Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

12
1 Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan Finansial Pengelolaan Sampah Kabupaten Mesuji 1 Sulton Farid, 2 Aleksander Purba 1 CV. RAZAKTHA 1 Jl. Cut Nyak Dien GG Sukajadi No 20 Kaliawi Tanjung Barat, Bandar Lampung 35115 1 [email protected] Intisari Timbunan sampah di Kabupaten Mesuji dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, karena aktivitas yang berasal dari perumahan, industri, perdagangan dan jasa, fasilitas kesehatan, pasar dan fasilitas umum. Bersamaan dengan kondisi lingkungan tersebut, adanya tuntutan MDGs yaitu memberikan pemenuhan layanan sanitasi lingkungan pada wilayah pemukiman, domestik dan industri, penanganan pelayanan persampahan menjadi salah satu bagian yang penting demi menuju lingkungan yang sehat dan bersih seperti yang diinginkan oleh sebagian masyarakat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menghitung pengurangan, penanganan serta memproyeksikan sampah menggunakan indikator Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2012 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Hasil analisis data diketahui pada tahun 2030 timbulan sampah yaitu sebesar 28,04 ton/hari dengan pengurangan sampah ditargetkan mencapai 50%. Agar pengelolaan menjadi lebih baik, dibutuhkan peningkatan kualitas pengurangan sampah dengan menambah sarana dan prasarana persampahan. Pada penanganan sampah dibutuhkan penambahan unit motor sampah, kontainer pasar, arm roll truk pasar, compactor truck, TPS 3R dan arm roll truk ke TPA. Estimasi biaya pengelolaan sampah dari TPS Ke TPA adalah sebesar Rp 587.028.141,-/m3/tahun. Estimasi besaran retribusi sampah yang didasarkan atas biaya operasional dan pelayanan untuk masing masing kepala keluarga pada tahun 2030 adalah Rp. 4.203,- Kata kunci Aspek Teknis Operasional, Aspek Finansial, Pengelolaan Sampah I. PENDAHULUAN Kabupaten Mesuji merupakan salah satu wilayah yang sedang melaksanakan pembangunan di beberapa sektor. Pembangunan memang memberikan banyak sekali manfaat terutama penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat, namun di sisi lain pembangunan juga membutuhkan pengorbanan-pengorbanan lingkungan seperti perubahan tata guna lahan, dari semula merupakan ruang hijau menjadi gedung- gedung bertingkat atau permukiman, pertanian ataupun industri. Beberapa kegiatan tersebut akan menghasilkan residu berbentuk padat yang disebut sampah. Seperti hal nya di daerah lain, timbunan sampah di Kabupaten Mesuji dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, karena aktivitas yang berasal dari perumahan, industri, perdagangan dan jasa, fasilitas kesehatan, pasar dan fasilitas umum (Master Plan Persampahan Kabupaten Mesuji, 2011). Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat ini juga dianggap sebagai faktor yang menyebabkan semakin tingginya jumlah sampah. Kondisi tersebut semakin parah apabila tingginya jumlah sampah yang dihasilkan tidak diimbangi dengan sistem penanganan yang tepat, sehingga permasalahan mengenai sampah menjadi permasalahan yang sulit diselesaikan. Bersamaan dengan kondisi lingkungan tersebut, adanya tuntutan MDGs yaitu memberikan pemenuhan layanan sanitasi lingkungan pada wilayah pemukiman, domestik dan industri, penanganan pelayanan persampahan menjadi salah satu bagian yang penting demi menuju lingkungan yang sehat dan bersih seperti yang diinginkan oleh sebagian masyarakat. Menurut Undang Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Untuk meningkatkan kondisi pengelolaan persampahan secara keseluruhan di Kabupaten Mesuji, diperlukan suatu perencanaan yang memadai baik aspek teknik maupun manajemen.

Transcript of Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

Page 1: Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

1

Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan Finansial

Pengelolaan Sampah Kabupaten Mesuji 1Sulton Farid, 2Aleksander Purba

1CV. RAZAKTHA 1Jl. Cut Nyak Dien GG Sukajadi No 20 Kaliawi Tanjung Barat, Bandar Lampung 35115

[email protected]

Intisari — Timbunan sampah di Kabupaten Mesuji dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, karena

aktivitas yang berasal dari perumahan, industri, perdagangan dan jasa, fasilitas kesehatan, pasar dan fasilitas

umum. Bersamaan dengan kondisi lingkungan tersebut, adanya tuntutan MDGs yaitu memberikan

pemenuhan layanan sanitasi lingkungan pada wilayah pemukiman, domestik dan industri, penanganan

pelayanan persampahan menjadi salah satu bagian yang penting demi menuju lingkungan yang sehat dan

bersih seperti yang diinginkan oleh sebagian masyarakat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis

kuantitatif dengan menghitung pengurangan, penanganan serta memproyeksikan sampah menggunakan

indikator Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2012 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Hasil analisis data diketahui pada tahun

2030 timbulan sampah yaitu sebesar 28,04 ton/hari dengan pengurangan sampah ditargetkan mencapai 50%.

Agar pengelolaan menjadi lebih baik, dibutuhkan peningkatan kualitas pengurangan sampah dengan

menambah sarana dan prasarana persampahan. Pada penanganan sampah dibutuhkan penambahan unit

motor sampah, kontainer pasar, arm roll truk pasar, compactor truck, TPS 3R dan arm roll truk ke TPA.

Estimasi biaya pengelolaan sampah dari TPS Ke TPA adalah sebesar Rp 587.028.141,-/m3/tahun. Estimasi

besaran retribusi sampah yang didasarkan atas biaya operasional dan pelayanan untuk masing – masing

kepala keluarga pada tahun 2030 adalah Rp. 4.203,-

Kata kunci — Aspek Teknis Operasional, Aspek Finansial, Pengelolaan Sampah

I. PENDAHULUAN

Kabupaten Mesuji merupakan salah satu

wilayah yang sedang melaksanakan

pembangunan di beberapa sektor.

