Perjanjian Lama

18
Perjanjian Lama Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Bagian dari seri tentang Kekristenan Yesus Kristus [sembunyikan] Yesus dalam Kristen Kelahiran Pelayanan Kematian Kebangkitan Injil Dasar [sembunyikan] Perjanjian Lama Perjanjian Baru Injil Kanon Kitab Gereja

description

dialog lintas agama

Transcript of Perjanjian Lama

Page 1: Perjanjian Lama

Perjanjian LamaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bagian dari seri tentang

Kekristenan

Yesus

Kristus

[sembunyikan]

Yesus dalam Kristen

Kelahiran

Pelayanan

Kematian

Kebangkitan

Injil

Dasar

[sembunyikan]

Perjanjian Lama

Perjanjian Baru

Injil

Kanon

Kitab

Gereja

Page 2: Perjanjian Lama

Kredo

Wasiat Baru

Teologi [sembunyikan]

Tuhan

Allah Bapa

Allah Putra

Allah Roh Kudus

Apologetika

Baptisan

Katolik

Kristologi

Sejarah teologi

Misi

Keselamatan

Trinitas

Sejarah

Tradisi

[sembunyikan]

Maria

Rasul

Petrus

Paulus

Bapa

Kristen Awal

Konstantinus

Konsili

Page 3: Perjanjian Lama

Agustinus

Skisma Timur–Barat

Perang Salib

Aquinas

Reformasi

Luther

Topik terkait[sembunyikan]

Liburan  (daftar)

Agama lain

Doa

Ekumenisme

Khotbah

Kritik

Liturgi

Musik

Seni

Simbolisme

Denominasi

Kelompok

[tampilkan]

 Portal Kristen

L

B

S

Page 4: Perjanjian Lama

Perjanjian Lama adalah bagian pertama dalam Alkitab Kristen yang dibagi dalam dua bagian. Bagian keduanya disebut Perjanjian Baru. Perjanjian Lama yang terdiri dari 39 kitab itu dapat dibagi dalam kategori hukum, sejarah, puisi dan nubuatan. Semua kitab tersebut ditulis sebelum kelahiran Yesus, dimana 97% isinya ditulis dalam Bahasa Ibrani dan sisanya dalam Bahasa Aram.

Isi Perjanjian Lama identik dengan kanon Alkitab Ibrani, yaitu kitab suci Yahudi yang juga disebut Tanakh, tetapi dengan urutan yang berbeda. Susunan urutan kanon Tanakh berakhir dengan Kitab Tawarikh, sedangkan Perjanjian Lama berakhir dengan Kitab Maleakhi.

Daftar isi

  [sembunyikan] 

1Teks-teks Perjanjian Lamao 1.1Teks Masoreto 1.2Teks Pentateukh atau Taurat Samariao 1.3Teks Qumrano 1.4Teks Yunanio 1.5Targumo 1.6Peshittao 1.7Terjemahan-terjemahan dalam Bahasa Latin

2Kanonisasi Perjanjian Lama 3Bahasa Kitab Perjanjian Lama 4Komposisi Perjanjian Lama 5Lihat pula 6Pranala luar

Teks-teks Perjanjian Lama[sunting | sunting sumber]

Teks Masoret[sunting | sunting sumber]

Teks tulisan tangan Perjanjian Lama kuno yang utuh sekarang ini adalah Kodeks B19 yang saat ini berada di Perpustakaan di St. Petersburg. Teks ini dikenal dengan nama Kodeks Leningradensis, yang juga dikenal dengan nama Kodeks Petropolitanus, ditulis pada tahun 1008 di Kairo dan merupakan teks tulisan tangan terbaik, sehingga para ilmuan Alkitab banyak mengacu kepada teks ini.

