PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah...

24
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN (Berita Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 4 Tahun 2011 Seri: C PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 157 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, pajak daerah merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah; b. bahwa salah satu sumber pendapatan asli daerah adalah pajak reklame yang berdasarkan Pasal 2 ayat (2) huruf d Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, merupakan salah satu jenis pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pajak Reklame; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Transcript of PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah...

Page 1: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN

(Berita Resmi Kabupaten Sleman)

Nomor: 4 Tahun 2011 Seri: C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN

NOMOR 4 TAHUN 2011

TENTANG

PAJAK REKLAME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SLEMAN,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 157 Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008, pajak daerah

merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah;

b. bahwa salah satu sumber pendapatan asli daerah adalah pajak

reklame yang berdasarkan Pasal 2 ayat (2) huruf d Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,

merupakan salah satu jenis pajak yang dipungut oleh Pemerintah

Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pajak

Reklame;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah

Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 44);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Page 2: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 10720102

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5049);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai

Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 Dari Hal

Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Jawa Timur/Tengah/Barat

dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 1950 Nomor 59);

5.

6.

Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 1 Tahun 2005 tentang

Penyidik Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Sleman

(Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2005 Nomor 1 Seri D);

Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah

Kabupaten Sleman (Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2008

Nomor 3 Seri E);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SLEMAN

dan

BUPATI SLEMAN

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK REKLAME.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

1. Daerah adalah Kabupaten Sleman.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah.

Page 3: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 1072010 3

3. Bupati ialah Bupati Sleman.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas

Daerah, Lembaga Teknis Daerah, dan Kecamatan.

5. Pejabat yang ditunjuk, yang selanjutnya disebut pejabat, adalah pegawai yang diberi

tugas tertentu di bidang perpajakan daerah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

6. Pajak reklame, yang selanjutnya disebut pajak, adalah pajak atas penyelenggaraan

reklame.

7. Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang bentuk dan corak ragamnya

dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan

atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang atau badan, yang

dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan dan/atau dinikmati oleh umum.

8. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang

melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan

terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun,

firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi

massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan

lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

9. Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah surat

ketetapan yang menentukan besarnya jumlah pajak terutang.

10. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKPDLB,

adalah surat ketetapan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena

jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

11. Surat Tagihan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat STPD, adalah surat untuk

melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda.

12. Surat keputusan pembetulan adalah surat keputusan yang membetulkan kesalahan

tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam

peraturan perundang-undangan perpajakan daerah yang terdapat dalam surat

ketetapan pajak daerah, surat ketetapan pajak daerah lebih bayar, surat tagihan pajak

daerah, surat keputusan pembetulan, atau surat keputusan keberatan.

13. Surat keputusan keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap surat

ketetapan pajak daerah, surat ketetapan pajak daerah lebih bayar, atau surat tagihan

pajak daerah yang diajukan oleh wajib pajak.

14. Putusan banding adalah putusan badan peradilan pajak atas banding terhadap surat

keputusan keberatan yang diajukan oleh wajib pajak.

15. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,

keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional

Page 4: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 10720104

berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan

kewajiban perpajakan daerah dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB II

NAMA, OBJEK, SUBJEK, DAN WAJIB PAJAK

Pasal 2

Dengan nama pajak reklame dipungut pajak atas setiap penyelenggaraan reklame.

Pasal 3

(1) Objek pajak adalah semua penyelenggaraan reklame, meliputi:

a. reklame papan/billboard/videotron/megatron dan sejenisnya;

b. reklame kain;

c. reklame melekat, stiker;

d. reklame selebaran;

e. reklame berjalan, termasuk pada kendaraan;

f. reklame udara;

g. reklame apung;

h. reklame suara;

i. reklame film/slide; dan

j. reklame peragaan.

