Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

12
Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015 63 ANALISIS PENGARUH RESPON LINGKUNGAN BISNIS TERHADAP STRATEGI OPERASI DAN RESPON STRATEGI OPERASI TERHADAP KINERJA OPERASIONAL DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI PADA SENTRA INDUSTRI KNALPOT DI PURBALINGGA) Oleh: Rofi Rachmatiko, Yayat Giyatno, & Untung Kumorohadi e-mail: [email protected] Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman ABSTRACT The purpose of this study is (1) to test and analyze the role of the business environment of the operation strategy. (2) to test and analyze the role of the operation strategy of operational performance. (3) to examine and analyze the role of technology adoption in strengthening the influence of the operation strategy of operational performance. This study used a survey method with regression analysis. Object of this study is the Center of Exhaust Industrial in Purbalingga Regency. Sources of data obtained from the questionnaire as the primary data and literature as secondary data. Analysis arithmetic result regression points out regression equation be Y2 = 0.490 + 0.218 X + 0.473 Y1 + 0.378 M, means to assess operational performance will increase by 0.490 point if the business environment variable, the operation strategy, the adoption of technology is 0 (zero). Operational Performance will increase by 0.218 point if the business environment variable up one point while the other variables constant. Operational performance will increase by 0.473 point if operation strategy variable up one point while the other variables constant (constant). Operational performance will increase by 0.378 point if the technology adoption variable moved up one point while the other variables constant (fixed). Assessing the coefficient of determination (R Square) of 0.509 means that the contribution the influence of business environment variables, the operation strategy, technology adoption of operational performance amounted to 50.9 percent, while the remaining 49.1 percent of the contribution of other variables not examined. Keywords: Business Environment, Operation Strategy, Technology Adoption, Operational Performance PENDAHULUAN Latar Belakang Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian secara keseluruhan, karena memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan atau jasa). Produksi merupakan kegiatan pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk penciptaan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi tersebut. Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu daerah yang mengalami

Transcript of Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

Page 1: Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

63

ANALISIS PENGARUH RESPON LINGKUNGAN BISNIS TERHADAPSTRATEGI OPERASI DAN RESPON STRATEGI OPERASI TERHADAPKINERJA OPERASIONAL DENGAN ADOPSI TEKNOLOGI SEBAGAI

VARIABEL MODERASI(STUDI PADA SENTRA INDUSTRI KNALPOT DI PURBALINGGA)

Oleh:Rofi Rachmatiko, Yayat Giyatno, & Untung Kumorohadi

e-mail: [email protected] Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman

ABSTRACT

The purpose of this study is (1) to test and analyze the role of the businessenvironment of the operation strategy. (2) to test and analyze the role of the operationstrategy of operational performance. (3) to examine and analyze the role of technologyadoption in strengthening the influence of the operation strategy of operationalperformance. This study used a survey method with regression analysis. Object of thisstudy is the Center of Exhaust Industrial in Purbalingga Regency. Sources of dataobtained from the questionnaire as the primary data and literature as secondary data.

Analysis arithmetic result regression points out regression equation be Y2 =0.490 + 0.218 X + 0.473 Y1 + 0.378 M, means to assess operational performance willincrease by 0.490 point if the business environment variable, the operation strategy, theadoption of technology is 0 (zero). Operational Performance will increase by 0.218 pointif the business environment variable up one point while the other variables constant.Operational performance will increase by 0.473 point if operation strategy variable upone point while the other variables constant (constant). Operational performance willincrease by 0.378 point if the technology adoption variable moved up one point while theother variables constant (fixed). Assessing the coefficient of determination (R Square) of0.509 means that the contribution the influence of business environment variables, theoperation strategy, technology adoption of operational performance amounted to 50.9percent, while the remaining 49.1 percent of the contribution of other variables notexamined.Keywords: Business Environment, Operation Strategy, Technology Adoption,Operational Performance

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Organisasi industri merupakan salahsatu mata rantai dari sistem perekonomiansecara keseluruhan, karena memproduksidan mendistribusikan produk (barang dan

atau jasa). Produksi merupakan kegiatanpokok dalam setiap organisasi, yangmencakup aktivitas yang bertanggungjawab untuk penciptaan nilai tambahproduk yang merupakan output dari setiaporganisasi tersebut.

