Percobaan Transpirasi Asa

11
PENDAHULUAN Latar Belakang Transpirasi dapat dikatakan proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui kegiatan tanamn yang dapat terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang oleh stomata oleh sebab itu dalam perhitunganya besarnya jumlah air yang hilang dari jarinagn tanaman umumnya difokuskan untuk air yang hilang melalui stomata. Proses transpirasi berlangsung selama tumbuhan hidup ( Guritno dan Sitompul, 1995 ). Pengangkutan garam mineral dari akar ke daun terutama lewat xilem dan kecepatanya dipengaruhi oleh kecepatan transpirasi. Transpirasi itu pada hakikatnya sama dengan penguapan akan tetapi istilah penguapan tidak digunakan pada makhluk hidup. Transpirasi tidak melalui kutikula, stomata, dan inti sel sebenarnya seluruh bagian tanaman mengadakan transpirasi akan tetapi biasanya yang dibicarakan transpirasi lewat daun tersebut. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi laju transpirasi adalah : 1. Membuka dan menutupnya stomata 2. Suhu daun 3. Suhu daun tanaman Angin dapat pula mempengaruhi laju transpirasi jika udara melewati permukaan daun tersebut lebih kering dari udara tumbuhan sekitar tersebut (Filter dan Ross, 1982 ). Transpirasi menguntungkan tanaman, transpirasi dikatakan menguntungkan bagi tanaman untuk beberapa alasan yaitu : 1. Dapat menumbuhkan tanaman penghisapan dan pengangkutan serta meningkatkan hormon 2. Mempengaruhi tanaman difusi secara langsung tidak langsung memperlancar difusi sel 3. Mempengaruhi absorbsi air dan mineral oleh akar

description

pertanian

Transcript of Percobaan Transpirasi Asa

PENDAHULUAN

PENDAHULUANLatar BelakangTranspirasi dapat dikatakan proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui kegiatan tanamn yang dapat terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang oleh stomata oleh sebab itu dalam perhitunganya besarnya jumlah air yang hilang dari jarinagn tanaman umumnya difokuskan untuk air yang hilang melalui stomata. Proses transpirasi berlangsung selama tumbuhan hidup ( Guritno dan Sitompul, 1995 ).

Pengangkutan garam mineral dari akar ke daun terutama lewat xilem dan kecepatanya dipengaruhi oleh kecepatan transpirasi. Transpirasi itu pada hakikatnya sama dengan penguapan akan tetapi istilah penguapan tidak digunakan pada makhluk hidup. Transpirasi tidak melalui kutikula, stomata, dan inti sel sebenarnya seluruh bagian tanaman mengadakan transpirasi akan tetapi biasanya yang dibicarakan transpirasi lewat daun tersebut. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi laju transpirasi adalah :

1. Membuka dan menutupnya stomata

2. Suhu daun

3. Suhu daun tanaman

Angin dapat pula mempengaruhi laju transpirasi jika udara melewati permukaan daun tersebut lebih kering dari udara tumbuhan sekitar tersebut (Filter dan Ross, 1982 ).

Transpirasi menguntungkan tanaman, transpirasi dikatakan menguntungkan bagi tanaman untuk beberapa alasan yaitu :

1. Dapat menumbuhkan tanaman penghisapan dan pengangkutan serta meningkatkan hormon

2. Mempengaruhi tanaman difusi secara langsung tidak langsung memperlancar difusi sel

3. Mempengaruhi absorbsi air dan mineral oleh akar

4. Berperan penting dalam transportasi zat hara dari suatu bagian tanamn kebagian tanamn lainya

5. Mempengaruhi evaporasi dalam sejumlah air

6. Memepertahankan kesetabilan suhu daun

7. Berkaitran dengfan membuka dan menutupnya stomata yang secara tidak langsung tidak mempengaruhi teranspirasi dan respirasi

( Lakitan, 2007 ).

Pengetahuan mengenai hubungan air dengan iklim, air dan tanah telah banyak diperoleh selain dari penelitian juga dari pengamatan peradaban kuno. Umpanya di Israel dan afrika Utara. Masih banyak yang harus kita lakukan dalam bidang pemanfaatan dan pengawetan air oleh tumbuhan agar Bumi dapat memenuhi penduduknya yang berkembang dengan pesat ( Dwidjoseputro, 1983 ).

