspirasi penulis;
4. Ibu Dr. Marcella Elwina Simanjuntak, S.H., CN., M.Hum, selaku Dosen Wali
yang telah membimbing, menyalurkan semangat serta memberi motivasi
vii
kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Hukum dan Komunikasi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang;
5. Ibu Dr. Yustina Trihoni Nalesti Dewi, S.H., M.Hum, selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah membimbing penulis dengan penuh tawa,
membantu penulis dalam mengawali dan menyelesaikan skripsi ini, serta
dedikasi ilmu yang diberikan selama perkuliahan;
6. Bapak Eddy Wiwoho, S.H., M.Hum., selaku Dosen Fakultas Hukum dan
Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang serta Pembina
UKM WANACARAKA dan UKM MAHUPA Unika atas perhatian,
dukungan, dan semangat yang diberikan untuk penulis;
7. Seluruh Dosen Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang, atas segala dedikasi diri dan ilmu yang diberikan
kepada penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum dan
Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang;
8. Seluruh Staff TU Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang, Mbak Rini, Mas Bowo, Mas Yatiman, dan Pak
Nardi, yang telah banyak membantu penulis selama masa studi;
9. Saudara-saudara di WANACARAKA, terutama angkatan Nibung Ardika
Rachmad Hidayat, Priscilla Anggun Santoso, Ganang Putra Swadana,
terimakasih atas kebersamaan, perjuangan serta tawa dan canda yang telah
kalian berikan dalam hidup penulis;
10. Saudara-saudara di MAHUPA UNIKA, Fajar Bayu, Augusty Satrio
Wicaksono, Chasanun Anisa, Nindya Nurindra R, Lisa Herawati, Desiana
viii
Kurniawati, Rahayuda Prawira, Rama Pradipta, Bayu Permana, Sephen
Setyadi, dan Rahadyan Chintara Pradiva;
11. Sahabat-sahabat tercinta Ajeng Perwito Sari, MM. Edhita Kirana, Ghazy
Asyraf, Ignatius Setyo Budi Utomo, Eliza Ramani, Dwi Yuni Handayani,
Kavita Chrishna, Annisa Utami, Fani Lidya yang selalu memberikan semangat
serta dukungan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini;
12. Sahabat FORUM tercinta Dytha DMS, Ummi Mardiyah, Nia Apryanti, Corry
Elsa, Debby Nadya F, Selvi Otanti, Endi T, Eka Nugraha yang telah member
motivasi, dukungan serta semangat kepada penulis selama ini;
13. Sahabat seperjuangan GEMAS yang menemani, menyemangati, dan
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan ini, Tery Valeriana Ansela,
Patricia Devina Utomo, Raras Arista H, Melisa Soediono, Rudericus Sigit
Bhima IP, Novita Anggraini, Rio Satrio Wibowo, Reza Arief T dan Mardian,
terimakasih atas persahabatan dan persaudaraan kalian;
14. Teman-teman di Unit PRM Universitas Katolik Soegijapranata Semarang,
mbak Mega, Mbak Alam, Putri, Arif, Pak Robby, Mas Haryo, Bu Lenny serta
teman-teman SGS periode 2014-2015 dan 2015-2016, terimakasih atas
pengalaman dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis;
15. Sahabat seperjuangan di kota rantau Mbak Yuli, Clevyra Loisa W, Y.C.S
Sihombing, Ryan C, Lanna, Ivan, serta teman-teman lainnya, terimakasih atas
pengalaman, dukungan serta persahabatan yang telah kalian berikan kepada
penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;
ix
16. Teman-teman BEM Fakultas Hukum Dan Komunikasi periode 2012-2013
serta BEM Univeristas Katolik Soegijapranata periode 2013-2014 terimakasih
atas kesempatan dan pengalaman yang diberikan oleh penulis untuk dapat
berproses menjadi individu yang lebih baik;
17. Kakak-kakak terbaik Fatimah, J. Ocky Ostolaza, Ekles, Irawan, Taysa, Ratna
Kun R, Ningsih Alimuddin, L. Tambunan yang telah memberi motivasi dan
semangat kepada penulis serta selalu meluangkan waktu untuk berdiskusi
kepada penulis;
18. Seluruh rekan-rekan angkatan 2011 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu, terimakasih telah menjadi rekan penulis selama menempuh
perkuliahan di Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang.
19. Teman-teman perantauan Lilik Iman N, Zha Zha IN, Thymotius Eric, Bimo,
Danan, Danang, Abi, dan seluruh penghuni kost Arista 2 yang telah memberi
dukungan dan semangat kepada penulis.
20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
secara moral dan material selama penulis menempuh pendidikan, menyusun
skripsi dan mengikuti ujian akhir.
x
Penulis mengakui penulisan hukum ini masih jauh dari kesempurnaan dan
terdapat banyak kekurangan baik secara teknis maupun isinya dan penulis telah
berusaha dengan segala kemampuan, namun dengan kerendahan hati penulis
mengharap semoga skripsi ini tidak akan mengurangi kegunaan dan manfaat bagi
pembaca dan juga bagi masyarakat.
Semarang, 18 Maret 2016
Penulis.
xi
ABSTRACT
Witnesses’ status in criminal court system has been forgotten nearly all
over the world. This statement can be tracked and found in court institutions or
regulations existed. Minimum concern toward witnesses also can be seen from
minimum references about witnesses protection. Academic researchers show very
little interest and attention about witnesses’ experiences, compared to attention
which has given to perpetrators and victims. The method used is socio-juridical,
which uses legislation and other social sciences in the application of the
implementation of the witnesses and victims protection at the International
Criminal Court.
