Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

download Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

of 15

Transcript of Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    1/15

    W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

    PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN

    NOMOR 2 TAHUN 2007

    TENTANG

    PENGELOLAAN SUNGAI

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    WALIKOTA BANJARMASIN,

    Menimbang : a. bahwa sungai sebagai salah satu sumber daya alam yang mempunyaipotensi sosial ekonomi dan lingkungan harus dikembangkan secara

    optimal untuk sebesar-besarnya kesejahteraan, kemakmuran rakyat danlingkungan hidup;

    b. bahwa kondisi sungai di Kota Banjarmasin telah banyak mengalamipendangkalan dan kerusakan;

    c. bahwa perilaku masyarakat dan kegiatan dan/atau usaha orang didaratmemberikan kontribusi besar bagi proses pendangkalan dan kerusakansungai di Kota Banjarmasin;

    d. bahwa untuk mengembalikan kondisi sungai sesuai dengan fungsinya,maka perlu dikelola;

    e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a,b,c dan dkonsiderans di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentangpengelolaan sungai;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-

    Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan DaerahTingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 1820);

    2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

    3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-UndangHukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981

    Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

    4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber DayaAlam Hayati dan Ekosistemnya ( Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3419 );

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    2/15

    5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 60, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 3839);

    6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

    ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 115,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3501);

    7. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan LingkunganHidup ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699 );

    8. Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);

    9. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan PeraturanPerundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

    Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

    10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3225 );

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan KitabUndang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 1983 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3258);

    13.Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 44, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3445);

    14.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1996 tentang

    Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran SertaMasyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 1996 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3660);

    15.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 1999 tentang

    Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 3910 );

    16.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentangPengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4161);

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    3/15

    17.Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Banjarmasin Nomor 2

    Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Kebersihan (Lembaran Daerah KotaBanjarmasin Tahun 1992 Nomor 4 Seri B Nomor seri 2) sebagaimana telah

    diubah dalam Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 4 Tahun 2000

    ( Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2000 Nomor 7);

    18. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Banjarmasin Nomor 16

    Tahun 1992 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran DaerahTahun 1993 Nomor 3 Seri D Nomor 2);

    19. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1996 tentang Kebersihan, Ketertiban,

    Kesehatan, dan Kelestarian Lingkungan (Lembaran Daerah Tahun 1996Nomor 9 Nomor Seri 5 );

    20.Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1996 tentang Pemberian Izin dan

    Retribusi Undang-Undang Gangguan ( Lembaran Daerah Tahun 1996Nomor 4 Seri B Nomor Seri 7) ;

    21.Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 7 Tahun 2000 tentang

    Kewenangan Daerah Kota Banjarmasin (Lembaran Daerah Tahun 2000Nomor 2);

    22.Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan

    Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas, Badan,Kecamatan dan Kelurahan Kota Banjarmasin ( Lembaran Daerah Tahun

    2000 Nomor 9 ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah KotaBanjarmasin Nomor 1 Tahun 2002 (Lembaran Daerah Kota Banjarmasin

    Tahun 2002 Nomor 1);

    23.Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 8 Tahun 2001 tentang PenataanDaerah Kota Banjarmasin ( Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun

    2001 Nomor 2 );

    24.Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2001 tentang Izin MendirikanBangunan(Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun 2001 Nomor 28);

    25.Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2003 tentang Rencana Umum Tata

    Ruang Kota Banjarmasin ( Lembaran Daerah Kota Banjarmasin Tahun2003 Nomor 18);

    Dengan Persetujuan Bersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BANJARMASIN

    dan

    WALIKOTA BANJARMASIN

    MEMUTUSKAN

    Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TENTANGPENGELOLAAN SUNGAI.

