PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT...

88
SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG MENGALAMI KECELAKAAN KERJA YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM PROGRAM BPJS (STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) OLEH : INDRIANA NODWITA SARI NIM. 1303005101 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2017

Transcript of PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT...

Page 1: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

SKRIPSI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA

YANG MENGALAMI KECELAKAAN KERJA

YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM PROGRAM BPJS

(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR)

OLEH :

INDRIANA NODWITA SARI

NIM. 1303005101

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2017

Page 2: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

ii

SKRIPSI

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA

YANG MENGALAMI KECELAKAAN KERJA

YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM PROGRAM BPJS

(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR)

OLEH :

INDRIANA NODWITA SARI

NIM. 1303005101

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2017

Page 3: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

iii

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA

YANG MENGALAMI KECELAKAAN KERJA

YANG BELUM TERDAFTAR DALAM PROGRAM BPJS

(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR)

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum

pada Fakultas Hukum Universitas Udayana

INDRIANA NODWITA SARI

NIM. 1303005101

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2017

Page 4: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

iv

Lembar Persetujuan Pembimbing

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL 19 DESEMBER 2016

Pembimbing I

Dr. I Made Sarjana, S.H., M.H

NIP. 196112311986011001

Pembimbing II

I Made Dedy Priyanto, S.H., M.Kn

NIP. 198404112008121003

Page 5: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

v

Lembar Pengesahan Panitia Penguji Skripsi

SKRIPSI INI TELAH DIUJI

PADA TANGGAL : 10 JANUARI 2017

Panitia Penguji Skripsi

Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana

Nomor: 03/UN14.1.11/PP.05.02/2017

Pembimbing I : Dr. I Made Sarjana, S.H., M.H ( )

NIP. 196112311986011001

Pembimbing II : I Made Dedy Priyanto, S.H., M.Kn ( )

NIP. 198404112008121003

Anggota : 1. Dr. I Wayan Wiryawan, SH., MH ( )

NIP.195503061984031003

2. A.A. Ketut Sukranatha, SH., MH ( )

NIP. 195706051986011002

3. A.A. Gde Oka Parwata, SH, M.Si ( )

NIP.195712311986011003

Page 6: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas

segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul “Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja Yang Mengalami Kecelakaan

Kerja Yang Tidak Terdaftar Dalam Program BPJS (Studi Kasus Pada Hotel Mercure

Resort Sanur)” tepat pada waktunya. Adapun skripsi ini adalah sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Adapun keberhasilan dalam penyusunan penulisan ini tidak terlepas dari

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya pada:

1. Bapak Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH., M.Hum Dekan Fakultas Hukum

Universitas Udayana.

2. Bapak Gde Made Swardhana, SH., MH Wakil Dekan I Fakultas Hukum

Universitas Udayana.

3. Ibu Dr. Ni Ketut Sri Utari, SH., MH Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas

Udayana.

4. Bapak Dr. I Gede Yusa, SH., MH Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas

Udayana.

Page 7: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

vii

5. Bapak Dr. I Wayan Wiryawan, SH., MH Ketua Bagian Hukum Perdata Fakultas

Hukum Universitas Udayana.

6. Bapak Dr. I Made Udiana, SH., MH Pembimbing Akademik yang membimbing

dan menuntun penulis sejak awal kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana.

7. Bapak Dr. I Made Sarjana, SH., MH Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, saran, dukungan, dan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak I Made Dedy Priyanto, SH., M.Kn Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, saran, dukungan, dan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Dewan penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya menguji skripsi ini.

10. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah menuntun

dan memberikan ilmu pengetahuan selama kuliah sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi ini.

11. Bapak dan Ibu Pegawai Laboratorium, perpustakaan, dan tata usaha yang telah

memberikan bantuan dalam hal administrasi selama mengikuti perkuliahan dan

penyusunan skripsi ini.

12. Orang Tua penulis Trisno Wibowo dan Endang Indrawati Wijaya, kakak penulis

Wienda Permata Sari dan adik penulis Bayu Trihartady, Prisna Meiga Sari, Mira

Page 8: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

viii

Pebriana Sari beserta seluruh keluarga besar penulis yang penuh kesabaran,

pengorbanan, dukungan, perhatian, dan terus menemani serta memberikan

semangat selama penyusunan skripsi ini.

13. Orang-orang terdekat penulis Komang Agus Giri Amerta dan Ida Ayu

Widhiantini yang tidak pernah bosan memberikan dukungan, bantuan, perhatian

dan terus menemani serta memberikan semangat selama menjalankan studi dan

penyusunan skripsi ini.

14. Teman-teman yang memberikan bantuan, Kak Daniel, Anissa Aulia, Finna

Wulandari, Diah Rumika, Reninda, Atik, Prami Yunita, Dessy Nila, Nungsy,

Komang Pasek, Kadek Suardika, Artini, Rasmini, serta teman-teman lainnya yang

tidak bisa penulis sebutkan penulis satu persatu, yang telah banyak mendukung

penulis baik secara materi, moril, dan doa, sehingga kelancaran selalu menyertai

penulis dalam mengerjakan skripsi ini hinggal selesai.

Menyadari kelemahan-kelemahan dan keterbatasan penulis, tentu banyak

kekurangan dalam penulisan karya tulis ini. Karena itu, kritik dan saran sangat

diperlukan guna menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata, semoga karya tulis ini

dapat bermanfaat baik semua pihak pada umumnya.

Denpasar, Januari 2017

Penulis

Page 9: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

ix

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Penulisan

Hukum/Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi

manapun, dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila Karya Ilmiah/Penulisan Hukum/Skripsi ini terbukti merupakan

duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja

mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka

penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban ilmiah

tanpa adanya paksaan maupun tekanan dari pihak manapun juga.

Denpasar, 19 Desember 2016

Yang Menyatakan

(Indriana Nodwita Sari)

NIM. 1303005101

Page 10: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i

PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ................................................................ ii

PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ................................................................... iii

PENGESAHAN PANITIA PENGUJI .......................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ix

ABSTRAK .................................................................................................................... xiii

ABSTRACT................................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 7

1.3 Ruang Lingkup Masalah ........................................................................... 7

1.4 Orisinalitas ............................................................................................... 8

1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9

1.5.1 Tujuan umum .................................................................................... 9

1.5.2 Tujuan khusus ................................................................................. 9

1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9

1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................................ 9

1.6.2 . Manfaat Praktis ................................................................................. 9

Page 11: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

xi

1.7 Landasan Teoritis ..................................................................................... 10

1.8 Metode Penelitian .................................................................................... 13

1.8.1 . Jenis penelitian ................................................................................ 13

1.8.2 . Jenis pendekatan .............................................................................. 13

1.8.3 . Sifat penelitian ................................................................................. 14

1.8.4 . Data dan sumber data ....................................................................... 14

1.8.5 . Teknik pengumpulan data ................................................................ 15

1.8.6 . Teknik penentuan sampel penelitian ................................................. 16

1.8.7 . Pengolahan dan analisis data ............................................................ 16

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN HUKUM, TENAGA

KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS

2.1 Pelindungan Hukum ................................................................................ 18

2.1.1 Pengertian perlindungan hukum ............................................................ 18

2.1.2 Dasar hukum perlindungan hukum ........................................................ 21

2.2 Tenaga Kerja ........................................................................................... 22

2.2.1 Pengertian tenaga kerja ......................................................................... 22

2.2.2 Hak dan kewajiban tenaga kerja ............................................................ 24

2.2.3 Perlindungan tenaga kerja ..................................................................... 27

2.3 Kecelakaan Kerja ..................................................................................... 31

2.3.1 Pengertian kecelakaan kerja .................................................................. 31

Page 12: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

xii

2.3.2 Landasan yang mengatur jaminan kecelakaan kerja ............................... 37

2.4 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ....................................................... 38

2.4.1 Pengertian BPJS .................................................................................... 38

2.4.2 Tugas dan wewenang BPJS ................................................................... 41

BAB III PERLINDUNGAN TERHADAP TENAGA KERJA YANG

MENGALAMI KECELAKAAN KERJA YANG TIDAK

TERDAFTAR DALAM PROGRAM BPJS OLEH HOTEL

MERCURE RESORT SANUR

3.1 Bentuk Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja oleh Hotel Mercure

Resort Sanur .......................................................................................... 43

3.2 Tanggung Jawab Hotel Mercure Resort Sanur terhadap Tenaga Kerja

yang Mengalami Kecelakaan Kerja yang Belum Terdaftar Dalam

Program BPJS ....................................................................................... 48

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT PEMENUHAN KEWAJIBAN

TERHADAP TENAGA KERJA YANG MENGALAMI

KCELAKAAN KERJA YANG BELUM TERDAFTAR DALAM

BPJS OLEH HOTEL MERCURE RESORT SANUR

4.1 Faktor Penghambat Pemenuhan Kewajiban dalam Pendaftaran

Program BPJS oleh Hotel Mercure Resort Sanur .................................... 57

Page 13: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

xiii

4.2 Upaya Menangani Hambatan Pemenuhan Kewajiban Dalam

Pendaftaran Program BPJS Oleh

Hotel Mercure Resort Sanur.................................................................. 60

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 64

5.2 Saran .................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 67

LAMPIRAN

RINGKASAN SKRIPSI

Page 14: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

xiv

ABSTRAK

Perlindungan bagi tenaga kerja sangat penting, terutama saat menghadapi

resiko-resiko yang mungkin terjadi seperti kecelakaan kerja. Untuk melindungi

keselamatan tenaga kerja diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja,

upaya tersebut dengan adanya program jaminan sosial yang diselenggarakan BPJS,

meski program jaminan sosial telah dirancang sejak tahun 1992, ternyata masih ada

pekerja yang tidak terdaftar dalam program BPJS salah satunya terdapat pada Hotel

Mercure Resort Sanur. Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah

bagaimanakah bentuk perlindungan yang diberikan terhadap tenaga kerja yang

mengalami kecelakaan kerja yang belum terdaftar dalam program BPJS oleh Hotel

Mercure Resort Sanur dan apakah faktor-faktor penghambat pemenuhan kewajiban

terhadap tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja yang belum terdaftar dalam

program BPJS oleh Hotel Mercure Resort Sanur?

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode

penelitian yuridis empiris dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan

fakta.

Hasil dari penelitian ini adalah bentuk perlindungan yang diberikan terhadap

tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja yang belum terdaftar dalam program

BPJS yaitu adanya upaya perlindungan preventif dengan menyediakan klinik untuk

berobat dan upaya perlindungan represif yaitu dengan memberikan santunan

pengobatan bagi pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang belum terdaftar

dalam BPJS. Faktor penghambat pemenuhan kewajiban oleh pihak hotel yaitu

pekerja yang belum mengurus kembali KTP yang hilang, pekerja daily worker yang

hanya dikontrak kerja tiga bulan saja dan belum tentu diperpanjang, pekerja yang

tidak mau mendaftar pada program BPJS karena masa kontrak yang singkat, pekerja

yang tidak mengetahui tentang BPJS. Saran yang dapat diberikan yaitu pihak hotel

seharusnya lebih mengoptimalkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja terhadap

pekerja dan sebaiknya pekerja sudah didaftarkan pada hari pertama bekerja.

Pemerintah juga harus mempertegas sanksi bagi perusahaan yang belum

mendaftarkan pekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Serta memberikan

sosialisasi pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, juga sosialisasi mengenai

adanya program jaminan sosial Pemerintah yaitu BPJS.

Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Tenaga Kerja, Kecelakaan Kerja, BPJS

Page 15: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

xv

ABSTRACT

The protection for workers is very important, especially when they faced some

risks that may be occur such as work accidents. To protect the safety of workers, the

government organized the efforts of occupational safety and health. These program

organized by BPJS, although the social security program has been designed since

1992, there are some workers who have not enrolled in the BPJS program for

example in Mercure Resort Sanur. Issues that is raised in this study is how the form

of protection afforded to workers injured at work who have not enrolled in the BPJS

program by Mercure Resort Sanur and whether factors inhibiting the fulfillment of

obligations towards workers injured at work who have not enrolled in the BPJS

program by Mercure Resort Sanur?

The methods which are used in this study are the method of empirical

juridical approach to law and fact approach.

The results of this research is a form of protection afforded to workers injured

at work who have not enrolled in the BPJS program that their efforts preventive

protection by providing a clinic for treatment and protection efforts repressive

namely by providing donations of treatment for workers injured at work who have not

registered in BPJS. Factors inhibiting the fulfillment of obligations by the hotel that

the workers who have yet to return ID card is lost, workers daily worker who only

contracted work three months alone and not necessarily extended, workers who do

not wish to enroll in the program BPJS for the contract period is short, workers who

did not know about BPJS. Advice can be given that the hotel should be more effort to

optimize the safety and health of workers and the workers should have been

registered on the first day of work. The government should also reinforce sanctions

for companies that do not register workers in accordance with applicable

regulations. As well as providing socialization of the importance of health and safety

and the socialization of their social security program the Government is BPJS.

Keywords: Legal Protection, Worker, Work Accidents, BPJS

Page 16: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tenaga kerja adalah salah satu langkah pembangunan ekonomi, yang

mempunyai peranan signifikan dalam segala aktivitas nasional, khususnya

perekonomian nasional dalam hal peningkatan produktivitas dan kesejahteraan.

Tenaga kerja yang melimpah sebagai penggerak tata kehidupan ekonomi serta

merupakan sumber daya yang jumlahnya melimpah.1 Oleh sebab itu dibutuhkannya

lapangan pekerjaan yang dapat menampung seluruh tenaga kerja, tetapi tenaga kerja

yang memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan kemampuannya,

sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan dapat meningkatkan produktifitas

perusahaan.2

Tenaga kerja yang terampil banyak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan,

dimana untuk menjamin kesehatan dan keselamatan tenaga kerja maka perlu dibentuk

perlindungan tenaga kerja, karena banyak resiko yang dapat dialami oleh pekerja

dalam melakukan pekerjaannya. Apabila sewaktu ketika tenaga kerja mengalami

1Lalu Husni, 2014, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan, Ed-Revisi, Raja Grafindo Persada,

Jakarta, h.47 2 Zainal Asikin, dkk, 2002, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Cet 4, Raja Grafindo Persada,

Jakarta, h.76

Page 17: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

2

sakit akibat pekerjaannya, kecelakaan kerja maupun hari tua, sudah ada penggantian

yang sesuai atas apa yang telah di kerjakannya.3

Perlindungan Tenaga Kerja bagi pekerja sangatlah penting, sesuai dengan

pelaksanaan amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (yang selanjutnya disebut

UUD 1945), khususnya Pasal 27 (2) tentang hak warga negara atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Mengingat betapa pentingnya peran

ketenagakerjaan bagi lembaga/badan usaha milik negara maupun milik swasta dalam

upaya membantu tenaga kerja untuk memperoleh hak-hak nya maka dirumuskanlah

Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (yang selanjutnya

disebut UU Ketenagakerjaan)

Peran tenaga kerja sebagai modal usaha dalam melaksanakan pembangunan

harus didukung juga dengan jaminan hak setiap pekerja.4

Setiap tenaga kerja

diberikan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan

dan keahliannya serta diberikan penghasilan yang layak sehingga dapat menjamin

kesejahteraan dirinya beserta keluarga yang menjadi tanggungannya.

