Perdarahan PerVaginam Setelah Melahirkan
-
Upload
rheza-hakviasyah -
Category
Documents
-
view
65 -
download
0
Transcript of Perdarahan PerVaginam Setelah Melahirkan
Perdarahan Pervaginam
Setelah Melahirkan
2
Definisi
Perdarahan pervaginam lebih dari 500 cc setelah melahirkan
$ Perdarahan sering dianggap remeh karena sulit diukur secara visual
$ Darah bercampur dengan cairan lainnya
$ Meskipun anemia berat akan meningkatkan resiko kematian ibu, namun tidak ada bukti-bukti bahwa semakin rendah Hb, semakin besar resiko kematian akibat perdarahan obstetri
Rush 2000.
3
Evaluasi dan Penatalaksanaan Awal
! Evaluasi dengan cepat :
$ Apakah ada Syok ?
$ Perkirakan Jumlah darah yang hilang
! Masase keluarkan bekuan darah, apakah ada kontraksi?
! Berikan oksitosin 10 unit IM
4
Evaluasi dan Penatalaksanaan Awal (lanjutan)
! Cairan parenteral (jarum besar) : tetesan cepat
! Pastikan kandung kemih kosong
! Apakah plasenta telah keluar ? – periksa kelengkapannya
! Apakah ada robekan pada jalan lahir ?
5
Diagnosis Banding
! Atonia uteri
! Retensio plasenta
! Rest Plasenta
Robekan jalan lahir
! Ruptura uteri
! Inversio uteri
6
Atonia Uteri: Penatalaksanaan
! Lanjutkan :
$ Infus
$ Masase uterus
$ Obat oksitosika
! Lakukan :
$ Kompresi bimanual
$ Kompresi aorta
! Pertimbangkan :ligasi arteri uterina atau arteri utero-ovarika atau histerektomi
! Jangan lakukan tampon uterus
Bersamaan dgn itu :
! Transfusi darah
! Pertimbangkan diagnosis lainnya
7
Obat-obatan Oksitosika Oksitosin Ergometrin/
Methyl ergometrin
15-methyl prostaglandin F2
Dosis dan rute IV: 20 unit dlm 1 L dgn laju 60 tetes/menit
IM: 10 unit
IM atau IV: 0.2 mg IM: 0.25 mg
Dosis lanjutan IV: 20 unit dlm 1 L dgn laju 40 tetes/menit
Ulangi 0.2 mg IM setelah 15 menit. Jika perlu, beri 0.2 mg IM atau IV setiap 4 jam
0.25 mg setiap 15 menit
Dosis maksimum Tdk lebih dari 3 L cairan IV
5 dosis 8 dosis
Hati-hati/
Kontraindikasi
Jangan berikan sebagai bolus IV
Pre-eklampsia, hipertensi, penyakit jantung
Jangan beri secara IV, Asthma
8
Retensio Plasenta: Penatalaksanaan
! Jika plasenta terlihat, mintalah ibu untuk meneran; jika sudah berada di vagina, keluarkan
! Pastikan kandung kemih kosong; kateterisasi bila perlu
! Upayakan penegangan tali-pusat terkendali
! Keluarkan plasenta secara manual
Dalam waktu yang bersamaan,lakukan:
! Transfusi darah, bila perlu
! Beri oksitosin jika memang belum
! Beri antibiotik jika plasenta dikeluarkan secara manual
$ Ampisilin 2 g IV satu dosis
9
Robekan Saluran Genital: Penatalaksanaan
! Periksa perineum, vagina dan serviks
! Jahit robekan yang:
$ Berdarah
$ Lebih dari derajat satu
$ Jauh dari uretra
! Pasang kateter jika perlu
Bersamaan dengan itu, lakukan:
! Transfusi darah, bila perlu
! Pertimbangkan diagnosis lainnya jika perdarahan tetap banyak
10
Inversio uteri: Penatalaksanaan
! Bertindak cepat
! Kembalikan posisi uterus
! Tunda pemberian oksitosin sampai uterus ke posisinya
Bersamaan dengan itu:
! Berikan cairan IV
