PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

33
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek 7. PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK 7.1 Perhitungan Setting Autoreclose Auto recloser adalah suatu peralatan kontrol yang merupakan bagian dari sistem proteksi yang berfungsi memberikan perintah PMT untuk tutup kembali (reclose) setelah relai proteksi penghantar (distance) memberikan perintah buka (tripping) pada PMT akibat gangguan temporer yang terjadi pada saluran transmisi. Pada saluran udara tegangan tinggi dan ekstra tinggi sebagian besar gangguan bersifat temporer, dimana gangguan tersebut akan hilang (clear) setelah pembukaan PMT di kedua sisi, sehingga untuk mempertahankan kesinambungan penyaluran daya dan mempertahankan stabilitas sistem, maka penormalan gangguan setelah PMT dikedua sisi membuka dapat segera dilakukan dengan mengoperasikan Penutup Balik Otomatis (Auto Reclose). Pengoperasian auto-recloser diharapkan dapat meningkatkan availability (ketersediaan) SUTT / SUTET, hal ini berarti peluang (lama dan frekuensi) konsumen terjadi padam dapat dikurangi. Pada kedua Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 131

Transcript of PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

Page 1: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

7. PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE

DAN RELAI SINKRO CEK

7.1 Perhitungan Setting Autoreclose

Auto recloser adalah suatu peralatan kontrol yang merupakan bagian

dari sistem proteksi yang berfungsi memberikan perintah PMT untuk

tutup kembali (reclose) setelah relai proteksi penghantar (distance)

memberikan perintah buka (tripping) pada PMT akibat gangguan

temporer yang terjadi pada saluran transmisi.

Pada saluran udara tegangan tinggi dan ekstra tinggi sebagian besar

gangguan bersifat temporer, dimana gangguan tersebut akan hilang

(clear) setelah pembukaan PMT di kedua sisi, sehingga untuk

mempertahankan kesinambungan penyaluran daya dan

mempertahankan stabilitas sistem, maka penormalan gangguan setelah

PMT dikedua sisi membuka dapat segera dilakukan dengan

mengoperasikan Penutup Balik Otomatis (Auto Reclose).

Pengoperasian auto-recloser diharapkan dapat meningkatkan availability

(ketersediaan) SUTT / SUTET, hal ini berarti peluang (lama dan

frekuensi) konsumen terjadi padam dapat dikurangi. Pada kedua

proteksi utama, fungsi penutup balik otomatis harus diaktifkan dengan

menggunakan setelan yang sama.

7.1.1 Pola A/R berdasarkan pemutusan fasa (pole tripping)

SPAR (single pole autoreclose) dengan inisiate gangguan 1-fasa

tanah

TPAR ( three pole autoreclose) dengan inisiate gangguan fasa-

fasa

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 131

Page 2: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

7.1.2 Pola A/R berdasarkan waktu kerja

A/R cepat (high speed autoreclse) , dipakai

- SPAR cepat dengan inisiate gangguan 1-fasa tanah

- TPAR cepat dengan inisiate gangguan 1-fasa tanah dan

atau fasa-fasa

A/R lambat (low speed autoreclse), dipakai

- TPAR lambat dengan inisiate gangguan 1-fasa tanah dan

atau fasa-fasa. Pengoperasian TPAR lambat harus dikontrol

oleh relai synchro check atau relai lain (seperti rele daya)

yang dapat berfungsi untuk memastikan bahwa kondisi

sinkron pada PMT yang akan reclose masih terpenuhi.

7.1.3 Pola A/R berdasarkan jumlah penutupan balik

Penutupan balik satu kali (single shot autoreclose)

Penutupan balik beberapa kali (multiple shot autoreclose)

7.1.4 Pertimbangan Faktor Teknis dalam Pengoperasian AR

a). A/R tidak boleh bekerja pada kondisi :

o PMT dibuka secara manual atau beberapa saat setelah PMT

ditutup secara manual.

o PMT trip oleh Circuit Breaker Failure (CBF) atau Direct Transfer

Trip (DTT).

o PMT trip oleh pengaman cadangan (Z2, Z3, OCR/GFR).

o PMT trip oleh Switch On To Fault (SOTF), Bila relai proteksi

SUTT tidak dilengkapi dengan fungsi SOTF,

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 132

Page 3: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

maka perlu ditambahkan sirkit A/R blok untuk menunda fungsi

A/R setelah PMT dimasukan secara manual. Lama waktu tunda

sirkit A/R blok akan ditentukan kemudian.

o PMT trip oleh out of step protection (bila ada pola out of step

trip).

b) A/R tidak boleh dioperasikan pada :

o SKTT

o SUTT yang tersambung ke trafo dengan sambungan T

(Gambar 1).