(2) Tidak termasuk sebagai objek pajak adalah:

a. penyelenggaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian, warta

mingguan, warta bulanan dan sejenisnya;

b. label/merek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan, yang

berfungsi untuk membedakan dari produk sejenis lainnya;

c. nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan tempat

usaha atau profesi dengan ukuran tidak lebih dari 1 (satu) meter persegi;

d. reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah; dan

e. reklame yang diselenggarakan dalam rangka kegiatan sosial, keagamaan, politik,

dan kebudayaan yang tidak bersifat mencari keuntungan.

Pasal 4

Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan reklame.

Pasal 5

Page 5: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 1072010 5

(1) Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan reklame.

(2) Dalam hal reklame diselenggarakan sendiri secara langsung oleh orang pribadi atau

badan, wajib pajak adalah orang pribadi atau badan tersebut.

(3) Dalam hal reklame diselenggarakan melalui pihak ketiga, pihak ketiga tersebut menjadi

wajib pajak.

BAB III

DASAR PENGENAAN, TARIF, DAN CARA PENGHITUNGAN PAJAK

Pasal 6

(1) Dasar pengenaan pajak adalah nilai sewa reklame.

(2) Dalam hal reklame diselenggarakan oleh pihak ketiga, nilai sewa reklame sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan nilai kontrak reklame.

(3) Dalam hal reklame diselenggarakan sendiri, nilai sewa reklame sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dihitung dengan memperhatikan faktor sebagai berikut:

a. jenis reklame;

b. harga bahan yang digunakan;

c. lokasi penempatan;

d. waktu;

e. jangka waktu penyelenggaraan;

f. jumlah;

g. ukuran media reklame.

(4) Dalam hal nilai sewa reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak diketahui

dan/atau dianggap tidak wajar, nilai sewa reklame ditetapkan dengan menggunakan

faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

Pasal 7

(1) Nilai sewa reklame dihitung dengan menggunakan rumus:

Nilai sewa reklame = Koefisien jenis reklame x harga bahan yang digunakan x lokasi

penempatan x waktu x jangka waktu penyelenggaraan x jumlah reklame x ukuran media

reklame.

(2) Nilai sewa reklame untuk penyelenggaraan reklame di dalam ruangan ditetapkan

sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai sewa reklame sebagaimana dimaksud pada

ayat (1).

Page 6: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 10720106

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai nilai sewa reklame dan hasil perhitungannya diatur

dengan Peraturan Bupati.

Pasal 8

Tarif pajak ditetapkan sebesar 25% (dua puluh lima persen).

Pasal 9

Besaran pokok pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 8 dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 6 ayat (1).

BAB IV

WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 10

Pajak yang terutang dipungut di wilayah Daerah tempat reklame diselenggarakan.

BAB V

MASA PAJAK DAN PAJAK TERUTANG

Pasal 11

Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan kalender yang menjadi dasar

bagi wajib pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang.

Pasal 12

Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat penyelenggaraan reklame.

BAB VI

PEMUNGUTAN DAN PENETAPAN PAJAK

Bagian Kesatu

Tata Cara Pemungutan

Pasal 13

Page 7: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 1072010 7

Setiap wajib pajak wajib membayar pajak yang terutang berdasarkan SKPD sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 14

Pajak dipungut berdasarkan penetapan oleh Bupati atau pejabat.

Pasal 15

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penerbitan dan penyampaian SKPD diatur dengan

Peraturan Bupati.

Bagian Kedua

STPD

Pasal 16

(1) Bupati atau pejabat dapat menerbitkan STPD jika:

a. pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar;

b. wajib pajak dikenakan sanksi administratif berupa bunga dan/atau denda.

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam STPD sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a ditambah dengan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua

persen) setiap bulan untuk paling lama 15 (lima belas) bulan sejak saat terutangnya

pajak.

(3) SKPD yang tidak atau kurang dibayar setelah jatuh tempo pembayaran dikenakan

sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dan ditagih melalui

STPD.

BAB VII

TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENAGIHAN

Pasal 17

(1) Bupati atau pejabat menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak

yang terutang paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah saat terutangnya pajak.

(2) SKPD, STPD, surat keputusan pembetulan, surat keputusan keberatan, dan putusan

banding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah merupakan

dasar penagihan pajak dan harus dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)

bulan sejak tanggal diterbitkan.

