perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

106
PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMANFAATKAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PEMASARAN (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Perilaku Mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dalam Memanfaatkan Facebook Sebagai Media Pemasaran Fashion) Disusun Oleh : Rafita Sri Rejeki D.0306052 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 PERSETUJUAN

Transcript of perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

Page 1: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMANFAATKAN

FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PEMASARAN

(Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Perilaku Mahasiswa S1 Reguler

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dalam Memanfaatkan Facebook Sebagai Media Pemasaran Fashion)

Disusun Oleh :

Rafita Sri Rejeki

D.0306052

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

PERSETUJUAN

Page 2: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

2

Skripsi dengan judul Perilaku Mahasiswa Dalam Memanfaatkan Media

Pemasaran (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Perilaku Mahasiswa Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dalam

Memanfaatkan Media Pemasaran Fashion Via Facebook)

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing dan siap diuji oleh Dewan Penguji

Skripsi

Pada Jurusan Ilmu Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pembimbing Skripsi

Drs, Jefta Leibo, S. U. NIP. 19501229 199003 1 003

Page 3: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

3

PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Tim Penguji Skripsi

Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari : Rabu

Tanggal : 1 September 2010

Tim Penguji

1. Ketua : Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si (................................) NIP. 19660112 199003 1 002

2. Sekretaris :Eva Agustinawati, S.Sos, M.Si (.................................) NIP. 19700813 199512 2 001

3. Penguji : Drs. Jefta Leibo, S. U. (.................................) NIP. 19501229 199003 1 003

Mengetahui,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan,

Drs. H. Supriyadi, SN, SU NIP. 19530128 198103 1 001

Page 4: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

4

MOTTO

Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat

Q.S Al Mujadilah 58: 11 “Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah mudahkan jalannya menuju Surga. Sesungguhnya Malaikat akan meletakkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridha dengan apa yang mereka lakukan. Dan sesungguhnya seorang yang mengajarkan kebaikan akan dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit maupun di bumi hingga ikan yang berada di air. Sesungguhnya keutamaan orang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para ulama itu pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar tidak juga dirham, yang mereka wariskan hanyalah ilmu. Dan barangsiapa yang mengambil ilmu itu, maka sungguh, ia telah mendapatkan bagian yang paling banyak.”Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ahmad (V/196), Abu Dawud (no. 3641), at-Tirmidzi (no. 2682), Ibnu Majah (no. 223), dan Ibnu Hibban (no. 80 al-Mawaarid)

Dialah yang Menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezekiNya. Dan

hanya kepada- Nya lah kamu kembali Q.S Al Mulk 67:15

Page 5: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

5

PERSEMBAHAN

v Ayah (Almarhum) dan ibu

tercinta,

v Kakak-kakak dan semua

keluarga,

v Someone special.

Page 6: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

6

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala

berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi dengan judul Perilaku Mahasiswa Dalam Memanfaatkan Facebook sebagai

Media Pemasaran (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Perilaku Mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dalam

Memanfaatkan Facebook Media Pemasaran Fashion).

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak

mudah dan tidak terlepas dari campurtangan, bimbingan, arahan, bantuan,

motivasi dan saran-saran dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Drs. Supriyadi, SN. SU. selaku Dekan FISIP UNS.

2. Drs. Jefta Leibo, S.U. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah

memberikan bimbingannya dan arahan serta memberikan motivasi kepada

penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga dapat terselesaikan.

3. Dra. Suyatmi, M.S. selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan

bimbingannya kepada penulis dalam menyelesaikan studi di FISIP UNS.

4. Dra. Hj. Trisni Utami, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sosiologi dan segenap

Dosen Jurusan Sosiologi FISIP UNS yang telah memberikan arahan dan

membekali ilmu pengetahuan selama penulis menempuh studi di FISIP

UNS.

5. Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si dan Eva Agustinawati, S.Sos, M.Si selaku

ketua dan sekretaris tim penguji skripsi.

6. Ayah (Almarhum) dan Ibu tercinta untuk doa restu dan kasih sayang yang

telah diberikan, kakak-kakakku dan semua keluarga besar serta “someone

special” yang telah memberikan semangat dan motivasinya untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

7

7. Seluruh Informan dalam penelitian yaitu Lulu, Indah, Haris, Joan, Fara,

Putri, Ita, Avi dan Wisnu, terimakasih atas bantuannya.

8. Teman-teman Mervius yaitu Dekya, Mbak Tari, Sherli, Eni, Uplix, serta

sahabat SMA Ginar, Uma dan Sonia, thanks buat kebersamaan selama ini.

9. Sahabat yang selalu membantu dan setia menemaniku Nuning, Tiwuk,

Bondan dan Tatik.

10. Dita dan Mas Farid, thanks atas kesetiaan, motivasi dan bantuan baik dari

segi materiil dan moril buat selama ini.

11. Teman-teman Sosiologi, terutama “Genk Tawon” Indah, Indra, Ronald,

Wisnu dan Janu, serta semua teman-teman angkatan 2006 yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu.

12. Teman-teman Sosiologi angkatan 2003 ( Mas Mamung), angkatan 2004

(Mas Ageng, Mas Dhafir, dkk), angkatan 2005 ( Penyol, Sukro, Mas Arif,

Mas Kiki, Mas Sugeng, Mas Udik, dkk), angkatan 2007 ( Topek,

Ganyong, Jono, Arif, dkk), angkatan 2008 dan angkatan 2009 ( Adin,

Beta, dkk) dan semua teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu.

13. Pak Rus yang setia menjaga parkiran FISIP UNS, makasih buat doanya.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu,

terimakasih atas bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata, penulis berharap

semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dengan sebaik-baiknya bagi

semua pihak.

Surakarta, Agustus 2010

Penulis,

Page 8: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

ABSTRAK ................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7

C. Tujuan .............................................................................................. 7

D. Manfaat ............................................................................................. 7

E. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori .............................................. 8

1. Kerangka Konsep ........................................................................ 8

2. Landasan Teori ............................................................................ 12

F. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 18

G. Metode Penelitian ............................................................................. 22

1. Jenis Penelitian ............................................................................ 22

2. Lokasi Penelitian ......................................................................... 22

3. Sumber Data ................................................................................ 23

4. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 24

5. Teknik Pengambilan Sampel ...................................................... 26

6. Validitas Data .............................................................................. 27

7. Teknik Analisa Data.................................................................... 28

Page 9: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

9

BAB II DESKRIPSI LOKASI ................................................................... 31

A. Sejarah FISIP ..................................................................................... 31

B. Visi, Misi dan Tujuan FISIP .............................................................. 35

C. Gambaran Umum mahasiswa FISIP UNS ......................................... 36

D. Gambaran Hotspot di FISIP UNS ..................................................... 38

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 44

A. Profil Informan .................................................................................. 44

B. Pandangan Mahasiswa terhadap Keberadaan Facebook ................... 48

C. Pandangan Mahasiswa terhadap Pemasaran Fashion yang

Memanfaatkan Media Facebook ....................................................... 57

D. Perilaku Mahasiswa Dalam Memanfaatkan Facebook sebagai

Media Pemasaran Fashion ............................................................... 65

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Mahasiswa Dalam

Memanfaatkan Facebook sebagai Media Pemasaran Fashion .......... 74

F. Analisa Data ...................................................................................... 83

BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 87

A. Kesimpulan ....................................................................................... 87

B. Saran.................................................................................................. 89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

10

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 2.1 Jurusan dan Program Studi FISIP UNS ............................... 31

Tabel 2.2 Rekapitulasi Data Buku tahun 2009 ..................................... 34

Tabel 2.3 Jumlah Mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS ........................ 37

Struktur Kepengurusan pengelola Hotspot FISIP ................ 39

Tabel 2.4 Keberadaan Titik Hotspot FISIP .......................................... 40

Grafik dan Tabel Member Hotspot yang Online di FISIP

UNS Untuk setiap harinya .................................................. 42

Tabel 3.1 Pengguna Facebook di Dunia ............................................... 48

Tabel 3.2 Pertumbuhan Pengguna dan pengguna facebook ................. 49

Tabel 3.3 Intensitas Informan dalam Membuka Facebook .................. 54

Tabel 3.4 Perilaku Mahasiswa dalam Memanfaatkan Facebook

sebagai Media Pemasaran Fashion ...................................... 74

Tabel 3.5 Faktor Pengaruh Terhadap Perilaku Mahasiswa dalam

Memanfaatkan Facebook sebagai Media Pemasaran

Fashion ................................................................................ 82

Page 11: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

11

DAFTAR LAMPIRAN

1. SURAT KETERANGAN PRA SURVEY

2. SURAT PERMOHONAN IJIN PENELITIAN

3. SURAT PEMBERIAN IJIN PENELITIAN

4. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN

5. INTERVIEW GUIDE

6. HASIL WAWANCARA

7. MATRIK HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN

8. MATRIK HASIL WAWANCARA DENGAN INFORMAN SELAKU

PEMILIK SHOPPING ONLINE

9. GAMBAR HALAMAN DEPAN FACEBOOK

10. GAMBAR PEMASARAN FASHION VIA FACEBOOK

Page 12: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

12

ABSTRAK

Perkembangnya teknologi masa kini yaitu khususnya TEKNOLOGI INFORMASI INTERNET, FACEBOOK juga menjadikan berkembangnya salah satu situs layanannya yaitu facebook. Facebook bahkan sekarang bertambah fungsinya. Sekarang facebook bukan hanya menjadi situs jaringan pertemanan sosial saja, tetapi sudah bertambah fungsi yaitu menjadi salah satu media yang digunakan untuk memasarkan atau mempromosikan produk yang salahsatunya adalah fashion. Hal tersebut menjadikan masyarakat khususnya kalangan mahasiswa menjadi lebih tertarik. Tujuan penelitian dalam studi ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku mahasiswa S1 Reguler Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam memanfaatkan media pemasaran fashion via facebook.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. dengan observasi yaitu pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti di lokasi penelitian, wawancara yang dilakukan dengan pedoman wawancara yaitu interview guide. Informan adalah mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta yang mempunyai situs jejaring di internet yaitu facebook dan menjadi konsumen online dalam pemasaran fashion via facebook. Informan ditentukan berdasarkan purpossive sampling atau sample bertujuan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisa interaktif. Model interaktif ini terdiri dari tiga komponen utama, di antaranya adalah reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan serta verifikasinya. Keabsahan data diuji melalui triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

Pertama, facebook merupakan situs jejaring sosial yang sekarang bertambah fungsi yaitu tidak hanya sebagai situs pertemanan saja tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran produk seperti pemasaran fashion secara online. Kedua, pemasaran fashion melalui facebook dipandang baik oleh semua mahasiswa yang dalam hal ini sebagai informan. Ketiga, Adapun beberapa perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan media pemasaran fashion yaitu facebook di antaranya adalah perilaku mahasiswa yang acuh tak acuh terhadap pemasaran fashion via facebook; hanya sekedar melihat pemasaran fashion via facebook saja; perilaku yang melihat pemasaran fashion via facebook kemudian melakukan interaksi yaitu memberikan komentarnya; perilaku mahasiswa yang melihat dan mengambil keputusan untuk menjadi konsumen online. Keempat, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan media pemasaran fashion via facebook adalah faktor budaya,ketertarikan terhadap fashion yang dipasarkan, faktor dari dalam diri, faktor harga barang, pengaruh dari luar dan faktor pilihan yang beragam.

ABSTRACT

Page 13: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

13

Rafita Sri Rejeki, Student Behavior Utilizing Media In Marketing, Thesis, Surakarta: Faculty of Social and Political Sciences, University of Surakarta Eleven March, August, 2010.

Perkembangnya contemporary technology that is particularly Internet technology, also makes the development of one service site that is facebook. Facebook is now even increase its function. Now facebook is not just a social networking site just friendship, but it's grown into one of the functions of the media used to market or promote products salahsatunya is fashion. It makes the community especially among the students became more interested. The objective of research in this study is to describe student behavior Fakuktas Regular S1 Social Science and Political Science, University of Surakarta Eleven March utilize media marketing in the fashion via facebook. This study used descriptive qualitative method. with the observation of direct observations conducted by researchers at the research locations, interviews conducted with the interview guide interview guides. Regular S1 informants were students of Faculty of Social and Political Sciences, University of Surakarta, who has a March Eleven networking site on the internet ie facebook and become online consumers in the marketing of fashion via facebook.

Informants are determined based on purposive sampling or sample purpose. Analysis of data in this study using an interactive analysis model. This interactive model consists of three main components, among which are data reduction, data, and drawing conclusions and verification. Data validity is tested through triangulation of sources. Based on this research can be summarized as follows:

First, the facebook is a social networking site that is now growing not only function as a site of friendship, but also can be used as a marketing media products such as fashion marketing online. Second, fashion marketing through facebook considered good by all students, in this case as an informant. Thirdly, As for some of the behavior of students in using the media, fashion marketing is a facebook of them is the behavior of students who are indifferent to fashion marketing via facebook, just look at marketing via facebook fashion only; behavior seen via facebook fashion marketing and perform interactions are to comment ; behavior of students who saw and decided to become an online consumer. Fourth, the factors that influence student behavior in using the media via facebook fashion marketing is a cultural factor, which sold an interest in fashion, the inner factor, factor prices, outside influences and a diverse selection factor

xiii

Page 14: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi saat ini khususnya teknologi informasi

mengubah cara pandang, cara kerja dan sekaligus implementasi dalam

segala bidang. Salah satu teknologi yang dimaksud yaitu teknologi internet.

Munculnya internet berawal dari riset untuk pertahanan dan keamanan serta

pendidikan, sekarang berkembang menjadi perangkat pendukung bisnis yang

sangat berpengaruh. Zaman sekarang internet juga merupakan kebutuhan

banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan

segala macam informasi sampai ke seluruh dunia. Internet tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan karena internet sekarang bukan hanya sebagai

trend tetapi merupakan kebutuhan. Selain itu internet memang memiliki

keunggulan sebagai alat dan tujuan bisnis yang sekaligus memiliki daya

jangkau pasar hingga ke seluruh dunia. Kebutuhan internet sangat penting

sehingga selalu mengalami peningkatan ditiap tahunnya. Salah satu Negara

pemakai internet yang mengalami peningkatan adalah Indonesia.

Sekarang banyak sekali akses layanan internet yang dapat kita pilih.

Salah satu layanan di internet yang sekarang diperbincangkan masyarakat

umum adalah facebook. Facebook muncul seteleh friendster, pada bulan

Februari tahun 2004 yang lalu dan hingga kini masih menjadi situs jaringan

pilihan masyarakat. Awalnya situs jaringan ini hanya dibatasi untuk

1

Page 15: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

15

mahasiswa luar negeri saja, kemudian ke negara bagian di Amerika Serikat

dan hingga kini sudah marak di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Facebook tidak hanya membatasi jaringannya untuk mahasiswa saja

pada September 2005, tetapi facebookpun membuka jaringannya untuk para

siswa SMU. Kemudian setelah beberapa waktu, facebook juga membuka

jaringannya untuk para pekerja kantoran. Mulai September 2006 facebook

membuka pendaftaran untuk siapa saja yang memiliki alamat e-mail. Sampai

sekarang pengguna facebook semakin meningkat karena facebook

mempunyai fitur yang sangat menarik dan merupakan situs jaringan sosial

yang mempunyai aplikasi beragam. Seperti chating, game dan lain-lain.

Selain itu pengguna juga dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau

lebih jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat

kerja, atau wilayah geografis.

Menurut Profesor J.A. Barnes facebook merupakan situs yang

layanan utamanya adalah layanan jejaring sosial. Jejaring sosial merupakan

struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi.

Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan

sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan

keluarga.

Situs jejaring sosial adalah situs pertemanan, dengan situs

pertemanan ini bisa mencari dan mendapatkan banyak teman jika telah

terdaftar dalam situs pertemanan ini. Karena situs pertemanan ini

menggunakan jaringan internet tentunya teman-teman yang didapatkan bisa

Page 16: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

16

dari berbagai daerah, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Perkembangannya sekarang ini, masyarakat tidak hanya menggunakan situs

jejaring sosial sebagai sarana atau media untuk mencari atau bahkan

mendapatkan banyak teman, akan tetapi situs jejaring sosial sudah meluas

fungsinya sampai ke ranah pasar khususnya untuk pemasaran produk.

Pemasaran menurut WY. Stanton adalah sesuatu yang meliputi

seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan

menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan

barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun

potensial.

Pemasaran sendiri merupakan suatu perpaduan dari aktivitas-

aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen

serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar

kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik. Dengan adanya

pemasaran, konsumen tidak perlu lagi memenuhi kebutuhan pribadi secara

sendiri-sendiri tetapi mereka dapat melakukan pertukaran antara konsumen

dengan pelaku pemasaran.

Pemasaran langsung adalah pemasaran yang menitikberatkan pada

komunikasi 2 arah dan mampu menciptakan komunikasi secara langsung

antara konsumen dan penjual pada waktu tertentu. Dengan kata lain, antara

penjual dan konsumen harus saling bertatap muka untuk melakukan

transaksi jual-beli. Sehingga untuk mencari produk yang diinginkan

Page 17: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

17

konsumen harus mendatangi toko yang dimaksud. Pemasaran langsung ini

bersifat memuaskan kedua belah pihak, yaitu antara penjual dan konsumen.

Berbeda dengan konsep pemasaran secara langsung ataupun offline

seperti menyebar brosur, memasang spanduk, iklan di televisi, atau radio.

Aktivitas pemasaran online didukung oleh perkembangan internet, sehingga

konsumen dapat mencari produk yang diinginkan hanya dengan membuka

iklan yang dipasarkan melalui media facebook. Social media (seperti

facebook) itu tempat banyaknya pembeli (pengguna internet) berkumpul

sehingga penjual bisa memasarkan produknya di situs tersebut.

