Perekaman Data
description
Transcript of Perekaman Data
PEREKAMAN DATA
Sedimentologi 10
BAB.II. PEREKAMAN DATA-DATA DI LAPANGAN
II.1. Tinjauan umum
Modul ini merupakan salah satu petunjuk praktis dalam mengikuti Mata Kuliah Sedimentologi, khususnya untuk
metoda perekaman data-data batuan sedimen di lapangan. Kepraktisan penyampaian materi ini diharapkan
mahasiswa secara mudah memahami berbagai data mengenai sedimentologi, dan akhirnya mampu mendiskripsi
secara cepat dan tepat keberadaan batuan sedimen di lapangan.
Pengertian batuan sedimen adalah batuan yg dihasilkan karena proses pengendapan (sedimentasi).
Pengenalan di lapangan dapat diamati dari hadirnya:
a) Perlapisan ,
b) Struktur sedimen,
c) Fossil,
d) Butiran yg telah tertranspor,
e) Mineral hasil sedimentasi (spt; glaukonit, chamosite, dll)
II.2. Pola pikir terhadap singkapan
Penting bagi seorang peneliti untuk memiliki pola pikir dan sikap terhadap singkapan (out-crop) dalam hal ini
batuan sedimen.
Perhatikan diagram alir tetang pola pikir berikut ini: FAKTA DATA INFORMASI Pengertiannya sbb:
Fakta, adalah kenyataan apa adanya suatu obyek.
Data adalah fakta yg direkam dng metoda tertentu,
Informasi adalah data yg telah diolah untuk suatu kepentingan.
Bila suatu singkapan batuan merupakan fakta, maka perekaman dng metoda diskripsi (tekstur, komposisi, & struktur
sedimen) akan didapat informasi tentang jenis bat sedimen tsb.
Perhatikan rumusan berikut ini: M P + S + T Pengertiannya:
M :Material (mis: objek geologi) yang menimbulkan pertanyaan apa? (What ?)
P : Processes (mis: proses yang menyebabkan terbentuknya objek geologi), menimbulkan pertanyaan bagaimana
atau mengapa) how / why .?
S : Space atau environment (ruang lingkup pembentukan), menimbulkan pertanyaan dimana (where..?)
T : Time (mis: kapan waktu pembentukannya), menimbulkan pertanyaan when..?
: mengambil kaidah dari unsur-unsur yang diamati (induksi)
: menggunakan kaidah untuk menjelaskan suatu gejala geologi (deduksi) (Bambang Prastitho, 2003)
Contoh, ketika geologist mengamati suatu fakta berupa contoh batuan setangan (hand specimen) di lapangan,
maka selalu muncul pertanyaan : material/ batuan apa ini ?, bagaimana pembentukan/ genesanya ?, mengapa
batuan tersebut mempunyai ciri-ciri demikian ?, dilingkungan mana batuan tersebut dibentuk/ diendapkan (space)
dan kapan (time)?.
Selanjutnya dilakukan proses pen-data- an terhadap suatu fakta yang beruapa singkapan suatu batuan dengan
ciri-ciri sbb: berlapis, abu-abu terang, semen silika, ukuran butir pasir sedang - kasar, terpilah baik, bentuk butir
membulat tanggung, kemas terbuka, komposisi kaya mineral kuarsa (>75%), struktur sedimen perlapisan silang siur.
PEREKAMAN DATA
Sedimentologi 11
Maka secara induksi dapat diinformasikan bahwa batuan tersebut adalah batuan sedimen klastik, jenis batupasir
kuarsa. Secara deduksi merupakan batupasir dewasa, dan ideal sebagai batuan reservoar.
