Peredaran Darah Aves
-
Upload
shinta-a-wulandari -
Category
Documents
-
view
14 -
download
3
description
Transcript of Peredaran Darah Aves
MAKALAH FISIOLOGI HEWAN
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA AVES
DISUSUN OLEH :
Kelompok : C
Anggota : 1. Akhmad Haris Karsena (06091381419050)
2. Nining Pertiwi (06091381419062)
3. Puput Widia Wati (06091381419051)
4. Tiara Septiliani Juhareza (06091381419058)
5. Titis Sri Maryati (06091381419064)
Dosen Pengampu : Dra. Lucia Maria Santoso, M.Si
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
1
BAB I
PENDAHULUAN
Vertebrata merupakan subfilum dari chordata yang memiliki anggota yang
cukup besar dan paling dikenal. Tubuh vertebrata dibagi menjadi tiga bagian yang
jelas yaitu kepala, badan dan ekor. Kelompok ini dikatakan sebagai vertebrata
karena mempunyai tulang belakang yang beruas-ruas (vertebrae).
Vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu pisces, amphibi, reptilia, aves
dan mamalia. Salah satu dari kelima kelas vertebrata tersebut yaitu aves. Aves
adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal epidermal),
sedangkan hewan lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang
dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota
gerak anterior. Karakteristik tengkorak meliputi tulang-tulang tengkorak yang
kuat dan paruh terbentuk dari zat tanduk. Aves tidak bergigi dan kaki digunakan
untuk berjalan, bertengger atau berenang (dengan selaput interdigital).
Pada dasarnya sistem peredaran darah pada kelas Aves hampir mirip
dengan sistem peredaran darah pada kerja jantung kelas Mamalia. Sistem
peredaran darah pada kelas Aves juga menggunakan peredaran darah ganda dan
sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah ganda berarti peredaran darah ke
seluruh bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali dan peredaran
darah tertutup berarti sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh-
pembuluh darah.
Oleh karena itu, dalam satu kali darah mengalir, darah melewati jantung
sebanyak dua kali yaitu saat peredaran darah kecil (jantung paru-paru
jantung) dan pereradan darah besar (jantung seluruh tubuh jantung).
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sirkulasi pada Aves
Burung memiliki sistem kardiovaskular yang sangat efisien yang
memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan metabolik saat terbang,
berlari, berenang, atau menyelam. Sistem kardiovaskular tidak hanya memberikan
oksigen ke sel-sel tubuh, tetapi juga berperan penting dalam menjaga tubuh
burung. Sistem suhu ruang sirkulasi pada burung terdiri dari jantung dan
pembuluh-pembuluh. Pembuluh-pembuluh tersebut berfungsi untuk mengangkut
nutrisi, oksigen, karbondioksida, limbah produk, dan hormon.
Burung memiliki 4 ruang jantung yang terdiri dari 2 atrium & 2 ventrikel,
dengan pemisahan lengkap dari darah beroksigen dan berkarbondioksida.
Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru, sedangkan ventrikel kiri
memompa darah ke seluruh tubuh. Dinding ventrikel kiri jauh lebih tebal dan
lebih berotot, hal ini disebabkan karena ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan
yang lebih besar untuk memompa darah ke seluruh tubuh, berbeda dengan
ventrikel kanan yang memompa darah ke paru-paru.
Gambar 1. Sistem sirkulasi pada burung (aves)(Sumber : Anonim, 2012)
3
2.2 Alat-alat yang Menyusun Sistem Sirkulasi pada Aves
Alat-alat yang menyusun sistem sirkulasi darah tertutup pada burung
sudah lengkap, yaitu terdiri atas jantung sebagai alat pemompa darah, pembuluh
aorta, pembuluh arteri, pembuluh vena, pembuluh kapiler, plasma dan sel darah,
serta jaringan tubuh yang dialirinya.
Gambar 2. Bagian-bagian jantung burung (aves)(Sumber : Anonim, 2012)
Alat-alat yang menyusun sistem sirkulasi dan fungsinya antara lain:
1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior), vena ini
membawa darah dari kepala, anggota depan, dan anggota otot-otot
pektoralis menuju jantung.
2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior), membawa darah
dari bagian bawah tubuh ke jantung.
3. Pembuluh balik yang datang dari paru - paru (pulmo) kanan dan paru –
paru kiri serta membawa darah menuju serambi kiri jantung
4. Karotis : Mengedarkan darah ke kepala (otak).
5. Pectrolas : Mengedarkan darah ke otot-otot terbang.
4
6. Aorta : Mengedarkan darah ke seluruh tubuh kecuali paru-
paru.
7. Arteri paru : Mengedarkan darah ke paru-paru.
8. Celiac : Mengedarkan darah ke jaringan di daerah perut
bagian atas.
9. Arteri ginjal : Mengedarkan darah ke ginjal.
10. Mesenterika posterior : Mengedarkan darah ke jaringan di daerah perut
bagian bawah.
11. Vena jugularis : Mengeringkan kepala dan leher.
12. Vena brachialis : Mengeringkan sayap.
13. Vena dada : Mengeringkan otot dada dan dada anterior.
14. Vena hepatik : Menguras hati.
15. Vena femoralis : Mengeringkan kaki.
16. Vena siatik : Mengeringkan daerah pinggul atau paha.
Contoh denyut jantung pada aves (burung merpati)
Istirahat Aktif Meningkatkan
Denyut
jantung
115
denyut/menit
670 denyut/
menit5,8x
Stroke Volume 1,7 ml 1.59 ml 0.9x
Jantung
keluaran
195,5 ml/
menit
1065 ml/
menit5.4x
Oksigen yang
dikonsumsi
20,3 ml/
menit200 ml/ menit 10x
Keterangan dari tabel diatas adalah semakin aktif kerja aves semakin cepat
sirkulasi di dalah jantung nya serta otot-otot jantung nya pun juga semakin
menegang dan berkontraksi dengan kuat sehingga jumlah darah yang di
pompakan semakin banyak.
