perencanaandanpengorganisasian-140530051350-phpapp01

27
PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | KATA PENGANTAR i MAKALAH ADMINISTRASI, ORGANISASI, DAN MANAJEMEN Dosen Pembimbing Rani Budhi Rahayu, DRA. Disusun oleh: Dwi Prasetyo 14301120 Ilma Triany 14301037 Iqbal Muhammad Fadhillah 14301076 Melati Ridhotul Zannah 14301035 Meta Mustika 14301056 Sani Latifah 14301039 KELAS AKE-X31/14 POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG

description

io

Transcript of perencanaandanpengorganisasian-140530051350-phpapp01

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | KATA PENGANTAR i

    MAKALAH ADMINISTRASI, ORGANISASI, DAN MANAJEMEN

    Dosen Pembimbing Rani Budhi Rahayu, DRA.

    Disusun oleh:

    Dwi Prasetyo 14301120 Ilma Triany 14301037 Iqbal Muhammad Fadhillah 14301076 Melati Ridhotul Zannah 14301035 Meta Mustika 14301056 Sani Latifah 14301039

    KELAS AKE-X31/14

    POLITEKNIK PIKSI GANESHA BANDUNG

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | KATA PENGANTAR ii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-

    Nya, kami telah menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Perencanaan dan

    Pengorganisasian tepat pada waktunya.

    Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi, Organisasi, dan

    Manajemen. Dan juga kami mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Rani Budhi Rahayu, DRA. selaku dosen pembimbing mata kuliah Administrasi, Organisasi, dan Manajemen.

    2. Semua anggota kelompok kami yang telah meluangkan waktu serta kerjasamanya sehingga makalah ini dapat disusun tepat pada waktunya.

    3. Semua teman - teman kami di kelas AKE-X31/14 yang turut membantu memberikan dukungan kepada kami dalam penyusunan makalah ini.

    Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan

    wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk

    menyempurnakan makalah ini.

    Akhir kata, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,

    khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

    Bandung, 18 Mei 2014

    Penyusun

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | DAFTAR ISI iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................... i

    DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................iii

    BAB I ........................................................................................................................................................... 1

    PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 1

    1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1

    1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................................... 1

    BAB II .......................................................................................................................................................... 3

    PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 3

    2.1 PERENCANAAN .............................................................................................................................. 3

    2.2 PENGORGANISASIAN .................................................................................................................... 9

    BAB III ....................................................................................................................................................... 23

    PENUTUP .............................................................................................................................................. 23

    3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................. 23

    3.2 Saran ........................................................................................................................................... 23

    3.3 Penutup....................................................................................................................................... 23

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................... 24

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB I 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Dalam berbagai aspek kehidupan khususnya dalam merancang suatu kegiatan manajemen sangat memiliki peran yang sangat dominan. Tidaklah mungkin apabila suatu kegiatan dirancang tanpa sebuah manajemen. Didalam manajemen terdapat beberapa fungsi diantaranya, fungsi perencanaan yang merupakan fungsi awal dalam menyusun sebuah kegiatan. Namun sering kita temukan dalam suatu kegiatan fungsi perencanaan kurang berkembang secara optimal. Salah satu maksud utama perencanaan adalah melihat program-program dan penemuan-penemuan sekarang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan diwaktu yang akan datang yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik. Selain terdapat fungsi perencanaan, dalam menyusun suatu kegiatan juga harus terdapat fungsi pengorganisasian. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu kegiatan dapat mencapai tujuannya secara optimal.

    1.2 Rumusan Masalah

    1. Apa pengertian dari perencanaan? 2. Apa saja tipe-tipe perencaan? 3. Apa yang dimaksud dengan perencanaan strategis dan operasional? 4. Bagaimana proses perencanaan strategis? 5. Apa tujuan dari perencanaan? 6. Bagaimana proses pengambilan keputusan? 7. Apa pengertian dari pengorganisasian? 8. Bagaimana proses dan kegiatan dalam pengorganisasian? 9. Bagaimana desain organisasi dan struktur organisasi? 10. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan dan distribusi wewenang dalam organisasi? 11. Apa yang dimaksud dengan koordinasi dalam manajemen? 12. Apa yang dimaksud dengan penataan staff dalam organisasi? 13. Apa yang dimaksud dengan manajemen perubahan dan knowledge manajemen?

    1.3 Tujuan Penulisan

    1. Untuk mengetahui pengertian dari perencanaan. 2. Untuk mengetahui tipe-tipe perencaan. 3. Untuk mengetahui perencanaan strategis dan operasional. 4. Untuk mengetahui proses perencanaan strategis. 5. Untuk mengetahui tujuan dari perencanaan. 6. Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan. 7. Untuk mengetahui pengertian dari pengorganisasian. 8. Untuk mengetahui proses dan kegiatan dalam pengorganisasian. 9. Untuk mengetahui bagaimana desain organisasi dan struktur organisasi.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB I 2

    10. Untuk mengetahui bagaimana kekuasaan dan distribusi wewenang dalam organisasi. 11. Untuk mengetahui bagaimana koordinasi dalam manajemen. 12. Untuk mengetahui bagaimana penataan staff dalam organisasi. 13. Untuk mengetahui maksud dari manajemen perubahan dan knowledge manajemen.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 PERENCANAAN

    2.1.1 Pengertian Perencanaan

    Perencanaan menurut Wikipedia adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,

    membuat strategi untuk mencapai tujuan itu dan mengembangkan rencana aktivitas kerja

    organisasi. Berkut ini beberapa pengertian perencanaan menurut para ahli.

