PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI WISATA PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/57129/3/SKRIPSI TANPA BAB...

44
PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI WISATA PENDIDIKAN PADA LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS LAMPUNG (Skripsi) Oleh RAHMAWATI SA’DIYAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Transcript of PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI WISATA PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/57129/3/SKRIPSI TANPA BAB...

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI WISATA PENDIDIKAN

PADA LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

RAHMAWATI SA’DIYAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

ABSTRAK

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI WISATA PENDIDIKANPADA LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh

Rahmawati Sa’diyah

Kampus Universitas Lampung berpotensi untuk menjadi sebuah destinasi wisata

pendidikan. Perencanaan jalur interpretasi wisata pendidikan di Universitas

Lampung diperlukan untuk mengakomodasi peningkatan kebutuhan pengguna

lanskap kampus saat ini dan masa yang akan datang. Pembuatan jalur interpretasi

wisata akan mempermudah pengelolaan program wisata pendidikan sehingga

dapat menyelaraskan kegiatan antara civitas academica dan wisatawan.

Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan jalur interpretasi wisata

pendidikan di Universitas Lampung. Penelitian dilaksanakan di Universitas

Lampung pada November 2017 hingga November 2018. Metode penelitian

menggunakan pendekatan perencanaan Gunn (1994) berdasarkan peta master

plan. Evaluasi objek wisata menggunakan metode Hendee, Stankey, dan Lucas

(1978) dan Gunn (1994) yaitu pemberian skor pada setiap objek wisata.

Perencanaan jalur interpretasi pada lanskap kampus menggunakan data primer dan

sekunder. Hasil penelitian menunjukkan potensi lanskap kampus Unila menjadi

destinasi wisata pendidikan berupa (1) jalur wisata berdasarkan tematik keilmuan

yang terdiri dari jalur wisata pendidikan alam, sosial, keteknikan, dan religi, dan

(2) jalur wisata berdasarkan durasi kegiatan yang terdiri dari jalur wisata

pendidikan < 4 jam, 4 – 8 jam, dan menginap.

Kata kunci: interpretasi, jalur, perencanaan, unila, wisata

Rahmawati Sa’diyah

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI WISATA PENDIDIKAN

PADA LANSKAP KAMPUS UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh

RAHMAWATI SA’DIYAH

(Skripsi)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

pada

Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak ketiga dari lima bersaudara, pasangan Bapak Muhammad

Suhud (Alm) dan Ibu Mutiah. Penulis dilahirkan di Subik pada 11 Oktober 1991.

Penulis mengenyam pendidikan dasar di SD Negeri 1 Subik (1998 – 2003).

Pendidikan menengah pertama penulis tempuh di SMP Negeri 1 Kotabumi (2003

– 2006), dilanjutkan di SMA Negeri 1 Kotabumi (2006 – 2009). Penulis diterima

sebagai mahasiswa Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas

Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN) pada 2011.

Selama menjadi mahasiswa, penulis mengikuti berbagai organisasi kampus.

Penulis pernah menjadi pengurus Persatuan Mahasiswa Agroteknologi (Perma

AGT) sebagai anggota Bidang Kaderisasi (2012 – 2014). Selain itu, penulis aktif

di Forum Studi Islam Fakultas Pertanian (FOSI FP) sebagai Bendahara Biro BBQ

(2012 – 2013), dilanjutkan sebagai Wakil Ketua Umum (2013 – 2014). Penulis

juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Bina Rohani Islam Mahasiswa Universitas

Lampung (UKM Birohmah Unila) sebagai Ketua Badan Khusus Pemberdayaan

Muslimah (2014 – 2015). Pada 2013 - 2016, penulis turut menjadi relawan dalam

komunitas sosial Sahabat Pulau Lampung (SPL) dan Petani Muda Lampung

(PML).

Penulis pernah mengikuti berbagai ajang kompetisi karya tulis ilmiah. Beberapa

prestasi yang diraih adalah PKM Kewirausahaan (2014), PKM Pengabdian

Masyarakat (2015), dan Juara 3 Nasional Writing Competition dalam ajang

Indocement Award “Indonesia Most Prestigious Construction Award” 2016.

Pada ajang olahraga internasional Asian Games dan Asian Para Games 2018

Jakarta – Palembang berkesempatan menjadi volunteer of broadcast department.

Pada 2014, penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di Laboratorium Kultur

Jaringan LIPI Kebun Raya Bogor. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) penulis

laksanakan pada 2016 di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Meraksa Aji, Kabupaten

Tulang Bawang, Lampung. Penulis menyukai komoditas sayur, buah, dan bunga

sehingga memilih konsentrasi Hortikultura sebagai konsentrasi perkuliahan.

Arsitektur lanskap menjadi topik yang dipilih oleh penulis dalam menyelesaikan

tugas akhir perkuliahan.

PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan kasih dan sayang-Nyaskripsi ini dapat terselesaikan.

Aku persembahkan karya sederhana ini kepada Ibu Mutiah, Ibuku tercinta, Ibuguru yang cantik nan cerdas; Alm. Papaku sayang; Bapak dan Ibu dosenku di

kampus; kakak – kakak dan adik – adikku; serta sosok - sosok tersayang yang takpernah berhenti mengirimkan doa, semangat, dan dukungan untuk terus tumbuh di

semua fase kehidupan ini, serta untuk almamater yang kubanggakan,“I’m blessed to be a part of you”.

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas kasih sayang dan cinta-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul

“Perencanaan Jalur Interpretasi Wisata Pendidikan pada Lanskap Kampus

Universitas Lampung” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

(1) Bapak Ir. Setyo Widagdo, M.Si., selaku Pembimbing Pertama yang telah

memberikan bimbingan berupa ilmu, motivasi, arahan, saran, dan nasihat

selama perkuliahan, penelitian, dan penulisan skripsi;

(2) Ibu Ir. Rugayah, M.P., selaku Pembimbing Kedua yang telah memberikan

bimbingan selama perkuliahan, penelitian, dan penulisan skripsi;

(3) Bapak Ir. Kus Hendarto, M.S., selaku Pembahas yang telah memberikan

ilmu, kritik, dan saran dalam penyelesaian skripsi;

(4) Bapak Dr. Ir. M. Ach. Syamsul Arif, M.Sc., selaku Pembimbing Akademik

yang selalu memberikan nasehat, motivasi, dan arahan selama perkuliahan;

(5) Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung;

(6) Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Agroteknologi;

(7) Seluruh dosen dan staf di Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian

Universitas Lampung;

(8) Papa dan Ibuku tercinta;

(9) Mas Heri, Mas Wahyu, Rizka, Toni, Arin, dan Abang serta keluarga besarku

tersayang;

(10)Keluarga di Rumah Kedua: Ningrum, Titis, Fera, Braja, Isah, Ana, Nida,

Maya, Eka, Widya, Nia, dan Duta;

(11)Sahabat tercinta: Mutia Kusuma Wardani, Nur Anisa, dan Ajeng;

(12)Teman – teman di Lab. Termodinamika, terkhusus Selviana Larasati;

(13) Ibu Dr. Ir. Maria Viva Rini, M.Si., dan teman – teman di Lab. Produksi

Perkebunan (Ilmu Tanaman): Mbak Retta, Mbak Novri, Mbak Anggun,

Ahmad, dan Adik – adik penelitian;

(14) Teman – teman, senior, dan junior di Perma AGT 2012 – 2014, FOSI FP

2012 – 2014, Birohmah 2014 – 2015, Sahabat Pulau Lampung, dan Petani

Muda Lampung;

(15)Teman – teman volunter, kakak – kakak official, dan seluruh atlet di Asian

Games dan Asian Para Games 2018 yang senantiasa menginspirasi.

