Perencanaan Dan Pengembangan Tes

43

Click here to load reader

Transcript of Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Page 1: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Perencanaan danPengembangan Tes

EkohariadiFT Unesa

Page 2: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Mengapa Kita Mengetes

Salah satu pendapat …“Menentukan apakah siswa telah menguasai atau belum

tujuan pembelajaran”Juga …“Membantu siswa dengan cara mendiagnosa kelemahan

akademiknya”Pendapat lain …“Akuntabilitas”

Page 3: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Pendahuluan

Meskipun informasi dapat dikumpulkan melalui

berbagai macam metode, terdapat sedikit rentang tugas

yang dapat diminta pada seseorang untuk

memperlihatkan pengetahuan maupun

keterampilannya. Untuk mendemonstrasikan

kompetensinya, seseorang hanya dapat melakukan

berikut: BICARA, MENULIS, BERBUAT & MENCIPTAKAN.

Page 4: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Tes

Tes adalah instrumen formal yang digunakan untuk

menilai kemampuan kognitif siswa, kinerja

psikomotorik siswa, dan karakterisitik siswa (sikap,

emosi, minat, dan nilai). Tes biasanya terdiri dari

serangkaian pertanyaan, pernyataan, maupun tugas-

tugas yang diberikan ke siswa.

Page 5: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Asesmen

Asesmen (penilaian) adalah suatu metode sistematis

untuk memperoleh informasi dari tes dan sumber-

sumber lain, yang digunakan untuk mengambil

kesimpulan tentang karakteristik orang, obyek

maupun program (AERA, APA & NCME, 1999).

Page 6: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Pengukuran

Pengukuran adalah proses penentuan bilangan

untuk mempresentasikan prestasi atau kinerja

siswa menurut aturan tertentu. Pengukuran

menjawab pertanyan “berapa?”.

Page 7: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Evaluasi

Evaluasi adalah penggunaan pengukuran untuk

mengambil suatu keputusan atau menentukan

nilai suatu obyek maupun orang. Evaluasi

adalah langkah yang mengikuti pengukuran.

Page 8: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Rentang Tugas

Meskipun informasi dapat dikumpulkan melalui berbagai

macam metode, terdapat sedikit rentang tugas yang dapat

diminta pada seseorang untuk memperlihatkan pengetahuan

maupun keterampilannya. Untuk mendemonstrasikan

kompetensinya, seseorang hanya dapat melakukan berikut:

BICARA, MENULIS, BERBUAT & MENCIPTAKAN.

Page 9: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran diklasifikasi menjadi tiga ranah

belajar: (1) kognitif, (2) psikomotorik, dan (3) afektif.

Tujuan kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual.

Tujuan psikomotorik berkaitan dengan keterampilan fisik.

Tujuan afektif berkaitan dengan sikap, nilai dan

kepercayaan. Tabel bawah memperlihatkan hirarki ranah

belajar kognitif, psikomotor, dan afektif.

Page 10: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Hirarki Ranah Belajar

Kognitif Psikomotor Afektif

Pengetahuan(knowledge=C1)Pemahaman(comprehension=C2)Aplikasi(application=C3)Analisis (analysis=C4)Evaluasi(evaluation=C5)Kreasi (create=C6)

Persepsi(perception)SetRespons terbimbing(guided response)Mekanisme(mechanism)Respons kompleksAdaptasiOrigination

Penerimaan(receiving)Merespon(responding)Menilai (valuing)Mengorganisasi(organizing)Karakter(characterization)

Page 11: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Tujuan kognitif menekankan tugas-tugas itelektual.Ranah kognitif mengandung paling banyak tujuanpembelajaran. Tujuan mulai dari sederhanamenyebutkan materi ajar sampai membuat kreasibaru. Level terendah sampai tertinggi adalahpengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi,dan kreasi.Karena sebagian besar tujuan pembelajaran padaranah kognitif, sebaiknya guru memahami level padaranah ini dalam rangka mengembangkan item tesyang mengukur dengan tepat kemampuan siswa.

Tujuan Kognitif

Page 12: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Tujuan pengetahuan memerlukan siswa mengingatfakta, prinsip, istilah, kategori, hukum, rumus,prosedur, maupun kriteria. Kata kerja yang digunakanuntuk menyatakan tujuan pengetahuan adalahmengidentifikasi, mencocokkan, menyatakan,mendefinisikan, menyebutkan.