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    4/15

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kota Banjarmasin;2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Banjarmasin;3. Walikota adalah Walikota Banjarmasin;4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarmasin adalah Lembaga Legislatif Kota

    Banjarmasin;5. Pengelolaan adalah upaya terpadu untuk kelestarian, fungsi sungai yang meliputi

    kebijaksanaan perlindungan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengendalian kualitas airsungai;

    6. Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran air mulai dari huludan hilir sampai muara dengan dibatasi kanan kirinya serta sepanjang pengalirannya oleh

    garis sempadan;7. Fungsi sungai adalah sebagai penyediaan air, prasarana transportasi, penyedia tenaga,prasarana pengaliran (drainase) dan pariwisata dan aktivitas sosial budaya;

    8. Manfaat sungai adalah untuk kesejahteraan, keselamatan umum dan memberikan nilaiekonomi, kelangsungan ekosistem dan lingkungan hidup secara langsung maupun tidaklangsung;

    9. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah tata pengairan/rezim anak sungai sebagai hasilpengembangan satu atau lebih daerah pengaliran sungai;

    10.Bantaran sungai adalah lahan pada dua sisi dalam sepanjang sungai dihitung dari air pasangrata-rata sampai air surut dan merupakan jalur hijau atau fasilitas umum yang ditentukan lebih

    lanjut melalui Peraturan Walikota;11.Garis Sempadan adalah garis batas luar sampai pada tepi air yang tertinggi ditentukan dan

    diatur lebih lanjut melalui Peraturan Walikota berdasarkan pertimbangan teknis tertentu;12.Sungai yang dilestarikan adalah wilayah sungai yang merupakan kewenangan Pemerintah

    Kota yang berada dan mengalir dalam wilayah Kota Banjarmasin;13.Limbah/sampah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.

    BAB II

    PERLINDUNGAN SUNGAI

    Pasal 2

    (1) Pemerintah Kota bersama-sama dengan institusi lain yang terkait, masing-masing sesuaidengan wewenang dan tanggung jawabnya, menyelenggarakan upaya pengamanan sungaidan daerah sekitarnya meliputi :

    a. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS);b. Pengendalian daya rusak air;c. Pengendalian pengaliran sungai;d. Perlindungan tebing sungai karena erosi.

    (2) Dalam rangka melindungi fungsi-fungsi sungai dilarang merubah aliran sungai.(3) Kegiatan yang dapat merusak fungsi sungai dilarang seperti membangun bangunan di

    bantaran dan sempadan sungai kecuali untuk memberikan perlindungan terhadap sungai danmanfaat lainnya yang sifatnya tidak merusak sungai.

    (4) Dilarang membuang benda-benda dan/atau bahan-bahan padat dan/ atau cair dan / atausampah dan /atau yang berupa limbah ke dalam maupun di sekitar sungai yang diperkirakanatau patut diduga akan menimbulkan pencemaran atau menurunkan kualitas air, sehingga

    membahayakan dan atau merugikan pengguna air dan lingkungan.

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    5/15

    (5) Mengambil sesuatu dari sungai dengan menggunakan alat peledak, dan atau bahan kimia

    dan atau bahan lainnya yang dapat merusak kehidupan biota di sungai.

    (6) Mempergunakan sarana transportasi yang melebihi bobot dan kecepatan alat trasnportasiyang telah ditentukan oleh rambu-rambu di sungai.

    BAB III

    PEMANFAATAN SUNGAI

    Pasal 3

    (1) Pemanfaatan lahan pada daerah manfaat sungai dilakukan oleh Walikota sesuai denganketentuan tata ruang Kota Banjarmasin.

    (2)

    Pemanfaatan lahan pada daerah manfaat sungai, bekas sungai dan daerah penguasaansungai dilakukan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih lanjut melalui Peraturan

    Walikota dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarmasin.

    (3) Pemanfaatan lahan pada bekas sungai diatur lebih lanjut oleh Walikota dengan persetujuanDewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarmasin.

    Pasal 4

    (1) Setiap usaha dan atau kegiatan yang memanfaatkan air sungai harus mendapatkan izindari Walikota.

