Perencanaan Kurikulum

23
PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN KURIKULUM Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum IPS Terpadu Dosen Pengampu: Dra. Hj. Sri Pawiti, M.Pd. Disusun oleh: Purwaningsih NIM.11255140036 PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 2012

Transcript of Perencanaan Kurikulum

Page 1: Perencanaan Kurikulum

PRINSIP-PRINSIP PERENCANAAN KURIKULUM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pengembangan Kurikulum IPS Terpadu

Dosen Pengampu:

Dra. Hj. Sri Pawiti, M.Pd.

Disusun oleh:

Purwaningsih

NIM.11255140036

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIALPROGRAM PASASARJANA

UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA2012

Page 2: Perencanaan Kurikulum

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pengembangan kurikulum harus berlandaskan pada fungsi-

fungsi manajemen. Untuk dapat dipahami sebagai pengalaman untuk

mempersiapkan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan, baik yang

diperoleh dari dalam maupun luar lembaga pendidikan, maka kurikulum

hendaknya melalui fungsi perencanaan yang matang serta  sistematis dan

terpadu, pengorganisasian yang baik, diimplementasikan di lapangan, dan

diawasi  pelaksanaannya.

Kurikulum adalah semua pengalaman yang telah direncanakan untuk

mempersiapkan peserta didik mencapai tujuan pendidikan baik yang

diperoleh dari dalam maupun luar lembaga yang telah direncanakan secara

sistematis dan terpadu. Untuk mengembangkan suatu rencana seseorang harus

mengacu ke masa depan. Perencanaan ini memberikan pengaruh dalam

menentukan pengeluaran biaya atau keuntungan, menetapkan perangkat

tujuan atau hasil akhir, mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan akhir,

menyusun atau menetapkan prioritas dan urutan strategi, menetapkan

prosedur kerja dengan metode yang baru, serta mengembangkan kebijakan-

kebijakan.

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam

pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan mulus.

Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan

tercapainya tujuan pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas serta mengingat bahwa perencanaan

kurikulum adalah merupakan suatu awal dari kegiatan pengembangan

kurikulum yang sangat penting. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas

mengenai prinsip-prinsip yang akan mendasari pelaksanaan perencanaan

kurikulum.

Page 3: Perencanaan Kurikulum

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Apakah yang dimaksud dengan prinsip?

2. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan?

3. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum?

4. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan kurikulum?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Makalah ini disusun untuk menemukan jawaban mengenai:

1. Pengertian prinsip

2. Pengertian perencanaan

3. Pengertian kurikulum

4. Perencanaan kurikulum

Page 4: Perencanaan Kurikulum

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Prinsip

Menurut KBBI (2002: 896), prinsip adalah kebenaran yang menjadi

pokok dasar berpikir dan bertindak.

Dalam http://carapedia.com/pengertian_definisi_prinsip_info2118.html

(2011: diakses tanggal 12 Mei 2012) terdapat beberapa pengertian prinsip

yang dikemukakan oleh beberapa pakar. Pengertian prinsip tersebut

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Russel Swanburg

Prinsip adalah kebenaran yang mendasar, hukum atau doktrin yang

mendasari gagasan

2. Toto Asmara

Prinsip adalah hal yang secara fundamental menjadi martabat diri atau

dengan kata lain, prinsip adalah bagian paling hakiki dari harga diri

3. Udo Yamin Efendi Majdi

Prinsip adalah pedoman berprilaku yang terbukti mempunyai nilai yang

langgeng dan permanen

4. Ahmad Jauhar Tauhid

Prinsip adalah pandangan yang menjadi panduan bagi perilaku manusia

yang telah terbukti dan bertahan sekian lama

5. Herry Tjahjono

Prinsip adalah hukum alam dan sudah jadi kebenaran hakiki

 

B. Pengertian Perencanaan

Menurut KBBI (2002) yang dimaksud dengan rencana adalah

rancangan (rangka sesuatu yang akan dikerjakan). Sedangkan perencanaan

adalah proses, cara, perbuatan, merencanakan atau mencanangkan.