    Menurut Gorth N. Jone, Perncanaan adalah suatu proses pemilihan dan pengembangan dari pada tindakan yang paling baik untuk pencapaian tugas.

    Menurut M. Farland, Perencanaan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan menggunakan sebagian pengaruhnya untuk mengubah dari pada wewenangnya.

    Menurut Soekarwati (2000), Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumber daya yang tersedia.

    Menurut Koesmiadi (1995), Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk memilih tujuan tujuan dan menggunakan bagaimana cara penyampaiannya.

    2.1.2 Tipe tipe Perencanaan

    Tipe - tipe perencanaan dibagi menjadi 7, yaitu:

    1. Tujuan (objectives), tujuan dirumuskan oleh pimpinan tingkat atas berdasarkan penilaian ekonomi, sosial dan politik, sesuai dengan garis - garis pengarahan strategi dan

    kebijakan.

    2. Strategi (strategy), perencanaan bersifat jangka panjang dan menjadi perencanaan yang bersifat taktis (jangka pendek) pada pimpinan tingkat bawah.

    3. Kebijakan (policy), kebijakan membatasi ruang lingkup dalam pembuatan keputusan dan menjamin bahwa keputusan yang diperlukan akan memberikan sumbangan terhadap

    penyelesaian tujuan yang menyeluruh.

    4. Prosedur (procedures), prosedur menggambarkan urutan-urutan yang bersifat kronologis dari setiap tindakan yang harus dilakukan.

    5. Anggaran (budgets), suatu rencana yang meliputi sumber-sumber dana yang ada kaitannya terhadap semua tahap-tahap kegiatan untuk periode tertentu dalam waktu yang

    akan datang.

    6. Rencana proyek (project plan), adalah perpaduan dari tujuan, kebijakan, prosedur, anggaran, dan unsur-unsur lain yang diperlukan untuk melaksanakan tujuan yang telah

    ditetapkan sebelumnya.

    7. Rencana fungsional (functional plan), suatu garis tindakan yang akan dilakukan dalam bidang fungsional terhadap penyelesaian sasaran perencanaan organisasi secara

    keseluruhan.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 4

    Menurut Sri Wilujeng (2007:61), perencanaan dibagi menjadi:

    1. Rencana menurut horizon waktu: a. Rencana jangka pendek (

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 5

    Berikut ini adalah langkah-langkah penyusunan perencanaan strategis.

    1. Tentukan tujuan. Manajer harus memilih tujuan strategis yang dipengaruhi oleh maksud, misi, nilai-nilai dan kekuatan serta kelemahan.

    2. Analisa lingkungan. Tujuan yang dipilih harus dicek dan disesuaikan dengan faktor eksternal yang ada.

    3. Menetapkan ukuran. Manajer harus menentukan ukuran guna mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.

    4. Bandingkan rencana bawahan dengan rencana strategis. Rencana strategis yang telah dibuat sub-unit atau manajemen tingkat bawah perlu diteliti kesesuaiannya dengan

    rencana tingkat atas (rencana keseluruhan).

    5. Hilangkan perbedaan yang terjadi. Perlu penyesuaian antararencana tingkat atas dan rencana tingkat bawah sehingga tidak terjadi perbedaan.

    6. Memilih alternatif. Manajer harus mampu melakukan evaluasi dan memilih alternatif yang terbaik.

    7. Penerapan rencana strategis. Alternatif yang terpilih akan menjadi rencana yang harus diformulasikan secara jelas, dan kemudian dirinci ke dalam kegiatan-kegiatan

    organisasi.

    8. Mengukur dan mengawasi kemajuan. Pengukuran perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya kegagalan.

    2. Perencanaan Operasional

    Operational plan(rencana operasional) yaitu rencana yang ditujukan pada aktivitas

    tertentu dalam menerapkan rencana strategis. Rencana operasional digolongkan sebagai berikut:

    1. Growth plans (rencana pertumbuhan); rencana ini memetakan arah, kemana organisasi itu bergerak, tujuan-tujuannya, dan kecepatan gerak ekspansi yang dicari.

    2. Profit plans (rencana keuntungan); perencanaan ini difokuskan pada peningkatan keuntungan per produksi atau kelompok produksi.

    3. User plans/ product planning (rencana pemakaian); bagaimana memasarkan suatu hasil produk/ jasa yang dipilih atau lebih baik melayani suatu pasaran terpilih.

    4. Personal mangment plans (perencanaan manajmen kepegawaian); rencana mengembangkan kinerja karyawan dan melakukan seleksi bidang kepegawaian.

