Perencanaan PDF

6
Rismayanti Magister Ilmu Ekonomi 1 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Menghadapi realitas kehidupan yang menunjukkan adanya kesenjangan kesejahteraan mengakibatkan adanya pekerjaan berat kepada para ahli pembangunan termasuk di dalamnya para pembuat kebijakan. Ini dimaksudkan untuk mengatasi berbagai persoalan yang muncul akibat kesenjangan kesejahteraan, perlu dilakukan upaya pembangunan yang terencana. Upaya pembangunan yang terencana dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan yang dilakukan. Lebih jauh lagi berarti perencanaan yang tepat sesuai dengan kondisi di suatu wilayah menjadi syarat mutlak dilakukannya usaha pembangunan. Perencanaan adalah sebagai upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadi yang bersifat akumulatif. Artinya perubahan pada suatu keseimbangan awal dapat mengakibatkan perubahan pada sistem sosial yang akhirnya membawa sistem yang ada menjauhi keseimbangan awal. Perencanaan sebagai bagian daripada fungsi manajemen yang bila ditempatkan pada pembangunan daerah akan berperan sebagai arahan bagi proses pembangunan berjalan menuju tujuan di samping itu menjadi tolok ukur keberhasilan prosesembangunan yang dilaksanakan. Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah memerlukan perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap pembangunan yang dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan indikator-indikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Struktur perencanaan pembangunan di Indonesia berdasarkan hirarki dimensi waktunya berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dibagi menjadi perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek (tahunan), sehingga dengan Undang-Undang ini kita mengenal satu bagian penting dari perencanaan wilayah yaitu apa yang disebut sebagai rencana pembangunan daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) sebagai kelengkapannya. Perencanaan pembangunan daerah seperti diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SPPN, mewajibkan daerah untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang yang berdurasi waktu 20 (dua puluh) tahun yang berisi tentang visi, misi dan arah pembangunan daerah.

Transcript of Perencanaan PDF

Page 1: Perencanaan PDF

RismayantiMagister Ilmu Ekonomi

1

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menghadapi realitas kehidupan yang menunjukkan adanya kesenjangan kesejahteraanmengakibatkan adanya pekerjaan berat kepada para ahli pembangunan termasuk di dalamnyapara pembuat kebijakan. Ini dimaksudkan untuk mengatasi berbagai persoalan yang munculakibat kesenjangan kesejahteraan, perlu dilakukan upaya pembangunan yang terencana.Upaya pembangunan yang terencana dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan yangdilakukan. Lebih jauh lagi berarti perencanaan yang tepat sesuai dengan kondisi di suatu wilayahmenjadi syarat mutlak dilakukannya usaha pembangunan.

Perencanaan adalah sebagai upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadiyang bersifat akumulatif. Artinya perubahan pada suatu keseimbangan awal dapatmengakibatkan perubahan pada sistem sosial yang akhirnya membawa sistem yang ada menjauhikeseimbangan awal. Perencanaan sebagai bagian daripada fungsi manajemen yang biladitempatkan pada pembangunan daerah akan berperan sebagai arahan bagi proses pembangunanberjalan menuju tujuan di samping itu menjadi tolok ukur keberhasilan prosesembangunan yangdilaksanakan.

Didalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah memerlukan perencanaanyang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap pembangunan yangdilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi, maka terjadipeningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan datasampai tingkat Kabupaten/ Kota. Data dan indikator-indikator pembangunan yang diperlukanadalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.Struktur perencanaan pembangunan di Indonesia berdasarkan hirarki dimensi waktunyaberdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional dibagi menjadi perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek(tahunan), sehingga dengan Undang-Undang ini kita mengenal satu bagian penting dariperencanaan wilayah yaitu apa yang disebut sebagai rencana pembangunan daerah, yaituRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D), Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJM-D) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta RencanaStrategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) dan Rencana Kerja Satuan KerjaPerangkat Daerah (Renja-SKPD) sebagai kelengkapannya.Perencanaan pembangunan daerah seperti diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun2004 tentang SPPN, mewajibkan daerah untuk menyusun Rencana Pembangunan JangkaPanjang yang berdurasi waktu 20 (dua puluh) tahun yang berisi tentang visi, misi dan arahpembangunan daerah.