Pembangunan memang memberikan banyak

sekali manfaat terutama penyediaan lapangan

kerja bagi masyarakat, namun di sisi lain

pembangunan juga membutuhkan

pengorbanan-pengorbanan lingkungan seperti

perubahan tata guna lahan, dari semula

merupakan ruang hijau menjadi gedung-

gedung bertingkat atau permukiman, pertanian

ataupun industri. Beberapa kegiatan tersebut

akan menghasilkan residu berbentuk padat

yang disebut sampah. Seperti hal nya di daerah

lain, timbunan sampah di Kabupaten Mesuji

dari tahun ke tahun mengalami peningkatan,

karena aktivitas yang berasal dari perumahan,

industri, perdagangan dan jasa, fasilitas

kesehatan, pasar dan fasilitas umum (Master

Plan Persampahan Kabupaten Mesuji, 2011).

Pertambahan penduduk dan perubahan pola

konsumsi masyarakat ini juga dianggap

sebagai faktor yang menyebabkan semakin

tingginya jumlah sampah. Kondisi tersebut

semakin parah apabila tingginya jumlah

sampah yang dihasilkan tidak diimbangi

dengan sistem penanganan yang tepat,

sehingga permasalahan mengenai sampah

menjadi permasalahan yang sulit diselesaikan.

Bersamaan dengan kondisi lingkungan

tersebut, adanya tuntutan MDGs yaitu

memberikan pemenuhan layanan sanitasi

lingkungan pada wilayah pemukiman,

domestik dan industri, penanganan pelayanan

persampahan menjadi salah satu bagian yang

penting demi menuju lingkungan yang sehat

dan bersih seperti yang diinginkan oleh

sebagian masyarakat.

Menurut Undang – Undang No. 18 tahun

2008 tentang Pengelolaan Sampah,

pengelolaan sampah adalah kegiatan yang

sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan

yang meliputi pengurangan dan penanganan

sampah. Untuk meningkatkan kondisi

pengelolaan persampahan secara keseluruhan

di Kabupaten Mesuji, diperlukan suatu

perencanaan yang memadai baik aspek teknik

maupun manajemen.

Page 2: Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

2

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sampah ialah suatu bahan yang terbuang

atau dibuang; merupakan hasil aktifitas

manusia ataupun alam yang sudah tidak bias

digunakan lagi karena sudah diambil unsur

atau fungsi utamanya. Sumber sampah bisa

berasal dari rumah tangga, pertanian,

perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar,

dan sebagainya. Jumlah atau volume sampah

sebanding dengan tingkat konsumsi terhadap

barang/material yang digunakan sehari-sehari

(Sejati, 2009).

Pengelolaan sampah dapat diartikan

sebagai kegiatan yang menyeluruh dan

berkesinambungan yang terdiri dari

pengurangan dan penanganan sampah.

Pengelolaan sampah bertujuan untuk

meningkatkan kesehatan masyarakat dan

kualitas lingkungan serta menjadikan sampah

sebagai sumber daya (UU No 18 tahun 2008).

Terdapat 5 (lima) aspek untuk menciptakan

pengelolaan sampah yang baik yaitu, aspek

teknik operasional, aspek kelembagaan, aspek

hukum dan peraturan, aspek pembiayaan dan

aspek peran serta masyarakat (SNI 19-2454-

2002). Pengelolaan sampah adalah kegiatan

yang sistematis dan berkesinambungan

meliputi pengurangan sampah.

Teknik operasional pengelolaan sampah

perkotaan meliputi dasar-dasar perencanaan

untuk kegiatan : Perwadahan, Pengumpulan,

Pemindahan, Pengangkutan, Pengolahan dan

daur ulang, Pembuangan Akhir (Damanhuri

dan Padmi, 2010).

Gbr 1. Skema Teknik Operasional Pengelolaan

Sampah

III. METODE

Pelaksanaan Perencanaan Pengelolaan

Sampah di Kabupaten Mesuji ini dilaksanakan

melaui beberapa tahapan, diantaranya tahap

persiapan, pengumpulan data, kompilasi dan

pengolahan data, analisis data lapangan

Bahan yang digunakan pada pengambilan

data primer dan sekunder dalam penelitian ini

yaitu timbulan sampah yang ada disetiap

rumah tangga, Data luas lahan dan

kependudukan bersumber dari Badan Pusat

Statistik Kabupaten Mesuji dan Data Teknik

Operasional dan Finansial dari Dinas

Lingkungan Hidup Kabupaten Mesuji.

Metode Pengumpulan Data

Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan

dengan menggunakan data yang ada baik dari

hasil studi yang berkaitan dengan perencanaan

sampah (RTRW, land use, Air Bersih, dll),

kebijakan dan renstra daerah, hasil penelitian

(seperti komposisi/karakteristik sampah,

timbulan sampah, topografi, penyelidikaan

tanah, dll), BPS (jumlah penduduk,

pendapatan masyarakat, dll), maupun NSPM

persampahan.

Data Primer

Data primer juga sangat dibutuhkan dalam

penelitian ini. Data primer merupakan data

yang diperoleh secara langsung dari lapangan

atau sumber yang sebenarnya yang

diantaranya pengambilan dan pengukuran

sampel timbulan sampah pada beberapa rumah

tangga atau KK di Kabupaten Mesuji.

