PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

77
PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI DESA PULAU RAMAN KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATEN BATANGHARI SKRIPSI SUPRIYADI NIM. TP.151475 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Transcript of PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

Page 1: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR

REMAJA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DI DESA PULAU RAMAN KECAMATAN

PEMAYUNG KABUPATEN BATANGHARI

SKRIPSI

SUPRIYADI

NIM. TP.151475

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 2: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

2 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR

REMAJA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM DI DESA PULAU RAMAN KECAMATAN

PEMAYUNG KABUPATEN BATANGHARI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

SUPRIYADI

NIM. TP.151475

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 3: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

3

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Page 4: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

4 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Page 5: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

5 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Page 6: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

vi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Page 7: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

vii Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberikanku

kekuatan membekaliku dengan ilmu dan memperkenalkanku dengan cinta. Atas

kemudahan dan karunia yang telah engkau berikan sehingga skripsi yang

sederhana ini dapat terselesaikan.

Kupersembahkan skripsi yang sangat sederhana ini untuk orang yang tercinta

dan terkasih kedua orang tuaku tercinta sebagai tanda bakti, hormat, terimakasih

yang tiada terhingga yang selalu menasehatiku memberiku kasih sayang yang tak

terhingga yang tiada mungkin bisa kubalas dengan selembar kertas yang

bertuliskan kata persembahan.

Page 8: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

viii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

MOTTO

لغني عن العالمين ( سورة العنكبوت: ۷۱۳ ) ما يجاهد لنفسه إن الل ومن جاهد فإن

Artinya : Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya

itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-

benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta

alam (Al-Ankabut: 317).

Page 9: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

ix

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha „Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajukannya atas ridhonya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW

pembawa risalah pencerahan dan ilmu pengetahuan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Peneliti

menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini melibatkan pihak-pihak

yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, tidak lupa pula

peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. B

apak Prof. Dr. H. Suaidi Asy‟ari, MA., Ph.D sebagai Rektor Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

2. I

bu Dr. Hj. Fadlilah, M,Pd. sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. B

apak Mukhlis, S.Ag, M.Pd.I Sebagai Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

4. I

bu Drs. Hasnidar Karim, M.Pd.I sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Ely

Suraiyya, S.Ag, M.Pd dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya dan mencurahkan pemikirannya demi pengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. K

epala Desa Pulau Raman Kabupaten Batanghari yang telah memberikan izin

untuk mengadakan riset penelitian dan memberikan kemudahan kepada

penulis untuk memperoleh data di lapangan.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan

dan amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Amin Ya Robbal Alamin.

Jambi, April 2020

Penulis

Supriyadi

NIM.TP.151475

Page 10: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

x

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

ABSTRAK

Nama : Supriyadi

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Perhatian Orang Tua Dan Motivasi Belajar Anak Pada

Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Desa Pulau Raman

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhatian orang tua terhadap

motivasi anak remaja dalam belajar Pendidikan Agama Islam di Desa Pulau

Raman Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari. Untuk mengetahui

kendala orang tua dalam memotivasi anak remaja untuk belajar Pendidikan

Agama Islam di Desa Pulau Raman Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batanghari. Untuk mengetahui solusi orang tua dalam memotivasi anak remaja

untuk belajar Pendidikan Agama Islam di Desa Pulau Raman Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batanghari.

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitataif

deskriptif. Teknik pengumpuan data dengan observasi, wawancara dan

dokumentasi. Teknik pengambilan sampe menggunakan teknik purposive

sampling yaitu orang tua remaja yang ada di Desa Pulau Raman RT 03 RW 02.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peranan orang tua dalam

membimbing anak untuk melaksanakan shalat lima waktu di lingkungan Desa

Pulau Raman adalah dengan menggunakan metode pembiasaan, nasihat dan

cerita, keteladanan, pemeliharaan, partisipasi, disiplin. Orang tua memberikan

bimbingan kepada anaknya setiap hari, tetapi yang lebih banyak berperan

memberikan bimbingan adalah ibu. Pelajaran tentang Pendidikan Agama Islam

dan shalat yang diberikan yaitu tentang cara wudhu, bacaan-bacaan dan gerakan-

gerakan shalat. Kendala orang tua dalam membimbing anak untuk belajar

Agama Islam dan melaksanakan shalat lima waktu dilingkungan Desa Pulau

Raman Kecaatan Pemayung yaitu kesibukan pekerjaan dari kedua orang tua

yang rata-rata sebagai pedagang, kendala dari anak adalah sering malas bangun

pada waktu subuh dan kadang malas melaksanakan shalat dikarenakan terlalu

asik menonton televisi dan asik bermain bersama dengan teman-temannya

sehingga kelelahan dan cepat tertidur pada siang dan malam hari. Solusi yang

dilakukan orang tua menghadapi kendala dalam membimbing anak untuk belajar

Agama Islam dan melaksanakan shalat lima waktu dilingkungan Desa Pulau

Raman Kecamatan Pemayung adalah dengan cara bergantian dan menyempatkan

waktu memberikan bimbingan pada anak, sebagain orang tua selalu menyuruh,

mengingatkan dan mengajak serta memaksa anak untuk bangun pada waktu

subuh. Faktor pendukung bagi orang tua yaitu buku pelajaran agama, buku-buku

tentang bacaan dan gerakan shalat, juz amma, poster tentang shalat serta

memasukan anak sekolah di TPA.

Kata kunci: Orang Tua, Motivasi, Pendidikan Agama Islam

Page 11: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

xi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

ABSTRACT

Name : Supriyadi

Study program : Islamic Education

Title : Parents' Attention and Children's Learning Motivation in

Islamic Religious Education Lessons in Pulau Raman

Village, Pemayung District, Batanghari Regency

This study aims to determine the attention of parents to the motivation of

teenagers in learning Islamic Education in Pulau Raman Village, Pemayung

District, Batanghari Regency. To find out the obstacles of parents in motivating

teenagers to study Islamic Education in Pulau Raman Village, Pemayung

District, Batanghari Regency. To find out the solutions of parents in motivating

teenagers to study Islamic Education in Pulau Raman Village, Pemayung

District, Batanghari Regency.

The research method used in this research is descriptive qualitative. Data

collection techniques with observation, interviews and documentation. The

sampling technique used purposive sampling technique, namely teenage parents

in Pulau Raman Village RT 03 RW 02.

The results showed that the role of parents in guiding their children to

pray five times a day in the village of Pulau Raman is to use methods of

habituation, advice and stories, role models, maintenance, participation,

discipline. Parents provide guidance to their children every day, but the one who

plays a greater role in providing guidance is the mother. The subject of Islamic

Religious Education and prayer given is about the method of ablution, readings

and movements of prayer. The obstacle of parents in guiding children to learn

Islam and pray five times a day in the village of Pulau Raman Kecaatan

Pemayung is the busy work of both parents who are average traders, the obstacle

of children is often lazy to wake up at dawn and sometimes lazy to pray because

it is too cool to watch television and cool to play together with his friends so that

he is exhausted and quickly falls asleep during the day and night. The solution

done by parents faces obstacles in guiding children to learn Islam and to pray

five times a day in the environment of Pulau Raman Village Pemayung District

is by taking turns and taking time to provide guidance to children, some parents

always order, remind and invite and force children to wake up at dawn.

Supporting factors for parents are religious textbooks, books about reading and

prayer movement, juz amma, posters about prayer and including school children

in the TPA.

Keywords: Parents, Motivation, Islamic Religious Education

Page 12: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

xii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

NOTA DINAS ............................................................................................ ii

NOTA DINAS ............................................................................................ iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... iv

PERSEMBAHAN ...................................................................................... v

MOTTO ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B........................................................................................... Fokus

Penelitian .................................................................................... 4

C........................................................................................... Rumusa

n Masalah .................................................................................... 5

D. ......................................................................................... Tujuan

dan Kegunaan Penelitian ............................................................ 6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. ......................................................................................... Kajian

Teori............................................................................................ 8

B........................................................................................... Tinjaua

n Terhadap Motivasi Belajar ...................................................... 15

C........................................................................................... Tinjaua

n Teoritis Tentang Pendidikan Agama Islam ............................. 18

D. ......................................................................................... Remaja

.................................................................................................... 20

Page 13: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

xiii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

E. .......................................................................................... Studi

Relevan ....................................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. ......................................................................................... Pendeka

tan dan Desain Penelitian ........................................................... 23

B........................................................................................... Setting

dan Subjek Penelitian ................................................................. 24

C........................................................................................... Jenis

dan Sumber data ......................................................................... 25

D. ......................................................................................... Teknik

Pengumpulan Data ...................................................................... 26

E. .......................................................................................... Teknik

Analisa Data ............................................................................... 27

F. .......................................................................................... Teknik

Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. ......................................................................................... Temuan

Umum ......................................................................................... 30

B........................................................................................... Temuan

Khusus ........................................................................................ 41

C........................................................................................... Analisa

Hasil Penelitian .......................................................................... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. ......................................................................................... Kesim

pulan ........................................................................................... 59

B........................................................................................... Saran

.................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

14 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dengan kata lain

pendidikan harus terfokus dan dapat mengarahkan peserta didik pada

sesuatuu yang lebih bermanfaat manusia membutuhkan pendidikan dalam

kehidupannya. “Pendidikan merupakan sebuah proses yang tak berkesudahan

yang sangat menentukan karakter bangsa pada masa kini dan masa datang,

apakah suatu bangsa akan muncul sebagai bangsa pemenang atau bangsa

pecundang sangat tergantung pada kualitas pendidikan yang dapat

membentuk karakter anak bangsa tersebut (Djamarah, 2005, hal.14).

Pada dasarnya lingkungan yang paling penting dan berpengaruh pada

pendidikan dan perkembangan jiwa siswa adalah orang tua, selain lingkungan

sosial dan sekolahnya. Artinya bahwa orang tualah yang paling berpengaruh

dan bertanggung jawab terhadap anaknya. Allah berfirman dalam Surat Al-

Hujurat ayat 13 sebagai berikut:

ل ائ ب ق ا و ىب ع ن ش اك ل ع ج و ث أ س و ك ي ذ ن ه اك ق ل ا خ اس إ ها ال ا أ

س ب ن خ ل ع ى الل ن إ اك ق ت أ د الل ن ع ك ه س ك ى أ ىا إ ف از ع ت ﴾۱۷﴿الحجرات : ل

Artinya :

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari

seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-

mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu

di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Q.S

Al-Hujurat: 13).

Page 15: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Berdasarkan ayat tersebut, maka manusia dalam kehidupannya sehari-

hari saling mengadakan interaksi antara yang satu dengan yang lainnya dan

saling tolong menolong dengan rela dan membina hubungan yang baik.

Keluarga merupakan kelompok terkecil dari masyarakat yang terdiri dari

ayah, ibu dan anak atau kumpulan manusia yang dihubungkan melalui

pertalian darah, perkawinan atau pengambilan anak angkat. Dalam

masyarakat modern terdapat aneka macam bentuk keluarga. Pada keluarga

tradisional, satu-satunya kemungkinan bentuk kehidupan keluarga adalah ibu

mengurus rumah dan mengasuh anak, sedangkan ayah aktif diluar rumah

mencari nafkah.

Ayah dan ibu dalam peranannya mendidik anak-anak, sama-sama

mempunyai tanggung jawab yang besar, maka dari itu sebagai orang tua

mempunyai fungsi yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya yang

harus di tanamkan sedini mungkin. Orang tua sebagai pemimpin dalam rumah

tangga memberikan kebijaksanaan dan contoh tauladan yang selalu di

terapkan oleh orang tua, yang nantinya akan sangat berpengaruh dalam

perkembangan serta tingkah laku anak, baik di sekolah maupun di

masyarakat.

Lingkungan rumah atau keluarga merupakan lingkungan pertama dan

utama dalam menentukan perkembangan pendidikan seseorang dan tentu saja

merupakan faktor pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan

belajar seseorang. Kondisi lingkungan yang sangat menentukan keberhasilan

belajar seseorang di antaranya adalah adanya hubungan yang harmonis di

antara sesama anggota keluarga, tersedianya tempat dan peralatan belajar

yang cukup memadai, keadaan ekonomi yang cukup, suasana lingkungan

rumah yang cukup tenang, adanya perhatian yang besar dari orang tua

terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya.

(Hakim, 2000: hal.17)

Fenomena yang terjadi sekarang banyak keluarga dimana suami-isteri

bekerja. Kesibukan orang tua terkadang menyita waktu mereka sehingga

tidak dapat memberikan perhatian yang optimal pada anak. Seperti pada Desa

Page 16: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

16

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Pulau Raman Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari dimana anak-

anak remaja tidak pernah mengerjakan sholat lima waktu, shalat jumat, masih

jarang sekali puasa Ramadhan dan lain sebagainya. Selain itu terdapat

sebagian remaja yang cenderung terpengaruh oleh perkembangan zaman,

seperti remaja yang masih sekolah sudah ada yang merokok tanpa

sepengetahuan orang tuanya, mencuri dan lain sebagainya, Sedangkan usia

remaja akan menjadi karakter membentuk pribadi remaja. Usia remaja tentu

sudah menginjak usia baligh. Hal ini tentu sangat pentingnya pendidikkan

agama selain disekolah yang diajarkan kedua orang tua dirumah.

Mereka beranggapan dengan mencari nafkah dan dapat memenuhi

kebutuhan materi anak, mereka sudah memberikan yang terbaik bagi anak

padahal pada dasarnya kebutuhan anak tidak hanya terfokus pada kebutuhan

materi semata melainkan anak punya kebutuhan mental seperti rasa aman,

kasih sayang, perhatian, penghargaan dan lain-lain apalagi dalam tahap

perkembangan kecerdasan anak.

Keberadaan orang tua dapat memberikan dampak dalam

perkembangan kecerdasan anak baik dari segi kecerdasan intelektual,

kecerdasan emosi maupun kecerdasan spiritualnya. Hal ini disebabkan

keluarga bagi seorang anak merupakan tempat dimana ia menjadi diri pribadi,

wadah dalam konteks proses belajar untuk mengembangkan fungsi sosial dan

segala sikap untuk berbakti kepada Tuhan. Keluarga merupakan wadah

pertama dan utama dalam pendidikan. Kehadiran orang tua dapat dijadikan

dorongan atau semangat dalam belajar dan anak punya motivasi belajar yang

tinggi karena ia ingin mendapat nilai yang bagus untuk membahagiakan orang

yang dicintainya, dalam hal ini adalah orang tua.