Page 8: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 10720108

(3) Bupati atau pejabat atas permohonan wajib pajak setelah memenuhi persyaratan yang

ditentukan dapat memberikan persetujuan kepada wajib pajak untuk mengangsur atau

menunda pembayaran pajak, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen)

sebulan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran, penyetoran, tempat

pembayaran, angsuran, dan penundaan pembayaran pajak diatur dengan Peraturan

Bupati.

Pasal 18

(1) Pajak yang terutang berdasarkan SKPD, STPD, surat keputusan pembetulan, surat

keputusan keberatan, dan putusan banding yang tidak atau kurang dibayar oleh wajib

pajak pada waktunya dapat ditagih dengan surat paksa.

(2) Penagihan pajak dengan surat paksa dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

BAB VIII

KEBERATAN DAN BANDING

Pasal 19

(1) Wajib pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atau pejabat atas suatu:

a. SKPD;

b. SKPDLB; dan

c. STPD.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan-

alasan yang jelas.

(3) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal

surat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecuali jika wajib pajak dapat menunjukkan

bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.

(4) Keberatan dapat diajukan apabila wajib pajak telah membayar paling sedikit sejumlah

yang telah disetujui wajib pajak.

(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) tidak dianggap sebagai surat keberatan sehingga tidak

dipertimbangkan.

Page 9: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 1072010 9

(6) Tanda penerimaan surat keberatan yang diberikan oleh Bupati atau pejabat atau tanda

pengiriman surat keberatan melalui surat pos tercatat sebagai tanda bukti penerimaan

surat keberatan.

Pasal 20

(1) Bupati atau pejabat dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan, sejak tanggal

surat keberatan diterima, harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan.

(2) Keputusan Bupati atau pejabat atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau

sebagian, menolak, atau menambah besarnya pajak yang terutang.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan Bupati atau

pejabat tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap

dikabulkan.

Pasal 21

(1) Wajib pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada pengadilan pajak

terhadap keputusan mengenai keberatannya yang ditetapkan oleh Bupati.

(2) Permohonan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan secara tertulis

dalam bahasa Indonesia, dengan alasan yang jelas dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan

sejak keputusan diterima, dilampiri salinan dari surat keputusan keberatan tersebut.

(3) Pengajuan permohonan banding menangguhkan kewajiban membayar pajak sampai

dengan 1 (satu) bulan sejak tanggal penerbitan putusan banding.

Pasal 22

(1) Jika pengajuan keberatan atau permohonan banding dikabulkan sebagian atau

seluruhnya, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga

sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

(2) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung sejak bulan pelunasan

sampai dengan diterbitkannya SKPDLB.

(3) Dalam hal keberatan wajib pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, wajib pajak dikenai

sanksi administratif berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak

berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum

mengajukan keberatan.

Page 10: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 107201010

(4) Dalam hal wajib pajak mengajukan permohonan banding, sanksi administratif berupa

denda sebesar 50% (lima puluh persen) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak

dikenakan.

(5) Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, wajib pajak dikenai

sanksi administratif berupa denda sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah pajak

berdasarkan putusan banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar

sebelum mengajukan keberatan.

BAB IX

PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN PAJAK

Pasal 23

(1) Bupati berdasarkan permohonan wajib pajak dapat memberikan pengurangan,

keringanan, dan pembebasan pajak.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian pengurangan, keringanan, dan

pembebasan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan

Bupati.

