Peristiwa Hari Akhir

11
Peristiwa Hari Akhir Oleh : Arifin Nukman

Transcript of Peristiwa Hari Akhir

Page 1: Peristiwa Hari Akhir

Peristiwa Hari Akhir

Oleh :

Arifin Nukman

Page 2: Peristiwa Hari Akhir

2

Membaca basmalah :

ى نسر ى نسر س س

BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIMI

Mengucapkan salam :

ASSALAAMU „ALAIKUM WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUHU

Adzan

Membaca hamdalah :

INNALHAMDULILLAAH,

NAHMADUHUU WA NASTA‟IINUHUU

WA NASTAGHFIRUHU

WA NA‟UUDZUBILLAAHI MIN SYURUURI

„ANFUSINAA WA MIN SYAYYI-AATI

A‟MAALINAA MAN YAHDILLAAHU FALAA MUDHILLALAHU

WA MAN YUDHLILHU FALAA HAADIYALAHU

Membaca syahadat :

ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAAHU WA

ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN „ABDUHUU WA RASUULUHUU LAA

NABIYYA BA‟DAHU

Membaca shalawat :

ALLAAHUMMA SHALLI „ALAA SYAYYIDINAA MUHAMMADIN

WA „ALAA AALIHII WA SHAHBIHII „AJMA‟IIN

Membaca ayat alqur‟an yang mengajak bertaqwa kepada allah (biasanya khatib

membaca ali imran ayat 102)

Page 3: Peristiwa Hari Akhir

3

FA-UUSHIIKUM

WA NAFSII BIT TAQUULLAAH

QAALALLAAHU TA‟AALA FIIL QUR‟AANIL KARIIM

A‟UUDZUBILLAAHI MINASY SYAITHOONIR RAJIIM

YAA AYYUHAL LADZIINA „AAMANUU

ITTAQUULLAAHA HAQQAA TUQAATIHI

WA LAA TAMUUTUNNAA ILLAA WA ANTUM MUSLIMUUN

WA QAALALLAHU TA‟AALAA FIL QUR‟AANIL KARIM

AUDZUBILLAAHIMINA SY SYAITOON NIRROJIIM …

ى نسر ى نسر س س

WA„ TASHIMŪ BI HABLILLĀHI JAMĪ„AW WA LĀ TAFARRAQŪ WADZ KURŪ NI„MATALLĀHI „ALAIKUM IDZ KUΗTUM A„DĀ-AN FA ALLAFA BAINA QULŪBIKUM FA ASHBAHTUM BINI„MATIHĪ IKHWĀNAN WA KUΗTUM „ALĀ SYAFĀ HUFRATIM MINAN NĀRI FA ANGQADZAKUM

MINHĀ KADZĀLIKA YUBAYYINULLĀHU LAKUM ĀYĀTIHĪ LA„ALLAKUM

TAHTADŪN

Syadakallahh...........................!

Membaca ayat alqur‟an yang lain sesuai dengan topik khutbah amma ba‟du Berwasiat

untuk diri sendiri dan jamaah agar selalu dan meningkatkan taqwa kepada Allah

SWT

“Mulai berkhutbah sesuai topiknya memanggil jamaah bisa dengan panggilan ayyuhal

muslimun atau ma‟asyiral muslimin rahimakumullah, atau sidang jum‟at yang

dirahmati allah”.

Page 4: Peristiwa Hari Akhir

4

...............Khutbah Pertama

Judul................................

Peristiwa Hari Akhir

Oleh: Arifin Nukman Dg Nompo

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Puja dan Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kenikmatan kepada kita sangat banyak sehingga kita sendiri tidak akan mampu menghitung nikmat-nikmat itu. Karenanya dalam konteks nikmat, Allah Swt tidak memerintahkan kita untuk menghitung tapi mensyukurinya.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat dan para pengikut setia serta para penerus dakwahnya hingga hari kiamat nanti.

Hadirin jamaah shalat Jum‟at rahimakumullah

Hendaknya seorang Muslim senantiasa bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang telah Allah limpahkan kepada kita semua, baik nikmat keimanan, kesehatan dan keluangan waktu sehingga kita bisa melaksanakan kewajiban kita menunaikan shalat Jum‟at. Dan hendaklah kita berhati-hati agar jangan sampai menjadi orang yang kufur kepada nikmat Allah. Allah berfirman:

Wa idz ta-adz-dzana rabbukum La iη syakartum La azīdannakum Wa la ing

kafartum Inna ‘adzābī la syadīd

“Jikalau kalian bersyukur pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kalian mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya siksaku sangat pedih.” (Ibrahim: 7).