Semoga Allah SWT membalas semua amal baik yang telah dilakukan dan

mengumpulkan kita kembali di syurga-Nya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Aamiin.

Bandar Lampung, 27 Desember 2018Penulis,

Rahmawati Sa’diyah

“Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, makaitu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi

Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti?”(QS. Al Qasas ayat 60)

Diriwayatkan dari Jabir r.a, Rasulullah saw bersabda,”Orang beriman itu bersikapramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dansebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.”

(HR. Thabrani dan Daruquthni)

Perempuan harus begitu, kemanapun langkahnya, setinggi apapun ilmunya, seluasapapun pergaulannya, tetap meletakkan Tuhan sebagai prioritas.

(Julty Bida)

Man grows up with praise, also scorn.(Rahmawati Sa’diyah)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ............................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

1.3 Manfaat Penelitian ..................................................................... 3

1.4 Landasan Teori ........................................................................... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 8

2.1 Pengertian Wisata Pendidikan (Educational – Tourism) .......... 8

2.2 Wisata Pendidikan Kampus ...................................................... 9

2.3 Kondisi Umum Universitas Lampung ...................................... 10

2.4 Pengertian Interpretasi Wisata .................................................. 13

2.5 Pengertian Jalur Interpretasi Wisata .......................................... 14

III. METODE PENELITIAN ............................................................ 16

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................... 16

3.2 Alat dan Bahan ......................................................................... 16

3.3 Batas Penelitian ........................................................................ 16

3.4 Metode Penelitian ..................................................................... 16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 21

4.1 Hasil Inventarisasi .................................................................... 21

4.2 Analisis dan Sintesis ................................................................ 47

4.3 Konsep Wisata Pendidikan Kampus ........................................ 57

4.4 Jalur Interpretasi Wisata Pendidikan Kampus ......................... 58

V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 98

5.1 Simpulan ................................................................................. 98

5.2 Saran ....................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 100

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jenis, bentuk, sumber, dan cara pengambilan data ......................... 18

2. Fasilitas penunjang kegiatan akademik di Fakultas Pertanian ........ 26

3. Fasilitas penunjang kegiatan akademik di Fakultas Teknik ............ 26

4. Fasilitas penunjang kegiatan akademik di Fakultas Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam ........................................................... 27

5. Fasilitas penunjang kegiatan akademik di Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan ....................................................................... 28

6. Fasilitas penunjang kegiatan akademik di Fakultas Kedokteran .... 28

7. Fasilitas penunjang kegiatan akademik di Fakultas Ilmu Sosialdan Politik ....................................................................................... 28

8. Fasilitas penunjang kegiatan akademik di Fakultas Hukum ........... 28

9. Fasilitas penunjang kegiatan akademik di Fakultas Ekonomidan Bisnis ........................................................................................ 28

10. Fasilitas lainnya ............................................................................... 29

11. Fasilitas kampus yang berpotensi menjadi objek wisata berdasarkanpilihan responden ............................................................................ 30

12. Analisis potensi fasilitas penunjang akademik ............................... 49

13. Analisis potensi fasilitas penunjang akademik berdasarkankriteria pengunjung ......................................................................... 50

14. Analisis potensi fasilitas penunjang kegiatan mahasiswadan fasilitas publik .......................................................................... 51

15. Analisis potensi fasilitas penunjang kegiatan mahasiswadan fasilitas publik berdasarkan kriteria pengunjung ...................... 51

16. Sintesis objek wisata utama ............................................................ 52

17. Sintesis objek wisata penunjang ...................................................... 53

18. Sintesis objek wisata pelengkap ...................................................... 56

19. Daftar objek wisata di kampus Unila .............................................. 59

20. Rute dan rincian kegiatan wisata pendidikan alam ......................... 62

21. Rute dan rincian kegiatan wisata pendidikan sosial ........................ 66

22. Rute dan rincian kegiatan wisata pendidikan keteknikan ............... 72

23. Rute dan rincian kegiatan wisata pendidikan religi ........................ 77

24. Rute dan rincian kegiatan wisata pendidikan harian < 4 jam ......... 80

25. Kombinasi objek wisata pada jalur wisata pendidikanharian 4 – 8 jam ............................................................................... 84

26. Rute dan rincian kegiatan wisata pendidikan harian 4 – 8 jam ....... 84

27. Rute dan rincian kegiatan wisata pendidikan menginaphari ke – 1 ........................................................................................ 89

28. Rute dan rincian kegiatan wisata pendidikan menginaphari ke – 2 ........................................................................................ 92

29. Survei responden usia pelajar ......................................................... 104

30. Rekapitulasi hasil survei responden usia pelajar ............................. 106

31. Survei responden usia dewasa ......................................................... 110

32. Rekapitulasi hasil survei responden usia dewasa ............................ 111

33. Daftar vegetasi pemikat kupu – kupu .............................................. 117

34. Daftar tanaman pemikat burung ....................................................... 117

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tahap kegiatan penelitian ............................................................... 17

2. Jenis sarana dan bidang pendidikan ................................................ 19

3. Peta ruang dan sirkulasi kampus Universitas Lampung ................. 23

4. Peta sebaran objek wisata potensial ................................................ 29

5. Fasilitas Laboratorium Ilmu Tanaman: (a) Laboratorium KulturJaringan dan (b) Rumah Kaca Ilmu Tanaman................................... 32

6. Aktivitas di dalam Laboratorium Ilmu Tanah: (a) ruang praktikumdan (b) ruang alat. ............................................................................. 33

7. Kegiatan early agroeducation di LTPD: (a) pemberian materidi dalam kelas dan (b) praktik persiapan budidaya tanaman. ........... 35

8. Laboratorium Hidrolika: (a) gedung laboratorium dan(b) Miniatur Irigasi ............................................................................ 36

9. Aktivitas pengunjung Laboratorium Teknik Komputer (URO):(a) penyampaian materi indoor dan (b) atraksi drone outdoor ........ 37

10. Praktikum mahasiswa Ilmu Komunikasi: (a) aktivitas broadcastingdan (b) aktivitas praktik dasar – dasar fotografi outdoor ................. 38

11. Aktivitas pengunjung Laboratorium Pembelajaran Geografi:kegiatan praktik indoor dan (b) pengarahan kegiatan ...................... 39

12. Kegiatan simulasi persidangan ........................................................ 39

13. Arboretum: (a) Arboretum Perpustakaan dan (b) ArboretumBeringin............................................................................................. 41

14. English area FEB ........................................................................... 42

15. Aktivitas mahasiswa di Pusat Kegiatan Mahasiswa Unila:aktivitas on air di Radio Kampus dan (b) aktivis UKM Bahasa dan Seniyang sedang berlatih menari.............................................................. 43