Proyeksi Laju Timbulan Sampah

Perhitungan Proyeksi Timbulan Sampah

Kabupaten Mesuji di dapatkan berdasarkan

perhitungan proyeksi penduduk, maka dapat

diketahui timbulan sampah penduduk di Kota

Ternate rata-rata per hari pada tahun 2016 -

2030. Berikut adalah metode perhitungan laju

timbulan sampah :

𝑇𝑖𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ= 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ 𝑥 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 (𝐽𝑖𝑤𝑎)

Page 3: Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

3

Tabel 1. Klaisfikasi Wilayah Berdasarkan

Timbulan Sampah

Klasifikasi

Wilayah

Besaran

Timbulan

Sampah

(l/o/hr)

Besaran

Timbulan

Sampah

(kg/o/hr)

Metropolitan - -

Besar 2 - 2,5 0,4 - 0,5

Sedang/Kecil 1,5 - 2 ,0,3 - 0,4

Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara

mengevaluasi kondisi eksisting secara

kuantitatif menggunakan indikator Peraturan

Presiden Nomor 81 Tahun 2012 tentang

Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis

Rumah Tangga. Analisis tersebut akan

menghasilkan tingkat pencapaian kinerja

pengelolaan sampah Kabupaten Mesuji pada

tahun 2016. Setelah itu, melakukan

perencanaan pengelolaan sampah dalam 15

tahun ke depan.

Tahapan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan ini memiliki beberapa

tahapan seperti gambar 2.

Gbr 2. Tahapan Pelaksanaan Perencanaan

Pengelolaan Sampah Kabupaten Mesuji

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data statistik yang tercatat oleh

BPS, Jumlah Penduduk tahun 2015, Jumlah

penduduk Kabupaten Mesuji mencapai

196.913 Jiwa. Dengan luas wilayah pada tahun

tersebut sebesar 2.184 km2 berarti kepadatan

penduduknya mencapai 90,16 jiwa per km2.

Berdasarkan data sensus penduduk yang

dilakukan BPS RI, dapat diketahui jumlah

penduduk pada masing – masing kecamatan

yang ada di Kabupaten Mesuji berdasarkan

klasifikasi wilayah tersebut. Dalam Peraturan

Kepala BPS No. 37 Tahun 2010 yang berisi

tentang klasifikasi perkotaan dan pedesaan

atas desa/kelurahan di Kabupaten Mesuji.

Gbr 3. Klasifikasi Wilayah Perkoaan/Pedesaan Di

Kabupaten Mesuji

Kondisi Eksisting Pengelolaan Sampah

Penanganan sampah di wilayah Kabupaten

Mesuji masih dilakukan secara individual oleh

penduduk di Kabupaten Mesuji. Pelayanan

persampahan di Kabupaten Mesuji baru

menjangkau sampah beberapa pasar dengan

pengelolaan oleh BPLH Kabupaten Mesuji.

Secara umum, penanganan sampah di

Kabupaten Mesuji masih menggunakan sistem

– angkut – buang. Belum terlihat adanya

pemilahan atau pengolahan sampah baik di

sumber atau di TPA. Penanganan sampah di

Kabupaten Mesuji berbeda – beda sesuai

dengan sumber sampahnya. K

Secara khusus diperlukan TPS mengingat

pada wilayah ini terdapat berbagai kegiatan

yang menghasilkan limbah padat (sampah)

yang perlu dikelola secara baik untuk

menciptakan kawasan perkotaan yang

memiliki daya tarik untuk berinvestasi.

Page 4: Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

4

Gbr 4. Kondisi Eksisting Sistem Pengelolaan

Sampah Di Kabupaten Mesuji

Timbulan Dan Komposisi Sampah

Timbulan sampah pada dasarnya sangat

ditentukan oleh seluruh aktifitas yang

menghasilkan sampah. Pengukuran timbulan

dan komposisi sampah dilakukan terhadap

beberapa lokasi pengambilan sampel sesuai

sumber sampah, yaitu perumahan, pasar dan

hotel. Pengukuran dilakukan untuk

mengetahui timbulan sampah rata – rata yang

bersumber dari kegiatan sehari – hari

masyarakat di Kabupaten Mesuji.

Tabel 2. Berat Sampah Per Hari

N

o

Sumber

Sampah

Satua

n

Berat Sampah

kg/o/

hr

ton/o/h

r

1 Perumahan /o/hr 0,123 0,0001

23

2 Hotel /o/hr 0,464 0,0004

64

3 Pasar /m2/hr 0,023 0,0000

23

4 Pertokoan /o/hr 0,521 0,0005

21 Sumber : Hasil Survey Dan Pengolahan Data, 2016

Sampel yang sudah diukur tersebut

kemudian dipilah untuk diketahui

komposisinya. Pemilahan dilakukan

berdasarkan jenis – jenis komposisi yang

diketahui antara lain sampah organik, sampah

palstik, sampah kaca dan sampah kertas.

Gbr 5. Komposisi Sampah Kabupaten Mesuji

Gbr 6. Jumlah Timbulan Sampah Kabupaten

Mesuji

Evaluasi Kondisi Eksisting

Berdasarkan hasil survey, diidentifikasi

beberapa permasalahan yang ada di Kabupaten

Mesuji terkait kondisi eksisting pengelolaan

sampah. Beberapa permasalahan pengelolaan

persampahan di Kabupaten Mesuji

dikategorikan ke dalam beberapa bagian

seperti berikut :

Gbr 7. Grafik Persentase Jumlah Timbulan

Sampah Eksisting Yang Terlayani

Page 5: Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

5

Tabel 3. Sampah Eksisting Yang Terangkut Ke

TPA

N

o Lokasi

Jumlah Total Volume

Sampah

(Ton/

Hari)

(Ton/B

ulan)

Ton/T

ahun)

1

Pasar

Simpang

Pematang

0,69 20,7 248,4

2 Perkantoran 0,31 1,24 14,88

3 Pasar

Hadimulyo 0,46 1,84 22,08

4 Pasar Ujung

Buring 0,31 1,24 14,88

5 Pasar Panca

Warna 0,58 2,32 27,84

6 Pasar Harapan

Mukti 0,23 0,92 11,04

7 Pasar Gedung

Ram 0,23 0,92 11,04

Jumlah 2,81 22,48 269,8 Sumber : Hasil Survey Dan Pengolahan Data, 2016

Berdasarkan hasil survey, diidentifikasi

beberapa permasalahan yang ada di TPA

Simpang Pematang Kabupaten Mesuji, yaitu :

1) Tidak berfungsinya bangunan kantor dan

hanggar karena tidak adanya jaringan listrik

dan kendaraan pengangkut sampah di TPA.

