PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB...

38
PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL PERSILANGAN POPULASI SOLO DAN ACEH (Skripsi) Oleh : AYU SETIAWATI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii

(de Man, 1879) HASIL PERSILANGAN POPULASI SOLO DAN ACEH

(Skripsi)

Oleh :

AYU SETIAWATI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

ABSTRAK

PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii

(de Man, 1879) HASIL PERSILANGAN POPULASI SOLO DAN ACEH

Oleh

AYU SETIAWATI

Usaha budidaya udang galah (Macrobrachium rosenbergii) terus berkembang

yang ditandai dengan tingginya permintaan benih sehingga banyak petani yang

ingin membudidayakan. Namun, ketersediaan benih yang unggul masih terbatas

karena pada fase larva udang galah memiliki perkembangan yang relatif lambat.

Kegiatan persilangan antar populasi dapat menjadi solusi untuk mendapat benih

unggul. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju dan durasi perkembangan

larva hasil persilangan resiprokal udang galah (Macrobrachium rosenbergii)

populasi Solo dan Aceh. Persilangan yang digunakan yaitu Aceh betina x Aceh

jantan (AA), Solo betina x Solo jantan (SS), Aceh betina x Solo jantan (AS), dan

Solo betina x Aceh jantan (SA). Data dianalisis menggunakan metode deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan larva hasil

persilangan dengan metode resiprokal hibrida Solo x Aceh (SA) dengan nilai laju

perkembangan 10 dan membutuhkan waktu 30 hari untuk mencapai post larva

(PL) lebih baik dibandingkan hibrida Aceh x Solo (AS) dengan nilai laju

perkembangan 9,61 dan membutuhkan waktu 33 hari untuk mencapai post larva

(PL) serta galur murni Aceh x Aceh (AA) dengan nilai laju perkembangan 9,38

dan membutuhkan waktu 33 hari untuk mencapai post larva (PL) dan Solo x Solo

(SS) dengan nilai laju perkembangan 9,28 dan membutuhkan waktu 36 hari untuk

mencapai post larva (PL).

Kata Kunci: Durasi perkembangan, Laju perkembangan, Udang galah, Populasi.

Page 3: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF THE LARVAE GIANT FRESHWATER

SHRIMP, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HAS BEEN A CROSS

SOLO AND ACEH POPULATION

By

AYU SETIAWATI

The cultivation of giant freshwater shrimp (Macrobrachium rosenbergii)

continues to grow, marked by the high demand for seeds that many farmers want

to cultivate. However, the availability of superior seeds is still limited because in

the larvae phase has a relatively slow development. Cross-population activities

can be a solution to get superior seeds. This study aims to examine the reciprocal

reciprocity of giant freshwater shrimp (Macrobrachium rosenbergii) of Solo and

Aceh populations on the rate and duration of larvae produced. The crosses used

were the female Aceh x male Aceh (AA), male Solo x male Solo (SS), female

Aceh x male Solo (AS), and male Solo x male Aceh (SA). Data were analyzed

using descriptive method. Based on the result of the research, the conclusion of

crosslinked larvae with reciprocal hybrid method of Solo x Aceh (SA) with

growth rate of 10 and duration of 30 days to reach post larva (PL) is better than

that of Aceh x Solo (AS) with growth rate of 9.61 and duration of 33 days to reach

post larva (PL) and strains of pure Aceh x Aceh (AA) with with growth rate of

9.38 and duration of 33 days to reach post larva (PL) and Solo x Solo (SS) with

with growth rate of 9, 28 and duration of 36 days to reach post larva (PL).

Keywords: Development duration, Developmental rate, Giant freshwater shrimp,

Population

Page 4: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii

(de Man, 1879) HASIL PERSILANGAN POPULASI SOLO DAN ACEH

Oleh

AYU SETIAWATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERIKANAN

Pada

Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL
Page 6: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL
Page 7: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL
Page 8: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukaraja pada tanggal 07 Juli 1997

sebagai anak ke 3 dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak

Sugiman dan Ibu Sumini.

Penulis memulai pendidikan formal dari Sekolah Dasar

Negeri(SDN) 1 Sukaraja, Tanggamus pada tahun 2002-2008,

Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Semaka,

Tanggamus pada tahun 2008-2011, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) 1

Ambarawa, Pringsewu pada tahun 2011-2014. Penulis kemudian melanjutkan

pendidikan kejenjang S1 di Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan

dan Kelautan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi

Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negri (SBMPTN) pada tahun 2014 dan

menyelesaikan studinya pada tahun 2018.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa

Budidaya Perairan UNILA (HIDRILA) sebagai anggota bidang Perkembangan

dan Penelitian pada tahun 2015/2016. Penulis telah melakukan kegiatan Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di Desa Sumber Bahagia, Kecamatan, Seputih Banyak

Kabupaten Lampung Tengah selama 40 hari yaitu dari bulan Januari – Februari

2017 dan melakukan Praktek Umum di Badan Pengkajian dan Penerapan

Teknologi (BPPT), Serpong dengan judul “Pemeliharaan Larva Udang Galah

(Macrobrachium rosenbergii) Hybrid dengan Padat Tebar yang Berbeda di

Laboratoria Pengembangan Teknologi Industri Agro dan Biomedika

(LAPTIAB), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Serpong”

pada bulan Juli – Agustus 2017.

Page 9: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

Penulis melakukan penelitian akhir pada bulan Januari - Maret 2018 di Badan

Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Serpong dengan judul

“Perkembangan Larva Udang Galah, Macrobrachium rosenbergii (de Man,

1879) Hasil Persilangan Populasi Solo dan Aceh”.

Page 10: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT atas kenikmatan dan kemudahan yang selalu diberikan untuk semua hambanya.

Kupersembahkan skripsi ini kepada :

kepada kedua orangtuaku (bapak dan Ibu) yang selalu mendoakan, mendidik dan memberi semangat yang tiada henti

kakak serta keluarga besar tercinta yang senantiasa memberikan do‟a, semangat dan dukungan selama masa studi.