Kabupaten Purbalingga merupakansalah satu daerah yang mengalami

Page 2: Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

http://jp.feb.unsoed.ac.id

64

perkembangan pesat dalam industri kecildan menengah. Kabupaten ini berbatasandengan Kabupaten Pemalang di utara,Kabupaten Banjarnegara di timur danselatan, serta Kabupaten Banyumas dibarat dan selatan. Kabupaten yang terletakdi provinsi Jawa Tengah ini dinilai berhasildalam hal perindustrian. Hal ini terjadikarena terciptanya iklim investasi yangbagus di daerah ini. Selain itu, dukunganperaturan daerah yang dikeluarkanpemerintah kabupaten juga merupakanpendorong investasi ini. Salah satuunggulan Kabupaten Purbalingga dalambidang industri kecil menengah adalahindustri knalpot. Hal ini dikarenakan selainketerampilan dan kemauan warganya,pemerintah daerah setempat jugamemberikan berbagai sarana dan prasaranadalam menunjang investasi.

Berdasarkan data dari DinasPerindustrian Perdagangan dan Koperasi(Disperindagkop) Kabupaten Purbalinggadan penelitian terdahulu (2009) diketahuibahwa populasi industri knalpot sebanyak140 perusahaan. Jumlah tersebut meliputiindustri berskala kecil dan menengah.Melihat potensi knalpot yang cukup besar,tidak menutup kemungkinan produkknalpot Purbalingga dapat dipasarkan diluar negeri jika kualitas produk yangdihasilkan dapat terus ditingkatkanmengikuti standar internasional.

Pertimbangan tentang lingkungan,sebagai kekuatan yang tidak dapatdikontrol oleh manajemen dalam jangkapendek, telah dikaitkan dalam penelitianoperasi sebagai variabel penentu yangmempengaruhi pilihan strategi. Untukmencapai kesuksesan dalam persainganglobal dan perubahan lingkungan yangcepat, organisasi harus memformulasikanperencanaan strategi yang konsistendengan investasi dan penggunaan

teknologi manufaktur mereka. Perusahaanyang melakukan investasi pada teknologidan mengembangkan mekanisme dalamformulasi strategi, tanpa mengabaikan efeklingkungan, akan dapat memperbaikikapabilitas kompetitif dan mencapaikinerja yang lebih baik dibandingkanperusahaanyang tidak melakukan adopsiteknologi dan mengembangkanmekanisme strategi. Dengan adanyapengaruh globalisasi dan lingkungan bisnisyang kompetitif, sangat nyata perlunyastrategi manufaktur, teknologi, danlingkungan bisnis bagi perusahaanmanufaktur di Indonesia (Lena Ellitan &Lina Anatan, 2008).

Dalam upaya meningkatkankesempatan memenangkan persaingan danmendapatkan pangsa pasar, lingkunganbisnis membawa dampak pada makinketatnya persaingan antar perusahaan.Kompetisi ini menyebabkan makinpendeknya siklus hidup produk karenaperusahaan berlomba untuk menawarkansesuatu yang baru dan bernilai bagikonsumennya. Perusahaan jugadihadapkan pada tantangan makinkritisnya konsumen dalam memenuhikebutuhannya. Dalam kondisi iniperusahaan dituntut untuk dapatmenghasilkan barang dan jasa yangmemiliki kualitas tinggi, harga rendah,waktu tunggu yang pendek, danpengiriman (delivery) pada konsumenyang lebih cepat (Lena Ellitan dan LinaAnatan, 2008).

Sebagian besar penelitian tentangstrategi operasi dan adopsi teknologidilakukan di negara–negara maju danhanya sedikit penelitian yang dilakukan diNegara berkembang seperti Indonesia.Masih kurangnya studi dan penelitianempiris tentang strategi operasi dan adopsiteknologi sangat terbatas. Studi ini

Page 3: Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

65

dilakukan untuk mengisi gap pengetahuandalam bidang penelitian tersebut.Penelitian ini dimotivasi olehpertimbangan yaitu: 1) Terbatasnyapengetahuan dan studi empiris mengenaiimplementasi strategi operasi dan adopsiteknologi oleh perusahaan manufaktur diIndonesia. 2) Kurangnya penelitian empirisyang menyelidiki secara simultan efeklingkungan bisnis terhadap pilihan strategioperasi dan pengaruh adopsi teknologiterhadap hubungan strategi operasi dankinerja operasional perusahaan (LenaEllitan dan Lina Anatan, 2008).

