Perda_9_1990_Pemberian Izin Dan Pungutan Retribusi Atas an Penggilingan Padi, Huller Dan Penyosohan...

4
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH TIMUR NOMOR : 9 TAHUN 1990 TENTANG PEMBERIAN IZIN DAN PUNGUTAN RETRIBUSI ATAS PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI, HULLER DAN PENYOSOHAN BERAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II ACEH TIMUR Menimbang : a. bahwa Pengaturan tentang Pemberian izin Perusahaan Penggilingan padi, Huller dan Penyosohan beras berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 1971 telah diserahkan wewenang pemberian izinnya kepada Bupati/ Walikotamadya Kepala Daerah; b. bahwa Perusahaan penggilingan padi, huller dan penyosohan beras merupakan obyek yang potensial baik dalam rangka peningkatan penghasilan petani/ pengusaha maupun dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah melalui pungutan retribusi dan biaya administrasi; c. bahwa untuk maksud tersebut perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang No. 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten- Kabupaten dalam lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara; 2. Undang-Undang No.12 Drt Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Retribusi Daerah; 3. Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah; 4. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 1971 tentang Perusahaan Penggilingan padi huller dan penyosohan beras; 5. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan Pertanggung Jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah; 7. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian No. 122 Tahun 1980 dan No.351/Kpts/Um/6/1980 Jo No. 114 Tahun 1982 dan No.265/Kpts/Um/5/ 1982 tentang Penertiban dan Penataan kembali Perusahaan penggilingan padi, Huller dan Penyosohan beras; 8. Keputusan Menteri Pertanian No.161/ Kpts/Ku .420/3/1989 tentang Perubahan besarnya uang Retribusi dan biaya administrasi Perusahaan penggilingan padi, huller dan penyosohan beras; 9. Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 11 Tahun 1969 tentang Penertiban Pungutan Daerah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Timur Nomor 4 Tahun 1987 tentang Penunjukan, Pengangkatan dan Pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Timur. Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Timur. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH TIMUR TENTANG PEMBERIAN IZIN DAN PUNGUTAN RETRIBUSI ATAS PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI, HULLER DAN PENYOSOHAN BERAS. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Timur; b. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Aceh Timur; c. Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Timur. d. Perusahaan adalah Perusahaan Penggilingan Padi, Huller dan Penyosohan Beras dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Timur; e. Perusahaan Penggilingan Padi adalah setiap perusahaan yang digerakkan dengan tenaga mesin dan ditujukan serta dipergunakan untuk mengerjakan padi/ gabah menjadi beras sosoh; f. Huller adalah setiap perusahaan yang digerakkan dengan tenaga mesin dan ditujukan serta dipergunakan untuk mengerjakan padi gabah menjadi beras pecah kulit; g. Penyosohan Beras adalab setiap perusahaan yang digerakkan dengan tenaga mesin dan ditujukan serta dipergunakan untuk mengerjakan beras pecah kulit menjadi beras sosoh; h. Surat Izin Usaha adalah surat pernyataan tertulis dan yang berwenang untuk memberikan hak guna mengusahakan/ menjalankan perusahannya;

description

Perda yang mengatur perizinan bagi perusahaan penggilingan padi, huller dan penyosohan beras

Transcript of Perda_9_1990_Pemberian Izin Dan Pungutan Retribusi Atas an Penggilingan Padi, Huller Dan Penyosohan...

Page 1: Perda_9_1990_Pemberian Izin Dan Pungutan Retribusi Atas an Penggilingan Padi, Huller Dan Penyosohan Beras

PERATURAN DAERAHKABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH TIMUR

NOMOR : 9 TAHUN 1990

TENTANG

PEMBERIAN IZIN DAN PUNGUTAN RETRIBUSI ATAS PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI, HULLER DAN PENYOSOHAN BERAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II ACEH TIMUR

Menimbang : a. bahwa Pengaturan tentang Pemberian izin Perusahaan Penggilingan padi, Huller dan Penyosohan beras berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 1971 telah diserahkan wewenang pemberian izinnya kepada Bupati/ Walikotamadya Kepala Daerah;

b. bahwa Perusahaan penggilingan padi, huller dan penyosohan beras merupakan obyek yang potensial baik dalam rangka peningkatan penghasilan petani/ pengusaha maupun dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah melalui pungutan retribusi dan biaya administrasi;

c. bahwa untuk maksud tersebut perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara;

2. Undang-Undang No.12 Drt Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Retribusi Daerah;3. Undang-Undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah;4. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 1971 tentang Perusahaan Penggilingan padi

huller dan penyosohan beras;5. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan Pertanggung Jawaban dan

Pengawasan Keuangan Daerah;6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 1974 tentang Bentuk Peraturan

Daerah;7. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian No. 122 Tahun 1980

dan No.351/Kpts/Um/6/1980 Jo No. 114 Tahun 1982 dan No.265/Kpts/Um/5/ 1982 tentang Penertiban dan Penataan kembali Perusahaan penggilingan padi, Huller dan Penyosohan beras;

8. Keputusan Menteri Pertanian No.161/ Kpts/Ku .420/3/1989 tentang Perubahan besarnya uang Retribusi dan biaya administrasi Perusahaan penggilingan padi, huller dan penyosohan beras;

9. Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 11 Tahun 1969 tentang Penertiban Pungutan Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Timur Nomor 4 Tahun 1987 tentang Penunjukan, Pengangkatan dan Pemberhentian Penyidik Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Timur.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Timur.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH TIMUR TENTANG PEMBERIAN IZIN DAN PUNGUTAN RETRIBUSI ATAS PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI, HULLER DAN PENYOSOHAN BERAS.