Sahabat dan seseorang yang insyaallah akan menemani hidupku kelak

Teman-Teman yang telah memberikan semangat dan kebersamaannya selama ini

Dan

Almamater tercinta “Universitas Lampung”

Page 11: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk

tenang dan sabar,”

(Khalifah „Umar)

"Kesabaran itu ada dua macam: sabar atas sesuatu yang tidak

kau ingin dan sabar menahan diri dari sesuatu yang kau

ingini."

(Ali bin Abi Thalib)

“Kegagalan adalah cara Allah untuk mengatakan bersabarlah

karena Aku memiliki sesuatu yang lebih baik untukmu saat

waktunya tiba,”

(Mutiara Bijaksana)

Page 12: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perkembangan

Larva Udang Galah, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) Hasil

Persilangan Populasi Solo dan Aceh” yang merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Perikanan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc selaku Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Ibu Berta Putri, S.Si., M.Si Selaku Pembimbing Akademik atas Bimbingan,

Motivasi, Nasehat dan Dukungan kepada penulis.

4. Bapak Tarsim, S,Pi., M.Si selaku dosen Pembimbing Utama atas

kesabarannya untuk memberikan bimbingan, motivasi, nasehat, dukungan

dan saran-saran yang membangun kepada penulis.

5. Bapak Ir. Dedy Yaniharto, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Kedua yang

atas kesabarannya untuk memberikan bimbingan, motivasi serta saran

kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi.

6. Bapak Eko Efendi, S.T., M.Si selaku Penguji Utama yang telah memberikan

masukan, kritik dan saran yang membangun dalam proses penyusunan

skripsi.

7. Kedua orang tuaku tercinta (bapak) Sugiman dan (Ibu) Sumini yang selalu

memberikan kasih sayang, cinta, perhatian, pengorbanan dan dukungan

serta do’a demi kelancaran, keselamatan dan kesuksesanku.

Page 13: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

8. Kakakku Tuti Lis Wati dan Lia Utami yang selalu memberikan dukungan

dan semangat.

9. Adi Saputra, Fetrilisa Silitonga, Istiqomah Nur Aini, Margaretha Sandra dan

Fatma Setianingsih yang telah membantu dalam Penyusunan skripsi.

10. Budidaya Perairan angkatan 2014 terimakasih atas kebersamaan, bantuan,

dukungandan persaudaraan kita selama ini.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terimakasih atas bantuan dan

dukungannya.

Penyusun menyadari dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Bandar Lampung, 9 Agustus 2018

Penyusun

Ayu Setiawati

Page 14: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ......................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... v

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 2

1.3 Manfaat ....................................................................................................... 2

1.4 Kerangka Pemikiran .................................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 4

2.1 Biologi Udang Galah.................................................................................... 4

2.1.1 Klasifikasi Udang Galah ........................................................................ 4

2.1.2 Morfologi Udang Galah ......................................................................... 4

2.2 Habitat Udang Galah .................................................................................... 5

2.3 Kebiasaan Makan Udang Galah ................................................................... 6

2.4 Siklus Hidup Udang Galah .......................................................................... 7

2.5 Persilangan Hibridisasi ................................................................................ 9

2.6 LSI (Larva Stage Index) ............................................................................. 11

III. METODOLOGI ......................................................................................... 13

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 13

3.2 Alat dan Bahan Penelitian .......................................................................... 13

3.3 Rancangan Penelitian ................................................................................. 14

3.4 Prosedur Penelitian..................................................................................... 14

3.4.1 Pemijahan Induk Udang Galah ............................................................ 14

3.4.2 Penetasan Telur .................................................................................... 14

3.4.3 Pemeliharaan Larva Udang Galah ....................................................... 15

3.4.3.1 Persiapan Wardah Pemeliharaan Larva ......................................... 15

3.4.3.2 Pelaksanaan Pemeliharaan Larva ................................................... 15

3.5 Parameter yang Diamati ............................................................................. 15

Page 15: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

ii

3.5.1 Perkembangan Larva ............................................................................. 16

3.5.2 Kualitas Air ........................................................................................... 16

3.6 Analisis Data ............................................................................................... 16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 17

4.1 Persilangan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) ......................... 17

4.1.1 Persilangan Betina Populasi Aceh dan Jantan Populasi Aceh .............. 17

4.1.2 Persilangan Betina Populasi Solo dan Jantan Populasi Solo ................. 21

4.1.3 Persilangan Betina Populasi Aceh dan Jantan Populasi Solo ................ 24

4.1.4 Persilangan Betina Populasi Solo dan Jantan Populasi Aceh................ 28

4.2 LSI (larva Stage Index) .............................................................................. 32

4.3 Kualitas Air ................................................................................................. 35

4.3.1 Suhu ...................................................................................................... 36

4.3.2 Derajat Keasaman (pH) ........................................................................ 37

4.3.3 Oksigen Terlarut (DO) ......................................................................... 37

V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 38

5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 38

5.2 Saran ........................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 39

LAMPIRAN ....................................................................................................... 42

Page 16: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

3

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Stadia Udang Galah ..................................................................................... 8

2. Alat Penelitian yang Digunakan dalam Penelitian ....................................... 13

3. Bahan Penelitian yang Digunakan dalam Penelitian ................................... 14

4. Skema persilangan antara populasi Solo dan Aceh ..................................... 14

5. Data Induk Udang Galah Persilangan Betina Populasi Aceh dan Jantan

Populasi Aceh .............................................................................................. 18

6. Perkembangan Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

Persilangan Betina Populasi Aceh dan Jantan Populasi Aceh ..................... 19

7. Data Induk Udang Galah Persilangan Betina Populasi Solo dan Jantan

Populasi Solo ............................................................................................... 21

8. Perkembangan Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

Persilangan Betina Populasi Solo dan Jantan Populasi Solo ....................... 23

