Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

12
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA BUPATI NUNUKAN, Menimbang: a. bahwa dalam rangka penyesuaian dan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dipandang perlu penyesuaian terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 07 Tahun 2002 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang, sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3962); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang–undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2952);

Transcript of Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

Page 1: Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 20 TAHUN 2006

TENTANG

TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

PERANGKAT DESA

BUPATI NUNUKAN,

Menimbang: a. bahwa dalam rangka penyesuaian dan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dipandang perlu penyesuaian terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 07 Tahun 2002 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten

Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3962);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang–undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2952);

Page 2: Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

2

7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 07 Tahun 2006 tentang Tata Hubungan antar Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Nunukan (Lembar Derah Kabupaten Nunukan Tahun 2006 Nomor 06 Seria A Nomor 02);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 09 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Nunukan Tahun 2006 Nomor 09 Seri A Nomor 04);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

dan

BUPATI NUNUKAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Nunukan.

2. Kabupaten Nunukan adalah Daerah Otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999.

3. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas– luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

Page 3: Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

3

sebagaimana dimaksud dalam Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4. Bupati adalah Bupati Nunukan.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nunukan.

6. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Nunukan.

7. Desa atau yang disebut dengan nama lain selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal–usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

8. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal–usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

10. Kepala Desa adalah Kepala Desa di Kabupaten Nunukan.

11. Perangkat Desa adalah unsur Pemerintah Desa yang terdiri dari unsur staf yaitu Sekretaris Desa dan Kepala Urusan, serta Unsur Wilayah yaitu Kepala Dusun atau debutan lain.

12. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

13. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan ditingkat desa yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa.

14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.

15. Dusun atau sebutan lain adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintahan Desa.

BAB II

PERANGKAT DESA

Pasal 2

(1) Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa lainnya.

(2) Perangkat Desa lainnya, sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari :

a. Sekretariat Desa ; b. Pelaksana Teknis Lapangan ; dan c. Unsur Kewilayahan .

Page 4: Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

4

Pasal 3

(1) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertanggungjawab kepada Kepala Desa.

(3) Dalam melaksanakan tugasnya, Perangkat Desa dapat dibantu oleh staf Perangkat Desa yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi desa setempat.

BAB III

PERSYARATAN CALON PERANGKAT DESA

Bagian Pertama

Persyaratan Calon Sekretaris Desa

Pasal 4

(1) Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil dan/atau bukan Pegawai Negeri Sipil.

(2) Sekretaris Desa yang diisi dari Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan, yaitu :

a. berpendidikan paling rendah lulusan Sekolah Menengah Umum atau sederajat;

b. mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;

c. mempunyai kemampuan dibidang administrasi perkantoran;

d. mempunyai pengalaman dibidang administrasi keuangan dan dibidang perencanaan;

e. memahami sosial budaya masyarakat setempat; dan

f. bersedia tinggal di Desa yang bersangkutan.

(3) Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diangkat oleh Sekretaris Daerah atas nama Bupati.

(4) Ketentuan mengenai pengisian, pembinaan dan pemberhentian Sekretaris Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 5

(1) Sekretaris Desa yang bukan dari Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diangkat dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

(2) Persyaratan Calon Sekretaris Desa yang bukan dari Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sama dengan persyaratan Calon Perangkat Desa lainnya.

Page 5: Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

5

Bagian Kedua

Persyaratan Calon Perangkat Desa dan Lainnya

Pasal 6

Yang dapat dipilih atau diangkat menjadi Perangkat Desa, selain Sekretaris Desa yang bukan berstatus Pegawai Negeri Sipil adalah penduduk desa Warga Negara Republik Indonesia dengan syarat-syarat :

a. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta Pemerintah;

c. berpendidikan sekurang-kurangnya sekolah dasar atau sederajat;

d. berusia paling rendah 20 tahun dan paling tinggi 35 tahun;

e. sehat jasmani dan rohani serta nyata-nyata tidak terganggu jiwa/ingatannya;

f. berkelakuan baik;

g. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan;

h. tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

i. tidak sedang dalam proses pemeriksaan / penyidikan yang berwajib atau tidak sedang dalam proses peradilan karena suatu tindak pidana ;

j. terdaftar sebagai penduduk yang bertempat tinggal tetap di Desa yang bersangkutan, yang dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ;

k. bersedia dicalonkan menjadi perangkat desa;

l. untuk calon Kepala Dusun atau sebutan lainnya adalah warga wilayah dusun setempat dan apabila calon Kepala Dusun atau sebutan lainnya dari wilayah dusun yang bersangkutan tidak ada, maka pencalonan tersebut dapat diikuti dari warga wilayah dusun lain dari Desa yang bersangkutan dan apabila yang bersangkutan diangkat maka harus bertempat tinggal diwilayah dusun yang bersangkutan;

m. tidak ada hubungan darah langsung atau hubungan keluarga tingkat pertama dengan Kepala Desa.