    (2) Persyaratan dan tata cara memperoleh izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkanlebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

    BAB IV

    PEMELIHARAAN SUNGAI

    Pasal 5

    Pemeliharaan sungai sesuai dengan fungsinya dilakukan melalui :(1) Penetapan wilayah sungai dalam rencana tata ruang kawasan pemanfaatan sungai.(2) Konservasi ditujukan untuk menjaga kelangsungan fungsi sungai, yang dilakukan melalui

    kegiatan perlindungan dan pelestarian air sungai dan pengawetan air yang merupakan acuan

    dalam perencanaan tata ruang.(3) Penetapan kelas-kelas air sungai.

    Pasal 6

    (1) Kelas-kelas air sungai ditetapkan berdasarkan mutu air menjadi 4 (empat) kelas :a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum,dan

    atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

    tersebut;b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi

    air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, danatau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan

    tersebut;

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    6/15

    c. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan airtawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang

    mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;d. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman,

    dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

    kegunaan tersebut.

    (2) Kriteria mutu air untuk menetapkan kelas air sungai sebagaimana dimaksud dalamPeraturan Daerah tersendiri.

    (3) Penetapan kelas-kelas air sungai sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Daerahtersendiri.

    BAB V

    PENGENDALIAN KUALITAS AIR SUNGAI

    Bagian PertamaPemantauan

    Pasal 7

    (1) Walikota melakukan pemantauan kualitas air sungai.(2) Pemantauan kualitas air sungai sebagaimana dimaksud ayat (1) dilakukan sekurang-

    kurangnya 6 (enam) bulan sekali.

    (3) Pemantauan untuk menentukan status mutu air, yaitu kondisi tercemar atau kondisi baiksesuai baku mutu air.

    (4) Dalam hal status mutu air tercemar, maka Walikota wajib melakukan penanggulangan danpemulihan kualitas air.

    Bagian Kedua

    Pembuangan Limbah

    Pasal 8

    (1) Limbah yang dibuang ke sungai harus bersih, aman dan sehat bagi kehidupan biota sungai.(2) Setiap usaha dan atau kegiatan yang melakukan pembuangan limbah ke sungai harus

    mendapat izin dari Walikota.

    (3) Persyaratan dan tata cara memperoleh izin sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan lebihlanjut dengan Peraturan Walikota.

    Bagian Ketiga

    Pembinaan

    Pasal 9

    (4) Walikota melakukan pembinaan untuk meningkatkan ketaatan penanggungjawab usahadan/atau kegiatan dalam pengelolaan kualitas air.

    (5) Walikota melakukan pembinaan pengelolaan limbah rumah tangga.

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    7/15

    (6) Upaya pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilakukan dengan membangun prasaranadan sarana pengelolaan limbah rumah tangga.\

    (7) Pembangunan sarana dan prasarana dapat dilakukan dengan bekerjasama pihak ketigasesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    BAB VI

    KELEMBAGAAN PENGELOLA

    Pasal 10

    (1) Pengelolaan sungai dilaksanakan secara terpadu oleh perangkat kelembagaan yangdikoordinasi oleh Walikota.

    (2)

    Ketentuan mengenai tugas, fungsi, wewenang dan susunan organisasi serta tata kerjakelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan

    Walikota.

    BAB VII

    HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT

    Pasal 11

    (1) Setiap orang mempunyai hak yang sama atas kondisi sungai yang baik dan sehat.(2) Setiap orang mempunyai hak atas informasi yang berkaitan dengan peran dalam

    pengelolaan sungai.

    (3) Masyarakat dapat berperan aktif dalam perencanaan, pemanfaatan, perlindungan, danpengawasan sungai.

    (4) Masyarakat wajib ikut serta menjaga kelesatarian fungsi dan manfaat sungai.(5) Masyarakat dapat membentuk kelompok yang berperan dalam pemanfaatan, perlindungan

    dan pengawasan sungai

    BAB VIII

    PEMBIAYAAN

    Pasal 12

    (1) Pembiayaan pengelolaan sungai yang ditujukan untuk kesejahteraan dan keselamatanumum di tanggung oleh pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha milik Negara/badanusaha milik daerah pengelola sumber daya air, koperasi, badan usaha lain dan perseroaan,

    baik secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk kerja sama.