Kodeks Leningradensis berasal dari tradisi penulisan teks Alkitab Ibrani yang sangat rumit, yaitu berasal dari para Masoret dari abad ke-8 sampai ke-10 M di Tiberias di pantai danau Genesaret. Oleh karena itu orang menyebut teks yang berasal dari tradisi penulisan ini sebagai teks Masoret. Terdapat dua keluarga Yahudi dalam tradisi penulisan ini, yaitu Ben Asyer dan Ben Naftali. Pada dasarnya huruf-huruf Ibrani adalah konsonan semua. Hal ini juga berlaku kepada teks Perjanjian Lama. Teks Perjanjian Lama yang ditulis dengan huruf konsonan semua disebut teks konsonan. Pembacaan teks konsonan ini didasarkan pada tradisi pembacaan kitab suci yang turun temurun. Kodeks Aleppo, yang merupakan teks konsonan, yang menjadi teks dasar, diberi tanda vokal (vokalisasi) olehHarun ben Asyer, lalu hasil dari vokalisasi yang dilakukan oleh Harun ben Asyer disalin lagi oleh Samuel ben Yakub. Kodeks Leningradensis yang telah disebutkan di atas adalah hasil salinan yang dikerjakan oleh Samuel ben Yakub.

Yang menjadi pendorong pemberian tanda vokal pada teks konsonan Ibrani yang dilakukan oleh Ben Asyer dan Ben Naftali adalah Sekte Kareer ("Para Pengikut Kitab Suci"), yang pada abad ke-8 berkembang di daerah Babilonia. Sekte ini mengabaikan penafsiran rabi-rabi Yahudi yang didasarkan pada tradisi Talmud, dan mereka lebih mengarahkan pengajaran mereka hanya pada Kitab Suci. Sehingga pada waktu itu berkembang pemikiran, bahwa jika tradisi pembacaan ini terputus dan hilang, maka anak-cucu mereka tidak dapat membaca Kitab Suci lagi serta tidak dapat memahaminya, karena teks Kitab Sucinya adalah berbentuk konsonan. Kebutuhan yang mendesak ini juga dipikirkan oleh para Masoret yang adalah para rabi (bukan berasal dari Sekte

Page 5: Perjanjian Lama

Kareer!), sehingga dua keluarga yang telah disebutkan di atas mengerjakan vokalisasi teks konsonan.

Teks Pentateukh atau Taurat Samaria[sunting | sunting sumber]

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Taurat Samaria

Tradisi penyalinan teks kitab suci yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi tersebut di atas yang biasa disebut teks masoret bukanlah satu-satunya tradisi penyalinan teks kitab suci Ibrani. Di samping tradisi penyalinan ini terdapat juga tradisi penyalinan yang dilakukan oleh orang-orang Samaria. Tradisi penyalinan yang dilakukan oleh orang-orang Samaria ini dimulai sejak keterpisahan (skisma) jemaat Yahudi dan Samaria pada tahun yang tidak diketahui lagi, tetapi yang pasti pada zaman setelah pembuangan suku-suku Israel. Orang-orang Samaria adalah penduduk yang tinggal di wilayah Israel utara setelah pada tahun 722 SM ditaklukkan oleh bangsa Asyur. Mereka adalah campuran antara Israel dan bangsa-bangsa lain yang tinggal di daerah tersebut. Mereka hanya mengakui Pentateukh atau Taurat sebagai Kitab Suci mereka. Teks tulisan tangan yang tertua dari tradisi ini yang masih ada berasal dari abad ke-12 M yang sekarang ini berada di Perpustakaan Universitas Leipzig.

Teks Qumran[sunting | sunting sumber]

Antara tahun 1947 dan 1956 ditemukan fragmen-fragmen teks Perjanjian Lama dalam bentuk lebih dari 190 gulungan dari dalam 11 gua di Qumran, yang terletak di pantai Laut Mati, yaitu sekitar 15 km sebelah selatan dari kota Yerikho. Dimulai dari ketidak sengajaan pada tahun 1947, yaitu ketika seorang gembala muda dari suku Badui, yang mencoba untuk mencari dombanya yang hilang di sekitar gua-gua di Qumran, dan ketika dia mencoba untuk mencari dombanya di sebuah gua, dia secara tidak sengaja menemukan gulungan-gulungan kitab. Penemuan ini merupakan penemuan pertama gulungan-gulungan kitab Qumran, dan sejak saat itu para arkeologmeneliti di Qumran dan menemukan gulungan-gulungan kitab yang lainnya. Sebagian besar fragmen tersebut berasal dari abad ke-2 SM dan ke-1 SM, namun ada juga sebagian kecil yang berasal dari abad ke-3 SM. Setiap bagian dari kitab-kitab Perjanjian Lama (kecuali kitab Ester) ditemukan di Qumran. (Lihat Naskah Laut Mati)Gambar 1: Qumran