Gambar 1 : SUTT yang tersambung ke Trafo dengan sambungan T, di C tidak ada proteksi SUTT

c) Mempertimbangkan dampak terhadap kerusakan peralatan pada saat gangguan permanen maka A/R dioperasikan hanya dengan single shot.

d) Pola A/R yang dapat diterapkan adalah :o A/R cepat untuk 1 (satu) fasa, 3 (tiga) fasa dan 1+3 (satu

atau tiga) fasa.o A/R lambat untuk 3 (tiga) fasa.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 133

Page 4: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

Pemilihan pola diatas dengan mempertimbangkan batasan-batasan yg dijelaskan di bawah ini.

7.1.5 Faktor yang mempengaruhi pemilihan Pola A/R.

o Pemilihan pola single phase autoreclose (SPAR) atau three

phase auto reclosing (TPAR) dengan waktu reclose cepat atau

lambat harus mempertimbangkan konfigurasi jaringan seperti

dibawah ini (Gambar 2):

a. Jaringan radial sirkit tunggal.

b. Jaringan radial sirkit ganda.

c. Jaringan looping sirkit tunggal.

d. Jaringan looping sirkit ganda.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 134

(c)

(a)

(b)

SUTT

LOOPING

SISTEM A SISTEM B

Page 5: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

7.1.6 Pemilihan pola single phase auto reclosing (SPAR) atau three

phase auto reclosing (TPAR) dengan waktu reclose cepat atau

lambat harus mempertimbangkan batas stabilitas sistem,

karaktesitik PMT dan peralatan proteksi yang digunakan.

Pertimbangan ini menyangkut besarnya nilai setelan untuk dead

time dan reclaim time.

7.1.7 Pemilihan pola A/R dengan waktu reclose cepat atau lambat

harus mempertimbangkan persyaratan pada kedua ujung saluran

antara lain

a. kemungkinan reclose pada gangguan permanen.

b. kemungkinan gagal sinkron pada saat reclose.

c. salah satu sisi tersambung ke unit pembangkit.

d. penutupan dua pmt yang tidak serentak.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 135

(d)SUTT

LOOPING

SISTEM A SISTEM B

Gambar 8.3.1 . Konfigurasi jaringan.

Page 6: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

7.1.8 Pengoperasian High Speed A/R (A/R cepat)

Pengoperasian A/R cepat dapat diterapkan bila memenuhi

persyaratan sbb :

a. Siklus kerja (duty cycle) dari PMT sesuai untuk operasi

dengan A/R cepat.

b. Sistem proteksi di semua ujung saluran bekerja pada basic

time/ instantenous.

c. Kemampuan poros turbin (terutama yang berporos panjang)

dan belitan stator generator perlu diperhatikan , sehingga

pengoperasian high speed A/R 3 fasa pada SUTT/SUTET di

GI pembangkit atau yang dekat pembangkit dilakukan setelah

ada kepastian bahwa operasi high speed A/R 3 fasa tidak

membahayakan turbin dan generator.

7.1.9 Penerapan A/R cepat 1(satu) fasa

Dapat diterapkan pada konfigurasi atau sistem berikut :

a. SUTET

b. SUTT jaringan radial sirkit tunggal atau ganda.

c. SUTT jaringan looping sirkit tunggal atau ganda.

7.1.10 Penerapan A/R cepat 3 (tiga) fasa

a. Dapat diterapkan pada konfigurasi atau sistem berikut :

SUTT jaringan radial sirkit tunggal atau ganda.