Dalam Pasal 86 ayat (1) UU Ketenagakerjaan disebutkan bahwa setiap

pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

1) keselamatan dan kesehatan kerja;

2) moral dan kesusilaan; dan

3Ibid, h.77 4Asri Wijayanti, 2009, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Penerbit Sinar Grafika,

Jakarta, h. 6.

Page 18: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

3

3) perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

agama.

Untuk melindungi keselamatan tenaga kerja guna mewujudkan produktifitas

kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

Perlindungan tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.5 Perlindungan tenaga kerja timbul karena adanya perjanjian yang

disepakati oleh pihak pengusaha dengan pekerja/buruh, sehingga menimbulkan apa

yang disebut dengan hubungan kerja. Dalam lapangan perburuhan, kebijakan-

kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah sesuai dengan kebijakan ketenagakerjaan

adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja/buruh dengan berbagai upaya

diantaranya perbaikan upah, jaminan sosial, perbaikan kondisi kerja, dalam hal ini

untuk meningkatkan kedudukan harkat dan martabat tenaga kerja.

Hak atas Jaminan Sosial muncul karena memang sudah kodratnya bahwa

manusia memiliki kehidupan yang tidaklah abadi. Seringkali manusia itu tertimpa

ketidak beruntungan. Kehidupan manusia dapat diibaratkan seperti magnet yang

memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan selatan. Dimana hal tersebut sesuai dengan

keadaan manusia yang berada dalam ketidak pastian.6

Kemajuan pembangunan telah meningkatkan kapasitas produksi yang

berarti memperluas lapangan kerja atau memberikan tingkat penghasilan,

5 Lalu Husni, op.cit, h.133 6 Zaeni Asyhadie, Aspek-aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Cet.1, PT.Rajawali,

Jakarta, 2008, h.2 (selanjutnya disebut Zani Ashyhadie I)

Page 19: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

4

sehingga taraf hidup pekerja dapat bertambah. Namun, keadaan ini tidak

berlangsung secara permanen, karena penghasilan dapat berhenti sementara atau

selamanya sehingga menimbulkan kerugian bagi individu yang bersangkutan.

Terhentinya penghasilan biasanya ditimbulkan karena terjadinya peristiwa-

peristiwa kehidupan yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang untuk

mencari nafkah dan bekerja, misalnya karena kecelakaan kerja ataupun hari tua,

maka penanggulangannya harus dilakukan secara sistematis, terencana dan teratur.

Adanya perlindungan tenaga kerja adalah untuk memberikan perlindungan

keselamatan bagi pekerja/buruh pada saat bekerja, sehingga apabila di kemudian hari

terjadi kecelakaan kerja pekerja/buruh tidak perlu khawatir karena sudah ada

peraturan yang mengatur keselamatan bekerja dan tata cara penggantian ganti rugi

dari kecelakaan kerja tersebut.

Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja,

termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja

atau sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Kecelakaan

kerja merupakan resiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan

pekerjaannya.7 Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan

yang diakibatkan oleh adanya resiko-resiko sosial seperti sakit atau cacat karena

kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka diperlukan adanya jaminan

kecelakaan kerja. Kesehatan dan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung

7 Tim Visi Yustisia, 2014, Memperoleh Jaminan Sosial Dari BPJS, cet.1, Transmedia

Pustaka, Jakarta, h.8

Page 20: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

5

jawab pengusaha sehingga pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran

jaminan kecelakaan kerja yang berkisar antara 0,24% s/d 1,74% sesuai kelompok

jenis usaha. 8

Menurut UU Ketenagakerjaan pada Pasal 99 Ayat (1) dikatakan bahwa setiap

pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga

kerja. Kemudian, Pasal 15 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (yang selanjutnya disebut UU BPJS),

menyebutkan “Pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan

pekerjanya sebagai peserta kepada badan penyelenggara jaminan sosial sesuai dengan

program jaminan sosial yang diikuti”.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (yang selanjutnya disebut BPJS)

merupakan badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

sosial sebagai salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat

agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. BPJS merupakan

transformasi dari Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) yang berdiri pada

tahun 1992. BPJS sebagaimana dimaksud yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS

Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan suatu program jaminan sosial bagi tenaga

kerja bersifat wajib yang menyelenggarakan program Jaminan Kecelakaan Kerja

(JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kematian

8 Ibid.

Page 21: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

6

(JKM)9. Jaminan sosial dimaksudkan untuk memberikan perlindungan bagi tenaga

kerja terhadap resiko sosial-ekonomi yang menimpa tenaga kerja dalam melakukan

pekerjaan baik berupa kecelakaan kerja, sakit, hari tua maupun meninggal dunia,

dengan demikian diharapkan ketenangan bagi pekerja akan terwujud, sehingga

produktivitas akan semakin meningkat. Dalam prakteknya meski program jaminan

sosial telah di rancang sejak tahun 1992, tenyata masih ada pekerja/buruh yang belum

terdaftar sebagai peserta program ini sesuai ketentuan yang berlaku yang salah

satunya terdapat pada Hotel Mercure Resort Sanur.

Dalam meningkatkan produktifitasnya, Hotel Mercure Resort Sanur memiliki

banyak tenaga kerja yang berkualitas dalam berbagai bidangnya. Jenis-jenis tenaga

kerja yang ada pada Hotel Mercure Resort Sanur antara lain pekerja tetap, daily

worker/pekerja harian lepas, kontrak dan outsourching. Pada tahun 2015, salah

seorang daily worker/pekerja harian lepas yang bernama I Wayan Sukasada berumur

31 Tahun yang bekerja dibidang gardener mengalami kecelakaan kerja, ia mengalami

luka dibagian tangan saat sedang memotong rumput, saat itu I Wayan Sukasada

belum terdaftar dalam program BPJS dikarenakan ada hambatan dalam mendaftarkan

pekerja daily worker/pekerja harian lepas yang dihadapi pihak hotel sehingga tidak

mendapatkan jaminan sosial. Atas dasar latar belakang diatas, maka penulis tertarik

untuk mengusulkan penelitian guna menyusun skripsi dengan judul “Perlindungan

Hukum Bagi Tenaga Kerja Yang Mengalami Kecelakaan Kerja Yang Tidak

9 Ibid. h.5

Page 22: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

7

Terdaftar Dalam Program Bpjs (Studi Kasus Pada Hotel Mercure Resort

Sanur)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut di atas, rumusan permasalahan yang diajukan

dalam penelitian ini, adalah:

1. Bagaimanakah bentuk perlindungan yang diberikan terhadap tenaga kerja yang

mengalami kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam program BPJS oleh Hotel

Mercure Resort Sanur?

2. Apakah faktor-faktor penghambat pemenuhan kewajiban terhadap tenaga kerja

yang mengalami kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam program BPJS oleh

Hotel Mercure Resort Sanur?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup penelitian merupakan bingkai penelitian, yang

menggambarkan batas penelitian, mempersempit permasalahan, dan membatasi areal

penelitian. Untuk mencegah agar isi dan uraian tidak menyimpang dari pokok-pokok

permasalahan, maka perlu diberikan batasan-batasan mengenai ruang lingkup

masalah yang akan dibahas.10

Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini hanya

membatasi untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang

10 Bambang Sunggono, 2007, Metodelogi Penelitian Hukum, Cet.7, PT.Raja Grafindo

Persada, Jakarta, h. 111.

Page 23: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

8

mengalami kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam program BPJS serta apa

faktor-faktor penghambat pemenuhan kewajiban terhadap tenaga kerja suatu

perusahaan yang mengakibatkan tenaga kerja belum terdaftar dalam program BPJS.

1.4 Orisinalitas

Dalam rangka menghindari plagiat dalam penulisan ini, maka penulis

mencantumkan beberapa karya ilmiah terdahulu yang pembahasannya berkaitan

dengan Bentuk Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kerja yang Mengalami

Kecelakaan Kerja yang Tidak Terdaftar dalam Program BPJS.

Tabel 1.1

Daftar Penelitian Sejenis

No Judul Skripsi Penulis Metode Pendekatan

1 Pelaksanaan

Program Jaminan

Kecelakaan

Kerja Di PT

Wijaya Karya

Binugrah Adi

Wiguna

(mahasiswa

fakultas hukum

universitas Sebelas

Maret Surakarta

tahun 2010)

1. Bagaimana tanggung jawab

PT Wijaya Karya terhadap

pekerja yang mengalami

kecelakaan kerja?

2. Bagaimana Prosedur

Pemberian jaminan

kecelakaan kerja oleh PT

JAMSOSTEK terhadap

pekerja di PT Wijaya Karya?

Tabel 1.2

Daftar Penelitian Sejenis

Page 24: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

9

No Judul Skripsi Penulis Rumusan Masalah

2 Perlindungan

Hukum Tenaga

Kerja dalam

Program

JAMSOSTEK

serta fungsi dan

peran

JAMSOSTEK

sebagai Penjamin

Keselamatan

Tenaga Kerja di

Kota Jambi.

Hari Anggara

(mahasiswa

fakultas hukum

universitas Islam

Indonesia) Tahun

2010

1. Bagaimana Pelaksanaan

Program JAMSOSTEK

dalam perlindungan hukum

terhadap tenaga kerja di

Kota Jambi?

2. Apa saja kendala yang

dihadapi PT. JAMSOSTEK

dalam upaya memberikan

perlindungan hukum

terhadap tenaga kerja di

Kota Jambi?

1.5 Tujuan Penelitian

1.5.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui dan memahami bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap

pekerja/buruh yang mengalami kecelakaan kerja tanpa adanya jaminan

kecelakaan kerja.

1.5.2 Tujuan khusus

Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor yang menghambat perusahaan

tidak mendaftarkan program BPJS berdasarkan ketentuan Pasal 15 Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Page 25: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

10

Sebagai bahan atau data informasi di bidang ilmu hukum bagi mahasiswa,

akademisi ataupun masyarakat umum, dan sebagai upaya untuk menambah

pengetahuan mengenai perlindungan hukum terhadap pekerja/buruh yang mengalami

kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam program BPJS. Serta memberikan

sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu hukum dan Hukum Ketenagakerjaan

pada khususnya.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

solusi yang tepat bagi Pemerintah, Pekerja dan Pihak Hotel terhadap perlindungan

hukum pekerja/buruh yang mengalami kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam

program BPJS.

1.7 Landasan Teoritis

Pada hakekatnya, setiap negara pasti memberikan suatu perlindungan hukum

bagi setiap warga negaranya. Di dalam UUD 1945 alenia ke-4 disebutkan bahwa

"Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum…."

Ini menunjukan bahwa pemerintah memberikan perlindungan bagi seluruh

rakyat Indonesia, termasuk para pekerja dan buruh. Perlindungan tenaga kerja

bertujuan untuk menjamin berlangsungnya sistem hubungan kerja secara harmonis

tanpa disertai adanya tekanan dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah. Tenaga

kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan

Page 26: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

11

barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk

masyarakat.11

Ada dua macam perlindungan hukum, yaitu perlindungan hukum preventif

dan perlindungan hukum represif. 12

1. Perlindungan hukum preventif

Perlindungan hukum preventif artinya rakyat diberikan kesempatan untuk

mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum keputusan pemerintah mendapat

bentuk yang defmitive. Dalam hal ini artinya perlindungan hukum yang preventif ini

bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa. Perlindungan hukum yang preventif

sangat besar artinya bagi tindak pemerintah yang didasarkan pada kebebasan

bertindak karena dengan adanya perlindungan hukum yang preventif pemerintah

terdorong untuk bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan. Menurut Philipus

M.Hadjon preventif merupakan keputusan keputusan dari aparat pemerintah yang

lebih rendah yang dilakukan sebelumnya.Tindakan preventif adalah tindakan

pencegahan.13

2. Perlindungan hukum represif

11Hardijan Rusli, 2003, Hukum Ketenagakerjaan. Ghalian Indonesia , Jakarta, h. 12. 12 Philipus M.Hadjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Bina Ilmu

Surabaya, h.1 13 Hadjon , dkk, 2002, Pengantar Administrasi Negara, Gajah Mada University, Yogyakarta,

h. 3.

Page 27: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

12

Perlindungan hukum represif, yaitu perlindungan hukum yang diberikan setelah

adanya sengketa. Perlindungan hukum represif ini bertujuan untuk menyelesaikan

sengketa.

Menurut Imam Soepomo, perlindungan tenaga kerja menjadi 3 (tiga) macam

yaitu :

a. Perlindungan sosial, yaitu perlindungan yang berkaitan dengan usaha

kemasyarakatan yang tujuannya untuk memungkinkan pekerja

mengenyam dan khususnya sebagai anggota masyarakat dan anggota

keluarga. Perlindungan sosial ini disebut juga dengan kesehatan kerja.

b. Perlindungan teknis, yaitu suatu perlindungan yang berkaitan dengan

usaha-usaha untuk menjaga pekerja terhindar dari bahaya kecelakaan

saat bekerja. Perlindungan ini disebut sebagai keselamatan kerja.

c. Perlindungan ekonomis, yaitu suatu perlindungan yang berkaitan

dengan usaha-usaha untuk memberikan kepada pekerja suatu

penghasilan yang cukup guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ketiga perlindungan jenis ini disebut jaminan sosial.14

Dalam hukum ketenagakerjaan bentuk perlindungan hukum yang diberikan

berupa perlindungan hukum dibidang keamanan kerja dimana baik dalam waktu yang

relatif singkat atau lama akan aman dan ada jaminan keselamatan bagi pekerja.