    (2) Pembiayaan pembangunan bangunan sungai untuk usaha-usaha tertentu yangdiselenggarakan oleh badan hukum, badan sosial atau perorangan ditanggung oleh yang

    bersangkutan.

    (3) Masyarakat yang secara langsung memperoleh manfaat dari pengelolaan sungaisebagaimana dimaksud ayat (1), dapat diikut sertakan dalam pembiayaan untuk

    pembangunan bangunan tersebut sesuai dengan kepentingan dan kemampuannya.

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    8/15

    (4) Masyarakat yang secara langsung memperoleh manfaat dari adanya bangunan sebagaimana

    dimaksud dalam ayat (1) dapt diikutsertakan dalam pemeliharaan tersebut sesuai dengankepentingan dan kemampuannya.

    BAB IXPENGAWASAN

    Pasal 13

    (1) Pengawasan atas penyelenggaraan pengelolaan sungai dilakukan oleh pejabat yangberwenang beserta masyarakat.

    (2) Pejabat yang berwenang, tata cara dan pengawasan atas penyelenggaran pengelolaan sungaidiatur lebih lanjut melalui Peraturan Walikota.

    BAB X

    KEWAJIBAN

    Pasal 14

    Dalam rangka pengelolaan sungai Pemerintah Kota berkewajiban :a. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung

    jawab pengambilan keputusan dalam pengelolaan sungai;b. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran akan hak dan

    tanggung jawab masyarakat dalam pengelolaan sungai;c. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kemitraan antara

    masyarakat, dunia usaha dan Pemerintah dalam upaya pelestarian manfaat dan fungsi sungaibagi kesejahtraan dan kepentingan umum;

    d. Melakukan pengawasan atas izin yang diberikan;e. Memberikan rekomendasi apakah dapat diberikan hak-hak atas tanah yang termasuk dalam

    bantaran atau sempedan sungai;f. Memelihara, membina dan menyediakan fasilitas, serta rambu-rambu di sungai;g. Menetapkan suatu kawasan konservasi sungai.

    BAB XI

    SANKSI ADMINISTRATIF

    Pasal 15

    (1)Bagi pemilik usaha dan atau kegiatan yang melanggar Pasal 4 dan Pasal 8 Perda inidikenakan Sanksi Administratif meliputi :a. Pencabutan perizinan;b. Meletakkan perusahaan dalam pengawasan Pemerintah Kota;c. Penutupan tempat usaha;d. Pembongkaran.

    (2)Tata cara dan jenis penjatuhan sanksi administratif sebagaimana dimaksud ayat (1) di atasdiatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota.

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    9/15

    BAB XII

    KETENTUAN PIDANA

    Pasal 16

    (1) Dihukum dengan Pidana Kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan atau denda paling

    tinggi Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) terhadap perbuatan-perbuatan berikut :(a) Barang siapa secara melawan hukum mendirikan bangunan di atas sempadan dan atau

    garis sungai;(b) Barang siapa secara melawan hukum dengan sengaja merusak tebing atau pinggiran

    atau bantaran sungai;(c) Barang siapa secara melawan hukum dengan sengaja meletakan atau menempatkan

    suatu benda ke sungai, pinggir sungai, sempadan atau garis sungai, yang berakibatrusaknya pinggir, sempadan atau garis sungai;

    (d)

    Barang siapa secara melawan hukum membuang sampah dan atau limbah organik dannon organik ke sungai, atau pinggir sungai, atau garis sungai;

    (e) Barangsiapa menggunakan bahan dan alat berbahaya untuk mengambil manfaat daripermukaan dan dalam sungai;

    (f) Barangsiapa melanggar rambu-rambu yang ada diperuntukan mengatur penggunaandan pemanfaatan sungai;

    (g) Barangsiapa secara melawan hukum merubah atau menambah suatu bangunan yangsudah ada di bantaran atau sempadan sungai sebelum perda ini di berlakukan.