Di era pemasaran baru, facebook mampu menjadi salah satu media

yang berperan besar. Dengan kemudahan dalam bersosialisasi di facebook,

kadangkala seseorang sulit dalam pengambilan keputusan karena terkadang

dipengaruhi oleh apa yang disaring dari hasil mengamati perilaku orang lain

dalam suatu komunitas. Ketika seseorang ingin membeli sesuatu, bisa jadi

meminta pertimbangan pada komunitasnya, sehingga promosi produk pun

bisa dilakukan dalam komunitas. Promosi dalam facebook dilakukan untuk

teman-teman yang sudah di add sebelumnya. Promosi tersebut diadakan

lewat perubahan status di facebook yang dimiliki. Bisa juga lewat notes

(catatan) di facebook, kemudian melakukan pengiriman terhadap teman-

teman dalam komunitas di facebook sehingga informasi yang ditulis dalam

notes bisa menyebar kepada komunitasnya. Promosi tersebut dapat diperoleh

secara gratis, sehingga untuk produk baru hal tersebut tidak memakan

Page 18: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

18

banyak biaya. Meskipun kemungkinan hasil yang diperoleh juga lebih

sedikit.

Terbukti facebook telah menjadi media yang cukup efektif untuk

memaksimalkan pemasaran dalam penjualan. Facebook bukan hanya

sebagai situs jaringan pertemanan dalam komunitas saja, tetapi menjadi

salah satu media untuk memperoleh informasi tentang berbagai pemasaran

barang-barang kebutuhan, seperti produk fashion. Fashion merupakan

bagian terpenting dari gaya hidup masyarakat apalagi dikalangan

mahasiswa. Karena fashion adalah benda-benda atau atribut yang dipakai

seseorang untuk mengidentifikasikan dirinya seperti pakaian, tas, sepatu dan

sebagainya.

Selain itu, facebook sendiri sekarang telah banyak digemari, apalagi

dikalangan mahasiswa termasuk mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri di

Kota Solo yaitu mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Salah

satunya adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Di mana

mahasiswa di fakultas tersebut sangat identik sekali dengan penampilan atau

fashion, terutama tentang gaya pakaian. Selain mereka menuntut ilmu di

kampus, tetapi bagi mereka fashion juga tidak kalah pentingnya. Mahasiswa

selalu bergaya modern, tentunya tidak mau ketinggalan medel baru. Pakaian

yang mereka gunakan di kampus biasanya merupakan pakaian modern

keluaran baru. Setiap ada model baru, kebanyakan mahasiswa selalu cepat-

cepat ingin membeli pakaian tersebut. Mereka tidak mau kalah dengan

Page 19: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

19

teman-temannya. Di antara mahasiswa satu dengan yang lainya saling

berlomba-lomba untuk berpenampilan semenarik mungkin.

Terbukti sekarang mahasiswa memiliki salah satu gaya hidup

modern yaitu konsumerisme yang mengacu pada apa yang dimakan, apa

yang dikenakan, dipertontonkan, apa yang dilakukan untuk menghabiskan

waktu. Konsumerisme demikian menunjukan identitas diri yang dicirikan

atau disimbolkan oleh atribut-atribut tertentu. Shopping secara tidak sadar

membentuk impian dan kesadaran semu para konsumer dan akhirnya

melahirkan pola-pola konsumerisme yang tidak akan ada habisnya.

Akhirnya berbelanja juga dianggap sebagai sebuah pekerjaan, sebuah

aktivitas sosial dan suatu saat menjadi kompetisi untuk diri sendiri

(memutuskan membeli atau tidak) juga terlebih untuk kompetisi pada teman

dan anggota masyarakat yang lain (sebagai simbol status, gengsi, dan image

manusia modern dan tidak ketinggalan zaman). (Wacana Indonesia, Jurnal

Mahasiswa dan Alumni Pascasarjana se-Indonesia)

Berdasarkan data-data di atas, maka peneliti ingin memfokuskan

penelitian pada perilaku mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk mengetahui

perilakunya dalam memanfaatkan media pemasaran fashion yaitu facebook.

Page 20: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

20

B. PERUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan latar belakang diatas, maka masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana perilaku mahasiswa S1 Reguler Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam

memanfaatkan facebook sebagai media pemasaran fashion ?”

C. TUJUAN

Sesuai perumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penelitian

dalam studi ini adalah untuk mendeskripsikan perilaku mahasiswa S1

Reguler Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta dalam memanfaatkan facebook sebagai media pemasaran fashion.

D. MANFAAT

Ø Manfaat teoritis

Agar penelitian ini mampu menjadi pijakan bagi penelitian

berikutnya dan dapat dikaji lebih mendalam.

Ø Manfaat praktis

Memberikan gambaran obyektif dan nyata tentang perilaku

mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta dalam memanfaatkan facebook sebagai media

pemasaran fashion.

Page 21: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

21

E. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

1. KERANGKA KONSEP

Ø Perilaku

Perilaku berasal dari kata “laku” yang berarti perbuatan,

kelakuan, cara menjalankan dan berbuat (Poerwodarminto,

1986:966).

Definisi lain, bahwa perilaku manusia merupakan hasil

daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan

lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan

tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan respons atau reaksi

seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun

dari dalam dirinya (Solita Sarwono, 1997:1).

Ø Mahasiswa

Mahasiswa adalah seseorang yang menuntut ilmu dan

terdaftar secara resmi di suatu Perguruan Tinggi (skripsi).

Mahasaiswa merupakan bagian dari generasi muda yang juga

merupakan warga negara yang sebaiknya memberikan rasa percaya

kepada masyarakat bahwa merekalah yang menggantikan

kepemimpinan bangsa ini di kemudian hari.

Ø Perilaku Mahasiswa

Perilaku mahasiswa merupakan segala macam pengalaman

serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan yang dilakukan oleh

Page 22: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

22

seseorang yang menuntut ilmu dan terdaftar secara resmi di suatu

Perguruan Tinggi.

Peran mahasiswa sebagai agent of changes tidak diragukan

lagi, sebab di negara mana pun di dunia ini, mahasiswa sebagai

pembaharuan dalam suatu negara, termasuk Indonesia. Oleh karena

itu, mahasiswa harus memiliki sikap dan perilaku yang positif.

Mahasiswa harus memiliki sikap dan perilaku kreatif, kritis,

kooperatif, dan etis.

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan perilaku

mahasiswa adalah perilaku mahasiswa sebagai konsumen.

Konsumen adalah seseorang atau sekelompok orang yang membeli

suatu produk untuk dipakai sendiri dan tidak untuk dijual kembali

(Wikipedia, 2008).

Setiap orang termasuk mahasiswa memiliki pemikiran

tersendiri untuk menentukan keputusan dalam membeli sesuatu, baik

dalam bentuk barang atau jasa. Pemikiran atau cara membeli

tersebut biasa disebut dengan perilaku konsumen. Pengertian

perilaku konsumen menurut Engel et all. adalah tindakan yang

langsung terlibat dalam mendapatkan mengkonsumsi dan

menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului

dan menyusul dari tindakan ini (Engel et all. 1994:3).

Perilaku mahasiswa S1 Reguler yang masih terdaftar di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Page 23: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

23

Surakarta dalam memanfaatkan media pemasaran yaitu media

pemasaran fashion via facebook.

Ø Media

Kata “media” berasal dari kata latin, merupakan bentuk

jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai

arti perantara atau pengantar. Namun sekarang pengertian media

mengarah pada sesuatu yang mengantar/ meneruskan informasi

(pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Menurut

McLuhan dalam formulanya diterima sebagai benang merah

mendasar dalam pembahasan konsumsi bahwa “media adalah pesan”

(J Baudrilard, 2004:152).

Ø Pemasaran

Marketing atau Pemasaran merupakan suatu perpaduan dari

aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui

kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi,

pelayanan dan harga agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan

dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu

Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat /

American Merketing Association adalah pelaksanaan kegiatan usaha

pedagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari

produsen ke konsumen.

Sedangkan pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 8),

pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan

Page 24: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

24

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk

dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses

pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing

pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/ inginkan

melalui tahap menciptakan, menawarkan, dan pertukaran. Definisi

pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi:

kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan

(demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan,

dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.

Dalam hal ini pemasaran yang dimaksud adalah pemasaran

online. Pemasaran Online merupakan pemasaran yang dilakukan

memalui sistem komputer online interaktif, yang menghubungkan

pembeli dan penjual secara elektronik, pemasaran tersebut melalui

salah satu program internet yaitu facebook.

Sedangkan produk yang dipasarkan adalah fashion. Fashion

sendiri merupakan benda-benda dan atribut yang dipakai manusia

untuk mengidentifikasikan secara khusus dan kelompok sosialnya

sebagai satu kesatuan dirinya dengan pikiran-pikiran atau pernyataan

citra diri pribadi ataupun yang sifatnya komunal. Benda-benda

tersebut bsa berarti gaya pakaian, rambut, kendaraan atau apa saja

yang dipandang sebagai identitas setiap diri pribadi atau kelompok.

Page 25: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

25

Ø Facebook

Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan

pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg,awalnya

hanya untuk linkungan sendiri dimana digunakan untuk komunikasi

antar mahasiswa lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High

School.

Facebook merupakan website jaringan sosial dimana para

pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja,

sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi

dengan orang lain. Orang juga dapat menambahkan teman-teman

mereka, mengirim pesan, dan memperbarui profil pribadi agar orang

lain dapat melihat tentang dirinya. Dalam hal ini, facebook

digunakan tidak hanya sebagai jaringan sosial untuk mencari teman

tetapi facebook digunakan sebagai media untuk pemasaran yaitu

pemasaran fashion (baju, tas, sepatu dan sebagainya).

2. LANDASAN TEORI

Penelitian ini mengacu pada disiplin ilmu sosiologi. Sosiologi

menurut Pitirim Sorokin didefinisikan sebagai suatu ilmu yang

mempelajari :

1) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara macam gejala-gejala

sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga

Page 26: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

26

dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerakan masyarakat dengan

politik, dan lain sebagainya).

2) Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan

gejala-gejala non sosial (misalnya gejala geografis, biologis, dan

sebagainya ).

3) Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial

Objek kajian sosiologi secara umum adalah masyarakat yang

dilihat dari sudut hubungan antara manusia, dan proses yang timbul dari

hubungan manusia dalam masyarakat. Masyarakat adalah suatu sistem

kebiasaan dan tatacara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai

kelompok dan penggolongannya, dari pengawasan tingkah laku serta

kebebasan-kebebasan manusia. Masyarakat merupakan jalinan hubungan

sosial dan masyarakat selalu berubah (Soekanto, 1990:19 dan 24).

Dalam melihat permasalahan ini dilakukan pendekatan dengan

menggunakan teori Relative Income Hypothesis atau biasa disebut juga

dengan teori “Demonstration Effect” yang termasuk dalam teori

ekonomi. Dimana dalam teori ekonomi terdapat tiga teori tentang fungsi

konsumsi (perilaku konsumsi) : life cycle hipothesis, permanent income

hypothesis, dan relatif income hipothesis.

Ketiga teori yang dikembangkan oleh Duesenberry, Friedman,

dan Modingliani tersebut mempunyai dasar penjelasan pada teori mikro

ekonomi mengenai consumer choice.

Page 27: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

27

a. Life Cycle Hypothesis (LCH)

LCH berasal dari ide-ide Modingliani (1966, 1967), Ando

(1957, 1964), dan Brumberg (1955). Hipotesis ini mengasumsikan

bahwa individu-individu berusaha memperhitungkan konsumsinya

dalam seluruh rentang masa hidupnya. Mereka mengakumulasikan

tabungan selama masa aktif kerjanya untuk mempertahankan

standart konsumsinya pada masa pensiun, dan untuk membuat asset

yang dimiliki menjadi nol (habis) ketika habis masa hidupnya.

Asumsi dasar dari hipotesis ini mengacu pada maksimalisasi

horrisontal. Sepanjang masa hidup, individu merumuskan

perencanaan konsumsinya dengan maksud agar ia dapat melakukan

konsumsi atas kekayaannya pada nilai/tingkat yang hampir konstan

tiap tahunnya.

b. Permanent Income Hypothesis

Teori permanent income dikemukakan oleh Friedman

(1957) bahwa kecenderungan orang untuk mengkonsumsi akan lebih

berdasarkan pada income yang telah diperoleh dibandingkan dengan

penerimaan yang akan diperoleh pada masa baru. Dengan dasar ini

individu cenderung mempertahankan standart konsumsi berdasarkan

income yang telah dimiliki.

c. Relative Income Hypothesis

Teori Relative Income Hypothesis yang juga disebut

dengan teori “Demonstration Effect” menyatakan bahwa konsumsi

Page 28: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

28

seseorang, kelompok, dan waktu tertentu merupakan fungsi dari

konsumsi orang lain, kelompok lain dan waktu lainnya. Nurkse

(1953) memperluas konteks kajian dalam tingkat internasional dan

menyatakan bahwa ketersediaan informasi mengenai suatu standart

konsumsi lain (yang lebih tinggi) akan merangsang perilaku investasi

yang pada akhirnya meningkatkan kecenderungan untuk melakukan

konsumsi. Konsumsi, karenanya berhubungan secara relatif dengan

pendapatan. Bagian pendapatan yang dikonsumsi akan semakin besar

apabila perbandingan dengan standart yang baru berjarak semakin

jauh. Jadi konsumsi tidak melakukan penyesuaian terhadap

pengeluaran konsumsinya terhadap tingkat penghasilannya.

Demonstration efek merupakan efek pada perilaku individu

yang disebabkan oleh pengamatan tindakan orang lain dan

konsekuensi mereka. Istilah ini terutama digunakan dalam ilmu

politik dan sosiologi untuk menggambarkan fakta bahwa

perkembangan di satu tempat sering akan bertindak sebagai katalis di

tempat lain. Beberapa contoh banyak kemungkinan efek demonstrasi

dapat mencakup :

Ø Pada akhir abad 18, Revolusi Amerika yang sukses mungkin

telah memberikan efek demonstrasi yang memicu Revolusi

Perancis berikutnya. Umumnya, banyak yang berpendapat bahwa

gerakan-gerakan politik yang sering diberikan dorongan dari

keberhasilan diamati gerakan politik serupa di negara-negara

Page 29: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

29

lain. Tesis efek domino berkaitan dengan ide ini, tetapi

berpendapat bahwa revolusi komunis sukses di beberapa negara

akan memberikan dorongan bagi revolusi komunis di negara-

negara lain.

Ø Negara-negara dapat menerapkan kebijakan ekonomi yang sama

dengan yang digunakan oleh negara-negara yang telah sukses

ekonomi; keberhasilan terbukti kebijakan memberikan efek

demonstrasi yang mendorong negara-negara lain terhadap

kebijakan serupa untuk meniru kesuksesan tersebut.

Beberapa, seperti heterodoks ekonom James Duesenberry

dan Robert H. Frank, setelah wawasan asli Thorstein Veblen (1899),

berpendapat bahwa kesadaran kebiasaan konsumsi orang lain

cenderung untuk menginspirasi persaingan dalam praktek ini.

Duesenberry (1949) memberi nama "efek demonstrasi" (hal. 27)

untuk fenomena ini dengan alasan bahwa ketidakbahagiaan

dipromosikan dengan tingkat konsumsi saat ini, yang berdampak

terhadap tingkat tabungan dan akibatnya kesempatan untuk

pertumbuhan ekonomi makro.

Demikian pula, Ragnar Nurkse (1953) berpendapat bahwa

paparan masyarakat untuk barang-barang baru atau cara hidup

menciptakan ketidakbahagiaan dengan apa yang sebelumnya telah

praktek konsumsi diterima. Dia dijuluki ini "efek demonstrasi

internasional", dengan alasan bahwa di negara berkembang, tekanan

Page 30: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

30

untuk meningkatkan akses terhadap barang-barang material secara

cepat meningkatkan terutama karena orang-orang "akan bersentuhan

dengan barang superior atau pola-pola unggul konsumsi, dengan

artikel baru atau cara-cara baru terhadap pertemuan lama".

Akibatnya, ia berpendapat, orang-orang ini "merasa setelah beberapa

saat kegelisahan tertentu dan ketidakpuasan pengetahuan mereka

diperpanjang, imajinasi mereka dirangsang;. Keinginan baru

terangsang" (Nurkse dikutip dalam Kattel et al 2009, hal 141).

Pada umumnya konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat

negara berkembang berbeda dengan konsumsi masyarakat negara

maju. Hal ini disebabkan karena perbedaan tingkat pendapatan antara

masyarakat negara berkembang dengan negara maju. Dalam literatur

ekonomi sebagian besar pendapatan masyarakat negara berkembang

digunakan untuk konsumsi. Namun disayangkan juga jika pada

sebagian besar masyarakat negara berkembang mereka mengalami

demonstration effect. Dimana demonstration effect yang dimaksud

adalah kebiasaan atau tingkah laku masyarakat negara berkembang

meniru pola konsumsi masyarakat negara maju.

Konsumsi yang didasari demonstration effect tidaklah

signifikan dengan kondisi masyarakat negara berkembang. Pola

konsumsi demonstration effect ini menyebabkan masyarakat ingin

tampil dengan budaya yang bukan berasal dari kondisi mereka.

Keadaan seperti ini distilahkan dengan They are that They are not.

Page 31: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

31

Kondisi seperti ini jelas berbahaya bagi masyarakat.

Identitas mereka akan terbeli demi melakukan kegiatan

demonstration effect. Demonstration effect juga menyebabkan

kesenjangan sosial yang tinggi serta terlupakannya esensi dari

konsumsi itu sendiri bagi manusia.

Demonstration effect dapat menjangkiti masyarakat negara

berkembang karena mereka lebih mementingkan unsur psikologis

dibandingkan unsur fisiologis dalam melakukan konsumsi. Unsur

fisiologis menghendaki konsumsi yang sehat bagi tubuh, jiwa dan

akal sehingga pola konsumsi ini sangat sesuai dengan fitrah manusia.

Sedangkan unsur psikologis dalam konsumsi lahir akibat rangsangan

eksternal yang kuat seperti iklan, tayangan televisi dan bacaan-

bacaan yang menyebabkan timbulnya standar kemodernan dan

kemajuan suatu masyarakat yang tergantung pada semakin

banyaknya hal yang dapat mereka raih.

