PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

33
PERJUANGAN DIPLOMASI PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA INDONESIA DALAM UPAYA DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN KEDAULATAN

Transcript of PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Page 1: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

PERJUANGAN DIPLOMASI PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIAINDONESIADALAM UPAYA DALAM UPAYA MEMPERTAHANKAN MEMPERTAHANKAN KEDAULATANKEDAULATAN

Page 2: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Perundingan 10 Februari 1946Perundingan 10 Februari 1946

Perundingan Hoge-Veluwe, 14-25 April 1946Perundingan Hoge-Veluwe, 14-25 April 1946

Perundingan di Jakarta, 7 Oktober 1946Perundingan di Jakarta, 7 Oktober 1946

Perundingan Linggajati, 10 November 1946Perundingan Linggajati, 10 November 1946

Perundingan RenvillePerundingan Renville 8 Desember 1947-17 Januari 1948 8 Desember 1947-17 Januari 1948

Rencana Du Bois-Crtchley (Rencana Du Bois-Crtchley (Du Bois-Crtchley PlanDu Bois-Crtchley Plan)) 10 10 Juni 1948Juni 1948

Perundingan Roem-Royen, 7 Mei 1949Perundingan Roem-Royen, 7 Mei 1949

Konferensi Antar-Indonesia, 19-22 Juli 1949 Konferensi Antar-Indonesia, 19-22 Juli 1949 (Yogyakarta) dan 30 Juli 1949 (Jakarta)(Yogyakarta) dan 30 Juli 1949 (Jakarta)

Konferensi Meja Bundar, 23 Agustus-2 November 1949Konferensi Meja Bundar, 23 Agustus-2 November 1949

Page 3: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Perundingan 10 Februari 1946Perundingan 10 Februari 1946

Pernyataan Politik Belanda terkait kebijakannya Pernyataan Politik Belanda terkait kebijakannya terhadap Indonesia:terhadap Indonesia:

Indonesia dijadikan Negara persemakmuran Indonesia dijadikan Negara persemakmuran berbentuk federasi yang memiliki pemerintahan berbentuk federasi yang memiliki pemerintahan sendiri di dalam lingkungan Kerajaan Nederlandsendiri di dalam lingkungan Kerajaan Nederland

Masalah dalam negeri menjadi tanggung jawab Masalah dalam negeri menjadi tanggung jawab Indonesia, sedang urusan luar negeri diurus Indonesia, sedang urusan luar negeri diurus oleh Pemerintah Belandaoleh Pemerintah Belanda

Sebelum terbentuk persemakmuran, terlebih Sebelum terbentuk persemakmuran, terlebih dulu akan dibentuk pemerintahan peralihan dulu akan dibentuk pemerintahan peralihan hingga waktu 10 tahunhingga waktu 10 tahun

Indonesia akan dimasukkan dalam PBBIndonesia akan dimasukkan dalam PBB

Page 4: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Balasan Pemerintah RI (PM Sjahrir), 12 Maret 1946:Balasan Pemerintah RI (PM Sjahrir), 12 Maret 1946:

RI harus diakui sebagai Negara yang berdaulat penuh atas RI harus diakui sebagai Negara yang berdaulat penuh atas wilayah Hindia Belandawilayah Hindia Belanda

Hutang Belanda sebelum tahun 1942 menjadi tanggungan RIHutang Belanda sebelum tahun 1942 menjadi tanggungan RI

Federasi RI-Belanda akan dilaksanakan dalam masa tertentu Federasi RI-Belanda akan dilaksanakan dalam masa tertentu dan tentang urusan luar negeri dan pertahanan akan dan tentang urusan luar negeri dan pertahanan akan diserahkan pada suatu badan federasi yang di dalamnya diserahkan pada suatu badan federasi yang di dalamnya terdiri dari orang-orang Indonesia dan Belandaterdiri dari orang-orang Indonesia dan Belanda

Tentara Belanda segera ditarik dari Indonesia, dan jika perlu Tentara Belanda segera ditarik dari Indonesia, dan jika perlu diganti dengan Tentara Republik Indonesiadiganti dengan Tentara Republik Indonesia

Hasilnya: Hasilnya: DITOLAK BELANDA. DITOLAK BELANDA. . . Bahkan, van Mook Bahkan, van Mook mengatakan bahwa mengatakan bahwa RI hanya sebagai wakil Jawa sajaRI hanya sebagai wakil Jawa saja dalam rangka pembentukan Negara Serikat (Federal) dalam rangka pembentukan Negara Serikat (Federal) dalam lingkungan Kerajaan Belanda.dalam lingkungan Kerajaan Belanda.