    2.1.4 Proses Perencanaan Strategis

    Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan

    strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya

    (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.

    A. Faktor - faktor yang Menyebabkan Keberhasilan Perencanaan Strategis

    1. Merencanakan tipe perencanaan 2. Menetapkan misi yang jelas 3. Mempersiapkan kemungkinan yang akan terjadi

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 6

    B. Langkah - langkah Penyusunan Perencanaan Strategis

    1. Menentukan tujuan 2. Menetapkan ukuran. 3. Menghilangkan perbedaan yang ada 4. Memilih alternative 5. Penerapan perencanaan 6. Mengukur dan mengawasai kemajuan 7. Menganalisa lingkungan

    2.1.5 Tujuan Perencanaan

    Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan.

    1. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus

    mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan

    untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin

    akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang

    efesien.

    2. Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan

    efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.

    3. Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu,

    dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal

    yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.

    4. Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses

    pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan

    yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.

    Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan antara

    perencanaan dengan kinerja perusahaan diantaranya:

    Perencanaan bertujuan untuk:

    1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya. 2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan. 3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya maupun

    kuantitasnya.

    4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan. 5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga,

    dan waktu.

    6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan. 7. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 7

    8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui. 9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

    Manfaat perencanaan:

    1. Standar pelaksanaan dan pengawasan. 2. Pemilihan berbagai alternative terbaik. 3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan. 4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi. 5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. 6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait. 7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

    2.1.6 Proses Pengambilan Keputusan

    Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen operasi dan produksi.

    Keputusan tersebut akan menentukan efektivitas dan efisiensi dari fungsi-fungsi produktif.

    Pembuatan keputusan adalah kegiatan pemilihan diantara beberapa alternatif yang berbeda.

    Pembuatan keputusan dapat digambarkan sebagai suatu urutan langkah-langkah:

    1. Perumusan masalah

    Kebutuhan akan keputusan sering berupa suatu masalah dalam berbagai bentuk. Untuk

    mempermudah mengdentifikasi masalah,maka manajer memerlukan beberapa cara salah satunya

    adalah dengan menguji hubungan sebab-akibat.

    Contoh: Seorang manajer perusahaan berkonsultasi dengan pihak-pihak lain yang mampu

    membeikan pandangan dan wawasan yang berbeda tentang masalah atau kesempatan.

    2. Pengembangan alternatif

    Setelah masalah di ditentukan dan dirumuskan, langkah selanjutnya adalah pengumpulan

    dan analisa data yang relevan. Atas dasar tersebut, alternatif dikembangkan sebelum keputusan

    dibuat. Pengembangan alternatif merupakan tahap yang paling sulit dan memerlukan pemikiran-

    pemikiran yang kreatif.

    Contoh: Dalam prakteknya manajer tidak selalu mempunyai informasi yang lengkap.

    Maka diperlukan tindakan kongkret dari manajer berupa pemunculan ide-ide atau inovasi brau

    yang berguna untuk peningkatan mutu perusahaan.

    3. Evaluasi alternatif

    Evaluasi alternatif tergantung pada pemilihan kriteria keputusan yang tepat. Kriteria

    sangat penting karena evaluasi alternatif ini melibatkan kriteria yang bertentangan.

    Contoh: Keputusan manajer untuk menggunakan mesin baru dalam operasi mungkin

    akan mengurangi biaya tapi mungkin juga dapat menurunkan fleksibilitas operasi. Oleh karena

    itu evaluasi ini diperlukan untuk mengavaluasi resiko yang mungkin ditimbulkan dari alternatif

    yang akan diambil tersebut.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 8

    4. Pemilihan alternatif terbaik

    Meskipun kualitas analisis yang dilakukan untuk mengevaluasi alternatif cukup tinggi,

    pemilihannya jarang menjadi mudah dan jelas. Hal tersebut karena masalah keputusan yang sulit

    disajikan secara lengkap. Hal ini juga merupakan kompromi diantara berbagai faktor yang

    dipertimbangkan.

    Contoh: Dengan terpilihnya suatu alternatif terbaik, manajerpun harus mulai mampu

    menggerakkan pegawainya lewat pemberian materi atau bahan yang cukup di mengerti serta

    pemeriksaan lebih lanjut mengenai apa saja yang dibutuhkan nantinya.

    5. Implementasi keputusan

    Suatu keputusan belum selesai sebelum diterapkan dalam praktek. Implementasi

    memerlukan perubahan cara orang-orang berprilaku,sehingga pembuat keputusan dapat

    dipandang sebagai pengantar perubahan.

    Contoh: Manajer mulai memberikan perintah,wewenang serta tanggung jawab terhadap

    pelaksanaan tugas-tugas tertentu dan juga mulai menetapkan skedul kegiatan atau

    anggaran,mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan.

    6. Evaluasi dari hasil keputusan

    Setelah keputusan diimplementasikan, maka yangselanjutnya dilakukan adalah

    mengevaluasi apakah alternatif-alternatif tadi sudah dilakukan dengan tepat dan apakah

    keputusan telah memberikan hasil-hasil yang diharapkan.

