PERHATIAN ORANG TUA DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR...
Transcript of PERHATIAN ORANG TUA DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR...
PERHATIAN ORANG TUA DAN PENGARUHNYA
TERHADAP HASIL BELAJAR ANAK
DALAM PENGEMBANGAN AGAMA ISLAM (Studi Pada Siswa Kelompok B RA Nurul Ittihad Babalan Kecamatan Wedung
Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2010/2011)
S K R I P S I
Diajukan untuk memenuhi sebagian tugas dan syarat
guna memperoleh gelar sarjana dalam
Ilmu Pendidikan Islam
oleh:
ROUDLOTIYYUKHBARUN
NIM : 093111347
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Roudlotiyyukhbarun
NIM : 093 111 347
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 25 Mei 2011
Saya yang menyatakan,
Roudlotiyyukhbarun NIM : 093111347
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH Jl.Prof.DR.Hamka kampus II Ngalian,Telp.7601295 fax.7615387 Semarang 50185
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : PERHATIAN ORANG TUA DAN PENGARUHNYA
TERHADAP HASIL BELAJAR ANAK DALAM
PENGEMBANGAN AGAMA ISLAM (Studi Pada
Siswa
Kelompok B RA Nurul Ittihad Babalan Kecamatan
Wedung Kabupaten DemakTahun Ajaran 2010/2011)
Nama : Roudlotiyyukhbarun
NIM : 093111347
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Telah diujikan dalam siding munaqasah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, 14 juni 2011
DEWAN PENGUJI
Ketua, Sekretaris,
Drs, Ahmad Sudja’I, M.Ag. Hamdani Mu’in, DR. M.Ag
NIP : 19511005 1976021 001 NIP.19720405 199903 1 001
Penguji I, Penguji II,
Mahfud Junaidi, M.Ag Fakhrur Rozi, M.Ag
NIP. 19690320 199803 1 004 NIP.19691220 199509 1 001
Pembimbing,
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang, 25 Mei 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : PERHATIAN ORANG TUA DAN PENGARUH-
NYA TERHADAP HASIL BELAJAR ANAK
DALAM PENGEMBANGAN AGAMA ISLAM
(Studi Pada Siswa Kelompok B RA Nurul Ittihad
Babalan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak
Tahun Ajaran 2010/2011)
Nama : Roudlotiyyukhbarun
NIM : 093111347
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqosah.
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
Pembimbing,
Ahmad Maghfurin,M.ag
NIP. 19750120 200003 1 001
v
MOTTO :
|·÷‚u‹ ø9 uρ šÏ% ©!$# öθs9 (#θä. t�s? ôÏΒ óΟÎγÏ� ù= yz Zπ−ƒÍh‘ èŒ $̧�≈ yèÅÊ (#θèù% s{ öΝÎγøŠn= tæ (#θà)−G u‹ ù= sù ©! $#
(#θä9θà) u‹ø9 uρ Zωöθs% # ´‰ƒÏ‰ y™ ∩∪
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu
hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan Perkataan yang benar. (Q.S An-Nisa’ : 9) 1
1 Penyelenggara pentafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Jakarta: Departemen Agama, 1971)
hlm 161
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Untuk kedua orang tuaku
Semoga ridlo Allah tercurah selalu
Ku panjatkan do’a dalam detak jantungku
Mengiringi perjalanan kehaqiqian kepada Roobku
Kesabaran dan kesetiaamu
Untuk suami yang selalu mendampingiku
Kulukis namamu dalam karya ini
Semoga tertanam dalam kalbu
Untuk buah hatiku
Sebagai tumpuan harapanku
Kupatri dalam do’a-do’a malamku
Semoga menjadi anak yang sholih-sholihah selalu
Umtuk guru-guruku dan sahabat-sahabatku
Saran dan koreksi ku tunggu selalu
Semoga ridlo Allah selalu terpaku
Hanya do’a yang aku tuju
vii
ABSTRAK
ROUDLOTIYYUKHBARUN, Perhatian Orang Tua dan Pengaruhnya
Terhadap Hasil Belajar Anak Dalam Pengembangan Agama Islam (Studi pada
Siswa Kelompok B RA Nurul Ittihad Babalan Kecamatan Wedung Kabupaten
Demak Tahun Ajaran 2010/2011)
Usia dini (0-6 tahun) adalah usia emas yang sangat berpengaruh pada
kepribadian anak. Pendidikan anak RA Nurul Ittihad Babalan itu tidak hanya didik
oleh guru dis ekolah saja tetapi juga di rumah.
Penelitian ini bertujuan pada siswa kelompok B RA Nurul Ittihad Babalan
Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan
adalah:
1. Perhatian orang tua dikatagorikan cukup baik terhadap hasil belajar
pengembangan Agama Islam di RA Nurul Ittihad.
2. Hasil belajar pengembangan Agama Islam RA Nurul Ittihad Babalan
dalam katagori cukup tinggi.
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan
hasil belajar Pengembangan Agama Islam (PAI).
Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah perhatian orang tua sedangkan
variabel terikat adalah hasil belajar. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelompok B RA Nurul Ittihad Babalan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak Tahun
Ajaran 2010/2011 yang berjumlah 36 siswa dan seluruh populasi dijadikan sempel
dalam penelitian. Sedangkan waktu penelitian ini 20 hari dan dilakukan di RA Nurul
Ittihad Babalan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Untuk memperoleh data
dalam penelitian ini menggunakan metode angket dan metode tes. Dan data yang
diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan analisis regresi satu prediktor.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan :
1. Perhatian orang tua (kepedulian orang yang melahirkan atau merawat
anaknya yaitu Asih,asah,dan asuh). Dikatagorikan cukup baik terhadap
hasil belajar pengembangan Agama Islam di RA Nurul Ittihad artinya
dengan melihat nilai rata-rata perhatian orang tua 84, 31.
2 Hasil belajar pengembangan Agama Islam kelompok B di RA Nurul
Ittihad Babalan dalam katagori cukup tinggi (pandai) dengan melihat nilai
rata-rata kelas sebesar 89, 03.
3 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan
hasil belajar pengembangan Agama Islam, ditunjukkan oleh rxy = 0,898
dan r²= 0,81, Koefesien Determinasi = r² x 100 = 0,81 x 100 = 80%.
Maka pengaruh Perhatian orang tua terhadap hasil belajar pengembangana
Agama Islam kelompok B di RA Nurul Ittihad Babalan sebesar: 80 %
Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: “Terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan hasil belajar pengembangan
Agama Islam kelompok B di RA Nurul Ittihad Babalan.
F hitung = - 30,68 pada taraf kebenaran 0,01 = 7,42 dan untuk taraf kebenaran
0,05 = 3,59. maka perbandingan F hitung < F table maka Ho diterima (memiliki
koefisien arah regresi yang berarti atau signifikan berbentuk regresi linier).
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wasyukurillah, Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah
SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang mana telah memberikan
rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perhatian
Orang Tua dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Anak Dalam
Pengembangan Agama Islam (Studi pada Siswa Kelompok B RA Nurul Ittihad
Babalan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak Tahun Ajaran 2010/2011)”.
Sholawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah mendidik kita untuk menjadi insan yang mulia.
Skripsi ini peneliti susun untuk memenuhi salah satu syarat guna mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang.
Peneliti berkeyakinan bahwa tanpa adanya bimbingan dan pengarahan dari
semua pihak, mungkin penyusunan dari skripsiini tidak akan berhasil dengan baik.
Maka dari itu tidaklah berkelebihan bila peneliti mengucapkan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah ikut andil dalam menyelesaikan
skripsi ini terutama kepada :
1. Bapak DR. Suja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang
2. Bapak Ahmad Muthohar, M.Ag selaku ketua program jurusan PAI
3. Bapak Ahmad Maghfurin, M.Ag yang telah membimbing dalam
pembuatan skripsi
4. Segenap Dewan Penguji dan semua Dosen IAIN Walisongo Semarang.
Atas jasa baik beliau-bliau tersebut diatas penulis berdo’a semoga amal beliau
dibalas oleh Allah SWT serta memperoleh kebahagiaan dunia sampai akhirat.
Dalam menyelesaikan skripsi ini peneliti enulis mohon tegur dan kritik yang
bersifat konstruktif demi kesempurnan selanjutnya.
Akhirnya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan penulis berdo’a
semoga dengan selesainya Skripsi ini dapat membawa hikmah yang besar bagi
penulis sendiri khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Peneliti
Roudlotiyyukhbarun
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
PERNYATAAN KEASLIAN………………………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………… iii
NOTA PEMBIMBING…………………………………………………………. iv
MOTTO ………………………………………………………………………… v
PERSEMBAHAN ……………………………………………………………… vi
ABSTRAK ……………………………………………………………………… vii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… viii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… xiii
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………….
A. Latar belakang masalah……………………………….. 1
B. Identifikasi masalah……………..……………………… 3
C. Pembatasan Masalah…………………………………… 3
D. Rumusan masalah…….………….…………………….. 4
E. Tujuan penelitian ……………………………………… 4
F. Manfaat penelitian………………..…………….……… 5
BAB II : PERHATIAN ORANG TUA SEBAGAI PENENTU HASIL BELA-
JAR ANAK……………………………
A. Perhatian Orang Tua …………………………………………. 6
B. Hasil belajar …………………………………………………… 17
1. Pengertian Hasil Belajar …………………....................... 17
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses dan …………
Hasil Belajar ……………………………………………….. 20
C. Pengembangan Agama Islam ………………………………... 23
D. Hipotesis ……………………………………………………… 26
x
BAB III : METODE PENELITIAN ………………………………………… 27
A. Variabel penelitian …………………………………………… 27
B. Tekhnik dan pendekatan Penelitian ………………………… 28
C. Tempat dan waktu penelitian ……………………………… 29
D. Populasi ……………………………………………………… 30
E. Instrumen penelitian ……………………………………… 31
F. Teknik Analisis Data ……………………………………….. 34
BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi dan Variabel ………………………………………… 35
1. Perhatian Orang Tua ………………………………………. 35
2. Hasil Belajar Pengembangan Agama Islam ……………… 38
B. Analisa data ……………………………………………………… 40
C. Pengujian Hipotesis……………………………………………… 47
D. Kendala-Kendala Perhatian Orang Tua………………………. 47
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan …………………………………………………… 49
2. Saran …………………………………………………………. 50
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian …………………………………………….. 29
Tabel 2 Instrumen Penelitian……………………………………………………. 32
Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Variabel Terikat …………………………………… 33
Tabel 4 Perhatian Orang tua …………………………………………………….. 35
Tabel 5 Perhatian Orang tua …………………………………………………….. 37
Tabel 6 Data Perhatian Orangtua ………………………………………………… 38
Tabel 7 Data Hasil Belajar Pengembangan Agama Islam ………………………. 39
Tabel 8 Data Statistik …………………………………………………………… 41
xii
DAFTAR GAMBAR
Tabel 1 Diagram tentang perhatian Orangtua …………………………………… 38
Tabel 2 Diagram tentang Hasil Belajar Pengembangan Agama Islam …………… 39
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pengajuan Judul
Lampiran 2 Izin Riset
Lampiran 3 Pengisian Angket
Lampiran 4 Kuesioner Perhatian Orngtua
Lampiran 5 Lembar Tes Prestasi Belajar Pengembangan Agama Islam
Lampiran 6 Tabulasi Data Tentang Perhatian Orangtua
Lampiran 7 Tabulasi Data Tentang Hasil Belajar Pengembangan Agama Islam
Lampiran 8 Proses Analisis Data (Korelasi Product Moment)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak-anak adalah karunia Tuhan yang harus dididik dengan sebaik-
baiknya. Manusia lahir tidak mungkin dalam keadaan pandai, yang mengantarkan
kepandaian adalah pendidik. Orang tua mempunyai peran sangat besar dalam
menanamkan nilai-nilai moral, menginspirasi dan mendidik anak-anak mereka.1
Orang tua merupakan pendidik utama bagi anak-anak mereka, karena dari
merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Bentuk pertama dari
pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. karena pendidikan dari orang tua
menjadi dasar perkembangan dan kehidupan anak di kemudian hari.
Manusia sejak dilahirkan berkembang terus sampai mati, perkembangan itu
meliputi fisik badaniah dan rohaniah. Mendidik anak dengan baik dan benar
berarti menumbuh kembangkan totalitas potensi anak secara wajar. Potensi
jasmaniah anak diupayakan pertumbuhannya secara wajar melalui pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan jasmani, seperti pemenuhan kebutuhan sandang, pangan
dan papan. Sedangkan potensi rohaniah anak diupayakan pengembangannya
secara wajar melalui usaha pembinaan intelektual, perasaan dan budi pekerti.
Anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan dalam keluarga. Orang
tua bertugas sebagai pengasuh, pembimbing, pemelihara dan sebagai pendidik
terhadap anak-anaknya. Setiap orangtua pasti menginginkan anak-anaknya
menjadi manusia yang pandai, cerdas dan berakhlak.