9. Data Induk Udang Galah Persilangan Betina Populasi Aceh dan Jantan

Populasi Solo ............................................................................................... 25

10. Perkembangan Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

Persilangan Betina Populasi Aceh dan Jantan Populasi Solo ...................... 26

11. Data Induk Udang Galah Persilangan Betina Populasi Solo dan Jantan

Populasi Aceh .............................................................................................. 28

12. Perkembangan Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

Persilangan Betina Populasi Solo dan Jantan Populasi Aceh ...................... 30

13. Perkembangan LSI (Larva Stage Index) ...................................................... 32

14. Perbandingan Panjang Total (TL) dan Lama Metamorfosa (LM) Larva

Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) Setiap Persilangan ................. 35

15. Parameter Kualitas Air Media Pemeliharaan Larva Udang Galah

Populasi Solo dan Populasi Aceh Selama Penelitian .................................. 36

Page 17: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

4

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ............................................................................... 3

2. Morfologi Udang Galah ................................................................................. 5

3. Grafik Nilai Laju Perkembangan ................................................................... 33

Page 18: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

5

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Alat dan Bahan yang Digunakan .................................................................... 46

2. Induk Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) ....................................... 45

3. Program Pemberian Pakan dalam Pemberian Pakan Larva Udang Galah

(Macrobrachium rosenbergii) Selama Pemeliharaan .................................... 46

4. Manajemen Pemberian Pakan Larva/Juvenil Udang Galah ............................ 47

Page 19: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udang galah merupakan komoditas hasil perikanan air tawar yang sangat

potensial untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis tinggi, Ukuran

tubuh udang galah lebih besar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya,

selain itu udang galah juga lebih tahan terhadap penyakit dan sangat digemari

konsumen baik di dalam maupun diluar negeri (Priyono, 2011). Udang galah

hidup pada dua habitat, pada stadia larva hidup di air payau dan kembali ke air

tawar pada stadia juvenil hingga dewasa. Pada stadia larva perubahan

metamorfose terjadi sebanyak 11 kali dan berlangsung selama 30 ‐ 35 hari. Waktu

dalam pemeliharaan udang galah relatif singkat yaitu 3 - 5 bulan pada tahap

pembesaran dan pada tingkat produksi yang tinggi yaitu 2 - 5 ton per hektar per

siklus, tergantung teknologi yang digunakan dalam budidaya.

Kendala dalam kegiatan budidaya udang galah yaitu pada fase larva karena pada

fase larva perkembangan dan pertumbuhannya relatif lambat (Mukti dan

Satyantini, 2005). Fase awal (larva) merupakan fase yang kritis dan sangat

penting. Keberhasilan suatu spesies untuk melewati fase awal (larva) merupakan

suatu indikator keunggulan, karena populasi yang berhasil melewati fase larva

berpeluang besar untuk hidup dan tumbuh (Syafei, 2006). Hibridisasi yaitu salah

satu metode pemuliaan dalam upaya mendapatkan populasi baru yang mewarisi

sifat-sifat genetik, morfologis dari kedua induknya dan untuk meningkatkan

heterozigositas. Semakin tinggi heterozigositas suatu populasi, semakin baik

sifat-sifat yang dimilikinya. Hibridisasi pada udang relatif mudah dan dapat

menghasilkan kombinasi taksonomi yang bermacam-macam dan luas. Hibridisasi

mempunyai tujuan memperbaiki kualitas benih seperti terhadap laju pertumbuhan

Page 20: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

2

dan perkembangan, kematangan gonad, meningkatkan ketahanan penyakit dan

lingkungan yang kurang baik (Tave, 1993).

Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) memiliki beberapa populasi yaitu

populasi Aceh dan Solo. Populasi Aceh yaitu udang galah yang belum dilakukan

pemuliaan sebelumnya masih asli dari alam dan masih dalam upaya domestikasi

oleh pihak BPPT dan disebut udang galah Aceh karena indukan berasal dari Aceh

tepatnya di sungai Perlak dan pada populasi Solo sama seperti populasi Aceh

yaitu udang masih asli dari alam atau belum dilakukan pemuliaan sebelumnya

serta masih dalam upaya domestikasi oleh pihak BPPT dan disebut udang galah

Solo karena indukan berasal dari Solo tepatnya di sungai Bengawan Solo,

populasi Solo memiliki keunggulan ukuran yang lebih besar dibandingkan

populasi yang lain. Persilangan antara populasi Aceh dan Solo dapat

menghasilkan populasi baru yang dapat memperkaya keragaman hayati udang

galah, kegiatan domestikasi, selain itu untuk pengkayaan ragam alel populasi dan

meningkatkan heterosigositas sehingga berimplikasi pada peningkatan

kemampuan adaptasi dan performa perkembangan larva.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan laju dan durasi perkembangan larva

hasil persilangan resiprokal udang galah (Macrobrachium rosenbergii) populasi

Solo dan Aceh.

1.3 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terkait kombinasi

persilangan yang prospektif dengan laju dan durasi perkembangan larva udang

galah (Macrobrachium rosenbergii) yang terbaik.

1.4 Kerangka Pemikiran

Udang galah merupakan komoditas air tawar yang memiliki nilai ekonomis yang

tinggi sehingga banyak petani yang ingin membudidayakan udang galah. Selain

itu, udang galah memiliki ukuran tubuhnya yang besar. Tetapi dalam kegiatan

Page 21: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

3

budidaya udang galah memiliki kendala yaitu pada fase larva karena pada fase

larva perkembangan dan pertumbuhannya relatif lambat. Oleh karena itu,

dibutuhkan metode atau cara untuk menghasilkan larva yang unggul agar pada

fase larva perkembangannya tidak relatif lambat.