Page 5: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

H.J. Van MookH.J. Van Mook Sutan Sjahrir Sutan Sjahrir

Page 6: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Sir Archibald Clark KerrSir Archibald Clark Kerr

Page 7: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Pada tanggal 27 Maret 1946, Sutan Sjahrir Pada tanggal 27 Maret 1946, Sutan Sjahrir memberikan jawaban yang disertai memberikan jawaban yang disertai dengan konsep-konsep persetujuan dengan konsep-konsep persetujuan sebagai berikut:sebagai berikut: Supaya Belanda mengakui kedaulatan Supaya Belanda mengakui kedaulatan de de

facto facto RI atas Jawa dan SumatraRI atas Jawa dan Sumatra Supaya RI dan Belanda bekerja sama Supaya RI dan Belanda bekerja sama

membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS)membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) Republik Indonesia Serikat bersama dengan Republik Indonesia Serikat bersama dengan

Belanda, Suriname, dan Curacao menjadi Belanda, Suriname, dan Curacao menjadi anggota dalam suatu ikatan kenegaraan anggota dalam suatu ikatan kenegaraan BelandaBelanda

Page 8: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Perundingan Hoge-Veluwe, 14-Perundingan Hoge-Veluwe, 14-25 April 194625 April 1946

Pihak Belanda menolak konsep perundingan Pihak Belanda menolak konsep perundingan Sjahrir-van Mook-Kerr sebelumnya di Jakarta Sjahrir-van Mook-Kerr sebelumnya di Jakarta (lihat atas). Pihak Belanda (lihat atas). Pihak Belanda hanyahanya bersedia bersedia mengakui wilayah RI sebatas Jawa dan mengakui wilayah RI sebatas Jawa dan Madura, tidak termasuk daerah-daerah yang Madura, tidak termasuk daerah-daerah yang dikuasai pasukan Sekutu. Sedangkan RI masih dikuasai pasukan Sekutu. Sedangkan RI masih menjadi bagian dari Kerajaan Belanda. Pihak menjadi bagian dari Kerajaan Belanda. Pihak RI jelas menolaknya. Dengan demikian RI jelas menolaknya. Dengan demikian Perundingan Hoge-Veluwe mengalami Perundingan Hoge-Veluwe mengalami kegagalan.kegagalan.

Page 9: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Perundingan di Jakarta, 7 Perundingan di Jakarta, 7 Oktober 1946Oktober 1946Konsep pokok perundingan pihak RI didasarkan pada dua Konsep pokok perundingan pihak RI didasarkan pada dua

hal:hal: Berunding atas dasar pengakuan RI yang merdeka 100%Berunding atas dasar pengakuan RI yang merdeka 100% Mempersiapkan rakyat dan Negara dalam segala bidang Mempersiapkan rakyat dan Negara dalam segala bidang

untuk mempertahankan RIuntuk mempertahankan RI

Konsep perdamaian Belanda didasarkan pada pemikiran Konsep perdamaian Belanda didasarkan pada pemikiran pokok berikut:pokok berikut:

Agar RI bersedia menerima kedudukan sebagai Negara Agar RI bersedia menerima kedudukan sebagai Negara bagianbagian

Agar RI memulihkan keamanan dan ketertibanAgar RI memulihkan keamanan dan ketertiban

Karena tidak ada kata sepakat dari kedua belah pihak, maka Karena tidak ada kata sepakat dari kedua belah pihak, maka perundingan dihentikanperundingan dihentikan

Page 10: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Perundingan Linggajati, 10 Perundingan Linggajati, 10 November 1946November 1946Menghasilkan 17 pasal, adapun pokok-pokok perjanjian antara lain:Menghasilkan 17 pasal, adapun pokok-pokok perjanjian antara lain: Belanda mengakui secara Belanda mengakui secara de factode facto wilayah RI meliputi Jawa, Sumatra, wilayah RI meliputi Jawa, Sumatra,

dan Madura.dan Madura.

