Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

15
Perencanaan Ruting Perencanaan Ruting Alternatif yang Alternatif yang Optimum Optimum

description

Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum. Optimasi menurut Pratt. Jaringan dasar Yang menjadi acuan : biaya saluran A = trafik yang ditawarkan ke high-usage route N1,N2,N3 = jumlah saluran yang diperlukan di berkas saluran 1,2,dan 3 - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

Page 1: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

Perencanaan Ruting Perencanaan Ruting Alternatif yang OptimumAlternatif yang Optimum

Page 2: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

2

P Q

T

1

2 3

Optimasi menurut PrattOptimasi menurut Pratt• Jaringan dasar

• Yang menjadi acuan : biaya saluran• A = trafik yang ditawarkan ke high-usage route• N1,N2,N3 = jumlah saluran yang diperlukan di

berkas saluran 1,2,dan 3• C1,C2,C3 = biaya per saluran di berkas saluran

1,2, dan 3

Asal Tujuan

Tandem

Rute langsung(high-usage route)

Rute alternatif

Page 3: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

3

• Trafik A pertama kali ditawarkan ke berkas 1 (PQ)

• Trafik yang tidak dapat diolah berkas 1 diluapkan dan ditawarkan ke pilihan rute ke-2 (PTQ)

• Selain menerima luapan dari berkas 1, berkas PTQ juga dapat menerima trafik dari yang lain background traffic

P Q

T

1

2 3

Asal Tujuan

Tandem

Rute langsung(high-usage route)

Rute alternatif

Page 4: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

4

• Biaya untuk ruting trafik A dari P ke Q = C

• C = C1.N1 + C2.N2 + C3.N3

• Bila N1 diketahui, maka N2 dan N3 bisa dihitung dengan syarat C1, C2, dan C3 serta B di berkas final route (berkas 2 dan 3) diketahui

• Untuk memperoleh C yang minimum, C diturunkan terhadap N1

• Penurunan N2 dan N3 terhadap N1 dapat ditulis

1N

3N3C

1N

2N2C1C

1N

C

AB 1N

1m

1m

2N

1N

2N

Page 5: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

5

• disebut Marginal Occupancy (H), yaitu

pertambahan trafik yang dimuat per

pertambahan saluran bila trafik yang

ditawarkan tetap,

• H = , dimana m = trafik luap rata-

rata

• disebut Marginal Capacity (), yaitu

pertambahan trafik yang ditawarkan per

pertambahan saluran bila GOS (=B) tetap

AN

Y

BN

A

AA N

m

N

Y

Page 6: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

6

•Agar diperoleh biaya yang minimum, maka

32

2

22

ABAB

C3C2

H1

C1

1H3

3C1H

2C

1H1

C1H1

2C

1N

1m

1m

3N3C

1N

1m

1m

2N2C

1N

3N3C

1N

2N2C C1

01N

3N3C

1N

2N2C1C

1N

C

Page 7: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

7Perhitungan jumlah saluran dilakukan secara Perhitungan jumlah saluran dilakukan secara

iterasiiterasi

1. Ambil harga 2 dan 3 kira-kira antara 0,5 s.d. 0,8. Biasanya ambil harga = 0,8

2. Hitung harga H1 menggunakan harga biaya saluran yang diketahui

3. Cari harga N1 yang memenuhi harga H1 tersebut. (Lihat slide no.8)

4. Hitung harga trafik luap m1 dan setelah digabungkan dengan background traffic, hitung N2 dan N3 dengan GOS (B2=B3=B) yang diketahui

5. Cari harga 2 dan 3 dengan N2 dan N3 yang sudah dicariBila berbeda ulangi dari langkah 1, sampai tidak ada perbedaan (sedikit beda); Cara menghitung dapat dilihat pada slide no 9

Page 8: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

8

Menghitung harga HMenghitung harga H•Karena harga N bersifat diskrit, maka

kita dapat menghitung harga H dengan cara berikut– H1=[Y/N1]A

– Y=Y(N+1)-Y(N)•Y(N+1)=A[1-BN+1(A)]•Y(N)= A[1-BN(A)]

– N1=(N1+1)-N1=1– Maka H1=A[BN(A)-BN+1(A)]

•H1=ABN(A)-ABN+1(A)•Untuk mencari N dari harga H

– carilah pada tabel R untuk harga N yang berurutan pada harga A yang sama sehingga diperoleh selisih R yang harganya sama dengan H1

Page 9: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

9

Menghitung harga Menghitung harga •Dengan cara yang serupa dengan

cara menghitung H, maka dapat dihitung dengan cara berikut– =[A/N]B; bila N2=N3=NAlt

(sehingga maka :

•Untuk N=NAlt didapat A1=f(NAlt)B

•Untuk N=NAlt+1 didapat A2=f(NAlt+1)B

•Maka

Page 10: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

10

ContohContoh

A B

T

N1

N2 N3

Diketahui : AAB=18 Erlang, Blocking di N2=blocking di N3=1%C1=20, C2=15, C3=12Hitung N1, N2, dan N3Solusi. =0,82. C1/H1=(C2+C3)/ ; Jadi H1=C1./(C2+C3)=20.0,8/(15+12) = 0,5933. Mencari N1 (caranya lihat slide no.11), kita sudah mengetahui relasi berikut

• H1=A[BN(A)-BN+1(A)]= A.BN(A) - A.BN+1(A) =0,593

R

Page 11: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

11

Bila kita lihat di tabel R

17 18

18 3,59 3

AN

3,59 – 3 =0,59

Jadi N1=17

Teruskan dengan langkah keempat, menggunakan Wilkinson

Page 12: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

12

•Pratt mendasarkan perhitungan pada struktur jaringan segitiga yang sederhana, tetapi sebetulnya semakin kompleks struktur jaringannya, makin kompleks pula cara menghitungnya

Page 13: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

13

Optimasi menurut Y.RappOptimasi menurut Y.Rapp

•Prinsipnya sama dengan Pratt

•Harga H didekati oleh suatu parameter yang disebut improvement factor

•Simbol improvement factor : F(n,A)

•F(n,A) memiliki pengertian yang sama dengan H (marginal occupancy): pertambahan trafik yang dapat dimuat per pertambahan saluran

•F(n,A)=[1-0,3(1-2)]; dimana : cost ratio

Page 14: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

14

Optimasi menurut Y.Rapp (2)Optimasi menurut Y.Rapp (2)• F(n,A) juga dapat dihitung oleh persamaan

berikut iniF(n,A) = A[En(A)-En+1(A)]= memiliki harga sekitar 0,6-0,9

• sama dengan pada Pratt• Cost ratio==Cd/Ca

– Cd = cost untuk direct route– Ca = cost untuk rute alternatif

• Jadi relasi antara Y.Rapp dengan PrattH =(Cd/Ca)=F(n,A)=[1-0,3(1-2)]

=A[En(A)-En+1(A)]=

Page 15: Perencanaan Ruting Alternatif yang Optimum

ET3042 Rekayasa Trafik Telekomunikasi

15

•Sebagai patokan praktis, dapat digunakan hubungan berikut :– Bila (C2+C3)/C1 < 1 , maka N1 = 0– Bila 1 < (C2+C3)/C1 2 , maka N1 A– Bila (C2+C3)/C1 > 2 maka harga N2 = N3

= 0

•C2 dan C3 : cost pada rute alternatif

•C1: cost direct route