Tujuan percobaanTujuan percobaan laju transpirasi adalah untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternjal terhadap laju transpirasi tanaman Pacar air ( Balsamina Imaptient ).

Kegunaan percobaan- Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikal test di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

- Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKAKegiatan transpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dalam maupun faktor luar. Yang terhitung sebagaio faktor dalam adalah besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya stomata. Hala-hal ini semua mempengaruhi kegiatan trasnpirasi pada tumbuhan ( Gardner, dkk., 1991 ).

Kegiatan transpirasi secara langsung oleh tanaman dipandang lansung sebagai pertukan karbon dan dalam hal ini transpirasi sangat penting untuk pertumbuhan tanaman yang sedaang tumbuh menentukan banyak air jauh lebih banyak daripada jumlah terhadap tanaman itu sendiri kecepatan hilangnya air tergantung sebagian besar pada suhu kelembapan relatif dengan gerakan udara ( Ashari, 1995).

Pengangkutan garam-garam mineral dari akar ke daun terutama oleh xylem dan secepatnya mempengaruhi oleh kegiatan transpirasi. Transpirasi pada hakikatnya sama dengan penguapan, akan tetapi istilah penguapan tidak digunakan pada makhluk hidup. Sebenarnya seluruh bagian tanaman mengadakan transpirasi karena dengan adanya transpirasi terjadi hilangnya molekul sebagian besar adalah lewat daun hal ini disebabkan luasnya permukaan daun dan karena daun-daun itu lebih terkena udara dari pada bagian lain dari suatu tanaman ( Darmawan dan Barasjah, 1982).

Stomata akan membuka jika tekanan turgor kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor oleh sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga tersebut. Pergerakan air antar sel akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih tinggike sel engan potensi lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel tergantung pada jumlah bahan yang terlarut dari cairan tesebut, semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi yang terjadi pada sel semakin rendah ( Heddy, 1990 ).

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi antara lain :

1. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi mekanisme membuka dan menutupnya stomata

2. Kelembaban udara sekitar

3. Suhu udara

4. Suhu daun tanaman

( Lakitan, 2007 ).

Angin dapat pula mempengaruhi laju transpirasi jika udara yang bergerak melewati permukaan daun tersebut lebih kering (kelembaban nisbihnya rendah) dari udara sekitar tumbuhan tersebut ( Gardner, dkk., 1991 ).

Kerapatan uap air diudara tergantung dengan resisitensi stomata dan kelembaban nisbih dan juga suku udara tersebut, untuk perhitungan laju transpirasi. Kelembaban nisbih didalam rongga substomata dianggap 100%. Jika kerapatan uap air didalam rongga substomata sepenuhnya tergantung pada suhu ( Tjitrosoepomo, 1998 ).

Daya hantar secara langsung dipengaruhi oleh besarnya bukaan stomata. Semakin besar bukaan stomata maka daya hantarnya akan semakin tinggi. Pada beberapa tulisan digunakan beberap istilah resistensi stomata. Dalam hubungan ini daya hantar stomata berbanding dengan resistensi stomata ( Cambpell, 2003 ).

BAHAN DAN METODETempat Dan Waktu PercobaanPercobaan ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan yang berada pada ketinggian 25 m diatas permukaan laut pada hari sabtu 03 Oktober 2009 pukul 11.00 WIB sampai dengan selesai.

Bahan Dan AlatAdapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah tanaman pacar air ( Balsamina Impatient ) sebagai objek percobaan yang akan diamati laju transpirasinya, kapas sebagai bahan penutup bagian atas elenmeyer dari perlakuan, vaseline sebagai bahan yang dioleskan pada jaringan tanaman.

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah elenmeyer sebagai wadah dalam percobaan, kipas angin sebagai sumber angin, sinar matahari sebagai sumber cahaya, timbangan untuk menimbang berat bobot tanaman, cutter sebagai alat bantu pemotong dalam percobaan, gunting sebagai penggunting objek percobaan, dan alat tulis sebagai alat pencatat data.

