PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

28
PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN Lia Kusumaningrum , S.Hut ., M.Sc

Transcript of PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Page 1: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATARAMAH LINGKUNGAN

Lia Kusumaningrum, S.Hut., M.Sc

Page 2: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Potensi Elemen Lanskap untuk 3 A (atraksi, aksesibilitas, amenitas) Pariwisata

Elemen Lanskap

Biotk dan

Abiotik

Potensi sebagai 3A

Pariwisata (atraksi,

aksesibilitas, dan

amenitas)

Potensi dan

Masalah

Page 3: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN
Page 4: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Ketersediaan Produk

2. Amenitas

1. Atraksi

3. Aksesibilitas

Modal alam (Nature capital) yang

Berpotensi atau dapat

dikembangkan untuk ODTW

(obyek dan daya tarik wisata.

Pelayanan kepada wisatawan untuk

Kepuasan dan kenyamanan, berupa

Fasilitas dan utilitas

Media untuk menjangkau daerah

Wisata (destinasi) dan sirkulasi

Didalam kawasan wisata.

Jalan, tracking

Page 5: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN
Page 6: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Elemen

LANSKAP

Pengembangan

Kepariwisataan

alam

Visual (utama)

Hearing,

Touching,

Smelling,

Imagination

Atraksi/

Obyek dan

Daya Tarik

Wisata

(ODTW)

Hutan, Mata air,

Sungai,

Pantai,

Danau, dsb.

Metode FEEL OF THE LAND

menentukan

Keindahan,Keunikan,

Amenity,Kenikmatan,

Pengembangan imajinasi,

Bau harum, bau segar,

Apa yang bisa

disentuh (hewan, tanaman)

Rekomendasi

pengembangan

Biotik

Abiotik

Page 7: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Konsep Pembangunan EkowisataRamah Lingkungan

• Konsep Pembangunan Ekowisata Ramah Lingkunganyang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan baik itu lingkungan alam maupun budaya, dan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan yang konservatif, sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.

• Terutama wisata alam yakni merencanakan suatu bentuk penyesuaian program rekreasi dengan suatu penataan lanskap untuk menjaga kelestariannya. Program wisata alam dibuat untuk menciptakan lingkungan fisik luar atau bentang alam yang dapat mendukung tindakan dan aktivitas rekreasi manusia yang menunjang keinginan, kepuasan, dan kenyamanannya pengunjungnya.

Page 8: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata

• Perencanaan lanskap kawasan wisata, terutama wisata alam adalah merencanakan suatu bentuk penyesuaian program rekreasi dengan suatu penataan lanskap untuk menjaga kelestariannya. Program wisata alam dibuat untuk menciptakan lingkungan fisik luar atau bentang alam yang dapat mendukung tindakan dan aktivitas rekreasi manusia yang menunjang keinginan, kepuasan, dan kenyamanannya, dimana proses perencanaan dimulai dari pemahaman sifat dan karakter serta kebijakan manusianya dalam menggunakan tapak untuk kawasan wisata (Knudson, 1980).

Page 9: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Perencanaan Tapak (site planning)

• Dalam proses perencanaan ruang, dikenal istilah perencanaan tapak (site planning) danrencana tapak (site plan atau site design). Perencanaan tapak menunjukkan prosesperencanaan yang di dalamnya mengandung prinsip-prinsip, metode dan rangkaiantahapan perencanaan yang harus dilakukan. Sedangkan rencana tapak adalah produkdari seluruh proses perencanaan tapak.

• Perencanaan tapak dimaksudkan untuk merencanakan elemen-elemen ruang luarbangunan dan antar bangunan, serta bertujuan menghubungkan dan mengintegrasikanruang di dalam tapak dengan lingkungan sekitarnya. Perencanaan tapak menjadijembatan kepentingan pemilik lahan dan kepentingan publik secara lebih luas.

Page 10: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Analisis Kawasan Tapak

• Analisis kawasan tapak merupakan analisis dari peta dasar mengenai kondisi fisik dan kondisi eksternal. Analisis bertujuan untuk mendapatkan suatu rencana daerah yang layak terbangun

• Proses analisa kondisi fisik kawasan tapak memerlukan peta masukan berupa peta dasar, baik yang merupakan atribut internal maupun atribut eksternal. Peta dasar atribut internal yang digunakan pada proses ini seperti peta topografi, dan vegetasi. Sedangkan, peta dasar atribut eksternal yang digunakan seperti peta penggunaan lahan, jaringan jalan, dan utilitas

Page 11: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Tapak(Site Planning Project)

Tahap 1. Persiapan Proyek (The Project begins)

Tahap 7. Vegetasi

Tahap 6. Tanah

Tahap 4. Topografi

Tahap 2. Geologi dan Geomorfologi

Tahap 3. Air Permukaan (Surface water)

Tahap 5. Iklim Lokal (Local Climate)

Anne R. Beer (1990)

Page 12: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Tapak(Site Planning Project)

Tahap 8. Nilai Ekologi Relatif (Relative Ecological Value)

Tahap 14. Persiapan Perencanaan Tapak (Preparing the site plan)

Tahap 13. Penilaian Potensi tapak untuk pengembangan

Tahap 11. Keunikan Obyek

Tahap 9. Manusia dan Tata Guna Lahan

Tahap 10. Lanskap

Tahap 12. Kebutuhan Pengguna (User Reqirement)