Perhatikan contoh pola pikir IPOO (Input- Process - Output - Outcome) (Gambar II.1)
ENVIRONMENTAL INPUT
INPUT PROCESS
INSTRUMENTAL INPUT
OUTPUT OUTCOME
Gb II.1. Diagram Alir Pola Pikir I–P –O –O. (modifikasi: Bambang Prastitho, 2003)
Harapan: bila seorang ingin mengetahui fasies lingkungan pengendapan suatu singkapan batuan sedimen
Masukan (input): fakta-nya berupa singkapan perselingan batupasir, dan batulempung, terdapat struktur sedimen :
perlapisan bersusun, perlapisan sejajar, perlapisan bergelombang, konvolut
Piranti (instrumentalia Input): model/ profil lingkungan pengendapan (Model Bouma series 1962 & Walker, 1978)
Lingkungan (enviroment Input): hasil analisis paleontologi (fosil foram bentos), petrografi , besar butir.
Proses: berdasarkan deskripsi penampang vertikal adanya perselingan batupasir, batulempung, serta berdasarkan
masukan model dan analisa laboratorium jadilah keluaran analisa profil.
Keluaran (output): menentukan fasies pengendapan yi, lingkungan laut dalam dng mekanisme sediment gravity flow.
Manfaat (outcome): hasil analisa penampang vertikal/ profil, akan menjadikan masukan dalam proses sedimentasi
cekungan suatu daerah.
Demikian beberapa pola pikir dalam menghadapi gejala geologi berupa batuan sedimen
I.3. Objek perekaman Data Batuan Sedimen.
Paling tidak ada 6 objek aspek litologi yang dapat diamati di lapangan al:
a. Tekstur (spt: ukuran, bentuk/ kebundaran butir, pemilahan, kemas, porositas/ permeabilitas, kekompakan)
b. Komposisi mineral (spt; mineral utama, mineral tambahan, framen batuan, semen)
c. Struktur Sedimen (spt; primer, sekunder, singenetik, postgentik dll)
d. Warna batuan (spt; warna lapuk dan segar)
e. Ketebalan perlapisan & geometri singkapan
f. Kandungan Fosil
Catatan: Pengertian tentang aspek-aspek tersebut akan dibahas dalam pembahasan tekstur bat sedimen, komposisi
dan struktur sedimen di bab berikutnya
II.4. Tahapan Pengamatan Batuan Sedimen
Setelah menata pola pikir kita terhadap sebuah singkapan, selanjutnya adalah menindaklanjuti. Seperti sudah
dibahas pada metoda pemetaan geologi, tentang kebiasaan-kebiasaan suatu singkapan dijumpai seperti; lintasan
PEREKAMAN DATA
Sedimentologi 12
sungai, lintasan bukit yang terkikis, pola lintasan tegak lurus searah bidang kemiringan perlapisan, dll. Tahapan yang
umum dilakukan ketika berhadapan dengan singkapan al: (Gambar II-2)
a. Pengamatan lokasi, dimana suatu singkapan dijumpai, al: ciri-ciri morfologi,
b. Pengamatan singkapan secara satuan, al: pola perlapisan, apakah perselingan, sisipan, atau homogen. Berapa
demensi singkapan (p - l - t)?
c. Pengamatan singkapan detail, yi metoda diskripsi spt: warna, tekstur, komposisi, struktur -> jenis batuan,
perlitologi yang terdapat di lokasi singkapan.
d. Pengukuran bidang perlapisan, dan struktur sedimen (spt: jejak suling, silang siur mangkok, dll).
e. Mengamati bidang kontak satuan (objek unit), apakah tegas, berangsur, atau pada batas terdapat pembebanan
karena perbedaan densitas batuan (load), atau jejak gerusan (scouring) dll
f. Langkah terakhir yaitu mendokumentasi seluruh kegiatan pengamatan lapangan melalui pencatatan di buku
catatan lapngan, sketsa singkapan, grafik log atau foto, dll.