    Contoh: pemonitoran yang dilakukan manajer secara terus menerus. Dengan evaluasi ini,

    manajer bisa mengetahui apa saja hal yang harus dikurangi atau ditambah untuk membuat

    perusahaan lebih baik lagi.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 9

    2.2 PENGORGANISASIAN

    2.2.1 Pengertian Pengorganisasian

    Pengorganisasian adalah fungsi dari manajemen yang merupakan proses dalam mangatur

    manusia, tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

    Sedangkan pengorganisasian menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

    Stoner Pengorganisasian adalah suatu pola hubungan melalui orang-orang dibawah pengarahan

    manajer untuk mengejar tujuan bersama.

    T. Hani Handoko Pengorganisasian adalah Sesuatu yang digambarkan sebagai suatu yang tersentralisasi

    dan berisi tugas-tugas yang sangat terspesialisasikan untuk mencapai tujuan bersama.

    Vivit Ardansyah Pengorganisasian adalah bentuk sebuah perserikatan manusia untuk mencapai tujuan

    bersama.

    2.2.2 Proses dan Kegiatan Pengorganisasian

    A. Proses pengorganisasian

    1. Penentuan sasaran yang ingin dicapai.

    2. Penentuan jenis-jenis kegiatan-kegiatan.

    3. Pengelompokkan kegiatan-kegiatan.

    4. Pendelegasian wewenang.

    5. Job description.

    6. Menentukan tipe organisasi.

    7. Membuat bagan organisasi.

    B. Kegiatan pengorganisasian

    1. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan

    prosedur yang diperlukan.

    2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan dan

    tanggung jawab.

    3. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang tepat.

    2.2.3 Desain Organisasi dan Struktur Organisasi

    Pada hakikatnya pengorganisasian merupakan suatu proses penyusunan struktur

    organisasi yang sesuai dengan tujuan, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan yang

    melengkapinya.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 10

    Empat aspek utama proses penyusunan struktur organisasi yaitu:

    Departementalisasi, yaitu pengelompokan dari berbagai aktifitas kerja suatu organisasi supaya aktifitas kegiatan yang sama bisa digunakan dalam suatu unit kerja.

    Departementalisasi dibagi menjadi beberapa bagian :

    a. departementation by enterprise function. b. departementation by division / product. c. departementation by geografis / terriority. d. departementation by customer. e. departementation by process and equipment. f. departementation by time. g. depertementation by number.

    a. Deperatementation by enterprise function

    Manager beri weweang untuk menjalankan proses / fungsi yang spesifik di dalam suatu

    organisasi.

    Adapun kebaikan dan kekurangan dalam departementation by enterprise function yaitu :

    Kelebihan Kekurangan

    Manajer secara ekslusif bekerja sesuai spesialisasinya.

    Dapat terjadi banyak spesialisasi

    Aktifitas bisnis berdasarkan fungsi sesuai spesialisasinya

    Sulit koordinasi antar fungsi

    Mempermudah pelatihan Tiap departemen hanya terfokus pada fungsinya sendiri, kurangterfokus pada

    tujuan perusahaan secara kompresif.

    Dan struktur organisasinya adalah sebagi berikut :

    PRESIDENT

    VICE PRESIDENT

    VICE PRESIDENT

    VICE PRESIDENT

    VICE PRESIDENT

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 11

    DIREKTUR UTAMA

    DIVISI

    C DIVISI

    A

    DIVISI

    B

    DIVISI

    D

    b. Departementation by division / product

    Organisasi dipecah menjadi bebrapa unit yang independen. Tiap unit memiliki

    sumberdaya sendiri untuk mengoprasikannya.

    Adapun kebaikan dan kekurangan dalam departementation by division / product yaitu:

    Kelebihan Kekurangan

    Memudahkan koordinasi antar fungsi Adanya duplikasi fungsi operasi di setiap divisi

    Berorientasi pada permintaan pasar Tingginya persaingan antar divisi

    Manajer memiliki kesempatan berkembang lebih baik

    Mengabaikan tujuan organisasi secara keseluruhan

    Berikut struktur organisasinya :

    c. Departementation by geografis / terriority

    Dilaksanakan oleh organisasi yang mempunyai aktifita tersebar secara fisik ke beberapa

    wilayah. Adapun kelebihan dan kekurangannya yaitu:

    Kelebihan Kekurangan

    Tanggungwab pada tingkat bawahan Memerlukanlebih banyak orang dengan kemampuan manajer umum

    Fokus pada pasar dan masalah lokal Cenderung mempersulit pemeliharaan pemeliharaan pelayanan pusat eonomi

    Meningkatan koordinasi dalam suatu wilayah

    Menambah masalah bagi pengendalian manajemen puncak

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 12

    Struktur organisasinya:

    d. Departementation by customer

    Perusahaan berusaha melayani dna memuaskan pelanggannya secara maksimal. Adapun

    kebaikan dan kelemahannya sebagai berikut :

