Perencanaan Jaringan Wimax - Danika Trientin - 211123008
-
Upload
danika-trientin -
Category
Documents
-
view
22 -
download
6
Transcript of Perencanaan Jaringan Wimax - Danika Trientin - 211123008
![Page 1: Perencanaan Jaringan Wimax - Danika Trientin - 211123008](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020401/55cfe3785503467d968b4795/html5/thumbnails/1.jpg)
PERENCANAAN JARINGAN WIMAX
(jawaban nomor 4 point a)
Sesuai dengan petunjuk soal, maka akan dilakukan perancangan jaringan wimax untuk PT.
Wimaxindo Gelora Pratama (WGP), yaitu sebagai berikut
Data Awal
Daerah : Kota Malang, Jawa Timur
Jumlah penduduk : 820.243 jiwa
Luas daerah pengamatan : 110,06 Km2
Frekuensi yang digunakan = 2,3 GHz
Lebar pita = 20 MHz
Channel BW (MHz) RB Number Subcarrier Number Transmission BW (MHz)
1.4 6 72 1.08
3 15 180 2.7
5 25 300 4.5
10 50 600 9
15 75 900 13.5
20 100 1200 18
Perancangan akan dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui coverage planning dan capacity
planning, selanjutnya akan dipilih salah satu nilai yang dihasilkan dengan pendekatan
terhadap keadaan yang paling memungkinkan di lapangan.Pada coverage planning parameter
yang dilibatkan hanyalan parameter MAPL (maximum allowed path loss), kemudian dari
MAPL yang ada dapat dicari luas site yang diperlukan. Sementara itu pada capacity planning,
hal-hal yang dilibatkan ada permintaan dari pelanggan dilihat dari model trafik dan jenis
layanan yang diakses, sehingga biasanya lebih mendekati dengan kenyataan. Proses coverage
planning dan capacity planning dapat dilihat dengan lebih jelas pada bagan di bawah ini:
![Page 2: Perencanaan Jaringan Wimax - Danika Trientin - 211123008](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020401/55cfe3785503467d968b4795/html5/thumbnails/2.jpg)
1. Coverage Planning
Langkah yang pertama kali dilakukan pada coverage planning ada menghitung nilai MAPL
dari sisi downlink dan uplink.
a. MAPL pada sisi uplink
![Page 3: Perencanaan Jaringan Wimax - Danika Trientin - 211123008](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020401/55cfe3785503467d968b4795/html5/thumbnails/3.jpg)
Uplink Link Budget Wimax
Unit Value Info
Data Rate Kbps 1024
Transmitter - UE
a. Tx Power dBm 23 a
b. Tx Antenna Gain dB 0 b
c. Body Loss dB 0 c
d. EIRP dBm 23 a+b+c
Receiver
e. Noise Figure dB 2.2 e
f. Thermal Noise dBm -107.13 k*T*B
g. SINR dB -1.95 g QPSK
h. Receiver Sensitivity dBm -106.88 e+f+g
i. Interference Margin dB 1.81 i
j. TMA Gain dB 2 j
k. Rx antenna gain dBi 18 k
l. Loss System dB 0.4 l
MAPL dB 147.67 d-h-i+j+k-l
Sehingga pada perhitungan MAPL untuk sisi uplink diperoleh nilai MAPL sebesar
147,67 dB.