Usia dini( 0-6 tahun) adalah usia emas yang sangat berpengaruih pada
kepribadian anak selanjutnya, karena perkembangan IQ, EQ dan SQ berkembang
sampai 80%.2 Usia dini adalah masa dimana anak bagai kertas putih kosong, masa
sensitif terhadap segala kemungkinan yang terjadi disekitarnya. Mereka akan
meniru perbuatan yang mereka lihat.3
1 P.K.Arya, Rahasia Mengasah Talenta Anak, (Jogjakarta: Diva Press Group, 2008) hlm 51-52. 2 A.Ruhan,Tip Membuat Anak Rajin, Suka dan Pintar Mengerjakan PR, (Jogjakarta: Diva Press ,2009)
hlm 22. 3A.Ruhan,Tip Membuat Anak Rajin, Suka dan Pintar Mengerjakan PR, hlm 23
2
Pendidikan di Roudlotul Athfal Babalan merupakan priode emas yang
sangat mempengaruhi hingga masa dewasa, karena apa yang terjadi pada masa
remaja bisa ditelusuri pada masa usia dini. Pendidikan anak RA Nurul Ittihad
Babalan itu tidak hanya dididik oleh guru di sekolah saja, tetapi juga dari peran
orang tua dalam lingkungannya.
Banyak orang tua yang kurang perhatian terhadap anaknya, karena
banyaknya aktifitas atau kurang mampu mendidik sehingga anak berkembang
tanpa arahan dan bimbingan yang akhirnya hanya pasrah pada guru disekolah
saja, padahal guru disekolah menangani banyak siswa, apalagi kalau sistim belajar
mengajarnya kurang efektif disebabkan karena ketidak profesionalan guru, juga
minimnya sarana prasarana sekolah sehingga pendidikan kurang bermutu.
Orang tua harus ingat bahwa kegagalan yang dialami anak bukan berarti
anak tidak mempunyai kelebihan atau tidak bisa diperbaiki, kegagalan hanya
menunjukkan kurangnya usaha yang dilakukan atau kurangnya perhatian
terhadap anaknya.4
Dalam pengajaran anak, jika mendidiknya hanya asal-asalan maka akan
mematikan kabaikan, keaktifan dan kreatifitas siswa, sehingga akan
mempengaruhi pada perkembangan selanjutnya. Karena anak laksana kertas putih,
yang menjadikan warna-warni itu adalah pendidiknya.
Hal- hal yang mendorong pemilihan judul perhatian orang tua terhadap
prestasi belajar anak dan pengaruhnya (studi pada siswa RA Nurul Ittihad
Babalan kecamatan Wedung kabupaten Demak) adalah karena :
1. Peranan dan perhatian orang tua dalam perkembangan prestasi anak sangat
dominan.
2. Masalah tersebut sesuai dengan keadaan penulis, sebagai orang tua maupun
sebagai guru Roudlotul Athfal.
3. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di RA Nurul Ittihad.
4 P.K.Arya, Rahasia Mengasah Talenta Anak, hlm 138.
3
Berdasarkan kenyataan diatas, kiranya cukup dapat dipahami mengenai
pentingnya perhatian orang tua terhadap peningkatan prestasi belajar anak dalam
pengembangan agama Islam di RA Nurul Ittihad Babalan Wedung Demak tahun
ajaran 2010/2011.
Atas dasar itu penulis mengambil Judul Perhatian Orang Tua dan Pengaruhnya
Terhadap Hasil Belajar Anak Dalam Pengembangan Agama Islam (Studi pada Siswa
RA Nurul Ittihad Babalan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak Tahun Ajaran
2010/2011)
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari apa yang terurai pada latar belakang masalah diatas, maka
dapat kita lihat dengan jelas mengenai masalah pokoknya:
1. Bagaimakah cara orang tua mendidik anak?
2. Apakah peran Orang tua sangat penting dalam menentukan hasil
belajar Pengembangan Agama Islam anak RA Nurul Ittihad Babalan?
3. Apakah perhatian orang tua berpengaruh positif terhadap hasil belajar
anak dalam pengembangan Agama Islam?
Secara teoritis bahwa mendidik anak itu sangat mudah, akan tetapi
mendidik anak dengan benar tidaklah mudah. Memang kalau berbicara mengenai
kesuksesan anak dalam belajar, itu sering kita kaitkan dengan perhatian orangtua
juga didalam keluarga. Ditinjau dari segi waktu anak lebih banyak dirumah bila
dibandingkan dengan sekolah. Oleh sebab itu pihak keluarga juga berperan sangat
penting dalam keberhasilan belajar anak dan keberhasilan prestasi belajar anak
banyak dipengaruhi oleh adanya perhatian orang tua.
Mengingat masalahnya yang akan dipecahkan, melalui kegiatan ini perlu
memberikan pembatasan masalah agar lebih berpusat.
4
C. Pembatasan Masalah
Bertolak dari identifikasi masalah diatas yang begitu banyak / kompleks
maka peneliti perlu mengadakan pembatasan masalah agar masalah-masalah
tersebut dapat diteliti dengan mendetail diantaranya adalah memfokuskan pada
aspek wali murid terutama faktor perhatian dari orang tua itu sendiri dalam
kaitannya dengan pencapaian hasil belajar siswa dalam Pengembangan Agama
Islam. Sedangkan yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa
kelompok B RA Nurul Ittihad Babalan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak
yang dilakukan pada Tahun Ajaran 2010/2011
Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh perhatian orang tua
terhadap hasil belajar.
Faktor hasil belajar dalam konteks penelitian ini merupakan aspek penting
yang harus diamati, hal ini mengingat bahwa variabel hasil belajar sangat
dipengaruhi oleh banyak variabel.
Demikian gambaran mengenai pembatasan masalah yang dimaksudkan
untuk mempertegas ruang lingkup penelitian. Selanjutnya untuk mengingat
luasnya masalah yang akan dipecahkan melalui kegiatan ini maka masalah-
masalah pokok yang termasuk dalam ruang lingkup penelitian perlu ditegaskan
melalui rumusan masalah yang lebih operasional.
D. Rumusan Masalah
Bertolak dari hasil identifikasi dan dengan memperhatikan pembatasan
masalah diatas, selanjutnya dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan
diupayakan pemecahannya melalui kegiatan penelitian, diantaranya sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah perhatian orang tua terhadap hasil belajar pengembangan
Agama Islam di RA Nurul Ittihad?.
2. Bagaimanakah hasil belajar pengembangan Agama Islam RA Nurul Ittihad
Babalan?
3. Apakah perhatian orang tua berpengaruh terhadap hasil belajar Pengembangan
Agama Islam kelompok B RA Nurul Ittihad Babalan?
5
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perhatian orang tua terhadap hasil belajar pengembangan
Agama Islam di RA Nurul Ittihad
2. Untuk mengetahui Hasil belajar pengembangan Agama Islam RA Nurul Ittihad
Babalan?
3. Untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar
Pengembangan Agama Islam kelompok B RA Nurul Ittihad Babalan.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi RA Nurul Ittihad
Dengan adanya penelitian ini hendaknya dijadikan sebagai masukan
khususnya bagi guru-guru dalam upaya untuk membina hubungan dengan wali
murid dalam memperhatikan putra-putrinya.
2. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat dapat meningkatkan
keaktifan untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan di RA. Hal ini
mengingat bahwa masyarakat juga merupakan faktor penunjang dalam
keberhasilan tujuan pendidikan.
6
BAB II
PERHATIAN ORANG TUA SEBAGAI PENENTU
HASIL BELAJAR ANAK
A. Perhatian Orang Tua
Perhatian yaitu dari kata perhati yang berarti hal memperhatikan,
minat, apa yang diperhatikan.1 Orang tua adalah ayah, ibu kandung (orang
yang sudah lanjut umurnya, orang yang melahirkan atau merawat).2 Jadi
perhatian orang tua adalah apa yang diperhatikan ayah, ibu kandung
(kepedulian orang yang melahirkan atau merawat anaknya).
Persiapan dan pembinaan orang tua ketika individu yang bersangkutan
masih kecil sangat mempengaruhi proses- proses perkembangan selanjutnya.
Individu hanya membawa potensi-potensi ketika ia lahir, orang tua yang
harus membentuk atau mengembangkan semua potensi yang dimiliki anak.
Sampai individu berada pada fase lansia, merupakan hasil dari persiapan dan
pembinaan orang tuanya ketika ia masih dalam fase-fase sebelum fase dewasa
( fase pra-Natal, fase lahir, fase 2 tahun pertama, fase kanak-kanak awal, fase
kanak - kanak akhir, fase puber, fase remaja, fase dewasa dini, fase dewasa
madya, fase dewasa akhir).3
Anak adalah karunia terbesar dan berharga dari Allah untuk orang tua,
yang diutus khusus memberikan ketenangan, kebahagiaan dan tumpuan hidup
dimasa depan mereka. Dengan keberadaan anak disamping mereka semua
harapan akan terwujud dan hatipun menjadi tenang. Untuk mencapai
keinginan tersebut orang tua sangat memerlukan pendidikan demi
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya.
1 Hasan Alwi dkk, Kamus besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, 2000) hlm. 857 2 Hasan Alwi dkk, Kamus besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, hlm. 802
3 Netty Hartati, Islam dan psikologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004) hlm. 18
7
Peran keluarga terutama ibu sebagai penentu dari berhasil tidaknya
anak. Sebab ibulah orang terdekat dengan anaknya yang senantiasa menemani
dan merawat sejak kecil hingga dewasa kelak. Sedangkan keberadaan ayah
hanyalah bekerja mencari nafkah yang otomatis waktunya banyak dihabiskan
di luar rumah. Dari itulah ibu harus pandai-pandai mengatur dan membagi
waktu untuk anak, mana yang digunakan belajar atau sekolah, bermain,
berkumpul keluarga, bersenda gurau dan sebagainya. Disamping itu ibu yang
sebagai istri teladan haruslah memperhatikan dengan tekun pendidikan anak-
anaknya untuk menjadi anak yang berbudi pekerti dan berakhlak luhur,
sehingga kehidupan mereka berharga laksana perhiasan kehidupan dunia.
Untuk mendidik anak yang benar haruslah dengan cara-cara yang
baik, dan ini biasanya hanya bisa dilakukan oleh ibu. Maka ia dituntut harus
memahami betul-betul sifat dan watak anak-anaknya yang kebanyakan
terdapat perbedaan. Sehingga dia dengan mudah dapat masuk kedalam jiwa
itu dan menyelam kedalam dunia mereka dengan nilai-nilai yang tinggi sesuai
dengan ajaran agama, sifat-sifat terpuji dan akhlakul karimah.
Anak-anak yang sudah tertanam jiwanya dengan pendidikan Islam
tentu sejak kecil ia sudah menjadi anak shalihah, memiliki kemuliaan dan
dengan senang, ikhlas dan rela akan berbakti kepada orang tua. Akan tetapi,
mendidik sejak kecil bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak
tangan. Disini diperlukan keteladanan, kesabaran dan pengertian dari orang
tua terutama ibu, yang berperan penting sekali dalam menanamkan
pendidikan Islam. Untuk itu , wanita muslimah harus senantiasa sadar
memperhatikan ajaran-ajaran agamanya dan mengetahui tugas yang
diembannya. Di samping itu, ia harus bertanggung jawab penuh dalam
mendidik anak dan keluarganya.4
4 Labib MZ, dkk, Jangan Mendurhakai Suamimu, (Surabaya: Mitra Jaya, 2010) hlm. 75
8
Selain dari pendidikan keluarga, pergaulan dan keberadaan
masyarakat pun ikut memegang peranan penting dalam membentuk
kepribadian anak yang shalihah dan berakhlakul karimah. Maka orang tua
harus pandai memilihkan mana teman yang baik dan buruk, juga kebiasaan
masyarakat yang perlu dicontoh dan patut ditinggalkan. Karena tanggung
jawab besar ini orang tua dan anak harus mempunyai hubungan yang erat
atau akrab dalam setiap hal, yaitu dengan cara mendekati agar anak tidak
sungkan atau kaku dalam membicarakan permasalahannya dihadapan orang
tua dan anak akan terjalin dengan baik dan tidak ada kesenjangan.
Selain cara diatas ada beberapa langkah yang harus ditempuh
dalam menanamkan pendidikan anak, yaitu:
1. Sejak kecil hendaklah ibu terus mendekati anak dan menjalin
kasih-sayang dengan cara menyusui, merawat, memandikan,
menyuapi, menemani tidur dan sebagainya. Agar anak merasa
mendapat perhatian dan disayangi meskipun ia belum
mengerti, tapi jiwa anakpun bisa merasakannya.
2. Sering mengajak berkumpul dengan seluruh anggota
keluarganya terutama ayah, sebab kehadiran anak baginya
dapat menjadi penolong, penunjang dan pemberi semangat
untuk tetap tegar dalam menjalani kehidupan ini. Dengan
begitu anakpun akan tumbuh rasa sayang terhadap ayahnya
maupun dengan yang lain.
3. Memberikan permainan yang Islami , bebas dan wajar. Yaitu
sesuai dengan pertumbuhan dan mental anak.
4. Membiasakan pada anak agar melakukan sesuatu harus
membaca basmalah dan menggunakan tangan kanan ketika
makan dan menerima sesuatu.
5. Melarang anak menjadi seorang peminta pada teman dan
mengajari jika meminjam harus izin dahulu, memberikan
pengertian dan pemahaman bahwa sesama teman harus akur
dan saling membantu serta tidak boleh bertengkar meskipun
ada permasalahan diantara teman-temannya.
6. Tidak memanjakan anak, menganjurkan hidup sedrhana,
dermawan, murah hati dan saling menghormati agar tercipta
kerukunan dan kedamaian.5
5 Penyelenggara pentafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Jakarta: Departemen Agama,
1971) hlm 161
9
7. Mulai memperkenalkan dan mengajari shalat jika sudah tiba
waktunya. Hal ini diperlukan teladan atau contoh dari orang
tua agar mereka dengan sendirinya membiasakan shalat tepat
pada waktunya.