SUTT jaringan looping sirkit tunggal atau ganda (lihat

penjelasan butir 3.3.3.b)

b. Pengoperasian high speed A/R 3 fasa , disamping memberikan

keuntungan pada sistem yaitu memperbaiki stability margin,

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 136

Page 7: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

mengurangi terjadinya pembebanan kritis akibat gangguan

pada SUTT/SUTET maupun pada saluran interkoneksi,

juga memberikan resiko berupa kemungkian terjadinya

gangguan yang lebih parah bila operasi A/R pada saat ada

gangguan permanen. Dengan demikian maka pengoperasian

high speed A/R 3 (tiga) fasa harus didahului dengan keyakinan

(berupa hasil studi) bahwa pengoperasian A/R akan memberi

manfaat yang besar dengan resiko yang kecil.

c. Penerapan A/R cepat 3 (tiga) fasa untuk jaringan looping harus

dilengkapi dengan relai synchro check atau relai lain (rele

daya) yang dapat berfungsi untuk memastikan bahwa kondisi

sinkron pada PMT yang akan reclose masih dipenuhi .

7.1. 11 Pengoperasian A/R lambat 3 (tiga) fasa (delayed A/R )

a. Pengoperasian A/R lambat hanya diterapkan pada A/R 3

(tiga) fasa.

b. Pengoperasian A/R lambat 3 (tiga) fasa dipilih bila

pengoperasian A/R cepat 3 fasa menghadapi kendala

seperti yang diuraikan pada butir 3.3. 3 b.

c. Penerapan A/R lambat 3 (tiga) fasa, dapat diterapkan pada

konfigurasi atau sistem berikut :

- SUTT jaringan radial sirkit tunggal atau ganda.

- SUTT jaringan looping sirkit tunggal atau ganda.

Mempertimbangkan stres pada poros generator maka disarankan

agar operasi reclose PMT pada SUTT/SUTET yang terganggu

dilakukan secara berurutan dimulai dari PMT yang jauh dari

pembangkit atau yang fault levelnya lebih kecil, baru kemudian

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 137

Page 8: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

PMT yang dekat pembangkit ( secara manual atau dengan auto

recloser).

8.5.1Synchro check relay Pengoperasian A/R lambat 3 fasa harus dikontrol oleh relai synchro check atau relai lain (seperti rele daya) yang dapat berfungsi untuk memastikan bahwa kondisi sinkron pada PMT yang akan reclose masih dipenuhi .

7.2 Perhitungan Setting Autoreclose

7.2.1 Waktu Penutupan Balik (dead time):

Waktu penutupan balik (dead time) adalah waktu tunda fungsi

penutup balik untuk memberikan perintah penutupan kembali

(reclosing) pada PMT sejak rele proteksi memberikan perintah

pemutusan gangguan pada PMT,

Lamanya setelan dead time dipengaruhi oleh :

1. Minimal oleh waktu pemutusan busur api dan deionisasi

udara.

2. Maksimal oleh kestabilan sistem.

Selain itu dead time juga dipengaruhi oleh pola auto reclose yang

dipergunakan. Sebagai referensi waktu pemutusan busur api

minimum dapat diperkirakan dengan rumus sebagai berikut :

Tmin = 10.5 + V/34.5 cycles (Ref, Power System Protection, P.M

Anderson)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 138

Tegangan Sistem

(kV)

Waktu De-ionisasi

(detik)

66 0.25

150 0.30

275 0.37

500 0.50

.

Page 9: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

Berdasarkan pertimbangan pertimbangan diatas maka batasan

pemilihan setting waktu tunda (dead time ) adalah sbb :

Pola SPAR harus lebih kecil dari CB Pole Discrepancy dan

GFR, maka untuk SPAR paling cepat 0.8-1.0 detik.

Pola TPAR cepat (high speed) dipilih 1.0-2.0 detik

Pola TPAR lambat (low speed) dipilih 3.0-10 detik.

Setting waktu (Dead Time) untuk pola TPAR harus dibedakan

di sisi source dan di sisi GI di depannya dengan selisih waktu

minimum 1 detik, untuk memberikan kepastian bahwa relai

sinkron sudah bekerja dengan benar.

7.2.2 Reclaim Time :

Reclaim time adalah rentang waktu tertentu diantara PMT tutup

kembali dengan siklus penuh autoreclose reset kembali. Setelan

Reclaim time harus diatas waktu kesiapan PMT untuk dapat close

pada siklus berikutnya. Gangguan yang terjadi di dalam reclaim

time akan dianggap sebagai gangguan yang bersifat permanen.