Pemerintah Indonesia dan Belanda bersama-sama akan membentuk Pemerintah Indonesia dan Belanda bersama-sama akan membentuk suatu Negara demokrasi federal yang berdaulat yaitu RI (Jawa-suatu Negara demokrasi federal yang berdaulat yaitu RI (Jawa-Sumatra-Madura), Negara Bagian Kalimantan, dan Negara Indonesia Sumatra-Madura), Negara Bagian Kalimantan, dan Negara Indonesia Timur (semua wilayah di luar wilayah RI dan Kalimantan).Timur (semua wilayah di luar wilayah RI dan Kalimantan).

Pemerintah RI dan Belanda aka bekerja sama membentuk suatu Uni Pemerintah RI dan Belanda aka bekerja sama membentuk suatu Uni Indonesia-Belanda , yang terdiri atas Negeri Belanda (Kerajaan Indonesia-Belanda , yang terdiri atas Negeri Belanda (Kerajaan Belanda, Suriname, Curacao) dan RIS. Uni Indonesia –Belanda itu Belanda, Suriname, Curacao) dan RIS. Uni Indonesia –Belanda itu akan diketuai oleh Ratu Belanda.akan diketuai oleh Ratu Belanda.

Uni Indonesia-Belanda dan RIS akan dibentuk sebelum 1 Januari 1949.Uni Indonesia-Belanda dan RIS akan dibentuk sebelum 1 Januari 1949.

Kedua belah pihak akan mengurangi kekuatan pasukannya masing-Kedua belah pihak akan mengurangi kekuatan pasukannya masing-masing.masing.

Page 11: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Sutan SjahrirSutan Sjahrir Suasana Suasana PerundinganPerundingandan Prof. Dr. Schermerhorndan Prof. Dr. Schermerhorn LinggajatiLinggajati

Page 12: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Pada tanggal 27 Mei 1947, pihak Belanda melalui Pada tanggal 27 Mei 1947, pihak Belanda melalui misi misi IdenburgIdenburg menyampaikan nota kepada menyampaikan nota kepada pemerintah RI yang harus dijawab dalam waktu pemerintah RI yang harus dijawab dalam waktu 2 minggu. Isi dari nota tersebut:2 minggu. Isi dari nota tersebut:

Membentuk pemerintahan peralihan bersamaMembentuk pemerintahan peralihan bersama Hendaknya diadakan garis demiliterisasiHendaknya diadakan garis demiliterisasi Perlunya sebagian Angkatan Darat, Laut, dan Udara Perlunya sebagian Angkatan Darat, Laut, dan Udara

Hindia Belanda tinggal di Indonesia untuk membangun Hindia Belanda tinggal di Indonesia untuk membangun suatu pertahanan yang modernsuatu pertahanan yang modern

Perlunya membentuk alat kepolisian yang dapat Perlunya membentuk alat kepolisian yang dapat melindungi kepentingan dalam dan luar negerimelindungi kepentingan dalam dan luar negeri

Mengenai masalah perekonomian, seperti hasil-hasil Mengenai masalah perekonomian, seperti hasil-hasil perkebunan dan devisa perlu diawasi bersamaperkebunan dan devisa perlu diawasi bersama

Page 13: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Pemerintah RI menyampaikan nota balasan pada Pemerintah RI menyampaikan nota balasan pada tanggal 8 Juni 1947, yang isinya antara lain tanggal 8 Juni 1947, yang isinya antara lain sebagai berikut:sebagai berikut:

Dalam masalah politik, Pemerintah RI menyetujui Dalam masalah politik, Pemerintah RI menyetujui pembentukan Negara Indonesia Timur, walaupun pembentukan Negara Indonesia Timur, walaupun tidak selaras dengan Perjanjian Linggajatitidak selaras dengan Perjanjian Linggajati

Dalam bidang militer, Pemerintah RI menyetujui Dalam bidang militer, Pemerintah RI menyetujui demiliterisasi antara daerah demarkasi kedua belah demiliterisasi antara daerah demarkasi kedua belah pihak. Keamanan dalam zona bebas militer tersebut pihak. Keamanan dalam zona bebas militer tersebut akan diserahkan kepada polisiakan diserahkan kepada polisi

Mengenai pertahanan Indonesia Serikat harus Mengenai pertahanan Indonesia Serikat harus dilakukan oleh tentara nasional masing-masing dilakukan oleh tentara nasional masing-masing sehingga pertahanan bersama (sehingga pertahanan bersama (gendarmeriegendarmerie) ) ditolakditolak

