Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

15

Click here to load reader

description

Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Transcript of Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Page 1: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 1

Pada Desember 2012 terjadi inflasi sebesar 0,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,49. Dari 66 kota IHK, pada bulan ini seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 2,57 persen dengan IHK 132,71 dan terendah terjadi di Kendari 0,02 persen dengan IHK 141,15.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks seluruh kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,59 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,29 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,17 persen; kelompok sandang 0,24 persen; kelompok kesehatan 0,18 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,26 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2012 dan tingkat inflasi year on year (Desember 2012 terhadap Desember 2011) sebesar 4,30 persen.

Komponen inti pada Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Desember) 2012 dan tingkat inflasi komponen inti year on year (Desember 2012 terhadap Desember 2011) sebesar 4,40 persen.

No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DESEMBER 2012 INFLASI 0,54 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2012 secara umum menunjukkan adanya

kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 66 kota pada Desember 2012 terjadi inflasi 0,54

persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 134,76 pada November 2012 menjadi

135,49 pada Desember 2012. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2012 dan tingkat inflasi

year on year (Desember 2012 terhadap Desember 2011) sebesar 4,30 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks seluruh

kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 1,59 persen; kelompok makanan jadi, minuman,

rokok, dan tembakau 0,29 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,17 persen;

kelompok sandang 0,24 persen; kelompok kesehatan 0,18 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan

olahraga 0,05 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,26 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2012 antara lain: beras,

daging ayam ras, ikan segar, telur ayam ras, tarif angkutan udara, daging sapi, bawang merah, bayam,

sawi hijau, kangkung, kentang, jeruk, nasi dengan lauk, rokok kretek filter, upah tukang bukan mandor,

BADAN PUSAT STATISTIK

Page 2: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 2 

dan jam tangan. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah: cabai merah dan

minyak goreng.

Kelompok-kelompok komoditi yang pada Desember 2012 memberikan andil/sumbangan inflasi,

yaitu: kelompok bahan makanan 0,37 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau

0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,04 persen; dan kelompok sandang

0,02 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,01 persen;

dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,04 persen.

Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi Gabungan 66 Kota Desember 2012, Tahun Kalender 2012, dan

Year on Year Menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)

Kelompok Pengeluaran IHK

Desember 2011

IHK Desember

2012

Inflasi Desember 2012 1)

Tingkat Inflasi Tahun

Kalender 2012 2)

Inflasi Tahun ke Tahun 3)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

U m u m (Headline) 129,91 135,49 0,54 4,30 4,30

1. Bahan Makanan 152,76 161,44 1,59 5,68 5,68 2. Makanan Jadi, minuman, Rokok, dan

Tembakau 138,57 147,04 0,29 6,11 6,11

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan bakar 123,95 128,10 0,17 3,35 3,35 4. Sandang 136,35 142,72 0,24 4,67 4,67 5. Kesehatan 120,79 124,30 0,18 2,91 2,91 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 123,94 129,16 0,05 4,21 4,21 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 108,14 110,52 0,26 2,20 2,20

1) Persentase perubahan IHK Desember 2012 terhadap IHK bulan sebelumnya 2) Persentase perubahan IHK Desember 2012 terhadap IHK Desember 2011 3) Persentase perubahan IHK Desember 2012 terhadap IHK Desember 2011

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Desember 2012 (persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

(1) (2)

U M U M 0,54 1.     Bahan Makanan 0,37 2.     Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,05 3.     Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,04 4.     Sandang 0,02 5.     Kesehatan 0,01 6.     Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,01 7.     Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,04

Page 3: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 3

 Gambar 1

Perkembangan IHK 66 Kota (2007=100), Desember 2011–Desember 2012

   

Gambar 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional (2007=100)

Desember 2012

1 2 3 4 5 6 7

100.00105.00110.00115.00120.00125.00130.00135.00140.00145.00150.00155.00160.00165.00

Des-11 Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 May-12 Jun-12 Jul-12 Agt-12 Sep-12 Oct-12 Nov-12 Dec-12

IHK

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Page 4: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 4 

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Desember 2012 mengalami inflasi 1,59 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 158,91 pada November 2012 menjadi 161,44 pada Desember 2012.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 9 diantaranya mengalami inflasi sedangkan 2 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok daging dan hasil-hasilnya 3,84 persen dan terendah terjadi pada subkelompok kacang-kacangan 0,14 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok lemak dan minyak 0,84 persen dan subkelompok bahan makanan lainnya 0,08 persen.