Menurut Hamzah B.Uno (2006) perencanaan adalah menyeleksi dan

menggabungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan asumsi untuk masa yang

akan datang dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang

Page 5: Perencanaan Kurikulum

diinginkan, urutan kegiatan yang diperlukan, dan perilaku dalam batas-batas

yang dapat diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Perencanaan

adalah hubungan antara apa yang ada sekarang (what is) dengan bagaimana

seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan

tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber.

Menurut Newman perencanaan (planning) is deciding in advance what is

to be done. Sedangkan menurut A.Allen planning is the determination of a

course of action to achieve a desired result. Pada dasarnya yang dimaksud

dengan perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa

(what) siapa (Who) kapan (When) dimana (Where) mengapa (Why) dan

bagaimana (How) jadi perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang

berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan

pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-

program yang dilakukan.

(http://zzzfadhlan.wordpress.com/2010/11/05/beberapa-pengertian-planning-

perencanaan -dalam-organisasi/, 2010: diakses tanggal 25 April 2012)

C. Pengertian Kurikulum

Menurut KBBI (2002: 617) kurikulum adalah perangkat mata pelajaran

yang diajarkan pada lembaga pendidikan atau perangkat mata kuliah

mengenai bidang keahlian khusus.

Menurut J. Galen Saylor dalam Nasution (2008:4), Curriculum is the sum

total of school efforts to influence learning, whether in the classroom, on the

playground, or out of school.

Menurut Nasution (2008) kurikulum adalah sesuatu yang direncanakan

sebagai pegangan guna mencapai tujuan pendidikan. Sementara Smith dan

kawan-kawan memandang kurikulum sebagai pengalaman yang secara

potensial dapat diberikan kepada anak.

Kurikulum menurut Sistem Pendidikan Nasional adalah merupakan

seperangkat rencana dan pengaturan mengnai isi dan bahan pelajaran serta

cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-

mengajar. (Oemar Hamalik, 2008: 66)

Page 6: Perencanaan Kurikulum

Kurikulum menurut Oemar Hamalik (2008:65) adalah program

pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) baagi siswa

dimana dari berbagai program tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan

belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai

dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan

yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi

rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu

periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini

disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan

dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum, 2011: diakses tanggal 25 April

2012)

D. Perencanaan Kurikulum

1. Pengertian Perencanaan Kurikulum

Perencanaan kurikulum memiliki berbagai definisi. Menurut

Saidiharjo (2008), perencanaan kurikulum adalah sebuah proses di mana

para perencana mengambil bagian pada berbagai level pembuat keputusan

mengenai tujuan pembelajaran yang seharusnya, bagaimana tujuan dapat

direalisasikan melalui proses belajar-mengajar, dan apakah tujuan tersebut

memang tepat dan efektif.

Curriculum planning is the process of gathering, sorting, selecting,

balancing and synthesizing relevant information from many sources in

order to design those experiences that will assist learners in attaining the

goals of the curriculum. (Hass, 1987:6)

2. Substansi Perencanaan Kurikulum

Adapun substansi perencanaan kurikulum adalah sebagai berikut:

a. Upaya membantu anak didik untuk memperoleh pengalaman secara

maksimal.

b. Melibatkan banyak pihak, dan dilakukan dalam berbagai tingkat atau

hierarki vertikal maupun horisontal.

Page 7: Perencanaan Kurikulum

c. Dalam proses harus mengkaji banyak aspek dan persoalan, utamanya

untuk mengoptimalkan isi dan proses belajar mengajar.

d. Merupakan proses yang berkesinambungan, bukan usaha yang

selesai dalam sekali tindakan.