7.2.3 Manual close time :

Adalah rentang waktu tunda tertentu diantara penutupan PMT

secara manual oleh operator untuk mem-blok rangkaian starting

autoreclose dari relai utama (distance relay). Selama rentang

waktu tersebut A/R tidak aktif (di-blok)

7.2.3 Pole discrepancy

Pada system PMT single pole, terdapat suatu skema kegagalan

PMT (breaker failure) untuk mendeteksi ketertinggalan PMT untuk

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 139

Page 10: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

posisi NO - NC. Dalam pengertiannya pole discrepancy adalah

suatu system pendeteksi keserempakan gerakan PMT single pole

agar dapat keluar atau masuk secara bersamaan. Fungsi ini

meyakinkan bahwa tidak ada satu atau dua PMT yang dalam

kondisi terbuka dalam selang waktu yang ditentukan. Jika pada

selang waktu tersebut, ada arus yang mengalir pada 1 atau 2 fasa,

tapi tidak pada 3 fasa, CB auxiliary contacts akan memberikan

indikasi, dan setelah selang waktu tersebut terpenuhi maka PMT

akan trip 3 fasa. Fungsi pole discrepancy ini adalah untuk menjaga

agar tidak terjadi ketidakstabilan pada fasa – fasa di system.

Prinsip kerja pole discrepancy dijelaskan dengan gambar logic

berikut :

Pada gambar diatas bahwa dengan kombinasi logic dengan

menggunakan kemampuan programmable relay – relay modern

sekarang ini, kontak 52A dan 52B yang langsung diambil dari

kontak – kontak PMT. Input – input ini dikombinasikan dan output

kombinasi kontak – kontak CB ini dimasukan ke dalam suatu

timer, yang akan menghitung waktu untuk memantau kegagalan

keserempakan PMT.

Waktu kerja CB Pole discrepancy akan mempengaruhi

keberhasilan SPAR, oleh karena itu setelannya harus lebih besar

dari setelan dead time SPAR, tetapi harus lebih kecil dari waktu

kerja GFR penghantar maupun trafo, maka setelan waktu CB Pole

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 140

Gambar 2.2.1

Page 11: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

Discrepancy dipilih 1.5 detik.

7.3 Perhitungan Setting Sinkro CekPada prinsipnya relai cek sinkron berfungsi untuk mengetahui kondisi

sinkron antara dua sistem yang diukur untuk menghubungkan kedua

sistem tersebut. Besaran-besaran yang dibandingkan dan di-setting

yaitu :

7.3.1 Beda Sudut fasa

Perbedaan sudut fasa tegangan antara Bus dengan Line yang

aman dalam proses penutupan PMT agar tidak terjadi asinkron.

Setting sudut fasa yaitu () : 5° - 15°

Untuk jaringan yang jauh dari pembangkit dipilih maksimum 15°,

sedangkan pada jaringan yang dekat dengan pembangkit sudut

fasa maksimum adalah 5°

Catatan,

semakin kecil setelan sudut fasa, maka penutupan PMT untuk

proses sinkron semakin aman, tetapi semakin sulit proses paralel.

Untuk mendapatkan setelan yang paling optimum dalam suatu titik

sinkron harus mengacu kepada hasil studi Bidang Perencanaan

Sistem Tenaga Listrik P3BS.

7.3.2 Beda Tegangan

Setelan tegangan harus memenuhi kebutuhan tegangan nominal

sistem, jika tegangan terlalu kecil di bawah nilai nominalnya PMT

tidak direkomendasikan untuk dimasukkan (blok).

Setelan tegangan minimum 80 % Vn sistem.

Setelan selisih tegangan (V) = ( 5% – 10% ) Vn.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 141

Page 12: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

7.3.2 Selisih Frekuensi (bagi relai yang tersedia setting f)

Penentuan setelan frekuensi mengacu kepada hubungan antara

setelan waktu dengan setelan sudut fasa dan dinyatakan dalam

persamaan :

f = / (180°*t)

Contoh :

Setelan waktu kerja : 0.5 detik

Setelan sudut fasa () : 10°

Maka selisih frekuensi :

f = 10/(180° x 0.5)

f = 0.111 Hz dlm selang waktu 0.5 sekon

Sehingga setelan frekuensi : f = 0.1 Hz

7.3.4 Setting (DL/LB) dan (LL/DB)

Penentuan setting DL/LB atau LL/DB disesuaikan dengan

kebutuhan operasi sistem, khususnya dalam proses pemulihan

setelah gangguan sistem.