2) Tidak teraturnya cara pembuangan sampah

mengakibatkan tidak teraturnya area

landfill.

3) Tidak tersedia alat berat sehingga

pengerukan sampah masih dilakukan

dengan cara manual.

Tabel 4. Kapasitas Daya Tampung TPA Mesuji

N

o.

Tah

un

Beban

Operasi

onal

(m3/hr)

Beban Sampah

Di TPA

Sisa

Kapas

itas

Tamp

ung

(m3)

m3/ha

ri

m3/tahu

n

1 201

5 698,76

399,2

9

143.745,

83

33.374

,17

2 201

6 706,23

403,5

6

145.280,

95

31.839

,05

3 201

7 713,77

407,8

7

146.832,

37

30.287

,63

4 201

8 721,39

412,2

2

148.400,

39

28.719

,61

5 201

9 729,09

416,6

3

149.985,

19

27.134

,81

6 202

0 736,88

421,0

7

151.586,

95

25.533

,05

7 202

1 744,75

425,5

7

153.205,

84

23.914

,16

8 202

2 752,70

430,1

2

154.842,

06

22.277

,94

9 202

3 760,74

434,7

1

156.495,

79

20.624

,21

10 202

4 768,87

439,3

5

158.167,

21

18.952

,79

11 202

5 777,08

444,0

5

159.856,

51

17.263

,49

12 202

6 785,38

448,7

9

161.563,

89

15.556

,11

13 202

7 793,77

453,5

8

163.289,

54

13.830

,46

14 202

8 802,25

458,4

3

165.033,

66

12.086

,34

15 202

9 810,82

463,3

2

166.796,

43

10.323

,57

16 203

0 819,48

468,2

7

168.578,

07

8.541,

93

Selain pengolahan data, telah diadakan juga

evaluasi lahan TPA yang memperhitungan

beberapa variabel, dan hasilnya adalah TPA

Kabupaten Mesuji masih berada dalam status

bahaya ringan dan masih dapat dioperasikan

dengan baik.

Gbr 8. Evaluasi Resiko Bahaya Lahan TPA

Kabupaten Mesuji

Daerah pelayanan persampahan Kabupaten

Mesuji meliputi 4 Kecamatan yaitu Kecamatan

Simpang Pematang, Kecamatan Tanjung Jaya,

Kecamatan Mesuji dan Kecamatan Mesuji

Timur. Namun, berdasarkan hasil survey,

pelayanan persampahan untuk 4 kecamatan

tersebut hanya meliputi daerah pasar dan

perkantoran. Sampai saat ini wilayah yang

masuk dalam cakupan pelayanan baru

mencapai 6,3% dari seluruh wilayah yang ada

di Kabupaten Mesuji.

Daerah pelayanan persampahan di

Kabupaten Mesuji baru sebatas sekitar Ibu

Kota Kabupaten Mesuji, sumber sampah

berasal dari sebagian pasar dan perkantoran di

sekitar instansi Pemerintahan. Sampah yang

terkumpul ini meliputi sampah yang berasal

dari daerah - daerah yang dapat dijangkau oleh

motor dan truk pengangkut sampah, belum

mencapai semua wilayah desa.

Page 6: Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

6

Gbr 9. Grafik Beban Operasional Pada Wilayah

Terlayani/Tidak Terlayani

Gbr 10. Peta Pelayanan Persampahan Eksisting

Perencanaan Pengurangan Dan

Penangananan Sampah

Prioritas utama yang harus dilakukan oleh

semua pihak adalah bagaimana agar

mengurangi sampah semaksimal mungkin.

Bagian sampah atau residu dari kegiatan

pengurangan sampah yang masih tersisa

selanjutnya dilakukan pengolahan maupun

pengurangan. Pengurangan sampah melalui 3

R meliputi :

1) Pembatasan (reduce), yaitu mengupayakan

agar sampah yang dihasilkan sesedikit

mungkin.

2) Guna Ulang (reuse), yaitu bila sampah

akhirnya terbentuk, maka upayakan

memanfaatkan sampah tersebut secara

langsung.

3) Daur Ulang (recycle), yaitu memanfaatkan

residu yang tersisa atau tidak dapat

dimanfaatkan baik sebagai bahan baku

maupun sebagai sumber energi.

Dalam perencanaan pengelolaan

persampahan Kabupaten Mesuji periode tahun

2015 – 2030 akan dilakukan beberapa tahapan,

antara lain :

1) Periode tahun 2015 - 2020, diorientasikan

sebagai pengenalan pemilahan kepada

masyarakat umum dengan memasang

wadah sampah terpilah di jalan protokol,

taman kota, perkantoran, pariwisata,

institusi pendidikan dan fasilitas umum

lainnya.

2) Periode tahun 2021 – 2025, merupakan

masa pengenalan yang lebih intensif

dengan melakukan pembinaan di

lingkungan pemukiman yang menjadi

sasaran pengembangan sampah berbasis

masyarakat. Dalam periode ini pula

diterapkan mekanisme pemilahan yang

sesuai dengan masyarakat di Kabupaten

Mesuji dan penerapan pengelolaan sampah

berbasis masyarakat.