    (2) Pemberlakuan ketentuan pidana sebagaimana yang termuat dalam ayat (1) dapatdigabungkan penerapannya dengan ketentuan yang berlaku dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup serta Undang-Undang

    Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnyaserta peraturan perundang-undangan lainnya.

    (3) Ketentuan pidana yang termuat dan yang dimaksud pada ayat (1) adalah tindak pidanapelanggaran.

    BAB XIII

    KETENTUAN PENYIDIKAN

    Pasal 17

    (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintahan Daerah diberi

    wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidanasebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

    (2) Wewenang Penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah:

    a. Menerima, mencari mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaandengan tindak pidana pelangggaran agar keterangan atau laporan tersebut menjadi

    lebih lengkap dan jelas;b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan

    tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidanatersebut;

    c. Menerima keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungandengan tindak pidana di bidang pelanggaran tersebut;

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    10/15

    d. Menerima bukti-bukti, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengantindak pidana tersebut;

    e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatandan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

    f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak

    pidana di bidang Pelanggaran;g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruang atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen

    yang dibawa sebagaimana pada huruf e;h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana tersebut;

    i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atausaksi;

    j. Menghentikan penyidikan;k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana

    menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

    (3) Penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini memberitahukan dimulainyapenyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui

    penyidik pejabat polisi Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan yang diaturdalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang berlaku.

    BAB XIV

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 18

    Peraturan Daerah ini mulai berlaku 1 (satu) tahun sejak tanggal ditetapkannya

    Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

    dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Banjarmasin.

    Ditetapkan di Banjarmasin

    pada tanggal 16 Januari 2007

    WALIKOTA BANJARMASIN,

    TTD

    H. A. YUDHI WAHYUNI

    Diundangkan di Banjarmasin

    pada tanggal 25 Januari 2007

    SEKRETARIS DAERAH WALIKOTA BANJARMASIN,

    TTD

    H. DIDIT WAHYUNIE

    LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2007 NOMOR 2

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    11/15

    PENJELASAN

    ATAS

    PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN

    NOMOR 2 TAHUN 2007

    TENTANG

    PENGELOLAAN SUNGAI

    I. PENJELASAN UMUM

    Sungai adalah life support system bagi manusia sebagaimana diatur dalam UU No. 5

    Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, karena itu perlu

    dilestarikan. Pelestarian yang dikehendaki adalah pelestarian fungsi sungai, yang meliputi :

    a. sebagai penyediaan air;b. prasarana transportasi;c. penyedia tenaga;d. prasarana pengaliran (drainase), dan;e. pariwisata dan aktivitas sosial budaya

    Dalam rangka memelihara fungsi sungai tersebut, maka diperlukan instrumen lingkungan

    yang mampu menjaga pelestarian fungsi sungai berupa :

    a. pengintegrasian ke dalam rencana tata ruang manfaat sungai;b. konservasi yang dimasukan rencana tata ruang, dan;c. penetapan kelas-kelas sungai.

    Selain aspek lingkungan juga dikembangkan segi sosial budaya yang terkait dengan

    pengelolaan sungai, agar ketentuan peraturan daerah ini dapat diterima oleh masyarakat yang

    sesuai dengan budaya yang berkembang.

    II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

    Pasal 1 : Cukup jelas

    Pasal 2 ayat (2) : merubah aliran sungai adalah merubah aliran sungai yang tercipta secara

    alami dalam rangka hanya untuk kepentingan ekonomis pribadi

    masyarakat

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    12/15

    Pasal 2 ayat (3) : bangunan yang tidak merusak seperti water front city

    Pasal 3 s/d Pasal 17 : Cukup jelas

    TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TAHUN 2007 NOMOR 7

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    13/15

    Perubahan Perubahan pada Pansus :

    BAB III

    Pasal 3 ayat (2) Dirubah dan berbunyi menjadi :

    (2)Pemanfaatan lahan pada daerah manfaat sungai , bekas sungai dan daerah penguasaansungai dilakukan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih lanjut melalui PeraturanWalikota dengan persetujuan DPRD.