Page 14: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Pembentukan Komisi Tiga Negara (KTN)Pembentukan Komisi Tiga Negara (KTN)Usul AS tanggal 25 Agustus 1947 tentang perlunya Usul AS tanggal 25 Agustus 1947 tentang perlunya

dibentuk suatu dibentuk suatu Committee of Good Offices/Good Will Committee of Good Offices/Good Will CommissionCommission (Komisi Jasa-jasa Baik) untuk membantu (Komisi Jasa-jasa Baik) untuk membantu menengahi konflik RI-Belanda diterima menjadi menengahi konflik RI-Belanda diterima menjadi keputusan DK PBB. Sesuai dengan namanya, keputusan DK PBB. Sesuai dengan namanya, keanggotaan dalam KTN terdiri dari tiga Negara:keanggotaan dalam KTN terdiri dari tiga Negara:

Indonesia memilih Australia. Pemerintah Australia Indonesia memilih Australia. Pemerintah Australia kemudian menunjuk kemudian menunjuk Richard C. KirbyRichard C. Kirby (seorang hakim (seorang hakim Mahkamah Arbitrase Australia) sebagai wakil merekaMahkamah Arbitrase Australia) sebagai wakil mereka

Belanda memilih Belgia. Pemerintah Belgia menunjuk Belanda memilih Belgia. Pemerintah Belgia menunjuk Paul van ZeelandPaul van Zeeland (mantan PM dan Menlu Belgia) (mantan PM dan Menlu Belgia) sebagai wakil Belgiasebagai wakil Belgia

Australia dan Belgia memilih AS sebagai anggota ketiga. Australia dan Belgia memilih AS sebagai anggota ketiga. Pemerintah AS menunjuk Pemerintah AS menunjuk Dr. Frank GrahamDr. Frank Graham (Rektor (Rektor Universitas North Caroline)Universitas North Caroline)

Page 15: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Paul van ZeelandPaul van Zeeland Prof. Dr. Frank GrahamProf. Dr. Frank Graham

Page 16: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Kebijakan Sepihak Belanda: Kebijakan Sepihak Belanda: Pembentukan Garis Demarkasi van MookPembentukan Garis Demarkasi van Mook

Memanfaatkan waktu sebelum kedatangan KTN di Indonesia, Memanfaatkan waktu sebelum kedatangan KTN di Indonesia, Belanda yang telah meluaskan wilayahnya secara sepihak Belanda yang telah meluaskan wilayahnya secara sepihak berusaha mengambil keuntungan-keuntungan. Pada berusaha mengambil keuntungan-keuntungan. Pada tanggal 29 Agustus 1947, secara sepihak van Mook tanggal 29 Agustus 1947, secara sepihak van Mook mengumumkan tentang “garis demarkasi” yang kemudian mengumumkan tentang “garis demarkasi” yang kemudian dikenal secara lengkap dengan “garis demarkasi van dikenal secara lengkap dengan “garis demarkasi van Mook”. Oleh Belanda, garis demarkasi ini mereka pakai Mook”. Oleh Belanda, garis demarkasi ini mereka pakai sebagai sebagai garis batas antara daerah kedudukan masing-garis batas antara daerah kedudukan masing-masing pihak pada saat gencatan senjata dilakukanmasing pihak pada saat gencatan senjata dilakukan . . Garis ini menghubungkan titik-titik terdepan dari Garis ini menghubungkan titik-titik terdepan dari kedudukan militer Belanda dalam penyerbuan atas daerah kedudukan militer Belanda dalam penyerbuan atas daerah RI sehingga menutup daerah-daerah yang secara efektif RI sehingga menutup daerah-daerah yang secara efektif masih dikuasai RI. Daerah-daerah tersebut, karena berada masih dikuasai RI. Daerah-daerah tersebut, karena berada dalam garis van Mook, harus dikosongkan oleh pemerintah dalam garis van Mook, harus dikosongkan oleh pemerintah RI.RI.

Page 17: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Perundingan RenvillePerundingan RenvilleSelama berjalannya perundingan, sebenarnya telah Selama berjalannya perundingan, sebenarnya telah