Belajar dalam idealism berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke

perkembangan pribadi seutuhnya. Namun, realita yang dipahami oleh

sebagian besar masyarakat tidaklah demikian. Belajar dianggapnya property

sekolah. Kegiatan belajar selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah.

Sebagian besar masyarakat menganggap belajar di sekolah adalah usaha

penguasaan materi ilmu pengetahuan. Anggapan tersebut tidak seluruhnya

Page 17: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

17

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

salah, sebab seperti dikatakan Reber, belajar adalah proses mendapatkan

pengetahuan (the process of acquiring knowledge). Namun demikian proses

belajar akan mendapatkan hasil yang maksimal apabila ditunjang oleh

beberapa faktor.

Menurut Prastya irawan dkk. Mengutip hasil penelitian Fyan dan Maehr

bahwa tiga faktor yangmempengaruhi prestasi belajar adalah latar belakang

keluarga, kondisi atau konteks sekolah dan motivasi. Faktor yang terakhir

merupakan faktor yang paling baik. Motivasi belajar anak haruslah ditunjang

oleh keluarga dan kondisi sekolah sehingga dalam menerima ilmu

pengetahuan akan lebih bersemangat dan merasa nyaman tanpa beban.

Wilberg dkk menyimpulkan bahwa motivasi mempunyai kontribusi antara 11

samPendidikan Agama Islam 20 persen terhadap prestasi belajar. Studi yang

dilakukan Suciati menyimpulkan bahwa kontribusi motivasi sebesar 36

persen, sedangkan Mc Clelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi

mempunyai kontribusi 64 persen terhadap prestasi belajar Studi yang

dilakukan Suciati menyimpulkan bahwa kontribusi motivasi sebesar 36

persen, sedangkan Mc Clelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi

mempunyai kontribusi 64 persen terhadap prestasi belajar.

Ditinjau dari perspektif sosial menekankan pada upaya permotivasian

terkait dengan kebutuhan afiliasi atau keterhubungan dengan orang lain

secara aman. Pemotivasian ini membutuhkan pembentukan, pemeliharaan dan

pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi

peserta didik tercermin dalam motivasi mereka dengan orang tua dan

keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru. Namun demikian

yang paling berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa adalah kesibukan

orang tua.

Motivasi belajar adalah faktor pendukung yang dapat mengoptimalkan

kecerdasan anak dan membawanya meraih prestasi. Anak dengan motivasi

belajar tinggi, umumnya akan memiliki prestasi belajar yang baik.

Sebaliknya, rendahnya motivasi akan membuat prestasi anak menurun.

Sebab, motivasi merupakan perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang

Page 18: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

18

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

ditandai dengan adanya dorongan efektif dan reaksi-reaksi untuk

mencaPendidikan Agama Islam tujuan. Motivasi akan mendorong anak

berusaha sekuat tenaga untuk mencaPendidikan Agama Islam tujuan belajar.

Ia juga akan belajar dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa Berkaitan

dengan hal tersebut, maka agar dalam interaksi sehari-harinya memiliki

makna dalam kehidupan yang sesuai dengan tuntutan zaman, tentunya

diperlukan ilmu pengetahuan.

Pengembangan ilmu pengetahuan dalam ilmu kehidupan manusia

berlangsung secara estafet. Dengan demikian proses peningkatan dan

pengembangan ilmu pengetahuan tidak akan pernah berhenti dalam

kehidupan manusia bahkan pendidikan memang tidak bisa dipisahkan dengan

kehidupan manusia. Adapun tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis, serta

bertanggung jawab. Faktor yang tidak bisa dipisahkan dengan pengaruh

lingkungan baik masyarakat, sekolah maupun keluarga yang termasuk

didalamnya adalah tentang kesibukan orang tua yang sangat mempengaruhi

kondisi siswa dan motivasinya.

Karena itu motivasi merupakan salah satu faktor yang penting untuk

mencaPendidikan Agama Islam keberhasilan seorang anak yang termotivasi

akan membuat reaksi-reaksi yang menggerakkan dirinya pada usaha untuk

mencaPendidikan Agama Islam tujuan. Karena keberadaan orang tua

menentukan motivasi belajar anak, maka dalam penelitian ini diambil judul:

“Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar anak pada pelajaran Pendidikan

Agama Islam di Desa Pulau Raman Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang

Hari”.

B. Fokus Penilitian

Fokus penelitian ini berpokus pada segi tempat, subjek dan waktu. Dari

segi tempat penelitian ini berfokus pada motivasi anak pada pelajaran

Pendidikan Agama Islam di Desa Pulau Raman RT. 03 RW. 02 Kecamatan

Page 19: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

19

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Pemayung Kabupaten Batang Hari. Subjek dalam penelitian ini adalah Orang

tua yang bekerja dan mempunyai anak remaja (SMP). Sedangkan dari segi

waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2020 samPendidikan

Agama Islam dengan Maret 2020.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perhatian orang tua dan motivasi anak remaja dalam belajar

Pendidikan Agama Islam di Desa Pulau Raman Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batanghari?

2. Apa saja kendala orang tua dalam memotivasi anak remaja untuk belajar

Pendidikan Agama Islam di Desa Pulau Raman Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batanghari?

3. Apa solusi orang tua dalam memotivasi anak remaja untuk belajar

Pendidikan Agama Islam di Desa Pulau Raman Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batanghari?

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penilitian

Secara umum tujuan penilitian ini adalah untuk menemukan,

mengembangkan, dan membuktikan pengetahuan, secara khusus tujuan

penilitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui perhatian orang tua terhadap motivasi anak remaja

dalam belajar Pendidikan Agama Islam di Desa Pulau Raman

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari.

b. Untuk mengetahui kendala orang tua dalam memotivasi anak remaja

untuk belajar Pendidikan Agama Islam di Desa Pulau Raman

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari.

c. Untuk mengetahui solusi orang tua dalam memotivasi anak remaja

untuk belajar Pendidikan Agama Islam di Desa Pulau Raman

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari.

Page 20: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

20

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

2. Kegunaan penilitian

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk

mendalami teori teori tentang orang tua berkaitan dengan motivasi

belajar.

b. Manfaat Praktis hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi:

1) Anak

Memberikan pemahaman kepada seorang anak bahwa

orang tua bukanlah satu-satunya yang mampu untuk

membangkitkan motivasinya.

2) Orang tua

Menambah masukan kepada orang tua tentang alternatif

pemberian motivasi pada anak sehingga cara belajar dan hasil

belajar dapat meningkat.

3) Mayarakat Desa Pulau Raman

Diharapakan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangan masyarakat Desa Pulau Raman dalam

menentukan kebijakan agar seorang anak dapat termotivasi

belajarnya, sehingga cara dan hasil belajar dapat meningkat.

4) Peneliti

Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman yang

sangat berguna bagi peneliti.

Page 21: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

8

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

Untuk memperoleh gambaran tentang permasalahan dan judul yang

dibahas, maka diperlukan suatu kajian dan anlisa dari beberapa teori atau

pendapat para ahli. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai

berikut:

1. Tinjauan Tentang Perhatian Orang Tua

a. Pengertian Orang Tua

Orang tua adalah ayah dan ibu seorang anak. Menurut Thamrin

Nasution, orang tua merupakan setiap orang yang bertanggungjawab

dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga yang dalam kehidupan

sehari-hari disebut dengan bapak dan ibu. (Syarifudin, 2010, hal: 10)

Selain itu, orang tua adalah pembinan pribadi yang pertama

dalam kehidupan anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup

mereka merupakan unsur-unsur pendidikan tak langsung, yang dengan

sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yang sedang tumbuh.

(Arifin, 2008, hal: 60)

Orang tua (bapak dan ibu) adalah pendidik kodrati. Mereka

pendidik bagi anak-anaknya karena secara kodrati ibu dan bapak

diberikan anigrah oleh Tuhan Pencipta berupa naluri orang tua.

Karena naluri ini, timbul rasa kasih sayang orang tua kepada anak-

anak mereka, hingga secara moral, keduanya merasa tertekan beban

tanggungjawab untuk memelihara, mengawasi, melindungi, dan

membimbing keturunan mereka. (Arifin, 2008, hal: 55)

b. Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Remaja

Di dalam keluarga yang baik diharapkan akan tampil anak-anak

yang shaleh dan shalehah. Karena mereka akan di didik dan

dibesarkan oleh ibu dan ayah yang shaleh, penyayang, dan bijaksana.

Pertumbuhan anak akan terbina melalui seluruh pengalaman yang

8

Page 22: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

9

9

diterimanya sejak dalam kandungan. Ibu yang shaleh dan penyayang

sejak semula, sebelum mengandung ia telah memohon kepada Allah

agar dikaruniai anak yang shaleh yang berguna bagi dirinya, keluarga,

dan masyarakat. Apabila ia mengandung, hatinya gembira menanti

kelahiran. Sejak dalam kandungan, janin itu mendapat pengaruh yang

menyenangkan dan menjadi unsur positif bagi anak di kemudian

kelak. (Kaelany, 2005, hal: 246)

Pendidikan anak pada dasarnya adalah tanggungjawab orang

tua. Hanya keterbatasan kemampuan dan waktu orang tua maka perlu

adanya bantuan dari orang yang mampu seperti guru dan orang lain

yang dapat membantu memberikan pendidikan pengajaran dan

keterampilan anak. (Kaelany, 2005, hal: 247)

Pendidikan yang berlangsung di lingkungan keluarga

merupakan lembaga pendidikan yang utama dan pertama bagi anak-

anak, karena pada mulanya anak-anak menerima pendidikan dan

bimbingan dari kedua orang tuanya. Didalam keluarga inilah tempat

peletakan dasar kepribadian anak, sejak anak-anak dilahirkan dalam

keadaan suci maka Ibu Bapaklah yang bertangggung jawab atas

pendidikannya, dengan demikian kedua orang tualah yang memegang

peranan penting dan berpengaruh atas pendidikan anaknya.

Orang tua adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap

pendidikan anaknya, sebagaimana firman Allah Surat Lukman Ayat

17 sebagai berikut :

ل س ع اصب س و ك و ي ال ع ا وف و س ع و ال س ب ه أ ة و ل ن الص ق أ ا ب

ىز ه م ال ز ي ع ك ه لك إى ذ اب ص ا أ اى) ه و ق ( ٧١: ل

Artinya:

“Hai anakku, dirikanlah sholat dan seruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari

perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa

yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu

termasuk hal hal yang diwajibkan oleh Allah.”(Lukman

(31):17)

Page 23: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

10

10

Sebagai bentuk pendidikan informal yang berlangsung dalam

keluarga, yang pertama menjadi pendidik dalam keluarga adalah

Bapak dan Ibu sejak anak dilahirkan, dengan demikian pendidikan

agama yang berlangsung di lingkungan keluarga sangat besar

pengaruhnya terhadap kepribadian anak, untuk itu suasana pendidikan

yang diperoleh pertama kali akan dijadikan kenangan di hati anak

sepanjang hidupnya.

Anak lahir dalam pemeliharaan orang tua dan dibesarkan di

dalam keluarga. Orang tua tanpa ada yang memerintah langsung

memikul tugas sebagaimana pendidik, baik bersifat sebagai

pemelihara, sebagai pengasuh, sebagai pembimbing, sebagai pembina

maupun sebagai guru dan pemimpin terhadap anak-anaknya. Ini

adalah tugas kodrati dari tiap-tiap manusia. (Ahmadi dan Uhbiyati,

2007, hal:177)

c. Hakikat Perhatian Orang Tua

Menurut ahli psikologi, istilah perhatian dirumuskan sebagai

pemusatan energi tertuju pada suatu objek, juga diartikan sebagai

kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang sedang dilakukan.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa antara

lain adalah perhatian orang tua. Pada kamus besar Bahasa Indonesia

yang disusun oleh Pusat bahasa Depdiknas, perhatian adalah

memperhatikan apa yang diperhatikan, sedangkan menurut Walgito

menjelaskan bahwa perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi

dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan pada sesuatu atau

sekumpulan obyek dan perhatian diartikan kegiatan atau keadaan

mengambil bagian dalam suatu aktivitas untuk mencaPendidikan

Agama Islam suatu obyek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai

sedikit banyaknya kesadaran yang menyertai aktivitas belajar.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat dikatakan bahwa

perhatian itu merupakan pemusatan kegiatan yang ditujukan pada

Page 24: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

11

11

suatu obyek. Artinya perhatian orang tua yang ditujukan pada kegiatan

belajar anak terutama pada prosses belajar anak di rumah dan di

sekolah (Arifin, 2008, hal: 55)

Keluarga merupakan awal tempat anak memperoleh pemenuhan

kebutuhan sarana prasarana dan kasih sayang dalam bentuk perhatian

orang tua bahwa perhatian orang tua dengan penuh kasih sayang

terhadap pendidikan anaknya, akan menumbuhkan aktivitas anak

sebagai suatu potensi yang sangat berharga untuk menghadapi masa

depan. Pengertian perhatian orang tua yang dimaksud di sini adalah

tanggapan siswa atas perhatian orang tuanya terhadap pendidikan

anaknya yaitu tanggapan tentang bagaimana cara orang tuanya

memberikan bimbingan belajar di rumah, memperhatikan dan

memenuhi kebutuhan-kebuahan alat yang menunjang pelajaran

memberikan dorongan untuk belajar, memberikan pengawasan,

memberikan pengarahan pentingnya belajar.

