Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

18
perkembangan era yang semakin maju dimana perkembangan tersebut mencakup seluruh aspek manusia, secara otomatis terjadi pergeseran pola kependudukan terutama pola penyakit di masyarakat. Penyakit lymfoma non hodgkin adalah salah satu penyakit yang tergolong dalam kasus intern atau kasus penyakit dalam. Pada penyakit ini terjadi proliferasi abnormal sistem lymfoid dan struktur yang membentuknya terutama menyerang kelenjar getah bening. LNH belum diketahui secara pasti penyebabnya oleh karena itu penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan kasus ini (Brunner & Suddarth: 2002) Berbagai permasalahan dapat timbul karena kasus ini yang mana permasalahan tersebut dapat menyangkut seluruh aspek kehidupan dari manusia baik secara fisik, psikis, sosial maupun spiritual, secara fisik dapat menimbulkan tergangguanya pola nafas karena ada penekanan atau kesulitan dalam menelan makana sehingga mengakibatkan kurangnya asupan nutrisi. Secara psikis penyakit ini dapat menimbulkan gangguan konsep diri terutama mengenai body image, ataupun bahkan bisa mengakibatkan perilaku menarik diri, secara sosial bisa mengakibatkan kerusakan interaksi sosial karena perilaku menarik diri atau kurang percaya diri dan secara spiritual bisa menyalahkan Tuhan atas penyakit yang diberikan atau mungkin sebaliknya justru lebih tekun beribadah karena ingin cepat sembuh. Melihat hal dan permasalahan diatas penulis mencoba mengangkat permasalahan tersebut dalam bentuk asuhan keperawatan dengan harapan paling tidak penulis bisa meringankan beban yang dialami penderita. 1.2. Konsep Dasar Penyakit 1.2.1. Definisi LNH adalah suatu kelompok penyakit heterogen yang dapat didefinisikan sebagai keganasan jaringan limfoid selain penyakit hodgkin. Penyebabnya tidak diketahui: kemungkinan virus. Terdapat hubungan dengan keadaan imunosupresi ( mis, AIDS dan terapi imunosupresi untuk tranplatasi organ). Pada penderita AIDS ; semakin lama hidup semakin besar resikonya menderita limpoma. Penyakit lymfoma non hodgkin adalah salah satu penyakit yang tergolong dalam kasus intern. Kasus penyakit dalam pada penyakit ini terjadi proliferasi abnormal sistem lymfoid dan

Transcript of Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

Page 1: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

perkembangan era yang semakin maju dimana perkembangan tersebut mencakup seluruh aspek manusia, secara otomatis terjadi pergeseran pola kependudukan terutama pola penyakit di masyarakat.

Penyakit lymfoma non hodgkin adalah salah satu penyakit yang tergolong dalam kasus intern atau kasus penyakit dalam. Pada penyakit  ini terjadi proliferasi abnormal sistem lymfoid dan struktur yang membentuknya terutama menyerang kelenjar getah bening. LNH belum diketahui secara pasti penyebabnya oleh karena itu penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan  kasus ini (Brunner & Suddarth: 2002)

Berbagai permasalahan dapat timbul karena kasus ini yang mana permasalahan tersebut dapat menyangkut seluruh aspek kehidupan dari manusia baik secara fisik, psikis, sosial maupun spiritual, secara fisik dapat menimbulkan tergangguanya pola nafas karena ada penekanan atau kesulitan dalam menelan makana sehingga mengakibatkan kurangnya asupan nutrisi. Secara psikis penyakit ini dapat menimbulkan gangguan konsep diri terutama mengenai body image, ataupun bahkan bisa mengakibatkan perilaku menarik diri, secara sosial bisa mengakibatkan kerusakan interaksi sosial karena perilaku menarik diri atau kurang percaya diri dan secara spiritual bisa menyalahkan Tuhan atas penyakit yang diberikan atau mungkin sebaliknya justru lebih tekun beribadah karena ingin cepat sembuh.

