Perekaman Data

7
PEREKAMAN DATA Sedimentologi 10 BAB.II. PEREKAMAN DATA-DATA DI LAPANGAN II.1. Tinjauan umum Modul ini merupakan salah satu petunjuk praktis dalam mengikuti Mata Kuliah Sedimentologi, khususnya untuk metoda perekaman data-data batuan sedimen di lapangan. Kepraktisan penyampaian materi ini diharapkan mahasiswa secara mudah memahami berbagai data mengenai sedimentologi, dan akhirnya mampu mendiskripsi secara cepat dan tepat keberadaan batuan sedimen di lapangan. Pengertian batuan sedimen adalah batuan yg dihasilkan karena proses pengendapan (sedimentasi). Pengenalan di lapangan dapat diamati dari hadirnya: a) Perlapisan , b) Struktur sedimen, c) Fossil, d) Butiran yg telah tertranspor, e) Mineral hasil sedimentasi (spt; glaukonit, chamosite, dll) II.2. Pola pikir terhadap singkapan Penting bagi seorang peneliti untuk memiliki pola pikir dan sikap terhadap singkapan (out-crop) dalam hal ini batuan sedimen. Perhatikan diagram alir tetang pola pikir berikut ini: FAKTA DATA INFORMASI Pengertiannya sbb: Fakta, adalah kenyataan apa adanya suatu obyek. Data adalah fakta yg direkam dng metoda tertentu, Informasi adalah data yg telah diolah untuk suatu kepentingan. Bila suatu singkapan batuan merupakan fakta, maka perekaman dng metoda diskripsi (tekstur, komposisi, & struktur sedimen) akan didapat informasi tentang jenis bat sedimen tsb. Perhatikan rumusan berikut ini: M P+S+T Pengertiannya: M :Material (mis: objek geologi) yang menimbulkan pertanyaan apa? (What ?) P : Processes (mis: proses yang menyebabkan terbentuknya objek geologi), menimbulkan pertanyaan bagaimana atau mengapa) how / why .? S : Space atau environment (ruang lingkup pembentukan), menimbulkan pertanyaan dimana (where..?) T : Time (mis: kapan waktu pembentukannya), menimbulkan pertanyaan when..? : mengambil kaidah dari unsur-unsur yang diamati (induksi) : menggunakan kaidah untuk menjelaskan suatu gejala geologi (deduksi) (Bambang Prastitho, 2003) Contoh , ketika geologist mengamati suatu fakta berupa contoh batuan setangan (hand specimen) di lapangan, maka selalu muncul pertanyaan : material/ batuan apa ini ?, bagaimana pembentukan/ genesanya ?, mengapa batuan tersebut mempunyai ciri-ciri demikian ?, dilingkungan mana batuan tersebut dibentuk/ diendapkan ( space) dan kapan ( time)?. Selanjutnya dilakukan proses pen-data - an terhadap suatu fakta yang beruapa singkapan suatu batuan dengan ciri-ciri sbb: berlapis, abu-abu terang, semen silika, ukuran butir pasir sedang - kasar, terpilah baik, bentuk butir membulat tanggung, kemas terbuka, komposisi kaya mineral kuarsa (>75%), struktur sedimen perlapisan silang siur.

description

Perekamn Data Dilapngan.Modul Sedimentologi

Transcript of Perekaman Data

Page 1: Perekaman Data

PEREKAMAN DATA

Sedimentologi 10

BAB.II. PEREKAMAN DATA-DATA DI LAPANGAN

II.1. Tinjauan umum

Modul ini merupakan salah satu petunjuk praktis dalam mengikuti Mata Kuliah Sedimentologi, khususnya untuk

metoda perekaman data-data batuan sedimen di lapangan. Kepraktisan penyampaian materi ini diharapkan

mahasiswa secara mudah memahami berbagai data mengenai sedimentologi, dan akhirnya mampu mendiskripsi

secara cepat dan tepat keberadaan batuan sedimen di lapangan.

Pengertian batuan sedimen adalah batuan yg dihasilkan karena proses pengendapan (sedimentasi).

Pengenalan di lapangan dapat diamati dari hadirnya:

a) Perlapisan ,

b) Struktur sedimen,

c) Fossil,

d) Butiran yg telah tertranspor,

e) Mineral hasil sedimentasi (spt; glaukonit, chamosite, dll)

II.2. Pola pikir terhadap singkapan

Penting bagi seorang peneliti untuk memiliki pola pikir dan sikap terhadap singkapan (out-crop) dalam hal ini

batuan sedimen.