tercapai tercapai 12 prinsip usulan KTN plus 6 pasal 12 prinsip usulan KTN plus 6 pasal tambahan.tambahan. Namun, usulan tersebut dirasa Namun, usulan tersebut dirasa menguntungkan pihak Belanda, sehingga pihak RI menguntungkan pihak Belanda, sehingga pihak RI merasa berkeberatan untuk menerima usulan tersebut. merasa berkeberatan untuk menerima usulan tersebut. Tetapi, pihak Belanda sendiri tetap berkeras hati dan Tetapi, pihak Belanda sendiri tetap berkeras hati dan tidak mau mundur dari usulan tersebut. Sebagai tidak mau mundur dari usulan tersebut. Sebagai mediator, akhirnya KTN “memaksa” pihak RI untuk mediator, akhirnya KTN “memaksa” pihak RI untuk menerima usulan tersebut, dengan jaminan bahwa menerima usulan tersebut, dengan jaminan bahwa kekuasaan Pemerintah RI tidak akan berkurang selama kekuasaan Pemerintah RI tidak akan berkurang selama masa peralihan, yaitu sampai dengan penyerahan masa peralihan, yaitu sampai dengan penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Negara Federal kedaulatan dari Belanda kepada Negara Federal Indonesia. Akhirnya, dengan sangat terpaksa pihak RI Indonesia. Akhirnya, dengan sangat terpaksa pihak RI terpaksa menerima isi Perundingan Renville, meskipun terpaksa menerima isi Perundingan Renville, meskipun sangat merugikan RI.sangat merugikan RI.

Page 18: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Hal-hal yang dipandang merugikan RI antara lain:Hal-hal yang dipandang merugikan RI antara lain:

Pihak RI menyetujui dibentuknya Negara Pihak RI menyetujui dibentuknya Negara Indonesia Serikat pada masa peralihanIndonesia Serikat pada masa peralihan

Daerah yang diduduki Belanda melalui Daerah yang diduduki Belanda melalui agresinya diakui oleh pihak RI sampai dengan agresinya diakui oleh pihak RI sampai dengan diadakannya diadakannya plebisitplebisit (pemilihan) untuk (pemilihan) untuk menentukan aspirasi rakyat di daerah itu, menentukan aspirasi rakyat di daerah itu, apakah ingin bergabung dengan RI atau tidakapakah ingin bergabung dengan RI atau tidak

Pemerintah RI bersedia menarik semua Pemerintah RI bersedia menarik semua pasukannya dari daerah-daerah kantong gerilya pasukannya dari daerah-daerah kantong gerilya di daerah yang diduduki Belanda dan masuk ke di daerah yang diduduki Belanda dan masuk ke wilayah RI (hijrah)wilayah RI (hijrah)

Page 19: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Wilayah RI pasca Perjanjian RenvilleWilayah RI pasca Perjanjian Renville

Page 20: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Kebijakan Politik Belanda terhadap Indonesia pasca Kebijakan Politik Belanda terhadap Indonesia pasca Persetujuan RenvillePersetujuan Renville

Dalam rangka melanjutkan proses perundingan yang disponsori Dalam rangka melanjutkan proses perundingan yang disponsori PBB, pihak Belanda senantiasa menunda-nunda pemilihan wakil-PBB, pihak Belanda senantiasa menunda-nunda pemilihan wakil-wakilnya.wakilnya.

Menekan kebebasan berbicara dan berkumpul penduduk di Menekan kebebasan berbicara dan berkumpul penduduk di daerah-daerah baru yang mereka kuasai.daerah-daerah baru yang mereka kuasai.

Membentuk Negara-negara bagian baru secara sepihak: (1) Membentuk Negara-negara bagian baru secara sepihak: (1) Negara Madura, 21 Januari 1948, wali Negara R. A. A. Negara Madura, 21 Januari 1948, wali Negara R. A. A. Tjakraningrat; (2) Negara Jawa Barat atau Pasundan, 24 April Tjakraningrat; (2) Negara Jawa Barat atau Pasundan, 24 April 1948, wali Negara R. A. A. Wiranatakusumah; (3) Negara 1948, wali Negara R. A. A. Wiranatakusumah; (3) Negara Sumatra Timur, 24 Maret 1948, wali Negara Dr. Tengku Mansjur; Sumatra Timur, 24 Maret 1948, wali Negara Dr. Tengku Mansjur; (4) Negara Sumatra Selatan, 30 Agustus 1948, kepala Negara (4) Negara Sumatra Selatan, 30 Agustus 1948, kepala Negara Abdul Malik; (5)Negara Jawa Timur, 26 November 1948, Kepala Abdul Malik; (5)Negara Jawa Timur, 26 November 1948, Kepala Negara R. T. P. Kusumonegoro; (6) Negara Indonesia Timur. Negara R. T. P. Kusumonegoro; (6) Negara Indonesia Timur. Selain itu, juga dibentuk daerah-daerah istimewa/otonom yang Selain itu, juga dibentuk daerah-daerah istimewa/otonom yang terdiri atas: Kalimantan Barat, Kalimantan Besar, Dayak Besar, terdiri atas: Kalimantan Barat, Kalimantan Besar, Dayak Besar, Banjar, Kalimantan Tengah, Kalimantan Tenggara, Bangka Banjar, Kalimantan Tengah, Kalimantan Tenggara, Bangka Belitung, Riau Kepulauan, dan Jawa Tengah.Belitung, Riau Kepulauan, dan Jawa Tengah.