16. Penangkaran Rusa: (a) aktivitas rekreasi melihat rusa danb) aktivitas rusa di dalam penangkaran. ............................................ 44

17. Suasana dan aktivitas di dalam masjid Al Wasi’i ........................... 45

18. Suasana kolam renang Unila pada Minggu pagi:(a) kolam renang 1,5 meter dan (b) kolam renang 2 – 5 meter......... 46

19. Kebun Percobaan Rusunawa: (a) embung yang berukuran palingluas dan (b) lahan yang digunakan untuk praktikum. ....................... 47

20. Peta objek potensial dalam program wisata pendidikan ................ 48

21. Sebaran objek wisata pada konsep ruang wisata pendidikan .......... 58

22. Objek wisata pendidikan alam ........................................................ 61

23. Peta jalur wisata pendidikan alam .................................................. 65

24. Objek wisata pendidikan sosial ....................................................... 66

25. Peta jalur wisata pendidikan sosial ................................................. 70

26. Objek wisata pendidikan keteknikan .............................................. 71

27. Peta jalur wisata pendidikan keteknikan ......................................... 75

28. Objek wisata pendidikan religi ........................................................ 76

29. Peta jalur wisata pendidikan religi .................................................. 79

30. Peta jalur wisata pendidikan harian < 4 jam ................................... 83

31. Peta jalur wisata pendidikan harian 4 – 8 jam ................................. 88

32. Objek wisata utama pada jalur wisata pendidikan menginap ........... 89

33. Peta jalur wisata pendidikan menginap ........................................... 95

34. Usulan struktur manajemen wisata pendidikan di UniversitasLampung ......................................................................................... 96

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia pariwisata telah berkembang menjadi sebuah fenomena global. Kegiatan

wisata menjadi kebutuhan dasar bagi setiap orang. Hal ini disebabkan oleh

perubahan struktur sosial ekonomi negara dan peningkatan taraf ekonomi

masyarakat (UU RI Nomor 10 Tahun 2009). Pada 2016, tercatat sebanyak 6 juta

wisatawan nusantara yang melakukan kegiatan wisata dengan nilai pertumbuhan

sebesar 1,97% (Kemenparekraf, 2016). Kegiatan wisata, selain bertujuan untuk

mengisi waktu luang, juga karena motivasi bisnis, olahraga, dan pendidikan.

Kota Bandar Lampung memiliki letak yang cukup strategis karena dekat dengan

beberapa daerah wisata berupa wisata pantai, wisata alam, dan wisata budaya.

Selain itu, Kota Bandar Lampung merupakan daerah tujuan wisata perkotaan bagi

masyarakat Lampung. Bentuk wisata lain yang dapat dikembangkan adalah

wisata pendidikan. Hal ini didukung oleh keberadaan berbagai kampus perguruan

tinggi di dalam kawasan kota, salah satunya adalah kampus Universitas Lampung.

Universitas Lampung (Unila) merupakan perguruan tinggi pertama dan tertua di

Provinsi Lampung. Unila resmi terdiri pada 1965 dan terletak di tiga lokasi

berbeda, yaitu Jalan Hasanudin Nomor 34; kompleks Jalan Jendral Suprapto

Nomor 61 Tanjungkarang; dan kompleks Jalan Sorong Cimeng, Telukbetung.

2

Sejak 1978 kegiatan pembelajaran semua fakultas berpusat di satu lokasi yakni

kampus Unila di Gedong Meneng. Lanskap kampus seluas 65 hektar didominasi

oleh vegetasi hijau sehingga dijuluki Green Campus (Syam dkk., 2007).

Kampus Unila dilengkapi dengan berbagai bangunan infrastruktur sebagai sarana

akademik dan sarana umum. Kekayaan sumber daya alam kampus berupa

vegetasi dan satwa tersebar di dalam areal kampus yaitu lingkungan fakultas,

arboretum, kebun percobaan, dan penangkaran satwa langka. Unila terdiri dari

delapan fakultas dengan beragam bidang ilmu yang dapat dieksplorasi. Berbagai

kegiatan akademik dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) menjadi cerminan

kehidupan sosial di dalam kampus.

Kegiatan wisata keluarga dan olahraga pagi, sore, serta hari libur dapat dijumpai

di dalam lingkungan kampus. Kegiatan tersebut berpusat di sekitar sarana

olahraga dan penangkaran satwa. Warga Gedong Meneng, Rajabasa, dan sekitar

Bandar Lampung ramai mengunjungi lokasi penangkaran rusa untuk wisata

bersama keluarga (Tribunnews, 2015). Kawasan GSG Unila juga menjadi tempat

alternatif berolahraga bagi warga Bandar Lampung, terutama di akhir pekan

(Tribunnews, 2016).

Keragaman bidang ilmu, vegetasi, satwa, dan kehidupan sosial akademik adalah

potensi yang dimiliki kampus Unila untuk menjadi sebuah destinasi wisata

pendidikan. Pengembangan konsep wisata disesuaikan dengan fungsi utama

kampus dan sejalan dengan filosofi Unila yaitu mengutamakan kepuasan

customer, salah satunya dengan turut berpartisipasi dalam mencerdaskan

masyarakat (Unila, 2011). Program wisata pendidikan adalah salah satu sarana

3

edukasi bagi masyarakat umum. Sasaran utama kegiatan wisata adalah kalangan

remaja sekolah menengah, sehingga program ini dapat digunakan sebagai sarana

promosi kampus.

Konsep wisata pendidikan perlu dilengkapi dengan sebuah program interpretasi.

Nasution, Patana, dan Afifuddin (2015) menjelaskan bahwa interpretasi dapat

membantu pengunjung untuk mengenal dan memahami kondisi kawasan yang

dikunjungi. Daya apresiasi dan wawasan pengunjung juga akan meningkat

sehingga tertarik untuk berkontribusi positif terhadap kawasan wisata. Guna

mencapai hal tersebut, perlu dirancang sebuah jalur interpretasi wisata. Jalur ini

bermanfaat untuk mengelola pelaksanaan dan pengembangan kawasan wisata.

Jalur interpretasi juga akan menyelaraskan kegiatan antara pengguna utama

kampus dan wisatawan.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

(1) Mengkaji potensi tapak dan biofisik Universitas Lampung untuk

pengembangan wisata pendidikan;

(2) Merancang jalur interpretasi wisata pendidikan pada lanskap Kampus

Universitas Lampung.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah memberi masukan pihak terkait dalam hal

pemanfaatan lanskap Universitas Lampung sebagai destinasi wisata pendidikan.

4

1.4 Landasan Teori

Kegiatan wisata terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuan perjalanan.

Rodger (1998) menjelaskan, wisata pendidikan adalah perjalanan wisata yang

dilakukan oleh sekelompok peserta dengan tujuan utama mendapatkan

pengalaman belajar secara langsung terkait lokasi yang dikunjungi.

Dharmawisata (study tour) dan pertukaran siswa (student exchange) adalah jenis

kegiatan wisata pendidikan yang berorientasi pada education first (Wibowo,

2008).