F. PENELITIAN TERDAHULU

Sebagai pertimbangan dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan

beberapa penelitian terdahulu tentang perilaku konsumen. Salah satunya

adalah penelitian yang dilakukan oleh Yeti Candra Dewi tahun 2006 Jurusan

Teknologi Industri, Program Studi Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas

Negeri Malang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan subjek

penelitian adalah mahasiswa yang bertempat tinggal di Kelurahan

Page 32: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

32

Sumbersari. Sampel penelitian ditetapkan secara quota yaitu menetapkan

jumlah sample yang disesuaikan dengan jumlah populasi yang ada di

masing-masing RW. Hasil penelitian dari 280 responden diperoleh data

bahwa mahasiswa yang paling gemar mengkonsumsi bakso adalah

mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan (57,14%) dengan usia 20-22

tahun (51,07%) mempunyai pendapatan sebesar Rp300.000-Rp500.000

(65%). Faktor situasional yang mempengaruhi mahasiswa mengkonsumsi

bakso adalah teman. Tingkat keterlibatan dalam pembelian dikategorikan

rendah karena tidak mempertimbangkan resiko dan harga. Motivasi yang

melatarbelakangi dalam membeli bakso adalah hobi. Sikap mahasiswa

terhadap kasus formalin dan boraks mengakibatkan penurunan pada tingkat

konsumsi bakso. Tingkat kemampuan dan pengetahuan cukup baik karena

telah mengerti kandungan gizi dan zat kimia pada bakso.

Sedangkan Narges Delafrooz, Laily Hj. Paim dan Ali Khatibi dalam

jurnalnya yang berjudul tentang “Students’ Online Shopping Behavior: An

Empirical Study” menjelaskan bahwa :

Factors influencing peoples’ online shopping attitude have been researched and documented in the context of traditional consumer literature. Consumers’ characteristics such as personality nature, online shopping benefits and perceptions have also been found to influence consumers’ online shopping behaviors and online shopping rate. Therefore, understanding consumer attitudes helps marketing managers to predict the online shopping rate and evaluate the future growth of online commerce. 2.1 Personalities Consumers have different personalities, which may influence their perception and how they perceive their online shopping behaviors that can be classified in two main orientations of utilitarian and hedonic. 2.2 Online shopping perceived benefits

Page 33: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

33

Perceived benefits are ramifications derived from attributes. The benefits can be physiological, psychological, sociological, or material in nature. Within the online shopping context, the consumers’ perceived benefits are the sum of online shopping advantages or satisfactions that meet their demands.

( Faktor sikap masyarakat yang mempengaruhi belanja online 'telah

diteliti dan didokumentasikan dalam konteks sastra konsumen

tradisional. Karakteristik konsumen seperti sifat kepribadian,

manfaat dan persepsi belanja online juga telah ditemukan untuk

mempengaruhi perilaku belanja online konsumen dan tingkat belanja

online. Oleh karena itu, sikap konsumen pemahaman membantu

manajer pemasaran untuk memprediksi tingkat belanja online dan

mengevaluasi pertumbuhan masa depan perdagangan online.

2,1 Kepribadian

Konsumen memiliki kepribadian yang berbeda, yang dapat

mempengaruhi persepsi mereka dan bagaimana mereka melihat

perilaku belanja online mereka yang dapat diklasifikasikan dalam

dua orientasi utama utilitarian dan hedonic.

2,2 Belanja online dirasakan manfaatnya.

Manfaat yang dirasakan adalah dampak berasal dari atribut.

Manfaat dapat fisiologis, psikologis, sosiologis, atau materi di

alam. Dalam konteks belanja online, manfaat konsumen dirasakan

adalah jumlah keuntungan belanja online atau kepuasan yang

memenuhi tuntutan mereka.

Page 34: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

34

Selain penelitian-penelitian di atas perlu juga dilihat penelitian yang

dilakukan oleh Carolynn McMahan (University of North Florida), Roxanne

Hovland dan Sally McMillan (University of Tennessee) dalam jurnalnya

yang berjudul “Online Marketing Communications: Exploring Online

Consumer Behavior by Examining Gender Differences and Interactivity

within Internet Advertising”. Jurnal tersebut menjelaskan tentang :

To explore gender differences in Internet advertising, this study analyzes gender in relation to interactivity. Specifically, assessments of commercial Web sites help clarify the role of gender for online consumer behavior, its effect on interactivity and advertising effectiveness, and the implications for online marketing communications. This exploration relies on dimensions of consumers' online behavior and consumers' beliefs about the interactive communication environment in relation to three types of features: human-to-human, human-to-computer, and human-to-content. The investigation of gender differences in Internet advertising uses both computer observations with screen-capturing software and a survey. The study subjects are college-aged students, or Generation Y, a group of consumers who tend to go online in great numbers, have considerable spending power, and are computer savvy.

(Untuk mengeksplorasi perbedaan gender dalam iklan Internet, studi

ini menganalisis gender dalam kaitannya dengan interaktivitas.

Secara khusus, penilaian situs web komersial membantu

memperjelas peran gender bagi perilaku konsumen online, efeknya

pada interaktivitas dan efektivitas periklanan, dan implikasi bagi

komunikasi pemasaran online. Eksplorasi ini bergantung pada

dimensi konsumen 'online perilaku dan konsumen keyakinan tentang

komunikasi interaktif lingkungan hidup dalam kaitannya dengan tiga

jenis fitur: manusia ke manusia, manusia-ke-komputer, dan manusia

Page 35: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

35

ke konten. Penyelidikan perbedaan gender dalam iklan Internet

menggunakan komputer baik pengamatan dengan layar-perangkat

lunak menangkap dan survei. Subjek penelitian perguruan tinggi-usia

siswa, atau Generasi Y, sekelompok konsumen yang cenderung

untuk online dalam jumlah besar, memiliki daya beli yang cukup

besar, dan pintar computer).

Berdasarkan penjelasan mengenai penelitian tentang perilaku

konsumen yang terdahulu, maka peneliti menyimpulkan bahwa penelitian

kali ini berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu. Peneliti lebih

memfokuskan pada perilaku mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam memanfaatkan media

pemasaran fashion via facebook.

G. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu

penelitian yang bertujuan untuk memberikan uraian mengenai gejala

sosial sesuai dengan indikator yang dijadikan dasar penelitian. Dengan

mendeskripsikan kualitas suatu gejala dengan menggunakan ukuran

perasaan sebagai dasar penilaian (Y.Slamet, 2006:7).

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Adapun alasan memilih lokasi

Page 36: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

36

karena melihat kenyataan sekarang bahwa budaya konsumerisme

semakin marak apalagi di kalangan mahasiswa yaitu mahasiswa Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta,

karena mahasiswa identik dengan belanja fashion terutama belanja

kebutuhan fashion seperti baju, tas, sepatu dan sebagainya. Apalagi

ditambah dengan facebook yang sekarang banyak digemari oleh

kalangan mahasiswa yang tidak hanya sebagai situs pertemanan saja

tetapi di sini sebagai media pemasaran fashion. Dan juga lokasi dekat

dengan peneliti sehingga mempermudah proses penelitian.

3. Sumber Data

Ø Data Primer

Data ini diperoleh melalui informasi mahasiswa S1 Reguler

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta. Dalam hal ini informasi diperoleh dari mahasiswa yang

terbagi atas tiga jurusan yaitu jurusan Ilmu Komunikasi,

Administrasi Negara dan Sosiologi.

Ø Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung, menjelaskan serta

mempunyai hubungan yang erat dengan bahan primer yang terdiri

dari buku – buku, arsip, dokumentasi dan berbagai data yang

relevan bagi pemecahan permasalahan dalam penelitian.

Page 37: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

37

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

sesuai dengan jenis penelitian yang diambil yaitu penelitian deskriptif

kualitatif adalah :

Ø Observasi

Menurut Susanto, observasi berarti peneliti melihat dan

mendengarkan (termasuk menggunakan tiga indera yang lain) apa

yang dilakukan dan dikatakan atau diperbincangkan para informan

dalam aktivitas kehidupan sehari.hari.

Observasi ini dilakukan secara informal sehingga mampu

mengarahkan peneliti untuk mendapatkan sebanyak mungkin

informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Observasi

dilakukan dengan mengamati secara langsung keadaan yang terjadi

di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta terhadap mahasiswa S1 Reguler yang terbagi atas tiga

jurusan yang ada yaitu jurusan Ilmu Komunikasi, Administrasi

Negara dan Sosiologi sehubungan dengan peristiwa-peristiwa atau

kegiatan-kegiatan tertentu yang mungkin ada kaitanya dengan

penelitian.

Ø Wawancara

Teknik wawancara ini dilakukan dengan berpedoman pada

pedoman wawancara yaitu interview guide. Wawancara dilakukan

secara mendalam terhadap informan tentang perilaku mahasiswa

Page 38: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

38

S1 Reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta dalam memanfaatkan media pemasaran

baju via facebook.

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan

mahasiswa S1 Reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang terdiri dari tiga jurusan

yaitu jurusan Ilmu Komunikasi, Administrasi Negara dan Sosiologi

yang dapat mewakili. Wawancara kepada mahasiswa yang selaku

sumber informasi akan dilakukan melalui serangkaian tanya jawab

yang bersifat terbuka dan mendalam disesuai dengan kebutuhan

penelitian.

Ø Pedoman wawancara (Interview Guide)

Teknik pengumpulan data dengan cara menyusun daftar

pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya secara sistematis

sehingga dapat berfungsi sebagai pedoman wawancara. Interview

guide dalam penelitian ini bersifat fleksibel artinya pertanyaan

yang diajukan kepada informan akan berkembang dan tidak hanya

terpancang pada daftar pertanyaan, karena sifat dari penelitian

kualitatif yaitu semakin banyak informasi yang diperoleh maka

akan semakin valid data yang diperoleh dalam penelitian ini.

Page 39: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

39

5. Teknik Pengambilan Sampel

Ø Populasi

Populasi adalah keseluruhan daripada unit-unit analisis

yang memiliki spesifikasi atau ciri-ciri tertentu. Berkaitan dengan

penelitian ini maka yang menjadi populasinya adalah mahasiswa

S1 Reguler Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang terdiri dari tiga jurusan yaitu jurusan

Ilmu Komunikasi, Administrasi Negara dan Sosiologi.

Ø Sampling

Pada penelitian kualitatif besarnya sampel tidak ditentukan

berdasarkan ketentuan mutlak, tetapi disesuaikan dengan

kebutuhan lapangan. Jumlah sampel tidak harus mewakili populasi,

dimana peneliti menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep

teoritis serta karakteristik empiris.

Dalam penelitian ini bersifat purpossive sampling, yaitu

pengambilan sampel yang sesuai dengan maksud dan tujuan

peneliti. Peneliti cenderung memilih informan yang dianggap tahu

dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mengetahui

permasalahan secara mendalam. Pada penelitian ini, awalnya

peneliti mengambil salah satu mahasiswa FISIP UNS jurusan

Administrasi Negara yang sekaligus juga mempunyai shopping

online sebagai informan. Kemudian menentukan informan dengan

ketentuan bahwa informan adalah mahasiswa S1 Reguler FISIP

Page 40: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

40

UNS dan mahasiswa tersebut memiliki situs jejaring pertemanan

yaitu facebook. Informan yang dipilih tersebut kemudian akan

dapat menunjukkan kepada peneliti untuk menuju informan lain

yang lebih tahu, pilihan informan dapat berkembang sesuai

kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data sesuai

dengan tujuan penelitian. Melalui teknik snowball dengan sampel

mahasiswa yang dinilai sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu

mahasiswa yang dipandang memenuhi keriteria dalam memberikan

informasi dalam memanfaatkan facebook sebagai media pemasaran

fashion.

Berikut adalah merupakan diagram panah urut-urutan yang

dilakukan peneliti dalam pengambilan sampel untuk memperoleh

data terhadap informan :

Informan 1 Informan 2 Informan 4

Informan 3 Informan 5 Informan 7

Informan 8

Informan 6 Informan 9

6. Validitas Data

Validitas data yang dimaksudkan adalah sebagai pembuktian

bahwa data yang diperoleh peneliti sesuai dengan apa yang terjadi di

lapangan. Untuk menguji data yang telah terkumpul, peneliti

menggunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan

data atau sebagai pembanding terhadap data. Teknik triangulasi yang

Page 41: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

41

digunakan adalah triangulasi sumber, dimana data tidak hanya diambil

dari satu sumber saja tetapi dari beberapa sumber.

Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan

alat yang berbeda. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan :

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

(Moleong, 2002:178).

7. Teknik Analisa Data

Dalam proses analisis data yang dilakukan peneliti

menggunakan model analisa interaktif. Model analisa interaktif terdapat

tiga komponen utama. Tiga komponen utama tersebut adalah : (1)

Reduksi data, (2) Sajian data, dan (3) Penarikan simpulan serta

verifikasinya. (Miles dan Huberman,1984).

Page 42: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

42

Ketiga komponen tersebut terlibat dalam proses analisis dan

saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis.

a. Reduksi Data

Merupakan komponen utama dalam analisis yang

merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan

abstraksi data dari fieldnote. Proses ini berlangsung secara terus-

menerus sepanjang pelaksanaan penelitian. Bahkan prosesnya

diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Pada waktu

pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan

membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh di lapangan.

Dalam menyusun ringkasan tersebut peneliti juga memusatkan

tema dan menentukan batasan masalah.

b. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi,

deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan

penelitian dapat dilakukan. Sajian ini merupakan rakitan kalimat

yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca akan

mudah dipahami berbagai hal yang terjadi. Sajian data ini

mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan dalam

penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi

mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab

setiap permasalahan yang ada.

Page 43: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

43

c. Penarikan Kesimpulan

Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus

memahami apa arti dari berbagai hal yang ditemui dengan cara

melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-

pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan sebab-akibat dan

berbagai proposisi hingga memudahkan dalam pengambilan

keputusan.

Page 44: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

44

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

A. Sejarah Fisip

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

(FISIP-UNS) berdiri pada tahun 1976, bersamaan dengan diresmikan

berdirinya Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret yang dikukuhkan

dengan Keputusan Presiden RI Nomor : 10 Tahun 1976. FISIP-UNS termasuk

salah satu diantara sembilan Fakultas di lingkungan UNS.

Pada saat berdiri nama FISIP-UNS adalah Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik dan memiliki dua jurusan, yaitu Jurusan Administrasi Negara dan

Jurusan Publisistik. Baru pada tahun 1982, berdasarkan SK Presiden RI

Nomor : 55 Tahun 1982 tentang “Susunan Organisasi Universitas Sebelas

Maret”, nama Fakultas dirubah menjadi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret (FISIP-UNS). Dan sampai sekarang Fisip UNS

memiliki Jurusan dan Program Studi sebagai berikut :

Tabel 2.1

Jurusan dan Program Studi FISIP UNS

No. Jenjang Jurusan Program Studi

1 S1 Ilmu Administrasi Ilmu Adsministrasi Negara

2 S1 Ilmu Komunikasi Ilmu Komunikasi

3 S1 Sosiologi Sosiologi

4 D3 - Komunikasi Terapan

Terdiri dari 3 (tiga) minat utama :

Page 45: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

45

1. Penyiaran (Broadcasting)

2. Periklanan ( Advertising)

3. Hubungan Mastarakat

( Public Relation)

5 D3 - Manajemen Administrasi

6 D3 - Perpustakaan

Sumber: Buku Panduan FISIP UNS tahun 2009/2010

Di FISIP UNS terdapat Laboratorium/studio yang keberadaannya

dibawah Jurusan/Program Studi dan Laboratorium yang keberadaannya

dibawah fakultas.

1) Laboratorium/studio yang keberadaannya dibawah Jurusan/Program Studi

Jurusan/Program Studi

Laboratorium/Studio ini merupakan perangkat penunjang

pelaksanaan pendidikan pada Jurusan/Program Studi dalam pendidikan

akademik (S1) dan/atau vokasi (D3). Laboratorium/ Studio dipimpin oleh

dosen yang keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan

cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu dan

bertanggung jawab kepada Ketua Jurusan.

Laboratorium/ Studio mempunyai tugas melakukan kegiatan dalam

cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu sebagai

penunjang pelaksanaan tugas pokok Jurusan sesuai dengan ketentuan

bidang yang bersangkutan.

Laboratorium / Studio yang keberadaannya dibawah Jurusan /

Program Studi di FISIP UNS terdiri dari :

Ø Laboratorium Kebijakan Publik dibawah Jurusan S1 Ilmu

Administrasi.

Page 46: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

46

Ø Laboratorium UCYD (Urban Crisis and Community Development)

dibawah Jurusan S1 Sosiologi.

Ø Laboratorium yang berada dibawah Jurusan S1 Ilmu Komunikasi,

terdiri dari :

- Studio Audio (Radio)

- Studio Audio Visual (Televisi)

- Labortorim Multi Media/Grafis

- Laboratorium Fotografi Laboratorium Riset dan Pengembangan

Komunikasi

Ø Laboratorium yang berada dibawah Program Studi D3 Komunikasi

Terapan, terdiri dari :

- Laboratorium Radio

- Laboratorium Audio Visual

- Laboratorium Desain Grafis

- Laboratorium Fotografi

- Laboratorium Aditing.

Ø Laboratorium Perkantoran Mini (Mini Office) dibawah Program Studi

D3 Manajemen Administrasi

Ø Laboratorium Digital Library dibawah Program Studi D3

Perpustakaan.

2) Laboratorium yang keberadaannya dibawah fakultas

Laboratorium ini merupakan perangkat penunjang pelaksanaan

pendidikan pada setiap Jurusan/ Program Studi dalam pendidikan

akademik(S1) dan/atau pendidikan vokasi (D3). Laboratorium dipimpim

oleh dosen yang keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan

Page 47: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

47

cabang ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu dan

bertanggung jawab kepada Dekan. Laboratorium yang keberadaannya

dibawah Fakultas yaitu Labratorium Komputer dan Pengembangan

Teknologi Informasi.