Udang galah populasi Solo dan populasi Aceh merupakan udang galah yang

belum terdomestikasi masih asli dari alam. Metode untuk menghasilkan larva

unggul yang perkembangannya lebih baik yaitu dengan menyilangkan 2 induk

yang memiliki populasi yang berbeda (populasi Solo dan Aceh), metode tersebut

yaitu hibridisasi. Hibridisasi merupakan persilangan antara dua individu yang

berbeda untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik, yang mempunyai

keunggulan pertumbuhan dan perkembangan karena dengan hibridisasi dapat

memperkaya ragam alel populasi dan meningkatkan heterozigositas sehingga

berimplikasi pada peningkatan kemampuan adaptasi dan performa perkembangan.

Persilangan antara populasi Solo dan Aceh dapat menghasilkan larva populasi

baru yang dapat memperkaya keragaman hayati udang galah dan dapat

meningkatkan heterozigot dari kedua tetuanya sehingga diharapkan dengan

melakukan persilangan populasi Solo dan populasi Aceh dapat menghasilkan

benih yang memiliki laju dan durasi perkembangan yang baik. Kerangka pikir

penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka fikir

Udang galah

(Macrobrachium rosenbergii)

Populasi Solo

Populasi Aceh

Laju dan Durasi perkembangan yang baik

larva

Hibridasi

Page 22: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi Udang Galah

2.1.1 Klasifikasi Udang Galah

Udang galah, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) atau dikenal juga

sebagai Giant Freshwater Shrimp merupakan salah satu jenis Crustacea, dari

famili Palaemonidae yang mempunya ukuran terbesar dibandingkan dengan

udang air tawar lainnya. Klasifikasi udang galah menurut Holthuis (2000) adalah

sebagai berikut:

Filum : Arthropoda

Sub Filum : Mandibulata

Kelas : Crustacea

Sub Kelas : Malacostraca

Ordo : Decapoda

Subordo : Natantian

Famili : Palaemonidae

Genus : Macrobrachium

Species : Macrobrachium rosenbergii

2.1.2 Morfologi Udang Galah

Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu

(sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks

dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri

Page 23: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

5

dari 1 pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di

sefalotoraks juga terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah.

ujungnya terdapat ekor. Pada udang betina, kaki di bagian abdomen juga

berfungsi untuk menyimpan telurnya (Munasinge dan Thusari, 2010).

Udang galah memiliki bentuk tubuh yang khas. Ukuran kepala udang galah lebih

besar dari pada ukuran tubuhnya. Warna kulit udang galah umumnya biru.

Perbedaan warna ini dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya, sebagai

proses adaptasi fisiologis udang. Pada saat larva, udang galah terdiri dari 11 stadia

yang berlangsung selama 40 hari hingga terbentuk organ yang secara morfologis

sudah mirip dengan udang dewasa, di habitat alaminya senang berjalan di dasar

sungai mencari makanan dan menjauhi lingkungan air payau menuju air tawar

(Khairuman dan Amri 2008 dalam Irianti, 2016). Gambaran morfologi udang

galah (Macrobrachium rosenbergii) disajikan dalam Gambar 2.

Gambar 2. Morfologi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) (Ali, 2009)

2.2 Habitat Udang Galah

Udang galah memiliki dua habitat yaitu air payau salinitas 5-20 ppt (stadia larva-

juvenil), dan air tawar (stadia juana-dewasa). Matang kelamin umur 5–6 bulan

mendekati muara sungai untuk memijah lagi. Mengalami beberapa kali ganti kulit

(moulting) yang diikuti dengan perubahan struktur morfologisnya, hingga

akhirnya menjadi juvenil (tokolan). Daur hidup udang galah menempati daerah

Page 24: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

6

perairan payau dan perairan tawar. Udang betina yang siap memijah bermigrasi ke

payau untuk melakukan pemijahan, daerah ini juga digunakan untuk

perkembangan larva. Pasca larva hingga dewasa udang akan bermigrasi kembali

ke perairan tawar (New, 2002).

Udang galah dalam siklus hidupnya secara alami memerlukan lingkungan perairan

tawar dan payau (Wuwungan, 2009). Pada stadia larva hidup di air payau,

sedangkan setelah menjadi dewasa hidup di air tawar. Larva yang baru menetas

ini memerlukan air payau sebagai tempat hidup. Apabila larva tidak berada di

lingkungan air payau selama 3 - 5 hari semenjak menetas, maka larva tersebut

akan mati (Mukti dan Satyantini, 2005).

2.3 Kebiasaan Makan Udang Galah

Udang galah senang mencari makanan pada malam hari, sedangkan pada siang

hari berbenam diri dalam lumpur dan di balik batu karena udang galah kurang

menyukai sinar matahari. Namun apabila siang hari tidak terlalu terik, udang

galah akan aktif mencari makan (Hadie dan Supriatna, 1985).

Menurut Nandlal dan Pickering (2005), udang galah pada masa benih dan dewasa

merupakan hewan omnivora yang biasanya memakan moluska kecil, krustacea

kecil, ikan kecil, alga, daun dan batang dari tanaman air, terkadang juga

mengonsumsi cangkangnya sehabis moulting. Dimulai dari stadia postlarva,

udang galah sudah dapat memakan daging cumi, udang-udang kecil dan pakan

yang berbentuk pelet.

Udang galah memakan segala jenis renik, baik cacing, plankton maupun

zooplankton (Murtidjo, 1992). Udang memakan pakan dengan cara

menangkapnya lalu dimasukkan kedalam mulut selanjutnya akan dicerna dalam

saluran pencernaan. Periode makan udang terjadi 2 kali dalam sehari yaitu pada

pagi dan sore atau malam hari. Intensitas makan akan mengalami peningkatan

pada ukuran udang yang semakin besar dan dewasa. Alat pencernaannya terdiri

dari tiga bagian yaitu tembolok, lambung otot, dan lambung kelenjar.