Demikian pula kami wasiatkan untuk senantiasa bertakwa kepada Allah dalam segala keadaan dan waktu. Takwa, sebuah kata yang ringan diucapkan akan tetapi tidak mudah untuk diamalkan.

Ketahuilah, wahai saudaraku rahimakumullah,

Tatkala Umar bin Khaththab Radhiallaahu anhu bertanya kepada shahabat Ubay bin Ka‟ab Radhiallaahu anhu tentang takwa, maka berkatalah Ubay: “Pernahkah Anda berjalan di suatu tempat yang banyak durinya?” Kemudian Umar menjawab: “Tentu” maka berkatalah Ubay: “Apakah yang Anda

Page 5: Peristiwa Hari Akhir

5

lakukan”, berkatalah Umar: “Saya sangat waspada dan hati-hati agar selamat dari duri itu”. Lalu Ubay berkata “Demikianlah takwa itu” (Tafsir Ibnu Katsir, Juz 1, hal. 55).

Demikianlah takwa yang diperintahkan oleh Allah dalam kitabNya yakni agar kita senantiasa waspada dan hati-hati dalam setiap tindakan keseharian kita, dan juga dalam ucapan-ucapan kita, oleh karena itu janganlah kita berbuat dan berucap kecuali berdasarkan ilmu.

Ma‟asyiral Muslimin rahimakumullah.

Hendaklah kita bersegera mencari bekal guna menuju pertemuan kita dengan Allah karena kita tidak tahu kapan ajal kita itu datang. Dan Allah berfirman:

Ya‘lamhullāh, wa tazawwadū

“Dan berbekallah, maka sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepadaKu hai orang-orang yang berakal.” (Al-Baraqah:197).

Ketahuilah wahai saudaraku rahimakumullah.

Manusia setapak demi setapak menjalani tahap kehidupan-nya dari alam kandungan, alam dunia, alam kubur dan alam akhirat. Tahap-tahap tersebut harus dijalani sampai akhirnya nanti kita akan menemui alam akhirat tempat kita memperhitungkan amalan-amalan yang telah kita lakukan di dunia. Maka tatkala kita mendengar ayat-ayat Al-Qur‟an dan hadits-hadits Nabi yang memberitakan tentang ahwal (keadaan) hari Akhir, hendaklah hati kita menjadi takut, menangislah mata kita, dan menjadi dekatlah hati kita kepada Allah.

Akan tetapi bagi orang yang tidak memiliki rasa takut kepada Allah tatkala disebut kata Neraka, adzab, ash-shirat dan lain sebagainya seakan terasa ringan diucapkan oleh lisan-lisan mereka tanpa makna sama sekali. Na-uzu billahi min dzalik. Mari kita perhatikan firman Allah dalam surat Al-Haqqah ayat 25-29.

Wa ammā man ūtiya kitābahū bi syimālihī Fa yaqūlu yā laitanī lam ūta kitābiyah - Wa lam adrī

mā hisābiyah - Yā laitahā kānatil qādliyah - Mā aghnā „annī māliyah - Halaka „annī sulthāniyah

“Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya maka dia berkata; “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini) dan aku tidak

mengetahui apakah hisab (perhitungan amal) terhadap diriku. Duhai seandainya kematian itu adalah kematian total (tidak usah hidup kembali). Hartaku juga sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku,

kekuasaanku pun telah lenyap dari-padaku”.(Al-Haqqah 25-29)

Dalam ayat ini Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam tafsirnya juz IV hal 501, menerangkan bahwa ayat tersebut menggambarkan keadaan orang-orang yang sengsara. Yaitu manakala diberi catatan amalnya di padang pengadilan Allah dari arah tangan kirinya, ketika itulah dia benar-benar menyesal, dia

Page 6: Peristiwa Hari Akhir

6

mengatakan penuh penyesalan: „Andai kata saya tidak usah diberi catatan amal ini dan tidak usah tahu apakah hisab (perhitungan) terhadap saya (tentu itu lebih baik bagi saya) dan andaikata saya mati terus dan tidak usah hidup kembali.