Selain itu, di FISIP UNS juga terdapat perpustakaan mempunyai tugas

memberikan pelayanan bahan pustaka dan kegiatan-kegiatan lain untuk

keperluan pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada

masyarakat, kepada mahasiswa, dosen dan karyawan di lingkungan FISIP

pada khususnya dan UNS pada umumnya. Adapun data-data buku yang

terdapat di perpustakaan FISIP adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Rekapitulasi Data Buku tahun 2009

NO Jenis Koleksi Judul Eksemplar

1 Buku teks 5327 11829

2 Referensi 0 0

3 Skripsi 1067 1067

4 Tesis 1 1

5 Disertasi 23 23

6 CD buku 19 38

7 CD Skripsi 730 730

8 CD TA 617 617

9 Disket Buku 6 7

10 Jurnal 262 295

11 CD Jurnal 29 29

12 Majalah 5 338

Jumlah 7406 14294

Sumber: Data Perpustakaan FISIP UNS

Page 48: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

48

B. Visi, Misi dan Tujuan Fisip Uns

Penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi FISIP UNS

dilaksanakan dengan mengacu pada visi, misi dan tujuan FISIP UNS.

Berdasarkan visi, misi dan tujuan yang dirumuskan dengan melibatkan

stakeholder, kemudian rencana strategi rencana untuk jangka waktu 5 (lima)

tahunan. Mulai tahun 2007 semua program dan kegiatan dilaksanakan

berdasarkan 3 (tiga) pilar kebijakan Pendidikan Tinggi meliputi (1)

Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan, (2) Peningkatan Mutu,

Relevansi, dan Daya Saing, (3) Penguatan Tata Kelol, Akuntabilita dan

Pencitraan Publik.

Visi

Sebagai Fakultas riset pengembangan ilmu dan teknologi bidang

social dan politik bertaraf internasional berlandaskan budaya nasional.

Misi

1) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas di bidang

ilmu sosial dan ilmu politik yang menuntut pengembangan diri dosen dan

kemandirian mahasiswa dalam memperoleh kepribadian, pengetahuan,

keterampilan, dan pemahaman kaidah kehidupan bermasyakakat;

2) Menyelenggarakan penelitian ilmiah dan terapan yang berkualitas di

bidang ilmu sosial dan ilmu politik serta mendiseminasi hasil-hasil

penelitian;

3) Menyelenggarakan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang

berkualitas dan berorientasi pada upaya pemberdayaan masyarakat.

Page 49: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

49

Tujuan

Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi tersebut diatas,

dirumuskan 6 (enam) Tujuan Strategi FISIP UNS sebagai berikut :

1) Menciptakan lingkungan yang mendorong sivitas akademika

mengembangkan kemampuan diri secara optimal;

2) Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berbudi luhur, dan kompeten;

3) Menghasilkan temuan-temuan baru di bidang ilmu sosial dan ilmu politik

yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam masyarakat dan

membangun kehidupan yang lebih baik;

4) Mendiseminasikan hasil pendidikan, pengajaran, dan penelitian kepada

masyarakat;

5) Berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara yang demokratis berlandaskan nilai-nilai luhur

budaya nasional;

6) Berperanserta mewujudkan Universitas Sebelas Maret menjadi perguruan

tinggi yang unggul di kawasan Asia Pasifik pada tahun 2015.

C. Gambaran Umum Mahasiswa Fisip Uns

Mahasiswa FISIP UNS terdiri dari mahasiswa S-1 Reguler, mahasiswa

program S-1 Eksistensi dan mahasiswa Diploma. Berikut adalah tebel jumlah

mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS tahun akademik 2009/2010 :

Page 50: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

50

Tabel 2.3

Jumlah Mahasiswa S-1 Reguler FISIP UNS

Tahun akademik 2009/2010

Angkatan Administrasi Negara Komunikasi Sosiologi

2000 89 86 52

2001 86 99 56

2002 91 87 58

2003 115 101 59

2004 106 103 69

2005 116 112 61

2006 98 111 62

2007 102 110 63

2008 120 122 72

2009 92 87 56

Jumlah 1015 1018 608

Sumber: Data Kemahasiswaan FISIP UNS

Mahasiswa FISIP UNS memiliki kebiasaan yang setiap selesai kuliah

tidak langsung pulang ke rumah atau ke kos. Sebagian dari mereka lebih

memilih untuk tetap berada di kampus, meskipun ada juga yang langsung

pulang. Mereka yang masih berada di kampus, biasanya ada yang cuma

makan sambil nongkrong di kantin; ada yang pergi ke perpustakaan untuk

meminjam buku atau sekedar membaca-baca di sana dan sejak adanya area

hotspot di FISIP banyak mahasiswa yang memilih di public space bareng

temen-temen untuk berdiskusi, sekedar nongkrong atau online bagi yang

mempunyai Laptop dan sudah mendaftar menjadi member di FISIP. Bahkan

tidak hanya di public space saja area hotspot FISIP, tapi sekarang area

Page 51: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

51

hotspot FISIP bertambah di perpustakaan, lobi kampus, dan depan jurusan

Komunikasi, Administrasi Negara serta depan jurusan Sosiologi.

D. Gambaran Hospot Di Fisip Uns

Hotspot merupakan lokasi dimana user atau pengguna dapat

mengakses melalui mobile computer (seperti laptop atau PDA) tanpa

mengguakan koneksi kabel dengan tujuan suatu jarigan seperti internet. Saat

ini, hotspot semakin banyak tersedia diberbagai tempat umum seperti mall,

hotel kafe dan bahkan di tempat-tempat pendidikan seperti di perguruan

tinggi. Salahsatunya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Sejarah hotspot pertama kali di FISIP dipelopori

oleh SP4 Jurusan Ilmu Administrasi Negara pada tahun 2005 ketika Dekan

FISIP UNS masih dijabat oleh Bapak Dwi Tiyanto. Awalnya dari Dekan tidak

menyetujui rencana pemberian area hotspot di FISIP karena masalah dana.

Selain itu dari Dekan juga pesimis, tahun 2005 siapa yang akan

menggunakannya area hotspot tersebut. Karena pada tahun tersebut masih

terhitung sedikit yang mempunyai laptop sendiri, karena harga laptop pun

masih mahal yaitu rata-rata di atas 10 jutaan. Namun akhirnya karena ada

dana hibah dari SP4 Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Dekan menyetujui

untuk pemberian area hot spot di FISIP.

Dengan keberadaan area hotspot di FISIP tentunya ada juga

pengelolanya. Pengelola hotspot FISIP langsung ditunjuk oleh Dekan FISIP

bersamaan dengan dikeluarkannya SK dari Dekan untuk 2 orang, yaitu :

Page 52: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

52

1. Mas Didit, yang ditunjuk sebagai pengelola jaringan.

2. Mas Hardi, yang ditunjuk sebagai pengelola web.

Untuk struktur kepengurusan pengelola hotspot di FISIP adalah

sebagai berikut :

Dekan FISIP UNS

Pembantu Dekan 1

Kasubag Pendidikan

Pengelola Jaringan Pengelola Web

Dalam struktur kepengurusan hotspot di FISIP tidak melibatkan di

tiap-tiap jurusan yang terdapat di fakultas tersebut, akan tetapi hotspot

dipergunakan atau ditujukan untuk seluruh dosen, karyawan dan mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada tahun 2005 FISIP sudah mempunyai wifi, sehingga untuk

memberikan area hotspot hanya tinggal menambahkan peralatan kelengkapan

hotspotnya yaitu akses point dengan harga pada waktu itu sekitar Rp

1.500.000,-. Di tahun 2005 juga FISIP akhirnya diberi area hotspot dan FISIP

termasuk salah satu fakultas yang lebih awal mempunyai area hotspot jika

dibanding dengan fakultas lainnya di Unoiversitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 53: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

53

FISIP pada awalnya hanya terdapat satu titik pusat hotspot yaitu

terdapat di gedung 3. Namun seiring dengan perkembangannya sekarang

sampai dengan bulan September tahun 2010 dari satu titik tadi ditambah

dengan enam titik lagi, yaitu lima diantaranya didanai atau mendapat dana

dari fakultas dan satu titik merupakan bantuan dari Puskom. Jadi total titik

hotspot yang terdapat di FISIP sekarang berjumlah tujuh titik yang tersebar di

gedung 1, 2, 3 dan gedung 4 kampus FISIP UNS. Berikut tabel data

keberadaan titik hotspot di FISIP adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4

Keberadaan Titik Hotspot FISIP

No Titik Hotspot Terletak

1 FISIP UNS 1 Di barat gedung 2

2 FISIP UNS 2 Di timur gedung 2

3 FISIP UNS 3 Di gedung 3

4 FISIP UNS 4 Di selatan gedung 1

5 FISIP UNS 5 Di utara gedung 1

6 FISIP UNS 6 Di laboratorium

7 FISIP UNS 7 Di gedung 4 lantai 1

Sumber : Data Pengelola Hotspot FISIP UNS

Besarnya bandwidth atau yang sering disebut juga Data Transfer atau

Site Traffic yaitu besaran yang menunjukkan seberapa banyak data yang dapat

dilewatkan dalam koneksi melalui sebuah network, yang terdapat di FISIP

adalah sebesar 4 MB yang terhitung per 8 September 2010. Namun dari

informasi yang didapat oleh peneliti bahwa akan ada penambahan tender baru

dari dua provider yaitu dari Indosat dan Lintas Arta yang berpusat di Jakarta.

Page 54: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

54

Alasan di FISIP menggunakan dua provider karena sebagai backup kalau

salah satu di antaranya error atau bermasalah. Sehingga dengan demikian

hotspot akan terus dapat beroperasi.

Perkembangan hotspot di FISIP tentunya dibarengi dengan

perkembangan teknologi informasi yang dipergunakan fakultas tersebut untuk

memberikan segala informasi yang berhubungan dengan FISIP UNS sehingga

semakin membuat mahasiswa menjadi lebih mudah untuk mendapatkan

informasi tersebut. Semua itu dapat dibuktikan dengan kepemilikan web, blog

dan bahkan email FISIP UNS. Adapun web yang dimiliki oleh FISIP ada 3,

web tersebut beralamatkan :

1. fisip.uns.ac.id ( yang dikelola oleh Mas Hardi)

2. d3.fisip.uns.ac.id ( yang dikelola oleh Mas Didit)

3. cdc.fisip.uns.ac.id ( yang dikelola oleh Mas Didit)

Selain itu FISIP UNS memiliki 5 blog yang beralamatkan :

1. blog.fisip ( mahasiswa )

2. staf.fisip ( yang dikelola oleh Mas Hardi)

3. sosiologi.fisip ( staf dosen FISIP )

4. an.fisip ( staf dosen FISIP )

5. komunikasi.fisip ( staf dosen FISIP )

Sedangkan alamat email yang dimiliki FISIP di anataranya adalah :

1. cdc.fisip.uns ( sampai sekarang anggotanya berjumlah 27 orang )

2. act.fisip.uns ( sampai sekarang anggotanya berjumlah 30 orang )

3. bloger.cdi.uns ( sampai sekarang anggotanya berjumlah 30 orang )

Page 55: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

55

4. fisip.uns

5. sosiologi.fisip.uns

Sampai dengan September 2010, di FISIP untuk member yang sudah

mendaftar berjumlah 1500 orang untuk kalangan mahasiswa dan 250 untuk

kalangan dosen. Dari total jumlah seluruh member, setiap hari jumlah

pendaftar rata-rata hanya sekitar 5 orang. Untuk pengguna hotspot yang sudah

menjadi member, setiap hari yang online di FISIP berjumlah sekitar 50 orang

dari kalangan mahasiswa, dosen maupun karyawan FISIP.

Dari semua member yang online di FISIP, kebanyakan mereka lebih

sering membuka situs jejaring sosial pertemanan yaitu facebook dibandingkan

yang lainnya. Hal tersebut seperti dapat dilihat dari grafik berikut :

Grafik dan Tabel Member Hotspot yang online di FISIP UNS

Untuk setiap harinya

Page 56: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

56

Keterangan dari Grafik di atas dapat dilihat dari table berikut :

Page 57: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

57

BAB III

PEMBAHASAN

A. Profil Informan

Informan dibutuhkan dalam penelitian ini untuk memperoleh data dan

informasi untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Penelitian ini bersifat

purposive sampling dengan menggunakan teknik snowball, maka penulis

memilih informan yang berasal dari mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dari keseluruhan informan

tersebut dianggap oleh penulis dapat memenuhi kriteria batasan penelitian.

Informan berjumlah 9 mahasiswa yang terdiri dari 3 jurusan S1 Reguler di

FISIP UNS yaitu Jurusan Ilmu Komunikasi, Ilmu Administrasi Negara dan

Jurusan Sosiologi.

Subjek yang dikaji dalam penelitian ini difokuskan kepada mahasiswa

yang mempunyai facebook dan yang jelas tidak hanya mempunyai facebook

saja namun mahasiswa pengguna facebook yang menghabiskan waktunya

untuk membuka facebook untuk kegiatan lainnya selain menulis status di

facebooknya. Perilaku mahasiswa tersebut yang memanfaatkan facebook

sebagai media pemasaran online, khususnya pemasaran fashion dan juga

merupakan mahasiswa yang pernah menjadi konsumen online. Penelitian ini

bermaksud untuk mempelajari perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan

facebook sebagai media pemasaran fashion dan hasil wawancara yang

Page 58: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

58

dilakukan peneliti kepada mahasiswa selaku informan, peneliti ambil sebagai

sudut pandang sebagai konsumen.

Pada penelitian ini, awalnya peneliti mengambil salah satu mahasiswa

FISIP UNS jurusan Administrasi Negara yang sekaligus juga mempunyai

shopping online sebagai informan. Kemudian menentukan informan dengan

ketentuan bahwa informan adalah mahasiswa S1 Reguler FISIP UNS dan

mahasiswa tersebut memiliki situs jejaring pertemanan yaitu facebook.

Informan yang dipilih tersebut kemudian akan dapat menunjukkan kepada

peneliti untuk menuju informan lain yang lebih tahu, pilihan informan dapat

berkembang sesuai kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh

data sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti juga akan melakukan observasi

atau pengamatan kepada informan tersebut karena peneliti menggunakan

metode trianggulasi sumber untuk membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh. Sehingga penelitian ini

diharapkan mendapatkan rumusan yang berguna.

Berikut merupakan data mengenai nama-nama informan yang dipilih

penulis dalam penelitian ini :

1. Lelly Isnaini K (Ll)

Mahasiswa dengan nama panggilan Lulu. Lulu merupakan

mahasiswa FISIP UNS jurusan Adminidtrasi Negara angkatan 2006,

semester 8 yang berumur 22 tahun dan berasal dari Klaten. Di Solo Lulu

kos di daerah Petoran. ekerjaan orangtuanya adalah Bapak sebagai PNS

dan Ibu sebagai karyawan di UMS ( Universitas Muhammadiyah

Page 59: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

59

Surakarta). Lulu mendapat uang bulanan dari orangtuanya sebesar Rp

500.000,-.

2. Putri Novia Sari (Pt)

Putri merupakan mahasiswa FISIP UNS jurusan Sosiologi

angkatan 2008, semester 4 yang berumur 20 tahun. Dia bertempat tinggal

di Kartosuro. Orangtuanya bekerja sebagai wiraswasta dengan

penghasilan setiap bulan sekitar Rp 1.000.000,- . Setiap bulannya Putri

mendapat uang jajan sebesar Rp 400.000,-.

3. Indah Astuti (In)

Mahasiswa FISIP UNS jurusan Sosiologi angkatan 2006, yang

berumur 22 tahun bernama lengkap Indah Astuti. Dia bertempat tinggal di

Kartosuro. Orangtuanya bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebagai

pedagang atau pemilik kios di Pasar Klewer Surakarta.

4. Joan Agni P (Jn)

Joan merupakan mahasiswa FISIP UNS jurusan Sosiologi yang

berumur dari Bogor. Di Solo dia kos, di daerah Ngoresan. Orangtuanya

bekerja sebagai wiraswasta ( chatering) di Bogor. Selain sibuk sebagai

mahasiswa, joan memiliki kerja sambilan yaitu parttime di Solopuccino

daerah Manahan. Penghasilan dia sebulannya sebesar Rp 200.000,-.

5. Yurista Nindya K (Yr)

Mahasiswa FISIP UNS jurusan Komunikasi, angkatan 2007 yang

berumur 22 tahun. Dia bertempat tinggal di Mojosongo. Ayahnya bekerja

sebagai pengacara, dengan penghasilan setiap bulannya yang tidak

Page 60: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

60

menentu tergantung dari klientnya. Ita, nama panggilannya. Setiap bulan

mendapat uang jajan sekitar Rp 300.000,-.

6. Distika Safara S (Ds)

Mahasiswa FISIP UNS angkatan 2006 jurusan Administrasi

Negara dengan nama panggilan Fara. Berasal dari Semarang, di Solo dia

kos di Jalan Surya belakang kampus. Kedua orangtuanya sekarang sudah

meninggal, dia tinggal bersama kakak dari orangtuanya selaku orangtua

wali yang bekerja sebagai PNS. Untuk setiap bulannya fara mendapatkan

uang jajan sebesar Rp 800.000,- untuk keperluannya di Solo.

7. Wisnu Dwi Prasetyo (Ws)

Mahasiswa FISIP UNS jurusan komunikasi angkatan 2006 yang

tinggal di Solo, Jl. Nisa Indah No.11. Orangtuanya bekerja sebagai

wiraswasta dengan penghasilan dalam setiap bulannya rata-rata sebesar

Rp 3.500.000,-. Sedangkan untuk uang sakunya dalam setiap bulan,

Wisnu mendapat jatah sebesar Rp 500.000,-.

8. Aviaska Rulita D (Av)

Mahasiswa FISIP UNS jurusan Komunikasi, angkatan 2006 yang

berumur 22 tahun. Avi berasal dari Magetan, tinggal di Solo kos di

belakang kampus UNS. Orangtuanya, yaitu ibunya bekerja menjadi PNS

karena Ayahnya sudah lama meninggal. Dengan penghasilan setiap

bulannya Rp 3.000.000,-. Sedangkan untuk keperluannya di Solo, setiap

bulannya Avi mendapat uang dari Ibunya sebesar Rp 800.000,-.