    BAB III

    Pasal 3 ayat (3) Dirubah dan berbunyi menjadi :

    (3)Pemanfaatan lahan pada bekas sungai diatur lebih lanjut oleh Walikota denganpersetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Banjarmasin.

    BAB III

    Pasal 4 ayat (1) Dirubah dan berbunyi menjadi :

    (1)Setiap usaha dan atau kegiatan yang memanfaatkan air sungai harus mendapatkan izindari Walikota.

    BAB IV

    Pasal 5 ayat (1) Dirubah dan berbunyi menjadi :

    a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum,danatau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaantersebut;

    BAB V

    Bagian Kedua Pembuangan Limbah Pasal 8 ayat (1) Dirubah dan berbunyi menjadi :

    (1)Limbah yang dibuang ke sungai harus bersih, aman dan sehat bagi kehidupan biotasungai.

    Bagian Ketiga Pembinaan Pasal 9 ayat (4) Dirubah dan berbunyi menjadi :

    (4)Pembangunan sarana dan prasarana dapat dilakukan dengan bekerjasama pihak ketigasesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    14/15

    BAB VIII

    Pasal 12 ayat (1) Dirubah dan berbunyi menjadi :

    (1)Pembiayaan pengelolaan sungai yang ditujukan untuk kesejahteraan dan keselamatanumum di tanggung oleh pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha milik Negara/badanusaha milik daerah pengelola sumber daya air, koperasi, badan usaha lain dan perseroaan,

    baik secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk kerja sama.

    BAB VIII

    Pasal 12 ayat (3) Dirubah dan berbunyi menjadi :

    (3)Masyarakat yang secara langsung memperoleh manfaat dari pengelolaan sungaisebagaimana dimaksud ayat (1), dapat diikut sertakan dalam pembiayaan untuk

    pembangunan bangunan tersebut sesuai dengan kepentingan dan kemampuannya.

    Pasal 12 ayat (4) Dirubah dan berbunyi menjadi :(4)Pembiayaan pembangunan bangunan sungai untuk usaha-usaha tertentu yang

    diselenggarakan oleh badan hukum, badan sosial atau perorangan ditanggung oleh yangbersangkutan.

    BAB IX

    Pasal 13 ayat (2) Dirubah dan berbunyi menjadi :

    (2)Pejabat yang berwenang, tata cara dan pengawasan atas penyelenggaran pengelolaansungai diatur lebih lanjut melalui Peraturan Walikota.

    BAB X

    Kewajiban Pasal 14 bagian e dirubah dan berbunyi menjadi :

    e. Memberikan rekomendasi hanya pada hak tertentu kecuali hak milik dalam rangkapembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Kewajiban Pasal 14 ditambah bagian g berbunyi :

    g. Menetapkan suatu kawasan konsrvasi sungai.

    BAB XII

    Ketentuan Pidana Pasal 16 ayat (1) dirubah dan berbunyi menjadi :

    (1) Dihukum dengan Pidana Kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan atau denda paling tinggi Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) terhadap perbuatan-perbuatan berikut :

  • 7/27/2019 Perda Kota Banjarmasin No. 2 Tahun 2007

    15/15

    Ketentuan Pidana Pasal 16 ayat (1) bagian c dirubah dan berbunyi menjadi :

    (c) Barang siapa secara melawan hukum dengan sengaja meletakan atau menempatkansuatu benda ke sungai, pinggir sungai , sempadan atau garis sungai, yang berakibat

    rusaknya pinggir, sempadan atau garis sungai;

    Ketentuan Pidana Pasal 16 ayat (1) bagian d dirubah dan berbunyi menjadi :

    (d) Barang siapa secara melawan hukum membuang sampah dan atau limbah organik dannon organik ke sungai, atau pinggir sungai, atau garis sungai;