Perhatian orang tua apabila dikaitkan dengan macam-macam

perhatian di atas, maka perhatian orang tua dapat diartikan sebagai

pemusatan energi yang disengaja, intensif dan terkonsentrasi dari

orang tua yang dilandasi dari rasa penuh kesadaran, tanggung jawab

dan kasih sayang dalam melakukan tindakan demi tercaPendidikan

Agama Islamnya hasil belajar yang memuaskan. Pengawasan dan

pengarahan dari orang tua akan berpengaruh terhadap anak dalam

mengikuti pembelajaran di sekolah. Menurut Mardapi orang tua harus

bersedia meluangkan waktunya untuk selalu mendampingi anak-

anaknya.

Pada waktu yang demikian kepada mereka diberikan pengarahan

dan nasehat, yang bertujuan supaya mereka meningkatkan kegairahan

dan cara belajarnya di sekolah. Anak-anak haruslah dimotivasi untuk

belajar lebih giat, lebih semangat. Dengan demikian si anak akan lebih

percaya pada hari depannya, di samping rasa bangga dalam diri

Page 25: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

12

12

mereka karena mendapat perhatian dari orang tuanya. Perhatian dan

bimbingan orang tua di rumah akan mempengaruhi kesiapan belajar

siswa, baik belajar di rumah maupun belajar di sekolah. Perhatian

orang tua sangat diperlukan sebagai penguatan dalam proses

pembelajaran (Hasan dan Saybani,2010, hal: 83-84).

Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya,

adalah mereka yang tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak

memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anak dalam belajar, tidak

mengatur waktu belajarnya, tidak melengkapi kebutuhan alat

belajarnya, tak terlalu peduli dengan kemajuan belajar anaknya atau

kesulitan- kesulitan apa yang dialami dalam belajar, hal ini dapat

menyebabkan anak tidak terpacu belajarnya. Selanjutnya, dikatakan

bahwa perhatian orang tua membantu anaknya berprestasi yaitu:

1) Menemui guru pada awal tahun pelajaran, menghadiri setiap

pertemuan sekolah, sekali sekali kunjungi ruang kelas dan lihatlah

kegiatan anak, apa yang diajarkan guru, buku apa yang harus

dibaca, berapa banyak pekerjaan rumah yang diberikan guru.

2) Suruhlah anak anda pergi sekolah setiap hari, jangan

samPendidikan Agama Islam absen pelajaran.

3) Berikanlah perhatian pada apa yang dilakukan anak, perhatikan

peningkatan yang paling kecil dan jangan segan-segan memuji dan

jangan sekali-kali mencela atau menghina dan mengejek bila

mereka ada kekurangan.

4) Tanyakanlah apa yang dicaPendidikan Agama Islam atau apa yang

dilakukan anak di sekolah.

5) Berbagilah informasi yang dapat membantu guru dalam memahami

anak anda baik dalam pelajaran maupun kepribadiannya.

6) Dukunglah kegiatan anak, berilah pujian atau hadiah bila anak

memperoleh prestasi dalam pekerjaannya.

7) Ajari anak untuk dapat mengajukan pertanyaan, ketika ia membaca

dan diskusikan apa kesimpulan yang dibaca.

Page 26: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

13

13

8) Setiap anak cenderung memerlukan tempat belajar yang tenang

bebas dari gangguan, serta dilengkapi dengan penerangan yang

baik.

Hal ini sesuai dengan pendapat Mardapi mengenai fungsi pokok

dari bimbingan, antara lain:

1. Mengungkapkan potensi bakat, kemampuan dan minat anak,

2. Mengarahkan dan menyuburkan pertumbuhan dan perkembangan

anak sesuai dengan potensi, bakat, kemampuan dan minat anak,

3. Mencegah terhadap kelancaran pertumbuhan dan perkembangan,

4. Mengatasi masalah yang dihadapi anak jika ia mengalaminya,

5. Menyajikan informasi yang perlu bagi anak.

Cara orang tua mendidik anaknya dapat mempengaruhi hasil

belajar anaknya, hal ini dinyatakan bahwa keluarga adalah lembaga

pendidikan yang pertama dan utama”. Orang tua yang dapat

memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap anaknya dalam

menghadapi mata pelajaran matematika dan menjelaskan pentingnya

belajar matematika, akan merangsang anak untuk menjadi senang

dengan mata pelajaran matematika yang selama ini oleh sebagian anak

dianggap pelajaran yang sulit dan menakutkan. Dalam hal ini maka

peran orang tua sangat diperlukan untuk dapat memberikan pengertian

pada anak-anaknya bahwa mata pelajaran matematika bukanlah

pelajaran yang sulit dan menakutkan. Berdasarkan uraian di atas,

perhatian orang tua adalah cara orang tuanya memberikan bimbingan

belajar di rumah, mendorong untuk belajar, memberikan pengarahan

pentingnya belajar, memperhatikan kebutuhan-kebutuhan alat yang

menunjang pelajaran (Basri dan Saebani, 2010: 85).

2. Orang Tua Sebagai Pusat Pendidikan

Orang Tua merupakan keluarga yang pertama, karena dalam

keluarga inilah anak pertama kali medapatkan pendidikan dan bimbingan.

Dan disamping itu keluarga juga merupakan lembaga pendidikan yang

Page 27: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

14

14

pertama dan utama, karena keluarga yang sehat besar artinya untuk

pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk

pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.

Di dalam keluarga, manusia pertama-tama belajar memperhatikan

keinginan-keinginan orang lain, belajar bekerja sama, bantu membantu dan

lain-lain, dan juga belajar memegang peranan sebagai makhluk sosial yang

memiliki norma-norma dan kecakapan-kecakapan tertentu dalam

pergaulannya dengan orang lain. Dalam keluarga yang baik bagi anak

adalah keluarga yang tidak saja memberi dan membangun kesadaran anak-

anak itu supaya dapat mencaPendidikan Agama Islam status dewasa

dengan mengikutsertakan anak-anak itu dalam kegiatan keluarga. Orang

Tua harus memberikan hubungan yang positif terhadap anak, karena

hubungan baik orang tua terhadap anak-anak mereka Orang tua

berpengaruh terhadap pendidikan

Anak-anak,hal ini dapat ditentukan oleh tiga elemen dasar yaitu:

Cara orang tua mendidik anak, suasana rumah tangga dan keadaan

ekonomi keluarga (Wasty Soemanto, 2006,hal 176).

a. Cara orang tua mendidik anak

Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap

belajarnya. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan

anaknya, misalnya mereka acuh terhadap belajar anaknya, tidak

memperhatikan sama sekali akan kepentingan dan kebutuhan-

kebutuhan anaknya dalam belajar, maka hasil yang didapatkan,

nilai/hasil belajarnya tidak memuaskan bahkan mungkin gagal dalam

studinya. Hal ini dapat terjadi pada anak dari keluarga yang kedua

orang tuanya terlalu sibuk mengurus pekerjaan mereka atau kedua

orang tuanya memang tidak mencintai anaknya.

b. Suasana rumah tangga

Faktor yang ikut berpengaruh dalam pendidikan anak adalah

suasana rumah tangga. Keadaan rumah tangga yang gaduh, ramai dan

bahkan sering antar anggota rumah tangga yang kurang harmonis akan

Page 28: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

15

15

berakibat negatif terhadap anak. Hal ini sebagaimana dikatakan,

”Ketidakharmonisan keluarga/rumah tangga berarti terganggunya tali

kasih sayang (silaturrahmi) antara ayah, ibu dan anak.

Betapa pentingnya tali kasih sayang ini dalam keluarga”Dan juga

pendapat lain mengatakan. : ”Suasana rumah yang tegang, ribut dan

sering cek cok, pertengkaran antar anggota keluarga atau dengan

keluarga lain menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, suka keluar

rumah, akibatnya belajarnya kacau.” Sebagaimana dalam Al-Qur‟an

surat Asy-Syura Ayat 23 :Ayat 23

ل ل ق اث ح ل ا ىا الص ل و ع ىا و ي آه ر ل ا اد ب ع س الل ش ب ر ك ال لذ

ت س ف ح س ت ق ي ه و ب س ق ل ف ا ة د ى و ل ال ا إ س ج أ ل ن ع ك ل أ س أ

ىز ك ىز ش ف غ ى الل إ ا س ا ح ه ف د ل ز ( ٣٢: ىزي لش ٱ)

Artinya:

Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah mengembirakan

hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan amal

saleh. Katakanlah Aku tidak meminta sesuatu upahpun atas

seruan-Ku, kecuali kasih sayang dalam keluargamu”. Dan

siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan

baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya

Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri (Q.S Asy-

Syuara: 23).

Sehubungan dengan itu maka keluarga hendaknya mampu

menciptakan suasana rumah tangga yang tenang, tentram agar anak

dapat belajar dengan baik tanpa terganggu suasana bising yang

seringkali menimbulkan efek bagi belajar anak.

B.TINJAUAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan

yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercaPendidikan Agama

Page 29: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

16

16

Islam. Motivasi adalah dorongan dari dalam yang digambarkan sebagai

harapan, keinginan dan sebagainya, yang bersifat menggiatkan atau

menggerakkan individu untuk bertindak atau bertingkah laku, guna

memenuhi kebutuhan.

Sedangkan pengertian belajar adalah suatu proses adaptasi

(penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Pengertian

lain mengatakan bahwa belajar adalah Perubahan yang relatif menetap yang

terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme

sebagai hasil pengalaman.

Belajar adalah Perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap

sebagai akibat latihan dan pengalaman. Pakar psikologi belajar itu

menambahkan bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun

sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai belajar. Motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseornag yang ditandai dengan munculnya

felling yang didahului dengan tanggapan terhadap tujuan.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Telah diketahui bahwa prestasi belajar yang dicaPendidikan Agama

Islam oleh masing-masing individu adalah tidak sama, hal ini disebabkan

bahwa prestasi belajar tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Sedangkan

faktor yang mempengaruhinya merupakan hal yang kompleks. Menurut

Slameto, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar tersebut

dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu diantaranya :

a. Faktor Intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, dalam hal

ini dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1) Faktor kesehatan dan kelelahan, kesehatan seseorang berpengaruh

terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika

kesehatan seseorang terganggu, selain itu ia juga cepat lelah,

kurang bersemangat, mudah pusing, ataupun terdapat gangguan-

gangguan pada alat inderanya ata tubuhnya. Kelelahan jasmani

Page 30: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

17

17

terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbulnya

kecenderungan unutk membaringkan tubuh. Kelesuhan rohani

dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga

minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

2) Faktor psikologis, seperti intelegensi, minat, bakat yang ada dalam

diri anak/siswa. Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga

jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan

terhadap situasi yang cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan

konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan

mempelajarinya dengan cepat.

b. Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, dalam hal

ini dikelompokkan dalam tiga faktor, yaitu :

1) Faktor keluarga, siswa akan belajar dan menerima pengaruh dari

dalam keluarga berupa : cara orang tua mendidik, relasi antara

anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi

keluarga. Orang tua yang dapat mendidik anaknya dengan cara

memberikan pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam

belajarnya. Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh

pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan dan bila

perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak

sendiri.Situasi rumah yang baik juga perlu diciptakan yakni

suasana yang tenang dan tentram. Dan dalam hal kebutuhan pokok

anak juga harus terpenuhi misalnya makanan, pakaian dan fasilitas

belajar.

2) Faktor sekolah. Sekolah sebagai lembaga penyelenggara

pendidikan anak selain keluarga dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa terutama dalam hal metode mengajar, kurikulum,

relasi guru dan siswa disiplin sekolah, pelajaran dan waktu

sekolah, standard pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan

tugas rumah.

Page 31: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

18

18

3) Faktor masyarakat. Masyarakat merupakan faktor ekstern yang

juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Pengeruh itu

terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat seperti

pengaruh pergaulan dalam kegiatan-kegiatan social, bermain dan

lainnya, termasuk pula pengaruh media di masyarakat seperti

radio, TV, surat kabar, dan lain-lain.

C. TINJAUAN TEORITIS TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar, yakni suatu kejadian

kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan yang dilakukan secara

berencana dan sadar atas tujuan yang hendak di capai. (Muhaimin, 2004,

hal: 76)

Secara umum pendidikan agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman

peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim

yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlaq mulia

dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(Muhaimin, 2004, hal: 78)

2. Nilai-nilai Yang Terkandung Dalam Pendidikan Agama Islam

Menurut Rama Yulis (1994, hal :7) terdapat nilai-nilai yang

terkandung di dalam Pendidikan Agama Islam, yaitu:

a) Nilai Aqidah

Akidah adalah ikatan dan perjanjian yang kokoh. Manusia dalam

hidup ini terpola ke dalam ikatan dan perjanjian baik dengan Allah

SWT. Dengan sesama manusia maupun dengan alam lainnya. Jika

seseorang terikat dengan kekafiran disebut akidah kafir, jika terikat

dengan kemusrikan disebut akidah musrik, jika terikat dengan ke

islaman disebut akidah islam, dan seterusnya. ( Makbulloh, 2012, hal:

85).

Page 32: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

19

19

Menurut Hasan Al-Banna dalam Makbuloh (2012, hal: 86) akidah

adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati,

mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak

tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan.

Menurut Abu Bakar, akidah adalah sejumlah kebenaran yang fapat

diterima secara mudah oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan

fitrah. Kebenaran itu dipatrikan ke dalam hati dan menolak segala

sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.

Berdasarkan pendapat para tokoh diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa akidah yang benar yaitu akidah yang dapat dipahami oleh akal

sehat dan diterima oleh hati karena sesuai dengan fitrah manusia.

b) Nilai Syariah

Secara Bahasa, syariah artinya jalan lurus menuju mata air. Mata

air digambarkan sebagai sumber kehidupan. Syariah berarti jalan lurus

menuju sumber kehidupan yang sebenarnya. Sumber hidup manusia

yang sebenarnya adalah Allah SWT. Untuk menuju Allah SWT, harus

menggunakan jalan yang dianut oleh Allah tersebut. Syariah ini

menjadi jalan lurus bagi orang Muslim, kecuali menggunakan syariat

Islam sebagai hokum yang mengatur hidupnya.