Perhatikan diagram alir tetang pola pikir berikut ini: FAKTA DATA INFORMASI Pengertiannya sbb:

Fakta, adalah kenyataan apa adanya suatu obyek.

Data adalah fakta yg direkam dng metoda tertentu,

Informasi adalah data yg telah diolah untuk suatu kepentingan.

Bila suatu singkapan batuan merupakan fakta, maka perekaman dng metoda diskripsi (tekstur, komposisi, & struktur

sedimen) akan didapat informasi tentang jenis bat sedimen tsb.

Perhatikan rumusan berikut ini: M P + S + T Pengertiannya:

M :Material (mis: objek geologi) yang menimbulkan pertanyaan apa? (What ?)

P : Processes (mis: proses yang menyebabkan terbentuknya objek geologi), menimbulkan pertanyaan bagaimana

atau mengapa) how / why .?

S : Space atau environment (ruang lingkup pembentukan), menimbulkan pertanyaan dimana (where..?)

T : Time (mis: kapan waktu pembentukannya), menimbulkan pertanyaan when..?

: mengambil kaidah dari unsur-unsur yang diamati (induksi)

: menggunakan kaidah untuk menjelaskan suatu gejala geologi (deduksi) (Bambang Prastitho, 2003)

Contoh, ketika geologist mengamati suatu fakta berupa contoh batuan setangan (hand specimen) di lapangan,

maka selalu muncul pertanyaan : material/ batuan apa ini ?, bagaimana pembentukan/ genesanya ?, mengapa

batuan tersebut mempunyai ciri-ciri demikian ?, dilingkungan mana batuan tersebut dibentuk/ diendapkan (space)

dan kapan (time)?.

Selanjutnya dilakukan proses pen-data- an terhadap suatu fakta yang beruapa singkapan suatu batuan dengan

ciri-ciri sbb: berlapis, abu-abu terang, semen silika, ukuran butir pasir sedang - kasar, terpilah baik, bentuk butir

membulat tanggung, kemas terbuka, komposisi kaya mineral kuarsa (>75%), struktur sedimen perlapisan silang siur.

Page 2: Perekaman Data

PEREKAMAN DATA

Sedimentologi 11

Maka secara induksi dapat diinformasikan bahwa batuan tersebut adalah batuan sedimen klastik, jenis batupasir

kuarsa. Secara deduksi merupakan batupasir dewasa, dan ideal sebagai batuan reservoar.

Perhatikan contoh pola pikir IPOO (Input- Process - Output - Outcome) (Gambar II.1)

ENVIRONMENTAL INPUT

INPUT PROCESS

INSTRUMENTAL INPUT

OUTPUT OUTCOME

Gb II.1. Diagram Alir Pola Pikir I–P –O –O. (modifikasi: Bambang Prastitho, 2003)

Harapan: bila seorang ingin mengetahui fasies lingkungan pengendapan suatu singkapan batuan sedimen

Masukan (input): fakta-nya berupa singkapan perselingan batupasir, dan batulempung, terdapat struktur sedimen :

perlapisan bersusun, perlapisan sejajar, perlapisan bergelombang, konvolut

Piranti (instrumentalia Input): model/ profil lingkungan pengendapan (Model Bouma series 1962 & Walker, 1978)

Lingkungan (enviroment Input): hasil analisis paleontologi (fosil foram bentos), petrografi , besar butir.

Proses: berdasarkan deskripsi penampang vertikal adanya perselingan batupasir, batulempung, serta berdasarkan

masukan model dan analisa laboratorium jadilah keluaran analisa profil.

Keluaran (output): menentukan fasies pengendapan yi, lingkungan laut dalam dng mekanisme sediment gravity flow.

Manfaat (outcome): hasil analisa penampang vertikal/ profil, akan menjadikan masukan dalam proses sedimentasi

cekungan suatu daerah.

Demikian beberapa pola pikir dalam menghadapi gejala geologi berupa batuan sedimen

I.3. Objek perekaman Data Batuan Sedimen.