Page 21: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Pembentukan Pembentukan Bijeenkomst Federal OverlegBijeenkomst Federal Overleg (BFO)(BFO)

Dalam konferensi Negara-Negara Federal di Bandung Dalam konferensi Negara-Negara Federal di Bandung pada Mei 1948, Belanda kemudian membentuk BFO pada Mei 1948, Belanda kemudian membentuk BFO atau Pertemuan untuk Permusyawaratan Federal, yang atau Pertemuan untuk Permusyawaratan Federal, yang terdiri dari para Kepala Negara Federal tanpa RI. terdiri dari para Kepala Negara Federal tanpa RI. Tugas Tugas BFOBFO adalah adalah mengambil alih tugas-tugas mengambil alih tugas-tugas pemerintahan Hindia Belandapemerintahan Hindia Belanda. Dengan demikian, . Dengan demikian, keberadaan BFO berfungsi sebagai alat Belanda dalam keberadaan BFO berfungsi sebagai alat Belanda dalam menghadapi RI. Sejak terbentuknya BFO, maka dalam menghadapi RI. Sejak terbentuknya BFO, maka dalam perpolitikan Indonesia terdapat tiga pihak yang bermain, perpolitikan Indonesia terdapat tiga pihak yang bermain, yakni RI, Belanda, dan BFO. Pada mulanya yang yakni RI, Belanda, dan BFO. Pada mulanya yang menjadi ketua BFO adalah Mr. Tengku Bahrun. menjadi ketua BFO adalah Mr. Tengku Bahrun. Kemudian sejak Januari 1949 diganti oleh Sultan Hamid Kemudian sejak Januari 1949 diganti oleh Sultan Hamid II.II.

Page 22: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Perubahan Struktur Kekuasaan Perubahan Struktur Kekuasaan Belanda di IndonesiaBelanda di Indonesia

Jika sebelumnya yang menjabat sebagai pemimpin Jika sebelumnya yang menjabat sebagai pemimpin tertinggi pemerintahan Belanda di Indonesia adalah tertinggi pemerintahan Belanda di Indonesia adalah Gubernur Jendral, maka sejak Persetujuan Renville, Gubernur Jendral, maka sejak Persetujuan Renville, struktur kekuasaan tertinggi Belanda di Indonesia struktur kekuasaan tertinggi Belanda di Indonesia beralih kepada Wakil Tinggi Mahkota. Artinya, yang beralih kepada Wakil Tinggi Mahkota. Artinya, yang ada di Indonesia adalah ada di Indonesia adalah wakil tertinggi mahkota wakil tertinggi mahkota Belanda, yang tidak bersifat menguasai Indonesia, Belanda, yang tidak bersifat menguasai Indonesia, tetapi hanya berkedudukan sebagai duta tertinggi tetapi hanya berkedudukan sebagai duta tertinggi Belanda di luar negeriBelanda di luar negeri. Atas dasar perkembangan . Atas dasar perkembangan inilah kemudian Letnan Gubernur Jendral Dr. H. J. van inilah kemudian Letnan Gubernur Jendral Dr. H. J. van Mook diganti oleh Wakil Tinggi Mahkota (Mook diganti oleh Wakil Tinggi Mahkota (Hooge Hooge Vertegenwoordiger van de KroonVertegenwoordiger van de Kroon) Dr. Beel.) Dr. Beel.