Anne R. Beer (1990)

Page 13: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Tapak(Site Planning Project) untuk Ekowisata

Contoh :

Pengembangan Ekowisata di Taman Wisata Alam Tawangmangu Jawa Tengah

Page 14: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 1. Persiapan Proyek

1. Wawancara dengan Klien,

Apa yang diharapkan, Siapa yang akan pakai, Untukpenggunaan apa, Berapa luas yang akandikembangkan

2. Survei awal tapak

3. Pengumpulan data-data sekunder

4. Menyiapkan Rencana dasar

Terdiri dari Peta Dasar lokasi, membuat bataswilayah dan informasi dasar, informasi awal lokasi

Page 15: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 2. Geologi dan Geomorfologi

• Mempelajari susunan, bentuk, sejarahperkembangan tapak danmakhluk hidup di lokasiproyek

• Analisis data geologi, sepertidaya dukung, retakan, batuan, sumber air, kekedapan

• Potensi Erosi dan longsoryang membahayakan

Page 16: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 3. Air Permukaan

• Kualitas air: berbau, kekeruhan

• Ganggang, rumputlaut yang tumbuh

• Aliran dan debit air

Page 17: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 4. Topografi

• Memetakan bentukan alam

• Dengan peta kontur

• Lahan datar, bergelombang, terjal

• Sudut pandang, luaspermukaan

Page 18: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 5. Iklim Lokal (Local Climate)

• Data-data suhu, kelembaban, curahhujan

• Data iklim harian, bulanan, tahunan

• Membedakan daerah sangat hangat, hangat, sejuk, dingin

Page 19: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 6. Tanah

• Identifikasi jenis-jenis tanah

• Data untuk analisis tanah olehahli tanah

• Profil tanah dan top soil

• Tingkat genangan: tergenang, lembab, kering, sangat kering.

• Tekstur tanah

• PH Tanah

Page 20: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 7. Vegetasi

• Jenis vegetasi

• Posisi dan luasan

• Sebagai habitat satwa

• Dominasi, sebaran kanopi,

• Kesehatan pohon

Page 21: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 8. Nilai Ekologi Relatif(Relative Ecological Value)

• Ekologi/ekosistem bernilai tinggi: hutan alam (keanekaragaman tinggi)

• Ekologi nilai rendah: Sejenis, tidak asli

• Interval nilai: Nilai tinggi, Nilai rendah, nilai sangat rendah

Ditangani ahli ekologi

Page 22: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 9. Manusia dan Tata Guna Lahan (land use)

• Aktivitas manusia selarasdengan land use

• Tata guna lahan (land use): padang rumput, hutan alam, hutan produksi, lahan tidur, area rekreasi, perkebunan, pertanian, pemukiman dll

• Dalam bentuk peta tata gunalahan (land use map)

• Kegunaan:- Menentukan posisi bangunan,

jalan/sirkulasi, pusat aktivitas, titik rawan aktivitas, mengarahkan tracking,

- Merencanakan aktivitas dalamkawasan

- Merencanakan fasilitas danutilitas

Page 23: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 10. Lanskap

• Mengidentifikasi potensi danmasalah pada bentang alam, dengan vegetasi sebagai elemenutama

• Terdiri dari: hamparan rumput, hutan, semak belukar, lahan basah, pepohonan.

• Dalam perencanaan Lanskap mikromerupakan bagian dari lanskapmakro

• Aspek visual: keindahan dankeunikan merupakan potensiuntuk atraksi pariwisata.

Page 24: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 11. Keunikan Obyek

• Keunikan ditandai dengansejarah, keindahankelangkaannya.

• Menjadi potensi atraksi• Bisa berupa suatu unit

obyek atau area.• Kekayaan alam

merupakan potensikeunikan obyek

• Contoh: air terjun, gunung, sungai

Page 25: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 12. Kebutuhan Pengguna

(User Reqirement)

• Diterjemahkan dalam 3A (atraksi, amenitas, aksesibilitas) untuk pariwisata alam, dgnpengembangan fasilitas.

• Dimulai denganmenginventarisasikebutuhan/aktivitas wisatawan,

• Aktiivitas dikelompokkanberdasarkan tapak yang samaatau di luar tapak yang sama.

• User/wisatawandikelompokkan berdasar kelumur, pendidikan, gol ekonomi

Page 26: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 13. Penilaian Potensi tapak untukpengembangan

Penilaian potensi berdasar : 1. Sumber daya alam (aset):

geologi, tanah, vegetasi, ekologi, view, ekologi, keunikan, dll

2. Potensi dan masalah tapak3. Hubungan pengelolaan

kawasan dan lingkunganalam

4. Tipe lanskap dan potensitapak

Page 27: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

Tahap 14. Persiapan Perencanaan Tapak(Preparing the site plan)

• Mengatur perencanaanpembangunan

• Mengiventarisasi tujuanpembangunan tapak

• Merencanakan pengelolaantapak

• Berupa Master Plan Proyek.• Site Plan merupakan dokumen

untuk tahap pelaksanaan(construction).

Page 28: PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATA RAMAH LINGKUNGAN

TERIMAKASIH