Secara istilah, syariah adalah hokum-hukum yang ditetapkan Allah

Ta‟ala untuk mengatur manusia baik dalam hubungannya dengan

Allah SWT. Dengan sesama manusia, dengan alam semesta, dan

dengan makhluk ciptaan lainnya. Syariah ini ditetapkan oleh Allah

untuk kaum muslimin, baik yang dimuat dalam Al-Quran maupun

dalam Sunnah Rasul. (Makbuloh, 2012, hal: 121).

c) Nilai Akhlak

Secara etimologi akhlak berasal dari kata khalaqa, yang kata

asalnya khuluqun, yang berarti: perangai, tabiat, adat atau khalqun

yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi secara etimologi akhlak itu

berarti perangai, adat tabiat, atau system perilaku yang dibuat.

(Ahmadi , 2004, hal: 198)

Page 33: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

20

20

Karenanya akhlak secara kebahasaan bias baik atau buruk

tergantung kepada tata nilai yang nilai yang diapakai sebagai

landasannya, meski secara sosiologis di Indonesia kata akhlak sudah

menjadi konotasi baik, jadi orang yang berakhlak berarti orang yang

berakhlak baik. (Ahmadi, 2004, hal: 198)

Akhlak Islam dapat dikatakan akhlak islami adalah akhlak yang

bersumber pada ajaran Allah dan RasulNya. Akhlak Islami ini

merupakan amal perbuatan yang sifatnya terbuka sehingga dapat

menjadi indicator sesorang apakah seorang muslim yang baik atau

buruk. Akhlak ini merupakan buah dari akidah dan syariah yang

benar. Secara mendasar akhlak ini erat kaitannya dengan kejadian

manusia yaitu khaliq (pencipta) dan makhluk (yang diciptakan).

(Makbuloh, 2012, hal: 139)

D. Remaja

Remaja adalah anak dalam usia 13 tahun sampai 21 tahun, bila kita

meninjau dari segi usia, tapi bila ditinjau dari segi tingkah laku, banyak yang

diatas 21 tahun bertingkah laku seperti remaja, umpama ada bapak yang

berusia 50 tahun kelakuannya seperti remaja atau ibu yang berusia 50 tahun,

pakaiannya seperti remaja. Bagi kita yang menjadi persoalan persesuaian antar

umur dan tingkah laku seiring sejalan. Remaja dalam Islam diharapkan

menjadi kader pimpinan masa depan. (Kahrudin, 2002, hal: 5)

Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap

perkembangan jiwa remaja. Selain mengemban fungsi pengajaran, sekolah juga

mengemban fungsi pendidikan. Dalam kaitan dengan pendidikan, peran

sekolah tidak jauh berbeda dengan peran keluarga, yaitu sebagai tempat

perlindungan jika anak mengalami masalah.

Tentang periode masa remaja secara terperinci dapat dijabarkan sebagai

berikut:

a. Umur 11-12 tahun merupakan masa pra-remaja putri

b. Umur 13-15 tahun merupakan masa remaja putri

c. Umur 13-15 tahun merupakan masa pra-remaja putra

Page 34: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

21

21

d. Umur 16-18 tahun merupakan masa remaja putra

e. Umur 17-19 tahun merupakan masa pra-dewasa putri

f. Umur 19-21/22 tahun merupakan masa pra-dewasa putra.

(Fudyartanta, 2012, hal: 204)

E. STUDI RELEVAN

Guna memperkuat hasil penelitian maka dipandang perlu mengambil dari

hasil penelitian yang mendekati dengan skripsi ini. Adapun hasil penelitian

sebagai berikut:

1. Dian Martha Nanda (TP.090767) , dalam skripsinya berjudul Peranan

Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Anak di Kelurahan Asam Atas

Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Dalam skripsi ini beliau

mengemukakan pokok masalah diantaranya: peranan orang tua terhadap

pendidikan Agama anak di Kelurahan Asam Atas Kecamatan Kota

Baru, Kota Jambi masih kurang. Kondisi pendidikan agama terhadap

anak di Kelurahan Asam Atas Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi

belum begitu baik.

2. Trisnawati, dalam skripsinya yang berjudul Peran orang tua dalam

motivasi belajar pada bidang studi Pendidikan Agama Islam di

Kecamatan Tungkal Ulu Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun ajaran

2010. Dalam skripsi ini menemukan pokok masalah di antaranya:

bagaimana strategi orang tua dalam motivasi minat belajar anak, apa

faktor pendukung dan penghambat orang tua dalam motivasi minat

belajar anak.

3. Saiful Huda, mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, dalam

penelitiannya dengan judul “Upaya orang tua mengajar Pendidikan

Agama Islam dalam motivasi belajar anak di Desa Lawang Malang”.

Mengungkapkan bahwa motivasi belajar anak yang beragam dan

bervariasi, yakni dalam pemberian hadiah. Di dalam penelitian Saiful

Huda juga mengungkapkan kendala yang dihadapi orang tua dalam

upaya motivasi belajar anak yaitu: kurang adanya kedekatan anatara

orang tua, anak yang kurang melihat pelajaran Pendidikan Agama

Page 35: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

22

22

Islam, pengelolaan lembaga pendidikan mempunyai komitmen untuk

membantu proses belajar mengajar.

Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah skripsi ini

berjudul “Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Pendidikan Agama

Islam Remaja di Desa Pulau Raman Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batang Hari, yang berisikan motivasi apa yang diberikan orang tua pada

remaja dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, upaya apa yang

dilakukan orang tua dalam motivasi belajar remaja, kemudian apa hasil yang

dicapai dalam mengajar Pendidikan Agama Islam oleh anak remaja dalam

meningkatkan Pendidikan Agama Islam di rumah.

Page 36: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

23

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang

berbentuk kualitatif deskritif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh

Moleong (2001), menyatakan bahwa “kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata penulis atau tulisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan deskritif yaitu

“data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan daya yang

berupa angka-angka” (Moleong, 2001). Dengan demikian, laporan peneliti

akan berisi kutipan-kutipan data yang memberikan gambaran penyajian

laporan.

Menurut Miles Dan Huberman (1986), megungkapkan bahwa, analisis

data kualitatif tentang mempergunakan kata-kata yang selalu disusun dalam

sebuah teks yang diperluas atau dideskripsikan pada saat memberikan

makna pada data yang dikumpulkan, maka penulis menganalisis dan

menginterpretasikan data. Karena penelitian bersifat kualitatif, maka analisis

data berlangsung mulai dari awal penelitian samPendidikan Agama Islam

penelitian berakhir yang dituangkan dalam laporan penelitian yang

dilakukan secara simultan dan terus menerus. Selanjutnya interpretasi atau

penafsiran data dilakukan dengan mengacu kepada rujukan teoritis yang

berhubungan atau berkaitan dengan permasalahan. (Iskandar, 2008, hal.

221).

Penggunaan pendekatan kualitatif ini, maka pada prosesnya digunakan

metode-metode teknik-teknik penelitian sesuai pendekatan kualitatif.

Penelitian ini berupaya mendeskripsikan secara utuh pengajaran orang tua

dalam perhatiannya untuk memotivasi belajar siswa tentang Pendidikan

Agama Islam di Desa Pulau Raman RT 03 RW 02 Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batanghari.

23

Page 37: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

24

24

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Raman RT 03 RW 02

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari. Desa tersebut sebagai tempat

penelitian, didasarkan atas pemikiran bahwa fokus permasalahan penelitian

yang akan menjadikan objek ini relevan dengan keadaan pokok

permasalahan penelitian ini.

Alasan praktis pemilihan lokasi tersebut juga didasarkan beberapa

pertimbangan, yaitu:

a. Keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik dari segi tenaga

maupun efisiensi waktu.

b. Sistuasi sosial sebelum mendapatkan izin formal, memasuki lokasi ini

peneliti telah mengadakan komunikasi informal dengan pihak orang tua

siswa desa Pulau raman RT 03 RW 02

2. Subjek Penelitian

Penentuan subjek ini menggunakan teknik purposive sampling, artinya

“teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai

pertimbangan-pertimbangan samplenya (Arikunto, 2003, hal.128), dengan

kriteria sebagai berikut:

a. Keluarga yang tinggal di Desa Pulau Raman RT 03 RW 02

b. Memiliki anak yang berusia 11-15 tahun dan sedang duduk di sekolah

menegah pertama.

c. Kedua orang tua sama-sama bekerja/swasta

Subjek penelitian dilingkungan masyarakat Desa Pulau Raman RT 03

RW 02, yang dijadikan subjek penelitian adalah:

Tabel 3.1 Daftar Informan Penelitian

No Keterangan Informan

1 Keluarga Miftah

2 Keluarga Agus

3 Keluarga Ari

4 Keluarga Amin

5 Keluarga Hasbi

Sumber: Data diolah 2020

Page 38: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

25

25

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua

yaitu data primer dan data sekunder, sebagai berikut:

a. Data Primer

Data primer adalah berupa data teks hasil wawancara dan

diperbolehkan melalui wawancara dengan informan yang dijadikan

sampel dalam penelitiannya, data dapat direkam atau di catat oleh

peneliti (Iskandar, 2009, hal:118) dalam hal ini yang dimaksud adalah

data yang diproleh langsung dari sumber data.

b. Data Sekunder

Data sekunder ialah berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat

diproleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan,

(Iskandar, 2009, hal:119) data sekunder merupakan data yang diperoleh

atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-

sumber yang telah ada, seperti melalui dokumen, jurnal, buku atau

memanfaatkan informasi orang lain.

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diambil

mengenai gambaran umum Desa Pulau Raman Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batanghari berupa:

1) Sejarah Desa Pulau Raman Kecamatan Pemayung

2) Historis dan geografis.

3) Struktur organisasi

4) Dokumen yang bersangkutan

2. Sumber Data

Sumber data adalah dimana data dapat diproleh. Apabila penelitian

menggunakan wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data

tersebut responden yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan

tertulis maupun lisan (Lexy J, 2005, hal. 26).

Sumber data disini merupakan subjek dari mana data dapat diproleh,

sumber data dapat berupa orang, proses dan dokumentasi, foto kegiatan,

Page 39: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

26

26

arsip dokumentasi yang berhubungan dengan perhtian orang tua terhadap

motivasi belajar siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling stategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono, 2014,

hal: 224). Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, metode pegumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Metode observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan

kegiatan pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh

indra (Arikunto, 2010, hal: 156)

Observasi dilakukan dengan menggunakan panduan observasi yang

disiapkan untuk memudahkan dan membantu peneliti dalam memproleh

data. Panduan tersebut dikembangkan dan diperbaharui selama penulis

berada dilokasi penelitian ,Metode observasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode observasi non partisipan, yang mana peneliti

tidak melibatkan diri secara langsung dalam lingkungan penelitian.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

penelitian ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, tetapi apabila peneliti ingin mengetahui

hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan ini

mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau

setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi

(Sugiyono, 2014, hal 231).

Wawancara tidak terstruktur penulis gunakan sebagai instrumen

pelengkap observasi untuk mengumpulkan data dari orang tua, siswa dan

guru.

Page 40: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

27

27

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya

(Suharsimi A, 2010, hal. 274).

Dokumen merupakan catatan pristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental dari

seseorang. studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2014,

hal. 240). Dokumentasi penulis gunakan sebagai instrumen utama untuk

memproleh semua data-data yang berhubungan dengan penelitian ini.

E. Teknis Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diproleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan diplajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2014, hal.

244).

Untuk menganalisa berbagai data yang diperoleh, maka dari itu

penelitian menggunakan teknik analisis data. Analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diproleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan

yang akan diplajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri maupun orang lain. (Sugiyono, 2014, hal. 244)

Suyanto dan Sutinah (2006: 173), mengatakan pengolahan data dalam

penelitian kualitatif dilakukan dengan cara mengklasifikasikan atau

mengkategorikan data berdasarkan beberapa tema sesuai fokus penelitannya.

Pengolahan data pada penelitian ini terdiri dari :

Page 41: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

28

28

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan

perhatianpada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar

yangmuncul dari catatan-catatan lapangan (Miles dan Huberman

(1992:16).

Langkah-langkah yang dilakukan adalah menajamkan, analisis,

menggolongkan atau pengkategorisasian ke dalam tiap permasalahan

melalui uraian singkat, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasikan data sehingga dapat ditarik dan diverifikasi.

Pengumpulan data selanjutnya serta mencari data tambahan jika

diperlukan.

Semakin lama peneliti berada di lapangan maka jumlah data akan

semakin banyak, semakin kompleks dan rumit. Oleh karena itu, reduksi

data perlu dilakukan sehingga data tidak bertumpuk agar tidak

mempersulit analisis selanjutnya.

2. Penyajian Data

Setelah data di reduksi, langkah analisis selanjutnya adalah

penyajian data. Penyajian data merupakan sebagai sekumpulan informasi

tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan

kesimpulandan pengambilan tindakan. (Miles dan Huberman, 1992: 17).

Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi terorganisaikan,tersusun

dalam pola hubungan sehingga makin mudah dipahami. Penyajian data

dapat dilakukan dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar

kategori serta diagram alur.

Penyajian data dalam bentuk tersebut mempermudah peneliti dalam

memahami apa yan terjadi. Pada langkah ini, peneliti berusaha menyusun

data yang relevan sehingga informasi yang didapat disimpulkan dan

memiliki makna tertentu untuk menjawab masalah penelitian. Penyajian

data yang baik merupakan satu langkah penting menuju tercaPendidikan

Agama Islamnya analisis kualitatif yang valid dan handal. Dalam

melakukan penyajian data tidak semata-mata mendeskripsikan

Page 42: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

29

29

secaranaratif, akan tetapi disertai proses analisis yang terus menerus

sampai proses penarikan kesimpulan.

Langkah berikutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah

menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data.

3. Kesimpulan atau Verifikasi Data

Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semuadata

yang telah diperoleh sebagai hasil dari penelitian. Penarikan kesimpulan

atau verifikasi adalah usaha untuk mencari atau memahami makna/arti,

keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi.

Sebelum melakukan penarikan kesimpulan terlebih dahulu

dilakukan reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan atau

verifikasi dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Sesuai dengan pendapat

Miles dan Huberman, proses analisis tidak sekali jadi, melainkan

interaktif, secara bolak-balik diantara kegiatan reduksi, penyajian dan

penarikan kesimpulan atau verifikasi selama waktu penelitian.