8. Mengajari anak sopan santun, yakni biasa mengucapkan
salam, pamit sebelum pergi, berjabat tangan sambil mencium
tangan dan ramah tamah dalam pembicaraan pada siapapun6.
Anak sebagai dambaan orang tua di satu sisi, merupakan anugrah
Allah tetapi disisi lain, merupakan amanah. Kewajiban orang tua mendidik
anak, menjaga dan memelihara agar jangan sampai anak menjadi generasi
yang lemah jasmani dan rohani.
Dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 9 disebutkan
|· ÷‚u‹ ø9 uρ šÏ% ©!$# öθs9 (#θä. t�s? ô ÏΒ óΟÎγÏ� ù= yz Zπ−ƒÍh‘ èŒ $̧�≈ yèÅÊ (#θèù% s{ öΝÎγøŠ n= tæ (#θà)−G u‹ ù= sù ©! $#
(#θä9θà) u‹ø9 uρ Zωöθs% # ´‰ƒÏ‰ y™ ∩∪
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak
yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)
mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada
Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang
benar (Q.S An-Nisa’ : 9) 7
Maksudnya orang tua harus berusaha mendidik anak agar anak itu bisa
menjadi anak yang baik apalagi bisa menjadi anak yang solih solihah yang
bisa mendoakan orang tuanya.
Dengan konsep amanah ini kita tidak boleh bangga dengan anak-anak
kita karena kita sedang dalam ujian, yang lulus tidaknya masih dipertanyakan.
6 Labib MZ, dkk, Jangan Mendurhakai Suamimu, hlm. 77
7 Penyelenggara pentafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Jakarta: Departemen Agama,
1971) hlm 161
10
Kiranya sikap yang paling utama ialah bersyukur kepada Allah. Untuk
mewujudkan rasa syukur sehubungan dengan anugrah anak adalah berusaha
untuk mengasuh, memelihara, dan membimbingnya dengan ikhlas dan
sungguh-sungguh. Keikhlasan dan kesungguhan dalam melaksanakan usaha
itu termasuk ibadah. Dan keberhasilan mengasuh anak merupakan prestasi
belajar yang nilai gunanya abadi, baik didunia maupun diakhirat.
Dalam Surat Luqman ayat 13 disebutkan.
øŒ Î) uρ tΑ$s% ß≈ yϑ ø) ä9 ϵÏΖ ö/ eω uθèδ uρ … çµÝà Ïètƒ ¢ o_ç6≈ tƒ Ÿω õ8 Î� ô³ è@ «! $$Î/ ( āχ Î) x8 ÷� Åe³9$# íΟù= Ýà s9 ÒΟŠÏà tã ∩⊇⊂∪
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di
waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
memperse-kutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman
yang besar. (Q.S. Luqman:13) 8
Maksud dari ayat tersebut adalah tertanam keimanan karena dengan
agama manusia akan mampu melewati rintangan dengan dengan penuh
keihlasan.
Pendidikan dalam keluarga merupakan pembentukan landasan
kepribadian anak. Inti dari surat lukman ayat 13 yaitu:
1. Menanamkan iman dan tauhid.
2. Menumbuhkan sikap hormat dan berbakti kepada orang tua
3. Menumbuhkan semangat bekerja dengan penuh kejujuran.
4. Mendorong anak untuk taat beribadah.
5. Menanamkan cinta kebenaran dan menjahui yang buruk.
6. Menanamkan jiwa sabar dalam menghadapi cobaan
7. Menumbuhkan sikap rendah hati, tidak angkuh dan tidak
sombong dalam pergaulan.
8. Menanamkan sikap hidup sederhana.9
8 Penyelenggara pentafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an Dan Terjemahnya , hlm 654
9 Ahmadi, Islam Sebagai Paradigm Ilmu Pendidikan , hlm 93-94.
11
Intinya iman dan tauhid, hormat dan berbakti kepada orang tua,
semangat bekerja dengan penuh kejujuran dan kebaikan, taat beribadah, cinta
kebenaran dan menjahui yang buruk, sabar dalam menghadapi cobaan, sikap
rendah hati, tidak angkuh dan tidak sombong dalam pergaulan, hidup
sederhana.
Manusia yang hidup dengan pondasi yang kuat tidak akan mudah
diterjang oleh gelombang kerasnya kehidupang karena tujuan hidupnya sudah
diperoleh yaitu memperoleh ridlo Allah.
Dalam pendidikan anak disimbolkan dengan becak yang
memiliki tiga roda,yaitu:
1. Roda depan bagian kanan adalah guru. Guru disekolah
memiliki peran penting untuk menciptakan anak lebih baik
dalam hidupnya. Seorang guru mempunyai tugas untuk
mengarahkan agar ilmu yang dipelajari di sekolah bukan
sekedar sebagai materi yang langsung dilupakan setelah itu
selesai. Tidak. Guru harus memberikan pengertian yang cukup
terhadap anak dan memberikan teladan yang baik. Ketika anak
diberi pengertian yang demikian, mereka diharapkan bisa
berpikir dan memilih dalam hidupnya.
2. Roda depan sebelah kiri adalah lingkungan. Bagaimana
menjadikan lingkungan yang edukatif. Menjaga anak-anak
dalam bergaul. Apabila mereka keliru dalam pergaulan, maka
mereka akan menjadi anak yang nakal.
3. Roda belakang adalah orang tua. Bagaimana orangtua
mengayuh becak dari belakang, mendoakan dan memberikan
motifasi anak agar menjadi anak yang rajin baik dirumah
maupun disekolah.10
Maksudnya anak dididik oleh guru, lingkungan dan orang tua. Yang
terpenting adalah orang tua bisa menempatkan bagaimana anak bisa dididik
oleh guru dan lingkungan yang baik.
Guru yang baik yang mampu menjadi contoh dalam kehidupan, yang
professional maksudnya sudah memiliki persiapan yang matang ketika akan
mengajarkan materi.
10 A.Ruhan, Tip Membuat Anak Rajin, Suka, dan Pintar Mengerjakan PR, (Jogjakarta: Diva Press
,2009) hlm 15-17.
12
Sebenarnya anak membutuhkan tiga hal penting:
Pertama, ia membutuhkan asih(emosi yang baik).Bagaimana
mengelola emosi anak agar menjadi anak yang jujur, tulus,
rajin, dan berbakti kepada orang tua.
Kedua, asah (stimulasi/latihan yang mengasah otak). Orang tua
meminta anaknya mengulang pelajarannya dirumah. Dan
apabila anak menemukan kebuntuan dalam berfikir,
orangtua membantu memancing agar ia menemukan solusi.
Ketiga, asuh (makanan yang cukup, baik, bergizi dan halal). Makanan
akan berpengaruh pada jiwa anak. Bisa saja, makanan yang
kurang baik akan memperlambat cara berfikir dan menutup
hatinya.11
Pendidikan dilaksanakan sejak sejak anak sebelum lahir
dilahirkan hingga usia dewasa.Untuk mendidik usia balita
diantaranya:
1. Tidak bersikap memanjakan yang berlebihan. Merangsang
anak untuk berfikir seperti membongkar mainannya.
2. Dalam mendiamkan anak tidak dengan cara menakut-nakuti.
3. Menyusui tidak melewati dua tahun .
4. Ajarkan kata-kata pendek dan yang mengandung pendidikan
agama ketika mulai belajar berbicara.
5. Ketika menyuapi dengan berdo’a yang dapat didengar oleh
anak agar anak dapat menirunya.
6. Tidak langsung menolong anak saat jatuh ketika mulai belajar
berjalan, agar anak dapat berusaha sendiri.
7. Memberikan mainan yang dapat merangsang kreasi, tidak
yang memba-hayakan anak.
8. Mengajari anak untuk mengambil mainan dan menaruh
kembali ke tempat semula, memberi contoh melepas alas kaki
ketika memasuki tempat yang suci.
9. Menyuruh anak mengantarkan makanan kepada tetangga
maupun fakir- miskin.
10. Mencritakan /menyanyikan yang berisi agama saat hendak
menidurkan anak.
11. Menyiapkan alat tulis saat anak sudah mulai belajar mencorat
coret.
12. Mengajari dengan do’a ketika memulai sesuatu.
13. Menyediakan gambar yang bersusila (alam) untuk melatih
kecerdasan.12
11
A.Ruhan,Tip Membuat Anak Rajin, Suka dan Pintar Mengerjakan PR, hlm 29-31. 12
M.Sahlan Syafei , Bagaiman Anda Mendidik Anak,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2002) hlm.34-36
13
14. Menyediakan waktu khusus untuk bercengkrama dan
bercanda ria.13
15. Tidak berkata kasar ketika anak merusak sesuatu barang di
rumah.
16. Menghindari perbuatan yang tidak baik didepan anak seperti
makan sambil tiduran.
17. Tidak memakaikan pakaian yang berlawanan dengan jenis
kelamin anak.
18. Biasakan anak dengan berbagai kegiatan yang sesuai dengan
usia, pembawaan, jenis kelamin, dan tingkat perkembangan
anak.
19 Mengamati pertumbuhan dan perkembangan anak.
20. Mampu berperan sebagai guru yang patut digugu dan ditiru
bagi anak-anaknya.14
Perilaku orang tua amat mempengaruhi proses mendidik anak,
perilaku mendidik yang harus dilakukan oleh orang tua yang
berusia TK adalah:
1. Menjelaskan kepada anak bahwa kini dia telah menjadi anak
murid. Dengan begitu, anak diminta untuk tidur dan bangun
tidur pada jam-jam yang telah ditentukan. Ini dimaksudkan
agar anak mulai ditanamkan rasa disiplin, menghargai waktu.
2. Saat sekolah, seyogyanya tidak ditunggu. kecuali hari-hari
pertama saja. Ini di maksudkan agar anak terlatih
keberaniannya dan mengurangi ketergantungan kepada orang
lain.
3. Andaikata antar jemput anak menggunakan kendaraan pribadi,
usahakanlah dapat menyertakan teman sekolah dan
mengantarkannya agar anak tumbuh rasa setia kawan,
keakraban dan kedermawanan.
4. Orang tua harus dapat mengikuti perkembangan anak beserta
hasil belajarnya dalam hal apa anak memiliki kelebihan dan
dalam hal apa ia memiliki kekurangan. Hal ini dimaksudkan
agar kita bisa mengambil sikap dan memilih tindakan
pendidikan yang tepat. Untuk kelebihan yang mereka miliki,
Kita harus dapat membantu meningkatkannya. Sementara
untuk kekurangannya, kita harus dapat membantu mengatasi
kekurangannya itu. Namun jangan memaksa anak untuk
belajar diluar batas kemampuannya.15
13
M.Sahlan Syafei , Bagaiman Anda Mendidik Anak, hlm. 36 14 M.Sahlan Syafei , Bagaiman Anda Mendidik Anak, hlm. .34-37
15 M.Sahlan Syafei , Bagaiman Anda Mendidik Anak, hlm. .39
14
5. Orang tua harus dapat memberikan pujian dan penghargaan
terhadap prestasi belajar anak dan mengajari anak bangga
terhadap hasil karyanya sendiri meskipun tidak bagus.
Pemberian hadiah merupakan suatu yang membanggakan dan
merupakan kepuasan tersendiri bagi anak, asal bentuk dan sifat
hadiah itu tetap dalam kerangka mendidik. Misalnya kita
memberi hadiah sebuah arloji, agar anak mempunyai
penunujuk waktu atau dengan kata-kata “Wah, gambarannya
bagus banget, dik!”
6. Memberikan sesuatu sebagai hadiah kepeda guru anak kita,
yang penyerahannya melalui anak, juga merupakn tindakan
yang baik sepanjang dalam bentuk yang wajar. Kebaikan lain
dapat meningkatkan keakraban hubungan anak kita dengan
gurunya. Hal ini merupakan satu dukungan terhadap suksesnya
proses pendidikan yang dilakukan oleh guru. Namun tanpa
inipun guru akan tetap melaksanakan tugasnya dengan tegar.
7. Dalam hal anak mendapat tugas dari guru untuk dikerjakan
dirumah, orangtua jangan mengambil alih tugas itu. Hal ini
amat tidak baik dan akan membuat anak kita tidak terlatih rasa
tanggung jawabnya. Juga membuat anak selalu bergantung
kepada orang lain. Kalau sekedar membantu dalam batas yang
pantas boleh-boleh saja.
8. Orang tua bertanya tentang apa saja yang sudah diajarkan oleh
guru dan diminta untuk mengulanginya, sesuai dengan apa
yang sudah bisa dilakukan anak. Hal ini untuk membantu daya
ingat anak.
9. Orang tua meminta anak untuk belajar mengatasi perlengkapan
sekolahnya, menyimpan ditempat yang telah ditentukan, dan
mengenakan pakaian sendiri. Namun semua itu hanya sebatas
yang sudah bisa mereka kerjakan.
10. Orang tua tidak melakukan tindakan yang berlawanan dengan
apa yang dilakukan oleh guru anak kita. Hal ini akan
menimbulkan dualism dan ini tidak menguntungkan bagi
proses pendidikan anak kita, sementara secara umum pengaruh
guru lebih kuat dan anak kita akan cendrung mengikuti apa
yang dikatakan oleh gurunya. Kalaupun kita ingin membantu
anak dalam meningkatkan pendidikannya, pilihlah tindakan
yang tidak menimbulkan pertentangan sebagai mana yang
disebutkan diatas.16
16
M.Sahlan Syafei , Bagaiman Anda Mendidik Anak, hlm. 41
15
11. Dalam banyak hal, orangtua harus selalu mampu tampil
sebagai guru atau pendidik bagi anak-anaknya dengan
menyelaraskan peranan yang diambilnya dengan corak
pendidikan yang diberikan oleh guru atau sekolah. Kita jangan
lupa akan fungsi kita sebagai orang tua, sebagai pendidik bagi
anak-anak kita di rumah.