Page 23: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Rencana Du Bois-Crtchley (Rencana Du Bois-Crtchley (Du Bois-Du Bois-Crtchley PlanCrtchley Plan))

Sesuai jumlah penduduk, akan dipilh seorang atau lebih wakil Sesuai jumlah penduduk, akan dipilh seorang atau lebih wakil dari tingkat terendah pemerintahan di seluruh Indonesiadari tingkat terendah pemerintahan di seluruh Indonesia

Wakil yang terpilih akan berkumpul bersama untuk memilih Wakil yang terpilih akan berkumpul bersama untuk memilih delegasi ke Majelis Pembentuk UUD sekaligus sebagai DPR delegasi ke Majelis Pembentuk UUD sekaligus sebagai DPR sementarasementara

Komisaris Tertinggi Belanda akan memiliki hak veto dan Komisaris Tertinggi Belanda akan memiliki hak veto dan mempunyai wewenang untuk menyatakan keadaan bahaya mempunyai wewenang untuk menyatakan keadaan bahaya (perang) melampaui kekuasaan pemerintah sementara dan (perang) melampaui kekuasaan pemerintah sementara dan dalam keadaan demikian ia mempunyai kekuasaan atas militerdalam keadaan demikian ia mempunyai kekuasaan atas militer

Sebagai parlemen (DPR) sementara, dewan pembentuk UUD Sebagai parlemen (DPR) sementara, dewan pembentuk UUD bersama-sama dengan negeri Belanda akan merancang suatu bersama-sama dengan negeri Belanda akan merancang suatu anggaran dasar Uni Indonesia-Belanda yang akan melindungi anggaran dasar Uni Indonesia-Belanda yang akan melindungi kepentingan masing-masing di Negara lain dalam hal militer, kepentingan masing-masing di Negara lain dalam hal militer, kebudayaan, dan ekonomi dan memberi kerangka kerjasama kebudayaan, dan ekonomi dan memberi kerangka kerjasama kedua Negara dalam berbagai bidangkedua Negara dalam berbagai bidang

Sehubungan dengan UUD, dewan pembuat UUD akan menyusun Sehubungan dengan UUD, dewan pembuat UUD akan menyusun UUD RISUUD RIS

Bila UUD sudah disahkan, Belanda akan menyerahkan Bila UUD sudah disahkan, Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RISkedaulatan kepada RIS

Page 24: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Perundingan Roem-Royen, 7 Perundingan Roem-Royen, 7 Mei 1949Mei 1949

Pengeluaran perintah oleh pihak RI kepada kesatuan-Pengeluaran perintah oleh pihak RI kepada kesatuan-kesatuan bersenjata RI untuk menghentikan gerilya, kesatuan bersenjata RI untuk menghentikan gerilya, serta jaminan dari pihak Belanda bahwa Belanda akan serta jaminan dari pihak Belanda bahwa Belanda akan menghentikan aksi militermenghentikan aksi militer

Jaminan Belanda bahwa pemerintah dan pemimpin RI Jaminan Belanda bahwa pemerintah dan pemimpin RI akan dikembalikan ke Yogyakartaakan dikembalikan ke Yogyakarta

Kerjasama dalam pemeliharaan perdamaian, Kerjasama dalam pemeliharaan perdamaian, ketertiban, dan keamananketertiban, dan keamanan

Belanda akan menyokong RI untuk menjadi Negara Belanda akan menyokong RI untuk menjadi Negara bagian RIS dengan memiliki sepertiga suara dalam bagian RIS dengan memiliki sepertiga suara dalam perwakilan federalperwakilan federal

Kedua belah pihak akan ikut serta dalam KMB di Den Kedua belah pihak akan ikut serta dalam KMB di Den Haag untuk mempercepat penyerahan kedaulatan Haag untuk mempercepat penyerahan kedaulatan tanpa syarat, nyata, dan lengkaptanpa syarat, nyata, dan lengkap

Page 25: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Dr. Moh. RoemDr. Moh. Roem Dr. J. H. Van Royen Dr. J. H. Van Royen

Page 26: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Suasana Perundingan Roem-RoyenSuasana Perundingan Roem-Royen

Page 27: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Pernyataan dari pihak Pernyataan dari pihak BelandaBelanda Delegasi Belanda menyetujui pembentukan Delegasi Belanda menyetujui pembentukan

panitia bersama di bawah pengawasan Komisi panitia bersama di bawah pengawasan Komisi PBBPBB

Pemerintah Belanda menyetujui bahwa Pemerintah Belanda menyetujui bahwa Pemerintah RI harus bebas dan leluasa Pemerintah RI harus bebas dan leluasa melakukan jabatan sepatutnya dalam satu daerah melakukan jabatan sepatutnya dalam satu daerah meliputi Karesidenan Yogyakartameliputi Karesidenan Yogyakarta