Page 25: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

7

2.4 Siklus Hidup Udang Galah

Daur hidup udang galah dimulai dari telur-telur yang sudah dibuahi dan dierami

oleh induknya selama 19 - 21 hari dan menetas menjadi larva (Ling, 1969). Larva

akan tumbuh menjadi postlarva (benih) apabila larva yang baru menetas itu

menemukan lingkungan hidup yang cocok, maka untuk mencapai tingkatan

postlarva, larva tersebut harus memenuhi 11 tahap perkembangan larva dan

berlangsung selama 30 - 35 hari dan pada setiap tahap terjadi pergantian kulit

(moulting) dengan perubahan struktur morfologinya (metamorfosa) (Roslani,

2007). Secara umum perkembangan larva udang galah mencapai stadia 11 pada

umur 37 hari, fase ini merupakan batas akhir dari larva sejak menetas. Rostrum

sudah memiliki gigi dorsal 9 buah, telson sempit dan memanjang, urupoda lebih

berkembang dan lebih panjang dari telson. Mulai 40 hari metamorfosa berakhir

dan larva menjadi juvenil atau udang muda (Murtidjo, 1992).

Udang galah dewasa akan memijah dan bertelur di air tawar. Perubahan bentuk

secara morfologis yang nyata ada 8 kali (8 stadia). Pada stadia 1 – 5, mengalami 5

kali ganti kulit, sedangkan pada stadia 6 – 8 mengalami 6 kali pergantian kulit.

Dari masa telur menetas hingga menjadi pascalarva diperlukan waktu maksimal

45 hari. Frekuensi pergantian kulit pada udang galah berbeda-beda tergantung

pada umur, jumlah dan kualitas pakan serta lingkungan hidupnya. Udang galah

muda pertumbuhannya lebih pesat, sehingga proses pergantian kulitnya juga lebih

cepat dibanding udang dewasa. Udang yang moulting kondisi tubuhnya lemah

sehingga menjadi mangsa udang lainnya yang tidak sedang moulting.

Page 26: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

8

Larva udang galah mengalami 11 tahap perkembangan tubuh yang dimulai setelah

menetas sampai dengan post larva. Menurut Ipandri (2017) dalam perkembangan

stadia udang galah Asahan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Stadia Udang Galah

Stadia Hari Ciri Morfologi Perkembangan Larva

1 1-2 Mata sesil belum bertungkai

dan telson masih polos.

2 2-3 Mata bertungkai dan uropoda

depan telson mulai tampak

namun belum berkembang.

3 3-5 Eksopoda dan endopoda pada

uropoda telah berkembang.

Kaki jalan pada bagian depan

mulai memanjang.

4 6-8 Rostrum telah tumbuh dan

memiliki dua buah gerigi.

Selain itu, uropoda dan telson

telah menyerupai kipas.

5 9-10 Pertumbuhan eksopoda dan

endopoda pada uropoda sudah

hampir sama dengan telson.

6 11-13 Pada stadia VI, tunas kaki

renang (pleopoda) sudah mulai

terlihat.

Page 27: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

9

Tabel 1. (Lanjutan) Stadia Udang Galah

7 13-14 Pleopoda yang sudah mulai

bercabang dua.

8 14-15 Kaki jalan terlihat lengkap,

uropoda sudah berkembang

dan telson mulai menyempit,

pleopoda yang ada pada

cabang luar mulai berambut.

9 15-16 Pleopoda lebih berkembang

dengan pertumbuhan ruas dan

rambut.

10 16-17 Pleopoda lebih berkembang

dan terdapat rambut antara duri

pada gerigi rostrum.

11 18-21 Rostrum telah tumbuh dengan

11 gerigi atas dan 3-5 gerigi

bawah serta dua helai rambut.

2.5 Persilangan Hibridisasi

Hibridisasi ialah perkawinan antara berbagai spesies, suku, ras atau varietas

tumbuhan yang diinginkan. Tujuan hibridisasi untuk menambah keragaman

genetik melalui proses pengkombinasian genetik dari tetua yang berbeda

genotipnya. Pada masa ini telah banyak ditemukan bibit unggul dengan

mengadakan hibridisasi sehingga mendapatkan varietas baru yang diinginkan.

Page 28: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

10

Melalui teknik hibridisasi didapatkan varietas unggul. Hibridisasi merupakan

proses perkawinan silang antar kultivar atau subspecies, antarspesies, antargenus,

atau antarfamili. Keturunan yang dihasilkan disebut hibryd atau hibrida. Sifat

hibrida berbeda dengan induk, bahkan bisa menjadi spesies baru. Kemudian

menurut Purnamasari (2012) kelebihan dan kekurangan hibridisasi adalah

sebagai berikut :

Kelebihan Hibridisasi

a. Banyaknya varietas yang unggul menjadikan varietas buruk hampir tidak

ada atau punah.

b. Menimbulkan keragaman genetik

c. Menciptakan populasi baru yang mana pada sebagian dari individu-individu

anggotanya dapat dipadukan ciri-ciri sifat-sifat keturunan yang baik.

d. Keanekaragaman spesies di Indonesia meningkat

Kelemahan Hibridisasi

a. Secara tidak langsung banyaknya proses hibridisasi membuat varietas asli

(alam) terancam punah.

b. Sukar untuk mendapatkan suatu hibrida antar spesies.

c. Sitoplasma pada perkawinan hanya berasal dari tetua betina saja.

d. Butuh tenaga, biaya dan waktu yang banyak

e. Sulit dilakukan karena perlu keterampilan khusus.

Hibridisasi merupakan jalan untuk memperbaiki produktifitas yang bermanfaat

untuk menghasilkan produk yang seragam dan juga dapat menghasilkan populasi

yang monoseks (Tave, 1993). Pada program perkembangbiakan silang kombinasi

induknya menghasilkan kombinasi dari alelnya yang akan berinteraksi pada

keturunannya dan dengan demikian akan memperbaiki produktifitasnya sehingga

diperlukan. Semakin tinggi heterozigositas suatu populasi, semakin baik sifat-sifat

yang dimilikinya. Hibridisasi pada udang relatif mudah dan dapat menghasilkan

kombinasi taksonomi yang bermacam-macam dan luas.