BAB IKETENTUAN UMUM.

Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Timur;b. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Aceh Timur;c. Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten

Daerah Tingkat II Aceh Timur.d. Perusahaan adalah Perusahaan Penggilingan Padi, Huller dan Penyosohan Beras

dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Timur;e. Perusahaan Penggilingan Padi adalah setiap perusahaan yang digerakkan dengan

tenaga mesin dan ditujukan serta dipergunakan untuk mengerjakan padi/ gabah menjadi beras sosoh;

f. Huller adalah setiap perusahaan yang digerakkan dengan tenaga mesin dan ditujukan serta dipergunakan untuk mengerjakan padi gabah menjadi beras pecah kulit;

g. Penyosohan Beras adalab setiap perusahaan yang digerakkan dengan tenaga mesin dan ditujukan serta dipergunakan untuk mengerjakan beras pecah kulit menjadi beras sosoh;

h. Surat Izin Usaha adalah surat pernyataan tertulis dan yang berwenang untuk memberikan hak guna mengusahakan/ menjalankan perusahannya;

i. Kas Daerah adalah Kas Kabupaten Daerah Tingkat II Aceh Timur.

BAB IIP E R I Z I N A N

Pasal 2(1) Yang berwenang mengeluarkan Surat Izin Usaha Perusahaan adalah Bupati Kepala

Daerah;(2) Jenis Surat Izjn Usaha Perusahaan terdiri dari :

a. Surat izin usaha mendirikan perusahaan;b. Surat izin usahà memperbesar perusahaan dengan menggantikan peralatan pokok

sehingga menambah kapasitas gilingan;c. Surat izin melanjutkan/ memperbaharui surat izin yang sudah habis masa

berlakunya;d. Surat izin perusahaan akibat peralihan hak.

Page 2: Perda_9_1990_Pemberian Izin Dan Pungutan Retribusi Atas an Penggilingan Padi, Huller Dan Penyosohan Beras

(3) Perusahaan tidak boleh dijalankan sebelum memperoleh izin tertulis dan Bupati Kepala Daerah.

(4) Surat izin usaha mendirikan perusahaan berlaku untuk masa 5 (lima) tahun dan sesudah itu dapat diperpanjang lagi kembali melalui permohonan tertulis oleh pemegang izin kepada Bupati Kepala Daerah.

Pasal 3(1) Surat izin usaha mendirikan perusahaan diberikan kepada orang/ Perusahaan yang

mengajukan permohonan yang ditujukan kepada Bupati Kepala Daerah, setelah terlebih dahulu memenuhi syarat pemeliharaan lingkungan hidup dan pertimbangan tehnis dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan.

(2) Setiap mengajukan permohonan izin usaha perusahaan baru harus disertai bahan-bahan :a. Surat Izin berdasarkan Undang-Undang gangguan (HO)b. Akte Notaris tentang Pendirian Badan Hukum, jika Perusahaan tersebut berbadan

hukumc. Surat Rekomendasi dari Camat setempat tentang pemeliharaan lingkungan hidup

dan pengaruh terhadap sekitar lokasi perusahaan.(3)Setiap mengajukan permohonan perpanjangan izin usaha perusahaan harus dilampirkan

bahan-bahan :a. Surat Izin berdasarkan Undang-Undang gangguan (HO)b. Akte Notaris tentang Pendirian badan hukum, jika perusahaan tersebut berbadan

hukumc. Surat Rekomendasi dari Camat setempat tentang pemeliharaan lingkungan hidup

dan pengaruh terhadap sekitar lokasi perusahaan.d. Surat Izin terdahulu dan tanda bukti telah melunasi uang Retribusi

(4) Surat izin usaha perusahaan diberikan kepada :a. Perusahaan yang didirikan dan diusahakan oleh Koperasib. Perusahaan yang didirikan dan diusahakan per orangan/ swastac. Perusahaan yang didirikan dan diusahakan oleh Pemerintah (BUMN/BUMD).

(5) Pemberian surat izin usaha perusahaan bagi perusahaan diutamakan kepada Koperasi Unit Desa.

(6) Pemberian surat izin usaha bagi pendirian baru jenis perusahaan penggilingan padi engelberg tidak dibenarkan.