b. MAPL pada sisi downlink
![Page 4: Perencanaan Jaringan Wimax - Danika Trientin - 211123008](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020401/55cfe3785503467d968b4795/html5/thumbnails/4.jpg)
Downlink Link Budget Wimax
Unit Value Info
Transmiter Kbps 2048
Transmitter
a. Tx Power dBm 43 a
b. Tx Antenna Gain dB 18 b
c. Loss System dB -2 c
d. EIRP dBm 59 a+b+c
Receiver - UE
e. Ue Noise Figure dB 7 e
f. Thermal Noise dBm -104.45 k*T*B
g. SINR dB -1.8 g
h. Receiver Sensitivity dBm -99.25 e+f+g
i. Interference Margin dB 1.78 i
j. Control Channel Overhead dB 1 j
k. Rx antenna gain dBi 0 k
![Page 5: Perencanaan Jaringan Wimax - Danika Trientin - 211123008](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020401/55cfe3785503467d968b4795/html5/thumbnails/5.jpg)
l. Body Loss dB 0 l
MAPL dB 155.47 d-h-i-j+k-l
Dari perhitungan ini dapat diketahui bahwa nilai dari MAPL di sisi downlink adalah sebesar
155,47, lebih besar daripada nilai MAPL pada sisi uplink. Selanjutnya akan dipilih salah satu
nilai yang akan digunakan pada perencanaan jaringan. Dari nilai yang diperoleh, disesuaikan
dengan kondisi di lapangan dan dengan kemampuan UE untuk berkomunikasi, maka akan
digunakan MAPL pada sisi uplink. Kemudian untuk model propagasi yang digunakan adalah
model SUI (Stanford University Interim) yang diperoleh dari percobaan AT&T wireless
service pada sejumlah area di United States. Model ini menyertaan perhitungan path loss
yang dipengaruhi oleh factor jarak antara transmitter dan receiver, ketingggian antenna,
frekuensi carrier, dan terrain type. Persamaan model SUI adalah:
Lp = 109,78 + 47,9 log (d/100)
147,67 = 109,78 + 47,9 log (d/100)
147,67 – 109,78 = 47,9 log (d/100)
37,89 = 47,9 log (d/100)
Log (d/100) = 37,89/47,9
Log (d/100) = 0,791
d/100 = 6,18
d = 618 m
Luas cell (3 sektor tiap BTS) = 1,95 x 2,6 x d2 = 1,95 x 2,6 x 618
2 = 1.936.354,68 m
2
Jumlah BTS =
=
= 56,83876055 = 57 BTS
![Page 6: Perencanaan Jaringan Wimax - Danika Trientin - 211123008](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020401/55cfe3785503467d968b4795/html5/thumbnails/6.jpg)
2. Capacity Planning
a. Jumlah Pelanggan Potensial
sebuah jaringan WIMAX akan digelar di Kota Malang yang merupakan suatu kawasan
pemukiman dengan jumlah penduduk 820.243 jiwa dengan luas area 110,06 Km2.
Struktur demografi dari Kota Malang adalah sebagai berikut:
Data kependudukan Kota Malang
USIA JUMLAH
0 – 4 th 61.351
5 – 9 th 62.412
10 – 14 th 60.405
15 – 19 th 79.300
20 – 24 th 97.775
25 – 29 th 76.544
30 – 34 th 65.882
35 – 39 th 60.974
40 – 44 th 57.694
45 – 49 th 51.291
50 – 54 th 44.737
55 – 59 th 33.374
60 – 64 th 23.098
65 – 69 th 17.878
70 – 74 th 12.808
75+ th 14.720
Jumlah penduduk dalam usia produktif yaitu 14 – 54 th adalah sebanyak 534.197 jiwa
tahun Pengguna
Handset
Pelanggan
WIMAX
Pengguna
Operator WGP
2012 427.358 85.472 76.925
Jumlah pengguna handset diasumsikan sejumlah 80% dari jumlah penduduk berusia
produltif, yaitu sekitar 534.197 x 80% = 427.358 jiwa.
Untuk jumlah pelanggan yang menggunakan teknologi Wimax diperkirakan sejumlah 20%
dari jumlah pengguna handset. Asumsi seniali 20% muncul karena teknologi yang ada saat
ini bermacam-macam, misalnya saja GSM, CDMA, dan Wimax sendiri. Dari sejumlah
pengguna handset, pengguna paling banyak diasumsikan untuk pengguna GSM sebesar 50%
yang kemudian disusul oleh pengguna CDMA sebesar 30% dan pengguna wimax sebesar
20%, sehingga banyaknya pengguna Wimax dari seluruh pengguna handset adalah sebesar
20% x 427.358 jiwa.
![Page 7: Perencanaan Jaringan Wimax - Danika Trientin - 211123008](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020401/55cfe3785503467d968b4795/html5/thumbnails/7.jpg)
Untuk jumlah pelanggan yang akan menggunakan layanan dari PT. WGP, karena penyedia
layanan wimax masih sangat sedikit di Indonesia, maka WGP merasa optimis untuk mampu
menguasai hampir keseluruhan pengguna Wimax, yaitu sekitar 90% sehingga jumlahnya
90% x 85.472 = 76.925 jiwa.