Page 61: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

61

9. Rokki Haris (Rk)

Mahasiswa FISIP UNS angkatan 2006 jurusan Administrasi

Negara. Haris berasal dari Bekasi, di Solo dia kos di Jalan Surya belakang

kampus. Orangtuanya bekerja sebagai wiraswasta di Bekasi, dengan

penghasilan setiap bulannya berkisar dari Rp 5.000.000 – Rp 10.000.00,-.

Untuk setiap bulannya haris mendapat uang kiriman sebesar Rp 800.000,-.

B. Pandangan Mahasiswa Terhadap Keberadan Facebook

Facebook merupakan situs jejaring sosial yang sekarang banyak

digemari oleh berbagai kalangan, baik dari anak-anak, remaja bahkan sampai

orang tua juga termasuk kalangan mahasiswa. Menurut data check

facebook.com pada hari Selasa, tanggal 22 Desember 2009 jumlah total

pengguna facebook saat ini di seluruh dunia mencapai 314 juta lebih,

sedangkan di Indonesia sendiri mencapai 11,75 juta (sekitar 3,72% dari total

pengguna Facebook seluruh dunia). Berikut tabel data pengguna facebook di

dunia :

Tabel 3.1 Pengguna Facebook di Dunia

No Umur Prosentase dari total pengguna

1 18-24 tahun 40,1

2 25-34 tahun 25,3

3 14-17 tahun 21

Sumber : data check facebook.com

Page 62: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

62

Dolihat dari data di atas, pengguna terbanyak berada di kisaran umur

18-24 tahun yaitu berjumlah 40,1% dari total jumlah pengguna facebook di

dunia yang kemudian disusul rentang usia 25-34 tahun (25,3%) dan tempat

ketiga diduduki rentang usia 14-17 tahun (21%). Jika dilihat dari sisi gender,

pengguna pria mencapai 58,1% dan pengguna wanita sebesar 41,9%. Jejaring

sosial facebook memang mengalami perkembangan yang sangat pesat akhir-

akhir ini. Berikut data mengenai pertumbuhan pengguna dan penggunaan

facebook pada bulan Februari 2008 – Februari 2009 yang diperoleh dari

Facebook:

Tabel 3.2 Pertumbuhan Pengguna dan penggunaan Facebook

KETERANGAN Jumlah pada

Tahun 2008

Jumlah pada

Tahun 2009

1. Lama penggunaan setiap hari 1.1 Milyar 3 Milyar

2. Pengguna yang update setiap hari 4 Juta 15 Juta

3. Pengguna yang menjadi “funs”

setiap hari

250.000 3.5 Juta

4. Foto yang diupload setiap bulan 250 juta lebih dr 850 juta

5. Tempat-tempat yang di “share”

setiap bulan

13 juta lebih dr 24 juta

(Sumber majalah fortune, yang merujuk ke facebook 21 Februari

2009)

Hal tersebut juga sesuai dengan hasil wawancara peneliti kepada para

informan bahwa rata-rata semua mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta mempunyai

facebook. Semua informan mengaku kepada peneliti ketika ditanya apakah

Page 63: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

63

mereka tergabung dalam komunitas facebook, dengan tegasnya semua

informan menjawab ikut bergabung dalam komunitas facebook. Bahkan

sekarang facebook sudah menjadi trend dan kebutuhan hidup mereka. Karena

selain mereka gunakan untuk berinteraksi atau berhubungan dengan teman-

teman sesama komunitasnya, melalui facebook mereka bisa dengan mudah

mendapatkan berbagai informasi yang ada yaitu dapat mengetahui update

status teman-teman serta coment-comentnya, informasi mengenai berbagai

produk yang diiklankan di facebook apabila ikut bergabung dengan komunitas

pemasaran online; informasi tentang berita terbaru apabila ikut gabung dalam

komunitas media cetak di facebook seperti Media Indonesia, Solopos,

Kompas dan sebagainya.

Facebook adalah situs jejaring sosial yang mempunyai banyak aplikasi

yang dapat memberikan kemungkinan kepada para penggunanya untuk

melakukan berbagai kegiatan dan interaksi dengan pengguna lainnya. Mulai

dari main game atau permainan, saling nge-tag atau mengirim foto, mengirim

pesan kepada teman satu komunitasnya, chatting, membentuk group atau

kelompok yang disesuaikan dengan latar belakang atau kesamaan minat. Hal

ini sesuai dengan pernyataan Informan 3. Ketika peneliti menanyakan

pendapatnya tentang keberadaan facebook. In mengatakan demikian,

“Facebook itu ya raf, bisa dipakai buat poke, belanja online, sharing ke temen-temen, ngetag foto, chat, coment dan sebagainya.”

(Wawancara tanggal 22 April 2010)

Page 64: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

64

Pernyataan tersebut berarti bahwa facebook itu dapat digunakan untuk

poke (colek) atau dalam bahasa jawa biasanya orang mengistilahkannya

dengan kata “njawel”, belanja online, sharing (bertukar pikiran) dengan

teman-teman, mengirim foto, chatting atau percakapan yang dilakukan via

internet, memberikan komentar dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan

pernyataan dari Rk selaku informan 9 yang berpendapat bahwa facebook itu

mempunyai aplikasi yang sangat banyak dan menarik fitur atau

penampilannyanya, diantara aplikasi tersebut adalah game atau permainan dan

chatting atau percakapan yang dilakukan via internet. Selain hal tersebut,

facebook juga merupakan situs jejaring sosial yang memiliki lebih banyak

kelebihan daripada kekurangannya jika dibandingkan dengan situs jejaring

sosial yang sejenis lainnya. Facebook dapat mempertemukan seseorang

dengan orang lain tanpa harus bertatap muka secara langsung atau face to face

dengan jarak yang tidak terbatas bahkan diseluruh belahan dunia bagi sesama

pengguna facebook. Dengan melihat kondisi sekarang yang rata-rata semua

orang memiliki kesibukan masing-masing, sehingga untuk bertemu dengan

orang lain yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas sehari-harinya

sangatlah sulit. Di situs jejaring facebook mereka dapat dipertemukan bila

sama-sama sedang online. Dengan mencari kesamaan latar belakang atau asal

daerah, bahkan kesamaan komunitas sekolah dan sebagainya sekarang dengan

facebook setiap orang dapat mencari seseorang yang diinginkan karena hal

tersebut sangat mudah dilakukan. Hanya dengan mengetik nama yang

diinginkan kemudian menekan search atau cari, facebook akan langsung

Page 65: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

65

memproses sendiri dengan cepat dan akan muncul beberapa pilihan sesuai

dengan nama yang dicari. Dengan mudahnya mereka dapat memilih mana

yang dicari, setelah mendapatkan orang tersebut kemudian bisa

menambahkannya untuk menjadi teman dalam satu komunitas facebook

mereka. Bahkan mereka juga bisa chatting atau mengirim pesan di facebook

orang yang diinginkan tersebut. Sekarang dengan keberadaan facebook

mempermudahkan kita untuk berhubungan dengan orang lain dan keberadaan

facebook membuat semua lebih praktis, efektif dan efisien. Ini menjadi bukti

bahwa sosialisasi di antara sesama orang itu sangatlah penting. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan informan 2. Ketika peneliti menanyakan apa yang

menjadi kelebihan ataupun kekurangan facebook itu. Pt mengatakan

demikian,

“Kelebihan facebook itu kita bisa berhubungan jarak jauh tanpa harus bertemu mbak, tapi kekurangannya orang lain bisa tahu privasi kita dengan membuka profil kita.”

(Wawancara tanggal 20 April 2010)

Selain hal tersebut, informan 6 yaitu Ds juga memberikan

pendapatnya, dia menyatakan bahwa facebook itu lebih mudah untuk mencari

teman, karena dengan membuka facebook kita bisa search teman-teman yang

dilihat dari asal daerah yang sama atau komunitas lainnya yang sama. Dan

masalah kekurangan facebook, menurut pendapat dari Ds tidak ada. Dengan

berbagai kelebihan yang dimiliki oleh facebook, membuat situs jejaring sosial

tersebut semakin banyak digemari. Terbukti dengan pernyataan dari semua

informan yang mengaku kepada peneliti bahwa hampir setiap hari mereka

Page 66: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

66

membuka facebook. Meskipun hanya sebentar dan hanya melihat

pemberitahuan baru di facebook mereka atau sekedar up date status jika

mereka menginginkannya. Keberadaan facebook dapat menjadikan

penggunanya merasa ketagihan. Karena kebanyakan dari mereka merasa ada

yang kurang kalau belum membuka facebook. Facebook kini telah melekat

pada diri setiap penggunanya. Sesuai dengan yang terjadi pada salah satu

informan yang mengaku kepada peneliti bahwa dalam satu hari itu membuka

facebook kadang mencapai 5 kali atau bahkan lebih. Hal ini merupakan

pernyataan dari informan 8. Ketika peneliti menanyakan seberapa sering

membuka facebook. Av mengatakan demikian,

“Sering banget aku buka facebook, sehari tu biasanya lebih dari 5 kali. Lewat HP bukanya, biasanya Cuma update status aja.”

(Wawancara tanggal 28 April 2010)

Hal ini juga sesuai dengan pernyataan informan lain yaitu Ws yang

mengatakan bahwa dia setiap hari pasti membuka facebook lewat handphone.

Biasanya ketika Ws sedang ada waktu longgar termasuk ketika sedang kuliah

di kelas, itupun kalau Ws sedang ngerasa bete dan Ws mengatakan kalau dia

lebih suka chatting atau percakapan yang dilakukan via internet maupun

mengirim massage atau pesan dari pada harus pasang status. Karena dia

kurang suka menulis status yang nantinya status yang ditulis akan dibaca dan

diketahui oleh orang banyak. Berikut pernyataannya,

“Setiap hari buka facebook, by phone. Kalau lagi ada waktu longgar, termasuk lagi kul di kelas lo’ pas bete.” (Wawancara tanggal 28 April 2010)

Page 67: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

67

Berikut merupakan data tabel mengenai intensitas informan dalam

membuka facebook :

Tabel 3.3 Intensitas Informan dalam Membuka Facebook

No Informan Intensitas Membuka Facebook

1 Ll Cukup sering

2 Pt Sering

3 In Cukup sering

4 Jn Sering

5 Yr Lumayan sering

6 Ds Sering

7 Av Sering

8 Ws Sering banget

9 Hr Lumayan sering

Sumber : Data Primer

Facebook dulu keanggotaannya masih dibatasi, namun dalam

perkembangannya facebook sekarang telah menyebar luas dan bahkan sudah

bertambah fungsi. Tidak hanya sebagai situs jejaring sosial untuk pertemanan

saja, tetapi sekarang facebook banyak juga dimanfaatkan sebagai media

pemasaran yaitu media pemasaran online. Banyak perusahaan atau bahkan

pengusaha termasuk pemilik toko online yang memanfaatkan facebook

sebagai salah satu media iklan produk mereka, karena facebook itu mudah

diakses dan mudah dimengerti. Apalagi sekarang hampir semua orang

mempunyai facebook, dan bagi yang belum bergabung dalam komunitas

facebook seseorang bisa dengan mudahnya ikut bergabung yaitu dengan

membuat email dan password sebagai kata kunci untuk membukanya. Di

Page 68: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

68

facebook untuk mengiklankan suatu produk juga lebih mudah, tinggal

memasang gambar atau foto dari produk yang akan dipasarkan dengan diberi

beragam uraian penjelasan seperti harga yang ditawarkan, kemudian gambar

atau foto tersebut di tag atau dikirim ke semua teman-teman dalam

komunitasnya. Dengan begitu iklan tersebut langsung dapat diterima oleh

semua teman dalam komunitas tadi. Memasang iklan di facebook juga tidak

memerlukan biaya alias free. Selain itu, perusahaan ataupun pengusaha,

pemilik toko online tidak hanya sekedar memasang iklan dari produk mereka

melalui media facebook saja, tetapi mereka juga dapat membaca keinginan

konsumennya dengan adanya interaksi di dalam komunitas tersebut. Interaksi

bisa terjadi antara sesama konsumen dalam satu komunitas atau antara

konsumen dengan penjual produk secara langsung. Interaksi antara sesama

konsumen biasanya dilakukan sebelum mereka memutuskan untuk menjadi

konsumen online, yaitu untuk sharing dengan teman-teman satu komunitas

dalam menilai produk yang ditawarkan. Apabila tertarik, kemudian interaksi

langsung dilanjutkan oleh konsumen dengan pemilik toko online yaitu dengan

menanyakan hal-hal yang ingin diketahui oleh konsumen seperti mengenai

harga barang, ukuran dan warna atau sejenisnya. Interaksi tersebut biasanya

dilakukan dengan chatting atau percakapan yang dilakukan via internet

maupun mengirim pesan. Hal ini memang peluang yang sangat baik untuk

pemilik perusahaan atau pemilik toko online dalam memasarkan produknya

dan juga mempermudah bagi konsumen untuk mendapat informasi mengenai

produk yang dipasarkan oleh toko online tersebut dengan lebih efektif dan

efisien.

Page 69: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

69

Beragamnya iklan produk lewat facebook, semua itu juga merupakan

akibat dari gaya hidup modern masyarakat yang sekarang meningkat yaitu

lebih konsumerisme. Khususnya mahasiswa zaman sekarang, yang relatif

cenderung memiliki hobi shopping atau belanja demi memenuhi kebutuhan

mereka. Terlebih pada kebutuhan mode. Mode merupakan symbol atau

tanda yang terbaru pada suatu waktu tertentu Seperti mode pakaian yang

merupakan simbol terbaru dari apa yang digunakan mahasiswa pada waktu

tertentu. Mode merupakan ranah konsumsi dimana konsumerisme merupakan

hal yang paling menonjol sebagai suatu cara kehidupan seseorang dalam

sehari-hari. Dalam kehidupam modern terjadi perubahan yang tanpa henti dan

salah satu yang mengalami perubahan tanpa henti sampai saat ini adalah

mode. Mode dapat memenuhi kebutuhan dengan berbagai pilihan yang

ditawarkan di mana seseorang dapat memilihnya untuk menggambarkan

identitasnya sesuai dengan yang diinginkan. Hal tersebut mengakibatkan

image atau citra terhadap perilaku masyarakat modern yang cenderung

konsumtif.

Meskipun dalam perkembangannya fungsi facebook sekarang

mengalami perubahan yang awalnya hanya merupakan situs jejaring sosial

dalam pertemanan dan sekarang juga sudah menjadi salah satu media

pemasaran suatu produk tertentu, namun secara keseluruhan facebook telah

dapat memuaskan oleh para penggunanya dari berbagai kalangan. Terbukti

dengan semakin bertambahnya pengguna situs jejaring sosial tersebut yaitu

facebook sampai sekarang.

Page 70: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

70

C. Pandangan Mahasiswa Terhadap Pemasaran Fashion yang

Memanfaatkan Media Facebook

Media adalah alat untuk mengirim pesan. Media pemasaran

merupakan alat yang digunakan oleh para penjual atau para produsen untuk

mengirim pesan atau untuk memasarkan barang atau produknya kepada

konsumen. Pemasaran produk zaman dahulu dilakukan oleh produsen dengan

cara tradisional yaitu secara langsung, pemasaran dilakukan dengan bertatap

muka antara penjual dan pembeli kemudian informasi mengenai produk

diberikan mulai dari produsen kepada konsumen dari mulut ke mulut dan juga

melalui media cetak seperti koran atau majalah, bahkan juga pemasaran

dilakukan lewat media elektronik seperti radio atau TV. Namun dalam

perkembangannya sekarang selain pemasaran secara langsung, pemasaran

juga bisa dilakukan secara tidak langsung atau dengan online, yaitu barang

dipasarkan lewat internet. Jadi pemasaran langsung online dilakukan antara

penjual dan pembeli atau antara produsen dengan konsumen tanpa harus

bertemu langsung atau face to face. Konsumen dapat melihat secara langsung

produk yang dipasarkan di internet. Seperti dapat kita lihat pernyataan

informan Ws mengenai pandangannya terhadap media pemasaran. Ws

mengatakan demikian,

“Media pemasaran ya media yang digunakan untuk melakukan pemasaran baik iklan barang atau jasa. Lewat iklan media cetak, elektronik atau bahkan online.”

(Wawancara tanggal 28 April 2010)

Page 71: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

71

Facebook disini merupakan salah satu situs jejaring pertemanan yang

sekarang juga dimanfaatkan sebagai media pemasaran online. Banyak penjual

atau pemilik toko online yang pandai memanfaatkan facebook, karena tanpa

harus mengeluarkan biaya sepeserpun mereka bisa mengiklankan atau

memasarkan barangnya di facebook. Hanya tinggal memasukkan gambar atau

foto barang yang akan dijual dan mengetag atau mengirim ke wall atau

halaman depan temen-temen dalam satu komunitasnya, maka iklan tersebut

akan langsung tersebar dengan cepat. Dan dengan membuka facebook, teman-

teman dalam komunitas yang telah ditag atau dikirim tadi akan langsung

dapat melihat pemasarannya. Iklan tersebut akan tampil dengan sendirinya.

Pemasaran produk yang dilakukan oleh produsen atau penjual di

facebook sekarang mulai marak diperbincangkan. Produk yang dipasarkan

juga beragam, dari mulai barang sampai ke jasa. Seperti barang elektronik

(handphone, komputer atau laptop); fashion ( pakaian dan aksesorisnya yaitu

kalung, gelang, jam tangan, tas, sepatu dan sebagainya); bahkan ada juga yang

memasarkan obat-obatan yaitu obat pelangsing; obat untuk menurunkan berat

badan atau untuk menambah berat badan dan lain sebagainya. Namun

pemasaran yang dilakukan lewat facebook belakangan ini yang paling banyak

digemari khususnya pada kalangan mahasiswa adalah pemasaran fashion.

Karena fashion merupakan trend masa kini. Fashion itu adalah merupakan

segala sesuatu atau apapun yang dikenakan atau digunakan seseorang

ditubuhnya. Fungsi dari fashion menjadikan penilaian terhadap status sosial

seseorang, karena sekarang orang itu dinilai dari pakaian yang digunakan atau

Page 72: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

72

dikenakan. Seperti pendapat dari salah satu informan yaitu In. Ketika peneliti

menanyakan tentang pendapatnya tentang fashion. In mengatakan demikian,

“Fashion menurut saya adalah perkembangan mode terhadap hal yang kita pakai di tubuh kita.”

