Perkembangan Mouse

9
PERKEMBANGAN “MOUSE” 1952 Royal Canadian Navy memperkenalkan sebuah sistem penunjuk menggunakan trackball. Dapat anda liat pada gambar sistem penunjuk tersebut memakai bola yang merupakan cikal bakal mouse modern. 1968 Douglas Engelbart membuat mouse pertama yang terbuat dari kotak kayu dan 2 roda besi. Diperkenalkan pertamakali di sebuah konferensi di San Francisco. Mouse adalah satu dari beberapa alat penunjuk (pointing device) yang dikembangkan untuk On Line System (NLS) milik Engelbard. Selain mouse, yang pada mulanya disebut "bug", juga dikembangkan beberapa alat pendeteksi gerakan tubuh yang lain, misalnya alat yang diletakkan di kepala untuk mendeteksi gerakan dagu. Karena kenyamanan dan kepraktisannya, mouse-lah yang dipilih. Mouse pertama di dunia memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan sekarang. Menggunakan dua buah roda yang saling tegak luruk, untuk mendeteksi gerakan ke sumbu X dan sumbu Y. Engelbart kemudian mematenkannya pada 17 November 1970, dengan nama Penunjuk posisi X-Y untuk sistem tampilan grafis (X-Y Position Indicator For A Display System). Pada waktu itu, sebetulnya Engelbart bermaksud pengguna memakai mouse dengan satu tangan secara terus-menerus, sementara tangan lainnya mengoperasikan alat seperti keyboard dengan lima tombol. 1972 Bill English memperkenalkan sebuah sistem baru penunjuk menggunakan sebuah “ball mouse”. Ia

Transcript of Perkembangan Mouse

Page 1: Perkembangan Mouse

PERKEMBANGAN “MOUSE”

1952

Royal Canadian Navy memperkenalkan sebuah sistem penunjuk

menggunakan trackball. Dapat anda liat pada gambar sistem

penunjuk tersebut memakai bola yang merupakan cikal bakal mouse

modern.

1968

Douglas Engelbart membuat mouse pertama yang terbuat

dari kotak kayu dan 2 roda besi. Diperkenalkan pertamakali

di sebuah konferensi di San Francisco. Mouse adalah satu

dari beberapa alat penunjuk (pointing device) yang

dikembangkan untuk On Line System (NLS) milik Engelbard.

Selain mouse, yang pada mulanya disebut "bug", juga dikembangkan beberapa alat

pendeteksi gerakan tubuh yang lain, misalnya alat yang diletakkan di kepala untuk

mendeteksi gerakan dagu. Karena kenyamanan dan kepraktisannya, mouse-lah yang dipilih.

Mouse pertama di dunia memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan sekarang.

Menggunakan dua buah roda yang saling tegak luruk, untuk mendeteksi gerakan ke sumbu

X dan sumbu Y. Engelbart kemudian mematenkannya pada 17 November 1970, dengan

nama Penunjuk posisi X-Y untuk sistem tampilan grafis (X-Y Position Indicator For A Display

System). Pada waktu itu, sebetulnya Engelbart bermaksud pengguna memakai mouse

dengan satu tangan secara terus-menerus, sementara tangan lainnya mengoperasikan alat

seperti keyboard dengan lima tombol.

1972

Bill English memperkenalkan sebuah sistem baru penunjuk

menggunakan sebuah “ball mouse”. Ia menggunakan bola yang

dapat berputar kesegala arah, kemudian putaran bola tersebut

dideteksi oleh roda-roda sensor didalam mouse tersebut.

Pengembangan tipe ini kemudian melahirkan mouse tipe Trackball,

yaitu jenis mouse terbalik dimana pengguna menggerakkan bola

dengan jari, yang populer antara tahun 1980 sampai 1990.

1981

Richard Lyon dan Steve Kirsch membuat sebuah mouse yang

menggunakan cahaya LED untuk megarahkan kursor.

Page 2: Perkembangan Mouse

1983

Microsoft membuat mouse pertama-nya dengan nama “Green Eyed”.