Kelompok ini pada Desember 2012 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,37 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: beras 0,10 persen; daging ayam ras 0,08 persen; ikan segar 0,06 persen; telur ayam ras 0,04 persen; daging sapi dan bawang merah masing-masing 0,03 persen; bayam dan sawi hijau masing-masing 0,02 persen; kangkung, kentang dan jeruk masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah cabai merah dan minyak goreng masing-masing 0,01 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada Desember 2012 mengalami inflasi 0,29 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 146,61 pada November 2012 menjadi 147,04 pada Desember 2012.

Subkelompok-subkelompok yang terdapat pada kelompok ini pada Desember 2012 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok makanan jadi 0,31 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,06 persen, dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,38 persen.

Kelompok ini pada Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: nasi dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 127,88 pada November 2012 menjadi 128,10 pada Desember 2012.

Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada Desember 2012 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,24 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air 0,03 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,44 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,14 persen.

Pada Desember 2012 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,04 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah upah tukang bukan mandor 0,01 persen.

4. S a n d a n g

Kelompok sandang pada Desember 2012 mengalami inflasi 0,24 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 142,38 pada November 2012 menjadi 142,72 pada Desember 2012.

Page 5: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 5

Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada Desember 2012 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu subkelompok sandang laki-laki 0,22 persen; subkelompok sandang wanita 0,31 persen; subkelompok sandang anak-anak 0,21 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya 0,11 persen.

Kelompok ini pada Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional adalah jam tangan 0,01 persen.

5. K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Desember 2012 mengalami inflasi 0,18 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,08 pada November 2012 menjadi 124,30 pada Desember 2012.

Pada Desember 2012 seluruh subkelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok jasa kesehatan 0,10 persen; subkelompok obat-obatan 0,11 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,26 persen; dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,26 persen.

Kelompok ini pada Desember 2012 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,01 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Desember 2012 mengalami inflasi 0,05 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 129,09 pada November 2012 menjadi 129,16 pada Desember 2012.

Subkelompok yang mengalami inflasi pada Desember 2012, yaitu: subkelompok pendidikan 0,07 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,16 persen;; subkelompok rekreasi 0,03 persen; dan subkelompok olahraga 0,04 persen. Sedangkan subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami deflasi 0,02 persen.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Desember 2012 memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional 0,01 persen.

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Desember 2012 mengalami inflasi 0,26 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 110,23 pada November 2012 menjadi 110,52 pada Desember 2012.

Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok transpor 0,39 persen dan subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,24 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi, yaitu: subkelompok komunikasi dan pengiriman 0,06 persen. Sementara itu subkelompok jasa keuangan pada bulan ini relatif stabil.

Secara keseluruhan kelompok ini pada Desember 2012 memberikan sumbangan inflasi 0,04 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah tarif angkutan udara 0,04 persen.

Page 6: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 6 

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2012 dan dan Tingkat inflasi year on year (Desember 2012 terhadap Desember 2011) masing-masing sebesar 4,30 persen. Sedangkan Tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2010 dan 2011 dan Tingkat inflasi year on year untuk Desember 2010 terhadap Desember 2009 dan Desember 2011 terhadap Desember 2010 masing-masing 6,96 persen dan 3,79 persen.

