Perencanaan Dan Pengembangan Tes
Click here to load reader
-
Upload
gama-kus-rohkmatulloh -
Category
Documents
-
view
273 -
download
62
Transcript of Perencanaan Dan Pengembangan Tes
Perencanaan danPengembangan Tes
EkohariadiFT Unesa
Mengapa Kita Mengetes
Salah satu pendapat …“Menentukan apakah siswa telah menguasai atau belum
tujuan pembelajaran”Juga …“Membantu siswa dengan cara mendiagnosa kelemahan
akademiknya”Pendapat lain …“Akuntabilitas”
Pendahuluan
Meskipun informasi dapat dikumpulkan melalui
berbagai macam metode, terdapat sedikit rentang tugas
yang dapat diminta pada seseorang untuk
memperlihatkan pengetahuan maupun
keterampilannya. Untuk mendemonstrasikan
kompetensinya, seseorang hanya dapat melakukan
berikut: BICARA, MENULIS, BERBUAT & MENCIPTAKAN.
Tes
Tes adalah instrumen formal yang digunakan untuk
menilai kemampuan kognitif siswa, kinerja
psikomotorik siswa, dan karakterisitik siswa (sikap,
emosi, minat, dan nilai). Tes biasanya terdiri dari
serangkaian pertanyaan, pernyataan, maupun tugas-
tugas yang diberikan ke siswa.
Asesmen
Asesmen (penilaian) adalah suatu metode sistematis
untuk memperoleh informasi dari tes dan sumber-
sumber lain, yang digunakan untuk mengambil
kesimpulan tentang karakteristik orang, obyek
maupun program (AERA, APA & NCME, 1999).
Pengukuran
Pengukuran adalah proses penentuan bilangan
untuk mempresentasikan prestasi atau kinerja
siswa menurut aturan tertentu. Pengukuran
menjawab pertanyan “berapa?”.
Evaluasi
Evaluasi adalah penggunaan pengukuran untuk
mengambil suatu keputusan atau menentukan
nilai suatu obyek maupun orang. Evaluasi
adalah langkah yang mengikuti pengukuran.
Rentang Tugas
Meskipun informasi dapat dikumpulkan melalui berbagai
macam metode, terdapat sedikit rentang tugas yang dapat
diminta pada seseorang untuk memperlihatkan pengetahuan
maupun keterampilannya. Untuk mendemonstrasikan
kompetensinya, seseorang hanya dapat melakukan berikut:
BICARA, MENULIS, BERBUAT & MENCIPTAKAN.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran diklasifikasi menjadi tiga ranah
belajar: (1) kognitif, (2) psikomotorik, dan (3) afektif.
Tujuan kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual.
Tujuan psikomotorik berkaitan dengan keterampilan fisik.
Tujuan afektif berkaitan dengan sikap, nilai dan
kepercayaan. Tabel bawah memperlihatkan hirarki ranah
belajar kognitif, psikomotor, dan afektif.
Hirarki Ranah Belajar
Kognitif Psikomotor Afektif
Pengetahuan(knowledge=C1)Pemahaman(comprehension=C2)Aplikasi(application=C3)Analisis (analysis=C4)Evaluasi(evaluation=C5)Kreasi (create=C6)
Persepsi(perception)SetRespons terbimbing(guided response)Mekanisme(mechanism)Respons kompleksAdaptasiOrigination
Penerimaan(receiving)Merespon(responding)Menilai (valuing)Mengorganisasi(organizing)Karakter(characterization)
Tujuan kognitif menekankan tugas-tugas itelektual.Ranah kognitif mengandung paling banyak tujuanpembelajaran. Tujuan mulai dari sederhanamenyebutkan materi ajar sampai membuat kreasibaru. Level terendah sampai tertinggi adalahpengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, evaluasi,dan kreasi.Karena sebagian besar tujuan pembelajaran padaranah kognitif, sebaiknya guru memahami level padaranah ini dalam rangka mengembangkan item tesyang mengukur dengan tepat kemampuan siswa.
Tujuan Kognitif
Tujuan pengetahuan memerlukan siswa mengingatfakta, prinsip, istilah, kategori, hukum, rumus,prosedur, maupun kriteria. Kata kerja yang digunakanuntuk menyatakan tujuan pengetahuan adalahmengidentifikasi, mencocokkan, menyatakan,mendefinisikan, menyebutkan.