Page 2: Perencanaan PDF

RismayantiMagister Ilmu Ekonomi

2

II. PEMBAHASAN

1. Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu usaha yang sistematik dari berbagaipelaku, baik umum (publik) atau pemerintah, swasta, maupun kelompok masyarakat lainnyapada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi saling ketergantungan dan keterkaitan aspekfisik, sosial, ekonomi, dan aspek lingkungan lainnya, dengan cara :

Terus menerus menganalisis kondisi dan pelaksanaan pembangunan daerah Merumuskan tujuan dan kebijakan pembangunan daerah Menyusun konsep strategi bagi pemecahan masalah dan Melaksanakannya dengan menggunakan sumber daya yang tersedia

Sehingga peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerha dapat ditangkapsecara berkelanjutan.

Perencanaan pembangunan daerah dimaksudkan untuk menghasilkan pembangunan yangdapat memenuhi kebutuhan masyarakat, salah satunya dengan melaksanakan Musrenbang(Musyawarah Perencanaan Pembangunan) mulai tingkat desa sampai provinsi. Melalui proses inidiharapkan program/kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pemda dapat memberikan manfaatkepada masyarakat secara optimal.

Peranan pemerintah daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan pembangunandaerah tertinggal. Peranan yang diberikan selain dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yangberupa sarana fisik maupun subsidi langsung, yang juga tidak kalah pentingnya adalahpemerintah daerah juga harus memberikan bimbingan teknis dan non teknis secara terus meneruskepada masyarakat yang sifatnya mendorong dan memberdayakan masyarakat agar mereka dapatmerencanakan, membangun, dan mengelola sendiri prasarana dan sarana untuk mendukungupaya percepatan pembangunan di daerah tertinggal serta melaksanakan secara mandiri kegiatanpendukung lainnya. Daerah juga perlu mendorong terjadinya koordinasi dan kerjasama antarwilayah yang melibatkan dua atau lebih wilayah yang berbeda.

2. Kondisi Wilayah Makassar Saat Ini

Makassar atau Ujung Pandang adalah kota terbesar di kawasan Indonesia Timur dansekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kota ini terletak di pesisir barat dayapulau Sulawesi, berhadapan dengan Selat Makassar. Makassar berbatasan dengan SelatMakassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, KabupatenMaros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.

Page 3: Perencanaan PDF

RismayantiMagister Ilmu Ekonomi

3

Kota ini tergolong salah satu kota terbesar di Indonesia dari aspek pembangunannya dansecara demografis dengan berbagai suku bangsa yang menetap di kota ini. Suku yang signifikanjumlahnya di kota Makassar adalah suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa,danTionghoa. Makassar memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan penduduk sebesar kurang lebih1,4 juta jiwa.

Walaupun termasuk dalam salah satu kota besar, namun makassar belum bisamemberikan kontribusi yang efektif kepada masyarakatnya. Perkembangan sektor-sektor belummemadai khususnya sektor riil, sehingga mempengaruhi sektor keuangan dan pendapatanmasyarakatnya. Sedangkan barometer untuk mengukur kesejahteraan masyarakat adalah dilihatdari tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat itu sendiri.

Perkembangan sektor riil sangat erat kaitannya dengan perkembangan di sektorkeuangan. Jika sektor riil suatu wilayah atau berkembang maka secara otomatis terjadiperkembangan pula pada sektor keuangan. Di makassar masih banyak lahan kosong yang bisadimanfaatkan sebagai perkembangan usaha perdagangan maupun pariwisata. Namun, lahan-lahan kosong tersebut justru lebih dimanfaatkan oleh para developer dengan membangun hunianhorizontal (perumahan), yang harus menggunakan lahan berhektar-hektar hanya untukperkembangan disektor pemukiman. Sehingga sektor perdagangan dan periwisata terbataspengadaannya.

3. Perencanaan Jangka Panjang

Rencana Jangka Panjang untuk kota makassar pada sektor pemukiman adalahpembangunan hunian guna mencukupi kebutuhan tempat tinggal (papan) masyarakat adalahdidominasi oleh hunian vertikal (apartemen) yang harganya terjangkau namun tetapmengutamakan kualitas dan kenyamanan para penghuni. Tentu hal ini memerlukan dukungandari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun swasta dalam hal ini para developer (realestate).

Campur tangan pemerintah dalam hal ini adalah menyediakan KPA (Kredit PemilikanApartemen) dengan bunga yang terjangkau yang disesuaikan dengan daya beli masyarakat padaumumnya. Serta mensosialisasikan program pemilikan apartemen yang terjangkau danberkualitas kepada masyarakat khususnya masyarakat kota makassar. Hal ini dilakukan sebabmasyarakat kota makassar masih didominasi oleh masyarakat yang terbiasa hidup di perumahanbukan apartemen, sehingga untuk mencanangkan rencana ini diperlukan adanya sosialisasi.

