Perdarahan hamil tua

26
PERDARAHAN PADA HAMIL TUA Oleh D IAH LISTIANI

Transcript of Perdarahan hamil tua

PERDARAHAN PADA HAMIL TUA

Oleh

DIAH LISTIANI

BATASAN Perdarahan dari jalan lahir setelah

kehamilan memasuki trimester III

Disebut juga PERDARAHAN ANTE PARTUM

Beberapa penulis setelah kehamilan melebihi 20 minggu

Klasifikasi

Plasenta Previa

Solusio Plasenta

Oleh sumber yang tidak jelas

Kasus terbanyak adalah Plasenta previa dan Solusio plasenta

PLASENTA PREVIA

BATASAN

merupakan plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah rahim (SBR) sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum

ETIOLOGI

Tidak jelas

Klasifikasi

Plasenta Previa Totalis

bila seluruh OUI tertutup plasentaPlasenta Previa Lateralis

hanya sebagian dari OUI tertutup plasentaPlasenta Previa Marginalis

tepi plasenta berada tepat pada tepi OUIPlasenta Letak Rendah

plasenta berada 3-4 cm diatas tepi OUI

Diagnosis

Anamnesis: Perdarahan pervaginam pada uk. > 20 mg, tanpa sebab

Pemeriksaan luar: Kelainan letakInspekulo: darah pada OUEUSG: menentukan letak plasenta

Penentuan plasenta secara langsung dengan meraba melalui kanalis servikalis bahaya perdarahan banyak double set up atau PDMO (Periksa

Dalam Meja Operasi)

Penatalaksanaan

Konservatif, bila Kehamilan < 37 minggu Perdarahan tidak banyak (Hb masih normal) Tempat tinggal pasien dekat

Istirahat baring, hematinik, spasmolitik,

antibiotika (atas indikasi)

Lab : Hb, hematokrit dan USG

3 hari bebas perdarahan lakukan mobilisasi.

Jika tidak berdarah lagi pasien dipulangkan

Penanganan Aktif, bila Perdarahan banyak, tanpa memandang uk Uk > 37 minggu Anak mati

Dapat berupa persalinan pervaginam atau perabdominal

Plasenta previa lateralis/ marginalis dengan KJDR, serviks matang, kepala masuk PAP, perdarahan sedikit/ (-) maka lakukan amniotomi diikuti drip oksitosin diteruskan persalinan pervaginam

INDIKASI SEKSIO SESAREA Plasenta Previa Totalis Perdarahan banyak tanpa henti Presentasi abnormal Panggul sempit Serviks belum matang Gawat janin

Bila tidak mungkin dilakukan Seksio Sesarea maka dipasang Cunam Willet atau Versi Braxton Hicks

SOLUSIO PLASENTA

BATASANPelepasan plasenta sebagian atau seluruhnya pada tempat implantasi normal sebelum janin lahir

ETIOLOGITidak jelas

Diagnosis

Sulit untuk menegakkan diagnosis Tidak semua gejala klinis nyata Diperlukan pemeriksaan

penunjang : USG USG dimaksudkan untuk

menyingkirkan Plasenta Previa

Klasifikasi

Berasarkan tanda klinis dan derajat pelepasan plasenta

Dibedakan atas Ringan Sedang Berat

Ringan

Perdarahan 100-200 cc Uterus tegang Belum ada tanda rejatan Janin hidup Pelepasan < 1/6 bagian permukaan Fibrinogen plasma > 120 mg %

Sedang

Perdarahan > 200 cc Uterus tegang Tanda rejatan (+) Gawat janin atau janin mati Pelepasan 1/4 - 2/3 bagian

permukaan Fibrinogen plasma 120 - 150 gr %

Berat

Uterus tegang dan berkontraksi tetanik

Tanda rejatan (+) Janin mati, Pelepasan > 2/3 permukaan atau

keseluruhan

Penatalaksanaan

Tergantung derajatnya Pada yang Ringan

Istirahat baring Sedatif Tentukan apakah gejala semakin progesif

atau berhenti Bila berhenti lakukan mobilisasi bertahap Lab: Hb, fibrinogen, hematokrit, trombosit

Pada yang SEDANG dan BERATPenanganan bertujuan :

Mengatasi rejatan Memperbaiki anemia Hentikan perdarahan Kosongkan uterus secepatnya

Penatalaksanaan meliputi Pemberian tranfusi Pemecahan ketuban (amniotomi) Pemberian infus oksitosin Kalau perlu Seksio sesarea

Bila diagnosis Solusio Plasenta sudah ditegakkan, maka perdarahan yang terjadi minimal 1000 cc harus mendapatkan transfusi minimal 1000 cc

Ketuban pecahkan mengurangi regangan dinding uterus

Percepat persalinan dengan infus 5 IU oksitosin dalam 500 cc Dextrose 5%

Seksio Sesarea , bila : Persalinan tidak selesai atau

diharapkan tidak selesai dalam 6 jam Perdarahan banyak Pembukaan (-) atau < 4 cm Panggul sempit Letak lintang Preeklampsia berat Pelvik score < 5

VASA PREVIA

BATASAN

Keadaan dimana pembuluh darah umbilikalis janin berinsersi villamentosa pada selaput ketuban

ETIOLOGI

Tidak jelas

DIAGNOSIS

PDV teraba pembuluh darah pada selaput ketuban

Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan inspekulo atau amnioskopi

Bila terjadi perdarahan maka akan diikuti dengan DJJ tidak beraturan, deselerasi atau bradikardi khususnya jika perdarahan terjadi beberapa saat setelah ketuban pecah

Darah ini berasal dari janin. Untuk mengetahuinya lakukan tes Apt dan tes Kleihauer - Betke serta hapusan darah tepi

Penatalaksanaan

Bergantung dari status janin

Tentukan umur kehamilan, ukuran janin, maturitas paru, dan pemantauan kesejahteraan janin dengan USG dan KTG

BILA

Janin hidup dan cukup matur SC

Janin mati dan imatur persalinan pervaginam