Setelah melakukan verifikasi maka dapat ditarik kesimpulan

berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk narasi.

Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dari kegiatan analisis

data.Penarikan kesimpulan ini merupakan tahap akhir dari pengolahan

data

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Didalam teknik ini menggunakan tringulasi yaitu teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu

(Lexy.J.M, 2004, hal. 330)

Jadi dalam hal ini mengecek sumber data yang diproleh dilapangan

berkenaan dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan triangulasi

dengan sumber yakni membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan atau informasi yang diproleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal ini dapat dicaPendidikan Agama

Islam dengan:

Page 43: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

30

30

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apayang dikatakan apa yang dikatakan orang didepan

umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan

menengah atau tinggi, orang kaya, pemerintahan.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan. (Sugiono, 2014 hal.273).

Triangulasi dengan metode menurut Moleong adalah: pertama,

pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik

pengumpulan data. Kedua, pengecekan derajat kepercayaan beberapa

sumber data dengan metode yang sama Triangulasi dengan penyidik

memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan

kembali derajat kepercayaan data atau dengan cara membandingkan hasil

pekerjaan seorang analisis dengan analisis lainnya. Sedangkan, triangulasi

dengan teori dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara induktif dan

secara logika (Sugiono, 2014, hal. 141).

Berdasarkan teknik triangulasi diatas tersebut, maka dimaksud untuk

mengecek kebenaran dan keabsahan data-data yang diproleh dilapangan

tentang upaya orang tua dalam memotivasi anak dalam pembelajaran Agma

Islam dari sumber hasil observasi, wawancara maupun melalui dokumentasi

sehingga dapat dipertanggung jawab keseluruhan data yang diproleh di

lapangan dalam penelitian tersebut.

Page 44: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

31

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah Desa

Desa Pulau Raman terletak di Kecamatan Pemayung,

Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi. Desa ini dulunya adalah dahulu

dijadikan desa oleh para Raja terdahulu untuk melangsungkan

keturunan hidup, dan mencari suasana baru, Raja tersebut berlayar

menyusuri sungai Batanghari. Saat itu raja hidup tentram, damai

dengan suasana daerah tersebut, pada akhirnya desa tersebut meluas

hingga ke Teluk Leban dan Kampung Baru. Raja tersebut

meninggalkan tradisi-tradisi yaitu berlayar Batanghari mencari ikan

untuk menjadi bahan pangan hingga sekarang penduduk masih

beraktivitas dengan tradisi tersebut, dan tradisi membuat kerajinan

seperti Tikar, Ambung, dan masih banyak lainnya. (Dokumen Desa

Pulau Raman, 2020)

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi adalah untuk mewujudkan masyarakat agar dapat

mengembangkan potensi mereka di bidang Sumber Daya Manusia

(SDM), supaya meningkatkan kualitas desa di bidang SDM, untuk itu

dilibatkan bagi Kepala Desa, BPD, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan

masyarakat penduduk untuk ikut berpartisipasi di berbagai bidang.

Dengan adanya kalimat tersebut maka didapatkan sebuah visi dari

desa Pulau Raman adalah sebagai berikut: (Dokumen Desa Pulau

Raman, 2019)

“MEWUJUDKAN DESA PULAU RAMAN YANG AMAN,

TERTIB, DAMAI DAN SEJAHTERA DAN MENINGKATKAN

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)”

31

Page 45: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

32

32

b. Misi

Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang

memuat sesuatu pertanyaan yang harus dilaksanakan oleh desa agar

tercaPendidikan Agama Islamnya visi desa tersebut. Visi berada diatas

misi, pernyataan visi kemudian dijabarkan kedalam misi agar dapat

dikerjakan. Sebagaimana proses yang dilakukan maka misi desa Pulau

Raman adalah: (Dokumen Desa Pulau Raman, 2020)

1) Mewujudkan pemerintah desa Pulau Raman yang memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

2) Meningkatkan kehidupan masyarakat melalui upaya peningkatan

Sumber Daya Manusia (SDM).

3) Mengembangkan sektor pertanian dan sektor usaha industri kecil

yang berwawasan lingkungan.

4) Mengembangkan pentingnya sumber daya manusia (SDM) melalui

dukungan Program dari Pemerintah Desa/BPD.

3. Keadaan Geografis

Secara geografis Desa Pulau Raman mempunyai luas wilayah 7 Ha

KM2. Luas Wilayah Desa Karang Mendapo adalah7 Ha KM2 yang

terdiri dari:

a) Tanah Sawah : ± 30 Ha.

b) Lahan Pekarangan : ± 10 Ha.

c) Tanah Perkebunan : ± 50 Ha

d) Tanah Kosong : ± 6 Ha.

e) Tanah TPU : ± 1 Ha.

f) Tanah Pertanian : 15 Ha.

Topografi desa Pulau Raman Kecamatan Pemayung Kabupaten

Batanghari relative datar dengan kemiringan <5%, dan merupakan

daerah sempedan serta bantaran sungai Batanghari. Ketika terjadi

banjir tahunan, hampir seluruh daratan Desa Pulau Raman Kecamatan

Pemayung tergenagi air Sungai Batanghari. Iklim di Desa Pulau

Raman Kecamatan Pemayung termasuk iklim hujan tropis, dengan ciri

Page 46: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

33

33

temperature bulanan rata-rata dari 180C, suhu tahunan 20

0C-24

0C

dengan curah hujan bulanan yang lebih dari 60mm. iklim tipe ini

berpengaruh langsung terhadap pola tanam pertanian yang ada di Desa

Pulau Raman Kecamatan Pemayung. (Dokumentasi Desa Pulau

Raman, 2020)

4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Desa Pulau Raman dapat dilihat pada bagan

dibawah ini:

5. Kepala Desa yang Pernah Mengabdi di Desa Pulau Raman

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari

Desa ini mulai ada pemerintahan desa pada tahun 1965 yang

paling pertama di pimpin oleh Yusuf pada periode 1965 sampai

dengan 1970. Setelah berhenti menjadi pimpinan kepala Desa Pulau

Raman di gantikan dengan Dola dari tahun 1970 sampai dengan 1975.

Sampai sekarang yang menjabat adalah Sulaiman dari tahun 2010

hingga saat ini Desa Pulau Raman masih menjadi Kepala Desa.

Adapun Tabel Kepala Desa yang pernah Mengabdi di Desa Pulau

Raman sebagai berikut:

Ketua

Anisa. Hy

Wakil Ketua

Musa

Sekretaris

Sudirmman

Staff

Syafri

Anggota

M. Sayuti

Anggota

Andi

Page 47: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

34

34

No Nama Kepala Desa Periode

1 Yusuf 1965-1970

2 Dola 1970-1975

3 Sayuti 1980-1985

4 Abas 1985-1990

5 Harmain 1990-1995

6 Ishaq 1995-2000

7 Ja‟apar 2000-2005

8 Yusup 2005-2010

9 Sulaiman 2010-2015

10 Sulaiman 2015 sd sekarang

6. Kependudukan

Jumlah penduduk yang besar bisa menjadi modal dasar

pembangunan sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah

penduduk desa Pulau Raman adalah 2.210 jiwa dengan jumlah kepala

keluarga 589 KK. Agar dapat menjadi dasar pembangunan maka

jumlah penduduk yang besar harus disertai kwalitas SDM yang tinggi.

Penanganan kependudukan sangat penting sehingga potensi yang

dimiliki mampu menjadi pendorog dalam pembangunan, khususnya

pembanggunan Desa Pulau Raman. Berkaitan dengan kependudukan,

aspek yang penting antara lain perkembangan jumlah penduduk,

kepadatan dan persebaran serta strukturnya.

Laki-laki Perempuan Jumlah

1164 jiwa 1046 jiwa 2210 jiwa

Sumber: Dokumen Desa Pulau Raman Kecamatan Pemayung

Kabupaten Batanghari

Page 48: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

35

35

7. Pertumbuhan Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk desa Pulau Raman cenderung meningkat

karena tingkat kelahiran lebih besar dari kematia serta penduduk yang

masuk lebih besar dari pada penduduk yang keluar.

Berikut jumlah laju pertumbuhan penduduk Desa Pulau Raman

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari.

No Rukun tetangga Jumlah

2013 2014

1 RT 01 246 314

2 RT 02 317 178

3 RT 03 151 157

4 RT 04 185 202

5 RT 05 249 262

6 RT 06 300 302

7 RT 07 220 215

8 RT 08 275 303

9 RT 09 90 106

10 RT 10 102 171

Jumlah 2135 2210

8. Kepadatan dan Persebaran Penduduk

Persebaran penduduk Desa Pulau Raman relative merata,

secara absolute jumlah pendududk pada tiap-tiap RT terlihat relative

berimbang, namun karena luas wilayah masing-masing RT berbeda

maka tingkat kepadatan penduduknya Nampak beda di tahun 2013.

RT.06 merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk yang

tertingi di wilayah desa Pulau Raman yaitu 100 jiwa/km2. Sementara

itu RT. 09 merupakan tingkat kepadatan terendah yaitu dengan tingkat

kepadatan Sembilan jiwa per km2.

Page 49: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

36

36

Tabel : Jumlah Kepadatan Dan Persebaran Penduduk Desa Pulau

Raman Tahun 2014

No RT Luas

(KM2)

Jumlah

Penduduk

(Orang)

Kepadatan

(Orang/KM2)

Persebaran%

1. RT 01 14,73 314 21,3 14,20

2. RT 02 12,31 178 14,5 8,05

3. RT 03 10,23 157 15,34 7,10

4. RT 04 11,93 202 16,93 9,14

5. RT 05 12,21 262 21,45 11,85

6. RT 06 13,21 302 22,86 13,67

7. RT 07 12,11 215 17,75 9,73

8. RT 08 13,91 303 21,78 13,71

9. RT 09 15,67 106 6,8 4,80

10. RT 10 10,00 171 17,1 7,75

JUMLAH 11.631 2210 176 100

9. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Berdasarkan struktur umur penduduk Desa Pulau Raman tergolong

penduduk usia produktif. Indikasi ini tergmbar dari rasio penduduk

usia kelompok umur usia 16 – 20 dan 21 – 25 tahun merupakan yang

terbanyak jumklahnya masing-masing 206 jiwa dan 274 jiwa.

Kemudian di susul kelompok umur 6 – 10 dan 26 – 30 yaitu masing-

masing 191 jiwa dan 191 jiwa. Rasio jenis kelamin penduduk Desa

Pulau Raman menunjukkan bahwa penduduk laki-laki relative lebih

banyak dibandingkan permpuan.

No Kelompok

Umur

Tahun 2013 Tahun 2014

Lk Pr Jmlh Lk Pr Jmlh

1 0-5 100 60 160 109 65 174

2 6-10 48 83 181 106 85 191

3 11-15 88 85 173 93 90 183

4 16-20 99 95 194 101 103 206

5 21-25 140 130 270 142 130 274

6 26-30 100 99 199 95 46 191

Page 50: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

37

37

7 31-35 85 75 160 91 80 173

8 36-40 86 84 170 92 75 196

9 41-45 60 65 133 75 70 145

10 46-50 60 70 130 64 66 130

11 51-55 52 55 107 57 52 109

12 56-60 46 44 90 49 42 91

13 61-65 39 35 74 40 35 75

14 66-70 25 27 52 27 31 58

15 71 keatas 14 11 25 23 26 49

Jumlah 1100 1018 2118 1164 1046 2210

10. Keadaan Sosial

a) Sumber Daya Manusia

Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada

peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) . SDM

Merupakan subyek dan sekaligus obyek pembangunan mencakup

seluruh siklus kehidupan manusia, sejak kandungan hingga akhir

hayat. Oleh karena itu pembangunan kualitas manusia harus

menjadi perhatian penting. Pada saat ini SDM di desa Pulau

Raman cukup baik di bandingkan padamasa – masa sebelumnya.

b) Pendidikan

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan

tingkat kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian

pada khususnya, dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan

mendongkrak tingkat kecakapan. tingkat kecakapan juga akan

mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan. Dengan

sendirinya akan membantu program pemerintahan untuk

pembukaan lapangan lapangan kerja baru guna mengatasi

pengangguran. Pendidikan biasa nya akan dapat memertajam

sistimatika piker atau pola piker individu, selain itu mudah

menerima informasi yang lebih maju, di bawah ini tabel yang

Page 51: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

38

38

menunjukkan tingkat rata – rata pendidikan warga desa Pulau

Raman

Persentase dari Jumlah Penduduk :

Tamat SD : 30,63%

Tamat SMP : 13,34%

Tamat SMA : 6,51%

Tamat perguruan tinggi : 0,45%

Pelajar SD : 12,40%

Pelajar SMP : 4,75%

Pelajar SMA : 2,95%

Mahasiswa : 0,90%

Tidak & Putus Sekolah : 20,04%

Belum sekolah : 8,03

Sumber : data Desa Pulau Raman, September tahun 2014

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa di Desa Pulau

Raman kebanyakan penduduk yang tidak dan putus sekolah yaitu

sebesar 20,04%, kemudian yang memiliki bekal pendidikan dasar

30,63% dan pelajar SD yaitu 12,40%.sementara mahasiswa hanya

0,90%. Serta selesai perguruan tinggi hanya 0,45%.

c) Kesehatan

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Pulau

Ramanantara lain dapat di lihat dari status kesehatan, serta pola

penyakit. Status kesehatan masyarakat antara lain dapat di nilai

melalui berbagai indicator kesehatan seperti meningkat nya usia

harapan hidup, menurun nya angka kematian bayi, angka dan

status anak gizi buruk.