Dengan adanya perlindungan hukum terhadap pekerja, negara mewajibkan kepada

pengusaha untuk menyediakan alat keamanan kerja bagi pekerja. Dalam hal

pertanggungjawaban terhadap pekerja apabila terjadi kecelakaan kerja ketika

melaksanakan kewajibannya dalam pekerjaan, maka pengusaha akan menanggung

14Zaeni Asyhadie, 2008, Hukum Kerja (Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja),

edisi revisi 2, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, h. 20. (selanjutnya disebut Zani Ashyhadie II)

Page 28: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

13

beban yang timbul secara materiil dengan memberikan penggantian dari biaya yang

timbul akibat kecelakaan kerja.15

Perlindungan pekerja dapat dilakukan, baik dengan jalan memberikan

tuntunan, maupun dengan jalan meningkatkan pengakuan hak-hak asasi manusia,

perlindungan fisik dan teknis serta sosial dan ekonomi melalui norma yang berlaku

dalam lingkungan kerja itu. Dengan demikian maka perlindungan kerja ini akan

mencangkup :

1. Norma keselamatan kerja yang meliputi keselamatan kerja, keadaan tempat kerja

dan lingkungan serta cara-cara melakukan pekerjaan.

2. Norma kesehatan kerja dan heigiene kesehatan perusahaan yang meliputi

pemeliharaan dan mempertinggi derajat kesehatan pekerja, perawatan tenaga

kerja yang sakit.

3. Norma kerja yang meliputi perlindungan terhadap tenaga kerja yang berkaitan

dengan waktu bekerja, sistem pengupahan, istirahat, cuti.

4. Kepada tenaga kerja yang mendapat kecelakaan akibat pekerjaan, berhak atas

ganti rugi perawatan dan rehabilitasi akibat kecelakaan.16

1.8 Metode Penelitian

1.8.1 Jenis penelitian

15Soedarjadi, 2008, Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, Pustaka Yustisia, Yogyakarta,

h. 53. 16Zainal Asikin, op.cit, h. 96.

Page 29: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

14

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Yuridis-Empiris. Jenis

penelitian ini merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan

kebenaran, yaitu dengan membandingkan aturan yang ada dengan pelaksanaannya

atau kenyataan dalam masyarakat (dasollen dan dassein).17

Pertimbangan dalam penggunaan jenis penelitian ini dikarenakan obyek

kajian yang akan diteliti terdapat kesenjangan antara peraturan yang ada dengan

pelaksanaanya di masyarakat, berkenaan dengan bentuk perlindungan hukum

terhadap tenaga kerja yang mengalami kecelakaan yang tidak terdaftar dalam

program BPJS.

1.8.2. Jenis pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan fakta (The

Fact Approach) dan pendekatan perundang-undangan (The Statue Approach).

Pendekatan fakta (The Fact Approach) dilakukan dengan melihat keadaan nyata di

wilayah penelitian. Pendekatan perundang-undangan (The Statue Approach)

dilakukan dengan kajian terhadap undang-undang yang dikaitkan dengan

permasalahan yang ada di lapangan.18

Pendekatan fakta ini, merupakan data primer yang diperoleh dalam penelitian

di lapangan, sedangkan data penelitian sekunder diperoleh melalui pendekatan

perundang-undangan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang

bersangkutpaut dengan isu hukum yang sedang ditangani, dalam penelitian ini terkait

17 Johan Nasution, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung, h. 36. 18 Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, h. 97.

Page 30: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

15

dengan bentuk perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang mengalami

kecelakaan yang tidak terdaftar dalam program BPJS.

1.8.3. Sifat penelitian

Sifat penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bersifat

menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok

tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala dengan gejala lain dalam

masyarakat. Sehingga dalam penelitian ini akan difokuskan pada penggambaran /

pemaparan khususnya mengenai bentuk perlindungan hukum terhadap tenaga kerja

yang mengalami kecelakaan yang tidak terdaftar dalam program BPJS.

1.8.4 Data dan sumber data

Pada penulisan dan penelitian ini, adapun data yang digunakan adalah

bersumber dari:

1. Data primer, yakni data yang diperoleh langsung dari sumber utama di lapangan,

yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama di lapangan baik dari

responden maupun informan, dimana data tersebut berasal dari observasi atau

pengamatan secara langsung ke tempat kejadian dan melalui wawancara.

Informan bisa di artikan sebagai seseorang atau lebih yang memberikan informasi

kepada tentang segala hal yang berkaitan dengan subjek penelitian.19

Responden

adalah seseorang atau lebih yang dapat memberikan tanggapan atas pertanyaan

19 Ade Saptomo, 2009, Pokok pokok metodologi Penelitian Hukum Empiris Murni, Trisakti,

Jakarta, h.81.

Page 31: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

16

yang di ajukan peneliti kepadanya lewat daftar pertanyaan.20

Dalam hal ini pihak-

pihak yang mengetahui atau sebagai responden terkait mengenai bentuk

perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang mengalami kecelakaan yang

tidak terdaftar dalam program BPJS, adalah Hotel Mercure Resort Sanur.

2. Sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dari penelitian kepustakaan

(library research), yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dalam bentuk

bahan-bahan hukum. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari bahan hukum primer yaitu peraturan perundang-undangan, bahan hukum

sekunder yaitu bahan hukum yang dapat menjelaskan bahan hukum primer yang

meliputi buku-buku atau literatur dan bahan hukum tersier yaitu bahan hukum

yang dapat menjelaskan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang

meliputi kamus hukum dan ensiklopedi.

1.8.5 Teknik pengumpulan data

Menurut Soerjono Soekanto, dalam penelitian lazimnya dikenal tiga jenis

pengumpul data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau

observasi, wawancara atau interview.21

Metode pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini ialah teknik wawancara (interview) dan teknik wawancara

dilakukan bukan sekedar bertanya kepada seseorang melainkan juga dibarengi dengan

pertanyaan-pertanyaan yang diperuntukkan kepada narasumber atau informan,

pertanyaan itu dirancang untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang relevan dengan

20 Ibid, h. 82. 21 Soerjono Soekanto, 1990, Ringkasan Metodelogi Penelitian Hukum Empiris, Cet. Ke-1,

IND-HILL-CO, Jakarta, h. 114.

Page 32: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

17

masalah penelitian ini, hal tersebut dilakukan agar hasil wawancara nantinya

memiliki nilai validitas. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada

narasumber yang bekerja di Hotel Mercure Resort Sanur. Penelitian akan dilakukan

di Hotel Mercure Resort Sanur Resort Sanur.

1.8.6. Teknik penetuan sampel penelitian

Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

non-probability sampling dengan bentuk purposive sampling. Berdasarkan teknik

purposive sampling, sampel pertama yang diteliti ditentukan sendiri oleh si peneliti

yaitu dengan, yang mana penunjukkan dan pemilihan sampel didasarkan

pertimbangan bahwa sampel telah memenuhi kriteria dan sifat-sifat atau karakteristik

tertentu yang merupakan ciri utama dari populasinya, yaitu dapat memahami dan

mampu untuk mendeskripsikan permasalahan yang diteliti.

Teknik non probability sampling dengan bentuk purposive sampling ini

digunakan karena penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dan data tentang

populasi belum dapat ditentukan secara pasti jumlahnya.

1.8.7. Pengolahan dan analisis data

Setelah data ini dikumpulkan dan dicari kebenarannya dalam hubungannya

dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, kemudian data ini dianalisis

dengan menggunakan analisis kualitatif. Dijelasakan pada Buku Pedoman Fakultas

Hukum Universitas Udayana bahwa penelitian dengan teknik analisis kualitatif atau

analisis deskriptif, keseluruhan data yang terkumpul dari data primer maupun

Page 33: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

18

sekunder akan diolah dan dianalisis dengan cara menyusun data secara sistematis,

digolongkan ke dalam pola dan tema, dikategorikan dan diklasifikasikan,

dihubungkan antara satu dengan yang lainnya, dilakukan interpretasi untuk

memahami makna data dalam situasi sosial, dan dilakukan penafsiran dari perspektif

peneliti setelah memahami keseluruhan kualitas data dan proses analisis tersebut

dilakukan terus menerus sejak pencarian data di lapangan dan berlanjut terus hingga

pada tahap analisis, kemudian dilakukan analisis secara kualitatif, kemudian data

akan disajikan secara deskriptif, kualitatif dan sistematis.

Page 34: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

19

BAB II

TINJAUAN UMUM PELINDUNGAN HUKUM, TENAGA KERJA,

KECELAKAAN KERJA DAN BPJS

2.1. Perlindungan Hukum

2.1.1. Pengertian perlindungan hukum

Perlindungan hukum diartikan sebagai suatu bentuk tindakan atau perbuatan

hukum pemerintah yang diberikan kepada subjek hukum sesuai dengan hak dan

kewajibannya yang dilaksanakan berdasarkan hukum positif di Indonesia.

Perlindungan hukum timbul karena adanya suatu hubungan hukum. Hubungan

hukum adalah interaksi antara subjek hukum yang memiliki relevansi hukum atau

mempunyai akibat hukum (timbulnya hak dan kewajiban).22

Perlindungan Hukum juga dapat diartikan sebagai segala daya upaya yang

dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun lembaga pemerintah, swasta yang

bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan

hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada.23

Pada prinsipnya perlindungan hukum

tidak membedakan terhadap kaum pria maupun wanita, sistem pemerintahan negara

sebagaimana yang telah dicantumkan dalam penjelasan UUD 1945 diantaranya

22 Soeroso, 2006, Pengahantar Ilmu Hukum, Cetakan Kedelapan, Penerbit Sinar Grafika,

Jakarta, h. 49. 23 Yulies Tiena Masriani, 2008, Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, h.7

Page 35: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

20

menyatakan prinsip "Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum

(rechtstaaf) dan pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar)", elemen

pokok negara hukum adalah pengakuan dan perlindungan terhadap "fundamental

rights".

Hubungan hukum tersebut dilakukan antara subyek hukum, baik manusia

(naiurlijke person), badan hukum (Recht Persoon) maupun jabatan (ambt) merupakan

bentuk dari perbuatan hukum, yang mana masing-masing subyek hukum merupakan

pemikul hak dan kewajiban dalam melakukan tindakan hukum berdasarkan atas

kemampuan dan kewenangan. Hubungan hukum yang terjadi akibat interaksi antar

subyek hukum tersebut secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan adanya

relevansi serta adanya akibat-akibat hukum24

. Sehingga nantinya agar suatu hubungan

hukum tersebut dapat berjalan dengan seimbang serta adil dalam arti setiap subyek

hukum mendapatkan apa yang menjadi haknya serta dapat menjalankan kewajiban

yang dibebankan kepadanya, maka hukum tampil sebagai aturan main yang

mengatur, melindungi serta menjaga hubungan tersebut.

Menurut Philipus M. Hadjon, dimana dikemukakan bahwa perlindungan

hukum di dalam kepustakaan hukum bahasa Belanda dikenal dengan sebutan

"rechtbescheming van de burgers".25

Jadi pendapat tersebut menunjukan kata

perlindungan hukum merupakan terjemahan dari bahasa Belanda yakni

24 Ibid. h. 51 25Philipus M.Hadjon , op.cit, h. 1.

Page 36: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

21

"rechtbescherming". Maka perlindungan hukum diartikan suatu usaha untuk

memberikan hak-hak pihak yang dilindungi sesuai dengan kewajiban yang telah

dilakukan.

Ada dua macam perlindungan hukum, yaitu perlindungan hukum preventif

dan perlindungan hukum represif.26

1. Perlindungan hukum preventif.

Preventif artinya rakyat diberikan kesempatan untuk mengajukan keberatan

(inspraak) atau pendapatnya sebelum keputusan pemerintah mendapat bentuk yang

definitive. Dalam hal ini artinya perlindungan hukum yang preventif ini bertujuan

untuk mencegah terjadinya sengketa.

Perlindungan hukum yang preventif sangat besar artinya bagi tindak

pemerintah yang didasarkan pada kebebasan bertindak karena dengan adanya

perlindungan hukum yang preventif pemerintah terdorong untuk bersikap hati hati

dalam mengambil keputusan. Menurut Philipus M. Hadjon Preventif merupakan

keputusan keputusan dari aparat pemerintah yang lebih rendah yang dilakukan

sebelumnya. Tindakan preventif adalah tindakan pencegahan.27

Jika dibandingkan dengan teori perlindungan hukum yang represif, teori

perlindungan hukum yang preventif dalam perkembangannya agak ketinggalan,

namun akhir-akhir ini disadari pentingnya teori perlindungan hukum preventif

26 Philipus M.Hadjon, loc.it. 27Hadjon, dkk, loc.it.

Page 37: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

22

terutama dikaitkan dengan asas freies ermesen (discretionaire bevoegdheid). Asas

freies ermesen, yaitu kebebasan bertindak untuk memecahkan masalah yang

aturannya belum ada, sedangkan masalah itu harus diatasi dengan segera.28

2. Perlindungan hukum represif.

Perlindungan hukum represif, yaitu perlindungan hukum yang diberikan

setelah adanya sengketa. Perlindungan hukum represif ini bertujuan untuk

menyelesaikan sengketa.

2.1.2 Dasar hukum perlindungan hukum

Dalam merumuskan prinsip perlindungan hukum bagi rakyat Indonesia,

landasan berpijaknya adalah Pancasila sebagai dasar ideologi dan dasar falsafah

negara. Pengakuan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia dikatakan

bersumber pada Pancasila, karena pengakuan dan perlindungan terhadapnya secara

intrinsik melekat pada Pancasila. Selain bersumber pada Pancasila prinsip

perlindungan hukum juga bersumber pada prinsip negara hukum. 29

Perlindungan Hukum berdasar pada:

1. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Segala warga negara

bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib

menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”

28Hadjon, dkk. op.cit, h.3. 29 Fitri Hidayat, 2013, “Perlindungan Hukum Unsur Esensial Dalam Suatu Negara Hukum”,

URL:http://fitrihidayat-ub.blogspot.co.id/2013/07/perlindungan-hukum-unsur-esensial-dalam.html

(diakses pada 30 Oktober 2016)

Page 38: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

23

2. Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas

pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil

serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.”

3. Pasal 28 ayat (5) UUD 1945 yang berbunyi “Untuk menegakkan dan

melindungi Hak Asasi Manusia sesuai dengan prinsip negara hukum

yang demokratis, maka pelaksanaan Hak Asasi Manusia dijamin,

diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.”

