PERDA HST 2004 3 RET IJIN JASA...

30
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH TAHUN 2004 NOMOR 04 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI BAGIAN HUKUM DAN ORGAN1SASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH 2004

Transcript of PERDA HST 2004 3 RET IJIN JASA...

LEMBARAN DAERAH

KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH TAHUN 2004 NOMOR 04 SERI : C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

NOMOR 3 TAHUN 2004

TENTANG

RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BAGIAN HUKUM DAN ORGAN1SASI SEKRETARIAT DAERAH

KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH 2004

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH TAHUN 2004 NOMOR 04 SERI; C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

NOMOR 3 TAHUN 2004

TENTANG

RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH,

Menimbang : a. bahwa Usaha Jasa Konstruksi mem- punyai peran strategis dalam kegiatan pembangunan Kabupaten Hulu Sunga Tengah, sehingga penye- lenggaraannya perlu diatur sebagai wujud tertib pelaksanaan dan penyelenggaraan pekerjaan kon-struksi, hasil pekerjaan konstruk-si yang berkualitas dan pening-katan peran serta masyarakat ;

— 1 —

b. bahwa dalam penyelenggaraan usaha jasa Konstruksi perlu dilakukan pengawasan dan pembinaan baik terhadap penyediaan jasa, pengguna jasa maupun masyarakat guna menum- buhkan pemahaman dan kesadaran akan tugas dan fungsi serta hak dan kewajiban masing-masing dan menlngkatkan kemampuan dalam mewujudkan tertib usaha jasa konstruksl, tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan tertib pemanfaatan hasil pekerjaan kon struksi ;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b konsideran ini, perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah ;

Mengingat ; 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820) ;

2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Oaerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048) ;

3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3833) ;

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tamba han Lembaran Negara Nomor 3952) ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran serta Masyarakat Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3955) ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggara- an Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 64, Tamba han Lembaran Negara Nomor 3956) ;

- 3 -

8. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelengga— raan Pembinaan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Tabun 2000 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3957) ;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139) ;

10. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70) ;

11. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa Peme rintah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4330) ;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah :

- 4 -

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemeriksaan di bidang Retribusi Daerah ;

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 147 Tahun 1998 tentang Komponen Penetapan Tarif Retribu si;

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 21 Tahun 2001 tentang Teknik Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah ;

16. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 22 Tahun 2001 tentang Bentuk Produk-produk Hukum Daerah ;

17. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Notnor 23 Tahun 2001 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah ;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Hulu Sungai Tengah Nomor 02 Tahun 1990 tentang Penyi- dik Pegawai Negeri Sipil di Ling- kungan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Hulu Sunga Tengah ;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah Nomor 9 Tahun 2000 tentang Kewenangan ;

Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

MEMUTUSKAN :

Menetapkan ; PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Hulu

Sungai Tengah ; b. Pemerintah Daerah adalah Bupati

beserta Perangkat Daerah otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah ;

c. Bupati adalah Bupati Hulu Sungai Tengah ;

d. Dinas Pekerjaan Umum dan Pen-gembangan Wilayah adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Pengembangan Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah,yang selanjutnya disebut Dinas PU dan Bangwil ;

e. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ;

f. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pengembangan Wilayah adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pengembangan Wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yang selan jutnya disebut Kepala Dinas PU dan Bangwil ;

- 6 -

g. Jasa Konstruksi adalah jasa yang berhubungan dengan pelak-sanaan pembangunan prasarana dan atau sarana fisik yang dalam pelaksanaan, penggunaan dan pemanfaatannya menyangkut kepentingan keselamatan masya— rakat pemakai prasarana dan sarana tersebut serta keterti-ban pembangunan dan lingkungan;

h. Perusahaan Jasa Konstruksi adalah Badan Usaha yang ber-gerak dibldang usaha jasa kon-struksi dan meliputi kegiatan usaha jasa konsultansi (konsul-tan) dan kegiatan usaha jasa pelaksana konstruksi (kontrak-tor) dan pengembang (Deve-loper) ;

i. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah ;

j. Bendaharawan Khusus Penerima adalah Bendaharawan Khusus Penerima pada Dinas Pendapatan;

k. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan bentuk apapun, perse-kutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lemba-ga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya ;

— 7 -

l. Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembi-naan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasili-tas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan ;

m. Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi yang selanjutnya disebut Retribusi adalah pem-bayaran atas pemberian izin Usaha Jasa Konstruksi kepada orang dan atau badan di Daerah;

n._Wajib Retribusi adalah orang dan atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungut atau pemotong retribusi ;

o. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi Wajib Retribusi untuk meman-faatkan izin yang diberikan ;

- 3 -

p. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengum-pulkan dan mengelola data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan retribusi daerah ;

q. Penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah adalah serangkaian tindakan yang dila-kukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang retri-busi daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

r._Surat Izin Usaha Jasa Konstruk-si adalah izin yang diperlukan bagi perusahaan jasa konstruksi untuk melaksanakan kegiatan dibidang usaha jasa konstruksi, yang dikeluarkan oleh Pemerin-tah Daerah atau Pejabat yang ditunjuk ;

s. Izin adalah izin usaha jasa konstruksi yang dikeluarkan oleh Pejabat yang ditunjuk atas nama Bupati.