3) Periode tahun 2026 – 2030, merupakan

masa implementasi konsep pemilahan

untuk menuju zero waste.

Tabel 5. Strategi Pengumpulan Sampah

Target Strategi

Meningkatnya

kapasitas

pengumpulan

sampah di pusat

kegiatan di

perkotaan

1. Untuk Wilayah

Perkotaan

• Pengumpulan sampah

sampah pasar

dilakukan dengan

menyediakan

kontainer pasar.

• Pengumpulan sampah

pemukiman, komersil

dan institusi dilayani

dengan sistem

komunal langsung

dengan menggunakan

motor sampah untuk

dikumpulkan di TPS

3R.

2. Untuk Wilayah Pedesaan

• Pengumpulan sampah

pemukiman dikelola

oleh kawasan masing

– masing.

• Pengumpulan sampah

pasar, komersil dan

institusi

menggunakan sistem

komunal tidak

langsung

menggunakan mobil

pick untuk

dikumpulkan di TPS

3R

Tidak ada sampah

menumpuk

didepan kawasan

komersil dan

institusi

Sampah di

kawasan

pemukiman untuk

wilayah perkotaan

dapat dilayani

oleh sarana

pengumpulan

Sampah di

kawasan

pemukiman untuk

wilayah pedesaan

dapat dikelola

oleh kawasan

masing - masing

Page 7: Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

7

Gbr 11. Skema Target Dan Strategi Pengangkutan

Sampah

Pembagian Zona Pelayanan

Pengelolaan persampahan di Kabupaten

Mesuji direncanakan dibagi dalam 2 zona.

Rencana pemilihan zona tersebut didasarkan

pada beberapa paramater, antara lain :

1) Jumlah penduduk, jumlah ketersediaan

pasar, pusat perbelanjaan, kawasan

komersial, sarana kesehatan, institusi

pendidikan dan beberapa kawasan lain yang

dianggap penting untuk diidentifikasi

timbulan sampah per harinya.

2) Pengembangan wilayah perkotaan dan

perdesaan setempat

3) Kondisi dan akses sarana dan prasarana

jalan dan transportasi yang ada.

Gbr 12. Peta Zonasi Pengelolaan Sampah

Perencanaan zona 1 ini dilakukan dengan

mengelompokkan Kecamatan Way Serdang,

Kecamatan Simpang Pematang, Kecamatan

Panca Jaya, Kecamatan Tanjung Raya dan

Kecamatan Mesuji menjadi dalam satu zona

pengelolaan sampah. Dengan

dikelompokannya beberapa Kecamatan ini,

lokasi pengelolaan sampah yang meliputi TPA

dan rencana TPS berada pada satu lokasi.

Zonasi ini dilakukan karena

mempertimbangkan aspek lokasi yang

diperkirakan memungkinkan untuk dijangkau

oleh beberapa Kecamatan ini sehingga dapat

memudahkan proses pengangkutan dan

pemindahan.

Zona 2 ini terdiri dari 2 (dua) kecamatan

yang ada di Kabupaten Mesuji. Zona 2 ini

memiliki luas 1.067,44 km2 dengan jumlah

penduduk 28,5% dari jumlah penduduk

Kabupaten Mesuji.

Pembagian Zona Prioritas

Perhitungan penetuan wilayah prioritas

didasarkan atas penilaian dari beberapa

parameter yang dilakukan dengan metode

skoring. Hasil perhitungan tersebut dapat

dilihat pada tabel Zona Prioritas Persampahan

Kabupaten Mesuji.

Tabel 6. Parameter Penentuan Skala Prioritas

Pelayanan

No

. Parameter

Bob

ot

1

Fungsi Dan Nilai Daerah

3

a. Daerah protokol/pusat kota

b. Daerah komersial

c. Daerah rencana pengembangan

RTRW

2 Daerah Pelayanan Eksisting 2

3 Tingkat Kepadatan Penduduk 2

4 Timbulan Sampah Kota 2

5 Kondisi Lingkungan Dan

Kesehatan 1

Jumlah 10

Keterangan

- Skor 7 - 10 = Prioritas I

- Skor 4 - 6 = Prioritas II

- Skor 1 - 3 = Prioritas III

Tabel 7. Zona Prioritas Pelayanan Persampahan

No. Kecamatan Zona Pelayanan

Prioritas

1 Way Serdang I

2 Simpang Pematang II

3 Panca Jaya II

4 Tanjung Raya II

5 Mesuji I

6 Mesuji Timur III

7 Rawajitu Utara III

Perhitungan Teknis Operasional Wilayah

Prioritas Pelayanan 1

Sarana dan prasarana yang diperlukan

untuk mendukung pelaksnaaan pengelolaan

Page 8: Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

8

sampah pada wilayah prioritas 1 ini antara lain

:

1) Alat pewadahan dengan kapasitas 0,05 m3.

2) Motor sampah kapasitas 1,5 m3 dengan

ritasi 2 kali sehari untuk alat pengumpulan

sampah pemukiman.

3) TPS 3R pada setiap kecamatan dengan

fasilitas pemilahan, pencacahan dan daur

ulang.

4) Kontainer pasar dengan kapsitas 8 m3.

5) Compactor truk untuk pengumpulan

sampah komersil, intitusi pendidikan dan

perkantoran.

6) Truk arm roll kapasitas 8 m3 dengan 2 kali

ritasi sehari untuk alat pengangkutan

sampah pasar ke TPS 3R dan dari TPS 3R

ke TPA.

Perhitungan Teknis Operasional Wilayah

Prioritas Pelayanan 2 & 3

Konsep pengelolaan sampah di wilayah

prioritas pelayanan 2 dan 3 ini berpedoman

kepada Tata Cara Penyelenggaraan Sistem

Pengelolaan Sampah di Kawasan Pedesaan.