(Wawancara tanggal 22 April 2010)

Fashion adalah perkembangan mode terhadap hal yang kita kenakan

pada tubuh kita, Pernyataan In. Hal tersebut sesuai juga dengan pernyataan Yr

yang mengatakan bahwa apa-apa yang terdapat pada tubuhnya, maksudnya

yang menempel ditubuh adalah fashion. Fashion sendiri memang tidak hanya

sebatas pakaian yang dikenakan saja, tetapi segala sesuatu yang melekat pada

diri seseorang yang dapat dijadikan sebagai simbol dari diri mereka. Fashion

juga bisa merupakan pernak-pernik atau aksersoris kelengkapan, seperti jam

tangan; jepit rambut bagi perempuan; tas; sepatu dan lain sebagainya. Fashion

itu adalah segala sesuatu yang merupakan trend masa kini.

Semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap fashion. Sekarang

pemasaran fashion dilakukan tidak hanya secara langsung saja, tetapi fashion

juga dipasarkan secara online yang salah satu media pemasarannya adalah

facebook. Pemasaran melalui facebook ini sudah tidak asing lagi, hampir

semua orang rata-rata telah mengetahuinya, terutama di kalangan mahasiswa

yang merupakan pengguna facebook terbanyak. Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara yang peneliti lakukan kepada informan, ketika peneliti

menanyakan kepada informan apakah informan mengetahui pemasaran

fashion yang dilakukan via facebook dan bagaimana pendapat mereka

terhadap pemasaran tersebut. Semua informan menjawab tahu mengenai

Page 73: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

73

pemasaran fashion via facebook. Ada sebagian informan yang mengetahui

pemasaran tersebut secara langsung, mereka tahu sendiri dari facebook

mereka atau ada sebagian lagi yang tahu dari temannya yang menulis pesan

melalui wall atau langsung ditag foto atau gambar fashion yang ditawarkan

oleh toko fashion online. Mengenai pendapat mereka tentang pemasaran

fashion yang dilakukan via facebook, semua mengatakan itu bagus,

pemasarannya kreatif, berdayasaing tinggi, cakupan konsumen lebih luas,

mempersingkat waktu, biaya, efektif dan efisien.. Seperti pernyataan dari

salah seorang informan Jn tentang pendapatnya mengenai pemasaran fashion

via facebook. Jn mengatakan demikian,

“Ya tahu kalau pemasaran lewat facebook, tahunya dari facebook saya yang masuk sendiri iklannya. Padahal nggak ada yang nyuruh. Tapi, pemasaran lewat facebook bagus sebenernya, soale jaringan luas, kreatif. Yah, semacam mengambil kesempatan dalam kesempitan gitu.”

(Wawancara tanggal 23 April 2010)

Hal serupa juga dinyatakan oleh informan 2, Pt mengatakan tahu

tentang pemasaran fashion via facebook, dia tahu pemasaran itu sendiri dari

facebooknya. Menurut pendapatnya pemasaran itu bagus, karena mayoritas

orang sekarang sudah mempunyai facebook sehingga dari facebook tersebut

seseorang bisa up date tentang fashion terbaru.

Semua berpendapat bahwa pemasaran fashion yang memanfaatkan

media facebook itu bagus meskipun pada kenyataannya pemasaran tersebut

memang mempunyai banyak kelebihan yaitu di antaranya mudah; praktis;

cepat dan tanpa harus mengeluarkan biaya. Pemasaran fashion via facebook

juga menimbulkan berbagai interaksi diantaranya adalah interaksi melalui

Page 74: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

74

internet yang dalam hal ini facebook yaitu konsumen online dapat

memberikan komentarnya atupun mengirim pesan untuk pemilik komunitas

online terhadap fashion yang dipasarkan. Kalau sesama teman dalam

komunitas bisa sharing melalui chatting terhadap fashion yang dipasarkan di

facebook atau saling tukar-menukar info apabila ada produk baru. Interaksi

tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Interaksi berlanjut dengan saling

tukar-menukar nomer handphone antara konsumen online dengan pemilik

komunitas online via facebook apabila konsumen ingin membeli produk

tersebut. Selain itu, interaksi juga dilakukan secara langsung ataupun bertatap

muka antara teman dalam satu komunitas pemasaran fashion secara online.

Namun tidak berarti pemasaran tersebut tidak mempunyai kekurangan.

Bahkan dari pembelian yang dilakukan dengan online ada konsumen yang

mengalami penipuan. Seperti yang pernah di alami oleh salah seorang

informan, yaitu Jn. Awalnya dia melihat iklan sepatu yang ada di facebook,

dia tertarik dengan sepatu itu dan ingin sekali membelinya. Makanya dia

mencoba mencari informasi tentang barang tersebut, setelah dapat. Jn

langsung memutuskan untuk membeli sepatu tersebut, dengan melakukan

ketentuan-ktentuan sesuai dengan petunjuk pembelian yang terdapat di

facebook. Langkah yang dilakukan Jn adalah memesan sepatu tersebut,

memilih warna dan ukuran sesuai dengan keinginan dan mengirim sejumlah

uang sesuai dengan harga barang ditambah dengan ongkos kirim di rekening

pemilik toko online tersebut. Setelah uang sudah dikirim, Jn menghubungi

pemilik toko dan dari pemilik Jn disuruh menunggu sekitar 2 sampai 3 hari

barang akan sampai. Namun sampai berminggu-minggu barang tak juga

Page 75: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

75

sampai, bahkan Jn berusaha mencari nama toko online tersebut yang

kebetulan beralamatkan di Bandung dengan meminta tolong temannya tapi

ternyata di Bandung tidak ada nama toko itu.

Hal tersebut tidak langsung menyurutkan mahasiswa terhadap

pemasaran fashion via facebook. Pada kenyataannya masih banyak

mahasiswa yang tertarik dengan pemasaran-pemasaran yang dilakukan di

facebook, terutama pemasaran tentang fashion. Bahkan hal tersebut

menimbulkan perilaku mahasiswa yang beragam.

Pada kenyataannya mahasiswa tidak hanya sebatas mengetahui dan

berpendapat saja tentang pemasaran fashion yang dilakukan via facebook,

tetapi mereka juga memiliki tindakan seperti dapat dilihat bahwa banyak yang

ikut gabung dalam shopping online tersebut. Perilaku tersebut memiliki

kemungkinan untuk diulang, seperti ketika mahasiswa merasa senang dengan

pemasaran online selain yang mereka sudah bergabung, mereka pasti juga

mau bergabung dengan shopping online lain. Adapun diantara shopping

online yang informan ikut bergabung menjadi anggotanya adalah Starla butik;

Bumboo shop; Tira shop; Likuw shop; Deloza shop; Forman shop; Hocus

pokus; Shilla shop; Pacman boot; Tas Lutcuw; I love Solo t shirt; Magents

shop; Online shop; Citty shop dan lain sebagainya. Semua shopping online

tersebut saling bersaing untuk mengiklankan produk fashion dari shopping

online masing-masing kepada para konsumen selaku pengguna facebook yang

dalam hal ini adalah mahasiswa. Alasan mau ikut gabung dalam shopping

online tersebut karena biar mendapat info terbaru tentang fashion dan

biasanya tertarik dengan barang atau produk yang ditawarkan di shopping

Page 76: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

76

online tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan Ds. Ketika peneliti

menanyakan alasan dia mau ikut gabung dalam shopping online dalam

pemasaran fashion via facebook. Ds mengatakan demikian,

“Mau gabung dalam shopping online pemasaran fashion via facebook ya biar dapat info kalau ada barang baru, kalau mau pesen kan dikasih tahu lebih dulu daripada yang nggak ikut gabung komunitas itu.”

(Wawancara tanggal 27 April 2010)

Sesuai juga dengan pernyataan informan Jn yang mengatakan bahwa

mau ikut gabung dalam shopping online pemasaran fashion via facebook

karena tertarik sama barang yang ditawarkan dari shopping online dan untuk

mendapat info kalau ada barang baru, dia juga mengatakan sapa tahu kalau

ikut gabung shopping online tersebut misal mau beli mendapat diskon atau

potongan harga.

Selain hal tersebut, ada informan yaitu Ll selain dia ikut tergabung

dalam komunitas pemasaran fashion via facebook milik shopping online lain,

tetapi Ll juga mempunyai shopping online sendiri yang namanya adalah

Lickerdresseduup, dengan produk yang dipasarkan adalah fashion. Ll

membuat shopping online tersebut baru mulai tahun 2009, yang sampai

sekarang masih aktif digunakan meskipun anggota dari Lickerdresseduup

sampai sekarang hanya sebatas teman-teman Ll sendiri. Seperti pernyataan Ll

kepada peneliti ketika peneliti menanyakan sejak kapan anda membuat

shopping online di komunitas facebook sebagai media pemasaran fashion. Ll

mengatakan demikian,

“Aku mulai bikin shopping online di facebook untuk memasarkan pakaian yang tak jual itu baru tahun kemarin, tahun 2009. Shopping onlineku tak kasih nama Lickerdresseduup. Aku mulai sedikit-sedikit

Page 77: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

77

ngeadd temen-temen yang satu komunitas sama aku, dan memberikan iklan pakaian yang tak jual. Dan akhirnya ada beberapa yang pesen langsung ke aku. ”

(Wawancara tanggal 19 April 2010)

Masih dibilang Ll baru awal membuka shopping online dan sampai

sekarang masih belum maksimal dalam pemasarannya via facebook. Hanya

sebatas ngeadd dan memasarkan iklan kepada teman-teman yang dirasa kenal

dalam satu komunitas saja. Karena awalnya Ll memasarkan fashion kepada

teman-temannya secara langsung, yaitu bertatap muka atau face to face

dengan membawa katalog yang berisi gambar atau foto fashion yang dia

tawarkan beserta harga yang tertera di dalamnya. Meskipun demikian, tetapi

pada kenyataannya Ll mengaku kepada peneliti bahwa sudah lumayan banyak

konsumen yang sudah memesan barang yang ditawarkan oleh Ll yaitu

khususnya pakaian. Bahkan dalam penuturannya, ketika peneliti menanyakan

bagaimana pemasaran fashion anda yang dilakukan via facebook. Ll

mengatakan demikian,

“Pemasaran yang tak lakuin di facebook belum maksimal, soale baru ngeadd temen-temen yang kenal aja. Itupun udah banyak yang pesen, bingung bagi waktu. Jadi untuk masarin fashion ke yang lain belum sempet, tapi itu tetep jadi harapanku biar bisa masarin barang jualanku ke lebih banyak konsumen lagi, nggak hanya temen-temen yang kenal aja.”

(Wawancara tanggal 19 April 2010)

Sesuai pernyataan Ll bahwa pemasaran fashion yang dilakukannya

lewat facebook belum dapat maksimal, karena keterbatasan waktu. Ll yang

masih menjadi seorang mahasiswa. Dia mengaku belum mempunyai waktu

banyak untuk melakukan pemasaran terhadap fashion yang dia jual kepada

Page 78: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

78

para konsumen. Konsumen yang memesan pakaian selama ini juga masih

terbatas yaitu hanya teman-temannya yang sudah kenal saja. Meskipun

terbatas hanya teman-temannya namun yang pesan pakaian juga sudah

lumayan banyak. Sampai Ll mengaku bingung membagi waktu. Semua itu

tidak menutup kemungkinan Ll untuk tetap memiliki harapan untuk menitih

karirnya, yaitu selain dia masih harus menyelesaikan kuliahnya. Dia berharap

akan bisa menjadikan usaha fashion miliknya menjadi semakin besar dan

berkembang. Dia juga mengatakan bahwa setelah dia menyelesaikan

kuliahnya yang hanya tinggal semester akhir saja, pemasaran yang dilakukan

lewat facebook akan lebih ditingkatkan lagi. Bahkan dia akan mencari

peluang lain untuk memasarkan fashionnya.

D. Perilaku Mahasiswa Dalam Memanfaatkan Facebook sebagai Media

Pemasaran Fashion

Perilaku mahasiswa tidak dapat dipisahkan dari kebiasaan dan

kebudayaan yang melekat pada diri mereka di mana mereka bergaul. Di

Universitas Sebelas Maret Surakarta khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik kita dapat mengetahui berbagai karakter mahasiswa secara

keseluruhan dengan melihat mereka yang setiap harinya datang ke kampus

untuk saling berinteraksi dengan sesama mahasiswa dengan tujuan yang sama

yaitu untuk menuntut ilmu di Perguruan Tinggi. Namun tidak hanya itu saja,

selain tujuan tersebut tentunya mahasiswa juga melakukan hal lain. Seperti

berinteraksi dengan temannya diluar kebutuhan kuliah.

Page 79: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

79

Teknologi internet yaitu jaringan komputer yang paling besar di dunia

dan saling berbagi informasi yang sekarang semakin berkembang, termasuk

teknologi media internet yang digunakan untuk pemasaran produk. Perubahan

ini membawa dampak terhadap perubahan perilaku oleh masyarakat, termasuk

mahasiswa dalam memanfaatkan media tersebut. Salah satunya adalah media

facebook, yang merupakan salah satu situs jejaring sosial yang banyak

digemari dan sekarang banyak dimanfaatkan oleh para penjual atau produsen

sebagai salah satu media untuk memasarkan suatu produk yang mereka jual.

Fashion merupakan produk yang banyak dipasarkan melalui media facebook,

karena fashion banyak digemari oleh kalangan mahasiswa. Meskipun dalam

pengamatan fashion mewujudkan kecenderungan imitasi dan diferensiasi

yang bersifat kontradiktif dan dinamika fashion sedemikian rupa sehingga

popularitas ekspansinya mengakibatkan kerusakan dirinya sendiri. Namun

pada kenyataannya sekarang mahasiswa sangat tertarik terhadap fashion,

karena fashion itu merupakan gambaran dari identitas diri seseorang. Fashion

adalah apa yang selama ini dikenakan pada tubuh seseorang. Mahasiswa

ketika pergi ke kampus atau maen bareng teman-temannya selalu ingin tampil

berbeda dari yang lainnya. Mereka tidak mau tampil “jadul” alias jaman dulu

atau ketinggalan zaman dengan fashion terbaru jika dibandingkan dengan

mahasiswa lain. Mereka selalu ingin tampil semenarik mungkin. Dari

beragam alasan tersebut, mahasiswa selalu ingin up date tentang fashion.

Didukung dengan perkembangan teknologi internet, sekarang semakin

mempermudahkan bagi mahasiswa untuk mencari info tentang fashion

terbaru. Melalui facebook, yang mereka miliki mahasiswa dapat dengan

Page 80: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

80

mudah mencari info yang diharapkan. Mereka bisa memanfaatkan facebook

tersebut untuk berhubungan atau berinteraksi dengan sesama teman dalam

satu komunitas dan facebook juga dapat dijadikan sebagai referensi karena di

facebook mahasiswa dapat melihat pemasaran fashion dari toko online. Hal

tersebut dapat digambarkan seperti istilah “ Sambil menyelam minum air’.

Maksud dari istilah sambil menyelam minum air tersebut adalah

dengan membuka facebook mahasiswa bisa melakukan dua kegiatan

sekaligus, yang pertama adalah berinteraksi dengan sesama temannya.

Interaksi tersebut dapat dilakukan dengan chatting, mengirim pesan,

mengetag foto kemudian saling memberikan komentar atau interaksi

sejeninnya yang lain. Sedangkan yang kedua adalah dengan mahasiswa

membuka facebook, facebook dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran

fashion secara online yang pemasaran tersebut dilakukan oleh toko online.

Dengan adanya pemasaran fashion yang dilakukan via facebook,

menyebabkan adanya perubahan perilaku dari mahasiswa yang antara yang

satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Perilaku mahasiswa termasuk

nerupakan perilaku konsumen. Adapun yang dimaksud dengan pengertian

perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2007) adalah:

“Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”.

Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen

dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan

produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk

Page 81: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

81

dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa

yang ditawarkan.

Selain itu perilku konsumen menurut Loudon dan Della Bitta (1993)

adalah:

“Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”.

Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan

dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu

dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang

dan jasa-jasa.

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam

mencari informasi terhadap produk tertentu, membelinya, menggunakan

produk tersebut, mengevaluasi terhadap produk yang digunakan dan

membuangnya setelah tidak dapat digunakan. Perilaku konsumen terdiri

dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum konsumen melakukan pembelian,

ketika konsumen memutuskan pembelian, dan setelah konsumen melakukan

pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan

pencarian informasi yang terkait produk dan jasa yang diinginkan. Informasi

itu biasa diperoleh dari iklan atau pemasaran yang dilakukan oleh toko

tertentu mengenai barang atau jasa yang ditawarkan dan melalui media

tertentu. Pada tahap selanjutnya yaitu tahap pembelian, konsumen akan

melakukan pembelian produk yang diinginkan setelah mendapat informasi

dari pemasaran produk tersebut. Dan pada tahap setelah pembelian, konsumen

melakukan konsumsi (penggunaan produk) yang telah dibeli, kemudian

Page 82: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

82

melakukan evaluasi kinerja produk dan akhirnya membuang produk setelah

selesai digunakan. Seperti pada pemasaran fashion yang memanfaatkan media

facebook, konsumen awalnya dapat melihat iklan atau mencari informasi

mengenai fashion yang diinginkan melalui media facebook. Kemudian

setelah menemukan fashion yang diinginkan, konsumen bisa melakukan

pembelian terhadap produk tersebut. Dan menggunakan fashion yang telah

dibeli dan melakukan evalaluasi terhadap produk tersebut. Terakhir kalau

sudah tidak bisa digunakan dibuang.