Paling tidak ada 6 objek aspek litologi yang dapat diamati di lapangan al:

a. Tekstur (spt: ukuran, bentuk/ kebundaran butir, pemilahan, kemas, porositas/ permeabilitas, kekompakan)

b. Komposisi mineral (spt; mineral utama, mineral tambahan, framen batuan, semen)

c. Struktur Sedimen (spt; primer, sekunder, singenetik, postgentik dll)

d. Warna batuan (spt; warna lapuk dan segar)

e. Ketebalan perlapisan & geometri singkapan

f. Kandungan Fosil

Catatan: Pengertian tentang aspek-aspek tersebut akan dibahas dalam pembahasan tekstur bat sedimen, komposisi

dan struktur sedimen di bab berikutnya

II.4. Tahapan Pengamatan Batuan Sedimen

Setelah menata pola pikir kita terhadap sebuah singkapan, selanjutnya adalah menindaklanjuti. Seperti sudah

dibahas pada metoda pemetaan geologi, tentang kebiasaan-kebiasaan suatu singkapan dijumpai seperti; lintasan

Page 3: Perekaman Data

PEREKAMAN DATA

Sedimentologi 12

sungai, lintasan bukit yang terkikis, pola lintasan tegak lurus searah bidang kemiringan perlapisan, dll. Tahapan yang

umum dilakukan ketika berhadapan dengan singkapan al: (Gambar II-2)

a. Pengamatan lokasi, dimana suatu singkapan dijumpai, al: ciri-ciri morfologi,

b. Pengamatan singkapan secara satuan, al: pola perlapisan, apakah perselingan, sisipan, atau homogen. Berapa

demensi singkapan (p - l - t)?

c. Pengamatan singkapan detail, yi metoda diskripsi spt: warna, tekstur, komposisi, struktur -> jenis batuan,

perlitologi yang terdapat di lokasi singkapan.

d. Pengukuran bidang perlapisan, dan struktur sedimen (spt: jejak suling, silang siur mangkok, dll).

e. Mengamati bidang kontak satuan (objek unit), apakah tegas, berangsur, atau pada batas terdapat pembebanan

karena perbedaan densitas batuan (load), atau jejak gerusan (scouring) dll

f. Langkah terakhir yaitu mendokumentasi seluruh kegiatan pengamatan lapangan melalui pencatatan di buku

catatan lapngan, sketsa singkapan, grafik log atau foto, dll.

DISKRIPSI

PerlapisanStruktur sedimen

Tegas & PlanarTegas & ScouringBergradasi1. Ploting lokasi, kedudukan simbol batuan

5. Sketsa, grafilk Log.4. Foto nomer (LP, Foto, Film)3. Mengambil contoh batuan2. Mencatat fakta lapangan di buku lapangan

PENGAMATAN

LOKASI

SINGKAPAN

BID KONTAK

DOKUMENTASI

PENGUKURAN

Jenis &Namabatuan

Warna

Komposisi mineral

Struktur sedimenTekstur

Pola tumpukan lapisan

Gambar II.2. Diagram Alir Tahapan Penelitian/ pengamatan bat sedimen (modifikasi Suyoto, Umiyatun, 2001)

II.5. Teknik Perekaman Data Batuan sedimen di Lapangan

Upaya perekaman fakta lapangan, menjadi sebuah data merupakan serangkaian proses penelitian batuan

sedimen, berawal dari persiapan, seperti melengkapi perlengkapan lapangan, metoda diskripsi, sajian sketsa,

membuatan grafik log, unsur-unsur yang dicatat dilapangan, hingga analisa suatu penampang vertikal yang dijumpai

di lapangan, merupakan hal yang harus dipersiapkan selama studi batuan sedimen.

II.5.1. Perlengkapan Lapangan, secara standard yi:

a. Buku Lapangan & alat tulis (pensil, karet penghapus, penggaris/ busur derajat, dll), ini digunakan untuk mencatat

mengukur membuat sketsa, fenomena litologi yang dijumpai di lapangan

b. Palu Geologi (chisel), digunakan untuk mendapatkan sing-kapan segar, sehingga bidang perlapisan dan unsur lito-

logi penyusun lapisannya mudah diamati & di ukur.

c. Kompas Geologi, digunakan untuk mengetahui kedudukan perlapisan (Strike & Dip) atau struktur sedimen (Plunge

& Bearing), dan letak geografis suatu singkapan.

d. Loupe (handlends) perbesaran 10–20 x, digunakan untuk mengamati contoh batuan, tekstur, maupun komposisi.

Page 4: Perekaman Data

PEREKAMAN DATA

Sedimentologi 13

e. Larutan: HCl (10-20% digunakan untuk test karbonatan), Alizarin Red S, (untuk test kandungan dolomit)

f. Kantong sample batuan (dari plastik tebal atau kain tebal), dan spidol anti air (menulis: no: LP, nama batuan dll)

g. Peta Topografi, sebagai peta dasar, Peta Geologi Regional, komperator tekstur (ukuran butir) dan literatur pilihan.

h. Kamera, untuk memvisualkan singkapan.

i. Perlengkapan pribadi spt:Jas ujan, pisau lipat, dan obat-obatan untuk kondisi darurat.