Sumberdaya kampus berupa sumberdaya alam, kegiatan akademik, dan

infrastruktur fisik adalah potensi yang dapat dikembangkan menjadi kawasan

wisata pendidikan (Riyani dan Sulistyantara, 2010). Keragaman bidang ilmu dan

keunggulan serta keunikan dari setiap fakultas akan menjadi daya tarik bagi

wisatawan. Paket wisata pendidikan kampus memiliki potensi berkembang pesat

karena didukung oleh sumber daya manusia yang memadai. Pengembangan paket

wisata pendidikan kampus akan memberi manfaat lebih bagi masyarakat. Selain

itu, dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi civitas academica kampus

(Tempo, 2016).

Setiap wisatawan berharap mendapatkan pelayanan informasi berupa informasi

historis, sumber daya alam, akses pengetahuan, dan rencana pengembangan

kawasan (Nasution, Patana, dan Afifuddin, 2015). Pelayanan informasi di dalam

sebuah kegiatan wisata dapat diwujudkan dengan sebuah program interpretasi.

Interpretasi adalah suatu kegiatan pelayanan informasi dengan bahasa yang mudah

dimengerti sehingga menambah wawasan dan pengalaman pengunjung mengenai

5

objek wisata yang dikunjunginya (Kencana dan Arifin, 2010). Program

interpretasi akan mempermudah pengunjung dalam memahami makna dan

keterkaitan sebuah tapak serta dapat menjadi sarana edukasi (Yusiana, 2016).

Guna mencapai tujuan interpretasi, dibutuhkan beberapa sarana pendukung berupa

papan petunjuk arah, pusat informasi, papan nama, papan cerita objek, dan peta

objek kawasan. Buku panduan wisata atau booklet atau leaflet juga dapat menjadi

bahan pelengkap (Heriyaningtiyas, 2009). Selain beragam sarana tersebut, jalur

interpretasi atau rute wisata sangat diperlukan oleh wisatawan maupun pengelola

kawasan wisata. Kegiatan wisata yang dilakukan sesuai jalur interpretasi akan

menghasilkan kesan pada wisatawan berupa pengalaman dan pemahaman (Putra,

Sugiarta, dan Yusiana, 2013). Perencanaan jalur interpretasi wisata di dalam

kampus berguna untuk menghindari konflik antara kepentingan pendidikan dan

kegiatan wisata, antara pengunjung dan pengguna utama kampus (Roslita, 2001).

1.5 Kerangka Pemikiran

Universitas Lampung adalah perguruan tinggi bersejarah di provinsi Lampung.

Hingga saat ini, Unila memiliki 8 fakultas dengan bidang ilmu yang beragam.

Infrastruktur kampus Unila terdiri dari gedung sarana akademik dan sarana umum.

Setiap program studi dilengkapi dengan fasilitas akademik berupa laboratorium,

studio, dan bengkel. Unila memiliki tidak kurang dari 100 unit kegiatan

mahasiswa di tingkat universitas, fakultas, dan program studi. Unit kegiatan

mahasiswa diikuti oleh mahasiswa Unila yang berasal dari seluruh daerah di

Indonesia. Kegiatan sosial akademik di dalam kampus mencerminkan kehidupan

sosial multikultural yang berorientasi pada kemajuan iptek.

6

Berbagai spesies flora dan fauna hidup di dalam lingkungan kampus Unila.

Tanaman hias dan koleksi tersebar di sepanjang median dan tepian jalan, halaman

gedung – gedung utama, arboretum, dan Laboratorium Lapang Terpadu FP. Kupu

– kupu dan burung hidup secara liar di dalam arboretum dan kebun percobaan,

sedangkan rusa hidup di dalam penangkaran yang terletak di tengah – tengah

kampus. Selain itu, berbagai fasilitas olahraga selalu dimanfaatkan oleh

masyarakat umum terutama saat hari – hari libur. Keragaman flora dan fauna,

keberadaan penangkaran satwa, dan ketersediaan fasilitas menjadi daya tarik bagi

masyarakat untuk beraktifitas di dalam kampus.

Unila adalah penyelenggara layanan pendidikan yang memiliki kewajiban turut

serta mencerdaskan masyarakat. Selain itu, upaya mengenalkan profil kampus

kepada calon customer (remaja prauniversitas dan orang tua/wali) merupakan

kebutuhan yang perlu dilakukan secara serius. Upaya pengenalan profil kampus

dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi yang telah dimiliki. Bentuk

program promosi yang sesuai dengan fungsi kampus adalah pengembangan paket

wisata pendidikan. Fasilitas infrastruktur, sumberdaya alam, kegiatan akademik,

dan sumberdaya manusia yang dimiliki Unila sangat mendukung berkembangnya

program wisata pendidikan di dalam lingkungan kampus. Program ini berpotensi

meningkatkan citra kampus dan menjadi pemacu kegiatan wirausaha mahasiswa.

Konsep wisata perlu disusun agar pelaksanaan kegiatan wisata menjadi terarah.

Konsep wisata pendidikan dibuat berdasarkan fungsi utama kampus sebagai

tempat pendidikan. Konsep tersebut akan disesuaikan dengan kondisi kampus

Unila. Sebuah program interpretasi berupa jalur interpretasi wisata pendidikan

7

perlu disusun agar wisatawan dapat memahami konsep yang telah digagas. Jalur

ini akan menjadi panduan dalam melaksanakan kegiatan wisata sehingga tujuan

dan kesan dari kegiatan tersampaikan kepada wisatawan. Selain itu, jalur

interpretasi akan bermanfaat bagi pengelola dalam hal pengembangan lokasi

wisata.

Proses penyusunan konsep wisata dan jalur interpretasi melalui beberapa tahapan.

Tahap ini diawali dengan kegiatan inventarisasi sumber daya kampus yang

meliputi bangunan infrastruktur sarana akademik, sarana umum, kegiatan

akademik, dan sumber daya alam. Data primer dan sekunder yang diperoleh akan

dianalisis sehingga dihasilkan daftar kendala dan potensi dari tapak kampus.

Selanjutnya, pada proses sintesis akan disusun alternatif solusi maupun

pengembangan terhadap daftar kendala dan potensi dari berbagai objek wisata

yang dimiliki oleh Unila. Konsep wisata pendidikan akan disusun berdasarkan

hasil sintesis dan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Desain yang

dihasilkan berupa jalur interpretasi wisata pendidikan di dalam kampus Unila.

Jalur ini diharapkan mampu menyelaraskan antara kebutuhan wisatawan dan

pengguna utama kampus.

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Wisata Pendidikan

Kegiatan wisata diperlukan oleh setiap manusia untuk memenuhi kebutuhan

jasmani, rohani, dan intelektual. Fandeli (1995) menjelaskan bahwa wisata

berasal dari kata re create yaitu kegiatan menciptakan ulang baik fisik maupun

psikis agar berprestasi kembali. Menurut Undang – Undang RI No.10 Tahun

2009 Pasal 1, wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang

atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan

rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata

yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Kegiatan wisata terbagi menjadi beberapa jenis. Menurut Wibowo (2008) jenis

kegiatan wisata dibedakan berdasarkan letak geografis, pengaruhnya terhadap

neraca pembayaran, tujuan, saat dan waktu berkunjung, objek, jumlah wisatawan,

alat transportasi yang digunakan, usia wisatawan, jenis kelamin, dan tingkat

sosial. Kegiatan wisata yang dilakukan menurut alasan/tujuan kegiatan meliputi

business tourism (bisnis), vocational tourism (waktu luang), dan educational

tourism (pendidikan). Rodger (1998) menjelaskan bahwa wisata pendidikan

adalah suatu program berupa peserta melakukan perjalanan wisata pada suatu

9

tempat dalam suatu kelompok dengan tujuan utama mendapatkan pengalaman

belajar secara langsung terkait dengan lokasi yang dikunjungi.