4. Pasal 30 ayat (4) UUD 1945 yang berbunyi “Kepolisian Negara

Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan

ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani

masyarakat, serta menegakkan hukum.”

5. Pasal 24 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Kekuasaan kehakiman

merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan

peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan

2.2 Tenaga Kerja

2.2.1 Pengertian tenaga kerja

Dalam Pasal 1 angka 2 UU Ketenagakerjan menyatakan bahwa “tenaga kerja

adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang

dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat”.

Pengertian tenaga kerja dalam UU Ketenagkerjaan tersebut menempurnakan

pengertian tenaga kerja dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang

Ketentuan Pokok Ketenagakerjaan yang memberikan pengertian tenaga kerja adalah

“setiap orang yang mampu melalukan pekerjaan dengan baik di dalam maupun diluar

hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat”30

30 Lalu Husni, op.cit, h. 28.

Page 39: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

24

Payaman Simanjuntak menyatakan tenaga kerja (manpower) adalah

“penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan

yang melaksanakan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga31

.

Pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja menurutnya ditentukan oleh

umur/usia”. Batas umur minimum tenaga kerja di Indonesia yaitu antara 13 tahun

sampai dengan 15 tahun untuk melakukan pekerjaan yang ringan sepanjang tidak

mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental dan sosial. Hal ini tercantum

dalam ketentuan Pasal 69 UU Ketenagakerjaan. Dengan demikian, tenaga kerja di

Indonesia adalah setiap penduduk yang berumur 13 tahun atau lebih, sedangkan

penduduk yang berumur dibawah 13 tahun digolongkan sebagai bukan tenaga kerja

atau dengan kata lain, tenaga kerja adalah bagian dari penduduk, yaitu penduduk

dalam usia kerja.

Tenaga kerja (manpower) terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan

kerja. Angkatan kerja atau labour force terdiri dari :

a. golongan yang bekerja, dan

b. golongan yang menganggur atau yang sedang mencari pekerjaan.

Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari :

a. mereka yang dalam studi

b. mereka yang mengurus rumah tangga

31 Sendjun H. Manulang, 2001, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia, Bhineka

Cipta, Jakarta, h. 3

Page 40: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

25

c. golongan penerima pendapatan yakni mereka yang tidak melakukan

aktivitas ekonomi tapi memperoleh pendapatan misalnya

pensiunan, penerima bunga deposito dan sejenisnya.32

Pengertian pekerja menurut ketentuan Pasal 1 angka 3 UU Ketenagakerjaan

adalah “setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk

lain”. Pengertian setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan

barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk

masyarakat dapat meliputi setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau

imbalan dalam bentuk lain atau orang yang bekerja sendiri dengan tidak menerima

upah/imbalan.

Adapun macam-macam tenaga kerja meliputi :

a. pegawai negeri

b. pekerja formal

c. pekerja informal

d. orang yang belum bekerja atau pengangguran.

2.2.2 Hak dan kewajiban tenaga kerja

1) Hak tenaga kerja

Dalam pembangunan nasional peran tenaga kerja sangat penting, sehingga

perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan untuk menjamin hak-hak dasar

pekerja/buruh dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan tanpa

32 Lalu Husni, op.cit, h. 29.

Page 41: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

26

diskriminasi atas dasar apapun untuk mewujudkan kesejahteraan pekerja/buruh.33

Berbicara mengenai hak pekerja/buruh berarti membicarakan hak-hak asasi, maupun

hak bukan asasi. Hak asasi adalah hak yang melekat pada diri pekerja/buruh itu

sendiri yang dibawa sejak lahir dan jika hak tersebut terlepas dari diri pekerja itu akan

turun derajat dan harkatnya sebagai manusia. Sedangkan hak yang bukan asasi berupa

hak pekerja/buruh yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang

sifatnya non asasi.34

Hak tenaga kerja adalah sebai berikut:

1. Imbalan kerja (gaji, upah dan sebagainya) sebagaimana telah

diperjanjikan bila ia telah melaksanakan kewajiban

2. Fasilitas dan berbagai tunjangan/dana bantuan yang menurut perjajian

akan diberikan oleh pihak majikan/perusahaan kepadanya

3. Perlakuan yang baik atas dirinya melalui penghargaan dan

penghormatan yang layak, selaras dengan harkat dan martabatnya

sebagai manusia

4. Perlakuan yang adil dan seimbang antara dirinya dan kawan-kawannya,

dalam tudas dan penghasilannya masing-masing dalam angka

perbandingan yang sehat

5. Jaminan kehidupan yang wajar dan layak dari pihak majikan/perusahaan

6. Jaminan perlindungan dan keselamatan diri dan kepentingan selama

hubungan kerja berlangsung

7. Penjelasan dan kejelasan status, waktu dan cara kerjanya pada

majikan/perusahaan.35

8. Menyatakan keberatan melakukan pekerjaan bila syarat keselamatan dan

kesehatan kerja serta alat perlindungan diri yang diwajibkan tidak

dipenuhi, kecuali dalam toleransi khusus yang ditetapkan lain oleh

pegawai pengawas.

33 Adrian Sutedi, 2011, Hukum Perburuhan, Ed-1. Cet.2,Sinar Grafika, Jakarta, h. 14. 34 Ibid, h. 15 35A. Ridwan Halim, 1990, Hukum Perburuhan Dalam Tanyak Jawab, Balai Akasara, Jakarta,

h. 45.

Page 42: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

27

Adapun hak-hak tenaga kerja yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan adalah

sebagai berikut:

1. Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk

memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak tanpa membedakan

jenis kelamin, suku, ras, agama, dan aliran politik sesuai dengan minat

dankemampuan tenaga kerja yang bersangkutan, termasuk perlakuan

yang sama terhadap penyandang cacat.

2. Setiap tenaga kerja berhak memperoleh, meningkatkan dan

mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat serta

kemampuannya melalui pelatihan kerja.

3. Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah

mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan pemerintah, lembaga

pelatihan kerja swasta, atau pelatihan di tempat kerja.

4. Tenaga kerja yang telah mengikuti program pemagangan berhak atas

pengakuan kualifikasi kompetensi kerja dari perusahaan atau lembaga

sertifikasi.

5. Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk

memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh

penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri.

6. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan waktu istirahat dan cuti, dan

berhak mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan ibadah yang

diwajibkan oleh agamanya.

7. Pekerja/buruh perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan

memberitahukan kepada pengusaha, tidak wajib bekerja pada hari

pertama dan kedua pada waktu haid.

8. Pekerja/buruh perempuan berhak memperoleh istirahat sebelum dan

sesudah melahirkan, bagi pekerja yang mengalami keguguran

kandungan sesuai dengan surat keterangan dokter atau bidan kandungan.

9. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan

atas

Page 43: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

28

a. keselamatan dan kesehatan kerja;

b. moral dan kesusilaan; dan

c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta

nilai- nilai agama.

10. Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, artinya pendapatan atau

penerimaan pekerja/buruh dari hasil pekerjaanya mampu memenuhi

kebutuhan hidup pekerja/buruh dan keluarganya secara wajar yang

meliputi makanan dan minuman, pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan

jaminan hari tua.

11. Setiap pekerja/buruh dan keluarganya berhak memperoleh jaminan

sosial tenaga kerja untuk meningkatkan kesejahteraan bagi

pekerja/buruh dan keluarganya.

12. Setiap pekerja/buruh berhak membentuk dan menjadi anggota serikat

pekerja/serikat buruh.

13. Pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh berhak melakukan

mogok kerja yang dilakukan secara sah, tertib dan damai apabila tidak

tercapainya kesepakatan penyelesaian hubungan industrial yang

disebabkan karena pengusaha tidak mau melakukan perundingan atau

perundingan mengalami jalan buntu. 36

2) Kewajiban tenaga kerja

Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh

berdasarkan perjanjian kerja. Dalam hubungan kerja pasti muncul kewajiban-

kewajiban para pihak. Adapun kewajiban-kewajiban pekerja/buruh adalah sebagai

berikut :

1. Wajib melakukan pekerjaan sesuai dengan isi perjanjian yang telah

disepakati oleh para pihak. Dalam melaksanakan isi perjanjian, pekerja

36 Abdul Khakim, 2007, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Citra Aditya

Bakti, Bandung, h. 103.

Page 44: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

29

melakukan sendiri apa yang menjadi pekerjaannya. Akan tetapi, dengan

seizin pengusaha/majikan pekerjaan tersebut dapat digantikan oleh

orang lain.

2. Wajib menaati aturan dan petunjuk dari pengusaha/majikan. Aturan-

aturan yang wajib ditaati tersebut antara lain dituangkan dalam tata tertib

perusahaan dan peraturan perusahaan. Perintah-perintah yang diberikan

oleh majikan wajib ditaati pekerja sepanjang diatur dalam perjanjian

kerja, undang-undang dan kebiasaan setempat.

3. Kewajiban untuk membayar ganti rugi dan denda apabila pekerja dalam

melakukan pekerjaannya akibat kesengajaan atau karena kelalaiannya

sehingga menimbulkan kerugian, kerusakan, kehilangan atau lain

kejadian yang sifatnya tidak menguntungkan atau merugikan majikan,

maka atas perbuatan tersebut pekerja wajib menanggung resiko yang

timbul. 37

4. Kewajiban untuk bertindak sebagai pekerja yang baik. Pekerja wajib

melaksanakan kewajibannya dengan baik seperti yang tercantum dalam

perjanjian kerja, peraturan perusahaan, maupun dalam perjanjian kerja

bersama. Selain itu, pekerja juga wajib melaksanakan apa yang

seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan menurut peraturan

perundang-undangan, kepatutan, maupun kebiasaan. 38

2.2.3 Perlindungan tenaga kerja

Dalam melaksanakan perlindungan terhadap tenaga kerja harus diusahakan

adanya perlindungan dan perawatan yang layak bagi semua tenaga kerja dalam

melakukan pekerjaannya sehari-hari, terutama dalam bidang keselamatan kerja serta

menyangkut norma-norma perlindungan tenaga kerja.39

Tujuan perlindungan tenaga

kerja adalah untuk menjamin berlangsungnya sistem hubungan kerja secara harmonis

tanpa disertai adanya tekanan dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah,

37Lalu Husni, op. cit, h. 69. 38F.X. Djumialdji, 2008, Perjanjian Kerja (Edisi Revisi). Sinar Grafika, Jakarta, h. 43. 39Wiwiho Soedjono, 2000, Hukum Perjanjian Kerja, Bina Aksara, Jakarta, h. 42.

Page 45: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

30

pengusaha wajib melaksanakan ketentuan perlindungan tenaga kerja sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.40

Perlindungan tenaga kerja sangat mendapat perhatian dalam Hukum

Ketenagakerjaan. Beberapa Pasal dalam UU Ketenagakerjaan yang mengatur hal itu,

diantaranya:

1. Salah satu tujuan pembangunan ketenagakerjaan adalah memberikan

perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan

(Pasal 4 huruf c).

2. Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa

diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan (Pasal 5)

3. Setiap pekerja atau buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama

tanpa diskriminasi dari pengusaha (Pasal 6)

4. Setiap pekerja atau buruh berhak memperoleh dan/atau meningkatkan

dan/atau mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat,

minat dan kemampuannya melalui pelatihan kerja (Pasal 11)

5. Setiap pekerja atau buruh memiliki kesempatan yang sama untuk

mengikuti pelatihan kerja sesuai dengan bidang tugasnya (Pasal 12

ayat (3))

6. Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk

memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh

penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri (Pasal 31)

7. Setiap pekerja atau buruh berhak memperoleh perlindungan atas

keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan kesusilaan, dan perlakuan

yang sesuai dengan harkat martabat manusia serta nilai-nilai agama

(Pasal 86 ayat (1))

8. Setiap pekerja atau buruh berhak memperoleh penghasilan yang

memenuhi penghidupan yang layak bagi kemausiaan (Pasal 88 ayat

(1))

9. Setiap pekerja atau buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh

jaminan sosial tenaga kerja (Pasal 99 ayat (1))

10. Setiap pekerja atau buruh berhak membentuk dan menjadi anggota

serikat pekerja atau buruh (Pasal 104 ayat (1))41

40Abdul Khakim, 2007, Pengangar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Citra Aditya

Bakti, Bandung, h. 103. 41 Eko Wahyudi, 2016, Hukum Ketenagakerjaan, Sinar Graika, Jakarta, h.31-32

Page 46: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

31

Secara yuridis, Pasal 5 memberikan perlindungan bahwa setiap tenaga kerja

berhak dan mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan dan

penghidupan yang layak tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama, dan

aliran politik sesuai dengan minat dengan kemampuan tenaga kerja yang

bersangkutan, termasuk perlakuan yang sama terhadap para penyandang cacat.

Adapun Pasal 6 mewajibkan kepada pengusaha untuk memberikan hak dan

kewajiban pekerja atau buruh tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama

warna kulit, dan aliran politik.

Lingkup perlindungan terhadap pekerja atau buruh menurut UU

Ketenagakerjaan:

1. perlindungan atas hak-hak dasar pekerja atau buruh untuk berunding

dengan perusahaan;

2. perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja;

3. perlindungan khusus bagi pekerja atau buruh perempuan, anak, dan

penyandang cacat;

4. perlindungan tentang upah, kesejahteraan, dan jaminan sosial tenaga

kerja.42

Perlindungan tenaga kerja bertujuan untuk menjamin berlangsungnya sistem

hubungan kerja secara harmonis tanpa disertai adanya tekanan dari pihak yang kuat

terhadap pihak yang lemah. Untuk ini pengusaha wajib melaksanakan ketentuan

perlindungan tersebut sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menurut

42 Ibid, h.32

Page 47: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

32

Soepomo dalam Asikin perlindungan tenaga kerja dibagi menjadi tiga macam, yaitu

sebagai berikut:

1. perlindungan ekonomis, yaitu perlindungan tenaga kerja dalam bentuk

penghasilan yang cukup, termasuk bila tenaga kerja tidak mampu

bekerja di luar kehendaknya.

2. Perlindungan sosial, yaitu perlindungan tenaga kerja dalam bentuk

jaminan kesehatan kerja, dan kebebasan berserikat dan perlindungan

hak untuk berorganisasi.

3. Perlindungan teknis, yaitu perlindungan tenaga kerja dalam bentuk

keamanan dan keselamatan kerja.43

Ketiga jenis perlindungan di atas mutlak harus dipahami dan dilaksanakan

sebaik-baiknya oleh pengusaha sebagai pemberi jasa. Jika pengusaha melalukan

pelanggaran, maka dikenakan sanksi.