II.5.2. Buku Catatan Lapangan.

Pencatatan hasil deskripsi di buku lapangan dilakukan secara faktual, diskripsi secara aktual (seperti yang

terlihat, tanpa banyak analisa)

Pada prinsipnya, batuan yg tersingkap adalah bernilai dan perlu dicatat, disketsa dan divisualkan. Namun hal ini

fleksibel, sesuai dng luas area penelitian, dan waktu yg tersedia. Kadang kala pengamatan suatu singkapan tidak

disertai sketsa ataupun foto, dikarenakan kualitas singkapan, kemiripan dengan singkapan sebelumnya, jarak antar

singkapan yg relatif dekat. Teknik pencatatannya sbb: (Lihat tugas II)

II.5.3 Grafik Log

Secara standar metoda pengkoleksian data bat sedimen di lapangan diwujudkan dalam Urutan Grafik Log.

Grafik Log memberikan gambaran suatu singkapan secara vertikal (penampang). Ini berguna untuk membuat

kesebandingan dng penampang di area lain, mengetahui apakah ada perulangan, kecenderungan umum (trend)

suatu siklus satuan batuan.

Format grafik, tidak ada aturannya, namun paling tidak memuat beberapa informasi spt (Gbr II. 3): Ketebalan,

Litologi, Tekstur, Struktur sedimen, Warna, Kandungan fosil, Jenis kontak batuan, dll.

a. Ketebalan, yg direkam dalam Grafik Log tergantung skala (luas daerah telitian spt;1 : 5, 1 : 10, 1 : 50, atau

1:100). Ketebalannya meliputi; tebal lapisan dan satuan perlapisan. Caranya yi; mengukur dengan pita-ukur,

tegak lurus jurus/ strike perlapisan (tebal terkoreksi bila tidak tegak lurus). Pengukuran masing-masing perlapis-

an dilakukan secara pengelompokan/ grup, bila skala grafik tidak dapat mencakup variasi/ perselingan litologi.

b. Litologi, direkaman dalam grafik log, berupa simbol litologi, dapat juga dengan ditambah warna. Untuk sisipan

tipis, dan perselingan rapat, digambarkan segaris. Informasi selengkapnya dicatat dalam buku lapangan.

c. Tekstur, divisualkan dalam kolom tekstur didapat skala horisontal, menunjukan kisaran ukuran butir yi; dari

ukuran lempung –kerakal. Sedangkan informasi tekstur lainnya spt: bentuk, kebundaran, kemas, pemilahan,

kekompakan dicatat secara lengkap di buku catatan lapangan.

d. Struktur sedimen & kontak lapisan, informasi ini direkam di kolom struktur sedimen, dengan menggunakan

simbol (Lamp.3). Struktur tsb bisa terdapat di bagian bawah, atas atau internal tubuh batuan. Sedangkan batas/

kontak perlapisan dapat tajam & planar, tajam & menggerus (scoured) atau berangsur. Dalam kolom dapat

disimbolkan sebagai garis tegas, tak teratur (irregular), garis putus-putus. Informasi tentang hasil pengukuran,

sketsa & deskripsi, dicatat dalam buku lapangan..

e. Keterangan. (remarks) , kolom ini digunakan untuk merekam kenampakan yang spesifik dari lapisan atau satuan

perlapisan spt: derajat pelapukan, hadirnya mineral authigenik (pirit, glaukonit, dll) dan data-data tambahan

(supplementary) spt; struktur, tekstur, atau litologi. Juga mencatat: no Lokasi Pengamatan, no sampel, no foto

pada rol film, atau no sketsa, dll

Page 5: Perekaman Data

PEREKAMAN DATA

Sedimentologi 14

FormasiSatuan Bat

Tanggal

UkuranButir

Lp Psrh

lsPs

rsd

gPs

rksr

Krla

StrukturSedimen

Foss

il

Ara

hA

rus

bu

rba

Wa

rna

Kete

ran

gan

SimbolLitologi

Abu glp

Biru glp

Hijau trg

Kuningkcltn

Hijau

KuningKcltn

Btbara

Kglmrt

Pirit

LokasiNo LP

Kete

bala

n

SKA

LA(M

)

56789

101112

14

12

14

15

3

13

5

13

56789

101112

LITOLOGIUkuran Butir

LPhPsPkKr

Cross-beddedBio-oospariteHard coalMudstone dg rootletsNodule siderite

Flaser & lenticular bedded

Herring-bone cross beddedQuartz arenite

LITOFASIES INTERPRETASI

Shallow agitatedShell carbonate

Paralic swampDeposit

Siltstone

Cross-lamina ted, fine sandstoneTrough cross-bedded lithareniteKonglomerat , imbicration

DeltaicDistr ibutaryChannel deposit

Tidal flat

Sub tidalSediment

sand body

SKAL

A(M

)

A

B

Gambar II.3.. Contoh Log Grafik,(A) dan Contoh hasil Analisa Grafik Log (profil) (B)

II.5.4. Analisa Profil (Kesimpulan dari Grafik Log)

Presentasi dari hasil penelitian batuan sedimen yg lain adalah: analisa penampang vertikal/ profil, dan peta

litofasies.