Coba perhatikan ayat selanjutnya:

Khudzū hu fa ghullūh Tsummal jahīmu shallūh Tsumma fī silsilatiη dzar‘uhā sab‘ūna dzirā‘an Faslukūh

“Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya, kemudian masukkanlah dia ke dalam api Neraka yang menyala-nyala kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta”

(Al-Haqqah ayat 30-32).

Bagi kaum beriman yang mengetahui makna yang terkandung dalam ayat tersebut, menjadi tergetarlah hatinya, akan menetes air mata mereka, terisaklah tangis mereka dan keluarlah keringat dingin di tubuh mereka, seakan mereka saat itu sedang merasakan peristiwa yang sangat dahsyat. Maka tumbuhlah rasa takut yang amat mendalam kepada Allah kemudian berlindung kepada Allah agar tidak menjadi orang-orang yang celaka seperti ayat di atas.

Jama‟ah shalat Jum‟at rahimakumullah.

Sesungguhnya manusia akan dibangkitkan pada hari Kiamat dan akan dikumpulkan menjadi satu untuk mempertanggungjawab-kan diri mereka. Allah berfirman:

Wastami‘Yauma yunādil munādi Mim makāning qarīb , Yauma yasma‘ūnash shaihata bil haqq

Dzālika yaumul khurūj

“Dan dengarkanlah pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat, yaitu pada hari mereka mendengar teriakan dengan sebenar-benarnya, itulah hari keluar (dari kubur)” (Qaf: 41-42).

Juga Allah berfirman dalam surat Al-Muthaffifin: 4-7.

Alā yazhunnu Ulā-ika Annahum mab‘ūtsūn - Li yaumin ‘azhīm - Yauma yaqūmun nāsu Li

rabbil ‘ālamīn - Kallā Inna kitābal fujjāri La fī sijjīn

“Tidakkah orang itu yakin bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, pada hari yang besar, (yaitu) hari ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam”.

Dan manusia dibangkitkan dalam keadaan ح ف اة ح ف اة ح ر ة (mereka tidak beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan), sebagaimana firman Allah:

Yauma Nathwis samā-a Ka thayyis sijilli lil kutub Kamā bada’nā awwala khalqin

Nu‘īduh Wa‘dan ‘alainā Innā kunnā fā‘ilīn

Page 7: Peristiwa Hari Akhir

7

“Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah kami akan mengulangnya (mengembalikannya)” (Al-Anbiya:104).

Manusia akan dikembalikan secara sempurna tanpa dikurangi sedikitpun, dikembalikan dalam keadaan demikian bercampur dan berkumpul antara laki-laki dan perempuan. Dan tatkala Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam menceritakan hal itu kepada „Aisyah Radhiallaahu anha maka berkatalah ia: “Wahai Rasulullah antara laki-laki dan perempuan sebagian mereka melihat kepada sebagian yang lain?”, kemudian Rasulullah berkata:

. ر ف ر ح ف ف د م ر ف ر ف ر ح ف ف ر ح ح ر م ف ف ر ض

“Perkara pada hari itu lebih keras dari pada sekedar sebagian mereka melihat kepada sebagian lainnya.” (Hadits shahih riwayat Al-Bukhari nomor 6027 dan Muslih nomor 2859 dari hadits „Aisyah

Radhiallaahu anha ).

Pada hari itu laki-laki tidak akan tertarik kepada wanita dan sebaliknya, sampai seseorang itu lari dari bapak, ibu dan anak-anak mereka karena takut terhadap keputusan Allah pada hari itu. Sebagaimana firman Allah:

Yauma yafirrul mar-u Min akhīh - Wa ummihī Wa abīh - Wa shāhibatihī Wa banīh Li

kullimri-im minhum yauma-idzin Sya’nuy yughnīh Sya’nuy yughnīh.

“Pada hari ketika manusia lari dari saudara-saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istrinya dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang sangat menyibukkan”.

(Q.S. Abasa: 34-37).

Semoga dengan khutbah diatas, iman kita selaku hamba Allah bisa semakin tebal dan semakin mendekatkan diri kepadaNya. Demikianlah peristiwa yang amat menakutkan yang akan terjadi di akhirat nanti, mudah-mudahan menjadikan kita semakin takut kepada Allah. Dan semoga bisa membuat kita selalu ingat semua perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya.

