Perdarahan antetpartum
-
Upload
nurul-desiyana -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Perdarahan antetpartum
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 1/13
Perdarahan Antepartum
Oleh : dr Hermawan U, SpOG
Perdarahan pada bagian akhir kehamilan merupakan ancaman serius
terhadap kesehatan dan jiwa baik ibu maupun anak. Placenta previa dan abruptio
placenta menjadi bagian terbesar kasus – kasus ini.
KLASIFIKASI
1. Placenta previa2. Abruptio placenta (Placenta lepas sebelum waktunya)
3. Vasa previa
4. Ruptura sinus marginalis
5. Lesi setempat
6. Idiopatik : sebab – sebabnya tidak dapat ditemukan
1. PLACENTA PREVIA
Dalam keadaan ini placenta tertanam pada segmen bawah uterus dan
terletak di daerah atau di dekat ostium internum cervix. Di sini placenta berada di
depan bagian terendah janin. Insidensinya 1 : 200 kehamilan.
Etiologi
Etiologi tidak diketahui, namun placenta previa lebih sering dijumpai pada
multipara dan kalau placentanya lebar serta tipis. Diperkirakan kalau terdapat
defisiensi akan meluas dalam upayanya untuk mendapatkan suplai darah yang
lebih memadai.
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 2/13
Klasifikasi
PLACENTA PREVIA1. Totalis atau ventralis. Keseluruhan ostium internum cervix ditutup oleh
placenta.
2. Partialis : Sebagian ostium internum cervix ditutup oleh placenta.
3. Marginalis : placenta membentang sampai tepi cervix tapi tidak terletak
pada ostium. Kalau cervix menipis dan membuka pada kehamilan lanjut,
placenta previa dapat berubah menjadi jenis partialis.
PLACENTA LETAK-RENDAH
Placenta terletak pada segmen bahwa uterus tapi tidak sampai pada ostium
internum cervix.
Manifestasi Klinis
Keluhan utama atau keluhan satu-satunya adalah perdarahan per vaginam
tanpa rasa nyeri. Pada kebanyakan kasus, perdarahan tidak diketahui sebabnya
namun mungkin didahului oleh trauma atau coitus. Perdarahan pertama hampir
tidak pernah membawa kematian.
Sumber Perdarahan
Dengan berkembangnya segmen bawah uterus dan dengan menipisnya
serta membukanya cervix, placenta terlepas dari dinding uterus. Keadaan ini
disertai ruptura pembuluh – pembuluh darah yang terletak di bawahnya. Jika
pembuluh darah yang pecah berukuran besar, perdarahan akan banyak sekali.
Keadaan yang Menyertai
1. Kegagalan penurunan bagian terendah janin.
2. lebih sering terjadi presentasi abnormal seperti presentasi bokong dan
letak lintang mungkin karena placenta menempati bagian bawah uterus.
3. Anomali fetus congenital
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 3/13
4. Placenta accreta. Insidensinya lebih tinggi daripada kalau placenta
tertanam pada bagian atas uterus.
5. Lebih sering dijumpai perdarahan postpartum.
Hasil – Hasil Pemeriksaan Fisik
1. Pasien tidak merasa nyeri, kecuali kalau persalinan telah dimulai
2. Uterus lembek dan tidak nyeri tekan
3. Bagian terendah janin tinggi
4. Denyut jantung janin biasanya terdengar
5. Shock jarang terjadi.
2. ABRUPTIO PLACENTA
Keadaan ini yang juga dikenal sebagai pelepasan placenta sebelum
waktunya atau premature separation of the placenta meliputi pelepasan placenta
dari dinding rahim. Abruptio placenta dimulai dengan perdarahan ke dalam
decidua basilis yang membagi dua sehingga menimbulkan pemisahan bagian
placenta yang ada di dekat pembagian tersebut. Di antara placenta dan uterus
terbentuk hematoma.. Insidensi abruptio placenta adalah sekitar 1 : 200
kehamilan.
Etiologi
Penyebab abruptio placenta tidak diketahui. Keadaan ini disertai
1. Hipertensi pada kehamilan
2. Overdistensi uterus yang mencakup kehamilan kembar dan
polyhydramnios
3. Trauma
4. Tali pusat yang pendek
Klasifikasi
DERAJAT PEMISAHAN PLACENTA
1. Totalis. Kematian bayi tidak bisa dihindari
2. Partialis. Janin masih mempunyai kemungkinan hidup
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 4/13
Pemisahan lebih dari 50 persen placenta tidak memungkinkan janin untuk
hidup terus.
LOKASI PERDARAHAN
1. External atau nyata. Darah mungkin berwarna merah terang atau gelap
dan berupa bekuan. Rasa nyeri ringan kecuali kalau pasien dalam proses
persalinan. Derajat anemia dan shock setara dengan keluarnya darah yang
terlihat nyata.