Tabel 3 Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year,

Tahun 2010–2012

Inflasi 2010 2011 2012 (1) (2) (3) (4)

1. Desember 0,92 0,57 0,54

2. (Januari–Desember) tahun kalender 6,96 3,79 4,30

3. Desember terhadap Desember (year on year) (tahun n) (tahun n-1)

6,96 3,79 4,30

Gambar 3 Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari–Desember) 2010–2012

Page 7: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 7

Gambar 4 Perbandingan Inflasi Year on Year, 2010–2012

Page 8: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 8 

PERBANDINGAN ANTARKOTA

Pada Desember 2012 terjadi inflasi sebesar 0,54 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 135,49. Dari 66 kota IHK, pada bulan ini seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 2,57 persen dengan IHK 132,71 dan terendah terjadi di Kendari 0,02 persen dengan IHK 141,15.

Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera

Pada Desember 2012 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 16 kota, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Dumai 1,13 persen dengan IHK 138,28 dan terendah terjadi di Lhokseumawe dan Palembang 0,32 persen dengan IHK masing-masing 133,52 dan 133,44 (lihat Tabel 4).

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2012 Kota-Kota di Pulau Sumatera dengan Nasional

(2007=100)

K O T A Desember 2012

IHK Inflasi (%) (1) (2) (3)

1. Banda Aceh 127,19 0,66 2. Lhokseumawe 133,52 0,32 3. Sibolga 140,64 0,76 4. Pematang Siantar 139,13 1,12 5. Medan 135,15 0,48 6. Padang Sidempuan 137,02 0,54 7. Padang 140,15 0,94 8. Pekanbaru 133,68 0,41 9. Dumai 138,28 1,13 10. Jambi 139,12 0,62 11. Palembang 133,44 0,32 12. Bengkulu 142,35 0,57 13. Bandar Lampung 147,31 0,66 14. Pangkal Pinang 148,87 0,92 15. Batam 127,82 0,65 16. Tanjung Pinang 134,95 1,03

NASIONAL 135,49 0,54

Page 9: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 9

Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Desember 2012 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 23 kota

seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jember 0,78 persen dengan IHK 135,86 dan terendah terjadi di Bogor 0,16 persen dengan IHK 135,16 (lihat Tabel 5).

Tabel 5

Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2012 Kota-Kota di Pulau Jawa dengan Nasional

(2007=100)

K O T A Desember 2012

IHK Inflasi (%) (1) (2) (3)

1. Jakarta 133,58 0,56 2. Bogor 135,16 0,16 3. Sukabumi 135,21 0,20 4. Bandung 128,57 0,19 5. Cirebon 138,86 0,24 6. Bekasi 132,65 0,52 7. Depok 133,53 0,40 8. Tasikmalaya 136,90 0,22 9. Purwokerto 134,07 0,53 10. Surakarta 124,45 0,30 11. Semarang 134,29 0,41 12. Tegal 134,26 0,40 13. Yogyakarta 135,72 0,66 14. Jember 135,86 0,78 15. Sumenep 133,43 0,46 16. Kediri 134,61 0,37 17. Malang 135,88 0,70 18. Probolinggo 140,56 0,49 19. Madiun 138,18 0,34 20. Surabaya 135,04 0,52 21. Serang 139,34 0,67 22. Tangerang 136,26 0,29 23. Cilegon 133,90 0,52

NASIONAL 135,49 0,54

Page 10: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 10 

Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera

Pada Desember 2012 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 27 kota seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura 2,57 persen dengan IHK 132,71 dan terendah terjadi di Kendari 0,02 persen dengan IHK 141,15 (lihat Tabel 6).

Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi Desember 2012

Kota-Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional (2007=100)

K O T A Desember 2012

IHK Inflasi (%) (1) (2) (3)

1. Denpasar 136,60 0,58 2. Mataram 147,00 0,46 3. Bima 146,19 0,54 4. Maumere 155,17 0,86 5. Kupang 145,43 1,54 6. Pontianak 146,31 1,08 7. Singkawang 140,41 0,62 8. Sampit 137,47 0,98 9. Palangkaraya 144,93 1,61