DISKRIPSI
PerlapisanStruktur sedimen
Tegas & PlanarTegas & ScouringBergradasi1. Ploting lokasi, kedudukan simbol batuan
5. Sketsa, grafilk Log.4. Foto nomer (LP, Foto, Film)3. Mengambil contoh batuan2. Mencatat fakta lapangan di buku lapangan
PENGAMATAN
LOKASI
SINGKAPAN
BID KONTAK
DOKUMENTASI
PENGUKURAN
Jenis &Namabatuan
Warna
Komposisi mineral
Struktur sedimenTekstur
Pola tumpukan lapisan
Gambar II.2. Diagram Alir Tahapan Penelitian/ pengamatan bat sedimen (modifikasi Suyoto, Umiyatun, 2001)
II.5. Teknik Perekaman Data Batuan sedimen di Lapangan
Upaya perekaman fakta lapangan, menjadi sebuah data merupakan serangkaian proses penelitian batuan
sedimen, berawal dari persiapan, seperti melengkapi perlengkapan lapangan, metoda diskripsi, sajian sketsa,
membuatan grafik log, unsur-unsur yang dicatat dilapangan, hingga analisa suatu penampang vertikal yang dijumpai
di lapangan, merupakan hal yang harus dipersiapkan selama studi batuan sedimen.
II.5.1. Perlengkapan Lapangan, secara standard yi:
a. Buku Lapangan & alat tulis (pensil, karet penghapus, penggaris/ busur derajat, dll), ini digunakan untuk mencatat
mengukur membuat sketsa, fenomena litologi yang dijumpai di lapangan
b. Palu Geologi (chisel), digunakan untuk mendapatkan sing-kapan segar, sehingga bidang perlapisan dan unsur lito-
logi penyusun lapisannya mudah diamati & di ukur.
c. Kompas Geologi, digunakan untuk mengetahui kedudukan perlapisan (Strike & Dip) atau struktur sedimen (Plunge
& Bearing), dan letak geografis suatu singkapan.
d. Loupe (handlends) perbesaran 10–20 x, digunakan untuk mengamati contoh batuan, tekstur, maupun komposisi.
PEREKAMAN DATA
Sedimentologi 13
e. Larutan: HCl (10-20% digunakan untuk test karbonatan), Alizarin Red S, (untuk test kandungan dolomit)
f. Kantong sample batuan (dari plastik tebal atau kain tebal), dan spidol anti air (menulis: no: LP, nama batuan dll)
g. Peta Topografi, sebagai peta dasar, Peta Geologi Regional, komperator tekstur (ukuran butir) dan literatur pilihan.
h. Kamera, untuk memvisualkan singkapan.
i. Perlengkapan pribadi spt:Jas ujan, pisau lipat, dan obat-obatan untuk kondisi darurat.
II.5.2. Buku Catatan Lapangan.
Pencatatan hasil deskripsi di buku lapangan dilakukan secara faktual, diskripsi secara aktual (seperti yang
terlihat, tanpa banyak analisa)
Pada prinsipnya, batuan yg tersingkap adalah bernilai dan perlu dicatat, disketsa dan divisualkan. Namun hal ini
fleksibel, sesuai dng luas area penelitian, dan waktu yg tersedia. Kadang kala pengamatan suatu singkapan tidak
disertai sketsa ataupun foto, dikarenakan kualitas singkapan, kemiripan dengan singkapan sebelumnya, jarak antar
singkapan yg relatif dekat. Teknik pencatatannya sbb: (Lihat tugas II)
II.5.3 Grafik Log
Secara standar metoda pengkoleksian data bat sedimen di lapangan diwujudkan dalam Urutan Grafik Log.
Grafik Log memberikan gambaran suatu singkapan secara vertikal (penampang). Ini berguna untuk membuat
kesebandingan dng penampang di area lain, mengetahui apakah ada perulangan, kecenderungan umum (trend)
suatu siklus satuan batuan.
