Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah

7
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 22 ayat (3) Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dinyatakan bahwa tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan ditetapkan sebesar 0,3% (nol koma tiga persen); b. bahwa berdasarkan perhitungan sesuai dengan tarif dimaksud pada huruf a diatas, maka hasil penetapan Pajak Bumi dan Bangunan terlalu tinggi dan secara sosial kemasyarakatan sangat memberatkan sehingga perlu dilakukan perubahan atas tarif tersebut; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b diatas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3684); 3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3987); 4. Undang-Undang………./2

Transcript of Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah

Page 1: Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah

- 1 -

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

NOMOR 1 TAHUN 2014

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2010

TENTANG

PAJAK DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PAKPAK BHARAT,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 22 ayat (3) Peraturan Daerah

Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah dinyatakan

bahwa tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan

Perkotaan ditetapkan sebesar 0,3% (nol koma tiga persen);

b. bahwa berdasarkan perhitungan sesuai dengan tarif dimaksud pada huruf a diatas, maka hasil penetapan

Pajak Bumi dan Bangunan terlalu tinggi dan secara sosial

kemasyarakatan sangat memberatkan sehingga perlu

dilakukan perubahan atas tarif tersebut;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan b diatas, perlu membentuk Peraturan

Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8

Tahun 2010 tentang Pajak Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum

Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3209);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang Badan

Penyelesaian Sengketa Pajak (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1997 Nomor 40, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3684);

3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan

Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686) sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000

tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun

1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor

129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3987);

4. Undang-Undang………./2

Page 2: Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah

- 2 -

4. Undang–Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan

Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002

Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4189);

5. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang

Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Provinsi

Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4272);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Undang–Undang

Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 130 , Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

9. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5234);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2002 tentang

Penetapan Besarnya Nilai Jual Pajak Untuk Perhitungan

Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 50, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4210);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.03/2011

tentang Penyesuaian Besarnya Nilai Objek Pajak Tidak

Kena Pajak, Pajak Bumi dan Bangunan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 189);

13. Peraturan Daerah……..…./3

Page 3: Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah

- 3 -

13. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak

Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak Bharat

Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah

Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 88).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT dan

BUPATI PAKPAK BHARAT

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2010

TENTANG PAJAK DAERAH.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang

Pajak Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2010

Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 88)

diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 22 ayat (2) dan ayat (5) diubah, sehingga berbunyi sebagai

berikut :

Pasal 22

(1) Dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf i adalah NJOP.

(2) Besarnya NJOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

dengan Keputusan Bupati setiap 3 (tiga) tahun, kecuali untuk objek

pajak tertentu dapat ditetapkan setiap tahun sesuai dengan

perkembangan wilayahnya.

(3) Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan adalah :

No NJOP (Rp) Tarif (%)

1 0 – 999.999.999,99 0.1

2 1.000.000.000 – dst 0.2

(4) Besaran pokok Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan yang

terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif sebagaimana dimaksud

dalam ayat (3) dengan dasar pengenaan pajak sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) setelah dikurangi Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak.

(5) Besaran Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) adalah :

No Nilai Jual Objek Pajak

(Rp)

Nilai Jual Objek Tidak Kena Pajak

(Rp)

1 0 – 999.999.999,99 10.000.000

2 1.000.000.000 – dst 15.000.000

2. Ketentuan Pasal………/4

Page 4: Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah

- 4 -

2. Ketentuan Pasal 28 dihapus.

3. Ketentuan BAB VII diubah dan menambah 4 pasal yaitu pasal (29A), pasal

(29B), pasal (29C) dan pasal (29D) sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 29 A

(1) Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan berdasarkan

penetapan Bupati sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 ayat (2) dibayar dengan menggunakan SKPD atau dokumen lain yang

dipersamakan.

(2) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berupa karcis dan nota perhitungan. (3) Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan membayar

pajak yang terutang berdasarkan SPPT.

Pasal 29 B

(1) Khusus untuk penetapan besaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan

dan Perkotaan akan dilakukan pendataan.

(2) Pedataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan

menggunakan SPOP. (3) SPOP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus diisi dengan jelas,

benar dan lengkap serta ditandatangani dan disampaikan kepada

Bupati, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja setelah tanggal

diterimanya SPOP oleh subjek pajak.

Pasal 29 C

(1) Berdasarkan SPOP sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 B, Bupati menerbitkan SPPT.

(2) Bupati dapat mengeluarkan SKPD dalam hal-hal sebagai berikut :

a. SPOP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (2) tidak

disampaikan dan setelah Wajib Pajak ditegur secara tertulis oleh Bupati sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran;

b. Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lainnya ternyata

jumlah pajak yang terutang lebih besar dari jumlah pajak yang

dihitung berdasarkan SPOP yang disampaikan oleh wajib pajak.

Pasal 29 D

(1) Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (3)

menghitung, memperhitungkan, dan menetapkan sendiri pajak yang

terhutang dengan menggunakan SPTPD. (2) Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban perpajakan dengan membayar

sendiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membayar pajak yang

terutang berdasarkan SPTPD, SKPDKB dan SKPDKBT.