Penanganan sampah yang terdiri dari

pewadahan, pengumpulan/pengangkutan,

pengolahan, dan pemrosesan akhir.

Penanganan sampah di kawasan perdesaan

dilakukan dengan cara sesederhana mungkin

dengan mempertimbangkan kearifan lokal,

artinya pemerintah daerah dapat

menyesuaikan prasarana dan sarana

pengelolaan sampah dengan menggunakan

material yang tersedia di daerah tersebut.

Tabel 8. Kebutuhan Penambahan Sarana Dan

Prasarana Persampahan Kabupaten Mesuji Jangka

Pendek

Sarana &

Prasarana

Jangka Pendek

201

7

201

8

201

9

202

0

Zona Prioritas 1

Motor Sampah 22 7 54 51

Kontainer Pasar 1 0 0 3

Arm Roll Pasar 2 0 0 0

Compactor Truk 1 2 0 0

TPS 3R 1 0 1 1

Arm Roll Ke TPA 1 0 0 0

Zona Prioritas 2

Mobil Pick Up 0 0 0 0

TPS 3R 3 0 0 0

Arm Roll 3 0 0 0

Zona Prioritas 3

Mobil Pick Up 1 0 0 0

TPS 3R 2 0 0 0

Arm Roll 2 0 0 0

Tabel 9. Kebutuhan Penambahan Sarana Dan

Prasarana Persampahan Kabupaten Mesuji Jangka

Menengah

Sarana &

Prasarana

Jangka Menengah

202

1

202

2

202

3

202

4

202

5

Zona Prioritas 1

Motor Sampah 12 42 2 2 2

Kontainer Pasar 0 1 0 0 0

Arm Roll Pasar 0 0 0 0 0

Compactor Truk 0 0 0 0 0

TPS 3R 0 0 0 0 0

Arm Roll Ke

TPA 0 0 0 0 0

Zona Prioritas 2

Mobil Pick Up 1 0 0 1 0

TPS 3R 0 0 0 0 0

Arm Roll 0 0 0 0 0

Zona Prioritas 3

Mobil Pick Up 0 0 0 0 0

TPS 3R 0 0 0 0 0

Arm Roll 0 0 0 0 0

Tabel 10. Kebutuhan Penambahan Sarana Dan

Prasarana Persampahan Kabupaten Mesuji Jangka

Panjang

Sarana &

Prasarana

Jangka Panjang

202

6

202

7

202

8

202

9

203

0

Zona Prioritas 1

Motor Sampah 2 2 2 2 2

Kontainer Pasar 0 0 0 0 0

Arm Roll Pasar 0 0 0 0 0

Compactor Truk 0 0 0 0 0

TPS 3R 0 0 0 0 0

Arm Roll Ke

TPA 0 0 0 0 0

Zona Prioritas 2

Mobil Pick Up 1 0 2 0 0

TPS 3R 0 0 0 0 0

Arm Roll 0 0 0 0 0

Zona Prioritas 3

Mobil Pick Up 1 0 2 0 0

TPS 3R 0 0 0 0 0

Arm Roll 0 0 0 0 0

Page 9: Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

9

Gbr 13. Lokasi Rencana Penempatan TPS 3R

Dalam perencananaan pengelolaan

persampahan Kabupaten Mesuji, akan

dilakukan beberapa tahapan, antara lain :

1) Periode tahun 2016 – 2020 (jangka pendek),

diorientasikan sebagai masa pengenalan

yang lebih intensif dengan melakukan

pembinaan di lingkungan pemukiman yang

menjadi sasaran pengembangan sampah

berbasis masyarakat. Dalam periode ini

pula dicari bentuk dan mekanisme

pemilihan yang dapat diterima sesuai

dengan tatanan sosial budaya masyarakat di

Kabupaten Mesuji.

2) Periode tahun 2021 – 2025 (Jangka

Menengah), diharapkan sudah diterapkan

mekanisme pemilahan yang sesuai dengan

masyarakat dan implementasi dari

pengelolaan sampah berbasis masyarakat

seperti sudah beroperasinya TPST 3R.

3) Periode tahun 2026 – 2030 (Jangka

Panjang), merupakan masa implementasi

konsep pemilahan untuk menuju zero

waste.

Rencana Pembiayaan Investasi Program

Kebutuhan investasi dalam pengelolaan

sampah merupakan informasi yang sangat

penting bagi para pengambil keputusan dalam

rangka menyusun APBD setiap tahunnya.

Adapun sarana yang diperhitungkan adalah

seluruh item yang menjadi tanggung jawab

Pemerintah dalam pengadaannya, yaitu :

1) Motor Sampah

2) Mobil Pick Up

3) Kontainer penampung sampah pasar

4) Truk Arm Roll untuk alat pengakutan

sampah

5) Tempat pengolahan Sampah berbasis 3R

pada tiap kecamatan di Kabupaten Mesuji.

Gbr 14. Grafik Biaya Investasi Sarana &

Prasarana Persampahan

Gbr 15. Total Biaya Operasional Pengelolaan

Sampah

Analisis biaya satuan ini dimaksudkan

untuk mengetahui biaya operasional dan

pemeliharaan yang dibutuhkan per satuan

sampah yang dikelola (dalam hal ini per m³).

Hal ini diperlukan untuk mengestimasi

kebutuhan biaya operasional dan pemeliharaan

(O&M) seiring dengan peningkatan kapasitas

pengelolaan. Oleh karena itu khusus untuk

perhitungan biaya satuan pengelolaan sampah

secara konvensional maka biaya yang dihitung

hanya biaya yang langsung berhubungan

dengan biaya pengelolaan sampah.