Mintzberg (1978) mengemukakanbahwa strategi merupakan tindakan yangdilakukan untuk mencapai suatu tujuan.Burgess et al. (1998) mengemukakanbahwa strategi operasi mewakili biaya(cost), kualitas (quality), fleksibilitas(flexibility), dan pengiriman (delivery).Strategi operasi merupakan dimensi yangharus dimiliki sistem perusahaan untukmendukung permintaan pasar dimanaperusahaan bersaing. Swamidas danNewell (1987) memandang strategi operasisebagai kekuatan manufaktur yang efektifsebagai senjata kompetitif untuk mencapaitujuan bisnis dan perusahaan. Strategioperasi yang diimplementasikan akanmempengaruhi tujuan dan memungkinkanfungsi–fungsi manufaktur untukmemberikan kontribusi dalammeningkatkan daya saing perusahaandalam jangka panjang (Wheelright danHayes, 1985).

Skinner (1974) mengemukakanbahwa variasi strategi operasi dapat dicapaidengan menggunakan adopsi teknologi danteknologi manufaktur. Maidique dan Patch(1988) mengemukakan bahwa teknologimerupakan kekuatan kritis bagi perusahaandalam lingkungan yang kompetitif. Staceydan Aston (1990) berpendapat bahwa

kemajuan teknologi memainkan peranpenting untuk mencapai profitabilitasjangka panjang. Harrison dan Samson(1997) berpendapat bahwa adopsiteknologi secara langsung terkait dengankeunggulan kompetitif perusahaan. Disamping itu, teknologi juga berperanpenting dalam meningkatkan kinerjaoperasional dengan menjadi variabelmoderasi.

Perumusan Masalah

Peneliti telah melakukan surveypendahuluan untuk menguji validitas danreliabilitas kuesioner kepada 30 responden(perusahaan) pertama. Pada uji validitassemua pertanyaan dinyatakan valid (rhitung

> 0,377) dan dari uji reliabilitas jugadinyatakan reliabel (rhitung > 0,377)(lamp.2-5, hal. 83-86). Berdasarkan latarbelakang yang telah diuraikan sebelumnyadan survey pendahuluan yang telahdilakukan, maka penulis merumuskanpermasalahan sebagai berikut:1. Apakah lingkungan bisnis berpengaruh

positif terhadap strategi operasi?2. Apakah strategi operasi berpengaruh

positif terhadap kinerja operasional?3. Apakah adopsi teknologi berperan

dalam memperkuat pengaruh strategioperasi terhadap kinerja operasioanal?

Tujuan Penelitian

1. Tujuan UmumMengembangkan penelitian

sebelumnya yang terbatas pada strategioperasi, lingkungan, kinerja padaperusahaan industri denganmenambahkan adopsi teknologi sebagaivariabel moderasi.

Page 4: Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

http://jp.feb.unsoed.ac.id

66

2. Tujuan Khususa) Untuk menguji dan menganalisis

peran lingkungan bisnis terhadapstrategi operasi.

b) Untuk menguji dan menganalisisperan strategi operasi terhadapkinerja operasional.

c) Untuk menguji dan menganalisisperan adopsi teknologi dalammemperkuat pengaruh antara strategioperasi terhadap kinerja operasional.

PERUMUSAN MODEL PENELITIANDAN HIPOTESIS

1. Perumusan Model Penelitian

Gambar 1. Model Penelitian

2. Hipotesis

H1: Lingkungan bisnis berpengaruhpositif terhadap strategi operasi

H2: Strategi operasi berpengaruh positifterhadap kinerja operasional

H3: Peran adopsi teknologi dalammemperkuat pengaruh strategioperasi terhadap kinerja operasional

METODE PENELITIAN

1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian iniadalah pengusaha-pengusaha homeindustri knalpot Kabupaten Purbalinggayaitu berjumlah 140

perusahaan/industri (data penelitiantahun 2009). Terdapat 46,67%perusahaan/industri yang berdiri tahun2000-2004, memiliki masa kerja 15-19tahun sebesar 38,33%, 96,67%pengusaha pria, usia 31-35 tahunsebesar 58,33%, dan tingkat pendidikanterakhir sebesar 60% yaitu SMP.