Melihat hal dan permasalahan diatas penulis mencoba mengangkat permasalahan tersebut dalam bentuk asuhan keperawatan dengan harapan paling tidak penulis bisa meringankan beban yang dialami penderita.

1.2. Konsep Dasar Penyakit1.2.1.      Definisi

            LNH adalah suatu kelompok penyakit heterogen yang dapat didefinisikan sebagai keganasan jaringan limfoid selain penyakit hodgkin. Penyebabnya tidak diketahui: kemungkinan virus. Terdapat hubungan dengan keadaan imunosupresi ( mis, AIDS dan terapi imunosupresi untuk tranplatasi organ). Pada penderita AIDS ; semakin lama hidup semakin besar resikonya menderita limpoma.

Penyakit lymfoma non hodgkin adalah salah satu penyakit yang tergolong dalam kasus intern. Kasus penyakit dalam pada penyakit  ini terjadi proliferasi abnormal sistem lymfoid dan struktur yang membentuknya terutama menyerang kelenjar getah bening. LNH belum diketahui secara pasti penyebabnya oleh karena itu penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan  kasus ini (Brunner & Suddart: 2002).

1.2.2.      Etiologi                              a. Abnormalitas genetik

b. Genetikc.  Faktor lingkungand. Infeksi Virus

  Virus Eipstein Barr yang berhubungan dengan limfoma Burkitt, (sebuah penyakit yang bisa ditemukan di Afrika).

   Infeksi HTLV – 1 (Human T Lymphotropic Virus tipe 1)1.2.3.      Tanda dan Gejala

Gejala umum dapat berupa:-          Demam berkeringat malam-          Nafsu Makan Berkurang-          BB menurun

Page 2: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

-          Distribusi limfadinopati terbanyak pada leher, aksila, pada jaringan subkutan ( bahu, punggung, bokong, lengan atas terutama orang gemuk ).

-          Gangguan pernafasanTanda dan gejala  sama dengan penyakit Hodgkin,

Biasanya berawal sebagai-          pembesaran nodus limfe tanpa ada nyeri pada salah satu sisi leher yang menjadi sangat besar.-          Nodus limfe mediastinal dan retroperitonial kadang membesar menyebabkan gejala penekanan

berat pada tekanan terhadap trakea menyebabkan sulit bernafas, penekanan terhadap esofagus menyebabkan sulit menelan, pada syaraf menyebabkan paralisis faringeal dan nuralgia brakeal lumbal atau sakral, pada vena mengakibatkan oedem pada salah salah satu atau kedua ekstremitas dan efusi pleura, pada kandung empedu menyebabkan ikterik obstruktif.

-          Akhirnya limpa menjadi teraba dan hati membesar. Terkadang penyakit bermula di nodus mediastinum atau peritonial dan tetep terbatas disana. Pada pasien lain pembesaran limpa merupakan satu-satunya lesi

-          Kemudian terjadi anemia progresif. Jumlah leukosit biasanya tinggi dengan jumlah polimorfomoklear ( PMN ) meningkat secra abnormal dan peningkatan eosinofil.

-          Sekitar separuh pasien mengalami demam ringan, dengan suhu melebih 38,30C ( 1010F ).-          Namun pasien yang mengalami keterlibatan mediastinal dan abdominal dapat mengalami

demam tinggi intermiten. Suhunya dapat naik sampai 400C ( 1040F ) selama periode waktu 3-14 hari, kemudian kembali normal dalam beberapa minggu.

-          Apabila penyakit ini tidak ditangani pasien akan kehilangan berat badan dan menjadi kakeksia ( kelemahan secara fisik ), terjadi infeksi, anemia, timbul edema anasarka ( oedem umum yang berat ), tekanan darah turun dan kematian pasti terjadi dalam 1-3 tahun tanpa keganasan.

