Perhitungan Dosis Obat

16
PERHITUNGAN DOSIS PERHITUNGAN DOSIS OBAT OBAT dr. Rizky Amalia dr. Rizky Amalia

Transcript of Perhitungan Dosis Obat

Page 1: Perhitungan Dosis Obat

PERHITUNGAN DOSIS PERHITUNGAN DOSIS OBATOBAT

dr. Rizky Amaliadr. Rizky Amalia

Page 2: Perhitungan Dosis Obat

PERHITUNGAN DOSIS PERHITUNGAN DOSIS OBATOBAT

Dosis obat adalah jumlah obat yang Dosis obat adalah jumlah obat yang diberikan kepada penderita dalam diberikan kepada penderita dalam satuan berat (gram, miligram, satuan berat (gram, miligram, mikrogram) atau satuan isi (mililiter, mikrogram) atau satuan isi (mililiter, liter) atau unit unit lainnya (unit liter) atau unit unit lainnya (unit ininternternasional)asional)

Tujuan perhitungan dosis obat : agar Tujuan perhitungan dosis obat : agar pemberian sejumlah obat mencapai pemberian sejumlah obat mencapai efek terapeutik (dosis lazim atau efek terapeutik (dosis lazim atau dosis terapeutik)dosis terapeutik)

Page 3: Perhitungan Dosis Obat

PERHITUNGAN DOSIS OBATPERHITUNGAN DOSIS OBAT (2)(2)

karena pemberian yang melebihi dosis karena pemberian yang melebihi dosis terapeutik bisa terjadi keracunan (dosis terapeutik bisa terjadi keracunan (dosis toxica)toxica)

Faktor faktor yang mempengaruhi dosis Faktor faktor yang mempengaruhi dosis obat :obat :a. Faktor obat :a. Faktor obat :

1.1. Sifat Fisika : daya larut obat dalam Sifat Fisika : daya larut obat dalam air/lemak, kristal/ amorf, dan lain laiair/lemak, kristal/ amorf, dan lain lainn

2.2. Sifat kimiawi : asam, basa, garam, Sifat kimiawi : asam, basa, garam, ester,pH.ester,pH.

3.3. Toksisitas obatToksisitas obat

Page 4: Perhitungan Dosis Obat

PERHITUNGAN DOSIS OBAPERHITUNGAN DOSIS OBAT T (3)(3)

b. Cara pemberian obat kepada penderitab. Cara pemberian obat kepada penderita1. Oral1. Oral2. Parenteral2. Parenteral3. Rektal, vaginal3. Rektal, vaginal4. Lokal, topikal4. Lokal, topikal5. Lain lain : implantasi, sublingual5. Lain lain : implantasi, sublingual

c. Faktor penderita :c. Faktor penderita :1. Umur1. Umur2. Berat badan2. Berat badan3. Jenis kelamin3. Jenis kelamin

Page 5: Perhitungan Dosis Obat

PERHITUNGAN DOSIS OBATPERHITUNGAN DOSIS OBAT (4)(4)

4. Ras4. Ras

5. Tolerance5. Tolerance

6. Obesitas6. Obesitas

7. Sensitivitas individual7. Sensitivitas individual

8. Keadaan patofisiologi8. Keadaan patofisiologi Cara Menghitung Dosis Obat :Cara Menghitung Dosis Obat :

1. Berdasar Umur1. Berdasar Umur

2. Berdasar Berat badan2. Berdasar Berat badan

Page 6: Perhitungan Dosis Obat

Cara Menghitung Dosis ObatCara Menghitung Dosis Obat

A.A. Dosis obat untuk anak (berdasar Dosis obat untuk anak (berdasar perbandingan dengan dosis orang dewasa) :perbandingan dengan dosis orang dewasa) :

1.1. Berdasar Perbandingan UmurBerdasar Perbandingan Umur Young : Young :

Tidak berlaku untuk anak > 12 tahunTidak berlaku untuk anak > 12 tahun

Dilling :Dilling :

Da = dosis anak; Dd = dosis dewasa; n Da = dosis anak; Dd = dosis dewasa; n = umur dalam tahun= umur dalam tahun

)(12

mgDdn

nDa

)(20

mgDdn

Da

Page 7: Perhitungan Dosis Obat

2.2. Menurut perbandingan berat badan (BB Menurut perbandingan berat badan (BB dewasa 70 kg)dewasa 70 kg)

SagelSagel

)(100

)1513(mgDd

wDa

)(100

)78(mgDd

wDa

)(100

)123(mgDd

wDa

)(100

)166(mgDd

wDa

Umur 0-20 minggu

Umur 20-52 minggu

Umur 1-9 tahun

Umur 10-19 tahun

Page 8: Perhitungan Dosis Obat

Menurut luas permukaan Menurut luas permukaan tubuh dibandingkan dewasa tubuh dibandingkan dewasa (Luas permukaan tubuh (Luas permukaan tubuh orang dewasa 173 m 3)orang dewasa 173 m 3) Crawford – Terry – RourkeCrawford – Terry – Rourke