Kegiatan wisata pendidikan dengan orientasi education first ditujukan pada siswa

dewasa. Menurut Wibowo (2008), kegiatan tersebut meliputi kegiatan

dharmawisata (study tour), dan pertukaran siswa (student exchange). Wisata

pendidikan dapat dilakukan secara pribadi atau berkelompok dengan tujuan untuk

mendapatkan pengetahuan baru. Lebih lanjut, wisata pendidikan dapat berbentuk

wisata pendidikan umum, pertukaran pelajar, mengunjungi universitas,

mengunjungi sekolah di luar maupun dalam negeri, dan lainnya.

2.2 Wisata Pendidikan Kampus

Kawasan pendidikan adalah kawasan tempat orang – orang mencari ilmu.

Kawasan ini tempat berkumpul bermacam – macam orang dengan asal dan

kepribadian yang berbeda. Mereka berkumpul dengan tujuan yang sama yaitu

mencari ilmu (Khrisna dan Gunawan, 2016). Berdasarkan konsep zoning,

Widihiyani (2015) menyatakan bahwa kampus adalah suatu lingkungan yang

lengkap. Kampus merupakan sebuah kota dengan corak tersendiri, yaitu corak

kehidupan ilmiah. Secara keseluruhan, kampus terbagi dalam beberapa zona yaitu

academic zone (lingkungan pendidikan), activity zone (lingkungan kegiatan), dan

residential zone (lingkungan perumahan).

Sumber daya selain infrastruktur fisik adalah potensi yang dapat dikembangkan

oleh kampus untuk menjadi kawasan wisata pendidikan. Kekayaan sumber daya

alam di dalam lanskap kampus merupakan potensi ekologis untuk menunjang

kegiatan wisata. Kegiatan akademik juga dapat menjadi atraksi edukatif yang

10

memberi pengalaman bagi pengunjung (Riyani dan Sulistyantara, 2010). Roslita

(2001) menyatakan bahwa, bangunan dan lanskap yang dimiliki oleh kampus –

kampus pendidikan dapat dikembangkan untuk kegiatan atraksi wisata.

Keragaman bidang ilmu dari setiap fakultas yang unik merupakan keunggulan

dari wisata pendidikan kampus sehingga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi

wisatawan (Tempo, 2016).

Wisata pendidikan kampus didukung oleh sumber daya manusia yang memadai

sehingga paket wisata pendidikan kampus memiliki potensi akan berkembang

pesat. Pengembangan paket wisata ini akan memberikan manfaat lebih bagi

masyarakat. Selain bermanfaat sebagai sarana promosi, paket wisata dapat

menjadi sumber pendapatan tambahan bagi pihak kampus (Tempo, 2016). Institut

Pertanian Bogor adalah salah satu kampus yang telah memulai pengembangan

wisata pendidikan untuk meningkatkan pendapatan dari penggunaan fasilitas dan

infrastruktur (Riyani dan Sulistyantara, 2010).

2.3 Kondisi Umum Universitas Lampung

Upaya pendirian Universitas Lampung (Unila) dilakukan sejak tahun 1959 oleh

Panitia Pendirian dan Perluasan Sekolah Lanjutan (P3SL) dan Panitia Persiapan

Pembentukan Yayasan Perguruan Tinggi Lampung (P3YPTL). Pada 1960, kedua

panitia dilebur menjadi satu yayasan dengan nama Yayasan Pembina Perguruan

Tinggi Lampung (YPPLT) yang bertugas membina fakultas yang baru didirikan

yaitu Fakultas Ekonomi Hukum Sosial (FEHS) dan mengusahakan statusnya

menjadi negeri (Unila 2011).

11

Terhitung sejak 1 Februari 1961, Jurusan FEHS ditetapkan menjadi cabang

Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya. Berkaitan dengan proses penyelesaian

studi mahasiswa cabang Fakultas Hukum dan cabang Fakultas Ekonomi tersebut,

maka pada 1964 diadakan hubungan afiliasi dengan Universitas Indonesia di

Jakarta. Unila resmi berdiri pada tanggal 23 September 1965 yang terdiri dari dua

fakultas yaitu Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum, menyusul kemudian

pembentukan Fakultas Pertanian pada 1973, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan pada 1968, Fakultas Teknik pada 1991, Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik pada 1995, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada 1995,

dan Fakultas Kedokteran pada 2011 (Unila, 2011).

Pada mulanya, kampus Unila terletak di tiga lokasi berbeda, yaitu Jalan

Hasanudin Nomor 34; kompleks Jalan Jenderal Suprapto Nomor 61

Tanjungkarang; dan kompleks Jalan Sorong Cimeng Telukbetung. Kampus

Hasanuddin untuk Fakultas Hukum dan Kantor Rektorat, Kampus Cimeng untuk

Fakultas Ekonomi dan Pertanian, sedangkan Kampus Jalan Suprapto untuk

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada 1976, mulai dibangun kampus

Unila di Gedong Meneng dan sejak 1978 semua fakultas sudah berada di dalam

kampus tersebut (Syam dkk., 2007). Saat ini, Unila terdiri dari 8 fakultas, 3

program studi doktoral, 37 program studi pascasarjana, 43 program studi sarjana,

dan 12 program studi diploma (Unila, 2018).

Kampus Unila dilengkapi dengan bangunan infrastruktur yang berfungsi sebagai

sarana akademik dan sarana umum. Setiap program studi memiliki fasilitas

laboratorium/studio/bengkel sesuai dengan bidang keilmuan. Perpustakaan pusat

12

dan program studi dapat diakses oleh setiap mahasiswa untuk menunjang kegiatan

akademik. Universitas juga menyediakan fasilitas pusat kegiatan mahasiswa

(PKM) baik di tingkat universitas maupun fakultas. Selain itu, tersedia berbagai

sarana umum kampus dapat digunakan oleh masyarakat yaitu Gedung Serba

Guna (GSG) dan fasilitas olahraga, yang terdiri dari lapangan sepakbola, lapangan

tenis, lapangan voli, lapangan basket, dan kolam renang (Unila, 2011).

Lanskap Unila memiliki luas 65 hektar dan ditumbuhi hampir 100 spesies

tanaman. Keanekaragaman tanaman terlihat di sepanjang tepi dan median jalan

utama serta di taman – taman gedung utama. Taman – taman di dalam kampus

merupakan ekosistem dengan keanekaragaman hayati tinggi sehingga menjadi

habitat bagi bermacam fauna. Unila juga memiliki arboretum yang terdiri dari

tanaman – tanaman khusus sebagai koleksi. Lanskap kampus yang didominasi

oleh beragam vegetasi menjadikan Unila dijuluki sebagai Kampus Hijau atau

Green Campus. Konsep kampus hijau menjadikan kampus Unila sebagai sumber

plasma nutfah bagi upaya pelestarian alam hayati dan menjadi objek penelitian

yang tidak akan pernah habis (Syam dkk., 2007).