! Transfusi darah bila perlu
! Beri obat nyeri dan antibiotik
$ Ampisilin 2 g IV satu dosis
11
Ruptura Uteri: Penatalaksanaan
! Laparotomi segera dengan kemungkinan histerektomi
$ subtotal paling aman
! Transfusi darah
Bersamaan dengan itu:
! Hidrasi dengan cairan IV
! Kosongkan kandung kemih sebelum operasi
! Antibiotik profilaktik: ampisilin 2 g IV, satu dosis
! Perhatikan tanda-tanda syok
12
Strategi Pencegahan
! Kesiapan melahirkan
! Penolong yang terampil pada kelahiran
! Pengobatan anemia
! Penatalaksanaan aktif kala tiga
! Hindari prosedur yang tidak perlu (misalnya, episiotomi)
Penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga:
! Oksitosin 10 U I.m dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir
! Penegangan tali pusat terkendali
! Masase fundus setelah kelahiran plasenta
Penatalaksanaan Aktif Persalinan Kala Tiga
14
MENGKAJI :
! Defenisi persalinan kala tiga
! Penatalaksanaan fisiologis vs. penatalaksanaan aktif
! Risiko dan manfaat masing-masing metode penatalaksanaan
! Obat-obat yang digunakan dalam penatalaksanaan aktif
15
Dua Metode Penatalaksanaan Kala Tiga
! Penatalaksanaan fisiologis (“manajemen ekspektasi”)
$ Oksitosika tidak digunakan
$ Plasenta dilahirkan karena gaya gravitasi dan upaya ibu
! Penatalaksanaan Aktif
$ Oksitosika diberika ---- 2 menit setelah bayi lahir
$ Plasenta lahir dgn penegangan tali pusat terkendali (PTT)
$ Masase uterus
16
Masalah-Masalah Kritis
! Risiko : - Terhambatnya pengeluaran plasenta
- Putusnya tali pusat
- Inversio uterus
! Pilihan oksitosika :
- Stabilitas, keamanan, dan efek samping oksitosika
17
Penatalaksanaan fisiologis: Keuntungan dan Kerugian
! Keuntungan :
$ Tidak mengganggu proses persalinan normal
$ Tidak memerlukan obat/bahan-bahan khusus
! Kerugian :
$ Memperlama kala tiga
$ Meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pasca persalinan (PPH)
18
Penatalaksanaan Aktif:Keuntungan dan Kerugian
! Keuntungan
$ Memperpendek lamanya kala tiga
$ Mengurangi risiko perdarahan pasca persalinan (PPH)
! Kerugian
$ Memerlukan oksitosika dan bahan-bahan untuk injeksi
$ Memerlukan penolong persalinan yang trampil dalam:
– Observasi, memberikan injeksi, dan penegangan tali pusat terkendali
19
Prosedur Penatalaksanaan Aktif
! Dalam 1 menit setelah bayi lahir, palpasi abdomen untuk meniadakan kemungkinan adanya bayi berikut
! Suntik oksitosin 10 U i.m.
! Penegangan tali pusat terkendali :
$ Tunggu kontraksi uterus
$ Lakukan penegangan tali pusat terkendali sambil melakukan penekanan berlawanan arah pada pubis
$ Jika plasenta tidak turun, hentikan penegangan dan tunggu kontraksi berikutnya
20
Ringkasan
! Perdarahan pasca persalinan adalah penyebab utama dari kematian
! Hentikan perdarahan, dengan :
$ Penatalaksanaan aktif kala tiga$ Masase uterus$ Periksa perineum, vagina, dan serviks$ Pemberian zat-zat oksitosika (dengan
oksitosin sebagai pilihan utama)$ Kosongkan kandung kemih$ Periksa plasenta
! Mulai resusitasi dengan segera