10. Banjarmasin 143,47 0,85 11. Balikpapan 144,20 0,96 12. Samarinda 144,87 0,42 13. Tarakan 159,96 1,14 14. Manado 133,73 0,10 15. Palu 142,34 1,69 16. Watampone 148,83 0,30 17. Makassar 134,91 0,63 18. Pare-Pare 134,76 0,40 19. Palopo 142,22 0,44 20. Kendari 141,15 0,02 21. Gorontalo 139,32 0,54 22. Mamuju 138,24 0,43 23. Ambon 140,74 0,94 24. Ternate 136,87 0,77 25. Manokwari 150,10 1,89 26. Sorong 153,50 0,61 27. Jayapura 132,71 2,57

NASIONAL 135,49 0,54

Page 11: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 11

INFLASI KOMPONEN INTI DESEMBER 2012

Komponen inti pada Desember 2012 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 130,65 pada November 2012 menjadi 131,01 pada Desember 2012, komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,10 persen, dan komponen bergejolak mengalami inflasi 1,82 persen.

Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2012 dan inflasi year on year (Desember 2012 terhadap Desember 2011) masing-masing 4,40 persen; 2,66 persen; dan 5,68 persen (lihat Tabel 7).

Tabel 7

Tingkat Inflasi Desember 2012, Inflasi Tahun Kalender 2012, dan Inflasi Year on Year Menurut Kelompok Komponen

Komponen IHK

Desember 2011

IHK Desember

2012

Inflasi Desember

2012

Tingkat Inflasi Tahun Kalender

2012

Tingkat Inflasi

Year on Year

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Umum 129,91 135,49 0,54 4,30 4,30 Inti 125,49 131,01 0,28 4,40 4,40

Harga Diatur Pemerintah 122,66 125,92 0,10 2,26 2,66

Bergejolak 155,77 164,62 1,82 5,68 5,68

Kelompok komponen yang memberikan sumbangan inflasi terhadap inflasi nasional yaitu:

komponen inti 0,17 persen; komponen harga diatur pemerintah 0,02 persen; komponen bergejolak 0,35 persen (lihat Tabel 8).

Tabel 8

Dekomposisi Andil Inflasi Nasional Desember 2012 (persen)

Komponen Andil Inflasi (%)

(1) (2)

U m u m 0,54

1 Inti 0,17

2 Harga Diatur Pemerintah 0,02

3 Bergejolak 0,35

 

Page 12: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 12 

KEADAAN INFLASI TAHUN 2012  

Selama (Januari-Desember) tahun 2012 telah terjadi inflasi sebesar 4,30 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 129,91 pada bulan Desember 2011 menjadi 135,49 pada bulan Desember 2012.

Dilihat dari besarnya sumbangan/andil inflasi, selama tahun 2012 kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi 1,31 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 1,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,80 persen; kelompok sandang 0,35 persen; kelompok kesehatan 0,12 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,28 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan sumbangan inflasi 0,35 persen (lihat tabel 9).

Selama tahun 2012 kelompok-kelompok pengeluaran mengalami inflasi, masing-masing: kelompok bahan makanan 5,68 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 6,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 3,35 persen; kelompok sandang 4,67 persen; kelompok kesehatan 2,91 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 4,21 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 2,20 persen (lihat tabel 1).

Jenis barang dan jasa yang dominan memberikan sumbangan inflasi selama tahun 2012 antara lain: beras 0,30 persen; ikan segar 0,22 persen; emas perhiasan 0,20 persen; rokok kretek filter dan tarif angkutan udara masing-masing 0,19 persen; daging sapi 0,17 persen; gula pasir dan tarif sewa rumah masing-masing 0,15 persen; bawang putih 0,14 persen; tarif kontrak rumah 0,13 persen; nasi dengan lauk 0,12 persen; bawang merah 0,10 persen; rokok kretek, upah tukang bukan mandor dan upah pembantu rumahtangga masing-masing 0,09 persen; tempe dan uang kuliah akademi/perguruan tinggi masing-masing 0,08 persen; tahu mentah dan mie masing-masing 0,07 persen; dan jeruk 0,06 persen (lihat tabel 10).