Pendapatan Daerah Kota Makassar tahun 2013 adalah sebesar Rp. 1.944.588.944.000,-yang didominasi dari dana perimbangan. Sedangkan Total Jumlah belanja daerah masih lebihbesar dari pendapatan yakni sebesar Rp. 2.072.657.895.000,- yang didominasi oleh belanjapegawai. Sehingga terjadi defisit anggaran sebesar Rp. 128.068.951.000,-.

Karena terjadi defisit anggaran sebesar Rp. 128.068.951.000,- maka rencana sosialisasidan realisasi pembangunan sektor hunian vertikal ini dimasukkan dalam rencana jangka panjangkota makassar. Dengan harapan, stabilisasi anggaran daerah dapat terjadi pada tahun 2015 danpaling lambat tahun 2017.

Page 4: Perencanaan PDF

RismayantiMagister Ilmu Ekonomi

4

Dengan realisasi pembangunan sektor hunian vertikal maka akan mempengaruhi pulapembangunan sektor perdagangan dan pariwisata. Hal ini disebabkan karena tersedianya lahanyang lebih banyak untuk pengadaan objek wisata dan perdagangan. Jika sektor pariwisataberkembang maka akan mempengaruhi pula perkembangan sektor-sektor lainnya.

Dengan banyaknya lahan yang tersedia karena sebagian besar penduduk kota makassarmenghuni apartemen, maka perumahan yang sebelumnya ditempati dapat dijadikan lahan bisnisdan objek pariwisata oleh para pengelolah. Pengadaan objek wisata yang belum ada dikotamakassar yang dapat menarik kunjungan para wisatawan baik wisatawan domestik maupunmancanegara. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah kota makassar. Salah satu objekwisata yang dimaksud adalah Kebun binatang. Yang didukung dengan banyaknya spesies faunadi makassar yang dapat dirawat dengan baik dan dijaga kelestariannya di Kebun BinatangMakassar. Lalu melengkapinya dengan taman wisata yang dikelolah secara profesional denganjasa tur dan penjelasan ilmiah yang dari masing-masing tanaman. Hal ini akan meningkatkannilai jual dan daya tariknya.

Sedangkan pada sektor bisnis dan perdagangan adalah tersedianya lahan bisnis yangterjangkau bagi masyarakat kota makassar, sehingga peluang bisnis lebih terbuka lebar. Salahsatu masalah kurang berkembangnya bisnis dan perdagangan di kota makassar karena tingginyaharga sewa atau pembelian lahan bisnis. Namun, jika tersedia lahan yang lebih banyak karenasebagian besar penduduk tinggal pada apartemen, maka secara otomatis harga lahan bisnis akanmenurun dan diharapkan dapat dijangkau oleh segenap lapisan masyarakat kota makassar.

Kurang maksimalnya pemanfaatan trotoar bagi para pejalan kaki juga perlu untuk dimasukkan dalam rencana jangka panjang. Mengingat fungsi dari trotoar itu adalah untukkenyamanan dan keamanan para pejalan kaki. Dengan pengelolaan trotoar yang baik, maka akanmeningkatkan minat masyarakat untuk membudayakan jalan kaki guna menghemat penggunaanbahan bakan minyak (BBM) sehingga subsidi BBM dari pemerintah juga akan berkurang. Selainitu juga bisa mengurangi polusi kendaraan yang bisa menyebabkan menipisnya lapisan ozon.

4. Perencanaan Jangka Menengah

Rencana Jangka Menengah untuk kota makassar adalah pengelolaan objek wisata yangkurang menarik menjadi objek wisata yang sangat diminati oleh para wisatawan baik domestikmaupun mancanegara. Salah satunya adalah pengelolaan pantai losari, pantai akarena, pulaukhayangan, pulau samalona, dan lain-lain. Melengkapinya dengan objek wisata kuliner denganragam kuliner khas disekitarnya. Serta pengaturan tata letak pondok atau penginapan yang adadisekitar pantai yang dirancang agar nampak lebih rapi dan menarik.