Dasar hukum perlindungan tenaga kerja antara lain :

a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39)

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1)

c. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 131)

43 Ibid. h. 33

Page 48: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

33

d. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

6)

e. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1954 tentang Istirahat Tahunan bagi

Buruh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 7)

f. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116)

2.3 Kecelakaan Kerja

2.3.1 Pengertian kecelakaan kerja

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015 Kecelakan kerja diartikan

sebagai suatu kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja termasuk sakit akibat

hubungan kerja, demikian pula terhadap kecelakaan kerja yang terjadi dalam

perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang kembali dari

melalui jalan yang biasa atau jalan yang wajar dilalui. Namun, tidak semua

kecelakaan kerja dapat dikategorikan dalam kecelakaan kerja. Ada beberapa jenis

kecelakaan yang pada awalnya tidak dapat dikategorikan dalam kecelakaan kerja,

namun karena perkembangan teknologi jenis kecelakaan dimasukkan sebagai

kecelakaan kerja. Dengan perkembangan yang demikian, maka tidak hanya meliputi

kecelakaan di perusahaan saja yang termasuk kecelakaan kerja, tetapi tetapi juga

meliputi kecelakaan lalu lintas yang timbul pada saat pergi dan pulang dari tempat

Page 49: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

34

kerja. Demikian juga kecelakaan kerja kadangkala diperluas dengan meliputi

penyakit akibat kerja. Ada 3 (tiga) jenis kecelakaan kerja, yaitu :

a. Golongan pertama, yang mengartikan kecelakaan kerja secara sempit

yaitu golongan yang hanya meliputi kecelakaan kerja yang terjadi di

perusahaan saja.

b. Golongan kedua, yang mengartikan kecelakaan yang bukan hanya

terjadi di perusahaan saja, tetapi juga penyakit yang timbul akibat

hubungan kerja di perusahaan tempat bekerja.

c. Golongan ketiga, yang mengartikan kecelakaan kerja secara luas, yaitu

jenis kecelakaan yang meliputi golongan pertama dan golongan kedua

ditambah kecelakaan (lalu lintas) yang terjadi pada saat pulang dan

pergike tempat kerja, dengan melalui rute yang biasa dilalui.44

Sedangkan menurut Manulang kecelakaan kerja meliputi:

a. Kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja atau lingkungan tempat

kerja.

b. Kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dan pulang dari

tempat kerja, sepanjang melalui perjalanan yang wajar dan biasa

dilewati setiap hari.

c. Kecelakaan terjadi di tempat lain dalam rangka tugas atau secara

langsung bersangkut paut dengan penugasan dan tidak ada unsur

kepentingan pribadi.

d. Penyakit yang timbul akibat hubungan kerja.45

Dalam kaitanya dengan kecelakaan kerja, ada suatu jenis kecelakaan yang

tidak dapat di kategorikan sebagai kecelakaan kerja. Jenis-jenis kecelakaan tersebut

adalah:

a. Kecelakaan yang terjadi pada waktu cuti, yaitu yang bersangkutan

sedang bebas dari urusan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung

jawabnya. Jika yang bersangkutan mendapat panggilan atau tugas dari

perusahaan, dalam perjalanan memenuhi panggilan tersebut, yang

bersangkutan sudah dijamin oleh jaminan kecelakaan kerja.

44 Zaeni Asyhadie I, op.cit., h. 131 45 Sendjun H. Manulang, op.cit, Jakarta, h. 115

Page 50: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

35

b. Kecelakaan yang terjadi di mes/perkemahan yang tidak berada di

lokasi tempat kerja.

c. Kecelakaan yang terjadi dalam rangka melakukan kegiatan yang

bukan merupakan tugas dari atasan, untuk kepentingan perusahaan.

d. Kecelakaan yang terjadi pada waktu yang bersangkutan meninggalkan

tempat kerja untuk kepentingan pribadi.46

Kecelakaan didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tak terduga, semula

tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan

dapat menimbulkan kerugian baik bagi manusia dan atau harta benda, sedangkan

kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan dan tidak

terencana yang mengakibatkan luka, sakit, kerugian baik pada manusia, barang

maupun lingkungan.47

Kerugian-kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan dapat

berupa banyak hal yang mana telah dikelompokkan menjadi 5, yaitu :

a. Kerusakan;

b. Kekacauan organisasi;

c. Keluhan, kesakitan dan kesedihan;

d. Kelainan dan cacat;

e. Kematian.

Pada dasarnya terjadinya kecelakaan kerja dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:

1. Unsafe Condition

46 Zaeni Asyhadie I, op.cit, h. 137 47Anonim, 2015, “Definisi dan Pengertian Kecelakaan Kerja Serta Latar Belakang Faktor

Terjadinya Kecelakaan Kerja” URL: http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-

faktor-kecelakaan-kerja.html (diakses tanggal 28 Oktober 2016)

Page 51: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

36

Dimana kecelakaan terjadi karena kondisi kerja yang tidak aman, sebagai akibat

dari :

a. Mesin, Peralatan, Bahan, dsb

b. Lingkungan Kerja

c. Proses Kerja

d. Sifat Pekerjaan

e. Cara Kerja

2. Unsafe Action

Dimana kecelakaan terjadi karena perbuatan/tindakan yang tidak aman, sebagai

akibat dari :

a. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan

b. Karakteristik fisik

c. Karakteristik mental psikologis

d. Sikap dan tingkah laku yang tidak aman48

Selain itu ada beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja yang dikategorikan

menjadi 3 (tiga) faktor yaitu faktor teknis, faktor non-teknis dan faktor alam.

1. Faktor Teknis

a. Tempat kerja

48 Ibid.

Page 52: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

37

Tempat kerja harus memenuhi syarat-syarat keselamatan kerja, seperti ukuran

ruangan tempat kerja, penerangan, ventilasi udara, suhu tempat kerja, lantai

dan kebersihan luangan, kelistrikan ruang, pewarnaan, gudang dan lain

sebagainya. Jika tempat kerja tidak memenuhi persyaratan yang telah

ditentukan, maka kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi.

b. Kondisi peralatan

Mesin-mesin dan peralatan kerja pada dasarnya mengandung bahaya dan

menjadi sumber terjadinya kecelakaan kerja. Misalnya karena mesin atau

peralatan yang berputar, bergerak, bergesekan, bergerak bolak-balik, belt atau

sabuk yang berjalan, roda gigi yang bergerak, transmisi serta peralatan lainnya.

Oleh karena itu, mesin dan peralatan yang potensial menyebabkan kecelakaan

kerja harus diberi pelindung agar tidak membahayakan operator atau manusia.

c. Bahan-bahan dan peralatan yang bergerak

Pemindahan barang-barang yang berat atau yang berbahaya (mudah meledak,

pelumas, dan lainnya) dari satu tempat ke tempat yang lain sangat

memungkinkan terjadi kecelakaan kerja. Untuk menghindari kecelakaan kerja

tersebut, perlu dilakukan pemikiran dan perhitungan yang matang, baik

metode memindahkannya, alat yang digunakan, jalur yang akan di lalui, siapa

yang bisa memindahkan dan lain sebagainya. Untuk bahan dan peralatan yang

berat diperlukan alat bantu seperti forklift. Orang yang akan mengoperasikan

alat bantu ini harus mengerti benar cara menggunakan forklift, karena jika

Page 53: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

38

tidak, kemungkinan akan timbul kesalahan dan mengancam keselamatan

lingkungan maupun tenaga kerja lainnya.

d. Transportasi

Kecelakaan kerja yang diakibatkan dari penggunaan alat transportasi juga

cukup banyak. Dari penggunaan alat yang tidak tepat (asal-asalan), beban yang

berlebihan (overloading), jalan yang tidak baik (turunan, gelombang, licin,

sempit), kecepatan kendaraan yang berlebihan, penempatan beban yang tidak

baik, semuanya bisa berpotensi untuk terjadinya kecelakaan kerja. Upaya

untuk mengatasi hal tersebut di atas, diantaranya adalah memastikan jenis

transportasi yang tepat dan aman, melaksanakan operasi sesuai dengan

Standart Operational Procedure (SOP), jalan yang cukup, penambahan tanda-

tanda keselamatan, pembatasan kecepatan, jalur khusus untuk transportasi

(misal dengan warna cat) dan lain sebagainya.

e. Tools (Alat)

Kondisi suatu peralatan baik itu umur maupun kualitas sangat mempengaruhi

terjadinya kecelakaan kerja. Alat-alat yang sudah tua kemungkinan rusak itu

ada. Apabila alat itu sudah rusak, tentu saja dapat mengakibatkan kecelakaan.

Melakukan peremajaan pada alat-alat yang sudah tua dan melakukan kualitas

kontrol pada alat-alat yang ada di tempat kerja.49

49 Ibid.

Page 54: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

39

2. Faktor non-teknis

a. Ketidaktahuan;

b. Kemampuan yang kurang;

c. Ketrampilan yang kurang;

d. Bermain-main;

e. Bekerja tanpa peralatan keselamatan.

3. Faktor alam

a. Gempa bumi;

b. Banjir;

c. Tsunami;

d. Tornado/Puting Beliung.

2.3.2 Landasan yang mengatur jaminan kecelakaan kerja

BPJS Ketenagakerjaan merupakan penyelenggara jaminan sosial yang

berfungsi menyelenggarakan program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), program

Jaminan Kematian (JK), program Jaminan Pensiun (JP) dan Program Jaminan

Kematian (JKM).

Kecelakan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi dalam hubungan

kerja termasuk sakit akibat hubungan kerja, demikian pula terhadap kecelakaan kerja

yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang

kembali dari melalui jalan yang biasa atau jalan yang wajar dilalui. Iuran jaminan

kecelakaan kerja ini sepenuhnya ditanggung oleh pengusaha yang besarnya antara

Page 55: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

40

0,24-1,74% dari upah kerja sebulan. Besarnya iuran tergantung dari tingkat resiko

kecelakaan yang mungkin terjadi dari suatu jenis usaha tertentu, semakin besar

tingkat resiko tersebut, semakin besar iuran kecelakaan kerja yang harus dibayar dan

sebaliknya, semakin kecil tingkat resiko semakin kecil pula iuran yang harus

dibayar.50

Pembayaran iuran yang dilakukan oleh pengusaha kepada badan

penyelenggara, dilakukan setiap bulan dan disetor secara lunas paling lambat tanggal

15 (lima belas) bulan berikutnya. Keterlambatan pembayaran iuran dikenakan denda.

Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak atas jaminan kecelakaan kerja

berupa penggantian biaya berupa:

a. Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja

kerumah sakit dan atau/ kerumahnya, termasuk biaya pertolongan

pertama pada kecelakaan

b. Biaya pemeriksaan dan/atau perawatan selama dirumah sakit,

termasuk rawat jalan.

c. Biaya rehabilitasi berupa alat bantu (orthose) dan/ atau alat ganti

(prothose) bagi tenaga kerja yang anggota badannya hilang atau tidak

berfungsi akibat kecelakaan kerja.51

Sistem Jaminan Sosial Nasional (yang selanjutnya disebut SJSN) pada

dasarnya merupakan program Negara yang bertujuan memberi kepastian

perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui

program BPJS, setiap penduduk diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup

yang layak apabila terjadi hal-hal yang dapat mengakibatkan hilang atau

50 Lalu Husni, opcit, h. 153 51 Lalu Husni, loc.it.

Page 56: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

41

berkurangnya pendapatan, karena mengalami Kecelakaan Kerja. Jaminan Kecelakaan

Kerja diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015

tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian (yang selanjutnya disebut

PP Nomor 44 Tahun 2015).

2.4 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

2.4.1 Transformasi BPJS

Pengertian BPJS dalam ketentuan umum Pasal 1 ayat (1) UU BPJS adalah

badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial.

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan

kewajiban Negara dalam memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada

masyarakat demi terciptanya kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain diamanatkan dalam pancasila, mengenai

kewajiban Negara menyelenggarakan program jaminan sosial juga tersurat dalam

Pasal 28 H dan Pasal 34 UUD 945 yang menyatakan Negara wajib memberikan

kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial terhadap seluruh rakyat Indonesia.

Jaminan sosial merupakan bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat sesuai

dengan kemampuan negara demi memberikan keringanan bagi masyarakat dari segi

ekonomi serta tepat guna melalui badan atau organisasi. Sejalan dengan hal ini, maka

pemerintah memandang perlu adanya alat yang berbentuk organisasi atau badan

khusus yang menangani jaminan sosial.

Page 57: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

42

Sebelum tahun 2014 terdapat empat BUMN yang berperan sebagai

penyelenggara program jaminan sosial, yaitu PT. Jamsostek, PT. Taspen, PT. Asabri

dan PT Askes.52

Namun kemudian dalam Ketetapan MPR NomorX/MPR/2001

tentang Laporan Pelaksanaan Putusan MPR RI oleh Lembaga Tinggi Negara pada

sidang tahunan MPR RI Tahun 2001 menugaskan kepada Presiden Republik

Indonesia untuk membentuk Sistem Jaminan Sosial Nasional dalam rangka

memberikan perlindungan sosial yang menyeluruh dan terpadu. Sehingga pada awal

tahun 2014, untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 5 ayat 1 Undang – Undang

Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang

menyebutkan bahwa badan penyelenggara jaminan sosial harus dibentuk dengan

Undang – Undang maka dibentuklah UU BPJS demi memberikan kepastian

perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.53

UU BPJS

kemudian memerintahkan transformasi terhadap keempat Perseroan Terbatas yang

selama ini bergerak dibidang jaminan sosial menjadi dua BPJS. PT. Askes

bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan sesuai dengan ketentuan Pasal 60 ayat (3)

huruf a UU BPJS dan PT. Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan

Pasal 62 ayat (1) UU BPJS. Kedua perusahaan ini yang sebelumnya merupakan

52 Jamsos Indonesia, 2016, “Transformasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial” URL:

http://www.jamsosindonesia.com/cetak/printout/387 (diakses pada tanggal 30 Oktober 2016) 53 Tim Visi Yustisia, op.cit, h.1

Page 58: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

43

perusahaan Persero atau bergerak dibidang privat berubah menjadi badan publik yang

mengutamakan kepentingan peserta atau nirlaba.54

Untuk mendapatkan jaminan kesehatan dan jaminan sosial, pekerja/buruh harus

melakukan pendaftaran dan membayar iuran sebagai peserta BPJS yang mana karena

kebijakan subsidi silang seorang pekerja/buruh secara otomatis termasuk dalam

katagori Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Non PBI), terdiri dari

Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, Pegawai

Pemerintah non Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, pekerja di luar hubungan kerja

atau pekerja mandiri, dan termasuk WNA yang bekerja di Indonesia paling singkat 6

(enam) bulan.55

Hak – hak pekerja/buruh yang dulunya didapatkan dari PT. Askes yang berupa

jaminan kesehatan dan yang diperoleh selama menjadi peserta Jamsostek seperti

santunan berupa uang dan pelayanan kesehatan56

, tidak hilang karena BPJS

Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) UU BPJS

menyelenggarakan program jaminan kesehatan sedangkan BPJS Ketenagakerjaan

mengatur tentang jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan

jaminan kematian sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (2) UU BPJS.