xDdLPTdewasa

LPTanakDa

Page 9: Perhitungan Dosis Obat

B. Dosis Obat Untuk Penderita ObesitasB. Dosis Obat Untuk Penderita Obesitas

Obesitas : Berat Badan > 20 % Berat Badan Ideal. Obesitas : Berat Badan > 20 % Berat Badan Ideal. BMI = BB ( KG ) / TB ( M ) BMI = BB ( KG ) / TB ( M ) Menurut Ritschel : Menurut Ritschel : BB Ideal = ( T – 100 ) 0,9 ( Kg )BB Ideal = ( T – 100 ) 0,9 ( Kg )T: Tinggi Badan dalam cmT: Tinggi Badan dalam cm

Untuk obat dengan daya larut dalam lemak Untuk obat dengan daya larut dalam lemak kecil( contoh : gentamicin, kanamycin, kecil( contoh : gentamicin, kanamycin, streptomicin ) dianjurkan untuk orang gemuk streptomicin ) dianjurkan untuk orang gemuk perhitungan dosis obat didasarkan pada lean body perhitungan dosis obat didasarkan pada lean body atau berat badan tanpa lemak ( BBTL ). atau berat badan tanpa lemak ( BBTL ).

Sebaliknya obat yang daya larutnya dalam lemak Sebaliknya obat yang daya larutnya dalam lemak besar( contoh : thiopental ) perhitungan dosis besar( contoh : thiopental ) perhitungan dosis sebaiknya berdasarkan berat badan nyata ( BBN ) sebaiknya berdasarkan berat badan nyata ( BBN ) penderita.penderita.

BBTL = BBN. ( 100 - % lemak ) KgBBTL = BBN. ( 100 - % lemak ) Kg

Page 10: Perhitungan Dosis Obat

C. Dosis Obat UNtuk Penderita GeriatrikC. Dosis Obat UNtuk Penderita Geriatrik

Dengan meningkatnya umur terjadi perubahan Dengan meningkatnya umur terjadi perubahan perubahan fisiologi maupun patologi pada seseorang, perubahan fisiologi maupun patologi pada seseorang, hal ini mempengaruhi konsentrasi obat dalam tubuh. hal ini mempengaruhi konsentrasi obat dalam tubuh. Kecepatan ADME obat pun berubah.Kecepatan ADME obat pun berubah.Kecepatan Absobsi obat < dewasa muda,tapi total Kecepatan Absobsi obat < dewasa muda,tapi total absorbsi tetap, sebab :absorbsi tetap, sebab :

– Sekresi getah lambung menurunSekresi getah lambung menurun– Transport aktif obat menurunTransport aktif obat menurun– Cairan total tubuh menurun ( konsentrasi obat dalam Cairan total tubuh menurun ( konsentrasi obat dalam

tubuh >> )tubuh >> )– Kecepatan pengosongan lambung dan motilitas usus Kecepatan pengosongan lambung dan motilitas usus

berubah.berubah.– Kadar albumin menurun Kadar albumin menurun → hati hati untuk obat yang → hati hati untuk obat yang

terikat sebagian besar protein→konsentrasi ↑terikat sebagian besar protein→konsentrasi ↑– Kecepatan eliminasi menurun →obat lambat Kecepatan eliminasi menurun →obat lambat

diekskresi diekskresi

Page 11: Perhitungan Dosis Obat

BENTUK BENTUK BENTUK BENTUK OBATOBAT

dr. Rizky Amaliadr. Rizky Amalia

Page 12: Perhitungan Dosis Obat

BENTUK-BENTUK OBATBENTUK-BENTUK OBAT

1.1. Obat Bentuk Sediaan Cair :Obat Bentuk Sediaan Cair :a.a. Solutio : larutan homogen solvens (air) & solut Solutio : larutan homogen solvens (air) & solut

(padat, gas, cairan) (padat, gas, cairan) Boorwater, Jodii Boorwater, Jodiib.b. Mixtura : campuran beberapa cairan Mixtura : campuran beberapa cairan OBP OBPc.c. Mixtura agitanda : campuran yang ada Mixtura agitanda : campuran yang ada

endapan endapan liquor faberi liquor faberid.d. Suspensio : sediaan yang mengandung bahan Suspensio : sediaan yang mengandung bahan

obat padat dalam bentuk halus yang tidak larut obat padat dalam bentuk halus yang tidak larut tetapi terdispersi dalam cairan/vehiculum tetapi terdispersi dalam cairan/vehiculum caladine lotion, procain penicilincaladine lotion, procain penicilin

e.e. Emulsium/emulsi : sediaan yang homogen Emulsium/emulsi : sediaan yang homogen mengandung minyak/lemak yang terdispersi mengandung minyak/lemak yang terdispersi dalam vehikulum dalam vehikulum balsamum peruvianum, balsamum peruvianum, emulsi benzilin benzoatemulsi benzilin benzoat