Penentuan besarnya sampel dalampenelitian ini menggunakan rumusslovin (Suliyanto, 2005), yaitu sebagaiberikut : 1401 140 0,1 ² 58,3

Dari perhitungan di atas sampelminimal dalam penelitian dengantingkat kesalahan 10% adalah 59perusahaan. Namun, untukmemudahkan perhitungan maka penelitimengambil sampel sebanyak 60perusahaan.

2. Definisi Operasional Variabel

a) Lingkungan bisnis adalah segalasesuatu yang mempengaruhiaktivitas bisnis dalam suatu lembagaorganisasi atau perusahaan. Dalampenelitian ini, dimensi lingkunganbisnis yaitu biaya bisnis;ketersediaan tenaga kerja; tingkatpersaingan; dan dinamisme pasar.Sedangkan, indikatornya adalahpeningkatan biaya bisnis;pengurangan tenaga kerja; tajamnyapersaingan pasar lokal; danpeningkatan inovasi produk baru.

b) Strategi operasi adalah seperangkatsasaran, rencana, dan kebijakan yangmenjabarkan bagaimana fungsioperasi menunjang strategi bisnisorganisasi. Dalam penelitian ini,dimensi strategi operasi yaitu strategibiaya rendah; strategi kualitas;

Page 5: Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

67

strategi fleksibilitas; dan strategipengiriman. Sedangkan,indikatornya adalah menurunkanbiaya persediaan; menurunkantingkat kerusakan; meningkatkanmodel dan variasi produk; danmeningkatkan kecepatanpengiriman.

c) Dua dimensi teknologi yang dikajidalam penelitian ini meliputi softtechnology dan hard technology.Dalam penelitian ini indikator adopsiteknologi yaitu JIT (Just In Time),TQM (Total Quality Management),MRP (Material RequirementPlanning), TPM (Total ProductiveMaintenance), dan mesin yangcanggih (machine).

d) Kinerja operasional sangat terkaiterat dengan sistem pengendalianmenajemen perusahaan yangbersangkutan. Dalam penelitian ini,kinerja operasional perusahaan dapatdiukur melalui dua dimensinya yaituhigh performers dan low performers.Sedangkan, indikatornya adalahproduktifitas; biaya operasional;kualitas produk; kemampuanfleksibilitas; dan kemampuanpengiriman.

TEKNIK ANALISIS DATA

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Uji validitas pada penelitian inidilakukan dengan teknik korelasiProduct Moment. Sedangkan reliabilitasdiukur dengan uji statistik CronbanchAlpha ( ).

2. Uji Asumsi Klasika) Uji Multikoliniearitasb) Uji Heteroskedastisitas

c) Uji Autokorelasid) Uji Normalitas

3. Analisis Regresi Bergandaa) Koefisien Determinasi (R2)b) Uji F

RINGKASAN HASIL ANALISIS

1. Uji Validitas dan Reliabilitas DataPerhitungan validitas menunjukan

bahwa semua pertanyaan kuesioneradalah valid karena semua nilai r-hitungyang diperoleh lebih besar dariu nilai r-tabel. Kemudian kuesioner lingkunganbisnis (X) reliabel karena nilai cronbachalpha ( ) sebesar 0,425(X); 0,692(Y1);0,902(M); 0,853(Y2) > nilai r-tabelnya(0,254). Hal ini berarti semuapertanyaan dapat digunakan untukmengukur semua variabel.