12. Bagi anak-anak yang tidak disekolahkan di TK, maka orang
tua seyogyanya dapat memberikan pengajaran terhadap anak
yang disesuaikan dengan pola pendidikan disekolah taman
kanak-kanak. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak terlampau
merasa asing terhadap kegiatan belajar saat masuk sekolah
dasar nanti.
13. Saat kita melaksanakan tugas mengajar atau mendidik,
sedapatnya bisa memisahkan status diri sebagai orang tua dan
sebagai pendidik. Hal ini penting mengingat rasa
“aku”sebagai orang tua dan pendidik ada perbedaan. Rasa
“aku” sebagai orang tua bisa saja merasa berkuasa”atas anak
secara mutlak, tetapi rasa aku sebagai pendidik tidak demikian,
karena keberadaan diri dan anak akan ditempatkan sesuai
dengan norma-norma pendidikan yang berlaku.
14. Guna mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang
mirip di sekolah, orang tua benar-benar harus bisa membentuk
situasi belajar formal. Untuk itu,hal-hal yang diperlukan dalam
kegiatan mendidik harus dipenuhi, baik yang menyangkut teori
pendidikannya maupun sarana belajarnya.
14. Agar anak merasa tidak sendiri, maka ada baiknya dicarikan
teman belajar yang seusia yang juga tidak bersekolah TK.
15. Apabila orang tua tidak dapat melakukannya sendiri, karena
sesuatu dan lain hal, tidak ada salahnya kalau meminta orang
lain yang mempunyai kemampuan mendidik/mengajar anak
usia TK.
16. Selaku orang tua tidak sepatutnya kita mengabaikan
pendidikan anak-anak kita. 17
Intinya perhatian orang tua bisa diwujudkan melalui mendampingi
anak dalam belajar, menyediakan sarana belajar, memberikan hadiah atau
pujian, tidak mencela anak.
Pengalaman di luar rumah dan sukarnya komunikasi dengan orang
tua akan menimbulkan konflik, maka perlu keaktifan (kemesraan, keakraban
dan kasih sayang) dari orang tua) serta suasana damai di rumah.
17 M.Sahlan Syafei , Bagaiman Anda Mendidik Anak, hlm. 42.
16
Tips mendidik anak usia dini menuruth Ruth A.Peters,seorang
psikolog dalam bukunya”Lying Down the Laws of parenting”
adalah:
1. Merespon dengan tenang, tidak memberi hukuman pada anak
jika mengatakan ” tidak “ Cara yang baik misalnya dalam
mengingatkan dengan mengatakan “Ayo tinggal pilih!” mau
mandi dengan pancuran atau bak mandi?”
2. Tidak memberi pilihan yang tidak ada. Caranya yang baik
misalnya,”Dik, Mama tahu kamu ingin main, tapi sekarang
sudah waktunya tidur.”
3. Beri waktu ketika meminta melakukan sesuatu misalnya
“kurang sepuluh menit waktu makan siang” .18
Semua tindakan orang tua akan membawa dampak yang besar
terhadap psikis anak.
Dorothy Law Nolte menuliskan sebuah puisi yang menceritakan
hubungan anak dengan orang tua
� Jika anak banyak dicela,ia akan terbiasa menyalahkan.
� Jika anak banyak dimusuhi, ia akan terbiasa menentang.
� Jika anak dihantui ketakutan, ia akan terbiasa merasa cemas.
� Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi
nasibnya.
� Jika anak dikelilingi olok-olok, ia akan terbiasa menjadi
pemalu.
� Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa merasa bersalah,
� Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa menjadi penyabar
� Jika anak banyak diberi dorongan, ia akan terbiasa percaya
diri
� Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa menghargai
� Jika anak diterima oleh lingkungannya, ia akan terbiasa
menyayangi
� Jika anak tidak banyak dipersalahkan, ia akan terbiasa senang
menjadi dirinya sendiri.
� Jika anak mendapatkan pengakuan dari kiri-kanan, ia akan
terbiasa menetapkan arah langkahnya.
� Jika anak diperlakukan dengan jujur, ia akan terbiasa melihat
kebenaran
� Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan terbiasa
melihat keadilan.
� Jika anak mengenyam rasa aman, ia akan terbiasa
mengandalkan diri dan mempercayai orang disekitarnya.19
18
A.Ruhan, Tip Membuat Anak Rajin, Suka dan Pintar Mengerjakan PR, hlm. 41-54. 19
A.Ruhan, Tip Membuat Anak Rajin, Suka dan Pintar Mengerjakan PR, hlm. 32-33.
17
Orang tua tidak menyalahkan, memusuhi, menakuti, terlalu kasihan,
mengolok-olok, menjadikan rasa iri kepada anak agar anak berkembang
menjadi pribadi yang baik sebagai perkembangan kepribadiannya.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah informasi bagaimana ukuran
keberhasilan proses pembelajaran.20 Adapun hasil belajar merupakan
cerminan kemampuan anak yang dicapai dari suatu tahapan pengalaman
belajar dalam suatu kompetensi dasar.21
Hasil belajar merupakan pernyataan kemampuan anak didik yang
diharapkan dalam menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yang
dimaksud. Hasil belajar dapat dilihat dan diukur selama kegiatan
pembelajaran berlangsung setelah pembelajaran dilaksanakan.22
Hasil belajar menurut A. J. Romiszowski adalah perbuatan peserta
didik setelah proses belajar mengajar.23
Hasil belajar berarti bukti sukses atau tidaknya proses belajar
mengajar.
Adapun hasil belajar menurut Benyamin S Bloom dalam karyanya
Taxonomi of educational obyectives yang di kutip Moh Rosyid
bahwa hasil belajar ukurannya adalah jika peserta didik mampu
menguasai tiga ranah (domain) yakni kognitif (ide Bloom) afektif
(versi krathwoll) dan psikomotorik (versi Elisabeth Simsom) oleh
Furchan ketiga domain itu identik dengan cipta, rasa, karsa.
Sehingga ranah tersebut ditambahkan dengan nilai.24
20
Moh Rosyid,Strategi Pembelajaran Demokratis (Semarang:Unnes Press,2006)hlm 41. 21
Mansyur,Pendidikan Anak UsIA Dini Dalam Islam,(Yogyakarta,Pustaka Pelajar,2006)hlm 71 22
Yudrik Yahya, Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Raudlotul Athfal ( Jakarta: Depag RI Directorat
Jendral Kelembagaan Agama Islam 2005) hlm 29 23
Moh Rosyid, Strategi Pembelajaran Demokratis, hlm. 42 24
Moh Rosyid, Strategi Pembelajaran Demokratis, hlm. 41.
18
1. Domain kognitif pengetahuan yang menyangkut peristilahan,
prinsip dan kaidah, pemahaman dengan menerjemahkan
penafsiran, menentukan, memperhatikan dan mengartikan.
Penerapan melalui pemecahan masalah menggunakan konsep
menganalisis, mengenali kesalahan, merumuskan dan
mengevaluasi dengan harapan mampu menilai berdasarkan
norma tertentu.
2. Domain afektif meliputi penerimaan (mampu menunnjukkan,
mengakui, dan mendengarkan) partisipasi aktif, penilaian atau
penentuan sikap (mampu menerima suatu nilai bersikap positif
atau negatif), organisasi (mampu membentuk sistim nilai,
menangkap antar makna bertanggung jawab dan menyatukan
nilai), pembentukan pola hidup (mampu menunjukkan,
mempertimbangkandan melibatkan diri).
3. Domain psikomotorik meliputi, persepsi yakni mampu
menafsirkan rangsangan dan mendeskriminasikan, kesiapan,
(mampu konsentrasi secara fisik dan mental) gerakan
terbimbing,gerakan terbiasa (mampu berketrampilan dan
berpegang pada pola) gerakan komplek (trampil dan lancer),
kreatif (mampu menciptakan yang baruyang selalu
berinisiatif).
4.. Domain nilai meliputi kebutuhan berupa ikhlas, ridlo, tawadlu’
dan istiqomah, nilai kemanusiaan (toleran adil dan
bertanggung jawab, peduli, empati dan jujur)25
Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berfikir:
1. Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk
mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali
tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan
sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk
menggunakannya.
2. Pemahaman ( comprehension) adalah kemapuan seseorang
untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui dan ingat.
3. Penerapan atau aplikasi (aplikation) adalah kesanggupan
seseoarang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide
umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip,
rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang
baru dan kongkret.26
25 Moh Rosyid, Strategi Pembelajaran Demokratis, hlm. 41.
26 Anas Sudiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo persada, 2009) hlm.
50-52
19
4. Analisis adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau
menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian
yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara
bagian-bagian atau faktor- faktor satu dengan faktor- faktor
lainnya.
5. Sintesis adalah kemapuan berfikir yang merupakan kebalikan
dari proses berfikir analisis.
6. Penilaian adalah merupakan kemampuan seseorang untuk
membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide.27
Ranah afektif ada lima jenjang yaitu :
1. Menerima atau memperhatikan adalah kepekaan seseorang
dalam menerima rangsangan dari luar yang dating kepada
dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain.
2. Menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu
dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
3. Menilai adalah memberikan penghargaan terhadap suatu obyek,
sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan
membawa kerugian dan penyesalan.
4. Mengatur atau mengorganisasikan adalah mempertemukan
perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih
universal, yang membawa kepada perbaikan umum.
5. Karakteristik dengan suatu nilai adalah keterpaduan semua
sistim nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi
pola kepribadian dan tingkah lakunya. 28
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap
ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses
belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku
seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal ini di
sebaban perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat
diraba). Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dalam hal ini adalah
hanya mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting
dan diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil
belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi
karsa.
27
Anas Sudiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 52 28
Anas Sudiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm.-54-56
20
Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih
kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat
mungkin”.29
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar.
Keberhasilan proses belajar sehingga menghasilkan hasil belajar yang
maksimal sangat dipengaruhi oleh dua unsur yakni unsur intern dan unsur
ekstern. Unsur intern meliputi fisik, misalnya kesehatan dan fungsi optimal
panca indra, psikis meliputi minat, kecerdasan, bakat, motivasi,
kemampuan(daya) pikir. Sedangkan unsur ekstern meliputi lingkungan
alam dan social budaya dan perangkat pendukung yang meliputi kurikulum,
program pembelajaran, sarana belajar, fasilitas belajar dan guru atau
pendidik.30
Faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu:
1. Faktor bahan atau hal yang harus dipelajari.
Bahan atau hal yang harus dipelajari ikut menentukan
bagaimana proses belajar itu terjadi. Dan bagaimana hasil yang
dapat diharapkan. Misanya saja, belajar mengenai ketrampilan
dan belajar mengenai pemecahan soal tidaklah sama. Perbedaan
ini melahirkan konsep yang berbeda mengenai berbagai hal yang
bersangkutan dengan belajar, misalnya apa inti belajar dan
bagaimana peranan ulangan atau latihan dalam belajar.
Kecuali itu taraf kesukaran serta kompeksitas hal yang harus
dipelajari juga besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil
belajar. Bertitik tolak dari hal yang harus dipelajari itu, misalnya
kita mengenal belajar bahasa, belajar rangkaian huruf tanpa arti,
belajar serangkaian bahan Faktor-faktor lingkungan (lingkungan
alami, lingkungan sosial).31
29
Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru(Bandung:Rosda Karya,1999)hlm
150 30
Moh Rosyid, Guru,(Kudus: STAIN Kudus press, 2007) hlm. 66 31
Noehi Nasution, dkk, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Direktorat Jendral pembinaan
kelembagaan Agama Islam dan Unifersitas Terbuka, 1998) hlm. 5
21
Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada keadaan
udara yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar dalam
keadaan udara yang panas dan pengap. Di Indonesia, orang cendrung
berpendapat bahwa belajar pada pagi hari akan lebih baik hasilnya
daripada belajar pada sore hari.
Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan
representasinya maupun yang berwujud hal- hal lain, langsung
berpengaruh terhadap proses hasil belajar. Seorang yang sedang
belajar memecahkan soal akan terganggu, bila ada orang yang
mondar- mandir didekatnya atau keluar masuk kamarnya, atau
bercakap-cakap di dekat tempat belajar itu. Representasi manusia
seperti potret, tulisan suara juga berpengaruh.
Dalam banyak hal, terdapat pengaruh kurang menguntungkan dari
lingkungan terhadap proses belajar, seperti suara mesin pabrik dan
hiruk-pikuk lalu lintas. Inilah antara lain alasannya mengapa gedung
sekolah didirikan ditempat jauh dari keributan lalu lintas.
2. Faktor-faktor instrument (gedung, perlengkapan belajar,alat-alat
praktikum dan lain-lain).
3. Kondisi individu pelajar.
a. Kondisi fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh
terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam
keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari
orang yang dalam keadaan kelelahan.Anak-anak yang
kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya dibawah
anak-anak yang tidak kekurangan gizi, mereka lekas lelah,
mudah mengantuk, dan tidak mudah menerima pelajaran.