2. Internal atau tersembunyi (concealed). Hanya terlihat sedikit perdarahan
per vaginam. Darah terperangkap uterus. Rasa nyeri hebat dan uterus menjadi
keras serta nyeri tekan. Jantung janin tidak terdengar. Derajat shock lebih
besar daripada yang diperkirakan menurut jumlah perdarahan yang tampak.
3. Mixed atau combined (campuran) : Dijumpai semua ragam perdarahan di
atas.
Gambaran Klinis
Ini tergantung kepada lokasi darah dan jumlah darah yang hilang. Hal ini
terakhir ini bisa sedikit atau cukup banyak untuk menimbulkan kematian ibu.
Trias klinisnya mencakup nyeri abdomen, nyeri tekan uterus dengan tonus tinggi,
dan perdarahan per vaginam. Uterus dapat menunjukkan rigiditas seperti kayu dan
membesar akibat pengumpulan darah dalam rongganya. Sering pasien tersebut
juga berada dalam proses persalinan. Denyut jantung janin mungkin tidak
terdengar. Kalau darah yang keluar banyak sekali, terjadilah shock hipovolemik.
Komplikasi :
1. Shock hemorrhagik
2. Disseminated intravascular coagulation.
3. Perdarahan postpartum disebabkan baik oleh kegagalan uterus untuk
berkontraksi dengan sempurna maupun oleh koagulopathia.
4. Lesi renal. Nekrosis iskemik pada ginjal, acute tubular necrosis dan atau
bilateral, cortical necrosis mengakibatkan renal shutdown.
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 5/13
5. Sindrom Sheehan terjadi karena nekrosis iskemik pada lobus anterior
kelenjar hipofise sebagai akibat terjadinya shock.
3. VASA PREVIA
Vasa previa mengacu kepada keadaan pembuluh – pembuluh darah yang
terletak melintang ostium internum cervix. Keadaan ini menyertai placenta letak
rendah insertio velamentosa tali pusat. Pada keadaan terakhir ini, tali pusat
berinsersio ke dalam selaput ketuban, dan pembuluh darah yang bercabang
berjalan diantara amnion dan chorion sebelum masuk ke dalam placenta. Tanpa
terlindung oleh Wharton’s jelly, pembuluh darah tersebut amat rapuh. Jika
tertekan, janin akan mengalami asphyxia. Jika pecah, fetus akan menderita
perdarahan. Pada kedua keadaan ini sering sekali terjadi kematian janin. Vasa
previa merupakan kejadian yang jarang dijumpai yaitu terjadi pada kurang dari 1 :
5,000 kelahiran. Namun demikian, bersama dengan insersio velamentosa tali
pusat, insidensinya adalah 1 : 50.
Gambaran Klinis
Ada dua buah symptom : (1) bradycardia janin kalau pembuluh darah
tertekan dan (2) perdarahan per vaginam kalau pembuluh darah tercabik.
Diagnosis antepartum jarang dapat ditegakkan dan di sinilah letak problem
utamanya. Kalau proses persalinan telah dimulai dan cervix sudah membuka
sehingga ketuban tidak terlindung lagi, maka ruptura vasa previa hampit tidak
dapat dihindari. Begitu terjadi perdarahan, harapan hidup bagi janin amat kecil
kecuali kalau sebelumnya sudah dipikirkan kemungkinan tersebut dan diambil
tindakan dengan cepat.
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 6/13
Diagnosis
1. Frekuensi denyut jantung janin. Kemungkinan vasa previa dapat
dipertimbangkan kalau setiap episode perdarahan pervaginam diikuti oleh
ketidakteraturan denyut jantung janin.
2. Pemeriksaan vaginal . Adanya pembuluh darah dapat teraba oleh jari –
jari tangan pemeriksa. Keadaan ini bisa dikacaukan dengan keadaan tali pusat
melintang ostium internum cervix
3. Amnioskopi. Dapat dilihat pembuluh darah yang melintang ostium
internum cervix.
4. Test Kleihauer . Prosedur ini memperlihatkan adanya sel – sel darah
merah janin dan menegakkan kepastian bahwa perdarahan berasal dari
sirkulasi fetal.
5. Sectio caesarea. Bradycardia janin yang berat dapat mengakibatkan
perlunya sectio caesarea darurat penegakkan diagnosis sebelum operasi
tersebut.
4. RUPTURA SINUS MARGINALIS
Sinus marginalis menjadi bingkai sirkumferensia placenta dan merupakan
salah satu saluran tempat darah dari ruang ointervillous mengalir kembali
kesirkulasi maternal. Pada keadaan normal bagian ini akan robek dalam kala tiga
ketika placenta terlepas dari dinding rahim.