Keanekaragaman sumberdaya alam kampus Unila semakin lengkap dengan

berdirinya Laboratorium Lapang Terpadu (LTPD) Fakultas Pertanian. LTPD FP

dirancang agar dimanfaatkan sebagai kawasan agroecotourism dan

earlyagroeducation bagi masyarakat umum. Tata hijau dalam kawasan

laboratorium didesain bergaya taman tropis yang bernuansa rekreasi sehingga

memberikan kenyamanan dan keindahan untuk kegiatan outdoor. Laboratorium

ini dilengkapi dengan ruang pelayanan yang terdiri dari beberapa fasilitas, yaitu

13

kantor (pusat informasi), toilet, musholla, dan saung. Fasilitas pendidikan yang

tersedia adalah lahan penelitian dan praktikum, rumah kaca dan tempat

pembibitan, rumah kompos, kandang ternak, serta stasiun klimatologi

(Chairunnisa, 2017).

Penilaian visual terhadap lanskap kampus Unila telah dilakukan oleh Saputri

(2017) dan Yuka (2017). Saputri (2017) menyatakan bahwa terdapat 3 segmen

(9%) dari lanskap Unila yang memiliki nilai kesesuaian tata hijau tinggi.

Mayoritas segmen (84%) memiliki nilai kesesuaian tata hijau sedang, antara lain

segmen Tugu Unila, Balai Bahasa, dan segmen pintu masuk Fakultas Pertanian.

Yuka (2017) menambahkan, bahwa berdasarkan penilaian responden terdapat

13% segmen yang bernilai visual tinggi, dan 80% segmen bernilai visual sedang.

Tiga segmen dengan nilai visual tinggi adalah segmen Bundaran Unila, segmen

depan Rektorat, dan segmen Taman Tengah FMIPA.

2.4 Pengertian Interpretasi Wisata

Selain bertujuan untuk menikmati keindahan alam, wisatawan menginginkan

informasi historis, sumber daya alam, akses pengetahuan, dan rencana

pengembangan kawasan wisata (Nasution, Patana, dan Afifuddin, 2015).

Kebutuhan pengunjung berupa informasi dari lokasi wisata dapat dipenuhi melalui

program interpretasi. Interpretasi adalah suatu kegiatan pelayanan informasi

dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga menambah wawasan dan

pengalaman pengunjung mengenai objek wisata yang dikunjunginya (Kencana

dan Arifin, 2010). Interpretasi merupakan seni dalam memberikan penjelasan

tentang suatu kawasan wisata kepada pengunjung sehingga dapat memberikan

14

inspirasi, menggugah pemikiran untuk mengetahui menyadari, mendidik, dan bila

mungkin menarik minat pengunjung untuk melakukan konservasi (Muntasib,

2003). Yusiana (2016) menambahkan bahwa interpretasi adalah cara untuk

memberikan gambaran dan persepsi kepada pengunjung. Melalui program

interpretasi, pengunjung akan lebih mudah memahami makna dan keterkaitan

sebuah tapak. Pesan positif dari sebuah tapak dapat tersampaikan melalui

program interpretasi. Selain itu, interpretasi dapat menjadi sarana edukasi bagi

para wisatawan.

Beberapa sarana pendukung diperlukan agar tujuan interpretasi dapat tercapai.

Sarana pendukung interpretasi yang dibutuhkan oleh pengunjung berupa papan

petunjuk arah, pusat informasi, papan nama, papan cerita objek, dan peta objek

kawasan. Buku panduan wisata atau booklet atau leaflet dapat menjadi bahan

pelengkap dalam kegiatan interpretasi. Kebutuhan lain berupa tempat sampah,

toko kerajinan, tempat duduk, toilet, shelter, dan rumah makan/warung

(Heriyaningtiyas, 2009).

2.5 Pengertian Jalur Interpretasi Wisata

Jalur interpretasi adalah jalur khusus yang menghubungkan objek – objek

menarik. Jalur ini berupa jalur transportasi misalnya jalur mobil, jalur sepeda,

pejalan kaki, dan lain sebagainya (Muntasib dan Rachmawati, 2003). Jalur

interpretasi disusun agar wisatawan mendapatkan pesan berupa pengalaman dan

pemahaman dari perjalanannya (Putra, Sugiarta, dan Yusiana, 2013). Jalur

perencanaan wisata dibuat sebagai upaya untuk mengangkat potensi yang dimiliki

oleh suatu kawasan. Jalur ini berguna dalam proses keputusan jangka panjang

15

untuk mengembangkan kawasan wisata. Manfaat lain dari penyusunan jalur

wisata adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia yang terkait dengan rute

wisata tersebut (Mahayana, Mayun, dan Astiningsih, 2016). Selain itu, jalur

interpretasi diperlukan untuk menghindari konflik kepentingan antara kegiatan

pendidikan dan kegiatan wisata, antara pengunjung dan pengguna utama kampus

(Roslita, 2001).

Perencanaan jalur interpretasi didasarkan pada tata ruang dan tata sirkulasi

kawasan wisata. Jalur ini harus bisa menggambarkan perjalanan wisata sesuai

dengan tema yang telah ditentukan (Putra, Sugiarta, dan Yusiana, 2013). Jalur

interpretasi harus memperhatikan urutan rangkaian objek sehingga memberikan

pengertian terhadap objek tersebut (Muntasib dan Rachmawati, 2003). Setyono

(2003) juga menambahkan, jalur interpretasi disusun bertumpu pada penyesuaian

kondisi kawasan wisata. Penyusunan jalur interpretasi memprioritaskan

keunggulan, spesifikasi, dan potensi kawasan, sehingga memiliki nilai jual dan

siap dipasarkan.

Konsep interpretasi disusun dengan beberapa pertimbangan misalnya jenis ruang,

jenis kegiatan, objek, dan waktu kunjungan (Riyani dan Sulistyantara, 2010).

Penyusunan jalur interpretasi diawali dengan inventarisasi dan analisis tapak

kampus. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap seluruh sumber daya kampus

hingga diperoleh objek wisata yang berpotensi. Pengembangan konsep wisata

dilakukan berdasarkan pada sirkulasi dan ruang tapak. Selanjutnya, akan

dihasilkan desain berupa rencana jalur interpretasi wisata pendidikan di dalam

kampus (Roslita, 2001).

16

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada November 2017 – November 2018. Lokasi

penelitian adalah kampus Universitas Lampung yang terletak di Jl. Soemantri

Brojonegoro No. 1, Kecamatan Gedung Meneng, Kota Bandar Lampung. Luas

area penelitian adalah 65 ha.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera, komputer, aplikasi

Google Map, dan Corel Draw. Bahan yang digunakan adalah alat tulis, buku

catatan, kertas A4, dan tinta printer.

3.3 Batas Penelitian

Penelitian ini dibatasi sampai tahap perencanaan yang meliputi kegiatan

inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, dan desain. Hasil penelitian berupa tulisan

dan gambar jalur interpretasi wisata dalam kampus Universitas Lampung.

