Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

15
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja Neni Sholihat, S.Psi, M.Psi Disampaikan pada Workshop HIV/AIDS untuk Guru BP oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Tasikmalaya

Transcript of Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Page 1: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Neni Sholihat, S.Psi, M.PsiDisampaikan pada Workshop HIV/AIDS untuk Guru BP oleh Komisi Penanggulangan Aids (KPA)

Kota Tasikmalaya

Page 2: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Perkembangan Fisik◦ Perubahan ukuran dan proporsi tubuh◦ Ciri-ciri seks primer◦ Ciri-ciri seks sekunder

Akibat perubahan fisik masa puber terhadap sikap/perilaku◦ Ingin menyendiri, merasa tidak dimengerti/ diperlakukan

kurang baik, eksperimen seks◦ Bosan, terhadap permainan saat masih anak-anak, tugas

sekolah, kegiatan sosial◦ Inkoordinasi, akibat pertumbuhan dan perubahan tubuh◦ Antagonisme social, tidak mau bekerja sama, sering

membantah dan menentang, permusuhan dengan lawan jenis◦ Emosi yang meninggi, kemurungan, merajuk, ledakan marah,

khawatir, gelisah, mudah menangis karena masalah kecil◦ Hilangnya kepercayaan diri, karena sering mendapat teguran

dan kritik◦ Terlalu sederhana dalam penampilan karena takut dikritik

Karakteristik Remaja

Page 3: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

PERKEMBANGAN KOGNITIF◦ Perkembangan Pengambilan Keputusan◦ Perkembangan Orientasi Masa Depan◦ Perkembangan Kognisi Sosial◦ Perkembangan Penalaran Moral◦ Perkembangan Pemahaman Tentang Agama

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIALPerkembangan Identitas DiriKesadaran akan identitas diri menjadi lebih kuat, remaja mulai mencari identitas dan mempertanyakan “siapa saya sekarang”, dan akan menjadi “siapa atau apa saya di masa depan” sense of self

Page 4: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Tahap Psikososial Rentang Usia

Kepercayaan vs ketidakpercayaan(trust vs mistrust)

Lahir-1 th(masa bayi)

Otonomi vs rasa malu/ragu-ragu(autonomy vs shame and doubt)

1-3 th(masa balita)

Inisiatif vs rasa bersalah(initiative vs guilt)

4-5(prasekolah)

Ketekunan vs rasa rendah diri(industry vs inferiority)

6-11(masa sekolah)

Identitas vs kebingungan peran(ego identity vs role confusion)

12-20(masa remaja)

Keintiman vs isolasi(Intimacy vs isolation)

20-24(dewasa awal)

Generativitas vs stagnasi (generativity vs stagnasi)

25-65(dewasa madya)

Integritas ego vs keputusan(ego identity vs despair)

65-mati(dewasa akhir)

Tahap Perkembangan Psikososial

Page 5: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Pada masa remaja terjadi proses pembentukan identitas diri dan kebingungan identitas, hal ini terjadi karena pada masa tersebut merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Peristiwa yang terjadi pada masa ini menentukan perkembangan kepribadian masa dewasa krisis identitas

Tugas perkembangan remaja adalah menyelesaikan krisis identitas sehingga diharapkan terbentuk suatu identitas diri yang stabil pandangan yang jelas tentang diri, memahami perbedaan dan persamaan dengan orang lain, menyadari kelebihan dan kekurangan diri, penuh percaya diri, tanggap terhadap berbagai situasi, mampu mengambil keputusan penting, mampu mengantisipasi masa depan, serta mengenal perannya dalam masyarakat.