Tujuan Kognitif

CONTOHSiswa dapat menyebutkan sungai terpanjang di pulau Jawa.(Kondisi dan kriteria telah dihilangkan)

Page 13: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Tujuan pemahaman menghendaki siswa menjelaskan,mengilustrasikan, menafsirkan ide maupun metode.Kata kerja yang digunakan untuk menyatakan tujuanpemahaman adalah mengestimasi, mengubah,menterjemahkan, memberi contoh, mengilustrasikan,mendemonstrasikan, memperlihatkan, mengatur,mengklasifikasi, mengategori, mengurut, merangkum,mengulas, memprediksi, mendeduksi,mengekstrapolasi, membandingkan, membedakan,mempetakan, memberi alasan.

Tujuan Kognitif

CONTOHSiswa dapat memberi contoh penggunaan dioda semikonduktor.

Page 14: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Tujuan aplikasi menhendaki siswa menerapkan ideatau prosedur yang telah dipelajati pada keadaanyang berbeda dengan keadaan awal.Kata kerja yang digunakan untuk menyatakan tujuanaplikasi adalah melaksanakan, melengkapi,menggunakan, menerapkan, mengimplemtasikan,menghitung.

Tujuan Kognitif

CONTOHSiswa dapat menghitung hambatan penggantirangkaian paralel.

Page 15: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Tujuan analisis menghendaki siswa memisahkan ide-ide menjadi bagian terpisah untuk mencari hubunganantara bagian dan keseluruhan.Kata kerja yang digunakan untuk menyatakan tujuananalisis adalah memilih, membedakan, mengatur,menemukan, mengorganisasi, menetapkan,merekonstruksi.

Tujuan Kognitif

CONTOHSiswa dapat memilih struktur data tertentu untulmemodelkan suatu masalah.

Page 16: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Tujuan evaluasi menghendaki siswamempertimbangkan nilai dari ide, metode, maupunprosedur dengan menggunakan kriteria yang tepat.Kata kerja yang digunakan untuk menyatakan tujuanevaluasi adalah memeriksa, memverifikasi,mengonfirmasi, memantau, menguji, mengevaluasi,menaksir, mengulas, mengritik, mempertimbangkan.

Tujuan Kognitif

CONTOHSiswa dapat mempertimbangkan ketepatan duaalgoritma untuk situasi tertentu..

Page 17: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Tujuan kreasi menghendaki siswa membuat,merencanakan, maupun menghasilkan sesuatu.Kata kerja yang digunakan untuk menyatakan tujuankreasi adalah menghasilkan, membuat hipotesis,merencanakan, mendesain, mengontruksi,menciptakan.

Tujuan Kognitif

CONTOHSiswa dapat membuat laman web site dengansoftware aplikasi.

Page 18: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Item tes hendaknya terkait langsung dengan hasilyang diidentifikasi di tujuan pembelajaran. Item teshendaknya ditulis untuk merefleksikan secara eksplisitranah belajar dan level yang diidentifikasi di tujuanpembelajaran.Tabel spesifikasi merupakan piranti perencanaan yangdigunakan oleh guru untuk menentukan berapapersentase waktu yang akan dialokasikan pada tujuan,tipe kognitif, jumlah item untuk mengukur prestasibelajar siswa.

Tabel Spesifikasi

Page 19: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Tabel Spesifikasi

Kognitif

Tujuan/Indikator

C1 C2 C3 C4 C5 C6

Memilih perintah(script) dari menublok kode Scratch.

1 item 2 item 1 item 1 item

Menentukan spritepada koordinattertentu padapanggungScratch.

1 item 2 item 1 item 1 item

Total 100% (10 item) 2 item 4 item 1 item 1 item 1 item 1 item

Page 20: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Ø Suatu butir tes adalah sebuah pertanyaan yangmenghendaki peserta tes merespons pada kondisitertentu.

Ø Ada beberapa tipe atau format butir tes yang berbeda-beda. Tipe yang berbeda-beda tersebut dapatdiklasifikasikan dalam dua kategori utama: (1) tipedimana siswa memilih jawaban yang benar dari pilihanjawaban yang sudah disediakan oleh pembuat tes, (2)tipe dimana siswa membuat atau menyusun jawabannyasendiri Penulis menyebut tipe pertama sebagai butirrespons pilihan (RP) / pilihan ganda dan tipe keduasebagai butir respons bebas (RB) / uraian.