Amin Yaa Robbal Alamiin.

ز س نسغف ، إر س ه س ن ائس نس نكىس فس نيس تغس أسس نيس ر س ل ل س أل

سى . نسر

Page 8: Peristiwa Hari Akhir

8

Menutup khutbah pertama dengan do‟a untuk seluruh kaum muslimin dan muslimat

BARAKALLAHU LII WA LAKUM FILL QUR‟AANIL AZHIIM

WA NAFA‟NII WA IYYAKUM BIMA FIIHIMAA MINAL

AAYAATI WA DZIKRIL HAKIIM

WA NAFA‟ANAA BI HADII SAYYIDAL MURSALIIN

WA BIQAWLIHIIL QAWIIM AQUULU QAWLI HAADZA

WA ASTAGHFIRULLAAH AL „AZHIIM LII WA LAKUM

WA LII SYAA-IRIL MU‟MINIINA WAL MU‟MINAAT

WAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT

MIN KULLI DZANBII FASTAGHFIRUUHUU

INNAHUU HUWAS SAMII‟UL „ALIIM

WA INNAHUU HUWAL GHAFUURUR RAHIIM

Duduk sebentar (tuma‟ninah) untuk memberi kesempatan jamaah jum‟at untuk

beristighfar dan membaca shalawat pelan-pelan

...............Khutbah kedua

Khutbah kedua aturannya persis sama dengan khutbah pertama semua urutan dari

hamdalah, syahadat, shalawat, wasiat taqwa, ayat qur‟an, dan do‟a untuk seluruh

orang muslim/muslimat dan mu‟minin/mu‟minat harus dipenuhi. Contoh bacaan yang

berbeda pada khutbah kedua :

س ي سف ا ز أ س س شس ذ الل ي س ع فس، تغس س تع س س د ، حس د للر س ر نسح إ

انا همس اا ن . س ئات أعس س س ي سد ي مر ن س س . ي د أ أشس د؛ ا عس سهرى، أير ن صهرى عه س س زس د عبسد ر ر يح د أ أشس ال إن إالر

Page 9: Peristiwa Hari Akhir

9

ALHAMDULILLAH,

ALHAMDULILLAAHI HAMDAN KATSIIRAAN

THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI

KAMAA YUHIBBU RABBUNAA WA YURIIDHUU

WA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU

WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN „ABDUHUU WA RASUULUHU

SHALLALLAAHU „ALAIHI WA „ALAA AALIHII WA SHAHBIHI WA SALLAM

TASLIIMAN KATSIIRAN ILAA YAUMID DIIN

AMMA BA‟DU

FATTAQUULLAAHU HAQQUT TAQWAA KAMAA AMAR

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Dari mimbar Jum‟at ini kami sampaikan pula bahwasannya pada hari Akhir nanti matahari akan didekatkan di atas kepala-kepala sehingga bercucuran keringat mereka sehingga sebagian mereka akan tenggelam oleh keringat-keringat mereka sendiri, akan tetapi hal itu tergantung dari apa yang telah mereka perbuat di dunia.

Imam Muslim meriwayatkan dalam hadits yang shahih nomor 2864 dari hadits Al-Miqdad bin Al-Aswad Radhiallaahu anhu , berkata: Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:

س مسد ز ي سم، ك سىس ك ي س نسخهسك ترى تك و نسم اية ي س س س ى نشر تدس

س سىس ي ي ، ب س إنى كعس س س ك سىس ي ىس ي نسعسق، ان ز أعس نراس عهى لدس

نسعسق س هسج سىس ي ي ، س إنى مس س س ك سىس ي ي ، بت س إنى زكس س ك

. إنسجايا إنى س ل د س أشاز زس .

“Matahari akan didekatkan pada hari Kiamat kepada para makhluk sampai-sampai jarak matahari di atas kepala mereka hanya satu mil, maka manusia mengeluarkan keringat tergantung amalan-amalan mereka. Di antara mereka ada yang mengeluarkan keringat sampai mata kakinya dan ada yang sampai lututnya, ada juga yang sampai pinggangnya dan ada yang ditenggelamkan oleh keringat mereka.” Dan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam memberi isyarat dengan tangannya ke mulutnya.