Adapun perilaku mahasiswa sebagai konsumen dalam pemasaran

fashion via facebook terbagi menjadi empat kategori yang diantaranya adalah

1. Perilaku mahasiswa yang acuh tak acuh terhadap pemasaran fashion via

facebook,

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, hanya ada 1

informan yang bersikap acuh tak acuh terhadap pemasaran fashion via

facebook yaitu Rk. Dia berpendapat bahwa fashion itu tidak terlalu

penting buat dia, karena tidak mempengaruhi segalanya. Baginya, apa

yang dekenakan itu tidak harus mahal tetapi yang terpenting adalah dia

merasa nyaman. Rk memang punya facebook dan dia juga sering

membuka facebooknya. Dia mengaku juga tahu pemasaran fashion yang

dilakukan dengan media facebook tetapi dia lebih memilih acuh tak acuh

terhadap pemasaran tersebut. Berikut perkataan dari Rk ketika peneliti

menanyakan bagaimana perilaku anda dalam memanfaatkan media

pemasaran fashion via facebook,

Page 83: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

83

“Terhadap pemasaran fashion di facebook aku acuh tak acuh aku, karena nggak ada hubungannya sama hidupku. mEskipun aku tahu pemasarannya”

(Wawancara tanggal 29 April 2010)

2. Perilaku mahasiswa yang hanya sekedar melihat pemasaran fashion via

facebook saja,

Dari hasil wawancara kepada 9 informan, ada 3 informan yang

berperilaku hanya sekedar melihat pemasaran fashion via facebook saja.

Mereka mengaku kurang tertarik dengan produk fashion yang ditawarkan

di facebook, selain itu juga mereka berpendapat bahwa harga yang

ditawarkan mahal. Mereka bisa mendapatkan harga yang lebih murah

dengan kualitas barang yang sama apabila membeli secara langsung.

Namun mereka berpendapat bahwa pemasaran fashion yang dilakukan via

facebook itu bagus, bahkan mereka juga memanfaatkan pemasaran

tersebut meskipun perilaku mereka hanya sekedar melihat pemasarannya

saja. Dengan melihat pemasaran fashion di media facebook, mereka bisa

memanfaatkannya dengan menggunakan gambar atau iklan fashion

tersebut seperti pakaian, sepatu, tas atau bahkan aksesoris lainnya sebagai

referensi mereka untuk membeli di toko lain secara langsung atau bahkan

untuk contoh mereka membuat baju sendiri. Hal ini sesuai dengan

pernyataan informan Ys, ketika peneliti menanyakan bagaimana perilaku

anda dalam memanfaatkan media pemasaran fashion via facebook. Ys

mengatakan demikian,

“Terhadap pemasaran fashion di facebook saya cuma melihat pemasarannya ja, karena di facebook harganya mahal menurutku.

Page 84: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

84

Bisa saya dapetin dengan harga lebih miring. So, fashion online hanya untuk referensi saja.”

(Wawancara tanggal 26 April 2010)

Selain itu mereka lebih memilih untuk membeli fashion, yaitu

pakaian, tas, sepatu atau aksesoris-aksesoris lainnya secara langsung

karena dapat mengetahui barangnya secara langsung, tidak hanya lewat

gambar atau foto yang dipasang di facebook saja. Selain mereka bisa

mlihat langsung, mereka juga bisa memilih barangnya sesuai dengan

ukuran, warna barang ataupun harga yang sesuai dengan yang diinginkan.

Sehingga dapat lebih percaya.

3. Perilaku mahasiswa yang melihat pemasaran fashion via facebook

kemudian melakukan interaksi terhadap pemasaran tersebut,

Dari hasil wawancara ada informan yang selain melihat pemasaran

fashion via facebook, tetapi juga kemudian melakukan interaksi dalam

pemasaran tersebut. Yaitu ikut memberikan komentar pada pemasaran

fashion di facebook atau bahkan sampai ada yang melakukan interaksi di

dalam komunitas pemasaran fashion via facebook. Interaksi tersebut dapat

dilakukan dengan sesama teman dalam satu komunitas pemasaran fashion

online via facebook, atau interaksi juga dapat dilakukan dengan pemilik

toko online. Dari hasil wawancara dengan informan Ws, ketika peneliti

menanyakan bagaimana perilakunya terhadap pemasaran fashion yang

dilakukan via facebook. Ws mengatakan demikian,

“Saya hanya melihat pemasaran fashion yang ada di facebook saja, tetapi kadang-kadang saya juga suka ngasih coment terhadap pemasaran itu. Soale nggak suka beli online, kalau nggak lihat

Page 85: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

85

barangnya langsung nggak percaya. Tapi, dulu pernah beli barang yang di iklankan di facebook sich. Cuma aku belinya langsung ketemu sama yang jual. “

(Wawancara tanggal 28 April 2010)

Sesuai dengan pernyataan dari informan Ws, bahwa dia lebih

memilih untuk hanya sekedar melihat pemasaran fashion via facebook

saja. Tetapi kadang-kadang dia juga mengaku memberikan komentar

terhadap fashion yang ditawarkan. Alasan dia melakukan hal tersebut

karena kurang percaya terhadap fashion yang ditawarkan secara online,

takut kalau barang yang ditawarkan di facebook kenyataannya tidak

sesuai. Meskipun Ws juga mengaku kepada peneliti, bahwa dia pernah

membeli fashion yaitu sepatu yang diiklankan di facebook. Cuma

perbedaannya, dia memang membeli sepatu itu dari iklan yang ada di

facebook, karena yang jual itu temannya sendiri makanya dia melihat

sepatunya dulu dank arena cocok dia baru memutuskan untuk

membelinya.

4. Perilaku mahasiswa yang melihat pemasaran fashion via facebook dan

mengambil keputusan untuk menjadi konsumen online,

Hampir semua informan pada awalnya hanya sekedar melihat

pemasaran fashion via facebook saja. Alasannya karena ingin mengetahui

dulu bagaimana produk fashion yang ditawarkan dari toko online.

Kemudian setelah itu, apabila tertarik dengan barang tersebut mereka

tidak berfikir panjang untuk memilih menjadi konsumen online. Hal ini

sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informan

Page 86: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

86

ketika peneliti menanyakan bagaimana perilaku mereka dalam

memanfaatkan media pemasaran fashion yaitu facebook. Sesuai dengan

pernyataan Ds yaitu,

“Melihat pemasaran fashion di facebook dulu, kalau pas bagus dan punya duit ya beli.”

(Wawancara tanggal 27 April 2010)

Selain Ds mengungkapkan hal tersebut, yaitu melihat pemasaran

fashion di facebook dulu, kalau misalkan bagus serta mempunyai uang dia

akan membeli barang yang ditawarkan tersebut. Ds juga mengungkapkan

bahwa dia sering menjadi konsumen online. Barang yang biasa dia beli

adalah baju dan aksesoris-aksesoris lainnya seperti kalung. Alasan dia

karena barang yang ditawarkan di facebook dipasaran belum ada. Selain

hal tersebut, dia juga mengungkapkan alasan bahwa barang yang

ditawarkan lewat facebook itu bukan barang pasaran (limited edition) dan

harganya juga lebih murah.

Berikut data tabel perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan

facebook sebagai media pemasaran fashion :

Page 87: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

87

Tabel 3.4 Perilaku Mahasiswa dalam Memanfaatkan Facebook

Sebagai Media Pemasaran Fashion

No Perilaku mahasiswa Alasan

1 Perilaku mahasiswa yang acuh

tak acuh terhadap pemasaran

fashion via facebook

Kurang tertarik terhadap fashion

yang dipasarkan di facebook

2 Perilaku mahasiswa yang

hanya sekedar melihat

pemasaran fashion via

facebook saja

Kurang tertarik, takut harga yang

ditawarkan mahal

3 Perilaku mahasiswa yang

melihat pemasaran fashion via

facebook kemudian melakukan

interaksi ( memberikan

komentar)

Kurang percaya terhadap

pemasaran online, takut barang

tidak sesuai

4 Perilaku mahasiswa yang

melihat pemasaran fashion via

facebook dan menjadi

konsumen online

Tertarik terhadap barang yang

dipasarkan, barang bagus dan

belum ada dipasaran

Sumber : Data Primer

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Mahasiswa Dalam

Memanfaatkan Facebook sebagai Media Pemasaran Fashion

Penelitian ini selain untuk mengetahui bagaimana perilaku mahasiswa

dalam memanfaatkan facebook sebagai media pemasaran fashion tetapi juga

untuk mengetahui faktor apa yang menjadi alasan bagi mahasiswa dalam

berperilaku dalam memanfaatkan media pemasaran fashion yaitu facebook.

Page 88: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

88

Berikut adalah temuan yang diperoleh peneliti dalam penelitian

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam

memanfaatkan media pemasaran fashion via facebook :

1. Faktor Budaya

Budaya merupakan kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan

seseorang dalam komunitasnya atau dalam lingkungan tempat tinggalnya.

Seperti budaya konsumsi yang sekarang banyak dilakukan oleh

masyarakat, termasuk pada kalangan mahasiswa. Yang mana mahasiswa

sangat tertarik apabila mereka mengkonsumsi kebutuhan pakaian dan

segala aksesorisnya yaitu mengkonsumsi fashion. Budaya tersebut

sangatlah berpengaruh terhadap perilaku yang dipilih seseorang dalam

pengambilan keputusan. Ketika seorang mahasiswa yang mempunyai hobi

shopping atau belanja, apabila melihat barang yang menarik dan sesuai

dengan apa yang diinginkan pasti akan langsung membelinya. Hal tersebut

didukung dengan pernyataan informan Av ketika peneliti menanyakan

faktor apa yang mempengaruhi perilaknya terhadap pemasaran fashion via

facebook. Av mengatakan demikian,

“Katanya kalau belanja online harganya lebih murah sich, meskipun pake ongkos kirim juga. Tapi aku nggak mau ketagihan aja, soale ada temen yang belanja online dan sekarang kalau lihat barang bagus nggak bisa nahan diri buat beli.”

(Wawancara tanggal 28 April 2010)

Av mengatakan kalau belanja online, harga yang ditawarkan lebih

murah meskipun pakai ongkos kirim barang. Tetapi Av tetap tidak mau

ketagihan, karena selama ini dia melihat temannya yang hobi atau

Page 89: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

89

mempunyai kebiasaan belanja online yang setiap kali melihat barang

bagus yang ditawarkan tidak dapat menahan diri untuk tidak membelinya.

Hal ini juga merupakan salah satu bukti kalau budaya atau kebiasaan itu

mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengambil keputusan.

Selain hal tersebut, bahkan sekarang kebanyakan mahasiswa

seperti itu, selalu ingin tampil menarik dengan fashion paling modern.

Dengan keinginan semacam itu, tentunya menuntut mahasiswa baik secara

langsung ataupun tidak langsung untuk selalu merubah penampilan

mereka demi mengikuti zaman. Karena hal tersebut mereka dituntut untuk

selalu mengkonsumsi barang-barang fashion terbaru, sehingga budaya

konsumsi semakin berkembang. Budaya konsumsi semacam ini yang

sangat mempengaruhi perilaku seseorang dan sangat sulit untuk dihindari.

2. Faktor Ketertarikan terhadap Barang

Ketertarikan seseorang terhadap sesuatu barang memang sangat

mempengaruhi seberapa besar orang tersebut menginginkannya. Dan ini

yang menjadi faktor terbesar seseorang dalam mengambil keputusan untuk

melakukan sesuatu, apalagi dalam menentukan perilaku mengkonsumsi

suatu barang apakah mereka akan membelinya atau tidak. Karena kalau

barang yang dibeli bagus dan sesuai dengan keinginan maka seseorang

akan merasa puas terhadap barang tersebut. Tidak ada rasa kecewa ketika

seseorang memutuskan untuk membelinya.

Seperti mahasiswa yang ketika melihat iklan fashion di facebook,

apabila dia tertarik terhadap barang yang ditawarkan pasti dia akan

Page 90: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

90

membelinya tanpa berfikir panjang. Tetapi apabila barang yang

ditawarkan kurang menarik atau mahasiswa tidak tertarik terhadap fashion

yang ditawarkan di facebook pasti juga tidak akan membeli barang

tersebut. Karena tidak mau kecewa. Hal ini sesuai dengan pernyataan

informan Pt, ketika peneliti menanyakan faktor apa yang mempengaruhi

perilaku anda untuk tidak menjadi konsumen online terhadap pemasaran

fashion melalui media facebook. Pt mengatakan,

“Barang yang dipasarkan kurang menarik, tidak cocok”

(Wawancara tanggal 20 April 2010)

Pt mengatakan dia tidak membeli fashion yang ditawarkan via

facebook karena barang yang dipasarkan kurang menarik. Hal serupa juga

dinyatakan oleh informan Rk, yang mengatakan bahwa dia tidak tertarik

sehingga dia juga tidak mau mmbeli fashion yang dipasarkan via

facebook.

3. Faktor dari Dalam Diri

Diri seseorang tentunya sangat besar pengaruhnya terhadap hal-hal

apa saja yang akan mereka lakukan. Apalagi dalam mengambil keputusan

yang sekiranya sangat mempengaruhi diri mereka. Dalam pengambilan

keputusan seseorang saat berperilaku memanfaatkan media pemasaran

fashion via facebook juga sangat dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri

seseorang tersebut. Keinginan seseorang untuk memiliki suatu barang

terutama, ,merupakan faktor terbesar yang membuat seseorang mengambil

keputusan apa yang akan mereka lakukan terhadap keinginan tersebut. Hal

tersebut sesuai dengan pernyataan informan In, ketika peneliti

Page 91: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

91

menanyakan faktor apa yang mempengaruhi perilaku anda saat memilih

untuk mau menjadi konsumen online. In mengatakan demikian,

“Faktor luar yang mempengaruhi saya nggak ada, tetapi saya ingin sekali memiliki barang tersebut”

(Wawancara tanggal 22 April 2010)

Selain itu, hal serupa juga dinyatakan oleh Ds. Dia mengatakan

bahwa karena keinginan sendiri saja pengen beli fashion lewat online

yaitu via facebook

4. Faktor Harga

Daya beli masyarakat Solo tidak terlalu tinggi. Apalagi pada

golongan mahasiswa, yang rata-rata masih meminta uang saku kepada

kedua orangtua mereka meskipun ada beberapa mahasiswa yang sudah

mulai belajar untuk mencari uang sendiri seperti pada salah satu informan

yaitu Ll yang membuka komunitas online untuk berjualan fashion.

Namun, hal tersebut tidak lantas mempengaruhi seseorang untuk tidak

membeli sesuatu yang diinginkan. Seperti di kalangan mahasiswa yang

kebanyakan suka dengan fashion. Karena penampilan bagi mereka

sangatlah penting. Dengan berpenampilan menarik, hal itu dapat

menggambarkan diri mereka seperti apa. Tetapi, ketika mahasiswa dalam

berperilaku mengambil keputusan saat menginginkan sesuatu atau akan

membeli sesuatu, mereka juga tidak asal-asalan. Mereka melihat harga

dari barang tersebut. Jika sekiranya harga yang ditawarkan sesuai dengan

barangnya, maka tidak ada masalah mereka membeli barang tersebut. Jika

harga barang yang ditawarkan mahal, asalkan barang sesuai tidak

Page 92: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

92

menjadikan masalah. Karena harga juga mempengaruhi pengambilan

keputusan seseorang dalam berperilaku apakah mereka harus membeli

atau tidak, ketika seseorang sedang mempunyai uang yang pas-pas an. Hal

ini sesuai dengan pernyataan informan Ys. Ketika peneliti menanyakan

faktor apakah yang mempengaruhi anda perilaku anda terhadap

pemasaran fashion melalui media facebook. Ys mengatakan demikian,

“Harga yang ditawarkan mahal menurutku, jadi Cuma lihat-lihat aja model”

(Wawancara tanggal 26 April 2010)

Menurut pendapat Ys, harga yang ditawarkan di pemasaran

fashion via facebook itu mahal. Jadi Ys memilih untuk hanya sekedar

melihat pemasaran tersebut via facebook untuk hanya sekedar melihat-

lihat modelnya saja yang nantinya bisa digunakan senagai referensi dalam

membuat atau membeli pakaian di toko yang tidak melalui pemasaran

online. Hal serupa juga diungkapkan oleh informan Pt, dia mengatakan

dalam pemasaran fashion via facebook itu harga yang ditawarkan tidak

sesuai sehingga dia juga tidak berkeinginan untuk menjadi konsumen

online. Hanya sekedar melihat pemasarannya saja.

5. Faktor Pengaruh dari Luar

Kegiatan atau perilaku seseorang dalam mengambil keputusan

selain dipengaruhi faktor dari dalam juga dipengaruhi faktor dari luar.

Faktor dari luar bahkan kadang sangat mendukung keputusan tersebut.

Faktor dari luar tersebut bisa terjadi karena pengaruh dari lingkungan

dalam keluarga atau bahkan masayarakat sekitar sampai dipengaruhi

Page 93: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

93

teman. Tidak semua orang dapat mengambil keputusan sendiri dalam

berperilaku. Perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan media pemasaran

facebook ada sebagian yang dipengaruhi dari lingkungan luar, yaitu

karena iming-iming dari teman sehingga orang tersebut ingin melakukan

seperti apa yang diiming-imingkan oleh temannya. Hal ini sesuai dengan

pernyataan salah seorang informan yang ketika peneliti menanyakan

faktor apa yang mempengaruhi anda perilaku anda terhadap pemasaran

fashion melalui media facebook. Jn mengatakan demikian,

“Faktor dari temen yang ngasih rekomendasi atau iklan kalau missal ada barang bagus”

(Wawancara tanggal 23 April 2010)

Jn mengatakan kalau dia pernah mengambil keputusan untuk

menjadi konsumen online karena dipengaruhi oleh faktor dari luar yaitu

mendapat rekomendasi dari luar. Sehingga memang faktor dari luar juga

mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengambil keputusan, meskipun

tidak hanya dipengaruhi oleh faktor itu saja.