Witnesses and victims protection is taken seriously by International
Criminal Court (ICC). ICC is a permanent independent court which adjudicate
serious human rights violation. Serious human rights violation is usually done by
people who have power in a country; it makes witnesses unwilling to testify. ICC
has witnesses and victims protection unit which is listed under Rule 87 of the
Rome Statute 1998.
The existence of witnesses and victims protection in the court are
concealing high-risk witnesses and victims’ identities until the using of video
conference in the court to prevent intimidation toward witnesses by the defendant
and his supporter. These things are expected to accommodate witnesses
protection for the sake of resolving serious human rights violation cases.
It can be concluded if the Rome Statute 1998 has been well regulated on
the witnesses and victims protection, but it’s application in the ICC depends on
the goodwill of the judges and prosecutors to implement the whole provisions for
the achievement of a fair trial.
Keywords: Protection, Witnesses and Victims, International Criminal Court
xii
ABSTRAK
Status saksi telah dilupakan dalam sistem peradilan pidana hampir di
seluruh dunia. Bila dilacak, pernyataan ini dapat tergambarkan secara luas baik
dalam tingkat intitusional peradilan maupun regulasi dan perundangan-undangan
yang ada. Minimnya perhatian terhadap saksi juga terlihat dari begitu sedikitnya
referensi tentang perlindungan saksi. Para peneliti akademik menunjukkan minat
dan perhatian yang amat kecil terhadap pengalaman yang dialami oleh para saksi
dibandingkan dengan perhatian yang dinikmati oleh pelaku dan korban. Metode
pendekatan yang digunakan adalah yuridis sosiologis yang dimana menggunakan
perundang-undangan dan ilmu sosial lainnya dalam penerapan pelaksanaan
perlindungan saksi dan korban di Mahkamah Pidana Internasional.
Perlindungan saksi dan korban merupakan hal serius yang dipikirkan oleh
Mahkamah Pidana Internasional/International Criminal Court (ICC). ICC
merupakan pengadilan independen permanen yang mengadili pelanggaran-
pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang berat. Pelanggaran HAM berat
yang biasanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan disuatu
negara membuat banyak saksi dalam persidangan di ICC enggan datang untuk
bersaksi. Di dalam ICC terdapat unit perlindungan saksi dan korban yang
tercantum dalam Aturan 87 Statuta Roma 1998.
Wujud dari perlindungan saksi dan korban dalam persidangan yaitu
dengan cara merahasiakan identitas saksi dan korban yang dianggap riskan
kedudukannya karena kesaksian yang diberikannya, hingga penggunaan video
conference dalam persidangan untuk menghindari indimidasi yang dilakukan oleh
terdakwa dan pendukungnya terhadap saksi. Hal-hal ini diharapkan dapat
mengakomodir perlindungan terhadap saksi demi menuntaskan kasus pelanggaran
HAM berat yang ada.
Dapat disimpulkan bahwa Statuta Roma 1998 telah mengatur
dengan baik mengenai perlindungan saksi dan korban, namun dalam
penerapannya di ICC tergantung dari niat baik para hakim dan jaksa penuntut
umum untuk melaksanakan seluruh isi ketentuan demi tercapainya fair trial.
Kata Kunci: Perlindungan, Saksi dan Korban, Mahkamah Pidana
Internasional
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI.................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................ v
KATA PENGANTAR................................................................................. vi
ABSTRACT.................................................................................................
ABSTRAKS................................................................................................. x
xi
xii
DAFTAR ISI................................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah............................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 5
D. Kegunaan Penelitian........................................................................... 5
E. Metode Penelitian...............................................................................
1. Metode Pendekatan.................................................................
2. Teknik Pengumpulan Data......................................................
3. Teknik Penyajian Data............................................................
4. Teknik Analisis Data..............................................................
6
6
7
8
8
F. Sistematika Penulisan........................................................................ 8
xiv
BAB II PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA DALAM
MAHKAMAH PIDANA INTERNASIONAL
A. Hukum Internasional..........................................................................
1. Pengertian Hukum Internasional..................................................
2. Sumber-sumber Hukum Internasional.........................................
3. Asas-asas Hukum Pidana Internasional.......................................
13
13
16
22
B. Mahkamah Pidana Internasional.......................................................
1. Status Hukum ICC......................................................................
2. Yuridiksi ICC..............................................................................
3. Kejahatan Perang.........................................................................
4. Kejahatan Agresi (the crimes of aggression)..............................
25
28
29
42
44
5. Proses Peradilan di Mahkamah Pidana Internasional………….
C. Hak Asasi Manusia............................................................................
1. Pengertian Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia......................
2. Sejarah Universal Declaration of Human Rights.........................
3. The International Covenant of Civil and Political Rights
(ICCPR)........................................................................................
4. Unsur-unsur Pelanggaran Berat HAM..........................................
46
50
50
52
53
54
BAB III PEMBAHASAN
A. Perlindungan Saksi dan Korban di dalam Statuta Roma 1998..........
1. Perlindungan Saksi dan Korban di dalam Statuta Roma 1998....
2. Unit Saksi dan Korban..................................................................
71
72
77
xv
3. Perlindungan Terhadap Saksi dan Korban serta Keikutsertaan
Mereka dalam Persidangan...........................................................
4. Perlindungan Saksi dan Korban dengan Menggunakan Video
Conference...................................................................................
87
88
B. Implementasi Perlindungan Saksi dan Korban di dalam Mahkamah
Pidana Internasional...........................................................................
1. Kasus Pimpinan Milisi Kongo Thomas Lubanga Dyilo..............
2. Kasus Lord’s Resistance Army (LRA), Dominic Ongwen...........
3. Kasus Pasca Pemilu di Kenya, Presiden Kenyatta......................
93
94
97
98
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA