Perhalaman Januari 2020...sesuai yang dijelaskan di SMM part 1.2.5. Selanjutnya Safety Committee...

20
P ENITY Pengetahuan dan Informasi Safety #136/XI Januari 2020 Management Involvement in Increasing Safety Activities KeterlibatanManagementDalam PeningkatanAktifitasSafety

Transcript of Perhalaman Januari 2020...sesuai yang dijelaskan di SMM part 1.2.5. Selanjutnya Safety Committee...

  • PENITYPengetahuan dan Informasi Safety#136/XI Januari 2020

    Management Involvement in Increasing Safety Activities

    Keterlibatan�Management�Dalam�Peningkatan�Aktifitas�Safety�

  • Safety Brie�ng Sheets : Peran Safety Messenger Dalam Implementasi GMF Safety Program - 8Inspirasi : Kegigihan Soichiro Honda - 9Interpretasi : Safety Leadership Sebagai Jawaban Tantangan Organisasi - 12

    Audit Activity : Hasil Positif dari Second Audit KLM - 13Komunitas : Safety Talk Sebagai Wadah Komunikasi Management dan Karyawan Line Maintenance - 14Opini : Peran Manajemen Sebagai Role Safety - 16

    Best IOR : 1ea Main Landing Gear Pin at PK-GRS Cannot Lock Properly - 17Maintenance Tips : Prosedur Memasuki Fuel Tank Pesawat - 19

    PersuasiDaftar Isi

    Prolog : Tanggung Jawab Management Menurut Prosedure Safety - 3Pojok K3 : Prinsip Dasar Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) - 6Selisik : Aircraft Towing Tanpa Towing Line, Wing Pessawat Tabrak Service Door - 7

    9Penity2 Januari 2020

     

     

    76

    14Image source: https://www.redbubble.com

     

    Management Involvement in Increasing Safety Activities

    Keterlibatan�Management�Dalam�Peningkatan�Aktifitas�Safety�

    4

  • Diterbitkan oleh Quality Assurance & Safety GMF AeroAsia, Hangar 2 Lantai Dua Ruang 94, Bandara Internasional Soekarno-Ha�a, Cengkareng Indonesia, PO BOX 1303 - Kode Pos 19130, Telepon: +62-21-5508190, Faximile: +62-21-5501257. Redaksi menerima saran, masukan, dan kri�k dari pembaca untuk disampaikan melalui email [email protected]

    3PenityJanuari 2020

    GMF AeroAsia mulai mengimplementasikan Safety Management System (SMS) sejak tahun 2007. Pada kenyataan, ICAO baru memberikan mandat Aviation Industry untuk mengimplementasikan SMS di tahun 2009. Hingga tahun 2020, perlu disadari bahwa bukan perkara mudah dan butuh waktu yang tidak sebentar untuk memperkenalkan SMS hingga melaksanakan SMS yang efektif. Oleh karena itu, GMF AeroAsia perlu berbangga memiliki SMS yang saat ini sudah berjalan dalam fase Operating.

    Dalam Safety Management System, ada 4 komponen utama atau pilar yang membentuk SMS: Safety Policy and Objectives, Safety Risk Management, Safety Assurance and Safety Promotion. Membangun pilar yang kuat untuk SMS sangat penting dan dibutuhkan komitmen yang kuat yang dimulai dari senior management dalam perusahaan. Pada SMM Part 1 terkait Safety Policy and Objectives terdapat penjelasan yang detail terkait apa fungsi dan peran management dalam pelaksanaan SMS yang efektif. Oleh karena itu dapat dikatakan peran senior management sangat esensial.

    Dengan adanya dasar yang kuat yang telah diatur dalam prosedur, implementasi action dari management dan leader menjadi hal yang penting. Dengan adanya arahan, keputusan dan role model yang menunjang safety objective, hal ini akan mempengaruhi subordinat atau karyawan lain untuk terdorong dan terlibat dalam aktivitas safety menuju ke arah yang positif. Oleh karena itu Penity edisi Januari akan mengupas secara komprehensif dan lugas mengenai apa peran management dalam akti�tas safety di GMF. Semoga edisi ini dapat menginspirasi seluruh management dan karyawan GMF. Selamat membaca!

    Redaksi Penity

    Prolog

    Tanggung Jawab Management Menurut Prosedur Safety

    Management Responsibilities according to Safety Procedures

    GMF AeroAsia started implementing a Safety Management System (SMS) in 2007. On the fact, ICAO mandated aviation industry to implement SMS in 2009. Until 2020, it is important to realize that is not easy matter and it takes a long time to introduce SMS until implement e�ective SMS. Therefore, GMF AeroAsia needs to be proud to have an SMS that is currently in the Operating phase.

    In the Safety Management System, there are 4 main components or pillars that formed SMS: Safety Policy and Objectives, Safety Risk Management, Safety Assurance and Safety Promotion. Building a solid pillars for SMS is very important and requires a strong commitment that starts from senior management in the company. In SMM Part 1 related to Safety Policy and Objectives there is a detailed explanation related to what the functions and roles of management are in implementing e�ective SMS. Therefore it can be said that the role of senior management is very essential.

    With a solid foundation that has been set in the procedure, implementation action from management and leaders becomes important. With the direction, decisions and role models that support safety objectives, this will a�ect subordinates or other employees to be motivated and involved in safety activities in a positive direction. Therefore, the January edition of Penity will explore comprehensively and straightforwardly about what is the role of management in safety activities at GMF. Hopefully this edition can inspire all GMF management and employees. Happy reading!

    Penity Editor

  • Keterlibatan�Management�Dalam�Peningkatan�Aktifitas�Safety�Management Involvement in Increasing Safety Activities

    4 Penity Januari 2020

    Bagai anak ayam kehilangan induknya, kita pasti pernah mendengar peribahasa tersebut. Lantas apa hubungannya dengan tulisan kali ini? Setiap perusahaan pasti memiliki beberapa fungsi jabatan yang berjenjang, dimana yang lebih tinggi memiliki peran sebagai leader untuk melakukan supervisi sub-ordinatnya. Jika sebagai leader belum menjalankan perannya kepada subordinat, tentunya akan menyebabkan unit tersebut terombang-ambing dan tidak dapat berjalan dengan efektif dan e�sien dalam melakukan aktivitas pekerjaannya.

    Termasuk juga di PT GMF AeroAsia dalam hal penerapan aktivitas safety, peran seorang leader akan sangat berpengaruh besar terhadap jalannya proses pekerjaan hingga dalam pemenuhan target safety perusahaan. Seorang leader yang hanya paham beberapa aspek saja tidak akan bisa

    menjalankan suatu unit dengan baik

    Bagai anak ayam kehilangan induknya, we must have heard this Indonesian proverb. So what's the relationship with the article this time? Every company must have a number of hierarchical functions, where the higher level has a role as a leader for the subordinates. If as a leader has not carried out their role to the subordinate, it will cause the unit to oscillate and not be able to e�ectively and e�ciently carry out the job.

    Including PT GMF AeroAsia in terms of implementing safety activities, the role of a leader will de�nitely in�uence the work process to meet the company's safety targets. A leader that only understands certain aspects will not be able to run a unit well without being equipped with knowledge about safety management. At a higher level, the leader also acts as the company management.

    Persuasi

    SukaryaVP Quality Assurance & Safety Department

  • tanpa dilengkapi dengan pengatahuan tentang pengelolaan safety. Pada level yang lebih tinggi lagi, leader juga berperan sebagai management dari suatu perusahaan

    Peran management dalam hal pengelolaan safety di PT GMF AeroAsia telah tertuang dalam Safety Management System Manual (SMM) part 1.2.7 Safety Committee. Dijelaskan lebih lanjut lagi, Safety Committee merupakan representatif dari management PT GMF AeroAsia yang dipimpin oleh Accountable Manager yang beranggotakan seluruh Board of Directors (BOD) dan VP Quality Assurance & Safety sebagai sekretarisnya (Safety Manager). Accountable Manager yang dimaksud adalah President Director (CEO) PT GMF AeroAsia, dimana merupakan leader tertinggi yang berperan memegang penuh tanggung jawab dan wewenang dalam menjalankan aktivitas safety di perusahaan sesuai yang dijelaskan di SMM part 1.2.5.

    Selanjutnya Safety Committee mendelegasikan jajaran Vice President (VP) yang merangkap sebagai SAG Chairman dari tiap dinas untuk menjalankan serangkaian dan memastikan aktivitas safety terimplementasi dengan baik dan efektif. Namun untuk area outstation direpresentasikan oleh General Manager (GM) untuk 5 area Multibase. Member Safety Committee ini biasa juga disebut Safety Action Group (SAG) dan tertuang di SMM part 1.2.8. Kemudian VP Quality Assurance & Safety yang merupakan Secretary of Safety Committee juga berperan sebagai Safety Manager dimana secara langsung melaporkan pencapaian safety dan mengontrol akti�tas SMS yang dijalankan oleh SAG. Peran dan fungsi beserta kewajiban Safety Manager tertuang pada SMM part 1.2.6.

    Seluruh leader tersebut merupakan representatif dari management, sehingga segala bentuk aktivitas safety harus dimonitor dan dikontrol sesuai dengan ukuran scope masing-masing fungsi leader. Kemudian sebagai leader agar selalu dekat dengan subordinatnya agar memiliki satu pandangan dan gerakan yang sama untuk mencapai target perusahan. Setelah semua dijalankan, perlu juga adanya review secara saksama terhadap seluruh aktivitas safety yang sudah diimplementasikan. Dengan memperhatikan koridor safety, leader harus mampu untuk membuat kebijakan safety yang bertujuan agar Level Safety perusahaan bisa meningkat. Ingat, leader yang berkepribadian kuat, pasti akan mampu membentuk tim yang tangguh dan mampu mencapai segala target dan tantangan yang diberikan. Salam Safety!!!  

    5PenityJanuari 2020

    The role of management in terms of safety management at PT GMF AeroAsia has been set out in the Safety Management System Manual (SMM) part 1.2.7 Safety Committee. Further explained, the Safety Committee is representative of the management of PT GMF AeroAsia led by Accountable Managers and consists of Board of Directors (BOD) and VP Quality Assurance & Safety as their secretaries (Safety Manager). CEO of PT GMF AeroAsia as the accountable manager is the highest leader who has the role of take responsibility and authorize to carrying out safety activities in the company as described in SMM part 1.2.5.

    Furthermore, the Safety Committee delegates the ranks of the Vice President (VP) who also o�ciate as the SAG Chairman of each department to carry out a series and ensure that safety activities are implemented properly and e�ectively. But for the outstation area represented by the General Manager (GM) for 5 Multibase areas. This Safety Committee Member is commonly called the Safety Action Group (SAG) and is stated in SMM part 1.2.8. Then VP Quality Assurance & Safety who is the Secretary of Safety Committee also plays the role of Safety Manager which directly reports on the achievement of safety and controls the SMS activities carried out by SAG. The roles and functions along with the Safety Manager's responsibility are contained in SMS part 1.2.6.

    All leaders are representatives of management, so all safety activities must be monitored and controlled according to the scope of each leader function. Then a leader and subordinates must have the same views and movements to achieve the company's targets. It is necessary to review all safety activities that have been implemented. By paying attention to the safety corridor, the leader must be able to create a safety policy that aims to increase the company's Safety Level. Remember, leaders who have strong personalities, will certainly be able to form a strong team and be able to achieve all the targets and challenges given. 

  • Pojok K3

    Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam pengedalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, e�sien dan produktif. Prinsip dasar sistem manajemen K3 terdiri dari 5 prinsip yang dilaksanakan secara berkesinambungan.

    Prinsip pertama adalah Kebijakan K3. Kebijakan ini harus melewati proses konsultasi dengan karyawan dan disebarluaskan kepada seluruh karyawan. Kebijakan ini juga selalu ditinjau ulang agar

    sesuai dengan kondisi yang ada. Kedua adalah Perencanaan, dimana perencanaan yang dibuat oleh perusahaan harus efektif dengan memuat sasaran yang jelas sebagai turunan dari kebijakan K3. Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan adalah identi�kasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko serta hasil tinjauan awal terhadap K3.

    Ketiga adalah Implementasi. Yang perlu diperhatikan oleh perusahaan pada tahapan ini adalah sumber daya manusia dan penyediaan sarana prasarana (organisasi/unit). Keempat adalah Pemantauan, dimana hal tersebut bisa dilakukan dengan cara audit internal, pengujian, pemeriksaan dan pengukuran. Yang kelima dan terakhir adalah Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3, yaitu tinjauan ulang secara berkala dengan melakukan pertemuan tinjauan manajemen.

    Komitmen dan keterlibatan dari manajemen pada seluruh level sangat diperlukan demi keberhasilan penerapan SMK3 yang efektif dan e�sien. Setiap elemen dalam SMK3 harus dipelajari dan dipahami secara menyeluruh, karena antara satu elemen dengan elemen lainnya saling berkaitan.  [Ibrahim]

    Prinsip Dasar PenerapanSistem Manajemen K3 (SMK3)

    Prinsip Dasar PenerapanSistem Manajemen K3 (SMK3)

    Januari 20206 Penity

  • Salah satu pesawat dengan tipe B737-700 telah selesai dilakukan proses maintenance di sebuah perusahaan MRO. Pada hari itu, pesawat dijadwalkan untuk engine run up. Kemudian maintenance personnel melakukan persiapan sebelum pesawat tersebut ditowing menuju ke run up bay. Salah satu hal yang dipastikan saat akan melakukan towing yaitu Manager in charge melakukan walk around dari sekitar pesawat hingga jalan menuju run up bay. Ditemukan terdapat 2 pesawat dengan tipe B777 yang dapat menjadi obstacle saat proses towing. Manager in charge kemudian melakukaan koordinasi agar pesawat B777 tersebut di pindahkan. Setelah area clear, kemudian Manager in charge kemudian meminta agar pesawat B737-700 tersebut ditowing menuju run up bay.

    Dalam proses towing, terdapat Operator dan dua Wingman yang bertugas. Mereka pun melakukan proses pengecekan area sebelum towing dilakukan. Diketahui bahwa terdapat pesawat customer lain dengan tipe B737-300 berada di depan hangar yang akan menjadi obstacle saat proses towing. Setelah itu, dua Wingman tersebut mengambil posisi sesuai dengan prosedur towing. Towing pun dilakukan namun tidak mengikuti towing line. Tidak berapa lama saat towing di mulai, terdengar suara tabrakan. Pesawat B737-700 yang akan di towing menuju run up ternyata menabrak bagian service door pesawat B737-300 yang di parkir di depan hangar, dan sayangnya pesawat tersebut di parkir tanpa adanya marking untuk parking stand.

    Setelah dilakukan proses investigasi, diketahui

    bahwa terdapat beberapa contributing factor yang menjadi penyebab terjadinya kejadian tersebut. Dari sudut pandang organizational factor, company policies dan juga work group normal practice (norm) menjadi penyebab terjadinya incident tersebut. Tidak adanya prosedur yang mencover terkait dengan kondisi perparkiran di perusahaan MRO tersebut secara keseluruhan (di semua area) dan juga adanya kebiasaan untuk melakukan towing dengan kondisi obstacle pesawat B737-300 yang terparkir didepan hangar tersebut dipastikan sebagai factor utama. Hal ini tentunya akan berdampak pada awareness dari Operator, dan wingman serta management di area hangar.

    Dengan adanya kejadian tersebut, kita dapat belajar bahwa peran organisasi dapat berdampak pada aspek safety. Hal ini tergambarkan dengan kondisi existing dari perusahaan MRO tersebut, terutama terkait dengan prosedur dan akti�tas yang akhirnya membentu menjadi kebiasaan ataupun norma yang dianggap biasa dilakukan.  [Nur Laily]

    !Selisik

    Aircraft Towing tanpa Towing Line, Wing Pesawat Tabrak Service Door

    7PenityJanuari 2020

  • GMF�Safety�Program

    Safety Brieng Sheet

    Peran Safety Messenger

    dalam�Implementasi�

    Pengaruh SAG tentu sangat besar terhadap perilaku safety setiap insan GMF. Apalagi SAG didukung oleh personel-personel terpilih yang dikenal dengan Safety Messenger. Seorang Safety Messenger memiliki kewajiban untuk memastikan area kerja dan semua akti�tas di area kerjanya dalam kondisi safe. Sebagai personel yang dinilai memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam implementasi Safety Management System (SMS), Safety Messenger adalah role model yang baik bagi personel yang lain. Peran dan fungsi seorang Safety Messenger antara lain melakukan overseeing terkait safety pada akti�tas operasional di masing-masing area, mengelola hazard yang diidenti�kasi di area masing-masing, melaporkan dan memfasilitasi pelaporan yang terkait dengan hazard menggunakan media Safety Reporting (IOR). Identi�kasi hazard dan pengelolaan laporan sangat penting karena

    Safety Program yang dicanangkan perusahaan akan berhasil selama ada sinergi positif antara karyawan dan perusahaan. Sinergi ini akan menumbuhkan semangat bersama untuk menanggulangi hazard serta memperkecil risiko kecelakaan di lingkungan perusahaan. Juga dengan sinergi ini, manfaat yang didapatkan oleh karyawan maupun perusahaan dapat dioptimalkan.

    Komitmen terhadap safety program ini sudah dimulai dari CEO/Accountable Manager. Oleh karena itu harus juga menjadi komitmen seluruh maintenance personel di organisasi ini. Komitmen ini bisa ditunjukkan oleh para leaders dengan memberikan contoh (role model) tentang konsistensi menjalankan safety program. Bisa juga dengan membangun unit-unit kerja / di area masing masing yang berupa Safety Action Group (SAG) yang tersebar baik di area CGK maupun di lima multibase station di seluruh wilayah Indonesia.

    8 Penity Januari 2020

    menjadi bagian dari proses pencegahan.

    Selain itu, Safety Messenger juga harus melaksanakan assesment terhadap dampak safety pada perubahan operasional dan menganalisa hazard serta resiko dengan prosedur yang sesuai. Safety Messenger harus memitigasi atau melaksanakan perbaikan terkait dampak safety yang terjadi di areanya, melakukan review performance SAG terhadap safety, serta mengatur pelaksanaan safety training dan kegiatan promosi safety di area masing-masing.

    Bila seorang Safety Messenger memahami dan melaksanakan peran dan fungsinya , maka sangat yakin kondisi safety di setiap area SAG dapat terjaga dan terus dikembangkan. Bagi Safety Messenger, tugas dan tanggung jawab ini sungguh mulia karena turut berkontribusi menciptakan keselamatan manusia.  [Ryan Adi]

  • Setelah 4 tahun berdiri, perusahaan miliknya kembali diterima oleh Toyota untuk menyuplai piston rings.

    Melihat keuntungan pada Tokai Seiki, Toyota membeli saham perusahaan milik Honda namun dengan syarat menurunkan Honda dari kedudukan Presiden perusahaan menjadi senior managing director. Kondisi tahun 1944 memperparah keadaan, pabrik miliknya hancur akibat bom oleh sekutu. Dengan sisa yang masih ada dari perusahaanya, Honda menjual kepada Toyota. Dari hasil tersebut Honda membangun Honda Technical Research Institute pada Oktober 1946.

    Dia bekerja bersama 12 orang sta� dalam ruangan yang memiliki luas hanya 172 feet persegi. Mereka membuat dan menjual sepeda ber-motor dengan membuat mesin buatan mereka sendiri. Dengan mesin mereka, mereka juga menjual mesin tersebut kepada customer untuk digunakan pada produk sepeda mereka.

    Kemudian Honda memasuki pasar mini pick-up dan akhirnya memasuki segmen mobil dan menjadi competitor serius Toyota. [Rahmadhi]

    Dengan perjuangan dan kegigihannya, dia

    mempelajari kembali quality control di Toyota

    hingga akhirnya perusahaan miliknya kembali diterima oleh

    Toyota untuk menyuplai piston rings

    Inspirasi

    Kegigihan�Soichiro�Honda

    Soichiro Honda lahir pada 17 November 1906, sudah lama menyukai mesin dan motor sejak di elementary school. Selama masa hidupnya, Honda tidak pernah lupa saat melihat mobil untuk kali pertama. Awal karir Honda bermula sebagai apprentice pada bengkel di Tokyo. Pada tahun 1928 ia kembali ke kampung halaman setelah menjadi master pada bidang mekanik mobil. Kemudian ia mendirikan �rma bengkel di Hamamatsu, Jepang.

    Firma yang didirikan bergerak pada bidang tune up mobil yang dipersiapkan untuk ajang balap. Setelah sering ber-eksperimen dengan engine, pada tahun 1937, Honda mendirikan Tokai Seiki, sebah perusahaan manufaktur piston rings.

    Perusahannya memenangkan kontrak tender untuk menyuplai piston rings perusahaan automobile Toyota. Namun selang beberapa lama, Ia kehilangan kontrak dikarenakan rendahnya kualitas dari produk yang dihasilkan oleh pabriknya. Dengan perjuangan dan kegigihannya, dia mempelajari kembali, dengan waktu yang cukup lama, untuk memahami bagaimana proses quality control di Toyota.

    9PenityJanuari 2020

    Image source: https://www.redbubble.com

  • Building a solidfoundation is

    important, but strongcommitment from

    management isrequired.

    10 Penity Januari 2020

  • 11PenityJanuari 2020

  • 12 Penity Januari 2020

    �Jawaban�Tantangan�Organisasi

    Safety�Leadership�Sebagai

    Kepemimpinan dalam sebuah perusahaan erat kaitannya dengan kinerja pencapaian perusahaan tersebut, tidak terkecuali kinerja dalam hal safety. Cara seorang pemimpin mengarahkan tim-nya di area safety dan quality dapat mempengaruhi seberapa aman area kerja itu. Perlakuan dan pemahaman seorang pemimpin terhadap issue safety dan quality dapat ditangkap menjadi sebuah pesan yang kuat untuk subordinatnya, dan dapat pula diartikan sebagai arahan bagaimana harus bertindak saat personil tersebut dihadapkan dengan isu terkait safety dan quality di area kerja.

    Salah satu alat yang terbukti dan yang paling sering diabaikan serta kurang dimanfaatkan sehubungan dengan pencegahan cedera dan insiden di tempat kerja, adalah kepemimpinan keselamatan (safety leadership) yang efektif. Alat manajemen keselamatan (safety management) dapat menjadi pembeda utama antara safety performance rata-rata dengan safety performance terdepan.

    Safety leadership ini telah dibakukan di GMF AeroAsia dalam Safety Management Manual (SMM) Part 1.1 Safety and Quality Policy. Ditandatangani oleh Direktur Utama selaku Accountable Manager, kebijakan ini memastikan seluruh jajaran manajemen GMF AeroAsia bertanggungjawab atas safety dan quality pekerjaan aircraft maintenance GMF AeroAsia. Adapun pada poin 1.2, dijelaskan mengenai safety roles dan responsibility dari jajaran manajemen GMF AeroAsia. Safety Committee terdiri dari Accountable Manager sebagai ketua, Board of Directors sebagai member dan VP Quality and Safety sebagai sekretaris.

    Safety committee bertugas untuk mengkaji kinerja aspek safety, memberikan arahan

    strategis dan rekomendasi yang berkaitan dengan pertimbangan safety dan quality. Sedangkan seluruh jajaran Vice President (VP) GMF AeroAsia merupakan ketua (chairman) dari Safety Action Group yang memiliki fungsi untuk melakukan hazard identi�cation dan risk assessment dari area kerja masing-masing, melakukan mitigasi yang diperlukan, dan mengelola safety training dan safety promotion di areanya.

    Setiap perusahaan tentu menginginkan aktivitas operasional yang aman, tetapi tantangan sesungguhnya terletak pada menerjemahkan keinginan ini menjadi tindakan (action). Oleh karena itu, perusahaan industri terkemuka tidak menerima kepatuhan terhadap peraturan pemerintah (compliance) sebagai satu-satunya indikator yang mengukur keberhasilan mereka. Mereka terus mencari metodologi manajemen keselamatan yang baru dan terbukti, seperti kepemimpinan keselamatan yang efektif (safety leadership). Oleh karena itu, perusahaan harus mengembangkan budaya, di mana nilai keselamatan tertanam di setiap level karyawannya.

    GMF AeroAsia telah memiliki dasar yang kuat untuk memulai safety leadership dengan tertuangnya roles dan responsibilities dari jajaran manajemen di Safety Management Manual. Roles dan responsibilities ini bukan hanya sekedar tulisan, namun perlu dilakukan dan dijalankan sebagai bentuk safety leadership yang nyata. Komitmen terhadap keselamatan dan integritas operasional dimulai dari jajaran manajemen, dan tentunya akan mempengaruhi seluruh anggota organisasi untuk mendorong perkembangan budaya keselamatan ke arah yang positif. [Fransisca Sinaga] 

    Interpretasi

  • Audit Activity

    KLM mengirimkan tiga auditor untuk mengaudit GMF,

    yakni Wilfred Verhoeven, Patrick

    Pronk dan Inge Manoch.

    13PenityJanuari 2020

    Second Audit KLM Hasil Positif Dari

    requirement customer terkait facilities, personnel, quality system yang dimiliki oleh GMF.

    Salah satu objek sample audit KLM yang kedua yaitu pesawat B-747 KLM registrasi PH-BFW yang melakukan maintenance di Hangar 1. KLM mengirimkan tiga auditor untuk mengaudit GMF, yakni Wilfred Verhoeven, Patrick Pronk dan Inge Manoch. Pada pelaksanaan auditnya, pemeriksaan dilakukan terhadap quality procedure, sta� training dan licensing, facilities, tooling, material handling dan tracking project maintenance, serta observasi juga dilakukan terhadap pesawat PH-BFW secara langsung.

    Hasil audit sesuai harapan, namun terdapat temuan minor & auditor KLM akan menindaklanjutinya sebagai proses improvement dan pengembangan level safety dan quality seluruh produk dan layanan GMF. Auditor juga puas atas usaha dari team escort GMF yang supportive dan informative dalam menyediakan jawaban yang diberikan auditor KLM yang membuat para auditor semakin yakin dengan kemampuan GMF dalam mematuhi prosedur perawatan. [Ichsan Jotaro] 

    Sudah menjadi keharusan GMF AeroAsia harus siap diaudit setiap saat untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur dapat dibuktikan. Dan dengan adanya inputan yg continue dari hasil audit sebagai improvement, kepercayaan authority dan customer semakin baik dan diharapkan berdampak terhadap pertumbuhan bisnis perusahaan.

    Setelah sebelumnya audit pertama KLM dilaksanakan pada November 2018 dengan hasil yang memuaskan, kini audit kedua pun juga auditor menyatakan bahwa hasilnya positif dimana quality system GMF sesuai dengan standard EASA dan pelaksanaan maintenance-nya. Pada audit KLM kali ini yang berlangsung pada 11-12 Desember 2019, ini merupakan audit terhadap

  • dan hangat serta menjaga audience tetap memperhatikan pemimpin Safety Talk.

    Keempat adalah Pictorialize, yaitu menyajikan materi safety talk tidak hanya secara lisan, namun dalam bentuk visual juga. Bila memungkinkan, menggunakan alat bantu

    visual berupa gambar, gra�k, dan video untuk mendukung daya tangkap audience dalam Safety Talk. Yang terakhir adalah Prescribe, yaitu memastikan pemimpin Safety Talk menyampaikan topik pembahasan secara tepat kepada audience tentang apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan agar mereka dan rekan kerjanya bekerja dengan aman dan selamat.

    Banyak hal terkait safety yang menjadi concern management TL dan disampaikan kepada karyawan melalui Safety Talk di antaranya

    adalah mengenai pengelolaan Mandatory Training SMS & HF personnel TL, bagaimana melakukan follow up IOR yang diterima dan melaksanakan corrective action-nya, implementasi 5S/5R sebelum dan setelah melaksanakan maintenance, dan membuat safety campaign yang massive melalui video untuk procedure penggunaan tools dan equipment selama maintenance.

    Tidak hanya hal-hal Back to Basic saja, beberapa improvement dilakukan SAG TL sebagai hasil brainstorming yang sudah dilakukan. Contohnya adalah Digital Take Over Handover Book. Project ini merupakan tools yang akan membantu dinas TL saat perpindahan shift secara paperless. Selain itu, improvement lainnya adalah Mobile Techlog. Improvement ini dibuat berkaitan banyaknya R/I Component untuk item Robbing dan Record di AML secara digital. Improvement ini diharapkan mengurangi hazard yang mungkin terjadi.

    Dapat disimpulkan, apakah Safety Talk begitu penting dan harus dilakukan secara rutin sebelum bekerja? Bukankah karyawan sudah mendapatkan safety training sebelumnya? Ya, meskipun karyawan sudah mendapatkan safety training dan training yang sesuai bidang pekerjaannya, inilah letak peran penting management dan leader untuk wajib mengingatkan kembali para karyawan akan pentingnya safety melalui Safety Talk.  [SAG TL]

    Dalam implementasi Safety Management System (SMS), Safety Promotion merupakan salah satu pilar penting dalam framework SMS. Salah satu program unggulan SAG TL dalam melakukan promosi safety adalah dengan melakukan Safety Talk. Safety Talk sangat penting dilakukan perusahaan sebagai upaya untuk melindungi karyawannya dari cedera dan meminimalisasi bahkan menghindari kecelakaan kerja.

    Kegiatan di Line Maintenance tidak terlepas dari Safety Talk. Safety Talk (disebut juga Safety Morning Talk atau Toolbox Meeting) adalah pertemuan yang dilakukan rutin antara supervisor dengan karyawan untuk membicarakan hal-hal mengenai safety, entah tentang isu terbaru, regulasi, prosedur kerja, alat pelindung diri, potensi bahaya, dll.

    Agar pelaksanaan Safety Talk lebih efektif, ada 5 teknik yang dapat digunakan oleh rekan-rekan manager atau supervisor saat memimpin Safety Talk. Pertama adalah Prepare, yaitu melakukan persiapan sebaik mungkin, mencari referensi sebanyak-banyaknya dan memahami materi safety talk yang akan disampaikan. Kedua adalah Pinpoint, yaitu fokus pada tujuan. Dengan memberi penjelasan yang menyeluruh dalam satu sesi dan fokus pada satu topik pembahasan diharapkan tidak membuat subordinat sebagai audience merasa bosan.

    Ketiga adalah Personalize, yaitu menjalin komunikasi dua arah antara pemimpin Safety Talk dengan karyawan dan sesekali menggunakan humor. Ini akan menjadikan pertemuan lebih akrab

  • In the implementation of Safety Management System (SMS), Safety Promotion is one of the important pillars in the SMS framework. One of SAG TL's �agship programs in promoting safety is to conduct Safety Talk. Safety Talk is very important for the company as an e�ort to protect its employees from injury, also to minimize and to avoid work accidents.

    Activity in Line Maintenance is inseparable from Safety Talk. Safety Talk (also called Safety Morning Talk or Toolbox Meeting) is a meeting that regularly held between supervisors and employees to talk about safety issues, including the latest issues, regulations, work procedures, personal protective equipment, potential hazards, etc.

    To create an e�ective Safety talk, there are 5 techniques that can be used by fellow managers or supervisors when leading Safety Talk. Firstly, Prepare, looking for as many references as possible and understanding the safety talk material that will be delivered. Secondly, to Pinpoint, to focus on the goal by giving a thorough explanation in one session and focusing on one topic of discussion in order to make the subordinate as the audience does not feel bored.

    Thirdly, Personalize, establishing a two-way communication between the Safety Talk leader and employees and occasionally using humor. The method will make the meeting more intimate and warmer. It also keeps the audience attentive to the Safety Talk leader.

    Fourthly, Pictorialize, presenting safety talk material not only verbally, but in visual form as well. If possible, use visual aids in the form of pictures, graphics, and videos to support the audience's capture in Safety Talk. Lastly, Prescribe, to ensure that the Safety Talk leader delivers the topic of discussion appropriately to the audience about do and don'ts so that all personnel work safely and safely.

    A lot of safety-related issues that became a

    TL management's concern are conveyed to employees through Safety Talk including the mandatory training management SMS & HF of TL's personnel, how to follow up the IOR received and carry out corrective actions, implementation of 5S / 5R before and after carry out maintenance, and create a massive safety campaign via video for procedures to use tools and equipment during maintenance.

    In addition to Basic matters, some improvement also carried out by SAG TL as a result of improvements that had been done. For example, the Digital Take Over Handover Book. This project is a paperless tool that will help the TL service during shift transfer. Another improvement is the Mobile Techlog. This improvement is an AML digital record for the number of Robbing R / I Components. This improvement is expected to reduce the hazards that may occur.

    To conclude, Safety Talk is so important and shall be carried out routinely before work even though employees have received safety training and training in accordance with their �eld of work. This is where the important role of management and leader, they shall remind their employees of the importance of safety through Safety Talk.  [SAG TL]

  • 16 Penity Januari 2020

    Opini

    Sebagai perusahaan penyedia jasa perawatan pesawat terbang terbesar di Indonesia, GMF mengemban tanggung jawab dan peran penting dalam mengimplementasikan safety dalam sebuah struktur organisasi. Pandangan tersebut dipengaruhi oleh adanya hazard dalam proses pelaksanaan aktivitas bisnis yang berpotensi menimbulkan dampak bagi safety level, diantaranya seperti kesalahan kerja dan kecelakaan kerja. Kegiatan usaha GMF di area Hangar 2 dan Apron khususnya untuk area dinas Line Maintenance memiliki risiko terhadap safety baik kepada personil, terhadap pesawat maupun equipment lainnya. Oleh sebab itu, Jajaran management GMF dan khususnya Line Maintenance berkomitmen untuk menjalankan secara konsisten Safety Policy sebagai salah satu upaya yang mendasar dan harus dilakukan.

    Menurut kami ada beberapa elemen yang perlu ditingkatkan , pertama komitmen dan keterlibatan manajemen dan menjadikan role model secara berkelanjutan, kedua identi�kasi bahaya dan resiko, ketiga

    Peran Manajemen Sebagai Role Model Safety

    kebijakan dan peraturan safety, keempat pelatihan kerja , kelima pelaporan dan penyelidikan terhadap kesalahan dan kecelakaan kerja , keenam memberikan pemahaman kepada selurun insan GMF bahwa safety dan security menjadi tanggung jawab setiap personil yang ada, dan terakhir melakukan evaluasi program safety secara berkala.

    Pandangan saya sebagai Chairman SAG TL, peran management sangat penting sebagai role model baik dalam tindakan dan kebijakan yang diambil, para Leader harus turun langsung dilapangan agar permasalahan yang ada dapat terdeteksi secara dini guna dicarikan solusi yang tepat. Bahwa terhadap sistem keselamatan adalah tanggung jawab bersama dan tanggung jawab setiap individu didalam organisasi khususnya TL. Karena apapun bentuk kesalahan dan kecelakaan kerja yang terjadi akan merugikan perusahaan, departemen dan individu-individu yang ada didalam organisasi Line Maintenance. Oleh sebab itu tidak bisa hanya mengandalkan personel safety dan security yang ada untuk menjaga dan menjalankan sistem keselamatan didalam organisasi perusahaan.

    Semua line manajer harus menjaga dan peduli dengan keselamatan bersama dan segera melakukan perbaikan apabila ditemukan pelanggaran. Jika budaya saling menjaga, mengingatkan dan peduli akan keselamatan didalam organisasi sudah terbagun, maka sistem Safety berkelanjutan akan dapat dicapai. Harapan besar kita terhadap peran management dan seluruh insan GMF untuk proactive dalam berperilaku safety, sehingga hazard dapat dimanage dengan baik dan tidak menimbulkan accident maupun incident. Mari bersama kita wujudkan GMF yang lebih baik dengan safety menjadi prioritas utama. 

    Jawas SuhartoVP Line Maintenance

  • Teka-teki Safety Edisi Januari 2020

    Across:3. ATA 616. Otoritas Penerbangan Sipil Filipina7. Mendarat di bandara yang bukan tujuan dialihkan ke bandara lain9. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional

    Down:1. Black box2. In addition to supply thrust for the airplane, engines also supply power for these system: hydraulic, pneumatic, and ...4. Group of analysis technique used in industry to evaluate the properties of a material, component or system without causing damage5. Metode investigasi terkait maintenance error6. ICAO Airport code banyuwangi International Airport

    17PenityJanuari 2020

    During walk around check, found 1ea main landing gear pin at PK-GRS cannot lock properly.

    Tools & Equipment

    Responsible unit telah melakukan penggaantian pada landing gear pin tersebut dengan yang baru dan serviceable.  

    2Cmengakibatkan unsafe condition pada pesawat dan objek di sekitarnya dikarenakan landing gear tidak proper locked.

    Rudi Hermawan(581723 / TQA - 8)

    1ea Main Landing Gear Pin at PK-GRS Cannot Lock Properly

    Occurrence

    1ELanding gear telah terkunci dengan proper sehingga kondisi aman bagi pesawat dan objek di sekitarnya.

    IOR No: 075/01/2020

    1

    2

    3

    4 5 6

    7

    8

    9

    OpiniIOR

    Redaksi mengucapkan terimakasih kepada saudara Rudi Hermawan yang telah melaporkan hazard ini melalui IOR, sehingga potensi bahaya dapat dicegah sedini mungkin.

    Tanggapan Redaksi

    Mitigation ActionBefore After

  • Nama / No. Pegawai :..............................................................................................................................Unit :..............................................................................................................................No. Telepon :..............................................................................................................................Saran untuk Penity :..............................................................................................................................

    Jawaban dapat dikirimkan melalui email Penity ([email protected]) atau melalui Kotak Kuis Penity yang tersedia di Posko Security GMF AeroAsia. Jawaban ditunggu paling akhir 27 Februari 2020. Pemenang akan dipilih untuk mendapatkan hadiah. Silahkan kirimkan saran atau kritik anda mengenai majalah Penity melalui email Penity ([email protected])

    18 Penity Januari 2020

    Nama Pemenang Teka-Teki SafetyEdisi Desember 2019

    Jawaban Teka-Teki SafetyEdisi Desember 2019

    1. Fahreza Igi Surohman/581914/TBS-12. KRISTIAN SILAEN /580417/TJ

    1. Batas pengambilan hadiah 27 Februari 2020 Unit TQ Hangar 2 Lantai 1 R. 13 dengan menghubungi Bp. Triawan Ramadhan setiap hari kerja pukul 09.00 - 15.00 WIB

    2. Pemenang menunjukkan ID card Pegawai.

    3. Pengambilan hadiah tidak dapat diwakilkan

    Ketentuan Pemenang

    Identitas Pengirim Teka-Teki Safety Edisi Januari 2020

    Mau tau ngga pesan ibu untuk aku?jika ingin membangun

    pernikahan yang bahagia, harusdidasari dari komitmen

    yang kuat.

    sama halnya dengan

    membangun safety, perlu ada

    komitmen dari top management

    hingga ke sema level jajaran

    agar safety & quality dapat

    terimplementasi dengan baik.

    yuk, mari berintropeks untuk

    memajukan safety di

    perusahaan ini!