6. Faktor Pilihan yang Beragam

Pilihan barang yang beragam merupakan salah satu alasan yang

mempengaruhi perilaku mereka dalam memanfaatkan media facebook

sebagai media pemasaran fashion. Di facebook, kita dapat dengan mudah

mengakses informasi mengenai fashion terbaru secara online tanpa harus

mendatangi toko fashion tersebut secara langsung. Melalui facebook kita

dapat melihat berbagai macam iklan atau pemasaran fashion yang

ditawarkan oleh toko online. Toko online menawarkan bermacam-macam

Page 94: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

94

fashion, mulai dari pakaian; celana jeans; tas; sepatu sampai aksesoris-

aksesoris yang digunakan sebagai tambahan untuk penampilan mereka

seperti kalung, gelang, jam tangan dan lain sebagainya. Selain

menampilkan foto atau gambar barang tersebut, didalam iklan juga sudah

terdapat informasi yang berhubungan dengan barang tersebut. Dari mulai

macam-macam warna, ukuran, sampai ke harga yang ditawarkan. Jadi ini

mempermudah mahasiswa untuk dapat melihat pemasaran fashion tersebut

atau jika menginginkan barang tersebut di facebook juga sudah terdapat

aturan bagaiman cara memesan barang tersebut. Sebelum memesan, toko

online juga menyediakan ruang sebagai tempat menampung aspirasi para

pengunjung toko tersebut via facebook untuk memberikan komentarnya

terhadap barang yang ditawarkan. Jika masih ada hal yang ingin

ditanyakan, mahasiswa selaku pengunjung online juga bisa berinterksi

secara langsung dengan pemilik toko melalui chatting. Mahasiswa tertarik

terhadap pemasaran fashion via facebook karena pilihan barang yang

ditawarkan beranekaragam. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

informan Ll, ketika peneliti menanyakan apa kelebihan menjadi konsumen

online. Ll mengatakan demikian,

“Positifnya ya barang yang ditawarkan banyak, info lebih lengkap jadi barang bisa dibandingkan dengan barang lain.”

(Wawancara tanggal 19 April 2010).

Ll mengatakan bahwa kelebihan menjadi konsumen online adalah

barang yang ditawarkan banyak pilihannya dan mendapatkan lebih

lengkap info sehingga dapat digunakan sebagai perbandingan dengan

Page 95: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

95

barang yang lainnya. Dengan lebih banyaknya pilihan fashion yang

ditawarkan via facebook, menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

perilaku mahasiswa dalam pemasaran fashion via facebook untuk

menentukan pilihan apakah akan menjadi konumen online atau tidak.

Berikut merupakan data tabel mengenai factor-faktor yang

mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook

sebagai media pemasaran fashion :

Tabel 3.5 Faktor Pengaruh Terhadap Perilaku Mahasiswa

dalam Memanfaatkan Facebook sebagai Media Pemasaran Fashion

No Faktor Pengaruh Keterangan

1 Faktor Budaya Kebiasaan ingin tampil menarik

2 Faktor Ketertarikan

terhadap Barang

Barang bagus dan tidak

mengecewakan

3 Faktor dari Dalam diri Keinginan untuk memiliki barang

tertentu

4 Faktor Harga Harga yang ditawarkan sesuai

dengan barang

5 Faktor Pengaruh dari Luar Pengaruh dari keluarga atau teman

6 Faktor Pilihan yang

Beragam

Barang yang ditawarkan beragam

disertai dengan info yang lengkap

Sumber : Data Primer

Page 96: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

96

F. Analisa Data

Dilihat dari fenomena perubahan yang tejadi dari dunia nyata yang

beralih ke dunia maya cenderung menjadikan perubahan terhadap perilaku

atau sikap masyarakat. Masyarakat Indonesia, khususnya masyarakan yang

tinggal di Solo merupakan masyarakat yang awalnya tradisional kemudian

bergerak secara pasti menuju masyarakat yang lebih modern. Pembangunan

yang mengarah pada pembentukan masyarakat modern tidak hanya nampak

pada pembangunan fisik kota saja, seperti yang dapat kita lihat sekarang dari

pembangunan pusat-pusat perbelanjaan (mall) dan bahkan pembangunan

apartemen di Solo. Namun, seiring perkembangan tersebut budaya

konsumerisme masyarakat juga ikut berkembang. Karena konsumsi bagi

masyarakat juga merupakan kegiatan mendasar seseorang dalam segala

keadaan.

Konsumsi yang dilakukan masyarakat juga dipengaruhi dengan

adanya rangsangan eksternal yaitu berupa iklan. Iklan yang ditawarkan oleh

produsen selaku penjual produk kepada konsumen atau pembeli dilakukan

dengan bermacam-macam cara. Zaman dulu pemasaran dilakukan secara

langsung yaitu antara produsen atau penjual langsung bertemu atau bertatap

muka dengan konsumen selaku pembeli. Namun seiring dengan

perkembangan zaman yang tentunya diimbangi dengan perkembangan

teknologi, pemasaran juga sudah mulai dilakukan secara online yaitu

pemasaran yang dilakukan lewat internet. Pemasaran ini lebih praktis, antara

produsen atau penjual produk tidak perlu repot-repot ketemu langsung dengan

Page 97: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

97

konsumen. Salah satu media pemasaran di internet secara online adalah

facebook.

Facebook merupakan situs jejaring sosial pertemanan yang sekarang

banyak digemari masyarakat dari kalangan manapun dan dari usia berapapun.

Bahkan seluruh dunia mampu mengenal situs jejaring pertemanan tersebut

dan juga bisa ikut tergabung menjadi anggota dalam komunitas facebook

tersebut. Banyak masyarakat yang sudah tergabung di facebook, rata-rata

semua mahasiswa mempunyai facebook. Facebook tidak hanya menjadi situs

pertemanan saja, tetapi sekarang bertambah fungsi menjadi media pemasaran

secara online. Seperti yang dapat kita lihat akhir-akhir ini banyak sekali

shopping online yang masuk di komunitas facebook. Facebook merupakan

media yang tanpa sekat atau tidak ada batasannya. Sebagai media, facebook

tentunya akan dapat mempengaruhi perilaku seseorang sebagai penggunanya.

Pengaruh yang dihasilkan dapat berupa pengaruh positif maupun pengaruh

negatif.

Pengaruh positif diantaranya adalah pengguna facebook dapat

memperluas jaringan pertemanan dan dapat menambah segala informasi yang

ada di facebook. Seperti informasi dari media mengenai berita news apabila

pengguna ikut tergabung dalam satu komunitas dengan media tersebut;

informasi tentang barang yang dipasarkan melalui media facebook oleh

shopping online apabila pengguna tergabung dalam shopping online tersebut,

informasi lowongan pekerjaan, informasi tentang teman-temannya (bisa

saling membaca status) dalam satu anggota komunitas, informasi lowongan

Page 98: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

98

pekerjaan, dan informasi lainnya. Sedangkan pengaruh negatifnya yaitu

apabila pengguna menulis status di facebook akan dapat diketahui oleh semua

anggota dalam satu komunitasnya, selain itu kebanyakan pengguna facebook

merasa ketagihan dengan facebook seperti merasa ada yang kurang apabila

dalam satu hari belum membuka facebooknya meskipun hanya sekedar

mengecek notification saja.

Banyak barang yang dipasarkan melalui media facebook oleh

shopping online. Mulai dari obat pelangsing atau penggemukan tubuh, obat

pelurus rambut, sampai dengan iklan fashion seperti tas, sepatu, sandal, baju,

celana dan aksesoris-aksesorisnya. Pemasaran fashion yang dilakukan melalui

media facebook inilah merupakan pemasaran yang paling digemari oleh

masyarakat, apalagi untuk kalangan mahasiswa. Semakin meningkatnya

konsumsi masyarakat terhadap fashion dengan semakin berkembangnya

fashion yang ada. Tidak seperti jaman masyarakat tradisional yang

kehidupannya tidak sekomplek masyarakat sekarang.

Suatu fenomena yang dapat ditangkap bahwa masyarakat, khususnya

kalangan mahasiswa jaman sekarang lebih bersifat konsumerisme terutama

masalah fashion. Mahasiswa selalu ingin mengikuti trend yang ada. Mereka

tidak mau dibilang ketinggalan jaman. Padahal masyarakat Indonesia

merupakan masyarakat dari Negara berkembang yang tentunya konsumsi

yang dilakukan tidak sama atau berbeda dengan Negara maju seperti

Amerika. Namun dapat dilihat kenyataannya bahwa mahasiswa sekarang

memiliki kebiasaan atau tingkah laku yang suka meniru dari Negara maju,

Page 99: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

99

apalagi di bidang fashion. Mahasiswa ingin tampil semenarik mungkin

mengikuti gaya pakaian masyarakat barat dengan gaya pakaian yang

digunakan kadang-kadang tidak sesuai dengan kebudayaan sendiri. Meskipun

tidak semuanya demikian.

Di sini facebook merupakan media penghubung. Facebook merupakan

media online yang dugunakan untuk memasarkan berbagai fashion yang

sedang trend masa kini. Tentunya efek yang sama terhadap perilaku

masyarakat yang dalam hal ini adalah mahasiswa akan terjadi antara setiap

belahan Negara. Perilaku yang dimaksud disini bukan hanya perilaku

mahasiswa dalam mengenakan pakaian, tetapi perilaku mahasiswa sebagai

konsumen. Yaitu perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai

media pemasaran online. Jadi tidak bisa dipisahkan antara perilaku orang

barat dengan Indonesia dalam hal mode atau gaya pakaian.

Dari hasil penelitian di dapat beberapa perilaku yang dipilih oleh

mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media pemasaran fashion,

yang kebanyakan dari informan memilih untuk menjadi konsumen online.

Dengan alasan pemasaran di facebook menarik, lebih praktis dan efisien.

Tidak hanya karena alasan itu saja, tentunya perilaku yang di ambil

mahasiswa karena ada yang mempengaruhinya. Jadi karena adanya informasi

yang lebih lengkap dan up to date ( yang dalam hal ini melalui media

facebook ) mengenai fashion yang ditawarkan shopping online tentunya hal

tersebut dapat meningkatkan kecenderungan oleh mahasiswa untuk

melakukan konsumsi.

Page 100: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

100

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya

yaitu sebagai berikut :

1. Semakin berkembangnya teknologi masa kini yaitu khususnya teknologi

informasi. Teknologi yang dimaksud adalah teknologi internet, yang salah

satu situs layanannya adalah facebook. Facebook merupakan situs jejaring

sosial yang sekarang banyak digemari oleh masyarakat, apalagi di

kalangan mahasiswa. Hampir semua mahasiswa tergabung dalam

komunitas jejaring pertemanan yaitu facebook. Facebook adalah situs

jejaring sosial yang mempunyai banyak aplikasi yang dapat memberikan

kemungkinan kepada para penggunanya untuk melakukan berbagai

kegiatan dan interaksi dengan pengguna lainnya. Mulai dari main game

atau permainan, saling nge-tag atau mengirim foto, mengirim pesan

kepada teman satu komunitasnya, chatting, membentuk group atau

kelompok yang disesuaikan dengan latar belakang atau kesamaan minat.

Bahkan saat ini facebook bertambah fungsi yaitu tidak hanya sebagai situs

pertemanan saja tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran

produk seperti pemasaran fashion secara online. Banyak produk yang

sudah dipasarkan melalui media facebook, salah satunya adalah fashion.

Fashion merupakan produk yang sangat digemari oleh masyarakat, yang

Page 101: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

101

dalam hal ini adalah mahasiswa selaku informan dalam penelitian. Fashion

merupakan segala sesuatu yang trend di masa sekarang, diantaranya adalah

pakaian, sepatu, tas dan aksesoris-aksesoris lainnya yang melekat pada

tubuh seseorang.

2. Pemasaran fashion melalui facebook dipandang baik oleh semua

mahasiswa yang dalam hal ini sebagai informan. Facebook merupakan

media pemasaran secara online yang mempunyai beberapa kelebihan

diantaranya adalah mudah, praktis, cepat dan bahkan tanpa harus

mengeluarkan biaya sedikitpun iklan dapat langsung dipasarkan.

3. Perubahan pemasaran fashion yang awalnya secara langsung dan sekarang

dilakukan secara online juga menimbulkan perubahan terhadap perilaku

konsumen yang dalam hal ini adalah mahasiswa S1 Reguler FISIP UNS.

Adapun beberapa perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook

sebagai media pemasaran fashion adalah sebagai berikut :

Ø Perilaku mahasiswa yang acuh tak acuh terhadap pemasaran fashion

via facebook

Ø Perilaku mahasiswa yang hanya sekedar melihat pemasaran fashion via

facebook saja.

Ø Perilaku mahasiswa yang melihat pemasaran fashion via facebook

kemudian melakukan interaksi yaitu memberikan komentar terhadap

pemasaran fashion tersebut.

Ø Perilaku mahasiswa yang melihat pemasaran fashion via facebook dan

mengambil keputusan untuk menjadi konsumen online.

Page 102: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

102

4. Perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media

pemasaran fashion tentunya ada hal-hal yang mempengaruhinya. Adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam

memanfaatkan facebook sebagai media pemasaran fashion di antaranya

adalah faktor budaya, ketertarikan terhadap fashion yang dipasarkan, faktor

dari dalam diri, faktor harga barang, pengaruh dari luar dan faktor pilihan

yang beragam. Faktor ketertarikan terhadap terhadap fashion yang

dipasarkan via facebook merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi

perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media

pemasaran fashion. Tidak hanya karena alasan itu saja, tentunya perilaku

yang di ambil mahasiswa karena adanya informasi yang lebih lengkap dan

up to date ( yang dalam hal ini melalui media facebook ) mengenai fashion

yang ditawarkan shopping online tentunya hal tersebut dapat meningkatkan

kecenderungan oleh mahasiswa untuk melakukan konsumsi.

B. Saran

Sebagai penutup dalam penelitian tentang perilaku mahasiswa dalam

memanfaatlkan media pemasaran fashion yaitu facebook dipetlukan saran

untuk melengkapi penelitian ini. Adapun saran yang dapat peneliti berikan

adalah sebagai berikut :

1. Untuk seluruh masyarakat, khususnya bagi mahasiswa yang dalam hal ini

merupakan informan dalam penelitian hendaknya dapat memanfaatkan

dengan baik situs jejaring pertemanan yaitu facebook sebagai media

Page 103: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

103

pemasaran fashion secara online dan harus lebih berhati-hati dalam

melihat-lihat pemasaran tersebut, harus lebih diteliti kebenaran iklan

tersebut terlebih jika akan membeli produk yang dipasarkan secara online

agar tidak terjadi penipuan ataupun agar tidak kecewa terhadap produk

yang dibeli.

2. Untuk peneliti lain, diharapkan bahwa nantinya terdapat pengembangan

atas penelitian dan fokus yang sama tetapi mungkin dengan menggunakan

metode yang berbeda karena di sini peneliti menyadari akan adanya

kekurangan terhadap penelitian yang dilakukan.

Page 104: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

104

DAFTAR PUSTAKA

Baudrilard, Jean. 2004. Masyarakat Konsumsi. Kreasi Wacana. Yogyakarta. Buku Pedoman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poloiik S1 Reguler tahun

2009/2010. _______________ 1995. Distribusi Pelayanan UmumDi kota : Analisa

Stratifikasi. Tesis. Universitas Indonesia. Duesenberry, J.S. 1949, Income, Saving and the Theory of Consumer Behavior,

Harvard University Press, Cambridge. Engel, James F.,Blackwell, Roger D.,dan Miniard, Paul W.,Perilaku Konsumen,

Alih Bahasa Budiyanto. 1994. Jakarta: Binarupa Aksara. Featherstone, Mike. 2005. Posmodernisme dan Budaya Konsumen. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Kattel, R., Kregel, J.A. and Reinert, E.S. 2009, Radgnar Nurkse: Trade and

Development, Anthem, London. (ISBN 1843317877) Edited Collection of Nurkse's key works.

Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan,

Pengendalian. Prentice Hall. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba 4. Madcoms Madiun. 2009. Menjadi Terkenal Lewat Facebook. Yogyakarta: CV.

Andi Offset. Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurkse, R. 1953, Problems of Capital Formation in Underdeveloped Countries,

Blackwell, Oxford. Poerwodarminto. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Sarwono, Solita.1997.Sosiologi Kesehatan. _____________ 2006.Suatu Study Interpretatif tentang Pemaknaan Jilbab di

Kalangan Mahasiswi Muslim Berjilbab UNS. Skripsi. UNS Surakarta Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen (Edisi

Ketujuh). Klaten : PT. Intan Sejati.

Page 105: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

105

Slamet, Y. 2006. Metode Penelitian Soaial. UNS Press. Soekanto, Soerjono.1990.Sosiologi Suatu Pengantar Sutopo, H.B. Metodologi Penelitian Kualitatif (Dasat Teori dan Penerapannya

dalam Penelitian). Sebelas Maret University Press Veblen, T. 1899 [2005] Conspicuous Consumption, Penguin Books, London. Sumber selain Buku :

1) Jurnal :

Journal of American Science, 2010;6(1) Delafrooz, et al, Students’ Online Shopping Students’ Online Shopping Behavior: An Empirical Study 1 Narges Delafrooz, 2 Laily Hj. Paim and 3 Ali Khatibi 1; 2. Faculty of Resource Management and Consumer Studies, University Putra Malaysia, 43400 Serdang, Selangor, Malaysia 3. Faculty of Management, Management and Science University, Shah Alam, Selangor, Malaysia. [email protected], [email protected], [email protected]

Journal of Interactive Advertising. Online Marketing Communications: Exploring Online Consumer Behavior by Examining Gender Differences and Interactivity within Internet Advertising. Carolynn McMahan, University of North Florida . Roxanne Hovland and Sally McMillan, University of Tennessee. Volume 10,Nomor 1, Fall 2009.

Wacana Indonesia. Jurnal Mahasiswa dan Alumni Pascasarjana se-Indonesia. Volume1,Nomor1, Desember 2009.

2) Website :

Data check facebook.com pada hari Selasa, tanggal 22 Desember 2009 Sumber majalah fortune, yang merujuk ke facebook 21 Februari 2009 www.google.com.

www.sagepublications.com

Page 106: perilaku mahasiswa dalam memanfaatkan facebook sebagai media ...

106

3) Arsip :

Lembar arsip data kemahasiswaan FISIP UNS tahun 2010. Lembar arsip data pengelola hotspot FISIP UNS ( bulan September tahun 2010). Lembar arsip data perpustakaan FISIP UNS tahun 2010.