(http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=prinsip-prinsip%20

perencanaan

%20kurikulum&source=web&cd=1&ved=0CB4QFjAA&url=http%3A

%2F%2Fthinusyel.files.wordpress.com%2F2011%2F04%, 2011: diakses

25 April 2012)

3. Azas-azas Perencanaan Kurikulum

Perencanaan kurikulum disusun berdasarkan azas-azas sebagai

berikut:

a. Objektivitas

Perencanaan kurikulum memiliki tujuan yang jelas dan spesifik

berdasarkan tujuan pendidikan nasional, data input yang nyata

sesuai dengan kebutuhan.

b. Keterpaduan

Perencanaan kurikulum memadukan jenis dan sumber dari semua

disiplin ilmu, keterpaduan sekolah dan masyarakat, keterpaduan

internal, serta keterpaduan dalam proses penyampaian.

c. Manfaat

Perencanaan kurikulum menyediakan dan menyajikan pengetahuan

dan keterampilan sebagai bahan masukan untuk pengambilan

keputusan dan tindakan, serta bermanfaat sebagai acuan strategis

dalam penyelenggaraan pendidikan.

d. Efisiensi dan Efektivitas

Perencanaan kurikulum disusun berdasarkan prinsip efisiensi dana,

tenaga, dan waktu dalam mencapai tujuan dan hasil pendidikan.

e. Kesesuaian

Perencanaan kurikulum disesuaikan dengan sasaran peserta didik,

kemampuan tenaga kependidikan, kemajuan IPTEK, dan

perubahan/perkembangan masyarakat.

Page 8: Perencanaan Kurikulum

f. Keseimbangan

Perencanaan kurikulum memperhatikan keseimbangan antara jenis

bidang studi, sumber yang tersedia, serta antara kemampuan dan

program yang akan dilaksanakan.

g. Kemudahan

Perencanaan kurikulum memberikan kemudahan bagi para

pemakainya yang membutuhkan pedoman berupa bahan kajian dan

metode untuk melaksanakan proses pembelajaran.

h. Berkesinambungan

Perencanaan kurikulum ditata secara berkesinambungan sejalan

dengan tahapan, jenis, dan jenjang satuan pendidikan.

i. Pembakuan

Perencanaan kurikulum dibakukan sesuai dengan jenjang dan jenis

satuan pendidikan, sejak dari pusat sampai daerah.

j. Mutu

Perencanaan kurikulum memuat perangkat pembelajaran yang

bermutu, sehingga turut meningkatkan mutu proses belajar dan

kualitas lulusan secara keseluruhan.

(http://anan-nur.blogspot.com/2011/08/manajemen-perencanaan-

pengembangan.html, 2011: diakses 25 April 2012)

4. Prinsip-Prinsip Perencanaan Kurikulum

Menurut Saidiharjo (2004) untuk menghasilkan suatu kurikulum

yang baik, maka dalam proses perencanaan kurikulum sebaiknya

memperhatikan beberapa prinsip berikut:

a. Perencanaan kurikulum harus memperhatikan pengalaman siswa

(concerned with the experience of learner)

Perencanaan kurikulum adalah suatu kegiatan kompleks yang

mencakup berbagai kegiatan dalam kelas, gagasan dari berbagai

disiplin dan kelompok siswa. Perencanaan kurikulum harus

memperhatikan pengalaman siswa, hal ini dimaksudkan agar

kebutuhan siswa dalam kegiatan belajar dapat tertampung dengan

Page 9: Perencanaan Kurikulum

baik. Sehingga diharapkan siswa mampu untuk belajar dengan

maksimal.

b. Perencanaan kurikulum mencakup proses dan isi (involes about

content and process)

Dalam perencanaan kurikulum, ada hubungan timbal balik antara isi

dan penekanan proses.

c. Perencanaan kurikulum meliputi berbagai persoalan dan topik

(involves about variety of issues and topics)

Dalam fokus perencanaan kurikulum, dibahas bermaam-macam

komponen dan berbagai situasi proses belajar-mengajar.

d. Perencanaan kurikulum melibatkan berbagai macam kelompok

masyarakat (involves many groups)