Page 29: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

11

Proses hibrdisasi merupakan perkawinan antar jenis (dalam satu famili), atau antar

populasi yang bertujuan untuk mendapatkan benih hibrida yang lebih cepat

pertumbuhannya daripada kedua induknya (hibrid vigor) dan menurut

Waynorovich dan Horvarth (1980) Perolehan hewan hibrida sangat bergantung

pada karakter dari induk. Hibridasi merupakan bioteknologi genetik yang semakin

mudah dilakukan dengan berkembangnya teknik pembenihan buatan seperti

penggunaan kelenjar hipopisa atau hormon lainnya yang merangsang

perkembangan gamet dan mendorong pemijahan (pengeluaran telur ikan).

Hibridisasi dalam pengembangbiakan ikan/udang sudah dikenal serta dilakukan

untuk memeperbaiki sifat genetik tertentu. Hibridisasi dapat dilakukan antara

ikan/udang ras dalam satu spesies, antara ras dalam satu genus anatara genus

dalam ras satu family atau berbeda family (Hickling, 1971).

Hibridisasi merupakan inseminasi antara spesies yang berbeda yang dapat

menghasilkan hibrida dari induk yang digunakan (Kurniasih dan Gustiano, 2007).

Hibridisasi pada ikan dapat dilakukan antar ras dalam satu spesies, antar spesies

dalam satu genus dan antar genus dalam satu famili (Hairunnisa, 2013). Tujuan

dari hibridisasi adalah untuk memperoleh sifat unggul dari tiap spesies

(induknya).

Keunggulan hibridisasi yaitu memiliki efek heterosis lebih tinggi daripada kedua

induknya dan menjadi salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas

genetik karena memiliki teknik yang sederhana dan tidak memerlukan biaya

tinggi serta dapat dilakukan dengan fasilitas dan kemampuan sumber daya

manusia yang terbatas, dapat mengahasilkan populasi baru yang lebih unggul

disbanding tetuanya (Goyard et al., 2008).

2.6 LSI ( Larva Stage Index)

Pengamatan stadia perlu dilakukan untuk mengetahui kemajuan dari pertumbuhan

larva. Pada setiap stadia tersebut terdapat perbedaan-perbedaan morfologis yang

menandakan ciri khas dari setiap stadia (Uno dan Soo, 1979). Pengamatan stadia

dapat dilakukan 2-3 kali dalam seminggu. Pengambilan sampel larva dilakukan

secara acak (random), sehinggga diharapkan mewakili keadaan populasi larva.

Page 30: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

12

Dari hasil pengamatan stadia ini dapat diketahui LSI (Larval Stage Index). Nilai

LSI ini merupakan indikator dari pertumbuhan larva.

Page 31: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

13

III. METODOLOGI

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2018 - Maret 2018 bertempat di

Laboratorium Perikanan, Pusat Teknologi Produksi Pertanian (PTPP),

Laboratorium Pengembangan Teknologi Industri Agro dan Biomedika

(LAPTIAB), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Serpong.

3.2 Alat Dan Bahan Penelitian

Tabel 2. Alat Penelitian yang Digunakan

No. Nama Alat Fungsi/Kegunaan

1 Bak fiber (d = 1 m, t = 60 cm) Wadah pemeliharaan larva udang galah

2 Water quality checker Mengukur kualitas air

3 Perangkat aerator Sumber/suplai oksigen di dalam aquarium

4 Galon berwarna hitam Media kultur Artemia

5 Heater Menstabilkan suhu dalam air

6 Selang Menyipon

7 Mikroskop Mengamati perkembangan larva

8 Alat tulis Mencatat data penelitian

9 Timbangan digital Menimbang bahan pembuatan egg custard

10 Ayakan dan blender Menghaluskan egg custard

11 Pipet tetes Alat pengambil larva saat pengamatan

12 Cawan cekung Meletakkan sampel larva dibawah mikroskop

13 Hand counter Alat bantu menghitung larva

14 Scope net Alat memanen larva

15 Shelther Indukan berlindung

16 Kamera Penangkap gambar

Page 32: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

14

Tabel 3. Bahan Penelitian yang Digunakan

No. Nama Bahan Fungsi/Kegunaan

1 Larva udang galah Sebagai hewan uji

2 Naupli Artemia sp. Pakan Alami

3 Air payau (12 ppt) Media hidup bagi larva udang galah

4 Air laut (30 ppt) Media kultur dan pengkayaan Artemia

5 Cumi-cumi, udang, ragi roti, telur ayam,

tepung terigu, tepung kanji, dan susu

Bahan pembuatan egg custard

6 Iodine Desinfeksi

Gambar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada

Lampiran 1.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan populasi Aceh jantan, Aceh betina, Solo jantan dan

Solo betina. Gambar setiap populasi yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran

2. Penelitian dilakukan dengan skema persilangan yang disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Skema persilangan antara strain Solo dan Aceh

Populasi Udang Galah Jantan

Solo Aceh

Betina Solo Solo x Solo (SS) Solo x Aceh (SA)

Aceh Aceh xSolo (AS) Acehx Aceh (AA)

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Pemijahan Induk Udang Galah

Pemijahan induk udang galah dilakukan dengan empat kombinasi persilangan

antara populasi Solo dan Aceh yaitu Aceh >< Aceh, Solo >< Solo, Aceh >< Solo,

Solo >< Aceh dengan perbandingan betina dan jantan 3 : 1 proses pemijahan ini

dilakukan di bak fiber dengan volume air 0,2 m3. Kemudian dilakukan

pemeriksaan pembuahan pada induk betina, apabila induk betina sedang

mengerami telurnya maka dipindahkan ke akuarium. Sebelum proses penetasan

telur, induk betina di desinfeksi dengan cara pencucian menggunakan larutan

iodine 100 ppm selama 5 menit.