Teks Yunani[sunting | sunting sumber]

Tradisi penerjemahan Alkitab Ibrani ke Yunani juga merupakan sumber yang sangat penting, yang disebut Septuaginta. Nama ini berasal dari bahasa Latin yang berarti "tujuh puluh" dan biasanya disingkat dengan huruf romawi LXX. Legenda tentang Septuaginta ini didasarkan pada Surat Aristeas pada abad ke-1 SM: Demetrius dari Phaleron, ketua Perpustakaan di Alexandria, mengusulkan kepada Raja Ptolemaios II Philadelphos (285-246 SM) untuk memasukkan kitab Taurat Yahudi ke dalam Perpustakaan Alexandria. Untuk melaksanakan proyek ini, maka 72 tua-tua Yahudi (enam dari masing-masing suku Israel/ 6 x 12 = 72), dikirim oleh Imam Besar Eliezer ke Alexandria untuk menerjemahkan kitab Taurat, dan penerjemahan itu memakan waktu selama 72 hari dan hasil dari penerjemahan ini digunakan oleh jemaat Yahudi yang saat itu berada di Diaspora Mesir. Legenda ini didasarkan pada motif mujizat munculnya Septuaginta. Namun dari legenda ini kita dapat memperoleh informasi, bahwa kitab Taurat dalam bahasa Yunani pada awalnya dipergunakan oleh jemaat Yahudi yang berada di Diaspora Mesir yang tidak bisa berbahasa Ibrani lagi, yaitu pada pertengahan abad ke-3 SM. Satu abad setelah itu, yaitu sekitar pertengahan abad ke-2 SM, seluruh Alkitab telah diterjemahkan dalam bahasa Yunani. Hal ini didasarkan pada Prolog kitab Sirakh (sekitar 132 SM), bahwa "Taurat, para Nabi, dan kitab-kitab lain" (mengacu kepada tiga bagian dari kitab Ibrani, yaitu Torah, Nebi'im danKetubim) telah diterjemahkan dalam "bahasa lain" (tentunya dalam hal ini bahasa Yunani).

Tradisi Septuaginta sangat berbeda dengan tradisi Masoret, baik dari sisi bahasa maupun teksnya. Nampaknya teks Ibrani yang digunakan oleh para penerjemah adalah teks yang berbeda dengan teks dari tradisi Masoret. Hal ini didasarkan pada bukti: bahwa (1) Septuaginta memuat beberapa kitab di luar kitab Ibrani, (2) bahwa kitabDaniel dan Ester di Septuaginta lebih panjang dari versi kitab Ibrani, dan juga kitab Yeremia versi Septuaginta lebih pendek dari versi kitab Ibrani, secara khusus perbedaan bentuk teks antara teks Ibrani yang digunakan oleh

Page 6: Perjanjian Lama

Septuaginta dan teks Ibrani Masoret akan nampak jika kita membandingkannya secara mendetail dari kitabDaniel.

Pada awalnya tradisi Septuaginta menjadi teks yang sangat penting bagi orang Yahudi pada waktu itu. Namun setelah konsili Yamnia (sekitar 95 M) tradisi ini menduduki peranan yang tidak penting lagi. Hal ini mungkin karena teks Septuaginta menjadi pegangan penting bagi orang Kristen mula-mula, dan teks ini mendapat tandingan dari terjemahan Yunani yang baru, yaitu Aquila (130 M), Theodotion (abad ke-2 M) dan Symmakus (abad ke-3 M). Namun tradisi ini mendapat tempat yang sangat penting dalam tradisi Kristen. Kemudian Septuaginta direvisi oleh para ahli Kristen:

1. oleh Origenes (antara 232-254 di Kaisarea dalam edisi teks kritik Septuaginta),2. oleh Uskup Mesir Hesikhius (meninggal sekitar 310),3. oleh Tua-Tua Lukian di Antiokhia (meninggal sekitar 311).