TAHUN BAIK KURANG BURUK

2013 156 2 0

2014 173 2 0

Sumber Data : Dokumen Desa Pulau Raman

Page 52: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

39

39

d) Kehidupan Beragam

Penduduk Desa Pulau Raman 100% memeluk Agama

Islam. Dalam kehidupan beragama kesadaran melaksanakan ibadah

keagamaan khusus nya agama islam sangat berkembang dengan

baik , hal ini antara lain di tandai dengan meningkatnya jumlah

sarana peribadatan seperti masjid dan mushlah, pada Tahun 2001

desa Pulau Raman hanya memiliki 1 (satu) unit masjid sampai

dengan tahun 2014 dan terdapat 2 (dua) unit masjid dan 3 (tiga)

unit mushollah. Peningkatan sarana ibadah di sebabkan beberapa

faktor, diantara nya karena :

1) Peningkatan jumlah penduduk (Pemeluk Agama)

2) Peningkatan kesadaran pemeluk agama (Swadaya Masyarakat)

3) Bantuan daripihak pemerintah

Tabel sarana peribadatan masyarakat Desa Pulau Raman pada

Tahun 2013 - 2014

Sarana Ibadah

2011 2012 2013 2014

Masjid 2 2 2 2

Mushollah 3 3 3 3

e) Pemerdayaan Perempuan dan Anak

Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam

pelaksanaan pembangunan dan keberhasilan pembangunan Desa

Pulau Raman. Wanita dan anak dari komposisi penduduk desa

Pulau Raman, pada tahun 2014 Jumlah penduduk wanita mencapai

1046 jiwa atau sekitar 47 % dari total penduduk berjumlah 2210

jiwa, sedangkan dari jumlah penduduk 0 – 20 tahun mencapai 34

%. Masih tertinggalnya peran perempuan dan kualitas hidup

perempuan dan anak di berbagai bidang pembangunan anatara lain

di tandai belum optimal nya partisipasi kaum perempuan dan

Page 53: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

40

40

pemuda dalam pembangunan, hal itu terlihat dari prestasi pemuda

dalam seni budaya dan olah raga masih sangat rendah.

f) Budaya

Untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya, Desa

Pulau Raman telah membuat peraturan desa tentang adat istiadat

dan tata tertib desa. Tujuan dari pembentukan peraturan desa

adalah untuk menjaga ketertiban desa secara umum dan kerukunan

antar masyarakat. Peraturan ini dijadikan acuan bagi masyarakat

untuk mengendalikan masuknya pengaruh budaya asing yang

cenderung tidak sesuai dengan karakter bangsa.

11. Keadaan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi masyarakat desa Pulau Raman secara

umum mengalami peningkatan. Hal ini dinilai dari bertambahnya

jumlah penduduk yang memiliki usaha atau pekerjaan walaupun jenis

pekerjaan tersebut pada umumnya belum dapat dipastikan bersumber

dari usaha apa yang dilakukan bias juga diperoleh dari pinjaman usaha

modal dari pemerintah. Berikut ini persentase mata pencaharian desa

Pulau Raman Kabupaten Batanghari

No Mata Pencaharian Jumlah Persentase

1 Petani 768 33,6%

2 Pedagang 85 3,8%

3 Peternak 14 0,6%

4 Serabutan 47 3,1%

5 Perabotan 5 2,1%

6 PNS 10 0,2%

7 IRT 639 28, 3%

8 Nelayan 17 2,2%

9 Pertambangan 8 0,4%

Page 54: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

41

41

10 Bengkel 4 0,2%

11 Belum Bekerja 574 25,5%

B. Temuan Khusus

Berdasarkan hasil observasi, wawancara serta dokumentasi yang

penulis lakukan bahwa bagaimana perhatian orang tua dalam membimbing

anak untuk memotivasi belajar anak pada pembelajaran Agama Islam di

Desa Pulau Raman Kecamatan Pemayung berkaitan dengan bagaimana

cara orang tua dalam membimbing anak untuk melaksanakan belajar

Agama, apakah kendala bagi orang tua dalam membimbing anak dan apa

solusi yang di lakukan orang tua untuk menghadapi kendala dalam

membimbing anak untuk memotivasi belajar Pendidikan Agama Islam

pada warga yang tinggal di lingkungan RT.01 RW 02, maka di peroleh

hasil penelitian sebagai berikut:

1. Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Anak Dalam Belajar

Pendidikan Agama Islam di Desa Pulau Raman Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batanghari

Pada sebuah keluarga, orang tua bertanggung jawab memberikan

pendidikan bagi anak-anaknya. Pendidikan yang harus diberikan

pertama kali dan sangat penting adalah pendidikan agama, karena

pendidikan agama itu mencakup seluruh aspek kehidupan manusia,

baik di dunia maupun di akhirat. Bila agamanya baik maka baik pula

kualitas manusia itu.

Orang tua mempunyai peran yang sangat penting terhadap

pendidikan anak. Terutama pendidikan Agama, karena orang tua

merupakan pendidik yang pertama dan utama bagi anak. Orang tua

seharusnya memahami bahwa merekalah sebagai penanggungjawab

utama dalam pendidikan putra-putrinya. Berhasil atau gagalnya proses

pendidikan Agama dalam lingkungan keluarga sepenuhnya tergantung

pada peranan orang tua dalam memahami dan menciptakan hubungan

Page 55: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

42

42

yang baik dengan anak dalam lingkungan keluarga yang berdasarkan

pada Al-Quran dan Sunnah dalam menerapkan pendidikan shalat.

Orang tua sebagai pendidik utama bagi anak di harapkan mampu

menciptakan pendidikan yang kondusif sehingga anak dapat menjalani

kehidupan dengan positif. Setiap orang tua tentunya mempunyai

metode yang berbeda-beda dalam memberikan bimbingan.

Dalam bidang spiritual, peran orang tua sangat vital. Taat

beragama atau tidaknya seorang anak banyak dipengaruhi oleh contoh

dan cara orang tua mereka menjalankan ibadahnya. Orang tua tidak

dapat menyerahkan pendidikan agama seutuhnya ke sekolah,

walaupun sekolah tersebut berbasis agama.

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan metode

wawancara dan observasi dan orang tua yang menjadi responden

dalam penelitian ini.

Berdasarkan wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga

Miftah mengatakan bahwa :

“kami memberikan bimbingan tentang Agama kepada anak

kami secara bergantian dengan memberikan pelajaran tentang

shalat fardhu, menceritakan pahala serta azab yang diberikan

Allah apabila tidak melaksanakan shalat. Setiap hari

mengingatkan dan menyuruh anak supaya melaksanakan shalat.

(wawancara, Miftah, 20 Februari 2020).

Pendidikan agama pada anak sebaiknya di berikan dari sejak dini.

Sehingga ketika seorang anak telah remaja mereka akan terbiasa dan

tidak sulit bagi orang tua dalam mendidik mereka. Karena jika

pendidikan agama itu tidak diberikan sejak dini maka akan susah

untuk mendidik anak tersebut. Tidak jarang anak yang tidak mau

bahkan sama sekali tidak menganggap pentingnya pendidikan agama

tersebut.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan ke rumah mereka

pada sore hari Bapak Miftah sedang mengajarkan bacaan-bacaan

Page 56: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

43

43

shalat pada anaknya ketika tidak ada pembeli. (obsevasi 20 Februari

2020)

Informan selanjutnya wawancara yang penulis dapatkan dari

keluarga Agus mengatakan bahwa:

“Dalam membimbing anak, saya mengajak anak ikut langsung

bersama-sama dengan saya melaksanakan sholat. mengajarkan

bacaan-bacaan shalat dengan cara menyaringkan bacaan

kemudian anak mengikuti, memberikan nasihat-nasihat dan

cerita tentang kewajiban melaksanakan shalat lima waktu.”

(wawancara, Agus, 20-2-2020).

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada siang hari

ke rumah mereka, Bapak Agus sedang mengajarkan Anaknya

melafalkan surah-surah pendek untuk bacaan sholat. Pada malam hari

Bapak Agus sedang mengajarkan anaknya membaca Al-Quran.

(obsevasi 20 Februari 2020)

Selanjutnya wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga

Bapak Hasbi mengatakan bahwa :

“Saya dan istri selalu memberikan bimbingan pendidikan agama

tentang shalat lima waktu, kami memberikan nasihat dan cerita-

cerita, menjelaskan cara-cara shalat, gerakan shalat juga cara

berwudhu, bertanya jawab dengan anak,dan membiasakan anak

agar rutin membaca buku agama.” (wawancara, Hasbi, 20-2-

2020).

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa Bapak Hasbi

memberikan sendiri bimbingan shalat kepada anaknya, dan mengajak

anaknya untuk membiasakan membaca buku agama.

Informan selanjutnya wawancara yang penulis dapatkan dari

keluarga Bapak Amin mengatakan bahwa :

“Saya dan suami saya tidak mengajarkan anak dalam

melaksanakan sholat lima waktu, karena anak kami ini belajarnya

dari pagi samPendidikan Agama Islam malam, pagi bersekolah di

SD, sore belajar di TPA, malam belajar di al musolla. Biasanya

sepulang dr belajar di TPA anak saya belajar membaca surah-

surah pendek dan meminta saya untuk mendengarkan bacaannya

di TPA di ajarkan sholat. Jadi anak saya sudah bisa melaksanakan

Page 57: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

44

44

sholat walaupun tidak kami ajarkan. (wawancara, Amin, 20-2-

2020).

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa Bapak Amin

tidak mengajarkan anaknya melaksanakan sholat lima waktu, namun

mempercayakan sepenuhnya kepada guru untuk membimbing

anaknya

Selanjutnya wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga

Bapak Ari mengatakan bahwa :

“saya dan suami tidak mengajarkan anak kami untuk shalat

karena kami sering di toko daripada di rumah. Lagi pula anak

kami sudah belajar shalat di sekolahnya. Biasanya di rumah anak

saya selalu mengikuti neneknya sholat pada anak saya, jika

neneknya lagi shalat kadang neneknya juga sering mengajarkan

gerakan-gerakan dan mengajarkan hafalan surah-surah pendek.”

(wawancara Bapak Ari, 20 Februari 2020)

Berdasarakan observasi yang penulis lakukan bahwa Bapak Ari

memang sibuk berdagang, sehingga anaknya lebih sering bersama

neneknya di rumah. Walaupun bersam neneknya, anaknya tetap

memperoleh bimbingan sholat lima waktu dan hafalan surah-surah

pendek bersama neneknya. Karna setiap mau shalat pasti anaknya juga

ikutan shalat.

Berdasarkan observasi dalam peranan orang tua untuk

membimbing anak-anaknya agar mengajarkan anaknya tentang

Pendidikan Agama Islam dan melaksanakan sholat lima waktu sudah

dilaksanakan oleh 3 keluarga. Walaupun dalam cara memberikan

bimbingan tidak selalu di lakukan setiap hari, rata-rata orang tua di

rumah lebih sering menyuruh dan mengingatkan saja untuk belajar

pendidikan Agma Islam, shalat lima waktu daripada mengajarkan

tentang sholat, orang tua lebih banyak menyerahkan pengajaran

tentang shalat ini kepada sekolah yang berbasis pendidikan dasar

ataupun berbasis pendidikan agama seperti TPA. Dua orang subjek

penelitian yang tidak pernah memberikan bimbingan shalat kepada

anaknya. Orang tua juga lebih banyak yang tidak memberikan teladan

Page 58: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

45

45

yang baik bagi anak-anaknya karena tidak melaksanakan shalat lima

waktu secara rutin, hanya memerintahkan anak untuk melaksanakan

shalat melalui lisan saja. Sehingga anak mereka juga lebih cenderung

malas untuk melaksanakan shalat lima waktu.

2. Kendala Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Untuk Belajar

Pendidikan Agama Islam di Desa Pulau Raman Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batanghari

Anak adalah amanah yang di berikan Allah SWT bagi setiap

orang tua, maka dari itu anak berhak untuk mendapatkan pendidikan

yang layak dan kasih saying dalam memberikan pendidikan yang

pertama kali akan diterima anak melalui keluarganya. Berbagai cara

akan dilakukan orang tua agar anak-anak mereka menjadi anak yang

sholeh dan sholehah serta berguna bagi keluarga, agama, masyarakat,

dan bangsanya.

Setiap hari orang tua akan berusaha memberikan pendidikan

kepada anak-anaknnya dengan berbagai macam cara dan metode yang

tidak sama, guna bertujuan untuk kebaikan anak. Segala sesuatu yang

sedang di berikan dan diusahakan oleh para orang tua terhadap

keluarganya masing-masing tentunya tidak mutlak berjalan dengan

baik dan lancar, pastinya ada saja hambatan / kendala / masalah yang

akan dihadapi oleh para orang tua. Kendala-kendala tersebut bisa

datang dari mana saja, baik yang datang dari orang tua itu sendiri

maupun dari anak. Guna mengetahui kendala yang di hadapi orang tua

dalam membimbing anak untuk belajar Agama Islam dan melaksankan

shalat lima waktu pada keluarga yang tinggal di lingkungan Desa

Pulau Raman dapat di ketahui dari kendala ekstern bagi orang tua dan

intern bagi orang tua dalam membimbing anak.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat diketahui

bahwa Kendala orang tua dalam membimbing anak untuk

Page 59: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

46

46

melaksanakan shalat lima waktu. Berdasarkan wawancara penulis

dengan keluarga Bapak Miftah mengatakan bahwa :

“Kendala yang kami rasakan yaitu karena kesibukan kami

berdua, kami sama-sama mempunyai pekerjaan yang jam

kerjanya kadang-kadang tidak menentu, sehingga tidak setiap

waktu bisa memberikan bimbingan pada anak. Kendala yang

datang dari anak saya sering malas bila di suruh belajar Agama

Islam dan shalat, terutama shalat subuh dan dzuhur, tidak mau

bangun tidur pada waktu subuh, kalau siang terlalu asik

bermain. Hal lain yang mempengaruhi anak saya sehingga malas

dan menunda shalatnya adalah acara televisi, apabila

menurutnya acara tersebut bagus dan dia sangat suka maka ia

akan menontonya sampai acaranya habis.”(Wawancara Bapak

Miftah, 20 Februari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan, anaknya memang

senang pergi bermain ke tempat yang jauh, senang menonton televisi,

saat mengingatkan atau menyuruh anak untuk belajar Agama Islam

dan sholat orang tua juga hanya memberi perintah sekali atau dua kali,

apabila anak tidak mau orang tua tidak marah, hanya di biarkan saja

dan orang tua juga tidak mewajibkan pada anaknya untuk

melaksanakan shalat lima waktu. (Observasi peneliti, 20 Februari

2020).