Kondisi Psikososial Remaja

Page 6: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Merupakan proses pemberian bantuan dari konselor kepada klien

agar KLIEN dapat memahami masalah dan

mengambil keputusan dalam menyelesaikan

masalah

KONSELING

Page 7: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

TujuanKonseling

Memberi Dukungan Membantu

Mengenali Masalah

Membantu Menemukan Cara

Menyelesaikan Masalah

Membantu Memahami

Kelebihan dan Kekurangan Setiap

Alternatif Solusi

Page 8: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Prinsip Dasar Konseling

Non diskriminatif

Jujur dan tanggung

jawabsensitifrahasia

Belajarbersama

setara

Tanpa prasangka

Page 9: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Mengapa perlu konseling

Menyadari ada masalah dan

ingin menyelesaikan

Tidak menyadari

punya masalah, tetapi

mengganggu

Mencegah timbulnya masalah Membantu orang

lain menyelesaikan

masalah

Page 10: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Kualifikasi Dasar Konselor

Kongruen

Empati

Dukungan tanpa syarat

Page 11: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Proses konseling

TIDAK HARU

S

•Banyak berkata•Penuh nasehat•Di ruang khusus•Sendirian JAN

GAN

•Hanya menasehati•Bertanya secara interogatif•Memandang persoalan orang lain sama dengan anda•Memandang enteng perasaan orang lain•Membiarkan proses konseling terus berlangsung jika anda tidak paham masalahnya

Page 12: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

PROSES KONSELING

Page 13: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Jadilah Detektif, yang pertama kali dilakukan setelah rapport terbangun adalah galilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai masalah yang dihadapi anak. Jadilah pendengar yang aktif, Kemampuan mendengarkan harus dioptimalkan pada tahap ini. Caranya adalah:◦ Pelihara kontak mata, dan bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa

kita tertarik dan mendengar mereka dengan antusias. Fokus dan tidak kehilangan atensi saat mendengarkan mereka

◦ Gunakan refleksi untuk menunjukkan bahwa kita memahami apa yang disampaikan remaja, ulangi pesan yang disampaikan anak dengan jelas misal: jadi kamu merasa bingung bagaimana menolak ajakan temanmu

◦ Simpulkan apa yang disampaikan remaja sesuai dengan konteks, misal: yang membuat kamu bingung adalah cara menolak ajakan temanmu tanpa menyakitinya dan kamu tetap ingin berteman denganya walaupun tidak setuju dengan tingkah lakunya

◦ Gunakan pertanyaan untuk melakukan klarifikasi, misal: jadi maksudmu adalah………

Teknik Konseling Pada Remaja

Page 14: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Bantu anak menemukan insight atau kesadaran mengenai masalah apa yang sebetulnya mengganggunya. Bantu anak untuk melakukan proses self-evaluation, mengenai masalahnya, sehingga bisa mengidentifikai dan mengevaluasi factor-faktor fisik, emosi, spiritual, dan sikap yang mengganggunya. Misal: gunakan metode ABC.

A. apa masalah yang dihadapi, pendapat dan pandangan atau apa yang ia pikirkan tentang masalah itu.

B. Apa dampak pandangannya itu secara emosi padanya. C. Gunakan contoh = remaja punya pandangan kalo

punya pacar itu keren, nggak punya pacar itu cupu, jadi saya harus punya pacar. B. dampak pandangan itu secara emosi adalah kalo punya pacar = senang dan bahagia. Kalau gak punya pacar sedih, depresi, nggak PD. C. karena pandangan itu maka remaja menjadi tidak percaya diri kalau tidak punya pacar, atau takut diputusin pacar sehingga remaja mau melakukan apa saja yang diminta pacarnya

Page 15: Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja

Bantu dan tunjukkan pada anak bagaimana menyusun strategi untuk menyelesaikan masalahnya dan perubahan perilaku yang diinginkan. Pada tahap ini konselor bertindak sebagai arsitek dan bukan pekerja bangunan. Kita membantu anak merancang rencana atau strateginya saja, dalam memilih dan menentukan materi apa saja yang dibutuhkan anak yang melakukan. Misal : ajukan pertanyaan, jadi apa yang akan kamu lakukan sekarang? Kira-kira solusi apa yang menurutmu paling baik dan mungkin dilakukan? Jika kamu memilih menyelesaikan dengan cara itu, apa dampaknya bagi kamu? Bisakan kamu menerimanya? Bagaimana cara kamu mengatasinya?