2. Uji Asumsi Klasika) Uji Multikolinieritas

Tabel 1. Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel 1 diketahuibahwa seluruh nilai VIF tidak lebihbesar dari 10, sehingga dapatdisimpulkan bahwa tidak ada gejalamultikolinearitas antar variabelbebas dalam model penelitian ini.

a) Uji HeteroskedastisitasTabel 2. Uji Heteroskedastisitas

Berdasrkan tabel 2, diketahuibahwa nilai signifikansi untuk semua

Page 6: Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

http://jp.feb.unsoed.ac.id

68

variabel lebih besar dari ( =0,05)yang berarti dapat disimpulkanbahwa tidak terdapatheteroskedastisitas dalam modelpenelitian yang digunakan.

b) Uji AutokorelasiDalam perhitungan analisis DW

nilai yang diperoleh tersebutdibandingkan dengan dl dan du tabeluntuk n = 60 dan k = 3 dengan =0,05. Dari hasil perhitungan dan tabeld-DW diketahui:

Nilai dl = 1,480Nilai du = 1,689Nilai 4-dl = 4 – 1,480 = 2,52Nilai 4-du= 4 – 1,689 = 2,311Jadi nilai uji Durbin-Watson

diantara dl dan 4-dl, sehingga dapatditarik kesimpulan bahwa asumsitidak terjadi autokorelasi terpenuhi.

c) Uji Normalitasd.1. Menggunakan Probability Plot

Dari gambar di atas, terlihatbahwa normal probability denganmelihat kurva normal pada histogramdapat dikatakan model berdistribusinormal karena kurva histogrammembentuk lonceng, serta pada diagramnormal probability plot regressionstandardizes yang menggambarkankeberadaan titik–titik di sekitar garisdan secara plot tampak titik–titik

menyebar kesemuanya menunjukanmodel berdistribusi normal.

d.2. Menggunakan Kolmogorov-Smirnov

Dari tabel di atas dapat terlihatbahwa nilai kolmororog-smirnov Z Ztabel dan nilai asymp.sig. (2-tailed) > .Nilai asymp.sig. 0,913 > 0,05, makanilai residual terstandardisasi modelregresi yang disajikan dikatakanmenyebar secara normal.

3. Analisis Regresi Berganda

a) Koefisien Determinasi (R2)Dari hasil perhitungan regresi

linear berganda diketahui nilai koefisiendeterminasi (R2) sebesar 0,509 atausebesar 50,9 persen. Artinya kontribusipengaruh dari variabel lingkunganbisnis (X), strategi operasi (Y1), adopsi

Page 7: Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

69

teknologi (M) terhadap kinerjaoperasional (Y2) adalah sebesar 50,9persen, sedangkan sisanya sebesar 49,1persen merupakan konstribusi variabellain yang tidak diteliti.

b) Uji FPengujian koefisien ini

menggambarkan pengaruh secarasimultan dari variabel lingkungan bisnis(X), strategi operasi (Y1), dan adopsiteknologi (M) terhadap kinerjaoperasional (Y2). Dari perhitungan uji Fdiperoleh nilai F hitung sebesar 19,328.Dengan menggunakan tingkatkeyakinan 95 % (α = 0,05) dan derajatkebebasan (df) = (k-1) dan (n-k)diperoleh F tabel sebesar 2,76 (Gambar 5,halaman 65). Jadi F hitung (19,328) > Ftabel (2,76), sehingga Ho ditolak atau Haditerima. Penolakan Ho mempunyai artibahwa variabel lingkungan bisnis (X),strategi operasi (Y1), dan adopsiteknologi (M) secara simultanmempunyai pengaruh yang signifikanterhadap kinerja operasional (Y2).Adanya pengaruh yang signifikan darivariabel lingkungan bisnis, strategioperasi, dan adopsi teknologi akanmengakibatkan semakin tinggi pulakinerja operasional pada Home IndustriKnalpot Kabupaten Purbalingga.

4. Pengujian Hipotesis

a) Pengujian hipotesis pertama

Pengaruh lingkungan bisnis(X) terhadap strategi operasi (Y1)Home Industri Knalpot KabupatenPurbalingga.

Hasil perhitungan yangdilakukan mengkasilkan t1 hitungvariabel lingkungan bisnis (X)

sebesar 3,406. Jadi t1 hitung lebihbesar dari t tabel (3,406 > 1,67),dengan demikian Ho ditolak danmenerima Ha, sehingga variabellingkungan bisnis (X) mempunyaipengaruh secara signifikan terhadapstrategi operasi (Y1), yang artinyasemakin baik lingkungan bisnis akanmeningkatkan strategi operasi HomeIndustri Knalpot KabupatenPurbalingga. Dengan demikianhipotesis yang menyatakan bahwalingkungan bisnis berpengaruhpositif dan signifikan terhadapstrategi operasi diterima.

b) Pengujian hipotesis kedua

Pengaruh strategi operasi (Y1)terhadap kinerja operasional (Y2)Home Industri Knalpot KabupatenPurbalingga.