    MISSSAFETY

  • Maintenance Tips

    memasuki tanki itu sendiri. Secara individu dan bersama-sama, seluruh anggota yang disebutkan dalam kalimat sebelumnya harus mengetahui persyaratan berikut untuk menciptakan kondisi kerja yang aman: komunikasi, alat perlindungan pernapasan, ventilasi dan alat pemantau udara (toxicity), electrically powered equipment yang sudah dipastikan aman dipakai dalam lingkungan yang mudah terbakar (�ammable), dan yang terakhir awareness tentang airplane damage considerations yang harus dipahami oleh personel yang akan memasuki fuel tank agar tidak merusak komponen-komponen di dalam tanki (seperti fuel pumps, fuel-quantity system dll) dan juga menghindari potensi scratched atau damaged.

    Perlu juga dimonitor terkait perkembangan Emergency Response Plan setiap unit terkait. Jika speci�c response prosedures untuk pekerjaan fuel tank khususnya tidak dikembangkan, potensi terjadinya kecelakaan terhadap maintenance personnel ditakutkan akan semakin tinggi.

    Memasuki fuel tank pesawat diperlukan untuk inspeksi dan modi�kasi tetapi dapat menimbulkan bahaya bagi maintenance personnel yang melakukan pekerjaan tersebut. Pekerjaan di dalam fuel tank dapat diselesaikan sesuai standard practices tanpa menempatkan personel di dalam resiko melalui persiapan dan pelatihan yang efektif, menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat dengan cara mengidenti�kasi potensi bahaya, mengembakan tindakan pencegahan (preventives), serta menginstruksikan personel selalu dalam prosedur khusus yang harus diikuti selama kerja di dalam fuel tank. [Sindhu] 

    19PenityJanuari 2020

    Banyak pengerjaan pesawat seperti inspeksi atau modi�kasi yang harus dikerjakan di dalam fuel tank. Untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut seorang maintenance personnel perlu masuk ke dalam fuel tank secara langsung dimana terdapat banyak environmental hazards.

    Untuh mencegah terjadinya potential hazards, baik maintenance personnel maupun operator harus memahami poin-poin seperti: resiko-resiko memasuki fuel tank, persiapan untuk memasuki fuel tank, persyaratan yang diperlukan, serta emergency response plan. Maintenance personnel harus memahami bahwa terdapat dua bentuk resiko potensial yang dapat dialami ketika memasuki fuel tank, yaitu secara chemical dan physical.

    Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk persiapan memasuki fuel tank antara lain seperti memastikan bahwa defueling pesawat dan electrical grounding sudah dijalankan sesuai dengan standard practices. Kemudian, tiga langkah persiapan terakhir yang harus dilakukan untuk memastikan lingkungan fuel tank yang aman untuk maintenance personnel antara lain seperti: memastikan ventilasi yang cukup dan memadai, mengikuti standard practice ventilation techniques dengan benar, dan memantau kadar udara beracun di dalam fuel tank.

    Faktor yang terpenting untuk mencegah adanya resiko selama pekerjaan adalah maintenance personnel yang memenuhi kuali�kasi dan terlatih serta ketersediaan equipment yang lengkap dan sesuai standar. Personel-personel yang bertugas dalam pekerjaan fuel tank harus terdiri dari supervisor yang mengawasi seluruh proses, seorang personnel yang bersiaga di luar fuel tank, dan yang terakhir adalah personel yang

    Prosedur Memasuki Fuel Tank Pesawat

  • Dodo dan Dono adalah sahabat semasa sekolah penerbangan, mereka bedua dipertemukan kembali di perusahaan bengkel pesawat terbang. Dodo merupakan pribadi yang baik dengan kecakapan dan skill tinggi dalam bekerja ditambah sifatnya yang selalu aware dengan safety. Namun sedikit berbeda dengan sahabatnya Dono, adalah pribadi giat bekerja dan cekatan, namun salah satu kekurangannya adalah ceroboh. Sehingga saat bekerja sama, Dodo sering mengingatkan Dono untuk lebih berhati-hati dalam bekerja.

    20 Penity Januari 2020

    yah tuhkan udah telat,siap-siap kena

    point dehakhirnya,

    sampai jugamas

    makasihbang!

    Begitu juga dengan bekerja disini,seperti do no 6: Laksanakan tiaplangkah kerja dengan benar dan

    akurat sesuai maint. instruct &approve data/maint. data.

    jadi, mari kita taat dan tertib mulaidari hal kecil don, yuk kerja!

    Don! akhirnya datang juga, gueudah nungguin nih

    dari tadiiya sorry dod,

    emang kenapagitu?

    ya gapapakhawatir lo

    ada apa apa dijalan don

    iya don, tadi gue kejebakdi jalan, dan guekesel sama abang

    ojeknya

    kenapa samaabang ojeknya

    don?

    iya udah gue bilang itujalan disebelah kosong,

    lewat situ aja, eh dia ga dengerin,jadinya

    gue telat deh

    maksudnya lo suruh abang ojeknya

    lawan arah?Ya ampun don..

    hehe

    ga boleh gitu don, dalam berlalu lintas,

    kita harus taat dan tertib selama perjalanan,demi

    keselamatan pribadidan orang lain