      Namun biasanya penyakit ini sudah menyebar keseluruh sistem limfatik sebelum pertama kali terdianogsa. Apabila penyakit masih terlokalisasi, radiasi merupakan penanganan pilihan. Jika terdapat keterlibatan umum, dipakai kombinasi kemoterapi. Pemberian dosis rendah pada penderita HIV positif dianjurkan untuk mencegah terjadinya infeksi berat yang potensial mematikan. Seperti pada penyakit Hogkin, infeksi merupakan masalah utama. Keterlibatan sistem saraf pusat juga sering terjadi.

1.2.4.      Stadium Limpoma (menurut Ann Arbarr: 1971)a.       Stadium I

Terserang satu KGB pada daerah tertentu (I) atau ekstra limfatik (IE)b.      Stadium II

Terserang lebih dari satu KGB di daerah atas diafragma (II) atau terserang ekstra limfatik dan lebih dari satu KGB diatas diafragma (IIE)

c.       Sadium IIITerserang KGB diatas dan dibawah diafragma (III) atau disertai limpoma pada ekstra limfatik (IIIE), spken (IIIS) atau keduanya (10 SE)

d.      Stadium IVTumor tersebar menyeluruh pada organ ekstra limfatik dengan terlibat KGB

1.2.5.      Penatalaksanaan1.      Tahap Ia.       Riwayat penyakit yang terinci

Page 3: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

b.      Pemeriksaan fisik yang lengkap dengan perhatian khusus pada cincin Waldeyer (diteliti kembali oleh Bag. THT)

c.       Pemeriksaan laboratorium lengkap :-          hemogram lengkap-          sediaan hapus darah tepi-          uji fungsi hati/ginjal rutind.      Pemeriksaan radiologis toraks dengan proyeksi posterior/anterior dan survei radiologis

kerangka.e.       Biopsi jarum dengan cara aspirasi pada kelenjar getah bening yang berada pada pihak diafragma

lain yang dicurigai.f.       Uji kulit tuberkulin.2.      Tahap II

Pada semua penderita yang seolah-olah berada pada tingkat penyakit ke I LNH derajat keganasan tinggi atau tingkat penyakit ke I dan II LNH derajat keganasan menengah, dilakukan biopsi sumsum tulang bilateral pada krista iliaka posterior superior.

3.      Tahap IIIPada penderita-penderita dengan jangkitan pada cincin Waldeyer yang seolah-olah masih berada pada tingkat penyakit ke I pada LNH derajat keganasan tinggi atau tingkat penyakit ke I dan II pada LNH derajat keganasan menengah setelah biopsy sumsum tulang, dilakukan penelitian radiologis traktus gastrointestinal.

4.      Tahap IVPada penderita yang seolah-olah masih berada pada tingkat penyakit ke I pada LNH derajat keganasan tinggi atau tingkat penyakit ke I dan II LNH derajat keganasan menengah setelah prosedur-prosedur di alas dilakukan limfangiografi. 

1.2.5.      Pohon Masalah

Pembesaran kelenjar getah beninggenetik 

Infeksi firus 

Abdominalis genetik 

                                                                      

                                                                                   

Page 4: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

    

demam 

Pengaruh rangsangan imunologik 

                                                                                                                         Berkeringat malam 

                                                                                                                        

  

Poliferasi jaringan limfoid tidak terkendali

 

                                                                          

BB menurun 

Page 5: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

Metabolisme tubuh 

            

Fungsi peran 

Penekanan syaraf oleh tumor 

Anoreksia, iritasi lambung, rassa mual 

             

                       Masukan tidak adekuat 

nyeri 

Pola interaksi 

                                                                                               

Cemas/ketakutan 

                                                                                                Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 

Page 6: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

                                                                       

                                                                                                  

                                                           pembedahan 

           

                                                           

  

                                                           

Resiko tinggi gagal nafas 

rusaknya salah satu fungsi pertahanantubuh

                                                