BAB II ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) Asas pemberian izin usaha jasa konstruksi berlandaskan kepada manfaat, keserasian, keseim- bangan, kemandirian, keterbu- kaan, kemitraan, keamanan, keselamatan demi kepentingan masyarakat dan Pembangunan Daerah.

(2) Tujuan pemberian Izin usaha jasa kontruksi adalah : a. Memberikan arah pertumbuhan

dan perkembangan jasa konstruksi untuk mewujudkan struktur yang kokoh, andal, berdaya saing tinggi dan pekerjaan konstruksi yang berkualitas.

b. Mewujudkan tertib penye- lenggaraan pekerjaan kon struksi yang menjamin kesetaraan kedudukan antara pengguna jasa dalam kewaji- ban, serta meningkatkan kepatuhan pada ketentuan perundangan yang berlaku,

c. Mewujudkan peningkatan perlindungan terhadap pe- makai jasa dan keselamatan umum.

- 10 -

BAB III JENIS USAHA JASA KONSTRUKSI

Pasal 3

Jenis usaha jasa konstruksi ter-diri dari : a. Usaha jasa Perencanaan dan

Pengawasan pekerjaan konstruksi memberikan layanan jasa konsul- tansi ;

b. Usaha jasa pelaksanaan kon struksi memberikan layanan jasa pelaksanaan ;

Pasal 4

(1) Usaha Jasa Konstruksi dibagi dalam bentuk penggolongan usaha, berdasarkan nilai modal usaha terdiri :

a. Golongan Usaha Kecil : 1. K3 = Golongan Usaha baru

yang dapat melak-sanakan pekerjaan Sampai dengan Rp-100.000.000,-(Seratus juta rupiah) ;

2. K2 = Golongan Usaha yang dapat melaksanakan pekerjaan diatas Rp. 100.000.000,-(Seratus juta ru- piah) sampal dengan Rp. 400.000.000,-(Empat ratus juta rupiah) ;

3. K1 = Golongan Usaha yang dapat melaksanakan pekerjaan diatas Rp. 400.000.000,-(Empat ratus juta rupiah) Sampai dengan 1 (satu) Miliyar.

b. Golongan Usaha Menengah ;

1. M2 = Golongan Usaha yang dapat melaksanakan pekerjaan diatas 1 (satu) Miliyar sampai dengan 3 (tiga) Miliyar ;

2. M1 = Golongan Usaha yang dapat melaksanakan pekerjaan diatas 3 (tiga) Miliyar sampai dengan 10 (sepuluh) Miliyar.

c. Golongan Usaha Besar yaitu Golongan Usaha yang dapat melaksanakan pekerjaan diatas 10 (sepuluh) milyar.

(2) Golongan usaha jasa konsultan-si dimaksud pasal 3 huruf a Peraturan daerah ini dikelom-pokan dalam tiga golongan : a. Golongan kecil yaitu yang dapat melaksanakan peker— jaan sampai dengan Rp-200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).

- 12 -

b. Golongan menengah yang dapat melaksanakan peker- jaan diatas Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) sampai dengan 1 (Satu) Miliyar.

c. Golongan Besar dapat melak sanakan pekerjaan lebih dari 1 (satu) Miliyar.

(3) Klaslfikasi Penggolongan Usaha dimaksud pada ayat (1) Pasal ini berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

BAB IV OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI

Pasal 5

Obyek Retribusi adalah Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi kepada orang dan atau Badan yang melaku-kan jasa perencanaan, jasa pelak-sanaan, jasa pengawasan.

Pasal 6

Subyek Retribusi adalah Badan yang memperoleh izin usaha jasa kon-struksi.

BAB V KETENTUAN PERIZINAN

Pasal 7

(1) Orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan usaha jasa konstruksi wajib memiliki izin dari Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.

(2) Izin Usaha Jasa Konstruksi yang dikeluarkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk terdirl atas 3 (tiga) golongan usaha sebagaimana dimaksud Pasal 4 Peraturan Daerah Ini.