    Kelebihan Kekurangan

    Mendorong konsentrasi pada pelanggan Sulit mengkordinasikan permintaan pelanggan yang bersaing

    Memberi pelanggan perasaan bahwa mereka memahami pemasok

    Memerlukan manajer dan staf ahli dalam masalah pelanggan

    Mengembangkan keahlian dlaam bidang pelanggan

    Kelompok pelanggan tidak dapat didefinisikan secara jelas

    Serta sturktur organisasinya sebagai berikut:

    DIVISI

    ASIA

    DIREKTUR

    UTAMA

    DIVISI

    AMERIKA

    DIVISI

    AUSTRALIA

    DIVISI

    EROPA

    DIREKTUR UTAMA

    DIVISI INSTITUSI

    PEMERINTAH

    DIVISI RETAIL

    CUSTOMER

    DIVISI INDUSTRIAL

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 13

    e. Departementation by process and equipment

    Tujuannya untuk mendapatkan keuntungan ekonomis, meskipun hal ini meungkin juga

    dituntut oleh sifat peralatan tertentu.

    f. Departementation by time

    Dikelompokkan berdasarkan waktu, banyak digunakan oleh tingkat organisasi paling

    bawah. Struktur organisasinya adalah :

    MANAJER PEMBELIAN

    DIVISI ADMINISTRASI

    DIVISI

    PENGECEKAN

    ORDER

    DIVISI

    PEMBELIAN

    PRODUK

    MANAJER

    PENGAWASAN

    INTERN

    PENGAWASAN

    OPERASI

    PERENCANAAN

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 14

    g. Depertementation by number

    Dikelompokkan berdasarkan angka, banyak digunakan oleh tingka organisasi paling

    bawah. Struktur organisasinya adalah sebagai berikut :

    Pembagian kerja, yaitu rincian tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan seseorang agar setiap orang yang terlibat di dalam suatu organisasi bertanggung jawab melaksanakan

    aktifitas yang menjadi beban dan tanggung jawabnya.

    Koordinasi, yaitu proses pengintegrasian berbagai tujuan aktifitas pada satuan-satuan yang terpisah-pisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) dalam suatu organisasi

    untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

    Rentang Manajemen, yaitu kemampuan manager untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung kepada jumlah bawahaan yang melapor

    kepadanya.

    Menurut Henry G. Hodges, mengemukakan empat bentuk bagan organisasi sebagai berikut.

    Bentuk pyramid Bagan ini sangat mudah digunakan

    karna bentuknya seperti Piramid yang

    menempatkan bagian-bagian dalam

    perusahaan yang paling tertinggi di

    letakan pada bagian TOP dan untuk

    karyawan di letakan MID dan untuk

    Office Boy di letakan pada Bagian

    LOWER.

    MANAJER DIVISI

    DIVISI 40

    DIVISI 30

    DIVISI 20

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 15

    Bentuk vertical

    Bagan Vertikal pada umumnya bagan ini jika dalam perusahaan banyak sekali jabatan

    atau kepala-kepala bagian dari masing-masing divisi maka bagan ini akan semakin

    panjang ke bawah.

    Bentuk horizontal Mengapa bagan tersebut di katakan horizontal karena pada bagan tersebut jika semakin

    banyak jabatan-jabatan yang di buat dalam perusahaan tersebut maka bagan ini akan

    semakin luas menyamping

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 16

    Bentuk lingkaran Kenapa bagan ini berbentuk lingkaran karna mungkin dalam suatu perusahaan memang

    sangat memiliki perbedaan tersendiri dalam menyusun bagian-bagian dari perusahaan itu

    tersebut oleh karena itu banyak sekali model bagan yang terbentuk. pada model bagan ini

    jika setiap penambahan anggota maka bagan ini akan bertambah diameternya dan

    semakin membesar.

    2.2.4 Kekuasaan dan Distribusi Wewenang

    A. Pengertian Kekuasaan

    Kekuasaan adalah hak yang dimiliki oleh suatu posisi untuk membuat keputusan yang

    akan mempengaruhi orang lain.

    Sumber-sumber kekuasaan: 1. Kekuasaan menghargai (reward power) 2. Kekuasaan memaksa (coercive power) 3. Kekuasaan sah (legitimate power) 4. Kekuasaan keahlian (expert power) 5. Kekuasaan rujukan (referent power)

    Jenis-jenis kekuasaan 1. Kekuasaan militer dan polisi,untuk mengendalikan kekerasan dan kriminal. 2. Kekuasaan Ekonomi,untuk mengendalikan tanah,buruh,kekayaan,dan produksi. 3. Kekuasaan Politik,untuk mengambil keputusan. 4. Kekuasaan Hukum,untuk mempertahankan dan mengubah dan melancarkan interaksi. 5. Kekuasaan Tradisi,untuk mempertahankan system kepercayaan nilai-nilai.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 17

    B. Distribusi Wewenang

    Pengertian Wewenang Wewenang adalah hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak

    melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai.