1). Logic Live Bus & Live Line 2). Logic Livebus & Deadline

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 142

SCB L

B

SCL

B

Page 13: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

3). Logic Deadbus & Liveline 4). Logic Deadbus & Liveline or Livebus & Deadline

Keterangan :

Normally Close (NC), membuka pada saat bertegangan

Normally Open (NO), menutup pada saat bertegangan

B = Bus ; L = Line ; SC = Synchrocheck.

Proses penutupan PMT secara manual atau otomatis (dengan AR),

untuk kebutuhan kirim tegangan (line charging), maka setelan

dipilih logic-2 Live Bus & Dead Line

DL/LB : IN

LL/DB : OUT

Proses penutupan PMT secara manual atau otomatis (dengan AR),

untuk kebutuhan sinkron (pararel), maka setelan dipilih logic-1

Live Bus - Live Line

DL/LB : OUT

LL/DB : OUT

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 143

SCB

LB

LB L

L

SC

Page 14: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

Proses penutupan PMT secara manual atau otomatis (dengan AR),

untuk kebutuhan pengiriman tegangan maupun penerimaan

tegangan, maka setelan dipilih logic-4 Dead bus & Live line or

Live bus & Dead line

DL/LB : IN

LL/DB : IN

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 144

Page 15: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

CONTOH – AR-1 SETTING A/R Distance Relai Siemens – 7SA511

o A/R function untuk dioperasikan diposisikan ON

o A/R block Rev diposisikan YES

o Manual block diposisikan YES

o T- Reclaim waktu reset disetting Trec = 40 detik

o Time lock-out after un succesful A/R T1o = 40 detik

o Time block after manual close dipilih Tmclose = 20

detik

o CB ready interrogation at the first command YES

o CB close NEVER

o RAR 1-pole program SPAR/TPAR dipilih SPAR

o RAR T- action dipilih tact 1P = 0.2 detik

o RAR Time 3-pole tact 3P = 0.5 detik

o RAR 1-pole dead time tdead = 1 detik

o RAR accelerated 1pole dead time (UO dependent )

o Blocking with evolving Always

o Discrimination time for evolving fault tdiscri = 1.5 detik

o 3-pole when AR is blocked during 1-pole dead time YES

o Delayed AR program

o Number of DAR shots after 1-pole inisiationAR

o Number of DAR shots after 3-pole inisiationAR

o Delayed AR action time

o Delayed AR 3-pole dead time for 1st shot

o Delayed AR 3-pole dead time for 2st shot

o Delayed AR 3-pole dead time for 3st shot

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 145

Page 16: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

CONTOH AR-2Distance Relai AREVA - MICOM P442

49 GROUP 1 AUTORECLOSE

4901 GROUP 1 AUTORECLOSE MODE

4902 1P Trip Mode 1

4903 3P Trip Mode 3

4904 1P Dead Time 1 1.000 s

4905 3P Dead Time 1 1.200 s

4906 Dead Time 2 60.00 s (tidak diaktifkan)

4909 Reclaim Time 80.00 s

490A Close Pulse Time 200.0ms

490B Discrim. Time 5.000 s

490C A/R Inhibit Wind 5.000 s

490D C/S 3P Rcl DT1 Enabled

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 146

Page 17: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

CONTOH – AR-3 Setting AR GEC-ALSTHOM LFAA-101

FUNCTION- 1 sampai dengan 6

Adalah untuk menentukan MODE A/R yang dinginkan dengan cara

memilih ON atau OFF sesuai dengan tabel.

ON FUNC = 1

OFF FUNC = 0

MODE FUNGSI 1 2 3 5 5 6

1 SPAR dgn initiate ggn 1F-E ON ON OFF OFF OFF OFF

3A TPAR Cepat dgn initiate

ggn 1F-E

ON OFF OFF ON OFF OFF

3B TPAR Cepat dgn initiate

ggn 1F-E, 2F & 3F

ON OFF ON ON OFF OFF

3C TPAR Cepat dgn initiate

ggn 1F-E dan TPAR

Lambat dgn initiate ggn 2F

& 3F

ON OFF OFF ON OFF ON

1-3 SPAR dgn initiate ggn 1F-E

dan TPAR Cepat dgn

initiate ggn 2F & 3F

ON ON ON OFF OFF OFF

Catatan : - Jika dipilih TPAR, agar dipakai TPAR LAMBAT (Delay

Time) tipikal setting dead time 3-60 detik.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 147

Page 18: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

- Setelan waktu High Speed TPAR dan Delay Time TPAR

disetel sama.