Kurikulum dan pendidikan bukanlah merupakan tanggung-jawab

satu kelompok saja. Dibutuhkan kontribusi dan partisipasi sejumlah

kelompok sehingga keberadaan kurikulum menjadi lebih kaya dan

bermanfaat. Persepsi tentang kurikulum dari berbagai kelompok

terwakili dalam perencaaan kurikulum, termasuk guru,

penyelenggara sekolah, koordinator kurikulum, kepala sekolah,

komite pendidikan, dan sebagainya.

e. Perencanaan kurikulum meliputi berbagai level atau tingkatan (takes

place at many levels)

Perencanaan kurikulum memungkinkan pelajar mencapai tujuan

pendidikan nasional. Akhirnya bermacam-macam tingkat

perencanaan kurikulum tersedia, artinya beberapa kelompok

mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses. Oleh

karena itu, perencanaan kurikulum meliputi beberapa level.

Level perencanaan kurikulum tersebut diantaranya adalah:

a) Nasional (at the National Level)

b) Provinsi (at the State Level)

c) Kota/kab (System-wide Level)

d) Sekolah (at the Building Level)

e) Kelompok kerja guru (at the Teacher Team Level)

Page 10: Perencanaan Kurikulum

f) Individu guru (by the Individual Teacher)

g) Tingkat kelas (at the Classroom Level)

(http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=prinsip-prinsip%20

perencanaan

%20kurikulumsource=web&cd=1&ved=0CB4QFjAA&url=http%3A

%2F%2Fthinusyel.files.wordpress.com%2F2011%2F04, 2011:

diakses 25 April 2012)

f. Perencanaan kurikulum merupakan suatu proses berkelanjutan

(continuous process).

Ketika para peserta didik masuk dalam suatu fase, secara alami

mereka berusaha menyelesaikan suatu fase untuk masuk menuju suatu

fase berikutnya. Ketika sebuah keputusan tidak dievaluasi atau

evaluasi yang sudah dilakukan tidak menjadi rujukan pada suatu

program pengembangan, maka dapat dikatakan bahwa suatu proses

akan terhenti. Sedangkan perencaan kurikulum adalah merupakan

sebuah proses yang berkelanjutan agar keberlanjutan dunia pendidikan

menjadi dinamis dan lancar.

Ada delapan prinsip yang harus diperhatikan dalam kegiatan

manajemen perencanaan kurikulum, yaitu:

a. Perencanaan yang dibuat harus memberikan kemudahan dan mampu

memicu pemilihan dan pengembangan pengalaman belajar yang

potensial sesuai dengan hasil (tujuan) yang diharapkan sekolah.

b. Perencanaan hendaknya dikembangkan oleh guru sebagai pihak yang

langsung bekerja sama dengan siswa.

c. Perencanaan harus memungkinkan para guru menggunakan prinsip-

prinsip belajar dalam memilih dan memajukan kegiatan-kegiatan

belajar di sekolah.

d. Perencanaan harus memungkinkan para guru menyesuaikan

pengalaman-pengalaman dengan kebutuhan-kebutuhan

pengembangan, kesanggupan, dan taraf kematangan siswa (level of

pupils).

Page 11: Perencanaan Kurikulum

e. Perencanaan harus menggiatkan para guru untuk mempertimbangkan

pengalaman belajar sehingga anak-anak dilibatkan dalam kegiatan-

kegiatan di dalam dan di luar sekolah.

f. Perencanaan harus merupakan penyelenggaraan suatu pengalaman

belajar yang kontinyu sehingga kegiatan-kegiatan belajar siswa dari

sejak awal sungguh mampu memberikan pengalaman.

g. Kurikulum harus direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu

membantu pembentukan karakter, kepribadian, dan perlengkapan

pengetahuan dasar siswa yang bernilai demokratis dan yang sesuai

dengan karakter kebudayaan bangsa Indonesia.

h. Perencanaan harus realistis, feasible (dapat dikerjakan), dan

acceptable (dapat diterima dengan baik).