Hasil perhitungan yangdilakukan menghasilkan t2 hitungvariabel strategi operasi (Y1) sebesar5,474. Jadi t2 hitung lebih besar darit tabel (5,474 > 1,67), dengandemikian Ho ditolak dan menerimaHa, sehingga variabel strategioperasi (Y1) mempunyai pengaruhsecara signifikan terhadap kinerjaoperasional (Y2), yang artinyasemakin baik strategi operasi akanmeningkatkan kinerja operasionalHome Industri Knalpot KabupatenPurbalingga. Dengan demikianhipotesis yang menyatakan bahwastrategi operasi berpengaruh positifdan signifikan terhadap kinerjaoperasional diterima.

Page 8: Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

http://jp.feb.unsoed.ac.id

70

c) Pengujian hipotesis ketiga

c.1. Metode InteraksiDari hasil analisis pada

lampiran 16 diperoleh hasilsebagai berikut :

Pada persamaan pertama diperolehkoefisien regresi strategi operasi (b1)sebesar 0,823, dengan nilai t hitungsebesar 5,474 dan nilai sig sebesar0,000 berarti strategi operasimempunyai pengaruh signifikanterhadap kinerja operasional.

Pada persamaan kedua diperolehkoefisien regresi strategi operasi (b1)sebesar 0,525, dan adopsi teknologi(b2) sebesar 0,410 serta nilai t hitungsebesar 4,093 dan nilai sig sebesar0,000 berarti adopsi teknologimempunyai pengaruh signifikanterhadap kinerja operasional.

Pada persamaan ketiga diperolehkoefisien regresi strategi operasi (b1)sebesar 0,358, adopsi teknologi (b2)sebesar 0,273, dan variabel interaksiY1_M (b3) sebesar 0,011 serta nilai thitung sebesar 2,403 dan nilai sigsebesar 0,013 berarti variabelinteraksi (adopsi teknologi dikalikanstrategi operasi) mempunyaupengaruh signifikan terhadap kinerjaoperasional.

Dari tiga analisis di halaman 67berarti variabel adopsi teknologimerupakan quasi moderatingpengaruh strategi operasi terhadapkinerja operasional.c.2. Metode Residual

Berdasarkan lampiran 16halaman 98, output coefficient

diperoleh koefisien regresi padavariabel kinerja operasional sebesar -0,010 dengan nilai t hitung sebesar -2,149 lebih kecil dari pada tabelsebesar -1,671 atau nilai sig (0,008)lebih kecil dari alpha (0,05) denganarah koefisien negatif, makadisimpulkan bahwa variabel kinerjaoperasional memiliki pengaruhnegatif terhadap nilai absoluteresidual.

Dari hasil analisis di atasdiketahui variabel kinerjaoperasional berpengaruh negatifterhadap nilai absolute residualsehingga disimpulkan bahwa adopsiteknologi memoderasi hubunganantara strategi operasi terhadapkinerja operasional.

5. Pembahasan

a. Pembahasan Deskriptifa.1. Lingkungan Bisnis

Berdasarkan tabel di atas, makadapat dilihat responden untuk kuesionervariabel lingkungan bisnis yangmenjawab pernyataan “setuju” dan“sangat setuju” sebesar 80,83%.Indikator lingkungan bisnis yang palingbesar konstribusinya adalahpeningkatan inovasi produk barusebesar 23,75% (57/240).

a.2. Strategi Operasi

Page 9: Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

71

Berdasarkan tabel di atas, makadapat dilihat responden untuk kuesionervariabel strategi operasi yang menjawabpernyataan “setuju” dan “sangat setuju”sebesar 86,67%. Indikator strategioperasi yang paling besarkonstribusinya adalah meningkatkanmodel dan variasi sebesar 23,33%(56/240).