Mouse optik pertama kali. Mouse jenis ini menggunakan LED (light emitting

diode) dan photo dioda untuk mendeteksi gerakan mouse. Mouse optikal

pertama hanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus yang

berwarna metalik bergaris-garis biru--abu-abu. Mouse optikal saat ini dapat

digunakan hampir di semua permukaan padat dan rata, kecuali permukaan

yang memantulkan cahaya. Mouse optikal saat ini bekerja dengan menggunakan sensor

optik yang menggunakan LED sebagai sumber penerangan untuk mengambil beribu-ribu

frame gambar selama mouse bergerak. Perubahan dari frame-frame gambar tersebut

diterjemahkan oleh chip khusus menjadi posisi X dan Y yang kemudian dikirim ke komputer.

1991

Logitech membuat “MouseMan” dan ini adalah mouse nirkabel dengan

menggunakan teknologi RF. Cikal bakal lahirnya mouse wireless.

1995

Mouse menggunakan terobosan baru yaitu scroll whell. Pada tahun ini

Apple juga memperkenalkan multibutton “Mighty Mouse”.

2004

Mouse laser pertama kali diperkenalkan oleh Logitech,

perusahaan mouse terkemuka yang bekerja sama dengan

Agilent Technologies, dengan nama Logitech MX 1000. Logitech

mengklaim bahwa mouse laser memilki tingkat akurasi 20 kali

lebih besar dari mouse optikal. Dasar kerja mouse optikal dan

mouse laser hampir sama, perbedaannya hanya penggunaan laser kecil sebagai pengganti

LED digunakan oleh mouse optikal. Saat ini mouse laser belum banyak digunakan, mungkin

karena harganya yang masih mahal.

Page 3: Perkembangan Mouse

2006

Logitech dan Gyration merilis desain dari “air mouse”

(Gyroscopic).

2008

Microsoft memperkenalkan teknologi BlueTrack

Sekarang

Mouse dengan teknologi laser 3,5G – 5600 dpi (Gamers Only)

Razer Mamba Black – harga sekitar 1.2 Juta

“MOUSE” CANGGIH MASA KINI

“Ocular Mouse” bagi pencerita cacat

Pada awalnya, tujuan menciptakan teknologi ini

didasari oleh para penderita cacat fisik seperti

penderita tetraplegia yang menyebabkan kelumpuhan

pada kedua kaki dan tangannya, tetapi tidak

berdampak pada tingkat kecerdasan sesorang.

Pemikiran tersebut dilakukan oleh Manuel Cardoso,

seorang insinyur elektro untuk mengupgrade sebuah mouse yang dapat digerakkan dengan

kekuatan otot di sekitar bola mata. Alat ini dinamakan olehnya “Ocular mouse”.

Asumsi sederhana alat ini adalah dengan mengubah gerakan mata dan kedipan menjadi

gelombang elektromagnetik. Gerakan mata diartikan sebagai gerakan pointer, kedipan mata

diartikan sebagai klik pada mouse. Kedipan mata kiri diartikan dengan klik kiri pada mouse

dan kedipan mata kanan diartikan dengan klik kanan pada mouse.

Cara kerja “ocular mouse” melalui elektroda yang dihubungkan ke modul elektronik di

komputer. Beberapa elektroda ditempelkan ke kepala dan sekitar mata pengguna.

Kemudian, berfungsi menggerakan mouse dengan otot mata.

Alat ini dialokasikan untuk para penderita kelumpuhan kedua kaki dan tangan untuk dapat

menjalankan bisnisnya yang sempat tertunda karena kendala kelumpuhan. Dimana mereka

Page 4: Perkembangan Mouse

masih memiliki motivasi untuk berbisnis namun apa daya tidak mempunyai kemampuan

untuk melakukannya, disini “ocular mouse” muncul sebagai alternatif yang terbaik dalam

membantu para penderita kelumpuhan untuk bangkit kembali.