2.3 Komponen Darah Burung
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan). Darah berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
5
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri
Darah pada burung terdiri dari:
a) Plasma darah
Plasma darah pada burung sebagian besar terdiri dari air (85%) ditambah
protein (9-11%), komponen lain dari darah termasuk glukosa (kadar
glukosa darah pada burung lebih besar dari pada mamalia, sekitar 200-400
mg), asam amino, limbah produk, hormon, antibodi dan elektrolit.
b) Elemen
Elemen terdiri dari:
Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah burung berbentuk elips dan bernukleus. Sebagian
besar spesies, ukuran sel darah merah sekitar 6 x 12 mikron. Sel darah
merah burung memiliki umur 28-45 hari, lebih pendek dari umur sel darah
merah pada mamalia yang berumur sekitar 120 hari. Sel darah merah
mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat dan mengangkut
oksigen ke seluruh tubuh, kemudian diproduksi di sumsum tulang. Namun,
tulang burung banyak pneumatik (bisa ditembus oleh kantung udara) dan
tidak mengandung sumsum. Sumsum tulang Hemopoietic (sel darah
merah yang memproduksi sumsum) terletak dalam radius, ulna, tulang
paha, tibiotarsus, tulang belikat, furcula (klavikula), pubis, dan tulang
ekor.
Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih berperan penting dalam melindungi burung dari
infeksi seperti virus dan bakteri. Burung memiliki beberapa jenis sel darah
putih:
6
Limfosit adalah
sel darah putih
yang paling
banyak. T-
limfosit (dibentuk
di timus) dan B-
limfosit (dibentuk
di bursa dari
Fabricius). B-
limfosit
menghasilkan
antibodi. T-
limfosit
menyerang sel
yang terinfeksi
atau abnormal.
Heterophil
adalah
fagositosis.
Monosit adalah
sel motil yang
dapat bermigrasi
menggunakan
gerakan ameboid.
Monosit juga
fagositik.
Eosinofil
membuat
sekitar 2
sampai 3%
dari populasi
WBC burung
Keping darah (trombosit)
Trombosit burung bernukleus. Trombosit penting dalam
hemostasis (pembekuan darah).
2.4 Proses Peredaran Darah Aves
Peredaran darah kecil pada aves yaitu berawal dari darah mengalir yang
berasal dari seluruh tubuh ke ventrikel kanan. Kandungan karbondioksida pada
jantung dipompa menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis untuk melepaskan
kandungan karbondioksida (CO2) pada darah dan mengikat oksigen (O2). Darah
tersebut akan mengalir dan masuk ke atrium kiri,dan akhirnya darah ke ventrikel
kiri.
Perdaran darah besar pada kelas Aves sama dengan peredaran darah kecil
hanya saja di tambah dengan proses selanjutnya yaitu darah kaya oksigen (O2)
yang berasal dari ventrikel kiri diedarkan menuju ke seluruh tubuh tepatnya sel-sel
7
tubuh. Pada sel-sel tubuh ini kandungan oksigen (O2) dalam darah akan
dilepaskan dan karbondioksida (CO2) diikat sebagai sisa metabolisme sel tubuh.
Kemudian darah yang banyak mengandung karbondioksida (CO2) akan dialirkan
kembali menuju jantung tepatnya pada atrium kiri.
Darah yang kaya akan karbondioksida (CO2) yang berasal dari seluruh
tubuh mengalir ke jantung, pada atrium kanan lalu ke ventrikel kanan → dari
ventrikel kanan darah dipompa menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis →
dari paru-paru darah yang kaya oksigen (O2) mengalir menuju ke atrium kiri
melalui ventrium kiri untuk dipompa melalui Aorta → dari Aorta darah kaya
oksigen (O2) akan diedarkan ke seluruh tubuh → darah mengandung
karbondioksida (CO2) dari kapiler jaringan tubuh akan dialirkan kembali ke
atrium kanan jantung.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Peredaran darah pada aves merupakan peredaran darah ganda dan tertutup.
Peredaran darah ganda berarti peredaran darah ke seluruh bagian tubuh serta
melewati jantung sebanyak dua kali dan peredaran darah tertutup berarti sirkulasi
darah ke seleruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh darah.
Jantung aves terdiri atas empat ruang, yaitu serambi kiri, serambi kanan,
bilik kiri, dan bilik kanan. Mekanisme kerja jantung adalah darah vena dari
seluruh tubuh akan mengalir ke atrium kanan, kemudian ventrikel kanan. Dari
ventrikel kanan darah dipompa maenuju paru-paru melalui arteri pulmonalis. Dari
paru-paru darah menuju ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dari atrium kiri
darah akan mengalir ke ventrikel kiri untuk dipompa melalui aorta menuju ke
bagian-bagian tubuh.
9
DAFTAR PUSTAKA
Noname. 2012. Peredaran Darah Aves. Diakses dalam
http://www.bio.its.ac.id/index.php/ruang-baca-biologi/104-daftar-buku-
ruang-baca-biologi
Diakses pada tanggal 27 Agustus 2015
Nopio, Ria. 2013. Sistem Kardiovaskular Pada Aves. Diakses dalam
http://rianopio.blogspot.com/2013/01/sistem-kardiovaskular-pada-
aves.html
Diakses pada tanggal 27 Agustus 2015
Widayanti, Sri. 2009. Biologi. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
10