BAB X

PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGAN KETETAPAN, DAN

PENGHAPUSAN ATAU PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 24

(1) Atas permohonan wajib pajak atau karena jabatannya, Bupati atau pejabat dapat

membetulkan SKPD, STPD, atau SKPDLB yang dalam penerbitannya terdapat

kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan

tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

(2) Bupati atau pejabat dapat:

a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif berupa bunga, denda, dan

kenaikan pajak yang terutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan

daerah, dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan wajib pajak atau

bukan karena kesalahannya;

b. mengurangkan atau membatalkan SKPD, STPD, atau SKPDLB yang tidak benar;

c. mengurangkan atau membatalkan STPD;

d. membatalkan hasil pemeriksaan atau ketetapan pajak yang dilaksanakan atau

diterbitkan tidak sesuai dengan tata cara yang ditentukan; dan

Page 11: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 1072010 11

e. mengurangkan ketetapan pajak terutang berdasarkan pertimbangan kemampuan

membayar wajib pajak atau kondisi tertentu objek pajak.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembetulan, pembatalan, pengurangan

ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administratif dan pengurangan

atau pembatalan ketetapan pajak diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB XI

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 25

(1) Atas kelebihan pembayaran pajak, wajib pajak dapat mengajukan permohonan

pengembalian kepada Bupati.

(2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 12 (duabelas) bulan, sejak diterimanya

permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah dilampaui dan Bupati

tidak memberikan suatu keputusan, permohonan pengembalian pembayaran pajak

dianggap dikabulkan dan SKPDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1

(satu) bulan.

(4) Apabila wajib pajak mempunyai utang pajak lainnya, kelebihan pembayaran pajak

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih

dahulu utang pajak tersebut.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB.

(6) Jika pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah lewat 2 (dua) bulan,

Bupati memberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan atas

keterlambatan pembayaran kelebihan pembayaran pajak.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengembalian kelebihan pembayaran pajak

diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XII

KEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 26

Page 12: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 107201012

(1) Hak untuk melakukan penagihan pajak menjadi kedaluwarsa setelah melampaui waktu

5 (lima) tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak, kecuali apabila wajib pajak

melakukan tindak pidana di bidang perpajakan daerah.

(2) Kedaluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh

apabila:

a. diterbitkan surat teguran dan/atau surat paksa; dan/atau

b. ada pengakuan utang, pajak dari wajib pajak baik langsung maupun tidak langsung.

(3) Dalam hal diterbitkan surat teguran dan/atau surat paksa sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf a, kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal penyampaian surat

teguran dan/atau surat paksa.

(4) Pengakuan utang pajak secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b

adalah wajib pajak menyatakan masih mempunyai utang pajak dan belum melunasinya

kepada Pemerintah Daerah.

(5) Pengakuan utang secara tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b

dapat diketahui dari pengajuan permohonan angsuran, pengurangan, atau penundaan

pembayaran dan permohonan keberatan oleh wajib pajak.

Pasal 27

(1) Piutang pajak yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan penagihan

sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.

(2) Bupati menetapkan keputusan penghapusan piutang pajak yang sudah kadaluwarsa.

(3) Tata cara penghapusan piutang pajak yang sudah kadaluwarsa diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Bupati.

BAB XIII

PEMERIKSAAN

Pasal 28

(1) Bupati atau pejabat berwenang melakukan pemeriksaan dalam rangka melaksanakan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Wajib pajak yang diperiksa wajib:

a. memperlihatkan dan/atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi

dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan objek pajak yang terutang;

b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dianggap

perlu dan memberikan bantuan guna kelancaran pemeriksaan; dan/atau

Page 13: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 1072010 13

c. memberikan keterangan yang diperlukan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeriksaan pajak diatur dengan Peraturan

Bupati.

BAB XIV

KETENTUAN KHUSUS

Pasal 29

(1) Setiap pejabat dilarang memberitahukan kepada pihak lain segala sesuatu yang

diketahui atau diberitahukan kepadanya oleh wajib pajak dalam rangka jabatan atau

pekerjaannya untuk menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

daerah.

(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga terhadap tenaga ahli yang

ditunjuk oleh Bupati untuk membantu dalam pelaksanaan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan daerah.

(3) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah:

a. pejabat dan tenaga ahli yang bertindak sebagai saksi atau saksi ahli dalam sidang

pengadilan;

b. pejabat dan/atau tenaga ahli yang ditetapkan oleh Bupati untuk memberikan

keterangan kepada pejabat lembaga negara atau instansi Pemerintah yang

berwenang melakukan pemeriksaan dalam bidang keuangan daerah.