Menurut keterangan Hieronimus, orang Kristen di Alexandria dan Mesir menggunakan Septuaginta versi Hesikhius; sedangkan orang Kristen di Konstantinopel sampai Antiokhia menggunakan Septuaginta versi Lukian Sang Martir; dan di samping itu orang Kristen di Palestina menggunakan Septuaginta versi Origenes.

Kemudian berdasarkan Septuaginta diterjemahan Alkitab Perjanjian Lama dalam beberapa bahasa lain, yaitu pada abad ke-3 M ke dalam bahasa Koptik, salah satu dialek bahasa Mesir; lalu pada abad ke-4 M ke dalam bahasa Ethiopia; di samping itu pada abad ke-4 M ke dalam bahasa Gotik oleh Uskup Gotik Ulfias. Berdasarkan versi Origenes Alkitab Perjanjian Lama diterjemahkan ke dalam bahasa Armenia pada sekitar tahun 440 M.

Targum[sunting | sunting sumber]

Ketika bahasa Ibrani bukan lagi menjadi bahasa pengantar di Palestina, banyak orang yang tidak mengerti isi kitab suci, karena kitab suci tertulis dalam bahasa Ibrani. Oleh karena itu diambil inisiatif, bahwa dalam ibadah di Sinagoga, setelah dibacakannya kitab suci dalam bahasa Ibrani, teks Ibrani tersebut diterjemahkan (dalam tradisi lisan) ke dalam bahasa Aram. Terjemahan kitab suci ke dalam bahasa Aram dalam tradisi lisan tersebut (targum, jamak: targumim) baru mulai sekitar tahun 300 M ditulis oleh ahli-ahli kitab suci. Oleh karena itu banyak terjadi kesalahan penerjemahan dan ketidak-tentuan, karena penerjemahannya sendiri lebih berdasarkan interpretasi. Namun di sisi lain, dalam kritik teks, Targum kadang juga menjadi penting untuk diperhatikan, karena dia merupakan terjemahan dari teks yang lebih tua dari teks Masoret. Terdapat dua Targum yang terkenal dan penting, yaitu Targum Palestina dan Targum Babilonia.

Peshitta[sunting | sunting sumber]

Peshitta merupakan terjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Suryani atau bahasa Aram menurut tradisi Kristen. Penerjemahannya sangat bergantung dengan Targum, sehingga kedudukannya dalam kritik teks tidaklah menduduki tempat yang penting. Selain bergantung dengan Targum, Peshitta juga menggunakan LXX.

Terjemahan-terjemahan dalam Bahasa Latin[sunting | sunting sumber]

Sampai sekitar tahun 250 M bahasa Yunani merupakan bahasa pengantar resmi di seluruh kerajaan Romawi. Namun di beberapa provinsi, misalnya di Afrika Utara, bahasa Latin masih menjadi bahasa pergaulan masyarakat, sehingga dibutuhkan penerjemahan kitab suci ke dalam bahasa Latin untuk masyarakat yang berdiam di provinsi-provinsi tersebut. Terjemahan-terjemahan kitab suci ke dalam bahasa Latin tersebut mulai muncul pada awal abad ke-2 M. Tradisi penerjemahan yang tertua adalah terjemahan dari Afrika, dan yang lebih muda adalah terjemahan dari bahasa Italia. Terjemahan-terjemahan Latin ini disebut dengan nama "Vetus Latina" atau oleh orang Galia-Selatan disebut dengan nama "Itala" (versio Itala). Penerjemahan-penerjemahan ini berdasarkan teks LXX.