Selain itu, hal penting yang perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah adalahsektor transportasi. Walaupun makassar bukan ibu kota negara namun makassar juga tidak bisalepas dari kemacetan dan kepadatan kendaraan setiap harinya. Hal ini karena semakin banyaknyapengguna kendaraan pribadi yang didukung dengan kemudahan masyarakat memperoleh kredit

Page 5: Perencanaan PDF

RismayantiMagister Ilmu Ekonomi

5

kepemilikan kendaraan pribadi. Dan hal ini dipicu pula oleh ketidaknyamanan masyarakat dalammenggunakan angkutan umum. Sehingga arus distribusi menjadi lambat. Jika arus distribusilambat maka akan meningkatkan biaya distribusi, sehingga akan mempengaruhi harga barangyang diperdagangkan. Dengan pengelolaan sarana transportasi khususnya angkutan umum yangbaik, maka akan meningkatkan minat masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasiumum dari pada kendaraan pribadi. Hal ini juga akan menghemat penggunaan BBM olehmasyarakat dan mengurangi pula subsidi BBM dari pemerintah.

Disamping itu juga, sarana infrastruktur yang ada di sulawesi selatan ini masih kurangkondusif. Banyak jalan rusak yang masih membutuhkan penanganan dari pemerintah. Hal inipula yang menjadi penyebab lambatnya arus distribusi barang. Jadi, rencana jangka menengahuntuk sektor transportasi adalah membenahi angkutan umum, sehingga nyaman untuk digunakanoleh masyarakat. Dengan begitu, maka akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yangakan mengurangi kemacetan atau kepadatan kendaraan. Jalan-jalan yang rusak pun harus segeradiperbaiki. Selain untuk kelancaran arus distribusi juga untuk meningkatkan keamanan parapengguna jalan.

5. Relevansi Antara Sektor-sektor

Pada dasarnya masing-masing sektor mempunyai relevansi yang saling mendukung danmenunjang satu sama lain. Perkembangan sektor pariwisata akan meningkatkan daya tarik parawisatawan domestik maupun mancanegara. Yang dapat meningkatkan pendapatan daerah. Halini juga dapat meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat. Sebab perkembangan sektorpariwisata tentu juga peranan sumber yang mengelolah dan terlibat didalamnya. Semakin banyaksektor pariwisata yang bisa dikembangkan, semakin banyak pula penyerapan tenaga kerjanya.

Begitu juga hal nya dengan sektor hunian baik vertikal maupun horizontal. Semakinberkembangnya pembangunan dan penyediaan hunian atau tempat tinggal. Semakin banyak pulamenyerap lapangan kerja, industri dan pedagang material bahan bangunan pun akan memperolehkeuntungan dari perkembangan ini. Sehingga akan menyerap lapangan pekerjaan dan akanmempengaruhi sektor keuangan daerah.

III. KESIMPULAN

Perencanaan adalah sebagai upaya untuk mengantisipasi ketidakseimbangan yang terjadiyang bersifat akumulatif. Artinya perubahan pada suatu keseimbangan awal dapatmengakibatkan perubahan pada sistem sosial yang akhirnya membawa sistem yang ada menjauhikeseimbangan awal. Perencanaan sebagai bagian daripada fungsi manajemen yang biladitempatkan pada pembangunan daerah akan berperan sebagai arahan bagi proses pembangunanberjalan menuju tujuan di samping itu menjadi tolok ukur keberhasilan proses.embangunan

Page 6: Perencanaan PDF

RismayantiMagister Ilmu Ekonomi

6

Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu usaha yang sistematik dari berbagaipelaku, baik umum (publik) atau pemerintah, swasta, maupun kelompok masyarakat lainnyapada tingkatan yang berbeda untuk menghadapi saling ketergantungan dan keterkaitan aspekfisik, sosial, ekonomi, dan aspek lingkungan lainnya.

Walaupun termasuk dalam salah satu kota besar, namun makassar belum bisamemberikan kontribusi yang efektif kepada masyarakatnya. Perkembangan sektor-sektor belummemadai khususnya sektor riil, sehingga mempengaruhi sektor keuangan dan pendapatanmasyarakatnya. Sedangkan barometer untuk mengukur kesejahteraan masyarakat adalah dilihatdari tingkat pendapatan dan daya beli masyarakat itu sendiri. Perkembangan sektor riil sangaterat kaitannya dengan perkembangan di sektor keuangan. Jika sektor riil suatu wilayah atauberkembang maka secara otomatis terjadi perkembangan pula pada sektor keuangan

Sumber Refrensi :

http://pumariksa.blogspot.com/2013/03/makalah-perencanaan-pembangunan-daerah.html http://choirunnisa90.blogspot.com/2011/05/pembangunan-daerah.html http://www.slideshare.net/DadangSolihin/perencanaan-pembangunan-daerah-konsep-strategi-

tahapan-dan-proses