Dan seandainya ada yang bertanya “bagaimana itu bisa terjadi sedangkan mereka berada pada tempat yang satu?” Maka Syaikh Al-Utsaimin Rahimahullaah menjawab pertanyaan tersebut sebagai berikut: “Ada sebuah kaidah yang hendaknya kita berpegang kepada kaidah itu, yaitu bahwa perkara ghaib, wajib bagi kita untuk mengimaninya dan membenarkannya tanpa menanyakan bagaimananya, karena perkara tersebut berada diluar jangkauan akal-akal kita, kita tidak mampu mengetahui dan meng-gambarkannya.

Page 10: Peristiwa Hari Akhir

10

Demikianlah sebagian peristiwa di hari Akhir dan masih banyak lagi peristiwa yang akan kita alami yang hal itu akan menggetarkan hati bagi orang-orang Mukmin dan menjadikan mereka semakin takut kepada Allah.

Bacaan penutup wasiat khutbah kedua dan membaca ayat al qur‟an yang menyuruh

bershalawat (al ahzab 56)

„IBAADALLAAH

INNALLAAHA AMARAKUM BI AMRI

BI DA-AAFIATI BINAFSIHI WA TSANII

BIMALAA IKATIHIL MUSABBIHATI BIQUDSIHI

WA TSULLATSAA BIKUM AYYUHAL

MU-MINUUNA MIN JANNATI

WA INSIHI FA QAALALLAAHU QAWLAN KARIIMAN

INNALLAAHA WA MALAAIKATAHUU YUSHALLUUUNA

„ALAN NABII YAA AYYUHAL LADZIINA „AAMANUU

SHALLUU „ALAIHI WA SALLIIMU TASLIIMAA

ALLAAHUMMA SHALLI WA SALLIM WA BAARIK

„ALAA „ABDUKAA WA RUSUULIKAA MUHAMMAD

WA ARIDHALLAAHUMMA „AN KHULAFAA-UR RAASYIDIIN

ABI BAKRI WA „UMAARA WA „UTSMAANA WA „ALII

WA „AN SYAA-IRIL AALI WASH SHAHAABATI AJMA‟IIN

WAT TAABI‟IINA WAT TAABI‟IT TAABI‟IINA

WA MAN TABI‟AHUM BI IHSAANIN ILAA YAUMID DIIN

WA „ALAINA MA‟AHUM BIRAHMATIKA

YAA ARHAMAR RAAHIMIIN

Membaca do‟a

ALLAHUMMAGH FIR LIL MU‟MINIINA WAL MU‟MINAAT

WAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT

AL-AHYAA-I MINHUM WAL AMWAAT

INNAKAS SAMII‟UN QARIIBUN MUJIIBUD DA‟WAT

WA YAA QAADHIYAL HAAJAAT

ALLAHUMMA INNA NAS-ALUKA

DAULATAN KHILAFATAN RASYIDATAN

„ALA MINHAJI AN-NUBUWWAH

ALLAHUMMA INNA….

Page 11: Peristiwa Hari Akhir

11

Baca do‟a yang lain dan ditutup do‟a

RABBANAA AATINAA FID DUN-YAA HASANAH WA FILL AAKHIRAATI

HASANAH WA QINAA „ADZAABAN NAAR

Penutup khutbah kedua (bacaan ini didekritkan oleh khalifah umar bin abdul aziz

harus dibaca karena pada masa itu khutbah jum‟at sering digunakan untuk

menyerang lawan politik oleh para khatib, diambil dari surat an nahl 90)

„IBAADALLAH INNALLAAHA YA-MURUU BIL „ADLI

WAL IHSAAN WA IITAA-I DZIL QURBAA

WA YANHAA „ANIL FAHSYAA-I WAL MUNKARI

WAL BAGHYI YAIZHZHUKUM LA‟ALLAKUM TADZAKKARUUN

FADZKURULLAAHA „AZHIIMI

WA YADZKURKUM FASTAGHFIRULLAAHA YASTAJIB LAKUM

WASYKURUUHU „ALAA NI‟MATIL LATII

WA LADZIKRULLAAHU AKBARU

WA AQIIMISH SHALAH

Iqamat untuk shalat jum‟at