Tujuan Kognitif
CONTOHSiswa dapat menyebutkan sungai terpanjang di pulau Jawa.(Kondisi dan kriteria telah dihilangkan)
Tujuan pemahaman menghendaki siswa menjelaskan,mengilustrasikan, menafsirkan ide maupun metode.Kata kerja yang digunakan untuk menyatakan tujuanpemahaman adalah mengestimasi, mengubah,menterjemahkan, memberi contoh, mengilustrasikan,mendemonstrasikan, memperlihatkan, mengatur,mengklasifikasi, mengategori, mengurut, merangkum,mengulas, memprediksi, mendeduksi,mengekstrapolasi, membandingkan, membedakan,mempetakan, memberi alasan.
Tujuan Kognitif
CONTOHSiswa dapat memberi contoh penggunaan dioda semikonduktor.
Tujuan aplikasi menhendaki siswa menerapkan ideatau prosedur yang telah dipelajati pada keadaanyang berbeda dengan keadaan awal.Kata kerja yang digunakan untuk menyatakan tujuanaplikasi adalah melaksanakan, melengkapi,menggunakan, menerapkan, mengimplemtasikan,menghitung.
Tujuan Kognitif
CONTOHSiswa dapat menghitung hambatan penggantirangkaian paralel.
Tujuan analisis menghendaki siswa memisahkan ide-ide menjadi bagian terpisah untuk mencari hubunganantara bagian dan keseluruhan.Kata kerja yang digunakan untuk menyatakan tujuananalisis adalah memilih, membedakan, mengatur,menemukan, mengorganisasi, menetapkan,merekonstruksi.
Tujuan Kognitif
CONTOHSiswa dapat memilih struktur data tertentu untulmemodelkan suatu masalah.
Tujuan evaluasi menghendaki siswamempertimbangkan nilai dari ide, metode, maupunprosedur dengan menggunakan kriteria yang tepat.Kata kerja yang digunakan untuk menyatakan tujuanevaluasi adalah memeriksa, memverifikasi,mengonfirmasi, memantau, menguji, mengevaluasi,menaksir, mengulas, mengritik, mempertimbangkan.
Tujuan Kognitif
CONTOHSiswa dapat mempertimbangkan ketepatan duaalgoritma untuk situasi tertentu..
Tujuan kreasi menghendaki siswa membuat,merencanakan, maupun menghasilkan sesuatu.Kata kerja yang digunakan untuk menyatakan tujuankreasi adalah menghasilkan, membuat hipotesis,merencanakan, mendesain, mengontruksi,menciptakan.
Tujuan Kognitif
CONTOHSiswa dapat membuat laman web site dengansoftware aplikasi.
Item tes hendaknya terkait langsung dengan hasilyang diidentifikasi di tujuan pembelajaran. Item teshendaknya ditulis untuk merefleksikan secara eksplisitranah belajar dan level yang diidentifikasi di tujuanpembelajaran.Tabel spesifikasi merupakan piranti perencanaan yangdigunakan oleh guru untuk menentukan berapapersentase waktu yang akan dialokasikan pada tujuan,tipe kognitif, jumlah item untuk mengukur prestasibelajar siswa.
Tabel Spesifikasi
Tabel Spesifikasi
Kognitif
Tujuan/Indikator
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Memilih perintah(script) dari menublok kode Scratch.
1 item 2 item 1 item 1 item
Menentukan spritepada koordinattertentu padapanggungScratch.
1 item 2 item 1 item 1 item
Total 100% (10 item) 2 item 4 item 1 item 1 item 1 item 1 item
Ø Suatu butir tes adalah sebuah pertanyaan yangmenghendaki peserta tes merespons pada kondisitertentu.
Ø Ada beberapa tipe atau format butir tes yang berbeda-beda. Tipe yang berbeda-beda tersebut dapatdiklasifikasikan dalam dua kategori utama: (1) tipedimana siswa memilih jawaban yang benar dari pilihanjawaban yang sudah disediakan oleh pembuat tes, (2)tipe dimana siswa membuat atau menyusun jawabannyasendiri Penulis menyebut tipe pertama sebagai butirrespons pilihan (RP) / pilihan ganda dan tipe keduasebagai butir respons bebas (RB) / uraian.