(4) Untuk kepentingan Daerah, Bupati berwenang memberi izin tertulis kepada pejabat

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), agar memberikan keterangan, memperlihatkan bukti tertulis dari atau tentang

wajib pajak kepada pihak yang ditunjuk.

(5) Untuk kepentingan pemeriksaan di pengadilan dalam perkara pidana atau perdata, atas

permintaan hakim sesuai dengan hukum acara pidana dan hukum acara perdata, Bupati

dapat memberi izin tertulis kepada pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan

tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (2), untuk memberikan dan

memperlihatkan bukti tertulis dan keterangan wajib pajak yang ada padanya.

(6) Permintaan hakim sebagaimana dimaksud pada ayat (5) harus menyebutkan nama

tersangka atau nama tergugat, keterangan yang diminta, serta kaitan antara perkara

pidana atau perdata yang bersangkutan dengan keterangan yang diminta.

BAB XV

Page 14: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 107201014

PENYIDIKAN

Pasal 30

(1) Pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang

khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang

perpajakan daerah, sebagaimana dimaksud dalam undang-undang hukum acara

pidana.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1):

a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan

berkenaan dengan tindak pidana di bidang perpajakan daerah agar keterangan atau

laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau

badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak

pidana perpajakan daerah tersebut;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan

dengan tindak pidana di bidang perpajakan daerah;

d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen, lain berkenaan dengan tindak pidana di

bidang perpajakan daerah;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan,

pencatatan dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti

tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak

pidana di bidang perpajakan daerah;

g. menyuruh berhenti, melarang seseorang meinggalkan ruangan atau tempat pada

saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan/atau

dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan daerah;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka

atau saksi;

j. menghentikan penyidikan;

k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di

bidang perpajakan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan

dan menyampaikan hasil penyidikan kepada penuntut umum melalui Penyidik Pejabat

Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-

undang hukum acara pidana.

Page 15: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 1072010 15

BAB XVI

KETENTUAN PIDANA

Pasal 31

(1) Wajib pajak yang karena kealpaannya tidak membayar pajak berdasarkan SKPD dapat

dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau pidana denda paling

banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

(2) Wajib pajak yang dengan sengaja tidak membayar pajak berdasarkan SKPD dapat

dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling

banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

Pasal 32

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 tidak dituntut setelah melampaui

jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak atau

berakhirnya bagian tahun pajak atau berakhirnya tahun pajak yang bersangkutan.

Pasal 33

(1) Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Bupati yang karena kealpaannya tidak

memenuhi kewajiban merahasiakan hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat

(1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan

pidana denda paling banyak Rp4.000.000,00 (empat juta rupiah).

(2) Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Bupati yang dengan sengaja tidak

memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya

kewajiban pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dan ayat (2)

dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling

banyak Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

(3) Penuntutan terhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

hanya dilakukan atas pengaduan orang yang kerahasiaannya dilanggar.

(4) Tuntutan pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sesuai dengan

sifatnya adalah menyangkut kepentingan pribadi seseorang atau Badan selaku wajib

pajak, karena itu dijadikan tindak pidana pengaduan.

Pasal 34

Page 16: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 107201016

Denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) merupakan

penerimaan negara.

BAB XVII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 35

Terhadap objek pajak reklame yang telah ditetapkan sebelum berlakunya Peraturan Daerah

ini dan belum dibayar maka besarnya pajak yang terutang didasarkan pada Peraturan

Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman Nomor 10 Tahun 1998 tentang Pajak Reklame

(Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman Tahun 1998 Nomor 5 Seri A)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 5 Tahun

2002 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman

Nomor 10 Tahun 1998 tentang Pajak Reklame (Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Tahun

2002 Nomor 2 Seri B).

BAB XVIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 36

Pelaksanaan Peraturan Daerah ini dilakukan oleh organisasi perangkat daerah yang

mempunyai tugas dan tanggung jawab di bidang pemungutan pajak.