Kedua tampilan tsb mencerminkan penyebaran litofasies secara vertikal (profil), dan secara lateral (peta).

Pembahasan tentang analisa profil ada di praktikum sedimentologi.

II.5.5. Pengkoleksian Sampel.

Tujuan pengkoleksian sampel/ contoh batuan adalah untuk analisa lab (spt analisa petrografi sedimen, besar

butir, karbonat, min berat dll), juga untuk membantu/ mengingat litologi yg masih menimbulkan keraguan saat di

lapangan, dan perlu disimpulkan dikesempatan lain (base-camp atau studio).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dlm pengkoleksian sampel al:

a. in situ, berasal dari kedudukan aslinya (belum terpindahkan/ tertransport), dan segar,

Page 6: Perekaman Data

PEREKAMAN DATA

Sedimentologi 15

b. Mewakili beberapa kepentingan dalam kerangka ruang dan waktu (space & time) spt: metoda grid/ bersistim,

metoda acak (random) sistimatik, metoda urutan vertikal (bawah-tengah-atas), variasi litologi, untuk beberapa

jenis analisa laboratorium (seperti: kalsimetri, petrografi, granulometri, paleontologi, uji fisik, dll). Sebaiknya 1

(satu) sampel dapat mewakili sebanyak mungkin kepentingan (seperti sifat fisik, komposisi kimia, umur,

lingkungan pengendapan dll).

c. Menghargai keberadaan sampel, dng:

- Memasukan sampel dalam kantong yang kuat, (Plastik/kain, perhatikan cara/ metoda sampel)

- Disiplin mengidentifikasi sampel (memberi label seperti; No L.P, No sampel, Nama bat di lap) jelas & tepat,

- Merencanakan secara terprogram pola pengambilan sampel,

- Beranggapan tidak akan kembali lagi ke lokasi yang sama.

Tugas II. Buatlah sebuah catatan lapangan dengan informasi/ fakta sbb:

- Di lokasi: ?..., no LP....?..., didapat satuan batupasir, dengan sisipan batulanau, konglomerat, batubara dan

batugamping bioklastik, dengan urutan (tua –muda, tebal lapisan) seperti yang tergambar dalam gambar II.3.

- catatan tentang tekstur & komposisi pada masing-masing litologi, silahkan berimprovisiasi, tentu disesuaikan

dengan data seperti di gambar tsb, dan komposisi batuan yang berlaku untuk masing-masing litologi.

- Dalam unit singkapan tersebut di dapat (dari bawah –ke atas), struktur sedimen: perlapisan sejajar, silang siur

sisik ikan, flaser & lenticular, imbrikasi, silang siur mangkok, perlapisan bergelombang, silang siur planar, nodule,

juga didapat bioturbasi

- Fosil-fosil spt: brochiopoda, burrow, fragmen tumbuhan, bivalve, koral, bryozoa, crinoid & fosil-fosil rusak

Deskripsi pengamatan tsb dibuat pada lembar catatan pada buku lapangan seperti pada gambar II-5( yi gambar

contoh format catatan pada lembar buku lapangan) yang memuat tentang sketsa (di halaman sketsa) dan catatan

lapangan (di halaman catatan).

Page 7: Perekaman Data

PEREKAMAN DATA

Sedimentologi 16

HalTanggalTujuan

DaerahCuaca

STA LP CATATANDiskripsi LokasiDiskripsi Singkapan Spt demensi,

Keterangan:

keadaan singkp, dllDiskripsi per litologi Nama, sifat, warna, tekstur

Kondisi, dll

No sampel, foto, sketsa, dll

Komposisi, kondisi, struktur sed

SKETSA STA /LPLOKASI

Arah penampang

Ara

hU

tara

JudulPesan

De

me

nsiv

ertik

al

Demensi lateralSkala

A

BGambar II.5. Contoh aspek-aspek yang di catat (A) dan sketsa singkapan (B)di buku Catatan Lapangan