(3) Izin sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan sesudahnya dapat diperpan- jang kembali.

(4) Permohonan Perpanjangan Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi selambat-lambatnya 4 (empat) minggu sebelum habis masa berlakunya.

(5) Izin yang tidak diperpanjang setelah habis masa berlakunya dinyatakan batal dan tidak berlaku lagi.

(6) Izin sebagaimana dimaksud ayat (5), apabila hendak diperpan- jang kembali maka prosesnya sebagaimana permohonan Izin baru.

(7) Proses penerbitan Izin seba gaimana dimaksud ayat (1) dilakukan oleh Dinas PU dan Bangwil yang berkoordinasi dengan unit kerja terkait.

Pasal 8

(1) Syarat-syarat pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi sebagai-mana diatur dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.

-14-

(2) Petunjuk Teknis/tata cara pemberlan Izin Usaha Jasa Konstruksi ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati.

BAB VI GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 9

Retribusi izin usaha jasa kon-struksi digolongkan sebagai go-Ionian retribusi perijinan terten-tu.

BAB VII CARA MENGUKUR TINGKAT

PENGGUNA JASA Pasal 10

Tingkat pengguna jasa pelayanan pemberian izin usaha jasa kon-struksi didasarkan atas pelayanan administrasi, pelaksanaan pengawa-san dan pembinaan.

BAB VIII PRINSIF DAN SASARAN DALAM PENETAPAN BESARNYA TARIF

Pasal 11

Prinsip dan sasaran dalam peneta-pan struktur besarnya tarif re-tribusi didasarkan pada tujuan untuk menunjang biaya pelayanan, administrasi jasa pengawasan dan pembinaan.

BAB IX STRUKTUR BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 12

(1) Struktur dan besarnya retribu si Izin Usaha Jasa Konstruksi didasarkan atas golongan usaha sebagai berikut : a. Golongan Usaha Kecil :

1. K3 Rp. 200.000,- 2. K2 Rp. 400.000,- 3. Kl Rp. 500.000,-

b. Golongan Usaha Menengah : 1. M2 Rp. 1.000.000,- 2. Ml Rp. 1.500.000,-

c. Golongan Usaha Besar : Rp. 2.000.000,-

(2) Besarnya retribusi jasa konsultansi didasarkan atas golongan usaha :

a. Golongan Kecil Rp. 500.000,- b. Golongan Menengah Rp. 1.000.000,- c. Golongan Besar Rp. 2.000.000,-

(3) Besarnya retribusi jasa Pengembang didasarkan atas golongan usaha :

a. Golongan Kecil Rp. 400.000,- b. Golongan Menengah Rp. i.000.000,- c. Golongan Besar Rp. 2.000.000,-

(4) Perubahan Izin Usaha Jasa Konstruksi karena perubahan alamat dan atau perubahan nama Pimpinan dikenai biaya Retri busi .

- 1 6 -

(5) Perubahan Izln Usaha Jasa Konstruksi karena perubahan dan atau penambahan bidang pekerjaan dan atau perubahan golongan usaha dikenai biaya Retribusi.

BAB X TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI

Pasal 13

(1) Pemungutan Retribusi tidak dapat dialihkan kepada pihak ketiga/diborongkan.

(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau Dokumen lain yang dipersamakan.

(3) Retribusi izin usaha jasa konstruksi disetor langsung oleh pemohon kepada bendahara- wan pembantu penerima pada Dinas PU Bangwil dan dibayar tunai/lunas.

(4) Semua hasil pungutan sebagai- mana dimaksud ayat (1) merupa- kan penerimaan Daerah dan harus disetor ke Kas Daerah melalui Bendaharawan khusus Penerima dalam waktu 1 X 24 jam atau jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh Bupati.

Pasal 14

(1) Pembayaran Retribusi sebagai-mana dimaksud Pasal 13 ayat (2) Peraturan Daerah ini diberikan tanda bukti pem-bayaran.

- 17 -

(2) Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan.

(3) Bentuk, isi, kualitas, ukuran buku tanda bukti pembayaran dan buku penerimaan Retribusi sebagaimana dlmaksud ayat (1) dan (2) Pasal ini ditetapkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.

BAB XI SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 15

(1) Orang atau badan Usaha yang melaksanakan usaha jasa kon struksi yang tidak memenuhi syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah inl, izin usahanya dapat dicabut oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk.

(2) Orang atau badan usaha yang melakukan pelanggaran keten tuan perundang-undangan jasa konstruksi, terbukti merugikan masyarakat dan atau Daerah dan Negara maka Izin usahanya dapat dicabut oleh Bupati.