Berdasarkan wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga

Bapak Agus mengatakan bahwa :

“Yang menjadi hambatan kami dalam hal membimbing anak

yaitu kami kesulitan mengatur waktu bersama dalam keluarga.

Hambatan yang ada pada anak saya yaitu sering bilang malas

apabila disuruh belajar Agama Islam dan shalat, selain itu kadang

teman-temannya suka ngajak bermain.”(Wawancara Bapak Agus,

20 Februari 2020).

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa Bapak Agus

memang sama-sama mempunyai pekerjaan dan kesibukan masing-

masing. Anak mereka juga terkadang malas apabila disuruh untuk

sholat dan pada saat temannya datang akhirnya dia jadi asik bermain,

bahkan pada malam hari.(Observasi penulis, 20 Februari 2020)

Page 60: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

47

47

Berdasarkan wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga

Bapak Hasbi mengatakan bahwa :

“Kami merasa tidak mempunyai masalah yang datang dari kami

berdua maupun masalah yang datang dari luar. Walaupun sibuk

kami tetap bisa memberikan bimbingan tentang shalat lima waktu.

Masalah yang ada pada anak saya adalah merasa malas, terutama

pada saat belajar Agama Islam dan shalat subuh karena tidak mau

bangun. Waktu isya juga sering tidak shalat karena sudah

mengantuk.”(Wawancara Bapak Hasbi, 20 Februari 2020).

Berdasarkan hasil observasi penulis dapatkan keluarga Bapak

Hasbi selalu menyempatkan waktu untuk membimbing anaknya baik

itu di toko maupun di rumah. (Observasi penulis, 20 Februari 2020)

Berdasarkan wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga

Bapak Ari mengatakan bahwa :

“Hambatan yang kami hadapi dalam membimbing anak yaitu

karena kami harus menjaga toko sehingga waktu membimbing

anak tidak sempat. Masalah yang ada pada anak saya adalah susah

di bangunkan pada pagi hari untuk belajar Agama Islam dan

melaksanakan shalat subuh, padahal jika anak diajarkan belajar

pagi hari akan lebih cepat menagkap pelajaran.” (Wawancara

Bapak Ari, 20 Februari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan Bapak Ari akan

mengantarkan anaknya untuk belajar di Musolla karena kerterbatasan

waktu yang dimiliki oleh keluarga. (Observasi penulis, 20 Februari

2020)

Selanjutnya, Informan dari Keluarga Bapak Amin yang

mengatakan bahwa:

“Masalah yang kami hadapi adalah masalah kesibukan kami

dalam berdagang, sehingga anak kami lebih sering bersama

neneknya. Masalah pada anak saya adalah rasa malas, karna

keseringan bermain.” (Wawancara Bapak Amin, 20 Februari

2020)

Page 61: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

48

48

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan Bapak Amin tidak

memberikan bimbingan pada anaknya. Saat siang hari anaknya tdak

belajar Agama Islam dan juga tidak shalat dengan alasan sudah merasa

kecapean, kalau sore hari tidak shalat ashar juga karena pergi bermain

di ajak teman-temannya. (Observasi penulis, 20 Februari 2020)

Berdasarkan observasi pada subjek penelitian beserta anak-

anaknya, setiap keluarga subjek penelitian mempunyai kendala baik

yang datangnya dari orang tua maupun kendala yang datangnya dari

anak-anak serta kendala yang bersifat ekstren maupun intern bagi

keluarga itu sendiri.

3. Upaya Orang Tua Dalam Memotivasi Anak Untuk Belajar

Pendidikan Agama Islam di Desa Pulau Raman Kecamatan

Pemayung Kabupaten Batanghari

Orang tua sebagai teladan bagi anak-anaknya tentunya berusaha

memberikan pendidikan dan bimbingan yang menggunakan berbagai

cara serta metode dalam menyampaikan pengajaran Agama Islam dan

mengajarkan tentang shalat lima waktu. Usaha yang dilakukan orang

tua tidak mesti berjalan dengan lancar, akan menemui berbagai

macam kendala, baik yang datang dari anak maupun yang datang dari

orang tua. Kendala-kendala yang sedang dihadapi orang tua bukan

berarti tidak ada cara untuk melaksanakannya, setiap keluarga atau

orang tua pasti mempunyai cara masing-masing dalam mencari solusi

untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Solusi / jalan keluar yang

digunakan oleh orang tua tentunya dengan berbagai macam cara, bisa

digunakan trik khusus atau menggunakan sanksi/hukuman pada anak-

anak mereka, semua itu dilakukan dengan tujuan agar orang tua bisa

memberikan bimbingan dengan hasil yang maksimal sesuai yang di

harapkan.

Setiap orang tua akan selalu berusaha mencari solusi untuk

menghadapi kendala dalam bimbingan anak-anaknya, orang tua juga

Page 62: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

49

49

harus menyediakan waktu khusus dan tempat untuk memberikan

bimbingan pada anak agar tidak mengganggu aktifitas anak dan

aktifitas orang tua itu sendiri. Guna mengetahui solusi yang dilakukan

orang tua untuk belajar Agama Islam dan melaksanakan shalat lima

waktu dilingkungan Desa Pulau Raman dapat diketahui dari cara

orang tua dalam menyelesaikan kendala tersebut. Apa faktor

pendukung orang tua dalam membimbing anak, apakah orang tua

memberikan hukuman pada anak yang tidak shalat, apa hukuman yang

diberikan oleh orang tua tersebut, dan adakah waktu khusus untuk

memberikan bimbingan pada anak serta dimana orang tua

memberikan bimbingan kepada anak tentang Pendidikan Agama Islam

dan melaksanakan shalat lima waktu.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat diketahui

bahwa solusi yang dilakukan orang tua untuk menghadapi kendala

dalam membimbing anak dan kapan waktunya serta dimana

tempatnya orang tua memberikan bimbingan kepada anak untuk

mendidik anak dalam belajar Agama Islam.

Berdasarka hasil wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga

Bapak Miftah mengatakan bahwa :

“Hambatan yang datang dari saya dan suami kami mengatasinya

dengan cara bergantian menjaga toko kami, sedangkan untuk

menghadapi hambatan yang datang dari anak, saya mengatasinya

dengan cara selalu saya tegur, di nasihati dan dimarahi, sedangkan

cara khusus yang saya lakukan apabila waktu shalat anak sedang

nonton televisi di bujuk dulu agar televisinya dimatikan dulu

setelah selesai baru dihidupkan lagi televisinya. Pendukung bagi

saya dalama membimbing anak adalah buku pelajaran agama, juz

amma, buku tentang tuntunan shalat, poster tentang bacaan dan

gerakan shalat, anak tidak di hukum jika tidak shalat Cuma

dimarahi saja. Biasanya saya memberikan bimbingan pada waktu

pagi sebelum berangkat ke sekolah, dan malam setelah isya,

sedangkan tempatnya diruangan keluarga. (Wawancara Bapak

Miftah, 20 Februari 2020)

Hasil observasi yang penulis dapatkan saat anak di beri

bimbingan atau di suruh shalat, Televisi memang di matikan terlebih

Page 63: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

50

50

dahulu setelah itu di hidupkan lagi. Faktor pendukung yang digunakan

juga berupa buku-buku dan poster, tempatnya diruangan keluarga

pada malam hari.(Observasi penulis, 20 Februari 2020)

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga

Bapak Agus mengatakan bahwa :

“Cara mengatasi hambatan dari anak kami yang setiap hari selalu

diingatkan, disuruh dan dimarahi agar jangan malas untuk belajar

Agama Islam, shalat lima waktu, dan apabila bergaul dengan

teman bergaulah dengan baik, cara untuk menghadapi hambatan

dari kami sebagai orang tua yaitu selalu berusaha menyempatkan

waktu agar bisa membimbing anak-anak. Faktor pendukung bagi

saya dalam membimbing anak-anak melalui buku-buku. Waktu

khusus untuk membimbing anak adalah malam setelah isya,

tempat memberikan bimbingan bisa dimana saja yang pasti masih

di rumah sendiri.” (Wawancara Bapak Agus, 20 Februari 2020)

Hasil dari observasi yang penulis dapatkan bahwa Bapak Agus

sering mengingatkan, menyuruh, dan memarahi anaknya jika tidak

mau belajar Agama Islam dan shalat. (Observasi penulis, 20 Februari

2020)

Informan Selanjutnya dari Keluarga Bapak Hasbi yang

mengatakan bahwa:

“Untuk mengatasi kendala yang datang dari saya dan suami tidak

ada yang kami lakukan, cara mengatasi kendala yang datang dari

anak saya adalah setiap hari harus di paksakan bangun subuh dan

di ajak shalat subuh berjamaah. Pendukung saya dalam

membimbing anak adalah melalui buku-buku tentang orang shalat

dan poster kalau anak saya tidak shalat maka diberi sanksi dengan

cara mengurangi uang saku ke sekolah. (Wawancara Bapak

Hasbi, 20 Februari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa keluarga

Bapak Hasbi cuma berusaha mengatasi masalah yang ada pada

anaknya saja. Faktor pendukung dalam memberikan bimbingan yaitu

buku-buku tentang shalat dan poster, anaknya yang tidak shalat di

hukum dengan cara mengurangi uang sakunya. (Observasi penulis, 20

Februari 2020)

Page 64: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

51

51

Berdasarkan hasil wawancarayang penulis dapatkan dari keluarga

Bapak Amin mengatakan bahwa :

“Cara mengatasi masalah yang datang dari anak saya setiap hari

saya dan istri selalu menyuruh dan memaksanya agar mau bangun

subuh dan mengajarkan Agama Islam dan melaksanakan shalat

subuh serta selalu menyuruh, mengingatkan dan menasehati agar

selalu rajin melaksanakan shalat, apabila anak tidak

melaksanakan shaolat kami tidak memberikan hukuman, namun

kami selalu memberikan contoh dengan rutin melaksanaka shalat

setiap hari. Faktor pendukung bagi kami dalam membimbing

anak yaitu melalui buku-buku pelajaran agama dan memasukan

anak kami belajar di TPA dan di Musolla.”(Wawancara Bapak

Amin, 20 Februari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan bahwa Bapak Amin

memang sering menyuruh anaknya supaya melaksanakan shalat, tetapi

apabila tetap tidak mau belajar Agama Islam dan shalat juga mereka

tidak memberikan hukuman hanya memberikan nasihat dan teladan

dalam mengerjakan shalat lima waktu. Anak mereka sore di

sekolahkan lagi di TPA dan malam di sekolahkan lagi di Musolla.

(Observasi penulis, 20 Februari 2020)

Berdasarkan wawancara yang penulis dapatkan dari keluarga

Bapak Ari mengatakan bahwa :

“Solusi yang kami lakukan untuk mengatasi kendala kami yaitu

dengan menyerahkan bimbingan tentang shalat kepada neneknya,

terkadang saya juga membimbingnya namun tidak setiap hari.

Kendala yang datang dari anak, kami atasi dengan cara

memberikan nasihat saja. Faktor pendukung untuk memberikan

bimbingan anak saya yaitu buku-buku agama dan poster gerakan

shalat dan wudhu.” (Wawancara Bapak Ari, 20 Februari 2020)

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan keluarga Bapak Ari

mengatasi kendala yang datang dari orang tua yaitu menyerahkan

pendidikan shalat kepada nenek, sedangkan kendala yang berasal dari

anak di atasi dengan cara di nasihati serta tidak terlalu dipaksakan

dalam meksanakan shalat lima waktu, sehingga apabila anak tidak

shalat tidak dihukum. Keluarga ini tidak mempunyai trik khusus untuk

Page 65: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

52

52

memberikan bimbingan pada anak. Faktor yang mendukung dalam

pemberian bimbingan pada anak adalah buku-buku tuntunan shalat

dan poster. (Observasi penulis, 20 Februari 2020)

Berdasarkan observasi pada orang tua dan anak-anaknya dalam

mencari solusi untuk menghadapi kendala- kendala yang berasal dari

orang tua atau dari anak-anak dan waktu beserta tempat yang

digunakan orang tua untuk memberikan bimbingan. Sebagian besar

orang tua tidak mempunyai cara atau trik khusus dalam menghadapi

kendala tersebut. Bahkan tidak semua keluarga subjek penelitian

memberikan atau mencari solusi tetapi malah di biarkan saja. Anak-

anak tidak belajar dan sholat juga tidak dihukum, subjek penelitian

beranggapan bahwa dengan memasukan anak ke sekolah agama

merupakan solusi bagi mereka, sehingga orang tua menjadi lalai

dalam memberikan bimbingan pada anak saat anak berada di rumah,

bahkan sering orang tua tidak mengerti tentang kemampuan anak-

anaknya tentang shalat.

C. Analisis Hasil Penelitian

Pendidikan agama yang di tanamkan melalui jalur keluarga

memang sangat penting, karena keluarga merupakan tempat seorang

anak yang untuk pertama kalinya mengenal agama dan hal-hal lainnya

dalam kehidupan ini. Salah satu bagian dari pendidikan agama yang

harus diajarkan orang tua kepada anak adalah belajar Agama Islamdan

ibadah shalat lima waktu yang merupakan kewajiban bagi setiap

muslim baik laki-laki maupun perempuan.

Oleh karena itu orang tua wajib mengajarkan tentang Pendidikan

Agama Islam dan ibadah shalat lima waktu kepada anak tergantung

pada seberapa besar peranan orang tua dalam membimbing anak dan

mengarahkan anaknya. Orang tua setiap hari harus bisa berperan

dengan baik dan aktif, agar berhasil pula dalam memberikan bimbingan

Page 66: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

53

53

kepada anak-anaknya yang kemudian bisa diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari.