Page 10: Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

10

Tabel 11. Biaya Operasional Pengelolaan Sampah

No

. Komponen Pembiayaan 2016 2017 2020 2025 2030

1 Biaya Pengumpulan Sampah

(Rp/thn)

34.160.74

2 75.231.163

243.638.61

4 434.844.130 693.072.079

2 Biaya Pengolahan Sampah di

TPS 3R (Rp/thn) 525.121 2.186.649 72.540.174 212.292.893 337.748.565

3 Biaya Pengangkutan dari

TPS 3R ke TPA (Rp/hari)

19.523.22

2 41.522.902

110.377.74

7 165.318.175 249.279.575

4

Biaya Pengangkutan sampah

komersil ke TPS 3R

(Rp/hari)

852.760 1.952.007 5.076.772 10.087.371 19.644.391

5 Biaya Pengangkutan sampah

pasar ke TPS 3R (Rp/hari) 5.363.414 12.277.095 31.930.226 63.444.254 123.552.880

6 Biaya Pengolahan di TPA

(Rp/thn)

28.464.22

3 63.224.103

166.962.76

6 281.670.425 492.327.422

Jumlah 88.889.48

2

196.393.91

9

630.526.30

0

1.167.657.2

48

1.915.624.9

12

Tabel 12. Estimasi Tarif Retribusi Sampah Per KK Per Bulan

No

.

Komponen

Pembiayaan 2016 2017 2020 2021 2025 2030

1 Total Biaya

OP/tahun (Rp)

88.889.4

82

196.393.9

19

630.526.3

00

743.955.6

89

1.167.657.2

48

1.915.624.9

12

2 Total Biaya OP/hr

(Rp) 246.915 545.539 1.751.462 2.066.544 3.243.492 5.321.180

3 Beban Pelayanan

/hr (ton) 1,73 3,84 9,19 10,69 16,10 28,03

4

Satuan Biaya

pelayanan/ton

(Rp) 142.889 142.056 190.682 193.275 201.520 189.818

5 Timbulan sampah

/org/hr (ton) 0,000123 0,000123 0,000123 0,000123 0,000123 0,000123

6

Biaya Pelayanan

Sampah/org/hr

(Rp) 17,58 17,47 23,45 23,77 24,79 23,35

7

Biaya Pelayanan

Sampah/KK/hr

(Rp) (1 kk =5 org) 105,45 104,84 140,72 142,64 148,72 140,09

Retribusi Sampah

(KK/Bulan) 3.164 3.145 4.222 4.279 4.462 4.203

Dalam prosedur atau mekanisme penarikan

retribusi rumah tinggal, direkomendasikan

mekanisme pembayaran untuk rumah tinggal

adalah :

1) Setiap kepala keluarga yang

mendelegasikan pengelolaan sampah

kepada petugas swakelola RT/RW atau

petugas swasta, dikenakan wajib retribusi.

2) Besarnya retribusi yang harus dibayarkan

meliputi : biaya pengumpulan dari rumah

ke TPS dan sekaligus biaya dari TPS ke

TPA. Biaya dari rumah ke TPS ditetapkan

secara musyawarah, sedangkan biaya dari

TPS ke TPA mengikuti Perda yang berlaku.

3) Selanjutnya petugas RT/RW atau pengelola

swasta menyerahkan retribusi yang hanya

meliputi biaya pengelolaan dari TPS ke

TPA (sesuai Perda) kepada Badan

Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) dan

seterusnya diserahkan kepada Kas Daerah.

Page 11: Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

11

V. KESIMPULAN DAN

REKOMENDASI

Berdasarkan hasil inventarisasi dan analisis

data yang telah dilakukan terkait Pengelolaan

Sampah Kabupaten Mesuji didapatkan

beberapa kesimpulan dan rekomendasi antara

lain :

1) Sampah perumahan Kabupaten Mesuji

merupakan penyumbang terbesar dari

timbulan sampah Kabupaten Mesuji.

Persentase sampah perumahan di

Kabupaten Mesuji adalah sebesar 72,35%

dari jumlah total timbulan sampah

Kabupaten Mesuji.

2) Jumlah timbulan sampah yang ada di

Kabupaten Mesuji menurut hasil

perhitungan adalah sebesar 33,03 ton/hari,

namun jumlah sampah yang terangkut dan

masuk ke TPA Kabupaten Mesuji adalah

2,31 ton/hari.

3) Cakupan layanan persampahan di

Kabupaten Mesuji hanya meliputi

kawasan pasar dan perkantoran.

4) Pengelolaan sampah rumah tangga di

Kabupaten Mesuji masih menerapkan

pengelolaan secara individu, yaitu dengan

cara ditimbun atau dibakar.

5) Dalam pelaksanaan teknisnya,

pengelolaan sampah di Kabupaten Mesuji

melalui Badan Pengelolaan Lingkungan

Hidup memiliki sarana persampahan

dengan rincian :

• Alat pewadahan sampah individual

berupa tong sampah sebanyak 200 Unit

dan Kontainer kapasitas 6 m3 50 Unit.

• Alat pengumpulan sampah yang terdiri

dari Motor sampah 7.

• Stasiun transfer berupa kontainer

sebanyak 6 unit.

• Alat pengangkutan sampah yang terdiri

dari Dump Truck 1 Unit.

6) Tempat pemrosesan Akhir sampah di

Kabupaten Mesuji terletak di TPA Margo

Rahayu. Dari hasil perhitungan kapasitas

daya tampung TPA, TPA Margo Rahayu

diprediksikan memiliki total daya

tampung sebesar 29.520 m2 yang berarti

bahwa TPA Margo Rahayu belum

mengalami kelebihan muatan (over load).

7) Pelaksanaan pengelolaan sampah dibagi

menjadi dua kategori yaitu pengelolaan

sampah perkotaan dan pengelolaan

sampah pedesaan.