Adakalanya sinus marginalis mengalami ruptura pada trimester ketiga
kehamilan. Etiologinya tidak diketahui. Gambaran klinisnya berupa perdarahan
ringan, tanpa nyeri yang disertai dengan rigiditas uterus atau perubahan frekuensi
denyut jantung janin.
5. LESI SETEMPAT
1. Neoplasma : Polip cervix, Kanker cervix
2. Infeksi : Vaginitis, Cervicitis
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 7/13
6. IDIOPATIK
PENATALAKSANAAN UMUM BAGI PERDARAHAN PADA
TRIMESTER KETIGA
Evaluasi pendahuluan
1. Pasien dirawat di rumah sakit
2. Darah yang hilang diperkirakan jumlahnya
3. Tanda – tanda vital ditentukan
4. Derajat shock dievaluasi
5. Kadar hemoglobin dan hematokrit diukur
6. Faktor – faktor pembekuan, termasuk fibrinogen, diteliti
Evaluasi Obstetrik
1. Masa kehamilan dihitung
2. Palpasi abdomen untuk memeriksa konsistensi dan ada tidaknya
nyeri tekan pada uterus
3. Posisi fetus ditentukan
4. Denyut jantung janin diauskultasi
5. Placenta ditentukan letaknya dengan pemeriksaan ultrasound atau
isotop radioaktif
Penatalaksanaan Pendahuluan
1. Infus intravena dengan disediakan unit transfusi dan jarum berdiameter
besar atau intra-cath.
2. Cross-matching darah, sedikitnya dua unit
3. Pasien harus terus berbaring di tempat tidur
4. Pemeriksaan vaginal atau rectal tidak boleh dikerjakan pada saat ini.
Terapi
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 8/13
1. Jika perdarahan berhenti dan tidak timbul kembali selama beberapa hari
dan jika tidak terdapat placenta previa, maka pemeriksaan speculum
dilaksanakan untuk menyingkirkan lesi setempat. Jika semua pemeriksaan ini
memberikan hasil negatif, dipertimbangkan pemulangan pasien dari rumah
sakit.
2. Jika perdarahan terus terjadi, tindakan dilaksanakan menurut kadarnya
masing masing.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Placenta previa Abruptio Placenta
Mulainya Perlahan – lahan dan
tidak jelas
Mendadak dan nyata
sekali
Perdarahan External External dan tersembunyi
Warna darah Merah muda Gelap sebagai darah vena
Anemia = Darah yang hilang > Darah hilang yang
tampak
Shock = Darah yang hilang > Darah hilang yang
tampak Toxemia Tidak ada Mungkin ada
Nyeri Hanya kalau dalam
persalinan
Berat dan tidak henti –
hentinya
Nyeri tekan uterus Tidak ada Ada
Tonus uterus Lembek dan lemas Kaku sampai keras
seperti batu
Bentuk uterus Normal Dapat membesar dan
berubah bentuknya
Denyut jantung anak Biasanya terdengar Terdengar atau tidak
terdengar
Penurunan bagian
terendah janin
Tidak ada Dapat terjadi
Presentasi Mungkin abnormal Tidak ada hubungan
PENATALAKSANAAN PLACENTA PREVIA
Terapi menunggu (expectant management)
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 9/13
Karena episode perdarahan yang pertama kali jarang membawa kematian
dan karena janin masih terlampau premature untuk dapat hidup di luar kandungan,
kehamilan diusahakan diperpanjang demi keselamatan janin. Usia kehamilan yang
cukup layak untuk dicapai adalah 37 hingga 38 minggu.
1. Perawatan rumah sakit. Saat dan derajat episode perdarahan berikutnya
tidak bisa diramalkan. Karena itu, pasien harus tinggal di rumah sakit.
2. Transfusi. Sedikitnya harus tersedia dua unit darah.
3. Anemia. Transfusi dan tablet besi diberikan bila terdapat anemia.
4. Maturitas paru – paru. Ratio lecithin / sphingomyelin (L/S) cairan amnion
membantu menentukan waktu optimal kelahiran bayi.
Mengakhiri Kehamilan
INDIKASI
1. Perdarahan berlebihan. Maturitas janin tidak usah dipikirkan
2. kehamilan telah mencapai 27 sampai 38 minggu dan maturitas paru – paru
diyakini sudah tercapai.