Prosedur Percobaan- Disiapkan 10 tanaman berukuran sama tingginya, batangnya begitu juga daunya

- Disediakan 10 buah elenmeyer diisi dengan volume 250 ml

- Dimasukan air kedalam gelas beaker masing-masing sebanyak 250 ml

- Disiapkan bahan tanaman dalam dua kelompok yaitu 5 besar tanaman untuk kelompok angin dan 5 buah untuk kelompok cahaya

- Diberi perlakuan untuk setiap kelompok yaitu :

1. Tanpa perlakuan

2. Dilapisi vaseline

3. Tanpa akar

4. Dipotong daun

5. Tanpa daun

- Dimasukan bahan tanaman ke dalam elenmeyer

- Ditutup mulut elenmeyer dengan mempergunkan kapas

- Ditimbang berat awal masing-masing elenmeyer + balsamina impatient ( sebagai bobot awal )

- Diletakan elenmeyer sesuai kelompoknya yaitu 5 elenmeyer dibawah sinar lampu dan 5 elenmeyer dibawah kipas angin selama 1 jam

- Ditimbang bobot akhirnya

- Dihitung : Laju Transpirasi =

= gr/dtk

HASIL DAN PEMBAHASANHasilPengaruh Cahaya

PerlakuanBerat awal (gr)Berat akhir (gr)Laju transpirasi

gr/menitgr/detik

Kontrol490,1483,13 x 10-25,55 x 10-4

Dilapisi Vaseline471,7471,410-21,66 x 10-4

Tanpa Akar421,5420,72,2 x 10-24,44 x 10-4

Dipotong daun435,8435,310-22,77 x 10-4

Tanpa daun418,5418,210-21,66 x 10-4

Pengaruh Angin

PerlakuanBerat awal (gr)Berat akhir (gr)Laju transpirasi

gr/menitgr/detik

Kontrol482481,32 x 10-23,33 x 10-4

Dilapisi Vaseline427,9427,510-22,22 x 10-4

Tanpa Akar437,2436,810-22,22 x 10-4

Dipotong daun432,5432,210-21,66 x 10-4

Tanpa daun433,6433,310-21,66 x 10-4

PerhitunganDik : waktu : 30 menit = 1800 detik

Laju Transpirasi =

Pengaruh Cahaya

1. Kontrol = = 3 x 10-2 gr/mnt

= = 5,55 x 10-4 gr/dtk

1. Dilapisi Vaseline = = 10-2 gr/mnt

= = 1,66 x 10 -4 gr/dtk

1. Tanpa Akar = = 2,2 x 10-2 gr/mnt

= = 4,4 x 10-4gr/dtk

1. Dipotong daun = = 10-2 gr/mnt

= = 2,77 x 10-4 gr/dtk

1. Tanpa Daun = = 10-2 gr/dtk

= = 1,6 x 10-4 gr/mnt

Pengaruh Angin

1. Kontrol = = 2 x 10-2 gr/mnt

= = 3,33x 10-4 gr/dtk

1. Dilapisi Vaseline = = 10-2 gr/mnt

= = 2,22 x 10 -4 gr/dtk

1. Tanpa Akar = = 10-2 gr/mnt

= = 2,22 x 10-4 gr/dtk

1. Dipotong daun = = 10-2 gr/mnt

= = 1,66 x 10-4 gr/dtk

1. Tanpa Daun = = 10-2 gr/dtk

= = 1,66 x 10-4 gr/mnt

PembahasanLaju transpirasi tertinggi dari perlakuan cahaya adalah pada perlakuan kontrol yaitu sebesar 5,55 x 10-4 gr/dtk. Ini karena tidak adanya faktor penghalang cahaya yang dapat menghambat radiasi surya (matahari) dimana cahaya matahari sangat mempengaruhi laju transpirasi, hal ini sesuai dengan literatur Salisbury dan Ross (1992) yang menyatakan bahwa cahaya yang banyak dapat menyebabkan membuka dan menutupnya stomata sehingga akan memepercepat laju transpirasi dan sebaliknya. Adapun lapisan lilin dapat menghambat laju transpirasi.

Laju transpirasi pada perlakuan cahaya adalah perlakuan dilapisi vaseline dan tanpa daun yaitu 1,66 x 10 -4 gr/dtk. Hal ini disebabkan fungsi vaseline sebagai lapisan yang dapat memperlambat proses transpirasi, karena semakin menebalnya permukaan uap air akan sulit keluar. Hal ini sesuai dengan literatur Salisbury dan Ross (1992) yang menyatakan bahwa adapun lapisan lilin akan memperlambat laju transpirasi akibat tebalnya permukaan sehingga uap air akan sulit berdifusi untuk keluar.