Paus Damasus (366-384) memutuskan untuk merevisi Alkitab latin dan hasil dari perevisian ini akan menjadi teks resmi gereja Katolik. Untuk mewujudkannya, dia memerintahkan

Page 7: Perjanjian Lama

kepada Sophronius Eusebius Hieronimus (347-419) untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa latin atau sedikitnya merevisi teks-teks latin yang sudah ada. Hieronimus menyelesaikan penerjemahannya pada tahun 406. Terjemahan Alkitab ke dalam bahasa latin tersebut disebut Vulgata. Pada tahun 801 Vulgata kembali direvisi oleh Abt Alkuin.

Melalui keputusan pada Konsili Vatikan II, Vulgata direvisi kembali dan revisi tersebut selesai pada tahun 1979. Hasil revisi Vulgata tersebut disebut Nova Vulgata.

Kanonisasi Perjanjian Lama[sunting | sunting sumber]

Umat Yahudi mengakui 39 kitab (atau menurut mereka 22 kitab, karena kedua kitab Samuel (1 Samuel dan 2 Samuel); kedua kitab Raja-raja (1 Raja-raja dan 2 Raja-raja); kedua kitab Tawarikh (1 Tawarikh dan 2 Tawarikh); kitab Ezra dan kitab Nehemia; dan 12 kitab nabi-nabi kecil: masing-masing dihitung satu kitab; dan kitab Rutdigabungkan dengan kitab Hakim-Hakim; dan kitab Ratapan digabungkan dengan kitab Yeremia) yang ditulis dalam bahasa Ibrani (veritas hebraica) sebagai kanon.

Penetapan ke-39 kitab tersebut sebagai kanon menurut tradisi terjadi pada sekitar tahun 95 M dalam sebuah konsili yang diadakan di Yamnia (sekarang ini bernamaYabne, terletak di dekat pantai Laut Tengah, di sebelah barat daya Israel. Setelah Yerusalem dihancurkan oleh tentara Roma pada tahun 70 M, kota ini menjadi pusat umat Yahudi yang sangat penting). Penetapan ini memberikan legitimasi, bahwa 39 kitab ini tergolong Kitab Suci. Orang-orang Yahudi dewasa ini masih tetap mengakui kanonisasi berdasarkan penetapan di konsili Yamnia. Tradisi Protestan juga menganut tradisi ini.

Di samping tradisi kanonisasi Ibrani terdapat juga di kalangan Yahudi kuno kanonisasi yang didasarkan pada kitab-kitab Yunani yang terdapat dalam Septuaginta. Kitab-kitab Yunani tersebut di kalangan Yahudi kuno (juga pada zaman Yesus dan jemaat Kristen perdana) diakui sebagai kanonis. Tradisi kanonisasi Yunani pada awalnya mempunyai wibawa di kalangan umat Yahudi, tetapi setelah tradisi ini dipegang oleh jemaat Kristen perdana dan setelah kanonisasi di Yamnia, maka tradisi kanonisasi Yunani tidak lagi diakui oleh umat Yahudi.

Tradisi kanonisasi ini kemudian diambil alih atau diteruskan oleh Hieronimus dalam menyusun Vulgata. Gereja Katolik mengakui tradisi ini. Jumlah kitab yang diakui sebagai kanonik adalah 46 kitab. Jumlah ini 7 kitab lebih banyak dari tradisi Protestan, yaitu: Kitab Tobit, Yudit, 1 dan 2 Makabe, Kebijaksanaan Salomo, Yesus Sirakh,Surat Barukh, dan Tambahan-tambahan pada Kitab Ester, Daniel, dan Tawarikh). Tujuh kitab ini disebut dalam tradisi Katolik sebagai “Deuterokanonika”, sementara ke-39 kitab Ibrani disebut sebagai Protokanonika. Kitab-kitab ini oleh kalangan Protestan dahulu disebut “Apokrif”. Menurut Luther kitab-kitab ini baik dan berguna untuk dibaca, tetapi tidak dapat dianggap sebagai kitab suci.

Bahasa Kitab Perjanjian Lama[sunting | sunting sumber]

Kitab Perjanjian Lama sebagian besar ditulis dalam bahasa Ibrani dan ada beberapa bagian ditulis dalam bahasa Aram. Sebagian kecil yang ditulis dalam bahasa Aramtersebut terdapat dalam kitab Daniel dan Ezra.