FUNCTION- 7

ON LINE V INTERLOCK IN

Input VT harus pada awalnya menunjukkan bahwa line menyala

untuk pengaktipan A/R. Dan kemudian harus menunjukkan bahwa

Line telah mati, sebelum Dead time start

Tegangan Line tidaklah diperlukan mati untuk SPAR, sebab tahap

yang dimonitor tidak boleh menjadi trip

OFF LINE V INTERLOCK OUT

Siklus A/R diaktipkan dan dieksekusi tanpa memandang input VT

line

FUNCTION- 8

ON PSB INH DT + CP

Keluaran PSB menghalangi dioperasikan selama siklus Dead Time

dari SPAR, seperti halnya selama pulsa close.

OFF PSB INH CP ONLY

Keluaran PSB menghalangi dioperasikan hanya selama Pulsa

Close dari suatu siklus A/R.

FUNCTION- 9

ON CPLS ON FOR CPT

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 148

Page 19: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

Perintah CB menutup dipelihara agar dekat dengan setelan waktu

pulsa close, kecuali jika CB trip kembali sebelum setelan waktu

pulsa close telah berakhir (terlampaui). Dalam hal ini, perintah di

anulir (dipotong) untuk mencegah terjadinya pumping.

OFF CPLS OFF – CB CLS

Perintah CB menutup, dipotong ditengah-tengah setelah CB

menutup.

FUNCTION- 10

‘ON’ OUTO RESET – L/O

Relay akan reset secara otomatis dari status lock-out jika CB

menutup oleh kontrol manual dan tinggal menutup untuk setelan “

Manual close time”

OFF NO OUTO RESET – L/O

Relay akan reset dari status lock-out hanya oleh energizing input

RSTLCK1

FUNCTION- 11

ON 3 PHASE HSAR – NO SYNC

A/R 3-fasa cepat (high speed A/R) dibuat tanpa memandang

(mere-ferensi) input V Monitor Sync-1 atau Synchrocheck

‘OFF’3 PHASE HSAR > SYNCH

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 149

Page 20: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

Kedua A/R 3-fasa baik cepat (high speed A/R) maupun lambat

( delayed A/R) memerlukan input V Monitor Sync-1 atau

Synchrocheck yang live sebelum perintah CB close

dikeluarkan.

FUNCTION- 12

ON IN12 ON = ENABLE

‘OFF’IN12 OFF = ENABLE

LFAA 101 dapat “ enabled “ oleh kondisi ekternal. Sebagai contoh

beberapa utilitas yang pakai oleh A/R atas feeder tertentu yang

memungkinkan.

Jika FUNC-12 ON, LFAA 101akan “enabled” dari input –12 (B23)

melalui kontak normaly open, jika kondisi memungkinkan akan

terpenuhi.

Jika FUNC-12 OFF, LFAA 101 akan “enabled” oleh tanpa

energizing input –12 (B23) seperti diatas.

Jika ‘ enable’ tidak dipakai, set FNCT-12 OFF dan terminal B23

tidak disambung.

FUNCTION- 13

ON DELAYED TIME > PROT RESET

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 150

Page 21: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

Dead Time mulai bekerja jika :

(a). CB sudah trip (membuka)

(b). Tegangan di line telah mati

(c). Relay proteksi sudah reset

‘OFF’DELAYED TIME WHEN CB TRIP

Dead Time akan mulai bekerja jika (a) dan (b) diatas terpenuhi,

tanpa menunggu relay proteksi reset.

FUNCTION- 14

ON 52 AUX CONTACT

Skema logic yang dicatat CB close jika input CB AUX1 adalah

hidup open jika CB AUX1 adalah mati.

OFF 52 AUX CONTACT

Skema logic yang dicatat CB close jika input CB AUX1 adalah

mati, open jika CB AUX1 adalah hidup

FUNCTION - 15

ON LOW E = CLOSED

Skema logic yang dicatat CB SEHAT (ready untuk tampilan trip/

autoreclose) jika ENERGY1 adalah mati. TIDAK SEHAT jika

ENERGY1 adalah hidup.

OFF LOW E = OPEN

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 151

Page 22: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

Skema logic yang dicatat CB SEHAT (ready) jika ENERGY1

adalah hidup.