    Dasar Wewenang 1. Wewenang formal (pandangan klasik/classical view)Wewenang pemberian atau

    pelimpahan dari suatu tingkat yang tinggi ke tingkat yang lebih rendah.

    2. Wewenang penerimaan (acceptance theory of authority)Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah,bukan pemberi perintah.

    Pembagian Wewenang 1. Wewenang Lini,wewenang yang di berikan dari atasan langsung kepada bawahan nya. 2. Wewenang Staff,wewenang yang dimiliki staff untuk memberikan nasihat berdasarkan

    keahlian,pengalaman,riset dan analis yang di perlukan (termasuk bantuan pelaksanaan

    kebijakan,monitor,dan pengendalian).

    3. Wewenang Fungsional,wewenang yang di berikan kepada individu untuk melengkapi wewenang lini dan wewenang staff.

    2.2.5 Koordinasi Dalam Manajemen

    1. Pengertian Koordinasi

    Handoko mendefinisikan koordinasi (coordination) sebagai proses pengintegrasian

    tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-

    bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

    2. Teknik Koordinasi dengan Pendekatan Proses Manajemen

    Karena peranannya sebagai fungsi yang mengintegrasikan seluruh proses organisasi

    maka koordinasi perlu dilakukan dalam setiap tahapan proses manajemen. Hal ini diperlukan

    karena setiap tahapan proses manajemen tentu memerlukan keterpaduan peran para pemangku

    kepentingan (stakeholders) dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, koordinasi

    dianggap sebagai salah satu kunci sukses dalam proses manajemen. Dengan kata lain, koordinasi

    merupakan esensi manajemen dan secara implisit terkandung dalam fungsi-fungsi manajemen.

    Teknik koordinasi dalam tahapan proses manajemen dapat dijelaskan sebagai berikut :

    a) Koordinasi dalam Perencanaan

    Koordinasi dalam perencanaan merupakan upaya untuk mengintegrasikan berbagai

    perencanaan melalui diskusi yang saling menguntungkan, tukar pikiran. Contoh, koordinasi

    antara unit kelitbangan dan unit kesekretariatan untuk mengoptimalkan peran kelitbangan yang

    didukung kesekretariatan yang handal.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 18

    b) Koordinasi dalam Pengorganisasian

    Koordinasi merupakan esensi organisasi. Koordinasi dalam pengorganisasian sangat

    diperlukan manajemen antara lain dalam distribusi tugas. Misalnya, untuk kegiatan reformasi

    birokrasi dalam suatu instansi maka dibentuk satu tim reformasi yang bertugas menyusun konsep

    reformasi birokrasi. Dalam tim tersebut ditetapkan beberapa sub-tim yang diberi tugas untuk

    mempersiapkan konsep spesifik, misalnya: sub-tim keuangan, sub-tim sumber daya manusia, sub

    - tim grand - design dan sebagainya.

    c) Koordinasi dalam staffing

    Dalam penempatan pegawai perlu dilakukan koordinasi untuk menjamin pegawai yang

    tepat di tempat yang tepat (the right man on the right place). Misalnya, untuk menghasilkan

    keputusan promosi jabatan pada beberapa jabatan tertentu maka dilakukan rapat Baperjakat yang

    terdiri dari unsur pimpinan dan unsur kesekretariatan khususnya kepegawaian.

    d) Koordinasi dalam directing

    Efektivitas arahan, instruksi dan pedoman sangat bergantung pada harmonisasi atasan dan

    bawahan. Misalnya, dalam satu unit tertentu, pimpinan memberikan arahan ke mana unit tersebut

    diarahkan untuk mendukung tugas, pokok dan fungsi organisasi.

    e) Koordinasi dalam pengawasan

    Koordinasi melalui pengawasan diperlukan untuk menjamin sigkronisasi antara kinerja

    aktual dengan kinerja yang distandarkan. Misalnya suatu organisasi berdasarkan rencana

    stratejiknya menetapkan beberapa performance indicators dari beberapa kegiatan yang dilakukan.

    Berdasarkan performance indicators tersebut dilakukan evaluasi triwulanan atau tahunan untuk

    mengevaluasi pencapaian kinerja tersebut.

    Dengan demikian, koordinasi perlu dilakukan dalam setiap proses manajemen sebagai

    upaya mengintegrasikan upaya berbagai pemangku kepentingan dalam mencapai tujuan

    organisasi. Kalau langkah tersebut tidak dilakukan maka sangat sulit bagi para manajer untuk

    memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan dapat bekerjasama secara terpadu.

    2.2.6 Penataan Staff (Staffing)

    1. Konsep Staffing

    Menurut R. Duane dan J. Clifton (1989;p. 239) staffing merupakan proses formal dari

    memastikan bahwa organisasi mempunyai sumber daya berijazah atau memenuhi syarat untuk

    mendekati tujuan, dan mewakili sumber hidup dari setiap perusahaan.