Disamping fisiologi adalah kondisi panca indra.32
32
Noehi Nasution, dkk, Psikologi Pendidikan, hlm. 5-6
22
b. Kondisi psikologi
1. Minat
Bahwa minat mempengaruhi proses dan hasil belajar,
tidak usah dipertanyakan kalau seseorang tidak berminat
untuk mempelajari sesuatu tidak dapat diharapkan
bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam mempelajari
hal tersebut.33
Sebaliknya, kalau seseorang belajar dengan penuh minat,
maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik.
Karena itu, persoalan yang biasa timbul ialah bagaimana
mengusahakan agar hal yang disajikan sebagai pengalaman
belajar itu menarik minat para pelajar, atau bagaiman caranya
menentukan agar para pelajar itu, belajar mengenai hal-hal
yang memang menarik minat mereka.
2. Kecerdasan
Telah menjadi hal yang cukup popular bahwa kecerdasan
besar peranannya dalam berhasil dan tidaknya seseorang
mempelajari sesuatu atau mengikuti sesuatu program
pendidikan. Orang yang lebih cerdas pada umumnya akan
lebih mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas.
3. Bakat
Disamping intlegensi, bakat merupakan factor yang besar
pengaruhnyaterhadap proses hasil belajar seseorang.
Hampir tidak ada yang membantah, bahwa belajar pada
bidang yang sesuai dengan bakat memperbesar
kemungkinan berhasilnya usaha itu.
4. Motifasi
Motifasi adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi motivasi untuk
belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk belajar.34
33
Noehi Nasution, dkk, Psikologi Pendidikan, hlm. 6 34
34
Noehi Nasution, dkk, Psikologi Pendidikan, hlm. 7-10
23
Motifasi ada dua:
1. Motifasi instrinsik yaitu motifasi yang ditimbulkan dari
dalam diri orang yang bersangkutan, tanpa rangsangan
atau bantuan orang lain.
2. Motifasi ekstrinsik yaitu motifasi yang timbul oleh
rangsangan dari luar.
Penemuan- penemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil
belajar pada umumnya meningkat jika motivasi untuk
belajar itu bertambah.
5. Kemampuan kognitif
Walaupun diakui bahwa tujuan pendidikan itu m,eliputi
tiga sapek, namun sejak lama orang pada umumnya sangat
mengutamakan aspek kognitif.35
C. Pengembangan Agama Islam
Anak di RA diharapkan memiliki kompetensi sebagai berikut,
yang dapat dicapai secara bertahap dan bersifat fleksibel:
1. Anak mengenal ajaran Islam, mencintai para Nabi dan Rasul,
dan secara bertahap dapat menjalankan ibadah dengan senag
hati
2. Anak terbiasa mengucapkan kalimah thayyibah dan senang
meniru perilaku baik berlandaskan ajaran Islam
3. Anak menunnjukkan perkembangan dalam aspek fisik
4. Anak menunjukkan konsep diri kea rah positif
5. Anak menunnjukkan kemampuan bersosialisasi dan
berinteraksi secara baik dengan lingkungan
6. Anak menunjukkan kemampuan berfikir kearah yang runtut
7. Anak berkomunikasi dengan bahasa yang santun
8. Anak menunjukkan perilaku kearah hidup sehat dan terpuji
9. Menunjukkan pemahaman positif tentang diri dan percaya
diri Mulai mengenal ajaran Agama Islam
10. Terbiasa mengucapkan kalimah thayyibah dan meniru
perilaku keagamaan
11. Menunjukkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang
lain dan alam sekitar36
35
Noehi Nasution, dkk, Psikologi Pendidikan, hlm. 10 36
Yudrik Yahya, Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Raudlotul Athfal, hlm.12
24
12. Menunjukkan kemampuan berfikir untuk beriteraksi dengan
orang lain dan alam sekitar
13. Menunjukkan kemampuan berfikir runtut
14. Berkomunikasi secara efektif
15. Terbiasa hidup sehat
16. Menunjukkan perkembangan fisik yang baik 37
Disini yang ditekankan dalam pengembangan Agama Islam
adalah mengenal ajaran Islam, mencintai para Nabi dan Rasul, dan secara
bertahap dapat menjalankan ibadah dengan senag hati.
Jalur pelaksanaan pengembangan Agama Islam di Taman Kanak-
kanak terdiri dari:
1. Jalur kegiatan rutin
Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin, berlangsung pada hari-
hari biasa. Bentuk dari kegiatan ini berupa kegiatan sehari-hari
dan kegiatan deprogram sehingga tidak memerlukan waktu
khusus. Dapat dikatakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan
pengenalan berbagai perbuatan, baik dalam hubungan manusia
dengan pribadinya sendiri yang mengarah pada pembentukan
sikap prilaku/sosial emosi/akhlak prilaku.
2. Jalur kegiatan khusus
Dalam jalur kegiatan ini menampung materi-materi
pengembangan Agama Islam yang dipandang perlu dan tidak
dapat diintegrasikan dengan pengembangan kompetensi
lainnya. Disebut dengan kegiatan khusus, mempunyai arti
bahwa materi kegiatan yang akan dikenalkan pada anak
memerlukan waktu tersendiri atau waktu khusus yang mungkin
waktu pelaksanaannya pada hari-hari atau jam-jam tertentu.
Materi kegiatan ini mengarah pada pengenalan berbagai
kegiatan ibadah sebagai usaha mendekatkan diri kepada Allah
SWT .38
37
Yudrik Yahya, Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Raudlotul Athfal, hlm.12 38
H. Abdul Aziz, Kurikulum 2004 Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-Kanak, (Jakarta:
Depag RI, 2004) hlm. 7-8
25
3. Jalur kegiatan terintegrasi
Pelaksanaan pengembangan Agama Islam melalui jalur
terintegresi itu hendaknya dipilih dan disesuaikan dengan
materi pengembangan lainsehingga dapat disajikan bersama-
sama (secara terpadu). Dalam hal kaitan pelaksanaan ini
dituntut kearifan dan profesionalitas guru sehingga tujuan dan
pengembangan Agama Islam dapat tercapai dengan sebaik-
baiknya.
4. Jalur situasi keagamaan
Melalui jalur situasi keagamaan ini diharapkan akan
mendukung pelaksanaan pengembangan Agama Islam di
Taman Kanak-kanak. Untukitu situasi keagamaan di Taman
kanak-kanak hendaknya merupakan pancaran kehidupan
beragama yang tergambar dalam prilaku moral kehidupan
sehari-hari. 39
Pengembangan materi jalur rutin dengan Kompetensi dasarnya
adalah anak memiliki akhlakul karimah dalam aktifitas sehari-hari, dan materi
pokoknya adalal tata cara bergaul, peduli lingkungan, Disiplin. 40
Jalur kegiatan khusus, dengan Kompetensi dasarnya adalah anak
mengenal, memahami dan dapat mengamalkan ajaran Agama Islam secara
sederhana, materinya mengucap syahadat, hafalan surat pendek, berwudlu,
gerakan Sholat, kalimah toyyibah dan doa-doa harian.
Disini sebagai sampel materi Pengembangan Agama Islam adalah
jalur kegiatan khusus : Hafalan do'a sehari-hari, Mengucapkan kalimah
toyyibah, Melafadlkan Iqomah, Mengenal beberapa Asmaul Husna, Hafalan
surat dalam Alqur'an, Bacaan dalam shalat.
Jalur kegiatan terintegrasi dengan Kompetensi dasarnya adalah
anak mengenal, memahami dan dapat mengamalkan rukun iman secara
sederhana materinya percaya kepada Allah, nama-nama malaikat dan Rosul,
nama-nama Nabi dan Rosul,nama kitab suci umat manusia.41
39
H. Abdul Aziz, Kurikulum 2004 Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-Kanak, (Jakarta:
Depag RI, 2004) hlm. 7-8 40
H. Abdul Aziz, Kurikulum 2004 Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-Kanak, hlm. 14-15 41
H. Abdul Aziz, Kurikulum 2004 Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-Kanak, hlm. 14
26
Sampel jalur Integrasi yang digunakan disini adalah: Malaikat dan
tugasnya , jumlah Nabi,serta kitab- kitab, Sejarah Nabi Muhammad.
Jalur Situasi keagamaan dengan Kompetensi dasarnya adalah anak
mengenal, hari-hari besar Islam dan cara mengamalkan, materinya amaliyah
romadlon, Idul Fitri dan Idul Adha, maulid Nabi.42
D. Hipotesis
Berdasarkan hasil kajian teori dan penyusunan kerangka pemikiran
diatas, maka dapat dirumuskan hipotesisnya sebagai dugaan semantara yang
lebih lanjut akan diuji kebenarannya melalui kegiatan penelitian antara lain:
Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pengujian hipotesis
penelitian menggunakan Analisis Koefesien Determinasi dan analisis regresi
linier satu prediktor.
Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa:
1. Perhatian orang tua dikatagorikan cukup baik terhadap hasil
belajar pengembangan Agama Islam di RA Nurul Ittihad.
2. Hasil belajar pengembangan Agama Islam RA Nurul Ittihad
Babalan dalam katagori cukup tinggi
3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang
tua dengan hasil belajar Pengembangan Agama Islam (PAI).
42
H. Abdul Aziz, Kurikulum 2004 Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-Kanak, hlm. 15
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Didalam suatu penelitian terdapat variabel-variabel yang harus
ditetapkan dengan jelas oleh seorang peneliti sebelum memulai mengumpulkan
data. Variabel secara sederhana dapat diartikan ciri dari individu, obyek, gejala,
peristiwa, yang dapat diukur secara kuantitatif ataupun kualitatif.1 Variabel-
variabel didalam penelitian harus jelas tentang aspek-aspek atau faktor-faktor
yang dapat dikemukakan secara terperinci. Dengan penentuan aspek-aspek atau
faktor-faktornya didalam setiap variabel tersebut berarti akan semakin mudah pula
untuk menetapkan data yang akan dihimpun.
Berdasarkan hal tersebut maka didalam penelitian ini sesuai dengan
rumusan hipotesis pada BAB II, maka variabel-variabelnya dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Variabel Bebas
Variabel Bebas atau variabel Independen adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul nya
variabel dependen (terikat).2
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dalam penelitian ini yang
berkedudukan sebagai variabel bebas adalah perhatian orang tua.
Indikator yang menunjang perhatian orang tua adalah:
Asih : Memberi kasih sayang dengan mendidik yang baik dan juga
mendoakan
Asah : Mmemberi stimulan mengajari anak (mengasah otak).
Asuh : Memberi makanan yang cukup, baik, bergizi dan halal.
1 Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,2009) hlm
23 2 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009) hlm 61
28
2. Variabel terikat
Variabel terikat atau variabel Dependen adalah variabel yang timbul
akibat variabel bebas, atau respon dari variabel bebas.3
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dalam penelitian ini yang
berkedudukan sebagai variabel terikat adalah hasil belajar pengembangan
agama Islam.
B. Teknik dan Pendekatan Penelitian
1. Teknik Penelitian
Teknik atau metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk mencapai
tujuan4. Oleh karena itu tujuan umum dalam suatu penelitian adalah untuk
memecahkan masalah dalam langkah-langkah yang ditempuh harus relevan
dengan rumusan masalah.
Dalam penelitian ini tekhnik atau metode yang digunakan adalah
penelitian survey yang berarti suatu cara melakukan pengamatan di mana
indikator mengenai variabel adalah jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang
diberikan kepada responden baik secara lisan maupun tertulis. Survey biasanya
dilakukan satu kali. Peneliti tidak berusaha untuk mengatur atau menguasai
situasi. Jadi perubahan dalam variabel adalah hasil dari peristiwa yang terjadi
dengan sendirinya.5
Penelitian ini menggunakan metode survey Subyek penelitian
sebanyak 36 siswa/responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen
kuesioner angket untuk menjaring data X, dan tes lisan untuk menjaring data Y.
3 Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, hlm 24. 4 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem (Semarang: RaSAIL, 2008) hlm 7 5 Sunny” Penelitian Survey” dalam http://ilmumetodepenelitian. blogspot.com/2009/11/penelitian-
survey.html, diakses 15 juni 2011
29
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif,dengan pertimbangan atau alasan karena jenis data variabel dalam
penelitian ini cenderung bersifat keangkaan, disamping itu dengan pendekatan
kuantitatif memungkinkan diketahui data-data variabel secara empirik yang
dapat dipertanggung jawabkan akurasinya.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Roudlotul Athfal Babalan Kecamatan
Wedung Kabupaten Demak. Dipilihnya lokasi sekolah ini karena lembaga
pendidikan ini merupakan tempat peneliti mendidik, sehingga memudahkan
untuk melakukan komunikasi dalam rangka proses kegiatan penelitian dan
memungkinkan untuk menghimpun data–data variabel penelitian secara
lengkap, karena peneliti memiliki banyak waktu berada di medan penelitian.
2 . Waktu Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya program-program kegiatan
secara jelas, teratur dan sistematis, sehingga dapat memberikan pedoman bagi
pelaksanaannya secara terrencana. Oleh karena itu program atau penjadwalan
kegiatan penelitian ini dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu mulai tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga tahap yang terakhir yakni penyusunan
laporan.
Penelitian ini direncanakan memakan waktu sekitar 6 (enam) bulan,
terhitung mulai bulan oktober 2010 sampai dengan maret 2011.