3.4 Metode Penelitian

Perancangan jalur interpretasi wisata menggunakan pendekatan perencanaan

Gunn (1994). Tapak kampus Universitas Lampung diinventarisasi dan dianalisis

17

berdasarkan peta master plan. Metode evaluasi objek wisata menggunakan

metode Hendee, Stankey, dan Lucas (1978) dan Gunn (1994) yaitu pemberian

nilai (skor) pada masing – masing objek wisata menurut kriteria sebagai berikut:

(1) ketersediaan dari tersedia sampai tidak tersedia;

(2) aksesibilitas dari tersedia sampai tidak tersedia;

(3) keindahan dari menarik sampai tidak menarik;

(4) sejarah dari ada sampai tidak ada;

(5) luasan dari luas sampai sempit;

(6) kenyamanan dari nyaman sampai tidak nyaman.

Peringkat nilai yang diberikan 1 – 4 yaitu 4 (baik sekali), 3 (baik), 2 (cukup), dan

1 (buruk). Nilai objek menunjukkan kondisi potensi dan kendala objek yang akan

dikembangkan dan dijadikan sebagai objek wisata pendidikan kampus. Tahap

kegiatan penelitian ini disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Tahap kegiatan penelitian

Survei lokasi

Penetapan objek potensial

Penyusunan alternatif solusi

Peyusunan konsep wisata pendidikan

Pembuatan jalur interpretasi wisatapendidikan

Rute jalur wisata

Identifikasi potensi dan kendala

Inventarisasi

Analisis

Sintesis

Konsep

Desain

18

3.4.1 Inventarisasi dan survei

Proses perancangan diawali dengan tahap inventarisasi, yaitu melakukan

pendataan dan identifikasi potensi tapak. Inventarisasi dimulai dari pemilihan

lokasi, evaluasi visual, pengumpulan data fisik dan non fisik dari tapak kampus

Unila. Data fisik meliputi: (1) lahan, (2) aksesibilitas, (3) sirkulasi, (4) fasilitas

infrastruktur, (5) sumber daya alam, dan (6) potensi pemandangan. Data non fisik

meliputi: (1) data pengguna, (2) lokasi tapak, dan (3) deskripsi hasil wawancara

potensi objek wisata. Data inventarisasi disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Jenis, bentuk, sumber, dan cara pengambilan data

No Jenis DataBentuk

Data Sumber DataCara Pengambilan

Data

1 Lahan Lokasi Batas Luasan Sejarah

Primer,Sekunder

Lokasi Survei lapang,Studi pustaka

2 Aksesibilitas Primer Lokasi Survei lapang

3 Sirkulasi Primer Lokasi Survei lapang

4 Fasilitas infrastruktur Bangunan fisik utama Bangunan penunjang

Primer Lokasi Survei lapang

5 Sumber daya alam Flora Fauna

Primer,Sekunder

Lokasi Survei lapang,Studi pustaka

6 Potensi pemandangan Foto view

Primer,Sekunder

Lokasi Survei lapang

7 Objek wisata Potensi Kendala

Primer,Sekunder

Lokasi Survei lapang,Studi pustaka

8 Pengunjung kampus Primer,Sekunder

Lokasi Survei lapang,Studi pustaka

19

Pembagian wilayah inventarisasi berdasarkan jenis sarana dan bidang pendidikan

disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Jenis sarana dan bidang pendidikan

3.4.2 Analisis – sintesis

Tahap analisis merupakan proses analisa data yang didapatkan dari hasil

inventarisasi. Tahap analisis dilakukan dengan cara memilih beberapa objek yang

berpotensi untuk dijadikan objek interpretasi. Permasalahan keadaan tapak dan

faktor pendukungnya akan diidentifikasi sehingga diperoleh data potensi dan

kendala. Selain itu, kegiatan analisis akan menguraikan semua sarana dan

prasarana yang dibutuhkan pengunjung dalam proses interpretasi. Setelah

dilakukan proses analisis, akan diperoleh beberapa aspek pendukung dalam

pembuatan jalur wisata.

20

Tahap sintesis adalah proses pemikiran terhadap konsep pemecahan masalah yang

diaplikasikan dalam rancangan. Faktor – faktor yang bernilai positif

dimanfaatkan secara optimal. Faktor – faktor negatif dicari alternatif solusi agar

dapat dimanfaatkan pula dalam pembuatan jalur interpretasi wisata pendidikan di

kampus Unila.

3.4.3 Konsep

Tahap konsep merupakan pemikiran mengenai konsep pemecahan masalah yang

ingin diaplikasikan dalam tapak. Konsep ini merupakan gagasan umum dan

mengacu pada gagasan – gagasan yang dituju pada tapak. Alternatif terbaik dari

pemecahan masalah akan menjadi konsep dasar perencanaan. Konsep dasar

berupa program wisata yang disusun berdasarkan kondisi tapak kampus Unila.

3.4.4 Desain

Tahap akhir dari perancangan adalah tahap desain. Konsep dasar berupa program

wisata dikembangkan menjadi sebuah rute kegiatan wisata. Informasi setiap jenis

program wisata yang akan ditampilkan pada rute kegiatan wisata berupa tema

aktivitas, estimasi waktu aktivitas, informasi objek, dan jenis media/fasilitator

yang dibutuhkan sebagai media interpretasi. Desain jalur interpretasi wisata

pendidikan di kampus Unila diharapkan dapat menyelaraskan kebutuhan

wisatawan dan pengguna utama kampus.

98

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan penelitian ini adalah:

(1) Lanskap Universitas Lampung memiliki potensi untuk dikembangkan

menjadi destinasi wisata pendidikan. Jalur wisata pendidikan berdasarkan

tematik keilmuan terdiri dari jalur wisata pendidikan alam, jalur wisata

pendidikan sosial, jalur wisata pendidikan keteknikan, dan jalur wisata

pendidikan religi;

(2) Jalur wisata berdasarkan lama kegiatan adalah jalur alternatif bagi wisatawan

berdasarkan ketersediaan waktu. Wisatawan yang ingin mempelajari objek

wisata dalam waktu yang terbatas dapat mengikuti jalur wisata harian < 4 jam

dan harian 4 – 8 jam, sedangkan wisatawan yang ingin merasakan kehidupan

akademik sosial kampus sebagai mahasiswa dapat mengikuti jalur wisata

menginap.

5.2 Saran

Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan:

(1) Penetapan dan sosialisasi jalur wisata pendidikan di Universitas Lampung;

(2) Program peningkatan kebersihan dan perawatan tanaman di semua area

kampus, yaitu pada sepanjang jalan utama kampus, gedung fasilitas

99

akademik, sarana penunjang, terutama pada area gedung pusat kegiatan

mahasiswa;

(3) Program memperindah jalur – jalur wisata yang akan dilewati oleh

pengunjung;

(4) Pengadaan sarana interpretasi yaitu papan petunjuk, program penyajian

informasi berbasis aplikasi, poster infografis, dan video profil obyek wisata;

(5) Penyusunan program manajemen kegiatan wisata pendidikan sehingga dapat

memberikan jasa pelayanan kegiatan wisata pendidikan bagi masyarakat;

(6) Penataan dan penyusunan program wisata pendidikan pada dua objek yang

paling diminati oleh responden yaitu penangkaran rusa dan kolam renang.