Tindakan op 

Kurang informasi 

Kurang dari kebutuhan 

efek general anastesi 

diskontinuitas  jaringan 

Page 7: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

    

            

Invasi kuman 

Setting ventilatortidak adekuat 

Batuk tidak adekuat 

ventilator 

Page 8: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

gg. pola aktivitas 

Gangguan istirahat tidur 

                                                                                                                                                                                                                      Resti infeksi 

                                                                                                                                                                         Ketidakefektifan pola nafas

 

bedres 

Peningkatan produksi sekret 

                                                                                                           

                                                                                               cyanosis

 

Kateter 

                                                                                   

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas 

Page 9: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

                                                                                   Gangguan perfusi jaringan 

resti infeksi 

      

                                               

BAB IIKONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

LIMFOMAA NON HODGIN2.1. Pengkajian2.1.1. Identitas klienMeliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, bahan yang dipakai sehari-hari, status perkawinan, kebangsaan, pekerjaan, alamat, pendidikan, tanggal atau jam MRS, dan diagnosa medis.            2.1.2. Keluhan Utama

                                    Pada umumnya pasien mengeluh tindak nyamanan kerena adanya benjolan.            2.1.3. Riwayat Penyakit SekarangPada umumnya pasien dengan limfoma didapat keluhan benjolan terasa nyeri bila ditelan kadang-kadang disertai dengan kesulitan bernafas, gangguan penelanan, berkeringat di malam hari. Pasien biasanya megnalami dendam dan disertai dengan penurunan BB.            2.1.4. Riwayat Penyakit DahuluPada pasien dengan limfoma biasanya diperoleh riwayat penyakit seperti pembesaran pada area seperti : leher, ketiak, dll. Pasien dengan transplantasi ginjal atau jantung.            2.1.5. Riwayat kesehatan keluargaMeliputi susunan anggota keluarga yang mempunyaio penyakit yang sama dengan pasien, ada atau tidaknya riwayat penyakit menular, penyakit turunan seperti DM, Hipertensi, dan lain-lain.

2.2. Data dasar pengkajian pasien2.2.1 Pemeriksaan Fisik

a.       Keadaan umumPasien lemah, cemas, nyeri pada benjolan, demam, berkeringat pada malam hari, dan menurunnya BB.

b.      Kulit, rambut, kuku( tidak ada perubahan )

c.       Kepala dan leher                                   Terdapat benjolan pada leher, yang terasa nyeri bila ditekan.d.      Mata dan mulut

Tidak ada masalah/perubahan.

Page 10: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

e.       Thorak dan abdomenPada pemeriksa yang dilakukan tidak didapatkan perubahan pada  thorak  maupun abdomen.

f.       Sistem respirasiBiasanya pasien mengeluh dirinya mengeluh sulit untuk bernafas karena ada benjolan.

a)      Seting ventilator, yang meliputi :-          Mode ventilator1.      CMV (Controled Mandatory Ventilator)2.      IMV (Intermitten Mandatory Ventilator)3.       Assisted (bantuan)4.      CP AP (Continous Positif Air way Pressure)5.      PEEP (Positif End Expiratory Presure)6.      SIMV (syncromized Intermitten Mandatory Ventilator)-          Prosentase O2 yang diberikan (F1O2)-          Frekuensi nafasb)      Gerakan nafas pakah sesuai dengan gerakan ventilatorc)      Expirasi dada  kanan dan kiri simetris atau tidak.d)     Suara nafas  adakah ronchi, wheezing, penurunan suara nafas.e)      Adakah gerakan aiping hidung.f)       Sekret : jumlah, konsistensi, warna.g)      Saturasi O2

h)      Sistem  genitourinariag.      Sistem gastrointestinal

Biasanya pasien mengalami anorexia karena rasa sakit yang dirasakan saat menelan makanan, sehinggapasien sering mengalami penurunan BB.

h.      Sistem muskuluskeletal                              Pada pasien ini tidak ada masalah.i.        Sistem endokrin                                          Terjadi pembesaran kelenjar limfe.j.        Sistem persyarafan

Pasien ini sering merasa cemas akan kondisinya, penyakit yang sedang dideritanya.