    Menurut Jhon (1984) staffing dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengisi

    pekerjaan dengan orang yang tepat. Hal inimerupakan bagian daritugas manajer organisasi. Dan

    ini merupakan seni dari penempatan orang-orang yang berijazah atau memenuhi syarat dan

    antusias ke dalam posisi jabatanpekerjaan yang ditawarkan.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 19

    Menurut T. Hani Handoko (2003 ; 233) penusunan personalia (staffing) adalah

    fungsimanajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan

    pengembangan anggota-anggota organisasi.

    2. Proses Penataan Staff (Staffing)

    Proses penyusunan personalia (staffing process) dapat dipandang sebagai serangkaian

    kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan personalian

    oraganisasi dengan orang-orang yang tepat dalam posisi-posisi tepat dan pada waktu yang tepat.

    Adapun langkah-langkah dalam proses penyusunan pesonalia atau staffing process sebagai

    berikut :

    a. Perencanaan Sumber Daya Manusia

    Perencanaan sumber daya manusia adalah mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan

    untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan organisasi.

    Ada tiga bagian perencanaan personalia yang dibutuhkan :

    1.) Penentuan Kebutuhan Jabatan

    Penyusunan personalia organisasi dimulai dengan :

    Penentuan tujuan dan rencana organisasi.

    Penentuan spesifikasi jabatan (job specification) jenis-jenis jabatan dan keterampilan yang dibutuhkan.

    Meramalkan jumlah karyawan yang dibutuhkan dimasa mendatang.

    Persediaan karyawan untuk melaksanakan berbagai kegiatan.

    Penentuan spesifikasi jabatan yaitu hasil dari proses analisa jabatan (job analisys) yang

    terdiri dari penentuan keahlian dan keterampilan yang dipunyai, tanggung jawab, pengetahuan

    mengenai pekerjaannya, wewenang yang dimiliki serta hubungan yang ada dalam setiap jabatan

    dalam suatu organisasi. Proses analisa jabatan juga menghasilkan deskripsi jabatan.

    2.) Pengembangan Sumber-sumber Penawaran Personalia

    Ada dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern, tapi

    manajer lebih menyukai perolehan dari sumber intern, karena dapat memotivasi karyawan yang

    sudah ada, tetapi juga manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu posisi

    agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efisien dari luar organisasi.

    Ada tiga sumber penawaran intern yaitu :

    Penataran ( upgrading ) yaitu dengan mendidik dan memberi pelatihan.

    Pemindahan ( transferring ) yaitu posisi yang kurang disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.

    Pengangkatan ( promoting ) yaitu pengangkatan ke jabatan yang lebih tinggi lagi.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 20

    Sumber ekstern penawaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari lamaran pribadi

    yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja, sekolah-sekolah, para

    pesaing, immigrasi dan migarasi.

    b. Penarikan

    Penarikan (recruitment) berkenaan dengan pencarian dan penarikan tenaga kerja

    potensial dalam jumlah yang tepat dan dengan kemampuan untuk mengisi suatu jabatan tertentu

    yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Penarikan menyangkut usaha untuk

    memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan-kemampuan yang

    dibutuhkan untuk mengisi jabatan-jabatan yang tersedia. Metode yang digunakan untuk

    penarikan tenaga kerja bisa dilakukan dengan melalui iklan, leasing (penggunaan tenaga

    honorer), rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja, lamaran pribadi, lembaga-lembaga

    pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan komputer.

    c. Seleksi

    Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki suatu jabatan tertentu

    dari lamaran yang masuk. Adapun langkah-langkah dalam prosedur seleksi yang dapat

    digunakan yaitu:

    Wawancara pendahuluan

    Pengumpulan data-data pribadi (biografis)

    Pengujian (testing)

    Wawancara yang lebih mendalam

    Pemeriksanaan referensi-referensi prestasi

    Pemeriksaan kesehatan

    Keputusan pribadi

    Orientasi jabatan

    Ada beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi prestasi karyawan. Beberapa faktor

    lain mungkin juga berpengaruh dalam kondisi-kondisi tertentu, tetapi tidak mungkin untuk

    menyatakan secara tepat semua faktor yang dicari dalam diri karyawan potensial. Bebarapa

    factor tersebut adalah :

    Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman kerja, untuk menunjuk apa yang telah dilakukan seseorang di waktu lalu.

    Bakat dan minat ( aptitude dan interest ), untuk memperkirakan minat dan kapasitas atau kemampuan seseorang.

    Sikap dan kebutuhan ( attitudes dan needs ), untuk meramalkan tanggug jawab dan wewenang seseorang.

    Kemampuan-kemampuan analistis dan manipulative, untuk mempelajari kemampuan pemikiran dan penganalisaan.

    Ketrampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam pelaksanaan aspek-aspek teknik pekerjaan.

    Kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat kemampuan phisik seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 21

    d. Pengenalan dan Orientasi

    Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan diperkenalkan dengan

    organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap orientasi merupakan kegiatan pengenalan

    dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi.

    e. Latihan dan Pengembangan

    Tujuan latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja

    karyawan dan mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Peningkatkan efektivitas kerja

    dapat dilakukan dengan latihan (training) dan atau pengembangan. Latihan dimaksudkan untuk

    memperbaiki penguasaan keterampilan-keterampilan dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan

    tertentu, terperinci dan rutin. Sedang pengembangan lebih luas ruang lingkupnya dalam

    meningkatkan kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian serta penyesuaian diri dengan

    kemajuan teknologi.