Pemerintah Belanda membebaskan tidak Pemerintah Belanda membebaskan tidak bersyarat pemimpin-pemimpin RI dan tahanan bersyarat pemimpin-pemimpin RI dan tahanan politik yang ditangkap sejak 19 Desember 1948politik yang ditangkap sejak 19 Desember 1948

Pemerintah Belanda menyetujui RI menjadi Pemerintah Belanda menyetujui RI menjadi bagian dari Negara Indonesia Serikatbagian dari Negara Indonesia Serikat

KMB di Den Haag akan diadakan secepat KMB di Den Haag akan diadakan secepat mungkinmungkin

Page 28: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Konferensi Antar-Indonesia, 19-Konferensi Antar-Indonesia, 19-22 Juli 1949 (Yogyakarta) dan 22 Juli 1949 (Yogyakarta) dan

30 Juli 1949 (Jakarta)30 Juli 1949 (Jakarta)

Page 29: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Bidang ketatanegaraan Bidang ketatanegaraan Negara Indonesia Serikat, Negara Indonesia Serikat, antara lainantara lain Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama Negara Indonesia Serikat disetujui dengan nama

Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan Republik Indonesia Serikat (RIS) berdasarkan demokrasi dan federalismdemokrasi dan federalism

RIS akan dikepalai oleh seorang Presiden RIS akan dikepalai oleh seorang Presiden Konstitusional yang dibantu oleh menteri-menteri Konstitusional yang dibantu oleh menteri-menteri yang bertanggung jawab kepada DPRyang bertanggung jawab kepada DPR

Akan dibentuk dua bdan perwakilan, yaitu sebuah Akan dibentuk dua bdan perwakilan, yaitu sebuah DPR dan sebuah Dewan Perwakilan Negara Bagian DPR dan sebuah Dewan Perwakilan Negara Bagian (senat)(senat)

Pemerintah Federal Sementara akan menerima Pemerintah Federal Sementara akan menerima kedaulatan bukan saja dari pihak Belanda, kedaulatan bukan saja dari pihak Belanda, melainkan pada saat yang sama juga dari pihak RImelainkan pada saat yang sama juga dari pihak RI

Page 30: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Bidang MiliterBidang Militer

Angkatan Perang RIS (APRIS) adalah Angkatan Perang RIS (APRIS) adalah angkatan perang nasional. Presiden RIS angkatan perang nasional. Presiden RIS adalah Panglima Tertinggi APRISadalah Panglima Tertinggi APRIS

Pertahanan Negara adalah semata-mata hak Pertahanan Negara adalah semata-mata hak pemerintah RIS. Negara-negara bagian tidak pemerintah RIS. Negara-negara bagian tidak akan memiliki angkatan perang sendiriakan memiliki angkatan perang sendiri

APRIS akan dibentuk oleh pemerintah RIS APRIS akan dibentuk oleh pemerintah RIS dengan intinya Angkatan Perang RI (TNI), dengan intinya Angkatan Perang RI (TNI), bersama-sama dengan orang Indonesia yang bersama-sama dengan orang Indonesia yang tergabung dalam KNIL, ML, KM, VB, dan tergabung dalam KNIL, ML, KM, VB, dan Territoriale BataljonsTerritoriale Bataljons

Page 31: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Konferensi Meja Bundar, 23 Konferensi Meja Bundar, 23 Agustus-2 November 1949Agustus-2 November 1949

Page 32: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Hasil-hasil yang dicapai Hasil-hasil yang dicapai dalam KMB antara lain:dalam KMB antara lain:

Belanda mengakui RIS sebagai Negara yang Belanda mengakui RIS sebagai Negara yang merdeka dan berdaulatmerdeka dan berdaulat

Status Irian akan diselesaikan dalam waktu setahun Status Irian akan diselesaikan dalam waktu setahun sesudah pengakuan kedaulatansesudah pengakuan kedaulatan

Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan sederajatkerja sama sukarela dan sederajat

RIS mengembalikan hak milik Belanda serta RIS mengembalikan hak milik Belanda serta memberikan hak konsesi dan izin beru untuk memberikan hak konsesi dan izin beru untuk perusahaan-perusahaan Belandaperusahaan-perusahaan Belanda

RIS harus membayar semua utang-utang Belanda RIS harus membayar semua utang-utang Belanda yang dibuat sejak tahun 1942yang dibuat sejak tahun 1942

Page 33: PERJUANGAN DIPLOMASI INDONESIA

Suasana Perundingan KMBSuasana Perundingan KMB Penyerahan KedaulatanPenyerahan Kedaulatan