Tipe Butir Tes
Terdapat bermacam cara mengklasifikasi tipe tes. NationalCenter for Research in Vocational Education menyebutkan adaempat kategori tes yang relevan dengan pendidikan kejuruan:tes tulis, tugas kinerja, proyek dan portofolio (Stecher et al.,1997:25)
Klasifikasi Tes
Kategori Tipe ResponsPilihan Bebas
Tes tulisPilihan ganda, benar-salahJawaban singkat, uraian
Penilaian kinerjaProyekPortofolio
ÖÖÖÖÖ
Keuntungan dan Keterbatasan Item Pilihan-GandaKeuntunganØ Sampling isi yang lebih baik. Item pilihan-ganda memberi
keutungan yang menjadikannya lebih populer daripadaformat item lain. Pertama, item pilihan-gandamemungkinkan guru muncuplik (sampling) domain materiyang lebih banyak.
Ø Keuntungan kedua adalah item tersebut dapat diskordengan cepat.
Ø Keuntungan ketiga adalah item tersebut dapat diskorsecara obyektif.
Ø Keuntungan keempat adalah bahwa item pilihan-gandaadalah fleksibel dan dapat digunakan untuk mengetesberbagai isi materi ajar.
Format Pilihan Ganda
Keterbatasan
ØPertama, item pilihan-ganda agak rentan terhadap terkaan.ØKeterbatasan kedua adalah item pilihan-ganda memberikan
indikasi tidak langsung dari tujuan kognitif tingkat tinggi.ØKeterbatasan ketiga adalah menyita banyak waktu untuk
mengembangkan item pilihan-ganda yang bagus.
Format Pilihan Ganda
Ø Item hendaknya mengukur keterampilan atau pengetahuanyang didesain untuk diukur. Apakah terdapat kesesuaianantara indikator dan item tes?
Ø Level kertebacaan item sesuai dengan kemampuan siswa.Sekali lagi, item tes hendaknya mengukur hanya satukarakteristik. Ia hendaknya tidak mengukur secarabersama-sama pengetahuan bidang studi dan kemampuanmembaca.
Ø Stem menghadirkan pertanyaan yang jelas dan lengkap.Setelah membaca stem, siswa yang menguasai materihendaknya dapat memberikan jawaban benar tanpamelihat alternatif.
Karakteristik Item Pilihan Ganda
Pedoman Pembuatan Item Pilihan Ganda
• kalimat soal (stem) harus jelas,
• pilihan jawaban (option) homogen dalam arti isi,
• panjang kalimat option relatif sama,
• tidak ada petunjuk jawaban benar,
• hindari option: semua benar atau semua salah,
• pilihan angka diurutkan,
• semua option logis,
• jangan menggunakan negatif ganda.
Keuntungan dan Keterbatasan Item UraianKeuntunganØ Item uraian sangat bermanfaat dan merupakan metode
untuk mengukur keterampilan kognitif tingkat tinggi,seperti aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Ø Keuntungan lain adalah item uraian menghendaki siswamengungkapkan idenya dalam tulisan, suatu kemampuanpenting bagi siswa senior.
Ø Keuntungan ketiga adalah item uraian menghendaki siswamenyusun jawaban dari memori tidak hanya dari daftarpilihan.
Ø Keuntungan keempat adalah untuk membuat tes uraianumumnya tidak memerlukan banyak waktu.
Format Uraian
KeterbatasanØ Keterbatasan utama adalah memerlukan banyak waktu
untuk menskor item uraian.Ø Keterbatasan kedua adalah item uraian tidak tepat untuk
semua tipe materi ajar. Anda dapat menggunakan itemuraian untuk mengukur belajar level pengetahuan dan levelpemahaman, tetapi itu bukan cara efisien untuk mengukurketerampilan tersebut.
ØMasalah ketiga adalah item uraian bergantung padakemampuan siswa berkomunikasi melalui tulisan.
ØMasalah keempat adalah tes uraian mempunyaiketerbatasan cuplikan materi yang akan diases.
Ø Satu masalah lain yang serius adalah jauh lebih sukarmenskor item uraian secara konsisten.
Format Uraian
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dapat berupa penilaian prosesmaupun produk, maupun keduanya. Guru dapatmemfokuskan pada proses ketika siswa melaksanakansetiap langkah dalam suatu prosedur, atau juga gurudapat memfokuskan pada produk hasil dari suatuprosedur. Dalam banyak situasi, guru memfokuskanpada salah satu aspek, proses atau produk. Tetapikadang-kadang guru juga memfokuskan padakeduanya.