TIDAK SEHAT jika ENERGY1 adalah mati. ah hidup open jika

CB AUX1 adalah mati.

FUNCTION- 16

ON LIVE LINE = CLOSED

Skema logic yang dicatat LINE LIVE jika input Line VT adalah

hidup, mati jika Line VT mati.

OFF LIVE LINE = OPEN

Skema logic yang dicatat LINE LIVE jika input Line VT adalah

mati, dan mati jika Line VT hidup.

FUNCTION- 17

ON AR > CB OPEN/CLSD

Sikluk A/R akan diinisiate oleh bekerjanya relay proteksi dengan

diawali CB masing-masing membuka (open) atau menutup (close).

OFF AR > CB CLSD ONLY

Sikluk A/R akan diinisiate oleh bekerjanya relay proteksi hanya jika

diawali CB menutup (close) ketika relay bekerja.

FUNCTION- 18

ON MAINT ALARM IN

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 152

Page 23: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

Fasilitas alarm saat kondisi pemeliharaan dipergunakan.

OFF MAINT ALARM OUT

Fasilitas alarm saat kondisi pemeliharaan tidak dipergunakan.

FUNCTION- 19

ON MAINT LOCK-OUT IN

Fasilitas lock-out saat kondisi pemeliharaan dipergunakan.

OFF MAINT LOCK-OUT OUT

Fasilitas lock-out saat kondisi pemeliharaan tidak dipergunakan.

FUNCTION- 20

ON M. LCKT IMMEDIATE

Jika FUNC 19 di ON, pemeliharaan lock-out bekerja dengan

seketika ketika setelan konter (nomor) dari trip gangguan (fault trip)

telah terjadi.

OFF M. LCKT ARIP OFF

Jika FUNC 19 di ON, pemeliharaan lock-out bekerja pada akhir

siklus A/R dimana target setelan konter (nomor) dari trip gangguan

(fault trip) telah dijangkau.

FUNCTION- 21

ON SYNREQ DT STAR

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 153

Page 24: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

Keluaran SYNREQ kerja, untuk memulai suatu Synchronizing

pemilihan tegangan luar jika digunakan, saat memulai Dead time

A/R 3-fasa, ketika pre-closing dipergunakan (lihat Function 11).

OFF SYNREQ DT COMP

SYNREQ kerja pada akhir Dead time A/R 3-fasa, ketika

dipergunakan

FUNCTION- 22

ON FAST SYNC IN

Jika FNCT 21 di ON, Skema logic dikeluarkan seketika keluaran

CB close bila SYNCHK1 menjadi nyala (kerja) selama Dead Time

A/R 3 fasa.

OFF FAST SYNC OUT

Skema logic akan menunggu sampai berakhirnya Dead Time

sebelum keluaran CB close, bahkan jika SYNCHK1 menyala lebih

awal

FUNCTION- 23

ON FCNG STTGS OUT SRV

Relay harus berubah keluar dari servis untuk merubah setelan,

counter reset atau pengujian output.

OFF FAST SYNC OUT

Setelan relay akan dirubah, reset counter dan pengujian output,

dengan relay masing-masing in service atau out service.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 154

Page 25: PERHITUNGAN SETTING RELAI AUTO RECLOSE DAN RELAI SINKRO CEK.doc

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Perhitungan Setting Relai Autorclose dan Sinkro cek

FUNCTION- 24

ON PRIORITY LOGIC

OFF BACK UP LOGIC

LFAA 101 dapat dioperasikan pada peralatan Utama/Cadangan di

mana Skema proteksi feeder Utama-1 dan Utama-2 masing-

masing memberikan suatu A/R yang dedicated. Dalam hal tersebut

seharusnya interlok satu sama sama yang dipakai pada input 11

(STOP), terminal B21, sebagaimana diperlihatkan dalam diagram

LFAA 101 01 shet 1 , note-3.

Untuk mengcover suatu masalah, dimana kedua relay meng

inisiate secara serempak, satu relay di setel sebagai relay yang

perioritas oleh setelan FNCT 26 ON, dan relay lainnya akan

menjadi FNCT 26 OFF. Ini akan menjadi urutan perioritas relay

untuk memberikan kontrol dari Siklus A/R dan akan menghentikan

siklus A/R dari relay cadangan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 155