100

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengelola Usaha Unila. 2018. Data Sekunder dalam Survei Penelitian.1 Maret 2018. Bandar Lampung.

BMKG Stasiun 241 B Polinela. 2015.

Chairunnisa, F. 2017. Perancangan Ulang Lanskap Laboratorium LapangTerpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. (Skripsi). UniversitasLampung. Bandar Lampung. 86 hlm.

Djausal, A., Bidayasari., dan Ahmad. M. 2007. Kehidupan Burung di KampusUnila. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 54 hlm.

Fandeli, C. 1995. Dasar – Dasar Kepariwisataan Alam. Liberty. Yogyakarta.236 hlm.

Fatmasari, F., Andalasari, T.D., dan Hendarto, K. 2013. Perancangan lansekapkawasan rumah susun mahasiswa Universitas Lampung sebagailaboratorium praktikum pertanian. Jurnal Agrotek Tropika. 1 (1) :66 – 73.

Gunn, C. A. 1994. Tourism Planning Basics, Concepts, Cases. Third Edition.London: Tylor & Francis Ltd. 460p.

Hendarto, K. 2018. Wawancara dalam Konsultasi Akademik. 27 Desember 2018.Bandar Lampung

Hendee, J.C., Stankey, G.H., and Lucas, R.C. 1978. Wilderness Management.Forest Service U.S. department of Agriculture. Washington D.C. 381p.

Heriyaningtyas, E. 2009. Perencanaan Interpretasi Kawasan Wisata Alam LerengPegunungan Muria Kabupaten Kudus Jawa Tengah. (Skripsi). InstitutPertanian Bogor. Bogor. 116 hlm.

Kencana, I.P., dan Arifin, N.H.S. 2010. Studi potensi lanskap sejarah untukpengembangan wisata sejarah di Kota Bogor. Jurnal Lanskap Indonesia.2 (1) : 7 – 14.

101

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2016. Perkembangan WisatawanNasional Tahun 2011 – 2016. Publikasi Umum Kemenparekraf.

Khrisna, A., dan Gunawan, A. 2016. Konsep pencahayaan (lighting) padalanskap jalan lingkar Kebun Raya Bogor. Jurnal Lanskap Indonesia.8 (1) : 27 – 37.

Mahayana, I.B.S., Mayun, I.A., dan Astiningsih, A.A.M. 2016. Perencanaan jalursepeda sebagai tujuan wisata desa di Kecamatan Payangan, KabupatenGianyar. E-Jurnal Arsitektur Lansekap. 2 (2) : 187 – 195.

Muntasib, E.K.S.H., dan Rachmawati, E. 2003. Teknik Interpretasi Lingkungan.Studio Rekreasi Alam. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan danEkowisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nasution, M., Patana, P., dan Afifuddin, Y. 2015. Perencanaan programinterpretasi lingkungan di kawasan wisata Danau Linting KabupatenDeli Serdang. Jurnal USU. 4 (1) : 102 – 110.

Putra, A.S., Sugiarta, A.A.G., dan Yusiana, L.S. 2013. Perencanaan jalurinterpretasi wisata warisan sejarah budaya di pusat Kota Denpasar. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika. 2 (2) : 116 – 125.

Riyani, E., dan Sulistyantara, B. 2010. Kajian potensi fasilitas pendidikan sebagaiobyek wisata pendidikan pertanian di kampus Institut Pertanian BogorDarmaga. Jurnal Lanskap Indonesia. 2 (2) : 100 – 107.

Rodger, D. 1998. Leisure,learning, and travel. Journal of Physical Education,Recreation & Dance. 4 (69) : 28 – 31.

Roslita. 2001. Perencanaan jalur wisata kampus pendidikan pertanian InstitutPertanian Bogor. Buletin Taman dan Lanskap Indonesia. 4 (1) :13 – 20.

Saputri, A.W. 2017. Evaluasi Tata Hijau Lanskap Kampus Universitas Lampung.(Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung. 48 hlm.

Satyatama, T., Muntasib, E.K.S.H., dan Prasetyo, L.B. 2010. Perencanaan jalurinterpretasi alam menggunakan sistem informasi geografis. JMHT.XVI (3) : 126 – 136.

Soekardi, H. 2007. Kupu – Kupu di Kampus Unila. Universitas Lampung. BandarLampung. 52 hlm.

Suripto, T. 2010. Mengelola industri pariwisata secara professional: melaluipeningkatan daya saing industri wisata. Media Wisata. 4 (10) : 1 – 12.

Syam, T., Hendarto, K., Bintoro. A., dan Indriyanto. 2007. KeanekaragamanPohon di Kampus Hijau Unila. Penerbit Universitas Lampung. BandarLampung. 36 hlm.

102

Tempo. 2016. Manfaatkan fasilitas kampus sebagai eduwisata. https://m.tempo.co/read/news/ 2016/08/25/274798760/manfaatkan-fasilitas-kampus-sebagai-eduwisata. Diakses pada 5 September 2017.

Tribunnews. 2015. Penangkaran rusa Universitas Lampung, tempat alternatifliburan bagi warga Bandar Lampung. http://www.tribunnews.com/travel/2015/ 07/07/penangkaran-rusa-universitas-lampung-tempat-alternatif-liburan-bagi-warga-bandar-lampung. Diakses pada 8 April 2018.

Tribunnews. 2016. Kawasan GSG Unila, tempat alternatif berolahraga wargaBandar Lampung di akhir pekan. http://lampung.tribunnews.com/2016/07/25/ kawasan-gsg-unila-tempat-alternatif-berolahraga-warga-bandar-lampung-di-akhir-pekan?page=2. Diakses pada 8 April 2018.

Undang – Undang RI No.10 Tentang Kepariwisataan. 2009.

Universitas Lampung. 2011. Panduan Umum Universitas Lampung. UniversitasLampung. Bandar Lampung. 82 hlm.

Universitas Lampung. 2018. Sejarah Universitas Lampung. www.unila.ac.id.Diakses pada 30 Juli 2018.

Wibowo, A.L. 2008. Usaha Jasa Pariwisata. Modul Usaha Jasa Pertanian :disajikan pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Plpg) BidangKeahlian Manajemen Bisnis. Bandung. 46 hlm.

Widagdo, S. Wawancara dalam Konsultasi Akademik. 25 Juli 2018. BandarLampung.

Widhiyani, C. 2015. Landsekap Kampus. https://www.academia.edu/9519528/Landsekap_ kampus?auto=download. Diakses pada 13 September 2017.

Yuka, R.C. 2017. Pemetaan Kualitas Visual Lanskap Kampus UniversitasLampung. (Skripsi). Universitas Lampung. Bandar Lampung. 50 hlm.

Yusiana, L.S. 2016. Konsep interpretasi guna melestarikan tapak sejarah diPecinan Jalan Gajah Mada, Denpasar. E – Jurnal Arsitektur Lansekap.2 (2) : 165 – 176.

Wikipedia, 2018. Universitas Lampung. https://id.wikipedia.org/wiki/UniversitasLampung. Diakses pada 8 April 2018.