a.3. Adopsi Teknologi

Berdasarkan tabel di atas, makadapat dilihat responden untuk kuesionervariabel adopsi teknologi yangmenjawab pernyataan “setuju” dan“sangat setuju” sebesar 86,33%.Indikator adopsi teknologi yang palingbesar konstribusinya adalah MRP(Material Requirment Planning)sebesar 17,67% (53/300).

a.4. Kinerja Operasional

Berdasarkan tabel di atas, makadapat dilihat responden untuk kuesionervariabel kinerja operasional yangmenjawab pernyataan “setuju” dan“sangat setuju” sebesar 85,67%.Indikator kinerja operasional yangkonstribusinya paling besar adalahproduktifitas dan kualitas produksebesar 18% (54/300).

b. Pembahasan Statistikb.1. Terdapat pengaruh signifikan

dan positif antara lingkunganbisnis terhadap strategi operasiHasil penelitian ini menunjukan

bahwa lingkungan bisnis berpengaruhsignifikan dan positif terhadap strategioperasi. Hal ini dikarenakan parapengusaha Home Industri KnalpotKabupaten Purbalingga sangatmemperhatikan dimensi lingkunganbisnis yaitu biaya bisnis, ketersediaantenaga kerja, tingkat persaingan, dandinamisme pasar. Denganmemperhatikan biaya bisnis,ketersediaan tenaga kerja, tingkatpersaingan, dan dinamisme pasar makaakan menghasilkan strategi operasiyang baik untuk perusahaan/homeindustri.

Hasil penelitian ini sejalan denganhasil penelitian Masood A. B.; DonaldD.; dan Donna D (2000) yangmenunjukan bahwa lingkungan bisnismemainkan peran dalam menentukanstrategi operasi.

Hal ini didukung denganpembahasan deskriptif dari jawabanresponden yang menjawab “setuju” dan“sangat setuju”, bahwa lingkunganbisnis sebagai variabel bebasmemainkan peran sebesar 80,83%dalam menentukan strategi operasisebagai variabel tergantung.

b.2. Terdapat pengaruh signifikandan positif antara strategioperasi terhadap kinerjaoperasional

Hasil penelitian inimenunjukan bahwa strategi operasiberpengaruh signifikan dan positifterhadap kinerja operasional. Hal inidikarenakan para pengusaha Home

Page 10: Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

http://jp.feb.unsoed.ac.id

72

Industri Knalpot KabupatenPurbalingga sangat memperhatikandimensi strategi operasi yaitu strategibiaya rendah, strategi kualitas, strategifleksibilitas, dan strategi pengiriman.Dengan memperhatikan strategi biayarendah, strategi kualitas, strategifleksibilitas, dan strategi pengirimanmaka akan meningkatkan kinerjaoperasional untuk perusahaan/homeindustri.

Hasil penelitian ini sejalan denganhasil penelitian Masood A. B.; DonaldD.; dan Donna D (2000) yangmenunjukan bahwa strategi operasimemainkan peran dalam menentukankinerja operasional.

Hal ini didukung denganpembahasan deskriptif dari jawabanresponden yang menjawab “setuju” dan“sangat setuju”, bahwa strategi operasisebagai variabel bebas memainkanperan sebesar 86,67% dalammenentukan kinerja operasional sebagaivariabel tergantung.

b.3. Adopsi teknologi memoderasipengaruh strategi operasiterhadap kinerja operasional

Hasil penelitian inimenunjukan bahwa adopsi teknologimemoderasi pengaruh strategi operasiterhadap kinerja operasional.

Hal ini ditunjukan denganmengaplikasikan teknologi (Soft &Hard) yang digunakan para pengusahapada masing–masing Home IndustriKnalpot Kabupaten Purbalingga,semakin baik atau buruknya kinerjamereka ditentukan oleh adopsiteknologi dalam perusahaan/homeindustri.

Hasil penelitian ini sejalan denganhasil penelitian Lena Ellitan (2006)

yang menyatakan bahwa variabeladopsi teknologi memainkan perandalam hubungan antara strategi operasidengan kinerja operasional.