Akhir Februari 2008, ocular mouse diuji coba di bagian ICU Rumah Sakit Mandaqui, Sao

Paulo, Brazil. Matthew, seorang pasien tetraplegia berusia 5 tahun, berkesempatan menguji

cobanya untuk kali pertama. Matthew diharapkan bisa bermain games, menulis namanya,

dan bahkan menelusuri jagat internet dengan ocular mouse.

“Ocular mouse” merupakan awal dari perkembangan mouse dengan media mata, sehingga

masih terdapat sedikit kendala dalam harga maupun pemakaian alat ini yaitu :

1. Harga alat tersebut masih terlalu mahal sekitar USD 200.

2. Dibutuhkan alat khusus dan tidak dijual ke umum.

3. Cara kerja ocular mouse yang mengunakan kedipan mata sebagai penanda enter

juga dinilai kurang efisien, karena faktanya manusia secara refleks mengedipkan

mata tiap beberapa detik.

Namun dibalik itu semua Teknologi “ocular mouse” merupakan salah satu perkembangan

teknologi yang harus “diacungkan jempol”. Manuel cardoso cerdas dalam membaca situasi

untuk membantu para penyandang cacat tetraplegia ( kelumpuhan kedua tangan dan kaki)

dalam mengoperasikan komputer untuk memperoleh berbagai informasi.

”Cyborg R.A.T.” bagi penggemar “games”

Dengan adanya perkembangan Mouse kini Mad Catz Inc.

telah memperkenalkan Cyborg R.A.T. baru 9 khusus untuk

mouse game nirkabel. Cyborg R.A.T 9 ini adalah sebuah

mouse yang dirancang khusus bagi Gamers (Penggemar

berat game), dengan menggunakan teknologi nirkabel

(tanpa kabel) 2.4GHz dan dilengkapi dengan penerima

wireless yang berfungsi sebagai media penerima signal.

Mouse ini juga menawarkan individu mode yang memungkinkan pengguna dapat mengubah

sensitivitas atau Tombol Programmable dengan cepat serta mendapatkan akses langsung

dalam 15 perintah.

“Mouse” terkecil di dunia

Mouse bernama Z-Nano ini memang amat mungil bentuknya

jika dibandingkan dengan mouse standar. Betapa tidak?

Ukuran Z-Nano -- nama mouse tersebut -- hanyalah

42x21x17,65 mm saja. Berarti ukuran ini hampir sama

dengan ujung jari manusia yang mengendalikannya. Dikutip

Page 5: Perkembangan Mouse

detikINET dari TechRadar, Senin (15/12/2008), mouse liliput tersebut dibekali fungsi yang

sama seperti mouse komputer pada umumnya. Ada fungsi scroll, optical tracking dan juga

dilengkapi dengan indikator cahaya LED. Meski demikian, terdapat beberapa penyesuaian

tombol mengingat kecilnya bentuk Z-Nano. Seperti tombol klik kiri terletak di bagian depan

dan tombol untuk klik kanan dipasang di belakangnya. Sementara tombol untuk melakukan

scroll ke atas dan bawah juga sangat mungil ukurannya. Adapun konektivitasnya

mengandalkan USB. Z-Nano telah dipasarkan di berbagai situs internet dengan harga

mencapai US$ 60. Namun, meski produk ini cukup unik, beberapa pihak mempertanyakan

apakah Z-Nano nyaman digunakan atau malah membuat penggunanya kerepotan.

“Mouse” dengan kedipan mata

Orang dengan keterbatasan fisik biasanya hanya bisa

melakukan perkerjaan yang terbatas. Namun perkembangan

teknologi bisa mengubah hal itu. Salah satunya adalah Eye-

B-PoD, sebuah software yang muncul pada Agustus 2008

dari proyek tugas akhir tiga orang mahasiswa, yaitu Stanley Audrey beserta kedua

temannya Victor dan Josephine.

Eye-B-PoD adalah singkatan dari Eye Based Pointing Device, merupakan piranti lunak

nirkabel dan handsfree untuk mengoperasikan pointer pada layar komputer berbasiskan

gerakan mata yang ditangkap oleh web camera (webcam). Menurut Stanley,

pengembangan software ini ditujukan kepada mereka yang mempunyai keterbatasan fisik

pada bagian tangan, seperti cacat, lumpuh, stroke dan juga sebagai alternatif baru dari

piranti penunjuk konvensional yang sudah ada (mouse-red).