Format grafik, tidak ada aturannya, namun paling tidak memuat beberapa informasi spt (Gbr II. 3): Ketebalan,
Litologi, Tekstur, Struktur sedimen, Warna, Kandungan fosil, Jenis kontak batuan, dll.
a. Ketebalan, yg direkam dalam Grafik Log tergantung skala (luas daerah telitian spt;1 : 5, 1 : 10, 1 : 50, atau
1:100). Ketebalannya meliputi; tebal lapisan dan satuan perlapisan. Caranya yi; mengukur dengan pita-ukur,
tegak lurus jurus/ strike perlapisan (tebal terkoreksi bila tidak tegak lurus). Pengukuran masing-masing perlapis-
an dilakukan secara pengelompokan/ grup, bila skala grafik tidak dapat mencakup variasi/ perselingan litologi.
b. Litologi, direkaman dalam grafik log, berupa simbol litologi, dapat juga dengan ditambah warna. Untuk sisipan
tipis, dan perselingan rapat, digambarkan segaris. Informasi selengkapnya dicatat dalam buku lapangan.
c. Tekstur, divisualkan dalam kolom tekstur didapat skala horisontal, menunjukan kisaran ukuran butir yi; dari
ukuran lempung –kerakal. Sedangkan informasi tekstur lainnya spt: bentuk, kebundaran, kemas, pemilahan,
kekompakan dicatat secara lengkap di buku catatan lapangan.
d. Struktur sedimen & kontak lapisan, informasi ini direkam di kolom struktur sedimen, dengan menggunakan
simbol (Lamp.3). Struktur tsb bisa terdapat di bagian bawah, atas atau internal tubuh batuan. Sedangkan batas/
kontak perlapisan dapat tajam & planar, tajam & menggerus (scoured) atau berangsur. Dalam kolom dapat
disimbolkan sebagai garis tegas, tak teratur (irregular), garis putus-putus. Informasi tentang hasil pengukuran,
sketsa & deskripsi, dicatat dalam buku lapangan..
e. Keterangan. (remarks) , kolom ini digunakan untuk merekam kenampakan yang spesifik dari lapisan atau satuan
perlapisan spt: derajat pelapukan, hadirnya mineral authigenik (pirit, glaukonit, dll) dan data-data tambahan
(supplementary) spt; struktur, tekstur, atau litologi. Juga mencatat: no Lokasi Pengamatan, no sampel, no foto
pada rol film, atau no sketsa, dll
PEREKAMAN DATA
Sedimentologi 14
FormasiSatuan Bat
Tanggal
UkuranButir
Lp Psrh
lsPs
rsd
gPs
rksr
Krla
StrukturSedimen
Foss
il
Ara
hA
rus
bu
rba
Wa
rna
Kete
ran
gan
SimbolLitologi
Abu glp
Biru glp
Hijau trg
Kuningkcltn
Hijau
KuningKcltn
Btbara
Kglmrt
Pirit
LokasiNo LP
Kete
bala
n
SKA
LA(M
)
56789
101112
14
12
14
15
3
13
5
13
56789
101112
LITOLOGIUkuran Butir
LPhPsPkKr
Cross-beddedBio-oospariteHard coalMudstone dg rootletsNodule siderite
Flaser & lenticular bedded
Herring-bone cross beddedQuartz arenite
LITOFASIES INTERPRETASI
Shallow agitatedShell carbonate
Paralic swampDeposit
Siltstone
Cross-lamina ted, fine sandstoneTrough cross-bedded lithareniteKonglomerat , imbicration
DeltaicDistr ibutaryChannel deposit
Tidal flat
Sub tidalSediment
sand body
SKAL
A(M
)
A
B
Gambar II.3.. Contoh Log Grafik,(A) dan Contoh hasil Analisa Grafik Log (profil) (B)
II.5.4. Analisa Profil (Kesimpulan dari Grafik Log)
Presentasi dari hasil penelitian batuan sedimen yg lain adalah: analisa penampang vertikal/ profil, dan peta
litofasies.