    Pada umumnya karyawan dikembangkan dengan metode yaitu :

    1.) Metode-metode on the jobyang biasa digunakan yaitu :

    Coaching dimana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan langsung kepada bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan rutin mereka.

    Planned progression atau pemindahan karyawan dalam saluran-saluran yang ditentukan melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang berbeda

    Rotasi jabatan pemindahan karyawan melalui jabatan-jabatan yang bermacam-macam dan berbeda-beda.

    Penugasan sementara, di mana bawahan ditempatkan pada posisi manajeman tertentu utuk jangka waktu yang ditetapkan.

    System-sistem penilaian presntasi formal.

    2.) Pengembangan off the jobdilakukan dengan :

    Program-program pengembangan eksekutif, di universitas-universitas atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya, di mana para manajer berpartisipasi

    dalam program-program yang dibuka untuk umum melalui penggunaan

    analisa kasus, simulasi dan metode-metode pengajaran lainnya.

    Latihan laboratorium, di mana orang belajar menjadi sensitive (peka) terhadap orang lain, lingkungan dan sebagainya.

    Pengembangan organisasi, yang menekankan perubahan, pertumbuhan, dan pengembangan keeluruhan organisasi

    f. Penilaian Pelaksanaan Kerja

    Di dalam penilaian pelaksanaan kerja dilakukan dengan membandingkan antara

    pelaksanaan kerja perseorangan dan standar-standar atau tujuan-tujuan yang dikembangkan bagi

    posisi tersebut.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB II 22

    g. Pemberian Jasa dan Penghargaan

    Pemberian jasa dan penghargaan yang disediakan bagi karyawan sebagai kompensasi

    pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan di waktu yang akan datang.

    h. Perencanaan dan Pengembangan Karir

    Dalam perencanaan dan pengembangan kakir mencakup transfer (promosi, demosi dan

    lateral), penugasan kembali, pemecatan, pemberhentian dan pension.

    2.2.7 Manajemen Perubahan dan Knowledge Manajemen

    Manajemen perubahan adalah proses terus menerus memperbarui organisasi berkenaan

    dengan arah, struktur, dan kemampuan untuk melayani kebutuhan yang selalu berubah dari

    pasar, pelanggan dan para pekerja itu sendiri.

    Knowledge manajemen adalah suatu rangkaian kegiatan yang di gunakan oleh organisasi

    atau perusahaan untuk mengindetifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan

    pengetahuan untuk di gunakan kembali, diketahui, dan di pelajari di dalam organisasi.

    Knowledge manajemen fokus padabeberapa hal:

    Memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Pengembangan karyawan.

    Menciptakan lingkungan yang kondusif untuk berbagi pengetahuan.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | BAB III 23

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Pada dasarnya dalam menyusun suatu kegiatan terdapat beberapa fungsi manajemen yang

    harus mutlak ada dalam suatu kegiatan. Fungsi yang pertama adalah perencanaan. Perencanaan

    adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan,

    kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan

    mempertimbangkan kondisi diwaktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan

    yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Dalam

    menyusun suatu kegiatan pun harua terdapat fungsi pengorganisasian. Pengorganisasian

    merupakan suatu proses untuk merancang srtuktur formal, mengelompokan dan mengatur serta

    membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar jiwa pengorganisasi

    dapat dicapai dengan efisien. Jika kedua fungsi tersebut telah berfungsi secra baik, maka

    kegiatan yang akan dilaksanakan pun akan sesuai denagn tujuan yang diharapkan.

    3.2 Saran

    Fungsi manajemen sangtlah penting dalam menyusun suatu kegiatan. Suatu kegiatan

    akan berjalan dengan baik tergantung dari fungsi manajemen itu sendiri. Oleh karena itu, apabila

    kita akan melaksanakan suatu kegiatan kita harus mempersiapkannya secara matang fungsi-

    fungsi manajemen tersebut agar kegiatan yang kita laksanakan nanti dapat sesuai dengan tujuan

    yang hendak kita capai.

    3.3 Penutup

    Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, kritik serta saran sangat kami

    harapkan,dan demi kesempurnaan makalah ini, kami siap untuk merevisi kembali makalah kami

    dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

  • PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN | DAFTAR PUSTAKA 24

    DAFTAR PUSTAKA

    http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2077093-tujuan-perencanaan-dan-

    manfaat-perencanaan/#ixzz31UV7ve2R

    http://gudangartikels.blogspot.com/2011/11/manajemen-staffing.html

    http://okvawahyuni.blogspot.com/2012/10/koordinasi-dalam-manajemen.html

    http://ariantocahyadi.blogspot.com/2011/10/bentuk-bagan-struktur-organisasi.html

    Supriatna, Dadan . Buku Manajemen Universitas Terbuka.