Perilaku Positif Di Tempat Kerja

3
PERILAKU DAN SPIRITUALITAS DI TEMPAT KERJA Pandangan terhadap semakin menjadi perhatiannya dalam pencarian spritualitas ditempat kerja saat ini dan telah menjadi megatrend saat ini tidak terlepas dari tuntutan hidup manusia saat ini yang lebih mengutamakan dan menggunkan pendekatan materialistis dalam setiap transaksi kehidupan yang dianut oleh hampir semua negara dan semua manusia yang ada saat ini. Tentu tidak terlepas dari pengaruh budaya consumerisme manusia saat ini, yang semata2 karena kebutuhannya sebagai mahluk sosial, notabene menggunakan alat2 transaksi yang berlaku secara umum, antara lain adalah kehidupan yang materialistis, dan kecendrungan tahap awalnya pasti mencari keuntungan semata. Walaupun pada tahap2 selanjutnya suatu perusahaan tsb mungkin akan beralih dan menuju kepada tahap CSR juga dan tahap akhir akan menuju suatu pemberdayaan akhir sdm tersebut sebagai human being (memanusiakan manusia secara spiritualitas) Kondisi kerja yang ada saat ini,dimana perusahaan yang ada berlomba2 dan bersaing secara bebas,yang besar semakin melibas yang kecil dan sepertinya tanpa ampun dan tanpa bantuan kepada yang lemah, membuat semakin memperburuk kondisi kerja yang ada. Sehingga semakin membuat manusia semakin kehilangan arah dan kontrol dalam memaknai hidup dan pekerjaannya. Sehingga masalah2 akan selalu timbul yang berkaitan langsung dan tidak langsung terhadap situasi kerja saat ini.

description

HOW TO MANAGE ATTITUDE IN WORKING TEAM

Transcript of Perilaku Positif Di Tempat Kerja

Page 1: Perilaku Positif Di Tempat Kerja

PERILAKU DAN SPIRITUALITAS DI TEMPAT KERJA

Pandangan terhadap semakin menjadi perhatiannya dalam pencarian spritualitas ditempat kerja saat ini dan telah menjadi megatrend saat ini tidak terlepas dari tuntutan hidup manusia saat ini yang lebih mengutamakan dan menggunkan pendekatan materialistis dalam setiap transaksi kehidupan yang dianut oleh hampir semua negara dan semua manusia yang ada saat ini. Tentu tidak terlepas dari pengaruh budaya consumerisme manusia saat ini, yang semata2 karena kebutuhannya sebagai mahluk sosial, notabene menggunakan alat2 transaksi yang berlaku secara umum, antara lain adalah kehidupan yang materialistis, dan kecendrungan tahap awalnya pasti mencari keuntungan semata. Walaupun pada tahap2 selanjutnya suatu perusahaan tsb mungkin akan beralih dan menuju kepada tahap CSR juga dan tahap akhir akan menuju suatu pemberdayaan akhir sdm tersebut sebagai human being (memanusiakan manusia secara spiritualitas)

Kondisi kerja yang ada saat ini,dimana perusahaan yang ada berlomba2 dan bersaing secara bebas,yang besar semakin melibas yang kecil dan sepertinya tanpa ampun dan tanpa bantuan kepada yang lemah, membuat semakin memperburuk kondisi kerja yang ada. Sehingga semakin membuat manusia semakin kehilangan arah dan kontrol dalam memaknai hidup dan pekerjaannya. Sehingga masalah2 akan selalu timbul yang berkaitan langsung dan tidak langsung terhadap situasi kerja saat ini.

Konsep tentang workplace sipirituality ini dalam budaya organisasi merupakan suatu konsep yang baru tentu hal ini akan menjadi suatu yang sangat bemanfaat bagi semuanya jika mindset seluruh atau sebagian besar sistem yang berlaku tentang kondisi kerja dan makna kerja paling tidak mendekati atau sama dengan konsep ini. Karena kalau hanya parsial yang terjadi adalah pengaruh eksternal atau lingkungan yang dominan tsb akan mempengaruhi perusahaan yang telah menerapkan budaya yang baru ini. Apakah mungkin kita melakukan suatu konsep spiritulitas di tempat kerja sementara yang lainnya (perusahaan) masih dengan konsep yang berbeda (ok manganut keyakinan yang berbeda) menerpkan hal yang beda? , mana yang lebih dominan terhadap hal tsb dan bagaimana hasilnya? Masih perlu kita buktikan

Page 2: Perilaku Positif Di Tempat Kerja

lebih lanjut lagi. Jadi dibutuhkan suatu sistem yang integral yang didukung oleh sebagian besar perusahaan yang ada, untuk membudayakan konsep yang baru ini,tidak bisa sepotong2 hanya di satu atau sebagain kecil perusahaan saja.

Tentang konsep ini budaya kerja baru ini lebih mementingkan kepada hubungan spiritualitas dengan attitude di tempat kerja, dan sebenarnya masih banyak variabel lain yang berpengaruh terhadap hal tsb seperti : hubungan manusia tsb dengan manusia lainnya (pendekatan human realtionship), sifat2 manusia yang memang dimiliki oleh orang tersebut sejak lahir juga akan juga berpengaruh terhadap attitude employee tsb, serta juga lingkungan sosial yang sangat berpengaruh terhadap employee tsb. Jadi harus memluainya secara komprehensif dan integral dan utuh perlakuannya. Tidak bisa hany sepotong2 saja.

Tentang hasil penelitian tsb sudah terbukti bahwa pengaruh workplace spiritulity berpengaruh 62,8% terhadap employee work attitude. Dan perlunya diadakan penelitian yang lebih luas dengan sampel yang lebih heterogen, jumlah lebih banyak dan tempat yang berbeda dan budaya yang berbeda,metode penelitian yang berbeda sehingga hal tsb (Spiritulitas di tempat kerja ) dapat lebih terbukti lebih meyakinkan lagi (merupakan suatu hal yang sudah evidence base) bagi pengembangan budaya organisasi yang baru, yang mungkin dapat menjawab permasalahan2 organisasi yang ada saat ini dan ke depannya.