Pada sebuah keluarga orang tua harus berperan dengan baik

dalam membimbing anak-anak agar dapat belajar Agama Islam dan

melaksanakan shalat lima waktu. Dalam hal ini peranan yang di

lakukan orang tua dalam keluarga dapat diterapkan dan dimulai dari

cara orang tua membimbing anak, kendala orang tua dalam

membimbing anak, dan solusi yang di lakukan orang tua untuk

menghadapi kendala dalam membimbing anak.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis

lakukan, masih banyak orang tua yang tidak rutin mendirikan shalat

lima waktu atau tidak member suri tauladan yang baik bagi anak-

anaknya. (Observasi penulis, 21 Februari 2020)

Hal ini menurut pendapat Al-Mainawi yang menyatakan bahwa :

“Hendaknya kedua orang tua menjadi suri tauladan bagi anak-

anaknya. Mereka tidak boleh menyuruh sesuatu terhadap anak-

anaknya, Sedangkan mereka sendiri tidak mengerjakannya dan

hendaknya kedua orang tua tidakmelarang sesuatu kepada anaknya

sedangkan mereka sendiri mengerjakannya.”

Sehubungan dengan pelaksanaan peranan tersebut, orang tua

harus memiliki kemampuan tentang cara membimbing melalui

beberapa hal yaitu dengan menggunakan metode-metode pendidikan

Islam yang ada dalam rumah tangga dan pengajaran tentang shalat yang

diberikan kepada anak serta keaktifan orang tua tersebut dalam

membimbing anak.

Metode-metode yang digunakan oleh subjek penelitian sesuai

dengan pendapat Hadari Nawawi bahwa pendidikan islam dalam rumah

tangga terbagi menjadi 6 cara (6 metode ), yaitu :

a) Mendidik melalui keteladanan.

Page 67: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

54

54

Dalam metode keteladanan ini orang tua diharapkan dapat

mencontoh untuk mendekati sedekat-dekatnya pribadi teladan

seperti yang diteladankan Rasulullah SAW. Keteladanan sangat

penting artinya, karena dalam interaksi pendidikan seorang anak

tidak hanya sekedar menangkap/ memperoleh makna sesuatu dari

ucapan orang tuanya, akan tetapi justru melalui atau dari

kesuluruhan pribadi yang tergambar pada sikap dan tingkah laku

para orang tuanya.

b) Mendidik melalui kebiasaan.

Pendidikan dengan membentuk kebiasaan harus dilakukan secara

berulang-ulang dalam arti tidak menjemu-jemunya, untuk itu orang

tua harus mampu memilih kebiasaan-kebiasaan yang baik sifatnya

dan menjauhkan kebiasaan yang buruk untuk dilatih sejak dini pad

anak-anaknya.

c) Mendidik melalui nasihat dan cerita.

Pendidikan dengan cara ini mengandalkan bahasa baik berbentuk

lisan maupun tertulis dalam mewujudkan interaksi antara orang tua

dengan anak. Cara ini banyak sekali ditemui di dalam Alquran,

karena nasihat dan cerita pada dasarnya bersifat penyamPendidikan

Agama Islaman pesan/informasi dari sumbernya kepada pihak yang

memerlukan atau dipandang memerlukannya, yang dimaksud

menimbulkan kesadaran bagi yang mendengar atau membacanya,

sehingga meningkatkan iman dan berbuat amal kebaikan dalam

menjalani kehidupan.

d) Mendidik melalui disiplin.

Orang tua sejak dini harus mengenalkan dan mengajarkan tata

tertib yang berlaku dalam keluarga, agama, masyarakat dan negara

kepada anak-anaknya, agar dapat membedakan antara norma/aturan

yang baik dan yang tidak baik. Proses pendidikan melalui disiplin

memerlukan ketegasan dan kebijaksanaan, yang akan menyadarkan

Page 68: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

55

55

anak pada hak dan kewajiban serta tanggung jawabnya terhadap

keluarga, masyarakat, berbangsa, bernegara dan beragama.

e) Mendidik melalui partisipasi.

Dalam rangka interaksi pendidikan yang bermaskud untuk

mewujudkan kepribadian yang baik, orang tua memberikan

kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi melalui proses

bertukar pikiran dan mengikut sertakan anak agar memperoleh

pengalaman secara langsung. Pengikut sertaan itu harus

mengutamakan untuk memberikan pengalaman dan orang tua tidak

menutut proses serta hasil yang baik. Partsipasi ini menjadi sangat

penting artinya dalam membantu anak-anak mempergunakan waktu

senggangnya dengan kegiatan yang positif, kreatif dan juga untuk

melaksanakan kegiatan beribadah kepada Allah SWT.

f) Mendidik melalui pemeliharaan.

Pendidikan melalui pemeliharaan dan perlindungan, satu pihak

memerlukan cinta kasih saying yang tulus, kerelaan berbuat sesuatu

secara ikhlas dengan melepaskan kepentingan pribadi dan

kewibawaan karena mampu berbuat obyektif. Di pihak lain

pendidikan melalui pemeliharaan akan menimbulkan kepercayaan,

rasa hormat dan segan, kepatuhan dan ketaatan. Kasih sayang yang

diberikan secara tulus, sehingga menampilkan kerelaan dalam

memelihara dan melindungi anak, akan menimbulkan kewibawaan

dalam interaksi anak dengan orang tua. Kewibawaan diartikan

sebagai rasa hormat dan segag menimbulkan kepatuhan.

Adapun kendala atau disebut juga dengan hambatan/masalah

adalah sesuatu yang bisa menghalangi seseorang untuk

mencaPendidikan Agama Islam sebuah tujuan yang diharapkan baik

berupa perkataan, perbuatan atau pun sebuah benda. Dalam hal ini

cara-cara yang dilakukan oleh orang tua dalam memberikan

bimbingan kepada anak tentu tidak selalu berjalan dengan baik dan

Page 69: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

56

56

lancar,orang tua bisa saja menemui kendala yang berasal dari orang

tua itu sendiri, kendala yang bersal dari anak, kemudian kendala yang

datangnya dari dalam maupun dari luar keluarga.

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dapat di

ketahui bahwa kendala yang dialami oleh keluarga dilingkungan Desa

pulau Raman yang bersal dari orang tua yaitu karena kesibukan

pekerjaan dari orang tua tersebut yang berprofesi sebagai pedagang.

Sebagian itu orang tua menjadikan hal itu sebagai alasan mendasar

sehingga tidak semua orang tua memberikan bimbingan Agama Islam

dan tentang shalat pada anaknya karena tidak bisa membagi waktu

dengan pekerjaannya. Kendala yang bersal dari anak adalah hampir

semua anak malas bangun pada waktu subuh dan malas melaksanakan

shalat lainnya karena pengaruh dari dalam keluarga sendiri, seperti

sebagian besar anak malas shalat dikarenakan terlalu asik menonton

televisi. Sedangkan pengaruh dari luar keluarga yang dialami hampir

semua anak yaitu di sebabkan karena pengaruh teman, kebanyakan

anak terlalu asik bermain bersama teman-temannya sehingga menjadi

kecapean, malas dan lupa untuk shalat serta ada juga anak yang sambil

bercanda saat melaksanakan shalat bersama teman-temannya di mesjid

atau di TPA. (Observasi penulis, 21 Februari 2020)

Solusi merupakan suatu cara dalam rangka menyelesaikan

suatu persoalan/hambatan atau mencari jalan keluar dari sebuah

masalah/kendala. Setiap persoalan atau masalah tentu mempunyai

jalan keluar/solusi, persoalan tersebut akan mampu di atasi tergantung

seberapa besar usaha dari orang tersebut untuk menyelesaikannya.

Berbagai macam kendala yang di alami oleh orang tua dalam rangka

membimbing anak agar bisa melaksanakan shalat lima waktu tentu

saja dapat diatasi dengan menggunakan berbagai cara seperti

menunjukan bagaiman cara orang tua untuk menghadapi semua

kendala tersebut, apakah ada trik khusus yng dilakukan oleh orang tua

dan faktor pendukung bagi orang tua dalam membimbing anak serta

Page 70: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

57

57

hukuman apa yang di berikan oleh orang tua kepada anak yang tidak

belajar Pendidikan Agama Islam dan melaksanakan shalat lima waktu.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menujukan

bahwa solusi yang dilakukan oleh keluarga yang tinggal di lingkungan

Desa Pulau Raman untuk menghadapi kendala tersebut dengan cara

bergantian menyempatkan waktu memberikan bimbingan kepada

anak, bila tidak sempat memberikan bimbingan pada anak maka orang

tua akan menyempatkan waktu untuk menyuruh, mengingatkan,

memaksa dan menasihati serta kadang memarahi agar anak tersebut

belajar Agama Islam dan melaksanakan shalat. Ada juga orang tua

yang benar-benar tidak sempat meluangkan waktu sehingga

menyerahkan pendididkan agama anaknya kepada nenek anak tersebut

serta menyekolahkan di sekolah agama seperti di TPA. Ada juga

keluarga yang melakukan trik khusus dengan cara mewajibkan untuk

mematikan televisi dan menyuruh shalat dulu. Faktor- faktor

pendukung bagi orang tua dalam memberikan bimbingan kepada anak

pada umumnya berasal dari buku-buku yang berhubungan dengan

ibadah shalat dan kadang di tambahkan dengan poster. Pada umumnya

hampir semua orang tua tidak memberikan hukuman pada anak yang

tidak mau belajar Agama Islam dan tidak melaksanakan shalat.

Tanggung jawab pokok pendidikan Agama seorang anak

seharusnya berda di tangan masing-masing orang tua buka di tangan

seorang guru atau sebuah sekolah, karena anak tersebut merupakan

amanah dari Allah SWT dan dalam keluarga juga anak pertama kali

mendapatkan pendidikan tentang agama, sekolah atau pun guru hanya

sebagai pendukung untuk meneruskan dan membantu orang tua dalam

mendidik anak. Melaksanakan shalat bagi setiap muslim adalah suatu

kewajiban, seharusnya anak yang tidak melaksanakan shalat

hendaklah dihukum agar bisa melatih si anak untuk lebih disiplin lagi

dalam melaksanakan shalat lima waktu dan hukuman itu sendiri tidak

harus dengan kekerasan.

Page 71: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

58

58

Hukuman bagi anak yang tidak sholat bisa dilakukan dengan

cara lain seperti mengurangi uang jajan anak atau melakukan

pendekatan terhadap anak atau melakukan pendekatan-pendekatan

terhadap anak, serta bisa juga dengancara memberika hadiah sebagai

penyemangat bagi anak tersebut. Hal yang terpenting adalah orang tua

sendiri harus bisa memberikan contoh suri tauladan yang baik bagi

anak dengan cara rutin melaksanakan shalat lima waktu, agar anak

juga dapat merasa mendapatkan figur yang baik dari orang tuanya

sendiri.

Page 72: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

59

[Type text]

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan yang penulis paparkan di atas, maka sebagai

bab akhir dapat diambil beberapa pemahaman dan kesimpulan yaitu sebagai

berikut:

1. Peranan orang tua dalam membimbing anak untuk melaksanakan shalat

lima waktu di lingkungan Desa Pulau Raman adalah dengan

menggunakan metode pembiasaan, nasihat dan cerita, keteladanan,

pemeliharaan, partisipasi, disiplin. Orang tua memberikan bimbingan

kepada anaknya setiap hari, tetapi yang lebih banyak berperan

memberikan bimbingan adalah ibu. Pelajaran tentang Pendidikan Agama

Islam dan shalat yang diberikan yaitu tentang cara wudhu, bacaan-bacaan

dan gerakan-gerakan shalat.

2. Kendala orang tua dalam membimbing anak untuk belajar Agama Islam

dan melaksanakan shalat lima waktu dilingkungan Desa Pulau Raman

Kecaatan Pemayung yaitu kesibukan pekerjaan dari kedua orang tua yang

rata-rata sebagai pedagang, kendala dari anak adalah sering malas

bangun pada waktu subuh dan kadang malas melaksanakan shalat

dikarenakan terlalu asik menonton televisi dan asik bermain bersama

dengan teman-temannya sehingga kelelahan dan cepat tertidur pada siang

dan malam hari.

3. Solusi yang dilakukan orang tua menghadapi kendala dalam

membimbing anak untuk belajar Agama Islam dan melaksanakan shalat

lima waktu dilingkungan Desa Pulau Raman Kecamatan Pemayung

adalah dengan cara bergantian dan menyempatkan waktu memberikan

bimbingan pada anak, sebagain orang tua selalu menyuruh,

mengingatkan dan mengajak serta memaksa anak untuk bangun pada

waktu subuh. Faktor pendukung bagi orang tua yaitu buku pelajaran

agama, buku-buku tentang bacaan dan gerakan shalat, juz amma, poster

tentang shalat serta memasukan anak sekolah di TPA.

59

Page 73: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

60

60

B. Saran

1. Kepada Orang tua agar bisa memberikan contoh teladan yang baik bagi

anak-anaknya, yaitu dengan cara ikut belajar Pendidikan Agama Islam dan

menjalankan shalat lima waktu secara rutin setiap hari dalam rumah

tangga ataupun ikut shalat berjamaah di Masjid/Musolla.

2. Kepada orang tua diharapkan agar bisa membagi waktu dengan baik antara

pekerjaan dan keluarga, sehingga bisa memberikan bimbingan Agama

Islam terutama tentang shalat dengan baik dan benar kepada anak-

anaknya.

3. Kepada orang tua agar mendidik anak lebih disiplin lagi dengan cara

jangan terlalu memanjakan anak yang tidak belajar Agama dan

melaksanakan shalat lima waktu dan hukuman itu tidak harus dengan

memberi kekerasan fisik, bisa juga dilakukan seperti dengan cara

mengurangi atau tidak member uang jajan kepada anak. Cara lain yang

bisa dilakukan yaitu dengan sering-sering memuji anak dan menjanjikan

serta memberikan hadiah kepada anak yang sudah rutin belajar Agama

Islam dan melaksanakan shalat lima waktu.

C. Kata Penutup

Dengan mengucapkan kata Alhamdulillah dan memanjatkan rasa puja

dan puji syukur kepada Allah SWT., maka akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya

dengan harapan agar semua pihak dapat memberikan sumbangan dan saran-

saran demi kesempurnaan karya tulis ini sehingga tulisan ini dapat

bermanfaat bagi penulis maupun bagi kita semua.

Page 74: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

61

61

Page 75: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

62

62

Page 76: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

63

63

Page 77: PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PADA ...

64

64