BAB XII PENGAWASAN DAN PEMBINAAN

Pasal 16

Bupati dapat menunjuk Pejabat dan atau petugas tertentu untuk melak-sanakan pengawasan pelaksanaan usaha jasa konstruksi yang diberi izin oleh Bupati.

- 18 -

Pasal 17

(1) Pembinan terhadap jasa kon- struksl dilakukan untuk me- ningkatkan pemahaman, kesadar- an akan hak dan kewajiban Pemilik Izin dan atau pengusa- ha Jasa Konstruksi, Jasa Konsultansi dan Pengembang.

(2) Pembinaan sebagaiamana dimak- sud Pasal ini dilaksanakan oleh Dinas PU dan Bangwil.

BAB XIII SANKSI PIDANA

Pasal 18

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Daerah ini dlancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp.5,000.000,- (lima juta rupiah).

(2) Tindak Pidana dimaksud ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB XIV KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 19

(1) Selain Pejabat Penyldik Umum yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud Peraturan Daerah ini, dapat juga dilakukan oleh penyidik

-19 -

Pegawal Negeri Sipil dili-ngkungan Pemerintah Daerah yang pengangkatannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Dalam pelaksanaan tugasnya, penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah:

a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana ;

b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian dan melakukan pemeriksaan ;

c. menyuruh berhenti seseorang tersangka dari kegiatannya dan memeriksa izin praktek dari tersangka ;

d. Melakukan penyitaan benda atau surat ;

e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang tersang ka ;

f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.

g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungan dengan pemeriksaan perkara;

- 20 -

h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik umum bahwa tidak cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik umum memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka atau keluarganya;

i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil membuat Berita Acara sebagai tindakan tentang : a.Pemeriksaan tersangka; b.Pemasukan rumah; c.Penyitaan benda; d.Pemeriksaan surat; e.Pemeriksaan saksi; f.Pemeriksaan ditempat keja-

dian.

BAB XV KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 20

Izin yang dikeluarkan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini, dalam jangka waktu 6 (enam) bulan wajib menyesuaikan dengan keten-tuan yang diatur dalam Peraturan Daerah ini.

- 2 1 -

BAB XVI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 21

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

Pasal 22

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembar-an Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Ditetapkan di Barabai Pada tanggal 29 Januari 2004

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

Cap t.t.d

Drs. H. SAIFUL RASYID

Dlundangkan di Barabai Pada tanggal 29 Januari 2004

SEI<RETARIS/DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH,

s. H.

IRIANSYAH Pembina TK.I NIP. 010082467

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH TAHUN 2004 N0M0R: 04 SERI : C

PENJELASAN

ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

NOMOR 3 TAHUN 2004

TENTANG

RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

I. PENJELASAN UMUM Bahwa usaha jasa konstruksi mempunyai

peranan strategis dalam pernbangunan nasional sehingga perlu dilakukan pengawasan dan pembinaan baik terhadap penyedian jasa, pengguna jasa maupun masyarakat guna menum-buhkan pemahaman dan kesadaran akan tugas dan fungsi serta hak dan kewajiban masing-masing dan meningkatkan kemampuan dalam mewujudkan tertib usaha jasa konstruksi, tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan tertib memanfaatan hasil pekerjaan konstruksi serta tertib administrasi pembe-rian lain usaha jasa konstruksi.

Menindak lanjuti Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan Pertama Atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, bahwa Pemberian Izin Usaha Jasa Konstruksi merupa-kan salah satu pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang digolongkan pada retribusi Perizinan terten-tu.

Adapun pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah mencakup Penyelenggaraan Pemberian Izin, penyediaan blangko dan pembinaan serta pengawasan terhadap Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi. Atas pelayanan-pelayanan tersebut Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah mernungut retribusi sebagai konstribu-si kepada Daerah yang dititikberatkan untuk pengganti biaya pelayanan, blangko-blangko pemakaian sarana, prasarana milik Pemerintah Daerah, Pembinaan, pengawasan dan jasa pelaksana administrasi penyelenggaraan Pemberian Izin.

Bahwa untuk menlndaklanjuti uraian diatas perlu dituangkan dalam suatu Peratur— an Daerah.

PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 s/d pasal 22 : Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR : 44

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2004 TANGGAL 29 JANUARI 2004

PERSYARATAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

A. PEMOHONAN IZIN BARU :

1. Surat permohonan Izin Usaha Jasa Konstruksi pada kertas kop perusahaan ditandatangani Direktur/Pemimpin Perusahaan ;

2. Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Propin- si ;

3. Rekaman tanda bukti pembayaran uang adminis- trasi IUJK dari Dinas Pendapatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ;

4. Rekaman Akte Pendirian/Akte Perubahan ; 5. Surat pernyataan bukan PNS bermaterai

Rp 6000,- dari Direktur/Pemimpin Perusahaan; 6. Rekaman KTP Direktur sesuai Domisili Perusa

haan yang masih berlaku ; 7. Pas Photo berwarna ukuran 3 X 4 , 2 lembar ; 8. Daftar Pengurus Perusahaan disertai KTP yang

masih berlaku ; 9. Photo Kantor (Papan Nama Perusahaan, Pel—

lengkapan Kantor) ; 10. Gambar Denah, Situasi Kantor.

B. MEMPERPANJANG IZIN USAHA :

1. Surat Permohonan memperpanjang izin usaha pada kertas kop Perusahaan ditanda tangani Direktur/Pemimpin Perusahaan ;

2. Rekaman Sertifikat Badan Usaha Jasa Kon struksi dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstrukksi Propinsi ;

- 26 -

3. Rekaman tanda bukti pembayaran uang adminis-trasi IUJK dari Dinas Pendapatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ;

4. Rekaman Akte Pendirian/Akte Perubahan ; 5. Rekaman KTP Direktur sesuai Domisili Perusa-

haan yang masih berlaku ; 6. Pas Photo berwarna ukuran 3 X4 , 2 lembar ; 7. Rekaman Surat Izin Usaha Domisili /SITU ; 8. Rekaman Izin Usaha Konstruksi yang masa

berlakunya akan habis.

C. PERUBAHAN DATA PERUSAHAAN :

C.l. Penggantian Direktur ; C.2. Perubahan Bentuk Usaha ; C.3. Pindah Alamat.

C.1 Persyaratan Penggantian Direktur : C.l.l Surat Permohonan Penggantian

Direktur pada Kertas Kop Perusahaan ditanda tangani Direktur/Pimpinan Perusahaan ;

C.1.2 Rekaman Akte Pendirian dan Peru-bahan ;

C.1.3 Rekaman Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi dari Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi Propinsi ;

C.l.4 Rekaman tanda bukti pembayaran uang Administrasi IUJK dari Dinas Pendapatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ;

C.I.5 Surat pernyataan bukan PNS bermaterai Rp.6000,- dari Direk-tur/Pemimpin Perusahan ;

C.1.6 Rekaman KTP Direktur sesuai Domosili Perusahaan yang masih berlaku ;

-27-

C.I.7 Pas Photo berwarna ukuran 3X4, 2 lembar ;

C.I.8 Rekaman Izin Usaha Jasa Kon- struksi ;

C.I.9 Rekaman Surat Izin Usaha Domisi- li/SITU.

C.2 Perubahan Bentuk Usaha : C.2.1 Surat permohonan perubahan

bentuk Usaha pada kertas kop Perusahan ditanda tangani Direk-tur/ Pemimpin Perusahaan ;

C.2.2 Rekaman Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi dari Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi Propinsi ;

C.2.3 Rekaman tanda bukti pembayaran uang administrasi IUJK dari Dinas Pendapatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ;

C.2.4 Rekaman Akte Pendirian/Perubahan C.2.5 Rekaman KTP Direktur sesuai

Domisili Perusahaan yang masih berlaku ;

C.2.6 Rekaman Surat Izin Usaha Domisi-li/SITU ;

C.2.7 Pas Photo berwarna ukuran 3 X 4 , lembar ;

C.2.8 Rekaman Izin Usaha Jasa Kon-struksi .

C.3 Pindah Alamat : C.3.1 Surat Permohonan Pindah Alamat

pada kertas kop perusahaan ditanda tangani Direktur/Pemim-pin Perusahaan :

- 23 -

C.3.2 Rekaman Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi darl Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi Propinsi ;

C.3.3 Rekaman tanda bukti pembayaran uang administrasi IUJK dari Dinas Pendapatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah ;

C.3.4 Rekaman Akte Pendirian/Perubahan C.3.5 Rekaman KTP Direktur sesuai

Domisili Perusahaan yang masih berlaku ;

C.3.6 Rekaman Surat Izin Usaha Domisi- li/SITU ;

C.3.7 Pas Photo berwarna ukuran 3X4, 2 lembar ;

C.3.8 Rekaman Izin Usaha Jasa kon-struksi ;

C.3.9 Photo Kantor (Papan Nama Perusa-haan9 Perleng kapan Kantor) ;

C.3.10 Gambar Denah/Situasi Kantor.

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH,

Cap t.t.d

Drs. H. SAIFUL RASYID