Komposisi Perjanjian Lama[sunting | sunting sumber]

1. Eneateukh Tetrateukh Karya Sejarah Deuteronomis Pentateukh  & Kitab Nabi-Nabi Awal

2. Kitab Nabi-Nabi Akhir 3. Kitab-Kitab

Page 8: Perjanjian Lama

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Alkitab Alkitab Ibrani Deuterokanonika Perjanjian Baru Timur Tengah Kuno Eneateukh Tetrateukh Pentateukh

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

(Indonesia) Ilmu bumi Perjanjian Lama (Indonesia) Zaman di antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru

[sembunyikan]

L

B

S

Kitab-kitab dalam Alkitab

Pembagian

utama

Perjanjian Lama

(Protokanonika)Kejadian

Keluaran

Imamat

Bilangan

Ulangan

Yosua

Hakim-hakim

Rut

Page 9: Perjanjian Lama

1–2 Samuel

1–2 Raja-raja

1–2 Tawarikh

Ezra

Nehemia

Ester

Ayub

Mazmur

Amsal

Pengkhotbah

Kidung Agung

Yesaya

Yeremia

Ratapan

Yehezkiel

Daniel

Page 10: Perjanjian Lama

Hosea

Yoël

Amos

Obaja

Yunus

Mikha

Nahum

Habakuk

Zefanya

Hagai

Zakharia

Maleakhi

Deuterokanonika

dan Apokrif Katolik

Ortodoks

Tobit

Yudit

Tambahan Ester

1 Makabe

Page 11: Perjanjian Lama

2 Makabe

Kebijaksanaan

Sirakh

Barukh  / Surat Yeremia

Tambahan Daniel  (Doa Azarya dan Lagu Pujian Ketiga Pemuda

Susana

Dewa Bel dan Naga Babel )

hanya Ortodoks

1 Esdras

2 Esdras

Doa Manasye

Mazmur 151

3 Makabe

4 Makabe

Syair Pujian

Tewahedo Ortodoks Henokh

Yobel

Page 12: Perjanjian Lama

1, 2, dan 3 Makabian

Paralipomena Barukh

Kanon yang lebih luas

Suriah

Surat Barukh

2 Barukh

Mazmur 152–155

Perjanjian BaruMatius

Markus

Lukas

Yohanes

Kisah Para Rasul

Roma

1 Korintus

2 Korintus

Galatia

Efesus

Page 13: Perjanjian Lama

Filipi

Kolose

1 Tesalonika

2 Tesalonika

1 Timotius

2 Timotius

Titus

Filemon

Ibrani

Yakobus

1 Petrus

2 Petrus

1 Yohanes

2 Yohanes

3 Yohanes

Yudas

Page 14: Perjanjian Lama

Wahyu

Pembagian

Pasal dan ayat

Taurat

Hikmat

Nabi-nabi  Besar / Kecil

Injil  (Sinoptik)

Epistola  (Paulus

Yohanes

Pastoral

Umum )

Sastra apokaliptik

Perkembangan

Kanon Perjanjian Lama

Kanon Perjanjian Baru

Antilegomena

Kanon Yahudi

Kanon Kristen

Naskah Naskah Laut Mati

Page 15: Perjanjian Lama

Taurat Samaria

Septuaginta

Targum

Diatessaron

Fragmen Muratori

Peshitta

Vetus Latina

Teks Masoret

Kategori Naskah Perjanjian Baru

Papirus Perjanjian Baru

Uncial Perjanjian Baru

Lihat pula Kanon Alkitab

Penulis

Terjemahan Alkitab

Kitab lainnya yang dikutip dalam Kitab Suci

Pseudopigrafa  (daftar)

Page 16: Perjanjian Lama

Apokrifa Perjanjian Baru

Studi Alkitab

Sinode Hippo

Kritik teks

Kategori

Portal

BukuWiki

Kategori: 

Perjanjian Lama