Tipe Butir Tes

Page 21: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Terdapat bermacam cara mengklasifikasi tipe tes. NationalCenter for Research in Vocational Education menyebutkan adaempat kategori tes yang relevan dengan pendidikan kejuruan:tes tulis, tugas kinerja, proyek dan portofolio (Stecher et al.,1997:25)

Klasifikasi Tes

Kategori Tipe ResponsPilihan Bebas

Tes tulisPilihan ganda, benar-salahJawaban singkat, uraian

Penilaian kinerjaProyekPortofolio

ÖÖÖÖÖ

Page 22: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Keuntungan dan Keterbatasan Item Pilihan-GandaKeuntunganØ Sampling isi yang lebih baik. Item pilihan-ganda memberi

keutungan yang menjadikannya lebih populer daripadaformat item lain. Pertama, item pilihan-gandamemungkinkan guru muncuplik (sampling) domain materiyang lebih banyak.

Ø Keuntungan kedua adalah item tersebut dapat diskordengan cepat.

Ø Keuntungan ketiga adalah item tersebut dapat diskorsecara obyektif.

Ø Keuntungan keempat adalah bahwa item pilihan-gandaadalah fleksibel dan dapat digunakan untuk mengetesberbagai isi materi ajar.

Format Pilihan Ganda

Page 23: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Keterbatasan

ØPertama, item pilihan-ganda agak rentan terhadap terkaan.ØKeterbatasan kedua adalah item pilihan-ganda memberikan

indikasi tidak langsung dari tujuan kognitif tingkat tinggi.ØKeterbatasan ketiga adalah menyita banyak waktu untuk

mengembangkan item pilihan-ganda yang bagus.

Format Pilihan Ganda

Page 24: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Ø Item hendaknya mengukur keterampilan atau pengetahuanyang didesain untuk diukur. Apakah terdapat kesesuaianantara indikator dan item tes?

Ø Level kertebacaan item sesuai dengan kemampuan siswa.Sekali lagi, item tes hendaknya mengukur hanya satukarakteristik. Ia hendaknya tidak mengukur secarabersama-sama pengetahuan bidang studi dan kemampuanmembaca.

Ø Stem menghadirkan pertanyaan yang jelas dan lengkap.Setelah membaca stem, siswa yang menguasai materihendaknya dapat memberikan jawaban benar tanpamelihat alternatif.

Karakteristik Item Pilihan Ganda

Page 25: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Pedoman Pembuatan Item Pilihan Ganda

• kalimat soal (stem) harus jelas,

• pilihan jawaban (option) homogen dalam arti isi,

• panjang kalimat option relatif sama,

• tidak ada petunjuk jawaban benar,

• hindari option: semua benar atau semua salah,

• pilihan angka diurutkan,

• semua option logis,

• jangan menggunakan negatif ganda.

Page 26: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Keuntungan dan Keterbatasan Item UraianKeuntunganØ Item uraian sangat bermanfaat dan merupakan metode

untuk mengukur keterampilan kognitif tingkat tinggi,seperti aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Ø Keuntungan lain adalah item uraian menghendaki siswamengungkapkan idenya dalam tulisan, suatu kemampuanpenting bagi siswa senior.

Ø Keuntungan ketiga adalah item uraian menghendaki siswamenyusun jawaban dari memori tidak hanya dari daftarpilihan.

Ø Keuntungan keempat adalah untuk membuat tes uraianumumnya tidak memerlukan banyak waktu.

Format Uraian

Page 27: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

KeterbatasanØ Keterbatasan utama adalah memerlukan banyak waktu

untuk menskor item uraian.Ø Keterbatasan kedua adalah item uraian tidak tepat untuk

semua tipe materi ajar. Anda dapat menggunakan itemuraian untuk mengukur belajar level pengetahuan dan levelpemahaman, tetapi itu bukan cara efisien untuk mengukurketerampilan tersebut.

ØMasalah ketiga adalah item uraian bergantung padakemampuan siswa berkomunikasi melalui tulisan.

ØMasalah keempat adalah tes uraian mempunyaiketerbatasan cuplikan materi yang akan diases.

Ø Satu masalah lain yang serius adalah jauh lebih sukarmenskor item uraian secara konsisten.

Format Uraian

Page 28: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja dapat berupa penilaian prosesmaupun produk, maupun keduanya. Guru dapatmemfokuskan pada proses ketika siswa melaksanakansetiap langkah dalam suatu prosedur, atau juga gurudapat memfokuskan pada produk hasil dari suatuprosedur. Dalam banyak situasi, guru memfokuskanpada salah satu aspek, proses atau produk. Tetapikadang-kadang guru juga memfokuskan padakeduanya.