Keuntungan dan Keterbatasan Penilaian KinerjaKeuntunganMungkin keuntungan paling penting dari penilaian kinerjaadalah penilaian kinerja memungkinkan guru mengukursecara langsung keterampilan yang diajarakan. Keterampilanini meliputi keterampilan kognitif tingkat tinggi dan banyakketerampilan psikomorik.Keuntungan kedua dari penilaian kinerja adalah penilaiankinerja seringkali mempengaruhi bagaimana siswa belajarseuatu.Keuntungan ketiga adalah penilaian kinerja memungkinkanguru mengukur proses dan produk. Tes tulis baik digunakanuntuk mengukur hasil belajar. Tes tulis sukar untuk mengukurproses. Tetapi tes kinerja dapat dengan baik mengukur proseskarena guru dapat mengamati apa yang dilakukan siswa padaseluruh proses.
Keuntungan dan Keterbatasan Penilaian KinerjaKeterbatasanKeterbatasan utama penilaian kinerja adalah penilaiantersebut memerlukan banyak waktu untuk pelaksanaannya.Keterbatasan kedua adalah penilaian kinerja sering tidakdapat diskor secara obyektif. Dalam banyak hal, penskoranpenilaian kinerja serupa dengan penskoran tes tulis uraian.Untuk menentukan suatu skor, guru sering harusmendasarkan pada pertimbangan yang tidak obyektif, yangmenyebabkan reliabilitas yang rendah.Keterbatasan ketiga dari penilaian kinerja adalah berkaitandengan domain sampling. Ketika guru meminta siswamendemonstrasikan kemampuannya melaksanakan tugas,dalam banyak hal guru hanya mencuplik kinerja siswa.
Penskoran: Ceklis (cecklist)
Dengan ceklis guru mendaftar perilaku(keterampilan) dan menceknya ketika gurumengamati satu per satu keterampilan. Ketikaguru telah selesai membuat ceklis, guru akanmempunyai daftar perilaku yang diperagakansiswa selama penilaian juga daftar perilaku yangtidak diperagakan oleh siswa. Pak Agus, pelatihkemudi mobil, telah membuat daftar langkah-langkah mengganti ban mobil..
Contoh Ceklis
Ya Tidak12345
6
789101112
Memarkir mobil di tempat datar.Memasukkan persneling.Mengambil dongkerak.Menempatkan dongkerak pada tempat yang benar.Menaikkan mobil dengan dongkerak sampai ban tidakmenyentuh tanah.Mengambil mur ban yang akan diganti dan menyimpan ditempat aman.Mengambil ban lama dan menggantinya dengan yang baru.Memasang mur dan mengencangkannya.Menurunkan mobil dengan dongkerak pelan-pelan.Mengencangkan lagi mur lebih kuat.Mengambil dongkerak.Menyimpan dongkerak dan ban lama.
ÖÖÖÖÖ
Ö
ÖÖÖ
ÖÖ
Ö
Penskoran: Skala Rating (rating scale)
Cara kedua untuk menskor penilaian kinerja adalah
menggunakan skala rating. Ini sangat mirip dengan
ceklis, tetapi dengan tambahan satu karakteristik.
Seperti dengan ceklis, dimulai dengan sejumlah
keterampilan. Tetapi setelah setiap keterampilan, guru
diminta menilai setiap siswa seberapa baik tugas
dilaksanakan. Skala ini mempunyai tiga atau lebih poin.
Contoh Skala Rating PemrogramanNo. Aspek Yang Dinilai Skor
0 1 2 3
1. Mendeklarasikan variabel
2. Memasukan input
3. Menulis persamaan
4. Mengeluarkan output
Jumlah
Skor Maksimum 12
Kriteria Penskoran:0 = tidak kompeten1 = cukup kompeten2 = kompeten3 = sangat kompeten
Rubrik
Pada beberapa penilaian kinerja, ceklis maupun skala ratingkurang tepat digunakan. Karena itu Anda sebaiknyamenggunakan rubrik. Rubrik adalah pedoman penskoran yangmendaftar kriteria suatu kinerja; rubrik juga menekankangradasi kualitas dari setiap kriteria, dari sangat istimewasampai jelek (Andrade, 2000). Misal, Anda menugaskan siswauntuk menyelesaikan suatu proyek. Meskipun siswamempunyai kebebasan membuat proyek, Anda telahmempunyai garis besar karakteristik penting yang Andaharapkan ada di hasil proyek.