30
Tabel 1: Jadwal Kegiatan Penelitian
NO Kegiatan
Penelitian
Oktober
1 2 3 4
Novembe
r
1 2 3 4
Desembe
r
1 2 3 4
Januari
1 2 3 4
Februar
i
1 2 3 4
Maret
1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul
√
2 Penyusunan
Proposal
√
3 Pengajuan
BAB I dan
BAB II
√
4 Pengurusan
Izin Penelitian
√
5 Penyebaran
Angket
√
6 Penarikan
Angket
√
7 Skoring dan
Tabulasi data
√
8 Melakukan
Analisis data
√
9 Revisi BAB
III, IV, V dan
Abstrak
√
D. Populasi
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: Obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya6
6 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009) hlm 117
31
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi ialah seluruh wali dan
murid kelompok B RA Nurul Ittihad Babalan Kecamatan Wedung Kabupaten
Demak Tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 36.
E Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrument yang dipergunakan sebagai alat bantu
dalam pengumpulan adalah angket yakni berupa pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab dan ditanggapi oleh responden yang terdiri dari orang tua siswa
kelompok B RA Nurul Ittihad. Adapun Pertanyaan-pertanyaan yang
dikembangkan ini, didalamnya mengandung materi yang berbeda untuk setiap
variabel penelitian karena harus sesuai dengan gejala yang akan diungkap.
Selanjutnya pengembangan instrument untuk masing-masing variabel dapat
diikuti pada uraian dan tabel-tabel berikut ini.
1. Variabel Bebas
Untuk mendapatkan data dari variabel bebas yang berupa perhatian
orang tua, peneliti menggunakan instrumen yang didalamnya memuat
pertanyaan terhadap walimurid kelompok B RA Nurul Ittihad Babalan.
Perhatian Orang tua didalam keluarga dikembangkan sejumlah 25
item, yang setiap itemnya disediakan 4 opti jawaban,dimana setiap opti akan
diberikan bobot skor sebagai berikut.
Apabila responden menjawab
SS = Sangat setuju : Diberikan skor 4
S = Setuju : Diberikan skor 3
TS = Tidak setuju : Diberikan skor 2
STS = Sangat tidak setuju : Diberikan skor 1
Sehingga apabila semua jawaban berada pada posisi sangat setuju
(SS), maka dicapai skor maksimum 100
Lebih lanjut mengenai definisi oprasional dan indikator-indikator dari
variabel bebas, yang dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun
instrumen penelitian ini, dapat diikuti pada matrik berikut ini.
32
Tabel 2: Instrumen Penelitian
VARIABEL DEFINISI
OPERASIONAL INDIKATOR NO.
ITEM
Perhatian
Orang tua
perhatian orang tua
adalah apa yang
diperhatikan ayah,
ibu kandung
(kepedulian orang
yang melahirkan
atau merawat
anaknya).
1. Memberikan asih
(emosi yang baik)
serta do’a kepada
anak.
2. Memberikan asah
stimulasi/ latihan
yang mengasah otak)
serta memotifasi
belajar, membantu
menemukan solusi.
3. Asuh (makanan yang
cukup, baik, bergizi
dan halal),
Menyediakan waktu
khusus untuk
bercengkrama dan
bercanda ria.
1- 9
10-17
18-25
2. Variabel terikat
Untuk mendapatkan data dari variabel terikat yang dalam hal ini
adalah data mengenai hasil belajar/ prestasi akan digunakan instrument yang
juga berupa pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab oleh responden,
sebanyak 20 item. Sedangkan tiap item yang benar diberikan skor 5 (total
skor maksimal 100),
33
dimana setiap opti akan diberikan skor sebagai berikut:
***** = Benar semua = Diberikan skor 5
**** = Salah satu dalam bacaan = Diberikan skor 4
*** = Salah dua dalam bacaan = Diberikan skor 3
** = Salah tiga dalam bacaan = Diberikan skor 2
* = Salah semua = Diberikan skor 1
0 = Tidak menjawab = Diberikan skor 0
Adapun kisi-kisi instrument variabel terikat dalam penelitian ini dapat
dijelaskan dalam table 3 berikut ini.
Tabel 3 : Kisi-kisi instrument variabel terikat
POKOK BAHASAN NOMOR ITEM
a. Hafalan do'a sehari-hari ( 3) 1- 3
b. Mengucapkan kalimah toyyibah ( 1) 4
c. Melafadlkan Iqomah (1) 5
d. Mengenal beberapa Asmaul Husna (1) 6
e. Hafalan surat dalam Alqur'an (3) 7 -9
f. Malaikat dan tugasnya , jumlah
Nabi,serta kitab- kitab(3) 10 -12
g. Sejarah Nabi Muhammad (2) 13 -14
h. Bacaan dalam shalat ( 6) 15- 20
34
E. Teknik Analisis Data.
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan
sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah. Setelah data-data
variabel terkumpul, maka data itu perlu dianalisis guna mengkaji diterima atau
ditolaknya hipotesis yang diajukan. Untuk menguji hipotesis digunakan teknik
Koefisien Determinasi = R² x 100 dan analisis Regresi Linier satu prediktor. Jika
penelitian terhadap hubungan satu arah, maka yang tepat memakai analisis
regresi. Variabel yang diramalkan disebut kriterium sedang variabel yang
digunakan untuk meramalkan disebut prediktor. Suatu variabel dapat diramalkan
dari variabel lain jika antara kriterium dan prediktor terdapat korelasi yang
signifikan.7
Untuk menguji bentuk regresi liniar digunakan statistik F
F Reg = S² Res S ² Res
7 Mustaqim, Statistik (Semarang: Program Kualifikasi guru RA Dan Marasah, 2008) hlm.55
35
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi Data Variabel
Sesuai dengan variabel penelitian yang telah dipaparkan pada bab III
selanjutnya setelah dilakukan penelitian, maka data – data masing-masing
variabel penelitian, maka data-data masing-masing variabel penelitian dapat
dilaporkan sebagai berikut:
1. “ Perhatian orang tua “ (Variabel bebas)
Sebagaimana ketentuan yang telah ditetapkan dalam bab III, maka
dengan menggunakan kuesioner /angket yang dilancarkan kepada sasaran
penelitiannya yakni kepada walimurid RA Nurul Ittihad Babalan Wedung
Demak. Adapun data perhatian orang tua dimaksud telah ditabulasikan
sebagaimana tercantum dalam lampiran- lampiran, yang selanjutnya dapat
dilaporkan sebagai berikut:
Tabel 4 Data perhatian orang tua
NOMOR INTERVAL NILAI FREKUENSI
ABSOLUT
FREKUENSI
RELATIF
1 95-100 2 5,56%
2 89-94 14 38,89%
3 83-88 7 19,44 %
4 77-82 6 16,67 %
5 71-76 4 11,11 %
6 65-70 2 5,56 %
7 59-64 1 2,73 %
Total 36 100,00 %
36
0
2
4
6
8
10
12
14
16
61.5 67.5 73.5 79.5 85.5 91.5 97.5
Gambar 1: Diagram tentang perhatian orang tua
Berdasarkan tabel 4 dan gambar 1, menunjukkan bahwa kondisi
perhatian orang tua bagi siswa RA Nurul Ittihad Babalan Kecamatan wedung
Kabupaten Demak, secara umum menunjukkan kondisi yang sangat bagus.
Sebab jika digunakan patokan nilai terendah 71 maka yang mencapai skor 71
keatas masih menuinnjukkan frekuensi yang tinggi (diatas 90 %). Sedang
apabila diperhitungkan nilai reratanya diperoleh 84,31 ini menunjukkan
gambaran kondisi sikap perhatian orang tua yang bagus. Selanjutnya
sebagaimana Nampak pada gambar 1, dapatlah dipahami bahwa secara
umum frekuensi menunjukkan adanya kecendrungan terus meningkat,
meskipun pada skor tertinggi yakni 97, 5 dicapai frekuensi yang rendah.
Selanjutnya apabila perhatian orang tua tersebut dipilah menjadi dua
bagian / klasifikasi” Banyaknya perhatian” dan kurangnya perhatian” maka
dapat digambarkan sebagai berikut:
37
Tabel 5 Data perhatian orang tua
NOMOR INTERVAL NILAI
FREKUENSI
ABSOLUT
(F)
COMULATIF
FREKUENSI
(Cf)
1 95-100 2 36
2 89-94 14 34
3 83-88 7 20
4 77-82 6=fd 13
5 71-76 4 7= Cfd
6 65-70 2 3
7 59-64 1 1
Total 36 100,00 %
Median = Bb +
(0,5 N) (Cfb)
fd
= 76,5 +
((0,5) (36) ) (7)
36
= 76,5 + 126
36
= 76,5 + 3,5
= 80
Dari perhitungan diatas, maka ditemukan bahwa skor 80 merupakan
medianya. Sehingga jika angka 80 patokan (batas klasifikasi), selanjutnya
dapat ditetapkan krriteria sebagai berikut:
≥ 80 berarti banyaknya perhatian orang tua.
< 80 berarti kurangnya perhatian orang tua
Selanjutnya dengan berpegang kriteria diatas, maka dapat disajikan
mengenai perhatian orang tua sebagai berikut:
38
Tabel 6 : Data Perhatian Orang tua
NOMOR
KLASIFIKASI
PERHATIAN
ORANG TUA
FREKUENSI
ABSOLUT
(f)
COMULATIF
FREKUENSI
(cf)
1 Tinggi 24 66,67 %
2 Rendah 12 33,33 %
TOTAL 36 100,00 %
Diagram Perhatian Orang tua
Tinggi
Gambar 2 : Diagram Tentang Perhatian Orang tua
Tabel 6 dan gambar 2 diatas memberikan gambaran yang jelas bahwa
mereka yang banyak memperhatikan anaknya jauh lebih banyak dibanding
dengan yang kurang memperhatikan anaknya.
2. Hasil belajar Pengembangan Agama Islam (Variabel terikat)
Mengenai data variabel terikat “Hasil Belajar Pengembangan Agama
Islam”. Sebagaimana tertuang pada tabulasi data lampiran 4, adalah data –
39
data yang telah terhimpun berdasarkan metode tes yang dilancarkan kepada
siswa kelompok B RA Nurul Ittihad Babalan Wedung Demak.
Selanjutnya data–data hasil belajar Pengembangan Agama Islam
dimaksud secara lebih rinci dengan melalui rentangan skor dengan perhatian
orang tua, dapat dilaporkan melalui deskripsi berikut ini:
Tabel 7: Data Hasil Belajar Pengembangan Agama Islam
NOMOR INTERVAL
NILAI
FREKUENSI
ABSOLUT
FREKUENSI
RELATIF
1 95-100 13 36,11 %
2 89-94 9 25,00 %
3 83-88 6 16,67 %
4 77-82 7 19,44 %
5 71-76 1 2,78 %
6 65-70 0 0,00 %
7 59-64 0 0,00 %
Total 36 100,00 %
0
2
4
6
8
10
12
14
61.5 67.5 73.5 79.5 85.5 91.5 97.5Gambar 3 : Diagram Tentang Hasil Belajar Pengembangan Agama Islam
40
Berdasarkan tabel 7 dan gambar 3, menunjukkan bahwa kondisi hasil
belajar Pengembangan Agama Islam dikalangan siswa RA kelompok B RA
Nurul Ittihad Babalan Kecamatan Wedung Kabupaten Demak,secara umum
menunjukkan kondisi yang dapat dikategorikan sangat bagus. Sebagaimana
nampak pada tabel 7 telah dapat ditunjukkan bahwa skor terendah yang
dicapai siswa adalah skor 71 dan jumlah frekuensi dari skor 71 keatas telah
mencapai 100 %. Selanjutnya jika digunakan patokan nilai rerata ternyata
hamper mencapai angka 90 yakni 89,03. Dengan demikian tiada ragu lagi
untuk menegaskan bahwa hasil belajar Pengembangan Agama Islam dalam
hal ini adalah sangat bagus. Sedangkan diagram diatas (gambar 3)
memberikan gambaran adanya kecendrungan frekuensi yang terus meningkat
dengan skor terendah 73,5.
B. Analisa Data
Setelah data – data variabel penelitian terhimpun sebagaimana lampiran 3
dan 4 yang telah dipaparkan diatas, selanjutnya terhadap data-data tersebut
dapatlah dilakukan proses analisis dengan menggunakan metode yang telah
ditetapkan pada bab III, yakni Teknik Analisa Regresi linier satu prediktor.
1. Perhatian orang tua dikatagorikan cukup baik terhadap hasil belajar
pengembangan Agama Islam di RA Nurul Ittihad artinya dengan melihat nilai
rata-rata Perhatian orang tua ∑X = 3035 : 36 = 84,30555556 dibulatkan 84, 31.
2 Hasil belajar pengembangan Agama Islam kelompok B di RA Nurul
Ittihad Babalan dalam katagori cukup tinggi (Pandai) dengan melihat nilai rata-
rata kelas sebesar ∑Y= 3205 : 36= 89,02777778 dibulatkan 89, 03.