8) Pelaksanaan pengelolaan sampah yang

dilakukan sesuai dengan tata cara

penanganan sampah perkotaan berada di

Kecamatan Way Serdang dan Kecamatan

Mesuji.

9) Pelaksanaan pengelolaan sampah

pedesaan yang dilakukan dengan tata cara

penanganan sampah pedesaab berada di

Kecamatan Simpang Pematang,

Kecamata Panca Jaya, Kecamatan

Tanjung Raya, Kecamatan Mesuji Timur

dan Kecamatan Rawajitu Utara.

10) Dalam tahapan pelaksanaannya, telah

dibagi tahapan pelayanan sesuai dengan

zona prioritas yang telah dibagi menjadi

tiga wilayah pelayanan prioritas, antara

lain :

• Wilayah pelayanan prioritas 1 :

Kecamatan Way Serdang Dan

kecamatan Mesuji.

• Wilayah pelayanan prioritas 2 :

Kecamatan Simpang Pematang,

Kecamatan Panca Jaya dan Kecamatan

Tanjung Raya.

• Wilayah pelayanan prioritas 3 :

Kecamatan Mesuji Timur dan

Kecamatan Rawajitu Utara.

11) Untuk pengelolaan sampah perkotaan,

semua sampah dari suber sampah

dikumpulkan ke TPS 3R yang

direncanakan pada masing – masing

kelurahan untuk dioalah kemudian

diangkut residunya saja ke TPA.

12) Untuk sampah pedesaan, hanya sampah

pasar, komersil dan institusi yang

diangkut ke TPS 3R untuk diolah secara

komunal, sedangkan sampah pemukiman

ditangani pada sumbernya atau secara

individual.

13) Dalam perencanaan pelaksanaan teknis

pengelolaan sampah Kabupaten Mesuji

dengan umur rencana teknis adalah 15

tahun ke depan, didapatkan kebutuhan

sarana dan prasarana sebagai berikut :

a) Alat Pewadahan

• Alat pewadahan sampah perumahan

berupa wadah sampah portable

seperti plastik, keranjang bambu

atau karung yang diletakkan pada

salah satu susdut rumah untuk

Page 12: Perencanaan Pengembangan Aspek Teknis Operasional Dan ...

12

memudahkan penanganan

selanjutnya.

• Kontainer sampah pasar.

• Wadah sampah terpilah untuk

smapah institusi dan komersil.

b) Alat Pengumpulan

• Alat pengumpulan sampah

perumahan pada wilayah perkotaan

yang terdiri dari motor sampah

kapasitas 1,5 m3 dengan ritasi 2

kali/hari.

• Alat pengumpulan sampah pasar,

komersil dan institusi pada wilayah

pedesaan yang terdiri dari mobil

pick up kapasitas 3 m3 dengan ritasi

2 kali/hari.

c) Tempat Pengolahan Sampah

Tempat Pengolahan Sampah 3R yang

direncanakan pada masing – masing

Kecamatan merupakan pengolahan

yang terdiri dari pengomposan dan

pemilahan. Dari tempat pengolahan ini

dihasilkan residu yang akan dibawa ke

TPA pada masing – masing zona.

d) Alat Pengangkutan

• Alat pengakutan sampah pasar,

komersil dan institusi pada wilayah

perkotaan ke TPS 3R berupa truk

arm roll kapasitas 8 m3 dengan ritasi

2 kali/hari.

• Alat pengangkutan residu dari TPS

3R untuk wilyah perkotaan

menggunakan arm roll kapasitas 8

m3 dengan ritasi 2 kali/hari.

• Alat pengangkutan residu dari TPS

3R untuk wilyah pedesaan

menggunakan arm roll kapasitas 8

m3 dengan ritasi 2 kali/hari.

e) Perlu adanya penambahan dan

peremajaan truk arm roll sebagai alat

pengangkutan sampah di Kabaupaten

Mesuji.

f) TPS 3R diarahkan memiliki lahan

komposting untuk reduksi sampah,

namun didalam analisis didapatkan

tidak semua TPS mempunyai lahan

sehingga luasan komposting

menyesuaikan kapasitas lahan masing-

masing TPS dengan dibantu

komposting skala individu.

14) Dari hasil perhitungan, biaya pengelolaan

sampah dari TPS ke TPA adalah Rp.

587.028.141,-/m3/tahun. Besaran

perkiraan kebutuhan total biaya

operasional pengelolaan sampah ini yang

digunakan sebagai dasar untuk

menentukan retribusi sampah.

15) Perhitungan besaran retribusi sampah

didasarkan atas biaya operasional sampah

dan biaya pelayanan sampah, sehingga

didapat nilai retribusi untuk masing –

masing kepala keluarga. Besarana nilai

retribusi yang harus dikeluarkan oleh

masing – masing kepala keluarga per

bulan adalah Rp. 4.222,- pada tahun 2020,

Rp. 4.462,- pada tahun 2025 dan Rp.

4.203,- pada tahun 2030.

REFERENSI

[1] Damanhuri, Padmi. 2010. Pengelolaan

Sampah. Diktat Kuliah Teknik Lingkungan

ITB. Bandung.

[2] _____. 2011. Master Plan Peersampahan

Kabupaten Mesuji. Dinas PU Kabupaten

Mesuji. Mesuji.

[3] _____. 2012. Master Kebijakan Dan Strategi

Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tngga

Dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 81

Tahun 2012. Jakarta.

[4] _____.. Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-

2454-2002. Tata Cara Teknik Operasional

Pengelolaan Sampah Perkotaan.

[5] _____.. Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-

3964-1994. Metode pengambilan Dan

Pengukuran Contoh Timbulan Dan

Komposisi Sampah Perkotaan.