Kedua tampilan tsb mencerminkan penyebaran litofasies secara vertikal (profil), dan secara lateral (peta).
Pembahasan tentang analisa profil ada di praktikum sedimentologi.
II.5.5. Pengkoleksian Sampel.
Tujuan pengkoleksian sampel/ contoh batuan adalah untuk analisa lab (spt analisa petrografi sedimen, besar
butir, karbonat, min berat dll), juga untuk membantu/ mengingat litologi yg masih menimbulkan keraguan saat di
lapangan, dan perlu disimpulkan dikesempatan lain (base-camp atau studio).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dlm pengkoleksian sampel al:
a. in situ, berasal dari kedudukan aslinya (belum terpindahkan/ tertransport), dan segar,
PEREKAMAN DATA
Sedimentologi 15
b. Mewakili beberapa kepentingan dalam kerangka ruang dan waktu (space & time) spt: metoda grid/ bersistim,
metoda acak (random) sistimatik, metoda urutan vertikal (bawah-tengah-atas), variasi litologi, untuk beberapa
jenis analisa laboratorium (seperti: kalsimetri, petrografi, granulometri, paleontologi, uji fisik, dll). Sebaiknya 1
(satu) sampel dapat mewakili sebanyak mungkin kepentingan (seperti sifat fisik, komposisi kimia, umur,
lingkungan pengendapan dll).
c. Menghargai keberadaan sampel, dng:
- Memasukan sampel dalam kantong yang kuat, (Plastik/kain, perhatikan cara/ metoda sampel)
- Disiplin mengidentifikasi sampel (memberi label seperti; No L.P, No sampel, Nama bat di lap) jelas & tepat,
- Merencanakan secara terprogram pola pengambilan sampel,
- Beranggapan tidak akan kembali lagi ke lokasi yang sama.
Tugas II. Buatlah sebuah catatan lapangan dengan informasi/ fakta sbb:
- Di lokasi: ?..., no LP....?..., didapat satuan batupasir, dengan sisipan batulanau, konglomerat, batubara dan
batugamping bioklastik, dengan urutan (tua –muda, tebal lapisan) seperti yang tergambar dalam gambar II.3.
- catatan tentang tekstur & komposisi pada masing-masing litologi, silahkan berimprovisiasi, tentu disesuaikan
dengan data seperti di gambar tsb, dan komposisi batuan yang berlaku untuk masing-masing litologi.
- Dalam unit singkapan tersebut di dapat (dari bawah –ke atas), struktur sedimen: perlapisan sejajar, silang siur
sisik ikan, flaser & lenticular, imbrikasi, silang siur mangkok, perlapisan bergelombang, silang siur planar, nodule,
juga didapat bioturbasi
- Fosil-fosil spt: brochiopoda, burrow, fragmen tumbuhan, bivalve, koral, bryozoa, crinoid & fosil-fosil rusak
Deskripsi pengamatan tsb dibuat pada lembar catatan pada buku lapangan seperti pada gambar II-5( yi gambar
contoh format catatan pada lembar buku lapangan) yang memuat tentang sketsa (di halaman sketsa) dan catatan
lapangan (di halaman catatan).
PEREKAMAN DATA
Sedimentologi 16
HalTanggalTujuan
DaerahCuaca
STA LP CATATANDiskripsi LokasiDiskripsi Singkapan Spt demensi,
Keterangan:
keadaan singkp, dllDiskripsi per litologi Nama, sifat, warna, tekstur
Kondisi, dll
No sampel, foto, sketsa, dll
Komposisi, kondisi, struktur sed
SKETSA STA /LPLOKASI
Arah penampang
Ara
hU
tara
JudulPesan
De
me
nsiv
ertik
al
Demensi lateralSkala
A
BGambar II.5. Contoh aspek-aspek yang di catat (A) dan sketsa singkapan (B)di buku Catatan Lapangan