2.3. Pemeriksaan Penunjang1.      USG

Banyak digunakan untuk melihat pembesaran kelenjar getah bening.2.      Foto thorak

Digunakan untuk menentukan keterlibatan kelenjar getah bening mediastina.3.      CT- Scan

Digunakan untuk diagnosa dan evaluasi pertumbuhan limpoma4.      Pemeriksaan laboratorium (pemeriksaan Hb, DL, pemeriksaan uji fungsi hati / ginjal secara

rutin).5.      Laparatomi

Laparatomi rongga abdomen sering dilakukan untuk melihat kondisi kelenjar getah bening pada illiaka, para aortal dan mesentrium dengan tujuan menentukan stadiumnya.

2.4. Diagnosa Keperawatan

Page 11: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

1.      Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat ( mual, muntah)

2.      Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan proses inflamasi.3.      Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.

2.5. Intervensi KeperawatanDiagnosa Keperawatan 1

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.                        Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi 

                             Kriteria Hasil :-          BB meningakat-          Nafsu makan pasien meningkat-          Gangguan penelanan berkurang-          Rasa sakit pada waktu menelan berkurang

                        Intervensi / Rasional :1.      Lakukan pendekatan pada pasien dan keluarganya.

R / : pasien dan keluarga lebih kooperatif.2.      Jelaskan pada pasien dan keluarga penyebabnya dari rasa sakit dan cara mengurangi rasa sakit.

R / : pasien mendapat informasi yang tepat.3.      Jelaskan pada pasien tentang penyakitnya dan akibatnya jika ia tidak makan.

R / : pasien mendapat informasi yang tepat.4.      Anjurkan pada kelurga untuk memberikan makanan tambahan yang ringan untuk dicerna

R / : untuk memudahkan pasien menelan.5.       Obervasi TTV

R / : untuk mengetahui perkembangan pasien6.       Kolaborasi dengan tim kesehatan dan ahli gizi

R / : untuk menetukan diit yang diperoleh oleh px

Dianogsa Keperawatan 2Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan proses inflamasi

Tujuan : Tidak terjadi infeksiKriteria Hasil :

-          Suhu tubuh dalam batas normal-          Tidak ada tanda inflamasi-          Keringat berkurang

                        Intervensi / Rasional :1.      beri penjelasan tentang terjadinya infeksi

R / : pasien mengetahui proses terjadinya infeksi2.      beritahu pasien tentang tanda-tanda inflamasi

R / : pasien mengetahui tanda-tanda inflamasi dan pencegahannya3.      beri kompres basah

R / : menurunkan suhu tubuh pasien4.      Anjurkan pasien untuk memakai baju yang menyraep keringat.

R / : agar keringat mudah diserap dan suhu tubuh tidak meningkat.

Page 12: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

5.      Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian obatR / : diharapkan dapat mempercepat proses kesembuahn pasien

Dianogsa Keperawatan 3Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya

Tujuan : Kecemasan berkurang atau hilangKriteria Hasil :

-          Pasien tenang tidak gelisah-          Pasien tidak cemas-          Pasien mengetahui tentang penyakitnya-          TTV dalam batas normal

                        Intervensi / Rasional1.                  Berikan penjelasan tentang penyakit, pencegahan dan penyembuhannya

R / : pasien mengetahui tentang penyakitnya, menambah pengetahuan serata mengurangi rasa cemas

2.         Dengarkan yang menjadi masalah dan keluhan pasien.R / : diharapkan mampu menguranggi masalah pasien.

3.         Anjurkan kepada pasien untuk banyak istirahat dan menenangkan diri.R / : diharapkan dapat meningkatkan status mental pasien sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan.4.         Obervasi TTV

R / : untuk mengetahui perkembangan pasien

2.6. EvaluasiEvaluasi adalah perbandingan yang sistematik atau terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya. (Carpenito, 1999:28)Evaluasi pada pasien dengan limfoma non-Hodgin adalah:

1)      Pemenuhan kebutuhan nutrisi ditujukan dengan adanya peningkatan berat badan, peningkatan nafsu makan, berkurangnya rasa sakit waktu menelan, berkurangnya gangguan menelan.