Page 29: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Keuntungan dan Keterbatasan Penilaian KinerjaKeuntunganMungkin keuntungan paling penting dari penilaian kinerjaadalah penilaian kinerja memungkinkan guru mengukursecara langsung keterampilan yang diajarakan. Keterampilanini meliputi keterampilan kognitif tingkat tinggi dan banyakketerampilan psikomorik.Keuntungan kedua dari penilaian kinerja adalah penilaiankinerja seringkali mempengaruhi bagaimana siswa belajarseuatu.Keuntungan ketiga adalah penilaian kinerja memungkinkanguru mengukur proses dan produk. Tes tulis baik digunakanuntuk mengukur hasil belajar. Tes tulis sukar untuk mengukurproses. Tetapi tes kinerja dapat dengan baik mengukur proseskarena guru dapat mengamati apa yang dilakukan siswa padaseluruh proses.

Page 30: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Keuntungan dan Keterbatasan Penilaian KinerjaKeterbatasanKeterbatasan utama penilaian kinerja adalah penilaiantersebut memerlukan banyak waktu untuk pelaksanaannya.Keterbatasan kedua adalah penilaian kinerja sering tidakdapat diskor secara obyektif. Dalam banyak hal, penskoranpenilaian kinerja serupa dengan penskoran tes tulis uraian.Untuk menentukan suatu skor, guru sering harusmendasarkan pada pertimbangan yang tidak obyektif, yangmenyebabkan reliabilitas yang rendah.Keterbatasan ketiga dari penilaian kinerja adalah berkaitandengan domain sampling. Ketika guru meminta siswamendemonstrasikan kemampuannya melaksanakan tugas,dalam banyak hal guru hanya mencuplik kinerja siswa.

Page 31: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Penskoran: Ceklis (cecklist)

Dengan ceklis guru mendaftar perilaku(keterampilan) dan menceknya ketika gurumengamati satu per satu keterampilan. Ketikaguru telah selesai membuat ceklis, guru akanmempunyai daftar perilaku yang diperagakansiswa selama penilaian juga daftar perilaku yangtidak diperagakan oleh siswa. Pak Agus, pelatihkemudi mobil, telah membuat daftar langkah-langkah mengganti ban mobil..

Page 32: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Contoh Ceklis

Ya Tidak12345

6

789101112

Memarkir mobil di tempat datar.Memasukkan persneling.Mengambil dongkerak.Menempatkan dongkerak pada tempat yang benar.Menaikkan mobil dengan dongkerak sampai ban tidakmenyentuh tanah.Mengambil mur ban yang akan diganti dan menyimpan ditempat aman.Mengambil ban lama dan menggantinya dengan yang baru.Memasang mur dan mengencangkannya.Menurunkan mobil dengan dongkerak pelan-pelan.Mengencangkan lagi mur lebih kuat.Mengambil dongkerak.Menyimpan dongkerak dan ban lama.

ÖÖÖÖÖ

Ö

ÖÖÖ

ÖÖ

Ö

Page 33: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Penskoran: Skala Rating (rating scale)

Cara kedua untuk menskor penilaian kinerja adalah

menggunakan skala rating. Ini sangat mirip dengan

ceklis, tetapi dengan tambahan satu karakteristik.

Seperti dengan ceklis, dimulai dengan sejumlah

keterampilan. Tetapi setelah setiap keterampilan, guru

diminta menilai setiap siswa seberapa baik tugas

dilaksanakan. Skala ini mempunyai tiga atau lebih poin.

Page 34: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Contoh Skala Rating PemrogramanNo. Aspek Yang Dinilai Skor

0 1 2 3

1. Mendeklarasikan variabel

2. Memasukan input

3. Menulis persamaan

4. Mengeluarkan output

Jumlah

Skor Maksimum 12

Kriteria Penskoran:0 = tidak kompeten1 = cukup kompeten2 = kompeten3 = sangat kompeten

Page 35: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Rubrik

Pada beberapa penilaian kinerja, ceklis maupun skala ratingkurang tepat digunakan. Karena itu Anda sebaiknyamenggunakan rubrik. Rubrik adalah pedoman penskoran yangmendaftar kriteria suatu kinerja; rubrik juga menekankangradasi kualitas dari setiap kriteria, dari sangat istimewasampai jelek (Andrade, 2000). Misal, Anda menugaskan siswauntuk menyelesaikan suatu proyek. Meskipun siswamempunyai kebebasan membuat proyek, Anda telahmempunyai garis besar karakteristik penting yang Andaharapkan ada di hasil proyek.