3. Hasil analisis : Menggunakan rumus (koefisien determinasi dan regresi
satu prediktor)
41
1. Koefisien Determinasi = R² x 100.
R = RXY
rxy =
∑xy
[∑x]² [∑y]²
∑xy= ∑XY (∑X) (∑X)
N
= 272.020 – ( 3.035) (3.205)
36
= 272.020 – 9.727.175
36
= 272.020 – 270.199,3056 = 1.820,6944
∑X² = ∑X² -- (∑X)²
N
= 258.451- 9.211.225
36
= 258.451- 255.867, 3611
= 2.582,64
∑y² = ∑Y² --
(∑Y)²
N
= 286.925 -
(3.035) ²
36
42
= 286.925 - 10.272.025
36
= 286.925 – 285.334,0278
= 1.590,97
rxy =
∑xy =
1820,6944
[∑x]² [∑y]²
(2.582,64) (1.590,97 )
rxy =
1820,6944 = 1820,6944
4.108.902,761
2.027,042861
dibulatkan
rxy = 0,898202221 0,898
rxy = 0,898 dan r²= 0,81
Koefesien Determinasi = r² x 100 = 0,81 x 100 = 80%.
maka pengaruh Perhatian orang tua terhadap Hasil belajar
pengembangan Agama Islam kelompok B di RA Nurul Ittihad Babalan sebesar:
80 %
43
2. Menggunakan Rumus Regresi Satu Prediktor
F Reg = S² Reg
S ² Res
S² Reg = SS Reg
K
SS Reg=b.∑XY + a.∑Y - (JK Reg) (∑Y)²
N
S² Res =
SS Res =
N- K- 1
SS Res = ∑Y² - b . ∑XY - a. ∑Y
b =
N. ∑XY - ∑X . ∑Y
N. ∑X² - (∑X)²
=
36 ( 272020 ) - (3035) (3205)
36 (258451) - (3035) ( 3035)
=
9792720 - 9727175
9304236 - 9211225
=
65545
93011
dibulatkan
= 0,704701594 0,70
b = 0,70
44
a = MY – b . MX
MY =
∑Y
N
=
3205
36
dibulatkan
= 84,02777778 84,03
= 84, 03
MX = ∑X
N
= 3035
36
dibulatkan
= 84,30555556 84,30
= 84,30
a = MY – b . MX
= 84, 03 - 0,70 x 84, 30
= 84,03 - 59,01
a = 25, 02
F Reg = S² Reg
S ² Res
S² Reg = SS Reg
K
SS Reg = b. ∑XY + a.∑Y - (JK Reg) (∑Y)²
N
45
= 0,70 (272020) + 25,02 (3205) - (3205)²
36
= 190414 + 80189,1 - 10272025
36
= 190414 + 80189,1 - 285334,0278
= 190414 - 205144,9278
= - 14730,9278
1. ) S² Reg =
SS Reg = - 14730,93
K
1
= - 14730, 93
F Reg = S² Reg
S ² Res
S² Res = SS Res =
N- K -1
SS Res = ∑Y² - b . ∑XY - a. ∑Y
= 286925 - 0,70 (272020) - 25,02 (3205)
= 286925 - 190414 - 80189,1
= 96511 - 80189,1
SS Res = 16321,9 2
46
2. ) S² Res =
SS Res = 16321,9
N- K- 1
36 -1 -1
= 480,0558824
= 480,05
F Reg = S² Res
S ² Res
=
-14730,93
480, 05
= - 30,68624102 dibulatkan
= - 30,68
1 banding 34
F tabel 1 % = 7, 42 > F o = - 30,68
F tabel 5 % = 3,59 > F o = - 30,68
Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: “Terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan Hasil belajar
pengembangan Agama Islam kelompok B di RA Nurul Ittihad Babalan.
F hitung = - 30, 68 pada taraf kebenaran 0,01 = 7,42 dan untuk taraf
kebenaran 0,05 = 3,59. maka perbandingan F hitung < F table maka Ho diterima
(memiliki koefisien arah regresi yang berarti atau signifikan berbentuk regresi
linier).
Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: “Terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan Hasil belajar
pengembangan Agama Islam kelompok B di RA Nurul Ittihad Babalan. sebesar
47
80% yang ditunjukkan oleh F hitung = - 30,68 pada taraf kebenaran 0,01 = 7,42
dan untuk taraf kebenaran 0,05 = 3,59. maka perbandingan F hitung < F tabel
(memiliki koefisien arah regresi yang berarti atau signifikan berbentuk regresi
linier).
C. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan Uji Hipotesis, ditemukan harga F hitung sebesar: = - 0, 90
pada taraf kebenaran 0,01 = 7,42 dan untuk taraf kebenaran 0,05 = 3,59 maka
perbandingan F hitung < F table maka Ho diterima (memiliki koefisien arah
regresi yang berarti atau signifikan berbentuk regresi linier).
D. Kendala – kendala Perhatiaan orang tua.
Dalam melakukan sesuatu pekerjaan, kerap kali muncul kendala- kendala yang
dapat menghambat proses pelaksanaan pekerjaan tersebut, juga dapat menggagalkan
tujuan yang hendak dicapai. Begitupun dalam mendidik anak, tidak sedikit kendala
yang harus dihadapi oleh orang tua, antara lain sebagai berikut:
1. Kendala Internal :kendala internal bersumber dari dalam diri pribadi anak.
Kendala- kendala itu dapat berupa anak malas untuk belajar, keinginan
bermain yang berlebihan, sikap tidak mau dididik atau sikap melawan,
gangguan kesehatan, seperti tuna daksa, tuna grahita, dan lain-lain.
2. Kendala eksternal bersumber dari luar diri anak. Kendala-kendala itu dapat
berupa perilaku orang tua yang terlalu keras, terlalu otoriter, terlalu
memanjakan, terlalu khawatir, terlalu lemah, terlalu egois, terlalu
psimistis, terlalu banyak aturan dan permintaan, dan hububgan yang
kurang harmonis dengan anak.1
1 M.Sahlan Syafei , Bagaiman Anda Mendidik Anak,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2002) hlm. .89
48
Kendala lain yang termasuk kendala eksternal ini adalah keadaan ekonomi
keluarga yang kurang menguntungkan, hubungan antara ayah dan ibu yang
tampak dimata anak kurang harmonis karena sering bertengkar dihadapan anak..
Sementara itu, hubungan dengan kakak atau adik yang kurang harmonispun dapat
menjadi kendala eksternal. Tidak sedikit kasus keributan, konflik diantara sesame
anak didalam sebuah keluarga dengan berbagai penyebabnya.
Keadaan rumah yang kurang memenuhi drajat kesehatan dan kurang
akomodif bagi seluruh anggota keluarga juga menjadi bentuk lain dari kendala
eksternal adalah keadaan lingkungan dan bentuk pergaulan yang bebas. Keadaan
lingkungan yang kurang mendukungterhadap upaya mendidik anak antara lain
tidak teraturnya tata bangun perumahan atau pemukiman yang bercampur aduk
dengan tempat-tempat hiburan, terlalu dekat dengan pusat-pusat keramaian,
pusatperbelanjaan dan lain-lain. Sedangkan pergaulan bebas adalah pergaulan
hidup anak-anak manusia yang mengabaikan berbagai norma kehidupan yang
berlaku.2
2 M.Sahlan Syafei , Bagaiman Anda Mendidik Anak,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2002) hlm. . 91
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Perhatian orang tua (kepedulian orang yang melahirkan atau merawat
anaknya yaitu Asih,asah, asuh). dikatagorikan cukup baik terhadap hasil
belajar pengembangan Agama Islam di RA Nurul Ittihad artinya dengan
melihat nilai rata-rata Perhatian orang tua 84, 31.
2 Hasil belajar pengembangan Agama Islam kelompok B di RA Nurul
Ittihad Babalan dalam katagori cukup tinggi (Pandai) dengan melihat nilai
rata-rata kelas sebesar 89, 03.
3 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Perhatian orang tua dengan
Hasil belajar pengembangan Agama Islam, ditunjukkan oleh rxy =
0,898 dan r²= 0,81,Koefesien Determinasi = r² x 100 = 0,81 x 100 =
80%. Maka pengaruh Perhatian orang tua terhadap Hasil belajar
pengembangan Agama Islam kelompok B di RA Nurul Ittihad Babalan
sebesar: 80 % dan Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa:
“Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perhatian orang tua
dengan Hasil belajar pengembangan Agama Islam kelompok B di RA
Nurul Ittihad Babalan. Terbukti dengan rumus regresi linier satu prediktor
dengan F hitung = - 30,68 pada taraf kebenaran 0,01 = 7,42 dan untuk
taraf kebenaran 0,05 = 3,59. maka perbandingan F hitung < F tabel maka
Ho diterima (memiliki koefisien arah regresi yang berarti atau signifikan
berbentuk regresi linier).
50
B. Saran
Mengingat perhatian orang tua mempunyai hubungan dan pengaruh
yang sangat besar terhadap hasil belajar siswa RA Nurul Ittihad terutama
dalam Pengembangan Agama Islam, maka alangkah baiknya siswa meminta
bantuan orang tua untuk menyimak materi dan hafalan.
Bagi sekolah seharusnya memberikan buku penghubung perkembangan
hasil belajar anak.
Bagi guru alangkah baiknya selalu memantau anak apakah anak itu
kurang perhatian di rumah atau tidak? Dan berpesan pada anak untuk
mengulangi materi yang telah diajarkan dengan dibantu orang tua.
Bagi orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap kedisiplinan
anak dalam kegiatan belajar terutama dalam belajar anak dirumah karena
mengingat waktu anak lebih banyak dihabiskan dilingkungan keluarga
dibanding dengan waktu yang dimilikinya disekolah.
DAFTAR PUSTAKA
A.Ruhan, Tip Membuat Anak Rajin, Suka, dan Pintar Mengerjakan PR, (Jogjakarta:
Diva Press ,2009)
Ahmadi, Islam Sebagai Paradigm Ilmu Pendidikan ( Yogyakarta: Aditya Media, 1992)
Alwi, Hasan dkk, Kamus besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, 2000)
Aziz, H. Abdul, Kurikulum 2004 Pendidikan Agama Islam Taman Kanak-Kanak,
(Jakarta: Depag RI, 2004)
Hartati, Netty, Islam dan psikologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004)
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem (Semarang:
RaSAIL, 2008)
Labib MZ, dkk, Jangan Mendurhakai Suamimu, (Surabaya: Mitra Jaya, 2010)
Mansyur, Pendidikan Anak UsIA Dini Dalam Islam,(Yogyakarta,Pustaka Pelajar,2006)
Moh, Rosyid, Strategi Pembelajaran Demokratis (Semarang:Unnes Press,2006)
Mustaqim, Statistik (Semarang: Program Kualifikasi guru RA Dan Marasah, 2008)
Nasution,Noehi, dkk, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: Direktorat Jendral pembinaan
kelembagaan Agama Islam dan Unifersitas Terbuka, 1998)
P.K.Arya, Rahasia Mengasah Talenta Anak, (Jogjakarta: Diva Press Group, 2008)
Penyelenggara pentafsir Al-Qur’an, Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Jakarta: Departemen
Agama, 1971)
Sudiono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo persada,
2009)
Sudjana,Nana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2009)
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009)
Sunny ”Penelitian Survey” dalam http://ilmu metode penelitian.blogspot.
com/2009/11/penelitian-survey.html, diakses 15 juni 2011
Syafei, M.Sahlan, Bagaiman Anda Mendidik Anak,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2002)
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru(Bandung:Rosda
Karya,1999)
Yahya,Yudrik, Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Raudlotul Athfal ( Jakarta: Depag RI
Directorat Jendral Kelembagaan Agama Islam 2005)
Hal : Mohon Pengisian Angket
Kepada Yth.
Bapak / ibu Walimurid RA Nurul Ittihad
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dalam rangka penyelesaikan tugas akhir, dimohon dengan hormat kepada
Bapak/ Ibu Walimurid Kelompok B RA Nurul Ittihad Babalan Wedung Demak untuk
membantu mengisi angket yang akan dijadikan data dalam penyusunan skripsi yang
berjudul ”Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak dan Pengaruhnya
(Studi pada Siswa RA Nurul Ittihad Babalan Kecamatan Wedung Kabupaten
Demak Tahun Ajaran 2010/2011).
Dan dimohon agar Bapak/Ibu Walimurid dapat menconteng sesuai
dengan jawaban yang telah disediakan.
Tidak ada jawaban yang salah dan benar, tetapi jawaban yang paling baik
adalah apabila bapak/ibu memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan
bapak/ibu sebenarnya.
Demikian atas perhatian dan partisipasinya,kami ucapkan terimakasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Mengetahui
Kepala Sekolah Hormat Saya
Taufiqurrohman,A.Ma.Pd.SD Roudlotiyyukhbarun
Lampiran: 4
KUESIONER PERHATIAN ORANG TUA
Nama :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Wali dari Anak :
Alamat :
Petunjuk:
1. Jawablah “Angket/Kuesioner “ ini dengan penuh kejujuran dan rasa tanggung
jawab demi menuju kepada perbaikan diri.
2. Berilah tanda ceklis pada kolom jawaban disetiap item yang paling sesuai
menurut penilaian dan keadaan saudara sendiri.
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
PERTANYAAN- PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN
1. Pada setiap saat seharusnya tidak melupakan
untuk mendoakan anak dan mengajari anak dengan
do’a-doa.
(SS) (S) (TS) (STS)
2. Ketika anak memecahkan sesuatu atau membuat
jengkel sebaiknya memarahinya dengan kata-kata
yang kasar.
3. Dalam pergaulan anak ,harus selalu dijaga/ diawasi.
4. Dalam keadaan marah,tetap dapat menahan
emosi,yang berarti menanamkan kesabaran.
5. Bersikap angkuh,sombong,tidak sabaran sangat
merugikan
6. Berperan sebagai guru yang baik akan patut
digugu dan ditiru bagi anak-anaknya.
7. Sebelum berangkat sekolah anak-anak diminta
mempersiapkan perlengkapan sekolahnya
8. Agar kita dikatakan orang tua yang sukses maka
apa yang diminta oleh anak selalu dituruti(tidak ada
kesederhanaan)
9. Untuk menjaga anak,harus mengajari dengan
membalas teman yang menyakitinya.