2.4.2 Tugas dan wewenang BPJS

54 Eko Wahyudi, op.cit, Jakarta, h.55 55 Jamsos Indonesia, loc.cit. 56 Lalu Husni, op.cit, h.152.

Page 59: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

44

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan merupakan suatu

perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti

sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat

peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit,

hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.57

Dalam ketentuan Pasal 10 UU BPJS disebutkan tugas BPJS yaitu:

a. melakukan dan/atau menerima pendaftaran Peserta;

b. memungut dan mengumpulkan Iuran dari Peserta dan Pemberi Kerja;

c. menerima Bantuan Iuran dari Pemerintah;

d. mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan Peserta;

e. mengumpulkan dan mengelola data Peserta program Jaminan Sosial;

f. membayarkan Manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan

sesuai dengan ketentuan program Jaminan Sosial; dan

g. memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program Jaminan

Sosial kepada Peserta dan masyarakat.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, BPJS

berwenang untuk:

a. menagih pembayaran Iuran;

b. menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendekdan

jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas,

solvabilitas, kehati hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai;

c. melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan Peserta dan

Pemberi Kerja dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan jaminan sosial nasional;

d. membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar

pembayaran fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang

ditetapkan oleh Pemerintah;

e. membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan;

57 Lalu Hunsi, op.cit, h.151

Page 60: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

45

f. mengenakan sanksi administratif kepada Peserta atau Pemberi Kerja

yang tidak memenuhi kewajibannya;

g. melaporkan Pemberi Kerja kepada instansi yang berwenang mengenai

ketidakpatuhannya dalam membayar Iuran atau dalam memenuhi

kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;dan

h. melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka

penyelenggaraan program Jaminan Sosial.

Page 61: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

46

BAB III

PERLINDUNGAN TERHADAP TENAGA KERJA YANG MENGALAMI

KECELAKAAN KERJA YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM PROGRAM

BPJS OLEH HOTEL MERCURE RESORT SANUR

3.3 Bentuk Perlindungan terhadap Tenaga Kerja oleh Hotel Mercure Resort

Sanur

Perlindungan terhadap hak pekerja bersumber pada Pasal 27 ayat (2) UUD

1945, yaitu Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

layak bagi kemanusiaan. Selain itu jaminan perlindungan atas pekerjaan dituangkan

pula dalam dalam ketentuan Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945, yaitu Setiap orang

berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta

perlakuan yang sama dihadapan hukum. Pasal 28 ayat (2), yaitu setiap orang berhak

untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam

hubungan kerja. Ketentuan tersebut menunjukan bahwa di Indonesia hak untuk

bekerja telah memperoleh tempat penting dan dilindungi oleh UUD 1945.

Ada dua macam perlindungan hukum, yaitu perlindungan hukum preventif

dan perlindungan hukum represif.58

1. Perlindungan hukum preventif

58 Philipus M.Hadjon, loc.it.

Page 62: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

47

Perlindungan hukum preventif artinya rakyat diberikan kesempatan untuk

mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum keputusan pemerintah mendapat

bentuk yang defmitive. Dalam hal ini artinya perlindungan hukum yang preventif ini

bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa.

2. Perlindungan hukum represif

Perlindungan hukum represif, yaitu perlindungan hukum yang diberikan setelah

adanya sengketa. Perlindungan hukum represif ini bertujuan untuk menyelesaikan

sengketa.

Peran tenaga kerja sebagai modal usaha dalam melaksanakan pembangunan

harus didukung juga dengan jaminan hak setiap pekerja.59

Setiap tenaga kerja

diberikan kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan

dan keahliannya serta diberikan penghasilan yang layak sehingga dapat menjamin

kesejahteraan dirinya beserta keluarga yang menjadi tanggungannya.

Dalam Pasal 86 ayat 1 UU Ketenagakerjaan disebutkan juga bahwa setiap

pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :

a. keselamatan dan kesehatan kerja

b. moral dan kesusilaan dan

c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

agama.

59 Asri Wijayanti, op.cit, h. 6.

Page 63: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

48

Keselamatan kerja pada dasarnya bersumber pada 2 (dua) hal penting, yaitu

keamanan dan ketertiban kerja. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna

mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan

dan kesehatan kerja. Perlindungan tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan untuk mewujudkan perlindungan keselamatan

kerja, maka pemerintah telah melakukan upaya pembinaan norma dibidang

ketenagakerjaan.

Dengan demikian maka perlindungan terhadap pekerja/buruh ini akan

mencangkup :

a. norma keselamatan kerja yang meliputi keselamatan kerja yang

bertalian dengan mesin, pesawat, alat-alat kerja bahan serta proses

pengerjaannya, keadaan tempat kerja dan lingkungan serta cara-cara

melakukan pekerjaan

b. norma kesehatan kerja dan heigiene kesehatan perusahaan yang

meliputi pemeliharaan dan mempertinggi derajat kesehatan pekerja,

perawatan tenaga kerja yang sakit

c. norma kerja yang meliputi perlindungan terhadap tenaga kerja yang

berkaitan dengan waktu bekerja, sistem pengupahan, istirahat, cuti,

kerja wanita, anak, kesusilaan ibadah menurut agama keyakinan

masing-masing yang diakui oleh pemerintah dan moril kerja yang

menjamin daya guna kerja yang tinggi serta menjaga perlakuan yang

sesuai dengan martabat manusia dan moral

d. kepada tenaga kerja yang mendapat kecelakaan akibat pekerjaan,

berhak atas ganti rugi perawatan dan rehabilitasi akibat kecelakaan

dan atau penyakit akibat pekerjaan, ahli warisnya berhak mendapat

ganti kerugian.60

Berkaitan dengan hal tersebut, Imam Soepomo membagi perlindungan

pekerja ini dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :

60 Kartasapoetra, G. dan Rience Indraningsih, 1982, Pokok-Pokok Hukum Perburuhan,

Armico, Bandung, h.43-44.

Page 64: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

49

a. Perlindungan ekonomis, yaitu suatu perlindungan yang berkaitan

dengan usaha-usaha untuk memberikan kepada pekerja suatu

penghasilan yang cukup guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

b. Perlindungan sosial, yaitu perlindungan yang berkaitan dengan usaha

kemasyarakatan, yang tujuannya untuk memungkinkan pekerja

mengenyam dan khususnya sebagai anggota masyarakat dan anggota

keluarga. Perlindungan sosial ini disebut juga dengan kesehatan kerja

c. Perlindungan teknis, yaitu suatu perlindungan yang berkaitan dengan

usaha-usaha untuk menjaga pekerja terhindar dari bahaya kecelakaan

saat bekerja. Perlindungan ini disebut sebagai keselamatan kerja.61

Perlindungan tenaga kerja sangat mendapat perhatian dalam hukum

ketenagakerjaan dimana pada Pasal 4 dalam UU Ketenagakerjaan menyatakan bahwa

salah satu tujuan pembangunan ketenagakerjaan adalah memberikan perlindungan

kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan.

Berdasarkan wawancara tanggal 15 november 2016 dengan HRD Hotel

Mercure Resort Sanur Bapak I Nyoman Adhi Wistawan, jenis-jenis tenaga kerja di

Hotel Mercure Resort Sanur antara lain pekerja tetap, daily worker/pekerja harian

lepas, kontrak dan outsourching. Perlindungan yang diberikan Hotel Mercure Resort

Sanur bagi tenaga kerja tersebut mengikuti Peraturan Perundang-Undangan yang

berlaku yaitu UU Ketenagakerjaan dan sesuai dengan perjanjian kerja antara Pihak

Hotel dan Pekerja, dimana Pihak Hotel memberikan perlindungan sesuai dengan hak-

hak pekerja. Pihak Hotel telah mendaftarkan seluruh pekerja tetap dan kontrak dalam

program pemerintah baik BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Apabila ada

ketentuan antara pihak hotel dengan pekerja diluar perundang-undangan seperti

masih adanya tenaga kerja yang belum terdaftar dalam program BPJS maka

61Zaeni Asyhadie II, op. cit, h. 20.

Page 65: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

50

sebelumnya sudah ada perjanjian kerja antara pihak hotel dengan pekerja, pihak hotel

tetap akan memberikan perlindungan serta hak-hak pekerja sesuai dengan ketentuan

yang berlaku. Dalam menanggulangi resiko kecelakaan kerja bagi tenaga kerja baru

yang sedang menyesuaikan lingkungan kerja maka pihak hotel menyediakan klinik

yang dapat digunakan apabila terjadi resiko kecelakaan kerja dan menyediakan kotak

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) di setiap department bidang

Berdasarkan keterangan Bapak I Wayan Mani tanggal 24 november 2016

sebagai pekerja tetap di Hotel Mercure Resort Sanur di bidang gardener

perlindungan ekonomis atau upah yang diberikan oleh pihak hotel sesuai dengan

Upah Minimun Kabupaten/Kota (UMK). Sebagai pegawai tetap Bapak I Wayan

Mani juga di daftarkan dalam program BPJS, baik BPJS Kesehatan dan BPJS

Ketenagakerjaan dimana program yang diikuti dalam BPJS Ketenagakerjaan

seluruhnya, sebagai pegawai tetap menurut Bapak I Wayan Mani juga mendapatkan

jaminan pensiun. Perlindungan teknis yang diberikan pihak hotel yaitu mengadakan

pelatihan untuk menanggulangi terjadinya bencana alam seperti tsunami karena

lokasi Hotel Mercure Resort Sanur berdekatan dengan pantai, selain itu juga pekerja

diberikan waktu penyesuaian lingkungan kerja dengan alat-alat yang dipergunakan di

hotel yang belum biasa digunakan.

Berkaitan dengan perlindungan tenaga kerja pada Hotel Mercure Resort

Sanur, ada 3 (tiga) macam perlindungan tenaga kerja menurut Imam Soepomo yang

diterapkan di Hotel Mercure Resort Sanur yaitu:

Page 66: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

51

1. Perlindungan ekonomis dengan memberikan pekerja upah pekerja sesuai dengan

Upah Minimum Kabupaten (UMK).

2. Perlindungan sosial dengan mendaftarkan pekerja tetap maupun kontrak dalam

program BPJS, baik BPJS Kesehatan maupun Ketenagakerjaan.

3. Perlindungan Teknis dengan memberikan pelatihan kerja untuk menyesuaikan

lingkungan kerja, dan pelatihan untuk memanggulangi terjadinya bencana alam.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, juga telah adan upaya perlindungan

preventif dalam rangka perlindungan bagi tenaga kerja yang belum terdaftar dalam

program BPJS yang bekerja di Hotel Mercure Resort Sanur sebelum terjadinya

kecelakaan kerja yaitu dengan disediakannya klinik yang dapat digunakan untuk

berobat dan disediakan kotak P3K di setiap department bidang serta adanya pelatihan

teknis bagi setiap pekerja baru untuk menyesuaikan lingkungan kerja demi

menanggulangi adanya resiko kecelakaan kerja, selain itu juga pekerja diberikan

waktu penyesuaian lingkungan kerja dengan alat-alat yang dipergunakan di hotel

yang belum biasa digunakan.

3.2 Tanggung Jawab Hotel Mercure Resort Sanur Resort Sanur terhadap

Tenaga Kerja yang Mengalami Kecelakaan Kerja yang Belum Terdaftar

Dalam Program BPJS

Metode dengan tanggung jawab pengusaha ini maksudnya adalah

membebankan tanggung jawab untuk menanggung buruh yang terkena resiko kerja,

sepenuhnya pada pengusaha (employers liability). Metode ini didasarkan pada

prinsip, bahwa siapa yang mempekerjakan buruh tentu harus bertanggung jawab atas

Page 67: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

52

buruh itu. Metode ini pernah dipergunakan hingga masa kemerdekaan akan tetapi

karena dirasa mempunyai kelemahan maka metode ini pun ditinggalkan.62

Yang

dipakai sebagai dasar untuk memberikan ganti kerugian bagi pekerja yang terkena

kecelakaan kerja adalah persentase upah yang diterima setiap harinya, jika upah itu

dibayar secara mingguan maka upah seharinya adalah upah yang dibayar satu minggu

dibagi tujuh hari dan jika upah itu dibayar bulanan maka upah seharinya adalah upah

yang dibayar satu bulan dibagi tiga puluh.63

Pembentukan UU BPJS untuk melaksanakan program Jaminan Sosial di

seluruh Indonesia. Dengan Undang-Undang ini dibentuk Badan BPJS

Ketenagakerjaan yang menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja,

jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. Ketentuan Pasal 15 Ayat

(1) UU BPJS, menyebutkan “Pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarkan

dirinya dan pekerjanya sebagai peserta kepada badan penyelenggara jaminan sosial

sesuai dengan program jaminan sosial yang diikuti”.

Seperti diketahui bahwa menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja,

pengusaha diwajibkan untuk :

1. Memberikan kesehatan badan, kondisi mental dan tenaga fisik dari

tenaga kerja yang akan diterimanya, maupun pekerja yang sudah ada

secara berkala pada dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan yang

disetujui oleh petugas pengawas;

2. Menunjuk dan menjelaskan kepada tenaga kerja yang baru tentang :

a. kondisi dan bahaya yang dapat timbul dalam tempat kerjanya

62Zainal Asikin, op.cit, h. 103. 63Zainal Asikin, op.cit, h. 113.

Page 68: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

53

b. semua pengamanan dan alat perlindungan yang diharuskan dalam

tempat kerjanya

c. alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan

d. cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaan.