Pasal 7

(1) Calon Perangkat Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil terlebih dahulu harus mendapat izin dari pimpinan instansi induknya.

(2) Bagi Pegawai Negeri Sipil yang diangkat menjadi Perangkat Desa dibebaskan untuk sementara waktu dari jabatan organiknya selama statusnya menjadi Pegawai Negeri Sipil tanpa kehilangan haknya sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Page 6: Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

6

BAB IV

MEKANISME PENGANGKATAN CALON PERANGKAT DESA

Pasal 8

(1) Kepala Desa mengumumkan secara tertulis penerimaan calon Perangkat Desa selama kurun waktu 2 (dua) minggu terhitung sejak tanggal diumumkan.

(2) Calon Perangkat Desa membuat Surat Permohonan dan melampirkan persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, disampaikan kepada Kepala Desa.

(3) Kepala Desa setelah menerima permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), mengadakan penelitian administratif untuk menetapkan calon Perangkat Desa.

Pasal 9

(1) Calon Perangkat Desa diajukan oleh Kepala Desa untuk mendapatkan persetujuan dari BPD dengan dilengkapi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.

(2) Setelah mendapat persetujuan BPD, Calon Perangkat Desa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Pasal 10

(1) Apabila Calon Perangkat Desa lebih dari 1 (satu) orang yang berdasarkan penilaian memenuhi syarat, maka perlu diadakan seleksi dalam bentuk ujian penyaringan oleh Kepala Desa.

(2) Kepala Desa setelah berkoordinasi dengan BPD untuk menetapkan calon Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), segera mengumumkan nama-nama calon Perangkat Desa yang berhak mengikuti ujian penyaringan.

(3) Penyaringan dilaksanakan oleh Kepala Desa secara tertulis meliputi 3 (tiga) kelompok materi yang terdiri dari :

a. materi dasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; b. materi pokok penyelenggaraan Pemerintahan Desa;dan c. materi penunjang pengetahuan umum.

(4) Selain materi ujian tertulis, penyaringan perangkat desa juga dapat dilakukan dengan materi ujian lisan/wawancara untuk mengetahui motivasi yang bersangkutan dalam membangun desa.

(5) Penyaringan diawasi dan dinilai langsung oleh Kepala Desa.

(6) Hasil penilaian segera diumumkan secara tertulis dengan daftar nama-nama yang dapat diterima sebagai Perangkat Desa.

(7) Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan seleksi Perangkat Desa, Kepala Desa dapat menunjuk staf pelaksana sesuai dengan kebutuhan untuk membantu tugas dimaksud.

Page 7: Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

7

BAB V

PENETAPAN DAN PELATIKAN PERANGKAT DESA

Bagian Pertama

Penetapan Perangkat Desa

Pasal 11

(1) Kepala Desa menetapkan Calon Perangkat Desa berdasarkan hasil penyaringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (6) selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari setelah hasil penyaringan diumumkan.

(2) Calon Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Bagian Kedua

Pelantikan Perangkat Desa

Pasal 12

(1) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, diambil sumpah / janji dan dilantik oleh Kepala Desa.

(2) Pelantikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihadiri oleh BPD, Lembaga Kemasyarakatan Desa dan tokoh masyarakat lainnya di Desa yang bersangkutan.

(3) Susunan kata-kata sumpah / janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi sebagai berikut :

“Demi Allah (Tuhan), Saya bersumpah / berjanji :

Bahwa saya akan memenuhi kawajiban saya selaku Perangkat Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya;

Bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara; dan

Bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Negara serta melaksanakan segala Peraturan Perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi Desa, Daerah dan Negara Republik Indonesia”.

(4) Setelah mengucapkan sumpah / janji dan pelantikan sekaligus dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Jabatan yang dilampiri memori serah terima jabatan.

(5) Naskah Berita Acara Serah Terima Jabatan Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa.