Hal ini didukung denganpembahasan deskriptif dari jawabanresponden yang menjawab “setuju” dan“sangat setuju”, bahwa adopsi teknologisebagai variabel moderasi memainkanperan sebesar 86,33%.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Kesimpulan

1. Variabel lingkungan bisnismempunyai pengaruh positifterhadap strategi operasi HomeIndustri Knalpot KabupatenPurbalingga. Sehingga apabila parapengusaha memperhatikanlingkungan bisnis maka akanmempengaruhi strategi operasi yangmereka gunakan.

2. Variabel strategi operasi mempunyaipengaruh positif terhadap kinerjaoperasional Home Industri KnalpotKabupaten Purbalingga. Sehinggaapabila para pengusahamenggunakan strategi operasi makaakan mempengaruhi kinerjaoperasional perusahaan/homeindustri.

3. Adopsi teknologi berperan dalammemperkuat pengaruh strategioperasi terhadap kinerja operasionalHome Industri Knalpot KabupatenPutrbalingga. Sehingga apabila parapengusaha menerapkan teknologi(Soft & Hard) maka akan kualitasdan kuantitas kinerja operasionalperusahaan/home industri.

Page 11: Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

73

Implikasi

1. Agar para pengusaha Home IndustriKnalpot Purbalingga dapatmenghasilkan strategi operasi yangtepat maka perlu memperhatikanlingkungan bisnis yang baik.Lingkungan bisnis yang baik dapatdicapai dengan cara melakukanpeningkatan biaya tenaga kerja danbiaya material, melakukanpengurangan teknisi, memilikipersaingan lokal yang tajam sertamelakukan peningkatan inovasiproduk baru maka akanmenghasilkan strategi operasi yangbaik untuk perusahaan/homeindustri.

2. Agar para pengusaha Home IndustriKnalpot Purbalingga dapatmeningkatkan kinerja operasionalmaka perlu menggunakan strategioperasi yang tepat. Strategi Operasiyang tepat dapat dicapai denganmelakukan penurunan biayapersediaan, menurunkan tingkatkerusakan, meningkatkan model danvariasi produk, dan meningkatkankecepatan pengiriman maka akanbisa meningkatkan kinerjaoperasional pada perusahaan/homeindustri tersebut.

3. Diharapkan dari para pengusahaHome Industri Knalpot KabupatenPurbalingga dalam upayapeningkatan kinerja operasionalperusahaan/home industri dapatmenerapkan teknologi baik softtechnology maupun hard technologydengan strategi operasi agar dapatmendukung kinerja operasional agarlebih efektif dan efisien dalammemproduksi knalpot.

DAFTAR PUSTAKA

Badrie, M. A., Davis, D. & Davis, D. 2000.Operation strategy, environmentuncertainty, and performance: apath analytic model of industries indeveloping country. Omega,International Journal of ManagementScience, 28, 155-173.

Ellitan, L. 2001. Adopsi teknologi padaindustri pada industri manufaktur diJawa Timur. Makalah FinalisPenelitian Peneliti Muda IndonesiaIX, Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia Jakarta (28 Agustus 2001).

Ellitan, L. 2002. Technology Adoption,technology management andmanufacturing performance: a casestudy from Indonesia. Jurnal Bisnisdan Akuntansi STIE Trisakti Jakarta,Vol 4, nol, April, pp 1-21.

Ellitan, L. 2002. Tingkat adopsi teknologidan kinerja perusahaan, ProceedingSeminar Riset Ekonomi danManajemen I, ISEI, 29 Juni 2002.

Ellitan, L. 2005. Adopsi Teknologi danFleksibilitas Manufaktur: PeranSumber Daya Sebagai Moderator.Surabaya: Redaksi JurnalManajemen FE UniversitasMaranatha.

Ellitan, Lena dan Lina Anatan. 2008.MANAJEMEN STRATEGIOPERASI: Teori dan Riset diIndonesia. Bandung: PenerbitAlfabeta.

Suliyanto. 2005. Analisis Data DalamImplikasi Pemasaran. Bogor:Penerbit Graha Indonesia

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis.Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan:Teori dan Aplikasi dengan SPSS.Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Page 12: Performance – Vol. 22 No. 2 September 2015

http://jp.feb.unsoed.ac.id

74

Swamidass, P.M., Newell, W.T., 1987.Operational strategy, environmentaluncertainty and performance: a pathanalytic model. International Journalof Management Science, 33 (4), 509-524.