Page 36: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Rubrik Analitik

Rubrik analitik memberikan skor untuk berbagaimacam keterampilan atau bagian dari produkmaupun proses, lalu menggabungkan skortersebut untuk memperoleh skor total. Karenaaspek-aspek dari produk maupun proses dinilaisecara individu, penskoran memberikaninformasi tambahan bagi siswa maupun gurutentang kekuatan dan kelemahan dariketerampilan siswa. Langkah-langkah untukmembuat rubrik analitik adalah sebagai berikut:

Page 37: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Rubrik Analitik

Langkah 1. Menentukan kriteria atau komponenyang akan dievaluasi.Langkah 2. Menentukan jumlah level kinerja.Lankah 3. Mendefinisikan level. Tentukanperbedaan antara level skor. Misal kitamenggunakan tiga level, dengan nilai tetap 1, 2,dan 3. Kaitannya dengan tugas membuatpresentasi, definisi tiap level skor dapat dilihatdi pola berikut:

Page 38: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Contoh Rubrik AnalitikLevel

Kriteria 1 2 3

Tombol danlink

Kurang dari 25%tombol dan linkbekerja secara benar

25 -75% tombol danlink bekerja secarabenar

Semua tombol danlink bekerja secarabenar

Pemilihan fontteks

Format font sukardibaca

Font didesaindengan baik tetapimasih sukar dibaca

Format font (warna,bold, italic) dirancangsecara teliti untukmeningkatkanketerbacaan

Kebenaran isi Lebih dari satu datafaktual salah

Sebagian besar isibenar kecuali satuinformasi salah

Semua isi akurat

Sumber grafik Grafik diambil darisitus yangmempunyai hakcipta

Gabungan antaragrafik buatan sendiridan dari sumber lain

Gambat dibuat sendiri

Page 39: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Dalam banyak situasi pengujian, siswa sering diberi tes

majemuk yaitu tes yang terdiri atas berbagai macam format

dan hasilnya digabungkan untuk membentuk skor komposit

tunggal. Penggabungan skor setiap subtes menjadi skor

komposit tunggal menghendaki cara pemberian bobot setiap

skor subtes. Pada pendekatan tes beracuan kriteria,

pemberian bobot setiap komponen harus dipertimbangkan

secara hati-hati. Pertimbangan pembobotan adalah sebagai

berikut:

Pembobotan

Page 40: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

1. Komponen yang mengases tujuan pembelajaran danmateri yang luas sebaiknya dibobot lebih besar daripadayang mengases tujuan pembelajaran yang lebih sempit.

2. Komponen yang memfokuskan materi pembelajaran yangmembutuhkan waktu lebih lama sebaiknya dibobot lebihbesar daripada komponen yang memerlukan waktu lebihsedikit.

3. Komponen yang memerlukan kemampuan kompleksebaiknya dibobot lebih besar daripada komponen yangmemerlukan kemampuan sederhana.

Pembobotan

Page 41: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Dalam beberapa situasi dapat digunakan soal bentukcampuran yaitu bentuk pilihan dan bentuk uraian.Pada umumnya cakupan materi soal bentuk pilihanganda lebih banyak, sedang tingkat berfikir yangterlibat dalam mengerjakan soal uraian biasanya lebihtinggi.Misal perbandingan bobot untuk RP dan RB adalah7:3. Nilai RP = 8,00, nilai RB = 7,67.Nilai gabungan = (0,7 x nilai RP + 0,3 x nilai RB)

= (0,7 x 8,00 + 0,3 x 7,67) = 7,90

Pembobotan Bentuk Campuran

Page 42: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Misal suatu ulangan terdiri dari 20 item pilihan gandadan 4 item uraian. Soal pilihan dijawab benar 16 dandijawab salah 4. Bentuk uraian dijawab benar 20 dariskor maksimum 40.Tentukan nilai gabungan jika perbandingan bobot RPdan RB adalah

a) 4:6b) 5:5c) 6:4

Contoh

Page 43: Perencanaan Dan Pengembangan Tes

Nama SkorT

SkorP

Skorgabungan

(4:6)

Skorgabungan

(5:5)

Skorgabungan

(6:4)

SkorGabungan

(7:3)ABCDEFGHIJ

65505565557065645570

85557050859090958040

Bagaimanakah peringkat siswa jika jikaperbandingan bobot tes teori (T) dan tes praktek(P) adalah 4:6; 5:5; 6:4;7:3.