“Jadi, Eye-B-PoD memungkinkan pengguna melakukan pekerjaan lain yang menggunakan

tangan selagi mengoperasikan komputer,” ujar lulusan Teknik Informatika Universitas Bina

Nusantara (Binus) ini.

Cara penggunaan Eye-B-PoD yaitu dengan memanfaatkan gerakan mata yang ditangkap

oleh piranti masukan berupa webcam. Pengguna cukup melihat ke bagian layar tertentu

untuk mengarahkan kursor pada bagian yang ingin dituju. Jika ingin melakukan proses klik

seperti pada mouse, pengguna cukup melakukan kedipan dengan salah satu matanya

ketika kursor telah berada pada bagian yang dituju.

“Jika ingin klik kiri, tinggal mengedipkan mata kiri, begitu juga jika ingin klik kanan, kedipkan

saja mata kanan. Sementara untuk double-klik, bisa dilakukan dengan mengatur sistem

mouse di komputer agar bisa dilakukan dengan satu kedipan saja,” kata Stanley.

Eye-B-PoD terdiri dari empat fitur, yaitu:

Page 6: Perkembangan Mouse

1. Automatic Face And Eye Detection: saat pengguna sudah berada di depan webcam

yang telah dilengkapi software Eye-B-PoD, otomatis muka dan matanya langsung

terdeteksi.

2. Smart Dominant Face Detector: misalkan ada lima wajah yang berada di depan

webcam, maka hanya wajah dominan yang bisa ditangkap oleh Eye-B-PoD.

3. False Positive Blink Detector: bisa mendeteksi kedipan mata saat pengguna ingin

melakukan klik kiri atau klik kanan dengan kedipan.

4. Auto Sensitivity Calibration: otomatis mengkalibrasi ulang jika Eye-B-PoD kehilangan

deteksi kedipan mata.

Stanley berharap, dengan adanya software ini, ia dan kedua temannya bisa membantu para

tuna daksa dan penderita penyakit yang lumpuh di bagian tangannya, agar tetap bisa

menggunakan komputer. Ia berencana akan menjual Eye-B-PoD dalam bentuk software ke

para distributor dengan harga yang terjangkau.Stanley juga menyatakan bahwa memang

sudah ada alat seperti Eye-B-PoD, namun penggunaannya ada yang membutuhkan sensor

atau infra red.

“Sedangkan Eye-B-PoD hanya membutuhkan webcam biasa karena yang dibutuhkan hanya

software yang kami buat,” tutur alumnus Binus angkatan 2005 ini.

Eye-B-PoD meraih juara kedua (merit) Indonesia ICT Awards (INAICTA 2009) pada kategori

Research and Development. Dengan mengikuti ajang tahunan ini, Stanley dan kedua

kawannya bisa menyosialisasikan Eye-B-PoD lebih luas serta terus menyempurnakan

piranti lunak ini agar bisa lebih digunakan secara maksimal.

Sumber:

http://www.infogue.com/viewstory/2009/07/02/

jalan_sejarah_perkembangan_mouse_komputer/?url=http://pondok-

cerita.blogspot.com/2009/07/jalan-sejarah-perkembangan-mouse.html

http://nezdie.com/archives/917

http://blog.unila.ac.id/gowie07/2009/03/14/%E2%80%9Cocular-mouse%E2%80%9D-

dari-%E2%80%9Cimmpossible%E2%80%9D-menjadi-%E2%80%9Cpossible

%E2%80%9D/

http://www.artikelkamal.com/2010/11/cyborg-rat-mouse-untuk-para-gamers.html

http://www.detikinet.com/read/2008/12/15/121155/1053675/511/ini-dia-mouse-terkecil-di-

dunia - detikshare

http://teknopreneur.com/content/eye-b-pod-mouse-komputer-dengan-kedipan-mata