(7) Pengelolaan surat izin usaha dilaksanakan oleh Bupati Kepala Daerah atau petugas lain yang ditunjuk oleh Bupati Kepala Daerah.

(8) Surat izin usaha mendirikan perusahaan tidak dibenarkan untuk dipindah tangankan kepada dan atas nama orang lain/ pihak lain tanpa memperoleh izin tertulis dari Bupati Kepala Daerah.

Pasal 4Bupati Kepala Daerah berhak mencabut izin usaha perusahaan bila ternyata :a. Perusahaan tersebut tidak dapat meneruskan usaha dalam waktu 300 ( tiga ratus)

hari kerja berturut-turut;b. Perusahaan tersebut melanggar syarat-syarat yang ditentukan dalam surat izin

usaha;c. Perusahaan yang letak lokasinya berdekatan dengan kantor, tempat-tempat

pendidikan, komplek perusahaan, tempat peribadatan dan tempat-tempat lain yang ditetapkan oleh Undang-Undang gangguan (HO).

BAB IIIBIAYA ADMINISTRASI DAN PUNGUTAN RETRIBUSI

Pasal 5(1) Biaya administrasi perusahaan berdasarkan pembenian izin usaha wajib dibayar

oleh pemegang izin dan diatur ke Kas Daerah sebagai berikut :a. Penggilingan padi Rp.10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) setiap kali mengajukan

surat permohonan izin usaha;b. Huller Rp. 10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) setiap kali mengajukan surat

permohonan izin usaha;c. Penyosohan beras Rp.10.000,- (Sepuluh ribu rupiah) untuk setiap kali

mengajukan surat permohonan izin usaha.(2) Uang Retribusi juga wajib dibayar oleh pemegang izin usaha untuk setiap 1 (satu)

tahun sekali sebagai berikut :a. Penggilingan padi Rp.1.000,- (Seribu rupiah) untuk setiap 1 (satu) PK mesin

penggerak;b. Huller Rp.1.000,- (seribu rupiah) untuk 1 ( satu ) PK mesin penggerak;c. Penyosohan beras Rp.1.000,- (seribu rupiah) untuk setiap 1 (satu) PK mesin

penggerak.(3) Pungutan uang retribusi dilaksanakan oleh Bupati Kepala Daerah atau petugas lain

yang ditunjuk.

Pasal 6Izin usaha dapat diperpanjang apabila ketentuan pada pasal 3 ayat (3) dan pasal 5 ayat (1) dan Peraturan Daerah ini dapat dipenuhi dan permohonan untuk perpanjangan sudah harus diajukan 3 (tiga) bulan sebelum waktu berakhir.

BAB IVKETENTUAN PIDANA

Pasal 7(1) Pelanggaran terhadap pasal 2 ayat (3), pasal 3 ayat (8), pasal 5 ayat (1) dan

(2) Peraturan Daerah ini diancam dengan hukuman kurungan selama lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp.50 .000,- (Lima puluh ribu rupiah).

(2) Tindak pidana yang dimaksud dalam ayat (1) pasal ini adalah tindak pidana pelanggaran.

Page 3: Perda_9_1990_Pemberian Izin Dan Pungutan Retribusi Atas an Penggilingan Padi, Huller Dan Penyosohan Beras

BAB VKETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 8(1) Selain oleh pejabat penyidik umum yang bertugas rnenyidik tindak pidana

penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah mi dapat juga dilakukan oleh pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya ditetapkan Sesuai dengan Peraturan per Undang-Undangan yang berlaku.

(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, para penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini berwenang :a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana;b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian dan melakukan

pemeriksaan;c. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri

tersangka;d. Melakukan penyitaan benda atau surat;e. Mengambil sidik jari atau memotret seseorang;f. Memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau

saksi;g. Mendatangkan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungannya dalam memeriksa

perkara;h. Menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dan penyidik umum bahwa

tidak terdapat cukup bukti-bukti atau penistiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik umum memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya ;

i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

BAB VIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 9Dalam waktu 6 (enam) bulan setelah berlakunya Peraturan Daerah ini semua perusahaan penggilingan padi huller dan penyosohan beras yang sudah ada harus disesuaikan izinnya dengan Peraturan Daerah ini.

BAB VIIPENUTUP

Pasal 10Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai Peraturan peiaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah.

Pasal 11Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan dalam Lembaran Daerah.

Langsa, 6 Desember 1990

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH TIMUR

BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II ACEH TIMUR

KETUAd.t.o d.t.o

= H. SAYED ALWI = = M. NOEH AR =

Diundangkan dalam Lembaran DaerahKab. Dati II Aceh Timur No. 10tanggal 22 – 2 -1991 Seri B Nomor 10

Peraturan Daerah ini telah disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh dengan Keputusan No. 188.342/38/1991 tanggal 29 Januari 1991

Sekretaris Wilayah /Daerahd.t.o

(DRS. ARSYAD HUSIN)NIP: 010020169