3. Secara tertulis menempatkan di tempat kerja yang dipimpinnya semua

syarat keselamatan kerja yang diwajibkan;

4. Memasang di tempat kerja yang dipimpinnya semua gambar

keselamatan kerja yang dipimpinnya dan semua bahan pembinaan

lainnya pada tempat yang mudah terlihat kepada pekerja;

5. Menyediakan secara cuma-cuma semua alat-alat perlindungan diri

yang diwajibkan kepada pekerja.64

Selain kewajiban menurut Undang-Undang Keselamatan Kerja diatas,

menurut peraturan keamanan kerja (veilighedregelement), pengusaha juga diwajibkan

untuk :

1. Memberikan keterangan yang diperlukan oleh pegawai pengawas;

2. Bagi perusahaan yang baru satu bulan mulai berjalan pengusahanya

diwajibkan untuk melapor kepada Bupati keterangan tentang :

a. macam perusahaan yang diselenggarakan

b. macam dan daya penggerak dan jumlah mesin yang digunakan

c. jumlah orang yang bekerja atau yang biasanya di tempat itu

d. siapa yang memberi izin didirikannya perusahaan.65

Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus

dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi

hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko-

risiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun

mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja. Kesehatan dan

keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga pengusaha

64Zainal Asikin, op.cit, h. 171. 65Zainal Asikin, op. cit, h. 172.

Page 69: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

54

memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar

antara 0,24% - 1,74% sesuai kelompok jenis usaha.

Dalam PP Nomor 44 Tahun 2015 dikelompokan persentase jenis usaha

berdasakan tingkat resiko lingkungan kerja dimana jenis usaha hotel, penginapan dan

ruang sewa masuk dalam kategori tingkat resiko rendah yaitu 0,54%. Maka dari itu

perusahaan wajib membayar 0,54% untuk jaminan kecelakaan kerja berdasarkan

upah yang diberikan kepada pekerja.

Jaminan Kecelakaan Kerja memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi

tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja sampai

tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja66

. Iuran untuk

program Jaminan Kecelakaan Kerja ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan.

Perincian besarnya iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana tercantum

pada iuran. Adapun manfaat dari Jaminan Kecelakaan Kerja adalah sebagai berikut:

1. Biaya Transport (Maksimum)

a. Darat/sungai/danau Rp 750.000,-

b. Laut Rp 1.000.000,-

c. Udara Rp 2.000.000,-

2. Sementara tidak mampu bekerja

a. Empat (4) bulan pertama, 100% x upah sebulan

66 Tim Visi Yustisia, op.cit, h.8

Page 70: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

55

b. Empat (4) bulan kedua, 75% x upah sebulan

c. Seterusnya 50% x upah sebulan

3. Biaya Pengobatan/Perawatan Rp. 20.000.000 (maksimum)

4. Penggantian gigi tiruan Rp. 2.000.000 (maksimum)

5. Santunan Cacat

a. Sebagian – tetap : % table x 80 upah sebulan

b. Total – tetap : 1. Sekaligus: 70% table x 80 bulan upah

: 2. Berkala (24 bulan) Rp. 200.000 per bulan

c. Kurang fungsi : % kurang fungsi x % table x 80 bulan upah

6. Santunan Kematian

a. Sekaligus 60% x 80 bulan upah

b. Berkala (24 bulan) Rp. 200.000,- per bulan

c. Biaya pemakaman Rp 2.000.000,-

7. Biaya Rehabilitasi

a. biaya rehabilitasi medik maksimum sebesar Rp 2.000.000,-

b. penggantian pemberian alat bantu (orthese) maksimal 40% dari patokan harga

yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi RSU pemerintah.

8. Penyakit akibat kerja, besarnya santunan dan biaya pengobatan/biaya perawatan

sama dengan poin ke-2 dan ke-3.67

Adapun ketentuan Pasal 8 ayat (3) PP Nomor 44 Tahun 2015 yaitu, “Dalam

hal Pemberi Kerja belum melaporkan dan membayar Iuran maka bila terjadi risiko

67 Tim Visi Yustisia, op.cit, h. 8-9

Page 71: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

56

terhadap Pekerjanya, Pemberi Kerja wajib memberikan hak-hak Pekerja sesuai

dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini” Sangat jelas apabila terjadi

kecelakaan kerja dalam lingkungan kerja maka perusahaan harus bertanggungjawab

atas itu. Dalam hal ini program Jaminan Kecelakaan Kerja merupakan salah satu

program yang harus diikuti setiap pemberi kerja dan pekerja, adapun manfaat-

manfaat dalam program tersebut diatas memberikan ketenangan bagi kedua belah

pihak dalam menanggulangi resiko-resiko yang mungkin saja terjadi dalam

lingkungan kerja.

Demi adanya perlindungan bagi tenaga kerja maka ada perjanjian kerja antara

kedua belah pihak yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak yang

setelah itu disebut dengan hubungan kerja. Adapun salah satu status perjanjian kerja

di Hotel Mercure Resort Sanur yaitu perjanjian kerja tidak tetap yang meliputi

perjanjian kerja harian lepas.

Ketentuan mengenai perjanjian kerja harian lepas terdapat dalam Keputusan

Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor KEP-100/MEN/VI/2004 tentang

Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Pengertian pernjanjian kerja

harian lepas menurut Eko Wahyudi adalah perjanjian kerja antara pekerja dan

pengusaha untuk mengadakan hubungan kerja dalam suatu pekerjaan tertentu yang

berubah-ubah menurut waktu maupun kontinuitasnya, pembayaran upah berdasarkan

Page 72: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

57

kehadiran pekerja secara harian.68

Adapun salah satu prinsip mengenai perjanjian

kerja harian lepas menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi

Nomor KEP-100/MEN/VI/2004 yaitu pengusaha wajib membuat dan memelihara

daftar pekerja harian lepas yang dipekerjakan dan menyampaikannya kepada instansi

yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan di kabupaten atau kota dalam

waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari semenjak memperkerjakan pekerja harian

lepas.

Berdasarkan keterangan tanggal 24 november 2016 oleh Bapak Daniel

Mardika HRD Hotel Mercure Resort Sanur yang terdahulu, pada tahun 2015 salah

seorang pekerja daily worker/ pekerja harian lepas Bapak I Wayan Sukasada berumur

31 Tahun belum terdaftar dalam program BPJS, pekerja tersebut bekerja dibidang

gardener, saat melalukan aktifitas kerjanya ia mengalami kecelakaan kerja saat

memotong rumput dan mengakibatkan luka dibagian tangannya. Bentuk pertanggung

jawaban oleh Hotel Mercure Resort Sanur resort sanur berupa:

1. Uang Perawatan sebesar Rp. 300.000 (maksimum), apabila pekerja berobat ke

Rumah Sakit atau opname, pihak Hotel menanggung sebesar Rp. 300.000

(maksimum).

2. Adanya In House Clinic, yaitu ruang perawatan untuk pekerja yang mengalami

kecelakaan kerja di lingkungan kerja, perawatan bersifat gratis sampai pekerja

yang mengalami kecelakaan kerja sembuh total.

68 Eko Wahyudi, op.cit, h. 15

Page 73: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

58

Tanggung jawab ini merupakan bentuk upaya perlindungan represif bagi

tenaga kerja yang mengalami kecelakaan yang tidak terdaftar dalam program BPJS

yaitu Bapak I Wayan Sukasada yang mengalami kecelakaan kerja di lingkungan kerja

yang mengakibatkan ia luka di bagian tangan dan tidak bisa bekerja sementara dan

saat itu Bapak I Wayan Sukasada tidak terdaftar dalam program BPJS yang

mengakibatkan ia harus menanggung biaya perawatannya sendiri, maka tanggung

jawab pihak hotel dengan memberikan perawatan gratis di in house clinic bagi

pekerja yang mengalami kecelakaan kerja yang belum terdaftar dalam program BPJS

serta memberikan uang santuan Rp. 300.000 (maksimum) untuk berobat diluar klinik

tersebut.

Dalam ketentuan Pasal 86 ayat (2) UU Ketenegakerjaan yang menyatakan

“Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja

yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja” Bentuk

tanggung jawab pihak hotel kepada bapak I Wayan Sukasada berupa biaya

pengobatan/perawatan maksimum sebesar Rp. 300.000, santunan tersebut diberikan

apabila bapak I Wayan Sukasada berobat diluar ataupun opname, jika ia berobat di in

house clinic semua pengobatan dan obat diberikan secara gratis. Apabila bapak I

Wayan Sukasada terdaftar dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja ia mendapatkan

santunan pengobatan/perawatan Rp. 20.000.000 (maksimum), maka tanggung jawab

pihak hotel sebesar 1,5% dari jaminan kecelakaan kerja. Santunan sementara tidak

mampu bekerja yang diberikan pihak hotel kepada Bapak I Wayan Sukasada yaitu

Page 74: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

59

saat ia berobat atau tidak mampu bekerja pada jam kerja yang seharusnya, maka

pihak hotel tidak akan memotong gaji dari Bapak I Wayan Sukasada dan tetap

memberikan gaji dengan hitungan bekerja penuh pada hari itu.

Dalam Pasal 87 ayat (1) UU Ketenagakerjaan yang menyatakan “Setiap

perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan”. Upaya yang diterapkan

pihak Hotel Mercure Resort Sanur dalam ketentuan ini yaitu dengan menyediakan in

house clinic yaitu dengan adanya dokter dan obat-obatan. In house clinic ini ada di

setiap bidang pekerjaan di dalam hotel, selain in house clinic di setiap bidang

departement juga disiapkan kotak pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).

Seluruh pekerja di Hotel Mercure Resort Sanur yaitu pekerja tetap, kontrak,

daily worker/pekerja harian lepas, dan outsourcing sama – sama memperoleh

perlindungan tenaga kerja baik perlindungan ekonomis, sosial dan teknis. Serta

adanya upaya perlindungan preventif dan represif bagi tenaga kerja yang mengalami

kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam program BPJS. Dengan demikian Hotel

Mercure Resort Sanur telah memenuhi ketentuan UUD 1945 mengenai perlindungan

terhadap hak pekerja yang bersumber pada ketentuan Pasal 28 D ayat (1) UUD 1945,

yaitu Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian

hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. Pasal 28 ayat (2),

yaitu setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang

adil dan layak dalam hubungan kerja. Ketentuan tersebut menunjukan bahwa di

Page 75: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

60

Indonesia hak untuk bekerja telah memperoleh tempat penting dan dilindungi oleh

UUD 1945. Serta mengikuti dan ketentuan yang ada dalam UU Ketenagakerjaan

yaitu mengenai hak pekerja. Namun, masih terdapat kekurangan yaitu masih adanya

tenaga kerja yang belum terdaftar dalam program BPJS, dimana telah ada ketentuan

mengenai jaminan sosial tenaga kerja yaitu Ketentuan Pasal 15 Ayat (1) UU BPJS,

menyebutkan “Pemberi kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan

pekerjanya sebagai peserta kepada badan penyelenggara jaminan sosial sesuai dengan

program jaminan sosial yang diikuti”. Dikarenakan masih adanya hambatan yang

dihadapi pihak hotel.

Page 76: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

61

BAB IV

FAKTOR PENGHAMBAT PEMENUHAN KEWAJIBAN TERHADAP

TENAGA KERJA YANG MENGALAMI KECELAKAAN KERJA YANG

BELUM TERDAFTAR DALAM BPJS OLEH HOTEL MERCURE RESORT

SANUR

4.1 Faktor Penghambat Pemenuhan Kewajiban dalam Pendaftaran Program

BPJS oleh Hotel Mercure Resort Sanur

Untuk melindungi keselamatan tenaga kerja guna mewujudkan produktifitas

kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

Perlindungan tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.69

Dalam lapangan perburuhan, kebijakan-kebijakan yang dijalankan

oleh pemerintah sesuai dengan kebijakan ketenagakerjaan adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan para pekerja/buruh dengan berbagai upaya diantaranya

perbaikan upah, jaminan sosial, perbaikan kondisi kerja, dalam hal ini untuk

meningkatkan kedudukan harkat dan martabat tenaga kerja.

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung

jawab dan kewajiban Negara dalam memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada

masyarakat demi terciptanya kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial

bagi seluruh rakyat Indonesia. Selain diamanatkan dalam pancasila, mengenai

kewajiban Negara menyelenggarakan program jaminan sosial juga tersurat dalam

69 Lalu Husni, op.cit, h.133

Page 77: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

62

Pasal 28 H dan Pasal 34 UUD 1945 yang menyatakan Negara wajib memberikan

kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial terhadap seluruh rakyat Indonesia.

Jaminan sosial merupakan bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat sesuai

dengan kemampuan negara demi memberikan keringanan bagi masyarakat dari segi

ekonomi serta tepat guna melalui badan atau organisasi. Sejalan dengan hal ini, maka

pemerintah memandang perlu adanya alat yang berbentuk organisasi atau badan

khusus yang menangani jaminan sosial.

Pembentukan UU BPJS untuk melaksanakan program Jaminan Sosial di

seluruh Indonesia. Dengan Undang-Undang ini dibentuk BPJS Ketenagakerjaan yang

menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan

pensiun, dan jaminan kematian. Pasal 15 Ayat (1) UU BPJS, menyebutkan “Pemberi

kerja secara bertahap wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya sebagai peserta

kepada badan penyelenggara jaminan sosial sesuai dengan program jaminan sosial

yang diikuti”. Kemudian ketentuan Pasal 12 ayat (3) Keputusan Menteri Tenaga

Kerja Dan Transmigrasi Nomor KEP-100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan

Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yaitu “Daftar pekerja/buruh

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) disampaikan kepada instansi yang

bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat selambat-lambatnya 7 (tujuh)

hari kerja sejak memperjakan pekerja/buruh” dalam hal ini adalah ketentuan

mengenai perjanjian kerja harian atau lepas.

Page 78: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

63

Meski telah dikeluarkan ketentuan mengenai kewajiban pemberi kerja

mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta jaminan sosial, masih ada hambatan yang

dihadapi Hotel Mercure Resort Sanur dalam hal mendaftarkan pekerja daily

worker/pekerja harian lepas pada tahun 2015, yang pada saat itu terjadi kecelakaan

kerja yang dialami bapak I Wayan Sukasada seorang gardener yang mengakibatkan

luka dibagian tangan saat memotong rumput, Bapak I Wayan Sukasada belum

terdaftar dalam program BPJS.