Laju transpirasi pada perlakuan angin adalah pada perlakuan kontrol yaitu sebesar 3,33x 10-4 gr/dtk, hal ini disebabkan adanya faktor penghalang angin yang dapat mempengaruhi laju transpirasi dimana dimana angin sangat mempengaruhi laju transpirasi. Hal ini sesuai dengan literatur Lakitan (2007) yang menyatakan bahwa kegiatan transpirasi dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam yang termasuk faktor dalam diantaranya besar kecilnya daun dan jumlah stomata bentuk dan lokasi stomata serta ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun. Faktor luar yaitu sinar matahari, temperatur kelembapan udara dan angin.

Laju transpirasi terendah pada perlakuan angin adalah pada pada perlauan dipotong daun dan tanpa daun yaitu sebesar 1,66 x 10-4 gr/dtk. Ini karena uap air berdifusi melalui stomata, sehingga dengan pemotongan daun dan tanpa daun akan mempengaruhi jumlah stomata akibatnya laju transpirasi semakin lambat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Salisbury dan Ross ( 1992 ) myang menyatakan bahwa stomata terletak dimana epidermis memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara mesofil dan udara luar. Kebanyakan air yang hilang secara uap air dari suatu daun dari dinding epidemis karena dalam yang besar dan mesofil yang berdekatan dengan rongga-rongga dibawah stomatab dan hilang ke udara melalui stomata.

Pada siang hari tumbuhan menerima radiasi matahari maka cahaya merupakn proses yang mempengaruhi penguapan. Penguapan yang banyak meningkatkan laju transpirasi. Hal ini sesuai dengan literatur Lakitan (2007) yang menyatakan peningkatan suhu yang berlebihan sangat mengganggu proses metabolisme tubuh. Transpirasi merupakan proses yang membutuhkan banyak energi dalam tahap penguapan dari molekul-molekul air.

Angin dapat memacu laju transpirasi jika udara bergerak melewati petrmukaan daun yang kering . Hal ini sesui dengan literatur Lakitan (2007) yang menyatakan bahwa angin dapat pula mmepengaruhi laju transpirasi. Angin dapat memacu laju transp[irasi bila pada permukaan daun tersebut kering dalam kelembapan nisbih yang rendah dari udara sekitar tumbuhan tersebut.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan1. Laju transpirasi tertinggi pada perlakuan cahaya adalah pada perlakuan kontrol yaitu 5,55 x 10-4 gr/dtk

2. Laju transpirasi terendah pada perlakuan cahaya adalah pada perlakuan dilapisi vaseine dan tanpa daun yaitu 1,66 x 10-4 gr/dtk

3. Laju transpirasi tertinggi pada perlakuan angin adalah pada perlakuan kontrol yaitu 3,33 x 10-4 gr/dtk

4. Laju transpirasi terendah pada perlakuan angin adalah pada perlakuan dipotong daun dan tanpa daun yaitu 1,66 x 10-4 gr/dtk

5. Dari perlakuan cahaya dan angin laju teranspirasi yang tertinggi adalah perlakuan cahaya.

SaranSebaiknya pada saat percobaan laju tarnspirasi, digunakan tanaman pacar air ( Balsamina Imaptient ) yang masih muda dan berbatang hijau.

DAFTAR PUSTAKAAshari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI Press. Jakarta.

Cambpell, N. A. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Erlangga. Jakarta.

Darmawan, J dan Bharsjah, J. 1982. Dasar-Dasar Ilmu Fisiologi Tanaman.

Dwijoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. gramedia. Jakarta.

Filter A. H. dan R. K. M. Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta.

Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanamaman Budidaya. UI-Press. Jakarta..

Guritno, B. dan Sitompul, S. M. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta.

Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta.

________. 2001. Ekologi Tanaman. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Loveless, A. R. 1991. Prinsip-Prinsip Fisioloogi Tumbuhan Untuk daerah Tropis. Gramedia Jakarta.

Salisbury dan Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press. Bandung.

Sitompul, S. M. dan Guritno. B. 1995. Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta..

Tjitrosoepomo. H.S. 1998. Botani Umum. UGM Press. Yogyakarta.

Wilkins, M. B. 1989. Fisologi Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.