Pasal 37

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku:

a. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Pajak Reklame (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman Tahun 1998

Nomor 5 Seri A) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman

Nomor 5 Tahun 2002 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah

Tingkat II Sleman Nomor 10 Tahun 1998 tentang Pajak Reklame (Lembaran Daerah

Kabupaten Sleman Tahun 2002 Nomor 2 Seri B); dan

b. Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Titik

Lokasi Reklame (Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2003 Nomor 18 Seri E);

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 38

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Page 17: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 1072010 17

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sleman.

Ditetapkan di Sleman

pada tanggal 30 Maret 2011

BUPATI SLEMAN,

Cap/ttd

SRI PURNOMO

Diundangkan di Sleman

pada tanggal 30 Maret 2011

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN SLEMAN,

Cap/ttd

SUTRISNO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 NOMOR 4 SERI C

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN

NOMOR 4 TAHUN 2011

Page 18: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 107201018

TENTANG

PAJAK REKLAME

I. UMUM

Pemerintah Daerah dalam rangka melaksanakan otonomi daerah mempunyai

hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan

kepada masyarakat. Untuk maksud tersebut dan dalam rangka mewujudkan

kemandirian daerah perlu dilakukan upaya yang nyata dan bertanggung jawab melalui

intensifikasi dan ekstensifikasi sumber pendapatan daerah yang sah menurut

peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai sumber pembiayaannya.

Salah satu usaha menambah pendapatan derah dapat dilakukan dengan cara

memungut pajak daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pajak reklame merupakan jenis

pajak yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah, sebagai salah satu sumber

pendapatan daerah. Objek pajak reklame tersebut adalah setiap penyelenggaraan

reklame sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pajak reklame mempunyai peranan penting untuk mendorong pembangunan

daerah, meningkatkan pendapatan daerah dalam rangka untuk kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat. Selain itu dengan Peraturan Daerah ini diharapkan ada

peningkatan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

Atas dasar pertimbangan dimaksud perlu membentuk Peraturan Daerah

Kabupaten Sleman tentang Pajak Reklame.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Ayat (1)

Huruf a

Yang dimaksud dengan “reklame papan/billboard/videotron /megatron”

adalah termasuk reklame shopsign/baliho.

Page 19: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 1072010 19

Yang dimaksud dengan “reklame papan/ billboard/shopsign/baliho” adalah

reklame berbentuk bidang dengan bahan terbuat dari kayu, logam, fiber,

glas/kaca, dan bahan lain yang sejenis sesuai dengan perkembangan

jaman, yang pemasangannya berdiri sendiri, menempel bangunan dengan

konstruksi tetap dan reklame tersebut bersifat permanen.

Yang dimaksud dengan “reklame videotron/megatron” adalah reklame

berbentuk bidang dengan komponen elektronik yang pemasangannya

berdiri sendiri, menempel bangunan/di atas bangunan dengan konstruksi

tetap dan bersifat permanen.

Huruf b

Yang dimaksud dengan “reklame kain” adalah reklame berbentuk

spanduk, umbul-umbul, bannner, rontek, dengan bahan kain dan

sejenisnya, yang pemasangannya berdiri sendiri, menempel bangunan/di

atas bangunan, dengan konstruksi sementara dan bersifat semi permanen.

Huruf c

Yang dimaksud dengan “reklame melekat, stiker” adalah reklame

berbentuk bidang dengan bahan kertas, plastik, logam dan sejenisnya,

yang pemasangannya dengan cara ditempel dan bersifat permanen,

termasuk reklame yang melekat di bangunan, contoh: berupa wall painting.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “reklame selebaran” adalah reklame yang

berbentuk lembaran dengan bahan kertas, plastik dan sejenisnya, yang

pemasangannya dengan cara ditempelkan atau disebarluaskan dan

bersifat semi permanen.

Huruf e

Yang dimaksud dengan “reklame berjalan, termasuk pada kendaraan”

adalah reklame yang ditulis atau ditempelkan (dipasang) pada kendaraan,

antara lain kendaraan roda empat atau lebih, roda tiga, roda dua, becak,

dokar atau kendaraan lain yang sejenis.