(http://anan-nur.blogspot.com/2011/08/manajemen-perencanaan-

pengembangan.html, 2011: diakses 25 April 2012)

Konsekuensi logis dari pemahaman kurikulum dalam arti luas adalah

guru perlu mengembangkan silabus dan RPP yang bersumber pada kurikulum

dalam arti produk ke dalam tujuan, program, dan pengalaman belajar peserta

didik yang nilai aktual sesuai dengan perkembangan masyarakat global.

Oleh karena itu sekolah juga dapat dan perlu direkayasa sebagai

kurikulum pembelajaran IPS. Dengan demikian peserta didik akan

memperoleh pengalaman belajar yang tidak hanya tekstual tetapi juga bersifat

kontekstual kontemporer.

Seorang guru Pendidkan IPS yang mampu menjabarkan kurikulum ke

dalam silabus dan RPP berarti telah terlibat dalam kegiatan perencanaan

kurikulum pada level yang amat spesifik, yaitu tingkat kelas.

Page 12: Perencanaan Kurikulum

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Prinsip adalah pedoman yang benar yang digunakan sebagai dasar

berpikir dan bertindak. Perencanaan adalah hubungan antara apa yang ada

sekarang (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang

bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program, dan alokasi

sumber daya.

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan

yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi

rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu

periode jenjang pendidikan. perencanaan kurikulum adalah sebuah proses di

mana para perencana mengambil bagian pada berbagai level pembuat

keputusan mengenai tujuan pembelajaran yang seharusnya, bagaimana tujuan

dapat direalisasikan melalui proses belajar-mengajar, dan apakah tujuan

tersebut memang tepat dan efektif.

Perencanaan kurikulum harus memenuhi beberapa prinsip diantaranya

adalah memperhatikan pengalaman siswa, mencakup proses dan isi, meliputi

berbagai topi, melibatkan seluruh komponen masyarakat, mencakup semua

level dan terus dikembangkan secara berkelanjutan.

Mengingat pentingnya perencanaan kurikulum, maka seluruh prinsip-

prinsip perencanaan kurikulum diatas harus dipenuhi demi terbentuknya

sebuah kurikulum yang baik dan sesuai dengan kebutuhan riil perkembangan

jaman.

B. Saran

Perencanaan kurikulum yang sudah ada hendaknya mampu dirumuskan

berdasarkan prinsip-prinsip serta asas-asas yang ada, sehingga akan mampu

tercipta kurikulum yang benar-benaar sesuai dengan kebutuhan dan mampu

menjawab perkembangan serta kebutuhan jaman.

Page 13: Perencanaan Kurikulum

DAFTAR PUSTAKA

Hamzah B.Uno. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hass, Glenn. (1987). Curriculum Planning: A New Approach. (Fifth Edition). Boston: Allyn and Bacon.

S.Nasution. 2008. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara

_________. 2008. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Oemar Hamalik. 2008. Proses Belajar-Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. KBBI, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

http://zzzfadhlan.wordpress.com/2010/11/05/beberapa-pengertian-planning-perencanaan -dalam-organisasi/, 2010: diakses tanggal 25 April 2012)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum, 2011: diakses tanggal 25 April 2012)

(http://anan-nur.blogspot.com/2011/08/manajemen-perencanaan-pengembangan.html, 2011: diakses 25 April 2012)

(http://carapedia.com/pengertian_definisi_prinsip_info2118.html (2011: diakses tanggal 12 Mei 2012)

(http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=prinsip-prinsip%20perencanaan%20kurikulum source=web&cd=1&ved=0CB4QFjAA&url=http%3A%2F%2Fthinusyel.files.wordpress.com%2F2011%2F04%, 2011: diakses 25 April 2012)

Page 14: Perencanaan Kurikulum

LAMPIRAN:

HANDOUT SLIDE PRESENTASI