(3) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diisi dengan jelas, benar

dan lengkap dan harus disampaikan kepada Bupati selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja setelah berakhirnya masa pajak.

(4) Khusus untuk Wajib Pajak BPHTB, setiap Wajib Pajak wajib membayar

pajak yang terutang dengan menggunakan SSPD.

(5) SSPD sebagaimana dimaksud pada ayat (4) juga merupakan SPTPD.

(6) SSPD sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap dan disampaikan kepada Bupati atau Pejabat yang

ditunjuk sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan oleh Bupati.

(7).SSPD………/5

Page 5: Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah

- 5 -

(7) SSPD sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan kepada Bupati

atau Pejabat yang ditunjuk sebagai bahan untuk dilakukan penelitian.

4. Ketentuan pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 30

(1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terutang nya pajak,

Bupati dapat menerbitkan:

a. SKPDKB; b. SKPDKBT;

c. SKPDN.

(2) SKPDKB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a diterbitkan :

a. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau kurang bayar, dikenakan sanksi

administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung

dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu

paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saat

terutangnya pajak; b. Apabila SPTPD tidak disampaikan dalam jangka waktu yang

ditentukan dan telah ditegur secara tertulis, dikenakan sanksi

administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung

dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saat

terutangnya pajak;

c. Apabila kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang

terutang dihitung secara jabatan, dan dikenakan sanksi administrasi

sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari pokok pajak ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) dihitung

dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu

paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saat

terutangnya pajak; (3) SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, diterbitkan

apabila ditemukan data baru atau data yang semula belum terungkap

yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terutang, akan

dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% (seratus

persen) dari jumlah kekurangan pajak tersebut. (4) SKPDN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c diterbitkan apabila

jumlah pajak terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau

pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

(5) Penambahan jumlah pajak yang terutang sebagaimana dimaksud pada

ayat (4) tidak dikenakan apabila wajib pajak melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan.

5. Ditambah 1 (satu) pasal baru setelah Pasal 31, yaitu Pasal 31 A, dengan

bunyi sebagai berikut : Pasal 31 A

(1) Tata cara penerbitan SKPD atau dokumen lain yang dipersamakan,

SPPT, SPTPD, SKPDKB, dan SKPDKBT sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 29 A dan Pasal 29 D diatur dengan Peraturan Bupati. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengisian dan penyampaian

SKPD atau dokumen lain yang dipersamakan, SPPT, SPTPD, SKPDKB,

dan SKPDKBT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 A dan Pasal 29 D

diatur dengan Peraturan Bupati.

6. Ketentuan Pasal………/6

Page 6: Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah

- 6 -

6. Ketentuan Pasal 36 diatambah 2 (dua) ayat, sehingga keseluruhan pasal

berbunyi sebagai berikut :

Pasal 36

(1) Bupati dapat menerbitkan STPD jika :

a. Pajak dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar; b. Dari hasil penelitian SPTPD terdapat kekurangan pembayaran

sebagai akibat salah tulis dan/ataun salah hitung;

c. Wajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa bunga dan/atau

denda.

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam STPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan b ditambah dengan sanksi

administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) setiap bulan untuk

paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak saat terutangnya pajak.

(3) SKPD/SPPT yang tidak atau kurang dibayar setelah jatuh tempo

pembayaran dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen ) perbulan.

(4) Bentuk, isi dan tata cara penyampaian STPD ditetapkan dengan

peraturan Bupati.

7. Ketentuan dalam BAB XVI dihapus.

Pasal II

(1) Dengan diundangkannya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah

Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah tetap berlaku sepanjang

tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.

(2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah

Kabupaten Pakpak Bharat.

Ditetapkan di Salak

pada tanggal 10 April 2014

BUPATI PAKPAK BHARAT,

dto

REMIGO YOLANDO BERUTU

Diundangkan di Salak

pada tanggal 10 April 2014

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

dto

HOLLER SINAMO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2014 NOMOR

Page 7: Perda 2014 no. 1 Tentang perubahan pajak daerah

- 7 -

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT

NOMOR 1 TAHUN 2014

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2010

TENTANG

PAJAK DAERAH

I. UMUM

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 8

Tahun 2010 tentang Pajak Daerah bahwa pengalihan Pajak Bumi dan

Bangunan sebagai Pajak Daerah adalah 1 Januari 2014.

Berdasarkan hal tersebut dan berkenaan dengan tarif Pajak Bumi dan

Bangunan bahwa sesuai dengan Pasal 22 Peraturan Daerah Nomor 8

Tahun 2010 tentang Pajak Daerah adalah 0,3% (nol koma tiga persen).

Dalam rangka implementasi pengalihan Pajak Bumi dan Bangunan

dan setelah dilakukan perhitungan bahwa tarif 0,3% secara sosial ekonomi kemasyarakatan sangat tinggi dan memberatkan kepada masyarakat

dalam penetapan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan Perkotaan.

Sehubungan hal tersebut perlu dilakukan perubahan tarif Pajak Bumi

dan Bangunan Perdesaan Perkotaan yang dituangkan melalui Perubahan Peraturan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal I : Cukup Jelas

Pasal II : Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR

108