Huruf f

Yang dimaksud dengan “reklame udara” adalah reklame dalam bentuk

tertentu, dengan bahan plastik, kain, kertas dan sejenisnya sesuai

perkembangan jaman, yang pemasangannya berdiri sendiri, dikaitkan di

atas bangunan atau dikaitkan pada pesawat udara dan bersifat semi

permanen.

Huruf g

Yang dimaksud dengan “reklame apung” adalah reklame dalam bentuk

tertentu, dengan bahan plastik, kain, kertas dan sejenisnya sesuai

Page 20: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 107201020

perkembangan jaman, yang pemasangannya dikaitkan pada kendaraan di

atas air dan bersifat semi permanen.

Huruf h

Yang dimaksud dengan “reklame suara” adalah reklame yang berbentuk

penyiaran atau ucapan dengan alat audio elektronik yang bersifat semi

permanen.

Huruf i

Yang dimaksud dengan “reklame film/slide” adalah reklame berbentuk

penayangan dengan bahan film/slide yang penyelenggaraannya di dalam

gedung bioskop atau gedung pertunjukan baik di dalam ruangan maupun

di luar ruangan dan bersifat semi permanen.

Huruf j

Yang dimaksud dengan “reklame peragaan” adalah reklame yang

berbentuk pertunjukan dengan bahan tertentu, yang penyelenggaraannya

dengan dibawa, diperagakan atau dikenakan dan bersifat semi permanen.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Yang dimaksud dengan “nama pengenal usaha atau profesi yang

dipasang melekat pada bangunan tempat usaha atau profesi” adalah

pemasangannya nama pengenal usaha atau profesi tidak mengubah

konstruksi bangunan tempat usaha atau profesi dimaksud.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “reklame yang diselenggarakan oleh Pemerintah

atau Pemerintah Daerah” adalah reklame yang penyelenggaraannya tanpa

dukungan sponsor.

Huruf e

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Ayat (1)

Cukup jelas.

Page 21: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 1072010 21

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Yang dimaksud dengan “harga bahan yang digunakan” adalah harga/biaya

bahan yang digunakan untuk membuat, memasang dan memelihara

reklame, yang dinyatakan dalam nilai nominal rupiah per meter

persegi.

Huruf c

Yang dimaksud dengan “lokasi penempatan” adalah lokasi peletakan

reklame menurut kelas jalan dengan koefisien kelas jalan.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “jangka waktu penyelenggaraan” adalah jangka

waktu pemasangan reklame dinyatakan dalam satuan hari, dengan jumlah

hari dalam satu tahun adalah 365 (tiga ratus enampuluh lima) hari.

Huruf e

Yang dimaksud dengan “ukuran media reklame” adalah ukuran keluasan

reklame yang dinyatakan dalam satuan meter persegi.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Page 22: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 107201022

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Cukup jelas.

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas.

Pasal 24

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Yang dimaksud dengan ”kondisi tertentu objek pajak”, antara lain, lahan

pertanian yang sangat terbatas, bangunan ditempati sendiri yang dikuasai

atau dimiliki oleh golongan wajib pajak tertentu.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Page 23: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 1072010 23

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

Pasal 32

Cukup jelas.

Pasal 33

Ayat (1)

Pengenaan pidana kurungan dan pidana denda kepada pejabat tenaga ahli

yang ditunjuk oleh Bupati dimaksudkan untuk menjamin bahwa kerahasiaan

mengenai perpajakan daerah tidak akan diberitahukan kepada pihak lain, juga

agar wajib pajak dalam memberikan data dan keterangan kepada pejabat

mengenai perpajakan daerah tidak ragu-ragu.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38

Page 24: PERDA 4 2011 REKLAME - BPK RI Perwakilan Provinsi Daerah ...yogyakarta.bpk.go.id/wp-content/uploads/2013/02/perda_4_2011... · Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

Seri C Nomor 4 Lembaran Daerah Kabupaten Sleman. Tahun 2011

Kirim DPRD 107201024

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 39