User prediction in 5 years
Un = U0 (1 + gf)n
U1 = U0 (1 + gf)n
= 76.925 (1 + 0,03)1 = 79.343, asumsi nilai growth factor (gf) = 3% per
tahun
U2 = U0 (1 + gf)n
= 76.925 (1 + 0,03)2 = 81.610 user
U3 = U0 (1 + gf)n
= 76.925 (1 + 0,03)3 = 84. 059 user
U4 = U0 (1 + gf)n
= 76.925 (1 + 0,03)4 = 86.580 user
U5 = U0 (1 + gf)n
= 76.925 (1 + 0,03)5 = 89.178 user
Cu = Un/ Lu , urban area density
= 89.178 / = 810,267127 user/km2
Layanan yang diberikan
Jenis Layanan
Bandwidth Tiap
Layanan (Kbps)
Penetrasi penggguna tiap
layanan
Durasi
Panggilan
BHCA
(Busy
Hour Call
Attempt)
Voice 64 50% 60 0,55
FTP 1000 25% 30 0,15
Video 384 25% 40 0,3
Perhitungan offered bit quantity (OBQ)
Asumsi yang digunakan adalah bahwa trafik terpadat terjadi secara bersamaan, dimana jam
dengan trafik terdapat pada pukul 09.00 – 12.00 dan trafik perencanaan diambil pada jam tersibuk
pada hari kerja. Pada perhitungan ini Kota Malang dianggap sebagai satu jenis daerah yaitu suburban
karena jumlah penduduknya hampir merata di seluruh daerah.
Dari perhitungan OBQ akan diperoleh suatu nilai dengan satuan Kbit/hour/km2. Selanjutnya
kapasitas informasi yang terdapat pada tiap sel UMTS dibagi dengan OBQ dalam kbps/km2 sehingga
didapatkan luas cakupan sel dalam km2. dengan didapatkannya luas cakupan sel tersebut maka dapat
diperoleh jumlah sel yang dibutuhkan.
![Page 8: Perencanaan Jaringan Wimax - Danika Trientin - 211123008](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020401/55cfe3785503467d968b4795/html5/thumbnails/8.jpg)
OBQ = σ x p x d x BHCA x BW
Dimana :
σ : kepadatan pelanggan potensial dalam suatu daerah [user/km2]
p : penetrasi pengguna tiap layanan
d : lama panggilan efektif [s]
BHCA : Busy Hour Call Attempt [call/s]
BW : bandwidth tiap layanan [Kbps]
Untuk layanan voice
OBQ = σ x p x d x BHCA x BW voice
= 810,267127 x 0,5 x 60 x 0,55 x 64
= 855.642,0861 user/km2
Untuk layanan FTP
OBQ = σ x p x d x BHCA x BW FTP
= 810,267127 x 0,25 x 30 x 0,15 x 1000
= 911.550,5179 user/km2
Untuk layanan Video
OBQ = σ x p x d x BHCA x BW Video
= 810,267127 x 0,25 x 30 x 0,3 x 384
= 933.427,7303 user/km2
Jumlah OPQ dari seluruh layanan = OPQ voice + OPQ FTP + OPQ video
= 855.642,0861 + 911.550,5179 + 933.427,7303
= 2.700.620,334 user/km2
Luas cakupan satu sel = Kapasitas informasi tiap sel
Offerred Bit Quantity (OBQ)
= 16.000 Kbps/sel
2.700 Kbps/km 2
= 5,925925926 Km 2 /sel
![Page 9: Perencanaan Jaringan Wimax - Danika Trientin - 211123008](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022020401/55cfe3785503467d968b4795/html5/thumbnails/9.jpg)
Jumlah sel yang diperlukan dapat dicari denga persamaan :
Jumlah BTS = maxnSelWiLuasCakupa
layananLuasAreaPe
= 925925926,5
06,110
= 19 BTS
Kesimpulan:
Jumlah BTS yang diperlukan dilihat dengan menggunakan perencanaan coverage adalah
sejumlah 57 BTS, sedangkan pada perencanaan capacity sejumlah 19 BTS. Hasil yang
diperoleh tidak sama karena parameter yang dijadikan pedoman juga berbeda. Namun kondisi
yang sesuai dengan kenyataan di lapangan adalah dari hasil capacity planning yang
melibatkan parameter kebutuhan pelanggan, sehingga pada perencanaan kali ini akan
digunakan BTS sejumlah 19 buah.