 

Tabel 9 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional

Selama Tahun 2011 dan Tahun 2012 (persen)  

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

Tahun 2011 Tahun 2012 (1) (2) (3)

UMUM 3,79 4,30 1. Bahan Makanan 0,84 1,31 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,78 1,09 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,78 0,80 4. Sandang 0,52 0,35 5. Kesehatan 0,18 0,12 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,35 0,28 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,34 0,35

 

Page 13: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 13

Tabel 10 Sumbangan Beberapa Komoditas yang Dominan

terhadap Inflasi Nasional Selama Tahun 2011 dan 2012 (persen)

Komoditas Andil Inflasi 2011 Komoditas Andil Inflasi 2012 (1) (2) (3) (4)

1. Beras 0,54 1. Beras 0,30 2. Emas Perhiasan 0,34 2. Ikan Segar 0,22 3. Rokok Kretek Filter 0,22 3. Emas Perhiasan 0,20 4. Tarif Sewa Rumah 0,21 4. Rokok Kretek Filter 0,19 5. Tarif Angkutan Udara 0,19 5. Tarif Angkutan Udara 0,19 6. Ikan Segar 0,18 6. Daging Sapi 0,17 7. Uang Sekolah SLTA 0,10 7. Gula Pasir 0,15 8. Tarif Kontrak Rumah 0,09 8. Tarif Sewa Rumah 0,15 9. Nasi dengan Lauk 0,08 9. Bawang Putih 0,14

10. Telur Ayam Ras 0,07 10. Tarif Kontrak Rumah 0,13 11. Rokok Kretek 0,07 11. Nasi dengan Lauk 0,12 12. Upah Tukang Bukan Mandor 0,07 12. Bawang Merah 0,10 13. Upah Pembantu Rumah Tangga 0,07 13. Rokok Kretek 0,09 14. Uang Kuliah Akademi/PT 0,07 14. Upah Tukang bukan Mandor 0,09 15. Daging Ayam Ras 0,06 15. Upah Pembantu Rumah Tangga 0,09 16. Daging Sapi 0,06 16. Tempe 0,08 17. Ikan Diawetkan 0,06 17. Uang Kuliah Akademi/PT 0,08 18. Minyak Goreng 0,06 18. Tahu Mentah 0,07 19. Bahan Bakar Rumah Tangga 0,05 19. Mie 0,07 20. Bensin 0,05 20. Jeruk 0,06

Page 14: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 14 

 Tabel 11

Inflasi/Deflasi Umum Nasional Tahun 2011–2012

Bulan 2011 2012 (1) (2) (3)

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

0,89 0,13 -0,32 -0,31 0,12 0,55 0,67 0,93 0,27 -0,12 0,34 0,57

0,76 0,05 0,07 0,21 0,07 0,62 0,70 0,95 0,01 0,16 0,07 0,54

Inflasi tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada bulan Agustus 2011 sebesar 0,93 persen. Komoditas yang dominan menyumbangkan inflasi nasional pada bulan tersebut, antara lain: emas perhiasan, ikan segar, beras, tarif angkutan udara, dan uang sekolah. Sedangkan deflasi tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada Maret 2010 sebesar 0,32 persen. Komoditas yang dominan menyumbangkan deflasi nasional pada bulan tersebut, antara lain yaitu: cabai merah, beras, cabai rawit, bawang merah, dan daging ayam ras.

Inflasi tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada Agustus 2012 sebesar 0,95 persen. Komoditas yang dominan menyumbangkan inflasi nasional pada bulan tersebut, antara lain: tarif angkutan udara, ikan segar, tarif angkutan antar kota, tahu mentah, dan tempe.

Page 15: Perkembangan Inflasi DI Indonesia Bulan Desember 2012

Berita Resmi Statistik No. 01/01/Th. XVI, 2 Januari 2013 15

Gambar 5 Perkembangan Inflasi Nasional Selama Tahun 2012

Gambar 6 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional,

Selama Tahun 2012

1 2 3 4 5 6 7