SECTIO CAESAREA
Operasi ini dilaksanakan dengan indikasi berikut :
1. Perdarahan yang banyak tanpa henti – hentinya
2. Placenta previa totalis atau partialis; diagnosis pasti ditegakkan dengan
pemeriksaan ultrasound
3. Gawat janin
4. Presentasi abnormal (misalnya, presentasi bokong, letak lintang)
PEMERIKSAAN DALAM DI KAMAR OPERASI (DOUBLE SET UP
EXAMINATION)
Induksi Partus. Selaput ketuban dipecahkan dan dimulai pemberian infus
oxytocin. Turunnya kepala yang menimbulkan penekanan pada placenta akan
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 10/13
mengendalikan perdarahan dari sinus – sinus uteri. Prosedur ini dilaksanakan
kalau :
1. Perdarahannya sedikit
2. Placenta menutupi tidak lebih dari 10 persen ostium internum
3. Cervix sudah menipis dan sedikitnya terbuka 3 cm
4. Kepala janin masuk dalam panggul
Menuggu persalinan mulai. Pasien dikembalikan ke bangsal kalau :
1. Tidak ditemukan placenta previa
2. Tidak ada indikasi untuk melakukan induksi
Prognosis
Ibu. Baik selama shock dan anemia berat dicegah.
Janin. Angka mortalitasnya sekitar 15 persen. Faktor-faktor yang memperburuk
kemungkinan hidup janin mencakup :
1. Shock dan perdarahan maternal yang tidak terkendali
2. Terlepasnya placenta
3. Anesthesi berlebihan
4. Bayi yang dilahirkan prematur
Bagan
Placenta Previa
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 11/13
Perdarahan Pertama
Waktu kelahiran
Kecuali bagi kasus – kasus ringan, kalau perdarahannya sedikit, tujuan
tindakan adalah mengupayakan kelahiran secepat mungkin dan dengan alasan
berikut :
1. Terjadi sejumlah kematian janin intrauterine setelah ibu masuk rumah
sakit dan menantikan kelahiran
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 12/13
2. Mortalitas neonatus meningkat dengan memanjangnya masa interval
antara abruptio dan kelahiran
3. Kelahiran dini dan dengan sendirinya, penurunan masa hipoksia janin
mengurangi baik mortalitas fetal maupun maternal.
4. Pada kasus – kasus ini, janin tidak tahan terhadap proses persalinan yang
terlampau cepat.
Sectio Caesarea
1. Jika janin sudah mampu hidup dan denyut jantung masih terdengar, sectio
caesarea segera perlu dipertimbangkan demi keselamatan bayi dan ibu.
Pengecualian terhadap prinsip ini adalah situasi di mana cervix sedikitnya
sudah membuka separuh, kepala sudah jauh masuk dalam panggul. Posisi
anak normal dan pasiennya multipara yang menunjukkan bahwa kelahiran
akan segera berlangsung.
2. Pada keadaan janin sudah meninggal, sectio caesarea dikerjakan hanya
demi keselamatan ibu bila perdarahan tidak dapat dikendalikan. Jika
perdarahannya sedikit, persalinan di induksi.
Induksi Partus
Selaput ketuban pecah secara artifisial dan diberikan infus oxytocin.
Monitoring janin mutlak harus dikerjakan. Induksi partus dipertimbangkan bagi
keadaan – keadaan berikut.
1. Perdarahannya sedikit yang menunjukkan bahwa derajat pelepasan
placentanya ringan.
2. Ibu dalam kondisi baik.
3. Diperkirakan akan segera terjadi kelahiran per vaginam karena
pasiennya multipara cervix membuka 4 hingga 5 cm, posisi janin normal dan
kepala sudah turun dengan baik dalam panggul.
Tindakan terhadap Perdarahan
1. Transfusi yang memadai
5/10/2018 Perdarahan antetpartum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/perdarahan-antetpartum 13/13
2. Disseminated intravascular coagulation. Pada sebagian besar
kasus kelahiran dalam waktu 8 jam mencegah komplikasi ini. Jika ini terjadi,
cryoprecipitate, fibrinogen atau plasma segar dapat diberikan begitu proses
kelahiran berlangsung.
3. Histerektomi diperlukan jika perdarahan dari uterus yang tidak
mau berkontraksi itu tidak bisa dikendalikan.
Prognosis
MATERNAL
Pognosis maternal tergantung pada (1) derajat pelepasan placenta; (2)
darah yang keluar; (3) apakah perdarahannya nyata ataukah tersembunyi (yang
belakangan ini lebih berbahaya); (4) derajat apoplexia uteroplacental; (5) derajat
terganggunya mekanisme pembekuan; dan (6) masa interval antara abruptio
placenta dan dimulainya terapi. Dengan penatalaksanaan yang tepat, mortalitas
maternal kurang dari 1 persen.
FETAL
Mortalitas perinatal berkisar antara 30 dan 50 persen. Prognosis bagi janin
dipengaruhi oleh (1) taraf pelaksanaan placenta; (2) masa interval antara kejadian
abruptio dan kelahiran bayi; dan (3) prematuritas.