Page 33: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

15

3.4.2 Penetasan Telur

Proses penetasan telur dilakukan di akuarium dengan volume air 0,015 m3 dan

salinitas 5 ppt. Kemudian, dilakukan pengamatan setiap hari untuk melihat telur

sudah menetaskan atau belum apabila telur menetas maka segera dipisahkan dari

induknya agar tidak terjadi kanibalisme. Telur akan menetas menjadi larva sekitar

19 – 21 hari inkubasi, kemudian larva dipanen dan dipilih yang sehat selanjutnya

larva disterilkan dengan cara pencucian dengan larutan iodine 1 ppm selama 5

menit.

3.4.3 Pemeliharaan Larva Udang Galah

3.4.3.1 Persiapan Wadah Pemeliharaan Larva

Bak fiber sebanyak empat unit disiapkan untuk wadah pemeliharaan larva udang.

Sebelum digunakan bak fiber dibersihkan terlebih dahulu dan dikeringkan.

Selanjutnya bak fiber diisi air bersalinitas 12 ppt sebanyak 200 ℓ ke dalam

masing-masing wadah yang dilengkapi aerator dan heater. Larva udang galah

kemudian dimasukkan ke dalam masing-masing wadah pemeliharaan dengan

kepadatan 6000 ekor/0,2 .

3.4.3.2 Pelaksanaan Pemeliharaan Larva

Larva udang galah diberi pakan naupli Artemia sp. pada umur 2 hari setelah

menetas dan egg custard pada umur 10 hari setelah menetas sebagai pakan

pendamping naupli Artemia sp (Lampiran 4). Frekuensi pemberian pakan larva

pada umur 2 – 9 hari yaitu 2 kali sehari, selanjutnya pada umur 10 hari sampai

mencapai postlarva pemberian pakan 5 kali sehari (Lampiran 3). Kemudian

dilakukan penyiponan pada pagi hari sebelum pemberian pakan dengan frekuensi

2 hari sekali dan air diganti hanya sebanyak air yang terbuang saat penyiponan

untuk menghindari kejutan akibat pergantian air.

3.5 Parameter yang Diamati

Parameter yang akan diamati pada penelitian ini adalah LSI larva udang galah

serta kualitas air meliputi pH, DO, dan suhu.

Page 34: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

16

3.5.1 Perkembangan Larva

Menurut Syafei (2006) larva udang galah mengalami 11 tahap perkembangan

tubuh yang dimulai setelah menetas sampai dengan post larva. Perkembangan

larva diamati dengan menghitung larva stage index (LSI). Pengamatan LSI

dilakukan dengan cara menghitung larva yang memiliki stadium yang sama.

Pengamatan stadium larva menggunakan mikroskop pembesaran 100 kali.

Pengamatan LSI dilakukan setiap tiga hari dimulai sejak larva berumur 0 hari

sampai larva berstadia 11. Rumus untuk menghitung laju perkembangan larva (Hadie

dan Supriatna, 1988) adalah:

Laju Perkembangan Larva = LSIt – LSIa

Keterangan :

LSIt = larval stage index pada hari ke-t

LSIa = larval stage index pada hari ke-0

Adapun rumus untuk menghitung LSI (Hadie dan Supriatna, 1988) adalah :

LSI =

Keterangan :

a, b, dan c = Stadium larva

n1, n2, dan n3 = Jumlah larva yang dilihat pada stadium yang sama

N = Jumlah total larva

3.5.2 Kualitas air

Pada penelitian ini parameter kualitas air yang akan diukur adalah suhu, pH, dan

DO. Pengukuran dilakukan pada setiap perlakuan dengan frekuensi 7 hari sekali

pada pagi, siang dan sore selama penelitian. Selama masa pemeliharaan juga

dilakukan penyiponan untuk membuang sisa pakan dan kotoran pada akuarium.

3.6 Analisis Data

Data hasil penelitian berupa perkembangan larva udang galah dan kualitas air.

Page 35: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan larva hasil

persilangan dengan metode resiprokal hibrida Solo x Aceh (SA) dengan nilai laju

perkembangan 10 dan membutuhkan waktu 30 hari untuk mencapai post larva

(PL) lebih baik dibandingkan hibrida Aceh x Solo (AS) dengan nilai laju

perkembangan 9,61 dan membutuhkan waktu 33 hari untuk mencapai post larva

(PL) serta galur murni Aceh x Aceh (AA) dengan nilai laju perkembangan 9,38

dan membutuhkan waktu 33 hari untuk mencapai post larva (PL) dan Solo x Solo

(SS) dengan nilai laju perkembangan 9,28 dan membutuhkan waktu 36 hari untuk

mencapai post larva (PL).

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka penulis menyarankan dalam

kegiatan persilangan udang galah menggunakan populasi Solo betina dan populasi

Aceh jantan.

Page 36: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

39

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, T. 1991. Pengelolaan Peubah Mutu Air yang Penting dalam Tambak

Udang Intensif. Balai Penelitian Perikanan Budidaya Pantai Maros.

Maros.

Bolorunduro, P.I dan A.Y. Abdullah. 1996. Water Quality Management in Fish

Culture. Fisheries Series 3(98): 36.

Boyd, C.E. 2015. Water Quality. Springer. Switzerland.

Chin, D.A. 2006. Water-Quality Engineering in Natural Systems. John Wiley &

Sons, Inc. New Jersey.

Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama.

Yogyakarta. 159p.

Goyard, E., C. Goarant, D. Ansquer, P. Brun, S. de Decker, R. Dufour, C. Galinie,

J. M. Peignon, D. Pham, E. Vourey., Y. Harache., dan Patrois. J. 2008.

Cross Breeding of Different Domesticated Lines as a Simple Way for

Genetic Improvement in Small Aquaculture Industries: Heterosis and

Inbreeding Effects on Growth and Survival Rates of the Pacific Blue

Shrimp Penaeus (Litopenaeus) Styrostris. Aquaculture. 278: 43–50.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Hadie, L.E dan Supriatna. 1988.Pengembangan Udang Galah dalam Hatchery

dan Budidaya. Kansius. Yogyakarta. 100 hal. Dalam Iswanto dan Dewi.