Page 13: Perhitungan Dosis Obat

BENTUK-BENTUK OBAT BENTUK-BENTUK OBAT (2)(2)f.f. Saturatio : bentuk obat cair Saturatio : bentuk obat cair larutan yang jenuh larutan yang jenuh

dengan CO2 sebagai corrigens. Ex : Redoxondengan CO2 sebagai corrigens. Ex : Redoxong.g. Preparat Galenica : dibuat dengan cara Preparat Galenica : dibuat dengan cara

mengekstraksi simplisia mengekstraksi simplisia Extra beladona, Extra beladona, extractum, infusumextractum, infusum

h.h. Guttae/Obat Tetes : obat bentuk cair yang cara Guttae/Obat Tetes : obat bentuk cair yang cara pemakaiannya dengan meneteskan pemakaiannya dengan meneteskan obat tetes obat tetes telingatelinga

i.i. Sirupus/Sirup : bentuk sediaan cair yang Sirupus/Sirup : bentuk sediaan cair yang mengandung saccharosa/gula)mengandung saccharosa/gula)

j.j. Injectio : sediaan steril berupa larutan, emulsi atau Injectio : sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang dilarutkan lebih dulu suspensi atau serbuk yang dilarutkan lebih dulu diberikan secara suntikandiberikan secara suntikan

k.k. Aerosol/Obat Semprot : sistem koloidal zat cair & Aerosol/Obat Semprot : sistem koloidal zat cair & padat terbagi sangat halus sekali dalam gas. Bisa padat terbagi sangat halus sekali dalam gas. Bisa digunakan obat luar & dalam. Ex : epinephrine, digunakan obat luar & dalam. Ex : epinephrine, isoproteranol, antiseptikisoproteranol, antiseptik

Page 14: Perhitungan Dosis Obat

BENTUK-BENTUK OBATBENTUK-BENTUK OBAT (3)(3)2.2. Obat Bentuk Sediaan Setengah Padat :Obat Bentuk Sediaan Setengah Padat :

a.a. Linimentum : obat gosok. Bentuk sediaan Linimentum : obat gosok. Bentuk sediaan kental/air yang dioleskan pada kulit. Ex : kental/air yang dioleskan pada kulit. Ex : gandapuragandapura

b. Ub. Unnguentum : salep/cream. Sediaan guentum : salep/cream. Sediaan setengah padat untuk obat luar, mudah setengah padat untuk obat luar, mudah dioleskan. Ex : Counterpain, Eudyna dioleskan. Ex : Counterpain, Eudyna Cream.Cream.

c.c. Pasta : obat luar yang digunakan untuk Pasta : obat luar yang digunakan untuk praktek dermatologi konsistensi lebih praktek dermatologi konsistensi lebih kenyal dari unguentum. Ex : Pasta Lassarikenyal dari unguentum. Ex : Pasta Lassari

d.d. Sapo : sabunSapo : sabun

ee Emplastrum : plesterEmplastrum : plester

Page 15: Perhitungan Dosis Obat

BENTUK-BENTUK OBATBENTUK-BENTUK OBAT (4)(4)

3.3. Obat Bentuk Sediaan Padat :Obat Bentuk Sediaan Padat :a.a. Pulvis : serbuk tidak terbagi. Ex : oralitPulvis : serbuk tidak terbagi. Ex : oralit

b.b. Pulveres : serbuk yang terbagi. Ex : puyerPulveres : serbuk yang terbagi. Ex : puyer

c.c. Capsulae : kapsul Capsulae : kapsul sediaan obat terbungkus sediaan obat terbungkus cangkang kapsulcangkang kapsul

d.d. Tabulae compresse : tablet Tabulae compresse : tablet sediaan obat yang sediaan obat yang kompak dibuat secara kempa – dicetak. Bentuk : kompak dibuat secara kempa – dicetak. Bentuk : pipih, bulat, lonjong atau persegi. Ex : tablet pipih, bulat, lonjong atau persegi. Ex : tablet effervescent, ISDNeffervescent, ISDN

e.e. Piluale : pil Piluale : pil sediaan obat berupa masa bulat, sediaan obat berupa masa bulat, pamol mengandung satu atau lebih bahan obat. pamol mengandung satu atau lebih bahan obat. Ex : FeEx : Fe

f.f. Suppositoria : bentuk sediaan padat yang Suppositoria : bentuk sediaan padat yang dimasukkan ke salah satu rongga tubuh : rectum, dimasukkan ke salah satu rongga tubuh : rectum, vaginal, uretravaginal, uretra

Page 16: Perhitungan Dosis Obat

TERIMA KASIH..TERIMA KASIH..