Salah satu pekerja daily worker/pekerja harian lepas yang bekerja di bagian

kitchen I Wayan Ardika, sebagai pekerja daily worker/pekerja harian lepas ia juga

tidak terdaftar dalam program jaminan sosial yang diberikan hotel baik BPJS

Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan bahkan ia tidak mengetahui mengenai

adanya jaminan sosial tersebut. Menurutnya, ia belum didaftarkan karena masa

kontrak kerja yang hanya 3 (tiga) bulan saja. Namun, ia diberikan pelatihan teknis

oleh senior dibagian kitchen saat menyesuaikan lingkungan kerja, selain itu di

department kitchen menyediakan kotak P3K dan in house clinic apabila terjadi

kecelakaan kerja. Apabila terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan ia tidak dapat

bekerja maka perusahaan memberi kebijakan dengan tidak memotong gaji pada hari

itu. Selain itu sebagai pekerja daily worker, I Wayan Ardika juga mendapatkan bonus

diluar gaji yang ia terima (wawancara tanggal 24 November 2016).

Berdasarkan keterangan tersebut pihak hotel belum mengoptimalkan

perlindungan hukum dalam hal jaminan sosial bagi pekerja sejak tahun 2015 hingga

Page 79: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

64

saat ini terhadap pekerja daily worker/pekerja harian lepas, dikarenakan masih ada

pekerja yang belum terdaftar dalam program BPJS tersebut dengan masalah yang

sama yaitu karena dikontrak selama 3 bulan saja, dan belum tentu diperlukan lagi

oleh pihak hotel. Bahkan menurut I Wayan Ardika dia tidak mengetahui mengenai

adanya jaminan sosial.

Adapaun faktor-faktor penghambat pemenuhan kewajiban pihak hotel

terhadap tenaga kerja dalam pendaftaran program BPJS sejak tahun 2015 sampai saat

ini antara lain:

1. Faktor administrasi, yaitu belum mengurus kembali Kartu Tanda Penduduk (KTP)

yang hilang, yang merupakan salah satu syarat pendaftaran sebagai peserta

program BPJS.

2. Faktor pekerja daily worker/pekerja harian lepas yang hanya dikontrak bekerja 3

bulan saja, dan belum tentu masa kontrak tersebut diperpanjang dikarenakan pada

saat itu sudah banyak pekerja tetap dibagian gardener.

3. Faktor pekerja yang tidak mau mendaftarkan dirinya dalam program BPJS, karena

masa kontrak yang hanya 3 bulan saja.

4. Faktor kurangnya pengetahuan pekerja mengenai BPJS.

4.2 Upaya Menangani Hambatan Pemenuhan Kewajiban Dalam Pendaftaran

Program BPJS Oleh Hotel Mercure Resort Sanur

Dalam melaksanakan perlindungan terhadap tenaga kerja harus diusahakan

adanya perlindungan dan perawatan yang layak bagi semua tenaga kerja dalam

Page 80: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

65

melakukan pekerjaannya sehari-hari, terutama dalam bidang keselamatan kerja serta

menyangkut norma-norma perlindungan tenaga kerja.70

Tujuan perlindungan tenaga

kerja adalah untuk menjamin berlangsungnya sistem hubungan kerja secara harmonis

tanpa disertai adanya tekanan dari pihak yang kuat kepada pihak yang lemah,

pengusaha wajib melaksanakan ketentuan perlindungan tenaga kerja sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku.71

Dalam PP Nomor 44 Tahun 2015 ditegaskan, setiap Pemberi Kerja selain

penyelenggara negara wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta

dalam program JKK dan JKM kepada BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. “Setiap orang yang bekerja wajib

mendaftarkan dirinya sebagai Peserta dalam program JKK dan JKM kepada BPJS

Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,” ketentuan

Pasal 4 ayat (2) PP tersebut.

Dalam PP Nomor 44 Tahun 2015 ini, peserta program JKK dan JKM terdiri dari:

1) Peserta penerima Upah yang bekerja pada Pemberi Kerja selain

penyelenggara Negara, meliputi:

a. Pekerja pada perusahaan;

b. Pekerja pada orang perseorangan; dan

c. Orang asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam)

bulan.

2) Peserta bukan penerima upah, meliputi:

a. Pemberi Kerja;

b. Pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri; dan

c. Pekerja yang tidak termasuk huruf b yang bukan menerima upah.

70Wiwiho Soedjono, op.cit, h. 42. 71Abdul Khakim, op.cit, h. 103.

Page 81: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

66

Bagi peserta yang pindah tempat kerja, menurut Ketentuan Pasal 8 PP

Nomor 44 Tahun 2015 ini, wajib memberitahukan kepesertaannya kepada Pemberi

Kerja tempat kerja baru dengan menunjukkan Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan

yang dimilikinya. Selanjutnya, Pemberi Kerja tempat kerja baru wajib meneruskan

kepesertaan Pekerja dengan melaporkan Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan dan

membayar iuran kepada BPJS Ketenagakerjaan sejak Pekerja bekerja pada Pemberi

Kerja tempat kerja baru.

Ketentuan Pasal 8 Ayat (3) bunyi Pasal 8 Ayat (3) “Dalam hal Pemberi

Kerja belum melaporkan dan membayar Iuran maka bila terjadi risiko terhadap

Pekerjanya, Pemberi Kerja wajib memberikan hak-hak Pekerja sesuai dengan

ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini”. Dalam hal Pemberi Kerja nyata-nyata

lain tidak mendaftarkan Pekerjanya, menurut PP Nomor 44 Tahun 2015 ini, Pekerja

berhak mendaftarkan dirinya sendiri dalam program jaminan sosial kepada BPJS

Ketengakerjaan sesuai program yang diwajibkan dalam penahapan kepesertaan.

Sebagaimana ketentuan diatas maka sudah ada tahapan-tahapan bagi setiap

pemberi kerja dan pekerja mendaftarkan diri dalam program BPJS. Pemberi Kerja

maupun pekerja wajib mendaftarkan dirinya dalam program BPJS yang

diselenggarakan Pemerintah. Selain mendapatkan manfaat proteksi sosial bagi

Pemberi Kerja dan Pekerja, mendaftarkan diri kedalam BPJS merupakan tugas

sebagai warga Negara. Adapun upaya dalam menghadapi hambatan pendaftaran

pekerja dalam program BPJS yaitu:

Page 82: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

67

1. Mengutamakan pekerja yang memiliki data administrasi atau KTP yang lengkap

dan masih berlaku, karena KTP merupakan salah satu syarat dalam pendaftaran

BPJS. Maka setiap pekerja harus membawa KTP yang masih berlaku terlebih

dahulu sebelum bekerja pada perusahaan.

2. Adanya perjanjian, yaitu ketentuan mengenai 3 bulan masa kontrak kerja tersebut.

Perjanjian dibuat dengan jelas mengenai hak dan kewajiban masing-masing

pihak, dalam perjanjian tersebut tentunya juga mengutamakan bentuk

perlindungan bagi tenaga kerja daily worker.

3. Memberikan sosialisasi kepada seluruh pekerja mengenai resiko kecelakaan kerja

dan kewajiban mendaftar pada program BPJS meskipun kontrak kerja yang hanya

3 (tiga) bulan.

4. Memberikan sosialisasi bagi pekerja yang baru bekerja pada perusahaan tentang

bentuk jaminan sosial yang diselenggarakan Pemerintah yaitu BPJS.

Adapun upaya yang diberikan hotel sampai saat ini bagi tenaga kerja yang

tidak terdaftar dalam program BPJS yaitu dengan adanya penyesuaian lingkungan

kerja terlebih dahulu, kemudian dengan adanya klinik di setiap department dan

memberikan kebijakan kepada pekerja daily worker apabila sakit saat jam kerja maka

pihak hotel tidak akan memotong gaji pekerja tersebut. Upaya lain yaitu dengan

adanya santunan yang sebesar Rp. 300.000 (maksimum) yang diberikan pihak hotel

apabila pekerja mengalami kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam program

BPJS.

Page 83: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

68

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari uraian bab-bab sebelumnya maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Bentuk perlindungan yang diberikan terhadap tenaga kerja yang mengalami

kecelakaan kerja yang tidak terdaftar dalam program BPJS oleh Hotel Mercure

Resort Sanur adalah dengan upaya perlindungan preventif dengan menyediakan

klinik yang dapat digunakan untuk berobat apabila terjadi kecelakaan kerja dan

upaya perlindungan represif yaitu memberikan santunan yang besaran

nominalnya 1,5 % dari yang seharusnya yaitu sebesar Rp. 300.000 (maksimum)

untuk berobat diluar klinik yang disediakan pihak hotel serta tidak memotong jam

kerja pekerja yang ijin berobat pada saat jam kerja.

2. Adapun faktor-faktor penghambat pemenuhan kewajiban yang dialami pihak

hotel, pertama faktor administrasi, yaitu pekerja belum mengurus kembali Kartu

Tanda Penduduk (KTP) yang hilang, yang merupakan salah satu syarat

pendaftaran sebagai peserta program BPJS. Kedua faktor pekerja daily

worker/pekerja harian lepas yang hanya dikontrak bekerja 3 bulan saja dan belum

tentu masa kontrak tersebut diperpanjang dikarenakan pada saat itu sudah banyak

pekerja tetap. Ketiga, faktor pekerja yang tidak mau mendaftarkan dirinya dalam

Page 84: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

69

program BPJS, karena masa kontrak yang hanya 3 bulan saja. Keempat, faktor

pekerja yang belum mengetahui mengenai program BPJS.

5.2. Saran

1. Untuk menanggulangi resiko seperti kecelakaan kerja, pihak hotel seharusnya

lebih mengoptimalkan upaya kesehatan dan keselamatan kerja terhadap

pekerjanya, dan sebaiknya pihak hotel langsung mendaftarkan pekerjanya pada

hari pertama ia bekerja kedalam program BPJS. Sebaiknya Pemerintah juga lebih

memperhatikan atau lebih tegas memberi sanksi terhadap pemberi kerja atau

pengusaha agar memenuhi ketentuan yang berlaku.

2. Sebaiknya pihak hotel atau pemberi kerja memberikan sosialisasi pentingnya

keselamatan kerja serta sosialiasi mengenai adanya program jaminan sosial

Pemerintah yaitu BPJS. Selain itu pekerja daily worker/ pekerja harian lepas yang

hanya dikontrak 3 (tiga) bulan harus diberikan sosialisasi bahwa kartu

pendaftaran jaminan sosial BPJS tetap dapat digunakan meskipun bekerja

ditempat yang baru.

Page 85: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

70

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Abdul Khakim, 2007, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Citra

Aditya Bakti, Bandung

Ade Saptomo, 2009, Pokok pokok metodologi Penelitian Hukum Empiris Murni,

Jakarta Trisakti, Jakarta.

Adrian Sutedi, 2011, Hukum Perburuhan, Ed-1. Cet.2,Sinar Grafika, Jakarta

Asri Wijayanti, 2009, Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, Penerbit Sinar

Grafika, Jakarta.

Bambang Sunggono, 2007, Metodelogi Penelitian Hukum, Cet.7, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta

Eko Wahyudi, 2016, Hukum Ketenagakerjaan, Sinar Graika, Jakarta

Hadjon, dkk, 2002, Pengantar Administrasi Negara, Gajah Mada University,

Yogyakarta.

Hardijan Rusli, 2003, Hukum Ketenagakerjaan. Ghalian Indonesia , Jakarta.

Johan Nasution, Bahder, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju,

Bandung.

Kartasapoetra, G. dan Rience Indraningsih, 1982, Pokok-Pokok Hukum Perburuhan,

Armico, Bandung

Lalu Husni, 2014, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Ed.Revisi, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta.

Philipus M.Hadjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Bina Ilmu

Surabaya.

Page 86: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

71

Ridwan Halim, 1990, Hukum Perburuhan Dalam Tanyak Jawab, Balai Akasara,

Jakarta

Sendjun H. Manulang, 2001, Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia,

Rineka Cipta, Jakarta

Soedarjadi, 2008, Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, Pustaka Yustisia,

Yogyakarta.

Soerjono Soekanto, 1990, Ringkasan Metodelogi Penelitian Hukum Empiris, Cet. Ke-

1, IND-HILL-CO, Jakarta

Soeroso, 2006, Pengantar Ilmu Hukum, Cetakan Kedelapan, Penerbit Sinar Grafika,

Jakarta.

Tim Visi Yustisia, 2014, Memperoleh Jaminan Sosial Dari BPJS, cet.1,

Transmedia Pustaka, Jakarta

Wiwiho Soedjono, 2000, Hukum Perjanjian Kerja, Bina Aksara, Jakarta.

Yulies Tiena Masriani, 2008, Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Jakarta

Zaeni Asyhadie, 2008, Aspek-aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Cet.1,

PT.Rajawali, Jakarta.

, 2008, Hukum Kerja (Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Kerja),

edisi revisi 2, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Zainal Asikin, dkk, 2002, Dasar-Dasar Hukum Perburuhan, Cet 4, Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Peraturan Perundang – Undangan :

Indonesia, Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Indonesia, Undang-Undang tentang Keselamatan Kerja, Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1970, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1,

Tambahan Lembaran negara Nomor 291

Page 87: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

72

Indonesia, Undang-Undang tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 2000, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000

Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3989

Indonesia, Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 13

Tahun 2003, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279

Indonesia, Undang-Undang tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004, Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor

3989

Indonesia, Undang-Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Undang-

Undang Nomor 24 Tahun 2011, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

525

Indonesia, Peraturan Pemerintah tentang Istirahat Tahunan bagi Buruh, Peraturan

Pemerintah Nomor 21 Tahun 1954, Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1954 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 542

Indonesia, Peraturan Pemerintah Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2015, Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5714

Internet :

Anonim, 2015, “Definisi dan Pengertian Kecelakaan Kerja Serta Latar Belakang

Faktor Terjadinya Kecelakaan Kerja” URL: http://www.definisi-

pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-faktor-kecelakaan-kerja.html

Page 88: PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA KERJA YANG · PDF file(STUDI KASUS PADA HOTEL MERCURE RESORT SANUR) ... KERJA, KECELAKAAN KERJA DAN BPJS ... keselamatan tenaga kerja diselenggarakan

73

Fitri Hidayat, 2013, “Perlindungan Hukum Unsur Esensial Dalam Suatu Negara

Hukum”, URL: http://fitrihidayat-ub.blogspot.co.id/2013/07/perlindungan-

hukum-unsur-esensial-dalam.html

Jamsos Indonesia, 2016, “Transformasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial” URL:

http://www.jamsosindonesia.com/cetak/printout/387