Page 8: Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

8

BAB VI

LARANGAN BAGI PERANGKAT DESA

Pasal 13

Perangkat Desa dilarang :

a. menjadi pengurus partai politik;

b. merangkap jabatan sebagai ketua atau anggota BPD dan lembaga kemasyarakatan desa;

c. merangkap jabatan sebagai anggota DPRD;

d. terlibat dalam kampanye Pemilihan Umum, Pemilihan Presiden dan Pemilihan Bupati;

e. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat, dan mendiskriminasikan warga negara atau golongan masyarakat lain;

f. melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, menerima uang, barang dan atau/jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya;

g. melakukan tindakan yang berakibat dapat merugikan keuangan negara;

h. menyalahgunakan wewenang dan melanggar sumpah/janji jabatan;dan

i. melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk PNS bagi Sekretaris Desa yang berasal dari PNS.

Pasal 14

Perangkat Desa yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

BAB VII

PEMBERHENTIAN DAN PEMBERHENTIAN SEMENTARA

PERANGKAT DESA

Bagian Pertama

Pemberhentian Perangkat Desa

Pasal 15

(1) Perangkat Desa berhenti karena :

a. meninggal dunia;

b. permintaan sendiri;

c. diberhentikan;dan

d. telah berusia 60 tahun (enam puluh) tahun.

(2) Perangkat Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c karena :

a. berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang baru;

b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan;

Page 9: Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

9

c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai Perangkat Desa;

d. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan;

e. tidak melaksanakan kewajiban sebagai Peangkat Desa; dan

f. melanggar larangan bagi Perangkat Desa.

Pasal 16

(1) Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf a dan huruf b dan ayat (2) huruf a dan huruf b oleh Kapala Desa.

(2) Pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f oleh Kepala Desa dengan persetujuan BPD.

Pasal 17

Perangkat Desa diberhentikan oleh Kepala Desa tanpa melalui persetujuan BPD apabila terbukti melakukan tindak pidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 18

Setelah dilakukan pemberhentian Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Pasal 16 dan Pasal 17, Kepala Desa mengangkat Perangkat Desa sesuai mekanisme pengangkatan Perangkat desa yang berlaku.

Bagian Kedua

Pemberhentian Sementara Perangkat Desa

Pasal 19

(1) Perangkat Desa yang dituduh atau tersangkut dalam suatu tindak pidana dapat diberhentikan sementara oleh Kepala Desa setelah mendapat persetujuan dari BPD.

(2) Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Pasal 20

(1) Perangkat Desa diberhentikan sementara oleh Kepala Desa tanpa melalui persetujuan BPD apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap.

(2) Perangkat Desa diberhentikan sementara oleh Kepala Desa tanpa melalui persetujuan BPD karena berstatus sebagai tersangka melakukan tindak pidana korupsi, tindak pidana terorisme, makar dan/atau tindak pidana terhadap keamanan negara.

Page 10: Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

10

Pasal 21

Apabila Perangkat Desa diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20, Kepala Desa menunjuk Penjabat Perangkat Desa untuk melaksanakan tugas pokok dan kewajiban Perangkat Desa dimaksud sampai dengan adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 22

Perangkat Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20, setelah melalui proses peradilan ternyata terbukti tidak bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, Kepala Desa dengan persetujuan BPD mencabut keputusan pemberhentian sementara dan mengaktifkan kembali perangkat desa yang bersangkutan.

BAB VIII

TINDAKAN PENYIDIKAN TERHADAP PERANGKAT DESA

Pasal 23

(1) Tindakan penyidikan terhadap Perangkat Desa, dilaksanakan setelah adanya persetujuan tertulis dari Kepala Desa.

(2) Hal-hal yang dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah:

a. tertangkap tangan melakukan tindak pidana kejahatan;dan

b. telah melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana mati.

(3) Tindakan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diberitahukan secara tertulis oleh atasan penyidik kepada Kepala Desa paling lama 3 (tiga) hari.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 24

(1) Perangkat Desa yang saat berlakunya Peraturan Daerah ini masih tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya serta menerima haknya sebagai Perangkat Desa sampai dilantik Perangkat Desa yang baru.

(2) Sekretaris Desa yang saat ini masih menjabat dan bukan dari Pegawai Negeri Sipil secara bertahap dapat diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Page 11: Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

11

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 25

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 07 Tahun 2002 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Nunukan Tahun 2002 Nomor 18 Seri E Nomor 05) dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.

Pasal 26

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Bupati/Keputusan Bupati.

Pasal 27

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Nunukan

Ditetapkan di Nunukan pada tanggal 5 Desember 2006

BUPATI NUNUKAN,

H. ABDUL HAFID ACHMAD

Page 12: Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

12

Diundangkan di Nunukan Pada tanggal 5 Desenber 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN NUNUKAN, ZAINUDDIN HZ LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN TAHUN 2006 NOMOR 20 SERI D NOMOR 09