2007. Persentase Post Larva Udang Galah(Macrobrachium rosenbergii)

dengan Pemberian L-ascorbyl-2-monophosphate-magnesium dalam Air.

Jurnal Perikanan Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya

Perikanan Air Tawar Subang, Jawa Barat. 311 hal.

Hairunnisa, I. 2013. Pengaruh Hibridisasi Interspesifik Ikan Synodontis

(Synodontis sp) terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih.

Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.

Page 37: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

40

Hickling, C.F. 1971. Fish Culture.Faber and Faber . ltd, London.

Holthuis, L.B., New, M.B., and Valenti, W.C. 2000. Freshwater Prawn Culture:

The Farming of Macrobrachium rosenbergii. FAO Fisheries Synopsis.

162: 12 – 17.

Ipandri, Y. 2017. Kelangsungan Hidup Dan Perkembangan Larva Udang Galah

(Macrobrachium rosenbergii) Asahan Pada Salinitas Berbeda. Skripsi.

Universitas Lampung. Lampung.

Khairuman dan K. Amri. 2008. Buku Pintar Budi Daya 15 Ikan Konsumsi.

Agromedia Pustaka, Jakarta.

Khairuman, K. dan Amri. 2004. Budidaya Udang Galah Secara Intensif.

Agromedia Pustaka, Jakarta. Dalam Irianti, D.S.A. 2016. Kelangsungan

Hidup dan Pertumbuhan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)

yang Diberi Kentang Pada Media Pemeliharaan. Jurnal Perikanan

Kelautan. 1: 23 – 39.

Kurniasih, T. dan Gustiano. 2007. Hibridisasi sebagai Alternatif untuk

Penyediaan Ikan Unggul. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar,

Bogor.

Ling, S. W. 1969. Methods of Rearing and Culturing Macrobrachium rosenbergii

(de Man). FAO World Scientific Conference on The Biology and Culture

of Shrimp and Prawn. FAO Fishery Report. 3:539-606.

Mukti, A.T. dan Satyantini, W. H. 2005. Role of L-carnitine on Development and

Growth of Freshwater Prawn Fry, Macrobrachium rosenbergii .Jurnal

Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 1 : 23-26.

Munasinge, D. dan Thusari, G. 2010. Analysis of Morphological Variation of

Four Population of Macrobrachium Rosenbergii (De Man, 1879)

(crustacean : Decapoda ) di Sri Lanka. Department of Zoology. Faculty

of Science. University of Ruhuna. Matara, Sri Lanka.Ceylon Journal

Science (Biological Science). 39(1): 53-60.

Murtidjo, B.A. 1992. Budidaya Udang Galah Sistem Monokultur. Kanisius,

Yogyakarta.

Nandlal, S. dan Pickering, T. 2005. Freshwater Prawn Macrobrachium

rosenbergii Farming in Pacific Countries. The University of the South

Pasific. 1: 1-30.

New, M.B. 2002. Farming Freshwater Prawns. A Manual for the Culture of the

Giant River Prawn (Macrobrachium rosenbergii). Food And Agricuultur

Organited United Nations. FAO Fisheries Technical Paper .428: 1-144.

Priyono, S.B. 2011. Pengaruh Shelter terhadap Perilaku dan Pertumbuhan Udang

Galah (Macrobrachium Rosenbergii). Jurnal Perikanan (J. Fish.

Fisheries Sciences), Yogyakarta. XIII (2): 78-85.

Page 38: PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, …digilib.unila.ac.id/33630/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfABSTRAK PERKEMBANGAN LARVA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man, 1879) HASIL

41

Purnamasari, I. 2012. Peran Asam Klorogenat pada Ketahanan Kentang Varietas

Andigena dan Granola terhadap Serangan Nematoda Sista Kentang

(Globodera rostochiensis). Tesis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Roslani, D. 2007. Monitoring Kualitas Air Selama Infeksi Penyakit Ekor Putih

pada Udang Galah Macrobrachium rosenbergii De Man, 1879 di

Cisolok, Sukabumi. [Skripsi]. Program Studi Teknologi dan Manajemen

Akuakultur. Departemen Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan

Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sarifin, K.T. Wibowo, D. Rohmana, S. Rosellia. 2014. Untung 100% Dari

Budidaya Udang Galah. Agromedia Pustaka. Jakarta.

SNI 01-6486.1-2000. Induk Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii de Man)

Kelas Kelas Induk Pokok (Parent Stock). Badan Standarisasi Naasional.

Jakarta.

Soetarno, A.K. 2001. Budidaya Udang .Aneka Ilmu. Semarang.

Susanto,H. 2008. Kolam Ikan Ragam Pilihan Dan Cara Membuat. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Syafei, L.S. 2006. Pengaruh Beban Kerja Osmotik terhadap Kelangsungan Hidup,

Lama Waktu Perkembangan Larva, dan Potensi Pertumbuhan Pascalarva

Udang Galah. Disertasi S3. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian

Bogor, Bogor.

Tave, D. 1993. Genetics for Fish Hatchery Managers.The AVI Publ.Comp. Inc,

New York.

Uno, Y. dan Soo, K.L. 1969. Larva Development of Giant Freshwater Shrimp

(M. Rosenbergii de Man) in the Laboratory. Journal of Tokyo University

of Fisheries. 55 : 2 - 179.

Woynarovich, E. dan Horvath, L. 1980. The Artificial Propagation of Warm

Water Finfish. FAO Fisheries technical Paper No. 201. FIR/T 201.

Wuwungan, H. 2009. Keragaan Benih Udang Galah Macrobrachium Rosenbergii

Hasil Perkawinan Secara Inbreeding, Outbreeding, dan Cross Breeding.

Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan- Institut Pertanian Bogor,

Bogor.

Zonnelved, N. E. A. 1991. Prinsip prinsip Budidaya Ikan. Gramedia. Jakarta. 318

hal.