2)      Mengurangi resiko terjadinya infeksi ditunjukkan dengan adanya suhu tubuh dalam batas normal, tidak ada tanda inflamasi, keringat berkurang.

3)      Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit ditunjukkan dengan pasien mengetahui tentang penyakitnya, tenang, tidak cemas.

Page 13: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

BAB IIIPENUTUP

3.1  KesimpulanPenyakit lymfoma non hodgkin adalah salah satu penyakit yang tergolong dalam kasus

intern. Kasus penyakit dalam pada penyakit  ini terjadi proliferasi abnormal sistem lymfoid dan struktur yang membentuknya terutama menyerang kelenjar getah bening. LNH belum diketahui secara pasti penyebabnya oleh karena itu penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan  kasus ini.

Penyebab dari LNH adalah abnormalitas genetic, genetic, faktor lingkungan, infeksi Virus.Manifestasi klinis LNH sama dengan penyakit Hodgin yaitu pembesaran nodus limfe tanpa

ada nyeri pada salah satu sisi leher yang menjadi sangat besar. Menyebabkan gejala penekanan berat pada tekanan terhadap trakea, esofagus, syaraf, vena, dan kandung empedu. Akhirnya limpa menjadi teraba dan hati membesar. Kemudian terjadi anemia progresif, peningkatan suhu dan penurunan berat badan.

Sistem stadium yang paling umum yang menggunakan empat stadium. Dalam bentuknya yang paling sederhana, stadium I dan II sering dikelompokkan bersama sebagai stadium awal penyakit, sementara stadium III dan IV dikelompokkan bersama sebagai stadium lanjut.

Pengkajian pada pasien Limfoma Non Hodgin adalah diurai dari identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat kesehatan keluarga

Data dasar pengkajian pasien1)      Pemeriksaan Fisika.       Keadaan umumb.      Kepala dan leherc.       Sistem respirasi2)      Sistem gastrointestinal3)      Sistem muskuluskeletal4)      Sistem endokrin5)      Sistem persyarafan

Pemeriksaan Penunjang1.      USG

Banyak digunakan untuk melihat pembesaran kelenjar getah bening.2.      Foto thorak

Digunakan untuk menentukan keterlibatan kelenjar getah bening mediastina.3.      CT- Scan

Digunakan untuk diagnosa dan evaluasi pertumbuhan limpoma4.      Pemeriksaan laboratorium (pemeriksaan Hb, Dl, pemeriksaan uji fungsi hati / ginjal secara

rutin).5.      Laparatomi

Laparatomi rongga abdomen sering dilakukan untuk melihat kondisi kelenjar getah bening pada illiaka, para aortal dan mesentrium dengan tujuan menentukan stadiumnya.

Page 14: Perkembangan Era Yang Semakin Maju Dimana Perkembangan Tersebut Mencakup Seluruh Aspek Manusia

Diagnosa Keperawatan1.      Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.2.      Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan proses inflamasi.3.      Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.

3.2. Saran1. Bedres2. Asupan Nutrisi yang Cukup3. Menghindari Stres yang Berlebihan4. Olahraga Secara Teratur5. Jika terjadi sesuatu yang tidak biasa atau seharusnya tidak ada segera ke Dokter.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EGCCarpenito, Lynda Juall. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.Melia. Penatalaksanaan Penyakit Kanker Limfoma Non Hodgin. http://terapimelia.blogspot.com diakses 10 November 2012 pukul 09.00