10. Dalam memberikan permainan kepada anak, kita
tidak harus memberikan mainan yang dapat
merangsang kreasi dan yang membahayakan anak.
11. Apabila anak selesai menggunakan alat
permainan, maka kita tidak perlu menyuruh
mengembalikan ke tempat semula
12. Kita harus memberi contoh dalam melaksanakan
sesuatu (member rangsangan )
13. Anak yang bandel sebaiknya dimarahi dengan
kekerasan
14. Kita harus membiasakan anak dengan kegiatan
yang sesuai dengan usia, pembawaan, jenis
kelamin, dan tingkat perkembangan anak.
15. Kita harus pandai memilihkan media belajar juga
teman belajar
16. Acuh terhadap pelajaran yang sudah diajarkan oleh
guru,adalah kebiasaan yang tidak perlu
dikembangkan
17. Karena sudah ada guru, kita didak perlu mendidik
anak-anak dirumah
18. Mencritakan /menyanyikan yang berisi agama saat
hendak menidurkan anak.
19. Menyediakan waktu khusus untuk bercengkrama
dan bercanda ria.
20. Membiasakan memberi makan anak dengan gizi
seimbang dan dari hasil yang halal
21. Apabila anak memiliki kelebihan, jangan dibiarkan
tidak berkembang dengan tidak adanya support
22. Biarpun disekolah tak ada tes, orang tua tetap
membimbingnya dirumah.
23. Kedisiplinan menghargai waktu tidak perlu untuk
diperhatikan
24. Kebiasaan tidak membimbing anak tidak perlu
diteruskan
25. Mendidik dengan baik apabila ada orang lain
menasehati tentang kurangnya perhatian terhadap
anak
Lampiran : 5
TES PRESTASI BELAJAR PENGEMBANGAN AGAMA ISLAM
a. Hafalan do'a sehari-hari
1. Bagaimana do’a naik kendaraan?
2. Bagaimana bunyi do’a setelah belajar ?
3. Bagaimana bunyi do’a untuk ayah dan
ibu?
b. Mengucapkan kalimah
toyyibah
4. Sebutkan bacaan-bacaan kalimah
toyyibah!
c. Melafadlkan Iqomah 5. Lafalkan bacaan iqomah!
d. Mengenal beberapa
Asmaul Husna 6. Sebutkan tiga Asmaul Husna!
e. Hafalan surat dalam
Alqur'an
7. Bacakan surat Al- lahab!
8. Bacakan surat Al- falaq!
9. Bacakan surat Al- ashr
f.Malaikat dan tugasnya ,
jumlah Nabi,serta kitab-
kitab
10. Sebutkan jumlah malaikat yang wajib
diketahui!
11 .Jelaskan tugas malaikat jibril!
12. Sebutkan kitab-kitab Allah yang
diturunkan kepada Nabi- Nya!
g. Sejarah Nabi Muhammad 13. Kapan Nabi Muhammad dilahirkan?
14. Siapa nama orang tua Nabi Muhammad?
h. Bacaan dalam shalat
15. Ucapkan bacaan Takbir!
16. Bagaimana bunyi bacaan Rukuk?
17. Bagaimana bunyi bacaan I’tidal?
18. Bagaimana bunyi bacaan sujud?
19. Bagaimana bunyi bacaan duduk diantara
dua sujud?
20. Bagaimana bunyi bacaan Takhiyat awal?
Lapiran : 6
TABULASI DATA TENTANG
PERHATIAN ORANG TUA
NO NAMA SISWA
NAMA
WALIMURID
JAWABAN
SKOR SS S TS STS
1 Silvi Rohmatil
Ummah Ismatul Akhiroh 20 5 - - 95
2 Yulia Rahmah
Munadliroh 15 1
0 - - 90
3 Min Amrina Rosyada Ma’rufah 17 - 8 - 94
4 Milla Adella Hariyani Sumaidah 19 5 - 1 92
5 Sakhiyul Imdad Rohimin Anam 20 4 - 1 93
6 Muhammad Fahd
Haqiqi
Titik Rahayu
ningsih 17 - 8 - 94
7 Nala Nabila Solihah 16 8 1 - 90
8 I'anatuth Tholabiyah Munasikatun 18 5 - 2 89
9 Musyafa'ah Zulaihah 16 6 - 3 85
10 Noviatul Ayubah Munajihan 19 5 - 1 92
11 Asfal Maula Hj.Muqoddamah 20 - 5 - 90
12 Muhammad Fahri Slamet Riyadi 16 9 - - 91
13 Mahirul Ilmi Nur Jannah 20 3 - 2 91
14 Rohmatun Nisa' Suyaidah 19 - 6 - 88
15 Saniyatul Fitriyah solihatun 18 5 - 2 89
16 Hilmah Masrikin 21 - 3 1 91
17 Ahmad Akhlaq Muflihatun 21 3 1 - 95
18 Nur Hasanah Rochiyati 16 6 - 23 85
19 Firqotun Najiyah Hj.Maesaroh 13 - 12 - 76
20 Muhammad
Musyaddad Faizah 18 - - 7 79
21 Munasikha Iswatul Hasanah 19 - - 3 85
22 Chasanatul
Munawaroh Ahmad Santoso 11 9 5 - 71
23 Muhammad
Aminuddin H. Nasihin 10 - 15 - 70
24 Abdul Jawwad Khoirudin 17 - 1 7 77
25 Muhammad Azril
Akbar Munafi’atun 16 6 - 3 85
26 Muhammad Abidul
Lutfi Munawaroh 11
1
0 - 4 78
27 Arinal haqqo Nur Asiyah 12 1 12 - 75
28 Fatimah Muslihah 15
1
0 - - 90
29 Evi Nurfiyanti Khoiriyah 13 - 12 - 76
30 Ifa Yuliana Sari Salaffuddin 13 - 12 - 76
31 Ulfiyah Dlowi 16 - 9 - 82
32 Mirza Hamyun Zumaroh 16 6 - 3 85
33 Millati Azka Bahah 5
1
0 - 10 60
34 Muhmmad Gunawan Dakholah 15 - 7 3 77
35 Fifa Rizqiyah Rohah 16 3 6 - 88
36 Sriyanti Faizah 13 - 6 6 70
Lampiran : 7
TABULASI DATA TENTANG
HASIL BELAJAR PENGEMBANGAN AGAMA ISLAM
NO NAMA SISWA S K O R JUM
LAH 5 4 3 2 1 0
1 Silvi Rohmatil Ummah 20 100
2 Yulia Rahmah 18 1 1 95
3 Min Amrina Rosyada 18 1 1 95
4 Milla Adella Hariyani 16 1 1 1 1 90
5 Sakhiyul Imdad 18 1 1 95
6 Muhammad Fahd Haqiqi 20 100
7 Nala Nabila 18 1 1 95
8 I'anatuth Tholabiyah 16 1 1 1 1 90
9 Musyafa'ah 16 1 1 1 1 90
10 Noviatul Ayubah 18 1 1 95
11 Asfal Maula 18 1 1 95
12 Muhammad Fahri 16 1 1 1 1 90
13 Mahirul Ilmi 20 100
14 Rohmatun Nisa' 18 1 1 95
15 Saniyatul Fitriyah 16 1 1 1 1 90
16 Hilmah 18 1 1 95
17 Ahmad Akhlaq 18 1 1 95
18 Nur Hasanah 16 1 1 1 1 90
19 Firqotun Najiyah 12 2 2 2 2 80
20 Muhammad Musyaddad 17 3 85
21 Munasikha 16 1 1 2 85
22 Chasanatul Munawaroh 12 2 2 2 2 80
23 Muhammad Aminuddin 14 1 1 4 75
24 Abdul Jawwad 12 2 2 2 2 80
25 Muhammad Azril Ilham 16 1 1 1 1 90
26 Muhammad Abid 17 3 85
27 Arinal haqqo 12 2 2 2 2 80
28 Fatimah 16 1 1 1 1 95
29 Evi Yulianti 12 2 2 2 2 80
30 Ifa Yuliana Sari 17 3 85
31 Ulfiyah 17 3 85
32 Mirza Hamyun 16 1 1 1 1 90
33 Millati Azka 12 2 2 2 2 80
34 Muhmmad Gunawan 17 3 85
35 Fifa Rizqiyah 16 1 1 1 1 90
36 Sriyanti 12 2 2 2 2 80
TABULASI DATA TENTANG
HASIL BELAJAR PENGEMBANGAN AGAMA ISLAM
NO NAMA SISWA JAWABAN SKOR
BENAR SALAH
1 Silvi Rohmatil Ummah 20 - 100
2 Yulia Rahmah 19 1 95
3 Min Amrina Rosyada 19 1 95
4 Milla Adella Hariyani 18 2 90
5 Sakhiyul Imdad 19 1 95
6 Muhammad Fahd Haqiqi 20 - 100
7 Nala Nabila 19 1 95
8 I'anatuth Tholabiyah 18 2 90
9 Musyafa'ah 18 2 90
10 Noviatul Ayubah 19 1 95
11 Asfal Maula 19 1 95
12 Muhammad Fahri 18 2 90
13 Mahirul Ilmi 20 - 100
14 Rohmatun Nisa' 19 1 95
15 Saniyatul Fitriyah 18 2 90
16 Hilmah 19 1 95
17 Ahmad Akhlaq 19 1 95
18 Nur Hasanah 18 2 90
19 Firqotun Najiyah 16 4 80
20 Muhammad Musyaddad 17 3 85
21 Munasikha 17 3 85
22 Chasanatul Munawaroh 16 4 80
23 Muhammad Aminuddin 15 5 75
24 Abdul Jawwad 16 4 80
25 Muhammad Azril Ilham 18 2 90
26 Muhammad Abid 17 3 85
27 Arinal haqqo 16 4 80
28 Fatimah 19 1 95
29 Evi Yulianti 16 4 80
30 Ifa Yuliana Sari 17 3 85
31 Ulfiyah 17 3 85
32 Mirza Hamyun 18 2 90
33 Millati Azka 16 4 80
34 Muhmmad Gunawan 17 3 85
35 Fifa Rizqiyah 18 2 90
36 Sriyanti 16 4 80
Lampiran : 8
PROSES ANALISIS DATA
A. TABEL DATA
NOMOR
RESPONDEN
PERHATIAN ORANG
TUA
PRESTASI BELAJAR
PAI
X Y
1 95 100
2 90 95
3 94 95
4 92 90
5 93 95
6 94 100
7 90 95
8 89 90
9 85 90
10 92 95
11 90 95
12 91 90
13 91 100
14 88 95
15 89 90
16 91 95
17 95 95
18 85 90
19 76 80
20 79 85
21 85 85
22 71 80
23 70 75
24 77 80
25 85 90
26 78 85
27 75 80
28 90 95
29 77 80
30 76 85
31 82 85
32 85 90
33 60 80
34 77 85
35 88 90
36 70 80
B. TABEL ANALISIS
NOMOR
RESPONDEN X Y X² Y² XY
1 95 100 9025 10000 9500
2 90 95 8100 9025 8550
3 94 95 8836 9025 8930
4 92 90 8464 8100 8280
5 93 95 8649 9025 8835
6 94 100 8836 10000 9400
7 90 95 8100 9025 8550
8 89 90 7921 8100 8010
9 85 90 7225 8100 7650
10 92 95 8464 9025 8740
11 90 95 8100 9025 8550
12 91 90 8281 8100 8190
13 91 100 8281 10000 9100
14 88 95 7744 9025 8360
15 89 90 7921 8100 8010
16 91 95 8281 9025 8645
17 95 95 9025 9025 9025
18 85 90 7225 8100 7650
19 76 80 5776 6400 6080
20 79 85 6241 7225 6715
21 85 85 7225 7225 7225
22 71 80 5041 6400 5680
23 70 75 4900 5625 5250
24 77 80 5929 6400 6160
25 85 90 7225 8100 7650
26 78 85 6084 7225 6630
27 75 80 5625 6400 6000
28 90 95 8100 9025 8550
29 77 80 5929 6400 6160
30 76 85 5776 7225 6460
31 82 85 6724 7225 6970
32 85 90 7225 8100 7650
33 60 80 3600 6400 4800
34 77 85 5929 7225 6545
35 88 90 7744 8100 7920
36 70 80 4900 6400 5600
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Roudlotiyyukhbarun
2. Tempat & Tanggal Lahir : Jepara, 21 Mei 1979
3. NIM : 093 111 347
4. Alamat Rumah : Desa Babalan RT : 001/RW : 004 Kecamatan
Wedung Kabupaten Demak
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal :
a. MI Miftahul Ulum Babalan Wedung Demak : Lulus Tahun 1992
b. MTs Roudlotul Mustafidlin Babalan Wedung Demak : Lulus Tahun 1995
c. MA I’anatuth – Thullab Mutih Kulon Wedung Demak : Lulus Tahun 1999
d. Pendidikan Santri Pasca Tahfidl UNSIQ di Demak : Lulus Tahun 2008
2. Pendidikan Non – Formal :
a. MADIN Ula Tadlkirotul Ittihad Babalan Demak : Lulus Tahun 1992
b. MADIN Wustho Al-Amin Babalan Wedung Demak : Lulus Tahun 1995
c. Pon-Pes An-Nuriyah Mutih Kulon Wedung Demak : Lulus Tahun 1999
d. Pendidikan Guru TPQ Metode Qiro’ati : Lulus Tahun 2000
C. Karya Ilmiyah
Peranan Dakwah dalam Memotifasi Masyarakat untuk bersedekah
Semarang, 25 Mei 2011
Roudlotiyyukhbarun
NIM : 093 111 347