Rubrik Analitik
Rubrik analitik memberikan skor untuk berbagaimacam keterampilan atau bagian dari produkmaupun proses, lalu menggabungkan skortersebut untuk memperoleh skor total. Karenaaspek-aspek dari produk maupun proses dinilaisecara individu, penskoran memberikaninformasi tambahan bagi siswa maupun gurutentang kekuatan dan kelemahan dariketerampilan siswa. Langkah-langkah untukmembuat rubrik analitik adalah sebagai berikut:
Rubrik Analitik
Langkah 1. Menentukan kriteria atau komponenyang akan dievaluasi.Langkah 2. Menentukan jumlah level kinerja.Lankah 3. Mendefinisikan level. Tentukanperbedaan antara level skor. Misal kitamenggunakan tiga level, dengan nilai tetap 1, 2,dan 3. Kaitannya dengan tugas membuatpresentasi, definisi tiap level skor dapat dilihatdi pola berikut:
Contoh Rubrik AnalitikLevel
Kriteria 1 2 3
Tombol danlink
Kurang dari 25%tombol dan linkbekerja secara benar
25 -75% tombol danlink bekerja secarabenar
Semua tombol danlink bekerja secarabenar
Pemilihan fontteks
Format font sukardibaca
Font didesaindengan baik tetapimasih sukar dibaca
Format font (warna,bold, italic) dirancangsecara teliti untukmeningkatkanketerbacaan
Kebenaran isi Lebih dari satu datafaktual salah
Sebagian besar isibenar kecuali satuinformasi salah
Semua isi akurat
Sumber grafik Grafik diambil darisitus yangmempunyai hakcipta
Gabungan antaragrafik buatan sendiridan dari sumber lain
Gambat dibuat sendiri
Dalam banyak situasi pengujian, siswa sering diberi tes
majemuk yaitu tes yang terdiri atas berbagai macam format
dan hasilnya digabungkan untuk membentuk skor komposit
tunggal. Penggabungan skor setiap subtes menjadi skor
komposit tunggal menghendaki cara pemberian bobot setiap
skor subtes. Pada pendekatan tes beracuan kriteria,
pemberian bobot setiap komponen harus dipertimbangkan
secara hati-hati. Pertimbangan pembobotan adalah sebagai
berikut:
Pembobotan
1. Komponen yang mengases tujuan pembelajaran danmateri yang luas sebaiknya dibobot lebih besar daripadayang mengases tujuan pembelajaran yang lebih sempit.
2. Komponen yang memfokuskan materi pembelajaran yangmembutuhkan waktu lebih lama sebaiknya dibobot lebihbesar daripada komponen yang memerlukan waktu lebihsedikit.
3. Komponen yang memerlukan kemampuan kompleksebaiknya dibobot lebih besar daripada komponen yangmemerlukan kemampuan sederhana.
Pembobotan
Dalam beberapa situasi dapat digunakan soal bentukcampuran yaitu bentuk pilihan dan bentuk uraian.Pada umumnya cakupan materi soal bentuk pilihanganda lebih banyak, sedang tingkat berfikir yangterlibat dalam mengerjakan soal uraian biasanya lebihtinggi.Misal perbandingan bobot untuk RP dan RB adalah7:3. Nilai RP = 8,00, nilai RB = 7,67.Nilai gabungan = (0,7 x nilai RP + 0,3 x nilai RB)
= (0,7 x 8,00 + 0,3 x 7,67) = 7,90
Pembobotan Bentuk Campuran
Misal suatu ulangan terdiri dari 20 item pilihan gandadan 4 item uraian. Soal pilihan dijawab benar 16 dandijawab salah 4. Bentuk uraian dijawab benar 20 dariskor maksimum 40.Tentukan nilai gabungan jika perbandingan bobot RPdan RB adalah
a) 4:6b) 5:5c) 6:4
Contoh
Nama SkorT
SkorP
Skorgabungan
(4:6)
Skorgabungan
(5:5)
Skorgabungan
(6:4)
SkorGabungan
(7:3)ABCDEFGHIJ
65505565557065645570
85557050859090958040
Bagaimanakah peringkat siswa jika jikaperbandingan bobot tes teori (T) dan tes praktek(P) adalah 4:6; 5:5; 6:4;7:3.